SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 49
Bahan Kuliah
Matematika Diskrit
1
Graf
(bagian 1)
Pendahuluan
2
 Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit
dan hubungan antara objek-objek tersebut.
 Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta
jaringan jalan raya yang menghubungkan sejumlah kota di
Provinsi Jawa Tengah.
Brebes
Tegal
Slawi
Pemalang
Purwokerto
Cilacap
Banjarnegara
Wonosobo
Kebumen
Purworejo
Kendal
Semarang
Pekalongan
Purbalingga
Magelang
Salatiga
Klaten
Solo
Purwodadi
Demak
Kudus
Rembang
Blora
Sukoharjo
Wonogiri
Sragen
Boyolali
Kroya
Temanggung
Cerita tentang sebuah jembatan
Jembatan Konisberg
sebuah kota di bagian utara Jerman
5
”kisah terkenal yang memberikan
pengaruh besar pada kehidupan
seorang bernama Euler dan sejarah
perkembangan teori Graf”
Konigsberg didirikan pada tahun
1255 dan pernah menjadi ibu kota
Prusia, Jerman Timur ketika itu.
Kastil Prusia dahulu terletak di
Konigsberg, akan tetapi pada
perang dunia II hancur bersama
dengan kota itu sendiri.
Pasca keruntuhan Uni Soviet, Lituania
dan negara bagian Soviet lainnya pun
merdeka, sehingga Kaliningrad bukan
lagi bagian dari Rusia, namun hingga
saat ini nama Kaliningrad tidak kunjung
dapat dirubah kembali menjadi
Konigsberg.
Penduduk kota Konigsberg di
Prusia (sekarang Rusia)
jalan-jalan keliling kota,
karena kota mereka indah
dilalui oleh sungai Pregel
dengan tujuh jembatan yang
melintas disungai tersebut.
9
 Lalu suatu hari ada
seseorang yang bertanya
dapatkah kita berjalan dari
suatu titik melalui tujuh
jembatan dan kembali ketitik
semula dengan hanya
melewati setiap jembatan
hanya sekali saja?
 Semua orang lalu mencobanya tapi gagal lalu
sang walikota mengirim surat beserta peta
kota konigsberg ke Leonhard Eular jenius
matematika untuk menjawab pertanyaan
tersebut
Lalu dia menyerderhanakan peta
tersebut menjadi…………
Disederhanakan lagi……
Ini yang disebut graph (himpunan titik dan garis).
Euler menganalisis grap tersebut yang
merupakan representatif dari 7 jembatan
konigsberg.
Kemudian Euler meyimpulkan bahwa perjalanan
tersebut tidak mungkin, dengan alasan derajat
(banyaknya garis yang berujung disuatu titik,
yang disingkat der) titik-titiknya ganjil, der(A)=5,
der(B)=der(C)=der(D)=3.
Lalu Euler menyimpulkam jika derajat semua
titik dari suatu graph adalah genap maka
kita bisa melakukan perjalan dari satu titik
melalui semua garis TEPAT sekali dan
melewati semua titik (kalau titik boleh
dilewati lebih dari sekali) lalu kembali ke titik
awal, grap tersebut disebut eulerian graph.
 Pada tahun tersebut, seorang pakar matematika
ternama, Leonard Euler, menulis sebuah artikel
yang membahas tidak hanya solusi atas teka-teki
Konigsberg semata, akan tetapi juga delengkapi
dengan metode umum untuk persoalan serupa
lainnya.
 Artikel berjudul asli "Solutio Problematis Ad
Goemetriam Situs Pertinetis"
16
 Sejarah Graf: masalah jembatan Königsberg (tahun 1736)
Gambar 1. Masalah Jembatan Königsberg
 Graf yang merepresentasikan jembatan Königsberg:
Simpul (vertex)  menyatakan daratan
Sisi (edge)  menyatakan jembatan
 Bisakah melalui setiap jembatan tepat sekali dan kembali lagi
ke tempat semula?
C
A
B
D
Definisi Graf
17
Graf G = (V, E), yang dalam hal ini:
V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices)
= { v1 , v2 , ... , vn }
E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang
simpul
= {e1 , e2 , ... , en }
18
G1 G2 G3
Gambar 2. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu
Contoh 1. Pada Gambar 2, G1 adalah graf dengan
V = { 1, 2, 3, 4 } E = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) }
G2 adalah graf dengan
V = { 1, 2, 3, 4 }
E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4) }
= { e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7}
G3 adalah graf dengan
V = { 1, 2, 3, 4 }
E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4), (3, 3) }
= { e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7, e8}
1 1 1
2 3
4
2 3
4
2
4
3
e1
e2
e3
e4
e5
e6
e7
e1
e2
e3
e4
e5
e6
e7
e8
Jenis-Jenis Graf
19
 Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu
graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis:
1. Graf sederhana (simple graph).
Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda
dinamakan graf sederhana. G1 pada Gambar 2 adalah
contoh graf sederhana
2. Graf tak-sederhana (unsimple-graph).
Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan
graf tak-sederhana (unsimple graph). G2 dan G3 pada
Gambar 2 adalah contoh graf tak-sederhana
20
G1 G2 G3
Gambar 2. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu
 Pada G2, sisi e3 = (1, 3) dan sisi e4 = (1, 3) dinamakan sisi-
ganda (multiple edges atau paralel edges) karena kedua sisi
ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul 1
dan simpul 3.
 Pada G3, sisi e8 = (3, 3) dinamakan gelang atau kalang (loop)
karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama.
1 1 1
2 3
4
2 3
4
2
4
3
e1
e2
e3
e4
e5
e6
e7
e1
e2
e3
e4
e5
e6
e7
e8
21
 Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf
dibedakan atas 2 jenis:
1. Graf tak-berarah (undirected graph)
Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut
graf tak-berarah. Tiga buah graf pada Gambar 2 adalah
graf tak-berarah.
2. Graf berarah (directed graph atau digraph)
Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut
sebagai graf berarah. Dua buah graf pada Gambar 3 adalah
graf berarah.
22
(a) G4 (b) G5
Gambar 3 (a) graf berarah, (b) graf-ganda berarah
1 1
2 3
4
2 3
4
23
Tabel 1 Jenis-jenis graf [ROS99]
Jenis Sisi Sisi ganda
dibolehkan?
Sisi gelang
dibolehkan?
Graf sederhana
Graf ganda
Graf semu
Graf berarah
Graf-ganda berarah
Tak-berarah
Tak-berarah
Tak-berarah
Bearah
Bearah
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Contoh Terapan Graf
24
1. Rangkaian listrik.
(a) (b)
A
B
C
DE
F
A
B
C
E D
F
Rinaldi M/IF2091 Strukdis25
2. Isomer senyawa kimia karbon
metana (CH4) etana (C2H6) propana (C3H8)
C
H
H
HH
26
3. Transaksi konkuren pada basis data terpusat
Transaksi T0 menunggu transaksi T1 dan T2
Transaksi T2 menunggu transaksi T1
Transaksi T1 menunggu transaksi T3
Transaksi T3 menunggu transaksi T2
!
T1
T0
T3
T2
27
4. Pengujian program
read(x);
while x <> 9999 do
begin
if x < 0 then
writeln(‘Masukan tidak boleh negatif’)
else
x:=x+10;
read(x);
end;
writeln(x);
Keterangan: 1 : read(x) 5 : x := x + 10
2 : x <> 9999 6 : read(x)
3 : x < 0 7 : writeln(x)
4 : writeln(‘Masukan tidak boleh negatif’);
1 2
3
4
5
6 7
28
5. Terapan graf pada teori otomata
Mesin jaja (vending machine)
Keterangan:
a : 0 sen dimasukkan
b : 5 sen dimasukkan
c : 10 sen dimasukkan
d : 15 sen atau lebih dimasukkan
a b c d
P P P
P
5
5
10
10
10
10
5
5
29
Marine Catcher (Jepang)
Mesin penjual Lobster Hidup
24/7(San Fransisco)
Mesin penjual ganja
30
Onitsuka Tiger (Inggris)
Mesin Penjual Sepatu
Fortune vending machine
(Jepang)
Ditemukan di kuil2,
biasanya terdapat secarik
kertas yang meramalkan
keberuntungan
31
32
Girls phone numbers vending machines
Lingerie vending
machines
33
6. Terapan graf pada grafika komputer
glBegin(GL_LINES); //garis ini membentuk huruf N
glColor3f(1, 0, 0); //memberi warna merah pada garis
glVertex2f(0,0); //titik awal garis lurus 1
glVertex2f(0,1); //titik akhir garis lurus 1
glVertex2f(0,1); //titik awal garis miring
glVertex2f(0.5, 0); //titik akhir garis miring
glVertex2f(0.5, 0); //titik awal garis lurus 2
glVertex2f(0.5, 1); //titil akhir garis lurus 2
glEnd();
Terminologi Graf
34
1. Ketetanggaan (Adjacent)
Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung
langsung.
Tinjau graf G1 : simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3,
simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4.
G1 G2 G3
1
3
2
4
1
2
3
4
5
1
2
e1
e2
e3
e4
e53
35
2. Bersisian (Incidency)
Untuk sembarang sisi e = (vj, vk) dikatakan
e bersisian dengan simpul vj , atau
e bersisian dengan simpul vk
Tinjau graf G1: sisi (2, 3) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 3,
sisi (2, 4) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 4,
tetapi sisi (1, 2) tidak bersisian dengan simpul 4.
G1 G2 G3
1
3
2
4
1
2
3
4
5
1
2
e1
e2
e3
e4
e53
36
3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)
Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang
bersisian dengannya.
Tinjau graf G3: simpul 5 adalah simpul terpencil.
G1 G2 G3
1
3
2
4
1
2
3
4
5
1
2
e1
e2
e3
e4
e53
37
4. Graf Kosong (null graph atau empty graph)
Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (Nn).
Graf N5 :
1
2
3
4
5
38
5. Derajat (Degree)
Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengan
simpul tersebut.
Notasi: d(v)
Tinjau graf G1: d(1) = d(4) = 2
d(2) = d(3) = 3
Tinjau graf G3: d(5) = 0  simpul terpencil
d(4) = 1  simpul anting-anting (pendant vertex)
Tinjau graf G2: d(1) = 3  bersisian dengan sisi ganda
d(3) = 4  bersisian dengan sisi gelang (loop)
G1 G2 G3
1
3
2
4
1
2
3
4
5
1
2
e1
e2
e3
e4
e53
39
Pada graf berarah,
din(v) = derajat-masuk (in-degree)
= jumlah busur yang masuk ke simpul v
dout(v) = derajat-keluar (out-degree)
= jumlah busur yang keluar dari simpul v
d(v) = din(v) + dout(v)
40
G4 G5
Tinjau graf G4:
din(1) = 2; dout(1) = 1
din(2) = 2; dout(2) = 3
din(3) = 2; dout(3) = 1
din(4) = 1; dout(3) = 2
1 1
2 3
4
2 3
4
41
G1 G2 G3
1
3
2
4
1
2
3
4
5
1
2
e1
e2
e3
e4
e53
Lemma Jabat Tangan. Jumlah derajat semua simpul pada suatu graf
adalah genap, yaitu dua kali jumlah sisi pada graf tersebut.
Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka Evd
Vv
2)( 
Tinjau graf G1: d(1) + d(2) + d(3) + d(4) = 2 + 3 + 3 + 2 = 10
= 2  jumlah sisi = 2  5
Tinjau graf G2: d(1) + d(2) + d(3) = 3 + 3 + 4 = 10
= 2  jumlah sisi = 2  5
Tinjau graf G3: d(1) + d(2) + d(3) + d(4) + d(5)
= 2 + 2 + 3 + 1 + 0 = 8
= 2  jumlah sisi = 2  4
42
 Akibat dari lemma (corollary):
Teorema: Untuk sembarang graf G,
banyaknya simpul berderajat ganjil selau
genap.
43
Contoh 2. Diketahui graf dengan lima buah simpul. Dapatkah kita
menggambar graf tersebut jika derajat masing-masing simpul
adalah:
(a) 2, 3, 1, 1, 2
(b) 2, 3, 3, 4, 4
Penyelesaian:
(a)tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya ganjil
(2 + 3 + 1 + 1 + 2 = 9), dan banyaknya simpul berderajat ganjil
adalah ganjil (3, 1, 1).
(b) dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya genap
(2 + 3 + 3 + 4 + 4 = 16), dan banyaknya simpul berderajat
ganjil adalah genap (3, 3)
51
2 3
4
Latihan
44
 Mungkinkah dibuat graf 5 simpul dengan
derajat masing-masing simpul adalah:
(a) 4, 4, 3, 2, 3
(b) 3, 3, 2, 3, 2
Jika mungkin, berikan satu contohnya, jika
tidak mungkin, berikan alasan singkat.
45
Jawaban:
(a) 4, 4, 3, 2, 3: Mungkin
(b) 3, 3, 2, 3, 2: Tidak mungkin, karena jumlah
simpul berderajat ganjil ada 3 buah (alasan
lain, karena jumlah derajat ganjil)
46
6. Lintasan (Path)
Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan
vn di dalam graf G ialah barisan berselang-seling simpul-simpul
dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2, v2,... , vn –1, en, vn
sedemikian sehingga e1 = (v0, v1), e2 = (v1, v2), ... , en = (vn-1, vn)
adalah sisi-sisi dari graf G.
Tinjau graf G1: lintasan 1, 2, 4, 3 adalah lintasan dengan barisan sisi (1,2),
(2,4), (4,3).
Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan 1, 2,
4, 3 pada G1 memiliki panjang 3.
G1 G2 G3
1
3
2
4
1
2
3
4
5
1
2
e1
e2
e3
e4
e53
47
 Lintasan sederhana
lintasan dengan semua sisi yang dilalui hanya
satu kali
 Lintasan elementer
lintasan dengan semua simpul yang dilalui hanya
satu kali, kecuali simpul yang awal dan simpul
terakhir
 Lintasan tertutup
lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul
yang sama
 Lintasan terbuka
lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul
yang tidak sama
48
7. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit)
Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama
disebut sirkuit atau siklus.
Tinjau graf G1: 1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit.
Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit
1, 2, 3, 1 pada G1 memiliki panjang 3.
G1 G2 G3
1
3
2
4
1
2
3
4
5
1
2
e1
e2
e3
e4
e53
49
8. Terhubung (Connected)
Dua buah simpul v1 dan simpul v2 disebut terhubung jika terdapat
lintasan dari v1 ke v2.
G disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk setiap
pasang simpul vi dan vj dalam himpunan V terdapat lintasan dari vi
ke vj.
Jika tidak, maka G disebut graf tak-terhubung (disconnected
graph).
Contoh graf tak-terhubung:
1
2
3
4
5
6
78

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
Ferry Angriawan
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
wahyuhenky
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Dyas Arientiyya
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Kabhi Na Kehna
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
Charro NieZz
 

Mais procurados (20)

Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 04
Matematika Diskrit - 09 graf - 04Matematika Diskrit - 09 graf - 04
Matematika Diskrit - 09 graf - 04
 
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksiMatriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
Matriks eselon baris dan eselon baris tereduksi
 
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian GraphTeori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam RuangModul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 
Teori graph-1
Teori graph-1Teori graph-1
Teori graph-1
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi Pembuktian
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 

Semelhante a Graf 1

285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
HadiWidjaja4
 
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdfgraf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
VinnieSyarif2
 
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
ARASYIDMAULANAGS
 
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptxTeori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
HafidzahPatel1
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
Indah Wijayanti
 

Semelhante a Graf 1 (20)

Definisi Graph.ppt
Definisi Graph.pptDefinisi Graph.ppt
Definisi Graph.ppt
 
Graph
GraphGraph
Graph
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
 
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdfgraf2013-140930043732-phpapp01.pdf
graf2013-140930043732-phpapp01.pdf
 
Graf Oke.pptx
Graf Oke.pptxGraf Oke.pptx
Graf Oke.pptx
 
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
Kelompok 2 Matdis (Jenis-jenis Graf, Terminologi Dasar, dan Representasi Graf...
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Graph1
Graph1Graph1
Graph1
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 01
Matematika Diskrit - 09 graf - 01Matematika Diskrit - 09 graf - 01
Matematika Diskrit - 09 graf - 01
 
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdfGraf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
 
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptxGRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
 
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptxTeori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
Babiv Graf
Babiv GrafBabiv Graf
Babiv Graf
 
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptxGraf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pptx
 
Representasi graf cut set
Representasi graf cut   setRepresentasi graf cut   set
Representasi graf cut set
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori graf
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
 
Modul graph terapan p5
Modul graph terapan p5Modul graph terapan p5
Modul graph terapan p5
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori graf
 

Mais de Tenia Wahyuningrum

Mais de Tenia Wahyuningrum (20)

Measuring User Experience
Measuring User ExperienceMeasuring User Experience
Measuring User Experience
 
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCIPopulasi dan sampel dalam penelitian HCI
Populasi dan sampel dalam penelitian HCI
 
10th heuristic evaluation
10th heuristic evaluation10th heuristic evaluation
10th heuristic evaluation
 
Good vs bad design
Good vs bad designGood vs bad design
Good vs bad design
 
Media sosial untuk pembelajaran
Media sosial untuk pembelajaranMedia sosial untuk pembelajaran
Media sosial untuk pembelajaran
 
4th human factors (2)
4th human factors (2)4th human factors (2)
4th human factors (2)
 
Human factors
Human factorsHuman factors
Human factors
 
Historical Context of HCI
Historical Context of HCIHistorical Context of HCI
Historical Context of HCI
 
Trends in Human Computer Interaction
Trends in Human Computer InteractionTrends in Human Computer Interaction
Trends in Human Computer Interaction
 
Good data, for better life
Good data, for better lifeGood data, for better life
Good data, for better life
 
Teori pnp
Teori pnpTeori pnp
Teori pnp
 
Plagiarisme
PlagiarismePlagiarisme
Plagiarisme
 
Struktur data &amp; computer trends 2015 2016
Struktur data &amp; computer trends 2015 2016Struktur data &amp; computer trends 2015 2016
Struktur data &amp; computer trends 2015 2016
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Research method
Research methodResearch method
Research method
 
Basic research
Basic researchBasic research
Basic research
 
Pengenalan android
Pengenalan androidPengenalan android
Pengenalan android
 
Mobile programming pendahuluan
Mobile programming pendahuluanMobile programming pendahuluan
Mobile programming pendahuluan
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 

Último

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Último (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

Graf 1

  • 2. Pendahuluan 2  Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.  Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan sejumlah kota di Provinsi Jawa Tengah. Brebes Tegal Slawi Pemalang Purwokerto Cilacap Banjarnegara Wonosobo Kebumen Purworejo Kendal Semarang Pekalongan Purbalingga Magelang Salatiga Klaten Solo Purwodadi Demak Kudus Rembang Blora Sukoharjo Wonogiri Sragen Boyolali Kroya Temanggung
  • 4. Jembatan Konisberg sebuah kota di bagian utara Jerman
  • 5. 5 ”kisah terkenal yang memberikan pengaruh besar pada kehidupan seorang bernama Euler dan sejarah perkembangan teori Graf”
  • 6. Konigsberg didirikan pada tahun 1255 dan pernah menjadi ibu kota Prusia, Jerman Timur ketika itu. Kastil Prusia dahulu terletak di Konigsberg, akan tetapi pada perang dunia II hancur bersama dengan kota itu sendiri.
  • 7. Pasca keruntuhan Uni Soviet, Lituania dan negara bagian Soviet lainnya pun merdeka, sehingga Kaliningrad bukan lagi bagian dari Rusia, namun hingga saat ini nama Kaliningrad tidak kunjung dapat dirubah kembali menjadi Konigsberg.
  • 8. Penduduk kota Konigsberg di Prusia (sekarang Rusia) jalan-jalan keliling kota, karena kota mereka indah dilalui oleh sungai Pregel dengan tujuh jembatan yang melintas disungai tersebut.
  • 9. 9  Lalu suatu hari ada seseorang yang bertanya dapatkah kita berjalan dari suatu titik melalui tujuh jembatan dan kembali ketitik semula dengan hanya melewati setiap jembatan hanya sekali saja?
  • 10.  Semua orang lalu mencobanya tapi gagal lalu sang walikota mengirim surat beserta peta kota konigsberg ke Leonhard Eular jenius matematika untuk menjawab pertanyaan tersebut
  • 11. Lalu dia menyerderhanakan peta tersebut menjadi…………
  • 13. Ini yang disebut graph (himpunan titik dan garis). Euler menganalisis grap tersebut yang merupakan representatif dari 7 jembatan konigsberg. Kemudian Euler meyimpulkan bahwa perjalanan tersebut tidak mungkin, dengan alasan derajat (banyaknya garis yang berujung disuatu titik, yang disingkat der) titik-titiknya ganjil, der(A)=5, der(B)=der(C)=der(D)=3.
  • 14. Lalu Euler menyimpulkam jika derajat semua titik dari suatu graph adalah genap maka kita bisa melakukan perjalan dari satu titik melalui semua garis TEPAT sekali dan melewati semua titik (kalau titik boleh dilewati lebih dari sekali) lalu kembali ke titik awal, grap tersebut disebut eulerian graph.
  • 15.  Pada tahun tersebut, seorang pakar matematika ternama, Leonard Euler, menulis sebuah artikel yang membahas tidak hanya solusi atas teka-teki Konigsberg semata, akan tetapi juga delengkapi dengan metode umum untuk persoalan serupa lainnya.  Artikel berjudul asli "Solutio Problematis Ad Goemetriam Situs Pertinetis"
  • 16. 16  Sejarah Graf: masalah jembatan Königsberg (tahun 1736) Gambar 1. Masalah Jembatan Königsberg  Graf yang merepresentasikan jembatan Königsberg: Simpul (vertex)  menyatakan daratan Sisi (edge)  menyatakan jembatan  Bisakah melalui setiap jembatan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat semula? C A B D
  • 17. Definisi Graf 17 Graf G = (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices) = { v1 , v2 , ... , vn } E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul = {e1 , e2 , ... , en }
  • 18. 18 G1 G2 G3 Gambar 2. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu Contoh 1. Pada Gambar 2, G1 adalah graf dengan V = { 1, 2, 3, 4 } E = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } G2 adalah graf dengan V = { 1, 2, 3, 4 } E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4) } = { e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7} G3 adalah graf dengan V = { 1, 2, 3, 4 } E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4), (3, 3) } = { e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7, e8} 1 1 1 2 3 4 2 3 4 2 4 3 e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e8
  • 19. Jenis-Jenis Graf 19  Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis: 1. Graf sederhana (simple graph). Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda dinamakan graf sederhana. G1 pada Gambar 2 adalah contoh graf sederhana 2. Graf tak-sederhana (unsimple-graph). Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graf tak-sederhana (unsimple graph). G2 dan G3 pada Gambar 2 adalah contoh graf tak-sederhana
  • 20. 20 G1 G2 G3 Gambar 2. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu  Pada G2, sisi e3 = (1, 3) dan sisi e4 = (1, 3) dinamakan sisi- ganda (multiple edges atau paralel edges) karena kedua sisi ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul 1 dan simpul 3.  Pada G3, sisi e8 = (3, 3) dinamakan gelang atau kalang (loop) karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama. 1 1 1 2 3 4 2 3 4 2 4 3 e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e8
  • 21. 21  Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas 2 jenis: 1. Graf tak-berarah (undirected graph) Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-berarah. Tiga buah graf pada Gambar 2 adalah graf tak-berarah. 2. Graf berarah (directed graph atau digraph) Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah. Dua buah graf pada Gambar 3 adalah graf berarah.
  • 22. 22 (a) G4 (b) G5 Gambar 3 (a) graf berarah, (b) graf-ganda berarah 1 1 2 3 4 2 3 4
  • 23. 23 Tabel 1 Jenis-jenis graf [ROS99] Jenis Sisi Sisi ganda dibolehkan? Sisi gelang dibolehkan? Graf sederhana Graf ganda Graf semu Graf berarah Graf-ganda berarah Tak-berarah Tak-berarah Tak-berarah Bearah Bearah Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya Ya
  • 24. Contoh Terapan Graf 24 1. Rangkaian listrik. (a) (b) A B C DE F A B C E D F
  • 25. Rinaldi M/IF2091 Strukdis25 2. Isomer senyawa kimia karbon metana (CH4) etana (C2H6) propana (C3H8) C H H HH
  • 26. 26 3. Transaksi konkuren pada basis data terpusat Transaksi T0 menunggu transaksi T1 dan T2 Transaksi T2 menunggu transaksi T1 Transaksi T1 menunggu transaksi T3 Transaksi T3 menunggu transaksi T2 ! T1 T0 T3 T2
  • 27. 27 4. Pengujian program read(x); while x <> 9999 do begin if x < 0 then writeln(‘Masukan tidak boleh negatif’) else x:=x+10; read(x); end; writeln(x); Keterangan: 1 : read(x) 5 : x := x + 10 2 : x <> 9999 6 : read(x) 3 : x < 0 7 : writeln(x) 4 : writeln(‘Masukan tidak boleh negatif’); 1 2 3 4 5 6 7
  • 28. 28 5. Terapan graf pada teori otomata Mesin jaja (vending machine) Keterangan: a : 0 sen dimasukkan b : 5 sen dimasukkan c : 10 sen dimasukkan d : 15 sen atau lebih dimasukkan a b c d P P P P 5 5 10 10 10 10 5 5
  • 29. 29 Marine Catcher (Jepang) Mesin penjual Lobster Hidup 24/7(San Fransisco) Mesin penjual ganja
  • 30. 30 Onitsuka Tiger (Inggris) Mesin Penjual Sepatu Fortune vending machine (Jepang) Ditemukan di kuil2, biasanya terdapat secarik kertas yang meramalkan keberuntungan
  • 31. 31
  • 32. 32 Girls phone numbers vending machines Lingerie vending machines
  • 33. 33 6. Terapan graf pada grafika komputer glBegin(GL_LINES); //garis ini membentuk huruf N glColor3f(1, 0, 0); //memberi warna merah pada garis glVertex2f(0,0); //titik awal garis lurus 1 glVertex2f(0,1); //titik akhir garis lurus 1 glVertex2f(0,1); //titik awal garis miring glVertex2f(0.5, 0); //titik akhir garis miring glVertex2f(0.5, 0); //titik awal garis lurus 2 glVertex2f(0.5, 1); //titil akhir garis lurus 2 glEnd();
  • 34. Terminologi Graf 34 1. Ketetanggaan (Adjacent) Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung. Tinjau graf G1 : simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3, simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4. G1 G2 G3 1 3 2 4 1 2 3 4 5 1 2 e1 e2 e3 e4 e53
  • 35. 35 2. Bersisian (Incidency) Untuk sembarang sisi e = (vj, vk) dikatakan e bersisian dengan simpul vj , atau e bersisian dengan simpul vk Tinjau graf G1: sisi (2, 3) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 3, sisi (2, 4) bersisian dengan simpul 2 dan simpul 4, tetapi sisi (1, 2) tidak bersisian dengan simpul 4. G1 G2 G3 1 3 2 4 1 2 3 4 5 1 2 e1 e2 e3 e4 e53
  • 36. 36 3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex) Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. Tinjau graf G3: simpul 5 adalah simpul terpencil. G1 G2 G3 1 3 2 4 1 2 3 4 5 1 2 e1 e2 e3 e4 e53
  • 37. 37 4. Graf Kosong (null graph atau empty graph) Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (Nn). Graf N5 : 1 2 3 4 5
  • 38. 38 5. Derajat (Degree) Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut. Notasi: d(v) Tinjau graf G1: d(1) = d(4) = 2 d(2) = d(3) = 3 Tinjau graf G3: d(5) = 0  simpul terpencil d(4) = 1  simpul anting-anting (pendant vertex) Tinjau graf G2: d(1) = 3  bersisian dengan sisi ganda d(3) = 4  bersisian dengan sisi gelang (loop) G1 G2 G3 1 3 2 4 1 2 3 4 5 1 2 e1 e2 e3 e4 e53
  • 39. 39 Pada graf berarah, din(v) = derajat-masuk (in-degree) = jumlah busur yang masuk ke simpul v dout(v) = derajat-keluar (out-degree) = jumlah busur yang keluar dari simpul v d(v) = din(v) + dout(v)
  • 40. 40 G4 G5 Tinjau graf G4: din(1) = 2; dout(1) = 1 din(2) = 2; dout(2) = 3 din(3) = 2; dout(3) = 1 din(4) = 1; dout(3) = 2 1 1 2 3 4 2 3 4
  • 41. 41 G1 G2 G3 1 3 2 4 1 2 3 4 5 1 2 e1 e2 e3 e4 e53 Lemma Jabat Tangan. Jumlah derajat semua simpul pada suatu graf adalah genap, yaitu dua kali jumlah sisi pada graf tersebut. Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka Evd Vv 2)(  Tinjau graf G1: d(1) + d(2) + d(3) + d(4) = 2 + 3 + 3 + 2 = 10 = 2  jumlah sisi = 2  5 Tinjau graf G2: d(1) + d(2) + d(3) = 3 + 3 + 4 = 10 = 2  jumlah sisi = 2  5 Tinjau graf G3: d(1) + d(2) + d(3) + d(4) + d(5) = 2 + 2 + 3 + 1 + 0 = 8 = 2  jumlah sisi = 2  4
  • 42. 42  Akibat dari lemma (corollary): Teorema: Untuk sembarang graf G, banyaknya simpul berderajat ganjil selau genap.
  • 43. 43 Contoh 2. Diketahui graf dengan lima buah simpul. Dapatkah kita menggambar graf tersebut jika derajat masing-masing simpul adalah: (a) 2, 3, 1, 1, 2 (b) 2, 3, 3, 4, 4 Penyelesaian: (a)tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya ganjil (2 + 3 + 1 + 1 + 2 = 9), dan banyaknya simpul berderajat ganjil adalah ganjil (3, 1, 1). (b) dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya genap (2 + 3 + 3 + 4 + 4 = 16), dan banyaknya simpul berderajat ganjil adalah genap (3, 3) 51 2 3 4
  • 44. Latihan 44  Mungkinkah dibuat graf 5 simpul dengan derajat masing-masing simpul adalah: (a) 4, 4, 3, 2, 3 (b) 3, 3, 2, 3, 2 Jika mungkin, berikan satu contohnya, jika tidak mungkin, berikan alasan singkat.
  • 45. 45 Jawaban: (a) 4, 4, 3, 2, 3: Mungkin (b) 3, 3, 2, 3, 2: Tidak mungkin, karena jumlah simpul berderajat ganjil ada 3 buah (alasan lain, karena jumlah derajat ganjil)
  • 46. 46 6. Lintasan (Path) Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan vn di dalam graf G ialah barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2, v2,... , vn –1, en, vn sedemikian sehingga e1 = (v0, v1), e2 = (v1, v2), ... , en = (vn-1, vn) adalah sisi-sisi dari graf G. Tinjau graf G1: lintasan 1, 2, 4, 3 adalah lintasan dengan barisan sisi (1,2), (2,4), (4,3). Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan 1, 2, 4, 3 pada G1 memiliki panjang 3. G1 G2 G3 1 3 2 4 1 2 3 4 5 1 2 e1 e2 e3 e4 e53
  • 47. 47  Lintasan sederhana lintasan dengan semua sisi yang dilalui hanya satu kali  Lintasan elementer lintasan dengan semua simpul yang dilalui hanya satu kali, kecuali simpul yang awal dan simpul terakhir  Lintasan tertutup lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama  Lintasan terbuka lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang tidak sama
  • 48. 48 7. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit) Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus. Tinjau graf G1: 1, 2, 3, 1 adalah sebuah sirkuit. Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit 1, 2, 3, 1 pada G1 memiliki panjang 3. G1 G2 G3 1 3 2 4 1 2 3 4 5 1 2 e1 e2 e3 e4 e53
  • 49. 49 8. Terhubung (Connected) Dua buah simpul v1 dan simpul v2 disebut terhubung jika terdapat lintasan dari v1 ke v2. G disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang simpul vi dan vj dalam himpunan V terdapat lintasan dari vi ke vj. Jika tidak, maka G disebut graf tak-terhubung (disconnected graph). Contoh graf tak-terhubung: 1 2 3 4 5 6 78