Istilah Psikologi berasal dari kata “ Psyche” yang berarti Jiwa
dan “Logos” berarti ilmu pengetahuan.
Psikologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang jiwa.
WJH. Sprott (1949), Psikologi sebagai ilmu yang
mempelajari tingkahlaku manusia.
Singgih Dirgagunarsa, Psikologi, ilmu yang mempelajari
tingkahlaku manusia.
Frank J. Bruno, Psikologi dibagi dlm 3 pengertian: Pertama,
Psikologi, studi ttg jiwa(psyche); Kedua, Psikologi,
merupakan ilmu pengetahuan ttg kehidupan mental; Ketiga,
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yg mempelajari
perilaku organisme.
Pengertian Psikologi
sambungan
Menurut sarlito w.sarwono, psikologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku
manusia dalam hubungan dengan lingkungannya.
Ilmu pengetahuan, suatu kumpulan pengetahuan
yang tersusun secara sistematis dan mempunyai
metode-metode tertentu.
Perilaku, yang lebih konkret dari jiwa, karena itu
akan lebih mudah dipelajari. Perilaku ada dua,
yaitu terbuka (overt) dan tertutup (covert)
Manusia, karena manusia paling berkepentingan
dengan psikologi.
sambungan
Lingkungan, tempat dimana manusia itu hidup,
menyesuaikan diri dan mengembangkan dirinya.
(Sarlito W.S,2010,h.7-9)
Perbedaan Psikologi dengan Psikiatri. Objeknya
sama yaitu Jiwa. Psikologi, mempelajari perilaku
pada umumnya. Psikologi Klinis/abnormal, yang
menangani masalah yang timbul akibat gangguan
jiwa. Teknik yang digunakan adalah observasi,
wawancara mulai dari konsultasi,konseling
sampai psikoterapi.
sambungan
Psikiatri adalah cabang (spesialis) ilmu
kedokteran yang bidang utamanya juga mengenai
penyakit dalam hal ini penyakit jiwa. Psikiater
dalam menangani pasien tidak lepas dari teknik
pengobatan medik.
Psikologi Dibawah Naungan Filsafat
Plato (427 – 347 SM)
Plato ahli filsafat, sebagai seorang rasionalis. Ajarannya
Yg terkenal yaitu ttg “ Idea”. Idea merupakan isi dari pada
gejala rohani dan tempatnya di alam para sensoris.
Kita tidak dapat mengenal idea melalui indera, tetapi harus
melalui “ Pemikiran atau Rasio”.
Plato mengatakan jiwa bersifat Immaterial. Sebelum masuk
tubuh ia sudah ada di alam para sensoris (penginderaan)
Dunia idea yg sifat aselinya “Berpikir”.
Sejarah Perkembangan Psikologi
Kehendak dikuasai oleh Akal, sedang keinginan bersifat
menentang akal (dikuasai Nafsu).
Plato membagi 3 aspek pada diri manusia, yaitu: berpikir,
kehendak dan keinginan. Berpikir di otak; kehendak di dada
dan keinginandi perut. Ketiganya disebut “Tri Chotomi” .
Yang mendasari tingkahlaku manusia.
Ada 3 kebajikan menurut Plato, yaitu: Kebijakan bila akal
menguasai manusia; Keberanian bila kehendak menguasai
manusia; Penguasaan diri bila keinginan pada akal.
Plato membedakan "kehendak
dengan Keinginan.
Aristoteles murid Plato, yg pemikirannya berbeda dg
gurunya. Menurutnya dunia Idea harus menempati dalam
dunia materi, krn itu harus berwujud.
Aristoteles membedakan “Hule” dan “Morphe”. Hule, yang
terbentuk sedang Morphe yang membentuk.
Aristoteles membagi jiwa 2 tingkatan, yaitu: Kemampuan
untuk mengenal dan Kemampuan berkehendak
Yang disebut “Dichotomi”.
Aristoteles membagi tingkahlaku : tk.laku manusia
(bernafas,makan,tumbuh,merasa lewat panca
indra,berpikir dll) tk.laku organisme (hewan) dan tk.laku
anorganis (benda mati/ tumbuhan).
Aristoteles (384 – 322 SM)
John Locke kebangsaan Inggeris yg menetap di Washinton.
Cita2nya ingin jadi Politikus, tapi gagal dan jadi ahli Filsafat.
Ia dikenal dg kajian ttg lingkungan (environment/
pengalaman/empiri) dalam perkembangan anak. Ia peletak
aliran Empirisme.
2 hal penting menurut J.Locke, yaitu: “sensation
(penginderaan) dan reflection (refleks).
Unsur terkecil dr jiwa adalah “Simple Idea” yg diperoleh
melalui pengalaman. Jika simple idea satu digabung dg yg
lain, akan timbul “Complex Idea”. Jika complex idea satu
digabung dg yg lain, akan terbentuk “Compound Idea” yang
mungkin melalui “Asosiasi”.
John Locke (1632 – 1704 M)
Jiwa selain dibahas lewat filsafat, juga dibahas oleh para ahli
ilmu faal. Mereka mengarahkan penelitian pada fungsi-
fungsi syaraf manusia, yg diyakini memiliki hubungan
dengan gejala kejiwaan.
Penelitian/eksprimen lebih diarahkan pada syaraf
penginderaan (sensoris), syaraf motoris (penggerak/refleks)
dan hukum yg mengatur bekerjanya syaraf2 itu.
Tokohnya antara lain: “Sir Charles Bell (1744-1842 M)
Lahir di Edinburg (Skotlandia) ahli bedah, ahli anatomi
tubuh manusia. Ada 2 syaraf: syaraf sensorik (mengantar
rangsangan dr reseptor ke syaraf pusat) dan syaraf motorik
(yg mengantar stimuli dr syaraf pusat ke Efektor.
Psikologi Dibawah Ilmu Faal
Psikologi diakui sebagai ilmu sendiri tahun 1879, Wilhelm
Wundt (1832-1920) mendirikan Laboratorium Psikologi
Di Leipziq Jerman.
Dalam penyelidikannya ia menggunakan metode Introspeksi,
melalui eksperimen2nya. Introspeksi, org percobaan diminta
menceritakan kembali apa yg dialaminya selama eksperimen
berlangsung.
W.Wundt mengungkapkan dlm persepsi banyak dipengaruhi
oleh kehendak. Pengamatan dibagi 2 yaitu: “Persepsi
dan Appersepsi/disadari”.
Psikologi Sebagai Ilmu Yang
Berdiri Sendiri
Sambungan …
Persepsi adalah proses dimana sensasi dan
informasi diubah menjadi kesatuan yang teratur
rapi dan berarti.
misalnya, melihat 4 titik pada papan tulis
Psikologi di Indonesia mulai th.1952 oleh Selamet Imam
Santoso, Psiatri Kedokteran UI. Ia menceritakan banyak
pasien mengalami Psikosomatis.
Indonesia mengirim orang belajar Psikologi di Belanda dan
Jerman. Sekembalinya mereka ditempatkan di pusat kajian
Psikologi Angkatan Darat dan Udara di Bandung. Yang
lain ditempatkan di Fakultas Psikologi UI.
Psikologi mulai dikenal tahun 1964 dg dibukanya FKIP UGM
dan juga di UNAIR Surabaya.
Awalnya ditekankan Psikologi Klinis dan Psikoanalisis
untuk tujuan Psikodiagnostik. Tahun 1960 aliran
Behaviorisme banyak dimanfaatkan.
Psikologi Di Indonesia
1. 1. Strukturalisme (Structuralism)
2. Aliran ini berkembang mulai tahun 1879, sejalan dg
berdirinya Laboratorium Psikologi di Leipzeg Jerman
oleh Wilhelm Wundt (1832-1920)
Menurut W.Wundt jiwa manusia terdiri dari berbagai
elemen (sperti: penginderaan, perasaan, ingatan dll).
Objek utama psikologi adalah “Kesadaran”, yang dibagi
dua bagian : “penginderaan (sensasi) & perasaan
(feeling).
Penginderaan, penangkapan terhadap stumuli/rangsang
yang datang dr luar; Perasaan, suatu yg dimiliki dlm diri
kita, yg tidak dipengaruhi langsung oleh stumuli dr luar.
Aliran-Aliran Dalam Psikologi
Aliran ini ditokohi oleh William James (1842-1910) di
Amerika Serikat
Aliran ini menggunakan metode introspeksi dan juga metode
observasi tingkahlaku. Metode Introspekasi menurut mereka
bersifat subjektif dan sukar di kuantitatifkan, juga banyak
dipengaruhi daya khayal seorang.
Aliran Fungsional juga berkembang di Chicago dengan
tokohnya “ John Dewey (1859-1952). J.Dewey terkenal
dengan teori “ Learning by doing” belajar sambil melakukan
sesuatu.
2. Fungsionalisme (Functional
Psychology)
Dalam Thesisnya, ia mengemukakan “ Hukum Efek” Ia
mengatakan bahwa hewan mempelajari sesuatu dengan
prinsip “Trial and Error”(mencoba dan salah).
Menurut E.L.Thorndike belajar adalah “Trial and Error”.
Ia berkesimpulan, hewan itu menunjukkan adanya
penyesuaian diri sebelum hewan itu dapat melepaskan diri
dari box.
E.L.Thorndike mengajukan 3 macam hukum,yaitu:
1.Hukum kesiapan (the law of readness)
2.hukum latihan (the law of exercise)
3.hukum efek (the law of effect)
Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Aliran Fungsionalisme di Columbia
Mengenai hukum latihan, Thorndike mengatakan adanya
dua aspek, yaitu: The law of use (hukum yg menyatakan
bahwa hubungan atau koneksi antara stimulus dan respons
akan menjadi kuat apabila sering digunakan.
The law of disuse (hukum yg menyatakan bahwa hubungan
atau koneksi antara stimulus dan respons akan menjadi
lemah, apabila tidak ada latihan.
Hukum Efek, Thorndike berpendapat bahwa memperkuat
atau memperlemah hubungan antara stimulus dan respons
tergantung pada hasil dari respons yg bersangkutan.
Tingkahlaku yg sukses dan memberikan kepuasan, akan
cenderung diulangi.
Menurut E.L.Thorndike, belajar yg
baik harus ada kesiapan .
Aliran ini dipelopori oleh Sigmund Freud (1856-1939)
Ia lulusan fakultas kedokteran, ia masuk kedokteran di
latarbelakangi oleh kehidupan keluarga yang miskin.
Dalam praktik ia menemukan penyakit “ Neurose” yang tidak
dapat disembuhkan dengan obat medis, karena neurose di
sebabkan faktor kejiwaan.
S.Freud berpendapat, kehidupan manusia dikuasai oleh alam
ketidak sadarannya. Untuk mempelajari jiwa seseorang
harus melakukan analisa pada jiwa itu, di psikologinya
disebut “Psikoanalisa”/Psikologi Dalam.
3. Aliran Psikoanalisa
Psikologi S.Freud juga disebut
“Psikologi Dinamik”
Disebut Psikologi Dinamik, karena di alam ketidak sadaran
selalu terdapat pergeseran2, gerakan2 akibat saling
pengaruh-mempengaruhi antara faktor-faktor dalam alam
ketidak sadaran tersebut.
Dalam menjelaskan struktur jiwa S.Freud
mengumpamakan jiwa dengan gunung Es di tengah laut.
Maka yang nampak hanyalah bagian kecil saja.
S.Freud mengatakan dalam diri seorang ada tiga sistem
kepribadian, yaitu “ Id atau Es, Ego atau Ich dan Super Ego
atau Uber Ich.
Lanjutan :
Id adalah wadah yang berisi dorongan2 primitive.
Id bertugas melaksanakan dorongan primitive
agar perasaan senang tercapai, tanpa peduli
akibatnya. Salah satunya dorongan seksuil yang
dikenal “ libido “.
Ego bertugas melaksanakan dorongan Id, dan
menjaga dorongan primitive tidak bertentangan
dengan kenyataan & tuntutan Super Ego.
Super Ego, adalah sistem kepribadian seorang
yang berisi “ kata hati “. Super Ego menginginkan
hanya dorongan tertentu saja dari Id yang
direalisasikan, yang tidak baik tidak dipenuhi.
Lanjutan…
Tuntutan Id dan Super Ego harus ada
keseimbangan, kalau gagal maka individu
bersangkutan akan mengalami komplik batin
yang akan menjadi “neuroses “.
Dorongan yang belum dilaksanakan perlu disalur
kan melalui mekanisme2 pertahanan tertentu
(misalnya, mimpi ). Penyaluran ini disebut “
Kanalisasi “
Psikoanalisa dikenal sebagai “teknik terapi”
penyakit kejiwaan (neurose). Caranya: cari faktor
penyebab neurose melalui evaluasi kepribadian,
lalu hilangkan faktor2 itu.
Lanjutan …
Salah satu teknik S.Freud, dengan membina
hubungan baik sama pasien, yang dengan itu
akan terjadi “ Catharsis “, yaitu pasien merasa
bebas mengemukakan semua kesukarannya pada
dokter/konselor.
Untuk mengungkap gangguan jiwa dari alam
ketidaksadaran, S.Freud menggunakan teknik
Asosiasi bebas”, dengan memberikan kata
rangsangan pada pasien (misal, kata meja- reaksi
kursi, kata ayah-reaksinya jahat/baik, kata orang-
reaksi benci dsbnya).
Ia juga menggunakan teknik Hypnose.
Behaviorisme
Aliran ini mempelajari tk.laku nyata, terbuka dan
dapat diukur secara objektif. Timbul di AS tahun
1913, tokohnya “John Broadus Watson (1878-
1958)
Aliran ini disebut juga “ Psikologi S-R “. Sebab
menurut aliran ini, proses2 psikologi selalu
dimulai dengan adanya rangsangan (stimulus)
dan di akhiri dengan suatu reaksi (respon) atau
rangsangan itu.
JB.Wetson, mengakui ada tk.laku tertutup dan
tk.laku terbuka (overt behavior). Ia lebih
menekankan pada tk.laku terbuka (0bjektif)
Sambungan…
Berkenaan dengan feeling (perasaan) dan emosi,
J.b.Wetson mengatakan bahwa perasaan senang
dan tidak senang adalah tidak lain dari benar-
benar peristiwa senso-motoris, di mana
rangsang-rangsang sensoris datang dari alat-alat
genital (kelamin). Terlepas dari itu J.b.Wetson
berpendapat sebagai berikut :
J.B.Wetson tidak menganggap perasaan dan
emosi sebagai sesuatu yag misterius
Bilamana perasaan dan emosi merupakan proses-
proses senso-motoris, maka juga merupakan
tingkah laku, sekalipun bersifat implicit dan
hipothetis. (Singgih Dirgagunarsa,1983, 81).
E.L. Thorndike
Dikenal dengan teori “law of effect” untuk belajar
Aliran behavior menggantinya dengan “law of
exercise” (hukum latihan).
Menurut Wetson, proses belajar merupakan hasil
latihan yang terus menerus, perubahan tk.laku
sebagai akibat proses “ conditioning”.
I.P.Pavlov, eksperiment menggunakan anjing.
Apabila anjing mendengar bunyi bel lalu
mengeluarkan air liur. Ternyata prilaku itu dapat
dibentuk dengan cara memberikan stimulus yang
berkondisi (CS) sebelum stimulus alami, secara
berulang-ulang, akhir terbentuk respon bkondisi.
B.F. Skinner
B.F.Skinner menggunakan tikus untuk
percobaan, sedangkan E.L.Thorndike
menggunakan kucing
B.F.Skinner, ada dua prinsip berkaitan
kondisioning operan, yaitu : (1) tiap respon yang
diikuti oleh reward ini bekerja sebagai
reinforcement stimuli – cenderung akan diulangi.
(2) reward /reinforcement stimuli akan
meningkatkan kecepatan (rate) terjadinya
respons.
Humanisme
Humanisme dimulai di AS tahun 1950 yang di
tokohi oleh Abraham Maslow (1908-1970).
Psikologi ini tidak puas dengan Psi. Behavioristik
dan Psi. Analisis dan mencari alternatif psikologi
yang fokus pada manusia dengan ciri2
eksistensinya.
Humanistik menolak pendapat S.Freud yang
menyatakan kepribadian diatur oleh kekuatan
alam bawah sadar manusia.
Begitu pula behaviorisme yang mengatakan
bahwa manusia dikuasai oleh lingkungan.
Lanjutan…
Aliran Humanistik mengarahkan pada “
humanisasi” yaitu psikologi yang menekankan
pada keunikan manusia.
Menurut aliran ini manusia adalah makhluk
kreatif yang dikendalikan bukan oleh kekuatan
alam ketidaksadaran (psikoanalisis), melainkan
oleh nilai2 dan pilihan2nya sendiri.
A. Maslow cukup di kenal dengan teori
motivasinya. Ia juga mengajukan teori tentang
“hierarchy of needs”. Ada beberapa kebutuhan:
Ada beberapa kebutuhan,yaitu:
(1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan akan rasa
aman, (3) kebutuhan akan rasa cinta & memiliki,
(4) kebutuhan akan penghargaan, (5) kebutuhan
untuk aktualisasi diri.
Humanisme mengakui bahwa pengalaman masa
lalu mempengaruhi kepribadian, tetapi juga
harus diakui pentingnya kedudukan Free Will
atau kemauan bebas manusia dalam membuat
keputusan menentukan diri sendiri.
Kebutuhan tertinggi bagi manusia adalah “ self
actualization atau aktualisasi diri.
Tujuan Mempelajari Psikologi
Secara teoritik tujuan mempelajari psikologi,
sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan
adalah untuk kepentingan pengembangan dan
penemuan teori baru dari ilmu itu sendiri.
Sedang secara praktis tujuannya adalah untuk
memberikan pemahaman dan pandangan tentang
mungkinnya dilakukan perubahan tingkah laku
atau sikap mental psikologis individu sesuai
dengan pola kehidupan yang di kehendaki.
Lanjutan …
Sedangkan tujuan lain, adalah sebagai alat bantu
bagi pihak2 tertentu untuk memperoleh
pengertian yang mendalam ttg faktor2 psikologis,
yang mempengaruhi tingkahlaku seorang
individu serta untuk mendapatkan pengertian
praktis mengenai penyampaian komunikasi
secara metodologis kepada sasaran (komunikan)
agar tujuan komunikasi dapat berjalan secara
efektif.
Objek Pembahasan Psikologi
Objek diartikan sebagai sasaran, target, perkara
yang menjadi pusat pembicaraan.
Objek merupakan syarat mutlak bagi suatu ilmu
pengetahuan. Objek matrial dari beberapa ilmu
pengetahuan bisa sama, tetapi tidak mungkin
objek formal antara satu ilmu pengetahuan
dengan ilmu pengetahuan lain sama.
Objek psikologi sebagaimana ilmu lainnya, juga
dibagi dua bagian, yaitu “ objek matrial dan objek
formal.
Lanjutan …
Objek matrial, mengenai fakta2 yang diselidiki
suatu ilmu, sedang objek formal adalah suatu
sudut pandang yang spesifik pada suatu masalah.
Objek matrial psikologi adalah manusia sebagai
makhluk yang berjiwa, sedangkan objek formal
psikologi adalah tingkah laku manusia sebagai
kenyataan gejala-gejala jiwa.
Menurut Dakir (1993) Objek psikologi adalah
penghayatan jiwa dan tingkah laku manusia.
Ruang lingkup penghayatan jiwa adalah “kognitif,
afektif dan konatif .
Pentingnya Mempelajari
Psikologi
Psikologi merupakan dasar pengetahuan yang
mendasari profesi lain
Psikologi memungkinkan komunikator mengenal
berbagai konsep atau perinsif yang dapat
menolong menelaah tingkah laku manusia (kom)
dengan lebih kritis dan hal2 yang menimbulkan
tingkah laku itu
Psikologi dapat memberikan komunikator
keterampilan yang diperlukan untuk mengolah
hasil berbagai kegiatan psikis manusia (ind/sos)
Lanjutan …
Manusia sebagai makhluk yang memiliki dua
dimensi, yaitu “ psikis dan psikologis”.
Secara psikologis manusia adalah makhluk yang
berpikir, merasa dan berkehendak
Cara berpikir dan merasanya di pengaruhi oleh
persepsi yang dimiliki. Persepsi itu sendiri tidak
terlepas dari pengalaman, pengetahuan yang
dimiliki individu.
Untuk itu dalam menghadapi setiap orang
tidaklah sama, tergantung kondisi psikologis yang
bersangkutan.
METODE PENYELIDIKAN
PSIKOLOGI
Metode memiliki kesamaan pengertian dengan
prosedur, tata cara, alat, atau tehnik.
Ada beberapa metode, yaitu :
Metode Introspeksi, melihat kedalam atau berarti
tehnik untuk melihat gejala psikis pada diri
sendiri. Ia lebih bersifat subjektif, karena orang
sering tidak jujur menilai diri sendiri.
W.Wund mengatakan istilah Introspeksi kurang
tepat yang tepat adalah “ retrospeksi “ atau
melihat kembali.
Lanjutan …
Metode ekstrospeksi, pengamatan terhadap orang
lain. Kelemahannya terhadap orang dewasa
Metode Biografi, riwayat hidup. Kalau ditulis
sendiri disebut “ Outo Biografi “.
Metode Pengumpulan Bahan (Projective Test).
Yang dikumpulkan karya si subjek, baik yang
konkrit (hasil pekerjaan tangan) maupun abstrak
(berupa tulisan, gambaran dsbnya).
Metode Eksperimen.
Wilhelm Wundt merupakan tokohnya, di
laboratorium di Leipzig Jerman.
Lanjutan …
W.Wundt mengajukan syarat penggunaannya: (1)
pemeriksaan harus dapat menetapkan saat
timbulnya kejadian yang hendak di pelajari; (2)
pemeriksaan harus mengikuti jalannya kejadian
se-teliti2nya, terutama pada proses; (3) tiap-tiap
pemeriksaan harus dapat di ulang dalam situasi
yang sama.
Kelemahan Eksperimen: (1) eksperimen pada
benda hidup sangat berpariasi; (2) tidak semua
gejala kejiwaan dapat diselidiki; dalam
laboratorium bersituasi tidak wajar; gejala jiwa
sukar diukur secara eksak.
Metode Test
Metode ini menggunakan soal2, pertanyaan2 atau
tugas lain yang telah di standarisasikan.
Syaratnya soal tersebut harus valid (dapat
mengukur apa yang hendak diukur) dan reliabel
(dapat dipercaya keajekannya)
Kelemahan : (1) test yang dikerjakan sangat
tergantung pada situasi yang saling berubah; (2)
pribadi manusia adalah utuh dan bukan
kumpulan dari berbagai aspek; (3) pengalaman
testee sangat mempengaruhi cara mereaksi.
Metode Angket
Angket adalah metode untuk mendapatkan data
atau informasi dengan menggunakan pertanyaan
tertulis kepada responden.
Angket dan interviu memiliki kesamaan dan
perbedaan. Angket dapat dibagi dua, begitu pula
interviu.
Metode Observasi.
Metode ini dilakukan dengan pengamatan dan
pencatatan dan tidak dengan bertanya. Ada
observasi partisipan dan non partisipan.
Metode Klinis
Metode ini timbul dalam lapangan klinik untuk
mempelajari keadaan orang-orang yang jiwanya
terganggu.
Metodenya dapat dilakukan dengan “ Interviu,
teknik proyeksi dengan menggunakan cara-cara
tertentu. Data yang diperoleh kemudian dianalisis
dan hasilnya untuk membuat pertimbangan
seberapa jauh kelainan psikis yang dialami si
testee/subjek.
Sikap dan Fungsinya
Sikap merupakan kesediaan bereaksi terhadap
objek tertentu. Sikap merupakan konstelasi
komponen kognitif, afektif dan konatif yang
saling berinteraksi dalam memahami, merasakan
dan berprilaku terhadap suatu objek.
Sikap di pengaruhi oleh pengalaman. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi sikap, yaitu:
(1) pengalaman pribadi; (2) kebudayaan; (3)
orang yang dianggap penting; (4) media massa;
(5) institusi pendidikan dan agama; (6) faktor
emosi individu.
Fungsi Sikap
1. Fungsi pengetahuan, dengan sikap orang
mampu mengorganisasikan dan menginterpretasi
kan berbagai macam informasi yang di terima;
2. Fungsi Ekspresi Diri, individu dapat
menyatukan nilai atau keyakinannya.
3. Fungsi sebagai sarana peningkatan harga diri.
Dengan mengetahui fungsi sikap, seorang dapat
menentukan strategi komunikasi yang tepat
dengan memberikan pesan persuasi yang berisi
informasi y g relevan dg fungsi sikap ybs.
Struktur Sikap
Adapun struktur sikap terdiri dari : (1) komponen
kognitif ( merepresentasikan apa yang dipercayai
individu); (2) komponen afektif ( perasaan yang
berkenaan dengan aspek emosional); (3)
komponen konatif ( aspek kecenderungan
berprilaku sesuai dengan sikap).
Ketiga komponen diatas harus selaras dan
konsisten. Apabila ketiganya tidak /atau salah
satunya tidak konsisten dengan yang lain, maka
akan terjadi ketidak selarasan yang menyebabkan
timbulnya mekanisme perubahan sikap.
Pengubahan Sikap
Adanya kesediaan, menerima pengaruh orang
lain, berharap memperoleh anggapan positif.
Adanya Identifikasi, apabila individu meniru
prilaku/sikap orang lain, karena sesuai dengan
apa yang dianggapnya sebagai hubungan yang
menyenangkan pihak lain.
Adanya internalisasi, bila individu menerima
pengaruh dan bersedia bersikap menurut
pengaruh itu, karena sikap tsb sesuai dengan apa
yang ia percayai dan sesuai dengan nilai yg
dianutnya.
Sikap Dan Tingkah laku
Sikap bukan satu2nya penentu tingkahlaku
seseorang. Ada faktor lain yang mempengaruhi
tingkahlaku, yaitu:
(1) prilaku tidak ditentukan oleh sikap umum,
tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu; (2)
prilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap, tapi
juga oleh norma2 subjektif, yaitu keyakinan kita
& norma2 yang berlaku lainnya); (3) sikap
terhadap sesuatu prilaku bersama norma2
subjektif membentuk suatu intensi atau niat
untuk berprilaku tertentu.
Tingkahlaku Manusia
Al-Ghazali menggambarkan:
Nafs di ibaratkan suatu kerajaan.
Fisiknya ibarat cahaya (dhiya’)
Syahwat ibarat gubernur (waly) yg memiliki sifat
pendusta, egois & senang mengacau
Ghadhab ibarat menjadi oposan (syahwat) yang
bersifat buruk, suka perang.
Kalbu ibarat raja (malik)
Akal ibarat perdana menteri (wazir).
Lanjutan …
Apabila raja (kalbu) tidak mengendalikan kerajaan,
Maka akan diambil alih gubernur (waly) dan
oposan (ghadhab) akibatnya kekacawan. Bila raja
mengendalikan kerajaan dan ia musyawarah dg
perdana menteri (akal), maka gubernur & oposan
mudah diatasi. Ketika hal itu terjadi, maka
mereka saling bekerja sama untuk kemakmuran
dan kesejahtraan kerajaan yang akhirnya
mendatangkan kebahagiaan. (A.Mujib)
Motivasi
Motiv adalah merupakan suatu dorongan yang
timbul dalam diri seorang yang menyebabkan
orang tersebut mau bertindak untuk melakukan
sesuatu.
Motivasi adalah pendorong kepada suatu usaha
yang di sadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seorang agar ia tergerak guna melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Salah satu unsur penting berkaitan motivasi
adalah adanya tujuan. Kuat lemahnya motivasi
individu ditentukan besar-kecilnya keuntungan
yang diterimanya.
Fungsi Motivasi
(1) sebagai motor penggerak bagi manusia
(2) menentukan arah perbuatan
(3) mencegah penyelewengan dari jalan yang
harus ditempuh untuk mencapai tujuan
(4) menyeleksi perbuatan diri, mana yang harus
dilakukan guna mencapai tujuan.
Tingkah laku seseorang sebenarnya merupakan
hasil belajar, melalui pengalaman yang pernah
dilalui individu dalam menjalani kehidupan.
Tingkah Laku Psikologis.
(a) Pengamatan.
Merupakan suatu bentuk pergaulan seorang dengan
dunia sekitar melalui perantara alat indera.
Persepsi , merupakan proses akhir dari mengamati
yang menyebabkan kita mempunyai pengertian
tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman
yang lalu.
Attention , merupakan proses permulaan dari
mengamat.
Osilasi , perhatian kita beralih-alih
Halusinasi , menyangka ada kesan sesuatu, padahal
tidak ada rangsang apapun.
Tanggapan, Ingatan & Lupa
Tanggapan, merupakan hasil pengamatan, yaitu
gambaran jiwa yang menyerupai objek yang
diamati.
Tanggapan di dahului adanya objek (benda) yang
jadi sasaran, kemudian ada kegiatan mengamat,
maka terjadilah tanggapan.
Ada faktor yang mempengaruhi tanggapan:
Faktor intern (alat indra, perhatian yg dituju)
Faktor ekstrn (rangsang jelas, waktu cukup)
Ingatan
Mengingat , mereproduksi sesuatu yang telah di
simpan dalam jiwa atas dasar akibat pencaman.
Mencamkan, melekatkan kesan sedemikian rupa
sehingga tersimpan dan dapat direproduksi
kembali.
Mereproduksi, suatu keaktipan jiwa untuk
membangun kembali kesan-kesan yang telah di
terimanya.
Fantasi
Fantasi, sebagai kemampuan daya jiwa untuk
membentuk tanggapan baru dengan bantuan
tanggapan yang telah ada, dan tidak perlu sesuai
dengan kenyataan. Jadi tidak perlu pengamatan.
Berfantasi atau berhayal adalah suatu tindakan
manusia yang sangat bebas dalam alam imaginer
Menurut aliran Gestalt, fantasi itu terjadi karena
adanya daya jiwa untuk mencipta. Ciptaan mula2
berupa skema yang kurang jelas, lalu skema itu di
isi oleh berbagai tanggapan yang telah ada
dengan bebas.
Lanjutan …
Jadi fantasi dapat terjadi secara tidak disadari,
prosesnya sangat bebas, berubah, tidak dengan
pimpinan dan dengan disadari, proses
terbentuknya dengan bantuan pimpinan pikiran
dan kemauan (fantasi sembarangan, fungsinya
untuk berekreasi).
Fantasi yang disadari adalah :
Fantasi mencipta, dapat menghasilkan kebudayaan,
tarian, lukisan, patung, dll
Fantasi tuntutan, berdasarkan hasil fantasi
mencipta/karya orang lain.(baca cerita,lihat
lukisan, dengan lagu dsbnya)
Berpikir
Berpikir, suatu kegiatan yang melibatkan
penggunaan konsep dan lambang sebagai
pengganti objek dan peristiwa.
Berpikir, merupakan manipulasi/organisasi
unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan
lambang2, sehingga tidak perlu langsung
melakukan kegiatan yang tampak.
Raqhib al-Asfahani mengatakan, pikiran adalah
potensi yang dapat mengantar pengetahuan
sampai pada objek yang diketahui, sedangkan
berpikir, menggunakan potensi itu sesuai dengan
kapasitas intelektualnya.
Berpikir diperlukan untuk:
Memecahkan masalah
Mengambil keputusan
Melahirkan sesuatu yang baru
berpikir itu sendiri merupakan proses
keempat setelah “ sensasi, persepsi, dan memori
yang mempengaruhi hasil penafsiran suatu
stimuli. Ini artinya seseorang akan sampai pada
berpikir setelah ia melewati ketiga proses di atas
(sensasi, persepsi dan memori).
Bentuk Berpikir
(1) Berpikir Realistis
Merupakan berpikir yang didasarkan atas realita/kenyataan
yang dihadapi.
Berpikir dibedakan pada dua metode, yaitu “deduktif dan
induktif, dan berpikir evaluatif (kritis).
Berpikir kritis menunjukkan tingkat intelektualitas seorang
Berpikir tidak didasarkan realita disebut berpikir autistic
atau melamun.
Cara berpikir untuk memecahkan masalah:
(1) pemecahan masalah dg cara biasa/rutin
(2) mencari cara yg efektif pada masa lalu
(3) mencoba seluruh kemungkinan yg ada
(4) mencoba memahami situasi yang terjadi
(2) Berpikir Kreatif
adalah berpikir dengan menggunakan metode
baru, penemuan baru dan seni yg baru pula.
Faktor yg ikut menentukan suatu keputusan:
Kognisi , ini berkaitan dg kualitas & kuantitas
pengetahuan yg dimiliki
Motif, berupa dorongan yg ada untuk melakukan
sesuatu.
Sikap, merupakan bentuk evaluasi dan reaksi
perasaan & juga merupakan kesiapan untuk
beriaksi/bertindak.
5 Tahap berpikir kreatif
(1) orientasi, merumuskan & mengidentifikasi
masalah
(2) Preparasi, merumuskan sebanyak mungkin
informasi yg berkaitan dg masalah
(3) Inkubasi, berhenti dulu, cooling down dulu,
ketika mengalami kesulitan cari pemecahan
(4) Iluminasi, mencari ilham
(5) Verifikasi, menguji & menilai secara kritis
pemecahan masalah yg dipikirkan
(3) Berpikir &
Bertafakur/merenung
Asfahani mengatakan “ pikiran, satu potensi yang
dapat menghubungkan konsep ilmu dg objek.
Merenung , pengembangan potensi itu mengikuti
kapasitas akalnya.
Intuisi , hasil berpikir yang merupakan
perpaduan antara kerja otak dan kerja hati
(mtodis).
Jamaludin Kafi, objek berpikir dibagi 2 (dua):
Objek matrial, segala yg dapat dicapai pikiran
Objek formal, upaya mencari kebenaran ttg objek
material.
Perasaan atau Emosi
Perasaan atau emosi disifatkan sebagai keadaan
yang ada pada individu pada suatu waktu.
Perasaan (Chaplin), adalah keadaan individu
sebagai akibat dari persepsi terhadap stimulus, baik
internal maupun eksternal. Sedang Emosi
merupakan reaksi yang kompleks dan mengandung
aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya
perubahan dalam jasmani serta berkaitan dengan
perasaan yang kuat.
Para ahli, Emosi, bentuk kompleks dari organisme
yg melibatkan perubahan fisik dari karakter yg luas,
dalam bernafas, denyut nadi, produksi kelenjar dsb
Lanjutan …
Dari sudut mental, emosi adalah suatu keadaan
senang/cemas yang ditandai adanya perasaan yg
kuat dan biasanya dorongan menuju bentuk nyata
dari suatu tingkah laku.
Darwis Hude, Emosi, suatu gejala psiko-fisiologis
yg menimbulkan efek pada persepsi, sikap dan
tingkah laku, serta mengejewantahkan dalam
bentuk ekspresi tertentu.
Dalam al-qur’an tidak ditemukan kata “Emosi”,
tapi yg banyak dibicarakan ttg “prilaku emosi”.
Sperti: kondisi bahagia, marah, takut, benci dll
Perhatian
Perhatian, keaktifan peningkatan kesadaran
seluruh fungsi jiwa yg dikerahkan dalam
pemusatannya pada barang sesuatu, baik yg ada
didalam maupun diluar diri kita.
Proses tinmbulnya perhatian
Adanya rangsang yg menonjol dari objek
Rangsang diterima oleh indera
Dibawa masuk oleh syaraf ke otak
Dalam otak diresap oleh persepsi kita
Objek tsb punya arti sesuai dengan persepsi kita
Yg dipengaruhi jenis klamin, umur, lt.belakang, sikap batin
Psikologi Pendidikan
Psi.pendidikan, suatu cabang psikologi yg secara
khusus mengkaji perilaku individu dalam kaitan
dengan situasi pendidikan.
Tujuannya, menemukan berbagai fakta,
generalisasi, teori psikologis yg berkaitan dengan
pendidikan untuk digunakan dalam upaya
melaksanakan proses pendidikan yg efektif.
Peranan Psikologi Dlm Belajar
Memahami anak didik sebagai pelajar
Memahmi prinsip & teori pemblajaran
Memilih metode pembelajaran
Menetapkan tujuan pembelajaran
Menciptakan situasi pembelajaran
Menetapkan isi pengajaran
Memilih alat bantu pembelajaran
Membimbing perkembangan anak didik
Teori Belajar
(1) Teori Behavioristik (E.L.Thorndike, J.Watson)
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat adanya interaksi antara stimulus & respon
Teori ini tidak mementingkan proses, tetapi hasil
dan juga faktor penguat (reinforcement) yang dapat
memperkuat timbulnya respon.
(2) Teori Kognitif (Jean Piaget, J.Bruner)
teori ini juga mementingkan proses dari pada hasil.
Teori ini sering disebut model “perseptual”.
. Menurut teori ini, tingkah laku di tentukan oleh
persepsi, serta pemahamannya ttg situasi yang
berhubungan dg tujuan belajar.
Teori Humanistik (Carl Rogers)
Teori ini tidak saja menyentuh ranah “kognitif”
tetapi juga ranah afektif, yang memfokuskan pada
belajar bagaimana belajar (learning how to learn),
serta meningkatkan kreativitas dan potensi
manusia.
Teori ini juga mengatakan, pendidik harus
mengajar anak didik bagaimana belajar,
mengevaluasi belajar dan hasil belajar untuk anak
didik sendiri.
Teori ini memakai “ opened ended”, dimana anak
didik harus memperoleh informasi, membuat
keputusan, memecahkan masalah dll.
Lanjutan …
Menurut teori huanistik, proses belajar harus di
mulai dan ditujukan untuk keopentingan
memanusiakan manusia itu sendiri.
Teori ini lebih bersifat abstrak dan lebih
mendekati bidang kajian filsafat, teori
kepribadian dan psikoterafi dari pada bidang
kajian psikologi belajar.
Teori ini sangat mementingkan isi yang dipelajari
dari pada proses belajar sendiri. Teori belajar
apapun dapat dimanfaatkan, asal tujuannya
untuk memanusiakan manusia. (aktualisasi diri,
pemahaman diri, serta realisasi diri orang yg
belajar)
Teori Sibernitik/pemrosisan
Informasi.
Menurut teori ini belajar adalah mengolahan
informasi. Teori ini juga lebih mementingkan
proses dari pada hasil belajar. Dan yang juga
penting adalah sistem informasi yang di proses
dan akan di pelajari anak didik.
Teori sibernitik berpijak atas tiga asumsi :
Bahwa stimulus dan respon terdapat suatu seri
tahapan pemrosesan informasi, dimana masing2
tahapan dibutuhkan sejumlah waktu tertentu;
Stimulus yang diproses melalui tahapan tadi akan
mengalami perubahan bentuk ataupun isinya;
Lanjutan …(oleh: Erik Berne dll)
Salah satu dari tahapan mempunyai kapasitas
yang terbatas.
Dari ketiga asumsi tsb. Dikembangkan teori
tentang komponen struktur dan pengatur alur
pemrosesan informasi (proses control).
Komponen pemrosesan informasi dipilah
menjadi tiga, berdasarkan fungsi, kapasitas,
bentuk informasi, serta proses terjadinya “lupa”.
Ketiga itu “sensory reseptor,working memory dan
long term memory.
JASMANI DAN RUHANI
MANUSIA
Lihat (Al-Hijr : 29 )
“dan ketika Aku sempurnakan kejadiannya
(manusia), Aku tiupkan RuhKu kedalam dirinya”.
• Lihat (al-An’am : 93)
“ … alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat
di waktu orang2 yang zalim dalam tekanan2
sakratulmaut, sedangkan para malaikat memukul
dengan tangannya (sambil berkata):
“keluarkanlah nyawamu” .
Sambungan…
Lihat (Az-Zumar: 42)
“ Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya
dan memegang jiwa orang yang belum mati di
waktu tidurnya. Maka Dia tahanlah jiwa (orang)
yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia
melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang di
tentukan. Yang demikian itu merupakan tanda2
bagi kaum yang berpikir”.
Lihat (At-Takwir : 7)
“ Dan bila Nafs2 dipertemukan (dg tubuh)”.
Lihat (Al-Qiyamah: 26-30)
“ sekali-kali jangan, bila nafs telah mendesak
sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepada
nya): siapakah yang dapat menyembuhkan, dan
dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu
perpisahan (dengan dunia), dan bertautnya betis
(kiri) dengan betis (kanan). Kepada Tuhanlah
pada hari itu kamu dihalau”.
TAQWA DIBAGI 2:
Taqwa batin/mujahadah, menyikapi kenikmatan
dan kelezatan duniawi secukupnya, mengambil
apa yang diperlukan (makan,minum,pangkat,
jabatan) selebihnya ia berusaha tidak
bergelimang dan terjerumus”.
Taqwa Fisik, menjaga segenap anggota tubuh dari
berbuat maksiat”.
Sambungan…
Cara olah spiritual:
- menjalankan shalat tepat waktu
- sambangilah makam untuk mengingat mati
- datangi lokasi yang ada api membara
- bayangkan bahwa kematian, panasnya api
neraka ada di depan anda
- tulis tokoh yang terinspirasi dari sang ayah
(wahidah handasah,Republika,2012)
Percobaan I.P.Pavlov
Awal anjing diperlihatkan sekerat daging
(rangsang tak terkondisi). Timbul respon tanpa di
pelajari. Ini dilakukan berulang kali dan anjing
mengeluarkan liur.
Berikutnya ia memasangkan lampu, sebagai
stimulus netral saat memunculkan daging. Stelah
beberapa kali melihat daging dan nyala lampu
anjing mengeluarkan liur
Kemudian dinyalakan lampu tampa daging,
anjing tetap mengeluarkan liurnya. Inilah yang di
sebut respon terkondisi.
BF. Slinner
Seekor tikus dimasukkan ke kandang. Ketika
lapar tikus dpt mengambil makanan sendiri dari
jendela kecil yg disediakan. Oleh Skinner suatu
saat ketika tikus lapar dan ingin mengambil
makan ternyata kotak kosong. Lalu Kalau ada
makanan, bel dibunyikan dan lampu menyala.
Akhirnya tikus tidak mau neambil makanan
walaupun ia lapar, namun langsung ngambil
makanan walaupun ia masih baru makan, kalau
bel berbunyi atau lampu menyala.
Begitulah tikus membedakan stimulus yg ada
(pengkondisian instrumen)