SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
REINVENTING GOVERNMENT
Reinventing Government
How The Entrepreneurial Spirirt is Transforming The Public Sector
By : David Osborn and Ted Gaebler
A. PENDAHULUAN
dalam buku yang penulis rangkum, ditulis dalam 11 bab. Masing-masing bab
merupakan uraian terhadap 10 poit gagasan reinventing Government dan bab 11 berisi
rangkuman yang menegaskan kembali inti dari gagasan reinventing government. Buku
tersebut menawarkan perspektif baru pemerintahan melalui pendekatan kewirausahaan
yang cenderung fleksibel dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi.
Penjelasan kalimat mewirausahakan birokrasi adalah bukan bagaimana birokrasi
tersebut melakukan wirausaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, namun
mewirausahakan birokrasi disini berarti mengubah system, atau pengaturan birokrasi
yang kaku, kulturis, dan irasional.
Berangkat dari alur berpikir Gaebler dan Ted Osborn, bahwa dalam melakukan
suatu perubahan haruslah memperhatikan peluang yang memungkinkan untuk sukses
dengan tidak melupakan risiko atau tetap menekan risiko hingga seminimal mungkin.
Mereka mengasumsikan pendapat Drucker bahwa setiap orang akan mampu menjadi
seorang entrepreneur jika organisasi tempat dia bekerja juga didesain dengan mendukung
sistem kewirausahaan.
Istilah Reinventing Government bermakna lembaga sektor pemerintah yang
berkebiasaan entrepreneural, dengan memanfaatkan Sumber Daya yang ada namun
menggunakannya dengan cara yang baru guna mencapai Efisiensi dan Efektifitas.
Secara singkat, tulisan ini diawali oleh penjelasan berbagai kisah sukses dari
berbagai restrukturisasi, baik dibidang penganggaran, pendidikan, hingga
pendesentralisasian berbagai kewenangan yang disebut dengan An American Perestroika.
B. RANGKUMAN BUKU BAB 1 -10
Penulis merangkum bab satu sampai bab sepuluh adalah prinsip dari sebuah
konseptual dalam buku “Mewirausahakan Birokrasi” oleh Osborne dan Ted Gaebler. 10
prinsip dari bab 1 – 10 diantaranya :
1. Catalytic Government : Steering Rather Than Rowing
Dalam Bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan Katalis : Mengarahkan lebih baik dari
pada Mengayuh. Maksudnya adalah berangkat dari filosofi kapal laut, hendaknya
pemerintah mengambil peran sebagai pengarah saja daripada sebagai pengayuh atau
pelaku pelayanan publik.
Berbagai hal penting dalam Pengkatalisasian ini adalah pentingnya menerjemahkan
kembali pemaknaan dari kepemerintahan, kemudian melakukan restrukturisasi dimana
kondisinya akan semakin kuat meski nyatanya semakin ramping, selanjutnya dilakukan
pemisahan antara steering dan rowing pada berbagai bidang pelayanan yang relevan, serta
menciptakan image bahwa pekerja pemerintah atau pegawai negeri bukanlah menjadi
korban dari sistem yang ada melainkan sebagai pihak yang diuntungkan.
Setelah itu, langkah berikutnya adalah menciptakan organisasi-organisasi pengarah,
dengan dilengkapi degan organisasi yang rela sebagai Third Sector atau voluntary yang
non-profit sebagai penyelenggara public service di berbagai bidang pelayanan yang
memungkinkan. Namun perlu diingat, dalam berbagai bidang yang lain, Second Sector atau
Privat Sector juga diberi peluang untuk menyelenggarakan pelayanan publik melalui apa
yang dinamakan dengan Privatization, sebagai salah satu alternativ yang memungkinkan
dalam konsep entrepreneural.
Bilamana kondisi ini sudah tercipta, maka diharapkan berbagai perbaikan mendasar akan
tercipta melalui pengkatalisasian yang konstan, diantaranya adalah dengan pemangkasan
jumlah aparatur, menjaga stabilitas budgeting, mencegah inflation, serta mengembalikan
image baik terhadap pemerintah.
2. Community-Owned Government : Empowering Rather Than Serving
Dalam bahasa indonesia yaitu : Pemerintahan sebagai milik masyarakat
Pemberdayaan lebih baik melayani dari pada menyuruh/memerintahkan. Maksudnya
adalah dalam hal ini, peran pemerintah adalah memberdayakan masyarakat dalam
penyelenggaraan berbagai kebutuhan publik, sehingga tercipta rasa memiliki bagi mereka
sendiri, sedangkan pemerintah bukan lagi sebagai pelayan melainkan hanya sekedar
memberi petunjuk.
Beberapa hal yang mencakup bidang empowering adalah pergeseran berbagai hak
kepemilikan produk pelayanan publik dari tangan pemerintah kepada masyarakat umum
dimana peran pemerintah hanya sebagai pengarah saja, kemudian pendirian perumahan
umum yang lebih tertib, aman, bersih, harga terjangkau serta pendataan yang lebih
terorganisir.
Selain itu berbagai hal yang dianggap penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik
adalah memperbaiki peran profesional service menjadi community service, sehingga
pelayanan bukan ditujukan hanya untuk klien saja tetapi untuk semua, serta
pemberdayaan segenap lapisan masyarakat melaui demokrasi yang partisipatif.
3. Competitive Government : Injection Competition Into Service Delivering
Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan yang kompetitif : Menyuntikkan
kompetisi kedalam pemberian pelayanan. Kompetisi yang dimaksud di sini adalah
kompetisi dimana sektor publik vs sektor publik, sektor privat vs sektor publik, dan sektor
privat vs sektor privat. Kondisi ini dipercaya akan menciptakan suatu iklim persaingan
yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan berpengaruh pada harga pelayanan
publik.
Berbagai keuntungan yang diperoleh dari kompetisi ini adalah tingkat efisiensi yang lebih
besar, pelayanan yang lebih mengarah pada kebutuhan masyarakat, menciptakan sekaligus
menghargai suatu inovasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kebanggaan dan
moralitas pegawai pemerintah.
4. Mission-Driven Government : Transforming rules-Driven Organizations.
Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintah yang digerakkan oleh Misi : Transformasi
yang digerakkan aturan. Maksudnya adalah pemerintahan akan berjalan lebih efisien
apabila digerakkan bukan atas dasar aturan saja, tetapi lebih kepada ‘misi’, sehingga
penganggaran yang dibutuhkan juga diarahkan pada pencapaian misi sehingga lebih
terkontol.
Berbagai keuntungan yang diperoleh dari mission-driven government ini adalah lebih
efisien, lebih efektif, lebih inovatif, dan lebih fleksibel jika dibandingkan dengan ruled-
driven organizations. Dengan keadaan ini, maka diyakini bahwa moralitas sektor publik
juga serta-merta akan meningkat.
Kekuatan dari mission-driven government ini adalah peningkatan insentif terhadap
tabungan, menciptakan kebebasan sumber daya dalam menguji ide-ide baru, mengacu
pada autonomy managerial, menciptakan lingkungan yang terprediksi, kemudian
menyederhanakan proses budgeting, serta mengurangi pengeluaran auditor dan kantor
pajak, yang pada akhirnya fokus pemerintah lebih leluasa terhadap isu-isu penting lainnya.
5. Result-oriented Government : Funding Outcomes, Not Inputs
Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintah yang berorientasi pada hasil : Membiayai
Hasil bukan Masukan. Maksudnya adalah dalam penyelenggaraan pelayanan publik,
pemerintah hendaknya tidak terfokus pada input saja, tetapi sebaiknya lebih kepada
outcomes, sehingga outcomes dari suatu program pemerintah pada akhirnya akan menjadi
sebuah evaluasi baik-buruknya program pemerintah tersebut. Pandangan ini mengacu
pada performance.
Beberapa hal yang penting dalam performance measures terhadap pekerjaan yang
dilakukan adalah menghargai performance, kemudian memanage performance, dan
menganggarkan bidang performance.
6. Costumer-Driven Government : Meeing The Need of The Costumer, Not The
Bureaucracy
Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan yang berorientasi pada pelanggan
yaitu : pemerintah harus memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan kebutuhan birokrasi.
Maksudnya adalah penyelenggaraan pelayanan publik didasarkan pada kebutuhan
khalayak umum, bukan semata-mata memenuhi program kerja pemerintah saja, melalui
pendekatan terhadap masyarakat, sehingga image arogan pemerintah berikut program-
programnya tidak terjadi lagi.
Keuntungan yang diperoleh adalah lebih accountable, memperluas kesempatan pemilihan
keputusan yang tepat, lebih inovatif, memperluas kesempatan memilih antara dua jenis
pelayanan yang pada dasarnya adalah sama, mengurangi pemborosan, serta
pemberdayaan pelanggan yang pada akhirnya akan menciptakan keadilan.
7. Entreprising Government : Earning Rather Than Spending
Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintah Wirausaha : Menghasilkan lebih baik dari
pada Menghabiskan. Maksudnya adalah pemerintah bukan menjadi suatu organisasi yang
berorientasi pada laba saja, melainkan pemerintah lebih mengutamakan efisiensi dalam
menghasilkan sesuatu pelayanan daripada pembelanjaan yang berlebihan sehingga
cenderung menjadi pemborosan.
Berbagai hal yang perlu dilakukan adalah merubah provit motive menjadi kegunaan publik,
kemudian meningkatkan pendapatan penambahan jumlah pajak dan retribusi, kemudian
membelanjakan anggaran untuk menyimpan uang dalam bentuk investasi yang
diperkiraan akan besar keuntungannya, kemudian para manajer yang ada diberi pengaruh
kewiraswastaan ( saving, earning, innovation, enterprise funds, profit centres ) serta
melakukan identifikasi lapangan terhadap benar-tidaknya pembiayaan pada
penyelenggaraan pelayanan.
8. Anticipatory Government : Prevention Rather Than Cure
Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan yang Antisipatif : Mencegah lebih baik
dari pada menanggulangi. Maksudnya adalah hendaknya pemerintah merubah fokus
pelayanan yang sebelumnya bersifat mengobati kerusakan menjadi bersifat pencegahan
terhadap kerusakan, terutama pada bidang pelayanan kesehatan, lingkungan dan polusi,
serta pendegahan terhadap kebakaran melalui pembentukan future commission dengan
melandaskan kegiatannya pada perencanaan stratejik.
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyusunan rencana budgeting jangka panjang dan
lintas departemen, membuat semacam dana cadangan guna persiapan beradaptasi
terhadap berbagai perubahan lingkungan, serta budgeting yang disusun dengan
perhitungan jangka panjang pula, dengan mempertimbangkan kebutuhan pemerintah
regional, estimasi ekonomi, serta perubahan sistem politik.
9. Decentralized Government : From Hierarchy to Participatory and Team Work
Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan Desentralisasi : Dari bersifat Hierarki
menjadi Partisipatif dan Kerja Tim. Maksudnya adalah pemerintah hendaknya tidak
sentralis. Banyak bidang kebutuhan pelayanan publik yang memungkinkan untuk
didesentralisasikan penyelenggaraannya agar lebih partisipatif dan efisien.
Keuntungan yang diperoleh adalah lebih fleksibel karena lebih cepat merespon perubahan
kebutuhan masyarakat, lebih efektif, lebih inovatif, serta meningkatkan moralitas,
komitmen dan produktifitas.
Kemudian, dengan adanya desentralsasi ini, maka partisipasi dari pihak manajemen juga
akan lebih meningkat dan lebih percaya diri, yang selanjutnya akan menciptakan
organisasi yang bekerja sebagai sebuah tim kerja, sehingga inovasi dari bawah akan lebih
deras mengalir. Pada akhirnya, kondisi ini akan menciptakan invest in the employee, di
mana pada suatu saat bawahan tersebut akan memiliki kemampuan yang lebih apabila
diberi kepercayaan suatu tugas yang lebih berat atau jabatan yang lebih tinggi dikemudian
hari.
10. Market-oriented Government : Leveraging Change Through the Market
Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintah Perorientasi Pasar : Mendongkrak
Perubahan melalui mekanisme Pasar. Maksudnya adalah dalam penyelenggaraan
pelayanan, pemerintah hendaknya mengikuti situasi pasar, tidak hanya berkutat pada
program-program kerja yang monoton karena biasanya diarahkan pada konstituen saja,
berbau politik, tidak tepat sasaran, terfragmentasi, serta bukan merupakan suatu tindakan
korektif tetapi lebih mengacu pada kondisi stagnan sebagai akibat dari minimnya
perubahan yang signifikan.
Cara merestrukturisasi pemerintahan menjadi berbasis mekanisme pasar adalah melalui
penyusunan produk hukum yang tegas terhadap mekanisme pasar, penciptaan informasi
terhadap masyarakat, mengutamakan permintaan dan kebutuhan masyarakat,
mengkatalisasi penyediaan oleh sektor swasta, yang kesemuanya ini akan dikondisikan
melalui suatu Market’s Institusi yang akan menekan atau mengurangi gap pasar. Kemudian
hal yang tidak kalah penting adalah merekomendasikan sektor pasar yang baru,
mengurangi risiko usaha, serta merubah kebijakan Investasi Publik yang tidak mencekik
leher.
Dalam kondisi ini, pemerintah hendaknya menjadi perantara antara pembeli dan
penjual melalui pengenaan pajak dan retribusi pada setiap aktivitas usaha, serta
penyediaan pelayanan atas dasar pembiayaan masyarakat. Hal ini akan lebih mudah
dicapai apabila dibentuk suatu Komunitas Pelayanan sehingga lebih mudah dikontrol.
Pada dasarnya Entrepreneural (R)evolution terjadi akibat adanya krisis, keresahan
terhadap Leadership dan Keberlanjutan Leadership, Peralatan Kesehatan, Visi dan Tujuan
bersama, Kepercayaan, Model suri tauladan, dan sumber daya luar. Namun penulis
menyarankan agar dilakukan penguasaan terhadap keseluruhan point penting dari tulisan
ini yang digunakan sebagai dasar pikir untuk melakukan suatu perubahan.
11. Collect All Become One
Arti dari “Mengumpulkan semua Menjadi Satu”, Berisi rangkuman yang
menegaskan kembali inti dari gagasan reinventing government.
Dari sepuluh prinsip Reinventing Government yang disampaikan oleh David
Osborne. Maka terkandung lima prinsip yang merupakan inti dari pada prinsip Reinventing
Government yang itu sendiri antara lain :
1) Steering, dalam hal ini pemerintah memfasilitasi atau menjembati keinginan dari pada
masyarakat. Jadi tugas pemerintah disini mengarahkan bukan intervensi terhadap
keingginan dari pada masyarakat itu sendiri.
2) Empowering, pemerintah merupakan milik dari pada masyarakat dan memberikan
wewenang ketimbang melayani masyarakat. Disini titik beratnya adalah
memberdayakan anggota masyarakat sehingga masyarakat merasa memiliki
programprogram pemerintah.
3) Meeting the needs of the costumer, not the bureaucracy, pemerintah berorientasi
pada pelanggan dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Sehingga kualitas harus
ditentukan oleh pelanggan bukan oleh birokrasi.
4) Earning, dalam pemerintahan yang wirausaha mengutamakan menghasilkan dari pada
membelanjakan.
5) Prevention, pemerintah antisipatif dimana lebih baik mencegah dari pada mengobati.
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Raja Matridi Aeksalo
 
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikPenyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenPatologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenRahayu Yuri
 
Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikradit_bekti
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted GaeblerBhaskoro Utomo
 
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)pumdatin
 
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi Dadang Solihin
 
Pengertian Paradigma Perencanaan
Pengertian Paradigma PerencanaanPengertian Paradigma Perencanaan
Pengertian Paradigma PerencanaanFauzan Barnanda
 
Formulasi Kebijakan
Formulasi Kebijakan Formulasi Kebijakan
Formulasi Kebijakan Amri Syam
 
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial LainnyaPosisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnyavirmannsyah
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraHarles Janang
 
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIRancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIaliyudhi_h
 
Ppt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikPpt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikAlfajar A
 

Mais procurados (20)

Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
 
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikPenyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
 
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenPatologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
 
Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publik
 
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaeblerreinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
reinventing government dalam pemikiran David Osborne & Ted Gaebler
 
Pamong praja 1
Pamong praja 1Pamong praja 1
Pamong praja 1
 
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
 
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
Progres dan Tantangan bagi Percepatan Reformasi Birokrasi
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Pengertian Paradigma Perencanaan
Pengertian Paradigma PerencanaanPengertian Paradigma Perencanaan
Pengertian Paradigma Perencanaan
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Formulasi Kebijakan
Formulasi Kebijakan Formulasi Kebijakan
Formulasi Kebijakan
 
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial LainnyaPosisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
Posisi Ilmu Administrasi Negara Dengan Ilmu Sosial Lainnya
 
Reinventing Government
Reinventing GovernmentReinventing Government
Reinventing Government
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Dasar ilmu pem (hiro)
Dasar ilmu pem (hiro)Dasar ilmu pem (hiro)
Dasar ilmu pem (hiro)
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM IIIRancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
Rancangan Proyek Perubahan Diklat PIM III
 
Ppt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publikPpt alfajar definisimanajemen publik
Ppt alfajar definisimanajemen publik
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 

Destaque

Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis Dadang Solihin
 
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)DIP IPDN Angkatan 3
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiPT Lion Air
 
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013pumdatin
 

Destaque (7)

Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis Change Management Beberapa Kerangka Analisis
Change Management Beberapa Kerangka Analisis
 
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
Pembaharuan manajemen pemerintahan (prof ermaya)
 
Manajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuanManajemen pembaharuan
Manajemen pembaharuan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan Inovasi
 
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
 
Asoka the great ppt
Asoka the great pptAsoka the great ppt
Asoka the great ppt
 

Semelhante a teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya

RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASIRANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASISIWI Book store
 
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...Transmission Music Group
 
Pembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaPembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaDadang Solihin
 
Artikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing governmentArtikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing governmentAstri Yulia
 
Good Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikGood Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikDian Herdiana
 
30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf
30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf
30-Article Text-99-1-10-20210427.pdfrinichris
 
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...SukrasnoSukrasno
 
Reinventing government -- Lila Setiyani
Reinventing government -- Lila SetiyaniReinventing government -- Lila Setiyani
Reinventing government -- Lila SetiyaniLila Setiyani
 
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxBinaMarga13
 
Bkd diy reinventing gov & sistem merit hri
Bkd diy reinventing gov & sistem merit   hriBkd diy reinventing gov & sistem merit   hri
Bkd diy reinventing gov & sistem merit hriharrypujiraharjo
 
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...rianafitri1
 
Materi manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docxMateri manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docxWulanSriRahayu1
 
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan Blu
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan   BluParadigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan   Blu
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan Bluguest553eaf4
 
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan Blu
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan   BluParadigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan   Blu
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan BluTri Widodo W. UTOMO
 
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptxMATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptxDenzbaguseNugroho
 

Semelhante a teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya (20)

RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASIRANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
RANGKUMAN: MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI
 
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
 
Rangkuman asp
Rangkuman aspRangkuman asp
Rangkuman asp
 
Pembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaPembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat Kota
 
Artikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing governmentArtikel astri reinventing government
Artikel astri reinventing government
 
Makalah privatisasi bumn di
Makalah privatisasi bumn diMakalah privatisasi bumn di
Makalah privatisasi bumn di
 
Good Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan PublikGood Governance dan Pelayanan Publik
Good Governance dan Pelayanan Publik
 
Good governance
Good governanceGood governance
Good governance
 
30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf
30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf
30-Article Text-99-1-10-20210427.pdf
 
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
 
Reinventing government -- Lila Setiyani
Reinventing government -- Lila SetiyaniReinventing government -- Lila Setiyani
Reinventing government -- Lila Setiyani
 
Materi app ii
Materi app iiMateri app ii
Materi app ii
 
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
 
Bkd diy reinventing gov & sistem merit hri
Bkd diy reinventing gov & sistem merit   hriBkd diy reinventing gov & sistem merit   hri
Bkd diy reinventing gov & sistem merit hri
 
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
TUGAS UAS, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Good Govern...
 
Materi manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docxMateri manajemen kinerja sektor publik.docx
Materi manajemen kinerja sektor publik.docx
 
Good clean governance-libre
Good clean governance-libreGood clean governance-libre
Good clean governance-libre
 
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan Blu
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan   BluParadigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan   Blu
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan Blu
 
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan Blu
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan   BluParadigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan   Blu
Paradigma Pengelolaan Keuangan Unit Pelayanan Blu
 
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptxMATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
MATERI KONSEP DAN KARAKTERISTIK ASP.pptx
 

Mais de Transmission Music Group (14)

Teori teori pembaharuan pem-da -all teory
Teori teori pembaharuan pem-da -all teoryTeori teori pembaharuan pem-da -all teory
Teori teori pembaharuan pem-da -all teory
 
Annurev orgpsych-032414-111449
Annurev orgpsych-032414-111449Annurev orgpsych-032414-111449
Annurev orgpsych-032414-111449
 
2623054
26230542623054
2623054
 
1992825
19928251992825
1992825
 
1959589
19595891959589
1959589
 
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
 
Pamong praja 6
Pamong praja 6Pamong praja 6
Pamong praja 6
 
Pamong praja 5
Pamong praja 5Pamong praja 5
Pamong praja 5
 
Pamong praja 4
Pamong praja 4Pamong praja 4
Pamong praja 4
 
Pamong praja 3
Pamong praja 3Pamong praja 3
Pamong praja 3
 
Pamong praja 2
Pamong praja 2Pamong praja 2
Pamong praja 2
 
Dasar dasar managemen
Dasar dasar managemenDasar dasar managemen
Dasar dasar managemen
 
Etika pemerintahan
Etika pemerintahanEtika pemerintahan
Etika pemerintahan
 
Analisis wilayah
Analisis wilayahAnalisis wilayah
Analisis wilayah
 

Último

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Último (20)

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya

  • 1. MEWIRAUSAHAKAN BIROKRASI REINVENTING GOVERNMENT Reinventing Government How The Entrepreneurial Spirirt is Transforming The Public Sector By : David Osborn and Ted Gaebler A. PENDAHULUAN dalam buku yang penulis rangkum, ditulis dalam 11 bab. Masing-masing bab merupakan uraian terhadap 10 poit gagasan reinventing Government dan bab 11 berisi rangkuman yang menegaskan kembali inti dari gagasan reinventing government. Buku tersebut menawarkan perspektif baru pemerintahan melalui pendekatan kewirausahaan yang cenderung fleksibel dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi. Penjelasan kalimat mewirausahakan birokrasi adalah bukan bagaimana birokrasi tersebut melakukan wirausaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, namun mewirausahakan birokrasi disini berarti mengubah system, atau pengaturan birokrasi yang kaku, kulturis, dan irasional. Berangkat dari alur berpikir Gaebler dan Ted Osborn, bahwa dalam melakukan suatu perubahan haruslah memperhatikan peluang yang memungkinkan untuk sukses dengan tidak melupakan risiko atau tetap menekan risiko hingga seminimal mungkin. Mereka mengasumsikan pendapat Drucker bahwa setiap orang akan mampu menjadi seorang entrepreneur jika organisasi tempat dia bekerja juga didesain dengan mendukung sistem kewirausahaan. Istilah Reinventing Government bermakna lembaga sektor pemerintah yang berkebiasaan entrepreneural, dengan memanfaatkan Sumber Daya yang ada namun menggunakannya dengan cara yang baru guna mencapai Efisiensi dan Efektifitas. Secara singkat, tulisan ini diawali oleh penjelasan berbagai kisah sukses dari berbagai restrukturisasi, baik dibidang penganggaran, pendidikan, hingga pendesentralisasian berbagai kewenangan yang disebut dengan An American Perestroika.
  • 2. B. RANGKUMAN BUKU BAB 1 -10 Penulis merangkum bab satu sampai bab sepuluh adalah prinsip dari sebuah konseptual dalam buku “Mewirausahakan Birokrasi” oleh Osborne dan Ted Gaebler. 10 prinsip dari bab 1 – 10 diantaranya : 1. Catalytic Government : Steering Rather Than Rowing Dalam Bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan Katalis : Mengarahkan lebih baik dari pada Mengayuh. Maksudnya adalah berangkat dari filosofi kapal laut, hendaknya pemerintah mengambil peran sebagai pengarah saja daripada sebagai pengayuh atau pelaku pelayanan publik. Berbagai hal penting dalam Pengkatalisasian ini adalah pentingnya menerjemahkan kembali pemaknaan dari kepemerintahan, kemudian melakukan restrukturisasi dimana kondisinya akan semakin kuat meski nyatanya semakin ramping, selanjutnya dilakukan pemisahan antara steering dan rowing pada berbagai bidang pelayanan yang relevan, serta menciptakan image bahwa pekerja pemerintah atau pegawai negeri bukanlah menjadi korban dari sistem yang ada melainkan sebagai pihak yang diuntungkan. Setelah itu, langkah berikutnya adalah menciptakan organisasi-organisasi pengarah, dengan dilengkapi degan organisasi yang rela sebagai Third Sector atau voluntary yang non-profit sebagai penyelenggara public service di berbagai bidang pelayanan yang memungkinkan. Namun perlu diingat, dalam berbagai bidang yang lain, Second Sector atau Privat Sector juga diberi peluang untuk menyelenggarakan pelayanan publik melalui apa yang dinamakan dengan Privatization, sebagai salah satu alternativ yang memungkinkan dalam konsep entrepreneural. Bilamana kondisi ini sudah tercipta, maka diharapkan berbagai perbaikan mendasar akan tercipta melalui pengkatalisasian yang konstan, diantaranya adalah dengan pemangkasan jumlah aparatur, menjaga stabilitas budgeting, mencegah inflation, serta mengembalikan image baik terhadap pemerintah.
  • 3. 2. Community-Owned Government : Empowering Rather Than Serving Dalam bahasa indonesia yaitu : Pemerintahan sebagai milik masyarakat Pemberdayaan lebih baik melayani dari pada menyuruh/memerintahkan. Maksudnya adalah dalam hal ini, peran pemerintah adalah memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan berbagai kebutuhan publik, sehingga tercipta rasa memiliki bagi mereka sendiri, sedangkan pemerintah bukan lagi sebagai pelayan melainkan hanya sekedar memberi petunjuk. Beberapa hal yang mencakup bidang empowering adalah pergeseran berbagai hak kepemilikan produk pelayanan publik dari tangan pemerintah kepada masyarakat umum dimana peran pemerintah hanya sebagai pengarah saja, kemudian pendirian perumahan umum yang lebih tertib, aman, bersih, harga terjangkau serta pendataan yang lebih terorganisir. Selain itu berbagai hal yang dianggap penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik adalah memperbaiki peran profesional service menjadi community service, sehingga pelayanan bukan ditujukan hanya untuk klien saja tetapi untuk semua, serta pemberdayaan segenap lapisan masyarakat melaui demokrasi yang partisipatif. 3. Competitive Government : Injection Competition Into Service Delivering Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan yang kompetitif : Menyuntikkan kompetisi kedalam pemberian pelayanan. Kompetisi yang dimaksud di sini adalah kompetisi dimana sektor publik vs sektor publik, sektor privat vs sektor publik, dan sektor privat vs sektor privat. Kondisi ini dipercaya akan menciptakan suatu iklim persaingan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan berpengaruh pada harga pelayanan publik. Berbagai keuntungan yang diperoleh dari kompetisi ini adalah tingkat efisiensi yang lebih besar, pelayanan yang lebih mengarah pada kebutuhan masyarakat, menciptakan sekaligus menghargai suatu inovasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kebanggaan dan moralitas pegawai pemerintah. 4. Mission-Driven Government : Transforming rules-Driven Organizations. Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintah yang digerakkan oleh Misi : Transformasi yang digerakkan aturan. Maksudnya adalah pemerintahan akan berjalan lebih efisien apabila digerakkan bukan atas dasar aturan saja, tetapi lebih kepada ‘misi’, sehingga
  • 4. penganggaran yang dibutuhkan juga diarahkan pada pencapaian misi sehingga lebih terkontol. Berbagai keuntungan yang diperoleh dari mission-driven government ini adalah lebih efisien, lebih efektif, lebih inovatif, dan lebih fleksibel jika dibandingkan dengan ruled- driven organizations. Dengan keadaan ini, maka diyakini bahwa moralitas sektor publik juga serta-merta akan meningkat. Kekuatan dari mission-driven government ini adalah peningkatan insentif terhadap tabungan, menciptakan kebebasan sumber daya dalam menguji ide-ide baru, mengacu pada autonomy managerial, menciptakan lingkungan yang terprediksi, kemudian menyederhanakan proses budgeting, serta mengurangi pengeluaran auditor dan kantor pajak, yang pada akhirnya fokus pemerintah lebih leluasa terhadap isu-isu penting lainnya. 5. Result-oriented Government : Funding Outcomes, Not Inputs Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintah yang berorientasi pada hasil : Membiayai Hasil bukan Masukan. Maksudnya adalah dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah hendaknya tidak terfokus pada input saja, tetapi sebaiknya lebih kepada outcomes, sehingga outcomes dari suatu program pemerintah pada akhirnya akan menjadi sebuah evaluasi baik-buruknya program pemerintah tersebut. Pandangan ini mengacu pada performance. Beberapa hal yang penting dalam performance measures terhadap pekerjaan yang dilakukan adalah menghargai performance, kemudian memanage performance, dan menganggarkan bidang performance. 6. Costumer-Driven Government : Meeing The Need of The Costumer, Not The Bureaucracy Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan yang berorientasi pada pelanggan yaitu : pemerintah harus memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan kebutuhan birokrasi. Maksudnya adalah penyelenggaraan pelayanan publik didasarkan pada kebutuhan khalayak umum, bukan semata-mata memenuhi program kerja pemerintah saja, melalui pendekatan terhadap masyarakat, sehingga image arogan pemerintah berikut program- programnya tidak terjadi lagi.
  • 5. Keuntungan yang diperoleh adalah lebih accountable, memperluas kesempatan pemilihan keputusan yang tepat, lebih inovatif, memperluas kesempatan memilih antara dua jenis pelayanan yang pada dasarnya adalah sama, mengurangi pemborosan, serta pemberdayaan pelanggan yang pada akhirnya akan menciptakan keadilan. 7. Entreprising Government : Earning Rather Than Spending Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintah Wirausaha : Menghasilkan lebih baik dari pada Menghabiskan. Maksudnya adalah pemerintah bukan menjadi suatu organisasi yang berorientasi pada laba saja, melainkan pemerintah lebih mengutamakan efisiensi dalam menghasilkan sesuatu pelayanan daripada pembelanjaan yang berlebihan sehingga cenderung menjadi pemborosan. Berbagai hal yang perlu dilakukan adalah merubah provit motive menjadi kegunaan publik, kemudian meningkatkan pendapatan penambahan jumlah pajak dan retribusi, kemudian membelanjakan anggaran untuk menyimpan uang dalam bentuk investasi yang diperkiraan akan besar keuntungannya, kemudian para manajer yang ada diberi pengaruh kewiraswastaan ( saving, earning, innovation, enterprise funds, profit centres ) serta melakukan identifikasi lapangan terhadap benar-tidaknya pembiayaan pada penyelenggaraan pelayanan. 8. Anticipatory Government : Prevention Rather Than Cure Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan yang Antisipatif : Mencegah lebih baik dari pada menanggulangi. Maksudnya adalah hendaknya pemerintah merubah fokus pelayanan yang sebelumnya bersifat mengobati kerusakan menjadi bersifat pencegahan terhadap kerusakan, terutama pada bidang pelayanan kesehatan, lingkungan dan polusi, serta pendegahan terhadap kebakaran melalui pembentukan future commission dengan melandaskan kegiatannya pada perencanaan stratejik. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyusunan rencana budgeting jangka panjang dan lintas departemen, membuat semacam dana cadangan guna persiapan beradaptasi terhadap berbagai perubahan lingkungan, serta budgeting yang disusun dengan perhitungan jangka panjang pula, dengan mempertimbangkan kebutuhan pemerintah regional, estimasi ekonomi, serta perubahan sistem politik.
  • 6. 9. Decentralized Government : From Hierarchy to Participatory and Team Work Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintahan Desentralisasi : Dari bersifat Hierarki menjadi Partisipatif dan Kerja Tim. Maksudnya adalah pemerintah hendaknya tidak sentralis. Banyak bidang kebutuhan pelayanan publik yang memungkinkan untuk didesentralisasikan penyelenggaraannya agar lebih partisipatif dan efisien. Keuntungan yang diperoleh adalah lebih fleksibel karena lebih cepat merespon perubahan kebutuhan masyarakat, lebih efektif, lebih inovatif, serta meningkatkan moralitas, komitmen dan produktifitas. Kemudian, dengan adanya desentralsasi ini, maka partisipasi dari pihak manajemen juga akan lebih meningkat dan lebih percaya diri, yang selanjutnya akan menciptakan organisasi yang bekerja sebagai sebuah tim kerja, sehingga inovasi dari bawah akan lebih deras mengalir. Pada akhirnya, kondisi ini akan menciptakan invest in the employee, di mana pada suatu saat bawahan tersebut akan memiliki kemampuan yang lebih apabila diberi kepercayaan suatu tugas yang lebih berat atau jabatan yang lebih tinggi dikemudian hari. 10. Market-oriented Government : Leveraging Change Through the Market Dalam bahasa Indonesia yaitu Pemerintah Perorientasi Pasar : Mendongkrak Perubahan melalui mekanisme Pasar. Maksudnya adalah dalam penyelenggaraan pelayanan, pemerintah hendaknya mengikuti situasi pasar, tidak hanya berkutat pada program-program kerja yang monoton karena biasanya diarahkan pada konstituen saja, berbau politik, tidak tepat sasaran, terfragmentasi, serta bukan merupakan suatu tindakan korektif tetapi lebih mengacu pada kondisi stagnan sebagai akibat dari minimnya perubahan yang signifikan. Cara merestrukturisasi pemerintahan menjadi berbasis mekanisme pasar adalah melalui penyusunan produk hukum yang tegas terhadap mekanisme pasar, penciptaan informasi terhadap masyarakat, mengutamakan permintaan dan kebutuhan masyarakat,
  • 7. mengkatalisasi penyediaan oleh sektor swasta, yang kesemuanya ini akan dikondisikan melalui suatu Market’s Institusi yang akan menekan atau mengurangi gap pasar. Kemudian hal yang tidak kalah penting adalah merekomendasikan sektor pasar yang baru, mengurangi risiko usaha, serta merubah kebijakan Investasi Publik yang tidak mencekik leher. Dalam kondisi ini, pemerintah hendaknya menjadi perantara antara pembeli dan penjual melalui pengenaan pajak dan retribusi pada setiap aktivitas usaha, serta penyediaan pelayanan atas dasar pembiayaan masyarakat. Hal ini akan lebih mudah dicapai apabila dibentuk suatu Komunitas Pelayanan sehingga lebih mudah dikontrol. Pada dasarnya Entrepreneural (R)evolution terjadi akibat adanya krisis, keresahan terhadap Leadership dan Keberlanjutan Leadership, Peralatan Kesehatan, Visi dan Tujuan bersama, Kepercayaan, Model suri tauladan, dan sumber daya luar. Namun penulis menyarankan agar dilakukan penguasaan terhadap keseluruhan point penting dari tulisan ini yang digunakan sebagai dasar pikir untuk melakukan suatu perubahan. 11. Collect All Become One Arti dari “Mengumpulkan semua Menjadi Satu”, Berisi rangkuman yang menegaskan kembali inti dari gagasan reinventing government. Dari sepuluh prinsip Reinventing Government yang disampaikan oleh David Osborne. Maka terkandung lima prinsip yang merupakan inti dari pada prinsip Reinventing Government yang itu sendiri antara lain : 1) Steering, dalam hal ini pemerintah memfasilitasi atau menjembati keinginan dari pada masyarakat. Jadi tugas pemerintah disini mengarahkan bukan intervensi terhadap keingginan dari pada masyarakat itu sendiri. 2) Empowering, pemerintah merupakan milik dari pada masyarakat dan memberikan wewenang ketimbang melayani masyarakat. Disini titik beratnya adalah memberdayakan anggota masyarakat sehingga masyarakat merasa memiliki programprogram pemerintah. 3) Meeting the needs of the costumer, not the bureaucracy, pemerintah berorientasi pada pelanggan dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Sehingga kualitas harus ditentukan oleh pelanggan bukan oleh birokrasi. 4) Earning, dalam pemerintahan yang wirausaha mengutamakan menghasilkan dari pada membelanjakan. 5) Prevention, pemerintah antisipatif dimana lebih baik mencegah dari pada mengobati.