SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Team No.7

Achmad Kamal               5208100137
Innike Desy                5209100034




Karangan : Florian Deissenboeck, Elmar Juergens, Klaus Lochmann, dan Stefan
Wagner
   Introduction
   Literature Review
   Metodologi
   Software Quality Model
   Kritik terhadap Model Kualitas yang ada
   Usage Scenario
   Requirement
   Related Work
   Conclusions
   Software Quality Model (SQM) yang ada saat
    ini, banyak namun kurang relasi diantaranya,
    karena berbeda tujuan
     Taxonomic model : ISO 9126  mendefinisikan
      kualitas
     Matrix based model : Maintainability Index
      menilai kualitas
     Stochastic model : Reliability Growth Model
      (RGMs) memprediksikan kualitas
   Berikut ini hubungan dari klasifikasi DAP
    (Define, Asses, Predict) untuk Q-Model
   Quality Model
     sebuah model dengan tujuan mendeskripsikan, menilai, dan atau
      memprediksi kualitas
   Quality Meta Model
     sebuah model yang berasal dari konstruksi dan aturan yang
      dibutuhkan untuk membangun model kualitas tertentu.
   Quality Modelling Framework
     Sebuah kerangka kerja untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan
      meningkat kualitas
   Secara umum
       QM tidak menampilkan metamodel secara explisit
       Definisi dan interpretasi yang kurang jelas
       QM tidak terintegrasi (asses dan definition menggunakan model berbeda)
       Tidak membahas pandangan yg berbeda dlm kualitas
   Definitions Model
     Kurang menguraikan kriteria “seberapa komplek konsep kualitas yang
        diuraikan”
        ▪ Tidak diikuti dengan pendefinisian Guidelines model
        ▪ Tumpang tindihnya atribut kualitas : security dipengaruhi availability. Availability menjadi
          bagian dari Reliability
     Tidak ada cara untuk menggunakan QM ini sebagai konstruksi jaminan
        kualitas
        ▪ QM tidak bisa dikomunikasikan dengan jelas ke Project Participant
        ▪ Guideline QM tidak detail, tidak jelas.
        ▪ Struktur QM tidak dapat dijadikan skema yang jelas
   Assesment Model
     Quality attribute yang abstrak, definisi tidak jelas,
      susah untuk diukur dan dinilai
     Matrix pengukur SQ tidak terstruktur dengan baik
     QM tidak memberi rincian dampak dari Matriks
      terhadap SQ
     Tidak ada validasi dan motivasi yang jelas dari matriks
   Prediction Model
     Tidak ada definisi yang mendasarinya
     Berpegang hanya pada satu set matriks software
      susah diinterpretasikan
     Context condition tidak dibuat secara explisit
   Tujuan penggunaan dan konteks memiliki pengaruh yang kuat pada struktur
    serta content dari model, terlepas apakah itu digunakan untuk tujuan definisi,
    penilaian atau prediksi
     Model definisi digunakan dalam berbagai fase proses pengembangan
       perangkat lunak.
        Fase requirement : model mendefinisikan atribut kualitas dan requirement software
        Fase implementasi : menyediakan dasar standar/guideline modelling dan coding
     Model penilaian
        Fase requirement : menspesifikasikan dan mengontrol requirement kualitas yang ditetapkan
        Fase implementasi : untuk mengukur produk, aktivitas, lingkungan
        Tahap audit : menyediakan prosedur audit
     Model prediksi digunakan selama manajemen proyek, untuk menyediakan
      planning dalam proyek
   Berikut ini requirement dari setiap model kualitas
     Secara umum
       Harus ditentukan bagaimana model dapat diintegrasikan dengan tugas-tugas
        pengembangan.
       fokus dan konteks model harus dijelaskan.
       Harus ditentukan kapan dan bagaimana model harus digunakan pada proses
        pengembangan.
     Definition Models
       Mempunyai metamodel yang explisit, yang mendefinisikan konstruksi dan aturan
        model secara jelas
       Mendukung level spesifikasi software yang berbeda-beda
       Metamodel harus memastikan semua kriteria kualitas mempunyai justifikasi yang
        jelas
       Konten model harus mudah diinterpretasikan dan dikomunikasikan dengan
        pelanggan
       Model harus dapat digunakan untuk konstruksi jaminan kualitas
 Assessment Models
   Model penilaian juga berisi kriteria kualitas tetapi dengan cara yang sesuai
    untuk penilaian kualitas.
   Oleh karena itu, semua kriteria kualitas dalam model penilaian harus dapat
    dinilai.
   Untuk penilaian, model harus menjelaskan dengan teknik apa setiap
    kriteria kualitas dapat dinilai, yaitu tes dinamis, analisis statis otomatis,
    atau review manual. Penjelasan penilaian yang jelas membantu dalam
    menghasilkan checklists dan pedoman uji untuk kriteria.

 Prediction Models
   Model ini menggunakan regresi statistik pada suatu set matrik, maka
    konten model ini harus mudah diinterpretasikan
   Model ini harus mendukung prediksi untuk membantu perencanaan pada
    tahap pengujian dan tahap release dari proyek software.
 Ada sejumlah besar pekerjaan pada berbagai bentuk model kualitas
  lainnya. Namun, masih jarang terdapat ikhtisar dan klasifikasi yang
  komprehensif.
 Quality Evaluation Model oleh “Tian”
     Membedakan level spesifikasi objek model  produk umum dan produk
      spesifik
     Namun dimensi klasifikasi ini tidak jelas
   “Wagner” membahas dimensi
       Tujuan (konstruksi, penilaian dan prediksi),
       view quality,
       specificness dan
       Pengukuran
   “Wagner dan Deissenboeck” menambah dimensi :
     Fase dan teknik
   Pembahasan mengenai skenario penggunaan, kritik, requirements
    pada dimensi-dimensi ini masih belum tersedia
 Terdapat bermacam model kualitas perangkat
  lunak, namun tidak jelas dan fuzzy.
 Penulis paper ini menyediakan
     definisi yang komprehensif dari model kualitas
      berdasarkan tujuan model yang dimiliki.
     Rangkuman kritik yang ada dan
     mengumpulkan skenario penggunaan model kualitas.
     Kemudian, menentukan seperangkat kebutuhan
      komprehensif untuk
      ▪ mengevaluasi model yang ada dalam konteks tertentu atau
      ▪ perkembangan dan perbaikan model kualitas perangkat
        lunak selanjutnya.

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a 7 7 mkti4

Quality management standards
Quality management standardsQuality management standards
Quality management standardsirna_300791
 
Paper Review: A Customizable Agile Software Quality Assurance Model
Paper Review: A Customizable Agile Software Quality Assurance ModelPaper Review: A Customizable Agile Software Quality Assurance Model
Paper Review: A Customizable Agile Software Quality Assurance Modelspongechie
 
Quality management standards
Quality management standardsQuality management standards
Quality management standardsPujiAgustin
 
SQA System – An SQA Architecture
SQA System – An SQA ArchitectureSQA System – An SQA Architecture
SQA System – An SQA Architecturezatalinimarsal
 
Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09Ainul Yaqin
 
perangkat lunak Berbasis objek teori if.
perangkat lunak Berbasis objek teori if.perangkat lunak Berbasis objek teori if.
perangkat lunak Berbasis objek teori if.ummi1206
 
Pertemuan 11 Konsep Baru Sekitar Testing
Pertemuan 11 Konsep Baru Sekitar TestingPertemuan 11 Konsep Baru Sekitar Testing
Pertemuan 11 Konsep Baru Sekitar TestingEndang Retnoningsih
 
SQA - Concepts and Misconceptions
SQA - Concepts and MisconceptionsSQA - Concepts and Misconceptions
SQA - Concepts and MisconceptionsEM Nasrul
 
Quality standards
Quality standardsQuality standards
Quality standardsartha69
 
Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)Tri Sugihartono
 
SQA architecture
SQA architectureSQA architecture
SQA architectureashamarsha
 
Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)Tri Sugihartono
 

Semelhante a 7 7 mkti4 (20)

Sqa architecture
Sqa architectureSqa architecture
Sqa architecture
 
Quality management standards
Quality management standardsQuality management standards
Quality management standards
 
17 20 mkti4
17 20 mkti417 20 mkti4
17 20 mkti4
 
Paper Review: A Customizable Agile Software Quality Assurance Model
Paper Review: A Customizable Agile Software Quality Assurance ModelPaper Review: A Customizable Agile Software Quality Assurance Model
Paper Review: A Customizable Agile Software Quality Assurance Model
 
Quality management standards
Quality management standardsQuality management standards
Quality management standards
 
SQA System – An SQA Architecture
SQA System – An SQA ArchitectureSQA System – An SQA Architecture
SQA System – An SQA Architecture
 
Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09Buku ajar kecil 09
Buku ajar kecil 09
 
perangkat lunak Berbasis objek teori if.
perangkat lunak Berbasis objek teori if.perangkat lunak Berbasis objek teori if.
perangkat lunak Berbasis objek teori if.
 
Pertemuan 11 Konsep Baru Sekitar Testing
Pertemuan 11 Konsep Baru Sekitar TestingPertemuan 11 Konsep Baru Sekitar Testing
Pertemuan 11 Konsep Baru Sekitar Testing
 
Rpl
RplRpl
Rpl
 
SQA - Concepts and Misconceptions
SQA - Concepts and MisconceptionsSQA - Concepts and Misconceptions
SQA - Concepts and Misconceptions
 
Blog yanti
Blog yantiBlog yanti
Blog yanti
 
Model Evaluasi Pendidikan
Model Evaluasi PendidikanModel Evaluasi Pendidikan
Model Evaluasi Pendidikan
 
Quality standards
Quality standardsQuality standards
Quality standards
 
Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 Software Quality Assurance (SQA)
 
SQA architecture
SQA architectureSQA architecture
SQA architecture
 
evaluasi hasil pendidikan
evaluasi hasil pendidikanevaluasi hasil pendidikan
evaluasi hasil pendidikan
 
Bab 6 hilya copy (4)
Bab 6 hilya   copy (4)Bab 6 hilya   copy (4)
Bab 6 hilya copy (4)
 
Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)
Ch 03 - Software Quality Assurance (SQA)
 
Progres Blog 5209100080
Progres Blog 5209100080Progres Blog 5209100080
Progres Blog 5209100080
 

7 7 mkti4

  • 1. Team No.7 Achmad Kamal 5208100137 Innike Desy 5209100034 Karangan : Florian Deissenboeck, Elmar Juergens, Klaus Lochmann, dan Stefan Wagner
  • 2. Introduction  Literature Review  Metodologi  Software Quality Model  Kritik terhadap Model Kualitas yang ada  Usage Scenario  Requirement  Related Work  Conclusions
  • 3.
  • 4. Software Quality Model (SQM) yang ada saat ini, banyak namun kurang relasi diantaranya, karena berbeda tujuan  Taxonomic model : ISO 9126  mendefinisikan kualitas  Matrix based model : Maintainability Index menilai kualitas  Stochastic model : Reliability Growth Model (RGMs) memprediksikan kualitas
  • 5.
  • 6. Berikut ini hubungan dari klasifikasi DAP (Define, Asses, Predict) untuk Q-Model
  • 7. Quality Model  sebuah model dengan tujuan mendeskripsikan, menilai, dan atau memprediksi kualitas  Quality Meta Model  sebuah model yang berasal dari konstruksi dan aturan yang dibutuhkan untuk membangun model kualitas tertentu.  Quality Modelling Framework  Sebuah kerangka kerja untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan meningkat kualitas
  • 8. Secara umum  QM tidak menampilkan metamodel secara explisit  Definisi dan interpretasi yang kurang jelas  QM tidak terintegrasi (asses dan definition menggunakan model berbeda)  Tidak membahas pandangan yg berbeda dlm kualitas  Definitions Model  Kurang menguraikan kriteria “seberapa komplek konsep kualitas yang diuraikan” ▪ Tidak diikuti dengan pendefinisian Guidelines model ▪ Tumpang tindihnya atribut kualitas : security dipengaruhi availability. Availability menjadi bagian dari Reliability  Tidak ada cara untuk menggunakan QM ini sebagai konstruksi jaminan kualitas ▪ QM tidak bisa dikomunikasikan dengan jelas ke Project Participant ▪ Guideline QM tidak detail, tidak jelas. ▪ Struktur QM tidak dapat dijadikan skema yang jelas
  • 9. Assesment Model  Quality attribute yang abstrak, definisi tidak jelas, susah untuk diukur dan dinilai  Matrix pengukur SQ tidak terstruktur dengan baik  QM tidak memberi rincian dampak dari Matriks terhadap SQ  Tidak ada validasi dan motivasi yang jelas dari matriks  Prediction Model  Tidak ada definisi yang mendasarinya  Berpegang hanya pada satu set matriks software susah diinterpretasikan  Context condition tidak dibuat secara explisit
  • 10. Tujuan penggunaan dan konteks memiliki pengaruh yang kuat pada struktur serta content dari model, terlepas apakah itu digunakan untuk tujuan definisi, penilaian atau prediksi  Model definisi digunakan dalam berbagai fase proses pengembangan perangkat lunak.  Fase requirement : model mendefinisikan atribut kualitas dan requirement software  Fase implementasi : menyediakan dasar standar/guideline modelling dan coding  Model penilaian  Fase requirement : menspesifikasikan dan mengontrol requirement kualitas yang ditetapkan  Fase implementasi : untuk mengukur produk, aktivitas, lingkungan  Tahap audit : menyediakan prosedur audit  Model prediksi digunakan selama manajemen proyek, untuk menyediakan planning dalam proyek
  • 11. Berikut ini requirement dari setiap model kualitas  Secara umum  Harus ditentukan bagaimana model dapat diintegrasikan dengan tugas-tugas pengembangan.  fokus dan konteks model harus dijelaskan.  Harus ditentukan kapan dan bagaimana model harus digunakan pada proses pengembangan.  Definition Models  Mempunyai metamodel yang explisit, yang mendefinisikan konstruksi dan aturan model secara jelas  Mendukung level spesifikasi software yang berbeda-beda  Metamodel harus memastikan semua kriteria kualitas mempunyai justifikasi yang jelas  Konten model harus mudah diinterpretasikan dan dikomunikasikan dengan pelanggan  Model harus dapat digunakan untuk konstruksi jaminan kualitas
  • 12.  Assessment Models  Model penilaian juga berisi kriteria kualitas tetapi dengan cara yang sesuai untuk penilaian kualitas.  Oleh karena itu, semua kriteria kualitas dalam model penilaian harus dapat dinilai.  Untuk penilaian, model harus menjelaskan dengan teknik apa setiap kriteria kualitas dapat dinilai, yaitu tes dinamis, analisis statis otomatis, atau review manual. Penjelasan penilaian yang jelas membantu dalam menghasilkan checklists dan pedoman uji untuk kriteria.  Prediction Models  Model ini menggunakan regresi statistik pada suatu set matrik, maka konten model ini harus mudah diinterpretasikan  Model ini harus mendukung prediksi untuk membantu perencanaan pada tahap pengujian dan tahap release dari proyek software.
  • 13.  Ada sejumlah besar pekerjaan pada berbagai bentuk model kualitas lainnya. Namun, masih jarang terdapat ikhtisar dan klasifikasi yang komprehensif.  Quality Evaluation Model oleh “Tian”  Membedakan level spesifikasi objek model  produk umum dan produk spesifik  Namun dimensi klasifikasi ini tidak jelas  “Wagner” membahas dimensi  Tujuan (konstruksi, penilaian dan prediksi),  view quality,  specificness dan  Pengukuran  “Wagner dan Deissenboeck” menambah dimensi :  Fase dan teknik  Pembahasan mengenai skenario penggunaan, kritik, requirements pada dimensi-dimensi ini masih belum tersedia
  • 14.  Terdapat bermacam model kualitas perangkat lunak, namun tidak jelas dan fuzzy.  Penulis paper ini menyediakan  definisi yang komprehensif dari model kualitas berdasarkan tujuan model yang dimiliki.  Rangkuman kritik yang ada dan  mengumpulkan skenario penggunaan model kualitas.  Kemudian, menentukan seperangkat kebutuhan komprehensif untuk ▪ mengevaluasi model yang ada dalam konteks tertentu atau ▪ perkembangan dan perbaikan model kualitas perangkat lunak selanjutnya.