Brand memainkan peran penting dalam bisnis ke bisnis (B2B). Bab 1 membahas bagaimana brand membantu membedakan produk dan layanan dari pesaing, mengurangi risiko bagi pelanggan, dan menciptakan nilai tambah. Bab 2 mendiskusikan pendekatan holistik untuk branding dan perbedaan antara branding B2B dan konsumen. Bab 3 menjelaskan bagaimana brand dapat menciptakan kepercayaan dan loyalitas pelanggan serta bagaimana berbagai elemen seperti n
3. Brand melayani tujuan umum yang persis sama dalam pasar B2B
seperti halnya pada pasar consumer:
1. Memfasilitasi identifikasi produk, jasa, & bisnis - serta
diferensiasi dengan pesaingnya.
1. Merupakan alat efektif dan memaksa untuk
mengkomunikasikan manfaat & nilai suatu produk/jasa.
1. Merupakan jaminan kualitas, asal usul, dan performa, yang
dengan demikian meningkatkan nilai yang dirasakan customer
dan mengurangi risiko dan kompleksitas dalam keputusan
membeli.
Relevansi BRAND Terhadap B2B
4. Brand menjangkau semua pemangku kepentingan (investor,
karyawan, mitra, pemasok, pesaing, pembuat kebijakan, hingga
komunitas lokal) - bukan hanya customer.
Brand adalah janji, totalitas dari suatu persepsi
(segala yang Anda lihat, dengar, rasakan, dll).
Jangkauan & Pengertian BRAND
5. Fungsi Penting BRAND
1. Meningkatkan efisiensi
informasi
2. Mengurangi risiko
3. Menciptakan nilai
tambah/manfaat citra.
Semua fungsi di atas sangat
KRUSIAL dalam menentukan
relevansi brand.
8. Pendekatan Branding Holistis
Pemasaran holistis, sama halnya
dengan manajemen brand,
mengakui bahwa “segala
sesuatunya penting”.
Perlu memiliki perspektif yang
luas & terintegrasi untuk
meyakinkan konsistensi dari
pendekatan yang komprehensif.
HOLISTIS: segala sesuatu mulai dari pengembangan, desain, sampai implementasi, proses, aktifitas
program pemasaran dianggap saling terhubung & bergantung.
9. B2B ≠ B2C
Perbedaan utama terdapat pada
keadaan & kompleksitas dari
produk & jasa industrial.
Diikuti keadaan & keberagaman
permintaan industrial, customer
B2B yang lebih sedikit dengan
volume yang lebih besar per
customer, dan hubungan
supplier-customer yang lebih
dekat & abadi.
10.
11.
12. Relevansi Brand B2B
3 Faktor Utama yang memperkuat pentingnya brand dalam B2B:
1. Perkembangan produk & jasa serupa
Persaingan dengan kompetitor yang makin ketat, sehingga B2B
pun butuh differentiating factor(s).
1. Kompleksitas yang makin tinggi
Brand dapat membantu mengurangi keterlibatan kompleksitas
dan untuk mengkomunikasikan informasi yang relevan &
penting
1. Tekanan harga yang sangat besar
Bisnis tidak bisa merealisasi harga yang lebih tinggi hanya
dengan menawarkan keunggulan fungsi khusus, brand
berfungsi memberi nilai tambah bagi customer.
17. Kekuatan Brand Bisnis
Kepribadian brand dan
reputasi kinerjanya dapat
membedakan dari pesaing, yang
menghasilkan kesetiaan dan
pertumbuhan customer.
19. Menciptakan Kepercayaan & Kenyamanan
Ketika kepercayaan terbangun,
hubungan antara pembeli &
pemasok bergeser menjadi
kemitraan yang sadar bahwa
sasaran kedua organisasi ini
sebaiknya dicapai dengan
bekerjasama.
Melalui Branding
20. Menciptakan Kepercayaan & Kenyamanan
Melalui Branding
SEGITIGA BRANDING, gambaran visual relasi pemasaran antara perusahaan,
kolaborator, & customer. Kolaborator mencakup mulai dari big retailer,
hingga agen periklanan.
21. Emosi dalam Branding B2B
berperan utama dalam
pengambilan keputusan
bisnis, bahkan jika emosi
tersebut dapat dikenali
dengan mudah.
23. Kesuksesan branding jangka panjang :
1. Eksplorasi nilai
2. Penciptaan nilai
3. Penyampaian nilai
Diletakan pada semua pemeran segitiga branding :
1. Customer
2. Perusahaan
3. Kooperator
Jangka Pendek atau Jangka Panjang ?
24. Consumer merasakan setiap aspek yang dilakukan perusahaan.
Pemacu :
1. Kualitas yang dirasakan
2. Kesadaran nama
3. Asosiasi brand
4. Loyalitas brand
Kemampuan Brand Menciptakan Nilai dalam B2B
25. Membangun Impresi yang Konsisten
Cara membangun
impresi atau kesan
yang konsisten
adalah dengan
memperhatikan
setiap aspek atau
titik sentuh.
Contoh :
Pengalaman online
atau bertelepon
dan pembayaran
transaksi customer
26. Perbedaan Brand
1. Digunakan jika perusahaan punya varian yang banyak, kategori
yang banyak dan produk yang banyak.
2. Tujuannya : Memperkuat jenis dan dan keadaan perusahaan
dengan membedakan antara perusahaan, produk dan branding.
3. Branded of House dan House Of Brands
Strategi Arsitektur Brand
28. Lebar Brand
Jumlah produk/
jasa yang
terjual dalam
satu brand
Panjang Brand
Penempatan
dasar dari brand
Kedalaman
Brand
Ruang lingkup
geografis brand
Strategi Brand Generik
29. Elemen Brand
Nama, logo, slogan (identitas visual) dan kisah brand untuk
mengidentifikasi produk/jasa. Identitas visual harus memiliki kriteria
untuk memperkuat sebuah brand.
+ Ketersediaan pada domain internet
+ Berarti, idealnya mengkomunikasikan sesuatu
+ Mudah diingat, mudah dibaca, dan mudah diucapkan
+ Dapat dilindungi secara hukum
+ Orientasi ke depan, dapat beradaptasi
+ Menimbulkan persepsi positif
+ Dapat dialihkan (dipakai) dalam pasar yang sama maupun
berbeda
30. Brand dan Citra
+ Brand; memiliki identitas yang mewakili janji pada customer,
bersifat abadi dan tak terbatas.
+ Citra; persepsi yang tidak sepenuhnya fakta (tanpa bukti),
sifatnya mudah berubah dari waktu ke waktu.
31. + Nama Pendiri (Werner von siemens)
+ Nama Deskriptif, mencantumkan keadaan perusahaannya
(Facebook, Face dan Book)
+ Akronim, singkatan. Banyak yang tidak mengetahui
singkatannya dan terkadang keliru dengan perusahaan lain.
(DHL: Dalsey, Hillblorn and Lynn, nama pendirinya)
+ Nama buatan, nama abstrak yang khas sehingga mudah diingat
(Xerox)
+ Metafora, didasari pada sesuatu untuk menekankan kualitas
perusahaan. (Apple, buah yang sempurna, dekat dengan
alphabet)
Nama Brand
32. Logo
Logo adalah tampilan grafis dari brand. Logo yang kuat dapat
membangun identitas brand, memudahkan pengenalan dan ingatan
33. Slogan
Slogan adalah kalimat yang menyertai nama brand. Slogan yang
baik mencakup intisari brand, kepribadian perusahaan dan
membantu mendiferensiasi diri dari pesaing.
36. 1. Penjualan Personal
+ Interaksi tatap muka
+ Customer terbatas , pemeblian dengan jumlah besar.
+ Alat bantu berupa catalog, pemesanan e-mail
1. Pemasaran Langsung
+ menggunakan media iklan; melalui bulletin, katalog, internet.
+ Konsistensi penampilan brand
1. Hubungan Masyarakat
+ mendapatkan customer potensial yang cenderung menghindari
wiraniaga dan periklanan
1. Promosi Penjualan
+ Berbagai jenis insentif yang pernah meningkatkan nilai
penawaran pasar selama periode waktu tertentu
Alat Bantu Membangun Brand
37. 5. Pameran Dagang dan Ekshibisi
Lapp Cable - “Get In Contact” dalam Pameran Hannover Fair 2004
Menampilkan film pendek yang menunjukkan metafora dari produk
perusahaan berupa kabel.
Alat Bantu Membangun Brand
38. 6. Periklanan
“The Man In The Chair”
sebuah iklan klasik yang dibuat
oleh penerbit McGraw-Hill
pada tahun 1958 untuk
membujuk "penjual" untuk
menjalankan iklan cetak di
halaman perdagangan vertikal
McGraw-Hill.
Alat Bantu Membangun Brand
39. Evaluasi Brand
Bertujuan untuk menentukan seberapa banyak nilai yang dimiliki
oleh suatu brand
+ Evaluasi berbasis Riset
Dengan mengukur perilaku dan sikap customer. Dilihat dari
keakraban, relevansi, kepuasan, dan rekomendasi.
+ Evaluasi berbasis finansial
Didasarkan pada penilaian orang yang berpengetahuan di
bidangnya. Yaitu dilihat dari arus pendapatan di setiap pasar
dimana brand tersebut berada.
40.
41. Kekhususan Brand:
Menghidupkan Brand
Bertujuan untuk mendiferensiasi produk dan jasa dari persaingan.
Fokus pada karyawan dan memotivasi mereka. Karyawan yang
mewakili segala sesuatu tentang brand.
Teknisi brand Canon berkemeja putih menggambarkan produk
fotokopi Canon yang baik dan mudah digunakan
42. Adanya program “partner in quality program”, yaitu kontribusi
karyawan dalam pertimbangan kualitas produk.
.
Kekhususan Brand:
Menghidupkan Brand
43. (pemasok otomotif terbesar dunia)
Slogan: BeQIK, BeBetter, BeBosch.
Slogan itu mengkomunikasikan intisari brand kepada karyawan.
BeQIK dengan Q untuk quantity, I untuk innovation, dan K untuk fokus
customer. BeBetter merefleksikan kehandalan dan stabilitas.
BeBosch menanamkan kebanggaan, memberi semangat dan memotivasi
karyawan.
Kekhususan Brand:
Sosok/Model untuk Brand
44. Co-Branding,
gabungan dari dua atau lebih brand (produk jadi) dalam satu
produk/jasa. Bertujuan untuk sekedar promosi gabungan atau
pengembangan produk baru dan inovatif.
Kekhususan Brand:
Isi Branding (In-Branding: Ingredient Branding)
Kerja sama Amazon.de (online shopping) X DHL (jasa kirim)
45. In-Branding,
paduan brand bahan baku (ingredient) yang dipasangkan dengan
produk jadi pada brand akhir. In-Branding akan menghilangkan
identitas salah satu brand.
Contoh:
1. Brand minyak pelumas pada brand mobil
2. Brand intel yang dipasangkan pada komputer
In-Branding harus ditandai dengan simbol/logo pada produk
akhir.
Kekhususan Brand:
Isi Branding (In-Branding: Ingredient Branding)
46. Pabrikan komponen yang benar-benar tidak diketahui (1990) menjadi brand
yang paling terkenal dan penting di dunia. Keberhasilan tersebut karena
dicantumkannya logo Intel dalam iklan sebuah produk jadi. Sehingga Intel
sekarang dapat meraup pasar tidak hanya computer melainkan telepon
genggam, televisi, pemutar musik dan jaringan rumah
Kekhususan Brand:
Isi Branding (In-Branding: Ingredient Branding)
47. Dulunya Swarovski adalah brand bahan baku dengan produk berupa barang-
barang kristal, perhiasan dan aksesori. Tahun 2004, mulai merambah pangsa
pasar fashion, perhiasan, aksesoris dan penghias rumah. Juga diciptakan
label Crystallized with Swarovski berupa kertas berwarna perak dengan
nomor spesifik yang ditujukan sebagai jaminan atas kualitas dan keaslian
produk
Kekhususan Brand:
Isi Branding (In-Branding: Ingredient Branding)
48. Situs jejaring sosial dapat menjadi alat untuk mengkomunikasikan
brand. Branding online menyajikan dua keunggulan yaitu informasi
dan kesederhanaan (kemudahan transaksi dimana saja).
Kekhususan Brand:
Branding Online
E-Bay sebagai salah satu contoh situs online
49. Branding sosial bertujuan untuk
meningkatkan citra perusahaan.
Contoh: kemitraan British
Airways (BA) dengan UNICEF --
kampanye Change for Good.
Kampanye ini mendorong
penumpang penerbangan BA
untuk mendonasikan uang
kembaliannya kepada pihak
UNICEF.
Kekhususan Brand:
Branding Sosial
50. Kesuksesan untuk
metode ini adalah cara
sederhana untuk
berbagi pengalaman
(review). Bisa dari
orang yang kita
percaya ataupun
orang terkenal yang
memberi pengaruh
pada sebagian besar
orang (influencer).
Metode ini juga
diperkuat dengan
teknologi internet yang
disebut blog.
Kekhususan Brand:
Membangun Brand dari Mulut ke Mulut