Dokumen tersebut merupakan rencana bisnis untuk usaha BOCI Simantul yang menjual baso aci dengan pilihan toping dan tingkat kepedasan. Rencana bisnis ini membahas latar belakang ide bisnis, analisis pasar termasuk SWOT dan target konsumen, serta rencana operasional dan keuangan usaha.
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
UTS Kewirausahaan2, Khairina Arare, BUSSINES PLAN
1. BUSSINES PLAN
“Boci Simantul”
Disusun untuk memenuhi tugas UTS Kewirausahaan 2
Dosen Pengampu: Erlina Puspitaloka Mahadewi, SE, MM, MBL, CMA
Disusun oleh:
Khairina arare
NIM. 20200303005
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2022
2. 1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dunia bisnis semakin diminati oleh berbagai kalangan. Salah satu ide bisnis
kreatif yang menguntungkan adalah bisnis makanan. Usaha makanan merupakan
peluang alternatif untuk meningkatkan ekonomi, karena kebutuhan akan makanan tidak
pernah mati dan akan terus dicari oleh semua orang. Selama manusia masih di bumi,
kebutuhan akan makanan akan terus ada. Kebutuhan akan makanan adalah kebutuhan
yang paling mendasar bagi manusia untuk dapat melangsungkan hidup. Persaingan
dalam bisnis makananpun semakin ketat. Maka ide kreatif sangat diperlukan agar
produk tidak kalah di pasaran.
Dengan ide bisnis yang kreatif, usaha kecil bisa menjadi berkembang. Bahkan
usaha kecil bisa berubah menjadi besar yang membuka banyak cabang. Dalam mencari
ide tidak perlu penemuan besar, tapi bisa dengan sesuatu yang sederhana yang belum
terpikirkan oleh orang lain. Misalnya saja dengan sedikit memodifikasi dan berinovasi
dengan usaha makanan yang sudah ada dan sudah banyak keberadaannya disekitar kita.
Dalam hal ini saya akan membuat bisnis makanan yaitu jajanan khas Garut yang
sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat kota Jakarta yang mayoritas menyukai
jajanan dengan rasa pedas yaitu boci (bakso aci). Selain rasanya yang enak dan pedas,
harganyapun relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan dan bahannyapun
mudah didapat serta cara pembuatannya juga cukup mudah. Seperti yang kita ketahui
bahwasanya ide bisnis boci adalah usaha makanan yang sudah banyak orang temukan,
tetapi saya memodifikasikan boci dengan kereatif yaitu dengan cara : pembeli bisa
memilih sendiri ingin menambahkan toping apa saja, dan menentukan level
kepedasannya
b. Problem
Harga dan kualitas produk merupakan masalah yang sering dihadapi saat
melakukan bisnis. Harga menjadi salah satu nilai penting ketika seseorang ingin
membeli suatu produk. Harga yang mahal membuat konsumen berpikir ulang untuk
membeli produk tersebut, sedangkan harga yang murah memberikan persepsi
ketidakpercayaan kepada produk tersebut. Kualitas produk menjadi poin penting di
samping dengan harga. Kualitas yang baik selalu dilihat oleh konsumen, sedangkan
kualitas yang buruk menjadi pilihan akhir, bahkan tidak dipilih oleh konsumen.
Masalah utama yang ada pada produk saya ini lebih ke harga bahan-bahan
terutama bahan utamanya itu daging ayam. Daging ayam sewaktu-waktu bisa saja naik
begitu pesat dan terkadang turunnya harga dagingpun hanya berkurang beberapa rupiah
saja. Permasalahan ini yang akan berubah-ubah dalam harga pokok penjualan. Saya
ingin mempunyai HPP (harga pokok penjualan) yang sangat pas tetapi tidak menjadikan
mahal untuk pelanggan dengan kualitas yang baik. Mungkin yang saya jual ini bersaing
dengan kompetitor lainnya, ada beberapa yang sama penjualannya seperti saya tetapi
3. tidak memperhatikan komposisi yang aman bagi kesehatan fokuskan lebih ke hal
packaging konsep menu yang variatif.
c. Solution
Solusi pada permasalahan yang dihadapi oleh ide bisnis saya yaitu yang pertama
saya ingin mempunyai HPP (harga pokok penjualan) sendiri yang sangat pas tetapi tidak
menjadikan mahal untuk pelanggan dengan kualitas yang baik, yang kedua yaitu dengan
HPP yang saya tentukan saya harus memperhatikan komposisi yang aman bagi
kesehatan. Karena banyak sekali usaha yang tidak memperhatikan komposisinya dan
mereka hanya focus pada packaging yang menarik agar disukai banyak konsumen
Modal/aspek keuangan pada hakekatnya merupakan faktor pelengkap dalam
kegiatan wirausaha, sedangkan salah satu kunci keberhasilan usaha bukan terletak
pada banyaknya modal, tetapi jumlah modal yang tepat dan penggunaan yang
tepat. Oleh sebab itu, jumlah modal yang dibutuhkan harus sesuai dengan hal-hal
berikut :
Tingkat keuntungan yang diperoleh.
Kemampuan mengembalikan pokok utang dan bunga.
Potensi pasar dan konsumen.
Selaras dengan penggunaan uang (modal) itu sendiri.
Agar meminimalisasi terjadinya risiko keuangan dalam bisnis saya ini, maka
saya akan melakukan hal sebagai berikut:
Pembukuan yang teratur.
Pengelolaan keuangan yang baik.
Mengikuti asuransi/jaminan usaha lainnya.
d. Opportunity
Besarnya tingkat minat dan keinginan masyarakat terhadap kuliner-kuliner atau
makanan yang memiliki rasa pedas, apalagi makanan yang bisa memilih level
kepedasan
Kebanyakan konsumen lebih memilih mengkonsumsi makanan yang tidak ribet.
Pengembangan media promosi melalui berbagai media sosial.
Mengembangkan produk yang baru dengan mempertahanan cita rasa yang khas.
2. ANALISIS INTERNAL & EKSTERNAL
a. Analisis VRIO
Implementasi sumber daya pada ide bisnis usaha boci saya dapat mencapai keunggulan
bersaing berdaya tahan yang berkesinambungan apabila memenuhi 4 (empat) kriteria
sesuai dengan VRlO framework yaitu: valuable, rare, imperfectly imitable dan exploited
by organizations.
1) Valuable: sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki pada ide bisnis usaha boci
saya yaitu memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang
4. didapat dan menetralisir ancaman yang dihadapinya di dalam lingkungan bisnis
kuliner/makanan.
2) Rare: sumber daya yang ada pada ide bisnis usaha Boci Simantul saya saat ini
termasuk langka atau hanya dimiliki oleh sedikit pesaing.
3) Imperfectly imitable /costly to imitate: sumber daya pada ide bisnis usaha boci
saya yang apabila dapat ditiru oleh pesaing akan membutuhkan biaya dan
kreatifitas yang lebih besar.
4) Exploited by organizations: tata laksana/ kebijakan dan prosedur organisasi pada
ide bisnis usaha boci saya yaitu mendukung pemanfaatan dari sumber daya dan
kapabilitas yang valuable, rare and costly to imitate.
Berikut ini indikator-indikator keunggulan sumber daya fisik pada ide bisnis usaha boci
saya adalah sebagai berikut:
Aset Berwujud Valuable Rare Costly
To
Imitate
Organizations Completive
Implication
Sumber
daya
fisik
Lokasi usaha
ide binis
YES YES YES YES Realize
Sustainable
Competitive
Advantage
Fasilitas bisnis YES YES YES YES Realize
Sustainable
Competitive
Advantage
Tempat
produksi
YES YES YES YES Realize
Sustainable
Competitive
Advantage
Cadangan
bahan baku
YES YES YES YES Realize
Sustainable
Competitive
Advantage
b. Analisis SWOT
1) Strength (Kekuatan)
Keunggulan produk
Saya menawarkan suatu produk baso aci dengan bumbu rempah pilihan, yang
sudah banyak dikenal dipasaran. Harga yang saya tawarkan sangat terjangkau,
tanpa bahan pengawet dan menyajikan cita rasa yang berbeda.
Bahan baku mudah di dapat
Bahan baku pembuatan baso aci ini tersedia karena sudah ada pemasok
langganan.
Fungsi Pemasaran
5. Dengan majunya teknologi maka maju pula promosi. Sehingga promosinya
gampang sekali dilakukan melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Situs
Web dan lain sebagainya.
2) Weakness (Kelemahan)
Belum memiliki cukup pengalaman. Pengalaman untuk memulai usaha yang
masih sangat minim merupakan suatu kelemahan yang harus diatasi.
Produksi ini volume penjualannya belum terbilang tinggi.
Usaha boci simantul ini menggunakan modal sendiri yang membuat usaha ini
memiliki keterbatasan dalam hal permodalan.
Kendaraan operasional yang terbatas.
Produk yang dihasilkan masih menggunakan tenaga manual yaitu masih
menggunakan tangan dalam proses pembuatannya.
Harga bahan baku produksi sering berubah-ubah
3) Opportunities (Peluang)
Belum adanya pesaing yang menjual produk sejenis.
Besarnya tingkat minat dan keinginan masyarakat terhadap kuliner-kuliner yang
baru.
Kebanyakan konsumen lebih memilih mengkonsumsi makanan yang tidak ribet.
Pengembangan media promosi melalui berbagai media sosial.
Mengembangkan produk yang baru dengan mempertahanan cita rasa yang khas.
4) Threats (Ancaman)
Munculnya pesaing baru yang datang dan memiliki inovasi yang lebih menarik
yang dapat mengalihkan perhatian para konsumen terhadap produk kita.
Munculnya pesaing yang baru jika produk kita disukai oleh banyak orang.
Kemungkinan harga yang ditawarkan oleh pesaing lebih murah.
Selera konsumen yang berbeda-beda yang dapat menyebabkan adanya
kemungkinan produk bakso pentol ini dapat kurang diterima oleh masyarakat.
c. Analysis PEST
1) Politik (Politic)
Faktor politik merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi
menjalankan bisnis. Faktor politik yang dibahas antara lain masalah hukum yang
berlaku, kebijakan pemerintah, dan aturan formal dan informal dalam lingkungan
dimana perusahaan melakukan kegiatan usahanya. Beberapa factor politik yang
dapat mempengaruhi jalannya bisnis Boci Simantul ini termasuk dukungan
pemerintah terhadap UMKM melalui pengurangan pajak. Pengurangan Pajak bagi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tertuang dalam Peraturan Pemerintah
(PP) revisi nomor 46 Tahun 2013 tentang pajak penghasilan dari usaha yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan omzet kotor tertentu. Sebelumnya,
menurut PP 46/2013 pajak UMKM bersifat final sebesar 1% dan berlaku untuk
6. UMKM dengan omzet maksimal Rp 4,8 juta dalam setahun. Hal ini berdampak
positif bagi UKM.
Selain itu, adanya peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Nomor 11 Tahun 2014 tentang standar usaha restoran yang harus dipertimbangkan
serta peraturan ketenagakerjaan UU no. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
yang mengatur hak-hak pekerja yang dilindungi oleh undang-undang mewajibkan
harus melaksanan usaha sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah diuraikan di
atas.
Dari aspek politik yang telah diuraikan di atas, maka usaha Boci Simantul ini
melihat adanya peluang terhadap usaha yang akan didirikan karena adanya
dukungan dari pemerintah terkait dengan penurunan pajak.
2) Ekonomi (Economy)
Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang akan datang
dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi bisnis Boci Simantul ini. Keadaan
perekonomian Indonesia dewasa ini sudah dapat dikatakan mengalami
pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, Indonesia mengalami
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen. Salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan industri kuliner. Hal ini dapat dilihat
dari kontribusi industri makanan dan minuman terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan industry
pengolahan nonmigas pada triwulan III/2017 sebesar 5,49%. Hal ini menunjukkan,
kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDB sektor industry pengelolahan
nonmigas diberikan oleh cabang industri makanan dan minuman sebesar 34,59%.
(ekbis.sindonews.com, 2017)
Melihat uraian di atas, saya yakin bahwa industri makanan dan minuman
akan terus didukung oleh pemerintah karena peran industri makanan dan minuman
selalu memberikan pertumbuhan yang positif terhadap ekonomi Indonesia.
3) Sosial (Social)
Faktor sosial dipertimbangkan dari gaya hidup, pola konsumsi, dan preferensi
masyarakat. Zaman sekarang ini, individu sudah mengubah kebutuhan terhadap
makanan dan minuman untuk bertahan hidup menjadi wants atau keinginan.
Melihat adanya perubahan gaya hidup, masyarakat sekarang ini lebih suka makan
makanan diluar bersama teman ketimbang makan dirumah, membuat tempat makan
seperti restoran dan kafe berkembang pesat di Indonesia. Hal ini memberikan
peluang bagi ide bisnis saya untuk membuka usaha restoran Boci Simantul yang
membuat setiap individu yang datang dapat berkumpul bersama teman mereka
sambil menikmati makanan.
4) Teknologi (Technology)
Pesatnya pertumbuhan teknologi di zaman modern ini menjadikan
ketergantungan masyarakat pada teknologi semakin meningkat. Kondisi ini
7. menuntut seorang pebisnis untuk selalu menyesuaikan diri terhadap pertumbuhan
teknologi karena teknologi dapat memberikan peluang bagi sebuah bisnis untuk
berkembang.
Peluang tersebut dapat dilihat dari pesatnya penggunaan internet dan sosial
media yang berkembang di Indonesia. Pengguna internet di Indonesia sebesar 51%
dan pengguna aktif sosial media sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas masyarakat Indonesia adalah pengguna internet khususnya sosial media.
Dari data di atas, pertumbuhan teknologi dapat dijadikan sebagai peluang untuk
bisnis Boci Simantul dalam melakukan pemasaran dan riset pasar dari para
pengguna sosial media sehingga dapat meminimalisir pengeluaran yang dapat
dialokasikan untuk meningkatkan kualitas makanan dan minuman yang ditawarkan
3. ANALISIS KONSUMEN
a. Analisis STP (Segmentation, Targeting, Positioning)
1) Segmentasi Pasar
Segmentasi Geografis
ide bisnis saya yaitu berada di bisnis kuliner/makanan, dan produk yang saya
jual yaitu Baso Aci yang saya namakan dengan BOCI SiMantul. BOCI
SiMantul ini saya rencanakan akan dibuka di Daerah dengan konsentrasi
konsumen yang tinggi, seperti di Jakarta Barat. Cara penjualan saya dilakukan
dengan dua metode yaitu secara online dan secara langsung dengan tujuan agar
memudahkan pelanggan untuk membeli produk saya. Sehingga dapat
menambah segmen pasar dan membuat konsumen diluar Jakarta barat dapat
mengetahui Baso Aci yang saya buat dengan kualitas yang baik dan terjamin.
Segmentasi Demografi
Baso Aci ini bisa konsumsi oleh berbagai usia karena produk yang saya
tawarkan bukan merupakan produk khusus yang hanya dapat dikonsumsi oleh
kalangan usia tertentu, dan harganya ekonomis yang membuat banyak peminat.
Segmentasi Psikografi
Yang membuat konsumen tertarik dengan Baso Aci ini karna sedang Booming
dan harga yang terjangkau
Segmentasi Prilaku
Dibanding pesaing baso aci lainnya, baso aci yang saya buat mempunyai
keunggulan dan mempunyai variasi toping yang berbeda dengan berbagai
macam level kepedasan sesuai dengan selera konsumen. Selain itu mempunyai
ketahanan yang lama bila disimpan dengan baik, serta diolah secara alami
tanpa menggunakan bahan pengawet dan penyedap rasa, bisa dikonsumsi
setiap waktu, dan boci akan lebih awet jika disimpan di dalam lemari es atau
kulkas.
2) Targeting
8. Target saya sendiri itu lebih ke kumpulan anak remaja dan pelanggan yang gemar
akan rasa pedas. Namun bukan berarti baso aci ini tidak cocok dikonsumsi untuk
orang dewasa. Sasaran pendistribusian bisnis saya dilakukan dengan cara online
melalui media social seperti Go jek, Grab food, instagram dan WhatsApp yang
sering digunakan oleh konsumen dalam mencari informasi makanan di zaman
sekarang.
3) Positioning
Moto dari ide bisnis saya ini yaitu “Bakso Aci untuk Semua orang!” di lihat dari
motto ini dengan nyata memposisikan konsumen bahwa makanan ini bisa
dinikmati oleh semua orang, berbagai usia dan siapapun, karena memang memiliki
rasa yang khas dan nikmat. Dengan menjadikan masyarakat umum sebagai target
pasar dan konsumen, makan bisnis baso aci ini dapat memenangi dan menguasai
pelanggan melalui produk makanan baso aci. Baso aci saya ini juga mempunyai
variasi rasa yang berbeda dan bisa request toping. Tujuan yang ingin dicapai, agar
konsumen tidak merasa bosan dengan rasa yang cenderung homogen.
9. b. Customer Persona
Customer Persona ini penting sekali dalam hal Business Plan. Sebagian besar
bisnis tidak memberikan hasil maksimal sebab Customer Persona tidak bisa
didefinisikan dengan jelas. Elemen ini membuat kita harus menentukan Customer
Persona mana yang akan menjadi target bisnis kita. Misalnya, suatu maskapai
penerbangan mengeluarkan 2 produk untuk memenuhi kebutuhan 2 Customer Persona
yang berbeda atau ada 2 stasiun televisi yang menyajikan 2 acara berbeda untuk
memenuhi Customer Persona yang berbeda.
Customer Persona yaitu sebuah pola yang dibuat untuk mewakili karakteristik
audiens atau target market dari sebuah perusahaan atau bisnis , jadi Customer Persona
saya yaitu yang pertama competitive persona menginginkan produk dapat meningkatkan
kemampuannya di “kompetisi” yang di jalani, mempunyai tipe persona yang mudah
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain Dari anak kecil hingga orang dewasa
yang berusia 10-40 tahun, lalu Siswa sekitar sekolahan, serta orang-orang yang aktif di
media social. Melihat banyak masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu untuk
membeli langsung ketoko makanan, dan malas untuk pergi jadi kami menyediakan
pembelian melalui media social. Berikut ini gambaran dari target Customer Persona
pada ide bisnis saya:
10. c. Early Adopter
Ide bisnis yang saya buat merupakan usaha bisnis makanan yaitu jajanan khas
Garut yang sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat kota Jakarta yang mayoritas
menyukai jajanan dengan rasa pedas yaitu boci (bakso aci). Selain rasanya yang enak
dan pedas, harganyapun relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan dan
bahannyapun mudah didapat serta cara pembuatannya juga cukup mudah.
Adapun pelanggan yang kiranya akan membeli produk saya yaitu Remaja
milenial yang tidak bisa lepas dari tren, dan para pecinta pedas. Akan tetapi tidak hanya
anak muda saja yang akan membeli produk saya ini, pada zaman sekarang ini banyak
juga orang dewasa yang tertarik dengan makanan unik, apalagi produk yang saya
tawarkan merupakan makanan tradisional khas dari garut.
4. CUSTOMER VALUE PROPOSITION
Customer value propositions akan membahas mengenai manfaat atau benefit apa yang
akan didapatkan para pelanggan jika memilih produk kita. Hal ini menjadi kesempatan bagi
kita untuk menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang membedakan bisnis kita dengan
bisnis yang lain.
Produk yang saya jual ini berupa makanan sejenis makanan ringan atau cemilan yang
terbuat dari aci (tepung tapioca) dan memiliki berbagai macam toping, salah satunya itu
cuangki lidah. Manfaat atau benefit yang akan didapatkan para pelanggan jika memilih
produk Boci Simantul yaitu, Boci Simantul ini memiliki ciri khas yaitu level kepedasan
dengan menggunakan sambal buatan sendiri, tanpa bahan pengawet, mempunyai komposisi
yang sehat untuk tubuh, serta memiliki berbagai jenis toping jadi kami membebaskan
pelanggan untuk bisa memilih toping apa yang ingin dipakai. Tentunya produk Boci
Simantul ini memiliki kemasan yang menarik dan harga yang terjangkau.
12. 6. ANALISIS PESAING
Banyak sekali pesaing pada usaha bisnis boci karena saat ini boci sedang populer dan
banyak yang menjalankan bisnis tersebut. Maka untuk bersaing dengan pembisnis lainnya,
saya menggunakan cara yaitu dengan memodifikasi boci dengan cara : pembeli bisa memilih
toping yang diinginkan dan level kepedasannya.
a. Mengidentifikasi Pesaing
Pada umumnya pesaing hanya menyediakan ragam menu seperti pada bisnis boci
kebanyakan. Mereka hanya menawarkan boci yang kurang inovatif seperti boci tulang
rungu, boci cihuy, dan boci polos. Ditambah dengan kurang baiknya kualitas dari
kemasan, kelengkapan produk, kebersihan, dan pelayanan yang ditawarkan oleh para
pesaing. Maka mereka hanya dapat menguasai segmen pasar dari kalangan anak sekolah
atau pelajar saja.
Dengan demikian usaha Boc Simantul ini dapat memanfaatkan peluang tersebut
dengan memberikan pelayanan yang lebih ramah dan bersahabat, kebersihan terjaga,
serta kelengkapan produk, kemasan, promosi dan harga yang lebih menarik.
b. Mengidentifikasi Strategi Pesaing
• Strategi menyerang pesaing yang lemah terdahulu.
• Strategi langsung menyerang lawan yang kuat.
• Bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi serangan
yang dilakukan lawan.
c. Strategi Penyerangan
• Serangan Frontal merupakan serangan penuh dan langsung kepada kekuatan pesaing
terhadap : harga, promosi, dan distribusi
• Serangan Samping merupakan serangan tidak berhadapan langsung dengan lawan.
Serangan melalui sisi kelemahan.
• Serangan Melambung merupakan serangan yang dilakukan secara tidak langsung
dengan cara melakukan diversifikasi produk yang tidak terkait dan memasuki pasar
wilayah-wilayah yang baru.
• Serangan Gerilya.
Penantang melakukan serangan secara kecil-kecilan dan terbatas. Penantang tidak
memiliki kekuatan yang memadai, terutama dalam hal keuangan. Serangan dilakukan
secara berkala untuk menggoyahkan posisi lawan. Serangan dapat dilakukan dengan
cara :
- Penurunan harga secara selektif pada produk tertentu
- Pembajakan eksekutif pesaing
d. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing
Kelemahan yang dimiliki para pesaing adalah harga yang ditawarkan lebih mahal,
lokasi usaha yang memiliki lahan parkir cukup sempit, kebersihan yang tidak terjaga
serta promosi yang masih minim.
13. Sedangkan kekuatan yang dimiliki pesaing adalah produk yang mereka tawarkan
sudah cukup mendapat kepercayaan dari masyarakat, sehingga mereka sudah memiliki
pelanggan tetap dalam jumlah yang banyak. Selain itu pesaing juga telah memiliki sistem
manajerial yang lebih berpengalaman dan lebih profesional.
e. Strategi Menghadapi Pesaing
• Strategi pemimpin besar (market leader). Mempertahankan market share.
• Strategi penantang pasar (market challenger). Meningkatkan market share.
• Strategi pengikut pasar (market follower).
f. Posisi dalam persaingan
Boci Simantul yang saya dirikan mempunyai peluang yang baik. Usaha boci ini
walaupun sudah banyak yang menjalankan bisnis tersebut, akan tetapi bisnis yang kami
jalankan ini menggunakan kreativitas dan membuat pembeli merasa tertarik untuk
membeli produk kami.
g. Kelebihan
Dibanding pesaing dengan usaha boci lainnya, Boci Simantul yang saya buat
mempunyai keunggulan dan mempunyai variasi toping yang berbeda dengan berbagai
macam level kepedasan sesuai dengan selera konsumen. Selain itu mempunyai ketahanan
yang lama bila disimpan dilemari es dengan baik, serta diolah secara alami tanpa
menggunakan bahan pengawet dan penyedap rasa, bisa dikonsumsi setiap waktu, boci
akan lebih awet jika disimpan di dalam lemari es atau kulkas.