SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 108
Konsep Akuntansi Biaya &
Pengertian Biaya
Cost Accounting – Materi 1
SISTEM AKUNTANSI
Sistem Akuntansi:
Transaksi Proses Data
InformasiLAPORAN
DUA TIPE POKOK AKUNTANSI
Dua Tipe Pokok Akuntansi:
1.Akuntansi Keuangan
 informasi untuk pihak external
2.Akuntansi Manajemen
 informasi untuk pihak internal
• Pihak Eksternal
 Pemegang saham, kreditur, pemerintah, dll.
• Pihak Internal
 Manajer produksi, manajer penjualan, dll
PERBEDAAN MANAGEMENT ACCOUNTING DENGAN
FINANCIAL ACCOUNTING
AKUNTANSI MANAJEMEN AKUNTANSI
KEUANGAN
Tujuan informasi Membantu manajer mengambil
keputusan untuk mencapai
tujuan perusahaan
Menyajikan informasi
keuangan perusahaan
kepada para investor,
bank, pemerintah dan
pihak lainnya
Pengguna utama Manajer dalam perusahaan Pihak eksternal seperti
investor, bank & pihak
lainnya
Fokus dan
penekanan
Orientasi masa depan Orientasi masa lalu
Aturan pengukuran
& pelaporan
Tidak harus sesuai GAAP,
didasarkan pada analisa cost
& benefit
Laporan keuangan
disusun sesuai GAAP
& diaudit oleh
eksternal auditor
PERBEDAAN MANAGEMENT ACCOUNTING DENGAN
FINANCIAL ACCOUNTING
AKUNTANSI
MANAJEMEN
AKUNTANSI
KEUANGAN
Rentang waktu & jenis
laporan
Rentang waktu bervariasi,
dapat berupa financial
atau non financial report
berdasarkan produk,
departemen, wilayah dan
strategi
Laporan keuangan
tahunan atau kuartalan,
mencakup perusahaan
secara keseluruhan
Implikasi perilaku Didesain untuk
mempengaruhi perilaku
manajer dan karyawan
lainnya
Terutama melaporkan
kejadian ekonomi
namun juga
mempengaruhi perilaku
karena kompensasi
manajer sering
didasarkan pada
laporan keuangan.
PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi biaya adalah proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan
produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu,
serta penafsiran terhadapnya
Objek kegiatan akuntansi biaya  Biaya
KEDUDUKAN COST ACCOUNTING
COST
ACCOUNTING
MANAGEMENT
ACCOUNTING
FINANCIAL
ACCOUNTING
TUJUAN POKOK COST ACCOUNTING
TUJUAN POKOK COST ACCOUNTING:
1. Penentuan harga pokok produk
2. Pengendalian biaya
3. Pengambilan keputusan khusus
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK
Mencatat, menggolongkan & meringkas
biaya pembuatan produk atau penyerahan
jasa.
Biaya yang disajikan adalah biaya historis.
Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
manajemen teras dan pihak eksternal.
Tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim
PENGENDALIAN BIAYA
 Memantau apakah pengeluaran biaya
yang sesungguhnya sesuai dengan biaya
yang seharusnya terjadi.
 Analisa penyimpangan biaya.
 Menyajikan informasi mengenai penyebab
terjadinya selisih tersebut.
 Melakukan tindakan koreksi jika
diperlukan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
Menyangkut masa yang akan datang
Bertugas menyediakan biaya masa
yang akan datang (future costs)
Merupakan hasil dari suatu proses
peramalan (forecasting)
PENGERTIAN BIAYA
Dalam arti sempit :
Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan
sumber ekonomi untuk memperoleh aset (disebut
juga dengan harga pokok).
Dalam arti luas :
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi,
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi
atau yang kemungkinan akan terjadi, untuk tujuan
tertentu.
Jika pengorbanan sumber
ekonomi tidak menghasilkan
manfaat, maka pengorbanan
tersebut merupakan rugi.
COST (biaya) VS EXPENSE (beban)
COST VS EXPENSES
Contoh:
Pembelian bahan baku secara tunai  sumber daya
perusahaan diubah dari kas menjadi persediaan bahan
baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu,
tetapi belum menjadi beban.
Perusahaan menjual barang jadi yang terbuat dari
bahan baku tersebut  biaya dari bahan baku
dibukukan sebagai beban di laporan laba rugi.
Setiap beban adalah biaya, tetapi tidak setiap biaya
adalah beban contoh: aset adalah biaya, tetapi bukan
(belum menjadi) beban.
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Kegiatan pokok perusahaan
manufaktur:
Mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual.
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Dua fungsi pokok di perusahaan manufaktur:
1. Fungsi produksi
Mengolah bahan baku menjadi produk
jadi
2. Fungsi pemasaran
Memasarkan produk jadi
Untuk koordinasi kedua fungsi pokok tersebut
dibentuk fungsi administrasi & umum
Proses Produksi Perusahaan Manufaktur
B. PULP B. KERTAS B.PENYEMPURNAAN B.
GUDANG
SERVICE
DEPT.
Disimpan
sampai
barang
terjual
Bahan Baku:
•Jerami
•Ampas Tebu
•Merang
Bahan Penolong:
•Soda
Bahan Baku:
•Pulp
•Pulp kayu
Bahan Penolong:
•Tepung
•Kaolin
•Zat warna
Bahan Baku:
•Kertas
Kegiatan:
•Setrika
•Potong
•Bungkus
KONSEP BIAYA
5 cara penggolongan biaya:
1. Atas dasar objek pengeluaran
2. Atas dasar fungsi pokok di dalam perusahaan
3. Atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu
yang dibiayai
4. Atas dasar perilaku biaya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan
5. Atas dasar jangka waktu manfaatnya
PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
OBJEK PENGELUARAN
“Nama objek pengeluaran merupakan
dasar penggolongan biaya.”
Contoh:
Nama objek pengeluaran adalah ‘bahan
bakar’, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut
dengan ‘biaya bahan bakar’.
Penggolongan biaya atas dasar fungsi
pokok dalam perusahaan
3 kelompok biaya :
1.Biaya Produksi/biaya pabrik/biaya
manufaktur, merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut
objeknya biaya produksi dibagi menjadi 3 yaitu :
 Biaya bahan baku langsung
 Biaya tenaga kerja langsung
 Biaya overhead pabrik
Prime Costs (biaya utama) :
BAHAN BAKU LANGSUNG + TENAGA KERJA
LANGSUNG
Conversion Costs (biaya konversi):
TENAGA KERJA LANGSUNG + OVERHEAD
PABRIK
2. Biaya Pemasaran, merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk. Contoh: biaya iklan, biaya
promosi.
3. Biaya Administrasi & Umum, merupakan biaya-
biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan
pemasaran produk. Contoh : biaya gaji karyawan
bagian keuangan.
Commercial expenses (biaya komersial):
BIAYA PEMASARAN + BIAYA ADM.UMUM
PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR
HUBUNGAN BIAYA DENGAN SESUATU YANG
DIBIAYAI
“Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk
atau departemen.”
Biaya menurut hubungannya dengan sesuatu yang
dibiayai terdiri atas :
1. Biaya langsung
2. Biaya tidak langsung
BIAYA LANGSUNG
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang
penyebab satu-satunya adalah karena adanya
sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai
tersebut tidak ada maka biaya langsung ini tidak
akan terjadi.
Hubungan dengan
produk
Hubungan dengan
departemen
-Biaya Bahan
Baku
-Biaya Tenaga
Kerja langsung
Semua biaya yang
terjadi didalam
departemen
tersebut
BIAYA TIDAK LANGSUNG
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya
tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai.
Hubungan dengan produk
Hubungan dengan
departemen
Biaya overhead
Pabrik (Factory
Overhead Costs)
Biaya yang terjadi di
suatu departemen,
tapi manfaatnya
dinikmati oleh lebih
dari satu
departemen, contoh
biaya listrik
Biaya tidak langsung juga dapat dibedakan
atas:
1. Common Cost ( Biaya Bersama), yaitu biaya
dari fasilitas atau jasa yang digunakan oleh
dua atau lebih operasi.
2. Joint Cost (Biaya Gabungan), terjadi ketika
produksi dari suatu produk menghasilkan
satu atau beberapa produk lain tanpa
dapat dihindari.
Penggolongan biaya sesuai dengan
perilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan
Terdiri atas:
1. Biaya variabel
2. Biaya tetap
3. Biaya semivariabel
• BIAYA VARIABEL, adalah biaya yang jumlah
totalnya berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan.
Contoh: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, upah lembur, biaya bahan bakar.
• BIAYA TETAP, adalah biaya yang jumlah totalnya
tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
Contoh : gaji direktur produksi, depresiasi, gaji
supervisor, biaya sewa
• BIAYA SEMI VARIABEL, adalah biaya yang
memperlihatkan baik karakteristik dari biaya
tetap maupun biaya variabel
Contoh : listrik yang digunakan untuk
mengoperasikan peralatan, air, gas,
pemeliharaan & perbaikan mesin pabrik.
Untuk tujuan analisis, biaya semivariabel harus
dipisahkan menjadi komponen tetap dan
komponen variabel.
Penggolongan biaya atas dasar jangka
waktu manfaatnya
Terdiri atas:
1.Pengeluaran modal (Capital expenditures):
Pengeluaran biaya yang mempunyai manfaat lebih
dari satu periode akuntansi.
Pada saat terjadinya dilaporkan sebagai aset.
Dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati
manfaatnya dengan cara depresiasi, amortisasi.
2. Pengeluaran pendapatan (revenue
expenditures) :
 Pengeluaran biaya yang hanya mempunyai manfaat
dalam periode akuntansi di mana pengeluaran
tersebut terjadi.
 Pada saat terjadinya dilaporkan sebagai beban dan
dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh
dari pengeluaran beban tersebut.
ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Asumsi penyerapan biaya penuh (full absorption cost)
- Kas
- Aset yg dpt
disusutkan
-Utang usaha
Biaya bahan
baku yg dibeli
Persediaan
bahan baku
Barang dalam proses:
--Bahan baku langsung
--Tenaga kerja langsung
--Overhead dibebankan
Biaya manufaktur lain2:
-Tenaga kerja langsung
-Overhead pabrik:
Tenaga kerja tidak langsung
Bahan baku tidak langsung
Pemanasan
Listrik
Asuransi
Penyusutan
Biaya barang
yang telah
selesai
Persediaan
barang jadi
Harga Pokok
Penjualan
Dibayar untuk Disimpan
dalam
bentuk
Diminta
untuk
Dibayarkan/dialokasikan untuk
Dipin
dah
kan
ke
ke
METODE PENGUMPULAN HARGA
POKOK PRODUK
Ditentukan oleh cara produksi:
1. Produksi atas dasar pesanan, menggunakan Job
Order Cost Method  biaya-biaya produksi
dikumpulkan untuk pesanan tertentu.
2. Produksi massa, menggunakan Process Cost
Method  biaya-biaya produksi dikumpulkan
untuk periode tertentu.
SELESAI
Sistem Akuntansi Biaya &
Akumulasi Biaya
Materi-2 Cost Accounting
PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR,
PERDAGANGAN DAN JASA
• Perusahaan sektor manufaktur
 membeli bahan baku serta komponen dan mengubahnya
menjadi barang jadi. Contoh : perusahaan tekstil.
• Perusahaan sektor perdagangan
 membeli dan kemudian menjual produk yang berwujud tanpa
melakukan perubahan bentuk dasarnya. Contoh : toko buku.
• Perusahaan sektor jasa
 menyediakan jasa atau produk tidak berwujud, seperti audit,
nasihat hukum. Contoh: KAP, firma hukum, perusahaan asuransi.
JENIS-JENIS PERSEDIAAN
Jenis-jenis persediaan pada perusahaan sektor
manufaktur:
1. Persediaan bahan baku langsung ( direct material
inventory)
 persediaan yang akan digunakan dalam proses manufaktur.
2. Persediaan Dalam Proses ( Work in Process Inventory)
 Barang yang setengah dikerjakan dan belum sepenuhnya selesai.
3. Persediaan Barang Jadi ( Finished Goods Inventory)
 Barang yang sepenuhnya selesai diproduksi tetapi belum terjual.
• Persediaan pada perusahaan sektor perdagangan:
Persediaan barang dagang (merchandising
inventory)
 persediaan produk dalam bentuk asli saat dibeli
(tidak melakukan perubahan bentuk dasar)
• Persediaan pada perusahaan sektor jasa :
tidak menyimpan persediaan berwujud yang
akan dijual
BIAYA MANUFAKTUR
Biaya Bahan Baku Langsung
(Direct Material Cost)
Biaya Tenaga Kerja
Langsung (Direct
Manufactur Labor Cost)
Biaya Overhead
Pabrik/Biaya Manufaktur
tidak langsung
BIAYA
MANUFAKTUR
/BIAYA
PRODUKSI
BIAYA MANUFAKTUR
Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material Costs)
 biaya perolehan seluruh bahan baku yang pada akhirnya
akan menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam proses
kemudian barang jadi) dan dapat dilacak ke objek biaya
dengan cara ekonomis.
Mencakup beban angkut, PPN serta bea masuk.
Contoh: aluminium untuk membuat kaleng Pepsi.
Biaya Tenaga Kerja langsung ( Direct Manufaktur Labor
Costs)
 kompensasi atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang
dapat dilacak ke objek biaya dengan cara ekonomis.
Contoh: gaji pekerja pada lini perakitan yang mengkonversi bahan
baku yang dibeli menjadi barang jadi.
Biaya Manufaktur Tidak Langsung/Biaya Pabrikase/Biaya
Overhead Pabrik (Indirect Manufacturing Costs
/Manufacturing Overhead Costs/Factory Overhead
Costs)
 seluruh biaya manufaktur yang terkait dengan
objek biaya, namun tidak dapat dilacak ke objek
biaya secara ekonomis.
Contoh: biaya tenaga listrik, perlengkapan, bahan baku tidak langsung,
biaya tenaga kerja tidak langsung
Biaya Persediaan (Inventoriable Costs)
Biaya yang bisa masuk ke persediaan adalah: seluruh biaya
yang diperlakukan sebagai aset ketika terjadi dan
selanjutnya menjadi harga pokok penjualan ketika produk
itu dijual.
BBL
TKL
BOP
PERSEDIA
AN
BARANG
DALAM
PROSES
PERSEDIA
AN
BARANG
JADI
HPP
terjual
• Sektor Manufaktur :
 seluruh biaya manufaktur merupakan biaya yang dapat
dimasukkan sebagai persediaan atau biaya persediaan.
Penyelarasan beban terhadap pendapatan (Matching of
revenues and expenses):
Menganggap biaya manufaktur sebagai persediaan
pada periode ketika diproduksi dan baru mengakhirinya
sebagai beban atas harga pokok penjualan proses
manufaktur itu pada periode ketika terjual.
Sektor Perdagangan:
 biaya persediaan adalah biaya pembelian
barang yang akan dijual kembali dalam bentuk
yang sama.
Sektor Jasa:
 tidak ada biaya yang dapat dimasukkan ke
persediaan.
BIAYA PERIODIK (PERIOD COSTS)
• Adalah seluruh biaya pada laporan laba rugi selain
harga pokok penjualan.
• Diperlakukan sebagai beban periode ketika
terjadinya karena diharapkan memberi manfaat
pada periode berjalan dan diperkirakan tidak akan
memberi manfaat lagi pada periode berikutnya.
HUBUNGAN BIAYA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
BALANCE SHEET
INCOME
STATEMENT
Inventoriable Cost
DIRECT
MATERIAL
INVENTORY
WORK IN
PROCESS
INVENTORY
FINISHED
GOODS
INVENTORY
REVENUE
deduct
COST OF
GOODS SOLD
Equal Gross Margin
deduct
PERIOD
COSTS
Equal Operating Income
Direct
Manufactur
Labor Costs
Indirect
Manufacturing
Costs
Direct material
Costs
When sales occur
HUBUNGAN BIAYA PADA PERUSAHAAN
DAGANG
BALANCE SHEET
INCOME
STATEMENT
MERCHANDISE
PURCHASES INVENTORY
REVENUES
Deduct
COST OF
GOODS SOLD
Equal Gross Margin
Equal Operating Income
Inventoriable
Costs
PERIOD
COSTS
When sales
occur
PRIME COSTS &
CONVERSION COSTS
Prime Costs (Biaya Utama):
adalah seluruh biaya manufaktur langsung
(biaya bahan baku langsung+biaya tenaga kerja
manufaktur langsung).
Semakin besar proporsi biaya utama pada struktur biaya suatu
perusahaan manufaktur, semakin yakin manajer pada akurasi biaya
dari berbagai objek biaya seperti produk.
Conversion Cost ( Biaya Konversi):
adalah seluruh biaya manufaktur selain biaya bahan baku
langsung. Biaya ini menunjukkan seluruh biaya
manufaktur yang terjadi untuk mengubah bahan baku
menjadi barang jadi.
• Beberapa perusahaan manufaktur menggunakan biaya
konversi untuk menyederhanakan perhitungan.
• Dua klasifikasi biaya yang digunakan yaitu :
Biaya bahan baku langsung + biaya konversi.
• Biasanya digunakan pada pabrik manufaktur yang
terintegrasi komputer sehingga hanya memiliki sedikit
pekerja, sehingga biaya tenaga kerja langsung
angkanya akan relatif kecil dan sulit dilacak pada
produk.
CONTOH ARUS BIAYA PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
WORK IN PROCESS
Beg.Balance 30.000 495.000
Dir.material 200.000
Dir.labor 105.500
Indir.MC 194.500
End.Balance 35.000
FINISHED GOODS
10.000
495.000
15.000
COST OF GOODS
SOLD
490.000
490.000
PERHITUNGAN ARUS BIAYA
• Biaya Bahan Baku Langsung:
Persediaan awal BBL
Pembelian BBL
Bahan Baku Tersedia untuk digunakan
Persediaan akhir BBL
Bahan Baku Langsung Digunakan
• Barang Dalam Proses:
Persediaan Barang Dalam Proses awal
Biaya Manufaktur terjadi tahun berjalan
Biaya Manufaktur Total untuk diperhitungkan
Persediaan Barang Dalam Proses Akhir
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)
• Barang Jadi:
Persediaan awal Barang Jadi
Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)
Barang tersedia untuk dijual
Persediaan Akhir Barang Jadi
Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
5 KOMPONEN DARI HARGA
POKOK PENJUALAN
1. Bahan Baku langsung
2. Tenaga Kerja Langsung
3. Biaya Overhead Pabrik
4. Persediaan Barang Dalam Proses
5. Persediaan Barang Jadi
Sistem Akuntansi Biaya
• Yaitu sistem untuk mengolah data biaya menjadi
informasi mengenai biaya total dan biaya per unit.
• Suatu perusahaan dapat menggunakan salah satu
dari ketiga sistem biaya, yaitu:
1. Sistem biaya sesungguhnya (actual cost system,
historical cost system)
2. Sistem biaya normal (normal cost system).
3. Sistem biaya standar (standard cost system)
Sistem biaya sesungguhnya
• Perusahaan membebankan biaya produksi
sesungguhnya atas semua sumber-sumber yang
digunakannya dalam kegiatan produksi.
• Penentuan biaya total dan biaya perunit didasarkan
atas biaya sesungguhnya.
• Hanya dapat digunakan dalam metode biaya proses.
• Hanya dapat digunakan untuk tujuan penentuan
biaya (biaya total dan biaya perunit).
Sistem biaya normal
• Perusahaan membebankan biaya utama sebesar
biaya sesungguhnya dan biaya overhead pabrik
berdasar tarif biaya yang ditentukan di muka.
• Penentuan biaya total dan biaya perunit
berdasarkan biaya normalnya.
• Tarif biaya overhead = anggaran biaya
overhead pabrik dalam periode tertentu dibagi
dengan anggaran aktivitas periode tersebut.
• Dapat digunakan untuk metode biaya proses dan
metode biaya pesanan.
• Dapat digunakan untuk tujuan penentuan biaya
produk lebih akurat dan tepat waktu.
• Bermanfaat untuk perencanaan, pembuatan
keputusan dan pengendalian BOP.
Sistem biaya standar
• Perusahaan membebankan semua biaya produksi
berdasarkan biaya standar yang telah ditentukan di muka.
• Biaya standar
 biaya yang ditentukan di muka yang mencerminkan
biaya yang seharusnya untuk menghasilkan produk atau
melaksanakan kegiatan tertentu.
• Biaya produksi standar
 ditentukan di muka berdasarkan standar kuantitas atau
kapasitas untuk menghasilkan satu unit produk dikalikan
harga atau tarif standarnya.
• Dapat digunakan untuk metode biaya proses
maupun metode biaya pesanan.
• Dapat digunakan untuk tujuan penentuan biaya
produk lebih akurat dan tepat waktu.
• Bermanfaat untuk perencanaan, pembuatan
keputusan, dan pengendalian semua elemen biaya
produksi.
METODE PEMBIAYAAN (COSTING)
Terdapat dua metode pembiayaan yang
mempengaruhi besarnya biaya total dan biaya
perunit, yaitu:
1. Metode Costing penuh (Full Costing, Absorption
Costing)
2. Metode Costing variabel (Variable Costing, Marginal
Costing)
METODE COSTING PENUH
(FULL COSTING)
Adalah metode costing yang memasukkan semua biaya
produksi, baik biaya produksi variabel, maupun biaya
produksi tetap ke dalam biaya produk.
Dalam metode costing ini biaya produk mencakup:
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik variabel
4. Biaya overhead pabrik tetap.
• Menggunakan pendekatan penggolongan biaya
fungsional yang menggolongkan biaya ke dalam
biaya produksi dan biaya non produksi.
• Dalam penyusunan laporan laba rugi, metode costing
penuh menggunakan laporan laba rugi fungsional.
• Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada berbagai
pihak eksternal perusahaan.
METODE COSTING VARIABEL
(VARIABLE COSTING)
Adalah metode costing yang hanya memasukkan
biaya produksi variabel ke dalam biaya produk.
Dalam metode costing ini biaya produk mencakup:
1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik variabel
• Menggunakan pendekatan penggolongan biaya
variabilitas yang menggolongkan biaya ke dalam
biaya variabel dan biaya tetap.
• Dalam penyusunan laporan laba rugi, metode costing
variabel menggunakan laporan laba rugi kontribusi
(contribution margin).
• Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada pihak
internal perusahaan yang menggunakan informasi
laba kontribusi untuk perencanaan, pembuatan
keputusan dan pengendalian.
Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode
costing penuh
PT ABC
Laporan laba Rugi Fungsional
Tahun 2014
Pendapatan 18.000.000
Harga Pokok Penjualan 10.000.000
Laba Bruto Penjualan 8.000.000
Biaya Non Produksi:
Biaya pemasaran 3.000.000
Biaya Adm.&Umum 2.000.000
5.000.000
Laba Bersih 3.000.000
Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode costing variabel
PT XYZ
Laporan Laba Rugi Kontribusi
Tahun 2014
Pendapatan 30.000.000
Biaya Variabel:
Harga Pokok Penjualan Variabel:
Biaya Bahan Baku 3.000.000
Biaya Tenaga Kerja langsung 2.000.000
Biaya overhead Pabrik Variabel 5.000.000
Jumlah HPP Variabel 10.000.000
Biaya pemasaran variabel 3.500.000
Biaya Adm.&Umum Variabel 1.500.000
Jumlah Biaya Variabel 15.000.000
LABA KONTRIBUSI (Contribution Margin) 15.000.000
Biaya Tetap:
Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.000.000
Biaya Pemasaran Tetap 1.000.000
Biaya Adm.& Umum Tetap 2.000.000 5.000.000
LABA BERSIH 10.000.000
METODE PENGUMPULAN HARGA
POKOK PRODUK
Ditentukan oleh cara produksi:
1. Produksi atas dasar pesanan, menggunakan Job
Order Cost Method
 biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan
tertentu.
2. Produksi massa, menggunakan Process Cost
Method
 biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode
tertentu.
SELESAI
COST ACCOUNTING
JOB ORDER COSTING
MATERI-3
ISTILAH-ISTILAH DALAM KONSEP DASAR
AKUNTANSI BIAYA
 Objek biaya (cost object)  sesuatu yang akan diukur
biayanya, contoh: sebuah produk seperti komputer, atau
jasa seperti biaya perbaikan komputer.
 Biaya langsung dari suatu objek biaya (direct cost of
a cost object)  biaya yang terkait dengan suatu objek
biaya yang dapat dilacak ke objek biaya tersebut dengan
cara yang layak secara ekonomi (efektif biaya).
 Biaya tidak langsung dari suatu objek biaya (indirect
cost of a cost object)  biaya yang terkait dengan
suatu objek biaya tetapi tidak dapat dilacak ke objek
biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi
(efektif biaya). Biaya tidak langsung dialokasikan ke objek
biaya dengan metode pengalokasian biaya.
COST ASSIGMENT (PEMBEBANAN BIAYA)
Merupakan istilah yang umum digunakan untuk
melakukan pembebanan biaya ke objek biaya,
baik yang merupakan biaya langsung maupun
biaya tidak langsung.
Biaya
Langsung
Biaya tidak
langsung
Objek
Biaya
Pembebanan Biaya
(Cost Assigment)
Penelusuran biaya
(Cost Tracing)
Alokasi biaya
(cost allocation)
KARAKTERISTIK USAHA PERUSAHAAN YANG
PRODUKSINYA BERDASARKAN PESANAN
1. Proses pengolahan produk terjadi secara
terputus-putus. Jika pesanan yang satu selesai
dikerjakan, proses produksi dihentikan dan
mulai dengan pesanan berikutnya.
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan oleh pemesan. Dengan
demikian, antara pesanan yang satu dengan
yang lainnya mempunyai variasi yang berbeda-
beda.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan,
bukan untuk memenuhi persediaan gudang.
KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK
PESANAN
1. Digunakan jika perusahaan memproduksi berbagai
macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan
dan setiap jenis produk perlu dihitung harga
pokoknya secara individual.
2. Biaya produksi harus dipisahkan menjadi dua
golongan pokok, yaitu biaya produksi langsung dan
biaya produksi tidak langsung.
3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya
produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya
overhead pabrik.
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan
sebagai harga pokok pesanan tertentu
berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi.
Sedangkan biaya overhead pabrik
diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan
berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
5. Harga Pokok perunit produk dihitung pada saat
pesanan selesai diproduksi dengan cara
membagi jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan
jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
pesanan yang bersangkutan.
TUJUH LANGKAH PROSES PEMBEBANAN BIAYA
KE SEBUAH PESANAN.
Langkah 1: Identifikasi pesanan (job order) yang dipilih
sebagai objek biaya.
Langkah 2: Identifikasi biaya langsung pesanan itu.
Langkah 3: Pilih dasar alokasi biaya yang digunakan untuk
mengalokasikan biaya tidak langsung ke
pesanan itu.
Langkah 4: Identifikasi biaya tidak langsung yang terkait
dengan setiap dasar alokasi biaya.
Langkah 5: Hitung tarif perunit dari setiap dasar alokasi
biaya yang digunakan untuk mengalokasikan
biaya tidak langsung ke pesanan.
Langkah 6: Hitung biaya tidak langsung yang dialokasikan
ke pesanan.
Langkah 7: Hitung biaya total pesanan dengan
menambahkan seluruh biaya langsung dan
tidak langsung yang dibebankan ke pesanan
JOB ORDER COSTING (SISTEM PERHITUNGAN
BIAYA BERDASARKAN PESANAN)
  biaya produksi diakumulasikan untuk
setiap pesanan (job) yang terpisah.
  suatu pesanan adalah output yang
diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan
pelanggan tertentu atau untuk mengisi
kembali suatu item persediaan.
  Rincian mengenai suatu pesanan dicatat
dalam kartu biaya pesanan (job cost sheet),
yang dapat berbentuk kertas atau elektronik.
KARTU BIAYA PESANAN (JOB COST SHEET)
 Setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan
rincian untuk satu pesanan tertentu saja.
 Isi dan pengaturan dari kartu biaya pesanan
berbeda dari satu bisnis ke bisnis lain.
 Contoh kartu biaya pesanan :
Rayburn Company Pesanan
no.5574
Untuk: Lawrenceville Construction & Co Tanggal dipesan:
10/1
Produk: papan pengering mapel no.14 Tanggal mulai
dikerjakan : 14/1
Spesifikasi :12’x20”x1” pelitur bening Tanggal dibutuhkan
: 22/1
Jumlah : 10 Tanggal selesai :
18/1
BAHAN BAKU LANGSUNG
TANGGAL No. Permintaan Jumlah
14/1
17/1
18/1
516
531
544
$1.420,00
780.00
310.00
$2.510,00
TENAGA KERJA LANGSUNG
TANGGAL JAM BIAYA JUMLAH
14/1
15/1
16/1
17/1
18/1
40
32
36
40
48
196
$320,00
256,00
288,00
320,00
384,00
$1.568,00
OVERHEAD PABRIK DIBEBANKAN
TANGGAL JAM/MESIN BIAYA JUMLAH
14/1
16/1
17/1
16,2
10,0
3,2
29,4 X $40
$648,00
400,00
128,00
$1.176,00
JURNAL PADA JOB ORDER COSTING
 Perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan
delapan tipe ayat jurnal akuntansi , yaitu:
1. Pembelian bahan baku
2. Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik
3. Pengakuan biaya overhead pabrik
4. Penggunaan bahan baku
5. Distribusi beban gaji tenaga kerja
6. Pembebanan estimasi biaya overhead
7. Penyelesaian pesanan
8. Penjualan produk.
TIGA BAGIAN YANG SALING BERHUBUNGAN DALAM
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN
1. Akuntansi bahan baku : memelihara catatan
persediaan bahan baku, membebankan bahan baku
langsung ke pesanan, dan membebankan bahan
baku tidak langsung ke overhead.
2. Akuntansi tenaga kerja ; memelihara akun-akun
yang berhubungan dengan beban gaji,
membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan
dan membebankan tenaga kerja tidak langsung ke
overhead.
3. Akuntansi overhead: mengakumulasikan biaya
overhead, memelihara catatan terinci atas
overhead, dan membebankan sebagian dari
overhead ke setiap pesanan.
AKUNTANSI UNTUK BAHAN BAKU PADA JOB ORDER
COSTING
PEMBELIAN BAHAN BAKU
 Kuantitas dan harga per unit dari setiap
pembelian dicatat dalam kartu catatan
bahan baku.
 Satu kartu digunakan untuk setiap jenis
bahan baku.
 Kartu catatan bahan baku berfungsi sebagai
buku pembantu yang mendukung akun
bahan baku.
Contoh transaksi:
Rayburn company menerima pengiriman
senilai $25.000 untuk bahan baku yang dibeli
pada tanggal 9 Januari. Ayat jurnal sbb:
Bahan baku $25.000
Utang usaha $25.000
PENGGUNAAN BAHAN BAKU
 Bahan baku langsung untuk suatu pesanan
dikeluarkan ke pabrik berdasarkan bukti
permintaan bahan baku (materials
requisitions) yang berisi spesifikasi nomor
pesanan, tipe serta jumlah bahan baku yang
diperlukan.
 Satu kopi dari bukti permintaan bahan baku
dikirimkan ke bagian gudang yang
mengumpulkan item yang dimaksud.
 Kuantitas dan biaya dari setiap item dicatat
dalam bukti permintaan dan diposting ke kartu
catatan bahan baku.
 Satu salinan lagi dikirimkan ke departemen biaya,
dimana semua salinan diurutkan berdasarkan nomor
pesanan dan dicatat setiap hari atau setiap minggu ke
bagian bahan baku dari kartu biaya pesanan.
 Aliran bahan baku langsung dari gudang ke pabrik
dipertanggungjawabkan sebagai transfer biaya dari
Bahan Baku ke Barang dalam Proses. Sering dilakukan
dalam bentuk ikhtisar di akhir suatu bulan atau periode.
 Jika bahan baku untuk suatu pesanan dikembalikan ke
gudang karena tidak terpakai, maka akun Bahan Baku
di debit dan akun Barang Dalam Proses dikredit, serta
kartu catatan bahan baku dan kartu biaya pesanan
disesuaikan.
 Bukti permintaan bahan baku juga digunakan untuk
mengeluarkan bahan baku tidak langsung maupun
perlengkapan.
 Jika tidak digunakan di pabrik, perlengkapan yang
dipakai dibebankan ke akun beban pemasaran
atau administrasi.
 Jika digunakan di pabrik, maka perlengkapan atau
bahan baku tidak langsung tersebut dibebankan ke
akun pengendali overhead pabrik.
 Rincian dari biaya overhead juga diposting ke akun
buku pembantu overhead berupa kertas kerja
analisis overhead pabrik (factory overhead analysis
sheet).
Contoh transaksi:
Total bahan baku langsung yang diminta
selama bulan Januari di Rayburn Company
adalah sebesar $31.000, terdiri atas $2.510
untuk pesanan no.5574, $24.070 untuk
pesanan no.5575 dan $4.420 untuk pesanan
no.5576.
Jurnal ikhtisarnya adalah:
Barang Dalam Proses $31.000
Bahan Baku
$31.000
Perlengkapan senilai $6.000 dikeluarkan dari
gudang selama bulan Januari di Rayburn
Company.
Ayat jurnalnya sebagai berikut:
Pengendali overhead pabrik $6.000
Bahan Baku
$6.000
ALUR BAHAN BAKU YANG DIBELI DAN DIGUNAKAN
Utang usaha
25.000
Bahan Baku
persediaa
n
100.000
25.000
6.000
31.000
Barang dalam
Proses
31.000
Pengendali
Overhead Pabrik
6.000
Pesanan
no.5574=
$2.510
Pesanan
no.5575=
$24.070
Pesanan
no.5576=
$4.420
AKUNTANSI TENAGA KERJA
 Dibanyak perusahaan, mesin absensi mencatat
waktu kedatangan dan waktu pulang dari setiap
karyawan pada kartu absen individual yang bisa
berbentuk kertas atau elektronik.
 Untuk mengidentifikasikan biaya tenaga kerja
langsung dan tidak langsung, setiap karyawan
membuat satu atau lebih kartu jam kerja
karyawan setiap hari, yang menunjukkan waktu
yang dihabiskan oleh seorang pekerja untuk
suatu pesanan tertentu (tenaga kerja langsung)
atau untuk tugas-tugas lain (tenaga kerja tidak
langsung).
 Dari kartu jam kerja, dihitung biayanya dan
diikhtisarkan secara periodik, dan jumlah jam kerja
setiap karyawan yang tertera di kartu jam kerja
dicocokkan dengan jumlah jam kerja menurut kartu
absen.
BIAYA TENAGA KERJA YANG TERJADI
Contoh transaksi:
Rayburn Company membayar pekerja pabrik hanya
satu kali setiap bulan. Beban gaji pabrik sebesar
$31.000 dihitung dan dicatat pada tanggal 31
Januari (dan akan dibayar di awal bulan Februari).
Ayat Jurnal umumnya adalah sebagai berikut:
Beban Gaji $31.000
Beban Gaji Yang Masih Harus Dibayar
$31.000
BIAYA TENAGA KERJA YANG DIDISTRIBUSIKAN
 Kebanyakan perusahaan mendistribusikan biaya
tenaga kerjanya secara bulanan, kartu jam kerja
karyawan diurutkan berdasarkan pesanan, datanya
dimasukkan ke dalam kartu biaya pesanan dan dicatat
menggunakan ayat jurnal umum dalam bentuk ikhtisar.
Contoh transaksi:
Kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung di Rayburn
untuk bulan Januari totalnya adalah sebesar $1.568
untuk pesanan no.5574, $22.832 untuk pesanan
no.5575 dan $2.600 untuk pesanan no.5576. Tenaga
kerja tidak langsung totalnya adalah sebesar $4.000.
Ayat jurnalnya adalah sbb:
Barang Dalam Proses $27.000
Beban Gaji $27.000
Pengendali Overhead $ 4.000
Beban Gaji $ 4.000
ALUR TENAGA KERJA YANG TERJADI DAN
DIDISTRIBUSIKAN
Beban gaji yang
msh hrs dibyr Beban gaji
Barang
Dalam
Proses
Pengendali
overhead pabrik
31.000
31.000
4.000
27.000
27.000
4.000
Pesanan No.5574
$1.568
Pesanan No.5575
$22.832
Pesanan
No.5576
$2.600
AKUNTANSI UNTUK BIAYA OVERHEAD PABRIK
 Overhead pabrik terdiri atas semua biaya
yang tidak dapat ditelusuri langsung ke
pesanan tetapi terjadi dalam proses produksi
(di luar pemasaran dan administrasi).
 Biaya overhead diakumulasikan tanpa
mengacu ke pesanan tertentu, dan total
biaya overhead kemudian dialokasikan ke
semua pesanan.
BIAYA OVERHEAD AKTUAL
 Beberapa biaya overhead aktual seperti bahan
baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak
langsung, dicatat pada saat terjadinya. Lainnya
seperti penyusutan dan asuransi yang jatuh
tempo, dicatat hanya melalui jurnal penyesuaian
yang dibuat di akhir periode akuntansi.
Contoh transaksi:
Rayburn Company menghitung penyusutan pabrik
sebesar $4.929 dan asuransi pabrik yang sudah
jatuh tempo sebesar $516 untuk bulan tersebut.
Ayat jurnal untuk biaya tersebut adalah sbb:
Pengendali overhead pabrik $4.929
Akm.penyusutan-mesin $4.929
Pengendali Overhead Pabrik $516
Asuransi Dibayar Dimuka $516
ESTIMASI BIAYA OVERHEAD YANG
DIALOKASIKAN
Beberapa jenis biaya overhead:
1. Bersifat tetap tanpa mempedulikan jumlah
produksi, contoh: sewa dan asuransi.
2. Bervariasi dengan kuantitas produksi, contoh:
listrik, pelumas.
3. Bersifat tidak rutin atau musiman, contoh:
pembersihan besar-besaran  memberikan manfaat
bagi seluruh proses produksi tetapi biayanya bisa saja
terjadi ketika beberapa pesanan ada dalam produksi
dan tidak terjadi pada waktu yang lain.
Untuk mengatasi kesulitan dari akuntansi biaya overhead,
semua biaya overhead didistribusikan ke semua
pesanan. Jumlah yang dibebankan sesuai dengan
proporsi dari suatu aktivitas seperti penggunaan
tenaga kerja langsung, penggunaan mesin, waktu
proses, dll.
Aktivitas yang dipilih disebut dasar alokasi overhead
(overhead allocation base).
Tarif Overhead = Total overhead
Total Dasar Alokasi Overhead
Overhead Pabrik Dibebankan = Tarif overhead ditentukan
sebelumnya x jumlah dasar alokasi yang digunakan oleh
suatu pesanan
Tarif Overhead ditentukan sebelumnya = Estimasi Total overhead
Estimasi Total Dasar Alokasi
Overhead
Beberapa biaya overhead baru akan diukur, lama setelah
banyak pesanan diselesaikan, sehingga overhead
aktual tidak dapat dibebankan ke pesanan secara tepat
waktu, untuk itu diperlukan estimasi.
Contoh transaksi:
Rayburn Company menentukan bahwa hubungan yang
paling kuat adalah antara jam mesin dengan overhead
pabrik. Diperkirakan untuk tahun itu jam mesin = 7.500,
overhead pabrik = $300.000. Sehingga tarif overhead
ditentukan sebelumnya = $300.000/7.500= $40 per jam
mesin.
Catatan mesin Rayburn menunjukkan total 29,4 jam mesin
untuk pesanan no.5574, total 250,6 jam mesin untuk
pesanan no.5575, total 50 jam mesin untuk pesanan
no.5576.
Untuk pesanan no.5574 overhead dibebankan = 29,4 x
$40= $1.176, dicatat dalam kartu biaya pesanan.
Total jam mesin yang digunakan di bulan Januari = 330 jam.
Overhead dibebankan bulan Januari = 330 x$40= $13.200
Ayat jurnal sbb:
Barang Dalam Proses $13.200
Overhead pabrik dibebankan $13.200
Overhead pabrik dibebankan biasanya ditutup ke
pengendali overhead pabrik pada akhir tahun.
Diasumsikan Rayburn company menutup
overhead pabrik dibebankan setiap bulan.
Ayat jurnal penutup :
Overhead pabrik dibebankan $13.200
Pengendali overhead pabrik
$13.200
 Saldo debit sebesar $2.245 di pengendali
overhead pabrik mengindikasikan bahwa
overhead yang terjadi melebihi jumlah yang
dibebankan, yaitu overhead yang dibebankan
terlalu rendah sebesar $2.245. Hal ini
diinterpretasikan sebagai varians biaya yang
tidak menguntungkan.
 Jika saldo overhead di akhir tahun kecil,
biasanya saldo tersebut ditransfer ke Harga
Pokok Penjualan di akhir tahun.
ALUR OVERHEAD AKTUAL YANG TERJADI DAN
ESTIMASI OVERHEAD DIBEBANKAN
Pengendali
overhead
Overhead
pabrik
dibebankan
Barang dalam
proses
6.000
6000 13.200
13.200
13.200
Pesanan
no.5574
$1.176
Pesanan no.5575
$10.024
Pesanan no.5576
$2.000
Bahan Baku
Beban gaji
Akm.peny.
4000
Ass.dibyr
dimuka
4.929
516
4000
516
4.929
15.445
13.200
2.245
Jurnal
penutup
AKUNTANSI BARANG JADI DAN PRODUK YANG
DIJUAL
 Suatu pesanan untuk pelanggan tertentu dapat
dikirimkan langsung ketika pesanan sudah
diselesaikan sehingga tidak pernah dibukukan
sebagai persediaan barang jadi.
Contoh transaksi:
Rayburn company menyelesaikan pesanan no.5574
dan pesanan no.5575 selama bulan Januari dengan
biaya masing-masing $5.254 dan $56.926. Pesanan
no.5574 dikirimkan langsung ke pelanggan pada
tanggal 18 Januari dengan harga jual $7.860.
Pesanan no.5575 belum dikirim ke pelanggan.
Ayat jurnal adalah sbb:
Piutang usaha $7.860
Penjualan $7.860
Harga Pokok Penjualan $5.254
Barang Dalam Proses $5.254
Barang Jadi $56.926
Barang dalam Proses $56.926
Pada tanggal 30 Januari, Rayburn Company
mengirimkan barang jadi senilai $52.300 yang terdiri
atas sebagian dari pesanan no.5575 dan sebagian
dari pesanan sebelumnya, dengan harga jual =
$70.000
Ayat Jurnal sbb:
Piutang usaha $70.000
Penjualan $70.000
Harga Pokok Penjualan $52.300
Barang jadi $52.300
SELESAI

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamNinnasi Muttaqiin
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiyy rahmat
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013Cep Fathurrahman
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even pointTri Yulianto
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 

Mais procurados (20)

Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 20133 manajemen-kas materi 21 04 2013
3 manajemen-kas materi 21 04 2013
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 

Semelhante a Akuntansi Biaya 1#5

Semelhante a Akuntansi Biaya 1#5 (20)

Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptx
 
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi BiayaSistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Biaya
 
Klasifikasi biaya
Klasifikasi biayaKlasifikasi biaya
Klasifikasi biaya
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
1.-Pengertian-Akuntansi-biaya_.ppt
 
Akuntansi Biaya 1.pptx
Akuntansi Biaya 1.pptxAkuntansi Biaya 1.pptx
Akuntansi Biaya 1.pptx
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Akuntansi biaya - 1
Akuntansi biaya - 1Akuntansi biaya - 1
Akuntansi biaya - 1
 
1-konsep-akuntansi-biaya.ppt
1-konsep-akuntansi-biaya.ppt1-konsep-akuntansi-biaya.ppt
1-konsep-akuntansi-biaya.ppt
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
1 konsep-akuntansi-biaya
1 konsep-akuntansi-biaya1 konsep-akuntansi-biaya
1 konsep-akuntansi-biaya
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
1_Biaya Pengantar.ppt.pdf
1_Biaya Pengantar.ppt.pdf1_Biaya Pengantar.ppt.pdf
1_Biaya Pengantar.ppt.pdf
 
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen PendidikanKonsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
 
Akuntansi untuk perusahaan manufaktur
Akuntansi untuk perusahaan manufakturAkuntansi untuk perusahaan manufaktur
Akuntansi untuk perusahaan manufaktur
 
konsep biaya
konsep biayakonsep biaya
konsep biaya
 
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Konsep Dasar Akuntansi BiayaKonsep Dasar Akuntansi Biaya
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
 
Present
PresentPresent
Present
 

Mais de Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Último

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 

Último (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Akuntansi Biaya 1#5

  • 1. Konsep Akuntansi Biaya & Pengertian Biaya Cost Accounting – Materi 1
  • 2. SISTEM AKUNTANSI Sistem Akuntansi: Transaksi Proses Data InformasiLAPORAN
  • 3. DUA TIPE POKOK AKUNTANSI Dua Tipe Pokok Akuntansi: 1.Akuntansi Keuangan  informasi untuk pihak external 2.Akuntansi Manajemen  informasi untuk pihak internal
  • 4. • Pihak Eksternal  Pemegang saham, kreditur, pemerintah, dll. • Pihak Internal  Manajer produksi, manajer penjualan, dll
  • 5. PERBEDAAN MANAGEMENT ACCOUNTING DENGAN FINANCIAL ACCOUNTING AKUNTANSI MANAJEMEN AKUNTANSI KEUANGAN Tujuan informasi Membantu manajer mengambil keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan Menyajikan informasi keuangan perusahaan kepada para investor, bank, pemerintah dan pihak lainnya Pengguna utama Manajer dalam perusahaan Pihak eksternal seperti investor, bank & pihak lainnya Fokus dan penekanan Orientasi masa depan Orientasi masa lalu Aturan pengukuran & pelaporan Tidak harus sesuai GAAP, didasarkan pada analisa cost & benefit Laporan keuangan disusun sesuai GAAP & diaudit oleh eksternal auditor
  • 6. PERBEDAAN MANAGEMENT ACCOUNTING DENGAN FINANCIAL ACCOUNTING AKUNTANSI MANAJEMEN AKUNTANSI KEUANGAN Rentang waktu & jenis laporan Rentang waktu bervariasi, dapat berupa financial atau non financial report berdasarkan produk, departemen, wilayah dan strategi Laporan keuangan tahunan atau kuartalan, mencakup perusahaan secara keseluruhan Implikasi perilaku Didesain untuk mempengaruhi perilaku manajer dan karyawan lainnya Terutama melaporkan kejadian ekonomi namun juga mempengaruhi perilaku karena kompensasi manajer sering didasarkan pada laporan keuangan.
  • 7. PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya Objek kegiatan akuntansi biaya  Biaya
  • 9. TUJUAN POKOK COST ACCOUNTING TUJUAN POKOK COST ACCOUNTING: 1. Penentuan harga pokok produk 2. Pengendalian biaya 3. Pengambilan keputusan khusus
  • 10. PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK Mencatat, menggolongkan & meringkas biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang disajikan adalah biaya historis. Ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen teras dan pihak eksternal. Tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang lazim
  • 11. PENGENDALIAN BIAYA  Memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya terjadi.  Analisa penyimpangan biaya.  Menyajikan informasi mengenai penyebab terjadinya selisih tersebut.  Melakukan tindakan koreksi jika diperlukan
  • 12. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS Menyangkut masa yang akan datang Bertugas menyediakan biaya masa yang akan datang (future costs) Merupakan hasil dari suatu proses peramalan (forecasting)
  • 13. PENGERTIAN BIAYA Dalam arti sempit : Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aset (disebut juga dengan harga pokok). Dalam arti luas : Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi, untuk tujuan tertentu.
  • 14. Jika pengorbanan sumber ekonomi tidak menghasilkan manfaat, maka pengorbanan tersebut merupakan rugi.
  • 15. COST (biaya) VS EXPENSE (beban) COST VS EXPENSES Contoh: Pembelian bahan baku secara tunai  sumber daya perusahaan diubah dari kas menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan biaya tertentu, tetapi belum menjadi beban. Perusahaan menjual barang jadi yang terbuat dari bahan baku tersebut  biaya dari bahan baku dibukukan sebagai beban di laporan laba rugi. Setiap beban adalah biaya, tetapi tidak setiap biaya adalah beban contoh: aset adalah biaya, tetapi bukan (belum menjadi) beban.
  • 16. PERUSAHAAN MANUFAKTUR Kegiatan pokok perusahaan manufaktur: Mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
  • 17. PERUSAHAAN MANUFAKTUR Dua fungsi pokok di perusahaan manufaktur: 1. Fungsi produksi Mengolah bahan baku menjadi produk jadi 2. Fungsi pemasaran Memasarkan produk jadi Untuk koordinasi kedua fungsi pokok tersebut dibentuk fungsi administrasi & umum
  • 18. Proses Produksi Perusahaan Manufaktur B. PULP B. KERTAS B.PENYEMPURNAAN B. GUDANG SERVICE DEPT. Disimpan sampai barang terjual Bahan Baku: •Jerami •Ampas Tebu •Merang Bahan Penolong: •Soda Bahan Baku: •Pulp •Pulp kayu Bahan Penolong: •Tepung •Kaolin •Zat warna Bahan Baku: •Kertas Kegiatan: •Setrika •Potong •Bungkus
  • 19. KONSEP BIAYA 5 cara penggolongan biaya: 1. Atas dasar objek pengeluaran 2. Atas dasar fungsi pokok di dalam perusahaan 3. Atas dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai 4. Atas dasar perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan 5. Atas dasar jangka waktu manfaatnya
  • 20. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR OBJEK PENGELUARAN “Nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya.” Contoh: Nama objek pengeluaran adalah ‘bahan bakar’, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut dengan ‘biaya bahan bakar’.
  • 21. Penggolongan biaya atas dasar fungsi pokok dalam perusahaan 3 kelompok biaya : 1.Biaya Produksi/biaya pabrik/biaya manufaktur, merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objeknya biaya produksi dibagi menjadi 3 yaitu :  Biaya bahan baku langsung  Biaya tenaga kerja langsung  Biaya overhead pabrik
  • 22. Prime Costs (biaya utama) : BAHAN BAKU LANGSUNG + TENAGA KERJA LANGSUNG Conversion Costs (biaya konversi): TENAGA KERJA LANGSUNG + OVERHEAD PABRIK
  • 23. 2. Biaya Pemasaran, merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contoh: biaya iklan, biaya promosi. 3. Biaya Administrasi & Umum, merupakan biaya- biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh : biaya gaji karyawan bagian keuangan.
  • 24. Commercial expenses (biaya komersial): BIAYA PEMASARAN + BIAYA ADM.UMUM
  • 25. PENGGOLONGAN BIAYA ATAS DASAR HUBUNGAN BIAYA DENGAN SESUATU YANG DIBIAYAI “Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen.” Biaya menurut hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai terdiri atas : 1. Biaya langsung 2. Biaya tidak langsung
  • 26. BIAYA LANGSUNG Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Hubungan dengan produk Hubungan dengan departemen -Biaya Bahan Baku -Biaya Tenaga Kerja langsung Semua biaya yang terjadi didalam departemen tersebut
  • 27. BIAYA TIDAK LANGSUNG Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Hubungan dengan produk Hubungan dengan departemen Biaya overhead Pabrik (Factory Overhead Costs) Biaya yang terjadi di suatu departemen, tapi manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen, contoh biaya listrik
  • 28. Biaya tidak langsung juga dapat dibedakan atas: 1. Common Cost ( Biaya Bersama), yaitu biaya dari fasilitas atau jasa yang digunakan oleh dua atau lebih operasi. 2. Joint Cost (Biaya Gabungan), terjadi ketika produksi dari suatu produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindari.
  • 29. Penggolongan biaya sesuai dengan perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan Terdiri atas: 1. Biaya variabel 2. Biaya tetap 3. Biaya semivariabel
  • 30. • BIAYA VARIABEL, adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, upah lembur, biaya bahan bakar. • BIAYA TETAP, adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh : gaji direktur produksi, depresiasi, gaji supervisor, biaya sewa
  • 31. • BIAYA SEMI VARIABEL, adalah biaya yang memperlihatkan baik karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel Contoh : listrik yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan, air, gas, pemeliharaan & perbaikan mesin pabrik. Untuk tujuan analisis, biaya semivariabel harus dipisahkan menjadi komponen tetap dan komponen variabel.
  • 32. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya Terdiri atas: 1.Pengeluaran modal (Capital expenditures): Pengeluaran biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pada saat terjadinya dilaporkan sebagai aset. Dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara depresiasi, amortisasi.
  • 33. 2. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) :  Pengeluaran biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi di mana pengeluaran tersebut terjadi.  Pada saat terjadinya dilaporkan sebagai beban dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran beban tersebut.
  • 34. ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR Asumsi penyerapan biaya penuh (full absorption cost) - Kas - Aset yg dpt disusutkan -Utang usaha Biaya bahan baku yg dibeli Persediaan bahan baku Barang dalam proses: --Bahan baku langsung --Tenaga kerja langsung --Overhead dibebankan Biaya manufaktur lain2: -Tenaga kerja langsung -Overhead pabrik: Tenaga kerja tidak langsung Bahan baku tidak langsung Pemanasan Listrik Asuransi Penyusutan Biaya barang yang telah selesai Persediaan barang jadi Harga Pokok Penjualan Dibayar untuk Disimpan dalam bentuk Diminta untuk Dibayarkan/dialokasikan untuk Dipin dah kan ke ke
  • 35. METODE PENGUMPULAN HARGA POKOK PRODUK Ditentukan oleh cara produksi: 1. Produksi atas dasar pesanan, menggunakan Job Order Cost Method  biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu. 2. Produksi massa, menggunakan Process Cost Method  biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu.
  • 37. Sistem Akuntansi Biaya & Akumulasi Biaya Materi-2 Cost Accounting
  • 38. PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR, PERDAGANGAN DAN JASA • Perusahaan sektor manufaktur  membeli bahan baku serta komponen dan mengubahnya menjadi barang jadi. Contoh : perusahaan tekstil. • Perusahaan sektor perdagangan  membeli dan kemudian menjual produk yang berwujud tanpa melakukan perubahan bentuk dasarnya. Contoh : toko buku. • Perusahaan sektor jasa  menyediakan jasa atau produk tidak berwujud, seperti audit, nasihat hukum. Contoh: KAP, firma hukum, perusahaan asuransi.
  • 39. JENIS-JENIS PERSEDIAAN Jenis-jenis persediaan pada perusahaan sektor manufaktur: 1. Persediaan bahan baku langsung ( direct material inventory)  persediaan yang akan digunakan dalam proses manufaktur. 2. Persediaan Dalam Proses ( Work in Process Inventory)  Barang yang setengah dikerjakan dan belum sepenuhnya selesai. 3. Persediaan Barang Jadi ( Finished Goods Inventory)  Barang yang sepenuhnya selesai diproduksi tetapi belum terjual.
  • 40. • Persediaan pada perusahaan sektor perdagangan: Persediaan barang dagang (merchandising inventory)  persediaan produk dalam bentuk asli saat dibeli (tidak melakukan perubahan bentuk dasar) • Persediaan pada perusahaan sektor jasa : tidak menyimpan persediaan berwujud yang akan dijual
  • 41. BIAYA MANUFAKTUR Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material Cost) Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Manufactur Labor Cost) Biaya Overhead Pabrik/Biaya Manufaktur tidak langsung BIAYA MANUFAKTUR /BIAYA PRODUKSI
  • 42. BIAYA MANUFAKTUR Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material Costs)  biaya perolehan seluruh bahan baku yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam proses kemudian barang jadi) dan dapat dilacak ke objek biaya dengan cara ekonomis. Mencakup beban angkut, PPN serta bea masuk. Contoh: aluminium untuk membuat kaleng Pepsi. Biaya Tenaga Kerja langsung ( Direct Manufaktur Labor Costs)  kompensasi atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang dapat dilacak ke objek biaya dengan cara ekonomis. Contoh: gaji pekerja pada lini perakitan yang mengkonversi bahan baku yang dibeli menjadi barang jadi.
  • 43. Biaya Manufaktur Tidak Langsung/Biaya Pabrikase/Biaya Overhead Pabrik (Indirect Manufacturing Costs /Manufacturing Overhead Costs/Factory Overhead Costs)  seluruh biaya manufaktur yang terkait dengan objek biaya, namun tidak dapat dilacak ke objek biaya secara ekonomis. Contoh: biaya tenaga listrik, perlengkapan, bahan baku tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung
  • 44. Biaya Persediaan (Inventoriable Costs) Biaya yang bisa masuk ke persediaan adalah: seluruh biaya yang diperlakukan sebagai aset ketika terjadi dan selanjutnya menjadi harga pokok penjualan ketika produk itu dijual. BBL TKL BOP PERSEDIA AN BARANG DALAM PROSES PERSEDIA AN BARANG JADI HPP terjual
  • 45. • Sektor Manufaktur :  seluruh biaya manufaktur merupakan biaya yang dapat dimasukkan sebagai persediaan atau biaya persediaan. Penyelarasan beban terhadap pendapatan (Matching of revenues and expenses): Menganggap biaya manufaktur sebagai persediaan pada periode ketika diproduksi dan baru mengakhirinya sebagai beban atas harga pokok penjualan proses manufaktur itu pada periode ketika terjual.
  • 46. Sektor Perdagangan:  biaya persediaan adalah biaya pembelian barang yang akan dijual kembali dalam bentuk yang sama. Sektor Jasa:  tidak ada biaya yang dapat dimasukkan ke persediaan.
  • 47. BIAYA PERIODIK (PERIOD COSTS) • Adalah seluruh biaya pada laporan laba rugi selain harga pokok penjualan. • Diperlakukan sebagai beban periode ketika terjadinya karena diharapkan memberi manfaat pada periode berjalan dan diperkirakan tidak akan memberi manfaat lagi pada periode berikutnya.
  • 48. HUBUNGAN BIAYA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR BALANCE SHEET INCOME STATEMENT Inventoriable Cost DIRECT MATERIAL INVENTORY WORK IN PROCESS INVENTORY FINISHED GOODS INVENTORY REVENUE deduct COST OF GOODS SOLD Equal Gross Margin deduct PERIOD COSTS Equal Operating Income Direct Manufactur Labor Costs Indirect Manufacturing Costs Direct material Costs When sales occur
  • 49. HUBUNGAN BIAYA PADA PERUSAHAAN DAGANG BALANCE SHEET INCOME STATEMENT MERCHANDISE PURCHASES INVENTORY REVENUES Deduct COST OF GOODS SOLD Equal Gross Margin Equal Operating Income Inventoriable Costs PERIOD COSTS When sales occur
  • 50. PRIME COSTS & CONVERSION COSTS Prime Costs (Biaya Utama): adalah seluruh biaya manufaktur langsung (biaya bahan baku langsung+biaya tenaga kerja manufaktur langsung). Semakin besar proporsi biaya utama pada struktur biaya suatu perusahaan manufaktur, semakin yakin manajer pada akurasi biaya dari berbagai objek biaya seperti produk. Conversion Cost ( Biaya Konversi): adalah seluruh biaya manufaktur selain biaya bahan baku langsung. Biaya ini menunjukkan seluruh biaya manufaktur yang terjadi untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
  • 51. • Beberapa perusahaan manufaktur menggunakan biaya konversi untuk menyederhanakan perhitungan. • Dua klasifikasi biaya yang digunakan yaitu : Biaya bahan baku langsung + biaya konversi. • Biasanya digunakan pada pabrik manufaktur yang terintegrasi komputer sehingga hanya memiliki sedikit pekerja, sehingga biaya tenaga kerja langsung angkanya akan relatif kecil dan sulit dilacak pada produk.
  • 52. CONTOH ARUS BIAYA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR WORK IN PROCESS Beg.Balance 30.000 495.000 Dir.material 200.000 Dir.labor 105.500 Indir.MC 194.500 End.Balance 35.000 FINISHED GOODS 10.000 495.000 15.000 COST OF GOODS SOLD 490.000 490.000
  • 53. PERHITUNGAN ARUS BIAYA • Biaya Bahan Baku Langsung: Persediaan awal BBL Pembelian BBL Bahan Baku Tersedia untuk digunakan Persediaan akhir BBL Bahan Baku Langsung Digunakan • Barang Dalam Proses: Persediaan Barang Dalam Proses awal Biaya Manufaktur terjadi tahun berjalan Biaya Manufaktur Total untuk diperhitungkan Persediaan Barang Dalam Proses Akhir Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)
  • 54. • Barang Jadi: Persediaan awal Barang Jadi Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) Barang tersedia untuk dijual Persediaan Akhir Barang Jadi Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
  • 55. 5 KOMPONEN DARI HARGA POKOK PENJUALAN 1. Bahan Baku langsung 2. Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik 4. Persediaan Barang Dalam Proses 5. Persediaan Barang Jadi
  • 56. Sistem Akuntansi Biaya • Yaitu sistem untuk mengolah data biaya menjadi informasi mengenai biaya total dan biaya per unit. • Suatu perusahaan dapat menggunakan salah satu dari ketiga sistem biaya, yaitu: 1. Sistem biaya sesungguhnya (actual cost system, historical cost system) 2. Sistem biaya normal (normal cost system). 3. Sistem biaya standar (standard cost system)
  • 57. Sistem biaya sesungguhnya • Perusahaan membebankan biaya produksi sesungguhnya atas semua sumber-sumber yang digunakannya dalam kegiatan produksi. • Penentuan biaya total dan biaya perunit didasarkan atas biaya sesungguhnya. • Hanya dapat digunakan dalam metode biaya proses. • Hanya dapat digunakan untuk tujuan penentuan biaya (biaya total dan biaya perunit).
  • 58. Sistem biaya normal • Perusahaan membebankan biaya utama sebesar biaya sesungguhnya dan biaya overhead pabrik berdasar tarif biaya yang ditentukan di muka. • Penentuan biaya total dan biaya perunit berdasarkan biaya normalnya. • Tarif biaya overhead = anggaran biaya overhead pabrik dalam periode tertentu dibagi dengan anggaran aktivitas periode tersebut.
  • 59. • Dapat digunakan untuk metode biaya proses dan metode biaya pesanan. • Dapat digunakan untuk tujuan penentuan biaya produk lebih akurat dan tepat waktu. • Bermanfaat untuk perencanaan, pembuatan keputusan dan pengendalian BOP.
  • 60. Sistem biaya standar • Perusahaan membebankan semua biaya produksi berdasarkan biaya standar yang telah ditentukan di muka. • Biaya standar  biaya yang ditentukan di muka yang mencerminkan biaya yang seharusnya untuk menghasilkan produk atau melaksanakan kegiatan tertentu. • Biaya produksi standar  ditentukan di muka berdasarkan standar kuantitas atau kapasitas untuk menghasilkan satu unit produk dikalikan harga atau tarif standarnya.
  • 61. • Dapat digunakan untuk metode biaya proses maupun metode biaya pesanan. • Dapat digunakan untuk tujuan penentuan biaya produk lebih akurat dan tepat waktu. • Bermanfaat untuk perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian semua elemen biaya produksi.
  • 62. METODE PEMBIAYAAN (COSTING) Terdapat dua metode pembiayaan yang mempengaruhi besarnya biaya total dan biaya perunit, yaitu: 1. Metode Costing penuh (Full Costing, Absorption Costing) 2. Metode Costing variabel (Variable Costing, Marginal Costing)
  • 63. METODE COSTING PENUH (FULL COSTING) Adalah metode costing yang memasukkan semua biaya produksi, baik biaya produksi variabel, maupun biaya produksi tetap ke dalam biaya produk. Dalam metode costing ini biaya produk mencakup: 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga kerja langsung 3. Biaya overhead pabrik variabel 4. Biaya overhead pabrik tetap.
  • 64. • Menggunakan pendekatan penggolongan biaya fungsional yang menggolongkan biaya ke dalam biaya produksi dan biaya non produksi. • Dalam penyusunan laporan laba rugi, metode costing penuh menggunakan laporan laba rugi fungsional. • Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada berbagai pihak eksternal perusahaan.
  • 65. METODE COSTING VARIABEL (VARIABLE COSTING) Adalah metode costing yang hanya memasukkan biaya produksi variabel ke dalam biaya produk. Dalam metode costing ini biaya produk mencakup: 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya overhead pabrik variabel
  • 66. • Menggunakan pendekatan penggolongan biaya variabilitas yang menggolongkan biaya ke dalam biaya variabel dan biaya tetap. • Dalam penyusunan laporan laba rugi, metode costing variabel menggunakan laporan laba rugi kontribusi (contribution margin). • Bermanfaat untuk tujuan pelaporan kepada pihak internal perusahaan yang menggunakan informasi laba kontribusi untuk perencanaan, pembuatan keputusan dan pengendalian.
  • 67. Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode costing penuh PT ABC Laporan laba Rugi Fungsional Tahun 2014 Pendapatan 18.000.000 Harga Pokok Penjualan 10.000.000 Laba Bruto Penjualan 8.000.000 Biaya Non Produksi: Biaya pemasaran 3.000.000 Biaya Adm.&Umum 2.000.000 5.000.000 Laba Bersih 3.000.000
  • 68. Contoh laporan laba rugi berdasarkan metode costing variabel PT XYZ Laporan Laba Rugi Kontribusi Tahun 2014 Pendapatan 30.000.000 Biaya Variabel: Harga Pokok Penjualan Variabel: Biaya Bahan Baku 3.000.000 Biaya Tenaga Kerja langsung 2.000.000 Biaya overhead Pabrik Variabel 5.000.000 Jumlah HPP Variabel 10.000.000 Biaya pemasaran variabel 3.500.000 Biaya Adm.&Umum Variabel 1.500.000 Jumlah Biaya Variabel 15.000.000 LABA KONTRIBUSI (Contribution Margin) 15.000.000 Biaya Tetap: Biaya Overhead Pabrik Tetap 2.000.000 Biaya Pemasaran Tetap 1.000.000 Biaya Adm.& Umum Tetap 2.000.000 5.000.000 LABA BERSIH 10.000.000
  • 69. METODE PENGUMPULAN HARGA POKOK PRODUK Ditentukan oleh cara produksi: 1. Produksi atas dasar pesanan, menggunakan Job Order Cost Method  biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu. 2. Produksi massa, menggunakan Process Cost Method  biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu.
  • 71. COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING MATERI-3
  • 72. ISTILAH-ISTILAH DALAM KONSEP DASAR AKUNTANSI BIAYA  Objek biaya (cost object)  sesuatu yang akan diukur biayanya, contoh: sebuah produk seperti komputer, atau jasa seperti biaya perbaikan komputer.  Biaya langsung dari suatu objek biaya (direct cost of a cost object)  biaya yang terkait dengan suatu objek biaya yang dapat dilacak ke objek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif biaya).  Biaya tidak langsung dari suatu objek biaya (indirect cost of a cost object)  biaya yang terkait dengan suatu objek biaya tetapi tidak dapat dilacak ke objek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif biaya). Biaya tidak langsung dialokasikan ke objek biaya dengan metode pengalokasian biaya.
  • 73. COST ASSIGMENT (PEMBEBANAN BIAYA) Merupakan istilah yang umum digunakan untuk melakukan pembebanan biaya ke objek biaya, baik yang merupakan biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Biaya Langsung Biaya tidak langsung Objek Biaya Pembebanan Biaya (Cost Assigment) Penelusuran biaya (Cost Tracing) Alokasi biaya (cost allocation)
  • 74. KARAKTERISTIK USAHA PERUSAHAAN YANG PRODUKSINYA BERDASARKAN PESANAN 1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika pesanan yang satu selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan dan mulai dengan pesanan berikutnya. 2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian, antara pesanan yang satu dengan yang lainnya mempunyai variasi yang berbeda- beda. 3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan gudang.
  • 75. KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PESANAN 1. Digunakan jika perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokoknya secara individual. 2. Biaya produksi harus dipisahkan menjadi dua golongan pokok, yaitu biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. 3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.
  • 76. 4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi. Sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. 5. Harga Pokok perunit produk dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.
  • 77. TUJUH LANGKAH PROSES PEMBEBANAN BIAYA KE SEBUAH PESANAN. Langkah 1: Identifikasi pesanan (job order) yang dipilih sebagai objek biaya. Langkah 2: Identifikasi biaya langsung pesanan itu. Langkah 3: Pilih dasar alokasi biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke pesanan itu. Langkah 4: Identifikasi biaya tidak langsung yang terkait dengan setiap dasar alokasi biaya. Langkah 5: Hitung tarif perunit dari setiap dasar alokasi biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke pesanan. Langkah 6: Hitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke pesanan. Langkah 7: Hitung biaya total pesanan dengan menambahkan seluruh biaya langsung dan tidak langsung yang dibebankan ke pesanan
  • 78. JOB ORDER COSTING (SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN)   biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah.   suatu pesanan adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item persediaan.   Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan (job cost sheet), yang dapat berbentuk kertas atau elektronik.
  • 79. KARTU BIAYA PESANAN (JOB COST SHEET)  Setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk satu pesanan tertentu saja.  Isi dan pengaturan dari kartu biaya pesanan berbeda dari satu bisnis ke bisnis lain.  Contoh kartu biaya pesanan :
  • 80. Rayburn Company Pesanan no.5574 Untuk: Lawrenceville Construction & Co Tanggal dipesan: 10/1 Produk: papan pengering mapel no.14 Tanggal mulai dikerjakan : 14/1 Spesifikasi :12’x20”x1” pelitur bening Tanggal dibutuhkan : 22/1 Jumlah : 10 Tanggal selesai : 18/1 BAHAN BAKU LANGSUNG TANGGAL No. Permintaan Jumlah 14/1 17/1 18/1 516 531 544 $1.420,00 780.00 310.00 $2.510,00 TENAGA KERJA LANGSUNG TANGGAL JAM BIAYA JUMLAH 14/1 15/1 16/1 17/1 18/1 40 32 36 40 48 196 $320,00 256,00 288,00 320,00 384,00 $1.568,00 OVERHEAD PABRIK DIBEBANKAN TANGGAL JAM/MESIN BIAYA JUMLAH 14/1 16/1 17/1 16,2 10,0 3,2 29,4 X $40 $648,00 400,00 128,00 $1.176,00
  • 81. JURNAL PADA JOB ORDER COSTING  Perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan delapan tipe ayat jurnal akuntansi , yaitu: 1. Pembelian bahan baku 2. Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik 3. Pengakuan biaya overhead pabrik 4. Penggunaan bahan baku 5. Distribusi beban gaji tenaga kerja 6. Pembebanan estimasi biaya overhead 7. Penyelesaian pesanan 8. Penjualan produk.
  • 82. TIGA BAGIAN YANG SALING BERHUBUNGAN DALAM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN 1. Akuntansi bahan baku : memelihara catatan persediaan bahan baku, membebankan bahan baku langsung ke pesanan, dan membebankan bahan baku tidak langsung ke overhead. 2. Akuntansi tenaga kerja ; memelihara akun-akun yang berhubungan dengan beban gaji, membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan dan membebankan tenaga kerja tidak langsung ke overhead. 3. Akuntansi overhead: mengakumulasikan biaya overhead, memelihara catatan terinci atas overhead, dan membebankan sebagian dari overhead ke setiap pesanan.
  • 83. AKUNTANSI UNTUK BAHAN BAKU PADA JOB ORDER COSTING PEMBELIAN BAHAN BAKU  Kuantitas dan harga per unit dari setiap pembelian dicatat dalam kartu catatan bahan baku.  Satu kartu digunakan untuk setiap jenis bahan baku.  Kartu catatan bahan baku berfungsi sebagai buku pembantu yang mendukung akun bahan baku.
  • 84. Contoh transaksi: Rayburn company menerima pengiriman senilai $25.000 untuk bahan baku yang dibeli pada tanggal 9 Januari. Ayat jurnal sbb: Bahan baku $25.000 Utang usaha $25.000
  • 85. PENGGUNAAN BAHAN BAKU  Bahan baku langsung untuk suatu pesanan dikeluarkan ke pabrik berdasarkan bukti permintaan bahan baku (materials requisitions) yang berisi spesifikasi nomor pesanan, tipe serta jumlah bahan baku yang diperlukan.  Satu kopi dari bukti permintaan bahan baku dikirimkan ke bagian gudang yang mengumpulkan item yang dimaksud.  Kuantitas dan biaya dari setiap item dicatat dalam bukti permintaan dan diposting ke kartu catatan bahan baku.
  • 86.  Satu salinan lagi dikirimkan ke departemen biaya, dimana semua salinan diurutkan berdasarkan nomor pesanan dan dicatat setiap hari atau setiap minggu ke bagian bahan baku dari kartu biaya pesanan.  Aliran bahan baku langsung dari gudang ke pabrik dipertanggungjawabkan sebagai transfer biaya dari Bahan Baku ke Barang dalam Proses. Sering dilakukan dalam bentuk ikhtisar di akhir suatu bulan atau periode.  Jika bahan baku untuk suatu pesanan dikembalikan ke gudang karena tidak terpakai, maka akun Bahan Baku di debit dan akun Barang Dalam Proses dikredit, serta kartu catatan bahan baku dan kartu biaya pesanan disesuaikan.
  • 87.  Bukti permintaan bahan baku juga digunakan untuk mengeluarkan bahan baku tidak langsung maupun perlengkapan.  Jika tidak digunakan di pabrik, perlengkapan yang dipakai dibebankan ke akun beban pemasaran atau administrasi.  Jika digunakan di pabrik, maka perlengkapan atau bahan baku tidak langsung tersebut dibebankan ke akun pengendali overhead pabrik.  Rincian dari biaya overhead juga diposting ke akun buku pembantu overhead berupa kertas kerja analisis overhead pabrik (factory overhead analysis sheet).
  • 88. Contoh transaksi: Total bahan baku langsung yang diminta selama bulan Januari di Rayburn Company adalah sebesar $31.000, terdiri atas $2.510 untuk pesanan no.5574, $24.070 untuk pesanan no.5575 dan $4.420 untuk pesanan no.5576. Jurnal ikhtisarnya adalah: Barang Dalam Proses $31.000 Bahan Baku $31.000
  • 89. Perlengkapan senilai $6.000 dikeluarkan dari gudang selama bulan Januari di Rayburn Company. Ayat jurnalnya sebagai berikut: Pengendali overhead pabrik $6.000 Bahan Baku $6.000
  • 90. ALUR BAHAN BAKU YANG DIBELI DAN DIGUNAKAN Utang usaha 25.000 Bahan Baku persediaa n 100.000 25.000 6.000 31.000 Barang dalam Proses 31.000 Pengendali Overhead Pabrik 6.000 Pesanan no.5574= $2.510 Pesanan no.5575= $24.070 Pesanan no.5576= $4.420
  • 91. AKUNTANSI TENAGA KERJA  Dibanyak perusahaan, mesin absensi mencatat waktu kedatangan dan waktu pulang dari setiap karyawan pada kartu absen individual yang bisa berbentuk kertas atau elektronik.  Untuk mengidentifikasikan biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung, setiap karyawan membuat satu atau lebih kartu jam kerja karyawan setiap hari, yang menunjukkan waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja untuk suatu pesanan tertentu (tenaga kerja langsung) atau untuk tugas-tugas lain (tenaga kerja tidak langsung).
  • 92.  Dari kartu jam kerja, dihitung biayanya dan diikhtisarkan secara periodik, dan jumlah jam kerja setiap karyawan yang tertera di kartu jam kerja dicocokkan dengan jumlah jam kerja menurut kartu absen. BIAYA TENAGA KERJA YANG TERJADI Contoh transaksi: Rayburn Company membayar pekerja pabrik hanya satu kali setiap bulan. Beban gaji pabrik sebesar $31.000 dihitung dan dicatat pada tanggal 31 Januari (dan akan dibayar di awal bulan Februari).
  • 93. Ayat Jurnal umumnya adalah sebagai berikut: Beban Gaji $31.000 Beban Gaji Yang Masih Harus Dibayar $31.000 BIAYA TENAGA KERJA YANG DIDISTRIBUSIKAN  Kebanyakan perusahaan mendistribusikan biaya tenaga kerjanya secara bulanan, kartu jam kerja karyawan diurutkan berdasarkan pesanan, datanya dimasukkan ke dalam kartu biaya pesanan dan dicatat menggunakan ayat jurnal umum dalam bentuk ikhtisar.
  • 94. Contoh transaksi: Kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung di Rayburn untuk bulan Januari totalnya adalah sebesar $1.568 untuk pesanan no.5574, $22.832 untuk pesanan no.5575 dan $2.600 untuk pesanan no.5576. Tenaga kerja tidak langsung totalnya adalah sebesar $4.000. Ayat jurnalnya adalah sbb: Barang Dalam Proses $27.000 Beban Gaji $27.000 Pengendali Overhead $ 4.000 Beban Gaji $ 4.000
  • 95. ALUR TENAGA KERJA YANG TERJADI DAN DIDISTRIBUSIKAN Beban gaji yang msh hrs dibyr Beban gaji Barang Dalam Proses Pengendali overhead pabrik 31.000 31.000 4.000 27.000 27.000 4.000 Pesanan No.5574 $1.568 Pesanan No.5575 $22.832 Pesanan No.5576 $2.600
  • 96. AKUNTANSI UNTUK BIAYA OVERHEAD PABRIK  Overhead pabrik terdiri atas semua biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung ke pesanan tetapi terjadi dalam proses produksi (di luar pemasaran dan administrasi).  Biaya overhead diakumulasikan tanpa mengacu ke pesanan tertentu, dan total biaya overhead kemudian dialokasikan ke semua pesanan.
  • 97. BIAYA OVERHEAD AKTUAL  Beberapa biaya overhead aktual seperti bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung, dicatat pada saat terjadinya. Lainnya seperti penyusutan dan asuransi yang jatuh tempo, dicatat hanya melalui jurnal penyesuaian yang dibuat di akhir periode akuntansi. Contoh transaksi: Rayburn Company menghitung penyusutan pabrik sebesar $4.929 dan asuransi pabrik yang sudah jatuh tempo sebesar $516 untuk bulan tersebut. Ayat jurnal untuk biaya tersebut adalah sbb:
  • 98. Pengendali overhead pabrik $4.929 Akm.penyusutan-mesin $4.929 Pengendali Overhead Pabrik $516 Asuransi Dibayar Dimuka $516 ESTIMASI BIAYA OVERHEAD YANG DIALOKASIKAN Beberapa jenis biaya overhead: 1. Bersifat tetap tanpa mempedulikan jumlah produksi, contoh: sewa dan asuransi. 2. Bervariasi dengan kuantitas produksi, contoh: listrik, pelumas.
  • 99. 3. Bersifat tidak rutin atau musiman, contoh: pembersihan besar-besaran  memberikan manfaat bagi seluruh proses produksi tetapi biayanya bisa saja terjadi ketika beberapa pesanan ada dalam produksi dan tidak terjadi pada waktu yang lain. Untuk mengatasi kesulitan dari akuntansi biaya overhead, semua biaya overhead didistribusikan ke semua pesanan. Jumlah yang dibebankan sesuai dengan proporsi dari suatu aktivitas seperti penggunaan tenaga kerja langsung, penggunaan mesin, waktu proses, dll. Aktivitas yang dipilih disebut dasar alokasi overhead (overhead allocation base). Tarif Overhead = Total overhead Total Dasar Alokasi Overhead
  • 100. Overhead Pabrik Dibebankan = Tarif overhead ditentukan sebelumnya x jumlah dasar alokasi yang digunakan oleh suatu pesanan Tarif Overhead ditentukan sebelumnya = Estimasi Total overhead Estimasi Total Dasar Alokasi Overhead Beberapa biaya overhead baru akan diukur, lama setelah banyak pesanan diselesaikan, sehingga overhead aktual tidak dapat dibebankan ke pesanan secara tepat waktu, untuk itu diperlukan estimasi.
  • 101. Contoh transaksi: Rayburn Company menentukan bahwa hubungan yang paling kuat adalah antara jam mesin dengan overhead pabrik. Diperkirakan untuk tahun itu jam mesin = 7.500, overhead pabrik = $300.000. Sehingga tarif overhead ditentukan sebelumnya = $300.000/7.500= $40 per jam mesin. Catatan mesin Rayburn menunjukkan total 29,4 jam mesin untuk pesanan no.5574, total 250,6 jam mesin untuk pesanan no.5575, total 50 jam mesin untuk pesanan no.5576. Untuk pesanan no.5574 overhead dibebankan = 29,4 x $40= $1.176, dicatat dalam kartu biaya pesanan. Total jam mesin yang digunakan di bulan Januari = 330 jam. Overhead dibebankan bulan Januari = 330 x$40= $13.200
  • 102. Ayat jurnal sbb: Barang Dalam Proses $13.200 Overhead pabrik dibebankan $13.200 Overhead pabrik dibebankan biasanya ditutup ke pengendali overhead pabrik pada akhir tahun. Diasumsikan Rayburn company menutup overhead pabrik dibebankan setiap bulan. Ayat jurnal penutup : Overhead pabrik dibebankan $13.200 Pengendali overhead pabrik $13.200
  • 103.  Saldo debit sebesar $2.245 di pengendali overhead pabrik mengindikasikan bahwa overhead yang terjadi melebihi jumlah yang dibebankan, yaitu overhead yang dibebankan terlalu rendah sebesar $2.245. Hal ini diinterpretasikan sebagai varians biaya yang tidak menguntungkan.  Jika saldo overhead di akhir tahun kecil, biasanya saldo tersebut ditransfer ke Harga Pokok Penjualan di akhir tahun.
  • 104. ALUR OVERHEAD AKTUAL YANG TERJADI DAN ESTIMASI OVERHEAD DIBEBANKAN Pengendali overhead Overhead pabrik dibebankan Barang dalam proses 6.000 6000 13.200 13.200 13.200 Pesanan no.5574 $1.176 Pesanan no.5575 $10.024 Pesanan no.5576 $2.000 Bahan Baku Beban gaji Akm.peny. 4000 Ass.dibyr dimuka 4.929 516 4000 516 4.929 15.445 13.200 2.245 Jurnal penutup
  • 105. AKUNTANSI BARANG JADI DAN PRODUK YANG DIJUAL  Suatu pesanan untuk pelanggan tertentu dapat dikirimkan langsung ketika pesanan sudah diselesaikan sehingga tidak pernah dibukukan sebagai persediaan barang jadi. Contoh transaksi: Rayburn company menyelesaikan pesanan no.5574 dan pesanan no.5575 selama bulan Januari dengan biaya masing-masing $5.254 dan $56.926. Pesanan no.5574 dikirimkan langsung ke pelanggan pada tanggal 18 Januari dengan harga jual $7.860. Pesanan no.5575 belum dikirim ke pelanggan.
  • 106. Ayat jurnal adalah sbb: Piutang usaha $7.860 Penjualan $7.860 Harga Pokok Penjualan $5.254 Barang Dalam Proses $5.254 Barang Jadi $56.926 Barang dalam Proses $56.926 Pada tanggal 30 Januari, Rayburn Company mengirimkan barang jadi senilai $52.300 yang terdiri atas sebagian dari pesanan no.5575 dan sebagian dari pesanan sebelumnya, dengan harga jual = $70.000
  • 107. Ayat Jurnal sbb: Piutang usaha $70.000 Penjualan $70.000 Harga Pokok Penjualan $52.300 Barang jadi $52.300