Sistem pendidikan di Jepang menerapkan konsep pendidikan dini sejak usia dini dengan memberikan stimulasi, pengenalan nilai-nilai, dan keterampilan sesuai tahap perkembangan anak. Pendidikan dilakukan secara terintegrasi oleh orangtua, guru, dan masyarakat dengan dukungan pemerintah. Hal ini membantu membentuk generasi dengan etika dan moral yang baik.
1. Sharing
Sistem Pendidikan di Jepang
Oleh : D r . Jumiarti Agus
Ketua Internasional Aku Cinta Indonesia Kita (ACIKITA)
Kobe, Jepang
Disampaikan dalam rangka berbagi informasi kepada peserta
Summer vacation, Hyogo, 5-10 Juli, 2017
26. Masyarakat Berperan Serta
Dalam Proses Mendidik Anak
Rumah tempat anak menyelamatkan
diri, kode 110. Tanpa minta izin,
pada
saat anak mendapatkan bahaya
rumah ini bisa dimasuki.
27. Sistem Pendidikan di Jepang
Mata Pelajaran
Bahasa Jepang
Olahraga
Musik/Seni
Keterampilan
Matematika
Sains/IPA
Seikatsu
Kegiatan Sosial
Mendatangkan orang panti jompo, orangtua,
orang cacat.
28. Sistem Pendidikan di Jepang
Semua pihak terintegrasi dalam sistem pendidikan
1.Pemerintah
2.Guru
3.Orangtua
4.Lembaga terkait (kepolisian, air minum,
pengolahan sampah, pemadam kebakaran, dll
memberikan presentasi di sekolah, sesuai
jadwal. Sehingga anak punya wawasan luas.
5. Masyarakat sekitar.
29. Masyarakat Jepang
Secara Umum
1. Jujur
2. Disiplin
3. Bekerja keras
4. Kompak dalam tim, berjuang berjamaah
5. Peduli terhadap sesama
6. Tolong menolong
7. Tidak enggan meminta maaf
8. Suka memberi
9. Mudah berterimakasih
10.Rajin mengucapkan salam
30. 11. Menjaga silaturrahmi.
12. Menepati janji, tepat waktu
13. Mematuhi hukum
14. Menghargai setiap insan mestipun
anak kecil tanpa melihat status sosial,
materi, atau embel embel lainnya
15. Menghindarkan pertengkaran
16. Tidak memberatkan orang lain,
dsbnya).
17. Sangat kreatif, dstnya….
31. Kenapa Jepang Bisa Menjadi
Negara Kaya, Maju, Aman, dan
Nyaman dan kondisi
masyarakatnya dengan etika dan
moral baik?
Sistem Pendidikan Dini dengan
Konsep dan Pelaksanaannya
yang baik
32. Pendidikan Usia Dini
• Ajaran, pemasukan nilai-nilai (etika, moral dan
agama)/informasi dan latihan untuk anak sesuai
usianya, sesuai tuntutan dan kebutuhan anak,
sesuai tahapan tumbuh kembang anak, untuk
menopang kehidupan, kemandirian dan
kebutuhan anak.
• Pendidikan usia dini bukan berarti mengajarkan
sains, menulis dan berhitung, dll termasuk
bahasa asing misalnya Bahasa Inggris dari usia
yang sangat muda kepada anak
33. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Hal hal terbaik sesuai usia dan tahap
tumbuh kembang anak diajarkan sejak
usia dini
Konsep
34. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Bayi (0-1 tahun)
Banyak diransang untuk bisa mengenal suara,
lingkungan luar, dan motoriknya. Berbagai
permainan edukatif sesuai usia bayi tersedia.
Disiplin jam tidur anak. Meskipun anak
mengantuk tapi setiap pagi jam 7 bayi sekalipun
harus dibangunkan. Ini untuk menciptakan ritme
kehidupan yang teratur. Setelahnya dapat
ditidurkan kembali.
35. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Memberi salam dilakukan sejak anak
masih berusia nol tahun, Ohayou
ugozaimasu!
• Disiplin diterapkan mulai usia nol tahun.
Makan harus duduk di meja makan
khusus. Tidak ada aktivitas lain ketika
anak sedang makan. Ketika anak sudah
bisa memegang latihan makan dilakukan
untuk anak.
36. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Buku diperkenalkan sejak anak masih nol
tahun. Buku bayi bergambar besar,
orangtua atau guru setiap hari
membacakan buku (kamishibai) untuk
anak.
• Kreasi dan kreativitas dieksplorasi sejak
anak masih berusia nol tahun, meskipun
berupa oretan, tempelan,
37. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Memberikan pujian dan sanjungan kepada
anak atas suatu prestasi dan karyanya.
• Ucapan terimakasih kepada anak ketika
anak melakukan suatu perbuatan baik,
dan meminta maaf ketika guru atau
orangtua berbuat salah. Contoh spele :
telat memasukkan makanan ke mulut
anak saat menyuapkankannya.
38. • Pengenalan dan interaksi dengan dunia luar
dilakukan sejak anak berusia satu bulan.
Rekreasi, bermain di taman, dsbnya.
• Memakai pakaian sendiri mulai dikenalkan sejak
anak berusia kurang dari 2 tahun.
• Warning, larangan terhadap sesuatu yang tidak
boleh dilakukan oleh anak kecil, ditrapkan sejak
anak berusia lebih dari 1 tahun, atau sesuai
perkembangan anak.
Sistem Pendidikan Dini di Jepang
39. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Bebersih dikenalkan pada anak sejak usia
kurang dari satu tahun (membersihkan
satu mainan sebelum beranjak ke
kegiatan berikutnya
• Kebersihan diri dikenalkan sejak anak
usia kurang satu tahun, budaya sikat gigi,
cuci tangan sebelum makan, dan cuci
tangan ketika setelah bepergian. Di
samping ditunjang oleh buku bacaan
anak.
40. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Pembentukan fisik yang kuat mulai
diprogramkan sejak anak bisa berjalan
dan berumur kurang dari 2 tahun. Target
pada usia ini, anak harus banyak berjalan,
memasuki arena sekolah, tidak boleh
digendong. Permainan seluncuran juga
disediakan untuk anak baik di ruangan
maupun di uar ruangan.
41. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Buang air di toilet didisiplinkan sejak anak
berusia kurang dari 2 tahun. Saat jam 9
pagi semua anak diberi toilet dan
setelahnya baru mulai aktivitas lainnya.
• Budaya antri dikenalkan sejak anak usia
kurang 2 tahun.
42. Hal Penunjang Pendidikan Dini
1. Pemerintah punya aturan jelas dan dukungan untuk kehidupan anak
(pelatihan guru, kesehatan untuk anak, dan program untuk anak dibuatkan
rencana yang matang oleh pemerintah
2. Guru di sekolah melakukan tugas dan fungsinya secara profesionalitas,
guru adalah figure bagi anak.
3. Orangtua di rumah menjalankan program yang sama dengan guru di
sekolah, ada komunikasi antara guru dan orangtua. Buku renrakucho,
pertemuan ortu dan guru. Adanya panitia orangtua murid penunjang program
sekolah.
4. Di awal tahun ajaran ada program kegiatan satu tahun, sehingga jauh hari
sudah jelas hal apa yang ada disekolah anak, orangtua pun bisa
memasukkan dalam kalender kegiatannya.
5 Adanya pendidikan yang linier, doi lingkungan juga berlaku hal hal dan
kebaikan yang diajarkan untuk anak. Ada space untuk anak di dunia luar.
46. Di Toko Buku ada pojok
bermain dan ruang
baca untuk anak
47. Kesimpulan
• Untuk menghasilkan generasi yang baik, punya etika, moral, dan
prilaku baik, pendidikan dini mesti dilakukan secara terkonsep,
sesuai dengan kebutuhan anak, sebagai bekal menjalankan
kehidupan sebagai manusia dewasa.
• Pendidikan dini bukan berarti memberikan anak latihan latihan dan
sains sejak dini. Tapi hal apa saja yang dibutuhkan sesuai usia
anak.
• Orangtua, Guru adalah figure bagi anak. Harus menerapkan ajaran
ajaran baik secara bijaksana, ramah dan sesuai dengan dunia anak.
Hal terbaik yang sudah dicapai mesti dilakukan secara konsisten.
• Untuk berhasilnya program pendidikan untuk anak harus ada sistem
yang linier, orangtua, guru, pemerintah dan lingkungan harus satu
konsep.