SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
MAKALAH




              LEASING

           Diajukan dan dipersentasikan


  pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan


  Di bawah bimbingan : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM




                  Di Susun Oleh :


                      Turmudi




UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN


FAKULTAS EKONOMI – JURUSAN MANAJEMEN


                   SOLOK - 2010
KATA PENGANTAR




           Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya dan

inayahnya hingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini, dan selanjutnya

Solawat beriring Salam buat Junjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah

membimbing manusia kejalan yang benar.


           Makalah yang berjudul LEASING ini berisi tentang bagaimana Leasing

itu dalam proses dan pelaksanaanya antara kontrak yang dilakukan pemilik aktiva

dengan pemakai aktiva dalam jangka waktu tertentu.


           Namun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari

sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan di

kemudian hari.




                                                                        Penulis
DAFTAR ISI




COVER


KATA PENGANTAR.............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii


BAB I PENDAHULUAN


        1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

        1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

        1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................... 2

        1.4 Sistimatika Penulisan ................................................................................. 3


BAB II PEMBAHASAN


        2.1 Pengertian Leasing ..................................................................................... 4


        2.2 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Leasing .................................................. 5


        2.3 Jenis-jenis Transaksi Leasing (sewa guna) ................................................ 5


        2.4 Prosedur Mekanisme Leasing (sewa guna) ................................................ 7


        2.5 Keunggulan Leasing (sewa guna) .............................................................. 8


        2.6 Metode Pembayaran Leasing (sewa guna) ................................................. 9


BAB III PENUTUP


        3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................... 13


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14
BAB I


                              PENDAHULUAN




1.1 Latar Belakang

          Disadari atau tidak perkembangan teknologi informasi telah menciptakan

   berbagai kesempatan dibidang keuangan. Perkembangan lembaga pembiayaan

   akhir-akhir ini sudah begitu pesat. Leasing sebagai salah satu bentuk

   pembiayaan telah menjangkau berbagai objek seperti apartemen, perkantoran,

   telepon, mobil, komputer dan bahkan bangunan dan peralatan pabrik. Leasing

   adalah suatu kontrak antara pemilik aktiva yang di sebut dengan Lessor dan

   pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut yang di sebut Lessee untuk jangka

   waktu tertentu. Salah satu manfaat leasing adalah bahwa Lessee dapat

   memanfaatkan aktiva tersebut tanpa harus memiliki aktiva tersebut. Sebagai

   kompensasi manfaat yang dinikmati, maka Lessee mempunyai kewajiban untuk

   membayar secara periodik sebagai sewa aktiva yang digunakan. Manfaat lain

   adalah bahwea Lessee tidak perlu menanggung biaya perawatan, pajak dan

   asuransi.

          Leasing memiliki berbagai bentuk, ada tiga yang paling populer adalah ;

   (a) Sale and Lease back, (b) Operating Leases, (c) Financial atau Capital

   Leases Bentuk yang pertama adalah sale and lease back di mana perusahaan

   yang memiliki aktiva seperti tanah, bangunan dan peralatan pabrik menjual

   aktiva tersebut kepada perusahaan lain dan sekaligus menyewa kembali aktiva

   tersebut untuk periode tertentu. Betuk kedua operating leases yang sering di
sebut dengan service leases atau direct leases. Jenis kedua ini pihak lessor

   menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan yang keseluruhannya

   tertcakup dalam pembayaran leasing. Dan bentuk ketiga adalah financial atau

   capital leasing, pada bentuk ketiga ini lessor tidak menanggung biaya perawatan,

   tidak dapat dibatalkan (not cancelable), dan diatmortisasikan secar penuh (full

   amortized).

          Demikian dalam makalah yang berjudul LEASING ini akan dijelaskan

   pengertian leasing dan terapananya dalam kontrak dan pembiayaannya antara

   pemilik kativa dengan pemakai aktiva.




1.2 Rumusan Masalah

          Berdasarkan latar belakang makalah, maka dapat penulis ambil sebagai

   rumusan masalah adalah : “bagaimana penerapan leasing dalam kontrak

   antara pemilik aktiva dengan pemakai aktiva untuk upaya memilih menyewa

   barang aktiva atau membeli aktiva”.




1.3 Tujuan dan Manfaat penulisan


   Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

   1. Diajukan dan di persentasikan pada mata kuliah Seminar Manajemen

       Keuangan.

   2. Di harapakan para pembaca / mahasiswa dapat memahami apa itu Leasing

       dan bagaimana terapannya dalam kontrak antara pemilik aktiva dengan

       pemakai aktiva.
Dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah :


   1. Dengan memahami isi makalah ini di harapkan akan menambah pengetahuan

      bagi pembaca / mahasiswa

   2. Dapat mengetahui bagaimana proses leasing.



1.4 Sistimatika Penulisan

          Untuk mempermudah para pembaca mengenai isi makalah ini maka

   penulis sertakan sistimatika penulisan :

   1. BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan

      dan Manfaat Penulisan serta Sistimatika Penulisan.

   2. BAB II Pembahasan, terdiri dari Pengertian Leasing, Pihak-pihak yang

      Terlibat dalam Leasing, Jenis-jenis Transaksi Leasing (sewa guna), Prosedur

      Mekanisme Leasing (sewa guna), Keunggulan Leasing (Sewa Guna ) dan

      Metode Pembayaran Leasing (sewa guna)

   3. BAB III Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran
BAB II


                                PEMBAHASAN




2.1 Pengertian Leasing

          Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan

   perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan

   oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-

   pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut

   untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang

   jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.

   Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan

   jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat

   diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.

          Melalui pembiayaan leasing perusahaan dapat memperoleh barang-

   barang modal untuk operasional dengan mudah dan cepat. Hal ini sungguh

   berbeda jika kita mengajukan kredit kepada bank yang memerlukan persyaratan

   serta jaminan yang besar. Bagi perusahaan yang modalnya kurang atau

   menengah, dengan melakukan perjanjian leasing akan dapat membantu

   perusahaan dalam menjalankan roda kegiatannya. Setelah jangka leasing selesai,

   perusahaan dapat membeli barang modal yang bersangkutan. Perusahaan yang

   memerlukan sebagian barang modal tertentu dalam suatu proses produksi secara

   tibatiba, tetapi tidak mempunyai dana tunai yang cukup, dapat mengadakan

   perjanjian leasing untuk mengatasinya. Dengan melakukan leasing akan lebih
menghemat biaya dalam hal pengeluaran dana dibanding dengan membeli secara

   tunai.



2.2 Pihak - pihak yang Terlibat Dalam Leasing

            Dalam leasing ada beberapa pihak-pihak yang terlibat, yaitu pemilik /

   penyedia aktiva dan pemakai aktiva, di antaranya :

   1. Lessor, yaitu perusahaan sewa guna atau pihak yang memberikan jasa

       pembiayaan kepada pihak Lessee dalam bentuk penyediaan barang modal

   2. Lessee, yaitu perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam

       bentuk barang modal dari pihak Lessor

   3. Supplier, yaitu perusahaan yang mengadakan atau menyediakan barang

       untuk dijual kepada Lessee dengan pembayara secara tunai oleh Lessor

   4. Kreditur, Pihak kreditur dalam transaksi sewa guna biasanya adalah bank

       yang memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor. Kreditur

       atau pihak bank juga dapat memberikan kredit kepada pihak supplier untuk

       pembelian barang-barang modal yang kemudian akan di jual sebagai objek

       sewa guna kepada Lessee atau Lessor.



2.3 Jenis – jenis Transaksi Leasing (Sewa Guna)

   1. Finance Lease

       Finance lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan ciri-ciri sebagai

       berikut :
a. Objek sewa guna atau barang modal yang dimiliki lessor dapat berupa

    benda bergerak ataupun benda tidak bergerak yang memiliki umur

    maksimum sama dengan masa kegunaan ekonomis barang tersebut.

b. Lesse berkewajiban melakukan pembayaran kepada lessor secara berkala

    sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang telah di setujui.

c. Lessor tidak dapat secara sepihak membatalkan kontrak atau mengakhiri

    masa kontrak dalam jangka waktu perjanjian yang telah disetujui.

d. Lessee pada akhir masa kontrak memiliki hak / opsi beli untuk membeli

    objek sewa guna sesuai dengan nilai sisa atau residual value.


Finace leasse sendiri terbagi kedalam beberapa bentuk transaksi. Dua bentuk

finance lease yang umumnya di jumpai adalah :


a. Direct Financial Lease

    Merupakan suatu bentuk transaksi sewa guna di mana lessor membeli

    suatu barang atas permintaan pihak lessee dan sekaligus menyewakan

    barang tersebut kepada lessee yang bersangkutan. Tujuan utama pihak

    lessee dari transaksi ini adalah untuk mendapatkan pembiayaan dengan

    cara sewa guna dalam bentuk perolehan barang modal yang dapat

    digunakan dalam proses produksi.

b. Sale and Lease Back

    Dalam transaksi sale and lease back pihak lessee sengaja menjual barang

    modalnya kepada lessor untuk kemudian dilakukan konrtak sewa guna

    atas barang tersebut antara lessor dengan lessee yang dalam hal ini

    merupakan pihak yang mejual barang untuk digunakan selama sewa guna

    yang disetujui kedua belah pihak.
2. Operating Lease

      Operating lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan ciri-ciri yaitu :

      a. Objek sewa guna digunkan oleh lessee dalam masa kontrak dengan

          jangka waktu relatif pendek dari pada umur ekonomisnya

      b. Jumlah seluruh pembayaran sewa secara berkala yang dilakukan oleh

          lessee kepada lessor tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan

          untuk memperoleh barang modal berikut dengan harganya, karena pihak

          lessor justru mengharapkan keuntungan dari penjualan barang setelah

          berakhirnya masa kontrak .

      c. Resiko ekonomis dan biaya pemeliharaan barang modal yang mejadi

          objek sewa guna ditanggung oleh pihak lessor.

      d. Barang modal yang menjadi objek sewa guna harus dikembalikan oleh

          pihak lessee kepada pihak lessor pada akhir masa kontrak atau dapat

          dikatakan bahwa pihak lessee tidak memiliki hak /opsi untuk membeli

          objek sewa guna.

      e. Bersifat cancellable atau pihak lessee dapat secare sepihak membatalkan

          perjanjian kontrak sewa guna sewaktu-waktu.



2.4 Prosedur Mekanisme Leasing (Sewa Guna)

          Dalam melakukan perjanjian leasing terhadap prosedur dan mekanisme

   yang harus di jalankan yang secara garis besar dapat di uraikan sebagai berikut :

   1. Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan,

      mengadakan penawaran harga dan menunjuk supplier peralatan yang

      memuaskan.
2. Setelah lessee mengisi formulir permohonan lessee, maka dikirimkan kepada

      lessor disertai dokumen lengkap.

   3. Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk memberikan

      fasilitas lease dengan syarat dan kondisi yang disetujui lessee (lama kontrak

      pembayaran sewa lesse), setelah ini maka kontrak lessee dapat di

      tandatangani.

   4. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak asuransi untuk

      peralatan yang dilease dengan perusahan asuransi yang disetujui lessor,

      seperti yang tercantum dalam kontrak lease. Antara lessor dan perusahaan

      asuransi terjalin perjanjian kontrak utama.

   5. Supplier dapat mengirimkan peralat yang dilease ke lokasi lessee. Untuk

      mempertahankan dan memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier akan

      menandatangani perjanjian purna jual.

   6. Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan menyerahkan kepada

      supplier.

   7. Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima dari lessee), bukti dan

      pemindahan pemilikan kepada lessor.

   8. Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada supplier.

   9. Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal

      pembayaran yang telah ditentukan dalam kontrak lease.



2.5 Keunggulan Leasing (Sewa Guna)

          Ada beberapa keunggulan yang diperoleh perusahaan dengan melakukan

   sewa guna dalam operasi usahanya, antara lain :
1. Transaksi sewa guna dapat dilakukan tanpa harus adanya uang muka, hal ini

       dapat membantu aliran kas bagi perusahaan-perusahaan lessee yang baru

       berdiri dan belum memiliki kondisi finansial yang solid.

   2. Dibandingkan pembiayaan melalui kredit perbankan, pembiayaan sewa guna

       lebih fleksibel kerena lebih dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangan

       pihak lessee.

   3. Sewa guna merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang bersifat off

       balance sheet, yang berarti bahwa transaksi sewa guna tidak tercantum

       sebagai komponen utang pada neraca perusahaan lessee, sehingga

       berdampak positif pada rasio keuangan perusahaan tersebut.

   4. Salah satu jenis transaksi sewa guna, yaitu operating lease yang berjangka

       waktu singkat, dapat mengatasi resiko keuangan yang dihadapi pihak lessee.

   5. Pembayaran sewa secara periodik dengan jumlah tetap memberikan

       kemudahan bagi pihak lessee dalam penyusunan anggaran tahunan.



2.6 Metode Pembayaran Leasing (sewa guna)

          Besarnya uang sewa yang dibayarkan oleh pihak lessee terdiri atas unsur

   bunga dan cicilan pokok yang jumlahnya selalu berubah-ubah. Pembayaran

   bunga tersebut semakin kecil sejalan dengan penurunan saldo pokok. Besarnya

   pembayaran sewa setiap periodenya ditentukan oleh faktor-faktor sebagai

   berikut :

   1. Nilai modal yang juga merupakan nilai kontrak sewa guna. Nilai barang

       modal merupakan penjumlahan harga barang modal dengan nilai sisanya

       pada akhir masa kontrak.
2. Simpanan jaminan atau security deposit. Simpanan jaminan merupakan

        semacam uang muka pihak lessee atas suatu kontrak sewa guna yang

        besarnya bergantung pada kesepakatan antara lessor dengan lessee.

    3. Nilai sisa (residual value). Nilai sisa adalah perkiraan wajar atas nilai suatu

        barang modal yang dilease pada masa akhir kontrak.

    4. Jangka waktu. Jangka waktu kontrak sewa guna berkait erat dengan jangka

        waktu kegunaan ekonomis atau manfaat suatu barang modal yang

        dileasekan. Umumnya kontrak sewa guna di Indonesia berkisar 2 s.d 5 tahun.

        Semakin lama waktu sewa guna semakin rendah pula pembayaran sewa

    5. Tingkat bunga. Tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan

        pembayarna sewa guna adalah tingkat bunga efektif yang ditetapkan oleh

        lessor.


Dalam melakukan pembayaran biaya leasing ini dapat digunakan rumus sebagai

berikut :




Dimana :


      S = besarnya sewa              i = tingkat bunga


      b = nilai barang modal         t = jumlah periode


      r = nilai sisa
Sebagai contoh :


Perhitungan pembayaran sewa guna dengan cara pembayaran di muka dapat dilihat

pada akun dibawah ini:


     -   Nilai barang modal : Rp 400 juta

     -   Nilai sisa : Rp 40 juta

     -   Simpanan jaminan (10% dari nilai barang) : Rp 40 juta

     -   Tingkat bunga pertahun 24% (per bulan 2%)

     -   Jangka waktu : 12 bulan

     -   Masa kontrak : 1 Januari 2000 s.d 31 Desember 2000


Dengan menggunakan formula diatas, dapat dihitung besarnya sewa per bulan

sebagai berikut :


S=



 =


 = 33.373.978


Pada periode 1 langsung dilakukan pembayaran sewa sebesar Rp33.373.978.
BAB III


                                   PENUTUP




3.1 Kesimpulan


           Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan

   perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan

   oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-

   pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut

   untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang

   jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama.


           Perusahaan pembiayaan di Indonesia lebih dikenal dengan nama leasing.

   Kegiatan utama perusahaan sewa guna adalah bergerak dibidang pembiayaan

   untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah atau lessee.


           Sewa guna usaha merupakan metode pembiayaan yang fleksibel dalam

   memenuhi berbagai kebutuhan pihak lessee. Leasing sebagai alternatif sumber

   pembiayaan memiliki beberapa kelebihan di bandingkan pembiayaan lainnya,

   antara lain :


   1. Transaksi dapat dilakukan tanpa harus adanya uang muka.

   2. Pembiayaan sewa guna lebih fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan

       kondisi keuangan perusahaan.
3. Sewa guna bersifat off balance sheet, atau berarti sewa guna tidak tercantum

      sebagai komponen utang pada neraca perusahaan.

   4. Pembayaran sewa guna memberikan kemudahan bagi pihak lessee dalam

      penyusunan anggaran tahunan.




3.2 Saran

            Dari pembahasan dalam makalah ini, ada beberapa saran untuk para

   pengusaha khususnya :


   1. Munculnya lembaga leasing merupakan alternatif yang menarik bagi para

      pengusaha karena saat ini banyak para pengusaha cenderung menggunakan

      dana rupiah tunai untuk kegiatan operasional perusahaan. Melalui leasing

      mereka bisa memperoleh dana untuk membiayai pembelian barang-barang

      modal dengan jangka waktu pengembalian antara tiga tahun hingga lima

      tahun atau lebih.

   2. Para pengusaha juga memperoleh keuntungan-keuntungan lainnya seperti

      kemudahan dalam pengurusan, dan adanya hak opsi.
DAFTAR PUSTAKA




Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Tiga Cetakan
       Ketujuh belas, Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada, Yogyakarta 1994


Bambang Riyanto, Manajemen Pembelanjaan, BPFI-UGM, 1998


Dr. Harmono, SE., M.Si, Manajemen Keuangan, Ed 1, Bumi Aksara, Jakarta
       2009


Dr. Sutrisno, Manajemen Keuangan, BPFI-UGM, 2001


http://wartawarga.gunadarma/ac.id/2010/03/leasing-tugas-blk/


http://kamissore.blogspot.com/200perusahaan-leasing-sewa-guna-usaha.html


http://hakim20.wordpress.com/200mekanisme-leasing/


Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta, PT. Raja Grafindo
       Persada, 2008


Lukas Admadjaya, Manajemen Keuangan dan Aplikasi, Andi Ofset, Edisi
       Revisi, Jakarta 2008


M. Narifin, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta,
       2004
Leasing.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishnamadureh
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTMiftah Iqtishoduna
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATUofa_Unsada
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASDevia13
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahmasids
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Marhamah Saleh
 
Presentasi Makalah Lembaga Pembiayaan
Presentasi Makalah Lembaga PembiayaanPresentasi Makalah Lembaga Pembiayaan
Presentasi Makalah Lembaga PembiayaanRizki Ogawa
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahcitra Joni
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankAfdal Adam
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahmadureh
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutanmsahuleka
 
makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesiaNisa Ell
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Penetapan margin dan nisbah bagi hasil
Penetapan margin dan nisbah bagi hasilPenetapan margin dan nisbah bagi hasil
Penetapan margin dan nisbah bagi hasilPT Lion Air
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 

Mais procurados (20)

Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishna
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
 
Bank garansi
Bank garansiBank garansi
Bank garansi
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'
 
Presentasi Makalah Lembaga Pembiayaan
Presentasi Makalah Lembaga PembiayaanPresentasi Makalah Lembaga Pembiayaan
Presentasi Makalah Lembaga Pembiayaan
 
Presentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutangPresentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutang
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Leasing
LeasingLeasing
Leasing
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
murabahah
murabahahmurabahah
murabahah
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabah
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesia
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Penetapan margin dan nisbah bagi hasil
Penetapan margin dan nisbah bagi hasilPenetapan margin dan nisbah bagi hasil
Penetapan margin dan nisbah bagi hasil
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 

Destaque

Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasingkhallad
 
Manajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganManajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganRetna Rindayani
 
Sewa guna usaha
Sewa guna usahaSewa guna usaha
Sewa guna usahanonarunny
 
Anggaran Piutang
Anggaran PiutangAnggaran Piutang
Anggaran PiutangSri Rahayu
 
Anggaran piutang
Anggaran piutangAnggaran piutang
Anggaran piutangSri Rahayu
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMENErmawati Syahrudi
 
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISSTANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISErmawati Syahrudi
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Sarah Fadhila
 
Leasing Presentation
Leasing PresentationLeasing Presentation
Leasing PresentationDoni Munte
 
Presentasi pengenalan peramban chromium pada blank on
Presentasi pengenalan peramban chromium pada blank onPresentasi pengenalan peramban chromium pada blank on
Presentasi pengenalan peramban chromium pada blank onOwner Istana Media
 
Designing Teams for Emerging Challenges
Designing Teams for Emerging ChallengesDesigning Teams for Emerging Challenges
Designing Teams for Emerging ChallengesAaron Irizarry
 

Destaque (17)

Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Presentasi leasing
Presentasi leasingPresentasi leasing
Presentasi leasing
 
Manajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganManajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuangan
 
Sewa guna usaha
Sewa guna usahaSewa guna usaha
Sewa guna usaha
 
Anggaran Piutang
Anggaran PiutangAnggaran Piutang
Anggaran Piutang
 
Anggaran piutang
Anggaran piutangAnggaran piutang
Anggaran piutang
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
 
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSISSTANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
STANDARD SCORE, SKEWNESS & KURTOSIS
 
Cash Budget
Cash BudgetCash Budget
Cash Budget
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS
 
Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)
 
Leasing Presentation
Leasing PresentationLeasing Presentation
Leasing Presentation
 
Presentasi pengenalan peramban chromium pada blank on
Presentasi pengenalan peramban chromium pada blank onPresentasi pengenalan peramban chromium pada blank on
Presentasi pengenalan peramban chromium pada blank on
 
Anggaran kas
Anggaran kasAnggaran kas
Anggaran kas
 
Designing Teams for Emerging Challenges
Designing Teams for Emerging ChallengesDesigning Teams for Emerging Challenges
Designing Teams for Emerging Challenges
 

Semelhante a Leasing.

MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingcekkembali dotcom
 
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...Rinytrianas21
 
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...sucimeidianapratiwi
 
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceSEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceLayonHocben1
 
LEASING (SEWA GUNA USAHA)
LEASING (SEWA GUNA USAHA)LEASING (SEWA GUNA USAHA)
LEASING (SEWA GUNA USAHA)reidjen raden
 
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Lita Adjalah
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasingAgunggung
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasingAgunggung
 
Multifinance
MultifinanceMultifinance
Multifinancemlnsaeful
 

Semelhante a Leasing. (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
 
LEASING
LEASINGLEASING
LEASING
 
Leasing
Leasing Leasing
Leasing
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan b...
 
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATA...
 
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceSEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
 
Sewa+guna+usaha
Sewa+guna+usahaSewa+guna+usaha
Sewa+guna+usaha
 
BLK.pptx
BLK.pptxBLK.pptx
BLK.pptx
 
LEASING (SEWA GUNA USAHA)
LEASING (SEWA GUNA USAHA)LEASING (SEWA GUNA USAHA)
LEASING (SEWA GUNA USAHA)
 
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
 
Leasing blkl
Leasing blklLeasing blkl
Leasing blkl
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasing
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasing
 
Multifinance
MultifinanceMultifinance
Multifinance
 

Leasing.

  • 1. MAKALAH LEASING Diajukan dan dipersentasikan pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan Di bawah bimbingan : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM Di Susun Oleh : Turmudi UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN FAKULTAS EKONOMI – JURUSAN MANAJEMEN SOLOK - 2010
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya dan inayahnya hingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini, dan selanjutnya Solawat beriring Salam buat Junjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing manusia kejalan yang benar. Makalah yang berjudul LEASING ini berisi tentang bagaimana Leasing itu dalam proses dan pelaksanaanya antara kontrak yang dilakukan pemilik aktiva dengan pemakai aktiva dalam jangka waktu tertentu. Namun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan di kemudian hari. Penulis
  • 3. DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR.............................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2 1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................... 2 1.4 Sistimatika Penulisan ................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Leasing ..................................................................................... 4 2.2 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Leasing .................................................. 5 2.3 Jenis-jenis Transaksi Leasing (sewa guna) ................................................ 5 2.4 Prosedur Mekanisme Leasing (sewa guna) ................................................ 7 2.5 Keunggulan Leasing (sewa guna) .............................................................. 8 2.6 Metode Pembayaran Leasing (sewa guna) ................................................. 9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 12
  • 4. 3.2 Saran ........................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disadari atau tidak perkembangan teknologi informasi telah menciptakan berbagai kesempatan dibidang keuangan. Perkembangan lembaga pembiayaan akhir-akhir ini sudah begitu pesat. Leasing sebagai salah satu bentuk pembiayaan telah menjangkau berbagai objek seperti apartemen, perkantoran, telepon, mobil, komputer dan bahkan bangunan dan peralatan pabrik. Leasing adalah suatu kontrak antara pemilik aktiva yang di sebut dengan Lessor dan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut yang di sebut Lessee untuk jangka waktu tertentu. Salah satu manfaat leasing adalah bahwa Lessee dapat memanfaatkan aktiva tersebut tanpa harus memiliki aktiva tersebut. Sebagai kompensasi manfaat yang dinikmati, maka Lessee mempunyai kewajiban untuk membayar secara periodik sebagai sewa aktiva yang digunakan. Manfaat lain adalah bahwea Lessee tidak perlu menanggung biaya perawatan, pajak dan asuransi. Leasing memiliki berbagai bentuk, ada tiga yang paling populer adalah ; (a) Sale and Lease back, (b) Operating Leases, (c) Financial atau Capital Leases Bentuk yang pertama adalah sale and lease back di mana perusahaan yang memiliki aktiva seperti tanah, bangunan dan peralatan pabrik menjual aktiva tersebut kepada perusahaan lain dan sekaligus menyewa kembali aktiva tersebut untuk periode tertentu. Betuk kedua operating leases yang sering di
  • 6. sebut dengan service leases atau direct leases. Jenis kedua ini pihak lessor menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan yang keseluruhannya tertcakup dalam pembayaran leasing. Dan bentuk ketiga adalah financial atau capital leasing, pada bentuk ketiga ini lessor tidak menanggung biaya perawatan, tidak dapat dibatalkan (not cancelable), dan diatmortisasikan secar penuh (full amortized). Demikian dalam makalah yang berjudul LEASING ini akan dijelaskan pengertian leasing dan terapananya dalam kontrak dan pembiayaannya antara pemilik kativa dengan pemakai aktiva. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang makalah, maka dapat penulis ambil sebagai rumusan masalah adalah : “bagaimana penerapan leasing dalam kontrak antara pemilik aktiva dengan pemakai aktiva untuk upaya memilih menyewa barang aktiva atau membeli aktiva”. 1.3 Tujuan dan Manfaat penulisan Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Diajukan dan di persentasikan pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan. 2. Di harapakan para pembaca / mahasiswa dapat memahami apa itu Leasing dan bagaimana terapannya dalam kontrak antara pemilik aktiva dengan pemakai aktiva.
  • 7. Dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah : 1. Dengan memahami isi makalah ini di harapkan akan menambah pengetahuan bagi pembaca / mahasiswa 2. Dapat mengetahui bagaimana proses leasing. 1.4 Sistimatika Penulisan Untuk mempermudah para pembaca mengenai isi makalah ini maka penulis sertakan sistimatika penulisan : 1. BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan serta Sistimatika Penulisan. 2. BAB II Pembahasan, terdiri dari Pengertian Leasing, Pihak-pihak yang Terlibat dalam Leasing, Jenis-jenis Transaksi Leasing (sewa guna), Prosedur Mekanisme Leasing (sewa guna), Keunggulan Leasing (Sewa Guna ) dan Metode Pembayaran Leasing (sewa guna) 3. BAB III Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran
  • 8. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Leasing Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran- pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor. Melalui pembiayaan leasing perusahaan dapat memperoleh barang- barang modal untuk operasional dengan mudah dan cepat. Hal ini sungguh berbeda jika kita mengajukan kredit kepada bank yang memerlukan persyaratan serta jaminan yang besar. Bagi perusahaan yang modalnya kurang atau menengah, dengan melakukan perjanjian leasing akan dapat membantu perusahaan dalam menjalankan roda kegiatannya. Setelah jangka leasing selesai, perusahaan dapat membeli barang modal yang bersangkutan. Perusahaan yang memerlukan sebagian barang modal tertentu dalam suatu proses produksi secara tibatiba, tetapi tidak mempunyai dana tunai yang cukup, dapat mengadakan perjanjian leasing untuk mengatasinya. Dengan melakukan leasing akan lebih
  • 9. menghemat biaya dalam hal pengeluaran dana dibanding dengan membeli secara tunai. 2.2 Pihak - pihak yang Terlibat Dalam Leasing Dalam leasing ada beberapa pihak-pihak yang terlibat, yaitu pemilik / penyedia aktiva dan pemakai aktiva, di antaranya : 1. Lessor, yaitu perusahaan sewa guna atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak Lessee dalam bentuk penyediaan barang modal 2. Lessee, yaitu perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari pihak Lessor 3. Supplier, yaitu perusahaan yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual kepada Lessee dengan pembayara secara tunai oleh Lessor 4. Kreditur, Pihak kreditur dalam transaksi sewa guna biasanya adalah bank yang memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor. Kreditur atau pihak bank juga dapat memberikan kredit kepada pihak supplier untuk pembelian barang-barang modal yang kemudian akan di jual sebagai objek sewa guna kepada Lessee atau Lessor. 2.3 Jenis – jenis Transaksi Leasing (Sewa Guna) 1. Finance Lease Finance lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  • 10. a. Objek sewa guna atau barang modal yang dimiliki lessor dapat berupa benda bergerak ataupun benda tidak bergerak yang memiliki umur maksimum sama dengan masa kegunaan ekonomis barang tersebut. b. Lesse berkewajiban melakukan pembayaran kepada lessor secara berkala sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang telah di setujui. c. Lessor tidak dapat secara sepihak membatalkan kontrak atau mengakhiri masa kontrak dalam jangka waktu perjanjian yang telah disetujui. d. Lessee pada akhir masa kontrak memiliki hak / opsi beli untuk membeli objek sewa guna sesuai dengan nilai sisa atau residual value. Finace leasse sendiri terbagi kedalam beberapa bentuk transaksi. Dua bentuk finance lease yang umumnya di jumpai adalah : a. Direct Financial Lease Merupakan suatu bentuk transaksi sewa guna di mana lessor membeli suatu barang atas permintaan pihak lessee dan sekaligus menyewakan barang tersebut kepada lessee yang bersangkutan. Tujuan utama pihak lessee dari transaksi ini adalah untuk mendapatkan pembiayaan dengan cara sewa guna dalam bentuk perolehan barang modal yang dapat digunakan dalam proses produksi. b. Sale and Lease Back Dalam transaksi sale and lease back pihak lessee sengaja menjual barang modalnya kepada lessor untuk kemudian dilakukan konrtak sewa guna atas barang tersebut antara lessor dengan lessee yang dalam hal ini merupakan pihak yang mejual barang untuk digunakan selama sewa guna yang disetujui kedua belah pihak.
  • 11. 2. Operating Lease Operating lease adalah suatu bentuk pembiayaan dengan ciri-ciri yaitu : a. Objek sewa guna digunkan oleh lessee dalam masa kontrak dengan jangka waktu relatif pendek dari pada umur ekonomisnya b. Jumlah seluruh pembayaran sewa secara berkala yang dilakukan oleh lessee kepada lessor tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang modal berikut dengan harganya, karena pihak lessor justru mengharapkan keuntungan dari penjualan barang setelah berakhirnya masa kontrak . c. Resiko ekonomis dan biaya pemeliharaan barang modal yang mejadi objek sewa guna ditanggung oleh pihak lessor. d. Barang modal yang menjadi objek sewa guna harus dikembalikan oleh pihak lessee kepada pihak lessor pada akhir masa kontrak atau dapat dikatakan bahwa pihak lessee tidak memiliki hak /opsi untuk membeli objek sewa guna. e. Bersifat cancellable atau pihak lessee dapat secare sepihak membatalkan perjanjian kontrak sewa guna sewaktu-waktu. 2.4 Prosedur Mekanisme Leasing (Sewa Guna) Dalam melakukan perjanjian leasing terhadap prosedur dan mekanisme yang harus di jalankan yang secara garis besar dapat di uraikan sebagai berikut : 1. Lessee bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan, mengadakan penawaran harga dan menunjuk supplier peralatan yang memuaskan.
  • 12. 2. Setelah lessee mengisi formulir permohonan lessee, maka dikirimkan kepada lessor disertai dokumen lengkap. 3. Lessor mengevaluasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk memberikan fasilitas lease dengan syarat dan kondisi yang disetujui lessee (lama kontrak pembayaran sewa lesse), setelah ini maka kontrak lessee dapat di tandatangani. 4. Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak asuransi untuk peralatan yang dilease dengan perusahan asuransi yang disetujui lessor, seperti yang tercantum dalam kontrak lease. Antara lessor dan perusahaan asuransi terjalin perjanjian kontrak utama. 5. Supplier dapat mengirimkan peralat yang dilease ke lokasi lessee. Untuk mempertahankan dan memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier akan menandatangani perjanjian purna jual. 6. Lessee menandatangani tanda terima peralatan dan menyerahkan kepada supplier. 7. Supplier menyerahkan tanda terima (yang diterima dari lessee), bukti dan pemindahan pemilikan kepada lessor. 8. Lessor membayar harga peralatan yang dilease kepada supplier. 9. Lessee membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah ditentukan dalam kontrak lease. 2.5 Keunggulan Leasing (Sewa Guna) Ada beberapa keunggulan yang diperoleh perusahaan dengan melakukan sewa guna dalam operasi usahanya, antara lain :
  • 13. 1. Transaksi sewa guna dapat dilakukan tanpa harus adanya uang muka, hal ini dapat membantu aliran kas bagi perusahaan-perusahaan lessee yang baru berdiri dan belum memiliki kondisi finansial yang solid. 2. Dibandingkan pembiayaan melalui kredit perbankan, pembiayaan sewa guna lebih fleksibel kerena lebih dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangan pihak lessee. 3. Sewa guna merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang bersifat off balance sheet, yang berarti bahwa transaksi sewa guna tidak tercantum sebagai komponen utang pada neraca perusahaan lessee, sehingga berdampak positif pada rasio keuangan perusahaan tersebut. 4. Salah satu jenis transaksi sewa guna, yaitu operating lease yang berjangka waktu singkat, dapat mengatasi resiko keuangan yang dihadapi pihak lessee. 5. Pembayaran sewa secara periodik dengan jumlah tetap memberikan kemudahan bagi pihak lessee dalam penyusunan anggaran tahunan. 2.6 Metode Pembayaran Leasing (sewa guna) Besarnya uang sewa yang dibayarkan oleh pihak lessee terdiri atas unsur bunga dan cicilan pokok yang jumlahnya selalu berubah-ubah. Pembayaran bunga tersebut semakin kecil sejalan dengan penurunan saldo pokok. Besarnya pembayaran sewa setiap periodenya ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Nilai modal yang juga merupakan nilai kontrak sewa guna. Nilai barang modal merupakan penjumlahan harga barang modal dengan nilai sisanya pada akhir masa kontrak.
  • 14. 2. Simpanan jaminan atau security deposit. Simpanan jaminan merupakan semacam uang muka pihak lessee atas suatu kontrak sewa guna yang besarnya bergantung pada kesepakatan antara lessor dengan lessee. 3. Nilai sisa (residual value). Nilai sisa adalah perkiraan wajar atas nilai suatu barang modal yang dilease pada masa akhir kontrak. 4. Jangka waktu. Jangka waktu kontrak sewa guna berkait erat dengan jangka waktu kegunaan ekonomis atau manfaat suatu barang modal yang dileasekan. Umumnya kontrak sewa guna di Indonesia berkisar 2 s.d 5 tahun. Semakin lama waktu sewa guna semakin rendah pula pembayaran sewa 5. Tingkat bunga. Tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan pembayarna sewa guna adalah tingkat bunga efektif yang ditetapkan oleh lessor. Dalam melakukan pembayaran biaya leasing ini dapat digunakan rumus sebagai berikut : Dimana : S = besarnya sewa i = tingkat bunga b = nilai barang modal t = jumlah periode r = nilai sisa
  • 15. Sebagai contoh : Perhitungan pembayaran sewa guna dengan cara pembayaran di muka dapat dilihat pada akun dibawah ini: - Nilai barang modal : Rp 400 juta - Nilai sisa : Rp 40 juta - Simpanan jaminan (10% dari nilai barang) : Rp 40 juta - Tingkat bunga pertahun 24% (per bulan 2%) - Jangka waktu : 12 bulan - Masa kontrak : 1 Januari 2000 s.d 31 Desember 2000 Dengan menggunakan formula diatas, dapat dihitung besarnya sewa per bulan sebagai berikut : S= = = 33.373.978 Pada periode 1 langsung dilakukan pembayaran sewa sebesar Rp33.373.978.
  • 16. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Leasing atau sewa-guna-usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran- pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Perusahaan pembiayaan di Indonesia lebih dikenal dengan nama leasing. Kegiatan utama perusahaan sewa guna adalah bergerak dibidang pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah atau lessee. Sewa guna usaha merupakan metode pembiayaan yang fleksibel dalam memenuhi berbagai kebutuhan pihak lessee. Leasing sebagai alternatif sumber pembiayaan memiliki beberapa kelebihan di bandingkan pembiayaan lainnya, antara lain : 1. Transaksi dapat dilakukan tanpa harus adanya uang muka. 2. Pembiayaan sewa guna lebih fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan.
  • 17. 3. Sewa guna bersifat off balance sheet, atau berarti sewa guna tidak tercantum sebagai komponen utang pada neraca perusahaan. 4. Pembayaran sewa guna memberikan kemudahan bagi pihak lessee dalam penyusunan anggaran tahunan. 3.2 Saran Dari pembahasan dalam makalah ini, ada beberapa saran untuk para pengusaha khususnya : 1. Munculnya lembaga leasing merupakan alternatif yang menarik bagi para pengusaha karena saat ini banyak para pengusaha cenderung menggunakan dana rupiah tunai untuk kegiatan operasional perusahaan. Melalui leasing mereka bisa memperoleh dana untuk membiayai pembelian barang-barang modal dengan jangka waktu pengembalian antara tiga tahun hingga lima tahun atau lebih. 2. Para pengusaha juga memperoleh keuntungan-keuntungan lainnya seperti kemudahan dalam pengurusan, dan adanya hak opsi.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Tiga Cetakan Ketujuh belas, Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada, Yogyakarta 1994 Bambang Riyanto, Manajemen Pembelanjaan, BPFI-UGM, 1998 Dr. Harmono, SE., M.Si, Manajemen Keuangan, Ed 1, Bumi Aksara, Jakarta 2009 Dr. Sutrisno, Manajemen Keuangan, BPFI-UGM, 2001 http://wartawarga.gunadarma/ac.id/2010/03/leasing-tugas-blk/ http://kamissore.blogspot.com/200perusahaan-leasing-sewa-guna-usaha.html http://hakim20.wordpress.com/200mekanisme-leasing/ Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2008 Lukas Admadjaya, Manajemen Keuangan dan Aplikasi, Andi Ofset, Edisi Revisi, Jakarta 2008 M. Narifin, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta, 2004