Remaja menghadapi berbagai penyimpangan sosial seperti mabuk-mabukan dan seks bebas akibat kurangnya pengawasan orang tua dan pengaruh lingkungan. Kenakalan remaja dapat dicegah dengan memberikan kasih sayang, membimbing agama, dan mendukung bakat positif, sementara yang sudah terlanjur nakal dapat diatasi dengan komunikasi, menemukan penyebabnya, dan kegiatan bersama.
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Kenakalan remaja masa kini
1. KENAKALAN REMAJA MASA KINI
Remaja adalah harapan dan tumpuan segala orang tua dan remaja adalah generasi
perubah bangsa. Dengan remaja suatu bangsa akan menjadi baik apabila pemudanya yang
memipin juga baik, tetapi jika pemudanya jelek moral dan perilakunya pasti Negara
atau suatu masyarakat tersebut akan rusak juga dipimpin oleh remaja yang sudah rusak
moralnya.
Diera Globalisasi ini, banyak pemuda yang sering mengalami penyimpangan sosial
seperti mabuk-mabukan, berjudi, urak-urakan, ngebut-ngebut dijalanan, menggunakan
narkoba, dan sampai pula banyak yang melakukan seks bebas yang tentu saja itu sangat
dilarang oleh agama islam. Kita sebagai generasi yang islami harus berfikir rasionalistis agar
umat islam ini menjadi lebih baik dan lebih mulia dihadapan dan dipandangan Allah SWT
dan tidak menjadi jelek di hadapan Allah.
Sedangkan definisi kenakalan remaja menurut para ahli diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja
yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
2. Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja
yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”
Beberapa gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah pada kenakalan
remaja, antara lain sebagai berikut :
1. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temanya baik di sekolah maupun di tempat-
tempat bermain sehingga anak tersebut selalu menyendiri. Perilaku demikian, dapat
menyebabkan kegoncangan emosi sehingga dapat mengarahkan pada tindakan-
tindakan yang melanggar nilai dan norma yang berlaku.
2. Anak-anak yang suka atau biasa menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah
atau disekolah.
2. 3. Anak-anak yang sering mengeluh, dalam arti bahwa mereka mengalami masalah dan
tidak sanggup mencari jalan pemecahannya. Kondisi ini akan menyebabkan anak
mencari jalan ke arah yang sering bersifat negatif, misalnya minum-minuman keras,
dan menggunakan narkotika untuk menghilangkan masalah yang dihadapi. Akibatnya,
kondisi hidupnya makin hancur.
4. Anak-anak yang mengalami fobia dan gelisah dalam bentuk melewati batas yang
berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
5. Anak-anak yang suka dusta dan bohong. Dusta dengan penyimpangan perilaku ini
cenderung mempunyai kaitan yang erat. Suatu kecenderungan umum apabila anak itu
mempunyai mental suka dusta atau pembohong, dia akan suka atau sering melakukan
tindakan yang menyimpang.
Kenakalan remaja yang sering kita jumpai di sekitar kita diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. geng motor.
2. pacaran berlebihan yang mengakibatkan seks bebas.
4. 7. Tawuran antar pelajar.
8. Berkelahi dengan sesama.
9. Merayakan kelulusan dengan perbuatan yang negatif.
5. Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga
tingkatan ; (1) kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah,
pergi dari rumah tanpa pamit (2) kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan
seperti mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin (3)
kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah dan
pemerkosaan.
Sedangkan menurut Sudarsono (1995:13) yang termasuk kenakalan siswa atau remaja
meliputi perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur,
perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar,mengganggu teman,memusuhi
orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak hormat pada orang tua dan
saudara, menghisap ganja, meliputi perbuatan awal dari menghisap ganja yaitu merokok,
menonton pornografi dan mcorat-coret tembok sekolah.
Kenakalan – kenakalan remaja tersebut terjadi akibat beberapa faktor yang timbul,
yaitu sebagai berikut :
1. Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
2. Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku
dan nilai-nilai anti-sosial.
3. Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun
di luar sekolah, dan lainnya).
4. Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
5. Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
6. 6. Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
7. Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
8. Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
9. Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan
baru.
10. Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau
melakukan kenakalan remaja.
11. Reaksi frustasi diri.
12. Gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja.
13. Kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga.
14. Kurangnya pengawasan dari orang tua.
15. Dampak negatif dari perkembangan teknologi modern.
16. Dasar-dasar agama yang kurang.
17. Tidak adanya media penyalur bakat/hobi.
18. Masalah yang dipendam.
19. Broken home.
20. Pengaruh kawan sepermainan.
21. Relasi yang salah.
22. Lingkungan tempat tinggal.
23. Informasi dan tehnologi yang negatif.
24. Pergaulan.
Dari berbagai faktor tersebut timbul berbagai kenakalan remaja yang
mengkhawatirkan bahkan membahayakan para remaja itu sendiri. Berikut adalah cara
pencegahan yang dapat dilakukan oleh orang tua para remaja :
1. Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
2. Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: orang tua
boleh saja membiarkan anak atau remaja melakukan apa saja yang masih sewajarnya,
dan apabila menurut pengawasan orang tua, remaja tersebut telah melewati batas yang
sewajarnya, orangtua perlu memberitahu anaknya dampak dan akibat yang harus
ditanggungnya bila anak terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
3. Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3
tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan
7. teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti
berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum
perlu dia jalani.
4. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet,
radio, handphone, dll.
5. Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih
banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
6. Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan
mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
7. orang tua perlu mendukung hobi yang anak inginkan selama itu masih positif untuk
si anak. Jangan pernah orang tua mencegah hobi maupun kesempatan anak
mengembangkan bakat yang mereka sukai selama bersifat Positif. Karena dengan
melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan diri anak tersebut.
8. orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk anaknya, sehingga
orang tua dapat membimbing anaknya ketika ia sedang menghadapi suatu masalah.
( Peran Orang Tua Dalam Mengatasi Kenakalan Remaja )
Selain mencegah kenakalan remaja dengan cara di atas orang tua juga harus
memberitahukan akibat akibat jika anak melakukan kenakalan remaja. Akibat dari kenakalan
remaja itu meliputi : Prestasi belajar menurun, terganggunya masyarakat sekitar akibat ulah
mereka, tercemarnya nama baik orang tua dan akan dikucilkan oleh teman atau masyarakat
sekitar.
Namun apabila para remaja sudah terlanjur melakukan kenakalan – kenakalan remaja
sebelum orang tua mencegahnya, maka orang tua dapat mengatasinya dengan beberapa cara
berikut ini :
1. Menerapkan aturan dan konsekuensi
8. Pada saat Anda dan anak remaja Anda tenang, maka bicarakanlah tentang aturan di rumah
beserta konsekuensinya. Ingat, bicarakan dengan alasan yang masuk akal. Jika anak remaja
Anda tidak sepakat, maka berdiskusilah. Jadikan aturan dan konsekuensi yang dibuat sebagai
keputusan bersama.
2. Mengungkap ada ada di balik kenakalan remaja
Para orangtua cenderung akan menghakimi anak remaja atas apa yang dilakukannya tanpa
mengetahui ada masalah apa di baliknya. Bersikap seperti itu tidaklah adil bagi anak. Jadi,
sebelum menghakimi anak yang berbuat nakal, tanya baik-baik apa yang sebenarnya terjadi.
3. Temukan cara redakan marah
Karena perubahan hormon, remaja akan cenderung cepat marah. Karena itu, salah satu tugas
orangtua adalah mengetahui bagaimana cara untuk meredakan marah pada anak tersebut.
Banyak hal yang dapat dilakukan, misalnya membiasakan mereka dengan mendengarkan
musik, menulis atau bermain game.
4. Ada bersama anak
9. Terkadang, orangtua sibuk sendiri. Mereka hanya memberikan uang pada anaknya tapi tidak
memberikannya kasih sayang. Hal ini sangat memicu kenakalan remaja. Karena itu, luangkan
waktu Anda untuk anak, entah mendengarkan ceritanya atau memberikan solusi atas masalah
yang dialaminya. Kebiasaan ini harus dibangun sejak dini.
5. Temukan kesamaan
Para orangtua juga harus mampu temukan kesamaan dengan anak remaja mereka. Dengan
menemukan kesamaan, orangtua dan anak remaja dapat melakukan kegiatan bersama
sehingga dapat menghindari anak melakukann kegiatan negatif. Misalnya, para ayah dapat
mengajak anak lelakinya untuk melihat pertandingan sepak bola, sedangkan ibu dan anak
perempuannya dapat pergi belanja ke pusat perbelanjaan.
6. Mendengarkan tanpa memvonis
Ketika Anda sedang berbicara dengan anak, hindarilah ucapan-ucapan yang sifatnya
menghakimi, mengejek, menyela dan mengkritik. Sebab, seorang remaja sangat mudah
tersinggung, bahkan oleh hal-hal yang sifatnya remeh. Dengan melakukan ini, maka anak
remaja Anda akan merasa lebih dihargai. ( liputan6.com )
Dengan adanya tindakan pencegahan dan juga pengatasan yang tepat dan benar maka
akan dapat meminimalisirkan dan bahkan membasmi adanya kenakalan remaja dengan
diadakannya berbagai kegiatan positif yang dapat membangun generasi muda yang handal
dan juga berprestasi tentunya.