Strategi perusahaan dalam memerangi fraud mencakup menciptakan budaya jujur dan terbuka serta saling mendukung dengan merekrut karyawan jujur, membentuk lingkungan kerja positif, menyebarkan pemahaman kode etik, serta menyediakan program bantuan karyawan. Faktor penyebab fraud meliputi tekanan, peluang, dan rasionalisasi, sementara cara mendeteksi fraud meliputi pemeriksaan laporan keuangan. Pencegahan fraud
2. Strategi perusahaan Memerangi Fraud
Kecurangan dalam Fraud
• Tindakan yang tergolong dalam kategori FRAUD :
• 1. Penyimpangan asset: penyalahgunaan asset perusahaan
• 2. Pernyataan palsu: tindakan dari pihak manajemen untuk menutupi kondisi
keuangan yang sesungguhnya dengan membuat rekayasa keuangan dalam
laporan keuangannya.
• 3. Korupsi: kurangnya tata kelola Laporan Keuangan yang baik. Korupsi sulit
dideteksi karena berbagai pihak bekerja sama dalam menikmati keuntungan.
Didalamnya termasuk konflik kepentingan, penyuapan, pemerasan ekonomi,
penerimaan yang ilegal.
3. Faktor Penyebab Kecurangan (Fraud)
dalam Akuntansi
• Adapun faktor -faktor yang menyebabkan kecurangan dalam akuntansi
meliputi:
• 1. Tekanan: dorongan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu
oleh alasan ekonomi, emosional, atau nilai.
• 2. Adanya peluang: kondisi yang memberikan peluang pada seseorang untuk
melakukan kecurangan. Misalnya lemahnya internal control atau
penyelahgunaan wewenang.
• 3. Rasionalisasi: pelaku mencari pembenaran sebelum melakukan kecurangan.
Seseorang melakukan rasionalisasi agar dirinya dapat mencerna tindakannya
yang ilegal agar tetap dapat mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang
dipercaya.
5. Pencegahan Fraud Terjadi dalam
Perusahaan
• 1. Audit teratur
• Hal pertama yang bisa dilakukan untuk mencegah kecurangan terjadi
dalam perusahaan yang dilakukan oleh karyawan adalah dengan
memfungsikan internal audit sebagaimana mestinya.
• Dengan Internal auditor atau outsource nantinya tak hanya akan
melakukan tindakan pencegahan fraud, tetapi juga harus mampu
memberikan solusi terhadap masalah yang sudah terjadi.
6. • 2. Disiplin SOP
• SOP–atau Standard Operational Procedure–sering hanya dianggap sebagai
aturan formalitas yang teoretis, akibatnya kadang banyak tahapan SOP yang
akhirnya diabaikan oleh para karyawan. Selain itu, tingginya tuntutan dan
ketatnya tenggat kadang juga memaksa para karyawan untuk melompati
beberapa prosedur. Hal ini lantas bisa memicu terjadi fraud atau kecurangan,
karena ada beberapa step atau langkah prosedur yang dilompati atau tak
dihiraukan.
• Untuk mencegah kecurangan terjadi, setiap karyawan sebaiknya disiplin dan
mematuhi SOP yang sudah ditetapkan. Perusahaan dapat mendorong
kedisiplinan karyawan ini dengan menerapkan sistem reward dan
punishment. Dengan pantauan yang ketat pada SOP, maka jika ada
kecurangan terjadi, maka hal itu bisa terdeteksi sedini mungkin, sehingga bisa
7. • 3. Beri kenyamanan
• Salah satu penyebab terjadi fraud dalam perusahaan yang dilakukan
oleh karyawan adalah tidak terpenuhinya kenyamanan karyawan untuk
bekerja.
• Cek, misalnya, apakah kompensasi non finansial sudah terpenuhi
semua, seperti ruang kerja yang sehat, rencana liburan bareng, atau
mungkin perbanyak training-training untuk meningkatkan skill dan
kompetensi mereka.
8. • 4. Berikan edukasi mengenai Financial Planning
• Penyebab terbesar hingga bisa terjadi kecurangan yang dilakukan oleh
karyawan adalah adanya masalah keuangan yang melilit para
karyawan. Bisa macam-macam sih, misalnya saja terlilit utang, gaya
hidup yang terlalu tinggi, gaji tak pernah cukup, dan sebagainya.
• Untuk mencegah kecurangan yang terjadi akibat masalah keuangan
pribadi karyawan, perusahaan dapat membantu dengan mengadakan
training keuangan, yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan.
9. • Biasanya tanda kecurangan akan terdeteksi dengan melihat adanya
perubahan dalam laporan keuangan yang tidak masuk akal atau tidak
dilandasi bukti kuat. Pemeriksaan Laporan Keuangan dalam
mendeteksi FRAUD, biasa dilakukan oleh Outsource atau Pihak ketiga,
yang disebut sebagai Interal Auditor. Sebagai pihak ketiga yang
berkompeten dibidangnya, dianggap mampu meneliti catatan
akuntansi perusahaan
10. • Tujuan dari auditor internal adalah membantu pihak manajemen dalam
pertanggunganjawaban dengan memberikan analisa, saran, penilaian
tentang kegiatan yang diaudit.
11. Menciptakan Budaya Jujur dan Terbuka
serta Saling Dukung
1. Memperkerjakan orang jujur dan memberikan pelatihan kewaspadaan
terhadap Fraud
2. Menciptakan lingkungan kerja yang positif
3. Menyediakan program pendmpingan karyawan untuk membantu
karyawan mengatasi tekanan yang dialaminya
12. • Kejujuran dan integritas manajemen mendorong kejujuran dan
integritas pada seluruh pegawai dalam integritas pada seluruh pegawai
dalam organisasi tersebut. Manajemen tidak dapat bertindak dalam
suatu cara tertentu dan berharap bawahannya berperilaku yang
berbeda dari yang di contohkan.
13. • Menciptakan lingkungan kerja yang positif penilaian menunjukkan
bahwa perbuatan salah lebih jarang terjadi ketika para pegawai
memiliki perasaan positif mengenai pemberi kerjanya dibandingkan
ketika mereka merasa bahwa mereka teraniaya, terancam atau
terabaikan. Lingkungan kerja yang positif dapat menciptakan moral
pegawai yang lebih baik, yang akan mengurangi kemungkinan para
pegawai untuk melakukan kecurangan terhadap perusahaan.
14. • Budaya kejujuran dapat mencegah berbagai penyimpangan atau
penyalahgunaan wewenang termasuk korupsi. Dalam hal ini budaya
diartikan sebagai nilai yang sudah diterima oleh masyarakat umum.
Budaya kejujuran berarti kejujuran diterima dan dipraktekkan sebagai
kebiasaan. Untuk membangun budaya kejujuran dalam sebuah
organisasi perlu dimulai dari pemimpinnya. Selanjutnya perlu disusun
kode perilaku sebagai standar bagi seluruh anggota organisasi.
15. • Menurut Arens et al. (2012:366-368), terdapat enam elemen yang harus
dibangun untuk menciptakan budaya kejujuran dan etika yang
bermanfaat untuk mencegah atau mengurangi terjadinya korupsi.
Empat diantara elemen tersebut terdiri dari:
• Pemimpin yang Memberikan Contoh atau Tone at The Top
• Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
• Mendapatkan dan Mempromosikan Pegawai yang Sesuai
• Pelatihan
16. Eliminasi dan Kecurangan
• Upaya yang dapat dilakukan untuk mengeliminasi peluang terjadinya fraud
dan menindak pelaku fraud bisa di lakukan:
1. Mempunyai internal control yang baik: lingkungan pengendalian,system
akuntansi ,aktivitas pengendalian ,pengawasan , dan komunikasi dan
informasi
2. Meminimalkan kolusi diantara karyawan
3. Menginformasikan dengan jelas kepada supplier dan pihak terkait lainnya
tentang kebijakan perusahaan dalam melawan fraud
4. Mengawasi karyawan
5. Memberikan sanksi terhadap pelaku fraud
17. Pencegahan Kecurangan
1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik
• elain memiliki sistem pengendalian internal, perusahaan juga harus
memastikan standar prosedur yang baik. Hal ini guna untuk memudahkan
dalam mengatur perilaku karyawan agar berperilaku sesuai dengan visi dan
misi perusahaan.
• Terdapat berbagai standar umum yang telah digunakan. Di antara lain dalam
hal pemisahan tugas, penegakan sistem otorisasi, pengecekan, dan lain
sebagainya. Jika hal ini berhasil dilakukan, otomatis tindakan kecurangan
dapat diantisipasi.
• Itulah ulasan mengenai beberapa cara untuk mencegah Fraud dalam
perusahaan. Di antara lain pelaksanaan SOP yang ketat, audit secara teratur,
memperbaiki kultur perusahaan, pemakaian software yang accountable, dan
sistem pengendalian internal yang baik.
18. 2. Pelaksanaan SOP yang Ketat
• Pelaksanaan SOP atau Standard Operational Procedure yang ketat menjadi pilihan utama
untuk mencegah kecurangan dalam suatu perusahaan. SOP sendiri dibuat untuk
menjamin agar proses yang dijalankan oleh perusahaan berjalan sesuai rencana.
• Pengabaian SOP yang seringkali hanya dianggap sebagai pelengkap administrasi
perusahaan akan mengakibatkan suatu perusahaan menjadi tak terkendali. Tak hanya itu,
juga dapat memicu celah terjadinya praktik Fraud atau kecurangan.
• Untuk mengatasi Fraud tersebut, perusahaan perlu memperketat SOP untuk para
karyawan. Sistem reward dan punishment dapat dilakukan sebagai hasil dari kedisiplinan
yang telah dijalankan.
• Dengan adanya pantauan ketat pada SOP, kecurangan yang terjadi dapat dideteksi sedini
mungkin. Sehingga, dapat segera dilakukan tindakan pencegahan untuk selanjutnya
19. • 3. Melakukan Audit secara Teratur
• Suatu bisnis sangat memungkinkan terjadinya tindak kecurangan dalam
pelaporan keuangan. Maka dari itu, penting untuk memanfaatkan internal
audit dengan sebagaimana mestinya.
• Internal auditor dapat dilakukan secara khusus bagi beberapa karyawan yang
memang ingin menambah kompetensinya secara lebih luas. Setidaknya saat
dilakukan minimal 1-2 bulan sekali.
• Pelaksanaan training ini berhubungan dengan tindakan untuk pencegahan
masalah Fraud agar dapat diatasi dengan baik. Di lain sisi, karyawan pun
dapat bekerja dengan lebih berhati-hati dan jujur.
20. 4. Memperbaiki Kultur Perusahaan
• Kekurangpahaman karyawan dalam memahami visi dan misi suatu
perusahaan merupakan salah satu faktor terjadinya Fraud. Bahkan,
mungkin saja pengaruh kultur tertentu dari luar kantor menjadi salah
satu akibatnya.
• Untuk mengatasi hal ini, transfer visi dan misi dari atasan harus
berlangsung dengan benar. Sehingga, para karyawan bisa
mendapatkan nilai yang dituju secara bersama-sama.
• Di lain sisi, suatu perusahaan pun sebaiknya mempunyai standar
transparasi sendiri demi menutup celah Fraud di kemudian hari.
21. Kecurangan mungki terjadi harus dicegah antara lain:
o Menciptakan budaya jujur ,terbuka dan saling mendukung
1. Merekrut karyawan yang jujur dan menyediakan pelatihan akan fraud
2. Membentuk lingkungan kerja yang positif
3. Menyebarkan pemahaman kode etik yang dapat diterima]
4. Mengimplementasikan employe asistence program (EAPS)