SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 10
TUGAS KELOMPOK

Tugas Ini dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam II

Mata Kuliah
: Pendidikan Agama Islam II.
Dosen Pengampu : Drs.H.Muchtar Hadi.M.Ag

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.

Danang Widi Santoso
Sri Wahyu Wulandari
Kun Rani Hananingrum
David Estu Prasetyo

NIM. 10.11.0005
NIM. 10.11.0026
NIM. 10.11.0014
NIM. 10.11.0004

JURUSAN ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI (UNDARIS)
TAHUN 2011
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam II
tentang Hakikat Manusia Menurut Islam ini.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.H.Muchtar Hadi
.M.Ag, selaku dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam II.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca untuk kebahagiaan
dunia dan akhirat, amin.

Ungaran, Maret 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
Teori dari konsep biologi mengatakan bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi
dari seekor binatang sejenis kera. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang
menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia
kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan
paling mulia. Bagaimanakah hakikat manusia menurut islam? Insya Allah kami akan
membahas masalah tersebut.
B. Permasalahan
Dalam kesempatan ini pemakalah mengemukakan permasalahan yang berkaitan
dengan hakikat manusia menurut Islam, diantaranya:
1. Bagaimana asal mula manusia itu?
2. Apa Tugas Manusia di Bumi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Mula Manusia
Manusia yang pertama dijadikan Allah S.W.T. ialah “Adam A.S.” Beliau
dijadikan dari tanah, dibentuk berupa manusia dan kemudian ditiupkan ruh ke
dalamnya, maka jadilah manusia.
Hal ini diterangkan Allah S.W.T. dalam al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 26:
“Sesungguhnya Kami jadikan manusia dari tanah yang kering, dari tanah hitam
yang busuk.”
Oleh karena itu Nabi Adam A.S disebut bapak segala manusia dan

dari

beliaulah asal keturunan manusia semuanya. Jadi, manusia bukan berawal dari
sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, seperti yang telah diungkapkan teori dari
konsep biologi. Sebelum Nabi Adam A.S dijadikan Allah, terlebih dahulu Allah
menjadikan bangsa jin dari api yang sangat panas.
Firman Allah dalam al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 27:
“Kami jadikan Jin sebelum manusia, daripada api yang sangat panas”.
Setelah Allah menjadikan Adam dengan sebaik-baik kejadian (bagus rupanya),
Allah memerintahkan isi Syurga agar bersujud kepada Adam. Maka meniaraplah isi
Syurga (Malaikat) kecuali Iblis yang tidak mau bersujud. Allah memerintahkan bersujud
sebagai penghormatan kepada Adam, dan apabila tidak ada perintah Allah demikian, maka
tentulah Malaikat pun takkan sujud. Adapun arti sujud di sini, bukanlah seperti sujud
kepada Allah, yaitu menyerahkan segala jiwa raga kita kepada-Nya.
Firman Allah dalam al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 34:
“Ingatlah ketika allah berfirman kepada para Malaikat Sujudlah kamu kepada
Adam, maka sujudlah mereka semua kecuali Iblis, dia enggan dan sombong, maka
dia adalah termasuk golongan yang kafir”.
Karena iblis tidak mau sujud kepada Nabi Adam, maka Allah berfirman,
sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 32-35:
firman Allah: “Hai Iblis! Mengapakah engkau tidak mau bersujud bersama-sama
dengan mereka yang bersujud itu? Sahutnya: “Tiada patut saya bersujud kepada
manusia yang Engkau jadikan dari tanah kering, tanah hitam yang busuk”. Allah
berfirman:

“Nyahlah

engkau

dari

sini!

Sesungguhnya

engkau

terusir.

Sesungguhnya engkau mendapat kutukKu sampai hari kemudian (Qiyamat)”.
Semenjak itu bangsa jin tidak boleh tinggal lagi di dalam syurga. Maka syetanpun
bermohon kepada Allah, agar Allah memberikan kesempatan memanjangkan umurnya
untuk membalas sakit hatinya terhadap Adam, karena dia berpendapat bahwa terusirnya
dari syurga itu, adalah gara-gara Adam A.S.
Hal ini diterangkan Allah dalam al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 36-40:
Berkata syetan: “Ya Tuhanku! Berikanlah saya janji (kesempatan) sampai hari
manusia dibangkitkan (Qiyamat)”.
Allah berfirman: “Sesungguhnya engkau diberi waktu (umur panjang),
sampai hari yang ditentukan”.
Sahut Iblis itu: “Ya Tuhanku! Disebabkan Engkau telah menyesatkan daku,
akan aku hiasi mereka (manusia) dengan kejahatan yang ada di muka bumi ini,
dan akan aku sesatkan mereka semua, kecuali hamba Engkau yang ikhlas”.
Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 41-44:
Allah berfirman: “Inilah janjiKu yang betul”.
Sesungguhnya terhadap hambaKu, tiada berhak engkau menguasainya, kecuali
orang

yang

mau

mengikut

engkau

diantara

orang-orang

yang

sesat.

Sesungguhnya neraka jahannam itulah tempat siksaan mereka semuanya. Bagi
neraka itu ada 7 (tujuh) buah pintu. Bagi tiap-tiap pintu ada bahagian yang
ditentukan untuk orang-orang yang berdosa”.
Di dalam syurga Nabi Adam A.S telah bersenang-senang menikmati segala
keindahan dan kelezatan yang ada di dalamnya, tetapi karena beliau belum
mempunyai teman (isteri), maka tentulah beliau masih merasa kesepian. Karena itu
Allah menjadikan seorang teman baginya yang bernama “Hawa”, sebagai firman
Allah dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 21:
“Dan di antara ayat-ayat (keterangan)Nya juga, bahwa Allah menjadikan isteri
bagimu, yang sebangsa dengan kamu, supaya boleh kamu diam (mengalami hidup
yang tenang-tentram) bersama-sama dengan dia, serta berkasih-sayang dan cintamencintai. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi ayat (keterangan) bagi kaum
yang berpikir).
Cikal bakal manusia di muka bumi diawali dari kisah Nabi Adam A.S dan Hawa
yang telah berhasil terbujuk oleh rayuan syetan sehingga melanggar larangan Allah,
agar tidak mendekati buah Khuldi. Lalu Nabi Adam memohon ampun kepada Allah
S.W.T., yang taubatnya itu diterima, tapi semenjak itu Adam dan hawa disuruh
pindah ke bumi buat sementara sampai ajalnya.
Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 25:
Firman Allah: “Di bumi itulah kamu hidup, dan di sanalah kamu mati, dan dari
padanyalah kamu keluar nanti (berbangkit)”.
Setelah Adam dan Hawa melanggar perintah Allah, terbukalah pakaiannya yang
bagus-bagus itu dan terpaksa auratnya ditutup dengan daun-daun kayu. Keduanya
dipindahkan ke muka bumi di satu tempat terpisah dengan jarak yang sangat jauh dan
masing-masing cari mencari, yang akhirnya bertemulah mereka di suatu tempat yang
bernama “Padang Arafah”, artinya Padang tempat kenal-mengenal antara Adam dan Hawa
yang sudah lama tidak bertemu. Padang Arafah terletak di negeri Mekkah yang sampai
sekarang para jema’ah Haji harus wuquf di tempat itu, selaku salah satu rukun Haji. Dan
Siti Hawa mempunyai anak banyak, dan tiap-tiap beranak kembar saja. Karenanya
manusia di waktu itu belum banyak, menurut hukum perkawinan yang berlaku di
waktu itu, perkawinannya adalah dengan saudara kandung sendiri, asal jangan
dengan yang bersama-sama dilahirkan.
B. Tugas Manusia di Bumi
Dahulu ketika umat manusia masih berbentuk ruh, Allah telah mengikat perjanjian
dengan manusia. Allah berfirman dalam surat Al-A’raaf ayat 172-174:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orangorang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,
Atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak
keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan
membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?”
Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada
kebenaran)”.
Manusia dipercaya Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Manusia
berkewajiban menegakkan kebenaran, kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapuskan
kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah. Ketika Allah akan
menjadikan Adam, Beliau berfirman kepada Malaikat, sebagaimana yang tersebut dalam
Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30:
Ketika Allah berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menjadikan
seorang khalifah di muka bumi, yakni Adam”.
Jawab mereka: “Adakah patut Engkau menjadikan seorang khalifah di atas bumi
yang akan berbuat binasa dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan);
sedangkan kami tasbih memuji Engkau dan menscucikan Engkau?” Allah
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang tidak kamu ketahui”.
Kewajiban hamba Allah hanya berbakti kepada Allah, dan segala apa yang
diperbuatNya, Allah memperbuatnya menurut kehendakNya, dan perbuatan Allah tidaklah
akan ditanya, tetapi perbuatan manusia yang akan ditanya oleh Allah, di kemudian hari.
Seseorang yang akan menjadi khalifah (pemimpin), tentulah harus mempunyai ilmu
yang banyak, dan jika tidak demikian halnya, maka tentulah orang itu tidak dapat
memimpin dirinya sendiri. Maka kepada Adam, Allah memberikan beberapa pelajaran dan
petunjuk, sehingga menjadilah ia seorang yang pandai.
Namun, ilmu manusia ini ibarat hanya bagaikan setetes air dibandingkan dengan
laut; artinya ilmu Allah itu tidak terbatas dan ilmu manusia sangat sedikit sekali.
Firman Allah dalam al-Qur’an surat Isra’ ayat 85:
“Tidaklah Aku berikan ilmu kepada kamu (manusia) kecuali sangat sedikit
sekali”.
Firman allah dalam al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 31-32:
“Allah mengajarkan Kepada Adam segala nama benda, kemudian dibawalah
benda-benda itu kepada Malaikat seraya berfirman: “Ceritakanlah kepadaKu
nama barang-barang ini, jika memang kamu benar”.
Jawab mereka: “Maha suci Engkau ya Allah, tidaklah kau mengetahui, melainkan
apa-apa yang Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau mengetahui
lagi bijaksana”.
Malaikat pun tidak mengetahui apa-apa yang belum diajarkan Allah kepadanya.
Firman Allah surat Al-ahzab 72:
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan menghianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh”.
Amanat Allah itu adalah berupa tanggung jawab memakmurkan bumi dengan
melaksanakan hukumNya dalam kehidupan manusia di bumi ini. Sebagaimana yang Allah
tegaskan kepada Nabi Daud A.S dalam surat Shaad 26:
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di
muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari
jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat
azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan)”.
Untuk menunaikan tanggung jawab yang dipikul kepadanya, manusia harus
mengerahkan segala potensi (baik internal maupun eksternal) yang ada pada dirinya, yang
harus sanggup berkorban dengan jiwa dan hartanya. Dengan mengerahkan potensi dan
kesanggupan berkorban, maka tugas dan peran manusia untuk mewukudkan kekhalifahan
dan menegakkan hukumNya pasti akan dapat terwujud.
Adapun manusia yang tidak mau melaksanakan tugas enggan merealisasikan tugas
dan peranannya, maka ia adalah manusia yang dzalim dan jahil.

BAB III
KESIMPULAN
Adam adalah manusia pertama yang diciptakan allah S.W.T. Beliau dijadikan dari
tanah yang kering, dari tanah hitam yang busuk, dibentuk berupa manusia dan kemudian
ditiupkan ruh ke dalamnya, maka jadilah manusia. Jadi manusia berasal dari Nabi
Adam A.S., bukan dari kera.
Dosa Nabi Adam A.S. memakan buah pohon Khuldi itu telah diampuni Allah
S.W.T., karena beliau telah meminta ampun kepada Allah. Peristiwa yang menimpa Nabi
Adam sebagai cikal bakal manusia, yang melakukan dosa dengan melanggar
larangan Allah, mengakibatkan Adam dan isterinya diturunkan dari syurga, tidak
bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa
turunan. Al-Qur’an justru memuliakan manusia sebagai makhluk syurgawi yang
sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di
negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa
saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia
diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah pembawaan baik
(positif, haniif).
Iblis dan syetan adalah nama sifat, yang wujudnya dapat berupa jin dan
manusia --minal jinnati wan-nas--. Jin yang mau berbakti (bersujud) kepada Allah
disebut jin, dan yang apabila berbuat kerusakan di muka bumi ini disebut Syetan.
Mereka itu adalah musuh manusia.
Makhluk Allah tidak mengetahui yang gaib-gaib, kecuali apa yang telah
diberitahukan Allah tentang itu. Oleh karena itu, manusia jangan sampai tertipu oleh
prasangkaannya sendiri, hingga kebanyakan suka menanyakan soal-soal gaib kepada
orang-orang yang dianggap keramat dan sebagainya. Barangsiapa berbuat demikian, maka
baginya dosa yang besar, sebab telah mempersekutukan Allah .
Syetan meminta panjang umur kepada Allah untuk menipu daya manusia,
dan tidaklah akan dapat tertipu kecuali orang yang kafir. Jelaslah bagi kita, bahwa
syetan itu adalah musuh yang sangat nyata bagi manusia, maka waspadalah
terhadap godaan syetan.
Manusia bertugas menjadi khalifah di muka bumi ini. Amanat Allah adalah berupa
tanggung jawab memakmurkan bumi dengan melaksanakan hukumNya dalam kehidupan
manusia di bumi ini. Manusia berkewajiban menegakkan kebenaran, kebaikan,
mewujudkan kedamaian, menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan
penyimpangan dari jalan Allah S.W.T.
DAFTAR PUSTAKA


kitab “Qishashul Anbiya” yaitu kisah para Nabi dan Rasul



http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pengertian-hakikat-manusia.html



http://www.nuansaislam.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=201:hakikat-manusia-dalam-alquran&catid=89:psikologi-islam&Itemid=277



http://menaraislam.com/content/view/115/27/



http://www.scribd.com/doc/21606090/Hakikat-Manusia-Menurut-Islam



http://subliyanto.blogspot.com/2010/04/hakikat-manusia-dalam-filsafat-islam.html



http://www.scribd.com/doc/22940959/Makalah-Agama-Islam-Hakikat-ManusiaDalam-Islam



http://semodir.blogspot.com/2010/04/fungsi-dan-tugas-manusia-di-bumi.html

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Manusia sebagai khalifah allah
Manusia sebagai khalifah allahManusia sebagai khalifah allah
Manusia sebagai khalifah allah
Suzee Yzus
 
Konsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosialKonsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosial
Dieta Arumasarie
 
Tajuk 1.ctu101.islam sebagai al din
Tajuk 1.ctu101.islam sebagai al dinTajuk 1.ctu101.islam sebagai al din
Tajuk 1.ctu101.islam sebagai al din
Syahirah Suhalim
 
Takdir jodoh seorang manusia
Takdir jodoh seorang manusiaTakdir jodoh seorang manusia
Takdir jodoh seorang manusia
Farid Rohman
 

Mais procurados (17)

Manusia sebagai khalifah allah
Manusia sebagai khalifah allahManusia sebagai khalifah allah
Manusia sebagai khalifah allah
 
CTU 101
CTU 101CTU 101
CTU 101
 
Sepuluh Tips Membersihkan Jiwa
Sepuluh Tips Membersihkan JiwaSepuluh Tips Membersihkan Jiwa
Sepuluh Tips Membersihkan Jiwa
 
Perjalanan hidup
Perjalanan hidupPerjalanan hidup
Perjalanan hidup
 
Konsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosialKonsep manusia dalam kualitas sosial
Konsep manusia dalam kualitas sosial
 
Tajuk 1.ctu101.islam sebagai al din
Tajuk 1.ctu101.islam sebagai al dinTajuk 1.ctu101.islam sebagai al din
Tajuk 1.ctu101.islam sebagai al din
 
Makalah manusia dan tugasnya
Makalah manusia dan tugasnyaMakalah manusia dan tugasnya
Makalah manusia dan tugasnya
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Bab 3 tambahan
Bab 3 tambahanBab 3 tambahan
Bab 3 tambahan
 
Siapakah Manusisa? Menurut Islam
Siapakah Manusisa? Menurut IslamSiapakah Manusisa? Menurut Islam
Siapakah Manusisa? Menurut Islam
 
Spe Bab2
Spe Bab2Spe Bab2
Spe Bab2
 
6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM
6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM
6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Takdir jodoh seorang manusia
Takdir jodoh seorang manusiaTakdir jodoh seorang manusia
Takdir jodoh seorang manusia
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Penciptaan Manusia menurut Al-QUran
Penciptaan Manusia menurut Al-QUranPenciptaan Manusia menurut Al-QUran
Penciptaan Manusia menurut Al-QUran
 
Aqidah islam
Aqidah islamAqidah islam
Aqidah islam
 

Destaque

Tujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaTujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusia
Murni Dinianti
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
Ahmad Rudi
 
Islam (ppt)
Islam (ppt)Islam (ppt)
Islam (ppt)
lhmiles2
 
Presentation Islam
Presentation IslamPresentation Islam
Presentation Islam
AzizjonZ
 

Destaque (13)

Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Hakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islamHakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islam
 
Tujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusiaTujuan pencitaan manusia
Tujuan pencitaan manusia
 
Hakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusiaHakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusia
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
 
Islam
IslamIslam
Islam
 
Motivation in Islam Persepective
Motivation in Islam PersepectiveMotivation in Islam Persepective
Motivation in Islam Persepective
 
The True Purpose of Life
The True Purpose of LifeThe True Purpose of Life
The True Purpose of Life
 
Islam
IslamIslam
Islam
 
The Purpose Of Life In Islam
The Purpose Of Life In IslamThe Purpose Of Life In Islam
The Purpose Of Life In Islam
 
Islam (ppt)
Islam (ppt)Islam (ppt)
Islam (ppt)
 
An introduction to the faith of islam
An introduction to the faith of islamAn introduction to the faith of islam
An introduction to the faith of islam
 
Presentation Islam
Presentation IslamPresentation Islam
Presentation Islam
 

Semelhante a Hakikat Manusia Menurut Islam Document

Khalifah allah
Khalifah allahKhalifah allah
Khalifah allah
ancciran
 
Ahlussunnahwaljamaah
AhlussunnahwaljamaahAhlussunnahwaljamaah
Ahlussunnahwaljamaah
nprasasti
 
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumiProses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Septian Muna Barakati
 
2. kapan manusia mengenal herbal
2. kapan manusia mengenal herbal2. kapan manusia mengenal herbal
2. kapan manusia mengenal herbal
Arya Bashori
 
Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 30 dan Surat Al-An'am ayat 165
Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 30 dan Surat Al-An'am ayat 165Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 30 dan Surat Al-An'am ayat 165
Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 30 dan Surat Al-An'am ayat 165
Ali Murfi
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
BismaAdinata
 

Semelhante a Hakikat Manusia Menurut Islam Document (20)

Khalifah allah
Khalifah allahKhalifah allah
Khalifah allah
 
Ahlussunnahwaljamaah
AhlussunnahwaljamaahAhlussunnahwaljamaah
Ahlussunnahwaljamaah
 
Rahasia dan Makna Surat As-Sajdah
Rahasia dan Makna Surat As-SajdahRahasia dan Makna Surat As-Sajdah
Rahasia dan Makna Surat As-Sajdah
 
Kisahriwayat nabi-adam-as
Kisahriwayat nabi-adam-asKisahriwayat nabi-adam-as
Kisahriwayat nabi-adam-as
 
Tujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusiaTujuan hidup manusia
Tujuan hidup manusia
 
Agama adalah fitrah
Agama adalah fitrahAgama adalah fitrah
Agama adalah fitrah
 
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumiProses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
 
Filsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islamFilsafat manusia menurut pandangan islam
Filsafat manusia menurut pandangan islam
 
TAFSIR
TAFSIRTAFSIR
TAFSIR
 
2. kapan manusia mengenal herbal
2. kapan manusia mengenal herbal2. kapan manusia mengenal herbal
2. kapan manusia mengenal herbal
 
Assosiation
AssosiationAssosiation
Assosiation
 
dahsyatnya hari Kiamat
dahsyatnya hari Kiamatdahsyatnya hari Kiamat
dahsyatnya hari Kiamat
 
Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 30 dan Surat Al-An'am ayat 165
Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 30 dan Surat Al-An'am ayat 165Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 30 dan Surat Al-An'am ayat 165
Tafsir Surat Al-Baqarah ayat 30 dan Surat Al-An'am ayat 165
 
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)
 
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)
 
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi(alquran)
 
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumiTugasnya sebagai-khalifah-di-bumi
Tugasnya sebagai-khalifah-di-bumi
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
Tafsir surah Al-Baqarah ayat 33-34
Tafsir surah Al-Baqarah ayat 33-34Tafsir surah Al-Baqarah ayat 33-34
Tafsir surah Al-Baqarah ayat 33-34
 
Perjalanan panjang manusia
Perjalanan panjang manusiaPerjalanan panjang manusia
Perjalanan panjang manusia
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

Hakikat Manusia Menurut Islam Document

  • 1. TUGAS KELOMPOK Tugas Ini dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam II Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam II. Dosen Pengampu : Drs.H.Muchtar Hadi.M.Ag Disusun oleh: 1. 2. 3. 4. Danang Widi Santoso Sri Wahyu Wulandari Kun Rani Hananingrum David Estu Prasetyo NIM. 10.11.0005 NIM. 10.11.0026 NIM. 10.11.0014 NIM. 10.11.0004 JURUSAN ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI (UNDARIS) TAHUN 2011
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam II tentang Hakikat Manusia Menurut Islam ini. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.H.Muchtar Hadi .M.Ag, selaku dosen pengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam II. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca untuk kebahagiaan dunia dan akhirat, amin. Ungaran, Maret 2011
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Teori dari konsep biologi mengatakan bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia. Bagaimanakah hakikat manusia menurut islam? Insya Allah kami akan membahas masalah tersebut. B. Permasalahan Dalam kesempatan ini pemakalah mengemukakan permasalahan yang berkaitan dengan hakikat manusia menurut Islam, diantaranya: 1. Bagaimana asal mula manusia itu? 2. Apa Tugas Manusia di Bumi?
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Asal Mula Manusia Manusia yang pertama dijadikan Allah S.W.T. ialah “Adam A.S.” Beliau dijadikan dari tanah, dibentuk berupa manusia dan kemudian ditiupkan ruh ke dalamnya, maka jadilah manusia. Hal ini diterangkan Allah S.W.T. dalam al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 26: “Sesungguhnya Kami jadikan manusia dari tanah yang kering, dari tanah hitam yang busuk.” Oleh karena itu Nabi Adam A.S disebut bapak segala manusia dan dari beliaulah asal keturunan manusia semuanya. Jadi, manusia bukan berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, seperti yang telah diungkapkan teori dari konsep biologi. Sebelum Nabi Adam A.S dijadikan Allah, terlebih dahulu Allah menjadikan bangsa jin dari api yang sangat panas. Firman Allah dalam al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 27: “Kami jadikan Jin sebelum manusia, daripada api yang sangat panas”. Setelah Allah menjadikan Adam dengan sebaik-baik kejadian (bagus rupanya), Allah memerintahkan isi Syurga agar bersujud kepada Adam. Maka meniaraplah isi Syurga (Malaikat) kecuali Iblis yang tidak mau bersujud. Allah memerintahkan bersujud sebagai penghormatan kepada Adam, dan apabila tidak ada perintah Allah demikian, maka tentulah Malaikat pun takkan sujud. Adapun arti sujud di sini, bukanlah seperti sujud kepada Allah, yaitu menyerahkan segala jiwa raga kita kepada-Nya. Firman Allah dalam al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 34: “Ingatlah ketika allah berfirman kepada para Malaikat Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka semua kecuali Iblis, dia enggan dan sombong, maka dia adalah termasuk golongan yang kafir”. Karena iblis tidak mau sujud kepada Nabi Adam, maka Allah berfirman, sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 32-35: firman Allah: “Hai Iblis! Mengapakah engkau tidak mau bersujud bersama-sama dengan mereka yang bersujud itu? Sahutnya: “Tiada patut saya bersujud kepada manusia yang Engkau jadikan dari tanah kering, tanah hitam yang busuk”. Allah berfirman: “Nyahlah engkau dari sini! Sesungguhnya engkau terusir. Sesungguhnya engkau mendapat kutukKu sampai hari kemudian (Qiyamat)”.
  • 5. Semenjak itu bangsa jin tidak boleh tinggal lagi di dalam syurga. Maka syetanpun bermohon kepada Allah, agar Allah memberikan kesempatan memanjangkan umurnya untuk membalas sakit hatinya terhadap Adam, karena dia berpendapat bahwa terusirnya dari syurga itu, adalah gara-gara Adam A.S. Hal ini diterangkan Allah dalam al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 36-40: Berkata syetan: “Ya Tuhanku! Berikanlah saya janji (kesempatan) sampai hari manusia dibangkitkan (Qiyamat)”. Allah berfirman: “Sesungguhnya engkau diberi waktu (umur panjang), sampai hari yang ditentukan”. Sahut Iblis itu: “Ya Tuhanku! Disebabkan Engkau telah menyesatkan daku, akan aku hiasi mereka (manusia) dengan kejahatan yang ada di muka bumi ini, dan akan aku sesatkan mereka semua, kecuali hamba Engkau yang ikhlas”. Al-Qur’an surat Al-Hijr ayat 41-44: Allah berfirman: “Inilah janjiKu yang betul”. Sesungguhnya terhadap hambaKu, tiada berhak engkau menguasainya, kecuali orang yang mau mengikut engkau diantara orang-orang yang sesat. Sesungguhnya neraka jahannam itulah tempat siksaan mereka semuanya. Bagi neraka itu ada 7 (tujuh) buah pintu. Bagi tiap-tiap pintu ada bahagian yang ditentukan untuk orang-orang yang berdosa”. Di dalam syurga Nabi Adam A.S telah bersenang-senang menikmati segala keindahan dan kelezatan yang ada di dalamnya, tetapi karena beliau belum mempunyai teman (isteri), maka tentulah beliau masih merasa kesepian. Karena itu Allah menjadikan seorang teman baginya yang bernama “Hawa”, sebagai firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 21: “Dan di antara ayat-ayat (keterangan)Nya juga, bahwa Allah menjadikan isteri bagimu, yang sebangsa dengan kamu, supaya boleh kamu diam (mengalami hidup yang tenang-tentram) bersama-sama dengan dia, serta berkasih-sayang dan cintamencintai. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi ayat (keterangan) bagi kaum yang berpikir). Cikal bakal manusia di muka bumi diawali dari kisah Nabi Adam A.S dan Hawa yang telah berhasil terbujuk oleh rayuan syetan sehingga melanggar larangan Allah, agar tidak mendekati buah Khuldi. Lalu Nabi Adam memohon ampun kepada Allah S.W.T., yang taubatnya itu diterima, tapi semenjak itu Adam dan hawa disuruh pindah ke bumi buat sementara sampai ajalnya. Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 25:
  • 6. Firman Allah: “Di bumi itulah kamu hidup, dan di sanalah kamu mati, dan dari padanyalah kamu keluar nanti (berbangkit)”. Setelah Adam dan Hawa melanggar perintah Allah, terbukalah pakaiannya yang bagus-bagus itu dan terpaksa auratnya ditutup dengan daun-daun kayu. Keduanya dipindahkan ke muka bumi di satu tempat terpisah dengan jarak yang sangat jauh dan masing-masing cari mencari, yang akhirnya bertemulah mereka di suatu tempat yang bernama “Padang Arafah”, artinya Padang tempat kenal-mengenal antara Adam dan Hawa yang sudah lama tidak bertemu. Padang Arafah terletak di negeri Mekkah yang sampai sekarang para jema’ah Haji harus wuquf di tempat itu, selaku salah satu rukun Haji. Dan Siti Hawa mempunyai anak banyak, dan tiap-tiap beranak kembar saja. Karenanya manusia di waktu itu belum banyak, menurut hukum perkawinan yang berlaku di waktu itu, perkawinannya adalah dengan saudara kandung sendiri, asal jangan dengan yang bersama-sama dilahirkan. B. Tugas Manusia di Bumi Dahulu ketika umat manusia masih berbentuk ruh, Allah telah mengikat perjanjian dengan manusia. Allah berfirman dalam surat Al-A’raaf ayat 172-174: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orangorang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, Atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?” Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran)”. Manusia dipercaya Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Manusia berkewajiban menegakkan kebenaran, kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah. Ketika Allah akan menjadikan Adam, Beliau berfirman kepada Malaikat, sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30:
  • 7. Ketika Allah berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi, yakni Adam”. Jawab mereka: “Adakah patut Engkau menjadikan seorang khalifah di atas bumi yang akan berbuat binasa dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan); sedangkan kami tasbih memuji Engkau dan menscucikan Engkau?” Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang tidak kamu ketahui”. Kewajiban hamba Allah hanya berbakti kepada Allah, dan segala apa yang diperbuatNya, Allah memperbuatnya menurut kehendakNya, dan perbuatan Allah tidaklah akan ditanya, tetapi perbuatan manusia yang akan ditanya oleh Allah, di kemudian hari. Seseorang yang akan menjadi khalifah (pemimpin), tentulah harus mempunyai ilmu yang banyak, dan jika tidak demikian halnya, maka tentulah orang itu tidak dapat memimpin dirinya sendiri. Maka kepada Adam, Allah memberikan beberapa pelajaran dan petunjuk, sehingga menjadilah ia seorang yang pandai. Namun, ilmu manusia ini ibarat hanya bagaikan setetes air dibandingkan dengan laut; artinya ilmu Allah itu tidak terbatas dan ilmu manusia sangat sedikit sekali. Firman Allah dalam al-Qur’an surat Isra’ ayat 85: “Tidaklah Aku berikan ilmu kepada kamu (manusia) kecuali sangat sedikit sekali”. Firman allah dalam al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 31-32: “Allah mengajarkan Kepada Adam segala nama benda, kemudian dibawalah benda-benda itu kepada Malaikat seraya berfirman: “Ceritakanlah kepadaKu nama barang-barang ini, jika memang kamu benar”. Jawab mereka: “Maha suci Engkau ya Allah, tidaklah kau mengetahui, melainkan apa-apa yang Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau mengetahui lagi bijaksana”. Malaikat pun tidak mengetahui apa-apa yang belum diajarkan Allah kepadanya. Firman Allah surat Al-ahzab 72: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan menghianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh”. Amanat Allah itu adalah berupa tanggung jawab memakmurkan bumi dengan melaksanakan hukumNya dalam kehidupan manusia di bumi ini. Sebagaimana yang Allah tegaskan kepada Nabi Daud A.S dalam surat Shaad 26:
  • 8. “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan)”. Untuk menunaikan tanggung jawab yang dipikul kepadanya, manusia harus mengerahkan segala potensi (baik internal maupun eksternal) yang ada pada dirinya, yang harus sanggup berkorban dengan jiwa dan hartanya. Dengan mengerahkan potensi dan kesanggupan berkorban, maka tugas dan peran manusia untuk mewukudkan kekhalifahan dan menegakkan hukumNya pasti akan dapat terwujud. Adapun manusia yang tidak mau melaksanakan tugas enggan merealisasikan tugas dan peranannya, maka ia adalah manusia yang dzalim dan jahil. BAB III KESIMPULAN
  • 9. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan allah S.W.T. Beliau dijadikan dari tanah yang kering, dari tanah hitam yang busuk, dibentuk berupa manusia dan kemudian ditiupkan ruh ke dalamnya, maka jadilah manusia. Jadi manusia berasal dari Nabi Adam A.S., bukan dari kera. Dosa Nabi Adam A.S. memakan buah pohon Khuldi itu telah diampuni Allah S.W.T., karena beliau telah meminta ampun kepada Allah. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai cikal bakal manusia, yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Allah, mengakibatkan Adam dan isterinya diturunkan dari syurga, tidak bisa dijadikan argumen bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan. Al-Qur’an justru memuliakan manusia sebagai makhluk syurgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya adalah pembawaan baik (positif, haniif). Iblis dan syetan adalah nama sifat, yang wujudnya dapat berupa jin dan manusia --minal jinnati wan-nas--. Jin yang mau berbakti (bersujud) kepada Allah disebut jin, dan yang apabila berbuat kerusakan di muka bumi ini disebut Syetan. Mereka itu adalah musuh manusia. Makhluk Allah tidak mengetahui yang gaib-gaib, kecuali apa yang telah diberitahukan Allah tentang itu. Oleh karena itu, manusia jangan sampai tertipu oleh prasangkaannya sendiri, hingga kebanyakan suka menanyakan soal-soal gaib kepada orang-orang yang dianggap keramat dan sebagainya. Barangsiapa berbuat demikian, maka baginya dosa yang besar, sebab telah mempersekutukan Allah . Syetan meminta panjang umur kepada Allah untuk menipu daya manusia, dan tidaklah akan dapat tertipu kecuali orang yang kafir. Jelaslah bagi kita, bahwa syetan itu adalah musuh yang sangat nyata bagi manusia, maka waspadalah terhadap godaan syetan. Manusia bertugas menjadi khalifah di muka bumi ini. Amanat Allah adalah berupa tanggung jawab memakmurkan bumi dengan melaksanakan hukumNya dalam kehidupan manusia di bumi ini. Manusia berkewajiban menegakkan kebenaran, kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah S.W.T. DAFTAR PUSTAKA
  • 10.  kitab “Qishashul Anbiya” yaitu kisah para Nabi dan Rasul  http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pengertian-hakikat-manusia.html  http://www.nuansaislam.com/index.php? option=com_content&view=article&id=201:hakikat-manusia-dalam-alquran&catid=89:psikologi-islam&Itemid=277  http://menaraislam.com/content/view/115/27/  http://www.scribd.com/doc/21606090/Hakikat-Manusia-Menurut-Islam  http://subliyanto.blogspot.com/2010/04/hakikat-manusia-dalam-filsafat-islam.html  http://www.scribd.com/doc/22940959/Makalah-Agama-Islam-Hakikat-ManusiaDalam-Islam  http://semodir.blogspot.com/2010/04/fungsi-dan-tugas-manusia-di-bumi.html