2. Pengertian Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Jigsaw
Menurut Kuntjojo (2010), metode jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif di
mana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam
orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan
bertanggung jawab secara mandiri atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang
harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok
yang lain.
Metode Jigsaw menggabungkan konsep pengajaran pada teman kelompok atau
teman sebaya dalam usaha membantu belajar. Tujuan dari model pembelajaran
jigsaw adalah meningkatkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif dan
meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pembelajarannya
sendiri dan pembelajaran orang lain.
3. Sintaks model pembeljaran
kooperatif tipe Jigsaw
Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2: Menyajikan informasi
Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan cara memberikan berbagai
fakta, pengalaman yang berkaitan langsung dengan materi pelajaran.
Fase 3: Membagi siswa ke dalam kelompok asal
Siswa dikelompokkan menjadi kelompok asal dengan anggota 4 sampai 6 orang
dengan kemampuan akademik yang heterogen. Setiap Anggota kelompok
diberikan subpokok bahasan atau topik yang berbeda untuk mereka pelajari.
4. Fase 4: Membuat kelompok ahli berdasarkan topik masing-masing
Guru menyuruh siswa yang mendapat topik sama berdiskusi dalam kelompok ahli.
Fase 5: Tim ahli kembali ke kelompok asal
Siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan apa yang mereka dapatkan
dalam kelompok ahli.
Fase 6: Presentasi salah satu atau masing-masing kelompok asal
Guru menyuruh salah satu atau masing-masing kelompok asal mempresentasikan
hasil diskusi agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi yang telah
didiskusikan.
Fase 7: Evaluasi
Semua siswa diberikan tes yang melingkupi semua topik.
Fase 8: Memberikan penghargaan
Guru memberikan penghargaan baik secara individu maupun kelompok.
5. Hasil Analisis Video Pembelajaran
Pembuka
1. Guru memberikan salam kepada siswa.
2. Guru menanyakan kabar siswa.
3. Guru memimpin siswa untuk berdoa sebelum pembelajaran dilakukan.
4. Guru mengecek kehadiran siswa.
5. Guru melakukan apersepsi dengan cara memberikan contoh soal tentang
sistem persamaan satu variabel untuk mengingat kembali materi sebelumnya.
Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
6. Fase 2: Menyajikan informasi
7. Guru memberi tahu apa yang akan dipelajari hari ini dan memberikan contoh
SPLDV dalam kehidupan sehari-hari
Fase 3: Membagi siswa ke dalam kelompok asal
8. Guru telah membagi siswa ke dalam kelompok asal pada pertemuan
sebelumnya.
Fase 4: Membuat kelompok ahli berdasarkan topik masing-masing
9. Guru membagi siswa ke dalam kelompok ahli yang terdiri dari kelompok
metode grafik, metode eliminasi, metode subtitusi, dan metode gabungan.
10. Guru membagikan LKPD kelompok ahli.
11. Guru menyuruh siswa berdiskusi di dalam kelompok ahli masing-masing.
Fase 5: Tim ahli kembali ke kelompok asal
12. Guru mengecek hasil pengerjaan masing-masing kelompok ahli, setelah itu
guru menyuruh siswa kembali ke kelompok asal.
13. Guru menyuruh masing-masing anggota kelompok ahli untuk menjelaskan
metode yang telah dipelajari kepada masing-masing anggota kelompok asal.
7. Fase 6: Presentasi salah satu atau masing-masing kelompok asal
14. Guru menyuruh perwakilan masing-masing kelompok asal untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka.
15. Guru mengajak siswa menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari.
Fase 7: Evaluasi
16. Guru memberikan PR sebanyak 2 nomor, nomor 1 dapat di kerjakan dengan
metode grafik, eliminasi, subtitusi, atau gabungan dan nomor 2 dikerjakan
dengan hanya menggunakan metode grafik.
Penutup
17. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan Alhamdulillah.
8. Kelebihan
1. Kegiatan Pendahuluan saat guru mulai dari salam, menanyakan kabar, doa,
mengecek kehadiran, apersepsi dengan cara memberikan contoh soal tentang
sistem persamaan satu variabel dan tujuan pembelajaran sudah sesuai.
2. Guru memberikan contoh SPLDV dalam kehidupan sehari-hari.
3. Aktivitas guru dari fase 3 sampai fase 6 sudah sesuai sintaks.
4. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
9. Kekurangan
• Fase 7
1. Guru tidak mengoreksi hasil presentasi kelompok.
2. Guru tidak memberikan tugas individu yang dipantau secara langsung.
• Fase 8
1. Guru tidak memberikan penghargaan kelompok maupun individu berupa
applause, pujian ataupun hadiah.
10. •Kegiatan Penutup
1. Guru tidak melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Guru tidak menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
3. Guru tidak mengakhiri pembelajaran dengan doa bersama.
4. Guru tidak mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam
• Materi Pembelajaran
1. Pada pembagian kelompok ahli terdapat submateri yang berkaitan dengan
submateri yang lain yaitu metode gabungan. Seharusnya metode gabungan
diajarkan oleh guru setelah kegiatan presentasi selesai.