2. Jenis MIKROORGANISME
• Teknologi pengomposan yang selama ini
diterapkan manusia meniru proses
terbentuknya humus oleh alam dengan
bantuan mikroorganisme, sehingga proses
pembusukannya cepat.
• Pada dasarnya mikroorganisme ada 2 ( dua )
jenis yaitu :
– Mikroorganisme anaerob
– Mikroorganisme aerob
3. TEKNOLOGI EFFECTIVE MICROORGANISME
(EM)
1.Teknologi EM adalah teknologi akrab lingkungan
yang dapat diterapkan dalam bidang pertanian
terpadu.
2. EM adalah teknologi yang memamfaatkan berbagai
sumber daya alam yang selama ini tidak
dimamfaatkan (dibuang) menjadi bahan yang
berguna dan memiliki nilai tambah.
3.Effective Microorganisme (EM) merupakan kultur
campuran microorganisme bermamfaat, (Bakteri
fotosintetik, bakteri asam laklat).
4. Formulator EM4
• Ditemukan oleh Prof.
Dr. Teruo Higa (Jepang)
Penerapannya di INA
oleh Ir. Gede Ngurah
Wididana, M.Sc
• Kandungan bakteri 80
genus, yang dominan
adalah fotosintetik,
Lactobacillus sp,
streptomyces sp, Ragi
(yeast), Actinomycetes.
5. 4. EM (Efective Microorganisme) adalah adalah suatu kultur
campuran microorganisme (jasad renik pembongkar
/pengurai bahan organik, bakteri aerob dan an aerob yang
ada dalam EM.
5. Microorganisme yang menguntungkan dalam kultur EM
secara efektif mengatur keseimbangan microorganisme
tanah dan tanaman.
6. Kegunaan lain dapat memperbaiki keadaan fisik, kimia dan
biologis tanah, EM yang ditularkan pada bokashi dapat
dipakai memupuk sekaligus memperbaiki keadaan fisik
tanah.
6. Mikroorganisme
No Mama Fungsi
1. Lactobacillus Sp. Sifat bakteri ini mampu hidup dalam keadaan aerob dan an-aerob
(lactoseive) dan thermofilix berfungsi merombak gula (lactose)
2. Bacillus Sp. Sifat facultative berfungsi merombak karbohidrat (macam-macam
zat tepung)
3. Cellulomonas Sifat facultative berfungsi merubah serat-serat kasar seperti
selulosa dan hemisellosa menjadi senyawa gula yang merupakan
makanan bagi organisme lain, seperti cacing
4. Scaharomyces Sp Ragi perombak karbohidrat
5, Rhizobium Bakteri penambah nitrogen
6. Actinomycetes Bakteri dekomposisi bersifat aerob berfungsi medekomposisi
selulosa dan bahan organik lainnya yang resisten
7. Streptomyces Merupakan jamur penghasil antibiotic
7. E –M4 ( Effektive Microorganisme )
• E–M4 adalah suatu kultur campuran berbagai
mikroorganisme yang bermanfaat ( terutama
bakteri fotosintetik dan bakteri asam laktat,
ragi, actomycetes dan jamur peragian ) yang
dapat digunakan sebagai inokulan untuk
meningkatkan keragaman mikroba tanah. Ini
akan dapat memperbaiki kesehatan dan
kualitas tanah dan pada gilirannya juga akan
memperbaiki pertumbuhan serta mutu hasil
tanaman ( Anonimous 1997 )
8. Keuntungan E –M4 yaitu
1. Memperbaiki perkecambahan , bunga, buah dan
kematangan hasil tanaman.
2. Memperbaiki lingkungan fisik, kimia dan biologi
tanah serta menekan pertumbuhan hama dan
penyakit dalam tanaman.
3. Meningkatkan kapasitas fotosintetis tanaman
4. Menjamin perkecambahan dan pertumbuhan yang
lebih baik
5. Meningkatkan bahan organik sebagai pupuk
9. Aspek penting dalam penggunaan
E –M4
• E –M4 adalah mahluk hidup
• Gunakan air yang bermutu baik
• Penyimpanan larutan E –M yang diencerkan
• Penyimpanan
Simpanlah E –M hingga 6 ( enam ) bulan
dalam wadah yang terTutup rapat didalam
tempat yang gelap dan dingin, tetapi
bukan lemari es.
10. CARA MEMBUAT Larutan Stok
Sekunder E –M :
• Buat lautan gula ( Masukkan
molase atau gula merah
dalam air)
• Masukkan E – M dalam
lautan gula
• Masukklan larutan dalam
ember atau drum plastic
yang dapat ditutup rapat.
Jangan tempat dari kaca.
• Setelah 3 – 10 hari, bila pH
sudah di bawah 3,5 maka
larutan tersebut sudah siap
digunakan Simpan pada
suhu ruang
1. Air : 100 liter ( tidak
mengandung Chlorin )
2. E- M : 1 liter
3. Molase : 5 liter ( atau 5
kg gula merah )
11. Mikro Organisme Lokal ( MOL )
• Mikro organisme local merupakan hasil
penggalian potensi sumberdaya alam yang
sangat bermanfaat bagi fungsi peningkatan
sumberdaya tanah secara optimum,
mencakup mikrobia, mikrofauna tanah yang
berperan dalam menyediakan dan
memfasiliatasi penyerapan hara, pemacuan
tumbuh tanaman, perombakan bahan organik
dan pembenahan tanah dalam pengelolaan
teknologi tanah ( Anonimous, ).
12. Tujuan membuat MOL
1. Memperoleh mikroorganisme yang bermanfaat
bagi peningkatan produksi sebagai pupuk
alternatif
2. Memperoleh mikroorganisme dalam penyediaan
dan memfasilitasi penyerapan hara tanaman
dalam tanah
3. Untuk memacu pertumbuhan tanaman ( jumlah
anakan, akar, panjang malai, serta jumlah bulir
per malai)
4. Untuk mempercepat perombakan bahan organik
( de komposer ) dalam pembuatan kompos
13. Manfaat MOL
1. Sebagai decomposer atau perurai kompos
2. Sebagai pupuk alternatif
3. MOL sebagai pupuk majemuk, mengandung unsur hara
makro dan mikro, bahan aktif pembuat kompos.
4. Produk yang dihasilkan berkualitas dan aman dikon
sumsi
5. Ramah lingkungan bagi ekosistem
14. MOL Bonggol pisang
• Bahan :
– Bonggol pisang : 1 kg
– Gula merah : 0,35 kg
– Air kelapa : 2,5 l
– Air beras : 7 l
• Alat : Timbangan, literan,
parut, golok, pisau, ember.
pengaduk, kertas koran, tali
raffia, spidol
15. CARA MEMBUAT
Penggunaan
• Untuk kompos ( decomposer ) di campur air dengan perbandingan ! : 5 ( 1 liter
MOL : 5 l air )
• Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari sekali
sampai tanaman umur 40 hari.
• Kandungan bonggol pisang sitokinin
1. Gula merah diiris tipis – tipis
2. Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga
rata
3. Kupas bonggol pisang timbang 1,00 kg dan parut
4. Masukkan parutan bonggol pisang dalam larutan gula dan masukkan air beras
aduk hingga rata
5. Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rafia.
6. Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok.
16. Mol LIMBAH DAPUR
• Bahan :
– limbah dapur : 1 kg
– Gula merah : 0,35 kg
– Air kelapa : 2,5 l
– Air beras : 7 l
• Alat : Timbangan,
literan, golok, pisau,
ember. pengaduk,
kertas koran, tali rafia,
spidol
17. CARA MEMBUAT
1. Gula diiris tipis – tipis
2. Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga rata
3. Timbang limbah dapur 1,00 kg dan hancurkan
4. Masukkan hancuran limbah dapur dalam larutan gula dan masukkan air beras aduk
hingga rata
5. Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rafia
6. Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok
7. Simpan selama satu minggu
Penggunaan
• Untuk kompos ( decomposer ) di saring di campur air dengan perbandingan ! : 5 ( 1 liter
MOL : 5 l air )
• Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari sekali sampai
tanaman umur 40 hari.
18. MOL Rebung Bambu
• Bahan :
– Rebung bambu : 1 kg
– Gula merah : 0,35 kg
– Air kelapa : 2,5 l
– Air beras : 7 l
• Alat :
Timbangan, literan,
parut, golok, Pisau,
ember. pengaduk,
kertas koran, tali
raffia, spidol
19. Cara Membuat :
1. Gula diiris tipis – tipis
2. Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga rata
3. Kupas rebung bambu timbang dan parut
4. Masukkan parutan rebung bambu dalam larutan gula dan masukkan air beras aduk
hingga rata
5. Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rafia.
6. Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok.
7. Simpan selama satu minggu
Penggunaan
• Untuk kompos ( decomposer ) di saring di campur air dengan perbandingan ! : 5 ( 1 liter MOL :
5 l air )
• Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari sekali sampai tanaman
umur 40 hari.
• Kandungan rebung bambu auxin
20. MOL Buah-buahan
• Bahan :
– Buah-buahan : 1,00 kg
– Gula merah : 0,35 kg
– Air kelapa : 2,50 l
– Air beras : 7 l
• Alat : Timbangan,
literan, golok, pisau,
ember. pengaduk,
kertas koran, tali rafia,
spidol
21. Cara membuat
1. Gula diiris tipis – tipis
2. Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk
hingga rata
3. Kupas buah – buahan, timbang dan hancurkan
4. Masukkan hancuran buah - buahan dalam larutan gula dan masukkan air
beras aduk hingga rata
5. Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rafia.
6. Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok.
7. Simpan selama satu minggu
Penggunaan
• Untuk kompos ( decomposer ) di saring di campur air dengan perbandingan ! : 5
( 1 liter MOL : 5 l air )
• Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari sekali
sampai tanaman umur 40 hari.
22. MOL keong mas
• Bahan :
– Keong mas : 1,00 kg
– Gula merah : 0,35 kg
– Air kelapa : 2,50 l
– Air beras : 7 l
• Alat : Timbangan,
literan, golok, pisau,
ember. pengaduk,
kertas koran, tali rafia,
spidol
23. Cara Mengembangkan
1. Gula diiris tipis – tipis
2. Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga
rata
3. Timbang keong mas 1,00 kg, masukkan ke dalam karung dan hancurkan
4. Masukkan hancuran keong mas dalam larutan gula dan masukkan air beras
aduk hingga rata
5. Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rafia.
6. Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok.
7. Simpan selama satu minggu
Penggunaan
• Untuk kompos ( decomposer ) di saring di campur air dengan perbandingan ! : 5 ( 1 liter MOL :
5 l air )
• Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari sekali sampai tanaman
umur 40 hari.
24. Microbachter Alfaafa – 11 (MA-11
Detail Produk Microbachter Alfaafa – 11
(MA-11) Super Decomposer MA-11 adalah
superdecomposer microba aktivitas tinggi
(un-aerob), mampu merombak semua
bahan organik dalam tempo sangat cepat.
MA-11 merombak materi organik dari
limbah pertanian menjadi pupuk, pakan,
mengembalikan unsur hara tanah hingga
dapat menghasilkan energi bersih.
Komposisi:
• Bakteri Selulolitik15 x 106 cfu/ml
• Bakteri Proteolitk1,2 x 106 cfu/ml
• Bakteri Amilolitik1,31 x 106 cfu/ml
• Bakteri Penambat N20,19 x 106 cfu/ml
• Total Plate Count169 x 106 cfu/ml
25. Kegunaan:
1. Merombak rantai organik dengan cepat pada materi bahan untuk pakan
ternak, pupuk, bahan pangan seperti kopi, kakao, kacang-kacangan dan
juga pembuat bioetanol sebagai energi terbarukan ramah lingkungan bebas
emisi.
2. Meningkatkan Produksi pertanian dan ternak secara signifikan baik secara
kwalitas dam kuantitas dalam waktu cepat.
3. Mengembalikan kesehatan dan kegemburan tanah dalam waktu cepat
sehingga meningkatkan laju infiltrasi untuk usaha konservasi tanah, air dan
udara.
Aturan Pakai:
• Bunga/Tanaman Hias 8 cc / lt air / minggu
• Buah-buahan 10 cc / lt air / minggu
• Tanaman Perkebunan 12 cc / lt air / minggu
• Sayur-sayuran 8 cc / lt air / minggu
• Tanaman Pangan12 cc / lt air / minggu
26. Kegunaan:
• Untuk dasar padat gunakan
bokasi yaitu hasil fermentasi
1-2 hari dengan
perbandingan 1 ton vaces
ternak + 0,25 liter MA-11 + 5
liter air masak.
• Aplikasi sebanyak 2 ton
bokasi / Ha.Untuk pupuk cair
gunakan fermentasi urine
ternak dengan perbandingan:
100 lt urine +1 liter MA-11
simpan selama 1-2 hari.
• Aplikasi sebanyak 1 liter
fermentasi urine + 10 liter air
disemprotkan pada daun tiap
minggu
27. PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK
BERBASIS Alfaafa (MA-11)
• Dr Ir Nugroho widiasmadi yang
telah menelurkan ma-11, berbagi
ilmu bagaimana pengolahan
pupuk organik berbasis alfaafa.
kenapa berbasis alfaafa? karena
petani perlu mencampurkannya
dalam pembuatan pupuk organik.
• Nugroho yang mengawali
penelitiannya sejak tahun 1998
berhasil menemukan formasi
bakteri yang mampu merombak
material organik dengan sangat
cepat, yang kemudian dinamakan
microbacter alfaafa-11 (MA-11).
28. • Mikroorganisme ini mampu menjadi dekomposer yang
sangat andal karena bisa memecah dinding lignin yang
menyelubungi kandungan gizi yang ada pada tanaman,
yang selama ini sulit dirombak. hasilnya, semua limbah
pertanian yang difermentasi dengan bakteri ini memiliki
kandungan gizi yang melesat jauh dibandingkan
sebelumnya.
• seperti jerami, eceng gondok, ampas teh, bonggol
jagung, ampas tahu, hingga ampas singkong yang
kandungan protein awalnya rendah, bisa meningkat 3-10
kali lipat dalam kurun waktu 24 jam. jerami, misalnya,
yang pada awalnya mengandung protein 0,8%, setelah
difermentasi sehari semalam, proteinnya naik hingga
8%.
29. SUPERBOKASHI
• Superbokashi adalah pupuk organik yang
berasal dari limbah ternak padat dan sudah
diproses melalui penguraian oleh microbakteri
alfaafa. proses penguraian dengan tujuan untuk
meningkatkan kandungan hara mikro dan makro
yang terdapat dalam materi limbah padat
tersebut. proses ini berlangsung cepat. hanya
membutuhkan 1-2 hari dan tanpa harus diolah
lagi (dibolak-balik) sehingga keunggulan ini
disebut superbokashi.
30. SUPERBOKASHI
sop pembuatan superbokashi MA11 (pupuk dasar).
• langkah pertama adalah siapkan 1 liter MA11 + 50 liter air bersih + 1
kg gula pasir. ketiga bahan diaduk merata lalu didiamkan sampai 15
menit.
• langkah kedua siapkan 1 ton limbah padat ternak
(sapi/kambing/ayam/kelinci) dalam kondisi kering (maksimal kadar
air 10%), digelar di atas terpal kemudian ditaburi dedak sebanyak 1-
3%.
• langkah ketiga semprotkan secara merata semua bahan campuran
pada langkah i diatas permukaan limbah tersebut sambil diaduk-
aduk. setelah dipastikan semua bahan limbah tersemprot, maka
terpal ditutup rapat agar tidak ada udara dan sinar matahari masuk.
biarkan 1-2 malam.
31. SOP BIOFARM
• BIOFARM adalah pupuk cair organik yang berasal dari
limbah ternak cair dan sudah diproses melalui
penguraian oleh microbakter alfaafa. proses penguraian
dengan tujuan untuk meningkatkan kandungan hara
mikro dan makro yang terdapat dalam materi limbah
padat tersebut. proses ini berlangsung cepat. hanya
membutuhkan waktu 5-27 hari.
• Sop pembuatan biofarm MA-11 (pupuk cair dan
pestisida organik). siapkan 1 liter Ma-11 dan 50 liter
urine murni ternak (tidak boleh tercampur bahan lain
seperti air dll) dan 1 kg gula pasir. ketiga bahan diaduk
merata dan dimasukkan dalam jerigen atau tong plastik
ditutup rapat disimpan dalam ruang selama 7 hari.
32. BIOPLASS
• BIOPLASS adalah pestisida-insektisida-
fungisida cair organik yang berasal dari ektrak
tumbuh-tumbuhan dan sudah diproses melalui
penguraian oleh microbakter alfaafa. proses
penguraian dengan tujuan untuk meningkatkan
kandungan racun organik dan hara mikro dan
makro yang terdapat dalam materi ektrak
tersebut. proses ini berlangsung cepat dan
hanya butuh waktu 1-2 hari.
33. SOP PEMBUATAN
BIOPLASS
MA-11 (pestisida organik)
• LANGKAH I: siapkan buah kedoya, tuba, gadung dan tembakau.
masing-masing bahan ditumbuk halus dan direndam dua malam
atau dikeringkan dan kemudian diserbukkan.
• LANGKAH II: mencampur hasil rendaman atau berupa tepung dari
bahan tersebut dengan perbandingan kedoya : tuba : gadung :
tembakau : biofarm = 20:10:20:20:30. kemudian bioplas yang
mengandung kelima bahan tersebut diaduk merata dan ditambah
ma-11 sebanyak 5% dari volume total dan dibiarkan selama tiga
hari.
• LANGKAH III: penggunaan bioplas dengan perbandingan bioplas +
air = 1 : 50.l