2. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan
Pengakuan Pendapatan Pengakuan Pendapatan
Lingkungan Terkini Pendapatan saat
sebelum Pengiriman setelah Pengiriman
Penjualan
Pedoman Persetujuan Metoda Metoda
Pengakuan Sales with Persentase angsuran
Pendapatan buyback Penyelesaian Metoda
Penyimpangan Penjualan Metoda Kontrak Pemulihan Kos
basis penjualan dengan hak retur Selesai Metoda Deposit
Rugi Kontrak
Jangka Panjang
Pengungkapan
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-2
3. Lingkungan Terkini
Pengakuan pendapatan:
Menurut PSAK No. 23, yang dimaksud dengan pendapatan
adalah arus bruto manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus
masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal.
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-3
4. Lingkungan Terkini
Pengakuan Pendapatan (SFAC No. 5): pendapatan diakui pada saat:
• direalisasi (realized), dan
• diperoleh (earned).
Penjelasan dari prinsip pengakuan pendapatan tersebut adalah:
• Pendapatan yang berasal dari penjualan diakui pada tanggal
terjadinya transaksi. Biasanya diartikan sebagai tanggal penyerahan
barang kepada pembeli.
• Pendapatan yang berasal dari penjualan jasa, diakui pada saat jasa
telah diselesaikan dan dapat ditagihkan ke pembeli.
• Pendapatan dari pemberian ijin menggunakan aktiva perusahaan,
seperti bunga, sewa, dan royalti, diakui sejalan dengan berlalunya
waktu atau pada saat aktiva tersebut digunakan.
• Pendapatan dari penjualan aktiva tetap, diakui pada saat terjadinya
Chapter
18-4
penjualan @Kris – AA YKPN, 2009
5. Lingkungan Terkini
Revenue Recognition Classified by Type of Transaction
Type of Sale of product Sale of asset
Rendering a Permitting use
Transaction from inventory other than
service of an asset
inventory
Description Revenue from Revenue from Gain or loss on
Revenue from
of Revenue fees or services interest, rents, disposition
sales
and royalties
Timing of Date of sale Services As time passes
Date of sale or
Revenue (date of performed and or assets are
trade-in
Recognition delivery) billable used
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-5
7. Lingkungan Terkini
Pendapatan diakui pada saat pembayaran diterima.
• Cara ini dipakai apabila terdapat ketidakpastian mengenai
kolektibilitas piutang dari penjualan tersebut. Hal ini disebabkan oleh
belum berpindahnya hak pemilikan atas barang yang dijual sampai
dengan dilunasinya pembayaran, sehingga ada kemungkinan terjadi
pembatalan transaksi penjualan. Contoh: transaksi penjualan
angsuran (installment sales)
Pendapatan dari penjualan konsinyasi
• Dalam penjualan konsinyasi, pendapatan baru diakui setelah terjadi
penjualan dan penyerahan barang dari komisioner (consignee)
kepada pembeli.
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-7
8. Lingkungan Terkini
Pendapatan diakui secara proporsional selama tahap produksi
• Cara ini dipakai terutama oleh perusahaan kontraktor. Hal ini
dilakukan karena sifat pekerjaan yang dilakukan, yang biasanya
memerlukan waktu penyelesaian melebihi satu periode akuntansi.
Cara seperti ini dapat dilakukan apabila taksiran biaya penyelesaian
dan tahap kemajuan penyelesaian kontrak dapat ditentukan.
Penaksiran ini dapat dilakukan dengan cara:
• Berdasarkan persentase dari biaya
• Berdasarkan persentase penyelesaian secara fisik (metoda
persentase penyelesaian).
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-8
9. Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
Contoh: akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang
(long-term construction).
Dua Metoda:
Metoda Persentase-Penyelesaian
Alasan: pembeli dan penjual memiliki enforceable
rights.
Metoda Kontrak Selesai.
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-9
10. Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
Harus menggunakan metoda Percentage-of-Completion
jika estimasi kemajuan pekerjaan, pendapatan, dan kos
reasonably dependable dan seluruh kondisi berikut ada:
1. Kontrak secara jelas menetapkan enforceable rights
terkait dengan barang atau jasa oleh masing-masing pihak,
pertimbangan yang akan diubah setiap saat, dan hal-hal
yang terkait dengan pembayaran
2. Pembeli dapat diharapkan memenuhi seluruh kewajibannya.
3. Kontraktor dapat diharapkan melaksanakan pekerjaan
sesuai kontrak.
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-10
11. Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman
Perusahaan harus menggunakan metoda Kontrak Selesai
jika satu diantara kondisi berikut ini terpenuhi
• Perusahaan memiliki kontrak jangka pendek, atau
• Perusahaan tidak dapat memenuhi kondisi untuk
menggunakan metoda persentase penyelesaian, atau
• Ada inherent hazards dalam kontrak di luar kondisi
normal, yang menimbulkan risiko bisnis.
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-11
12. Percentage-of-Completion Method
Pengukuran Kemajuan Pekerjaan
Ukuran yang paling populer adalah cost-to-cost basis.
Persentase penyerapan biaya dapat digunakan untuk
menaksir persentase pendapatan atau laba kotor
kontrak jangka panjang.
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-12
13. Contoh 1: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli
2004 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober
2006, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2005,
taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.100.000.000. Berikut ini data
lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut:
Keterangan 2004 2005 2006
Biaya s/d. tahun Rp2.000.000.000 Rp5.832.000.000 Rp8.100.000.000
Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr 6.000.000.000 2.268.000.000 -
Tagihan Kontrak 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000
Kas yang diterima 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-13
14. 2004 2005 2006
Laporan Laba-Rugi:
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Rp2.250.000 Rp4.230.000 Rp2.520.000
Biaya Konstruksi 2.000.000 3.832.000 2.268.000
Laba Kotor Rp 250.000 Rp 398.000 Rp 252.000
Neraca per 31/12:
Aktiva Lancar:
Piutang Dagang Rp300.000 Rp1.600.000
Persediaan:
KDP Rp2.250.000
Penagihan KDP 1.800.000
Biaya dan Laba Diakui Rp450.000
Kewajiban Lancar:
Penagihan (6.600.000) dan Laba
Diakui (6.480.000) Rp 120.000
Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi
jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun.
Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya.
Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Chapter administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrakAA YKPN, 2009
Biaya @Kris – konstruksi
18-14
15. Metoda Kontrak Selesai
Perusahaan pengakui pendapatan dan laba kotor hanya
pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak telah
diselesaikan.
Dengan metoda ini, perusahaan mengakumulasi kos
kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu
melakukan pengakuan periodik untuk pendapatan, kos,
dan laba kotor.
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-15
16. 2004 2005 2006
Laporan Laba-Rugi:
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Rp9.000.000
Biaya Konstruksi 8.100.000
Laba Kotor Rp 900.000
Neraca per 31/12:
Aktiva Lancar:
Piutang Dagang Rp300.000 Rp1.600.000
Persediaan:
KDP Rp2.000.000
Penagihan KDP 1.800.000
Biaya dan Laba Diakui Rp200.000
Kewajiban Lancar:
Penagihan (6.600.000) di atas biaya
konstruksi (5.832.000) Rp 758.000
Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi
jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya
kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai
diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya. – AA YKPN, 2009
Chapter @Kris
18-16
17. Rugi Kontrak Jangka Panjang
Dua Metoda:
Rugi periode berjalan pada kontrak yang
menguntungkan
Persentase penyelesaian: estimasi kenaikan kos pada
periode sekarang untuk menyesuaikan laba kotor periode
sebelumnya.
Rugi pada seluruh proyek
Pada kedua metoda, perusahaan harus mengakui rugi
pada periode sekarang untuk seluruh rugi proyek.
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-17
18. Contoh 2: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli
2004 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober
2006, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2005,
taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.769.924.000. Berikut ini data
lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut:
Keterangan 2004 2005 2006
Biaya s/d. tahun Rp2.000.000.000 Rp5.832.000.000 Rp8.769.924.000
Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr 6.000.000.000 2.937.924.000 -
Tagihan Kontrak 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000
Kas yang diterima 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-18
19. Rugi pada Kontrak Rugi
Contoh 3: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli
2004 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar
Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober
2006, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2005,
taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp9.112.500.000. Berikut ini data
lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut:
Keterangan 2004 2005 2006
Biaya s/d. tahun Rp2.000.000.000 Rp5.832.000.000 Rp9.112.500.000
Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr 6.000.000.000 3.280.500.000 -
Tagihan Kontrak 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000
Kas yang diterima 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000
Chapter @Kris – AA YKPN, 2009
18-19
Notas do Editor
Service Cost - Actuaries compute service cost as the present value of the new benefits earned by employees during the year. Future salary levels considered in calculation. Interest on Liability - Interest accrues each year on the PBO just as it does on any discounted debt. Actual Return on Plan Assets - Increase in pension funds from interest, dividends, and realized and unrealized changes in the fair market value of the plan assets. Amortization of Unrecognized Prior Service Cost - The cost of providing retroactive benefits is allocated to pension expense in the future, specifically to the remaining service-years of the affected employees. Gain or Loss - Volatility in pension expense can be caused by sudden and large changes in the market value of plan assets and by changes in the projected benefit obligation. Two items comprise the gain or loss: difference between the actual return and the expected return on plan assets and, amortization of the unrecognized net gain or loss from previous periods