SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 48
Kampus Guru Cikal adalah wahana seru bagi calon
guru dan guru untuk menjadi pelajar sepanjang hayat
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hubungi kami:
www.KampusGuruCikal.com
E-mail: KampusGuru@Cikal.co.id
Follow: @KampusGuruCikal
Facebook: Kampus Guru Cikal
Penyusun: Najelaa Shihab & Bukik Setiawan
Editor & Desainer: Siti Nur Andini
Hak cipta milik Kampus Guru Cikal.
Dilarang memperbanyak, mengutip (sebagian atau
keseluruhan), dan menyebarkan tanpa izin.
Kampus Guru Cikal © 2015
3
“Guru jangan hanya memberi pengetahuan
yang perlu dan baik saja, akan tetapi harus juga
mendidik si murid akan dapat mencari sendiri
pengetahuan itu dan memakainya guna amal
keperluan umum.”
Ki Hajar Dewantara (Pendidikan, halaman 48)
5
Mengapa Kampus Guru Cikal
Menginisiasi Komunitas
Guru Belajar?
P
eran guru sangat sentral dalam proses
pendidikan. Pendapat ini diterima
secara umum, tanpa perdebatan. Di sisi
lain, analisis terhadap berbagai penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh guru hanya
berperan sekitar 1-14% pada prestasi akademik
pelajar. Angka ini lebih sedikit dibandingkan
dengan faktor-faktor yang melekat pada struktur
dan kondisi sekolah (sekitar 7-20%), apalagi bila
dibandingkan dengan faktor terbesar (60-80%)
yang ada pada individu pelajar sendiri, seperti
pola asuh dan aspirasi orangtua, kondisi sosial-
emosional, makanan dan kesehatan anak, serta
budaya dan pengalaman (ASA, 2014).
“Pertentangan” di atas merupakan contoh
betapa pemahaman tentang peran guru yang
selama ini ada, belum utuh. Data penelitian
dapat dipahami keterbatasannya karena guru
dan perannya sering kali sulit diukur lewat tes
GURUBELAJAR
6
prestasi. Sebagaimana kita alami, pengaruh
dan tanggung jawab guru yang terbesar justru
pada perkembangan pribadi dan minat pelajar,
keterampilan berpikir dan budi pekerti, serta
berbagai kompetensi lain yang berkaitan
dengan kemampuan dan kemauan untuk belajar
sepanjang hayat. Kami di Kampus Guru Cikal
yakin bahwa peran guru sangat signifikan
apabila kita melihat pendidikan dalam
konteks utuh, bukan hanya peningkatan
kualifikasi atau pencapaian akademik
dalam arti sempit. Karena itu, perhatian pada
peningkatan kualitas guru seyogianya menjadi
salah satu fokus dalam percepatan mutu
pendidikan.
Banyak program yang sudah dilakukan,
semuanya membawa hasil, tapi tidak besar dan
berkelanjutan. Kampus Guru Cikal sendiri sudah
pernah menyelenggarakan sejumlah pelatihan
guru dengan mendapatkan hasil serupa.
Proses belajar guru di ruang pelatihan kurang
berdampak pada proses belajar di ruang kelas.
Kami mengkaji kembali program pengembangan
guru dan menemukan sejumlah salah kaprah,
yaitu: (a) Guru malas belajar tanpa insentif
GURUBELAJAR
7
tunjangan atau hadiah; (b) Guru dipandang
hanya bisa belajar dari pakar pendidikan; (c)
Penentuan materi dan standar pembelajaran
yang mengabaikan konteks dan tujuan; (d) Guru
bisa belajar dan berubah tanpa waktu; dan (e)
Kompetensi guru dikembangkan secara individu,
tanpa mempertimbangkan konteks ekosistem
dan otonomi guru. (Baca lengkapnya pada Bab
Apa Salah Kaprah yang Umum tentang Guru
Belajar?)
Hasil kajian ini yang membuat Kampus
Guru Cikal membenahi strategi pengembangan
kompetensi guru. Kami menginisiasi Komunitas
Guru Belajar dengan keyakinan bahwa:
1. Guru belajar sebagai kebutuhan alami
2. Guru belajar dari guru yang lain
3. Guru belajar sesuai dengan konteks dan tujuan
guru
4. Guru belajar butuh waktu
5.Gurubelajardalamekosistemyangmendukung
dan menghargai otonomi guru
Guru Belajar adalah komunitas pendidik
untuk berdiskusi dan berbagi praktik cerdas
mengenai pengajaran dan pendidikan melalui
GURUBELAJAR
8
Temu Pendidik maupun secara online di laman
dan media sosial. Komunitas ini berbagi praktik
sederhana, yang berbeda dari praktik biasa,
memberdayakan guru, serta menstimulasi
pelajar untuk menjadi pelajar mandiri. Temu
Pendidik sendiri merupakan forum berdurasi
dua jam dengan narasumber guru lintas bidang
dan lintas jenjang yang berbagi praktik cerdas
pengajaran dan pendidikan. Praktik cerdas yang
sudah dikurasi akan dipublikasikan di situs
GuruBelajar.org, ada dalam bentuk buku atau
media pembelajaran.
Kampus Guru Cikal memberikan dukungan
terhadap Komunitas Guru Belajar dalam beragam
bentuk pelatihan dan publikasi. Pelatihan selain
bertujuan menguatkan kompetensi dasar sebagai
guru,jugauntukmengembangkankapasitasguru
untuk beragam peran, seperti kepala sekolah,
pelatih guru, pengembang kurikulum, pembuat
materi dan alat pembelajaran, guru peneliti, serta
penggerakmasyarakat.Publikasibertujuanuntuk
menyebarluaskan praktik cerdas pengajaran dan
pendidikan sekaligus mengenalkan sosok guru
belajar yang telah melakukan praktik cerdas ke
khalayak luas.
GURUBELAJAR
9
Prinsip Nilai Kampus Guru Cikal
1. Mewujudkan pelajar sepanjang hayat
Kami bercita-cita menumbuhkan pemahaman,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
positif agar setiap insan terus mau dan mampu
belajar. Kampus Guru Cikal menyediakan
kesempatan belajar kepada anggota komunitas
pendidik melalui beragam aktivitas dan beragam
kanal belajar sepanjang waktu.
2. Memberdayakan semua pelaku dan peran
Kami sadar bahwa perubahan hanya akan
terjadi pada mereka yang merdeka, yang berada
dalam lingkungan yang mendukung setiap
insan untuk menjadi penggerak. Kampus Guru
Cikal menginisiasi Komunitas Guru Belajar
yang memfasilitasi mahasiswa, guru, aktivis
pendidikan, dan siapa saja untuk berkontribusi
dengan beragam peran untuk mengembangkan
potensi diri sekaligus mengembangkan eko-
sistem pendidikan.
3. Menghargai keragaman
Kamiyakin,keunikanadalahkekuatanyangharus
didorong dan dimaknai, dihormati dan dirayakan.
GURUBELAJAR
10
Kampus Guru Cikal menstimulasi semua
anggota komunitas untuk menemukan keunikan
diri, strategi dan praktik yang khas lokal, serta
menyebarluaskannya melalui gurubelajar.org,
Temu Pendidik, dan Temu Pendidik Nusantara.
4. Berkolaborasi dengan terbuka
Kami sadar bahwa kami bagian kecil dari jaringan
perjuangan yang akan berdampak optimal hanya
jika berbagi tanggung jawab dengan semua yang
peduli. Kampus Guru Cikal bersikap terbuka
dalam bekerja sama dengan berbagai pihak yang
berprinsip sejalan untuk menciptakan dampak di
setiap kelas pada setiap siswa yang lebih besar
terhadap pendidikan Indonesia.
5. Mempraktikkan standar terbaik
Kami bekerja keras untuk menjadi teladan
dalam setiap aksi, selalu menggunakan ilmu
dan bukti dengan sepenuh hati. Kampus Guru
Cikal berusaha terus-menerus menemukan
cara yang lebih efektif dengan mengacu pada
perkembangan riset terbaru, pemahaman
baru terhadap pelajar, sekaligus berpijak pada
pengalaman praktik.
11
Apa Salah Kaprah yang Umum
tentang Guru Belajar?
T
erlepas dari berbagai kebijakan dan
intervensi, reformasi pendidikan di kelas
sulit terjadi. Yang dilakukan guru tidak
jauh berbeda dengan 200 tahun lalu (Tyack &
Cuban,1995). Salah satu penyebabnya adalah
program pengembangan guru yang kurang
efektif (Kulik dan Kulik, 1989). Semua sepakat,
guru kompeten akan mampu melakukan pem-
belajaran dengan baik, namun banyak salah
kaprah tentang proses guru belajar.
Salah kaprah pertama: Guru malas belajar, tanpa
insentif tunjangan atau hadiah.
Dalam dunia pendidikan Indonesia ada
“Blame Culture”. Guru dipersepsikan rendah
kompetensinya, tidak mau dan tidak mampu
mengembangkan diri (Broekman, 2015). Seperti
di banyak negara, asumsi ketidakpercayaan
mendorong strategi “logika retorika pasar”. Uang
dianggap motivator utama perubahan perilaku
GURUBELAJAR
12
dan dijadikan alat transaksi. Padahal, tunjangan
dan motivasi eksternal lain terbukti tidak
bekerja linear mendorong guru (Fisher, 1978;
Ryan, 1982; Rainey, 2001). Motivator utama
guru belajar adalah keinginan mendapatkan
solusi untuk memenuhi kebutuhan pelajar
(Bjork, 2004). Guru sering merasa tidak kompeten
karena kurangnya sumber pembelajaran dan
buruknya kondisi kelas. Proses belajar yang
menambah sumber aplikatif sangat penting.
Sayang, pada kebanyakan upaya peningkatan
kompetensi, tujuan dan prioritasnya tidak sesuai
harapan guru.
Salah kaprah kedua: Guru dipandang hanya bisa
belajar dari pakar pendidikan.
Padahal, penelitian tentang pengembangan
kompetensi menunjukkan bahwa proses
belajar guru lewat kolaborasi dengan guru
lain lebih efektif dibanding pelatihan “top
down” dari pakar. Guru yang belajar bersama,
menggunakan contoh nyata dan konteks utuh,
membagikan sumber pembelajaran yang
mendorong implementasi. Komunitas menjadi
inspirasi tentang tanggung jawab profesional
GURUBELAJAR
13
di luar kelas. Kolaborasi makin berdampak jika
guru berada dalam konteks formal dan non-
formal, juga kelompok antarjenjang dan antar-
mata pelajaran. Dengan ini, guru memahami
kontinum pendidikan dan koneksi antar-disiplin
ilmu.
Salah kaprah ketiga: Penentuan materi dan standar
pembelajaran mengabaikan konteks dan tujuan.
Menarik ketika para pakar pendidikan
mengobservasi kelas yang sama dan merating
kompetensi guru, reliabilitas penilaiannya sangat
rendah. Berkait ini, ada juga anggapan salah lain,
guru hanya perlu tahu “cara” melakukan sesuatu,
tidak perlu (atau tidak bisa) paham “mengapa”.
Padahal, ciri utama guru profesional adalah
pemahamannya tentang “why”, prinsip
penting di balik strategi.
Penekanan pada “how to” semata, misalnya
guru yang menggunakan silabus seragam dari
Kemdikbud seperti yang selama ini dilakukan,
membuat guru sulit adaptif. Fleksibilitas mutlak
terjadi untuk mencapai tujuan karena pelajar
dan situasi kelas selalu berbeda dan berubah.
Guru yang paham alasan kebijakan atau praktik
GURUBELAJAR
14
dilakukan, otomatis meningkat tanggung
jawabnya, sebagai individu maupun anggota
kelompok. Yang penting dipelajari adalah yang
sudah dibuktikan berhasil digunakan guru
tertentu dalam konteks tertentu. Saat guru
belajar, ia melakukan personalisasi dari yang
dipelajari ke situasi masing-masing. Akhirnya,
standar yang kontekstual dan akuntabilitas
demokratis akan tercipta. Bayangkan kalau
dalam proses belajarnya sendiri saja guru tidak
mandiri, apalagi hal lain berkait konteks dan
sistem bekerjanya.
Salah kaprah keempat: Guru dapat belajar dan
berubah, tanpa waktu.
Dengan beban jam mengajar yang besar,
proses implementasi inovasi sering terburu-
buru. Tidak heran kalau banyak guru menjadi
miskin pemahaman dan keterampilan untuk
melakukan reformasi di kelas. Pun dengan waktu
belajar awal yang cukup, guru masih perlu waktu
tambahan untuk merancang aksi, termasuk
strategi saat menghadapi masalah. Guru juga
perlu alat bantu untuk self-assessment, menerima
dan memberikan umpan balik. Pengalaman di
GURUBELAJAR
15
Indonesia menunjukkan bahwa banyak prosedur
administratif dan birokratis yang menghabiskan
waktu, tanpa dampak signifikan pada proses
maupun kualitas pembelajaran (Benner, 2007).
Salah kaprah kelima: Proses pengumpulan dan
interpretasidatakompetensiyangsaatinidilakukan
bersifat individual, tanpa mempertimbangkan
konteks ekosistem dan tingkat otonomi.
Cara kita memandang peningkatan kompetensi
akan selalu tidak utuh, tanpa kesadaran bahwa
konteks dan interaksi antara guru dengan
ekosistemnya menentukan seberapa guru
berdaya. Misalnya, sulit bagi seorang guru
mengisi survei aspirasi dari Kementerian yang
mendampingi uji kompetensi, tanpa jaminan
anonimitas. Tuntutan perubahan yang kompleks
tidak bisa hanya dibebankan pada individu,
tanpa mempertimbangkan pengaruh peran lain
(kepala sekolah, pengawas, orangtua, asosiasi
profesi, dan pemerintah) yang memengaruhi.
Akuntabilitas dan karya hanya akan menjadi
bagian dari ekosistem saat semua guru, tanpa
kecuali, memiliki otonomi. Otonomi tumbuh
bukan karena kompetensi sebagian guru,
GURUBELAJAR
16
tetapipengaruhkolektifdarilingkunganyang
mendukung; lingkungan yang mengurangi
rasa takut salah, saling berempati terhadap
kebutuhan yang berbeda, dan menghormati
proses pemecahan masalah bersama.
Meluruskan salah kaprah atau miskonsepsi
yang disebutkan di atas merupakan prasyarat
pengembangan kompetensi guru. Belajar menye-
nangkan dan bermakna bagi pelajar hanya akan
terjadi apabila guru mengalami proses yang
sama.
17
Apa Tujuan Utama
Guru Belajar?
1. Meningkatkan kompetensi untuk dapat
menghasilkan dampak yang optimal bagi pelajar
Kompetensi guru perlu didefinisikan sebagai
kemampuan guru untuk melakukan inovasi
dan menjalankan secara konsisten proses
belajar-mengajar yang efektif sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pelajarnya. Ketika
kompetensi didefinisikan lebih luas dari sekadar
pengetahuan, maka dampak utama yang selalu
perlu menjadi tolok ukur dari kompetensi
guru adalah hasil belajar pelajar. Hasil belajar
meliputi aspek yang jauh lebih besar dari
sekadar prestasi akademis, apalagi hasil
ujian semata. Hasil belajar berkaitan dengan
tujuan besar pendidikan.
Peningkatan kompetensi guru perlu
mencakup kemampuannya untuk tidak saja
mendidik pelajar dalam aspek kualifikasi yang
berkait dengan pencapaian tujuan mata pelajaran
GURUBELAJAR
18
tertentu, namun juga mengembangkan identitas
pelajar sebagai subjek dalam pendidikan dan
juga melakukan sosialisasi tradisi masyarakat
dan nilai demokrasi sebagai bagian dari
pengembangan pelajar secara utuh.
Perspektif yang juga penting saat bicara
tentang hasil belajar adalah perspektif pelajar,
bagaimana pelajar melihat kompetensi guru.
Berbagai bukti dari praktik baik di beberapa
negara menunjukkan bahwa hasil penilaian
pelajar terhadap kompetensi guru adalah
alat prediksi yang lebih valid dan reliabel
daripada penilaian pihak lain dalam ekosistem
sekolah. Pelajar berada dalam posisi unik untuk
mendapatkan gambaran tentang kompetensi
yang lebih utuh karena intensitas dan variasi
interaksi dengan guru dalam konteks kelas
maupun sekolah (Cross, Dooris & Weinstein,
2004). Kompleksitas profesi dan pekerjaan
guru sama seperti kompleksnya proses belajar
anak, memang sulit diukur dan disederhanakan
lewat satu alat tes standar atau satu penilai saja.
Tampaknya, menggunakan ujian kompetensi—
terlepas dari apa pun yang diukur—sama logika
dan dampaknya dengan penggunaan Ujian
GURUBELAJAR
19
Nasional atau ujian terstandar lain pada pelajar.
Hal ini membatasi aspek yang dapat diukur dan
mendorong proses bekerja dan belajar demi tes
semata.
2. Mengembangkan beragam peran guru untuk
terus berkontribusi di dunia pendidikan
Peran guru tidak hanya terbatas pada mengajar di
dalamkelas.Penguatanprofesijustrumunculsaat
guru menjalankan peran ganda sebagai individu
yang mengajar dan belajar dalam ruang kelasnya,
namun juga terlibat secara kolektif dalam
kepemimpinan di sekolah dalam kebijakan yang
berkaitdenganprosesbelajar-mengajar.Gurujuga
perlu mendapat dukungan untuk menjalankan
peran yang lebih besar secara langsung maupun
tidak langsung dalam ekosistem pendidikan,
baik sebagai rekan profesi yang membantu
pengembangan peran guru lain dan orangtua
serta masyarakat umum. Implikasi hal ini jelas
menunjukkan bahwa pengembangan karier
guru harus menerapkan strategi diferensiasi
dalam berkarya, tidak terbatas pada jalur
kepemimpinan untuk menjadi kepala sekolah
semata. Guru dapat berperan menjadi pelatih
GURUBELAJAR
20
dan pengevaluasi guru lain, menjadi pembuat
materi ajar, melakukan penelitian yang menguji
kebijakan, mengembangkan kurikulum berkait
mata pelajaran atau konteks khusus dan berbagai
inovasi lain yang mengakomodasi beragam
kebutuhan dan minat individu.
21
Apa Prinsip Utama
yang Perlu Diterapkan oleh
Komunitas Guru Belajar?
P
rinsip utama dari komunitas guru belajar
adalah sentralnya peran guru dalam proses
pengembangan kompetensinya sendiri.
Hattie (2010) mengatakan bahwa proses belajar
yang ideal menempatkan pelajar sebagai guru
yang mengendalikan dan bertanggung jawab
pada proses belajarnya, dan guru berperan
utama sebagai pelajar yang belajar sensitif dan
memenuhi kebutuhan pelajar.
Apabila kita berbicara tentang student
centered process saat menjelaskan bentuk proses
belajar-mengajar yang ideal, maka sulit mengelak
bahwa proses pengembangan kompetensi
guru harus berpusat pada guru. Pada akhirnya,
melihat isu kompetensi guru secara utuh—
dalam kaitan dengan keseluruhan budaya dan
ekosistempendidikan—adalahsebuahkeharusan.
Sistem yang ideal adalah sistem yang lingkaran
umpan baliknya berjalan dengan baik. Karena
GURUBELAJAR
22
proses inilah yang memungkinkan munculnya
berbagai strategi intervensi berdasarkan praktik
baik dan bukti lapangan. Evers dan Kneyber,
(2015) menggambarkannya dengan sangat
baik. Pertanyaan utama dari sistem yang saat
ini muncul adalah: “Apa yang dapat dilakukan
guru?” Dalam piramida, guru berada di posisi
terbawah yang menerima kebijakan dan instruksi
dari pusat. Sistem harus membalik prosesnya
dengan meletakkan guru sebagai sumber inovasi
dan kebijakan sehingga pertanyaan yang harus
dijawab menjadi: “Apa yang dapat dilakukan oleh
sekolah, pemerintah daerah dan pusat untuk
mendukung guru?”
Hanya guru yang merdeka yang dapat
menghargai anak, hanya guru yang antusias
yang menularkan rasa ingin tahu pada anak,
danhanyagurubelajaryangpantasmengajar.
23
Penggerak Guru Belajar
Apa pengalaman paling mengesankan sebagai
guru belajar?
Diana Dwi Jayanti
Penggerak Guru Belajar Tuban
Pengalaman paling mengesankan ketika
mendampingi seorang murid ‘istimewa’ yang
duduk di Kelas 1 SD. Dari hasil screening awal
kesiapan belajar saat penerimaan siswa, Ananda
memang kurang disarankan untuk diterima,
tetapi karena pertimbangan satu dan lain hal,
akhirnya manajemen sekolah memutuskan untuk
menerimanya sebagai siswa di sekolah kami.
Dua hingga tiga minggu pertama masuk
sekolah, dari hasil pengamatan saya dan rekan
guru (wali kelas), diketahui bahwa perkembangan
kemampuan akademik dasarnya (baca, tulis,
hitung) memang sangat kurang memadai. Selain
itu, ia juga kurang mampu merespons dengan
baik instruksi dari guru ketika pembelajaran
GURUBELAJAR
24
klasikal. Saya dan wali kelas sempat merasa
khawatir, apakah kami mampu mengantarkannya
mencapai target belajar, mengingat sekolah kami
ini sekolah reguler yang menargetkan nilai KKM
80.
Sebagai guru yang ditugaskan mendam-
pinginya,sayaharusputarotakuntukmenemukan
cara agar ia dapat mengembangkan kemampuan
calistung-nya supaya tidak terlalu jauh tertinggal
dengan teman-teman di kelas.
Bersama wali kelas, saya mencoba menggali
informasi tentang proses belajarnya ketika
di TK yang kebetulan satu yayasan dengan
SD kami mengajar. Kami menemui guru
pendampingnya saat ia di TK, menanyakan
bagaimana kesehariannya ketika belajar,
bagaimana motivasi belajarnya, bagaimana
interaksinya dengan teman-teman, sampai cara
apa yang telah dilakukan oleh guru TK sehingga
bisa mengembangkan kemampuannya. Dari situ
kami memperoleh informasi bahwa ia mengalami
keterlambatan perkembangan bicara sehingga
perlu berlatih untuk dapat mengungkapkan dan
mengekspresikan apa yang ia pikir dan rasakan
secara lisan, ia membutuhkan waktu lebih lama
GURUBELAJAR
25
dan cara belajar yang berbeda dibanding rata-
rata temannya.
Akhirnya, saya mencoba untuk lebih
mengenalnya, bagaimana emosinya, bagaimana
pola belajarnya, berapa lama waktu yang ia
butuhkan untuk bisa fokus menerima materi,
berapa lama waktu jeda yang dibutuhkannya
untuk istirahat sebelum bisa kembali
berkonsentrasi untuk belajar, hal-hal apa yang
ia sukai, apa saja yang membuatnya semangat
belajar, dan sebagainya, hingga menjalin
komunikasi yang intens dengan orangtuanya
terkait apa saja yang bisa dilakukan orangtua
untuk mendampinginya di rumah, misalnya
mengajaknyamembacabukuceritasebelumtidur
untuk memunculkan motivasi belajar membaca.
Selain itu, saya mulai mempelajari beberapa
metode (teknis) dan mempraktikkannya untuk
membantu anak tersebut dalam meningkatkan
kemampuan membaca dan menulisnya.
Satu waktu, ibu Ananda bercerita bahwa
ketika malam sebelum tidur, Ananda tiba-tiba
mengatakan kepada ibunya, “Ibuk, aku suka
sekolah, di sekolah ustadzah-ustadzah sayang
sama aku.” Ibunya juga bercerita bahwa mulai
GURUBELAJAR
26
tumbuh semangat belajar yang sebelumnya
belum pernah terlihat. Setiap hari Ananda
selalu meminta didampingi belajar. Ananda
mengatakanbahwaiainginlebihpintarmembaca
supaya tidak tertinggal dari teman-teman.
Saat ini, meskipun nilai Ananda belum
sepenuhnya mencapai target KKM, kemampuan
membaca dan menulisnya sudah sangat
berkembang, mulai dari mampu membaca
kata dengan suku kata terbuka hingga mampu
membaca dengan cukup lancar dan memahami
apa yang dibaca. Kemampuan menulisnya juga
berkembang cukup pesat, dalam kurun waktu
sekitar 3 bulan, ia telah mampu menulis kalimat
dengan 3-4 kata. Setiap hari sepulang sekolah,
ia juga selalu ke perpustakaan untuk meminjam
buku cerita meskipun (menurut ibunya) ketika di
rumah hanya dibaca sebagian dan lebih banyak
melihat gambarnya.
Pengalaman-pengalaman belajar dalam
mendampingi anak-anak seperti inilah yang
membuat saya tidak akan pernah bosan menjadi
guru. Selalu ada hal baru yang saya temui,
pelajari, dan syukuri dari senyum mereka ketika
mereka dapat menyelesaikan suatu tugas belajar
GURUBELAJAR
27
atau menguasai keterampilan tertentu, dari
ekspresi penasaran mereka ketika menemukan
hal baru, dan dari mengamati berbagai tingkah
polah polos mereka.
Lany R.H
Penggerak Guru Belajar Timika
Pada tahun pertama saya mengajar Kelas 1, saya
punya seorang murid yang tahun sebelumnya
tidak naik kelas. Ia belum bisa membaca,
hanya tahu bunyi huruf. Saya pernah mencoba
mengajarinya membaca dengan berbagai macam
cara, baik di kelas maupun di luar jam belajar.
Sampai suatu saat, ia dan saya sama-sama
menangis karena merasakan kesulitan yang
sama meskipun berbeda bentuk.
Lalu saya berhenti “memaksa”-nya belajar
mengeja kata-kata. Saya bebaskan ia dari belajar
membaca saja, saya menyingkirkan jam-jam
remedial, dan saya lanjutkan pelajaran seperti
biasa. Dalam pelajaran sehari-hari, ia memang
cukup lambat, tapi bukan berarti sama sekali
tidak bisa mengikuti. Ia selalu mencoba aktif
dan terlibat dalam setiap kegiatan kelas. Ia
dapat diandalkan saat bekerja bersama teman-
GURUBELAJAR
28
temannya menyelesaikan tugas kelompok.
Saat ia merasa nyaman ini, ia justru dapat
menunjukkan kemampuannya dalam mengikuti
materi. Memang tidak membaca lancar, tapi
bisa menunjukkan kemampuannya dengan cara
berbeda.
Saya tidak ingat betul bagaimana ia akhirnya
belajar membaca, tapi sampai saat ini ia sudah
duduk di Kelas 6 dan “bertahan” dalam pelajaran-
pelajaran di sekolah.
Rizqy Rahmat Hani
Penggerak Guru Belajar Pekalongan
Pengalaman paling mengesankan adalah saat
bersama anak-anak mendiskusikan sebuah acara
akhir pembelajaran. Saya selalu memberi peluang
kepada mereka untuk menyampaikan berbagai
ide acara. Banyak ide yang bermunculan dari
mereka:
“Pak, bikin pameran karya saja, Pak!”
“Pak, sekalian bikin festival film!”
“Lalu nanti kalau bisa karya-karya kami
dipamerkan, Pak!”
Ide-ide bermunculan dari anak-anak, saya
yang notabene hanya sebagai guru honorer
GURUBELAJAR
29
dan belum memiliki andil besar di sekolah,
mendengarkan ide-ide tersebut menjadi bingung.
Bingung karena ide sebagus itu sulit direalisasi
di sekolah pinggiran, seperti SMA 1 Sragi ini.
Karena niat saya lebih besar daripada rasa
pesimis, akhirnya saya beranikan diri berbicara
kepada kepala sekolah. Ternyata, benar dugaan
saya, “Mas, maaf. Untuk acara seperti itu tidak
bisa, Mas. Sekolah kita tidak ada anggaran untuk
hal seperti itu!”
Hal demikian tidak bisa saya sampaikan
kepada anak-anak yang memiliki semangat
besar. Lalu saya berpikir untuk mencari inspirasi
di Internet, bagaimana supaya acara ini bisa
dilaksanakan. Lalu tiba-tiba tebersit ide untuk
memanfaatkan pembelajaran menulis proposal
dan menulis surat dinas. Saya pun meminta
setiap kelas mengirimkan tim untuk membuat
proposal dan membentuk panitia mini.
“Alhamdulillah, diizinkan oleh kepala sekolah,
tugas kita adalah mencari sponsor untuk acara
kita!”
Wajah anak-anak menjadi berbeda, semua
tampak semangat. Kerja sama setiap kelas demi
terlaksananyaacaratersebutterlihatjelas.Sampai
GURUBELAJAR
30
akhirnya, kami mendapat dana sponsor lebih dari
6 juta rupiah, sama sekali tak ada iuran ataupun
danabantuandarisekolah.Merekabelajarbanyak!
Saya pun belajar! Acara itu pun berlangsung dan
diliput oleh media cetak maupun elektronik serta
didatangi perwakilan dinas. SMA 1 Sragi yang
merupakan SMA terpencil dan buangan menjadi
TERKENAL.
Mengapa penting bagi guru mempunyai semangat
guru belajar?
Agus Moeliono
Penggerak Guru Belajar Bandung
Ketika guru mau menyejajarkan diri dengan
pandanganmataanak,makaprosespembelajaran
menjadi “Petualangan Pembelajaran Bersama”.
Guru bersama anak menjelajah berbagai sumber
belajar, bersama terinspirasi banyak hal. Guru
bisa banyak belajar dari keunikan dan keragaman
karya anak.
Dian Nofitasari
Penggerak Guru Belajar Yogyakarta
Semangat belajar guru dapat dirasakan dan
ditularkan pada pelajar. Jadi, jika menginginkan
GURUBELAJAR
31
pelajar memiliki semangat belajar, maka harus
dimulai dari guru yang semangat untuk belajar
pula.
Hesti Wulandari Andi Djiwa
Penggerak Guru Belajar Soroako
Kalau menyampaikan materi pelajaran yang
sama dengan cara yang sama mulai dari awal
sampai akhir dan berulang terus setiap tahunnya,
pasti membosankan. Hanya dengan belajarlah,
pekerjaan sebagai guru itu tetap menyenangkan.
Felicia Tan
Penggerak Guru Belajar Semarang
Guru perlu selalu berkaca dan terus belajar.
Dan murid adalah guru paling tepat untuk guru
belajar.
Lany R.H.
Penggerak Guru Belajar Timika
Pengaruh guru belajar pada murid secara tidak
langsung akan membawa atmosfer belajar yang
semakin positif, bahkan menginspirasi murid
untuk ikut terus belajar.
GURUBELAJAR
32
Stanley Ferdinandus
Penggerak Guru Belajar Ambon
Guru belajar adalah guru yang memaknai
tanggung jawab mendidik sebagai sebuah
panggilan.
Ivan Sumantri Bonang
Penggerak Guru Belajar Lampung
Menjadi guru belajar berarti menjadi petualang
seumur hidup, menjalani proses yang
menyenangkan dan menikmatinya dari waktu ke
waktu.
Dian Misastra
Penggerak Guru Belajar Tegal Waru
Kesadaran menjadi seorang pendidik bukanlah
hal yang mudah, perlu pencerahan yang
berkelanjutan dan keinginan membahagiakan
murid ketika belajar harus selalu menjadi jiwa
setiap pendidik.
Diana Dwi Jayanti
Penggerak Guru Belajar Tuban
Proses guru belajar, bagi saya, semacam
menjalani berbagai petualangan, salah satunya
GURUBELAJAR
33
petualangan menyelami diri sebagai pendidik,
mencoba keluar dari jebakan berupa rasa puas,
perasaan ‘sudah-mengerti’, dan perasaan ‘tidak-
boleh-salah.
Rizqy Rahmat Hani
Penggerak Guru Belajar Pekalongan
Menjadi guru belajar membuat siswa menjadi
lebih antusias belajar, siswa lebih tertantang
belajar, siswa lebih cinta belajar, ada rasa
KASMARAN belajar di sana.
Riyadi Ariyanto
Penggerak Guru Belajar Jember
Bagaimana mungkin bisa membangun generasi
pelajar tanpa ada semangat belajar yang terus-
menerus tumbuh dari dalam diri seorang
pendidik? Semangat belajar pendidik akan
mengobarkan semangat belajar peserta didik.
Intan Prajaswari
Penggerak Guru Belajar Cirebon
Karena menjadi guru itu mendidik manusia,
harus ada keinginan kuat untuk terus belajar agar
manusia yang kita didik bisa bertanggung jawab
di masa depannya nanti. Dinamika perubahan
GURUBELAJAR
34
selalu terjadi. Oleh karena itu, pendidik harus
terus belajar agar bisa memberikan manfaat
terbaik.
35
Komunitas Guru Belajar
Nusantara
1. Apa itu Guru Belajar?
Guru Belajar adalah komunitas pendidik yang
diinisiasi oleh Kampus Guru Cikal untuk
berdiskusi dan berbagi praktik cerdas pengajaran
dan pendidikan melalui Facebook dan Temu
Pendidik. Praktik cerdas yang sudah dikurasi
akan dipublikasikan di situs GuruBelajar.org,
dalam bentuk buku atau media pembelajaran.
Anda punya semangat guru belajar? Ingin
belajar bersama kami? Yuk, bergabung di:
http://gurubelajar.org
Grup Facebook Komunitas Guru Belajar
2. Mengapa bergabung di Guru Belajar?
•	 Bisa menjadi guru bagi guru yang lain
•	 Bisa jadi murid bagi guru yang lain
•	 Bisa belajar berkolaborasi, mendapatkan
masukan yang berharga
GURUBELAJAR
36
•	 Bisa belajar berkarya, memberi manfaat
pada sesama
3. Apa saja peran yang dibutuhkan Guru Belajar?
Ada beragam peran di Komunitas Guru Belajar
yang sesuai dengan aktivitas, kekuatan diri guru,
dan potensi daerah. Namun, untuk pendirian
Komunitas Guru Belajar di suatu daerah
dibutuhkan 2 peran penting, yaitu penggagas
dan penggerak. Penggagas Guru Belajar adalah
Kampus Guru Cikal yang akan memberikan
beragam dukungan. Penggerak adalah mereka
yang bersedia mengorganisasikan dan
menggerakkan komunitas Guru Belajar di daerah.
4. Apa yang harus dilakukan Penggerak untuk
mengembangan Komunitas Guru Belajar di suatu
daerah?
Cari Teman
Buat
Pertemuan Lingkar
Komunikasi
Temu
Pendidik
Sebarkan
Kebaikan
Terus
Belajar
GURUBELAJAR
37
1) Cari teman
Carilah tiga guru atau aktivitas pendidik untuk
menjadi Penggerak Guru Belajar di suatu daerah.
2) Buat pertemuan
Adakan pertemuan untuk membicarakan: (a)
misi dan prinsip nilai Guru Belajar dan (b) praktik
cerdas pengajaran dan pendidikan.
3) Lingkar komunikasi
Sepakati media untuk berkomunikasi bagi para
penggerak.
4) Temu Pendidik
Penggerak mengadakan Temu Pendidik
sesuai Panduan Temu Pendidik yang akan
dijelaskansetelah bagian ini. Bila memungkinkan,
Kampus Guru Cikal akan mengirimkan wakil
untuk hadir pada Temu Pendidik perdana di
suatu daerah.
5) Sebarkan kebaikan
Sebarkan praktik cerdas ke rekan, saudara, dan
komunitas lain atau ke lingkup yang lebih luas
dalam beragam bentuk (lisan, foto, tulisan,
rekaman suara, video) melalui berbagai kanal
(Facebook, WA, Line, Twitter, dan lainnya).
GURUBELAJAR
38
6) Terus belajar
KomunitasGuruBelajardapatmenyelenggarakan
Pelatihan Guru Belajar Berbeasiswa bekerja sama
dengan Kampus Guru Cikal.
Panduan Temu Pendidik
Apa itu Temu Pendidik?
Temu Pendidik adalah forum berbagi praktik
cerdas tentang topik-topik pengajaran dan
pendidikan. Temu Pendidik memadukan
inspirasi dari suatu konteks dan desain untuk
penerapan di konteks yang berbeda.
Temu Pendidik bukan membicarakan teori
atau opini, tapi praktik cerdas (suatu strategi)
yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi
suatu tantangan atau mencapai suatu tujuan.
Praktik cerdas adalah “theory-in-use”, teori
yang ditemukan guru selama praktik yang
dilakukannya.
Apa kelebihan Temu Pendidik?
1) Singkat
Temu Pendidik berdurasi maksimal 2 jam agar
mudah diselenggarakan dan diikuti semua guru.
GURUBELAJAR
39
2) Praktis
Temu Pendidik memfasilitasi guru berbagi
pengalaman praktis dalam mengatasi tantangan
di kelas/sekolah.
3) Konkret
Temu Pendidik memfasilitasi guru untuk
membicarakan rencana konkret untuk dilakukan
di kelasnya.
Apa saja peran yang dibutuhkan dalam Temu
Pendidik?
Empat peran dalam Temu Pendidik, yaitu
Fasilitator, Narasumber, Jurnalis, dan Partisipan.
1) Fasilitator adalah penggerak/guru yang ber-
peran memfasilitasi alur pertemuan sesuai
panduan.
2) Narasumber Temu Pendidik adalah guru yang
telah melakukan praktik cerdas pengajaran dan
pendidikan.
3) Jurnalis adalah penggerak atau guru yang
berperan mendokumentasikan Temu Pendidik
dalam bentuk tulisan, foto, audio, atau video.
4) Partisipan adalah guru yang mengikuti alur
Temu Pendidik.
GURUBELAJAR
40
Apa ciri dari praktik cerdas pengajaran dan
pendidikan?
1) Pengembangan
Suatu praktik yang menggunakan cara berbeda
untuk mengatasi tantangan pengajaran dan
pendidikan. Cara berbeda tersebut dapat berupa
inovasi atau adaptasi dari suatu cara yang sudah
ada.
2) Berdaya
Suatu praktik yang membuat guru lebih berdaya
dalam menjalankan tanggung jawab sebagai
guru.
3) Pembelajaran
Suatu praktik yang menstimulasi siswa secara
langsung atau tidak langsung untuk menjadi
pelajar mandiri (self-regulated learner).
Bagaimana format praktik cerdas?
Format praktik cerdas dapat disingkat menjadi
ATAP: Awal, Tantangan, Aksi, dan Perubahan-
Pelajaran.
1) Awal
Apa tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?
Bagaimana situasi awal yang dihadapi? (Situasi
awal bisa berupa keragaman latar belakang sosial
GURUBELAJAR
41
budaya ekonomi, letak geografis, atau faktor lain.
2) Tantangan
Apa tantangan atau kesulitan yang menghambat
pencapaian tujuan pembelajaran? Tantangan
bisa berupa karakteristik siswa, kualitas
perlengkapan, kualitas interaksi dan lain-lain.
3) Aksi
Apa langkah-langkah yang telah dilakukan?
Apa langkah yang terbukti berhasil mengatasi
tantangan? Ceritakan secara detil termasuk
waktu dan peralatan yang dibutuhkan.
4) Perubahan-Pelajaran
Apa perubahan yang terjadi akibat dari aksi yang
dilakukan? Apa pelajaran yang didapatkan dari
aksi yang dilakukan? Bagaimana komentar siswa
terhadap aksi yang dilakukan?
Panduan Temu Pendidik bagi Penggerak
Persiapan
1) Penggerak mencari guru yang mau dan meme-
nuhi kriteria menjadi narasumber.
2) Narasumber menuliskan praktik cerdas penga-
jaran dan pendidikan sepanjang 1-3 halaman,
sesuai format praktik cerdas.
GURUBELAJAR
42
3) Penggerak dan Narasumber mendiskusikan
praktik cerdas untuk perbaikan atau pengem-
bangan praktik tersebut bila diperlukan.
4) Penggerak menetapkan tanggal, tempat, pera-
latan, dan pengumuman Temu Pendidik.
5) Penggerak menyebarkan pengumuman Temu
Pendidik.
Sesi Presentasi (maksimal 60 menit)
1) Fasilitator membuka Temu Pendidik dengan
menyebutkan tujuan dan aturan di tiap sesi.
2) Narasumber melakukan presentasi selama
10-17 menit (tanpa slide presentasi) mengenai
praktik cerdas.
3) Presentasi dilakukan dengan metode bercerita.
Narasumber menceritakan mulai dari awal,
tantangan yang dihadapi, aksi yang dilakukan,
perubahan yang terjadi, dan pelajaran yang
didapatkan.
4) Narasumber diharapkan berlatih melakukan
presentasi dengan metode bercerita, yakni
menceritakan pengalamannya.
GURUBELAJAR
43
Sesi Refleksi (maksimal 60 menit)
1) Fasilitator mengajukan pertanyaan kunci yang
dijawab oleh setiap peserta dengan menuliskan
kata kunci di sepotong kertas. Apa inspirasi yang
Anda dapatkan yang bisa menjawab tantangan
pengajaran dan pendidikan yang Anda hadapi
sehari-hari di kelas/sekolah?
2) Peserta berkeliling melihat jawaban pada
sepotong kertas dari peserta yang lain.
3) Bentuk kelompok beranggotakan 3-8 orang
berdasarkan kesamaan inspirasi yang tertulis
pada sepotong kertas tersebut.
4) Fasilitator meminta kelompok untuk mendis-
kusikan rencana implementasi dari inspirasi
yang didapatkan kelompok. Hasil diskusi ditulis
pada selembar kertas plano.
5) Kelompok mempresentasikan hasil diskusi
dengan metode galeri jalanan dua putaran.
Putaranpertama,setengahanggotakelompokjadi
penjaga dan setengah anggota kelompok menjadi
pengunjung. Penjaga bertugas menjelaskan hasil
diskusi pada pengunjung dari kelompok lain.
Pengunjung bertugas mengunjungi dan belajar
dari hasil diskusi kelompok lain. Putaran kedua,
GURUBELAJAR
44
anggota kelompok bertukar peran: penjaga
menjadi pengunjung, pengunjung menjadi
penjaga.
Sesi Pelaporan (sekitar 7 hari setelah pelaksanaan)
1) Jurnalis menyusun dokumentasi yang berupa:
tulisan liputan, tulisan praktik cerdas dan foto
(atau video bila memungkinkan).
2) Jurnalis mengirim dokumentasi untuk dipu-
blikasikan di situs GuruBelajar.org melalui
kampusguru@cikal.co.id.
Jika membutuhkan bantuan untuk mengem-
bangkan kemampuan presentasi atau menjadi
fasilitator, silakan kontak kami di:
•	 kampusguru@cikal.co.id
•	 budi.muhamad@cikal.co.id
•	 Grup Facebook Komunitas Guru Belajar
45
Kampus Guru Cikal
K
ampus Guru Cikal adalah wahana
seru bagi calon guru dan guru untuk
menjadi pelajar sepanjang hayat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Kampus Guru
Cikal menyediakan solusi pendidikan berupa:
1.	 Pelatihan guru dan pengembangan
kepemimpinan sekolah
2.	 Pengembangan Komunitas Guru Belajar
sebagai ekosistem berbagi praktik cerdas
3.	 Penyediaan beasiswa bagi calon guru dan
guru untuk mengembangkan diri
4.	 Pengembangan sekolah dampingan dan
pertukaran guru
5.	 Penyediaan konten bermutu bagi guru dan
pemimpin sekolah di GuruBelajar.org
6.	 Perintis pembentukan kampus guru yang
bermakna dan seru untuk belajar
GURUBELAJAR
46
Bagaimana cara terlibat dengan Kampus Guru
Cikal?
Menjadi guru pembelajar
Kami mengundang rekan calon guru dan guru di
seluruh Indonesia untuk belajar bersama melalui
berbagai inisiatif maupun berbagai kanal media
sosial Kampus Guru Cikal.
Menjadi penggerak komunitas
Kami mengundang rekan guru dan pendidik
menjadi penggerak komunitas Guru Belajar yang
mengembangkan ekosistem berbagi praktik
cerdas.
Menjadi donatur
Kami mengundang individu dan lembaga yang
peduli pendidikan Indonesia menjadi donatur
beasiswa bagi guru dari berbagai daerah di
Indonesia.
Menjadi mitra program
Kami mengundang perusahaan, yayasan, dan
lembaga pemerintah untuk menjadi mitra
program pendidikan guru, baik program berkala
kami maupun program yang disesuaikan dengan
kebutuhan organisasi Anda.
GURUBELAJAR
47
Bila ada pertanyaan, jangan ragu untuk
menghubungi Kampus Guru Cikal:
www.KampusGuruCikal.com
E-mail: KampusGuru@Cikal.co.id
Follow: @KampusGuruCikal
Facebook: Kampus Guru Cikal
GURUBELAJAR
48

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

PELAN TAKTIKAL & OPERASI KELAB LEO 2022.docx
PELAN TAKTIKAL & OPERASI KELAB LEO 2022.docxPELAN TAKTIKAL & OPERASI KELAB LEO 2022.docx
PELAN TAKTIKAL & OPERASI KELAB LEO 2022.docxNAVITHAAPKUPPUSAMYMo
 
1. SOSIALISASI IASP-2020.pptx
1. SOSIALISASI IASP-2020.pptx1. SOSIALISASI IASP-2020.pptx
1. SOSIALISASI IASP-2020.pptxChadijahAlhasny1
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaarput9
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiranalazhari
 
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2015-2016 (m soleh)
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2015-2016 (m soleh)Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2015-2016 (m soleh)
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2015-2016 (m soleh)nidarus soleh
 
Instrumen PKKS Manual (4 tahunan) 2022.docx
Instrumen PKKS Manual (4 tahunan) 2022.docxInstrumen PKKS Manual (4 tahunan) 2022.docx
Instrumen PKKS Manual (4 tahunan) 2022.docxUbaidillahAli3
 
Pedoman rtl diklat cawas
Pedoman rtl diklat cawasPedoman rtl diklat cawas
Pedoman rtl diklat cawasMisdarScoutOke
 
Berita acara pengembang kurikulum
Berita acara pengembang kurikulumBerita acara pengembang kurikulum
Berita acara pengembang kurikulumNarto Wastyowadi
 
RPS BAHASA INGGERIS 2022 - 2027 a.pdf
RPS BAHASA INGGERIS 2022 - 2027 a.pdfRPS BAHASA INGGERIS 2022 - 2027 a.pdf
RPS BAHASA INGGERIS 2022 - 2027 a.pdfEmiAhmad3
 
Materi-Penyusunan-Peta-Jalan-SMK-PK.pptx
Materi-Penyusunan-Peta-Jalan-SMK-PK.pptxMateri-Penyusunan-Peta-Jalan-SMK-PK.pptx
Materi-Penyusunan-Peta-Jalan-SMK-PK.pptxssuserdf2f1f
 
1. cover pkp dewinta susanti
1. cover pkp   dewinta susanti1. cover pkp   dewinta susanti
1. cover pkp dewinta susantiSchool
 
Borang rekod ujian diagnostik pendidikan pemulihan khas
Borang rekod ujian diagnostik pendidikan pemulihan khasBorang rekod ujian diagnostik pendidikan pemulihan khas
Borang rekod ujian diagnostik pendidikan pemulihan khasGee Hazirah
 
Membaca permulaan tanpa buku
Membaca permulaan tanpa bukuMembaca permulaan tanpa buku
Membaca permulaan tanpa bukuYltsr
 
Bahan_Sokongan_Slaid_Pembentangan_Kunjung_Bantu_PLC_PLaN_2021.ppt
Bahan_Sokongan_Slaid_Pembentangan_Kunjung_Bantu_PLC_PLaN_2021.pptBahan_Sokongan_Slaid_Pembentangan_Kunjung_Bantu_PLC_PLaN_2021.ppt
Bahan_Sokongan_Slaid_Pembentangan_Kunjung_Bantu_PLC_PLaN_2021.pptPrabakaranShanmugam2
 
ISPK dalam Kokurikulum.pdf
ISPK dalam Kokurikulum.pdfISPK dalam Kokurikulum.pdf
ISPK dalam Kokurikulum.pdfrsy
 
Peran POMG Untuk Keunggulan Sekolah
Peran POMG Untuk Keunggulan SekolahPeran POMG Untuk Keunggulan Sekolah
Peran POMG Untuk Keunggulan SekolahBhayu Sulistiawan
 
Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)Deny Darmawan
 
Berita acara pengembangan kurikulum
Berita acara pengembangan kurikulumBerita acara pengembangan kurikulum
Berita acara pengembangan kurikulumridhoelmuay
 

Mais procurados (20)

PELAN TAKTIKAL & OPERASI KELAB LEO 2022.docx
PELAN TAKTIKAL & OPERASI KELAB LEO 2022.docxPELAN TAKTIKAL & OPERASI KELAB LEO 2022.docx
PELAN TAKTIKAL & OPERASI KELAB LEO 2022.docx
 
1. SOSIALISASI IASP-2020.pptx
1. SOSIALISASI IASP-2020.pptx1. SOSIALISASI IASP-2020.pptx
1. SOSIALISASI IASP-2020.pptx
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensi
 
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2015-2016 (m soleh)
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2015-2016 (m soleh)Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2015-2016 (m soleh)
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2015-2016 (m soleh)
 
Instrumen PKKS Manual (4 tahunan) 2022.docx
Instrumen PKKS Manual (4 tahunan) 2022.docxInstrumen PKKS Manual (4 tahunan) 2022.docx
Instrumen PKKS Manual (4 tahunan) 2022.docx
 
Pedoman rtl diklat cawas
Pedoman rtl diklat cawasPedoman rtl diklat cawas
Pedoman rtl diklat cawas
 
Berita acara pengembang kurikulum
Berita acara pengembang kurikulumBerita acara pengembang kurikulum
Berita acara pengembang kurikulum
 
RPS BAHASA INGGERIS 2022 - 2027 a.pdf
RPS BAHASA INGGERIS 2022 - 2027 a.pdfRPS BAHASA INGGERIS 2022 - 2027 a.pdf
RPS BAHASA INGGERIS 2022 - 2027 a.pdf
 
Materi-Penyusunan-Peta-Jalan-SMK-PK.pptx
Materi-Penyusunan-Peta-Jalan-SMK-PK.pptxMateri-Penyusunan-Peta-Jalan-SMK-PK.pptx
Materi-Penyusunan-Peta-Jalan-SMK-PK.pptx
 
1. cover pkp dewinta susanti
1. cover pkp   dewinta susanti1. cover pkp   dewinta susanti
1. cover pkp dewinta susanti
 
Contoh laporan prakerind
Contoh laporan prakerindContoh laporan prakerind
Contoh laporan prakerind
 
Borang rekod ujian diagnostik pendidikan pemulihan khas
Borang rekod ujian diagnostik pendidikan pemulihan khasBorang rekod ujian diagnostik pendidikan pemulihan khas
Borang rekod ujian diagnostik pendidikan pemulihan khas
 
Membaca permulaan tanpa buku
Membaca permulaan tanpa bukuMembaca permulaan tanpa buku
Membaca permulaan tanpa buku
 
Bahan_Sokongan_Slaid_Pembentangan_Kunjung_Bantu_PLC_PLaN_2021.ppt
Bahan_Sokongan_Slaid_Pembentangan_Kunjung_Bantu_PLC_PLaN_2021.pptBahan_Sokongan_Slaid_Pembentangan_Kunjung_Bantu_PLC_PLaN_2021.ppt
Bahan_Sokongan_Slaid_Pembentangan_Kunjung_Bantu_PLC_PLaN_2021.ppt
 
Supervisi dan pkg
Supervisi dan pkg   Supervisi dan pkg
Supervisi dan pkg
 
ISPK dalam Kokurikulum.pdf
ISPK dalam Kokurikulum.pdfISPK dalam Kokurikulum.pdf
ISPK dalam Kokurikulum.pdf
 
Peran POMG Untuk Keunggulan Sekolah
Peran POMG Untuk Keunggulan SekolahPeran POMG Untuk Keunggulan Sekolah
Peran POMG Untuk Keunggulan Sekolah
 
Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)
 
Berita acara pengembangan kurikulum
Berita acara pengembangan kurikulumBerita acara pengembangan kurikulum
Berita acara pengembangan kurikulum
 

Destaque

Modul media pembelajaran: Paku Lingkaran Warna
Modul media pembelajaran: Paku Lingkaran WarnaModul media pembelajaran: Paku Lingkaran Warna
Modul media pembelajaran: Paku Lingkaran Warnasetiarahmah
 
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpi
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpiPermendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpi
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpiNia Piliang
 
Proposal sumber koyo
Proposal sumber koyoProposal sumber koyo
Proposal sumber koyoRene Cartes
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

Destaque (8)

Modul media pembelajaran: Paku Lingkaran Warna
Modul media pembelajaran: Paku Lingkaran WarnaModul media pembelajaran: Paku Lingkaran Warna
Modul media pembelajaran: Paku Lingkaran Warna
 
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpi
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpiPermendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpi
Permendikbud no 068 th 2014 ttg tik kkpi
 
Proposal sumber koyo
Proposal sumber koyoProposal sumber koyo
Proposal sumber koyo
 
Manjunath_B_H CV
Manjunath_B_H CVManjunath_B_H CV
Manjunath_B_H CV
 
Sapi
SapiSapi
Sapi
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Semelhante a Buku Mini Komunitas Guru Belajar

Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaranpidiani
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaranpidiani
 
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxLaporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxWahyuRisdhyanAriWica1
 
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pa...
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang  Berdampak Positif pa...Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang  Berdampak Positif pa...
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pa...Irman Ramly
 
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)Anggi Saputra
 
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdfZULPANSSi
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikelike ikram
 
02. panduan iht revisi 2
02. panduan  iht revisi 202. panduan  iht revisi 2
02. panduan iht revisi 2Nawang Wulan
 
Dr khuan kreativiti 2014
Dr khuan kreativiti 2014Dr khuan kreativiti 2014
Dr khuan kreativiti 2014Azmin Azman
 
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Muhamad Yusup
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)Dewi_Sejarah
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaSusanti Susanti
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikanTika Adhitya
 
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUSTRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUleeeli
 
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolioinovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolioharjunode
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copyanida juita
 
Muzakarah profesi
Muzakarah profesiMuzakarah profesi
Muzakarah profesiadesaadah
 

Semelhante a Buku Mini Komunitas Guru Belajar (20)

Tugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum PembelajaranTugas kurikulum Pembelajaran
Tugas kurikulum Pembelajaran
 
Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum PembelajaranKurikulum Pembelajaran
Kurikulum Pembelajaran
 
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptxLaporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
Laporan School to School yang diadakan di Ciputra School.pptx
 
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pa...
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang  Berdampak Positif pa...Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang  Berdampak Positif pa...
Modul 3.3. Angkatan 5 Reguler. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pa...
 
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
 
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
01. sosialisai pendampingan belajar guru IPS.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
02. panduan iht revisi 2
02. panduan  iht revisi 202. panduan  iht revisi 2
02. panduan iht revisi 2
 
Dr khuan kreativiti 2014
Dr khuan kreativiti 2014Dr khuan kreativiti 2014
Dr khuan kreativiti 2014
 
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
Artikel desain pembelajaran adalah kunci mengajar dan pembelajaran.
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iiaTugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
Tugas kurikulum dan pembelajaran susanti iia
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURUSTRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
STRATEGI, MODEL, TANTANGAN DAN PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN PROFESI GURU
 
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolioinovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
inovasi pendidikan dalam pembelajaran ips berbasis portofolio
 
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus   copyStrategi pembelajaran kooperatif pak agus   copy
Strategi pembelajaran kooperatif pak agus copy
 
Muzakarah profesi
Muzakarah profesiMuzakarah profesi
Muzakarah profesi
 
Proposal tesis model assure
Proposal tesis model assureProposal tesis model assure
Proposal tesis model assure
 

Mais de Kampus Cikal

jadwal dan Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018
jadwal dan Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018jadwal dan Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018
jadwal dan Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018Kampus Cikal
 
Penerima Beasiswa Anggota Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara 2018
Penerima Beasiswa Anggota Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara 2018Penerima Beasiswa Anggota Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara 2018
Penerima Beasiswa Anggota Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara 2018Kampus Cikal
 
Penerima Beasiswa Penggerak Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara ...
Penerima Beasiswa Penggerak Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara ...Penerima Beasiswa Penggerak Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara ...
Penerima Beasiswa Penggerak Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara ...Kampus Cikal
 
Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018
Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018
Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018Kampus Cikal
 
Kurasi Pembicara Temu Pendidik Nusantara 2018
Kurasi Pembicara Temu Pendidik Nusantara 2018Kurasi Pembicara Temu Pendidik Nusantara 2018
Kurasi Pembicara Temu Pendidik Nusantara 2018Kampus Cikal
 
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1Kampus Cikal
 

Mais de Kampus Cikal (6)

jadwal dan Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018
jadwal dan Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018jadwal dan Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018
jadwal dan Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018
 
Penerima Beasiswa Anggota Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara 2018
Penerima Beasiswa Anggota Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara 2018Penerima Beasiswa Anggota Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara 2018
Penerima Beasiswa Anggota Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara 2018
 
Penerima Beasiswa Penggerak Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara ...
Penerima Beasiswa Penggerak Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara ...Penerima Beasiswa Penggerak Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara ...
Penerima Beasiswa Penggerak Komunitas Guru Belajar - Temu Pendidik Nusantara ...
 
Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018
Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018
Daftar Kelas Temu Pendidik Nusantara 2018
 
Kurasi Pembicara Temu Pendidik Nusantara 2018
Kurasi Pembicara Temu Pendidik Nusantara 2018Kurasi Pembicara Temu Pendidik Nusantara 2018
Kurasi Pembicara Temu Pendidik Nusantara 2018
 
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 

Último (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Buku Mini Komunitas Guru Belajar

  • 1.
  • 2. Kampus Guru Cikal adalah wahana seru bagi calon guru dan guru untuk menjadi pelajar sepanjang hayat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Hubungi kami: www.KampusGuruCikal.com E-mail: KampusGuru@Cikal.co.id Follow: @KampusGuruCikal Facebook: Kampus Guru Cikal Penyusun: Najelaa Shihab & Bukik Setiawan Editor & Desainer: Siti Nur Andini Hak cipta milik Kampus Guru Cikal. Dilarang memperbanyak, mengutip (sebagian atau keseluruhan), dan menyebarkan tanpa izin. Kampus Guru Cikal © 2015
  • 3. 3 “Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja, akan tetapi harus juga mendidik si murid akan dapat mencari sendiri pengetahuan itu dan memakainya guna amal keperluan umum.” Ki Hajar Dewantara (Pendidikan, halaman 48)
  • 4.
  • 5. 5 Mengapa Kampus Guru Cikal Menginisiasi Komunitas Guru Belajar? P eran guru sangat sentral dalam proses pendidikan. Pendapat ini diterima secara umum, tanpa perdebatan. Di sisi lain, analisis terhadap berbagai penelitian menunjukkan bahwa pengaruh guru hanya berperan sekitar 1-14% pada prestasi akademik pelajar. Angka ini lebih sedikit dibandingkan dengan faktor-faktor yang melekat pada struktur dan kondisi sekolah (sekitar 7-20%), apalagi bila dibandingkan dengan faktor terbesar (60-80%) yang ada pada individu pelajar sendiri, seperti pola asuh dan aspirasi orangtua, kondisi sosial- emosional, makanan dan kesehatan anak, serta budaya dan pengalaman (ASA, 2014). “Pertentangan” di atas merupakan contoh betapa pemahaman tentang peran guru yang selama ini ada, belum utuh. Data penelitian dapat dipahami keterbatasannya karena guru dan perannya sering kali sulit diukur lewat tes
  • 6. GURUBELAJAR 6 prestasi. Sebagaimana kita alami, pengaruh dan tanggung jawab guru yang terbesar justru pada perkembangan pribadi dan minat pelajar, keterampilan berpikir dan budi pekerti, serta berbagai kompetensi lain yang berkaitan dengan kemampuan dan kemauan untuk belajar sepanjang hayat. Kami di Kampus Guru Cikal yakin bahwa peran guru sangat signifikan apabila kita melihat pendidikan dalam konteks utuh, bukan hanya peningkatan kualifikasi atau pencapaian akademik dalam arti sempit. Karena itu, perhatian pada peningkatan kualitas guru seyogianya menjadi salah satu fokus dalam percepatan mutu pendidikan. Banyak program yang sudah dilakukan, semuanya membawa hasil, tapi tidak besar dan berkelanjutan. Kampus Guru Cikal sendiri sudah pernah menyelenggarakan sejumlah pelatihan guru dengan mendapatkan hasil serupa. Proses belajar guru di ruang pelatihan kurang berdampak pada proses belajar di ruang kelas. Kami mengkaji kembali program pengembangan guru dan menemukan sejumlah salah kaprah, yaitu: (a) Guru malas belajar tanpa insentif
  • 7. GURUBELAJAR 7 tunjangan atau hadiah; (b) Guru dipandang hanya bisa belajar dari pakar pendidikan; (c) Penentuan materi dan standar pembelajaran yang mengabaikan konteks dan tujuan; (d) Guru bisa belajar dan berubah tanpa waktu; dan (e) Kompetensi guru dikembangkan secara individu, tanpa mempertimbangkan konteks ekosistem dan otonomi guru. (Baca lengkapnya pada Bab Apa Salah Kaprah yang Umum tentang Guru Belajar?) Hasil kajian ini yang membuat Kampus Guru Cikal membenahi strategi pengembangan kompetensi guru. Kami menginisiasi Komunitas Guru Belajar dengan keyakinan bahwa: 1. Guru belajar sebagai kebutuhan alami 2. Guru belajar dari guru yang lain 3. Guru belajar sesuai dengan konteks dan tujuan guru 4. Guru belajar butuh waktu 5.Gurubelajardalamekosistemyangmendukung dan menghargai otonomi guru Guru Belajar adalah komunitas pendidik untuk berdiskusi dan berbagi praktik cerdas mengenai pengajaran dan pendidikan melalui
  • 8. GURUBELAJAR 8 Temu Pendidik maupun secara online di laman dan media sosial. Komunitas ini berbagi praktik sederhana, yang berbeda dari praktik biasa, memberdayakan guru, serta menstimulasi pelajar untuk menjadi pelajar mandiri. Temu Pendidik sendiri merupakan forum berdurasi dua jam dengan narasumber guru lintas bidang dan lintas jenjang yang berbagi praktik cerdas pengajaran dan pendidikan. Praktik cerdas yang sudah dikurasi akan dipublikasikan di situs GuruBelajar.org, ada dalam bentuk buku atau media pembelajaran. Kampus Guru Cikal memberikan dukungan terhadap Komunitas Guru Belajar dalam beragam bentuk pelatihan dan publikasi. Pelatihan selain bertujuan menguatkan kompetensi dasar sebagai guru,jugauntukmengembangkankapasitasguru untuk beragam peran, seperti kepala sekolah, pelatih guru, pengembang kurikulum, pembuat materi dan alat pembelajaran, guru peneliti, serta penggerakmasyarakat.Publikasibertujuanuntuk menyebarluaskan praktik cerdas pengajaran dan pendidikan sekaligus mengenalkan sosok guru belajar yang telah melakukan praktik cerdas ke khalayak luas.
  • 9. GURUBELAJAR 9 Prinsip Nilai Kampus Guru Cikal 1. Mewujudkan pelajar sepanjang hayat Kami bercita-cita menumbuhkan pemahaman, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang positif agar setiap insan terus mau dan mampu belajar. Kampus Guru Cikal menyediakan kesempatan belajar kepada anggota komunitas pendidik melalui beragam aktivitas dan beragam kanal belajar sepanjang waktu. 2. Memberdayakan semua pelaku dan peran Kami sadar bahwa perubahan hanya akan terjadi pada mereka yang merdeka, yang berada dalam lingkungan yang mendukung setiap insan untuk menjadi penggerak. Kampus Guru Cikal menginisiasi Komunitas Guru Belajar yang memfasilitasi mahasiswa, guru, aktivis pendidikan, dan siapa saja untuk berkontribusi dengan beragam peran untuk mengembangkan potensi diri sekaligus mengembangkan eko- sistem pendidikan. 3. Menghargai keragaman Kamiyakin,keunikanadalahkekuatanyangharus didorong dan dimaknai, dihormati dan dirayakan.
  • 10. GURUBELAJAR 10 Kampus Guru Cikal menstimulasi semua anggota komunitas untuk menemukan keunikan diri, strategi dan praktik yang khas lokal, serta menyebarluaskannya melalui gurubelajar.org, Temu Pendidik, dan Temu Pendidik Nusantara. 4. Berkolaborasi dengan terbuka Kami sadar bahwa kami bagian kecil dari jaringan perjuangan yang akan berdampak optimal hanya jika berbagi tanggung jawab dengan semua yang peduli. Kampus Guru Cikal bersikap terbuka dalam bekerja sama dengan berbagai pihak yang berprinsip sejalan untuk menciptakan dampak di setiap kelas pada setiap siswa yang lebih besar terhadap pendidikan Indonesia. 5. Mempraktikkan standar terbaik Kami bekerja keras untuk menjadi teladan dalam setiap aksi, selalu menggunakan ilmu dan bukti dengan sepenuh hati. Kampus Guru Cikal berusaha terus-menerus menemukan cara yang lebih efektif dengan mengacu pada perkembangan riset terbaru, pemahaman baru terhadap pelajar, sekaligus berpijak pada pengalaman praktik.
  • 11. 11 Apa Salah Kaprah yang Umum tentang Guru Belajar? T erlepas dari berbagai kebijakan dan intervensi, reformasi pendidikan di kelas sulit terjadi. Yang dilakukan guru tidak jauh berbeda dengan 200 tahun lalu (Tyack & Cuban,1995). Salah satu penyebabnya adalah program pengembangan guru yang kurang efektif (Kulik dan Kulik, 1989). Semua sepakat, guru kompeten akan mampu melakukan pem- belajaran dengan baik, namun banyak salah kaprah tentang proses guru belajar. Salah kaprah pertama: Guru malas belajar, tanpa insentif tunjangan atau hadiah. Dalam dunia pendidikan Indonesia ada “Blame Culture”. Guru dipersepsikan rendah kompetensinya, tidak mau dan tidak mampu mengembangkan diri (Broekman, 2015). Seperti di banyak negara, asumsi ketidakpercayaan mendorong strategi “logika retorika pasar”. Uang dianggap motivator utama perubahan perilaku
  • 12. GURUBELAJAR 12 dan dijadikan alat transaksi. Padahal, tunjangan dan motivasi eksternal lain terbukti tidak bekerja linear mendorong guru (Fisher, 1978; Ryan, 1982; Rainey, 2001). Motivator utama guru belajar adalah keinginan mendapatkan solusi untuk memenuhi kebutuhan pelajar (Bjork, 2004). Guru sering merasa tidak kompeten karena kurangnya sumber pembelajaran dan buruknya kondisi kelas. Proses belajar yang menambah sumber aplikatif sangat penting. Sayang, pada kebanyakan upaya peningkatan kompetensi, tujuan dan prioritasnya tidak sesuai harapan guru. Salah kaprah kedua: Guru dipandang hanya bisa belajar dari pakar pendidikan. Padahal, penelitian tentang pengembangan kompetensi menunjukkan bahwa proses belajar guru lewat kolaborasi dengan guru lain lebih efektif dibanding pelatihan “top down” dari pakar. Guru yang belajar bersama, menggunakan contoh nyata dan konteks utuh, membagikan sumber pembelajaran yang mendorong implementasi. Komunitas menjadi inspirasi tentang tanggung jawab profesional
  • 13. GURUBELAJAR 13 di luar kelas. Kolaborasi makin berdampak jika guru berada dalam konteks formal dan non- formal, juga kelompok antarjenjang dan antar- mata pelajaran. Dengan ini, guru memahami kontinum pendidikan dan koneksi antar-disiplin ilmu. Salah kaprah ketiga: Penentuan materi dan standar pembelajaran mengabaikan konteks dan tujuan. Menarik ketika para pakar pendidikan mengobservasi kelas yang sama dan merating kompetensi guru, reliabilitas penilaiannya sangat rendah. Berkait ini, ada juga anggapan salah lain, guru hanya perlu tahu “cara” melakukan sesuatu, tidak perlu (atau tidak bisa) paham “mengapa”. Padahal, ciri utama guru profesional adalah pemahamannya tentang “why”, prinsip penting di balik strategi. Penekanan pada “how to” semata, misalnya guru yang menggunakan silabus seragam dari Kemdikbud seperti yang selama ini dilakukan, membuat guru sulit adaptif. Fleksibilitas mutlak terjadi untuk mencapai tujuan karena pelajar dan situasi kelas selalu berbeda dan berubah. Guru yang paham alasan kebijakan atau praktik
  • 14. GURUBELAJAR 14 dilakukan, otomatis meningkat tanggung jawabnya, sebagai individu maupun anggota kelompok. Yang penting dipelajari adalah yang sudah dibuktikan berhasil digunakan guru tertentu dalam konteks tertentu. Saat guru belajar, ia melakukan personalisasi dari yang dipelajari ke situasi masing-masing. Akhirnya, standar yang kontekstual dan akuntabilitas demokratis akan tercipta. Bayangkan kalau dalam proses belajarnya sendiri saja guru tidak mandiri, apalagi hal lain berkait konteks dan sistem bekerjanya. Salah kaprah keempat: Guru dapat belajar dan berubah, tanpa waktu. Dengan beban jam mengajar yang besar, proses implementasi inovasi sering terburu- buru. Tidak heran kalau banyak guru menjadi miskin pemahaman dan keterampilan untuk melakukan reformasi di kelas. Pun dengan waktu belajar awal yang cukup, guru masih perlu waktu tambahan untuk merancang aksi, termasuk strategi saat menghadapi masalah. Guru juga perlu alat bantu untuk self-assessment, menerima dan memberikan umpan balik. Pengalaman di
  • 15. GURUBELAJAR 15 Indonesia menunjukkan bahwa banyak prosedur administratif dan birokratis yang menghabiskan waktu, tanpa dampak signifikan pada proses maupun kualitas pembelajaran (Benner, 2007). Salah kaprah kelima: Proses pengumpulan dan interpretasidatakompetensiyangsaatinidilakukan bersifat individual, tanpa mempertimbangkan konteks ekosistem dan tingkat otonomi. Cara kita memandang peningkatan kompetensi akan selalu tidak utuh, tanpa kesadaran bahwa konteks dan interaksi antara guru dengan ekosistemnya menentukan seberapa guru berdaya. Misalnya, sulit bagi seorang guru mengisi survei aspirasi dari Kementerian yang mendampingi uji kompetensi, tanpa jaminan anonimitas. Tuntutan perubahan yang kompleks tidak bisa hanya dibebankan pada individu, tanpa mempertimbangkan pengaruh peran lain (kepala sekolah, pengawas, orangtua, asosiasi profesi, dan pemerintah) yang memengaruhi. Akuntabilitas dan karya hanya akan menjadi bagian dari ekosistem saat semua guru, tanpa kecuali, memiliki otonomi. Otonomi tumbuh bukan karena kompetensi sebagian guru,
  • 16. GURUBELAJAR 16 tetapipengaruhkolektifdarilingkunganyang mendukung; lingkungan yang mengurangi rasa takut salah, saling berempati terhadap kebutuhan yang berbeda, dan menghormati proses pemecahan masalah bersama. Meluruskan salah kaprah atau miskonsepsi yang disebutkan di atas merupakan prasyarat pengembangan kompetensi guru. Belajar menye- nangkan dan bermakna bagi pelajar hanya akan terjadi apabila guru mengalami proses yang sama.
  • 17. 17 Apa Tujuan Utama Guru Belajar? 1. Meningkatkan kompetensi untuk dapat menghasilkan dampak yang optimal bagi pelajar Kompetensi guru perlu didefinisikan sebagai kemampuan guru untuk melakukan inovasi dan menjalankan secara konsisten proses belajar-mengajar yang efektif sesuai dengan kebutuhan masing-masing pelajarnya. Ketika kompetensi didefinisikan lebih luas dari sekadar pengetahuan, maka dampak utama yang selalu perlu menjadi tolok ukur dari kompetensi guru adalah hasil belajar pelajar. Hasil belajar meliputi aspek yang jauh lebih besar dari sekadar prestasi akademis, apalagi hasil ujian semata. Hasil belajar berkaitan dengan tujuan besar pendidikan. Peningkatan kompetensi guru perlu mencakup kemampuannya untuk tidak saja mendidik pelajar dalam aspek kualifikasi yang berkait dengan pencapaian tujuan mata pelajaran
  • 18. GURUBELAJAR 18 tertentu, namun juga mengembangkan identitas pelajar sebagai subjek dalam pendidikan dan juga melakukan sosialisasi tradisi masyarakat dan nilai demokrasi sebagai bagian dari pengembangan pelajar secara utuh. Perspektif yang juga penting saat bicara tentang hasil belajar adalah perspektif pelajar, bagaimana pelajar melihat kompetensi guru. Berbagai bukti dari praktik baik di beberapa negara menunjukkan bahwa hasil penilaian pelajar terhadap kompetensi guru adalah alat prediksi yang lebih valid dan reliabel daripada penilaian pihak lain dalam ekosistem sekolah. Pelajar berada dalam posisi unik untuk mendapatkan gambaran tentang kompetensi yang lebih utuh karena intensitas dan variasi interaksi dengan guru dalam konteks kelas maupun sekolah (Cross, Dooris & Weinstein, 2004). Kompleksitas profesi dan pekerjaan guru sama seperti kompleksnya proses belajar anak, memang sulit diukur dan disederhanakan lewat satu alat tes standar atau satu penilai saja. Tampaknya, menggunakan ujian kompetensi— terlepas dari apa pun yang diukur—sama logika dan dampaknya dengan penggunaan Ujian
  • 19. GURUBELAJAR 19 Nasional atau ujian terstandar lain pada pelajar. Hal ini membatasi aspek yang dapat diukur dan mendorong proses bekerja dan belajar demi tes semata. 2. Mengembangkan beragam peran guru untuk terus berkontribusi di dunia pendidikan Peran guru tidak hanya terbatas pada mengajar di dalamkelas.Penguatanprofesijustrumunculsaat guru menjalankan peran ganda sebagai individu yang mengajar dan belajar dalam ruang kelasnya, namun juga terlibat secara kolektif dalam kepemimpinan di sekolah dalam kebijakan yang berkaitdenganprosesbelajar-mengajar.Gurujuga perlu mendapat dukungan untuk menjalankan peran yang lebih besar secara langsung maupun tidak langsung dalam ekosistem pendidikan, baik sebagai rekan profesi yang membantu pengembangan peran guru lain dan orangtua serta masyarakat umum. Implikasi hal ini jelas menunjukkan bahwa pengembangan karier guru harus menerapkan strategi diferensiasi dalam berkarya, tidak terbatas pada jalur kepemimpinan untuk menjadi kepala sekolah semata. Guru dapat berperan menjadi pelatih
  • 20. GURUBELAJAR 20 dan pengevaluasi guru lain, menjadi pembuat materi ajar, melakukan penelitian yang menguji kebijakan, mengembangkan kurikulum berkait mata pelajaran atau konteks khusus dan berbagai inovasi lain yang mengakomodasi beragam kebutuhan dan minat individu.
  • 21. 21 Apa Prinsip Utama yang Perlu Diterapkan oleh Komunitas Guru Belajar? P rinsip utama dari komunitas guru belajar adalah sentralnya peran guru dalam proses pengembangan kompetensinya sendiri. Hattie (2010) mengatakan bahwa proses belajar yang ideal menempatkan pelajar sebagai guru yang mengendalikan dan bertanggung jawab pada proses belajarnya, dan guru berperan utama sebagai pelajar yang belajar sensitif dan memenuhi kebutuhan pelajar. Apabila kita berbicara tentang student centered process saat menjelaskan bentuk proses belajar-mengajar yang ideal, maka sulit mengelak bahwa proses pengembangan kompetensi guru harus berpusat pada guru. Pada akhirnya, melihat isu kompetensi guru secara utuh— dalam kaitan dengan keseluruhan budaya dan ekosistempendidikan—adalahsebuahkeharusan. Sistem yang ideal adalah sistem yang lingkaran umpan baliknya berjalan dengan baik. Karena
  • 22. GURUBELAJAR 22 proses inilah yang memungkinkan munculnya berbagai strategi intervensi berdasarkan praktik baik dan bukti lapangan. Evers dan Kneyber, (2015) menggambarkannya dengan sangat baik. Pertanyaan utama dari sistem yang saat ini muncul adalah: “Apa yang dapat dilakukan guru?” Dalam piramida, guru berada di posisi terbawah yang menerima kebijakan dan instruksi dari pusat. Sistem harus membalik prosesnya dengan meletakkan guru sebagai sumber inovasi dan kebijakan sehingga pertanyaan yang harus dijawab menjadi: “Apa yang dapat dilakukan oleh sekolah, pemerintah daerah dan pusat untuk mendukung guru?” Hanya guru yang merdeka yang dapat menghargai anak, hanya guru yang antusias yang menularkan rasa ingin tahu pada anak, danhanyagurubelajaryangpantasmengajar.
  • 23. 23 Penggerak Guru Belajar Apa pengalaman paling mengesankan sebagai guru belajar? Diana Dwi Jayanti Penggerak Guru Belajar Tuban Pengalaman paling mengesankan ketika mendampingi seorang murid ‘istimewa’ yang duduk di Kelas 1 SD. Dari hasil screening awal kesiapan belajar saat penerimaan siswa, Ananda memang kurang disarankan untuk diterima, tetapi karena pertimbangan satu dan lain hal, akhirnya manajemen sekolah memutuskan untuk menerimanya sebagai siswa di sekolah kami. Dua hingga tiga minggu pertama masuk sekolah, dari hasil pengamatan saya dan rekan guru (wali kelas), diketahui bahwa perkembangan kemampuan akademik dasarnya (baca, tulis, hitung) memang sangat kurang memadai. Selain itu, ia juga kurang mampu merespons dengan baik instruksi dari guru ketika pembelajaran
  • 24. GURUBELAJAR 24 klasikal. Saya dan wali kelas sempat merasa khawatir, apakah kami mampu mengantarkannya mencapai target belajar, mengingat sekolah kami ini sekolah reguler yang menargetkan nilai KKM 80. Sebagai guru yang ditugaskan mendam- pinginya,sayaharusputarotakuntukmenemukan cara agar ia dapat mengembangkan kemampuan calistung-nya supaya tidak terlalu jauh tertinggal dengan teman-teman di kelas. Bersama wali kelas, saya mencoba menggali informasi tentang proses belajarnya ketika di TK yang kebetulan satu yayasan dengan SD kami mengajar. Kami menemui guru pendampingnya saat ia di TK, menanyakan bagaimana kesehariannya ketika belajar, bagaimana motivasi belajarnya, bagaimana interaksinya dengan teman-teman, sampai cara apa yang telah dilakukan oleh guru TK sehingga bisa mengembangkan kemampuannya. Dari situ kami memperoleh informasi bahwa ia mengalami keterlambatan perkembangan bicara sehingga perlu berlatih untuk dapat mengungkapkan dan mengekspresikan apa yang ia pikir dan rasakan secara lisan, ia membutuhkan waktu lebih lama
  • 25. GURUBELAJAR 25 dan cara belajar yang berbeda dibanding rata- rata temannya. Akhirnya, saya mencoba untuk lebih mengenalnya, bagaimana emosinya, bagaimana pola belajarnya, berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk bisa fokus menerima materi, berapa lama waktu jeda yang dibutuhkannya untuk istirahat sebelum bisa kembali berkonsentrasi untuk belajar, hal-hal apa yang ia sukai, apa saja yang membuatnya semangat belajar, dan sebagainya, hingga menjalin komunikasi yang intens dengan orangtuanya terkait apa saja yang bisa dilakukan orangtua untuk mendampinginya di rumah, misalnya mengajaknyamembacabukuceritasebelumtidur untuk memunculkan motivasi belajar membaca. Selain itu, saya mulai mempelajari beberapa metode (teknis) dan mempraktikkannya untuk membantu anak tersebut dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulisnya. Satu waktu, ibu Ananda bercerita bahwa ketika malam sebelum tidur, Ananda tiba-tiba mengatakan kepada ibunya, “Ibuk, aku suka sekolah, di sekolah ustadzah-ustadzah sayang sama aku.” Ibunya juga bercerita bahwa mulai
  • 26. GURUBELAJAR 26 tumbuh semangat belajar yang sebelumnya belum pernah terlihat. Setiap hari Ananda selalu meminta didampingi belajar. Ananda mengatakanbahwaiainginlebihpintarmembaca supaya tidak tertinggal dari teman-teman. Saat ini, meskipun nilai Ananda belum sepenuhnya mencapai target KKM, kemampuan membaca dan menulisnya sudah sangat berkembang, mulai dari mampu membaca kata dengan suku kata terbuka hingga mampu membaca dengan cukup lancar dan memahami apa yang dibaca. Kemampuan menulisnya juga berkembang cukup pesat, dalam kurun waktu sekitar 3 bulan, ia telah mampu menulis kalimat dengan 3-4 kata. Setiap hari sepulang sekolah, ia juga selalu ke perpustakaan untuk meminjam buku cerita meskipun (menurut ibunya) ketika di rumah hanya dibaca sebagian dan lebih banyak melihat gambarnya. Pengalaman-pengalaman belajar dalam mendampingi anak-anak seperti inilah yang membuat saya tidak akan pernah bosan menjadi guru. Selalu ada hal baru yang saya temui, pelajari, dan syukuri dari senyum mereka ketika mereka dapat menyelesaikan suatu tugas belajar
  • 27. GURUBELAJAR 27 atau menguasai keterampilan tertentu, dari ekspresi penasaran mereka ketika menemukan hal baru, dan dari mengamati berbagai tingkah polah polos mereka. Lany R.H Penggerak Guru Belajar Timika Pada tahun pertama saya mengajar Kelas 1, saya punya seorang murid yang tahun sebelumnya tidak naik kelas. Ia belum bisa membaca, hanya tahu bunyi huruf. Saya pernah mencoba mengajarinya membaca dengan berbagai macam cara, baik di kelas maupun di luar jam belajar. Sampai suatu saat, ia dan saya sama-sama menangis karena merasakan kesulitan yang sama meskipun berbeda bentuk. Lalu saya berhenti “memaksa”-nya belajar mengeja kata-kata. Saya bebaskan ia dari belajar membaca saja, saya menyingkirkan jam-jam remedial, dan saya lanjutkan pelajaran seperti biasa. Dalam pelajaran sehari-hari, ia memang cukup lambat, tapi bukan berarti sama sekali tidak bisa mengikuti. Ia selalu mencoba aktif dan terlibat dalam setiap kegiatan kelas. Ia dapat diandalkan saat bekerja bersama teman-
  • 28. GURUBELAJAR 28 temannya menyelesaikan tugas kelompok. Saat ia merasa nyaman ini, ia justru dapat menunjukkan kemampuannya dalam mengikuti materi. Memang tidak membaca lancar, tapi bisa menunjukkan kemampuannya dengan cara berbeda. Saya tidak ingat betul bagaimana ia akhirnya belajar membaca, tapi sampai saat ini ia sudah duduk di Kelas 6 dan “bertahan” dalam pelajaran- pelajaran di sekolah. Rizqy Rahmat Hani Penggerak Guru Belajar Pekalongan Pengalaman paling mengesankan adalah saat bersama anak-anak mendiskusikan sebuah acara akhir pembelajaran. Saya selalu memberi peluang kepada mereka untuk menyampaikan berbagai ide acara. Banyak ide yang bermunculan dari mereka: “Pak, bikin pameran karya saja, Pak!” “Pak, sekalian bikin festival film!” “Lalu nanti kalau bisa karya-karya kami dipamerkan, Pak!” Ide-ide bermunculan dari anak-anak, saya yang notabene hanya sebagai guru honorer
  • 29. GURUBELAJAR 29 dan belum memiliki andil besar di sekolah, mendengarkan ide-ide tersebut menjadi bingung. Bingung karena ide sebagus itu sulit direalisasi di sekolah pinggiran, seperti SMA 1 Sragi ini. Karena niat saya lebih besar daripada rasa pesimis, akhirnya saya beranikan diri berbicara kepada kepala sekolah. Ternyata, benar dugaan saya, “Mas, maaf. Untuk acara seperti itu tidak bisa, Mas. Sekolah kita tidak ada anggaran untuk hal seperti itu!” Hal demikian tidak bisa saya sampaikan kepada anak-anak yang memiliki semangat besar. Lalu saya berpikir untuk mencari inspirasi di Internet, bagaimana supaya acara ini bisa dilaksanakan. Lalu tiba-tiba tebersit ide untuk memanfaatkan pembelajaran menulis proposal dan menulis surat dinas. Saya pun meminta setiap kelas mengirimkan tim untuk membuat proposal dan membentuk panitia mini. “Alhamdulillah, diizinkan oleh kepala sekolah, tugas kita adalah mencari sponsor untuk acara kita!” Wajah anak-anak menjadi berbeda, semua tampak semangat. Kerja sama setiap kelas demi terlaksananyaacaratersebutterlihatjelas.Sampai
  • 30. GURUBELAJAR 30 akhirnya, kami mendapat dana sponsor lebih dari 6 juta rupiah, sama sekali tak ada iuran ataupun danabantuandarisekolah.Merekabelajarbanyak! Saya pun belajar! Acara itu pun berlangsung dan diliput oleh media cetak maupun elektronik serta didatangi perwakilan dinas. SMA 1 Sragi yang merupakan SMA terpencil dan buangan menjadi TERKENAL. Mengapa penting bagi guru mempunyai semangat guru belajar? Agus Moeliono Penggerak Guru Belajar Bandung Ketika guru mau menyejajarkan diri dengan pandanganmataanak,makaprosespembelajaran menjadi “Petualangan Pembelajaran Bersama”. Guru bersama anak menjelajah berbagai sumber belajar, bersama terinspirasi banyak hal. Guru bisa banyak belajar dari keunikan dan keragaman karya anak. Dian Nofitasari Penggerak Guru Belajar Yogyakarta Semangat belajar guru dapat dirasakan dan ditularkan pada pelajar. Jadi, jika menginginkan
  • 31. GURUBELAJAR 31 pelajar memiliki semangat belajar, maka harus dimulai dari guru yang semangat untuk belajar pula. Hesti Wulandari Andi Djiwa Penggerak Guru Belajar Soroako Kalau menyampaikan materi pelajaran yang sama dengan cara yang sama mulai dari awal sampai akhir dan berulang terus setiap tahunnya, pasti membosankan. Hanya dengan belajarlah, pekerjaan sebagai guru itu tetap menyenangkan. Felicia Tan Penggerak Guru Belajar Semarang Guru perlu selalu berkaca dan terus belajar. Dan murid adalah guru paling tepat untuk guru belajar. Lany R.H. Penggerak Guru Belajar Timika Pengaruh guru belajar pada murid secara tidak langsung akan membawa atmosfer belajar yang semakin positif, bahkan menginspirasi murid untuk ikut terus belajar.
  • 32. GURUBELAJAR 32 Stanley Ferdinandus Penggerak Guru Belajar Ambon Guru belajar adalah guru yang memaknai tanggung jawab mendidik sebagai sebuah panggilan. Ivan Sumantri Bonang Penggerak Guru Belajar Lampung Menjadi guru belajar berarti menjadi petualang seumur hidup, menjalani proses yang menyenangkan dan menikmatinya dari waktu ke waktu. Dian Misastra Penggerak Guru Belajar Tegal Waru Kesadaran menjadi seorang pendidik bukanlah hal yang mudah, perlu pencerahan yang berkelanjutan dan keinginan membahagiakan murid ketika belajar harus selalu menjadi jiwa setiap pendidik. Diana Dwi Jayanti Penggerak Guru Belajar Tuban Proses guru belajar, bagi saya, semacam menjalani berbagai petualangan, salah satunya
  • 33. GURUBELAJAR 33 petualangan menyelami diri sebagai pendidik, mencoba keluar dari jebakan berupa rasa puas, perasaan ‘sudah-mengerti’, dan perasaan ‘tidak- boleh-salah. Rizqy Rahmat Hani Penggerak Guru Belajar Pekalongan Menjadi guru belajar membuat siswa menjadi lebih antusias belajar, siswa lebih tertantang belajar, siswa lebih cinta belajar, ada rasa KASMARAN belajar di sana. Riyadi Ariyanto Penggerak Guru Belajar Jember Bagaimana mungkin bisa membangun generasi pelajar tanpa ada semangat belajar yang terus- menerus tumbuh dari dalam diri seorang pendidik? Semangat belajar pendidik akan mengobarkan semangat belajar peserta didik. Intan Prajaswari Penggerak Guru Belajar Cirebon Karena menjadi guru itu mendidik manusia, harus ada keinginan kuat untuk terus belajar agar manusia yang kita didik bisa bertanggung jawab di masa depannya nanti. Dinamika perubahan
  • 34. GURUBELAJAR 34 selalu terjadi. Oleh karena itu, pendidik harus terus belajar agar bisa memberikan manfaat terbaik.
  • 35. 35 Komunitas Guru Belajar Nusantara 1. Apa itu Guru Belajar? Guru Belajar adalah komunitas pendidik yang diinisiasi oleh Kampus Guru Cikal untuk berdiskusi dan berbagi praktik cerdas pengajaran dan pendidikan melalui Facebook dan Temu Pendidik. Praktik cerdas yang sudah dikurasi akan dipublikasikan di situs GuruBelajar.org, dalam bentuk buku atau media pembelajaran. Anda punya semangat guru belajar? Ingin belajar bersama kami? Yuk, bergabung di: http://gurubelajar.org Grup Facebook Komunitas Guru Belajar 2. Mengapa bergabung di Guru Belajar? • Bisa menjadi guru bagi guru yang lain • Bisa jadi murid bagi guru yang lain • Bisa belajar berkolaborasi, mendapatkan masukan yang berharga
  • 36. GURUBELAJAR 36 • Bisa belajar berkarya, memberi manfaat pada sesama 3. Apa saja peran yang dibutuhkan Guru Belajar? Ada beragam peran di Komunitas Guru Belajar yang sesuai dengan aktivitas, kekuatan diri guru, dan potensi daerah. Namun, untuk pendirian Komunitas Guru Belajar di suatu daerah dibutuhkan 2 peran penting, yaitu penggagas dan penggerak. Penggagas Guru Belajar adalah Kampus Guru Cikal yang akan memberikan beragam dukungan. Penggerak adalah mereka yang bersedia mengorganisasikan dan menggerakkan komunitas Guru Belajar di daerah. 4. Apa yang harus dilakukan Penggerak untuk mengembangan Komunitas Guru Belajar di suatu daerah? Cari Teman Buat Pertemuan Lingkar Komunikasi Temu Pendidik Sebarkan Kebaikan Terus Belajar
  • 37. GURUBELAJAR 37 1) Cari teman Carilah tiga guru atau aktivitas pendidik untuk menjadi Penggerak Guru Belajar di suatu daerah. 2) Buat pertemuan Adakan pertemuan untuk membicarakan: (a) misi dan prinsip nilai Guru Belajar dan (b) praktik cerdas pengajaran dan pendidikan. 3) Lingkar komunikasi Sepakati media untuk berkomunikasi bagi para penggerak. 4) Temu Pendidik Penggerak mengadakan Temu Pendidik sesuai Panduan Temu Pendidik yang akan dijelaskansetelah bagian ini. Bila memungkinkan, Kampus Guru Cikal akan mengirimkan wakil untuk hadir pada Temu Pendidik perdana di suatu daerah. 5) Sebarkan kebaikan Sebarkan praktik cerdas ke rekan, saudara, dan komunitas lain atau ke lingkup yang lebih luas dalam beragam bentuk (lisan, foto, tulisan, rekaman suara, video) melalui berbagai kanal (Facebook, WA, Line, Twitter, dan lainnya).
  • 38. GURUBELAJAR 38 6) Terus belajar KomunitasGuruBelajardapatmenyelenggarakan Pelatihan Guru Belajar Berbeasiswa bekerja sama dengan Kampus Guru Cikal. Panduan Temu Pendidik Apa itu Temu Pendidik? Temu Pendidik adalah forum berbagi praktik cerdas tentang topik-topik pengajaran dan pendidikan. Temu Pendidik memadukan inspirasi dari suatu konteks dan desain untuk penerapan di konteks yang berbeda. Temu Pendidik bukan membicarakan teori atau opini, tapi praktik cerdas (suatu strategi) yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi suatu tantangan atau mencapai suatu tujuan. Praktik cerdas adalah “theory-in-use”, teori yang ditemukan guru selama praktik yang dilakukannya. Apa kelebihan Temu Pendidik? 1) Singkat Temu Pendidik berdurasi maksimal 2 jam agar mudah diselenggarakan dan diikuti semua guru.
  • 39. GURUBELAJAR 39 2) Praktis Temu Pendidik memfasilitasi guru berbagi pengalaman praktis dalam mengatasi tantangan di kelas/sekolah. 3) Konkret Temu Pendidik memfasilitasi guru untuk membicarakan rencana konkret untuk dilakukan di kelasnya. Apa saja peran yang dibutuhkan dalam Temu Pendidik? Empat peran dalam Temu Pendidik, yaitu Fasilitator, Narasumber, Jurnalis, dan Partisipan. 1) Fasilitator adalah penggerak/guru yang ber- peran memfasilitasi alur pertemuan sesuai panduan. 2) Narasumber Temu Pendidik adalah guru yang telah melakukan praktik cerdas pengajaran dan pendidikan. 3) Jurnalis adalah penggerak atau guru yang berperan mendokumentasikan Temu Pendidik dalam bentuk tulisan, foto, audio, atau video. 4) Partisipan adalah guru yang mengikuti alur Temu Pendidik.
  • 40. GURUBELAJAR 40 Apa ciri dari praktik cerdas pengajaran dan pendidikan? 1) Pengembangan Suatu praktik yang menggunakan cara berbeda untuk mengatasi tantangan pengajaran dan pendidikan. Cara berbeda tersebut dapat berupa inovasi atau adaptasi dari suatu cara yang sudah ada. 2) Berdaya Suatu praktik yang membuat guru lebih berdaya dalam menjalankan tanggung jawab sebagai guru. 3) Pembelajaran Suatu praktik yang menstimulasi siswa secara langsung atau tidak langsung untuk menjadi pelajar mandiri (self-regulated learner). Bagaimana format praktik cerdas? Format praktik cerdas dapat disingkat menjadi ATAP: Awal, Tantangan, Aksi, dan Perubahan- Pelajaran. 1) Awal Apa tujuan pembelajaran yang ingin dicapai? Bagaimana situasi awal yang dihadapi? (Situasi awal bisa berupa keragaman latar belakang sosial
  • 41. GURUBELAJAR 41 budaya ekonomi, letak geografis, atau faktor lain. 2) Tantangan Apa tantangan atau kesulitan yang menghambat pencapaian tujuan pembelajaran? Tantangan bisa berupa karakteristik siswa, kualitas perlengkapan, kualitas interaksi dan lain-lain. 3) Aksi Apa langkah-langkah yang telah dilakukan? Apa langkah yang terbukti berhasil mengatasi tantangan? Ceritakan secara detil termasuk waktu dan peralatan yang dibutuhkan. 4) Perubahan-Pelajaran Apa perubahan yang terjadi akibat dari aksi yang dilakukan? Apa pelajaran yang didapatkan dari aksi yang dilakukan? Bagaimana komentar siswa terhadap aksi yang dilakukan? Panduan Temu Pendidik bagi Penggerak Persiapan 1) Penggerak mencari guru yang mau dan meme- nuhi kriteria menjadi narasumber. 2) Narasumber menuliskan praktik cerdas penga- jaran dan pendidikan sepanjang 1-3 halaman, sesuai format praktik cerdas.
  • 42. GURUBELAJAR 42 3) Penggerak dan Narasumber mendiskusikan praktik cerdas untuk perbaikan atau pengem- bangan praktik tersebut bila diperlukan. 4) Penggerak menetapkan tanggal, tempat, pera- latan, dan pengumuman Temu Pendidik. 5) Penggerak menyebarkan pengumuman Temu Pendidik. Sesi Presentasi (maksimal 60 menit) 1) Fasilitator membuka Temu Pendidik dengan menyebutkan tujuan dan aturan di tiap sesi. 2) Narasumber melakukan presentasi selama 10-17 menit (tanpa slide presentasi) mengenai praktik cerdas. 3) Presentasi dilakukan dengan metode bercerita. Narasumber menceritakan mulai dari awal, tantangan yang dihadapi, aksi yang dilakukan, perubahan yang terjadi, dan pelajaran yang didapatkan. 4) Narasumber diharapkan berlatih melakukan presentasi dengan metode bercerita, yakni menceritakan pengalamannya.
  • 43. GURUBELAJAR 43 Sesi Refleksi (maksimal 60 menit) 1) Fasilitator mengajukan pertanyaan kunci yang dijawab oleh setiap peserta dengan menuliskan kata kunci di sepotong kertas. Apa inspirasi yang Anda dapatkan yang bisa menjawab tantangan pengajaran dan pendidikan yang Anda hadapi sehari-hari di kelas/sekolah? 2) Peserta berkeliling melihat jawaban pada sepotong kertas dari peserta yang lain. 3) Bentuk kelompok beranggotakan 3-8 orang berdasarkan kesamaan inspirasi yang tertulis pada sepotong kertas tersebut. 4) Fasilitator meminta kelompok untuk mendis- kusikan rencana implementasi dari inspirasi yang didapatkan kelompok. Hasil diskusi ditulis pada selembar kertas plano. 5) Kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan metode galeri jalanan dua putaran. Putaranpertama,setengahanggotakelompokjadi penjaga dan setengah anggota kelompok menjadi pengunjung. Penjaga bertugas menjelaskan hasil diskusi pada pengunjung dari kelompok lain. Pengunjung bertugas mengunjungi dan belajar dari hasil diskusi kelompok lain. Putaran kedua,
  • 44. GURUBELAJAR 44 anggota kelompok bertukar peran: penjaga menjadi pengunjung, pengunjung menjadi penjaga. Sesi Pelaporan (sekitar 7 hari setelah pelaksanaan) 1) Jurnalis menyusun dokumentasi yang berupa: tulisan liputan, tulisan praktik cerdas dan foto (atau video bila memungkinkan). 2) Jurnalis mengirim dokumentasi untuk dipu- blikasikan di situs GuruBelajar.org melalui kampusguru@cikal.co.id. Jika membutuhkan bantuan untuk mengem- bangkan kemampuan presentasi atau menjadi fasilitator, silakan kontak kami di: • kampusguru@cikal.co.id • budi.muhamad@cikal.co.id • Grup Facebook Komunitas Guru Belajar
  • 45. 45 Kampus Guru Cikal K ampus Guru Cikal adalah wahana seru bagi calon guru dan guru untuk menjadi pelajar sepanjang hayat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kampus Guru Cikal menyediakan solusi pendidikan berupa: 1. Pelatihan guru dan pengembangan kepemimpinan sekolah 2. Pengembangan Komunitas Guru Belajar sebagai ekosistem berbagi praktik cerdas 3. Penyediaan beasiswa bagi calon guru dan guru untuk mengembangkan diri 4. Pengembangan sekolah dampingan dan pertukaran guru 5. Penyediaan konten bermutu bagi guru dan pemimpin sekolah di GuruBelajar.org 6. Perintis pembentukan kampus guru yang bermakna dan seru untuk belajar
  • 46. GURUBELAJAR 46 Bagaimana cara terlibat dengan Kampus Guru Cikal? Menjadi guru pembelajar Kami mengundang rekan calon guru dan guru di seluruh Indonesia untuk belajar bersama melalui berbagai inisiatif maupun berbagai kanal media sosial Kampus Guru Cikal. Menjadi penggerak komunitas Kami mengundang rekan guru dan pendidik menjadi penggerak komunitas Guru Belajar yang mengembangkan ekosistem berbagi praktik cerdas. Menjadi donatur Kami mengundang individu dan lembaga yang peduli pendidikan Indonesia menjadi donatur beasiswa bagi guru dari berbagai daerah di Indonesia. Menjadi mitra program Kami mengundang perusahaan, yayasan, dan lembaga pemerintah untuk menjadi mitra program pendidikan guru, baik program berkala kami maupun program yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi Anda.
  • 47. GURUBELAJAR 47 Bila ada pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi Kampus Guru Cikal: www.KampusGuruCikal.com E-mail: KampusGuru@Cikal.co.id Follow: @KampusGuruCikal Facebook: Kampus Guru Cikal