Prinsip-prinsip seni rupa dan desain meliputi keseimbangan, kesatuan, keselarasan, irama, komposisi, kesebandingan, pusat perhatian, dan penekanan. Kesatuan menekankan konsistensi antara elemen untuk menciptakan keutuhan, sedangkan irama melibatkan pengulangan unsur untuk menciptakan gerakan. Komposisi dan kesebandingan mengatur susunan dan proporsi unsur. Pusat perhatian dan
5. Prinsip
• Kesatuan bisa dikatakan sebagai sebuah: konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang
merupakan isi pokok dari komposisi.
• Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan antara satu elemen dengan elemen yang
lain.
• Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll),
maka kesatuan telah tercapai.
• Kesatuan membantu semua elemen seperti milik mereka bersama.
• Apabila di dalam sebuah karya tidak ada kesatuan, maka akan membuat karya tersebut
terlihat cerai-berai, kacau-balau akibatkan karya menjadi tidak nyaman dipandang.
6. Untuk menerapkan prinsip kesatuan dapat dilakukan
dengan:
1. Konsisten dengan font, ukuran, dan gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers,
footers, dll di dalam karya desain
2. Menggunakan palet warna yang sama/ senada.
3. Memberikan pengulangan warna, bentuk, atau tekstur pada desain.
4. Pilih visualisasi yang serupa/ senada pada warna, tema, atau bentuk.
5. Memberikan deretan ilustrasi, foto dan teks pada suatu grid baris yang konstan.
6. Gunakan hanya satu typestyles untuk desain yang materinya lebih dari dua, misalnya
pada desain stasionarry, paket iklan dll.
8. Ke (Harmony)
Keselarasan atau harmony adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda-beda, baik
rupa bentuk maupun warna, tujuannya untuk menciptakan sebuah keselarasan dalam
kesenian.
10. Irama (Rythme)
1. Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung desain.
2. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang,
3. Bagi sebagian orang/desainer irama pada sebuah karya desain merupakan hal yang
berwujud abstrak dan hanya dapat dirasakan.
4. Irama terjadi adanya pengulangan pada bidang/ruang yang mempengaruhi perasaan
orang yang melihat karya tersebut, hal ini disebabkan oleh arah gerakan, atau
perpindahan dari unsur satu ke unsur lain.
5. Irama terjadi karena adanya gerak dan pengulangan yang mengajak mata melihat
untuk mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya.
6. Pengulangan muncul disebabkan oleh hadirnya unsur secara berulang-ulang yang ditata
secara teratur.
7. Suatu karya Grafis akan terlihat berhasil dan terbentuk, apabila penciptaan irama dapat
serasi antar unsur desain, seperti bentuk, ruang, bidang, garis, warna.
11. Untuk menyajikan sebuah karya dengan memberikan kekuatan
pada irama, maka dapat dilakukan:
1. Kesamaan pengulangan penempatan dalam ukuran bidang/ruang,
2. Pengulangan bentuk atau ukuran dalam elemen penataan,
3. Pengulangan warna.
13. Komposisi (Composition)
Prinsip komposisi dalam seni rupa berarti prinsip menyusun unsur-unsur rupa
kesenian dengan mengatur dan mengorganisasikannya menjadi sebuah susunan
bagus, teratur dan serasi. Komposisi dalam seni rupa menjadi penting agar sebuah
karya terlihat lebih bagus dan estetika.
15. Kesebandingan (Proporsi)
Prinsip seni rupa lainnya adalah kesebandingan atau proporsi. Prinsip ini bertanggung
jawab membandingkan bagian satu dengan bagian lainnya sehingga terlihat selaras
dan enak dipandang, berhubungan dengan besar kecil, tinggi rendah, jauh dekat atau
luas sempitnya objek pada sebuah karya seni.
17. Pusat Perhatian (Center of Interest)
Prinsip seni rupa berikutnya adalah pusat perhatian atau center of interest, dikenal
juga sebagai prinsip dominasi. Penerapannya yaitu dengan menonjolkan salah satu
objek yang menjadi inti karya seni dibanding objek lain, sehingga lebih terlihat oleh
para penikmat seni.
Penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang, sering juga diartikan tepat dan tidak
berlebihan akan membentuk pusat perhatian
Cara menciptakanya :
1. Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space)
2. Tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris / unsur hias yang tidak
fungsional
3. Usahakan agar elemen-elemen tidak menimbulkan kesan kompleks
19. Penekanan (Contrast)
Prinsip penekanan atau contrast dilakukan dengan cara memadukan dua atau lebih
unsur-unsur yang berlawanan dalam sebuah karya seni. Perbedaan mencolok pada
segi bentuk, warna atau ukuran akan menimbulkan kesan kontras sehingga karya seni
menjadi lebih unik, menarik dan tidak membosankan. Prinsip penekanan (aksentuasi)
merupakan prinsip yang tujuanya digunakan untuk menarik perhatian pembaca atau
responden sehingga ia akan terfokus dan pada akhirnya mau melihat pada bagian yang
dimaksud.
Penekanan dapat dibuat dengan mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang
ditonjolkan. Dalam penciptaan karya, elemen-eleman yang ada tidak boleh ditonjolkan
semuanya, karena hal ini akan berakibat karya terlihat ramai dan tidak fokus
20. TUGAS
Silahkan buka : https://jobs.designcrowd.com/job/3971964
– Buatlah desain poster sesuai permintaan dalam web tersebut
dan manfaatkan teori Computational Thinking sebagai kerangka
berfikir dalam menyelesaikan desain tersebut!
– Gunakan prinsip Center of Interest dalam pengerjaan desain
tersebut!