Pembelajaran berpusat pada siswa dimana siswa aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan kondisi belajar yang menantang untuk menumbuhkan kreativitas siswa. Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kompetensi siswa daripada penguasaan materi.
3. Pengajaran Menjadi Pembelajaran
1 Penyampaian informasi
(oleh guru kepada siswa)
Pencarian Informasi
(oleh siswa dengan bimbingan guru)
2 Transfer Pengetahuan
(dari guru kepada siswa)
Konstruksi Pengetahuan
(oleh siswa dengan bantuan guru)
3 Berpusat kepada guru
(teacher centered learning)
Berpusat pada siswa
(student centered learning)
4 Bersifat informatif dan
verbalistik
Bersifat reflektif dan pemaknaan
5 Berorientasi pada isi materi
pelajaran
Berorientasi pada pengembangan
kompetensi siswa (bersifat
pemberdayaan)
MENGAJAR VS BELAJAR
PENGAJARAN VS PEMBELAJARAN
1. Kegiatan (aktivitas)
6. Pengajaran Menjadi Pembelajaran
3. Suasana dan lingkungan
Kampus/sekola
h sistem
mekanik
Kampus/sekolah
sistem organik
formal mekanistik informal, hangat, dan
menggembirakan
Cenderung
menghukum
Cenderung apresiatif
eksklusif dan
homogen
insklusif dan
heterogen
7. Pembelajaran harus mampu menstimulasi:
1. Kecerdasan Intelektual (IQ)
2. Kecerdasan Emosional (EQ)
3. Kecerdasan Spritual (SQ)
Pembelajaran harus mampu merubah siswa:
1. Dari tidak tahu menjadi tahu (ranah kognitif)
2. Dari kurang disiplin menjadi lebih disiplin (ranah afektif)
3. Dari tidak terampil menjadi terampil (ranah psikomotorik)
4. Dari pertentangan menjadi kerjasama (ranah kooperatif)
8. 1. aktif
2. inovatif
3. kreatif
4. efektif
5. menyenangkan, menantang, dan
mengesankan
Pembelajaran harus bercirikan:
9. 1. Interaksi secara optimal antara seluruh komponen
dalam proses pembelajaran
2. Berfungsinya secara optimal seluruh sense siswa
(indera, emosi, karsa, karya, dan nalar)
3. Berpusat pada siswa
4. Mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir
kritis
5. Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan
menantang
Ciri tersebut antara lain:
10. 6. Kontekstual
7. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
8. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam
9. Belajar melalui berbuat
10.Melakukan pengelolaan kelas yang efektif
11. Hal yang perlu diperhatikan
Belajar akan lebih bermakna jika seseorang “mengalami” apa
yang dipelajarinya
Peserta didik perlu mengerti apa makna belajar, apa
manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana
mencapainya
Strategi pembelajaran yang dikembangkan dengan tujuan agar
pembelajaran lebih produktif dan bermakna
Strategi pembelajaran harus mendorong siswa untuk
mengkonstruksi pengetahuannya, bukan menghafal
13. STANDARISASI
Proses Pembelajaran
Kemampuan, Sikap
dan Kesiapan guru
- Menyenangkan
- Kerasan (Betah)
- Mengesankan
Pengorganisasian
Materi
Strategi dan
Pendekatan
Pelaksanaan
(Proses Pembelajaran)
Sarana/Sumber
belajar
Pengelolaan Kelas
14. 05/28/15 14
Student Centered Learning (SCL)?
Pembelajaran yang menitikberatkan pada
aktivitas belajar siswa, bukan pada aktivitas guru
mengajar.
Mengapa SCL?
Di masa datang dibutuhkan tenaga kerja:
1. berpendidikan baik
2. mampu bekerja sama
3. mampu memecahkan masalah secara efektif
4. mampu memproses dan memanfaatkan
informasi
5. mampu memanfaatkan teknologi secara efektif
15. Teacher centered learning Student centered learning
Pengetahuan ditransfer dari
guru ke siswa
Siswa aktif mengembangkan
pengetahuan dan
keterampilan yang dipelajari
Siswa menerima
pengetahuan secara pasif
Siswa aktif dalam mengelola
pengetahuan
Lebih menekankan pada
penguasaan materi
Juga mengembangkan
karakter asiswa
Biasanya memanfaatkan
media tunggal
Multimedia
Guru sebagai pemberi
informasi utama dan
evaluator
Guru sbg fasilitator dan
evaluasi dilakukan bersama
siswa
16. Proses pembelajaran dan
penilaian dilakukan secara
terpisah
Saling berkesinambungan
dan terintegrasi
Menekankan pada jawaban
yang benar saja
Penekanan pada proses
pengembangan
pengetahuan. Kesalahan
dapat menjadi sumber bljr
Sesuai untuk mengembang-
kan ilmu dalam satu disiplin
saja
Sesuai untuk mengembang-
kan ilmu dengan cara pen-
dekatan interdisipliner
Iklim belajar lebih individu-
alis dan kompetitif
Iklim yang dikembangkan
lebih kolaboratif, suportif,
dan kooperatif
17. Hanya siswa yang dianggap
melakukan proses
pembelajaran
Siswa dan guru belajar ber-
sama dalam mengembang-
kan pengetahuan, konsep
dan keterampilan
Tatap muka di kelas
merupakan bag terbesar dlm
pembelajaran
Siswa dapat belajar dengan
berbagai cara
Penekanan pada tuntasnya
materi pembelajaran
Penekanan pada
pencapaian kompetensi
Penekanan pada bagaimana
cara guru melakukan
pembelajaran
Penekanan pada bgm cara
siswa belajar dengan
menggunakan berbagai
bahan pelajaran, metode
interdisipliner
19. PEMBELAJARAN PROJEKPEMBELAJARAN PROJEK
PEMBELAJARAN DENGAN PEMBERIAN TUGASPEMBELAJARAN DENGAN PEMBERIAN TUGAS
TER-TENTU KEPADA SISWA SEBAGAI PROSESTER-TENTU KEPADA SISWA SEBAGAI PROSES
UNTUK MENEMUKAN SENDIRI HAL YANGUNTUK MENEMUKAN SENDIRI HAL YANG
SESUNGGUHNYA.SESUNGGUHNYA.
PERLU DIBERIKAN PETUNJUK YANG JELASPERLU DIBERIKAN PETUNJUK YANG JELAS
TTG.:TTG.:
1.1. APA TUGAS YANG HARUS DISELESAIKAN?APA TUGAS YANG HARUS DISELESAIKAN?
2.2. TENGGANG WAKTU PENYELESAIAN,TENGGANG WAKTU PENYELESAIAN,
3.3. CARA MEMPRESENTASIKAN/MENYAJIKANCARA MEMPRESENTASIKAN/MENYAJIKAN
20. PEMBELAJARAN PROJEKPEMBELAJARAN PROJEK
PROJEK BIASANYA BERBENTUK PENELITIANPROJEK BIASANYA BERBENTUK PENELITIAN
SE-DERHANA, SESUAI DENGAN TINGKATSE-DERHANA, SESUAI DENGAN TINGKAT
KEMAMPUAN SISWA, DILIHAT DARIKEMAMPUAN SISWA, DILIHAT DARI
KEDUDUKAN MATA PELAJARAN.KEDUDUKAN MATA PELAJARAN.
HAKIKAT PENELITIAN ADALAH UPAYAHAKIKAT PENELITIAN ADALAH UPAYA
UNTUK MENE-MUKAN KEBENARAN SECARAUNTUK MENE-MUKAN KEBENARAN SECARA
FORMAL & SISTEMATIS, YANG DAPATFORMAL & SISTEMATIS, YANG DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARADIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA
ILMIAH.ILMIAH.
May 28, 2015
21. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian projek atau tugas
Sistematika Tugas
(analisis tugas, keterampilan awal siswa)
Relevansi Tugas
sesuai dg pengetahuan, pengalaman, dan daya imajinasi
mhs.
(Bermanfaat bagi siswa sehingga dpt menumbuhkan
minat dan keingintahuan siswa)
Waktu untuk menyelesaikan tugas
mempertimbangkan: sukar mudahnya, fasilitas yang
dibutuhkan.
Biaya dan Nilai Tugas
22. Mata Pelajaran :
Semester :
Pokok Bahasan :
Bentuk :
Tujuan :
Sumber Bacaan :
Prosedur Pelaksanaan :
Waktu penyelesaian tugas:
Penilaian
Hal-hal yang dinilai : 1. ……………………. ….%
2. ……………………. …..%
3. ……………………. …..%
4. Dst
Total 100%
Contoh Format Projek (Penugasan):
23. Contoh 1Contoh 1
Pilih satu nama kota/tempatPilih satu nama kota/tempat
Identifikasi karakteristik kota/tempat tersebutIdentifikasi karakteristik kota/tempat tersebut
(letak geografis:(letak geografis: pegunungan, pantai, dsb.pegunungan, pantai, dsb.))
(sejarah/nilai historis:(sejarah/nilai historis: kapan didirikan, usia, nama tokohkapan didirikan, usia, nama tokoh
yang lahir disitu, pahlawan, dsb.yang lahir disitu, pahlawan, dsb.))
(sosial-ekonomi:(sosial-ekonomi: matapencaharian, hasil alam apa, hasilmatapencaharian, hasil alam apa, hasil
tambang, dsb.tambang, dsb.))
(Bangunan khas yang ada:(Bangunan khas yang ada: kuno-modern, ciri arsiteknya,kuno-modern, ciri arsiteknya,
dsb)dsb)
LaporanLaporan format dengan kriteria minimalformat dengan kriteria minimal
IsiIsi lengkaplengkap
Bahasa Indonesia? Bahasa Inggris?Bahasa Indonesia? Bahasa Inggris?
TulisTulis Karya/kinerjaKarya/kinerja Product AssessmentProduct Assessment
Lisan/PresentasiLisan/Presentasi Performance AssessmentPerformance Assessment
24. Contoh 2Contoh 2
Obyek: AC rumahObyek: AC rumah
Sebutkan berbagai merek AC rumahSebutkan berbagai merek AC rumah
(Identifikasi, Observasi)(Identifikasi, Observasi)
gkan:gkan: - harga (Supermarket/- harga (Supermarket/
toko elektronik)toko elektronik)
- BTU- BTU
- kemasan/penampilan- kemasan/penampilan
- Mudah didapat- Mudah didapat
26. Contoh 4Contoh 4
- Cari di internet- Cari di internet
- Membaca artikel/bahan lainnyaMembaca artikel/bahan lainnya
- Mengamati gambarMengamati gambar
- Melapor hasil pengamatanMelapor hasil pengamatan
- Mencari jenis budaya tradisional dari daerahMencari jenis budaya tradisional dari daerah
lainlain
- membandingkanmembandingkan
‘‘Kerapan Sapi’ – Budaya Tradisional DaerahKerapan Sapi’ – Budaya Tradisional Daerah
27. 05/28/15 27
Hal-hal yang perlu disiapkan lembaga
pendidikan dalam implementasi SCL
Mengkaji kurikulum, program pembelajaran dan
sistem penilaian hasil belajar yang mengacu pada
SCL
Membuat kebijakan tentang sosialisasi dan
penerapan SCL di institusinya
Mereformasi dan menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif untuk terlaksananya SCL dengan
menciptakan networking dengan dunia kerja,
lembaga-lembaga masyarakat, atau instansi lain yang
terkait.
28. 05/28/15 28
Hal-hal yang perlu dipersiapkan lembaga
pendidikan dalam implementasi SCL
Memanfaatkan perencanaan
pembelajaran yang berorientasi SCL,
yang dikembangkan para guru, dalam
pengadaan sarana dan prasarana
pendukung pembelajaran.
Menciptakan sistem yang memungkinkan
guru dan seluruh civitas academica dapat
berkomunikasi dan berkoordinasi serta
akses terhadap IT.
29. 05/28/15 29
Hal-hal yang perlu dipersiapkan lembaga
pendidikan dalam implementasi SCL
Membenahi pola pikir (mindset) para guru dan
pengelola program pendidikan pada umumnya
tentang pentingnya mengubah paradigma
mengajar yang berorientasi pada guru semata
kepada pola pembelajaran yang berorientasi
pada siswa, yang dicirikan dengan adanya
interaksi yang positip dan konstruktif antara
guru dan siswa dalam membangun
pengetahuan.
Melatih dan memberikan dukungan yang
penuh kepada para guru dalam menerapkan
SCL dalam proses pembelajaran.
32. Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
KOMPETENSI PEDAGOGIK
(PP NO 19 THN 2005)
33. Kepribadian pendidik yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan
bagi peserta didik, dan berakhlak mulia
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
(PP NO 19 THN 2005)
34. Kemampuan pendidik dalam penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam
yang memungkinkannya membimbing peserta
didik memperoleh kompetensi yang ditetapkan
KOMPETENSI PROFESIONAL
(PP NO 19 THN 2005)
35. Kemampuan pendidik berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat.
KOMPETENSI SOSIAL
(PP NO 19 THN 2005)