Layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar bertujuan untuk membantu perkembangan optimal peserta didik dengan membantu mereka memahami diri sendiri dan lingkungan serta mengatasi masalah belajar. Guru bertanggung jawab untuk memberikan layanan ini secara langsung kepada seluruh siswa dengan kerja sama orang tua, meskipun tenaga konselor profesional dianggap lebih efektif namun kurang praktis diimplementasikan di sekolah
2. Bimbingan dan Konseling
Merupakan suatu proses bantuan psikologis dan
kemanusiaan secara ilmiah dan profesional
yang dibekali oleh pembimbing kepada yang
dibimbing ( peserta didik ) agar ia dapat
berkembang secara obtimal
3. Tujuan Bimbingan di Sekolah
Dasar
1. Membantu anak didik memahami diri sendiri
dan yang berkaitan dengan kebutuhan
lingkungannya.
2. Agar anak dapat membantu dirinya sendiri
untuk mengadakan penyesuaian pribadi &
sosial.
3. Agar anak mampu melewati masa
transisi, dari lingkungan keluarga di rumah ke
lingkungan teman sebaya dan guru / sekolah.
4. Selanjutnya....
4. Membantu proses perubahan dari kanak –
kanak sebagai makhluk individu yang
menonjol keunikannya, menjadi makhluk
sosial, dengan jalan optimasi perkembangan
penyesuaian pribadi dan sosial yang memadai.
5. Menguasai bahan ajaran tuntutan kurikuler.
6.Memecahkan masalah – masalah belajar yang
dihadapi murid.
5. 7. Memahami anak usia sekolah Dasar:
a. Memahami anak sama halnya
dengan mengikuti
pertumbuhan anak. Ada anak
yang tumbuh dengan cepat
dan ada juga anak yang tumbuh
dengan lambat.
6. b.Perbedaan kecepatan
perkembangan anak dapat
disebabkan oleh pembawaan
maupun oleh pengalaman
hidup seperti gizi, dan penyakit.
C.Teman sebaya juga beperan penting
pada moral dan perilaku anak.
7. d. Tujuan anak bermain dengan teman
sebaya adalah :
Mengenali perbedaan antara laki – laki
dan perempuan
Belajar untuk mandiri dari orang tua
Belajar mengontrol emosi
Belajar membedakan mana salah dan
mana yang benar
8. Prinsip Bimbingan dan Konseling di
Sekolah Dasar
1. Bimbingan untuk semua. Setiap siswa
memiliki hak untuk mendapat layanan
bimbingan dari gurunya. Bimbingan diberikan
bukan kepada siswa tertentu, melainkan pada
siswa yang normal, bahkan yang brilian
sekalipun.
2. Bimbingan dan konseling di laksanakan oleh
semua guru kelas, dan bimbingan diberikan
secara langsung.
9. 3. Bimbingan mengakui bahwa siswa tengah
mengalami proses yang menjadi, yang berarti
guru harus lebih banyak melihat anak dari sisi
positif dari pada sisi negatifnya.
4. Program bimbingan akan dapat terlaksana
efektif jika diupayakan melalui kerjasama yang
baik antara guru, siswa, dan orang tua siswa.
10. Peran Guru dan Orang tua dalam
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
1. Peran Guru
a. Guru harus berupaya untuk mengenal
intelegensi anak, baik yang menonjol
maupun yang lemah, mengenal sifat – sifat
pribadi yang khas, dan menelaah prestasi
siswa dari waktu ke waktu beserta latar
belakang kehidupan keluarga dan
lingkungan tempat tinggal. Data tersebut
semua dicatat dalam buku pribadi siswa
11. b. Mengidentifikasi gejala – gejala pada diri anak
dalam kegiatan di sekolah.
c. Melaksanakan kontak dengan orang
tua, dengan cara mengadakan kunjungan
rumah.
12. 2.Peran Orang Tua
a. Menjadi Sumber Belajar.
b. Memberi Ganjaran kepada Anak
c. Berupaya Memenuhi
Perlengkapan Belajar
13. Status Bimbingan dan Konseling di
Sekolah Dasar.
1. Dilaksanakan guru kelas
Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan ketujuh
layanan bimbingan konseling tersebut agar
setiap permasalahan yang dihadapi siswa
dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga
tidak menggangu jalannya proses
pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat
mencapai prestasi belajar secara optimal
tanpa mengalami hambatan dan
permasalahan pembelajaran yang cukup
berarti.
14. Dilaksanakan tenaga ahli/konselor yang
professional dibidangnya.
• Penguasaan ilmu dalam hal bimbingan dan
konseling tidak diragukan lagi sehingga hasil
yang tercapai akan maksimal, Tetapi ada
beberapa kendala yang terjadi disini yaitu:
1. Guru BK belum terealisasikan di sekolah
dasar, jikalau ada tidak setiap hari. Jadi
bimbingan yang terjadi tidak maksimal
2. Komunikasi dengan pihak orangtua kurang
erat karena guru BK yang tugasnya tidak
menetap di SD sulit untuk bertemu dengan
wali murid.
15. 3. Pemantauan perkembangan siswa kurang baik
karena tidak ketemu dengan siswa setiap
hari, padahal bimbingan itu harus
berkesinambungan
4. Jarak antara rumah konselor dengan wali
murid sangat jauh tidak seperti guru SD yang
rata-rata tempat tinggal mereka satu wilayah
dengan sekolah, sehingga konselor akan
kesulitan jika akan mengadakan kegiatan
kunjungan kerumah.