1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah di negara
berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50 % kematian wanita usia subur disebabkan hal yang
berkaitan dengan kehamilan. Diketahui penyebab dunia akibat komplikasi yang ditimbulkan
yaitu : perdarahan 30-35 %,infeksi 20-25% dan gestasis 15-17% (Manuaba,1998).
Namun sebenarnya aborsi juga merupakan penyebab kematian ibu, hanya saja muncul
dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. Kematian ibu yang disebabkan komplikasi
aborsi sering tidak muncul dalam laporan kematian tetapi dilaporkan sebagai perdarahan atau
sepsis. Hal itu terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah controversial di
masyarakat. Satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama sehingga masyarakat
cenderung menyembunyikan kejadian aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di masyarakat, selain
dengan mudahnya didapatkan jamu dan obat-obatan peluntur serta dukun pijat untuk mereka
yang terlambat datang bulan ( http://www.geogle.com ).
Masalah aborsi bukanlah kadarnya yang semakin intens, searah dengan perkembangan
teknologi yang memudahkan pelaksanaan aborsi dengan resiko kematian ibu yang semakin kecil.
(Kusmaryanto, 2004).
World Health Organization (WHO) memperkirakan ada 20 juta kejadian aborsi tidak
aman (unsafe abortion) di dunia, 9,5 % (19 dari 20 juta tindakan aborsi tidak aman) diantaranya
terjadi di negara berkembang. Sekitar 13 % dari total perempuan yang melakukan aborsi tidak
aman berakhir dengan kematian. Resiko kematian akibat aborsi yang tidak aman di wilayah Asia
2. diperkirakan 1 berbanding 3700 dibanding dengan aborsi. Diwilayah Asia Tenggara, WHO
memperkirakan 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahun, dan sekitar 750.000 sampai 1,5 juta terjadi
di Indonesia, dimana 2.500 di antaranya berakhir dengan kematian. Angka aborsi di Indonesia
diperkirakan mencapai 2,3 juta pertahun. Sekitar 750.000 diantaranya dilakukan oleh remaja.
(Soetjiningsih, 2004)
Menurut Parawansa (2000), menyatakan bahwa jumlah aborsi di Indonesia dilakukan
oleh 2 juta orang tiap tahun, dari jumlah itu, 70.000 dilakukan oleh remaja putri yang belum
menikah. Menurut Azwar,A (2000) menyatakan bahwa jumlah aborsi pertahun di Indonesia
sekitar 2,3 juta. Setahun kemudian terjadi kenaikan terjadi kenaikan cukup besar. Menurut
Nugraha,B,D, bahwa tiap tahun jumlah wanita yang melakukan aborsi sebanyak 2,5 juta.
Menurut seminar yang diadakan tanggal 6 Agustus 2001 di Jakarta Utomo,B, melaporkan hasil
penelitian yang dilakukan di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia tahun 2000,
menyimpulkan bahwa di Indonesia terjadi 43 aborsi per 100 kelahiran hidup. Ia juga
menyampaikan bahwa sebagian besar aborsi adalah aborsi yang disengaja, ada 78 % wanita
diperkotaan dan 40 % di pedesaan yang melakukan aborsi dengan sengaja. (Kusmaryanto, 2002).
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) 2004 tentang aborsi atau
pengguguran kandungan, tingkat aborsi di Indonesia sekitar 2 sampai 2,6 juta kasus pertahun,
yang 30% dari aborsi tersebut dilakukan oleh mereka di usia 15-24 tahun. (Yulia,Majalah
KARTINI,edisi April 2006)
Kenyataan bahwa kasus aborsi telah banyak terjadi bukanlah sekedar isu atu wacana
belaka. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Atas Hendartini dibeberapa wilayah Indonesia
menunjukan bahwa telah terjadi tindakan aborsi dengan berbagai cara, seperti tindakan sendiri,
3. bantuan dukun, dengan akupuntur, melalui orang pintar, tindakan bidan, dilakukan oleh dokter
umum atau dengan bantuan ahli kandungan (Anshor,dkk, 2003)
Ramuan-ramuan obat-obatan yang digunakan untuk menggugurkan kandungan juga
sudah dikenal sejak zaman kekaisaran China Kuno yakni zaman Kaisar Shang Nung, yang hidup
sekitar tahun 2000 SM. Diperkirakan sekitar 80 % aborsi dilakukan oleh tenaga
tradisional/dukun. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Utomo,B, dkk (2000) menyebutkan
bahwa 70 % aborsi didesa dilakukan oleh dukun sedangkan di perkotaan ada 15 %
(Kusmaryanto, 2004).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti
pengetahuan tindakan aborsi yang 30% dari 2 sampai 2,6 juta aborsi di Indonesia dilakukan oleh
remaja putri. Menurut hasil pra survey yang dilakukan pada tanggal 28 april 2006 didapatkan 5
dari 10 siswa yang di wawancarai belum mengetahui tentang aborsi. Oleh karena itu penulis
ingin melakukan penelitian di SMA KARTIKATAMA Metro.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu
“bagaimanakah pengetahuan remaja tentang aborsi pada siswi kelas II di SMA
KARTIKATAMA Metro?”
C. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian tentang tingkat pengetahuan tentang
tindakan aborsi di SMA KARTIKATAMA Metro adalah :
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Objek Penelitian : Pengetahuan siswi tentang tindakan aborsi
3. Subjek Penelitian : Siswi kelas 2 SMA KARTIKATAMA Metro
4. 4. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan setelah seminar proposal di setujui.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
pengetahuan remaja tentang aborsi pada siswi kelas II SMA KARTIKATAMA
Metro.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui pengetahuan siswi kelas II tentang pengertian aborsi di SMA KARTIKATAMA
Metro.
b. Diketahui pengetahuan siswi kelas II tentang penyebab aborsi di SMA KARTIKATAMA
Metro.
c. Diketahui pengetahuan siswi kelas II tentang kehamilan diluar nikah di SMA
KARTIKATAMA Metro.
d. Diketahui pengetahuan siswi kelas II tentang pengambilan keputusan remaja di SMA
KARTIKATAMA Metro.
e. Diketahui pengetahuan siswi kelas II tentang resiko/dampak aborsi di SMA
KARTIKATAMA Metro.
f. Diketahui pengetahuan siswi kelas II tentang komplikasi aborsi di SMA KARTIKATAMA
Metro.
g. Diketahui pengetahuan siswi kelas II tentang hukum aborsi di SMA KARTIKATAMA
Metro.
5. h. Diketahui pengetahuan siswi kelas II tentang tindakan aborsi di SMA KARTIKATAMA
Metro.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Bagi Penulis
Mampu menerapkan mata kuliah yang telah diajarkan, menambah pengalaman dan wawasan
mengenai penelitian khususnya penelitian pengetahuan remaja tentang aborsi yang dilakukan
oleh remaja.
2. Bagi institusi SMA KARTIKATAMA Metro
Menambah wawasan dan informasi bagi institusi pendidikan SMA KARTIKATAMA Metro
terutama guru BP untuk memberi penyuluhan tentang aborsi.
3. Bagi Institusi Pendidikan Program Studi Kebidanan Metro
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk memperluas wawasan
mahasiswa tentang aborsi dan sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya.