SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 145
Nilai Waktu Uang
BAB 4
Analisis nilai waktu uang
Analisis nilai waktu memiiki banyak aplikasi, diantaranya:
1. perencanaan untuk pensiun
2. penilaian saham dan obligasi
3. membuat jadwal cicilan pinjaman
4. membuat keputusan perusahaan sehubungan dengan
investasi pada pabrik dan peralatan (mesin, dll) yang
baru.
Garis waktu
Langkah pertama dalam analisis nilai waktu uang adalah
membuat suatu GARIS WAKTU (time line) yang akan
membantu kita membayangkan apa yang sedang terjadi
dalam permasalahan
0 1 2 3
PV = Rp 1.000.000 FV = ???
Periode
Kas
Garis waktu
Contoh: Arus Kas sebesar Rp 1.000.000 diinvestasikan pada
waktu ke-0, dengan tingkat bunga 5% per tahun (dg asumsi
konstan stp tahunnya), maka setelah 3 tahun diinvestasikan
nilai kas akan berbeda dgn nilai kas awal
0 1 2 3
PV = Rp 1.000.000 FV = ???
Periode
Kas
Definisi beberapa istilah
1. PV = Present Value = Nilai sekarang atau jumlah awal
(nilai uang awal)
2. FVn = Future Value = Nilai masa depan atau jumlah
akhir dari uang awal setelah periode n
3. CFt = Cash Flow = Arus Kas. Arus kas dapat positif atau
negatif. t menunjukkan periode.
Jadi CF0 = PV = arus kas pada waktu ke-0
CF3 = arus kas pada akhir periode ke-3
Definisi beberapa istilah
1. I = i = tingkat bunga per tahun
2. INT = interest = bunga yang diterima sepanjang tahun
dalam nilai rupiah
INT = jumlah awal x i
3. N = n = jumlah periode
Future value
(Nilai masa depan)
Nilai masa depan (future value)
Nilai uang saat ini (Present Value = PV) akan menjadi nilai masa
depan atau nilai waktu yang akan datang (Future Value = FV)
Hal ini karena kas tersebut diinvestasikan, mendapatkan bunga
atau return, dan akhirnya mendapatkan lebih dari kas awal.
Proses nilai sekarang (PV) menjadi nilai masa depan (FV)
disebut Pemajemukan (Compounding)  untuk Bunga
Majemuk
Menghitung Nilai masa depan (future
value)
Menghitung nilai yang akan datang dapat dihitung
berdasarkan 2 (dua) model perhitungan bunga:
1. Bunga Majemuk (Compound Interest)
2. Bunga Sederhana (Simple Interest)
Model perhitungan bunga
BUNGA SEDERHANA
Perhitungan bunga selalu dari
nilai awal (jumlah awal/kas awal)
Bunga tidak diterima dari bunga
BUNGA MAJEMUK
Perhitungan bunga didasarkan
pada uang terakhir yang kita miliki
(sudah mengandung bunga)
Bunga diterima atas bunga yang
sebelumnya telah diterima di
periode-periode sebelumnya
Disebut bunga berbunga  bunga
majemuk
Model perhitungan bunga
BUNGA SEDERHANA
FVn = PV (1 + in)
FVn = PV + PVin
BUNGA MAJEMUK
FVn = PV (1 + i)n
model bunga majemuk lebih
umum/ banyak digunakan
Formulasi di atas digunakan
jika bunga diterima atau
dibayarkan satu kali dalam
satu tahun
Ilustrasi 1
Seorang Investor menginvestasikan sejumlah uangnya
sebesar Rp 250.000.000 di salah satu perusahaan jasa
transportasi, dengan tawaran bunga 11% per tahunnya,
berapakah uang investor tersebut 2 tahun yang akan
datang?
Bandingkan jika menggunakan model bunga sederhana
dengan jika menggunakan model bunga majemuk
Jawaban Ilustrasi 1
BUNGA SEDERHANA
FVn = PV ( 1 + in )
FV2 = 250.000.000 (1+ (0,11x2))
FV2 = 305.000.000
Jadi uang investor tersebut 2
tahun yang akan datang dengan
tingkat bunga 11% per tahun
akan sebesar Rp 305.000.000
BUNGA MAJEMUK
FVn = PV ( 1 + i )n
FV2 = 250.000.000 (1 + 0,11)2
FV2 = 308.025.000
Jadi uang investor tersebut 2 tahun
yang akan datang dengan tingkat
bunga 11% per tahun akan sebesar
Rp 308.025.000
Analisis jawaban ilustrasi 1
Dalam contoh periode dua tahun tersebut, jika kita
menggunakan bunga sederhana, pada akhir tahun kedua
kita akan memperoleh Rp 305.000.000, yang terdiri dari
bunga (2 x 11% x Rp 250.000.000) = Rp 55.000.000 plus Rp
250.000.000 uang awal yang kita punyai.
Jika kita menggunakan bunga berganda/majemuk, kita akan
memperoleh Rp 308.025.000, kelebihan 3.025.000 tersebut
(dibandingkan dengan bunga sederhana) diperoleh dari
bunga atas bunga tahun pertama yang ditanamkan kembali
(Rp 27.500.000 x 11% = Rp 3.025.000).
Ilustrasi 2
Dalam contoh di atas, dengan model bunga majemuk,
terjadi proses pengandaan.
Proses penggandaan bisa dilakukan lebih dari sekali
dalam setahun.
Misalkan kita menginvestasikan pada awal tahun
sebesar Rp 250.000.000, dengan tawaran bunga 11%
per tahun. Dan digandakan setiap semester. Berapa nilai
uang kita pada akhir tahun pertama dan kedua?
Formula FVn = PV ( 1 + i )n bisa dituliskan sebagai berikut
untuk memasukan penggandaan yang lebih dari sekali
dalam setahun.
FVn = PV ( 1 + i/k )nxk
k = frekuensi penggandaan
Jika bunga digandakan setiap semesteran (2x penggandaan
dalam satu tahun):
FVn = PV ( 1 + i/2 )nx2
Jika bunga digandakan setiap kuartalan (3x penggandaan
dalam satu tahun):
FVn = PV ( 1 + i/3 )nx3
Jika bunga digandakan setiap triwulanan (4x penggandaan
dalam satu tahun):
FVn = PV ( 1 + i/4 )nx4
Jika bunga digandakan setiap bulanan (12x penggandaan
dalam satu tahun):
FVn = PV ( 1 + i/12 )nx12
Jika bunga digandakan setiap hari (365x penggandaan dalam
satu tahun, dengan asumsi 1 tahun = 365 hari):
FVn = PV ( 1 + i/365 )nx365
Ilustrasi 2
Misalkan kita menginvestasikan pada awal tahun
sebesar Rp 250.000.000, dengan tawaran bunga 11%
per tahun. Dan digandakan setiap semester. Berapa nilai
uang kita pada akhir tahun pertama dan kedua?
Ilustrasi 3
Seorang Investor menginvestasikan sejumlah uangnya
sebesar Rp 250.000.000 di salah satu perusahaan jasa
transportasi. Jika tingkat bunga yang berlaku pada saat
itu sebesar 11% per tahunnya, berapakah uang
investor tersebut 3 tahun yang akan datang, jika:
a. Pembayaran bunga diberikan setiap kuartalan?
b. Pembayaran bunga diberikan setiap semesteran?
Menghitung future value dengan
pendekatan tabel future value
Menghitung Future Value, selain menggunakan rumus/formulasi,
dapat pula dengan menggunakan Tabel Future Value.
Tabel tersebut memperlihatkan kolom dan baris. Baris menunjukan
periode, dari satu sampai seterusnya, kolom menunjukan besarnya
tingkat bunga
Sebagai contoh; kas awal sebesar Rp 1.000, dengan tingkat bunga
10%, maka mencari nilai yad setelah 5 periode atau lima tahun
dalam hal ini, kita perlu melihat ke baris lima, kemudian kesamping
kita perlu melihat kolom 10%. Pertemuan kolom 10% dan baris lima
adalah angka 1,6105. Nilai masa mendatang diperoleh dng
mengalikan 1.000 dengan 1,6105 = 1.610,51
Periode 1% 2% …… 10% 11% ……
1 1,0100 1,0200 1,1000 1,1200
2 1,0201 1,0404 1,2100 1,2544
3 1,3310 1,4049
4 1,4641 1,5735
5 1,6105 1,7623
6
…...dst
TABEL FUTURE VALUE
present value
(Nilai sekarang)
Present value (nilai sekarang)
Mencari nilai sekarang merupakan kebalikan dari mencari
nilai yang akan datang
Mencari FV disebut Pemajemukan, sedangkan mencari
PV disebut Pendiskontoan (Discounting)
Hanya perlu mengubah persamaan FVn = PV ( 1 + i )n
Menjadi:
𝑃𝑉 =
𝐹𝑉𝑛
(1 + 𝑖) 𝑛
Ilustrasi 4
Perusahaan berencana membeli sebuah mesin baru 3 tahun yad
dimana harga mesin tersebut diperkirakan sebesar Rp
17.700.000. Berapakah uang yang harus ditabungkan di bank
saat ini supaya mendapatkan uang sebesar Rp 17.700.000
dengan tingkat bunga 9% per tahun, dan diasumsikan selama 3
tahun tersebut tingkat bunga konstan?
𝑃𝑉 =
𝐹𝑉𝑛
(1+𝑖) 𝑛 = 𝑃𝑉 =
𝐹𝑉3
(1+𝑖)3
𝑃𝑉 =
17.700.000
(1+0,09)3
= 13.667.647,6
Ilustrasi 5
Seseorang berencana membeli rumah 5 tahun yad dengan
nilai Rp 450.000.000. Saat ini ia akan menabung di sebuah
bank dengan tingkat bunga bank 8,7% per tahun. Berapakah
uang kas yang harus ia simpan sebagai tabungan saat ini
dimana bunga dibayarkan setiap bulannya?
Menghitung tingkat
bunga
Menghitung tingkat bunga
Mencari tingkat bunga dapat diturunkan dari formulasi sebelumnya
FV = PV (1 + i )n
1 + 𝑖 𝑛 =
𝐹𝑉𝑛
𝑃𝑉
1 + 𝑖 =
𝐹𝑉𝑛
𝑃𝑉
1
𝑛
𝑖 =
𝐹𝑉𝑛
𝑃𝑉
1
𝑛
− 1
Ilustrasi 6
Pak Joko menginvestasikan uangnya di Perusahaan ABC
sebesar Rp 2.500.000,- 10 tahun yang lalu. Tiba-tiba ia
diberitahu pihak Perusahaan ABC bahwa uang Pak Joko
saat ini sebesar Rp 8.750.000. Berapakah tingkat bunga
yang disepakati dalam investasi tersebut?
Menghitung jumlah
tahun
Menghitung jumlah tahun (n)
Mencari jumlah tahun pun dapat diturunkan dari formulasi
sebelumnya
1 + 𝑖 𝑛
=
𝐹𝑉𝑛
𝑃𝑉
𝑛 log(1 + 𝑖) = 𝑙𝑜𝑔
𝐹𝑉𝑛
𝑃𝑉
𝑛 =
log 𝐹𝑉𝑛−log 𝑃𝑉
log(1+𝑖)
Ilustrasi 7
Tn. A ikut menanamkan modal beberapa tahun yang lalu
di perusahaan milik temannya sebesar Rp 50.000.000 .
Dengan penawaran bunga sebesar 12% per tahun. Saat ini
ia memutuskan menarik seluruh uangnya dan ternyata ia
menerima Rp 88.117.084,-. Berapa lamakah ia
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut?
Ilustrasi 8
Tn. A ikut menanamkan modal beberapa tahun yang lalu
di perusahaan milik temannya sebesar Rp 50.000.000 .
Dengan penawaran bunga sebesar 12% per tahun, dan
bunga dibayarkan setiap kuartalan.
Saat ini ia memutuskan menarik seluruh uangnya dan
ternyata ia menerima Rp 80.052.000,-. Berapa lamakah ia
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut?
ANUITAS
Anuitas
Sejauh ini, kita hanya bertemu dengan pembayaran tunggal atau
“lump sum”.
Namun pada kenyataannya, banyak aset yang memberikan arus
kas masuk selama beberapa waktu, dan banyak kewajiban seperti
pinjaman kendaraan bermotor dan hipotek yang meminta
serangkaian pembayaran
Jika pembayaran memiliki jumlah yang sama dan dilakukan pada
interval waktu yang tetap, maka rangkaian itu disebut suatu
anuitas (annuity)
Anuitas (Annuity)
Adalah serangkaian penerimaan atau
pembayaran dengan jumlah yang sama yang
dilakukan pada interval waktu yang tetap selama
jangka waktu tertentu
Misalkan; Rp 1.000.000 yang dibayarkan pada
setiap akhir tahun selama 3 tahun ke depan
adalah anuitas 3 tahun.
Anuitas
Jika pembayaran
dilakukan pada akhir
tahun
Jika pembayaran
dilakukan pada awal
tahun
Anuitas Biasa (Ordinary
Annuity) atau Anuitas
Ditangguhkan (Deferred Anuity)
Anuitas Jatuh Tempo
(Annuity Due)
Anuitas biasa / ordinary annnuty lebih umum di dalam
ilmu keuangan.
Jadi, ketika kita mendengar anuitas, maka kita asumsikan
pembayaran terjadi di akhir periode, kecuali dinyatakan
berbeda.
Nilai masa depan (FV)
dari anuitas biasa
Nilai masa depan (FV) dari anuitas biasa
Dapat dihitung dengan rumus sbb:
𝐹𝑉𝐴 𝑁 = 𝑡=1
𝑁
PMT (1 + i) 𝑛−𝑡
Dimana:
𝐹𝑉𝐴 𝑁 = Future Value Annuity periode ke n
PMT = Payment / pembayaran setiap periode
i = tingkat suku bunga
N = periode waktu
Nilai masa depan (FV) dari anuitas biasa
𝐹𝑉𝐴 𝑁 = 𝑡=1
𝑁
PMT (1 + i) 𝑛−𝑡
𝐹𝑉𝐴 𝑛 = 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 𝑛−1
+ 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 𝑛−2
… . . + 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 0
Atau
𝐹𝑉𝐴 𝑁 = 𝑃𝑀𝑇
1+𝑖 𝑛−1
𝑖
Ilustrasi 9
Joko berencana menabung sebesar Rp 5.000.000 setiap
tahun untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat
suku bunga 15% per tahun. Berapakah nilai tabungan
Joko pada akhir tahun ke 5
Jawaban ilustrasi 9
𝐹𝑉𝐴 𝑁 = 𝑡=1
𝑁
PMT (1 + i) 𝑛−𝑡
𝐹𝑉𝐴 𝑛 = 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 𝑛−1 + 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 𝑛−2 … . . + 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 0
𝐹𝑉𝐴5 = 5.000.000 1 + 0,15 4
+ 5.000.000 1 + 0,15 3
+ 5.000.000 1 + 0,15 2
+
5.000.000 1 + 0,15 1
+ 5.000.000 1 + 0,15 0
= 33.711.906,25
Atau dengan rumus 𝐹𝑉𝐴 𝑁 = 𝑃𝑀𝑇
1+𝑖 𝑛−1
𝑖
𝐹𝑉𝐴5 = 5.000.000
1+0,15 5−1
0,15
= 33.711.906,25
Ilustrasi 10
Elle Company mendepositokan uang sebesar Rp 2.000.000
pada setiap akhir enam bulan selama lima tahun untuk dapat
membeli mesin produksi menggantikan mesin lama yang
diestimasi akan habis manfaat ekonomisnya 5 tahun yad. Jika
suku bunga 5%, berapakah jumlah deposito tersebut pada
akhir tahun kelima ?
Nilai sekarang (pV)
dari anuitas biasa
Sebagai penabung setia Anda keluar sebagai pemenang hadiah undian,
dan dapat memilih salah satu hadiah berikut:
Menerima uang sejumlah Rp 50.000.000 sekali saja pada hari ini
Menerima Rp 1.000.000 setiap 3 bulan seumur hidup mulai 3 bulan
lagi
Mana yang akan dipilih
Nilai sekarang (pV) dari anuitas biasa
Dapat dihitung dengan rumus:
𝑃𝑉𝐴 𝑁 = 𝑃𝑀𝑇
1−
1
(1+𝑖) 𝑁
𝑖
Dimana:
𝑃𝑉𝐴 𝑁 = Present Value Annuity periode ke n
PMT = Payment / pembayaran setiap periode
i = tingkat suku bunga
N = periode waktu
Ilustrasi 11
Hitunglah nilai sekarang dari uang Rp 1.000.000 yang diterima setiap
tahun selama 5 (lima) tahun mulai satu tahun lagi, jika tingkat bunga
yang sebesar 15% per tahun
𝑃𝑉𝐴 𝑁 = 𝑃𝑀𝑇
1−
1
(1+𝑖) 𝑁
𝑖
𝑃𝑉𝐴5 = 1.000.000
1−
1
(1+0,15)5
0,15
= 3.352.155,098
Menghitung
payment/pembayaran
(cicilan)
Ilustrasi 12
(Menghitung besar cicilan atau payment)
Perusahaan membeli mesin senilai Rp 10.000.000 dengan cara kredit
dan harus dilunasi dalam 24x cicilan bulanan dengan bunga 12% p.a.
Berapakah besarnya cicilan yang harus ia bayar setiap bulannya?
𝑃𝑀𝑇 =
𝑃𝑉𝐴 𝑛
1−
1
(1+𝑖) 𝑁
𝑖
𝑃𝑀𝑇 =
10.000.000
1−
1
〖(1+
𝑖
12
)〗^24
𝑖
12
=
10.000.000
21,24338726
= 470.734,7222
Menghitung jumlah
periode (N)
Ilustrasi 13 (menghitung jumlah periode N)
Tn. A mengambil kredit rumah KPR sebesar Rp 210.000.000 dikenakan
bunga 18% p.a. Jika besarnya angsuran per bulan adalah Rp
3.783.889,18,- dalam berapa lama KPR tersebut akan lunas?
𝒏 = −
𝒍𝒐𝒈 𝟏−
𝑷𝑽 𝒙 𝒊
𝑷𝑴𝑻
𝒍𝒐𝒈 𝟏+𝒊
𝒏 = −
𝒍𝒐𝒈 𝟏−
𝑷𝑽 𝒙
𝒊
𝟏𝟐
𝑷𝑴𝑻
𝒍𝒐𝒈 𝟏+
𝒊
𝟏𝟐
= −
𝒍𝒐𝒈 𝟏−
𝟐𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝒙
𝟎,𝟏𝟖
𝟏𝟐
𝟑.𝟕𝟖𝟑.𝟖𝟖𝟗,𝟏𝟖
𝒍𝒐𝒈 𝟏+
𝟎,𝟏𝟖
𝟏𝟐
= 120 bulan
= 10 tahun
Menghitung tingkat
bunga (i)
Menghitung Nilai tingkat bunga
Pencarian nilai i dilakukan dengan metode trial and error jika
menggunakan scientific calculator
Ilustrasi 14
Sebuah mesin pabrik seharga Rp 30.000.000 tunai dapat dibeli dengan 12 kali angsuran
bulanan masing-masing sebesar Rp 2.758.973,49. Berapakah tingkat bunga yg dikenakan?
𝑃𝑉𝐴 𝑁 = 𝑃𝑀𝑇
1−
1
(1+𝑖) 𝑁
𝑖
30.000.000 = 2.758.973,49
1−
1
(1+𝑖)12
𝑖
30.000.000
2.758.973,49
=
1−
1
(1+𝑖)12
𝑖
10,8736 =
1−
1
(1+𝑖)12
𝑖
Dengan metode trial and error , kita memperoleh i =1,55% per bulan atau 18,6%
p.a
Nilai masa depan (FV)
dari
anuitas jatuh tempo
Nilai masa depan (FV) dari anuitas jatuh
tempo
Dalam anuitas jatuh tempo, setiap pembayaran terjadi satu periode lebih
awal, maka pembayaran akan mendapatkan bunga untuk satu tahun
tambahan.
Oleh karena itu, nilai masa depan dari anuitas jatuh tempo akan lebih
besar daripada suatu anuitas biasa yang sama
𝑭𝑽𝑨𝒋𝒂𝒕𝒖𝒉 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒐 = 𝑭𝑽𝑨 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 (𝟏 + 𝒊)
Ilustrasi 15
(Nilai masa depan dari anuitas jatuh tempo)
Asumsikan bahwa Anda merencanakan untuk menikah pada usia
25 tahun, dan saat ini usia Anda baru 20 tahun, untuk
mewujudkan rencana tersebut, Anda akan mendepositokan uang
Rp 500.000 pada setiap tanggal lahir anda, dan kebetulan saat ini
adalah hari ulang tahun anda tepat yang ke-20 tahun, jadi mulai
hari ini anda akan mendepositokan sejumlah uang tersebut
kemudian anda saat ini ingin mengetahui berapa uang yang akan
terkumpul sampai anda berusia 25 tahun, 10% dimajemukkan
secara tahunan.
BAB 5
Pasar dan Institusi Keuangan
PROSES ALOKASI MODAL
Aliran kas dari pihak yang kelebihan modal/uang/dana ke pihak
yang memerlukan modal/uang/dana
Orang/organisasi yang membutuhkan modal melakukan
pinjaman kepada orang/organisasi yang memiliki kelebihan
modal/dana (penabung)
Perpindahan dana dapat terjadi dalam 3 (tiga) cara yang berbeda
1. Perpindahan Langsung
2. Perpindahan Tidak Langsung Melalui Bankir Investasi
3. Perpindahan Tidak Langsung Melalui Perantara Keuangan
Diagram Proses Pembentukan Modal
BISNIS
Penabung
BISNIS Penabung
BISNIS
Penabung
Bankir
Investasi
Perantara
Keuangan
Efek (Saham dan Obligasi)
Rupiah
Efek Efek
Rupiah Rupiah
RupiahRupiah
Efek PerantaraEfek Bisnis
Pasar-Pasar Keuangan
PASAR-PASAR KEUANGAN
1. Pasar Aset Fisik Vs Pasar Keuangan
Pasar aset fisik disebut juga pasar aset berwujud, yaitu pasar untuk
produk-produk fisik seperti beras, kendaraan, real estate, mesin-
mesin, komputer, makanan, dll.
Pasar Aset Keuangan berhubungan dengan saham, obligasi, wesel,
hipotek, efek derivatif lainnya.
PASAR-PASAR KEUANGAN
2. Pasar Tunai Vs Pasar Berjangka
Pasar Tunai merupakan pasar dimana aset diperjualbelikan untuk
pengiriman “on the spot” atau “saat itu” (sebetulnya dalam waktu
beberapa hari)
Pasar Berjangka adalah pasar dimana para partisipannya
melakukan persetujuan di hari ini untuk membeli atau menjual aset
pada satu tanggal di masa depan.
Misal: Petani yang melakukan kontrak FUTURE di mana ia hari ini setuju untuk
menjual 5.000 gantang kacang kedelai dalam enam bulan kemudian dengan
harga $5 per gantang. (Tidak Sama dengan IJON)
PASAR-PASAR KEUANGAN
3. Pasar Uang Vs Pasar Modal
Pasar Uang (Money Market) merupakan pasar untuk efek utang
jangka pendek yang sangat likuid.
Pasar yang memperdagangkan asset keuangan dalam jangka pendek (< 1
tahun) Contoh call money, interbank loan dan valas
Pasar Modal (Capital Market) adalah pasar untuk utang jangka
menengah dan jangka panjang serta saham perseroan.
Pasar yang memperdagangkan asset keuangan dalam jangka panjang (> 1
tahun), contoh saham, obligasi, dan produk derivatif.
PASAR-PASAR KEUANGAN
4. Pasar Primer Vs Pasar Sekunder
Pasar Primer adalah pasar dimana perseroan menghimpun modal
baru, atau pasar dimana efek diperdagangkan untuk pertama
kalinya sebelum dicacat di Bursa Efek
Pasar Sekunder adalah pasar dimana efek yang telah ada dan
beredar diperdagangkan di antara investor.
PASAR-PASAR KEUANGAN
5. Pasar Privat Vs Pasar Publik
Pasar Privat adalah pasar dimana transaksinya dinegosiasikan
secara langsung antara kedua belah pihak
Misal; Pnjaman Bank dan penempatan utang pribadi pada perusahaan
asuransi
Pasar Publik, dimana kontrak yang distandarisasi diperdagangkan melalui
pertukaran yang terorganisasi
Misal: Saham biasa dan Obligasi Perseroan, memungkinkan dimiliki banyak
individu (berpindah-pindah tangan)
INSTITUSI KEUANGAN
Institusi Keuangan
1. Institusi Perbankan
◦ Membantu perusahaan merancang efek dengan fitur yang diminati investor
◦ Membeli efek tersebut dari perusahaan
◦ Menjualnya kembali kepada penabung
Institusi Keuangan
2. Perbankan Komersial
◦ Merupakan perbankan tradisional, karena mereka melayani beragam penabung dan peminjam
3. Perusahaan Jasa Keuangan
◦ Merupakan konglomerasi besar yang menggabungkan beberapa institusi keuangan dalam satu
perusahaan. Misal; CityGroup, American Express, Prudential.
4. Asosiasi Simpan Pinjam
◦ Biasanya melayani penabung individu dan serta peminjam hipotek residensial dan komersial,
mengambil dana dari banyak penabung kecil kemudian meminjamkan uang tersebut kepada pembeli
rumah dan peminjam lainnya.
Institusi Keuangan
5. Bank Simpanan Bersama
◦ Mirip dengan simpan pinjam, menerima tabungan dari perorangan dan memberikan pinjaman jangka
panjang kepada pembeli rumah dan konsumen.
6. Serikat Kredit
◦ Asosiasi koperasi yang para anggotanya memiliki kesamaan ikatan, seperti karyawan suaru
perusahaan. Pinjaman hanya diberikan kepada anggota, seperti untuk pembelian sepeda motor,
renovasi rumah, dll.
7. Dana Pensiun
◦ Program purnakarya yang didanai perusahaan atau badan pemerintah bagi karyawannya dan dikelola
terutama oleh departemen perwalian (trust) dari bank komersial atau perusahaan asuransi.
Institusi Keuangan
8. Perusahaan Asuransi Jiwa
◦ Menerima simpanan dalam bentuk premi tahunan, dan diinvestasikan pada saham, obligasi, real
estate, dan hipotek, lalu dibayarkan kembali kepada nasabah melalui ahli waris pihak yang
diasuransikan.
9. Reksa Dana
◦ Menerima uang dari penabung, dan digunakan untuk membeli saham, obligasi jangka panjang, atau
instrumen utang jangka pendek yang diterbitkan kalangan usaha atau unit pemerintah.
Bursa Saham
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa pasar sekunder adalah pasar dimana efek diterbitkan
sebelumnya dan masih beredar diperdagangkan.
Pasar sekunder yang paling aktif dan menjadi perhatian manajer keuangan adalah Bursa Saham.
Dua Bursa Saham terbesar saat ini adalah New York Stock Exchange dan Nasdaq (Amerika
Serikat)
Jenis- Jenis
Pasar Modal
74
Jenis Pasar Modal
PASAR PERDANA (PRIMARY MARKET)
Adalah pasar, dimana efek diperdagangkan untuk pertama kalinya sebelum
dicacat di Bursa Efek. Di sini saham dan efek lainnya ditawarkan kepada
investor oleh pihak Penjamin Emisi (Underwriter) melalui Perantara Pedagang
Efek (Broker, Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini
biasa disebut Penawaran Umum Perdana (IPO)
PASAR SEKUNDER (SECONDARY MARKET)
Pasar yang merupakan kelanjutan dari Pasar Perdana, dimana efek yang telah
dicatat di Bursa diperjual-belikan. Pasar ini memberikan kesempatan kepada
para investor untuk membeli atau menjual efek dan di pasar ini pula efek
diperdagangkan dari satu investor ke investor lainnya melalui perantara
(pialang), dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek
75
PERBEDAAN PASAR PERDANA & PASAR SEKUNDER
PASAR PERDANA PASAR SEKUNDER
HARGA SAHAM TETAP HARGA SAHAM BERFLUKTUASI
SESUAI KEKUATAN SUPPLY DAN
DEMAND
TIDAK DIKENAKAN KOMISI DIBEBANKAN KOMISI
HANYA UNTUK PEMBELIAN
SAHAM
BERLAKU UNTUK PEMBELIAN DAN
PENJUALAN SAHAM
PEMESANAN DILAKUKAN
MELALUI AGEN PENJUAL
PEMESANAN DILAKUKAN
MELALUI ANGGOTA BURSA
JANGKA WAKTU TERBATAS JANGKA WAKTU TIDAK TERBATAS
Jenis Pasar Modal
Pasar ketiga
◦ sarana jual beli efek antara market maker serta investor dan harga dibentuk oleh
market maker (anggota bursa)
◦ Investor dapat memilih market maker yang memberi harga terbaik.
◦ Para market maker akan bersaing dalam menentukan harga saham, karena satu
jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu market maker.
Pasar keempat
◦ sarana jual beli efek antar investor (investor jual dan investor beli) tanpa
perantara.
◦ Transaksi dilakukan secara tatap muka antar investor beli dan investor jual.
Mekanisme Perdagangan
Mekanisme Perdagangan Pasar Perdana
EMITEN
Penjamin Emisi
(underwriter)
Investor Beli
Agen Penjual Investor Beli
Pasar Perdana
1. Emiten menjual saham ke masyarakat luas melalui underwriter
2. Harga disepakati antara emiten dengan underwriter
3. Pembeli (investor beli) tidak dipungut biaya transaksi
4. Investor membeli melalui underwriter atau agen penjual yang ditunjuk
5. Penawaran melibatkan akuntan publik, notaris, konsultan hukum, dan
perusahaan penilai.
Syarat untuk melakukan jual dan beli
di Pasar Sekunder
Investor tidak dapat melakukan transaksi di Bursa Efek secara langsung, melainkan melalui
perantara pedagang Efek atau yang lebih umum dikenal sebagai broker atau pialang.
Sebelum dapat memanfaatkan jasa pialang, maka terlebih dahulu investor harus terdaftar
sebagai nasabah pada salah satu perusahaan pialang atau Perusahaan Efek. Perusahaan Efek
tersebut merupakan anggota dari Bursa Efek.
Sebagai gambaran, di BEJ terdaftar atau tercatat lebih dari 100 Perusahaan Efek yang menjadi
Anggota Bursa. Anggota Bursa adalah Perusahaan Efek yang memiliki fungsi sebagai perantara
pedagang efek atau Perusahaan Efek yang memiliki ijin untuk beroperasi sebagai pialang atau
broker.
Pasar Sekunder
Harga terbentuk oleh investor melalui perantara efek (Anggota Bursa=AB) yang berdagang di
bursa efek.
Transaksi dibebani biaya jual dan beli
Anggota Bursa memasukkan tawaran jual/beli investor ke dalam komputer perdagangan yang
disediakan pihak bursa
Anggota Bursa Beli menyelesaikan pembayaran dana kepada Sentral Kliring, kemudian menerima
sahamnya dengan cara pemindahbukuan oleh Sentral Kustodian dengan menunjukkan bukti
pembayaran dari Sentral Kliring
Anggota Bursa Jual menyelesaikan penyerahan saham kepada Sentral Kustodian kemudian
menerima dana dengan cara pemindahbukuan oleh Sentral Kliring dengan menunjukkan bukti
penyerahan efek dari Sentral Kustodian
Pasar Ketiga (Over The Counter Market)
Harga dibentuk oleh market maker
Investor membeli dan menjual dari dan ke market maker
Investor dapat memilih market maker yang memberi harga terbaik
Perdagangan dilakukan di kota-kota besar dalam satu jaringan nasional
Market maker berdagang dari kantor masing-masing melalui jaringan komputer
Mesin utama ada di OTC Market Pusat yang terhubung dengan mesin di kantor market maker di
kota-kota lain
Mesin OTC terintegrasi dengan mesin di Sentral Kliring dan Sentral Kustodian.
Market maker menyelesaikan pembayaran dengan Sentral Kliring dan menyelesaikan
penyimpanan efek dengan Sentral Kustodian.
Pasar Keempat
Investor Beli dan investor jual bertransaksi langsung melalui ECN (Electronic Communication
Network)
Harga terbentuk dalam tawar menawar langsung antar investor beli dan investor jual
Investor menjadi anggota ECN, Sentral Kliring, Sentral Kustodian
ECN, Sentral Kliring, dan Sentral Kustodian terjalin dalam satu sistem jaringan perdagangan
Bursa Efek Indonesia
BEI / IDX
Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock
Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa
Efek (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES).
Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah
memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar
saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan
derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1
Desember 2007.
BEI / IDX
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated
Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual
yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri
telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan
OMX.
BEI berpusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman,
Jalan Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
www.idx.co.id
Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa
Mekanisme perdagangan Saham Di Bursa Efek
Proses Pelaksanaan Perdagangan secara Remote
95
PROSES PERDAGANGAN SAHAM
INVESTOR
BELI
PIALANG
BELI
WPPE
(PIALANG)
WPPE
(PIALANG)
SISTIM
TAWAR MENAWAR
& NEGOSIASI
INVESTOR
JUAL
PIALANG
JUAL
BURSA EFEK JAKARTA
PROSES PERDAGANGAN
RP
SERTIFIKAT
SAHAM
RP
SERTIFIKAT
SAHAM
96
PROSES PERDAGANGAN SAHAM
INVESTOR
BELI
PIALANG
BELI
PENYELESAIAN
TRANSAKSI
INVESTOR
JUAL
PIALANG
JUAL
KPEI/KSEI
PROSES PENYELESAIAN TRANSAKSI
RP
SERTIFIKAT
SAHAM
EMITEN/
BAE
SERTIFIKAT
SAHAM
RP
OBLIGASI dan
VALUASINYA
Pengertian Obligasi
Obligasi merupakan pernyataan utang kepada pemegang obligasi
dan emiten/penerbit obligasi berjanji untuk membayar kembali modal
dan bunga kupon di masa depan pada saat tanggal jatuh tempo
pembayaran  Surat Bukti Utang
Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi seperti
pemegang obligasi, pembatasan tindakan hukum yang diambil oleh
penerbit.
Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk jangka waktu tertentu, 10
tahun bahkan lebih
Pengertian Obligasi
Obligasi (Bond) merupakan suatu kontrak jangka panjang
dimana pihak peminjam setuju untuk melakukan
pembayaran bunga dan pokok pinjaman pada tanggal
tertentu kepada pemegang obligasi tersebut.
Pemegang obligasi sebagai pemberi pinjaman
Jenis-Jenis Obligasi
Jenis Obligasi
Beberapa jenis obligasi yang dikenal dalam perdagangan di bursa efek:
1. Government Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh
pemerintah pusat
2. Corporate Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
3. Convertible Bonds adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan
saham perusahaan penerbit obligasi
4. Municipal Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh Kotapraja
atau Kotamadya
5. Serie Bonds adalah obligasi yang diterbitkan melalui beberapa
tahapan
6. Serial Bonds adalah obligasi yang pelunasannya dilakukan secara
diangsur
7. Term Bonds adalah obligasi yang diterbitkan dan dilunasi sekaligus
Jenis Obligasi ...... (lanjutan)
8. Balloon Bonds adalah obligasi yang pelunasannya dari sedikit dan semakin
lama semakin besar
9. Euro Bonds adalah obligasi dalam mata uang US$ dan beredar di luar
Amerika Serikat
10. Puttable Bonds adalah obligasi yang dapat diminta dengan segera oleh
pemegang obligasi sebelum jatuh tempo tapi sesudah protection period
11. Callable Bonds adalah obligasi yang dapat dilunasi oleh emiten sebelum
jatuh tempo tapi sesudah protection period
12. Secured Bonds adalah obligasi yang dijamin oleh aktiva
13. Unsecured Bonds (debentures) adalah obligasi tanpa jaminan aktiva atau
tanpa guarantor
Jenis Obligasi ...... (lanjutan)
14. Bearer Bonds adalah obligasi atas pembawa yang dapat
diperjualbelikan antar investor tanpa perantara
15. Registered Bonds adalah obligasi atas nama yang harus
diperjualbelikan melalui bursa efek
16. Zero Coupun Bonds adalah obligasi tanpa kupon. Dijual dengan harga
diskon (at discount) dan dilunasi pada harga nominal.
17. Coupun Bonds, Obligasi yang membayar kupon, dimana
pembayarannya dapat dilakukan secara triwulanan atau tengah
tahunan.
Contoh
kupon obligasi
Siapa yang Menerbitkan Obligasi?
Obligasi dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis utama
berdasarkan penerbitnya:
1. Obligasi Pemerintah (treasury bonds)
2. Obligasi Perusahaan (corporate bonds)
3. Obligasi Pemerintah Daerah (municipal bonds)
4. Obligasi Luar Negeri (foreign bonds)
Setiap obligasi berbeda dalam hal tingkat pengembalian yang
diharapkan dan resikonya
Karakteristik Utama Obligasi
Meskipun semua obligasi memiliki karakteristik umum yang
sama, setiap obligasi juga memiliki beberapa fitur yang
berbeda –beda.
◦ Nilai Pari
◦ Nilai Intrinsik
◦ Tingkat Bunga Kupon
◦ Tanggal Jatuh Tempo
◦ Ketentuan Penebusan
◦ Dana Pelunasan
Nilai Pari (Par Value)
Nilai pari artinya “nilai yang ditetapkan" atau “nilai yang
tampak“
Nilai pari obligasi adalah nilai yang tercantum pada obligasi
tersebut.
Nilai Pari Obligasi adalah nilai nominal obligasi yang
merupakan besarnya pinjaman penerbit obligasi yang harus
dilunasi pada saat jatuh tempo.
Nilai Intrinsik Obligasi
Nilai Intrinsik merupakan nilai teoritis dari suatu obligasi.
Diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini (PV) dari semua aliran kas
obligasi dimasa yang akan datang.
Tingkat Bunga Kupon
Kupon ( C ) adalah nilai pembayaran bunga yang dinyatakan atas
obligasi.
Tarif Kupon (coupon rate = r ) adalah nilai kupon tahunan dibagi
dengan nilai nominal obligasi.
Tarif kupon ini setara dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman di bank.
Contoh; Obligasi PT. ABC memiliki nilai pari Rp 10.000.000,- dan obligasi tersebut
memberikan bunga sebesar Rp 1.000.000,- setiap tahunnya. Maka tingkat bunga
kupon obligasi sebesar:
1.000.000
10.000.000
= 0,1 = 10%
Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal Jatuh Tempo (maturity date) adalah tanggal tertentu yang digunakan untuk
pembayaran pokok (nilai nominal) obligasi.
Tanggal tertentu dimana obligasi tersebut harus dilunasi sebesar nilai pari-nya.
Misalkan; Obligasi PT. ABC yang diterbitkan tanggal 3 Januari 2005, akan jatuh tempo pada
tanggal 2 Januari 2020. Jadi memiliki masa jatuh tempo 15 tahun sejak diterbitkan.
Ketentuan Penebusan
Sebagian besar obligasi perusahaan dan pemerintah daerah (bukan pemerintah),
memiliki suatu ketentuan penebusan (call provision) yang memberikan hak
kepada emiten (penerbit obligasi) untuk membeli kembali obligasi sebagai
penebusan.
Ketentuan penebusan biasanya menyatakan bahwa emiten harus membayar
jumlah yang lebih besar dari nilai pari kepada pemegang obligasi jika obligasi
tersebut ditebus.
Jumlah tambahan tersebut (premi penebusan = call premium) seringkali
ditentukan besarnya sama dengan bunga selama satu tahun.
Ketentuan Penebusan
Misalkan; premi penebusan suatu obligasi 10 tahun dengan kupon tahunan 10%
dan nilai pari $ 1.000 adalah $ 100.
Artinya, emiten (penerbit obligasi) harus membayar $ 1.100 kepada pemegang
obligasi (investor) jika emiten ingin menebus kembali obligasinya.
Umumnya, ketentuan dalam kontrak obligasi ditentukan sedemikian rupa
sehingga premi penebusan lama kelamaan akan menurun seiring dengan makin
dekatnya waktu jatuh tempo obligasi.
Dana Pelunasan
Beberapa obligasi menyertakan ketentuan dana pelunasan (sinking fund
provision) yang memfasilitasi pelunasan emisi obligasi secara teratur.
Perusahaan/emiten/penerbit obligasi diminta untuk menyimpan sejumlah uang kepada
pengawas keuangan (trustee) selanjutnya diinvestasikan, dan jumlah yang terakumulasi
digunakan untuk melunasi obligasi saat jatuh tempo.
Dana Pelunasan Obligasi adalah dana yang dicadangkan dan disimpan pada bank lain dalam
rangka pelunasan obligasi.
Valuasi Obligasi
Menghitung nilai sekarang (Present Value) dari Arus kas untuk obligasi
standar dengan kupon, dimana arus kas terdiri atas pembayaran bunga
sepanjang usia/masa jatuh tempo ditambah jumlah pinjaman (biasanya
nilai pari) ketika obligasi tersebut jatuh tempo.
Contoh; Obligasi PT. ABC bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh tempo
15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10%, maka Nilai Obligasi
adalah sebesar bunga obligasi selama 15 tahun ditambah nilai pari
obligasi yang dinyatakan dalam Nilai Present Value.
Valuasi Obligasi
Secara kasar kita dapat mengatakan bahwa nilai obligasi (valuasi obligasi) adalah nilai pasar atau
nilai jual obligasi.
Obligasi yang bernilai pari $ 1.000 belum tentu dijual seharga nilai pari-nya. Bisa lebih tinggi atau
lebih rendah dari nilai pari / nilai nominal
Valuasi Obligasi
0 1 2 3 4 15
VB 100 100 100 100 100
1.000
1.100
 Setiap tahun, penerbit obligasi mengeluarkan kas untuk pembayaran bunga
kupon abligasi dengan nilai sama, yaitu $100
 Di saat jatuh tempo (setelah 15 tahun) maka penerbit obligasi membayar
pelunasan sebesar nilai pari, yaitu $ 1.000 dan ditambah bunga obligasi tahunan
tahun ke 15 sebesar $ 100, jadi pada saat jatuh tempo dikeluarkan kas sebesar $
1.100.
 Semuanya dinyatakan dalam nilai saat ini (present value)
Valuasi Obligasi
rd = tingkat bunga pasar obligasi, merupakan tingkat diskon yang digunakan untuk menghitung
nilai sekarang dari arus kas obligasi
N = jumlah tahun sebelum obligasi jatuh tempo
INT = Interest = Bunga yang dibayarkan setiap tahunnya dalam nilai moneter (rupiah)  Tingkat
kupon x Nilai Pari
M = Nilai Pari, atau nilai jatuh tempo obligasi  Jumlah yang harus dibayar/dilunasi saat jatuh
tempo
VB =
𝑡=1
𝑁
𝐼𝑁𝑇
(1 + 𝑟𝑑) 𝑡 +
𝑀
(1 + 𝑟𝑑) 𝑁
Valuasi Obligasi
VB =
𝑡=1
𝑁
𝐼𝑁𝑇
(1 + 𝑟𝑑) 𝑡 +
𝑀
(1 + 𝑟𝑑) 𝑁
VB =
𝐼𝑁𝑇
(1+𝑟 𝑑)1 +
𝐼𝑁𝑇
(1+𝑟 𝑑)2 +
𝐼𝑁𝑇
(1+𝑟 𝑑)3 + ⋯ + ⋯ +
𝐼𝑁𝑇
(1+𝑟 𝑑) 𝑁 +
𝑀
(1+𝑟 𝑑) 𝑁
Ilustrasi Valuasi Obligasi 1
Obligasi PT. Bambitoo bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh
tempo 15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10%
Hitunglah Nilai Obligasi tersebut
Solusi 1
VB =
𝑡=1
𝑁
𝐼𝑁𝑇
(1+𝑟 𝑑) 𝑡 +
𝑀
(1+𝑟 𝑑) 𝑁
VB =
𝑡=1
15
$ 100
(1+ 0,1) 𝑡 +
$ 1.000
(1+ 0,1)15
VB =
$ 100
(1+0,1)1 +
$ 100
(1+0,1)2 +
$ 100
(1+0,1)3 + ⋯ + ⋯ +
$ 100
(1+0,1)15 +
$ 1.000
(1+ 0,1)15
VB = 1000
Valuasi Obligasi
Secara Manual (jika menggunakan kalkulator biasa) maka
perhitungan tersebut dapat memakan waktu, sehingga tidak
efisien, apalagi jika obligasi tersebut memiliki masa jatuh tempo
bertahun-tahun.
Untuk lebih mudahnya, Kita dapat menggunakan Kalkulator
Finansial
Contoh Kalkulator Finansial
Contoh Valuasi Obligasi dengan Kalkulator
Finansial
Input: 15 10 100 1000
Output: = – 1.000
I/YR PV PMT FVN
Kita hanya perlu memasukkan N = 15, rd = I/YR = 10,
INT = PMT = 100, dan M = FV = 1000. Kemudian tekan tombol PV untuk
mendapatkan nilai obligasi $ 1.000.
Valuasi Obligasi
Pada contoh ilustrasi 1 tersebut, valuasi obligasi sama dengan nilai pari-nya. Artinya; obligasi
dijual pada harga yang sama dengan nilai pari-nya.
Pada kasus di atas, tingkat bunga kupon sama dengan tingkat bunga yang berlaku di pasar
Tingkat bunga yang berlaku di pasar belum tentu sama (tidak selalu sama) dengan tingkat
bunga kupon
Tingkat bunga kupon akan tetap sama setelah obligasi diterbitkan
Tetapi tingkat bunga pasar akan bergerak naik turun
Ilustrasi Valuasi Obligasi 2
Obligasi PT. Bambitoo bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh
tempo 15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10% ketika
diterbitkan.
Jika tingkat bunga pasar obligasi PT. Bambitoo naik menjadi 15%
setelah obligasi diterbitkan, berapakah nilai obligasi tersebut?
Solusi 2
Dengan menggunakan kalkulator finansial, maka diperoleh nilai PV dari obligasi
tersebut sebesar $ 707,63
 Obligasi bernilai pari $ 1.000 dengan kupon 10%, memiliki nilai intrinsik sama persis
dengan nilai pari nya jika tingkat bunga yang berlaku di pasar juga sama dengan tingkat
kuponnya (10%), yaitu sebesar $ 1.000 (lihat ilustrasi dan solusi 1)
 Namun ternyata, tingkat bunga obligasi di pasar belum tentu sama dengan tingkat bunga
kupon. Pada kasus di atas, ternyata nilai intrinsik obligasi pada tingkat bunga pasar 15%
adalah senilai $ 707,63
Input: 15 15 100 1000
Output: = – 707,63
I/YR PV PMT FVN
Diskon Obligasi
Berdasarkan kasus dalam Ilustrasi dan Solusi 2
Obligasi yang dijual di bawah nilai pari-nya disebut Diskon
Obligasi (Discount Bond) Nilai pari $ 1.000 tapi nilai pasar $
707,63
Terjadi ketika tingkat bunga yang berlaku di pasar lebih tinggi
dari tingkat kupon obligasi
Ilustrasi Valuasi Obligasi 3
Obligasi PT. Bambitoo bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh
tempo 15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10% ketika
diterbitkan.
Jika tingkat bunga pasar obligasi PT. Bambitoo turun menjadi 5%
setelah obligasi diterbitkan, berapakah nilai obligasi tersebut?
Solusi 3
Dengan menggunakan kalkulator finansial, maka diperoleh nilai PV dari obligasi
tersebut sebesar $ 1.518,98
 Obligasi bernilai pari $ 1.000 dengan kupon 10%, memiliki nilai intrinsik sama persis
dengan nilai pari nya jika tingkat bunga yang berlaku di pasar juga sama dengan tingkat
kuponnya (10%), yaitu sebesar $ 1.000 (lihat ilustrasi dan solusi 1)
 Namun ternyata, tingkat bunga obligasi di pasar belum tentu sama dengan tingkat bunga
kupon. Pada kasus di atas, ternyata nilai intrinsik obligasi pada tingkat bunga pasar 5%
adalah senilai $ 1.518,98
Input: 15 5 100 1000
Output: = – 1.518,98
I/YR PV PMT FVN
Obligasi Premium
Obligasi yang dijual di atas nilai pari-nya disebut Obligasi
Premium (Premium Bond)
Terjadi ketika tingkat bunga yang berlaku di pasar lebih rendah
dari tingkat kupon obligasi
Imbal Hasil Obligasi
Jika melihat Tabel Bursa Obligasi di Jurnal Bursa Efek atau lembar harga, umumnya yang
tertera adalah informasi tanggal jatuh tempo, harga, dan tingkat bunga kupon setiap
obligasi, serta imbal hasil obligasi yang dilaporkan
Berbeda dengan tingkat bunga kupon yang nilainya tetap, imbal hasil obligasi yang
dilaporkan akan bervariasi dari hari ke hari, bergantung pada kondisi pasar saat itu
Imbal hasil obligasi adalah tingkat bunga yang berlaku di pasar
3 Cara Menghitung Imbal Hasil Obligasi
Imbal Hasil Obligasi dapat dihitung dengan 3 (tiga) cara
berbeda:
1. Imbal Hasil saat Jatuh Tempo
2. Imbal Hasil Saat Penebusan
3. Imbal Hasil Saat Ini
Imbal Hasil Saat Jatuh Tempo
Obligasi yang memiliki masa jatuh tempo 14 tahun dengan kupon 10% dan nilai pari $
1.000 ditawarkan pada nilai $ 1.494,93
Berapakah tingkat bunga yang akan kita terima atas investasi jika kita membeli dan
memiliki obligasi tersebut sampai jatuh tempo?
Tingkat ini disebut sebagai Imbal Hasil saat Jatuh Tempo (Yield to Maturity = YTM)
YTM adalah tingkat bunga yang biasanya dibahas oleh investor ketika mereka berbicara
tentang tingkat pengembalian dan tingkat yang dilaporkan dalam jurnal bursa efek.
Imbal Hasil Saat Jatuh Tempo (YTM)
Untuk menghitung YTM, yang dibutuhkan adalah mencari nilai rd
VB = $ 1.494,93 =
$ 100
(1+𝑟 𝑑)1 + … . +
$ 100
(1+𝑟 𝑑)14 +
$ 1.000
(1+𝑟 𝑑)14
Mencari nilai rd dengan cara coba-coba sampai akhirnya menghasilkan jumlah PV $
1.494,93
Namun menghitung rd dengan cara coba-coba memakan waktu lama, jadi sebaiknya
menggunakan kalkulator finansial
Input: 14 -1494,93 100 1000
Output: = 5
I/YR PV PMT FVN
Imbal hasil saat jatuh tempo juga dapat dilihat sebagai tingkat
pengembalian obligasi yang dijanjikan.
Merupakan pengembalian yang akan diterima investor jika seluruh
pembayaran yang dijanjikan terlaksana
Imbal hasil saat jatuh tempo akan sama dengan tingkat
pengembalian yang dijanjikan hanya jika:
1. Probabilitas gagal bayar adalah Nol
2. Obligasi tidak dapat ditebus
Imbal hasil saat jatuh tempo akan berubah di saat tingkat bunga
dalam perekonomian mengalami perubahan, di mana hal ini terjadi
hampir setiap hari.
Imbal Hasil saat Penebusan
Jika Anda membeli obligasi yang dapat ditebus dan perusahaan penerbit kemudian
menebusnya, Anda tidak dapat memiliki pilihan untuk dapat menahannya sampai obligasi
tersebut jatuh tempo.
Jadi, imbal hasil saat jatuh tempo tidak dapat diterima.
Imbal Hasil saat Penebusan
Contoh:
Obligasi PT. ABC dengan kupon 10% yang telah diterbitkan akan ditebus kembali oleh si
penerbit (PT. ABC)
Saat penebusan, ternyata tingkat bunga turun dari 10% menjadi 5%
Maka si penerbit (PT. ABC) dapat menebus obligasi 10% tersebut dan menggantikannya
dengan obligasi 5%
Bagi PT. ABC merupakan penghematan  $100 - $ 50 = $ 50
PT. ABC dapat menghemat $ 50 untuk bunga per obligasi per tahun
Imbal Hasil saat Penebusan
Jika tingkat bunga saat ini jauh di bawah tingkat kupon abligasi yang beredar, maka obligasi yang
dapat ditebus kemungkinan besar akan ditebus si penerbit
Dan investor akan memperkirakan tingkat pengembalian yang diharapkan sebagai “imbal hasil
saat penebusan” (YTC = Yield To Call) dan bukan imbal hasil saat jatuh tempo
Menghitung YTC
Harga Obligasi yang dapat ditebus =
𝑡=1
𝑁
𝐼𝑁𝑇
(1+𝑟 𝑑) 𝑡 +
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑇𝑒𝑏𝑢𝑠𝑎𝑛
(1+𝑟 𝑑) 𝑁
Ilustrasi: Obligasi PT. ABC memiliki ketentuan yang memungkinkan
perusahaan, jika diinginkan, menebus obligasi 10 tahun setelah tanggal emisi
pada harga sebesar $ 1.100
Kemudian, jika dimisalkan tingkat bunga menurun, dan satu tahun setelah
penerbitan tingkat bunga yang berlaku telah turun, sehingga menyebabkan
harga naik menjadi $ 1.494,93.
Maka berapakah imbal hasil saat penebusan?
Dengan kalkulator finansial, diperoleh nilai rd saat penebusan sebesar 4,21%
YTC 4,21% merupakan pengembalian yang akan Anda terima jika Anda membeli obligasi
PT. ABC tersebut pada harga $ 1.494,93 dan obligasi tersebut ditebus sembilan tahun dari
sekarang
Obligasi tidak dapat ditebus sampai menunggu 10 tahun yad, dan waktu satu tahun telah
berlalu sehingga masih tersisa 9 tahun sampai tanggal penebusan yang pertama
Input: 9 -1494,93 100 1100
Output: 4,21 = YTC
I/YR PV PMT FVN
Imbal Hasil Saat Ini
Laporan broker (pialang) tentang obligasi seringkali mencantumkan Imbal Hasil Saat Ini (Current
Yield)
Current Yield didefinisikan sebagai pembayaran bunga tahunan dibagi harga obligasi saat ini.
Contoh: Jika kupon obligasi 10% PT. Bambitoo saat ini dijual dengan $ 985, maka imbal hasil saat
ini akan menjadi  $ 100/ $ 985 = 10,15%
Imbal Hasil Saat Ini
Berbeda dengan imbal hasil saat jatuh tempo, imbal hasil saat ini tidak
mencerminkan total pengembalian yang seharusnya akan diterima investor
dari obligasi, karena ia tidak memperhitungkan keuntungan atau kerugian
modal yang akan terealisasi jika obligasi ditahan sampai jatuh tempo (atau
ditebus)
Imbal hasil saat ini memberikan informasi tentang pendapatan tunai yang
akan dihasilkan dalam satu tahun tertentu, tapi bukan merupakan suatu
ukuran yang akurat dari total pengembalian yang diharapkan
Dapat diilustrasikan dengan kupon obligasi NOL  rd nol

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenHarya Wirawan
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasRandiarsa Saputra
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 

Mais procurados (20)

Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 

Semelhante a Manajemen keuangan part 2 of 5

Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
TIME VALUE OF MONEY.pptx
TIME  VALUE  OF  MONEY.pptxTIME  VALUE  OF  MONEY.pptx
TIME VALUE OF MONEY.pptxfirstioAditya
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanIlmu-bermanfaat23
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanIlmu-bermanfaat23
 
Nilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
Nilai Waktu Dari Uang Dan EkivalensiNilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
Nilai Waktu Dari Uang Dan EkivalensiRizky Angga Kusuma
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Lia Ivvana
 
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.ppt
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.pptEkonomi-Teknik-Pertemuan-2.ppt
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.pptRandyKuswanto
 
NILAI WAKTU DARI UANG
NILAI WAKTU DARI UANGNILAI WAKTU DARI UANG
NILAI WAKTU DARI UANGuli alicia
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uangdindasptnt
 
nilai waktu uang 1.ppt
nilai waktu uang 1.pptnilai waktu uang 1.ppt
nilai waktu uang 1.pptNitaApriyanti3
 
Konsep Keuangan Dasar Ekonomi Teknik Pertemuan 3-4.pptx
Konsep Keuangan Dasar Ekonomi Teknik Pertemuan 3-4.pptxKonsep Keuangan Dasar Ekonomi Teknik Pertemuan 3-4.pptx
Konsep Keuangan Dasar Ekonomi Teknik Pertemuan 3-4.pptxSafrizaAhmad2
 
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdf
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdfPPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdf
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdfWULANNURBAITI
 
anuitas biasa
 anuitas biasa anuitas biasa
anuitas biasablackhatDP
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangDaniel SLSA CLA
 

Semelhante a Manajemen keuangan part 2 of 5 (20)

Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
TIME VALUE OF MONEY.pptx
TIME  VALUE  OF  MONEY.pptxTIME  VALUE  OF  MONEY.pptx
TIME VALUE OF MONEY.pptx
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
 
Nilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
Nilai Waktu Dari Uang Dan EkivalensiNilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
Nilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
 
Bab iii bunga
Bab iii bungaBab iii bunga
Bab iii bunga
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04
 
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.ppt
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.pptEkonomi-Teknik-Pertemuan-2.ppt
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.ppt
 
NILAI WAKTU DARI UANG
NILAI WAKTU DARI UANGNILAI WAKTU DARI UANG
NILAI WAKTU DARI UANG
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Nilai waktu dari uang
Nilai waktu dari uangNilai waktu dari uang
Nilai waktu dari uang
 
Nilai uang
Nilai uangNilai uang
Nilai uang
 
Nilai waktu uang.ppt
Nilai waktu uang.pptNilai waktu uang.ppt
Nilai waktu uang.ppt
 
nilai waktu uang 1.ppt
nilai waktu uang 1.pptnilai waktu uang 1.ppt
nilai waktu uang 1.ppt
 
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptxNILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
 
Konsep Keuangan Dasar Ekonomi Teknik Pertemuan 3-4.pptx
Konsep Keuangan Dasar Ekonomi Teknik Pertemuan 3-4.pptxKonsep Keuangan Dasar Ekonomi Teknik Pertemuan 3-4.pptx
Konsep Keuangan Dasar Ekonomi Teknik Pertemuan 3-4.pptx
 
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdf
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdfPPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdf
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdf
 
anuitas biasa
 anuitas biasa anuitas biasa
anuitas biasa
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uang
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 

Mais de Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Último

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 

Último (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 

Manajemen keuangan part 2 of 5

  • 2. Analisis nilai waktu uang Analisis nilai waktu memiiki banyak aplikasi, diantaranya: 1. perencanaan untuk pensiun 2. penilaian saham dan obligasi 3. membuat jadwal cicilan pinjaman 4. membuat keputusan perusahaan sehubungan dengan investasi pada pabrik dan peralatan (mesin, dll) yang baru.
  • 3. Garis waktu Langkah pertama dalam analisis nilai waktu uang adalah membuat suatu GARIS WAKTU (time line) yang akan membantu kita membayangkan apa yang sedang terjadi dalam permasalahan 0 1 2 3 PV = Rp 1.000.000 FV = ??? Periode Kas
  • 4. Garis waktu Contoh: Arus Kas sebesar Rp 1.000.000 diinvestasikan pada waktu ke-0, dengan tingkat bunga 5% per tahun (dg asumsi konstan stp tahunnya), maka setelah 3 tahun diinvestasikan nilai kas akan berbeda dgn nilai kas awal 0 1 2 3 PV = Rp 1.000.000 FV = ??? Periode Kas
  • 5. Definisi beberapa istilah 1. PV = Present Value = Nilai sekarang atau jumlah awal (nilai uang awal) 2. FVn = Future Value = Nilai masa depan atau jumlah akhir dari uang awal setelah periode n 3. CFt = Cash Flow = Arus Kas. Arus kas dapat positif atau negatif. t menunjukkan periode. Jadi CF0 = PV = arus kas pada waktu ke-0 CF3 = arus kas pada akhir periode ke-3
  • 6. Definisi beberapa istilah 1. I = i = tingkat bunga per tahun 2. INT = interest = bunga yang diterima sepanjang tahun dalam nilai rupiah INT = jumlah awal x i 3. N = n = jumlah periode
  • 8. Nilai masa depan (future value) Nilai uang saat ini (Present Value = PV) akan menjadi nilai masa depan atau nilai waktu yang akan datang (Future Value = FV) Hal ini karena kas tersebut diinvestasikan, mendapatkan bunga atau return, dan akhirnya mendapatkan lebih dari kas awal. Proses nilai sekarang (PV) menjadi nilai masa depan (FV) disebut Pemajemukan (Compounding)  untuk Bunga Majemuk
  • 9. Menghitung Nilai masa depan (future value) Menghitung nilai yang akan datang dapat dihitung berdasarkan 2 (dua) model perhitungan bunga: 1. Bunga Majemuk (Compound Interest) 2. Bunga Sederhana (Simple Interest)
  • 10. Model perhitungan bunga BUNGA SEDERHANA Perhitungan bunga selalu dari nilai awal (jumlah awal/kas awal) Bunga tidak diterima dari bunga BUNGA MAJEMUK Perhitungan bunga didasarkan pada uang terakhir yang kita miliki (sudah mengandung bunga) Bunga diterima atas bunga yang sebelumnya telah diterima di periode-periode sebelumnya Disebut bunga berbunga  bunga majemuk
  • 11. Model perhitungan bunga BUNGA SEDERHANA FVn = PV (1 + in) FVn = PV + PVin BUNGA MAJEMUK FVn = PV (1 + i)n model bunga majemuk lebih umum/ banyak digunakan Formulasi di atas digunakan jika bunga diterima atau dibayarkan satu kali dalam satu tahun
  • 12. Ilustrasi 1 Seorang Investor menginvestasikan sejumlah uangnya sebesar Rp 250.000.000 di salah satu perusahaan jasa transportasi, dengan tawaran bunga 11% per tahunnya, berapakah uang investor tersebut 2 tahun yang akan datang? Bandingkan jika menggunakan model bunga sederhana dengan jika menggunakan model bunga majemuk
  • 13. Jawaban Ilustrasi 1 BUNGA SEDERHANA FVn = PV ( 1 + in ) FV2 = 250.000.000 (1+ (0,11x2)) FV2 = 305.000.000 Jadi uang investor tersebut 2 tahun yang akan datang dengan tingkat bunga 11% per tahun akan sebesar Rp 305.000.000 BUNGA MAJEMUK FVn = PV ( 1 + i )n FV2 = 250.000.000 (1 + 0,11)2 FV2 = 308.025.000 Jadi uang investor tersebut 2 tahun yang akan datang dengan tingkat bunga 11% per tahun akan sebesar Rp 308.025.000
  • 14. Analisis jawaban ilustrasi 1 Dalam contoh periode dua tahun tersebut, jika kita menggunakan bunga sederhana, pada akhir tahun kedua kita akan memperoleh Rp 305.000.000, yang terdiri dari bunga (2 x 11% x Rp 250.000.000) = Rp 55.000.000 plus Rp 250.000.000 uang awal yang kita punyai. Jika kita menggunakan bunga berganda/majemuk, kita akan memperoleh Rp 308.025.000, kelebihan 3.025.000 tersebut (dibandingkan dengan bunga sederhana) diperoleh dari bunga atas bunga tahun pertama yang ditanamkan kembali (Rp 27.500.000 x 11% = Rp 3.025.000).
  • 15. Ilustrasi 2 Dalam contoh di atas, dengan model bunga majemuk, terjadi proses pengandaan. Proses penggandaan bisa dilakukan lebih dari sekali dalam setahun. Misalkan kita menginvestasikan pada awal tahun sebesar Rp 250.000.000, dengan tawaran bunga 11% per tahun. Dan digandakan setiap semester. Berapa nilai uang kita pada akhir tahun pertama dan kedua?
  • 16. Formula FVn = PV ( 1 + i )n bisa dituliskan sebagai berikut untuk memasukan penggandaan yang lebih dari sekali dalam setahun. FVn = PV ( 1 + i/k )nxk k = frekuensi penggandaan Jika bunga digandakan setiap semesteran (2x penggandaan dalam satu tahun): FVn = PV ( 1 + i/2 )nx2 Jika bunga digandakan setiap kuartalan (3x penggandaan dalam satu tahun): FVn = PV ( 1 + i/3 )nx3
  • 17. Jika bunga digandakan setiap triwulanan (4x penggandaan dalam satu tahun): FVn = PV ( 1 + i/4 )nx4 Jika bunga digandakan setiap bulanan (12x penggandaan dalam satu tahun): FVn = PV ( 1 + i/12 )nx12 Jika bunga digandakan setiap hari (365x penggandaan dalam satu tahun, dengan asumsi 1 tahun = 365 hari): FVn = PV ( 1 + i/365 )nx365
  • 18. Ilustrasi 2 Misalkan kita menginvestasikan pada awal tahun sebesar Rp 250.000.000, dengan tawaran bunga 11% per tahun. Dan digandakan setiap semester. Berapa nilai uang kita pada akhir tahun pertama dan kedua?
  • 19. Ilustrasi 3 Seorang Investor menginvestasikan sejumlah uangnya sebesar Rp 250.000.000 di salah satu perusahaan jasa transportasi. Jika tingkat bunga yang berlaku pada saat itu sebesar 11% per tahunnya, berapakah uang investor tersebut 3 tahun yang akan datang, jika: a. Pembayaran bunga diberikan setiap kuartalan? b. Pembayaran bunga diberikan setiap semesteran?
  • 20. Menghitung future value dengan pendekatan tabel future value Menghitung Future Value, selain menggunakan rumus/formulasi, dapat pula dengan menggunakan Tabel Future Value. Tabel tersebut memperlihatkan kolom dan baris. Baris menunjukan periode, dari satu sampai seterusnya, kolom menunjukan besarnya tingkat bunga Sebagai contoh; kas awal sebesar Rp 1.000, dengan tingkat bunga 10%, maka mencari nilai yad setelah 5 periode atau lima tahun dalam hal ini, kita perlu melihat ke baris lima, kemudian kesamping kita perlu melihat kolom 10%. Pertemuan kolom 10% dan baris lima adalah angka 1,6105. Nilai masa mendatang diperoleh dng mengalikan 1.000 dengan 1,6105 = 1.610,51
  • 21. Periode 1% 2% …… 10% 11% …… 1 1,0100 1,0200 1,1000 1,1200 2 1,0201 1,0404 1,2100 1,2544 3 1,3310 1,4049 4 1,4641 1,5735 5 1,6105 1,7623 6 …...dst TABEL FUTURE VALUE
  • 23. Present value (nilai sekarang) Mencari nilai sekarang merupakan kebalikan dari mencari nilai yang akan datang Mencari FV disebut Pemajemukan, sedangkan mencari PV disebut Pendiskontoan (Discounting) Hanya perlu mengubah persamaan FVn = PV ( 1 + i )n Menjadi: 𝑃𝑉 = 𝐹𝑉𝑛 (1 + 𝑖) 𝑛
  • 24. Ilustrasi 4 Perusahaan berencana membeli sebuah mesin baru 3 tahun yad dimana harga mesin tersebut diperkirakan sebesar Rp 17.700.000. Berapakah uang yang harus ditabungkan di bank saat ini supaya mendapatkan uang sebesar Rp 17.700.000 dengan tingkat bunga 9% per tahun, dan diasumsikan selama 3 tahun tersebut tingkat bunga konstan? 𝑃𝑉 = 𝐹𝑉𝑛 (1+𝑖) 𝑛 = 𝑃𝑉 = 𝐹𝑉3 (1+𝑖)3 𝑃𝑉 = 17.700.000 (1+0,09)3 = 13.667.647,6
  • 25. Ilustrasi 5 Seseorang berencana membeli rumah 5 tahun yad dengan nilai Rp 450.000.000. Saat ini ia akan menabung di sebuah bank dengan tingkat bunga bank 8,7% per tahun. Berapakah uang kas yang harus ia simpan sebagai tabungan saat ini dimana bunga dibayarkan setiap bulannya?
  • 27. Menghitung tingkat bunga Mencari tingkat bunga dapat diturunkan dari formulasi sebelumnya FV = PV (1 + i )n 1 + 𝑖 𝑛 = 𝐹𝑉𝑛 𝑃𝑉 1 + 𝑖 = 𝐹𝑉𝑛 𝑃𝑉 1 𝑛 𝑖 = 𝐹𝑉𝑛 𝑃𝑉 1 𝑛 − 1
  • 28. Ilustrasi 6 Pak Joko menginvestasikan uangnya di Perusahaan ABC sebesar Rp 2.500.000,- 10 tahun yang lalu. Tiba-tiba ia diberitahu pihak Perusahaan ABC bahwa uang Pak Joko saat ini sebesar Rp 8.750.000. Berapakah tingkat bunga yang disepakati dalam investasi tersebut?
  • 30. Menghitung jumlah tahun (n) Mencari jumlah tahun pun dapat diturunkan dari formulasi sebelumnya 1 + 𝑖 𝑛 = 𝐹𝑉𝑛 𝑃𝑉 𝑛 log(1 + 𝑖) = 𝑙𝑜𝑔 𝐹𝑉𝑛 𝑃𝑉 𝑛 = log 𝐹𝑉𝑛−log 𝑃𝑉 log(1+𝑖)
  • 31. Ilustrasi 7 Tn. A ikut menanamkan modal beberapa tahun yang lalu di perusahaan milik temannya sebesar Rp 50.000.000 . Dengan penawaran bunga sebesar 12% per tahun. Saat ini ia memutuskan menarik seluruh uangnya dan ternyata ia menerima Rp 88.117.084,-. Berapa lamakah ia menanamkan modalnya di perusahaan tersebut?
  • 32. Ilustrasi 8 Tn. A ikut menanamkan modal beberapa tahun yang lalu di perusahaan milik temannya sebesar Rp 50.000.000 . Dengan penawaran bunga sebesar 12% per tahun, dan bunga dibayarkan setiap kuartalan. Saat ini ia memutuskan menarik seluruh uangnya dan ternyata ia menerima Rp 80.052.000,-. Berapa lamakah ia menanamkan modalnya di perusahaan tersebut?
  • 34. Anuitas Sejauh ini, kita hanya bertemu dengan pembayaran tunggal atau “lump sum”. Namun pada kenyataannya, banyak aset yang memberikan arus kas masuk selama beberapa waktu, dan banyak kewajiban seperti pinjaman kendaraan bermotor dan hipotek yang meminta serangkaian pembayaran Jika pembayaran memiliki jumlah yang sama dan dilakukan pada interval waktu yang tetap, maka rangkaian itu disebut suatu anuitas (annuity)
  • 35. Anuitas (Annuity) Adalah serangkaian penerimaan atau pembayaran dengan jumlah yang sama yang dilakukan pada interval waktu yang tetap selama jangka waktu tertentu Misalkan; Rp 1.000.000 yang dibayarkan pada setiap akhir tahun selama 3 tahun ke depan adalah anuitas 3 tahun.
  • 36. Anuitas Jika pembayaran dilakukan pada akhir tahun Jika pembayaran dilakukan pada awal tahun Anuitas Biasa (Ordinary Annuity) atau Anuitas Ditangguhkan (Deferred Anuity) Anuitas Jatuh Tempo (Annuity Due)
  • 37. Anuitas biasa / ordinary annnuty lebih umum di dalam ilmu keuangan. Jadi, ketika kita mendengar anuitas, maka kita asumsikan pembayaran terjadi di akhir periode, kecuali dinyatakan berbeda.
  • 38. Nilai masa depan (FV) dari anuitas biasa
  • 39. Nilai masa depan (FV) dari anuitas biasa Dapat dihitung dengan rumus sbb: 𝐹𝑉𝐴 𝑁 = 𝑡=1 𝑁 PMT (1 + i) 𝑛−𝑡 Dimana: 𝐹𝑉𝐴 𝑁 = Future Value Annuity periode ke n PMT = Payment / pembayaran setiap periode i = tingkat suku bunga N = periode waktu
  • 40. Nilai masa depan (FV) dari anuitas biasa 𝐹𝑉𝐴 𝑁 = 𝑡=1 𝑁 PMT (1 + i) 𝑛−𝑡 𝐹𝑉𝐴 𝑛 = 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 𝑛−1 + 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 𝑛−2 … . . + 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 0 Atau 𝐹𝑉𝐴 𝑁 = 𝑃𝑀𝑇 1+𝑖 𝑛−1 𝑖
  • 41. Ilustrasi 9 Joko berencana menabung sebesar Rp 5.000.000 setiap tahun untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingkat suku bunga 15% per tahun. Berapakah nilai tabungan Joko pada akhir tahun ke 5
  • 42. Jawaban ilustrasi 9 𝐹𝑉𝐴 𝑁 = 𝑡=1 𝑁 PMT (1 + i) 𝑛−𝑡 𝐹𝑉𝐴 𝑛 = 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 𝑛−1 + 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 𝑛−2 … . . + 𝑃𝑀𝑇 1 + 𝑖 0 𝐹𝑉𝐴5 = 5.000.000 1 + 0,15 4 + 5.000.000 1 + 0,15 3 + 5.000.000 1 + 0,15 2 + 5.000.000 1 + 0,15 1 + 5.000.000 1 + 0,15 0 = 33.711.906,25 Atau dengan rumus 𝐹𝑉𝐴 𝑁 = 𝑃𝑀𝑇 1+𝑖 𝑛−1 𝑖 𝐹𝑉𝐴5 = 5.000.000 1+0,15 5−1 0,15 = 33.711.906,25
  • 43. Ilustrasi 10 Elle Company mendepositokan uang sebesar Rp 2.000.000 pada setiap akhir enam bulan selama lima tahun untuk dapat membeli mesin produksi menggantikan mesin lama yang diestimasi akan habis manfaat ekonomisnya 5 tahun yad. Jika suku bunga 5%, berapakah jumlah deposito tersebut pada akhir tahun kelima ?
  • 44. Nilai sekarang (pV) dari anuitas biasa
  • 45. Sebagai penabung setia Anda keluar sebagai pemenang hadiah undian, dan dapat memilih salah satu hadiah berikut: Menerima uang sejumlah Rp 50.000.000 sekali saja pada hari ini Menerima Rp 1.000.000 setiap 3 bulan seumur hidup mulai 3 bulan lagi Mana yang akan dipilih
  • 46. Nilai sekarang (pV) dari anuitas biasa Dapat dihitung dengan rumus: 𝑃𝑉𝐴 𝑁 = 𝑃𝑀𝑇 1− 1 (1+𝑖) 𝑁 𝑖 Dimana: 𝑃𝑉𝐴 𝑁 = Present Value Annuity periode ke n PMT = Payment / pembayaran setiap periode i = tingkat suku bunga N = periode waktu
  • 47. Ilustrasi 11 Hitunglah nilai sekarang dari uang Rp 1.000.000 yang diterima setiap tahun selama 5 (lima) tahun mulai satu tahun lagi, jika tingkat bunga yang sebesar 15% per tahun 𝑃𝑉𝐴 𝑁 = 𝑃𝑀𝑇 1− 1 (1+𝑖) 𝑁 𝑖 𝑃𝑉𝐴5 = 1.000.000 1− 1 (1+0,15)5 0,15 = 3.352.155,098
  • 49. Ilustrasi 12 (Menghitung besar cicilan atau payment) Perusahaan membeli mesin senilai Rp 10.000.000 dengan cara kredit dan harus dilunasi dalam 24x cicilan bulanan dengan bunga 12% p.a. Berapakah besarnya cicilan yang harus ia bayar setiap bulannya? 𝑃𝑀𝑇 = 𝑃𝑉𝐴 𝑛 1− 1 (1+𝑖) 𝑁 𝑖 𝑃𝑀𝑇 = 10.000.000 1− 1 〖(1+ 𝑖 12 )〗^24 𝑖 12 = 10.000.000 21,24338726 = 470.734,7222
  • 51. Ilustrasi 13 (menghitung jumlah periode N) Tn. A mengambil kredit rumah KPR sebesar Rp 210.000.000 dikenakan bunga 18% p.a. Jika besarnya angsuran per bulan adalah Rp 3.783.889,18,- dalam berapa lama KPR tersebut akan lunas? 𝒏 = − 𝒍𝒐𝒈 𝟏− 𝑷𝑽 𝒙 𝒊 𝑷𝑴𝑻 𝒍𝒐𝒈 𝟏+𝒊 𝒏 = − 𝒍𝒐𝒈 𝟏− 𝑷𝑽 𝒙 𝒊 𝟏𝟐 𝑷𝑴𝑻 𝒍𝒐𝒈 𝟏+ 𝒊 𝟏𝟐 = − 𝒍𝒐𝒈 𝟏− 𝟐𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟎,𝟏𝟖 𝟏𝟐 𝟑.𝟕𝟖𝟑.𝟖𝟖𝟗,𝟏𝟖 𝒍𝒐𝒈 𝟏+ 𝟎,𝟏𝟖 𝟏𝟐 = 120 bulan = 10 tahun
  • 53. Menghitung Nilai tingkat bunga Pencarian nilai i dilakukan dengan metode trial and error jika menggunakan scientific calculator
  • 54. Ilustrasi 14 Sebuah mesin pabrik seharga Rp 30.000.000 tunai dapat dibeli dengan 12 kali angsuran bulanan masing-masing sebesar Rp 2.758.973,49. Berapakah tingkat bunga yg dikenakan? 𝑃𝑉𝐴 𝑁 = 𝑃𝑀𝑇 1− 1 (1+𝑖) 𝑁 𝑖 30.000.000 = 2.758.973,49 1− 1 (1+𝑖)12 𝑖 30.000.000 2.758.973,49 = 1− 1 (1+𝑖)12 𝑖 10,8736 = 1− 1 (1+𝑖)12 𝑖 Dengan metode trial and error , kita memperoleh i =1,55% per bulan atau 18,6% p.a
  • 55. Nilai masa depan (FV) dari anuitas jatuh tempo
  • 56. Nilai masa depan (FV) dari anuitas jatuh tempo Dalam anuitas jatuh tempo, setiap pembayaran terjadi satu periode lebih awal, maka pembayaran akan mendapatkan bunga untuk satu tahun tambahan. Oleh karena itu, nilai masa depan dari anuitas jatuh tempo akan lebih besar daripada suatu anuitas biasa yang sama 𝑭𝑽𝑨𝒋𝒂𝒕𝒖𝒉 𝒕𝒆𝒎𝒑𝒐 = 𝑭𝑽𝑨 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂 (𝟏 + 𝒊)
  • 57. Ilustrasi 15 (Nilai masa depan dari anuitas jatuh tempo) Asumsikan bahwa Anda merencanakan untuk menikah pada usia 25 tahun, dan saat ini usia Anda baru 20 tahun, untuk mewujudkan rencana tersebut, Anda akan mendepositokan uang Rp 500.000 pada setiap tanggal lahir anda, dan kebetulan saat ini adalah hari ulang tahun anda tepat yang ke-20 tahun, jadi mulai hari ini anda akan mendepositokan sejumlah uang tersebut kemudian anda saat ini ingin mengetahui berapa uang yang akan terkumpul sampai anda berusia 25 tahun, 10% dimajemukkan secara tahunan.
  • 58. BAB 5 Pasar dan Institusi Keuangan
  • 59. PROSES ALOKASI MODAL Aliran kas dari pihak yang kelebihan modal/uang/dana ke pihak yang memerlukan modal/uang/dana Orang/organisasi yang membutuhkan modal melakukan pinjaman kepada orang/organisasi yang memiliki kelebihan modal/dana (penabung) Perpindahan dana dapat terjadi dalam 3 (tiga) cara yang berbeda 1. Perpindahan Langsung 2. Perpindahan Tidak Langsung Melalui Bankir Investasi 3. Perpindahan Tidak Langsung Melalui Perantara Keuangan
  • 60. Diagram Proses Pembentukan Modal BISNIS Penabung BISNIS Penabung BISNIS Penabung Bankir Investasi Perantara Keuangan Efek (Saham dan Obligasi) Rupiah Efek Efek Rupiah Rupiah RupiahRupiah Efek PerantaraEfek Bisnis
  • 62. PASAR-PASAR KEUANGAN 1. Pasar Aset Fisik Vs Pasar Keuangan Pasar aset fisik disebut juga pasar aset berwujud, yaitu pasar untuk produk-produk fisik seperti beras, kendaraan, real estate, mesin- mesin, komputer, makanan, dll. Pasar Aset Keuangan berhubungan dengan saham, obligasi, wesel, hipotek, efek derivatif lainnya.
  • 63. PASAR-PASAR KEUANGAN 2. Pasar Tunai Vs Pasar Berjangka Pasar Tunai merupakan pasar dimana aset diperjualbelikan untuk pengiriman “on the spot” atau “saat itu” (sebetulnya dalam waktu beberapa hari) Pasar Berjangka adalah pasar dimana para partisipannya melakukan persetujuan di hari ini untuk membeli atau menjual aset pada satu tanggal di masa depan. Misal: Petani yang melakukan kontrak FUTURE di mana ia hari ini setuju untuk menjual 5.000 gantang kacang kedelai dalam enam bulan kemudian dengan harga $5 per gantang. (Tidak Sama dengan IJON)
  • 64. PASAR-PASAR KEUANGAN 3. Pasar Uang Vs Pasar Modal Pasar Uang (Money Market) merupakan pasar untuk efek utang jangka pendek yang sangat likuid. Pasar yang memperdagangkan asset keuangan dalam jangka pendek (< 1 tahun) Contoh call money, interbank loan dan valas Pasar Modal (Capital Market) adalah pasar untuk utang jangka menengah dan jangka panjang serta saham perseroan. Pasar yang memperdagangkan asset keuangan dalam jangka panjang (> 1 tahun), contoh saham, obligasi, dan produk derivatif.
  • 65. PASAR-PASAR KEUANGAN 4. Pasar Primer Vs Pasar Sekunder Pasar Primer adalah pasar dimana perseroan menghimpun modal baru, atau pasar dimana efek diperdagangkan untuk pertama kalinya sebelum dicacat di Bursa Efek Pasar Sekunder adalah pasar dimana efek yang telah ada dan beredar diperdagangkan di antara investor.
  • 66. PASAR-PASAR KEUANGAN 5. Pasar Privat Vs Pasar Publik Pasar Privat adalah pasar dimana transaksinya dinegosiasikan secara langsung antara kedua belah pihak Misal; Pnjaman Bank dan penempatan utang pribadi pada perusahaan asuransi Pasar Publik, dimana kontrak yang distandarisasi diperdagangkan melalui pertukaran yang terorganisasi Misal: Saham biasa dan Obligasi Perseroan, memungkinkan dimiliki banyak individu (berpindah-pindah tangan)
  • 68. Institusi Keuangan 1. Institusi Perbankan ◦ Membantu perusahaan merancang efek dengan fitur yang diminati investor ◦ Membeli efek tersebut dari perusahaan ◦ Menjualnya kembali kepada penabung
  • 69. Institusi Keuangan 2. Perbankan Komersial ◦ Merupakan perbankan tradisional, karena mereka melayani beragam penabung dan peminjam 3. Perusahaan Jasa Keuangan ◦ Merupakan konglomerasi besar yang menggabungkan beberapa institusi keuangan dalam satu perusahaan. Misal; CityGroup, American Express, Prudential. 4. Asosiasi Simpan Pinjam ◦ Biasanya melayani penabung individu dan serta peminjam hipotek residensial dan komersial, mengambil dana dari banyak penabung kecil kemudian meminjamkan uang tersebut kepada pembeli rumah dan peminjam lainnya.
  • 70. Institusi Keuangan 5. Bank Simpanan Bersama ◦ Mirip dengan simpan pinjam, menerima tabungan dari perorangan dan memberikan pinjaman jangka panjang kepada pembeli rumah dan konsumen. 6. Serikat Kredit ◦ Asosiasi koperasi yang para anggotanya memiliki kesamaan ikatan, seperti karyawan suaru perusahaan. Pinjaman hanya diberikan kepada anggota, seperti untuk pembelian sepeda motor, renovasi rumah, dll. 7. Dana Pensiun ◦ Program purnakarya yang didanai perusahaan atau badan pemerintah bagi karyawannya dan dikelola terutama oleh departemen perwalian (trust) dari bank komersial atau perusahaan asuransi.
  • 71. Institusi Keuangan 8. Perusahaan Asuransi Jiwa ◦ Menerima simpanan dalam bentuk premi tahunan, dan diinvestasikan pada saham, obligasi, real estate, dan hipotek, lalu dibayarkan kembali kepada nasabah melalui ahli waris pihak yang diasuransikan. 9. Reksa Dana ◦ Menerima uang dari penabung, dan digunakan untuk membeli saham, obligasi jangka panjang, atau instrumen utang jangka pendek yang diterbitkan kalangan usaha atau unit pemerintah.
  • 72. Bursa Saham Seperti yang telah dijelaskan, bahwa pasar sekunder adalah pasar dimana efek diterbitkan sebelumnya dan masih beredar diperdagangkan. Pasar sekunder yang paling aktif dan menjadi perhatian manajer keuangan adalah Bursa Saham. Dua Bursa Saham terbesar saat ini adalah New York Stock Exchange dan Nasdaq (Amerika Serikat)
  • 74. 74 Jenis Pasar Modal PASAR PERDANA (PRIMARY MARKET) Adalah pasar, dimana efek diperdagangkan untuk pertama kalinya sebelum dicacat di Bursa Efek. Di sini saham dan efek lainnya ditawarkan kepada investor oleh pihak Penjamin Emisi (Underwriter) melalui Perantara Pedagang Efek (Broker, Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa disebut Penawaran Umum Perdana (IPO) PASAR SEKUNDER (SECONDARY MARKET) Pasar yang merupakan kelanjutan dari Pasar Perdana, dimana efek yang telah dicatat di Bursa diperjual-belikan. Pasar ini memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek dan di pasar ini pula efek diperdagangkan dari satu investor ke investor lainnya melalui perantara (pialang), dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek
  • 75. 75 PERBEDAAN PASAR PERDANA & PASAR SEKUNDER PASAR PERDANA PASAR SEKUNDER HARGA SAHAM TETAP HARGA SAHAM BERFLUKTUASI SESUAI KEKUATAN SUPPLY DAN DEMAND TIDAK DIKENAKAN KOMISI DIBEBANKAN KOMISI HANYA UNTUK PEMBELIAN SAHAM BERLAKU UNTUK PEMBELIAN DAN PENJUALAN SAHAM PEMESANAN DILAKUKAN MELALUI AGEN PENJUAL PEMESANAN DILAKUKAN MELALUI ANGGOTA BURSA JANGKA WAKTU TERBATAS JANGKA WAKTU TIDAK TERBATAS
  • 76. Jenis Pasar Modal Pasar ketiga ◦ sarana jual beli efek antara market maker serta investor dan harga dibentuk oleh market maker (anggota bursa) ◦ Investor dapat memilih market maker yang memberi harga terbaik. ◦ Para market maker akan bersaing dalam menentukan harga saham, karena satu jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu market maker. Pasar keempat ◦ sarana jual beli efek antar investor (investor jual dan investor beli) tanpa perantara. ◦ Transaksi dilakukan secara tatap muka antar investor beli dan investor jual.
  • 77.
  • 79. Mekanisme Perdagangan Pasar Perdana EMITEN Penjamin Emisi (underwriter) Investor Beli Agen Penjual Investor Beli
  • 80. Pasar Perdana 1. Emiten menjual saham ke masyarakat luas melalui underwriter 2. Harga disepakati antara emiten dengan underwriter 3. Pembeli (investor beli) tidak dipungut biaya transaksi 4. Investor membeli melalui underwriter atau agen penjual yang ditunjuk 5. Penawaran melibatkan akuntan publik, notaris, konsultan hukum, dan perusahaan penilai.
  • 81.
  • 82. Syarat untuk melakukan jual dan beli di Pasar Sekunder Investor tidak dapat melakukan transaksi di Bursa Efek secara langsung, melainkan melalui perantara pedagang Efek atau yang lebih umum dikenal sebagai broker atau pialang. Sebelum dapat memanfaatkan jasa pialang, maka terlebih dahulu investor harus terdaftar sebagai nasabah pada salah satu perusahaan pialang atau Perusahaan Efek. Perusahaan Efek tersebut merupakan anggota dari Bursa Efek. Sebagai gambaran, di BEJ terdaftar atau tercatat lebih dari 100 Perusahaan Efek yang menjadi Anggota Bursa. Anggota Bursa adalah Perusahaan Efek yang memiliki fungsi sebagai perantara pedagang efek atau Perusahaan Efek yang memiliki ijin untuk beroperasi sebagai pialang atau broker.
  • 83. Pasar Sekunder Harga terbentuk oleh investor melalui perantara efek (Anggota Bursa=AB) yang berdagang di bursa efek. Transaksi dibebani biaya jual dan beli Anggota Bursa memasukkan tawaran jual/beli investor ke dalam komputer perdagangan yang disediakan pihak bursa Anggota Bursa Beli menyelesaikan pembayaran dana kepada Sentral Kliring, kemudian menerima sahamnya dengan cara pemindahbukuan oleh Sentral Kustodian dengan menunjukkan bukti pembayaran dari Sentral Kliring Anggota Bursa Jual menyelesaikan penyerahan saham kepada Sentral Kustodian kemudian menerima dana dengan cara pemindahbukuan oleh Sentral Kliring dengan menunjukkan bukti penyerahan efek dari Sentral Kustodian
  • 84.
  • 85. Pasar Ketiga (Over The Counter Market) Harga dibentuk oleh market maker Investor membeli dan menjual dari dan ke market maker Investor dapat memilih market maker yang memberi harga terbaik Perdagangan dilakukan di kota-kota besar dalam satu jaringan nasional Market maker berdagang dari kantor masing-masing melalui jaringan komputer Mesin utama ada di OTC Market Pusat yang terhubung dengan mesin di kantor market maker di kota-kota lain Mesin OTC terintegrasi dengan mesin di Sentral Kliring dan Sentral Kustodian. Market maker menyelesaikan pembayaran dengan Sentral Kliring dan menyelesaikan penyimpanan efek dengan Sentral Kustodian.
  • 86.
  • 87. Pasar Keempat Investor Beli dan investor jual bertransaksi langsung melalui ECN (Electronic Communication Network) Harga terbentuk dalam tawar menawar langsung antar investor beli dan investor jual Investor menjadi anggota ECN, Sentral Kliring, Sentral Kustodian ECN, Sentral Kliring, dan Sentral Kustodian terjalin dalam satu sistem jaringan perdagangan
  • 89. BEI / IDX Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007.
  • 90. BEI / IDX BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan OMX. BEI berpusat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. www.idx.co.id
  • 93.
  • 95. 95 PROSES PERDAGANGAN SAHAM INVESTOR BELI PIALANG BELI WPPE (PIALANG) WPPE (PIALANG) SISTIM TAWAR MENAWAR & NEGOSIASI INVESTOR JUAL PIALANG JUAL BURSA EFEK JAKARTA PROSES PERDAGANGAN RP SERTIFIKAT SAHAM RP SERTIFIKAT SAHAM
  • 98. Pengertian Obligasi Obligasi merupakan pernyataan utang kepada pemegang obligasi dan emiten/penerbit obligasi berjanji untuk membayar kembali modal dan bunga kupon di masa depan pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran  Surat Bukti Utang Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi seperti pemegang obligasi, pembatasan tindakan hukum yang diambil oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk jangka waktu tertentu, 10 tahun bahkan lebih
  • 99. Pengertian Obligasi Obligasi (Bond) merupakan suatu kontrak jangka panjang dimana pihak peminjam setuju untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi tersebut. Pemegang obligasi sebagai pemberi pinjaman
  • 101. Jenis Obligasi Beberapa jenis obligasi yang dikenal dalam perdagangan di bursa efek: 1. Government Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat 2. Corporate Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan 3. Convertible Bonds adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham perusahaan penerbit obligasi 4. Municipal Bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh Kotapraja atau Kotamadya 5. Serie Bonds adalah obligasi yang diterbitkan melalui beberapa tahapan 6. Serial Bonds adalah obligasi yang pelunasannya dilakukan secara diangsur 7. Term Bonds adalah obligasi yang diterbitkan dan dilunasi sekaligus
  • 102. Jenis Obligasi ...... (lanjutan) 8. Balloon Bonds adalah obligasi yang pelunasannya dari sedikit dan semakin lama semakin besar 9. Euro Bonds adalah obligasi dalam mata uang US$ dan beredar di luar Amerika Serikat 10. Puttable Bonds adalah obligasi yang dapat diminta dengan segera oleh pemegang obligasi sebelum jatuh tempo tapi sesudah protection period 11. Callable Bonds adalah obligasi yang dapat dilunasi oleh emiten sebelum jatuh tempo tapi sesudah protection period 12. Secured Bonds adalah obligasi yang dijamin oleh aktiva 13. Unsecured Bonds (debentures) adalah obligasi tanpa jaminan aktiva atau tanpa guarantor
  • 103. Jenis Obligasi ...... (lanjutan) 14. Bearer Bonds adalah obligasi atas pembawa yang dapat diperjualbelikan antar investor tanpa perantara 15. Registered Bonds adalah obligasi atas nama yang harus diperjualbelikan melalui bursa efek 16. Zero Coupun Bonds adalah obligasi tanpa kupon. Dijual dengan harga diskon (at discount) dan dilunasi pada harga nominal. 17. Coupun Bonds, Obligasi yang membayar kupon, dimana pembayarannya dapat dilakukan secara triwulanan atau tengah tahunan.
  • 104.
  • 106. Siapa yang Menerbitkan Obligasi? Obligasi dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis utama berdasarkan penerbitnya: 1. Obligasi Pemerintah (treasury bonds) 2. Obligasi Perusahaan (corporate bonds) 3. Obligasi Pemerintah Daerah (municipal bonds) 4. Obligasi Luar Negeri (foreign bonds) Setiap obligasi berbeda dalam hal tingkat pengembalian yang diharapkan dan resikonya
  • 107. Karakteristik Utama Obligasi Meskipun semua obligasi memiliki karakteristik umum yang sama, setiap obligasi juga memiliki beberapa fitur yang berbeda –beda. ◦ Nilai Pari ◦ Nilai Intrinsik ◦ Tingkat Bunga Kupon ◦ Tanggal Jatuh Tempo ◦ Ketentuan Penebusan ◦ Dana Pelunasan
  • 108. Nilai Pari (Par Value) Nilai pari artinya “nilai yang ditetapkan" atau “nilai yang tampak“ Nilai pari obligasi adalah nilai yang tercantum pada obligasi tersebut. Nilai Pari Obligasi adalah nilai nominal obligasi yang merupakan besarnya pinjaman penerbit obligasi yang harus dilunasi pada saat jatuh tempo.
  • 109. Nilai Intrinsik Obligasi Nilai Intrinsik merupakan nilai teoritis dari suatu obligasi. Diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini (PV) dari semua aliran kas obligasi dimasa yang akan datang.
  • 110. Tingkat Bunga Kupon Kupon ( C ) adalah nilai pembayaran bunga yang dinyatakan atas obligasi. Tarif Kupon (coupon rate = r ) adalah nilai kupon tahunan dibagi dengan nilai nominal obligasi. Tarif kupon ini setara dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman di bank. Contoh; Obligasi PT. ABC memiliki nilai pari Rp 10.000.000,- dan obligasi tersebut memberikan bunga sebesar Rp 1.000.000,- setiap tahunnya. Maka tingkat bunga kupon obligasi sebesar: 1.000.000 10.000.000 = 0,1 = 10%
  • 111. Tanggal Jatuh Tempo Tanggal Jatuh Tempo (maturity date) adalah tanggal tertentu yang digunakan untuk pembayaran pokok (nilai nominal) obligasi. Tanggal tertentu dimana obligasi tersebut harus dilunasi sebesar nilai pari-nya. Misalkan; Obligasi PT. ABC yang diterbitkan tanggal 3 Januari 2005, akan jatuh tempo pada tanggal 2 Januari 2020. Jadi memiliki masa jatuh tempo 15 tahun sejak diterbitkan.
  • 112. Ketentuan Penebusan Sebagian besar obligasi perusahaan dan pemerintah daerah (bukan pemerintah), memiliki suatu ketentuan penebusan (call provision) yang memberikan hak kepada emiten (penerbit obligasi) untuk membeli kembali obligasi sebagai penebusan. Ketentuan penebusan biasanya menyatakan bahwa emiten harus membayar jumlah yang lebih besar dari nilai pari kepada pemegang obligasi jika obligasi tersebut ditebus. Jumlah tambahan tersebut (premi penebusan = call premium) seringkali ditentukan besarnya sama dengan bunga selama satu tahun.
  • 113. Ketentuan Penebusan Misalkan; premi penebusan suatu obligasi 10 tahun dengan kupon tahunan 10% dan nilai pari $ 1.000 adalah $ 100. Artinya, emiten (penerbit obligasi) harus membayar $ 1.100 kepada pemegang obligasi (investor) jika emiten ingin menebus kembali obligasinya. Umumnya, ketentuan dalam kontrak obligasi ditentukan sedemikian rupa sehingga premi penebusan lama kelamaan akan menurun seiring dengan makin dekatnya waktu jatuh tempo obligasi.
  • 114. Dana Pelunasan Beberapa obligasi menyertakan ketentuan dana pelunasan (sinking fund provision) yang memfasilitasi pelunasan emisi obligasi secara teratur. Perusahaan/emiten/penerbit obligasi diminta untuk menyimpan sejumlah uang kepada pengawas keuangan (trustee) selanjutnya diinvestasikan, dan jumlah yang terakumulasi digunakan untuk melunasi obligasi saat jatuh tempo. Dana Pelunasan Obligasi adalah dana yang dicadangkan dan disimpan pada bank lain dalam rangka pelunasan obligasi.
  • 115. Valuasi Obligasi Menghitung nilai sekarang (Present Value) dari Arus kas untuk obligasi standar dengan kupon, dimana arus kas terdiri atas pembayaran bunga sepanjang usia/masa jatuh tempo ditambah jumlah pinjaman (biasanya nilai pari) ketika obligasi tersebut jatuh tempo. Contoh; Obligasi PT. ABC bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh tempo 15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10%, maka Nilai Obligasi adalah sebesar bunga obligasi selama 15 tahun ditambah nilai pari obligasi yang dinyatakan dalam Nilai Present Value.
  • 116. Valuasi Obligasi Secara kasar kita dapat mengatakan bahwa nilai obligasi (valuasi obligasi) adalah nilai pasar atau nilai jual obligasi. Obligasi yang bernilai pari $ 1.000 belum tentu dijual seharga nilai pari-nya. Bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai pari / nilai nominal
  • 117. Valuasi Obligasi 0 1 2 3 4 15 VB 100 100 100 100 100 1.000 1.100  Setiap tahun, penerbit obligasi mengeluarkan kas untuk pembayaran bunga kupon abligasi dengan nilai sama, yaitu $100  Di saat jatuh tempo (setelah 15 tahun) maka penerbit obligasi membayar pelunasan sebesar nilai pari, yaitu $ 1.000 dan ditambah bunga obligasi tahunan tahun ke 15 sebesar $ 100, jadi pada saat jatuh tempo dikeluarkan kas sebesar $ 1.100.  Semuanya dinyatakan dalam nilai saat ini (present value)
  • 118. Valuasi Obligasi rd = tingkat bunga pasar obligasi, merupakan tingkat diskon yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas obligasi N = jumlah tahun sebelum obligasi jatuh tempo INT = Interest = Bunga yang dibayarkan setiap tahunnya dalam nilai moneter (rupiah)  Tingkat kupon x Nilai Pari M = Nilai Pari, atau nilai jatuh tempo obligasi  Jumlah yang harus dibayar/dilunasi saat jatuh tempo VB = 𝑡=1 𝑁 𝐼𝑁𝑇 (1 + 𝑟𝑑) 𝑡 + 𝑀 (1 + 𝑟𝑑) 𝑁
  • 119. Valuasi Obligasi VB = 𝑡=1 𝑁 𝐼𝑁𝑇 (1 + 𝑟𝑑) 𝑡 + 𝑀 (1 + 𝑟𝑑) 𝑁 VB = 𝐼𝑁𝑇 (1+𝑟 𝑑)1 + 𝐼𝑁𝑇 (1+𝑟 𝑑)2 + 𝐼𝑁𝑇 (1+𝑟 𝑑)3 + ⋯ + ⋯ + 𝐼𝑁𝑇 (1+𝑟 𝑑) 𝑁 + 𝑀 (1+𝑟 𝑑) 𝑁
  • 120. Ilustrasi Valuasi Obligasi 1 Obligasi PT. Bambitoo bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh tempo 15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10% Hitunglah Nilai Obligasi tersebut
  • 121. Solusi 1 VB = 𝑡=1 𝑁 𝐼𝑁𝑇 (1+𝑟 𝑑) 𝑡 + 𝑀 (1+𝑟 𝑑) 𝑁 VB = 𝑡=1 15 $ 100 (1+ 0,1) 𝑡 + $ 1.000 (1+ 0,1)15 VB = $ 100 (1+0,1)1 + $ 100 (1+0,1)2 + $ 100 (1+0,1)3 + ⋯ + ⋯ + $ 100 (1+0,1)15 + $ 1.000 (1+ 0,1)15 VB = 1000
  • 122. Valuasi Obligasi Secara Manual (jika menggunakan kalkulator biasa) maka perhitungan tersebut dapat memakan waktu, sehingga tidak efisien, apalagi jika obligasi tersebut memiliki masa jatuh tempo bertahun-tahun. Untuk lebih mudahnya, Kita dapat menggunakan Kalkulator Finansial
  • 124. Contoh Valuasi Obligasi dengan Kalkulator Finansial Input: 15 10 100 1000 Output: = – 1.000 I/YR PV PMT FVN Kita hanya perlu memasukkan N = 15, rd = I/YR = 10, INT = PMT = 100, dan M = FV = 1000. Kemudian tekan tombol PV untuk mendapatkan nilai obligasi $ 1.000.
  • 125. Valuasi Obligasi Pada contoh ilustrasi 1 tersebut, valuasi obligasi sama dengan nilai pari-nya. Artinya; obligasi dijual pada harga yang sama dengan nilai pari-nya. Pada kasus di atas, tingkat bunga kupon sama dengan tingkat bunga yang berlaku di pasar Tingkat bunga yang berlaku di pasar belum tentu sama (tidak selalu sama) dengan tingkat bunga kupon Tingkat bunga kupon akan tetap sama setelah obligasi diterbitkan Tetapi tingkat bunga pasar akan bergerak naik turun
  • 126. Ilustrasi Valuasi Obligasi 2 Obligasi PT. Bambitoo bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh tempo 15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10% ketika diterbitkan. Jika tingkat bunga pasar obligasi PT. Bambitoo naik menjadi 15% setelah obligasi diterbitkan, berapakah nilai obligasi tersebut?
  • 127. Solusi 2 Dengan menggunakan kalkulator finansial, maka diperoleh nilai PV dari obligasi tersebut sebesar $ 707,63  Obligasi bernilai pari $ 1.000 dengan kupon 10%, memiliki nilai intrinsik sama persis dengan nilai pari nya jika tingkat bunga yang berlaku di pasar juga sama dengan tingkat kuponnya (10%), yaitu sebesar $ 1.000 (lihat ilustrasi dan solusi 1)  Namun ternyata, tingkat bunga obligasi di pasar belum tentu sama dengan tingkat bunga kupon. Pada kasus di atas, ternyata nilai intrinsik obligasi pada tingkat bunga pasar 15% adalah senilai $ 707,63 Input: 15 15 100 1000 Output: = – 707,63 I/YR PV PMT FVN
  • 128. Diskon Obligasi Berdasarkan kasus dalam Ilustrasi dan Solusi 2 Obligasi yang dijual di bawah nilai pari-nya disebut Diskon Obligasi (Discount Bond) Nilai pari $ 1.000 tapi nilai pasar $ 707,63 Terjadi ketika tingkat bunga yang berlaku di pasar lebih tinggi dari tingkat kupon obligasi
  • 129. Ilustrasi Valuasi Obligasi 3 Obligasi PT. Bambitoo bernilai pari $ 1.000 dengan masa jatuh tempo 15 tahun, dan tingkat bunga kupon sebesar 10% ketika diterbitkan. Jika tingkat bunga pasar obligasi PT. Bambitoo turun menjadi 5% setelah obligasi diterbitkan, berapakah nilai obligasi tersebut?
  • 130. Solusi 3 Dengan menggunakan kalkulator finansial, maka diperoleh nilai PV dari obligasi tersebut sebesar $ 1.518,98  Obligasi bernilai pari $ 1.000 dengan kupon 10%, memiliki nilai intrinsik sama persis dengan nilai pari nya jika tingkat bunga yang berlaku di pasar juga sama dengan tingkat kuponnya (10%), yaitu sebesar $ 1.000 (lihat ilustrasi dan solusi 1)  Namun ternyata, tingkat bunga obligasi di pasar belum tentu sama dengan tingkat bunga kupon. Pada kasus di atas, ternyata nilai intrinsik obligasi pada tingkat bunga pasar 5% adalah senilai $ 1.518,98 Input: 15 5 100 1000 Output: = – 1.518,98 I/YR PV PMT FVN
  • 131. Obligasi Premium Obligasi yang dijual di atas nilai pari-nya disebut Obligasi Premium (Premium Bond) Terjadi ketika tingkat bunga yang berlaku di pasar lebih rendah dari tingkat kupon obligasi
  • 132. Imbal Hasil Obligasi Jika melihat Tabel Bursa Obligasi di Jurnal Bursa Efek atau lembar harga, umumnya yang tertera adalah informasi tanggal jatuh tempo, harga, dan tingkat bunga kupon setiap obligasi, serta imbal hasil obligasi yang dilaporkan Berbeda dengan tingkat bunga kupon yang nilainya tetap, imbal hasil obligasi yang dilaporkan akan bervariasi dari hari ke hari, bergantung pada kondisi pasar saat itu Imbal hasil obligasi adalah tingkat bunga yang berlaku di pasar
  • 133. 3 Cara Menghitung Imbal Hasil Obligasi Imbal Hasil Obligasi dapat dihitung dengan 3 (tiga) cara berbeda: 1. Imbal Hasil saat Jatuh Tempo 2. Imbal Hasil Saat Penebusan 3. Imbal Hasil Saat Ini
  • 134. Imbal Hasil Saat Jatuh Tempo Obligasi yang memiliki masa jatuh tempo 14 tahun dengan kupon 10% dan nilai pari $ 1.000 ditawarkan pada nilai $ 1.494,93 Berapakah tingkat bunga yang akan kita terima atas investasi jika kita membeli dan memiliki obligasi tersebut sampai jatuh tempo? Tingkat ini disebut sebagai Imbal Hasil saat Jatuh Tempo (Yield to Maturity = YTM) YTM adalah tingkat bunga yang biasanya dibahas oleh investor ketika mereka berbicara tentang tingkat pengembalian dan tingkat yang dilaporkan dalam jurnal bursa efek.
  • 135. Imbal Hasil Saat Jatuh Tempo (YTM) Untuk menghitung YTM, yang dibutuhkan adalah mencari nilai rd VB = $ 1.494,93 = $ 100 (1+𝑟 𝑑)1 + … . + $ 100 (1+𝑟 𝑑)14 + $ 1.000 (1+𝑟 𝑑)14 Mencari nilai rd dengan cara coba-coba sampai akhirnya menghasilkan jumlah PV $ 1.494,93
  • 136. Namun menghitung rd dengan cara coba-coba memakan waktu lama, jadi sebaiknya menggunakan kalkulator finansial Input: 14 -1494,93 100 1000 Output: = 5 I/YR PV PMT FVN
  • 137. Imbal hasil saat jatuh tempo juga dapat dilihat sebagai tingkat pengembalian obligasi yang dijanjikan. Merupakan pengembalian yang akan diterima investor jika seluruh pembayaran yang dijanjikan terlaksana Imbal hasil saat jatuh tempo akan sama dengan tingkat pengembalian yang dijanjikan hanya jika: 1. Probabilitas gagal bayar adalah Nol 2. Obligasi tidak dapat ditebus
  • 138. Imbal hasil saat jatuh tempo akan berubah di saat tingkat bunga dalam perekonomian mengalami perubahan, di mana hal ini terjadi hampir setiap hari.
  • 139. Imbal Hasil saat Penebusan Jika Anda membeli obligasi yang dapat ditebus dan perusahaan penerbit kemudian menebusnya, Anda tidak dapat memiliki pilihan untuk dapat menahannya sampai obligasi tersebut jatuh tempo. Jadi, imbal hasil saat jatuh tempo tidak dapat diterima.
  • 140. Imbal Hasil saat Penebusan Contoh: Obligasi PT. ABC dengan kupon 10% yang telah diterbitkan akan ditebus kembali oleh si penerbit (PT. ABC) Saat penebusan, ternyata tingkat bunga turun dari 10% menjadi 5% Maka si penerbit (PT. ABC) dapat menebus obligasi 10% tersebut dan menggantikannya dengan obligasi 5% Bagi PT. ABC merupakan penghematan  $100 - $ 50 = $ 50 PT. ABC dapat menghemat $ 50 untuk bunga per obligasi per tahun
  • 141. Imbal Hasil saat Penebusan Jika tingkat bunga saat ini jauh di bawah tingkat kupon abligasi yang beredar, maka obligasi yang dapat ditebus kemungkinan besar akan ditebus si penerbit Dan investor akan memperkirakan tingkat pengembalian yang diharapkan sebagai “imbal hasil saat penebusan” (YTC = Yield To Call) dan bukan imbal hasil saat jatuh tempo
  • 142. Menghitung YTC Harga Obligasi yang dapat ditebus = 𝑡=1 𝑁 𝐼𝑁𝑇 (1+𝑟 𝑑) 𝑡 + 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑇𝑒𝑏𝑢𝑠𝑎𝑛 (1+𝑟 𝑑) 𝑁 Ilustrasi: Obligasi PT. ABC memiliki ketentuan yang memungkinkan perusahaan, jika diinginkan, menebus obligasi 10 tahun setelah tanggal emisi pada harga sebesar $ 1.100 Kemudian, jika dimisalkan tingkat bunga menurun, dan satu tahun setelah penerbitan tingkat bunga yang berlaku telah turun, sehingga menyebabkan harga naik menjadi $ 1.494,93. Maka berapakah imbal hasil saat penebusan?
  • 143. Dengan kalkulator finansial, diperoleh nilai rd saat penebusan sebesar 4,21% YTC 4,21% merupakan pengembalian yang akan Anda terima jika Anda membeli obligasi PT. ABC tersebut pada harga $ 1.494,93 dan obligasi tersebut ditebus sembilan tahun dari sekarang Obligasi tidak dapat ditebus sampai menunggu 10 tahun yad, dan waktu satu tahun telah berlalu sehingga masih tersisa 9 tahun sampai tanggal penebusan yang pertama Input: 9 -1494,93 100 1100 Output: 4,21 = YTC I/YR PV PMT FVN
  • 144. Imbal Hasil Saat Ini Laporan broker (pialang) tentang obligasi seringkali mencantumkan Imbal Hasil Saat Ini (Current Yield) Current Yield didefinisikan sebagai pembayaran bunga tahunan dibagi harga obligasi saat ini. Contoh: Jika kupon obligasi 10% PT. Bambitoo saat ini dijual dengan $ 985, maka imbal hasil saat ini akan menjadi  $ 100/ $ 985 = 10,15%
  • 145. Imbal Hasil Saat Ini Berbeda dengan imbal hasil saat jatuh tempo, imbal hasil saat ini tidak mencerminkan total pengembalian yang seharusnya akan diterima investor dari obligasi, karena ia tidak memperhitungkan keuntungan atau kerugian modal yang akan terealisasi jika obligasi ditahan sampai jatuh tempo (atau ditebus) Imbal hasil saat ini memberikan informasi tentang pendapatan tunai yang akan dihasilkan dalam satu tahun tertentu, tapi bukan merupakan suatu ukuran yang akurat dari total pengembalian yang diharapkan Dapat diilustrasikan dengan kupon obligasi NOL  rd nol