SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 66
Alternatif Penyelesaian
Sengketa
Alternatif
Penyelesaian
Sengketa
Dasar hukum alternatif
penyeleseaian sengketa di
Indonesia adalah Undang-
Undang Nomor 30 Tahun
1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian
Sengketa
(“UU Arbitrase”).
Alternatif Penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa adalah lembaga penyelesaian
sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati
para pihak yang didasarkan pada itikad baik dengan
mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di pengadilan
(“APS”).
.
APS cont’d
Jenis APS
• Negosiasi;
• Mediasi;
• Konsiliasi;
• Pendapat mengikat;
• Penilaian/pendapat ahli;
• Ajudikasi;
• Arbitrase.
Negosiasi
Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding
guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan pihak
yang lain; penyelesaian sengketa secara damai melalui
perundingan antara para pihak yang bersengketa.
Negosiasi cont’d
Negosiasi merupakan
mekanisme yang utama dan
diberikan prioritas dalam
penyelesaian sengketa.
Misalnya dalam hukum acara
perdata, pada setiap tahap
sidang, para pihak selalu
dianjurkan dan diberi
kesempatan dan waktu untuk
bernegosiasi.
Berbeda dengan mediasi,
komunikasi yang dilaksanakan
dalam proses negosiasi tersebut
dibangun oleh para pihak
(diwakili kuasa) tanpa
keterlibatan pihak ketiga
sebagai penengah.
Negosiasi cont’d
Pihak I
Para pihak berkomunikasi mencari inti
permasalahan sengketa dan mulai
bernegosiasi.
Pihak IISengketa
Negosiasi cont’d
Negosiasi
Jika mencapai kesepakatan,
hasil negosiasi dibuat
kesepakatan bersama
(tertulis).
Jika tidak mencapai
kesepakatan, para pihak
menempuh upaya
penyelesaian sengketa lain.
Negosiasi cont’d
Hasil kesepakatan bersama didaftarkan
ke PN (UU Arbitrase: paling lama 30
hari sejak penandatanganan).
PerMA: Kesepakatan perdamaian
diajukan ke PN untuk memperoleh
Akta Perdamaian melalui gugatan.
Akta Perdamaian atas gugatan untuk
menguatkan kesepakatan perdamaian
diucapkan oleh hakim dalam sidang
yang terbuka, paling lama 14 hari sejak
gugatan didaftarkan.
Mediasi
Mediasi adalah cara
penyelesaian sengketa
melalui proses perundingan
untuk memperoleh
kesepakatan para pihak
dengan dibantu oleh
mediator.
Jenis
mediasi,
antara
lain:
Mediasi untuk
sengketa
perbankan.
Mediasi untuk
sengketa
pertanahan.
Mediasi di
pengadilan.
Mediasi untuk
Sengketa
Perbankan
Dasar hukum untuk mediasi
perbankan adalah Peraturan
Bank Indonesia Nomor
8/5/PBI/2006 tentang
Mediasi Perbankan.
Mediasi Perbankan
Sengketa yang diajukan adalah permasalahan yang
diajukan oleh nasabah atau perwakilan nasabah
kepada Bank Indonesia, setelah melalui proses
penyelesaian pengaduan oleh bank.
Sengketa yang memiliki nilai tuntutan finansial
paling banyak Rp 500 juta. (bukan tuntutan
kerugian immateriil).
Mediasi Perbankan cont’d
Persyaratan
Diajukan secara tertulis disertai dokumen
terkait.
Telah dilakukan upaya penyelesaian oleh
bank.
Sengketa tidak dalam proses penyelesaian
sengketa lain (pengadilan/APS).
Sengketa diajukan tidak lebih 60 hari kerja
sejak surat hasil penyelesaian oleh bank.
Sengketa perdata.
Mediasi Perbankan cont’d
Agreement to mediate, memuat:
Kesepakatan untuk memilih
mediasi perbankan sebagai
bentuk APS.
Pesertujuan untuk patuh dan
tunduk pada aturan mediasi
oleh BI.
Proses mediasi dilaksanakan setelah nasabah dan bank
menandatangani perjanjian mediasi (agreement to mediate)
Mediasi Perbankan cont’d
Hasil mediasi dituangkan dalam Akta Kesepakatan yang wajib
dilaksanakan oleh bank yang terkait.
Mediasi dilaksanakan 30 hari sejak penandatangan agreement
to mediate dan dapat diperpanjang 30 hari lagi.
Mediasi dilakukan oleh lembaga mediasi perbankan
independen yang dibentuk asosiasi perbankan yang
berkoordinasi dengan BI.
Mediasi Perbankan cont’d
Bank akan dikenakan sanksi administratif oleh BI berupa
teguran tertulis yang dapat diperhitungkan dalam komponen
penilaian tingkat kesehatan bank.
Sanksi bagi bank yang melanggar:
Panggilan BI
perihal
mediasi.
Agreement to
mediate.
Akta
Kesepakatan.
Kewajiban
publikasi
APS mediasi
perbankan.
Mediasi untuk
Sengketa
Pertanahan
Dasar hukum mediasi untuk
penyelesaian sengketa
pertanahan terdapat dalam
Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala
BPN Nomor 11 Tahun 2016
tentang Penyelesaian Kasus
Pertanahan.
Mediasi Sengketa Tanah
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia dapat
mengambil inisiatif untuk memfasilitasi penyelesaian
sengketa atau konflik mengenai pertanahan melalui
mediasi.
Mediasi Sengketa Tanah cont’d
Mediasi sengketa atau konflik tanah dilakukan oleh
peserta mediasi yang terdiri dari para pihak dan
pihak yang ditunjuk oleh kementerian, yaitu:
• tim pengolah;
• pejabat kantor pertanahan/kementerian;
• mediator; dan/atau
• unsur ahli/pakar yang terkait sengketa dan
konflik.
Mediasi Sengketa Tanah cont’d
Proses mediasi dilaksanakan 30 hari
setelah peserta mediasi terbentuk.
Jika mencapai kesepakatan,
dibuat perjanjian perdamaian
dan didaftarkan di PN
sehingga mempunyai
kekuatan hukum mengikat
(Pasal 41 Permen).
Jika tidak mencapai
kesepakatan, para pihak
menempuh upaya
penyelesaian sengketa lain.
Mediasi di
Pengadilan
Dasar hukum prosedur
mediasi di pengadilan
adalah Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 1
Tahun 2016 tentang
Prosedur Mediasi di
Pengadilan.
Obyek Sengketa
Obyek
sengketa
Wajib
Mediasi
Semua sengketa perdata yang diajukan
ke pengadilan termasuk perkara
perlawanan (verzet) atas putusan
verstek dan perlawanan pihak
berperkara (partij verzet) maupun pihak
ketiga (derden verzet) terhadap
pelaksanaan putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap, wajib
terlebih dahulu diupayakan
penyelesaian melalui mediasi.
Obyek Sengketa cont’d
Pengecualian
• Sengketa dengan tenggang waktu
penyelesaiannya ditentukan oleh
perundang-undangan.
• Sengketa yang pemeriksaannya
dilakukan tanpa hadirnya penggugat
atau tergugat.
• Gugatan balik (rekonvensi) dan
intervensi.
• Sengketa mengenai pencegahan,
penolakan, pembatalan dan
pengesahan perkawinan.
Obyek Sengketa cont’d
Pengecualian
• Sengketa yang telah dilakukan
mediasi dengan mediator yang
terdaftar di pengadilan setempat
tetapi dinyatakan tidak berhasil
berdasarkan pernyataan yang
ditandatangani oleh para pihak dan
mediator tersebut.
Sifat Proses Mediasi
a. Bersifat tertutup.
(Proses mediasi pada
dasarnya tertutup
kecuali para pihak
menghendaki lain).
b. Kewajiban menghadiri
mediasi.
(Para pihak wajib menghadiri
secara langsung pertemuan
mediasi dengan atau tanpa
didampingi oleh kuasa
hukum)
Sifat Proses Mediasi cont’d
c. Iktikad baik menempuh mediasi.
Salah satu pihak dinyatakan tidak beriktikad baik oleh mediator
dalam hal bersangkutan:
• Tidak hadir setelah dipanggil secara patut 2 kali berturut-turut
dalam mediasi tanpa alasan sah.
• Ketidakhadiran berulang-ulang yang mengganggu jadwal
pertemuan mediasi tanpa alasan sah.
• Menghadiri pertemuan mediasi, tetapi tidak mengajukan
dan/atau tidak menanggapi resume perkara pihak lain.
• Tidak menandatangani Kesepakatan Perdamaian yang telah
disepakati tanpa alasan sah.
Akibat Hukum Pihak Tidak Beriktikad Baik
Penggugat
Gugatan tidak dapat diterima.
Dikenai kewajiban
pembayaran biaya mediasi.
Tergugat
Dikenai kewajiban
pembayaran biaya mediasi.
Hakim mengeluarkan
penetapan bahwa tergugat
tidak beriktikad baik sebelum
melanjutkan pemeriksaan.
Akibat Hukum cont’d
Dalam hal para pihak secara bersama-
sama dinyatakan tidak beriktikad baik oleh
mediator, gugatan dinyatakan tidak dapat
diterima oleh hakim pemeriksa perkara
tanpa penghukuman biaya mediasi.
Proses Mediasi
Para pihak berhak memilih seorang atau lebih mediator yang
tercatat dalam daftar mediator di pengadilan atau ditunjuk
oleh hakim.
Hakim pemeriksa perkara wajib menjelaskan prosedur
mediasi kepada para pihak.
Pada hari sidang yang telah ditentukan dan dihadiri oleh
para pihak, hakim pemeriksa perkara mewajibkan para pihak
untuk menempuh mediasi.
Proses Mediasi cont’d
Paling lama 5 hari setelah Penetapan perintah untuk
melakukan mediasi dan menunjuk mediator, para pihak
menyerahkan resume perkara yang memuat duduk perkara
dan usulan perdamaian.
Mediator menentukan hari dan tanggal pertemuan mediasi,
setelah menerima penetapan penunjukan sebagai mediator.
Proses Mediasi cont’d
Proses mediasi berlangsung paling lama 30 hari terhitung sejak
penetapan perintah melakukan mediasi dan dapat diperpanjang 30
hari lagi.
Jika mencapai kesepakatan,
dibuat Kesepakatan
Perdamaian.
Jika tidak, hakim menerbitkan
penetapan untuk melanjutkan
perkara.
Proses Mediasi cont’d
Jika para pihak tidak menghendaki Kesepakatan Perdamaian
dikuatkan dalam Akta Perdamaian, Kesepakatan Perdamaian
wajib memuat pencabutan gugatan.
Para pihak melalui mediator dapat mengajukan Kesepakatan
Perdamaian kepada hakim agar dikuatkan dalam Akta
Perdamaian.
.
• Konsiliasi.
• Penilaian.
• Pendapat
Mengikat.
• Penilaian/
Pendapat Ahli.
• Ajudikasi
Konsiliasi
Proses penyelesaian sengketa dimana terdapat pihak ketiga
yang memfasilitasi komunikasi di antara pihak-pihak yang
bersengketa dengan tujuan untuk membantu para pihak
menyelesaikan sengketa dan masalah di antara mereka.
Konsiliasi Mediasi
Proses konsiliasi serupa dengan mediasi yaitu bentuk
penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga, yaitu
mediator dan konsiliator.
Konsiliasi cont’d
Konsiliasi Mediasi
Perbedaannya, konsiliator aktif
memfasilitasi komunikasi di
antara dua pihak dan
memberikan solusi
penyelesaian.
Mediator tidak selalu aktif
memfasilitasi komunikasi di
antara para pihak.
Konsiliasi cont’d
Pendapat Mengikat
• Para pihak dalam suatu perjanjian berhak untuk memohon
pendapat yang mengikat dari lembaga arbitrase (kepada
BANI) atas hubungan hukum tertentu dari suatu perjanjian.
• Terhadap pendapat yang mengikat tidak dapat dilakukan
perlawanan melalui upaya hukum apapun.
Pendapat Mengikat cont’d
Para pihak dapat mengajukan kepada
BANI untuk memberikan suatu pendapat
yang mengikat mengenai suatu persoalan
berkenaan dengan suatu perjanjian.
Pendapat yang mengikat misalnya
mengenai penafsiran ketentuan/pasal
dalam kontrak, penambahan/perubahan
ketentuan kontrak, dan lain-lain.
Pendapat mengikat yang diberikan BANI
mengikat para pihak dan yang bertindak
bertentangan dengan pendapat itu, akan
dianggap melanggar perjanjian.
Penilaian/Pendapat Ahli
Penilaian/pendapat ahli yaitu dimana para pihak menunjuk
seorang ahli untuk meneliti masalah (sengketa) yang mereka
hadapi dan membutuhkan pendapat seorang ahli khusus (experts
determination-experts appraisal).
Penilaian/Pendapat Ahli cont’d
Proses penilaian/pendapatan ahli
Terjadi sengketa di
antara para pihak.
Para pihak sepakat
untuk meminta
pendapat ahli
mengenai sengketa
yang dihadapi.
Ahli yang ditunjuk
oleh para pihak,
memberikan
penilaian/pendapat.
Ajudikasi
Cara penyelesaian Sengketa melalui pihak ketiga yang ditunjuk
para pihak yang bersengketa untuk menjatuhkan putusan atas
sengketa yang timbul diantara pihak dimaksud.
Ajudikasi cont’d
Contoh ajudikasi dalam kontrak FIDIC:
Para pihak menyetujui metode
penyelesaian sengketa dengan cara
ajudikasi dalam perjanjian dan menunjuk
dewan sengketa.
Jika terjadi sengketa, sengketa harus
diselesaikan terlebih dahulu melalui
ajudikasi dengan meminta keputusan
dewan sengketa.
Ajudikasi cont’d
Para pihak menunjuk dewan sengketa
yang beranggotakan (umumnya) 3 orang
untuk memutuskan hasil sengketa.
Setiap pihak menunjuk satu anggota
dewan sengketa dan menyepakati anggota
ke-3 dewan sengketa.
Para pihak kemudian menyediakan
informasi, akses dan fasilitas yang
diperlukan dewan sengketa dalam proses
pengambilan keputusan.
Ajudikasi cont’d
Dalam jangka waktu yang sudah ditentukan
dalam perjanjian atau dalam waktu yang
mungkin diusulkan oleh dewan sengketa
dan disetujui oleh para pihak, dewan
sengketa harus memberikan keputusan yang
disertai dengan alasan keputusan tersebut.
Keputusan dewan sengketa
tersebut mengikat sampai
adanya putusan
aribtrase/pengadilan.
Arbitrase
Arbitrase adalah cara
penyelesaian suatu sengketa
perdata di luar peradilan
umum yang didasarkan
pada perjanjian arbitrase
yang dibuat secara tertulis
oleh para pihak yang
bersengketa.
(Dasar hukum UU
Arbitrase)
Obyek Sengketa
• Sengketa yang dapat diselesaikan melalui
arbitrase hanya sengketa di bidang
perdagangan dan mengenai hak yang
menurut hukum dan peraturan perundang-
undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak
yang bersengketa.
• Sengketa yang tidak dapat diselesaikan
melalui arbitrase adalah sengketa yang
menurut peraturan perundang-undangan
tidak dapat diadakan perdamaian.
Perjanjian Arbitrase
Para pihak dapat menyetujui dan memperjanjikan dengan tegas
bahwa suatu sengketa yang terjadi atau yang akan terjadi
antara mereka untuk diselesaikan melalui arbitrase.
Perjanjian Arbitrase cont’d
Suatu perjanjian arbitrase tidak menjadi batal disebabkan oleh
keadaan:
• meninggalnya salah satu pihak;
• bangkrutnya salah satu pihak;
• novasi;
• insolvensi salah satu pihak;
• perwarisan;
• bilamana pelaksanaan perjanjian tersebut dialihtugaskan pada
pihak ketiga dengan persetujuan pihak yang melakukan
perjanjian arbitrase tersebut; atau
• berakhirnya atau batalnya perjanjian pokok.
Kompetensi Arbitrase cont’d
• Dalam hal para pihak telah menyetujui bahwa sengketa di
antara mereka akan diselesaikan melalui arbitrase dan para
pihak telah memberikan wewenang, maka arbiter berwenang
menentukan dalam putusannya mengenai hak dan kewajiban
para pihak jika hal ini tidak diatur dalam perjanjian mereka.
• Adanya suatu perjanjian arbitrase tertulis meniadakan hak
para pihak untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau
beda pendapat yang termuat dalam perjanjiannya ke
pengadilan negeri.
Kompetensi Arbitrase cont’d
• Penyelesaian sengketa melalui arbitrase dapat dilakukan
dengan menggunakan lembaga arbitrase nasional (BANI) atau
internasional (misal SIAC di Singapura) berdasarkan
kesepakatan para pihak.
• Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase dilakukan
menurut peraturan dan acara dari lembaga yang dipilih,
kecuali ditetapkan lain oleh para pihak.
Kompetensi Arbitrase cont’d
• Para pihak dalam suatu perjanjian yang tegas dan tertulis,
bebas untuk menentukan acara arbitrase yang digunakan
dalam pemeriksaan sengketa sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam UU Arbitrase.
• Tempat arbitrase ditentukan oleh arbiter atau majelis arbitrase,
kecuali ditentukan sendiri oleh para pihak.
Proses Arbitrase
Arbiter menyampaikan tuntutan tersebut kepada termohon
dengan disertai perintah untuk menanggapi dan memberikan
jawabannya secara tertulis dalam waktu paling lama 14
hari.
Pemohon menyampaikan surat tuntutannya kepada arbiter
atau majelis arbitrase mengenai penyeleseaian sengketa.
Proses Arbitrase cont’d
Dalam hal sudah ada jawaban dari termohon, perubahan
atau penambahan surat tuntutan hanya diperbolehkan
dengan persetujuan termohon.
Sebelum ada jawaban dari termohon, pemohon dapat
mencabut surat permohonan arbitrase.
Proses Arbitrase cont’d
Tuntutan balasan, diperiksa dan diputus oleh arbiter atau
majelis arbitrase bersama-sama dengan pokok sengketa.
Dalam jawabannya atau selambat-lambatnya pada sidang
pertama, termohon dapat mengajukan tuntutan balasan dan
terhadap tuntutan balasan tersebut pemohon diberi
kesempatan untuk menanggapi.
Proses Arbitrase cont’d
Apabila pada hari yang telah ditentukan, termohon tanpa
suatu alasan sah tidak datang menghadap, sedangkan
termohon telah dipanggil secara patut, arbiter atau majelis
arbitrase segera melakukan pemanggilan sekali lagi.
Apabila pada hari yang ditentukan pemohon tanpa suatu
alasan yang sah tidak datang menghadap, sedangkan telah
dipanggil secara patut, surat tuntutannya dinyatakan gugur
dan tugas arbiter atau majelis arbitrase dianggap selesai.
Proses Arbitrase cont’d
Paling lama 10 hari setelah pemanggilan kedua diterima
termohon dan tanpa alasan sah termohon juga tidak datang
menghadap di muka persidangan, pemeriksaan akan
diteruskan tanpa hadirnya termohon dan tuntutan pemohon
dikabulkan seluruhnya, kecuali jika tuntutan tidak beralasan
atau tidak berdasarkan hukum.
Proses Arbitrase cont’d
Dalam hal usaha perdamaian tercapai, maka arbiter atau
majelis arbitrase membuat suatu akta perdamaian yang final
dan mengikat para pihak dan memerintahkan para pihak
untuk memenuhi ketentuan perdamaian tersebut.
Dalam hal para pihak datang menghadap pada hari yang
telah ditetapkan, arbiter atau majelis arbitrase terlebih
dahulu mengusahakan perdamaian antara para pihak yang
bersengketa. (negosiasi).
Proses Arbitrase cont’d
Para pihak diberi kesempatan terakhir kali untuk
menjelaskan secara tertulis pendirian masing-masing serta
mengajukan bukti yang dianggap perlu untuk menguatkan
pendiriannya dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh
arbiter atau majelis arbitrase.
Pemeriksaan terhadap pokok sengketa dilanjutkan apabila
usaha perdamaian tidak berhasil.
Pemeriksaan Sengketa
Putusan diucapkan dalam waktu paling lama 30 hari setelah
pemeriksaan ditutup.
Apabila pemeriksaan sengketa telah selesai, pemeriksaan
segera ditutup dan ditetapkan hari sidang untuk
mengucapkan putusan arbitrase.
Pemeriksaan atas sengketa harus diselesaikan dalam waktu
paling lama 180 hari sejak arbiter atau majelis arbitrase
terbentuk dan dapat diperpanjang.
Putusan Abitrase
Kepala putusan harus memuat irah-irah:
"DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG
MAHA ESA"
Dalam putusan ditetapkan suatu jangka waktu putusan tersebut
harus dilaksanakan.
Dalam waktu paling lama 14 hari setelah putusan diterima, para
pihak dapat mengajukan permohonan untuk melakukan koreksi
terhadap kekeliruan administratif.
Pelaksanaan Putusan Arbitrase Nasional
Nasional Paling lama 30 hari sejak putusan diucapkan,
putusan tersebut diserahkan dan didaftarkan oleh
arbiter ke PN dalam wilayah hukum tempat tinggal
termohon.
Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai
kekuatan hukum tetap dan mengikat para pihak.
Dalam hal para pihak tidak melaksanakan putusan
arbitrase secara sukarela, putusan dilaksanakan
berdasarkan perintah ketua PN yang diberikan
paling lama 30 hari setelah permohonan salah satu
pihak.
Putusan Arbitrase Internasional
Putusan Arbitrase Internasional hanya diakui serta dapat
dilaksanakan di wilayah hukum Republik Indonesia, apabila
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
• Dijatuhkan oleh lembaga arbitrase disuatu negara yang
terikat perjanjian pengakuan dan pelaksanaan putusan
arbitrase dengan Indonesia.
• Putusan sengketa yang termasuk dalam ruang lingkup
hukum perdagangan.
• Putusan hanya dapat dilaksanakan jika tidak bertentangan
dengan ketertiban umum.
Putusan Arbitrase Internasional cont’d
Internasio
nal
Hanya PN Jakarta Pusat yang berwenang
menangani masalah pengakuan dan pelaksanaan
putusan abitrase internasional (memberikan
eksekuatur).
Permohonan pelaksanaan putusan arbitrase
internasional diajukan dan didaftarkan kepada
panitera PN Jakarta Pusat.
Terhadap putusan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat yang mengakui dan melaksanakan Putusan
Arbitrase Internasional, tidak dapat diajukan
banding atau kasasi.
Putusan Arbitrase Internasional cont’d
Internasio
nal
Terhadap putusan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat yang menolak untuk mengakui dan
melaksanakan suatu Putusan Arbitrase
Internasional, dapat diajukan kasasi.
MA mempertimbangkan serta memutuskan setiap
pengajuan kasasi, dalam jangka waktu paling lama
90 hari setelah permohonan kasasi tersebut diterima
oleh.
Terhadap putusan Mahkamah Agung tersebut tidak
dapat diajukan upaya perlawanan.
Pelaksanaan Putusan Arbitrase Internasional
Putusan arbitrase internasional dapat
dilaksanakan di Indonesia setelah
memperoleh eksekuatur dari Ketua PN
Jakarta Pusat.
Putusan yang menyangkut Negara
Indonesia sebagai salah satu pihak
dalam sengketa, hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh
eksekuatur dari MA.
Alternatif Penyelesaian Sengketa

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdatasesukakita
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatanardi hansa
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaDaniel_Alfaruqi
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Kacung Abdullah
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxNaomiPoppyMoore
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataTopan Erlando
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaRizqy Putra
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaHernaWati14
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumsyophi
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1villa kuta indah
 

Mais procurados (20)

Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
Jawaban gugatan
Jawaban gugatanJawaban gugatan
Jawaban gugatan
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdata
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
 
Perjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-MenyewaPerjanjian Sewa-Menyewa
Perjanjian Sewa-Menyewa
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesia
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 

Semelhante a Alternatif Penyelesaian Sengketa

Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptx
Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptxAlternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptx
Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptxpakpentung
 
12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnisCloudys04
 
Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflik
Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflikMateri negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflik
Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflikyoseelita2
 
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitrase
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitraseProsedur penyelesaian sengketa melalui arbitrase
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitraseettykogoyo
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketadionteguhpratomo
 
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...Dyana Anggraini
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...Dyana Anggraini
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018febrysaragih
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hayyu Safitri
 
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
kasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukumkasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukumDELA ASFARINA
 
Etika Bisnis_Solusi Sengketa Bisnis
Etika Bisnis_Solusi Sengketa BisnisEtika Bisnis_Solusi Sengketa Bisnis
Etika Bisnis_Solusi Sengketa BisnisRatnawaty_RMG
 
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...Chives Radin
 
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...chivesradin1
 

Semelhante a Alternatif Penyelesaian Sengketa (20)

Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptx
Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptxAlternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptx
Alternatif Penyelesaian Sengketa Hukum.pptx
 
12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis12 penyelesaian sengketa bisnis
12 penyelesaian sengketa bisnis
 
Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflik
Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflikMateri negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflik
Materi negosisasi serta peran dan dampaknya pada konflik
 
Penyelesaian sengketa
Penyelesaian sengketaPenyelesaian sengketa
Penyelesaian sengketa
 
Adr1
Adr1Adr1
Adr1
 
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitrase
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitraseProsedur penyelesaian sengketa melalui arbitrase
Prosedur penyelesaian sengketa melalui arbitrase
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
 
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
Hbl 2, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi...
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi s...
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,FORUM 2,UNIVERSITAS MERCU BUANA,2018
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, alternatif resolusi sengketa atau resolusi sen...
 
Tugas 2 Arbitrase Mediasi.docx
Tugas 2 Arbitrase Mediasi.docxTugas 2 Arbitrase Mediasi.docx
Tugas 2 Arbitrase Mediasi.docx
 
Arbitrase _done.pptx
Arbitrase _done.pptxArbitrase _done.pptx
Arbitrase _done.pptx
 
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...
2. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,sengketa ekonomi, universitas mercu b...
 
kasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukumkasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukum
 
pengadilan Arbitrase
pengadilan Arbitrasepengadilan Arbitrase
pengadilan Arbitrase
 
Etika Bisnis_Solusi Sengketa Bisnis
Etika Bisnis_Solusi Sengketa BisnisEtika Bisnis_Solusi Sengketa Bisnis
Etika Bisnis_Solusi Sengketa Bisnis
 
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
2. hbl,Chives Radin ,prof.hapzi ali,alternatif resolusi sengketa atau resolus...
 
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...
HBL, Chives radin, Prof.Hapzi Ali , Alternatif Resolusi Sengketa atau Resolus...
 
Kontrak
KontrakKontrak
Kontrak
 

Mais de Leks&Co

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanLeks&Co
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilLeks&Co
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusPenyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusLeks&Co
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal DraftingLeks&Co
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Leks&Co
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahLeks&Co
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerLeks&Co
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Leks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSLeks&Co
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTILeks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiLeks&Co
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Leks&Co
 
Mall lease agreement
Mall lease agreementMall lease agreement
Mall lease agreementLeks&Co
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasLeks&Co
 

Mais de Leks&Co (20)

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
 
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusPenyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal Drafting
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker properti
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
 
Mall lease agreement
Mall lease agreementMall lease agreement
Mall lease agreement
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
 

Último

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 

Último (10)

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 

Alternatif Penyelesaian Sengketa

  • 2. Alternatif Penyelesaian Sengketa Dasar hukum alternatif penyeleseaian sengketa di Indonesia adalah Undang- Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (“UU Arbitrase”).
  • 3. Alternatif Penyelesaian Sengketa Alternatif penyelesaian sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak yang didasarkan pada itikad baik dengan mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di pengadilan (“APS”). .
  • 4. APS cont’d Jenis APS • Negosiasi; • Mediasi; • Konsiliasi; • Pendapat mengikat; • Penilaian/pendapat ahli; • Ajudikasi; • Arbitrase.
  • 5. Negosiasi Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan pihak yang lain; penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara para pihak yang bersengketa.
  • 6. Negosiasi cont’d Negosiasi merupakan mekanisme yang utama dan diberikan prioritas dalam penyelesaian sengketa. Misalnya dalam hukum acara perdata, pada setiap tahap sidang, para pihak selalu dianjurkan dan diberi kesempatan dan waktu untuk bernegosiasi. Berbeda dengan mediasi, komunikasi yang dilaksanakan dalam proses negosiasi tersebut dibangun oleh para pihak (diwakili kuasa) tanpa keterlibatan pihak ketiga sebagai penengah.
  • 7. Negosiasi cont’d Pihak I Para pihak berkomunikasi mencari inti permasalahan sengketa dan mulai bernegosiasi. Pihak IISengketa
  • 8. Negosiasi cont’d Negosiasi Jika mencapai kesepakatan, hasil negosiasi dibuat kesepakatan bersama (tertulis). Jika tidak mencapai kesepakatan, para pihak menempuh upaya penyelesaian sengketa lain.
  • 9. Negosiasi cont’d Hasil kesepakatan bersama didaftarkan ke PN (UU Arbitrase: paling lama 30 hari sejak penandatanganan). PerMA: Kesepakatan perdamaian diajukan ke PN untuk memperoleh Akta Perdamaian melalui gugatan. Akta Perdamaian atas gugatan untuk menguatkan kesepakatan perdamaian diucapkan oleh hakim dalam sidang yang terbuka, paling lama 14 hari sejak gugatan didaftarkan.
  • 10. Mediasi Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator. Jenis mediasi, antara lain: Mediasi untuk sengketa perbankan. Mediasi untuk sengketa pertanahan. Mediasi di pengadilan.
  • 11. Mediasi untuk Sengketa Perbankan Dasar hukum untuk mediasi perbankan adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/5/PBI/2006 tentang Mediasi Perbankan.
  • 12. Mediasi Perbankan Sengketa yang diajukan adalah permasalahan yang diajukan oleh nasabah atau perwakilan nasabah kepada Bank Indonesia, setelah melalui proses penyelesaian pengaduan oleh bank. Sengketa yang memiliki nilai tuntutan finansial paling banyak Rp 500 juta. (bukan tuntutan kerugian immateriil).
  • 13. Mediasi Perbankan cont’d Persyaratan Diajukan secara tertulis disertai dokumen terkait. Telah dilakukan upaya penyelesaian oleh bank. Sengketa tidak dalam proses penyelesaian sengketa lain (pengadilan/APS). Sengketa diajukan tidak lebih 60 hari kerja sejak surat hasil penyelesaian oleh bank. Sengketa perdata.
  • 14. Mediasi Perbankan cont’d Agreement to mediate, memuat: Kesepakatan untuk memilih mediasi perbankan sebagai bentuk APS. Pesertujuan untuk patuh dan tunduk pada aturan mediasi oleh BI. Proses mediasi dilaksanakan setelah nasabah dan bank menandatangani perjanjian mediasi (agreement to mediate)
  • 15. Mediasi Perbankan cont’d Hasil mediasi dituangkan dalam Akta Kesepakatan yang wajib dilaksanakan oleh bank yang terkait. Mediasi dilaksanakan 30 hari sejak penandatangan agreement to mediate dan dapat diperpanjang 30 hari lagi. Mediasi dilakukan oleh lembaga mediasi perbankan independen yang dibentuk asosiasi perbankan yang berkoordinasi dengan BI.
  • 16. Mediasi Perbankan cont’d Bank akan dikenakan sanksi administratif oleh BI berupa teguran tertulis yang dapat diperhitungkan dalam komponen penilaian tingkat kesehatan bank. Sanksi bagi bank yang melanggar: Panggilan BI perihal mediasi. Agreement to mediate. Akta Kesepakatan. Kewajiban publikasi APS mediasi perbankan.
  • 17. Mediasi untuk Sengketa Pertanahan Dasar hukum mediasi untuk penyelesaian sengketa pertanahan terdapat dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus Pertanahan.
  • 18. Mediasi Sengketa Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dapat mengambil inisiatif untuk memfasilitasi penyelesaian sengketa atau konflik mengenai pertanahan melalui mediasi.
  • 19. Mediasi Sengketa Tanah cont’d Mediasi sengketa atau konflik tanah dilakukan oleh peserta mediasi yang terdiri dari para pihak dan pihak yang ditunjuk oleh kementerian, yaitu: • tim pengolah; • pejabat kantor pertanahan/kementerian; • mediator; dan/atau • unsur ahli/pakar yang terkait sengketa dan konflik.
  • 20. Mediasi Sengketa Tanah cont’d Proses mediasi dilaksanakan 30 hari setelah peserta mediasi terbentuk. Jika mencapai kesepakatan, dibuat perjanjian perdamaian dan didaftarkan di PN sehingga mempunyai kekuatan hukum mengikat (Pasal 41 Permen). Jika tidak mencapai kesepakatan, para pihak menempuh upaya penyelesaian sengketa lain.
  • 21. Mediasi di Pengadilan Dasar hukum prosedur mediasi di pengadilan adalah Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.
  • 22. Obyek Sengketa Obyek sengketa Wajib Mediasi Semua sengketa perdata yang diajukan ke pengadilan termasuk perkara perlawanan (verzet) atas putusan verstek dan perlawanan pihak berperkara (partij verzet) maupun pihak ketiga (derden verzet) terhadap pelaksanaan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, wajib terlebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui mediasi.
  • 23. Obyek Sengketa cont’d Pengecualian • Sengketa dengan tenggang waktu penyelesaiannya ditentukan oleh perundang-undangan. • Sengketa yang pemeriksaannya dilakukan tanpa hadirnya penggugat atau tergugat. • Gugatan balik (rekonvensi) dan intervensi. • Sengketa mengenai pencegahan, penolakan, pembatalan dan pengesahan perkawinan.
  • 24. Obyek Sengketa cont’d Pengecualian • Sengketa yang telah dilakukan mediasi dengan mediator yang terdaftar di pengadilan setempat tetapi dinyatakan tidak berhasil berdasarkan pernyataan yang ditandatangani oleh para pihak dan mediator tersebut.
  • 25. Sifat Proses Mediasi a. Bersifat tertutup. (Proses mediasi pada dasarnya tertutup kecuali para pihak menghendaki lain). b. Kewajiban menghadiri mediasi. (Para pihak wajib menghadiri secara langsung pertemuan mediasi dengan atau tanpa didampingi oleh kuasa hukum)
  • 26. Sifat Proses Mediasi cont’d c. Iktikad baik menempuh mediasi. Salah satu pihak dinyatakan tidak beriktikad baik oleh mediator dalam hal bersangkutan: • Tidak hadir setelah dipanggil secara patut 2 kali berturut-turut dalam mediasi tanpa alasan sah. • Ketidakhadiran berulang-ulang yang mengganggu jadwal pertemuan mediasi tanpa alasan sah. • Menghadiri pertemuan mediasi, tetapi tidak mengajukan dan/atau tidak menanggapi resume perkara pihak lain. • Tidak menandatangani Kesepakatan Perdamaian yang telah disepakati tanpa alasan sah.
  • 27. Akibat Hukum Pihak Tidak Beriktikad Baik Penggugat Gugatan tidak dapat diterima. Dikenai kewajiban pembayaran biaya mediasi. Tergugat Dikenai kewajiban pembayaran biaya mediasi. Hakim mengeluarkan penetapan bahwa tergugat tidak beriktikad baik sebelum melanjutkan pemeriksaan.
  • 28. Akibat Hukum cont’d Dalam hal para pihak secara bersama- sama dinyatakan tidak beriktikad baik oleh mediator, gugatan dinyatakan tidak dapat diterima oleh hakim pemeriksa perkara tanpa penghukuman biaya mediasi.
  • 29. Proses Mediasi Para pihak berhak memilih seorang atau lebih mediator yang tercatat dalam daftar mediator di pengadilan atau ditunjuk oleh hakim. Hakim pemeriksa perkara wajib menjelaskan prosedur mediasi kepada para pihak. Pada hari sidang yang telah ditentukan dan dihadiri oleh para pihak, hakim pemeriksa perkara mewajibkan para pihak untuk menempuh mediasi.
  • 30. Proses Mediasi cont’d Paling lama 5 hari setelah Penetapan perintah untuk melakukan mediasi dan menunjuk mediator, para pihak menyerahkan resume perkara yang memuat duduk perkara dan usulan perdamaian. Mediator menentukan hari dan tanggal pertemuan mediasi, setelah menerima penetapan penunjukan sebagai mediator.
  • 31. Proses Mediasi cont’d Proses mediasi berlangsung paling lama 30 hari terhitung sejak penetapan perintah melakukan mediasi dan dapat diperpanjang 30 hari lagi. Jika mencapai kesepakatan, dibuat Kesepakatan Perdamaian. Jika tidak, hakim menerbitkan penetapan untuk melanjutkan perkara.
  • 32. Proses Mediasi cont’d Jika para pihak tidak menghendaki Kesepakatan Perdamaian dikuatkan dalam Akta Perdamaian, Kesepakatan Perdamaian wajib memuat pencabutan gugatan. Para pihak melalui mediator dapat mengajukan Kesepakatan Perdamaian kepada hakim agar dikuatkan dalam Akta Perdamaian.
  • 33. . • Konsiliasi. • Penilaian. • Pendapat Mengikat. • Penilaian/ Pendapat Ahli. • Ajudikasi
  • 34. Konsiliasi Proses penyelesaian sengketa dimana terdapat pihak ketiga yang memfasilitasi komunikasi di antara pihak-pihak yang bersengketa dengan tujuan untuk membantu para pihak menyelesaikan sengketa dan masalah di antara mereka.
  • 35. Konsiliasi Mediasi Proses konsiliasi serupa dengan mediasi yaitu bentuk penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga, yaitu mediator dan konsiliator. Konsiliasi cont’d
  • 36. Konsiliasi Mediasi Perbedaannya, konsiliator aktif memfasilitasi komunikasi di antara dua pihak dan memberikan solusi penyelesaian. Mediator tidak selalu aktif memfasilitasi komunikasi di antara para pihak. Konsiliasi cont’d
  • 37. Pendapat Mengikat • Para pihak dalam suatu perjanjian berhak untuk memohon pendapat yang mengikat dari lembaga arbitrase (kepada BANI) atas hubungan hukum tertentu dari suatu perjanjian. • Terhadap pendapat yang mengikat tidak dapat dilakukan perlawanan melalui upaya hukum apapun.
  • 38. Pendapat Mengikat cont’d Para pihak dapat mengajukan kepada BANI untuk memberikan suatu pendapat yang mengikat mengenai suatu persoalan berkenaan dengan suatu perjanjian. Pendapat yang mengikat misalnya mengenai penafsiran ketentuan/pasal dalam kontrak, penambahan/perubahan ketentuan kontrak, dan lain-lain. Pendapat mengikat yang diberikan BANI mengikat para pihak dan yang bertindak bertentangan dengan pendapat itu, akan dianggap melanggar perjanjian.
  • 39. Penilaian/Pendapat Ahli Penilaian/pendapat ahli yaitu dimana para pihak menunjuk seorang ahli untuk meneliti masalah (sengketa) yang mereka hadapi dan membutuhkan pendapat seorang ahli khusus (experts determination-experts appraisal).
  • 40. Penilaian/Pendapat Ahli cont’d Proses penilaian/pendapatan ahli Terjadi sengketa di antara para pihak. Para pihak sepakat untuk meminta pendapat ahli mengenai sengketa yang dihadapi. Ahli yang ditunjuk oleh para pihak, memberikan penilaian/pendapat.
  • 41. Ajudikasi Cara penyelesaian Sengketa melalui pihak ketiga yang ditunjuk para pihak yang bersengketa untuk menjatuhkan putusan atas sengketa yang timbul diantara pihak dimaksud.
  • 42. Ajudikasi cont’d Contoh ajudikasi dalam kontrak FIDIC: Para pihak menyetujui metode penyelesaian sengketa dengan cara ajudikasi dalam perjanjian dan menunjuk dewan sengketa. Jika terjadi sengketa, sengketa harus diselesaikan terlebih dahulu melalui ajudikasi dengan meminta keputusan dewan sengketa.
  • 43. Ajudikasi cont’d Para pihak menunjuk dewan sengketa yang beranggotakan (umumnya) 3 orang untuk memutuskan hasil sengketa. Setiap pihak menunjuk satu anggota dewan sengketa dan menyepakati anggota ke-3 dewan sengketa. Para pihak kemudian menyediakan informasi, akses dan fasilitas yang diperlukan dewan sengketa dalam proses pengambilan keputusan.
  • 44. Ajudikasi cont’d Dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dalam perjanjian atau dalam waktu yang mungkin diusulkan oleh dewan sengketa dan disetujui oleh para pihak, dewan sengketa harus memberikan keputusan yang disertai dengan alasan keputusan tersebut. Keputusan dewan sengketa tersebut mengikat sampai adanya putusan aribtrase/pengadilan.
  • 45. Arbitrase Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa. (Dasar hukum UU Arbitrase)
  • 46. Obyek Sengketa • Sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase hanya sengketa di bidang perdagangan dan mengenai hak yang menurut hukum dan peraturan perundang- undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa. • Sengketa yang tidak dapat diselesaikan melalui arbitrase adalah sengketa yang menurut peraturan perundang-undangan tidak dapat diadakan perdamaian.
  • 47. Perjanjian Arbitrase Para pihak dapat menyetujui dan memperjanjikan dengan tegas bahwa suatu sengketa yang terjadi atau yang akan terjadi antara mereka untuk diselesaikan melalui arbitrase.
  • 48. Perjanjian Arbitrase cont’d Suatu perjanjian arbitrase tidak menjadi batal disebabkan oleh keadaan: • meninggalnya salah satu pihak; • bangkrutnya salah satu pihak; • novasi; • insolvensi salah satu pihak; • perwarisan; • bilamana pelaksanaan perjanjian tersebut dialihtugaskan pada pihak ketiga dengan persetujuan pihak yang melakukan perjanjian arbitrase tersebut; atau • berakhirnya atau batalnya perjanjian pokok.
  • 49. Kompetensi Arbitrase cont’d • Dalam hal para pihak telah menyetujui bahwa sengketa di antara mereka akan diselesaikan melalui arbitrase dan para pihak telah memberikan wewenang, maka arbiter berwenang menentukan dalam putusannya mengenai hak dan kewajiban para pihak jika hal ini tidak diatur dalam perjanjian mereka. • Adanya suatu perjanjian arbitrase tertulis meniadakan hak para pihak untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang termuat dalam perjanjiannya ke pengadilan negeri.
  • 50. Kompetensi Arbitrase cont’d • Penyelesaian sengketa melalui arbitrase dapat dilakukan dengan menggunakan lembaga arbitrase nasional (BANI) atau internasional (misal SIAC di Singapura) berdasarkan kesepakatan para pihak. • Penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase dilakukan menurut peraturan dan acara dari lembaga yang dipilih, kecuali ditetapkan lain oleh para pihak.
  • 51. Kompetensi Arbitrase cont’d • Para pihak dalam suatu perjanjian yang tegas dan tertulis, bebas untuk menentukan acara arbitrase yang digunakan dalam pemeriksaan sengketa sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam UU Arbitrase. • Tempat arbitrase ditentukan oleh arbiter atau majelis arbitrase, kecuali ditentukan sendiri oleh para pihak.
  • 52. Proses Arbitrase Arbiter menyampaikan tuntutan tersebut kepada termohon dengan disertai perintah untuk menanggapi dan memberikan jawabannya secara tertulis dalam waktu paling lama 14 hari. Pemohon menyampaikan surat tuntutannya kepada arbiter atau majelis arbitrase mengenai penyeleseaian sengketa.
  • 53. Proses Arbitrase cont’d Dalam hal sudah ada jawaban dari termohon, perubahan atau penambahan surat tuntutan hanya diperbolehkan dengan persetujuan termohon. Sebelum ada jawaban dari termohon, pemohon dapat mencabut surat permohonan arbitrase.
  • 54. Proses Arbitrase cont’d Tuntutan balasan, diperiksa dan diputus oleh arbiter atau majelis arbitrase bersama-sama dengan pokok sengketa. Dalam jawabannya atau selambat-lambatnya pada sidang pertama, termohon dapat mengajukan tuntutan balasan dan terhadap tuntutan balasan tersebut pemohon diberi kesempatan untuk menanggapi.
  • 55. Proses Arbitrase cont’d Apabila pada hari yang telah ditentukan, termohon tanpa suatu alasan sah tidak datang menghadap, sedangkan termohon telah dipanggil secara patut, arbiter atau majelis arbitrase segera melakukan pemanggilan sekali lagi. Apabila pada hari yang ditentukan pemohon tanpa suatu alasan yang sah tidak datang menghadap, sedangkan telah dipanggil secara patut, surat tuntutannya dinyatakan gugur dan tugas arbiter atau majelis arbitrase dianggap selesai.
  • 56. Proses Arbitrase cont’d Paling lama 10 hari setelah pemanggilan kedua diterima termohon dan tanpa alasan sah termohon juga tidak datang menghadap di muka persidangan, pemeriksaan akan diteruskan tanpa hadirnya termohon dan tuntutan pemohon dikabulkan seluruhnya, kecuali jika tuntutan tidak beralasan atau tidak berdasarkan hukum.
  • 57. Proses Arbitrase cont’d Dalam hal usaha perdamaian tercapai, maka arbiter atau majelis arbitrase membuat suatu akta perdamaian yang final dan mengikat para pihak dan memerintahkan para pihak untuk memenuhi ketentuan perdamaian tersebut. Dalam hal para pihak datang menghadap pada hari yang telah ditetapkan, arbiter atau majelis arbitrase terlebih dahulu mengusahakan perdamaian antara para pihak yang bersengketa. (negosiasi).
  • 58. Proses Arbitrase cont’d Para pihak diberi kesempatan terakhir kali untuk menjelaskan secara tertulis pendirian masing-masing serta mengajukan bukti yang dianggap perlu untuk menguatkan pendiriannya dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh arbiter atau majelis arbitrase. Pemeriksaan terhadap pokok sengketa dilanjutkan apabila usaha perdamaian tidak berhasil.
  • 59. Pemeriksaan Sengketa Putusan diucapkan dalam waktu paling lama 30 hari setelah pemeriksaan ditutup. Apabila pemeriksaan sengketa telah selesai, pemeriksaan segera ditutup dan ditetapkan hari sidang untuk mengucapkan putusan arbitrase. Pemeriksaan atas sengketa harus diselesaikan dalam waktu paling lama 180 hari sejak arbiter atau majelis arbitrase terbentuk dan dapat diperpanjang.
  • 60. Putusan Abitrase Kepala putusan harus memuat irah-irah: "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" Dalam putusan ditetapkan suatu jangka waktu putusan tersebut harus dilaksanakan. Dalam waktu paling lama 14 hari setelah putusan diterima, para pihak dapat mengajukan permohonan untuk melakukan koreksi terhadap kekeliruan administratif.
  • 61. Pelaksanaan Putusan Arbitrase Nasional Nasional Paling lama 30 hari sejak putusan diucapkan, putusan tersebut diserahkan dan didaftarkan oleh arbiter ke PN dalam wilayah hukum tempat tinggal termohon. Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap dan mengikat para pihak. Dalam hal para pihak tidak melaksanakan putusan arbitrase secara sukarela, putusan dilaksanakan berdasarkan perintah ketua PN yang diberikan paling lama 30 hari setelah permohonan salah satu pihak.
  • 62. Putusan Arbitrase Internasional Putusan Arbitrase Internasional hanya diakui serta dapat dilaksanakan di wilayah hukum Republik Indonesia, apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: • Dijatuhkan oleh lembaga arbitrase disuatu negara yang terikat perjanjian pengakuan dan pelaksanaan putusan arbitrase dengan Indonesia. • Putusan sengketa yang termasuk dalam ruang lingkup hukum perdagangan. • Putusan hanya dapat dilaksanakan jika tidak bertentangan dengan ketertiban umum.
  • 63. Putusan Arbitrase Internasional cont’d Internasio nal Hanya PN Jakarta Pusat yang berwenang menangani masalah pengakuan dan pelaksanaan putusan abitrase internasional (memberikan eksekuatur). Permohonan pelaksanaan putusan arbitrase internasional diajukan dan didaftarkan kepada panitera PN Jakarta Pusat. Terhadap putusan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengakui dan melaksanakan Putusan Arbitrase Internasional, tidak dapat diajukan banding atau kasasi.
  • 64. Putusan Arbitrase Internasional cont’d Internasio nal Terhadap putusan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menolak untuk mengakui dan melaksanakan suatu Putusan Arbitrase Internasional, dapat diajukan kasasi. MA mempertimbangkan serta memutuskan setiap pengajuan kasasi, dalam jangka waktu paling lama 90 hari setelah permohonan kasasi tersebut diterima oleh. Terhadap putusan Mahkamah Agung tersebut tidak dapat diajukan upaya perlawanan.
  • 65. Pelaksanaan Putusan Arbitrase Internasional Putusan arbitrase internasional dapat dilaksanakan di Indonesia setelah memperoleh eksekuatur dari Ketua PN Jakarta Pusat. Putusan yang menyangkut Negara Indonesia sebagai salah satu pihak dalam sengketa, hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh eksekuatur dari MA.