SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TONI BLANK SHOW
SEORANG PASIEN RUMAH SAKIT JIWA PENGIDAP SKIZOFRENIA
          (Sebuah Studi Berdasarkan Review Video Dokumenter)




                                        Oleh

                             KHOIRUN NIF’AN

                                100211507404




UNIVERSITAS NEGERI MALANG
 PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

                               DESEMBER 2010




   Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 1
Analisis Kesalahan Berbahasa Toni Blank Show
                     Seorang Pasien Rumah Sakit Jiwa Pengidap Skizofrenia
                       (Sebuah Studi Berdasarkan Review Video Dokumenter)


I.      PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
                Toni Blank adalah sosok lelaki pengidap sakit jiwa Skizofrenia, figur yang sudah
     mengundang perhatian ribuan pengguna internet (netter). Bahkan seorang warga negara
     Amerika dengan sengaja menemui lelaki tersebut untuk bisa melihatnya secara langsung,
     setelah sebelumnya melihat pemilik nama lengkap Toni Edi Suryanto tersebut di internet,
     di laman situs Youtube.com dan Facebook.com. Toni Blank menjadi sosok fenomenal.
     Bahkan harian Suara Merdeka juga menjadikan profil Toni Blank ini di salah satu
     halamannya pada tanggal 26 September 2010.
                Anggraini KD, dalam ulasannya yang dimuat di harian Suara Merdeka pada
     tanggal 26 September 2010 memberikan komentarnya tentang sosok Toni Blank sebagai
     berikut:
          “Ketidaklaziman, penyimpangan estetika, dan ketidakpatutan sosial bukan hal yang
          haram dalam dunia komedi. Jadi tak heran, kepandiran, keluguan, dan kenaifan
          Toni Blank mendapatkan hadiah tawa dari penikmat-penikmatnya. Ya, barangkali
          Aristoteles benar, manusia memang satu-satunya mahluk yang bisa diajak tertawa,
          bahkan oleh aksi narsis orang gila yang dimanfaatkan dengan apik oleh X-Code
          Production.”
                Fenomena Toni Blank menjadi menarik karena Toni Blank seringkali
     mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menarik karena mengandung kosakata asing
     atau kosakata ilmiah tetapi tidak tepat guna, tidak nyambung, dan aneh. Kebiasaannya
     membaca membuat tokoh yang mengaku pernah kuliah di UGM ini mampu menelurkan
     kosakata-kosakata ilmiah. Baginya, setiap pertanyaan harus dijawab dengan definisi dan
     berpantang menjawab, ‘’tidak tahu.’’.
                Dari fenomena tersebut penulis tertarik untuk menganalisa kesalahan bahasa dari
     Toni Blank, karena bahasa adalah representasi mental dan memori seorang penutur
     bahasa, Language is a mirror of mind, bahasa adalah cermin dari pikiran. Melalui bahasa
     dapat diketahui memori dan struktur mental dari Toni Blank, kesalahan penggunaan
     kalimat dan kebermaknaan atau ketidakbermaknaan tuturan-tuturan kalimatnya.


                Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 2
Bahasa merupakan alat rekam atau cermin yang baik dari apa yang berlangsung
      dalam kehidupan manusia. Mencermati cermin ini tentu dapat dilakukan pada berbagai
      tingkatan. Pada tingkatan yang paling luar atau paling sederhana adalah analisis terhadap
      pemilihan kata, seperti yang sudah banyak dilakukan pada berbagai bidang kajian. Pada
      tingkatan yang lebih dalam, dapat dieksplorasi hal-hal yang tidak (terlalu) kasat mata,
      misalnya lewat analisis terhadap struktur klausa atau struktur percakapan.


B. Rumusan Masalah
              Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah pada makalah ini
      adalah bagaimanakah hasil analisis kesalahan berbahasa yang sering terjadi pada tuturan
      Toni Blank?


C. Tujuan
              Berkenaan dengan masalah di atas, pada penelitian ini penulis mencoba untuk
      menganalisa sejauh mana gaya bahasa seorang pengidap Skizofrenia yang sering
      membaca buku dan memiliki banyak kosakata asing dan ilmiah.


D. Objek Penelitian
              Objek penelitian ini adalah Toni Blank, seorang pasien rumah sakit jiwa di
      Yogyakarta.


E. Strategi Pengumpulan Data
              Dalam Penelitian ini peneliti tidak berinteraksi secara langsung dengan objek
      penelitian, peneliti hanya menganalisa objek dari video yang didownload dari acara Toni
      Blank Show di situs Youtube.com.
              Data penelitian dikumpulkan melalui cara-cara seperti berikut:
      1. Mendownload video rekaman Toni Blank Show di situs Youtube.com dan
         http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=89164&page=1
      2. Melihat isi video dan mengamati tuturan Toni Blank.
      3. Mencatat beberapa kosakata asing yang sering dipakai oleh Toni Blank.




II.       KAJIAN PUSTAKA
              Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 3
A. Skizofrenia
            Satu dari empat orang di dunia akan terkena gangguan jiwa pada satu tahap
dalam kehidupannya, demikian laporan organisasi kesehatan dunia WHO pada tahun
2001. Sekitar 450 juta orang kini telah menderita gangguan seperti itu, sehingga
menempatkan penyakit jiwa sebagai penyakit utama duina.
            Gangguan jiwa bukanlah kesalahan seseorang. Pada kenyataanya, jika ada
kesalahan, maka hal ini biasanya lebih mengarah pada bagaimana cara kita merespon
orang yang mengalami gangguan mentalnya.
            Sampai sekarang, lebih dari 40% negara di dunia tidak mempunyai undang-
undang mengenai kesehatan jiwa di masyarakat dan 30% negara di dunia tidak
mempunyai program mengenai kesehatan jiwa. Perhatian pemerintah mengenai
kesehatan jiwa itu sendiri masih sangat rendah. Hanya sekitar 25% negara di dunia tidak
mempunyai obat-obatan dasar untuk menangani schizofrenias, depresi, dan epilepsi.
            Skizofrenia (Schizophrenia) adalah nama umum untuk sekelompok reaksi
psikotis, dicirikan dengan adanya pengunduran atau pengurungan diri, gangguan pada
kehidupan emosional, afektif dan bergantung pada tipe dan adanya halusinasi, delusi,
tingkah laku, negativistis dan kemunduran atau kerusakan progresif (wikipedia.com).


B. Pengertian Kesalahan Berbahasa
            Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Untuk itu,
pengertian kesalahan berbahasa perlu diketahui lebih awal sebelum kita membahas
tentang kesalahan berbahasa. Corder (1974) menggunakan 3 (tiga) istilah untuk
membatasi kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2) Error, dan (3) Mistake. Bagi Burt dan
Kiparsky dalam Syafi’ie (1984) mengistilahkan kesalahan berbahasa itu dengan “goof”,
“goofing”, dan “gooficon”. Sedangkan Huda (1981) mengistilahkan kesalahan berbahasa
itu dengan “kekhilafan (error)”. Adapun Tarigan (1997) menyebutnya dengan istilah
“kesalahan berbahasa”.
            Lapses, Error dan Mistake adalah istilah-istilah dalam wilayah kesalahan
berbahasa. Ketiga istilah itu memiliki domain yang berbeda-beda dalam memandang
kesalahan berbahasa. Corder (1974) menjelaskan:




1) Lapses


       Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 4
Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan
   sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya. Untuk
   berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip of the tongue” sedang
   untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini. diistilahkan “slip of the pen”. Kesalahan ini
   terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh penuturnya.
2) Error
   Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan tata
   bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki aturan
   (kaidah) tata bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain, sehingga itu berdampak
   pada kekurangsempurnaan atau ketidakmampuan penutur. Hal tersebut berimplikasi
   terhadap    penggunaan        bahasa,     terjadi    kesalahan       berbahasa      akibat     penutur
   menggunakan kaidah bahasa yang salah.
3) Mistake
   Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata
   atau ungkapan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan ini mengacu kepada kesalahan
   akibat penutur tidak tepat menggunakan kaidah yang diketahui benar, bukan karena
   kurangnya penguasaan bahasa kedua (B2). Kesalahan terjadi pada produk tuturan
   yang tidak benar.
           Sedangkan menurut Tarigan (1997), ada dua istilah yang saling bersinonim
(memiliki makna yang kurang lebih sama), kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake)
dalam pengajaran bahasa kedua. Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang
menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu. Sementara itu kekeliruan
adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam
bahasa itu namun tidak dipandang sebagai suatu pelanggaran berbahasa.
           Burt dan Kiparsky tidak membedakan kesalahan berbahasa, tetapi dia
menyebut “goof” untuk kesalahan berbahasa, yakni: kalimat-kalimat atau tuturan yang
mengandung kesalahan, “gooficon” untuk menyebut jenis kesalahan (sifat kesalahan)
dari kegramatikaan atau tata bahasa, sedangkan “goofing” adalah penyebutan terhadap
seluruh kesalahan tersebut, goof dan gooficon. Menurut Huda (1981), kesalahan
berbahasa yang dilakukan oleh siswa (anak) yang sedang memperoleh dan belajar bahasa
kedua disebut kekhilafan (error).


C. Kategori Kesalahan Berbahasa


       Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 5
Menurut Brown (2007: 284) ada begitu banyak variabel yang menjadi sumber
kesalahan berbahasa, misalnya interferensi dari bahasa asal, kesalahan intralingual
dalam bahasa sasaran, konteks sosiolinguistik komunikasi, strategi psikolinguistik
atau kognitif, dan lain-lain.
       Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam setiap tataran linguistik (kebahasaan).
Ada kesalahan yang terjadi dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, wacana dan
semantik.
       Burt, Dulay, maupun Krashen (1982) membedakan wilayah (taksonomi)
kesalahan berbahasa menjadi kesalahan atau kekhilafan:
       1. taksonomi kategori linguistik;
       2. taksonomi kategori strategi performasi;
       3. taksonomi kategori komparatif;
       4. taksonomi kategori efek komunikasi.
       Anda dapat mempelajari taksonomi tersebut dalam sajian berikut.
       Taksonomi kesalahan berbahasa itu, menurut Nurhadi                        (1990), dibedakan
sebagai berikut. Taksonomi kategori linguistik membedakan kesalahan berdasarkan
komponen bahasa dan konsisten bahasa. Berdasarkan komponen bahasa, wilayah
kesalahan dibedakan menjadi:
       1. kesalahan tataran fonologi;
       2. kesalahan tataran morfologi dan sintaksis;
       3. kesalahan tataran semantik dan kata;
       4. kesalahan tataran wacana.
       Berdasarkan konstituen bahasa, kesalahan terjadi pada tataran penggunaan
unsur-unsur bahasa ketika dihubungkan dengan unsur bahasa lain dalam satu bahasa.
Misalnya frase dan klausa dalam tataran sintaksis atau morfem-morfem gramatikal
dalam tataran morfologi
       Dalam kategori strategi performasi, tataran kesalahan bahasa dapat dibedakan
menjadi 4 (empat) kesalahan. Berikut adalah keempat kesalahan kategori strategi
performasi:




1. Penanggalan (omission), penutur bahasa menanggalkan satu atau lebih unsur-
    unsur bahasa yang diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya terjadi
    penyimpangan konstruksi frase atau kalimat.
    Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 6
2. Penambahan (addition), penutur bahasa menambahkan satu atau lebih unsur-unsur
     bahasa yang tidak diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya terjadi
     penyimpangan konstruksi frase atau kalimat.
  3. Kesalahbentukan (misformation), penutur membentuk suatu frase atau kalimat
     yang tidak sesuai kaidah bahasa itu. Akibatnya konstruksi frase atau kalimat
     menjadi salah (penyimpangan) kaidah bahasa.
  4. Kesalahurutan (misordering), penutur menyusun atau mengurutkan unsur-unsur
     bahasa dalam suatu konstruksi frase atau kalimat di luar kaidah bahasa itu.
     Akibatnya frase atau kalimat itu menyimpang dari kaidah bahasa.
         Berdasarkan kategori efek komunikasi, kesalahan bahasa dapat dibedakan
  menjadi kesalahan lokal dan kesalahan global. Berdasarkan jenis penyimpangan
  bahasa, kesalahan lokal adalah kesalahan konstruksi kalimat yang ditanggalkan
  (dihilangkan) salah satu unsurnya. Akibatnya proses komunikasi menjadi terganggu.
  Misalnya: penutur menggunakan kalimat atau tuturan yang janggal atau “nyeleneh”
  saat berkomunikasi. Adapun kesalahan global adalah tataran kesalahan bahasa yang
  menyebabkan seluruh tuturan atau isi yang dipesankan dalam berkomunikasi, baik
  lisan maupun tulis, menjadi tidak dapat dipahami.


D. Analisis Kesalahan
         Ellis dalam Tarigan & Tarigan (1990:68) memberikan batasan definisi
  tentang analisis kesalahan berbahasa sebagai berikut:

         “Analsis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh
  peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian
  kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut,
  pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau
  penilaian taraf keseriusan kesalahan itu”.

          Untuk melakukan analisis kesalahan, Tarigan (1990:6) mengemukakan
  beberapa langkah yaitu:
   1. Pengumpulan sampel kesalahan
   2. Pengidentifikasian kesalahan
   3. Penjelasan kesalahan
   4. Pengklasifikasian kesalahan
   5. Pengevaluasian kesalahan
      Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 7
Selain itu, ada langkah-langkah analisis kesalahan berbahasa yang
         dikemukakan oleh Sridhar (1980). Langkah-langkah analisis kesalahan berbahasa itu
         adalah:
         1. Mengumpulkan data.
         2. Mengidentifikasi kesalahan atau kekhilafan.
         3. Mengklasifikasi kesalahan atau kekhilafan.
         4. Menjelaskan frekuensi kesalahan atau kekhilafan.
         5. Mengidentifikasi tataran kesalahan atau kekhilafan.
         6. Merumuskan terapi atau koreksi kesalahan atau kekhilafan.


III.      Hasil Analisis Kesalahan
       A. Sampel Data Transkrip
          P: Pewawancara
          T: Toni Blank
                                           Tema: Indonesiaku

   1. P: Menurut mas toni pemilu di Indonesia seperti apa?

         Y: Pemilu di Indonesia itu ya suatu government yang bajik, ramah-tamah, dan tidak
         bisa di adu domba atau dicerai berai, mereka tetap dengan de facta atau nilai yang
         nyata menurut apa itu, nilai kualitas dari kerja atau poin yang murni atau natural
         give yang tidak bisa di touching atau intimidation negatif work.




   2. P: Partai politik yang Mas Toni Suka?

         T: Yang paling inti, ya, PDI, Golkar, dan tiga itu, PDI, Golkar, “P” tiga dasar itu, tapi
         aku yang paling suka mengambil de facta point netral.




   3. P: Menurut Mas Toni apa tujuan pemilu?

         T: Memilih suatu kepala pemerintahan yang bijaksana menurut penilaian putra-
         putrinya berdasarkan nilai point kinerja yang nyata cara menghidupi , cara memberi.




             Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 8
4. P: Menurut mas Toni siapa presiden yang paling oke?

   T: Presiden pertama, Bapak Proklamator, cara dia memberi, mengisi, melatih, tidak
   mau, dia tidak mau (apa itu) mengisi dengan suatu kata kunci atau (apa itu) password
   kredit, dia tidak suka itu. Dia selalu mengisi dengan soulmate atau soul price
   discount natural give point work problem.




5. P: Bagaimana dengan sistem perekonomian di Indonesia?

   T: Sistem ekonomi government Indonesia labil menurut pengamatan penilaian,
   pengisian, menimbang, mengingat, menyelematkan, dan menurut karya daerah
   masing-masing dinilai dari daerah yang mempunyai kapasitas untuk pemasukan lebih
   besar dan pengeluaran lebih kecil.




6. P: Apa yang Mas Toni tau tentang koruptor?

   T: Koruptor adalah penipu berarti menipu suatu nilai bangsa sendiri . jadi, bangsa
   sendiri ditipu oleh nilai ketidakjujuran dan ketidakstabilitasan segi di bidang sektor
   masing-masing.




7. P: Setuju tidak hukuman mati untuk para koruptor?

   T: Dibunuh tapi dalam arti kinerjanya, bukan manusianya.




8. P: Apa yang Mas Toni ketahui tentang Teroris?

   T: Teroris suka membikin bom, dan aku sendiri tidak suka bom, seperti ayahku dan
   ayah proklamator dia tidak suka merusak, dia tipe harmonis bukan tipe broken.




9. P: Bom jenis apa yang Mas Toni suka?
       Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 9
T: Saya lebih suka Bomsex karena mempunyai sektor ekonomi product yang sangat
   digandrungi.




10. P: Jadi kesimpulannya?

   T: Slow lovely, somebody glower work, workwy, in the book, natural give, stick
   commander, government...




                                          Tema: DPR

                                     Tema: Indonesiaku

1. P: Apa kepanjangan DPR?

   T: DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat atau Dot Prestation Ratio




2. P: Apa tugas DPR?

   T: Kerja DPR hanyalah sebagai menampung dan menerima aspiration atau innovation
   yang dikeluh-resahkan atau yang terbaru untuk menampung, mengisi,
   menyelamatkan, dan menyeleksi.




3. P: Syarat untuk menjadi anggota DPR?

   T: Syarat untuk menjadi anggota DPR adalah suatu ketetapan kejujuran untuk
   mempunyai motivation perfect suatu work ego, ego perasaan yang mempunyai welas
   asih dalam sosial.




4. P: Fraksi itu apa Mas?

   T: Fraksi DPR adalah suatu komitmen atau ketetapan pemerintah yang mempunyai
   solution image dalam perubahan, hanya merubah suatu apa itu limited, tetapi
   mempunyai ideologi tatanan yang tetap. Dalam tatanan yang tetap itu hanya
      Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 10
mengubah yang dahulu masih suka linggang-kangkung sekarang mempunyai
   strechman speed.




5. P: Macam-macam fraksi?

   T: Fraksi SR atau fraksi pertahanan teknologi, fraksi ekonomi bisnis atau yang disebut
   fraksi arsalar, atau kalam sahero.




6. P: Kalau rapat paripurna?

   T: Rapat paripurna adalah suatu agenda. Agenda untuk mengisi atau menilai dari awal
   hingga akhir yang mempunyai nilai kemurnian atau natural give.




7. P: Kapan rapat paripurna dilaksanakan?

   T: Rapat paripurna adalah diadakan setiap hari kamis, jum’at, selasa atau mungkin
   senin, dalam suatu komitmen speed.




8. P: Kesimpulan?

   T: Fraksi saya adalah fraksi BIJOUG atau mengisi fraksi bijoug adalah mengisi,
   menyelamatkan, dan mencarikan suatu dana.

B. Analisis Kesalahan Makna
          Dalam proses komunikasi, yang disampaikan pada dasarnya adalah makna.
    Seperti terilustrasikan secara sederhana dalam Diagram 1, komunikasi verbal
                                        Waana
                                              (Tulis/Lisan)
    berlangsung ketika penutur menyampaikan pesan/maknanya dalam bentuk wacana
          Penutur                                                                        Penutur
    (lisan/tulisa). Ketika wacana sampai kepada penerima pesan, dia akan mencoba
    merekonstruksi makna yang ada dalam pikiran penutur lewat wacana (teks/tuturan)

      Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 11
yang diterimanya. Dengan demikian, proses pemaknaan terhadap maksud penutur
terjadi secara tidak langsung, seperti terepresentasikan oleh garis putus-putus.




                                                                   Diagram 1: Alur komunikasi verbal


        Dalam Toni Blank Show, khususnya data transkrip data di atas, ada beberapa
tuturan Toni yang dapat dimengerti, mengandung makna yang dapat dipahami, tetapi ada
beberapa yang mengalami Lost of Semantics (kehilangan makna-makna tuturan).
Misalnya ketika Pewawancara menanyakan Apa tugas DPR? Toni menjawab:

       “ Kerja DPR hanyalah sebagai menampung dan menerima aspiration atau
       innovation yang dikeluh-resahkan atau yang terbaru untuk menampung,
       mengisi, menyelamatkan, dan menyeleksi.”




       Jawaban Toni tersebut secara sepintas mudah dipahami, karena penjelasan toni
singkat dan menggunakan istilah yang sudah lazim digunakan untuk menggambarkan
sosok anggota DPR di media cetak maupun elektronik.




       Begitu juga saat ditanya tentang Partai politik yang Mas Toni Suka?

Toni pun menjawab dengan lugas:

       “Yang paling inti, ya, PDI, Golkar, dan tiga itu, PDI, Golkar, “P” tiga dasar
       itu, tapi aku yang paling suka mengambil de facta point netral.”




       Jawaban Toni di atas dapat dimengerti hanya pada bagian akhir saja yang
kurang tepat memilih kata untuk menyatakan golput atau tidak memilih atau netral.


   Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 12
Tetapi ada juga beberapa jawaban Toni yang sukar dimengerti dan asal pilih
  kata. Itu terlihat ketika pewawancara menanyakan tentang Fraksi, Toni dengan asal
  menjawab:

         “Fraksi DPR adalah suatu komitmen atau ketetapan pemerintah yang
         mempunyai solution image dalam perubahan, hanya merubah suatu apa itu
         limited, tetapi mempunyai ideologi tatanan yang tetap. Dalam tatanan yang
         tetap itu hanya mengubah yang dahulu masih suka linggang-kangkung
         sekarang mempunyai strechman speed.

          Jawaban Toni tersebut tidak menyinggung sama sekali dan tidak merujuk pada
  makna atau arti istilah Fraksi. Jawaban Toni terlihat asal dan banyak mengambil istilah-
  istilah yang tidak saling berhubungan.


C. Analisis Kesalahan Struktur Kalimat
         Struktur kalimat yang digunakan oleh Toni Blank rata-rata mengandung kata
   “adalah” karena menurut persepsi Toni semua Pertanyaan perlu di jawab dengan
   definisi. Dan “adalah” merupakan kata yang merepresentasikan sebuah definisi.
   Selengkapnya lihat tabel berikut.




     Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 13
No.         Pertanyaan                          Jawaban Toni                               Analisis
           Pewawancara
1.    Apa kepanjangan DPR?             DPR adalah Dewan                        Pewawancara dengan jelas
                                       Perwakilan Rakyat atau Dot              menanyakan kepanjangan
                                       Prestation Ratio                        dari singkatan DPR, tetapi
                                                                               dalam persepsi Toni dia
                                                                               diminta untuk menjelaskan
                                                                               apa itu DPR
2.    Syarat untuk menjadi             Syarat untuk menjadi                    Kata “syarat” biasanya
      anggota DPR?                     anggota DPR adalah suatu                mengacu pada rincian-
                                       ketetapan kejujuran untuk               rincian kewajiban atau
                                       mempunyai motivation                    alasan untuk mendapatkan
                                       perfect suatu work ego, ego             sesuatu, tetapi Toni
                                       perasaan yang mempunyai                 memasukkan kata adalah
                                       welas asih dalam sosial                 pada jawabannya sehingga
                                                                               terkesan seolah jawaban
                                                                               Toni berupa definisi.
3.    Kapan rapat paripurna            Rapat paripurna adalah                  Pertanyaan “Kapan”
      dilaksanakan?                    diadakan setiap hari kamis,             seharusnya tidak
                                       jum’at, selasa atau mungkin             memerlukan adanya kata
                                       senin, dalam suatu komitmen             adalah, tetapi oleh Toni
                                       speed.                                  tetap digunakan.



                                                             Tabel 1: Analisis Kesalahan Struktur Kalimat


  D. Analisis Pilihan Kata (Diksi) Ilmiah / Asing
            Gaya bahasa Toni Blank yang paling terkenal dan sering muncul adalah
      adanya penggunaan istilah-istilah ilmiah (asing) tetapi seringkali tidak pada
      tempatnya atau tidak memiliki hubungan makna dengan kalimat-kalimat sebelumnya.
      Lebih lengkapnya perhatikan tabel berikut!




No.      Pertanyaan                           Jawaban Toni                                   Analisis
        Pewawancara                          (kosakata asing)
        Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 14
1.   Apa kepanjangan           DPR adalah Dewan Perwakilan                        Dot Prestation Ratio
     DPR?                      Rakyat atau Dot Prestation Ratio                   kalau diterjemahkan
                                                                                  beraryti titik rasio
                                                                                  prestasi jadi tidak ada
                                                                                  korelasinya dengan DPR
                                                                                  (Dewan Perwakilan
                                                                                  Rakyat) jadi diksi Toni
                                                                                  terlihat asal pilih tanpa
                                                                                  memperhatikan
                                                                                  kebermaknaannya.

2.   Menurut mas Toni          Pemilu di Indonesia itu ya suatu                  Pilihan kata Toni dari
     pemilu di Indonesia       government yang bajik, ramah-                     data di samping
     seperti apa?              tamah, dan tidak bisa diadu domba                 menunjukkan bahwa
                               atau dicerai berai, mereka tetap                  antara diksi yang satu
                               dengan de facta atau nilai yang nyata             dengan yang lain tidak
                               menurut apa itu, nilai kualitas dari              berkorelasi, dan membuat
                               kerja atau point yang murni atau                  tuturan Toni mengalami
                               natural give yang tidak bisa di                   kerancuan makna.
                               touching atau intimidation negatif
                               work.

3.   Menurut mas Toni          Presiden pertama, Bapak Proklamator, Pada tuturan-tuturan
     siapa presiden yang       cara dia memberi, mengisi, melatih,               awal, jawaban Toni
     paling oke?               tidak mau, dia tidak mau (apa itu)                masih berhubungan dan
                               mengisi dengan suatu kata kunci atau              dapat dimengerti, sesuai
                               (apa itu) password kredit, dia tidak              dengan pertanyaan.
                               suka itu. Dia selalu mengisi dengan               Tetapi, setelah Toni
                               soulmate atau soul price discount                 memilih kata asing,
                               natural give point work problem.                  tuturannya menjadi rancu
                                                                                 dan sukar diapahami.

                                            Tabel 2: Analisis Kesalahan penggunaan diksi ilmiah (asing)
                                        Daftar Pustaka




       Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 15
Brown, H. Douglas. 2008. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa
          (penerjemah: Noor Cholis & Yusi Avianto Pareanom). Jakarta: Kedutaan
          Besar Amerika Serikat.

Dulay, Heidi; Burt, Marina; Krashen, Stephen, 1982. Language Two. Oxford:
          Oxford University Press.
Ellis, Rod. 1994. The Studi of Second Languange Acquisition. Oxford: Oxford
          University Press.

Nurhadi, Roekhan. 1990. Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua. Bandung:
          Sinar Baru.

Tarigan, Guntur H. (1990). Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Guntur H. (1997). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud.




      Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 16

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Power Point Makalah Seminar Bahasa
Power Point Makalah Seminar Bahasa Power Point Makalah Seminar Bahasa
Power Point Makalah Seminar Bahasa Ichoe Chicko
 
Ragam pemerolehan bahasa anak
Ragam pemerolehan bahasa anakRagam pemerolehan bahasa anak
Ragam pemerolehan bahasa anakkholid harras
 
Perbedaan makna kata-kata_bahasa
Perbedaan makna kata-kata_bahasaPerbedaan makna kata-kata_bahasa
Perbedaan makna kata-kata_bahasadingin
 
Bahasa
BahasaBahasa
BahasaJ-M
 
Presentasi kelompok bahasa indonesia
Presentasi kelompok bahasa indonesiaPresentasi kelompok bahasa indonesia
Presentasi kelompok bahasa indonesiafrancis277
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaAyu Fatmawati
 
Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaAnalisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaAchyar Munandar
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
Pembakuan bahasa
Pembakuan bahasaPembakuan bahasa
Pembakuan bahasajevka
 
Fungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesiaFungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesiaage46
 
Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaAnalisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaMarliena An
 
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)Lita Tania
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaKandidat guru BK Profesional
 
Pemerolehan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa keduaPemerolehan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa keduakholid harras
 
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE
ALIH KODE DAN CAMPUR KODEALIH KODE DAN CAMPUR KODE
ALIH KODE DAN CAMPUR KODELita Tania
 
Masyarakat majemuk indonesia
Masyarakat majemuk  indonesiaMasyarakat majemuk  indonesia
Masyarakat majemuk indonesiaSiti Farida
 
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''hsbpamungkas
 
Pidato dan Kesalahan Berbahasa yang Sering Terjadi Saat Berpidato
Pidato dan Kesalahan Berbahasa yang Sering Terjadi Saat BerpidatoPidato dan Kesalahan Berbahasa yang Sering Terjadi Saat Berpidato
Pidato dan Kesalahan Berbahasa yang Sering Terjadi Saat BerpidatoPadjadjaran of Univercity
 

Mais procurados (20)

Power Point Makalah Seminar Bahasa
Power Point Makalah Seminar Bahasa Power Point Makalah Seminar Bahasa
Power Point Makalah Seminar Bahasa
 
Apri
ApriApri
Apri
 
Ragam pemerolehan bahasa anak
Ragam pemerolehan bahasa anakRagam pemerolehan bahasa anak
Ragam pemerolehan bahasa anak
 
Perbedaan makna kata-kata_bahasa
Perbedaan makna kata-kata_bahasaPerbedaan makna kata-kata_bahasa
Perbedaan makna kata-kata_bahasa
 
Bahasa
BahasaBahasa
Bahasa
 
Presentasi kelompok bahasa indonesia
Presentasi kelompok bahasa indonesiaPresentasi kelompok bahasa indonesia
Presentasi kelompok bahasa indonesia
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesia
 
Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaAnalisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan Berbahasa
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
Pembakuan bahasa
Pembakuan bahasaPembakuan bahasa
Pembakuan bahasa
 
Fungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesiaFungsi dan ragam bahasa indonesia
Fungsi dan ragam bahasa indonesia
 
Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaAnalisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan Berbahasa
 
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesiaRingkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
Ringkasan materi ujian akhir semester bahasa indonesia
 
Pemerolehan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa keduaPemerolehan bahasa kedua
Pemerolehan bahasa kedua
 
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE
ALIH KODE DAN CAMPUR KODEALIH KODE DAN CAMPUR KODE
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE
 
Masyarakat majemuk indonesia
Masyarakat majemuk  indonesiaMasyarakat majemuk  indonesia
Masyarakat majemuk indonesia
 
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
Data herlanti suvitasari ''mata kuliah b.indonesia''
 
Pidato dan Kesalahan Berbahasa yang Sering Terjadi Saat Berpidato
Pidato dan Kesalahan Berbahasa yang Sering Terjadi Saat BerpidatoPidato dan Kesalahan Berbahasa yang Sering Terjadi Saat Berpidato
Pidato dan Kesalahan Berbahasa yang Sering Terjadi Saat Berpidato
 

Semelhante a Tugas akhir pbk khoirun nif'an

Ikthisab Al-Lughah
Ikthisab Al-LughahIkthisab Al-Lughah
Ikthisab Al-Lughahamdhown
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikkholid harras
 
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arab
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arabPengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arab
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arabUniversiti Kebangsaan Malaysia
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuElyn Eveline
 
Akuisisi Bahasa Kedua الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانية
Akuisisi Bahasa Kedua الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانيةAkuisisi Bahasa Kedua الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانية
Akuisisi Bahasa Kedua الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانيةamdhown
 
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUAPEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUAEndang Pristiawaty
 
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piagetuniku
 
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية amdhown
 
Ppt pak arisul
Ppt pak arisulPpt pak arisul
Ppt pak arisulSis Wasis
 
Intro to sociolinguistics
Intro to sociolinguisticsIntro to sociolinguistics
Intro to sociolinguisticsEngki Sabki
 
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasasosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasaAjengIlla
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerAjengIlla
 
hubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranhubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranheniwahyuarini95
 
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....Zukét Printing
 
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdfKeadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdfZukét Printing
 
Tgs 1.peran memori dalam berbahasa
Tgs 1.peran memori dalam berbahasaTgs 1.peran memori dalam berbahasa
Tgs 1.peran memori dalam berbahasaM Zainal Ariffani
 
Rpp bhs-indonesia-smk
Rpp bhs-indonesia-smkRpp bhs-indonesia-smk
Rpp bhs-indonesia-smkEncu Efendi
 

Semelhante a Tugas akhir pbk khoirun nif'an (20)

Ikthisab Al-Lughah
Ikthisab Al-LughahIkthisab Al-Lughah
Ikthisab Al-Lughah
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistik
 
Tugas kelompok bahasa
Tugas kelompok bahasaTugas kelompok bahasa
Tugas kelompok bahasa
 
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arab
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arabPengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arab
Pengaruh psikolinguistik terhadap suprasegmental dalam pertuturan bahasa arab
 
Tugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayuTugasan bahasa melayu
Tugasan bahasa melayu
 
Akuisisi Bahasa Kedua الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانية
Akuisisi Bahasa Kedua الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانيةAkuisisi Bahasa Kedua الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانية
Akuisisi Bahasa Kedua الأبعاد اللغوية في اكتساب اللغة الثانية
 
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUAPEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
PEMEROLEHAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA
 
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
5. relevansi teori-psikologi-dari-piaget
 
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
الأساس والمبادئ في اكتساب اللغة الثانية
 
disain PenelitianKebahasaan
disain PenelitianKebahasaandisain PenelitianKebahasaan
disain PenelitianKebahasaan
 
Ppt pak arisul
Ppt pak arisulPpt pak arisul
Ppt pak arisul
 
Intro to sociolinguistics
Intro to sociolinguisticsIntro to sociolinguistics
Intro to sociolinguistics
 
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasasosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasa
 
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaerPsikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
Psikolingistik-pengenalan dasar-abdul chaer
 
hubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiranhubungan bahasa dan pikiran
hubungan bahasa dan pikiran
 
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar....
 
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdfKeadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
Keadaan dan Perkembangan Sosiolinguistik di Indonesia dan Lingkungan Sekitar.pdf
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Tgs 1.peran memori dalam berbahasa
Tgs 1.peran memori dalam berbahasaTgs 1.peran memori dalam berbahasa
Tgs 1.peran memori dalam berbahasa
 
Rpp bhs-indonesia-smk
Rpp bhs-indonesia-smkRpp bhs-indonesia-smk
Rpp bhs-indonesia-smk
 

Mais de Khoirun Nif'an

Juknis lomba cerpen smk pim 2020 (intern)
Juknis lomba cerpen smk pim 2020 (intern)Juknis lomba cerpen smk pim 2020 (intern)
Juknis lomba cerpen smk pim 2020 (intern)Khoirun Nif'an
 
Periodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaPeriodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaKhoirun Nif'an
 
Ringkasan teori sastra
Ringkasan teori sastraRingkasan teori sastra
Ringkasan teori sastraKhoirun Nif'an
 
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKMKeselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKMKhoirun Nif'an
 
Akm sebagai indikator learning progress ( Asesmen Kompetensi Minimum)
Akm  sebagai indikator learning progress ( Asesmen Kompetensi Minimum)Akm  sebagai indikator learning progress ( Asesmen Kompetensi Minimum)
Akm sebagai indikator learning progress ( Asesmen Kompetensi Minimum)Khoirun Nif'an
 
Presentasi penyusunan butir soal
Presentasi  penyusunan butir soalPresentasi  penyusunan butir soal
Presentasi penyusunan butir soalKhoirun Nif'an
 
Soal try out Bahasa dan Sastra Indonesia
Soal try out Bahasa dan Sastra IndonesiaSoal try out Bahasa dan Sastra Indonesia
Soal try out Bahasa dan Sastra IndonesiaKhoirun Nif'an
 
Latihan analisis brosur
Latihan analisis brosurLatihan analisis brosur
Latihan analisis brosurKhoirun Nif'an
 
Soal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia
Soal Ujian Nasional (UN) Bahasa IndonesiaSoal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia
Soal Ujian Nasional (UN) Bahasa IndonesiaKhoirun Nif'an
 
Kebijakan Badan Bahasa
Kebijakan Badan BahasaKebijakan Badan Bahasa
Kebijakan Badan BahasaKhoirun Nif'an
 
Juknis kaligrafi revisi
Juknis kaligrafi revisiJuknis kaligrafi revisi
Juknis kaligrafi revisiKhoirun Nif'an
 
Juknis baca puisi islami
Juknis baca puisi islamiJuknis baca puisi islami
Juknis baca puisi islamiKhoirun Nif'an
 
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis MajasKhoirun Nif'an
 
latihan kalimat efektif dan ejaan
latihan kalimat efektif dan ejaanlatihan kalimat efektif dan ejaan
latihan kalimat efektif dan ejaanKhoirun Nif'an
 
Kesantunan Berbahasa Brown & Levinson
Kesantunan Berbahasa Brown & LevinsonKesantunan Berbahasa Brown & Levinson
Kesantunan Berbahasa Brown & LevinsonKhoirun Nif'an
 
Doa memulai dan mengakhiri TPA TPQ
Doa memulai dan mengakhiri TPA TPQDoa memulai dan mengakhiri TPA TPQ
Doa memulai dan mengakhiri TPA TPQKhoirun Nif'an
 
New historicism aliran sastra
New historicism aliran sastraNew historicism aliran sastra
New historicism aliran sastraKhoirun Nif'an
 
Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.Khoirun Nif'an
 
Slide Drama Malin kundang
Slide Drama Malin kundangSlide Drama Malin kundang
Slide Drama Malin kundangKhoirun Nif'an
 
Bahasa indonesia kelompok 1 majas
Bahasa indonesia kelompok 1 majasBahasa indonesia kelompok 1 majas
Bahasa indonesia kelompok 1 majasKhoirun Nif'an
 

Mais de Khoirun Nif'an (20)

Juknis lomba cerpen smk pim 2020 (intern)
Juknis lomba cerpen smk pim 2020 (intern)Juknis lomba cerpen smk pim 2020 (intern)
Juknis lomba cerpen smk pim 2020 (intern)
 
Periodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaPeriodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesia
 
Ringkasan teori sastra
Ringkasan teori sastraRingkasan teori sastra
Ringkasan teori sastra
 
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKMKeselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
Keselarasan kurikulum dengan asesmen AKM
 
Akm sebagai indikator learning progress ( Asesmen Kompetensi Minimum)
Akm  sebagai indikator learning progress ( Asesmen Kompetensi Minimum)Akm  sebagai indikator learning progress ( Asesmen Kompetensi Minimum)
Akm sebagai indikator learning progress ( Asesmen Kompetensi Minimum)
 
Presentasi penyusunan butir soal
Presentasi  penyusunan butir soalPresentasi  penyusunan butir soal
Presentasi penyusunan butir soal
 
Soal try out Bahasa dan Sastra Indonesia
Soal try out Bahasa dan Sastra IndonesiaSoal try out Bahasa dan Sastra Indonesia
Soal try out Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Latihan analisis brosur
Latihan analisis brosurLatihan analisis brosur
Latihan analisis brosur
 
Soal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia
Soal Ujian Nasional (UN) Bahasa IndonesiaSoal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia
Soal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia
 
Kebijakan Badan Bahasa
Kebijakan Badan BahasaKebijakan Badan Bahasa
Kebijakan Badan Bahasa
 
Juknis kaligrafi revisi
Juknis kaligrafi revisiJuknis kaligrafi revisi
Juknis kaligrafi revisi
 
Juknis baca puisi islami
Juknis baca puisi islamiJuknis baca puisi islami
Juknis baca puisi islami
 
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
 
latihan kalimat efektif dan ejaan
latihan kalimat efektif dan ejaanlatihan kalimat efektif dan ejaan
latihan kalimat efektif dan ejaan
 
Kesantunan Berbahasa Brown & Levinson
Kesantunan Berbahasa Brown & LevinsonKesantunan Berbahasa Brown & Levinson
Kesantunan Berbahasa Brown & Levinson
 
Doa memulai dan mengakhiri TPA TPQ
Doa memulai dan mengakhiri TPA TPQDoa memulai dan mengakhiri TPA TPQ
Doa memulai dan mengakhiri TPA TPQ
 
New historicism aliran sastra
New historicism aliran sastraNew historicism aliran sastra
New historicism aliran sastra
 
Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.Laporan prakerin pt berlina tbk.
Laporan prakerin pt berlina tbk.
 
Slide Drama Malin kundang
Slide Drama Malin kundangSlide Drama Malin kundang
Slide Drama Malin kundang
 
Bahasa indonesia kelompok 1 majas
Bahasa indonesia kelompok 1 majasBahasa indonesia kelompok 1 majas
Bahasa indonesia kelompok 1 majas
 

Tugas akhir pbk khoirun nif'an

  • 1. ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TONI BLANK SHOW SEORANG PASIEN RUMAH SAKIT JIWA PENGIDAP SKIZOFRENIA (Sebuah Studi Berdasarkan Review Video Dokumenter) Oleh KHOIRUN NIF’AN 100211507404 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DESEMBER 2010 Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 1
  • 2. Analisis Kesalahan Berbahasa Toni Blank Show Seorang Pasien Rumah Sakit Jiwa Pengidap Skizofrenia (Sebuah Studi Berdasarkan Review Video Dokumenter) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Toni Blank adalah sosok lelaki pengidap sakit jiwa Skizofrenia, figur yang sudah mengundang perhatian ribuan pengguna internet (netter). Bahkan seorang warga negara Amerika dengan sengaja menemui lelaki tersebut untuk bisa melihatnya secara langsung, setelah sebelumnya melihat pemilik nama lengkap Toni Edi Suryanto tersebut di internet, di laman situs Youtube.com dan Facebook.com. Toni Blank menjadi sosok fenomenal. Bahkan harian Suara Merdeka juga menjadikan profil Toni Blank ini di salah satu halamannya pada tanggal 26 September 2010. Anggraini KD, dalam ulasannya yang dimuat di harian Suara Merdeka pada tanggal 26 September 2010 memberikan komentarnya tentang sosok Toni Blank sebagai berikut: “Ketidaklaziman, penyimpangan estetika, dan ketidakpatutan sosial bukan hal yang haram dalam dunia komedi. Jadi tak heran, kepandiran, keluguan, dan kenaifan Toni Blank mendapatkan hadiah tawa dari penikmat-penikmatnya. Ya, barangkali Aristoteles benar, manusia memang satu-satunya mahluk yang bisa diajak tertawa, bahkan oleh aksi narsis orang gila yang dimanfaatkan dengan apik oleh X-Code Production.” Fenomena Toni Blank menjadi menarik karena Toni Blank seringkali mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menarik karena mengandung kosakata asing atau kosakata ilmiah tetapi tidak tepat guna, tidak nyambung, dan aneh. Kebiasaannya membaca membuat tokoh yang mengaku pernah kuliah di UGM ini mampu menelurkan kosakata-kosakata ilmiah. Baginya, setiap pertanyaan harus dijawab dengan definisi dan berpantang menjawab, ‘’tidak tahu.’’. Dari fenomena tersebut penulis tertarik untuk menganalisa kesalahan bahasa dari Toni Blank, karena bahasa adalah representasi mental dan memori seorang penutur bahasa, Language is a mirror of mind, bahasa adalah cermin dari pikiran. Melalui bahasa dapat diketahui memori dan struktur mental dari Toni Blank, kesalahan penggunaan kalimat dan kebermaknaan atau ketidakbermaknaan tuturan-tuturan kalimatnya. Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 2
  • 3. Bahasa merupakan alat rekam atau cermin yang baik dari apa yang berlangsung dalam kehidupan manusia. Mencermati cermin ini tentu dapat dilakukan pada berbagai tingkatan. Pada tingkatan yang paling luar atau paling sederhana adalah analisis terhadap pemilihan kata, seperti yang sudah banyak dilakukan pada berbagai bidang kajian. Pada tingkatan yang lebih dalam, dapat dieksplorasi hal-hal yang tidak (terlalu) kasat mata, misalnya lewat analisis terhadap struktur klausa atau struktur percakapan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah pada makalah ini adalah bagaimanakah hasil analisis kesalahan berbahasa yang sering terjadi pada tuturan Toni Blank? C. Tujuan Berkenaan dengan masalah di atas, pada penelitian ini penulis mencoba untuk menganalisa sejauh mana gaya bahasa seorang pengidap Skizofrenia yang sering membaca buku dan memiliki banyak kosakata asing dan ilmiah. D. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Toni Blank, seorang pasien rumah sakit jiwa di Yogyakarta. E. Strategi Pengumpulan Data Dalam Penelitian ini peneliti tidak berinteraksi secara langsung dengan objek penelitian, peneliti hanya menganalisa objek dari video yang didownload dari acara Toni Blank Show di situs Youtube.com. Data penelitian dikumpulkan melalui cara-cara seperti berikut: 1. Mendownload video rekaman Toni Blank Show di situs Youtube.com dan http://www.indowebster.web.id/showthread.php?t=89164&page=1 2. Melihat isi video dan mengamati tuturan Toni Blank. 3. Mencatat beberapa kosakata asing yang sering dipakai oleh Toni Blank. II. KAJIAN PUSTAKA Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 3
  • 4. A. Skizofrenia Satu dari empat orang di dunia akan terkena gangguan jiwa pada satu tahap dalam kehidupannya, demikian laporan organisasi kesehatan dunia WHO pada tahun 2001. Sekitar 450 juta orang kini telah menderita gangguan seperti itu, sehingga menempatkan penyakit jiwa sebagai penyakit utama duina. Gangguan jiwa bukanlah kesalahan seseorang. Pada kenyataanya, jika ada kesalahan, maka hal ini biasanya lebih mengarah pada bagaimana cara kita merespon orang yang mengalami gangguan mentalnya. Sampai sekarang, lebih dari 40% negara di dunia tidak mempunyai undang- undang mengenai kesehatan jiwa di masyarakat dan 30% negara di dunia tidak mempunyai program mengenai kesehatan jiwa. Perhatian pemerintah mengenai kesehatan jiwa itu sendiri masih sangat rendah. Hanya sekitar 25% negara di dunia tidak mempunyai obat-obatan dasar untuk menangani schizofrenias, depresi, dan epilepsi. Skizofrenia (Schizophrenia) adalah nama umum untuk sekelompok reaksi psikotis, dicirikan dengan adanya pengunduran atau pengurungan diri, gangguan pada kehidupan emosional, afektif dan bergantung pada tipe dan adanya halusinasi, delusi, tingkah laku, negativistis dan kemunduran atau kerusakan progresif (wikipedia.com). B. Pengertian Kesalahan Berbahasa Istilah kesalahan berbahasa memiliki pengertian yang beragam. Untuk itu, pengertian kesalahan berbahasa perlu diketahui lebih awal sebelum kita membahas tentang kesalahan berbahasa. Corder (1974) menggunakan 3 (tiga) istilah untuk membatasi kesalahan berbahasa: (1) Lapses, (2) Error, dan (3) Mistake. Bagi Burt dan Kiparsky dalam Syafi’ie (1984) mengistilahkan kesalahan berbahasa itu dengan “goof”, “goofing”, dan “gooficon”. Sedangkan Huda (1981) mengistilahkan kesalahan berbahasa itu dengan “kekhilafan (error)”. Adapun Tarigan (1997) menyebutnya dengan istilah “kesalahan berbahasa”. Lapses, Error dan Mistake adalah istilah-istilah dalam wilayah kesalahan berbahasa. Ketiga istilah itu memiliki domain yang berbeda-beda dalam memandang kesalahan berbahasa. Corder (1974) menjelaskan: 1) Lapses Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 4
  • 5. Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya. Untuk berbahasa lisan, jenis kesalahan ini diistilahkan dengan “slip of the tongue” sedang untuk berbahasa tulis, jenis kesalahan ini. diistilahkan “slip of the pen”. Kesalahan ini terjadi akibat ketidaksengajaan dan tidak disadari oleh penuturnya. 2) Error Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan tata bahasa (breaches of code). Kesalahan ini terjadi akibat penutur sudah memiliki aturan (kaidah) tata bahasa yang berbeda dari tata bahasa yang lain, sehingga itu berdampak pada kekurangsempurnaan atau ketidakmampuan penutur. Hal tersebut berimplikasi terhadap penggunaan bahasa, terjadi kesalahan berbahasa akibat penutur menggunakan kaidah bahasa yang salah. 3) Mistake Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata atau ungkapan untuk suatu situasi tertentu. Kesalahan ini mengacu kepada kesalahan akibat penutur tidak tepat menggunakan kaidah yang diketahui benar, bukan karena kurangnya penguasaan bahasa kedua (B2). Kesalahan terjadi pada produk tuturan yang tidak benar. Sedangkan menurut Tarigan (1997), ada dua istilah yang saling bersinonim (memiliki makna yang kurang lebih sama), kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake) dalam pengajaran bahasa kedua. Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu. Sementara itu kekeliruan adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun tidak dipandang sebagai suatu pelanggaran berbahasa. Burt dan Kiparsky tidak membedakan kesalahan berbahasa, tetapi dia menyebut “goof” untuk kesalahan berbahasa, yakni: kalimat-kalimat atau tuturan yang mengandung kesalahan, “gooficon” untuk menyebut jenis kesalahan (sifat kesalahan) dari kegramatikaan atau tata bahasa, sedangkan “goofing” adalah penyebutan terhadap seluruh kesalahan tersebut, goof dan gooficon. Menurut Huda (1981), kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa (anak) yang sedang memperoleh dan belajar bahasa kedua disebut kekhilafan (error). C. Kategori Kesalahan Berbahasa Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 5
  • 6. Menurut Brown (2007: 284) ada begitu banyak variabel yang menjadi sumber kesalahan berbahasa, misalnya interferensi dari bahasa asal, kesalahan intralingual dalam bahasa sasaran, konteks sosiolinguistik komunikasi, strategi psikolinguistik atau kognitif, dan lain-lain. Kesalahan berbahasa dapat terjadi dalam setiap tataran linguistik (kebahasaan). Ada kesalahan yang terjadi dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, wacana dan semantik. Burt, Dulay, maupun Krashen (1982) membedakan wilayah (taksonomi) kesalahan berbahasa menjadi kesalahan atau kekhilafan: 1. taksonomi kategori linguistik; 2. taksonomi kategori strategi performasi; 3. taksonomi kategori komparatif; 4. taksonomi kategori efek komunikasi. Anda dapat mempelajari taksonomi tersebut dalam sajian berikut. Taksonomi kesalahan berbahasa itu, menurut Nurhadi (1990), dibedakan sebagai berikut. Taksonomi kategori linguistik membedakan kesalahan berdasarkan komponen bahasa dan konsisten bahasa. Berdasarkan komponen bahasa, wilayah kesalahan dibedakan menjadi: 1. kesalahan tataran fonologi; 2. kesalahan tataran morfologi dan sintaksis; 3. kesalahan tataran semantik dan kata; 4. kesalahan tataran wacana. Berdasarkan konstituen bahasa, kesalahan terjadi pada tataran penggunaan unsur-unsur bahasa ketika dihubungkan dengan unsur bahasa lain dalam satu bahasa. Misalnya frase dan klausa dalam tataran sintaksis atau morfem-morfem gramatikal dalam tataran morfologi Dalam kategori strategi performasi, tataran kesalahan bahasa dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kesalahan. Berikut adalah keempat kesalahan kategori strategi performasi: 1. Penanggalan (omission), penutur bahasa menanggalkan satu atau lebih unsur- unsur bahasa yang diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya terjadi penyimpangan konstruksi frase atau kalimat. Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 6
  • 7. 2. Penambahan (addition), penutur bahasa menambahkan satu atau lebih unsur-unsur bahasa yang tidak diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya terjadi penyimpangan konstruksi frase atau kalimat. 3. Kesalahbentukan (misformation), penutur membentuk suatu frase atau kalimat yang tidak sesuai kaidah bahasa itu. Akibatnya konstruksi frase atau kalimat menjadi salah (penyimpangan) kaidah bahasa. 4. Kesalahurutan (misordering), penutur menyusun atau mengurutkan unsur-unsur bahasa dalam suatu konstruksi frase atau kalimat di luar kaidah bahasa itu. Akibatnya frase atau kalimat itu menyimpang dari kaidah bahasa. Berdasarkan kategori efek komunikasi, kesalahan bahasa dapat dibedakan menjadi kesalahan lokal dan kesalahan global. Berdasarkan jenis penyimpangan bahasa, kesalahan lokal adalah kesalahan konstruksi kalimat yang ditanggalkan (dihilangkan) salah satu unsurnya. Akibatnya proses komunikasi menjadi terganggu. Misalnya: penutur menggunakan kalimat atau tuturan yang janggal atau “nyeleneh” saat berkomunikasi. Adapun kesalahan global adalah tataran kesalahan bahasa yang menyebabkan seluruh tuturan atau isi yang dipesankan dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis, menjadi tidak dapat dipahami. D. Analisis Kesalahan Ellis dalam Tarigan & Tarigan (1990:68) memberikan batasan definisi tentang analisis kesalahan berbahasa sebagai berikut: “Analsis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu”. Untuk melakukan analisis kesalahan, Tarigan (1990:6) mengemukakan beberapa langkah yaitu: 1. Pengumpulan sampel kesalahan 2. Pengidentifikasian kesalahan 3. Penjelasan kesalahan 4. Pengklasifikasian kesalahan 5. Pengevaluasian kesalahan Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 7
  • 8. Selain itu, ada langkah-langkah analisis kesalahan berbahasa yang dikemukakan oleh Sridhar (1980). Langkah-langkah analisis kesalahan berbahasa itu adalah: 1. Mengumpulkan data. 2. Mengidentifikasi kesalahan atau kekhilafan. 3. Mengklasifikasi kesalahan atau kekhilafan. 4. Menjelaskan frekuensi kesalahan atau kekhilafan. 5. Mengidentifikasi tataran kesalahan atau kekhilafan. 6. Merumuskan terapi atau koreksi kesalahan atau kekhilafan. III. Hasil Analisis Kesalahan A. Sampel Data Transkrip P: Pewawancara T: Toni Blank Tema: Indonesiaku 1. P: Menurut mas toni pemilu di Indonesia seperti apa? Y: Pemilu di Indonesia itu ya suatu government yang bajik, ramah-tamah, dan tidak bisa di adu domba atau dicerai berai, mereka tetap dengan de facta atau nilai yang nyata menurut apa itu, nilai kualitas dari kerja atau poin yang murni atau natural give yang tidak bisa di touching atau intimidation negatif work. 2. P: Partai politik yang Mas Toni Suka? T: Yang paling inti, ya, PDI, Golkar, dan tiga itu, PDI, Golkar, “P” tiga dasar itu, tapi aku yang paling suka mengambil de facta point netral. 3. P: Menurut Mas Toni apa tujuan pemilu? T: Memilih suatu kepala pemerintahan yang bijaksana menurut penilaian putra- putrinya berdasarkan nilai point kinerja yang nyata cara menghidupi , cara memberi. Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 8
  • 9. 4. P: Menurut mas Toni siapa presiden yang paling oke? T: Presiden pertama, Bapak Proklamator, cara dia memberi, mengisi, melatih, tidak mau, dia tidak mau (apa itu) mengisi dengan suatu kata kunci atau (apa itu) password kredit, dia tidak suka itu. Dia selalu mengisi dengan soulmate atau soul price discount natural give point work problem. 5. P: Bagaimana dengan sistem perekonomian di Indonesia? T: Sistem ekonomi government Indonesia labil menurut pengamatan penilaian, pengisian, menimbang, mengingat, menyelematkan, dan menurut karya daerah masing-masing dinilai dari daerah yang mempunyai kapasitas untuk pemasukan lebih besar dan pengeluaran lebih kecil. 6. P: Apa yang Mas Toni tau tentang koruptor? T: Koruptor adalah penipu berarti menipu suatu nilai bangsa sendiri . jadi, bangsa sendiri ditipu oleh nilai ketidakjujuran dan ketidakstabilitasan segi di bidang sektor masing-masing. 7. P: Setuju tidak hukuman mati untuk para koruptor? T: Dibunuh tapi dalam arti kinerjanya, bukan manusianya. 8. P: Apa yang Mas Toni ketahui tentang Teroris? T: Teroris suka membikin bom, dan aku sendiri tidak suka bom, seperti ayahku dan ayah proklamator dia tidak suka merusak, dia tipe harmonis bukan tipe broken. 9. P: Bom jenis apa yang Mas Toni suka? Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 9
  • 10. T: Saya lebih suka Bomsex karena mempunyai sektor ekonomi product yang sangat digandrungi. 10. P: Jadi kesimpulannya? T: Slow lovely, somebody glower work, workwy, in the book, natural give, stick commander, government... Tema: DPR Tema: Indonesiaku 1. P: Apa kepanjangan DPR? T: DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat atau Dot Prestation Ratio 2. P: Apa tugas DPR? T: Kerja DPR hanyalah sebagai menampung dan menerima aspiration atau innovation yang dikeluh-resahkan atau yang terbaru untuk menampung, mengisi, menyelamatkan, dan menyeleksi. 3. P: Syarat untuk menjadi anggota DPR? T: Syarat untuk menjadi anggota DPR adalah suatu ketetapan kejujuran untuk mempunyai motivation perfect suatu work ego, ego perasaan yang mempunyai welas asih dalam sosial. 4. P: Fraksi itu apa Mas? T: Fraksi DPR adalah suatu komitmen atau ketetapan pemerintah yang mempunyai solution image dalam perubahan, hanya merubah suatu apa itu limited, tetapi mempunyai ideologi tatanan yang tetap. Dalam tatanan yang tetap itu hanya Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 10
  • 11. mengubah yang dahulu masih suka linggang-kangkung sekarang mempunyai strechman speed. 5. P: Macam-macam fraksi? T: Fraksi SR atau fraksi pertahanan teknologi, fraksi ekonomi bisnis atau yang disebut fraksi arsalar, atau kalam sahero. 6. P: Kalau rapat paripurna? T: Rapat paripurna adalah suatu agenda. Agenda untuk mengisi atau menilai dari awal hingga akhir yang mempunyai nilai kemurnian atau natural give. 7. P: Kapan rapat paripurna dilaksanakan? T: Rapat paripurna adalah diadakan setiap hari kamis, jum’at, selasa atau mungkin senin, dalam suatu komitmen speed. 8. P: Kesimpulan? T: Fraksi saya adalah fraksi BIJOUG atau mengisi fraksi bijoug adalah mengisi, menyelamatkan, dan mencarikan suatu dana. B. Analisis Kesalahan Makna Dalam proses komunikasi, yang disampaikan pada dasarnya adalah makna. Seperti terilustrasikan secara sederhana dalam Diagram 1, komunikasi verbal Waana (Tulis/Lisan) berlangsung ketika penutur menyampaikan pesan/maknanya dalam bentuk wacana Penutur Penutur (lisan/tulisa). Ketika wacana sampai kepada penerima pesan, dia akan mencoba merekonstruksi makna yang ada dalam pikiran penutur lewat wacana (teks/tuturan) Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 11
  • 12. yang diterimanya. Dengan demikian, proses pemaknaan terhadap maksud penutur terjadi secara tidak langsung, seperti terepresentasikan oleh garis putus-putus. Diagram 1: Alur komunikasi verbal Dalam Toni Blank Show, khususnya data transkrip data di atas, ada beberapa tuturan Toni yang dapat dimengerti, mengandung makna yang dapat dipahami, tetapi ada beberapa yang mengalami Lost of Semantics (kehilangan makna-makna tuturan). Misalnya ketika Pewawancara menanyakan Apa tugas DPR? Toni menjawab: “ Kerja DPR hanyalah sebagai menampung dan menerima aspiration atau innovation yang dikeluh-resahkan atau yang terbaru untuk menampung, mengisi, menyelamatkan, dan menyeleksi.” Jawaban Toni tersebut secara sepintas mudah dipahami, karena penjelasan toni singkat dan menggunakan istilah yang sudah lazim digunakan untuk menggambarkan sosok anggota DPR di media cetak maupun elektronik. Begitu juga saat ditanya tentang Partai politik yang Mas Toni Suka? Toni pun menjawab dengan lugas: “Yang paling inti, ya, PDI, Golkar, dan tiga itu, PDI, Golkar, “P” tiga dasar itu, tapi aku yang paling suka mengambil de facta point netral.” Jawaban Toni di atas dapat dimengerti hanya pada bagian akhir saja yang kurang tepat memilih kata untuk menyatakan golput atau tidak memilih atau netral. Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 12
  • 13. Tetapi ada juga beberapa jawaban Toni yang sukar dimengerti dan asal pilih kata. Itu terlihat ketika pewawancara menanyakan tentang Fraksi, Toni dengan asal menjawab: “Fraksi DPR adalah suatu komitmen atau ketetapan pemerintah yang mempunyai solution image dalam perubahan, hanya merubah suatu apa itu limited, tetapi mempunyai ideologi tatanan yang tetap. Dalam tatanan yang tetap itu hanya mengubah yang dahulu masih suka linggang-kangkung sekarang mempunyai strechman speed. Jawaban Toni tersebut tidak menyinggung sama sekali dan tidak merujuk pada makna atau arti istilah Fraksi. Jawaban Toni terlihat asal dan banyak mengambil istilah- istilah yang tidak saling berhubungan. C. Analisis Kesalahan Struktur Kalimat Struktur kalimat yang digunakan oleh Toni Blank rata-rata mengandung kata “adalah” karena menurut persepsi Toni semua Pertanyaan perlu di jawab dengan definisi. Dan “adalah” merupakan kata yang merepresentasikan sebuah definisi. Selengkapnya lihat tabel berikut. Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 13
  • 14. No. Pertanyaan Jawaban Toni Analisis Pewawancara 1. Apa kepanjangan DPR? DPR adalah Dewan Pewawancara dengan jelas Perwakilan Rakyat atau Dot menanyakan kepanjangan Prestation Ratio dari singkatan DPR, tetapi dalam persepsi Toni dia diminta untuk menjelaskan apa itu DPR 2. Syarat untuk menjadi Syarat untuk menjadi Kata “syarat” biasanya anggota DPR? anggota DPR adalah suatu mengacu pada rincian- ketetapan kejujuran untuk rincian kewajiban atau mempunyai motivation alasan untuk mendapatkan perfect suatu work ego, ego sesuatu, tetapi Toni perasaan yang mempunyai memasukkan kata adalah welas asih dalam sosial pada jawabannya sehingga terkesan seolah jawaban Toni berupa definisi. 3. Kapan rapat paripurna Rapat paripurna adalah Pertanyaan “Kapan” dilaksanakan? diadakan setiap hari kamis, seharusnya tidak jum’at, selasa atau mungkin memerlukan adanya kata senin, dalam suatu komitmen adalah, tetapi oleh Toni speed. tetap digunakan. Tabel 1: Analisis Kesalahan Struktur Kalimat D. Analisis Pilihan Kata (Diksi) Ilmiah / Asing Gaya bahasa Toni Blank yang paling terkenal dan sering muncul adalah adanya penggunaan istilah-istilah ilmiah (asing) tetapi seringkali tidak pada tempatnya atau tidak memiliki hubungan makna dengan kalimat-kalimat sebelumnya. Lebih lengkapnya perhatikan tabel berikut! No. Pertanyaan Jawaban Toni Analisis Pewawancara (kosakata asing) Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 14
  • 15. 1. Apa kepanjangan DPR adalah Dewan Perwakilan Dot Prestation Ratio DPR? Rakyat atau Dot Prestation Ratio kalau diterjemahkan beraryti titik rasio prestasi jadi tidak ada korelasinya dengan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) jadi diksi Toni terlihat asal pilih tanpa memperhatikan kebermaknaannya. 2. Menurut mas Toni Pemilu di Indonesia itu ya suatu Pilihan kata Toni dari pemilu di Indonesia government yang bajik, ramah- data di samping seperti apa? tamah, dan tidak bisa diadu domba menunjukkan bahwa atau dicerai berai, mereka tetap antara diksi yang satu dengan de facta atau nilai yang nyata dengan yang lain tidak menurut apa itu, nilai kualitas dari berkorelasi, dan membuat kerja atau point yang murni atau tuturan Toni mengalami natural give yang tidak bisa di kerancuan makna. touching atau intimidation negatif work. 3. Menurut mas Toni Presiden pertama, Bapak Proklamator, Pada tuturan-tuturan siapa presiden yang cara dia memberi, mengisi, melatih, awal, jawaban Toni paling oke? tidak mau, dia tidak mau (apa itu) masih berhubungan dan mengisi dengan suatu kata kunci atau dapat dimengerti, sesuai (apa itu) password kredit, dia tidak dengan pertanyaan. suka itu. Dia selalu mengisi dengan Tetapi, setelah Toni soulmate atau soul price discount memilih kata asing, natural give point work problem. tuturannya menjadi rancu dan sukar diapahami. Tabel 2: Analisis Kesalahan penggunaan diksi ilmiah (asing) Daftar Pustaka Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 15
  • 16. Brown, H. Douglas. 2008. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa (penerjemah: Noor Cholis & Yusi Avianto Pareanom). Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat. Dulay, Heidi; Burt, Marina; Krashen, Stephen, 1982. Language Two. Oxford: Oxford University Press. Ellis, Rod. 1994. The Studi of Second Languange Acquisition. Oxford: Oxford University Press. Nurhadi, Roekhan. 1990. Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua. Bandung: Sinar Baru. Tarigan, Guntur H. (1990). Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Guntur H. (1997). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud. Analisis Kesalahan Berbahasa (Tugas Akhir Mata Kuliah Pemerolehan Bahasa Kedua) – Khoirun Nif’an | 16