Dokumen tersebut membahas konsep akuntansi biaya dan pengertian biaya secara umum. Terdapat penjelasan mengenai tujuan akuntansi biaya, jenis-jenis biaya, dan penggolongan biaya berdasarkan berbagai kriteria seperti objek pengeluaran, fungsi, hubungan dengan produk atau departemen, dan perilaku biayanya."
3. DUA TIPE POKOK AKUNTANSI
Dua Tipe Pokok Akuntansi:
1.Akuntansi Keuangan
informasi untuk pihak external
2.Akuntansi Manajemen
informasi untuk pihak internal
4. • Pihak Eksternal
Pemegang saham, kreditur, pemerintah, dll.
• Pihak Internal
Manajer produksi, manajer penjualan, dll
5. PERBEDAAN MANAGEMENT ACCOUNTING DENGAN
FINANCIAL ACCOUNTING
AKUNTANSI MANAJEMEN AKUNTANSI
KEUANGAN
Tujuan informasi Membantu manajer mengambil
keputusan untuk mencapai
tujuan perusahaan
Menyajikan informasi
keuangan perusahaan
kepada para investor,
bank, pemerintah dan
pihak lainnya
Pengguna utama Manajer dalam perusahaan Pihak eksternal seperti
investor, bank & pihak
lainnya
Fokus dan
penekanan
Orientasi masa depan Orientasi masa lalu
Aturan pengukuran
& pelaporan
Tidak harus sesuai GAAP,
didasarkan pada analisa cost
& benefit
Laporan keuangan
disusun sesuai GAAP
& diaudit oleh
eksternal auditor
6. PERBEDAAN MANAGEMENT ACCOUNTING DENGAN
FINANCIAL ACCOUNTING
AKUNTANSI
MANAJEMEN
AKUNTANSI
KEUANGAN
Rentang waktu & jenis
laporan
Rentang waktu bervariasi,
dapat berupa financial
atau non financial report
berdasarkan produk,
departemen, wilayah dan
strategi
Laporan keuangan
tahunan atau kuartalan,
mencakup perusahaan
secara keseluruhan
Implikasi perilaku Didesain untuk
mempengaruhi perilaku
manajer dan karyawan
lainnya
Terutama melaporkan
kejadian ekonomi
namun juga
mempengaruhi perilaku
karena kompensasi
manajer sering
didasarkan pada
laporan keuangan.
7. PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi biaya adalah proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan
produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu,
serta penafsiran terhadapnya
Objek kegiatan akuntansi biaya Biaya
9. TUJUAN POKOK COST ACCOUNTING
TUJUAN POKOK COST ACCOUNTING:
1. Penentuan harga pokok produk
2. Pengendalian biaya
3. Pengambilan keputusan khusus
10. PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK
Mencatat, menggolongkan & meringkas
biaya pembuatan produk atau penyerahan
jasa.
Biaya yang disajikan adalah biaya historis.
Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
manajemen teras dan pihak eksternal.
Tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim
11. PENGENDALIAN BIAYA
Memantau apakah pengeluaran biaya
yang sesungguhnya sesuai dengan biaya
yang seharusnya terjadi.
Analisa penyimpangan biaya.
Menyajikan informasi mengenai penyebab
terjadinya selisih tersebut.
Melakukan tindakan koreksi jika
diperlukan
12. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
Menyangkut masa yang akan datang
Bertugas menyediakan biaya masa
yang akan datang (future costs)
Merupakan hasil dari suatu proses
peramalan (forecasting)
13. PENGERTIAN BIAYA
Dalam arti sempit :
Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan
sumber ekonomi untuk memperoleh aset (disebut
juga dengan harga pokok).
Dalam arti luas :
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi,
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi
atau yang kemungkinan akan terjadi, untuk tujuan
tertentu.
15. COST (biaya) VS EXPENSE (beban)
COST VS EXPENSES
Contoh:
Pembelian bahan baku secara tunai sumber daya
perusahaan diubah dari kas menjadi persediaan bahan
baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu,
tetapi belum menjadi beban.
Perusahaan menjual barang jadi yang terbuat dari
bahan baku tersebut biaya dari bahan baku
dibukukan sebagai beban di laporan laba rugi.
Setiap beban adalah biaya, tetapi tidak setiap biaya
adalah beban contoh: aset adalah biaya, tetapi bukan
(belum menjadi) beban.
17. PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Dua fungsi pokok di perusahaan manufaktur:
1. Fungsi produksi
Mengolah bahan baku menjadi produk
jadi
2. Fungsi pemasaran
Memasarkan produk jadi
Untuk koordinasi kedua fungsi pokok tersebut
dibentuk fungsi administrasi & umum
18. Proses Produksi Perusahaan Manufaktur
B. PULP B. KERTAS B.PENYEMPURNAAN B.
GUDANG
SERVICE
DEPT.
Disimpan
sampai
barang
terjual
Bahan Baku:
•Jerami
•Ampas Tebu
•Merang
Bahan Penolong:
•Soda
Bahan Baku:
•Pulp
•Pulp kayu
Bahan Penolong:
•Tepung
•Kaolin
•Zat warna
Bahan Baku:
•Kertas
Kegiatan:
•Setrika
•Potong
•Bungkus
19. KONSEP BIAYA
5 cara penggolongan biaya:
1. Atas dasar objek pengeluaran
2. Atas dasar fungsi pokok di dalam perusahaan
3. Atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu
yang dibiayai
4. Atas dasar perilaku biaya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan
5. Atas dasar jangka waktu manfaatnya
20. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
OBJEK PENGELUARAN
“Nama objek pengeluaran merupakan
dasar penggolongan biaya.”
Contoh:
Nama objek pengeluaran adalah ‘bahan
bakar’, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut
dengan ‘biaya bahan bakar’.
21. Penggolongan biaya atas dasar fungsi
pokok dalam perusahaan
3 kelompok biaya :
1.Biaya Produksi/biaya pabrik/biaya
manufaktur, merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut
objeknya biaya produksi dibagi menjadi 3 yaitu :
Biaya bahan baku langsung
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik
22. Prime Costs (biaya utama) :
BAHAN BAKU LANGSUNG + TENAGA KERJA
LANGSUNG
Conversion Costs (biaya konversi):
TENAGA KERJA LANGSUNG + OVERHEAD
PABRIK
23. 2. Biaya Pemasaran, merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk. Contoh: biaya iklan, biaya
promosi.
3. Biaya Administrasi & Umum, merupakan biaya-
biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan
pemasaran produk. Contoh : biaya gaji karyawan
bagian keuangan.
25. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
HUBUNGAN BIAYA DENGAN SESUATU YANG
DIBIAYAI
“Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk
atau departemen.”
Biaya menurut hubungannya dengan sesuatu yang
dibiayai terdiri atas :
1. Biaya langsung
2. Biaya tidak langsung
26. BIAYA LANGSUNG
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang
penyebab satu-satunya adalah karena adanya
sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai
tersebut tidak ada maka biaya langsung ini tidak
akan terjadi.
Hubungan dengan
produk
Hubungan dengan
departemen
-Biaya Bahan
Baku
-Biaya Tenaga
Kerja langsung
Semua biaya yang
terjadi didalam
departemen
tersebut
27. BIAYA TIDAK LANGSUNG
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya
tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai.
Hubungan dengan produk
Hubungan dengan
departemen
Biaya overhead
Pabrik (Factory
Overhead Costs)
Biaya yang terjadi di
suatu departemen,
tapi manfaatnya
dinikmati oleh lebih
dari satu
departemen, contoh
biaya listrik
28. Biaya tidak langsung juga dapat dibedakan
atas:
1. Common Cost ( Biaya Bersama), yaitu biaya
dari fasilitas atau jasa yang digunakan oleh
dua atau lebih operasi.
2. Joint Cost (Biaya Gabungan), terjadi ketika
produksi dari suatu produk menghasilkan
satu atau beberapa produk lain tanpa
dapat dihindari.
29. Penggolongan biaya sesuai dengan
perilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan
Terdiri atas:
1. Biaya variabel
2. Biaya tetap
3. Biaya semivariabel
30. • BIAYA VARIABEL, adalah biaya yang jumlah
totalnya berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan.
Contoh: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, upah lembur, biaya bahan bakar.
• BIAYA TETAP, adalah biaya yang jumlah totalnya
tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
Contoh : gaji direktur produksi, depresiasi, gaji
supervisor, biaya sewa
31. • BIAYA SEMI VARIABEL, adalah biaya yang
memperlihatkan baik karakteristik dari biaya
tetap maupun biaya variabel
Contoh : listrik yang digunakan untuk
mengoperasikan peralatan, air, gas,
pemeliharaan & perbaikan mesin pabrik.
Untuk tujuan analisis, biaya semivariabel harus
dipisahkan menjadi komponen tetap dan
komponen variabel.
32. Penggolongan biaya atas dasar jangka
waktu manfaatnya
Terdiri atas:
1.Pengeluaran modal (Capital expenditures):
Pengeluaran biaya yang mempunyai manfaat lebih
dari satu periode akuntansi.
Pada saat terjadinya dilaporkan sebagai aset.
Dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati
manfaatnya dengan cara depresiasi, amortisasi.
33. 2. Pengeluaran pendapatan (revenue
expenditures) :
Pengeluaran biaya yang hanya mempunyai manfaat
dalam periode akuntansi di mana pengeluaran
tersebut terjadi.
Pada saat terjadinya dilaporkan sebagai beban dan
dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh
dari pengeluaran beban tersebut.
34. ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Asumsi penyerapan biaya penuh (full absorption cost)
- Kas
- Aset yg dpt
disusutkan
-Utang usaha
Biaya bahan
baku yg dibeli
Persediaan
bahan baku
Barang dalam proses:
--Bahan baku langsung
--Tenaga kerja langsung
--Overhead dibebankan
Biaya manufaktur lain2:
-Tenaga kerja langsung
-Overhead pabrik:
Tenaga kerja tidak langsung
Bahan baku tidak langsung
Pemanasan
Listrik
Asuransi
Penyusutan
Biaya barang
yang telah
selesai
Persediaan
barang jadi
Harga Pokok
Penjualan
Dibayar untuk Disimpan
dalam
bentuk
Diminta
untuk
Dibayarkan/dialokasikan untuk
Dipin
dah
kan
ke
ke
35. METODE PENGUMPULAN HARGA
POKOK PRODUK
Ditentukan oleh cara produksi:
1. Produksi atas dasar pesanan, menggunakan Job
Order Cost Method biaya-biaya produksi
dikumpulkan untuk pesanan tertentu.
2. Produksi massa, menggunakan Process Cost
Method biaya-biaya produksi dikumpulkan
untuk periode tertentu.
38. PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR,
PERDAGANGAN DAN JASA
• Perusahaan sektor manufaktur
membeli bahan baku serta komponen dan mengubahnya
menjadi barang jadi. Contoh : perusahaan tekstil.
• Perusahaan sektor perdagangan
membeli dan kemudian menjual produk yang berwujud tanpa
melakukan perubahan bentuk dasarnya. Contoh : toko buku.
• Perusahaan sektor jasa
menyediakan jasa atau produk tidak berwujud, seperti audit,
nasihat hukum. Contoh: KAP, firma hukum, perusahaan asuransi.
39. JENIS-JENIS PERSEDIAAN
Jenis-jenis persediaan pada perusahaan sektor
manufaktur:
1. Persediaan bahan baku langsung ( direct material
inventory)
persediaan yang akan digunakan dalam proses manufaktur.
2. Persediaan Dalam Proses ( Work in Process Inventory)
Barang yang setengah dikerjakan dan belum sepenuhnya selesai.
3. Persediaan Barang Jadi ( Finished Goods Inventory)
Barang yang sepenuhnya selesai diproduksi tetapi belum terjual.
40. • Persediaan pada perusahaan sektor perdagangan:
Persediaan barang dagang (merchandising
inventory)
persediaan produk dalam bentuk asli saat dibeli
(tidak melakukan perubahan bentuk dasar)
• Persediaan pada perusahaan sektor jasa :
tidak menyimpan persediaan berwujud yang
akan dijual
41. BIAYA MANUFAKTUR
Biaya Bahan Baku Langsung
(Direct Material Cost)
Biaya Tenaga Kerja
Langsung (Direct
Manufactur Labor Cost)
Biaya Overhead
Pabrik/Biaya Manufaktur
tidak langsung
BIAYA
MANUFAKTUR
/BIAYA
PRODUKSI
42. BIAYA MANUFAKTUR
Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material Costs)
biaya perolehan seluruh bahan baku yang pada akhirnya
akan menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam proses
kemudian barang jadi) dan dapat dilacak ke objek biaya
dengan cara ekonomis.
Mencakup beban angkut, PPN serta bea masuk.
Contoh: aluminium untuk membuat kaleng Pepsi.
Biaya Tenaga Kerja langsung ( Direct Manufaktur Labor
Costs)
kompensasi atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang
dapat dilacak ke objek biaya dengan cara ekonomis.
Contoh: gaji pekerja pada lini perakitan yang mengkonversi bahan
baku yang dibeli menjadi barang jadi.
43. Biaya Manufaktur Tidak Langsung/Biaya Pabrikase/Biaya
Overhead Pabrik (Indirect Manufacturing Costs
/Manufacturing Overhead Costs/Factory Overhead
Costs)
seluruh biaya manufaktur yang terkait dengan
objek biaya, namun tidak dapat dilacak ke objek
biaya secara ekonomis.
Contoh: biaya tenaga listrik, perlengkapan, bahan baku tidak langsung,
biaya tenaga kerja tidak langsung
44. Biaya Persediaan (Inventoriable Costs)
Biaya yang bisa masuk ke persediaan adalah: seluruh biaya
yang diperlakukan sebagai aset ketika terjadi dan
selanjutnya menjadi harga pokok penjualan ketika produk
itu dijual.
BBL
TKL
BOP
PERSEDIA
AN
BARANG
DALAM
PROSES
PERSEDIA
AN
BARANG
JADI
HPP
terjual
45. • Sektor Manufaktur :
seluruh biaya manufaktur merupakan biaya yang dapat
dimasukkan sebagai persediaan atau biaya persediaan.
Penyelarasan beban terhadap pendapatan (Matching of
revenues and expenses):
Menganggap biaya manufaktur sebagai persediaan
pada periode ketika diproduksi dan baru mengakhirinya
sebagai beban atas harga pokok penjualan proses
manufaktur itu pada periode ketika terjual.
46. Sektor Perdagangan:
biaya persediaan adalah biaya pembelian
barang yang akan dijual kembali dalam bentuk
yang sama.
Sektor Jasa:
tidak ada biaya yang dapat dimasukkan ke
persediaan.
47. BIAYA PERIODIK (PERIOD COSTS)
• Adalah seluruh biaya pada laporan laba rugi selain
harga pokok penjualan.
• Diperlakukan sebagai beban periode ketika
terjadinya karena diharapkan memberi manfaat
pada periode berjalan dan diperkirakan tidak akan
memberi manfaat lagi pada periode berikutnya.
48. HUBUNGAN BIAYA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
BALANCE SHEET
INCOME
STATEMENT
Inventoriable Cost
DIRECT
MATERIAL
INVENTORY
WORK IN
PROCESS
INVENTORY
FINISHED
GOODS
INVENTORY
REVENUE
deduct
COST OF
GOODS SOLD
Equal Gross Margin
deduct
PERIOD
COSTS
Equal Operating Income
Direct
Manufactur
Labor Costs
Indirect
Manufacturing
Costs
Direct material
Costs
When sales occur
49. HUBUNGAN BIAYA PADA PERUSAHAAN
DAGANG
BALANCE SHEET
INCOME
STATEMENT
MERCHANDISE
PURCHASES INVENTORY
REVENUES
Deduct
COST OF
GOODS SOLD
Equal Gross Margin
Equal Operating Income
Inventoriable
Costs
PERIOD
COSTS
When sales
occur
50. PRIME COSTS &
CONVERSION COSTS
Prime Costs (Biaya Utama):
adalah seluruh biaya manufaktur langsung
(biaya bahan baku langsung+biaya tenaga kerja
manufaktur langsung).
Semakin besar proporsi biaya utama pada struktur biaya suatu
perusahaan manufaktur, semakin yakin manajer pada akurasi biaya
dari berbagai objek biaya seperti produk.
Conversion Cost ( Biaya Konversi):
adalah seluruh biaya manufaktur selain biaya bahan baku
langsung. Biaya ini menunjukkan seluruh biaya
manufaktur yang terjadi untuk mengubah bahan baku
menjadi barang jadi.
51. • Beberapa perusahaan manufaktur menggunakan biaya
konversi untuk menyederhanakan perhitungan.
• Dua klasifikasi biaya yang digunakan yaitu :
Biaya bahan baku langsung + biaya konversi.
• Biasanya digunakan pada pabrik manufaktur yang
terintegrasi komputer sehingga hanya memiliki sedikit
pekerja, sehingga biaya tenaga kerja langsung
angkanya akan relatif kecil dan sulit dilacak pada
produk.
52. CONTOH ARUS BIAYA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
WORK IN PROCESS
Beg.Balance 30.000 495.000
Dir.material 200.000
Dir.labor 105.500
Indir.MC 194.500
End.Balance 35.000
FINISHED GOODS
10.000
495.000
15.000
COST OF GOODS
SOLD
490.000
490.000
53. PERHITUNGAN ARUS BIAYA
• Biaya Bahan Baku Langsung:
Persediaan awal BBL
Pembelian BBL
Bahan Baku Tersedia untuk digunakan
Persediaan akhir BBL
Bahan Baku Langsung Digunakan
• Barang Dalam Proses:
Persediaan Barang Dalam Proses awal
Biaya Manufaktur terjadi tahun berjalan
Biaya Manufaktur Total untuk diperhitungkan
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)
54. • Barang Jadi:
Persediaan awal Barang Jadi
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)
Barang tersedia untuk dijual
Persediaan Akhir Barang Jadi
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
55. 5 KOMPONEN DARI HARGA
POKOK PENJUALAN
1. Bahan Baku langsung
2. Tenaga Kerja Langsung
3. Biaya Overhead Pabrik
4. Persediaan Barang Dalam Proses
5. Persediaan Barang Jadi
56. Sistem Akuntansi Biaya
• Yaitu sistem untuk mengolah data biaya menjadi
informasi mengenai biaya total dan biaya per unit.
• Suatu perusahaan dapat menggunakan salah satu
dari ketiga sistem biaya, yaitu:
1. Sistem biaya sesungguhnya (actual cost system,
historical cost system)
2. Sistem biaya normal (normal cost system).
3. Sistem biaya standar (standard cost system)
57. Sistem biaya sesungguhnya
• Perusahaan membebankan biaya produksi
sesungguhnya atas semua sumber-sumber yang
digunakannya dalam kegiatan produksi.
• Penentuan biaya total dan biaya perunit didasarkan
atas biaya sesungguhnya.
• Hanya dapat digunakan dalam metode biaya proses.
• Hanya dapat digunakan untuk tujuan penentuan
biaya (biaya total dan biaya perunit).
58. Sistem biaya normal
• Perusahaan membebankan biaya utama sebesar
biaya sesungguhnya dan biaya overhead pabrik
berdasar tarif biaya yang ditentukan di muka.
• Penentuan biaya total dan biaya perunit
berdasarkan biaya normalnya.
• Tarif biaya overhead = anggaran biaya
overhead pabrik dalam periode tertentu dibagi
dengan anggaran aktivitas periode tersebut.
59. • Dapat digunakan untuk metode biaya proses dan
metode biaya pesanan.
• Dapat digunakan untuk tujuan penentuan biaya
produk lebih akurat dan tepat waktu.
• Bermanfaat untuk perencanaan, pembuatan
keputusan dan pengendalian BOP.
60. Sistem biaya standar
• Perusahaan membebankan semua biaya produksi
berdasarkan biaya standar yang telah ditentukan di muka.
• Biaya standar
biaya yang ditentukan di muka yang mencerminkan
biaya yang seharusnya untuk menghasilkan produk atau
melaksanakan kegiatan tertentu.
• Biaya produksi standar
ditentukan di muka berdasarkan standar kuantitas atau
kapasitas untuk menghasilkan satu unit produk dikalikan
harga atau tarif standarnya.
61. • Dapat digunakan untuk metode biaya proses
maupun metode biaya pesanan.
• Dapat digunakan untuk tujuan penentuan biaya
produk lebih akurat dan tepat waktu.
• Bermanfaat untuk perencanaan, pembuatan
keputusan, dan pengendalian semua elemen biaya
produksi.
62. METODE PEMBIAYAAN (COSTING)
Terdapat dua metode pembiayaan yang
mempengaruhi besarnya biaya total dan biaya
perunit, yaitu:
1. Metode Costing penuh (Full Costing, Absorption
Costing)
2. Metode Costing variabel (Variable Costing, Marginal
Costing)
63. METODE COSTING PENUH
(FULL COSTING)
Adalah metode costing yang memasukkan semua biaya
produksi, baik biaya produksi variabel, maupun biaya
produksi tetap ke dalam biaya produk.
Dalam metode costing ini biaya produk mencakup:
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik variabel
4. Biaya overhead pabrik tetap.
64. • Menggunakan pendekatan penggolongan biaya
fungsional yang menggolongkan biaya ke dalam
biaya produksi dan biaya non produksi.
• Dalam penyusunan laporan laba rugi, metode costing
penuh menggunakan laporan laba rugi fungsional.
• Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada berbagai
pihak eksternal perusahaan.
65. METODE COSTING VARIABEL
(VARIABLE COSTING)
Adalah metode costing yang hanya memasukkan
biaya produksi variabel ke dalam biaya produk.
Dalam metode costing ini biaya produk mencakup:
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik variabel
66. • Menggunakan pendekatan penggolongan biaya
variabilitas yang menggolongkan biaya ke dalam
biaya variabel dan biaya tetap.
• Dalam penyusunan laporan laba rugi, metode costing
variabel menggunakan laporan laba rugi kontribusi
(contribution margin).
• Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada pihak
internal perusahaan yang menggunakan informasi
laba kontribusi untuk perencanaan, pembuatan
keputusan dan pengendalian.
67. Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode
costing penuh
PT ABC
Laporan laba Rugi Fungsional
Tahun 2014
Pendapatan 18.000.000
Harga Pokok Penjualan 10.000.000
Laba Bruto Penjualan 8.000.000
Biaya Non Produksi:
Biaya pemasaran 3.000.000
Biaya Adm.&Umum 2.000.000
5.000.000
Laba Bersih 3.000.000
68. Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode costing variabel
PT XYZ
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Tahun 2014
Pendapatan 30.000.000
Biaya Variabel:
Harga Pokok Penjualan Variabel:
Biaya Bahan Baku 3.000.000
Biaya Tenaga Kerja langsung 2.000.000
Biaya overhead Pabrik Variabel 5.000.000
Jumlah HPP Variabel 10.000.000
Biaya pemasaran variabel 3.500.000
Biaya Adm.&Umum Variabel 1.500.000
Jumlah Biaya Variabel 15.000.000
LABA KONTRIBUSI (Contribution Margin) 15.000.000
Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.000.000
Biaya Pemasaran Tetap 1.000.000
Biaya Adm.& Umum Tetap 2.000.000 5.000.000
LABA BERSIH 10.000.000
69. METODE PENGUMPULAN HARGA
POKOK PRODUK
Ditentukan oleh cara produksi:
1. Produksi atas dasar pesanan, menggunakan Job
Order Cost Method
biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan
tertentu.
2. Produksi massa, menggunakan Process Cost
Method
biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode
tertentu.
72. ISTILAH-ISTILAH DALAM KONSEP DASAR
AKUNTANSI BIAYA
Objek biaya (cost object) sesuatu yang akan diukur
biayanya, contoh: sebuah produk seperti komputer, atau
jasa seperti biaya perbaikan komputer.
Biaya langsung dari suatu objek biaya (direct cost of
a cost object) biaya yang terkait dengan suatu objek
biaya yang dapat dilacak ke objek biaya tersebut dengan
cara yang layak secara ekonomi (efektif biaya).
Biaya tidak langsung dari suatu objek biaya (indirect
cost of a cost object) biaya yang terkait dengan
suatu objek biaya tetapi tidak dapat dilacak ke objek
biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi
(efektif biaya). Biaya tidak langsung dialokasikan ke objek
biaya dengan metode pengalokasian biaya.
73. COST ASSIGMENT (PEMBEBANAN BIAYA)
Merupakan istilah yang umum digunakan untuk
melakukan pembebanan biaya ke objek biaya,
baik yang merupakan biaya langsung maupun
biaya tidak langsung.
Biaya
Langsung
Biaya tidak
langsung
Objek
Biaya
Pembebanan Biaya
(Cost Assigment)
Penelusuran biaya
(Cost Tracing)
Alokasi biaya
(cost allocation)
74. KARAKTERISTIK USAHA PERUSAHAAN YANG
PRODUKSINYA BERDASARKAN PESANAN
1. Proses pengolahan produk terjadi secara
terputus-putus. Jika pesanan yang satu selesai
dikerjakan, proses produksi dihentikan dan
mulai dengan pesanan berikutnya.
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan oleh pemesan. Dengan
demikian, antara pesanan yang satu dengan
yang lainnya mempunyai variasi yang berbeda-
beda.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan,
bukan untuk memenuhi persediaan gudang.
75. KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK
PESANAN
1. Digunakan jika perusahaan memproduksi berbagai
macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan
dan setiap jenis produk perlu dihitung harga
pokoknya secara individual.
2. Biaya produksi harus dipisahkan menjadi dua
golongan pokok, yaitu biaya produksi langsung dan
biaya produksi tidak langsung.
3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya
produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya
overhead pabrik.
76. 4. Biaya produksi langsung diperhitungkan
sebagai harga pokok pesanan tertentu
berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.
Sedangkan biaya overhead pabrik
diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
5. Harga Pokok perunit produk dihitung pada saat
pesanan selesai diproduksi dengan cara
membagi jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan
jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
pesanan yang bersangkutan.
77. TUJUH LANGKAH PROSES PEMBEBANAN BIAYA
KE SEBUAH PESANAN.
Langkah 1: Identifikasi pesanan (job order) yang dipilih
sebagai objek biaya.
Langkah 2: Identifikasi biaya langsung pesanan itu.
Langkah 3: Pilih dasar alokasi biaya yang digunakan untuk
mengalokasikan biaya tidak langsung ke
pesanan itu.
Langkah 4: Identifikasi biaya tidak langsung yang terkait
dengan setiap dasar alokasi biaya.
Langkah 5: Hitung tarif perunit dari setiap dasar alokasi
biaya yang digunakan untuk mengalokasikan
biaya tidak langsung ke pesanan.
Langkah 6: Hitung biaya tidak langsung yang dialokasikan
ke pesanan.
Langkah 7: Hitung biaya total pesanan dengan
menambahkan seluruh biaya langsung dan
tidak langsung yang dibebankan ke pesanan
78. JOB ORDER COSTING (SISTEM PERHITUNGAN
BIAYA BERDASARKAN PESANAN)
biaya produksi diakumulasikan untuk
setiap pesanan (job) yang terpisah.
suatu pesanan adalah output yang
diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan
pelanggan tertentu atau untuk mengisi
kembali suatu item persediaan.
Rincian mengenai suatu pesanan dicatat
dalam kartu biaya pesanan (job cost sheet),
yang dapat berbentuk kertas atau elektronik.
79. KARTU BIAYA PESANAN (JOB COST SHEET)
Setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan
rincian untuk satu pesanan tertentu saja.
Isi dan pengaturan dari kartu biaya pesanan
berbeda dari satu bisnis ke bisnis lain.
Contoh kartu biaya pesanan :
80. Rayburn Company Pesanan
no.5574
Untuk: Lawrenceville Construction & Co Tanggal dipesan:
10/1
Produk: papan pengering mapel no.14 Tanggal mulai
dikerjakan : 14/1
Spesifikasi :12’x20”x1” pelitur bening Tanggal dibutuhkan
: 22/1
Jumlah : 10 Tanggal selesai :
18/1
BAHAN BAKU LANGSUNG
TANGGAL No. Permintaan Jumlah
14/1
17/1
18/1
516
531
544
$1.420,00
780.00
310.00
$2.510,00
TENAGA KERJA LANGSUNG
TANGGAL JAM BIAYA JUMLAH
14/1
15/1
16/1
17/1
18/1
40
32
36
40
48
196
$320,00
256,00
288,00
320,00
384,00
$1.568,00
OVERHEAD PABRIK DIBEBANKAN
TANGGAL JAM/MESIN BIAYA JUMLAH
14/1
16/1
17/1
16,2
10,0
3,2
29,4 X $40
$648,00
400,00
128,00
$1.176,00
81. JURNAL PADA JOB ORDER COSTING
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan
delapan tipe ayat jurnal akuntansi , yaitu:
1. Pembelian bahan baku
2. Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik
3. Pengakuan biaya overhead pabrik
4. Penggunaan bahan baku
5. Distribusi beban gaji tenaga kerja
6. Pembebanan estimasi biaya overhead
7. Penyelesaian pesanan
8. Penjualan produk.
82. TIGA BAGIAN YANG SALING BERHUBUNGAN DALAM
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN
1. Akuntansi bahan baku : memelihara catatan
persediaan bahan baku, membebankan bahan baku
langsung ke pesanan, dan membebankan bahan
baku tidak langsung ke overhead.
2. Akuntansi tenaga kerja ; memelihara akun-akun
yang berhubungan dengan beban gaji,
membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan
dan membebankan tenaga kerja tidak langsung ke
overhead.
3. Akuntansi overhead: mengakumulasikan biaya
overhead, memelihara catatan terinci atas
overhead, dan membebankan sebagian dari
overhead ke setiap pesanan.
83. AKUNTANSI UNTUK BAHAN BAKU PADA JOB ORDER
COSTING
PEMBELIAN BAHAN BAKU
Kuantitas dan harga per unit dari setiap
pembelian dicatat dalam kartu catatan
bahan baku.
Satu kartu digunakan untuk setiap jenis
bahan baku.
Kartu catatan bahan baku berfungsi sebagai
buku pembantu yang mendukung akun
bahan baku.
84. Contoh transaksi:
Rayburn company menerima pengiriman
senilai $25.000 untuk bahan baku yang dibeli
pada tanggal 9 Januari. Ayat jurnal sbb:
Bahan baku $25.000
Utang usaha $25.000
85. PENGGUNAAN BAHAN BAKU
Bahan baku langsung untuk suatu pesanan
dikeluarkan ke pabrik berdasarkan bukti
permintaan bahan baku (materials
requisitions) yang berisi spesifikasi nomor
pesanan, tipe serta jumlah bahan baku yang
diperlukan.
Satu kopi dari bukti permintaan bahan baku
dikirimkan ke bagian gudang yang
mengumpulkan item yang dimaksud.
Kuantitas dan biaya dari setiap item dicatat
dalam bukti permintaan dan diposting ke kartu
catatan bahan baku.
86. Satu salinan lagi dikirimkan ke departemen biaya,
dimana semua salinan diurutkan berdasarkan nomor
pesanan dan dicatat setiap hari atau setiap minggu ke
bagian bahan baku dari kartu biaya pesanan.
Aliran bahan baku langsung dari gudang ke pabrik
dipertanggungjawabkan sebagai transfer biaya dari
Bahan Baku ke Barang dalam Proses. Sering dilakukan
dalam bentuk ikhtisar di akhir suatu bulan atau periode.
Jika bahan baku untuk suatu pesanan dikembalikan ke
gudang karena tidak terpakai, maka akun Bahan Baku
di debit dan akun Barang Dalam Proses dikredit, serta
kartu catatan bahan baku dan kartu biaya pesanan
disesuaikan.
87. Bukti permintaan bahan baku juga digunakan untuk
mengeluarkan bahan baku tidak langsung maupun
perlengkapan.
Jika tidak digunakan di pabrik, perlengkapan yang
dipakai dibebankan ke akun beban pemasaran
atau administrasi.
Jika digunakan di pabrik, maka perlengkapan atau
bahan baku tidak langsung tersebut dibebankan ke
akun pengendali overhead pabrik.
Rincian dari biaya overhead juga diposting ke akun
buku pembantu overhead berupa kertas kerja
analisis overhead pabrik (factory overhead analysis
sheet).
88. Contoh transaksi:
Total bahan baku langsung yang diminta
selama bulan Januari di Rayburn Company
adalah sebesar $31.000, terdiri atas $2.510
untuk pesanan no.5574, $24.070 untuk
pesanan no.5575 dan $4.420 untuk pesanan
no.5576.
Jurnal ikhtisarnya adalah:
Barang Dalam Proses $31.000
Bahan Baku
$31.000
89. Perlengkapan senilai $6.000 dikeluarkan dari
gudang selama bulan Januari di Rayburn
Company.
Ayat jurnalnya sebagai berikut:
Pengendali overhead pabrik $6.000
Bahan Baku
$6.000
90. ALUR BAHAN BAKU YANG DIBELI DAN DIGUNAKAN
Utang usaha
25.000
Bahan Baku
persediaa
n
100.000
25.000
6.000
31.000
Barang dalam
Proses
31.000
Pengendali
Overhead Pabrik
6.000
Pesanan
no.5574=
$2.510
Pesanan
no.5575=
$24.070
Pesanan
no.5576=
$4.420
91. AKUNTANSI TENAGA KERJA
Dibanyak perusahaan, mesin absensi mencatat
waktu kedatangan dan waktu pulang dari setiap
karyawan pada kartu absen individual yang bisa
berbentuk kertas atau elektronik.
Untuk mengidentifikasikan biaya tenaga kerja
langsung dan tidak langsung, setiap karyawan
membuat satu atau lebih kartu jam kerja
karyawan setiap hari, yang menunjukkan waktu
yang dihabiskan oleh seorang pekerja untuk
suatu pesanan tertentu (tenaga kerja langsung)
atau untuk tugas-tugas lain (tenaga kerja tidak
langsung).
92. Dari kartu jam kerja, dihitung biayanya dan
diikhtisarkan secara periodik, dan jumlah jam kerja
setiap karyawan yang tertera di kartu jam kerja
dicocokkan dengan jumlah jam kerja menurut kartu
absen.
BIAYA TENAGA KERJA YANG TERJADI
Contoh transaksi:
Rayburn Company membayar pekerja pabrik hanya
satu kali setiap bulan. Beban gaji pabrik sebesar
$31.000 dihitung dan dicatat pada tanggal 31
Januari (dan akan dibayar di awal bulan Februari).
93. Ayat Jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Beban Gaji $31.000
Beban Gaji Yang Masih Harus Dibayar
$31.000
BIAYA TENAGA KERJA YANG DIDISTRIBUSIKAN
Kebanyakan perusahaan mendistribusikan biaya
tenaga kerjanya secara bulanan, kartu jam kerja
karyawan diurutkan berdasarkan pesanan, datanya
dimasukkan ke dalam kartu biaya pesanan dan dicatat
menggunakan ayat jurnal umum dalam bentuk ikhtisar.
94. Contoh transaksi:
Kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung di Rayburn
untuk bulan Januari totalnya adalah sebesar $1.568
untuk pesanan no.5574, $22.832 untuk pesanan
no.5575 dan $2.600 untuk pesanan no.5576. Tenaga
kerja tidak langsung totalnya adalah sebesar $4.000.
Ayat jurnalnya adalah sbb:
Barang Dalam Proses $27.000
Beban Gaji $27.000
Pengendali Overhead $ 4.000
Beban Gaji $ 4.000
95. ALUR TENAGA KERJA YANG TERJADI DAN
DIDISTRIBUSIKAN
Beban gaji yang
msh hrs dibyr Beban gaji
Barang
Dalam
Proses
Pengendali
overhead pabrik
31.000
31.000
4.000
27.000
27.000
4.000
Pesanan No.5574
$1.568
Pesanan No.5575
$22.832
Pesanan
No.5576
$2.600
96. AKUNTANSI UNTUK BIAYA OVERHEAD PABRIK
Overhead pabrik terdiri atas semua biaya
yang tidak dapat ditelusuri langsung ke
pesanan tetapi terjadi dalam proses produksi
(di luar pemasaran dan administrasi).
Biaya overhead diakumulasikan tanpa
mengacu ke pesanan tertentu, dan total
biaya overhead kemudian dialokasikan ke
semua pesanan.
97. BIAYA OVERHEAD AKTUAL
Beberapa biaya overhead aktual seperti bahan
baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak
langsung, dicatat pada saat terjadinya. Lainnya
seperti penyusutan dan asuransi yang jatuh
tempo, dicatat hanya melalui jurnal penyesuaian
yang dibuat di akhir periode akuntansi.
Contoh transaksi:
Rayburn Company menghitung penyusutan pabrik
sebesar $4.929 dan asuransi pabrik yang sudah
jatuh tempo sebesar $516 untuk bulan tersebut.
Ayat jurnal untuk biaya tersebut adalah sbb:
98. Pengendali overhead pabrik $4.929
Akm.penyusutan-mesin $4.929
Pengendali Overhead Pabrik $516
Asuransi Dibayar Dimuka $516
ESTIMASI BIAYA OVERHEAD YANG
DIALOKASIKAN
Beberapa jenis biaya overhead:
1. Bersifat tetap tanpa mempedulikan jumlah
produksi, contoh: sewa dan asuransi.
2. Bervariasi dengan kuantitas produksi, contoh:
listrik, pelumas.
99. 3. Bersifat tidak rutin atau musiman, contoh:
pembersihan besar-besaran memberikan manfaat
bagi seluruh proses produksi tetapi biayanya bisa saja
terjadi ketika beberapa pesanan ada dalam produksi
dan tidak terjadi pada waktu yang lain.
Untuk mengatasi kesulitan dari akuntansi biaya overhead,
semua biaya overhead didistribusikan ke semua
pesanan. Jumlah yang dibebankan sesuai dengan
proporsi dari suatu aktivitas seperti penggunaan
tenaga kerja langsung, penggunaan mesin, waktu
proses, dll.
Aktivitas yang dipilih disebut dasar alokasi overhead
(overhead allocation base).
Tarif Overhead = Total overhead
Total Dasar Alokasi Overhead
100. Overhead Pabrik Dibebankan = Tarif overhead ditentukan
sebelumnya x jumlah dasar alokasi yang digunakan oleh
suatu pesanan
Tarif Overhead ditentukan sebelumnya = Estimasi Total overhead
Estimasi Total Dasar Alokasi
Overhead
Beberapa biaya overhead baru akan diukur, lama setelah
banyak pesanan diselesaikan, sehingga overhead
aktual tidak dapat dibebankan ke pesanan secara tepat
waktu, untuk itu diperlukan estimasi.
101. Contoh transaksi:
Rayburn Company menentukan bahwa hubungan yang
paling kuat adalah antara jam mesin dengan overhead
pabrik. Diperkirakan untuk tahun itu jam mesin = 7.500,
overhead pabrik = $300.000. Sehingga tarif overhead
ditentukan sebelumnya = $300.000/7.500= $40 per jam
mesin.
Catatan mesin Rayburn menunjukkan total 29,4 jam mesin
untuk pesanan no.5574, total 250,6 jam mesin untuk
pesanan no.5575, total 50 jam mesin untuk pesanan
no.5576.
Untuk pesanan no.5574 overhead dibebankan = 29,4 x
$40= $1.176, dicatat dalam kartu biaya pesanan.
Total jam mesin yang digunakan di bulan Januari = 330 jam.
Overhead dibebankan bulan Januari = 330 x$40= $13.200
102. Ayat jurnal sbb:
Barang Dalam Proses $13.200
Overhead pabrik dibebankan $13.200
Overhead pabrik dibebankan biasanya ditutup ke
pengendali overhead pabrik pada akhir tahun.
Diasumsikan Rayburn company menutup
overhead pabrik dibebankan setiap bulan.
Ayat jurnal penutup :
Overhead pabrik dibebankan $13.200
Pengendali overhead pabrik
$13.200
103. Saldo debit sebesar $2.245 di pengendali
overhead pabrik mengindikasikan bahwa
overhead yang terjadi melebihi jumlah yang
dibebankan, yaitu overhead yang dibebankan
terlalu rendah sebesar $2.245. Hal ini
diinterpretasikan sebagai varians biaya yang
tidak menguntungkan.
Jika saldo overhead di akhir tahun kecil,
biasanya saldo tersebut ditransfer ke Harga
Pokok Penjualan di akhir tahun.
104. ALUR OVERHEAD AKTUAL YANG TERJADI DAN
ESTIMASI OVERHEAD DIBEBANKAN
Pengendali
overhead
Overhead
pabrik
dibebankan
Barang dalam
proses
6.000
6000 13.200
13.200
13.200
Pesanan
no.5574
$1.176
Pesanan no.5575
$10.024
Pesanan no.5576
$2.000
Bahan Baku
Beban gaji
Akm.peny.
4000
Ass.dibyr
dimuka
4.929
516
4000
516
4.929
15.445
13.200
2.245
Jurnal
penutup
105. AKUNTANSI BARANG JADI DAN PRODUK YANG
DIJUAL
Suatu pesanan untuk pelanggan tertentu dapat
dikirimkan langsung ketika pesanan sudah
diselesaikan sehingga tidak pernah dibukukan
sebagai persediaan barang jadi.
Contoh transaksi:
Rayburn company menyelesaikan pesanan no.5574
dan pesanan no.5575 selama bulan Januari dengan
biaya masing-masing $5.254 dan $56.926. Pesanan
no.5574 dikirimkan langsung ke pelanggan pada
tanggal 18 Januari dengan harga jual $7.860.
Pesanan no.5575 belum dikirim ke pelanggan.
106. Ayat jurnal adalah sbb:
Piutang usaha $7.860
Penjualan $7.860
Harga Pokok Penjualan $5.254
Barang Dalam Proses $5.254
Barang Jadi $56.926
Barang dalam Proses $56.926
Pada tanggal 30 Januari, Rayburn Company
mengirimkan barang jadi senilai $52.300 yang terdiri
atas sebagian dari pesanan no.5575 dan sebagian
dari pesanan sebelumnya, dengan harga jual =
$70.000
107. Ayat Jurnal sbb:
Piutang usaha $70.000
Penjualan $70.000
Harga Pokok Penjualan $52.300
Barang jadi $52.300