SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Baixar para ler offline
Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 1
BAB
1
Pengantar
Apa itu Corporate University ?
Corporate University (CU) muncul pada abad ke-20 sebagai kelanjutan dari tren
pendidikan karyawan perusahaan yang dimulai sejak awal tahun 1914. Untuk mengatasi
kesenjangan pembelajaran teori yang dipeoleh di universitas tradisional dengan aplikasi di
lapangan, pelaku usaha dan industri lebih memilih melakukan pelatihan dan pengembangan
melalui unit Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) atau Training Center (TC). Unit ini
dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Setelah mengikuti program pelatihan, para peserta akan memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya dengan presisi dan
efisien. Training Center mengajarkan prosedur-prosedur, pola-pola dan tugas-tugas yang
memungkin karyawan tampil pada ekonomi berbasis keahlian (skill-based economy).
Seiring ekonomi beralih ke basis informasi dan pengetahuan, pembelajaran bukan lagi
one-time dan berorientasi instruksional tetapi proses secara terus-menerus yang mengharuskan
karyawan untuk belajar dengan cepat dan teratur untuk mengimbangi kemajuan teknologi,
persaingan global, dan perubahan yang cepat. Menghadapi perubahan ini, Training Center
melihat model manajemen yang dapat memperbaiki dan merevolusi cara mereka merancang dan
menyelenggarakan pembelajaran di dalam organisasi. Namun, industri pelatihan menemukan
bahwa banyak hal-hal yang terabaikan dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis organisasi.
Industri TC harus mengembangkan koneksi yang jelas ke misi dan tujuan organisasi dan harus
membuktikan bahwa pembelajaran berkontribusi pada organisasi sejalan dengan visi, misi dan
sasaran strategis organisasi. Pada tahun 1950, Corporate University mulai dibentuk untuk
membantu organisasi dalam menghubungkan (lingkage) dan menselaraskan (alignment)
program-program pembelajaran dengan visi, misi dan sasaran strategis organisasi.
Meskipun industri Corporate University belum sepenuhnya sepakat mengenai definisi
Corporate University yang sudah diterima secara universal, namun berbagai tingkat strategi dan
nilai yang dikembangkan oleh industri Corporate University tampaknya secara umum memiiki
disain CU yang bersifat jangka panjang. Tujuan utama CU, diantaranya adalah untuk
membangun kompetensi inti oranisasi, mendorong perubahan organisasi, mempertahankan daya
saing perusahaan, merekrut dan mempertahankan talent, atau pelayanan pelanggan. Sebagian
besar CU didirikan atas praktik bisnis strategis dan kesadaran sendiri akan tanggung jawab
mereka untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan organisasi dan/atau efektifitasnya. CU adalah
Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 2
strategis karena direncanakan dan dimodelkan untuk memenuhi misi organisasi. CU berorientasi
pada hasil (result oriented) dan akan tetap ada selama dapat memberikan nilai (value) kepada
organisasi/perusahaan.
Namun, yang perlu diperhatikan, CU bukan sebuah tempat seperti kampus, juga bukan
nama lain dari TC dan pengembangan, bukan pula training katalog dan bukan sebuah institusi
yang menawarkan berbagai macam program yang berbeda. Dalam CU, ada 3 elemen yang
penting yaitu :
1. Pembelajaran formal dan informal (Blended Learning)
2. Riset dan pengembangan serta
3. Learning solution atau Kurikulum akademik yang terstruktur.
Mengapa Perusahaan Membutuhkan Corporate University ?
90% Program Pelatihan Gagal
Semua perusahaan/organisasi pasti menginginkan hasil dari program pelatihan, namun
mereka kebanyakan tidak melakukan diagnosis dan analisis mendalam untuk memahami apa
yang mereka butuhkan. Dan kalaupun ada yang melakukannya, mereka kurang cukup usaha
untuk merancang program-program pembelajaran yang relevan.
Banyak organisasi berpikir bahwa masalah kinerja mereka terletak pada satu hal yang
sederhana, yaitu: Pelatihan. Jadi apa yang mereka lakukan? Mereka menghabiskan waktu dan
energi untuk merancang agenda pembelajaran setiap tahunnya pelatihan 5-7 man-days untuk
setiap individu. Begitu mereka merancang agenda tahunan ini, mereka menghabiskan sisa
waktunya untuk meyakinkan para pekerja/karyawan agar mengikuti pelatihan ini. Dan ketika
akhirnya pekerja mereka menghadiri program pelatihan; yang mengejutkan, hasilnya tidak
kelihatan. Mengapa demikian? Mengapa 90% program pelatihan yang dilakukan menghasilkan
hal yang sia-saia?
Pertama
Hal paling utama, Anda harus berkomitmen untuk menjauh dari mentalitas serba cepat.
Batas waktu sudah dekat dan Anda telah begitu sibuk dengan pekerjaan lain sehingga Anda tidak
pernah memiliki waktu yang cukup untuk memfinalisasi program pelatihan dan sekarang Anda
akan menerima apapun yang sesuai dengan keinginan Anda. Anda belum menyediakan cukup
waktu untuk memilih materi pada sesi pelatihan dan mencocokkannya kembali dengan
persyaratan peserta pelatihan yang sesuai dengan tujuan organisasi. Ini membutuhkan beberapa
perencanaan, harus lebih proaktif dan, yang lebih penting, memerlukan disiplin dan tidak
mengambil jalan keluar yang mudah. Hal ini membutuhkan assessmen kebutuhan organisasi
pada bagian eksekutif Human Capital (HC). Tapi kebanyakan dari kita diliputi oleh keadaan
yang dikendalikan oleh situasi. Sebelum organisasi melatih karyawan utama mereka di bidang
Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 3
keahlian seperti delegasi, manajemen waktu, prioritas dan efektivitas individu, mereka harus
melatih staf HC untuk memastikan keahlian-keahlian di atas mereka kuasai lebih dahulu.
Bagaimanapun, jika eksekutif HC sendiri tidak memiliki pegangan pada hal-hal karena
kurangnya disiplin, ketidakmampuan untuk mendelegasikan tugas dan prioritas yang tidak
terorganisir, lalu bagaimana dia diharapkan melakukan diagnosis kebutuhan melalui tahap
perencanaan program pelatihan?
Kedua
Kita harus berusaha untuk memberikan pemahaman (understanding) daripada teknik
(techniques) karena teknik berubah seiring berjalannya waktu. Teknik yang digunakan untuk
memancing seratus tahun yang lalu berbeda dengan teknik yang digunakan saat ini. Pemahaman
di sini tetap konstan: ada ikan di bawah air dan perlu ditangkap dan dibawa keluar; Mengapa?
Untuk dimakan, diperdagangkan, dan lain-lain. Pemahamannya adalah 'apa' dan mungkin bahkan
'mengapa'. Tekniknya adalah 'bagaimana' yang berubah dari situasi ke situasi. Peralatan
memancing yang berbeda digunakan di perairan yang berbeda yaitu Laut Mati vs. Samudera
Pasifik. Kita harus mengerti bahwa jika orang tahu apa yang ingin mereka capai dan mengapa
mereka melakukannya, bagaimana mereka melakukannya, mungkin akan membuat kita takjub.
Ketiga
Kita harus menyadari fakta bahwa pelatihan mungkin bukan jawaban untuk semua
masalah terkait kinerja kita, masalahnya bisa terletak pada satu atau lebih dari tiga bidang utama.
Menemukenali orang yang bermasalah dalam organisasi adalah bagian yang sulit, dibutuhkan
peran aktif dari eksekutif SDM untuk menggalinya.
1. ORANG MUNGKIN TIDAK TAHU BAGAIMANA
Jika orang tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman keterampilan yang dibutuhkan
maka pelatihan diperlukan
2. MEREKA MUNGKIN TIDAK INGIN
Jika orang tidak ingin mengembangkan diri karena mereka tidak sepenuhnya memahami
nilai pelatihan. Hal ini membutuhkan motivasi. Pemimpin perlu menginspirasi mereka
dengan menghubungkan pekerjaan dengan apa yang paling penting bagi mereka-
kebutuhan, nilai, sasaran, sikap, minat, dan lain-lain.
3. ORANG MUNGKIN TIDAK MEMILIKI APA YANG MEREKA PERLU
Mereka mungkin tahu bagaimana, mereka bahkan mungkin termotivasi untuk melakukan
pekerjaan itu namun mungkin kekurangan wewenang, bimbingan, informasi, personalia,
fasilitas, persediaan, peralatan, teknologi, transportasi, dana atau sumber daya lainnya.
Karena hal-hal ini bergantung pada organisasi, orang bergantung pada manajemen untuk
Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 4
memberdayakan mereka.Inilah tingkat keberhasilan program pelatihan rata-rata
mengingat masalah kinerja sebenarnya.
Dari tiga area; Dua pengetahuan dan minat, bisa dikendalikan oleh eksekutif SDM. Yang
ketiga adalah inisiatif organisasi yang menyediakan sumber daya. Tapi dengan melakukan ini,
kita akan meningkatkan peluang kita untuk memberikan solusi yang berdampak.
Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan eksekutif SDM sangat penting dalam
mengembangkan karyawan. CU menjadi sangat penting untuk mengitegrasikan praktek-praktek
SDM dengan visi, misi dan sasaran strategis organisasi.
Saat ini telah banyak perusahaan memiliki management development program, namun itu
belum seideal CU. Implementasi CU masih banyak didominasi oleh perusahaan besar khususnya
multinational companies (MNC). Ada beberapa hal yang mendorong perusahaan mendirikan
CU.
1. Perusahaan ingin betul-betul pengembangan karyawannya bisa mendukung strategi
organisasi. Itu dorongan yang paling kuat. Kesadaran bahwa SDM adalah sesuatu yang
merupakan intellectual capital bukan lagi hanya sekedar asset.
2. Ada peningkatan kesadaran akan pentingnya proses learning. Karena kreatifitas orang
tidak mudah ditiru.
3. Pimpinan perusahaan memang sudah punya visi bahwa organisasi tidak bisa
berkembang tanpa manusianya.
Ada banyak investasi di organisasi, dan banyak yang ingin investasi pada sisi manusia-
nya, meski tingkat pengembaliannya tidak cepat. Dengan demikian suatu perusahaan mendirikan
CU sebaiknya bukan karena hanya mengikuti tren tapi memang karena dorongan kebutuhannya.
Karena tanpa kajian yang jelas maka hal itu akan gagal dan sia-sia.
CU itu memfasilitasi semua aktifitas pembelajaran di dalam organisasi, sehingga bisa
menggunakan metode apapun yang ada yang di antaranya adalah In class training, Coaching and
Mentoring, Self Study, Computer Based Training, Online Learning, bahkan sampai membuat
program leadership yang mendatangkan berbagai professor dari top business school di dunia pun
dilakukan oleh sebuah CU. Dengan kata lain, CU adalah "One Stop Learning Solution for every
stakeholder in organization" yang pendekatan dan infrastrukturnya lebih memudahkan semua
pengguna dan lebih efisien.
Di lain pihak, sangat memungkinkan apabila CU adalah hasil dari ekspansi TC untuk
menjadi strategic business unit yang lebih besar, mengingat proses CU tidak hanya sebatas
kerjasama dengan satu pihak saja, melainkan juga dengan berbagai macam provider training.
Sehingga jika dalam organisasi sudah memiliki CU, maka TC sudah tidak diperlukan lagi.
Ada 4 faktor yang menjadi bahan pertimbangan perusahaan mengapa termotivasi untuk
mendirikan CU, yaitu
1. Ketika organisasi melihat adanya individual development needs yang sama di semua
karyawannya, sehingga organisasi memerlukan satu pengembangan yang sifatnya cocok
Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 5
dan utuh bagi semua karyawan, maka sudah saatnya untuk menyusun kurikulum dasar
(broad based curriculum) untuk merealisasikan pengembangan tersebut.
2. Apabila sejalan dengan kebutuhan bisnis, semua organisasi membutuhkan suatu
pengembangan yang terarah. Contoh yang sering terjadi adalah apabila organisasi
mencanangkan untuk berorientasi pada customer satisfaction maka organisasi tersebut
dapat membuat kurikulum yang ditujukan bagi setiap lini karyawan untuk meningkatkan
layanan perusahaan.
3. Apakah perusahaan ingin melakukan regenerasi atau menerapkan succession
management kepada kader-kader leader masa depannya. "Saat ini banyak organisasi
mengalami kekosongan leader di level menengah yang siap untuk menduduki posisi top
executive. Kekosongan atau gap tersebut membuat organisasi merasa perlu untuk
melakukan succession" katanya. Sehingga, diperlukan adanya strategi manajemen yang
terarah untuk melakukan pengembangan bagi leader di posisi menengah agar siap untuk
menduduki posisi top executive. Dalam hal ini, CU menjadi suatu bagian yang sangat
dibutuhkan sebagai wadah pengembangan bagi organisasi tersebut.
4. Apakah organisasi itu mengalami perubahan budaya atau tidak. Perubahan budaya ini
akan nampak di organisasi yang mengalami akuisisi, divestasi maupun perubahan status
perusahaan. Dalam hal ini CU merupakan kenderaan yang dapat dipergunakan untuk
mengkomunikasikan dan mengedukasi karyawan mengenai budaya atau nilai yang baru
di perusahaan tersebut.
Apa Kiat Sukses dan Hambatan Implementasi CU ?
Berdasarkan best practice dari berbagai perusahaan yang telah mengimplementasikan
Corporate University, ada beberapa tips dan issu yang dapat dipelajari dari pengelaman mereka
sewaktu mendirikan CU, diantaranya:
1. CU ini sangat besar jadi harus melalui pembahasan dalam sebuah komite. Harus ada
komitmen yang jelas. Kemudian SDM nya harus melibatkan senior manager dari
departemen lain dalam perumusan pembentukkan CU.
2. Komite juga harus duduk bersama untuk menentukan ke depannya, akan dijadikan seperti
apakah CU ini. Jangan namanya CU tapi tidak berbeda dengan training center.
3. Strategi pendanaan harus juga dipikirkan bagaimana caranya mendanai kegiatan-kegiatan
dalam CU.
4. Menentukan scope-nya, maksudnya semua program learning dan pengembangan ini
apakah akan dilaksanakan oleh CU sendiri atau masih akan menggunakan lembaga lain
yang juga memiliki kompetensi dalam hal itu.
5. Harus mengidentifikasi kebutuhan pemakai jasa ke depannya. Ini akan berkaitan dengan
pembentukan program yang akan dilaksanakan.
6. Apakah perusahaan mau menjalankan semuanya sendiri atau bekerja sama dengan pihak
lain seperti konsultan dan lainnya.
7. Strategi tehnologi informasi. Karena kalau benar yang ingin dibentuk adalah CU dan
semua dilakukan manual sangat tidak mungkin. Jadi harus dipikirkan mengenai tehnologi
informasinya, mulai dari proses diagnosis kebutuhan secara online, perencanaan dan
pengorganisasian, pengontrolan, pendaftaran dan administrasi, evaluasi, pelaksanaan e-
learning, virtual class, memfasilitas pembelajaran informal, diskusi online dan lain-lain.
Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 6
8. Lalu menentukkan apa ukuran keberhasilan dari CU ini. Kalau tidak ada ukuran
keberhasilannya, perusahaan sudah dirikan CU lalu hanya berjalan apa adanya kalau
tidak dievaluasi, maka perusahaan tidak akan tahu apakah hal itu bermanfaat atau tidak.
9. Komunikasi. terutama saat evaluasi. Hal ini diperlukan bukan hanya dilakukan saat di
awal pembentukkan CU saja, tetapi harus terus dilakukan saat berjalan
Bicara Corporate University tentu tidak lepas dengan pengembangan dan perubahan dari
sebuah organisasi. Banyaknya perusahaan-perusahaan besar multinasional yang meminati CU
ini, karena CU merupakan strategic umbrella untuk menyelaraskan, mengkoordinasikan dan
memfokuskan kepada usaha pembelajaran untuk karyawan, pelanggan dan supplier dalam
rangka mencapai strategi dan tujuan bisnis organisasi (Jeanne C. Meister, page 29). Tujuan dasar
dibentuknya CU adalah membuat suatu organisasi menjadi organisasi pembelajaran.
Dalam strategi penerapan CU, sangat diperlukan "kaki tangan" dan orang-orang yang
duduk di level strategi. Biasanya, dalam CU ada yang namanya Chief Learning Officer (CLO).
Ini setara dengan Chief Finance Officer atau Chief Operasional Officer, dimana orang tersebut
bertanggung jawab terhadap pembelajaran organisasi. Perlu diketahui bahwa komitmen dari para
leader di perusahaan tersebut, baik dari awal pendirian hingga pada proses pelaksanaannya
merupakan kunci sukses dari implementasi CU.
Tahapan yang harus dikerjakan dalam membangun CU, semuanya tergantung dari
arahan strateginya. Organisasi harus melihat kesiapan organisasi tersebut untuk membentuk CU.
Siap dalam arti
• sudah melakukan survei mengenai kebutuhan pembelajaran,
• siap dengan metode pembelajaran yang akan ditawarkan, seberapa tinggi respon yang
ada, seberapa tinggi mereka sadar terhadap pembelajaran, atau apakah semua ini
hanya sebatas ulangan saja. Kalau base learning tinggi, organisasi tinggal menentukan
strategi pembelajarannya.
• berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Dengan adanya CU, maka organisasi bisa lebih efisien dalam biaya pengembangan
stakeholdernya. Umumnya efisiensi yang signifikan ini baru dapat terjadi setelah berjalan 3-4
tahun. karena dalam tahun pertama masih banyak penataan dan pembentukan secara
keseluruhan, termasuk orang-orang yang terlibat di dalamnya. beberapa provider juga masih
dalam tahap penjajagan. Saat sebuah organisasi bicara kerjasama jangka panjang, berarti
organisasi tersebut akan bicara kontrak dan hubungan jangka panjang kepada para provider
sehingga efisiensi biaya baru bisa terjadi.
Selain faktor pembuatan CU, perlu pula diperhatikan konsep yang merupakan sistem
terintegrasi dalam organisasi pembelajaran. Dalam konsep dasar, ada 5 hal yang diperlukan yaitu
1. organisasi, yang di dalamnya sudah mencakup visi, kultur, struktur, strategi dan target
bisnis.
2. yang tak kalah penting adalah manusia, baik itu internal maupun eskternal yang
mencakup karyawan, manajer, pelanggan, dan komunitas.
3. teknologi, sudah mencakup teknologi informasi, teknologi berbasis learning dan
electronic performance support system.
Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 7
4. pengetahuan, mulai dari pengumpulan informasi yang mendukung, penyimpanannya,
hingga penggunaannya.
5. pembelajaran secara menyeluruh yang mencakup 3 level yang berbeda yaitu individu,
grup atau tim dan organisasi.
Hambatan dan kendala yang ada saat membangun CU akan muncul dari dalam organisasi
itu sendiri saat implementasi CU dimulai.
1. Kemauan dari karyawan agar mau meluangkan waktu untuk belajar atau kursus baik
itu secara online maupun secara ikut sub development atau diklat guna memenuhi
komitmen ? Dan ini sangat berhubungan dengan sistem yang ada.
Solusinya, adalah dengan menekankan kepada orang-orang dalam sebuah
organisasi bahwa ini merupakan komitmen untuk semua orang agar
menggunakan CU yang sedang dibangun untuk belajar.
2. Di samping itu dalam perjalanannya tidak mudah untuk mendapatkan full
commitment dari leader dari perusahaan tersebut untuk senantiasa terlibat dalam
pengembangan CU.
Solusi lain untuk menjembatani keengganan karyawan untuk meluangkan waktu yaitu
dengan mengaitkan pada performance management mereka. Dalam performance management,
disarankan untuk mengkaitkan setiap orang yang ada dalam organisasi dengan pengembangan
pribadi. Ketika memasukkan area pengembangan pribadi dalam performance management
tentunya setiap orang berkewajiban dan harus ikut dalam pengembangan tersebut. Bentuknya
bisa training atau apapaun. Tergantung dari kebutuhan developer melalui servis yang diberikan
lewat CU. Sarana yang harus dipersiapkan untuk menunjang operasional CU yaitu
· Call center untuk mengatur segala kebutuhan pengembangan dari karyawan kepada CU.
· Idetifikasi learning, dan memasarkan CU seperti apa.
CU perlu diposisikan secara strategis di perusahaan dengan memegang suatu brand yang
cocok untuk organisasi tersebut. Misalnya seperti Hamburger University milik McDonald's.
Yang harus diingat, bicara CU, tidak hanya sekedar bicara development saja. Tapi juga bicara
juga program mentoring dan coaching, yang ditangani CU dari segi mekanisme dan sistem
pelaksanaannya. Melalui CU, seseorang bisa mengetahui siapa mentornya, dan bagaimana proses
mentoring itu. Data base seseorang sebagai karyawan juga akan tersimpan di CU sehingga CU
bisa menyarankan kepada karyawan tentang proyek pekerjaan karyawan lain yang sesuai dengan
pengembangannya karena servis yang diberikan CU adalah asssesment center.
Saat ini, perusahaan-perusahaan local masih cukup kuat dengan kinerja departemen
training, sehingga jika perusahaan itu mulai menerapkan CU, maka akan terjadi servis
maintenance secara besar-besaran karena biasanya harus diimplementasikan kepada seluruh
organisasi yang ada di seluruh region dengan tujuan efisiensi.
Tantangan perusahaan lokal untuk mendirikan CU sebagian besar dari sisi investasi atau
prioritas untuk biaya. "Saya sangat mengerti sekali alokasi biaya pengembangan yang dimiliki
oleh banyak perusahaan masih banyak tersedot untuk mengembangkan dasar-dasar system HR
seperti misalnya Competency Profiling, atau Assessment Center ataupun Performance
Management. Namun di tahun-tahun mendatang ketika semua sistem HR sudah establish di
Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 8
perusahaan, maka pengembangan dan pembelajaran menjadi prioritas utama dari organisasi
tersebut.
Mengapa menulis buku ini ?
Belakangan ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia menyadari pentingnya
menciptakan Learning Organization dalam membangun kinerja bisnis yang berkelanjutan.
Namun masih banyak banyak yang belum memahami cara menciptakan learning organization
melalui implementasi Corporate University. Buku ini akan memberikan pengenalan akan
manfaat dan panduan dalam menimplementasikan Corporate University, sehingga diharapkan
para pembaca akan tertarik dan mulai berusaha mentransformasikan Training Center mereka
menjadi Corporate University atau bagi yang tidak memiliki Training Center dapat
mengimplementasikan Virtual Corporate University.
Gambaran buku
Buku ini disusun dalam 15 Bab yang dibagi dalam dua bagian yaitu Perancangan Corporate
University dan Best Practice Implementasi Corporate University di beberapa peruahaan di
Indonesia.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Merancang Pelatihan Yang Efektif
Merancang Pelatihan Yang EfektifMerancang Pelatihan Yang Efektif
Merancang Pelatihan Yang EfektifBowo Witoyo
 
GI Net 13 - Journey of Telkom CorpU | Telkom Indonesia
GI Net 13 - Journey of Telkom CorpU | Telkom IndonesiaGI Net 13 - Journey of Telkom CorpU | Telkom Indonesia
GI Net 13 - Journey of Telkom CorpU | Telkom IndonesiaHora Tjitra
 
Corpu Development Awareness for BOD-1 PT KAI.pdf
Corpu Development Awareness for BOD-1 PT KAI.pdfCorpu Development Awareness for BOD-1 PT KAI.pdf
Corpu Development Awareness for BOD-1 PT KAI.pdfJohn Sihotang, Dr, MM, Ir
 
.Membangun personal branding
.Membangun personal branding.Membangun personal branding
.Membangun personal brandingAlvian ega
 
Pendekatan Praktis Manajemen Talenta
Pendekatan Praktis Manajemen TalentaPendekatan Praktis Manajemen Talenta
Pendekatan Praktis Manajemen TalentaSeta Wicaksana
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiBagusichwanto07
 
Membangun budaya organisasi melalui Digital Mindset
Membangun budaya organisasi melalui Digital MindsetMembangun budaya organisasi melalui Digital Mindset
Membangun budaya organisasi melalui Digital MindsetSeta Wicaksana
 
Pengembangan sdm
Pengembangan sdmPengembangan sdm
Pengembangan sdmNusa Group
 
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY Alfrianty Sauran
 
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya ManusiaSkema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya ManusiaWilliam Perkasa
 
Silabus Pelatihan _"Professional SALESMANSHIP For Manager & Supervisor" in Di...
Silabus Pelatihan _"Professional SALESMANSHIP For Manager & Supervisor" in Di...Silabus Pelatihan _"Professional SALESMANSHIP For Manager & Supervisor" in Di...
Silabus Pelatihan _"Professional SALESMANSHIP For Manager & Supervisor" in Di...Kanaidi ken
 
(2022) Silabus Pelatihan "Sales LEADERSHIP & MARKETING MANAGEMENT SKILLS" di ...
(2022) Silabus Pelatihan "Sales LEADERSHIP & MARKETING MANAGEMENT SKILLS" di ...(2022) Silabus Pelatihan "Sales LEADERSHIP & MARKETING MANAGEMENT SKILLS" di ...
(2022) Silabus Pelatihan "Sales LEADERSHIP & MARKETING MANAGEMENT SKILLS" di ...Kanaidi ken
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingKanaidi ken
 
Talent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdfTalent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdfDr. Zar Rdj
 

Mais procurados (20)

Merancang Pelatihan Yang Efektif
Merancang Pelatihan Yang EfektifMerancang Pelatihan Yang Efektif
Merancang Pelatihan Yang Efektif
 
GI Net 13 - Journey of Telkom CorpU | Telkom Indonesia
GI Net 13 - Journey of Telkom CorpU | Telkom IndonesiaGI Net 13 - Journey of Telkom CorpU | Telkom Indonesia
GI Net 13 - Journey of Telkom CorpU | Telkom Indonesia
 
Personal branding
Personal branding Personal branding
Personal branding
 
Corpu Development Awareness for BOD-1 PT KAI.pdf
Corpu Development Awareness for BOD-1 PT KAI.pdfCorpu Development Awareness for BOD-1 PT KAI.pdf
Corpu Development Awareness for BOD-1 PT KAI.pdf
 
.Membangun personal branding
.Membangun personal branding.Membangun personal branding
.Membangun personal branding
 
Pendekatan Praktis Manajemen Talenta
Pendekatan Praktis Manajemen TalentaPendekatan Praktis Manajemen Talenta
Pendekatan Praktis Manajemen Talenta
 
Lulus smk mau kemana.pptx
Lulus smk mau kemana.pptxLulus smk mau kemana.pptx
Lulus smk mau kemana.pptx
 
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptxParadigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
 
PRESENTASI PERENCANAAN KARIER
PRESENTASI PERENCANAAN KARIERPRESENTASI PERENCANAAN KARIER
PRESENTASI PERENCANAAN KARIER
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Mental profesional untuk menembus dunia kerja
Mental profesional untuk menembus dunia kerjaMental profesional untuk menembus dunia kerja
Mental profesional untuk menembus dunia kerja
 
Membangun budaya organisasi melalui Digital Mindset
Membangun budaya organisasi melalui Digital MindsetMembangun budaya organisasi melalui Digital Mindset
Membangun budaya organisasi melalui Digital Mindset
 
Pengembangan sdm
Pengembangan sdmPengembangan sdm
Pengembangan sdm
 
Personal branding
Personal brandingPersonal branding
Personal branding
 
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
LONG TERM OBJECTIVE AND GRAND STRATEGY
 
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya ManusiaSkema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
Skema Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Silabus Pelatihan _"Professional SALESMANSHIP For Manager & Supervisor" in Di...
Silabus Pelatihan _"Professional SALESMANSHIP For Manager & Supervisor" in Di...Silabus Pelatihan _"Professional SALESMANSHIP For Manager & Supervisor" in Di...
Silabus Pelatihan _"Professional SALESMANSHIP For Manager & Supervisor" in Di...
 
(2022) Silabus Pelatihan "Sales LEADERSHIP & MARKETING MANAGEMENT SKILLS" di ...
(2022) Silabus Pelatihan "Sales LEADERSHIP & MARKETING MANAGEMENT SKILLS" di ...(2022) Silabus Pelatihan "Sales LEADERSHIP & MARKETING MANAGEMENT SKILLS" di ...
(2022) Silabus Pelatihan "Sales LEADERSHIP & MARKETING MANAGEMENT SKILLS" di ...
 
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi TrainingTraining Need Analysis (TNA) _ Materi Training
Training Need Analysis (TNA) _ Materi Training
 
Talent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdfTalent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdf
 

Semelhante a Pengantar Buku Corporate University

Tugas MED Kelompok 1_Strategic Training and Need Assesment.pptx
Tugas MED Kelompok 1_Strategic Training and Need Assesment.pptxTugas MED Kelompok 1_Strategic Training and Need Assesment.pptx
Tugas MED Kelompok 1_Strategic Training and Need Assesment.pptxyogamulyana1
 
Managing human resources By Luis R. Gomez Mejia
Managing human resources By Luis R. Gomez MejiaManaging human resources By Luis R. Gomez Mejia
Managing human resources By Luis R. Gomez MejiaDewi Rahmawati
 
TRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENTTRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENTNaura Seulanga
 
Training and Development
Training and Development Training and Development
Training and Development FransiskaPutri3
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)TawonNakal
 
Human Resource Management - Training and Development
Human Resource Management - Training and DevelopmentHuman Resource Management - Training and Development
Human Resource Management - Training and DevelopmentNaomiAngeline
 
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA TbkANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA TbkDindaAA1
 
Administrasi Kepegawaian New.pptx
Administrasi Kepegawaian New.pptxAdministrasi Kepegawaian New.pptx
Administrasi Kepegawaian New.pptxMoch Adieb SUltan
 
Career Management and Development
Career Management and DevelopmentCareer Management and Development
Career Management and DevelopmentFransiskaPutri3
 
Career Management and Development
Career Management and DevelopmentCareer Management and Development
Career Management and DevelopmentFransiskaPutri3
 
(2022) Silabus Pelatihan "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...
(2022) Silabus Pelatihan  "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...(2022) Silabus Pelatihan  "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...
(2022) Silabus Pelatihan "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...Kanaidi ken
 
pelatihan dan pengembangan karyawan msdm
pelatihan dan pengembangan karyawan msdmpelatihan dan pengembangan karyawan msdm
pelatihan dan pengembangan karyawan msdmKarismaIhza
 
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"Kanaidi ken
 
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganMakalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganifhamVR46
 
(2022) Silabus Training "Effective MEASUREMENT of Training IMPACT" di era Dig...
(2022) Silabus Training "Effective MEASUREMENT of Training IMPACT" di era Dig...(2022) Silabus Training "Effective MEASUREMENT of Training IMPACT" di era Dig...
(2022) Silabus Training "Effective MEASUREMENT of Training IMPACT" di era Dig...Kanaidi ken
 

Semelhante a Pengantar Buku Corporate University (20)

Tugas MED Kelompok 1_Strategic Training and Need Assesment.pptx
Tugas MED Kelompok 1_Strategic Training and Need Assesment.pptxTugas MED Kelompok 1_Strategic Training and Need Assesment.pptx
Tugas MED Kelompok 1_Strategic Training and Need Assesment.pptx
 
Training and development
Training and developmentTraining and development
Training and development
 
Managing human resources By Luis R. Gomez Mejia
Managing human resources By Luis R. Gomez MejiaManaging human resources By Luis R. Gomez Mejia
Managing human resources By Luis R. Gomez Mejia
 
TRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENTTRAINING AND DEVELOPMENT
TRAINING AND DEVELOPMENT
 
Training and Development
Training and Development Training and Development
Training and Development
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
Ujian final prof sahat 2013
Ujian final prof sahat 2013Ujian final prof sahat 2013
Ujian final prof sahat 2013
 
Human Resource Management - Training and Development
Human Resource Management - Training and DevelopmentHuman Resource Management - Training and Development
Human Resource Management - Training and Development
 
Tna
TnaTna
Tna
 
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA TbkANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
 
Administrasi Kepegawaian New.pptx
Administrasi Kepegawaian New.pptxAdministrasi Kepegawaian New.pptx
Administrasi Kepegawaian New.pptx
 
Employee Development
Employee Development Employee Development
Employee Development
 
Career Management and Development
Career Management and DevelopmentCareer Management and Development
Career Management and Development
 
Career Management and Development
Career Management and DevelopmentCareer Management and Development
Career Management and Development
 
(2022) Silabus Pelatihan "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...
(2022) Silabus Pelatihan  "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...(2022) Silabus Pelatihan  "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...
(2022) Silabus Pelatihan "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...
 
pelatihan dan pengembangan karyawan msdm
pelatihan dan pengembangan karyawan msdmpelatihan dan pengembangan karyawan msdm
pelatihan dan pengembangan karyawan msdm
 
kepemimpinan
 kepemimpinan kepemimpinan
kepemimpinan
 
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"
 
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembanganMakalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
Makalah memahami dan melakukan pelatihan pengembangan
 
(2022) Silabus Training "Effective MEASUREMENT of Training IMPACT" di era Dig...
(2022) Silabus Training "Effective MEASUREMENT of Training IMPACT" di era Dig...(2022) Silabus Training "Effective MEASUREMENT of Training IMPACT" di era Dig...
(2022) Silabus Training "Effective MEASUREMENT of Training IMPACT" di era Dig...
 

Mais de John Sihotang, Dr, MM, Ir (14)

What is Corporate University (Corpu).pdf
What is Corporate University (Corpu).pdfWhat is Corporate University (Corpu).pdf
What is Corporate University (Corpu).pdf
 
Introduction to Change Management.pdf
Introduction to Change Management.pdfIntroduction to Change Management.pdf
Introduction to Change Management.pdf
 
Learning Need Assessment Concept & Implementation.pptx
Learning Need Assessment Concept & Implementation.pptxLearning Need Assessment Concept & Implementation.pptx
Learning Need Assessment Concept & Implementation.pptx
 
Human Capital development and LMS Concept-1.pptx
Human Capital development and LMS Concept-1.pptxHuman Capital development and LMS Concept-1.pptx
Human Capital development and LMS Concept-1.pptx
 
Kumpulan flyer training.pdf
Kumpulan flyer training.pdfKumpulan flyer training.pdf
Kumpulan flyer training.pdf
 
Revitalisasi Corporate University- Bab-1.pdf
Revitalisasi Corporate University- Bab-1.pdfRevitalisasi Corporate University- Bab-1.pdf
Revitalisasi Corporate University- Bab-1.pdf
 
Corporate University Implementation Readiness Asssessment.pdf
Corporate University Implementation Readiness Asssessment.pdfCorporate University Implementation Readiness Asssessment.pdf
Corporate University Implementation Readiness Asssessment.pdf
 
LMS for Higher Education-Slideshare.pdf
LMS for Higher Education-Slideshare.pdfLMS for Higher Education-Slideshare.pdf
LMS for Higher Education-Slideshare.pdf
 
Pelatihan Data Analitik
Pelatihan Data AnalitikPelatihan Data Analitik
Pelatihan Data Analitik
 
Pengantar manajemen stratejik
Pengantar manajemen stratejikPengantar manajemen stratejik
Pengantar manajemen stratejik
 
Cloud Computing Services
Cloud Computing ServicesCloud Computing Services
Cloud Computing Services
 
Prinsip Dasar e-Money
Prinsip Dasar  e-MoneyPrinsip Dasar  e-Money
Prinsip Dasar e-Money
 
TELKOM IPTV
TELKOM IPTVTELKOM IPTV
TELKOM IPTV
 
Prinsip Dasar Cloud Computing
Prinsip Dasar Cloud ComputingPrinsip Dasar Cloud Computing
Prinsip Dasar Cloud Computing
 

Último

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasMuhamadIlham361836
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 

Pengantar Buku Corporate University

  • 1. Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 1 BAB 1 Pengantar Apa itu Corporate University ? Corporate University (CU) muncul pada abad ke-20 sebagai kelanjutan dari tren pendidikan karyawan perusahaan yang dimulai sejak awal tahun 1914. Untuk mengatasi kesenjangan pembelajaran teori yang dipeoleh di universitas tradisional dengan aplikasi di lapangan, pelaku usaha dan industri lebih memilih melakukan pelatihan dan pengembangan melalui unit Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) atau Training Center (TC). Unit ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Setelah mengikuti program pelatihan, para peserta akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya dengan presisi dan efisien. Training Center mengajarkan prosedur-prosedur, pola-pola dan tugas-tugas yang memungkin karyawan tampil pada ekonomi berbasis keahlian (skill-based economy). Seiring ekonomi beralih ke basis informasi dan pengetahuan, pembelajaran bukan lagi one-time dan berorientasi instruksional tetapi proses secara terus-menerus yang mengharuskan karyawan untuk belajar dengan cepat dan teratur untuk mengimbangi kemajuan teknologi, persaingan global, dan perubahan yang cepat. Menghadapi perubahan ini, Training Center melihat model manajemen yang dapat memperbaiki dan merevolusi cara mereka merancang dan menyelenggarakan pembelajaran di dalam organisasi. Namun, industri pelatihan menemukan bahwa banyak hal-hal yang terabaikan dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis organisasi. Industri TC harus mengembangkan koneksi yang jelas ke misi dan tujuan organisasi dan harus membuktikan bahwa pembelajaran berkontribusi pada organisasi sejalan dengan visi, misi dan sasaran strategis organisasi. Pada tahun 1950, Corporate University mulai dibentuk untuk membantu organisasi dalam menghubungkan (lingkage) dan menselaraskan (alignment) program-program pembelajaran dengan visi, misi dan sasaran strategis organisasi. Meskipun industri Corporate University belum sepenuhnya sepakat mengenai definisi Corporate University yang sudah diterima secara universal, namun berbagai tingkat strategi dan nilai yang dikembangkan oleh industri Corporate University tampaknya secara umum memiiki disain CU yang bersifat jangka panjang. Tujuan utama CU, diantaranya adalah untuk membangun kompetensi inti oranisasi, mendorong perubahan organisasi, mempertahankan daya saing perusahaan, merekrut dan mempertahankan talent, atau pelayanan pelanggan. Sebagian besar CU didirikan atas praktik bisnis strategis dan kesadaran sendiri akan tanggung jawab mereka untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan organisasi dan/atau efektifitasnya. CU adalah
  • 2. Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 2 strategis karena direncanakan dan dimodelkan untuk memenuhi misi organisasi. CU berorientasi pada hasil (result oriented) dan akan tetap ada selama dapat memberikan nilai (value) kepada organisasi/perusahaan. Namun, yang perlu diperhatikan, CU bukan sebuah tempat seperti kampus, juga bukan nama lain dari TC dan pengembangan, bukan pula training katalog dan bukan sebuah institusi yang menawarkan berbagai macam program yang berbeda. Dalam CU, ada 3 elemen yang penting yaitu : 1. Pembelajaran formal dan informal (Blended Learning) 2. Riset dan pengembangan serta 3. Learning solution atau Kurikulum akademik yang terstruktur. Mengapa Perusahaan Membutuhkan Corporate University ? 90% Program Pelatihan Gagal Semua perusahaan/organisasi pasti menginginkan hasil dari program pelatihan, namun mereka kebanyakan tidak melakukan diagnosis dan analisis mendalam untuk memahami apa yang mereka butuhkan. Dan kalaupun ada yang melakukannya, mereka kurang cukup usaha untuk merancang program-program pembelajaran yang relevan. Banyak organisasi berpikir bahwa masalah kinerja mereka terletak pada satu hal yang sederhana, yaitu: Pelatihan. Jadi apa yang mereka lakukan? Mereka menghabiskan waktu dan energi untuk merancang agenda pembelajaran setiap tahunnya pelatihan 5-7 man-days untuk setiap individu. Begitu mereka merancang agenda tahunan ini, mereka menghabiskan sisa waktunya untuk meyakinkan para pekerja/karyawan agar mengikuti pelatihan ini. Dan ketika akhirnya pekerja mereka menghadiri program pelatihan; yang mengejutkan, hasilnya tidak kelihatan. Mengapa demikian? Mengapa 90% program pelatihan yang dilakukan menghasilkan hal yang sia-saia? Pertama Hal paling utama, Anda harus berkomitmen untuk menjauh dari mentalitas serba cepat. Batas waktu sudah dekat dan Anda telah begitu sibuk dengan pekerjaan lain sehingga Anda tidak pernah memiliki waktu yang cukup untuk memfinalisasi program pelatihan dan sekarang Anda akan menerima apapun yang sesuai dengan keinginan Anda. Anda belum menyediakan cukup waktu untuk memilih materi pada sesi pelatihan dan mencocokkannya kembali dengan persyaratan peserta pelatihan yang sesuai dengan tujuan organisasi. Ini membutuhkan beberapa perencanaan, harus lebih proaktif dan, yang lebih penting, memerlukan disiplin dan tidak mengambil jalan keluar yang mudah. Hal ini membutuhkan assessmen kebutuhan organisasi pada bagian eksekutif Human Capital (HC). Tapi kebanyakan dari kita diliputi oleh keadaan yang dikendalikan oleh situasi. Sebelum organisasi melatih karyawan utama mereka di bidang
  • 3. Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 3 keahlian seperti delegasi, manajemen waktu, prioritas dan efektivitas individu, mereka harus melatih staf HC untuk memastikan keahlian-keahlian di atas mereka kuasai lebih dahulu. Bagaimanapun, jika eksekutif HC sendiri tidak memiliki pegangan pada hal-hal karena kurangnya disiplin, ketidakmampuan untuk mendelegasikan tugas dan prioritas yang tidak terorganisir, lalu bagaimana dia diharapkan melakukan diagnosis kebutuhan melalui tahap perencanaan program pelatihan? Kedua Kita harus berusaha untuk memberikan pemahaman (understanding) daripada teknik (techniques) karena teknik berubah seiring berjalannya waktu. Teknik yang digunakan untuk memancing seratus tahun yang lalu berbeda dengan teknik yang digunakan saat ini. Pemahaman di sini tetap konstan: ada ikan di bawah air dan perlu ditangkap dan dibawa keluar; Mengapa? Untuk dimakan, diperdagangkan, dan lain-lain. Pemahamannya adalah 'apa' dan mungkin bahkan 'mengapa'. Tekniknya adalah 'bagaimana' yang berubah dari situasi ke situasi. Peralatan memancing yang berbeda digunakan di perairan yang berbeda yaitu Laut Mati vs. Samudera Pasifik. Kita harus mengerti bahwa jika orang tahu apa yang ingin mereka capai dan mengapa mereka melakukannya, bagaimana mereka melakukannya, mungkin akan membuat kita takjub. Ketiga Kita harus menyadari fakta bahwa pelatihan mungkin bukan jawaban untuk semua masalah terkait kinerja kita, masalahnya bisa terletak pada satu atau lebih dari tiga bidang utama. Menemukenali orang yang bermasalah dalam organisasi adalah bagian yang sulit, dibutuhkan peran aktif dari eksekutif SDM untuk menggalinya. 1. ORANG MUNGKIN TIDAK TAHU BAGAIMANA Jika orang tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman keterampilan yang dibutuhkan maka pelatihan diperlukan 2. MEREKA MUNGKIN TIDAK INGIN Jika orang tidak ingin mengembangkan diri karena mereka tidak sepenuhnya memahami nilai pelatihan. Hal ini membutuhkan motivasi. Pemimpin perlu menginspirasi mereka dengan menghubungkan pekerjaan dengan apa yang paling penting bagi mereka- kebutuhan, nilai, sasaran, sikap, minat, dan lain-lain. 3. ORANG MUNGKIN TIDAK MEMILIKI APA YANG MEREKA PERLU Mereka mungkin tahu bagaimana, mereka bahkan mungkin termotivasi untuk melakukan pekerjaan itu namun mungkin kekurangan wewenang, bimbingan, informasi, personalia, fasilitas, persediaan, peralatan, teknologi, transportasi, dana atau sumber daya lainnya. Karena hal-hal ini bergantung pada organisasi, orang bergantung pada manajemen untuk
  • 4. Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 4 memberdayakan mereka.Inilah tingkat keberhasilan program pelatihan rata-rata mengingat masalah kinerja sebenarnya. Dari tiga area; Dua pengetahuan dan minat, bisa dikendalikan oleh eksekutif SDM. Yang ketiga adalah inisiatif organisasi yang menyediakan sumber daya. Tapi dengan melakukan ini, kita akan meningkatkan peluang kita untuk memberikan solusi yang berdampak. Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan eksekutif SDM sangat penting dalam mengembangkan karyawan. CU menjadi sangat penting untuk mengitegrasikan praktek-praktek SDM dengan visi, misi dan sasaran strategis organisasi. Saat ini telah banyak perusahaan memiliki management development program, namun itu belum seideal CU. Implementasi CU masih banyak didominasi oleh perusahaan besar khususnya multinational companies (MNC). Ada beberapa hal yang mendorong perusahaan mendirikan CU. 1. Perusahaan ingin betul-betul pengembangan karyawannya bisa mendukung strategi organisasi. Itu dorongan yang paling kuat. Kesadaran bahwa SDM adalah sesuatu yang merupakan intellectual capital bukan lagi hanya sekedar asset. 2. Ada peningkatan kesadaran akan pentingnya proses learning. Karena kreatifitas orang tidak mudah ditiru. 3. Pimpinan perusahaan memang sudah punya visi bahwa organisasi tidak bisa berkembang tanpa manusianya. Ada banyak investasi di organisasi, dan banyak yang ingin investasi pada sisi manusia- nya, meski tingkat pengembaliannya tidak cepat. Dengan demikian suatu perusahaan mendirikan CU sebaiknya bukan karena hanya mengikuti tren tapi memang karena dorongan kebutuhannya. Karena tanpa kajian yang jelas maka hal itu akan gagal dan sia-sia. CU itu memfasilitasi semua aktifitas pembelajaran di dalam organisasi, sehingga bisa menggunakan metode apapun yang ada yang di antaranya adalah In class training, Coaching and Mentoring, Self Study, Computer Based Training, Online Learning, bahkan sampai membuat program leadership yang mendatangkan berbagai professor dari top business school di dunia pun dilakukan oleh sebuah CU. Dengan kata lain, CU adalah "One Stop Learning Solution for every stakeholder in organization" yang pendekatan dan infrastrukturnya lebih memudahkan semua pengguna dan lebih efisien. Di lain pihak, sangat memungkinkan apabila CU adalah hasil dari ekspansi TC untuk menjadi strategic business unit yang lebih besar, mengingat proses CU tidak hanya sebatas kerjasama dengan satu pihak saja, melainkan juga dengan berbagai macam provider training. Sehingga jika dalam organisasi sudah memiliki CU, maka TC sudah tidak diperlukan lagi. Ada 4 faktor yang menjadi bahan pertimbangan perusahaan mengapa termotivasi untuk mendirikan CU, yaitu 1. Ketika organisasi melihat adanya individual development needs yang sama di semua karyawannya, sehingga organisasi memerlukan satu pengembangan yang sifatnya cocok
  • 5. Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 5 dan utuh bagi semua karyawan, maka sudah saatnya untuk menyusun kurikulum dasar (broad based curriculum) untuk merealisasikan pengembangan tersebut. 2. Apabila sejalan dengan kebutuhan bisnis, semua organisasi membutuhkan suatu pengembangan yang terarah. Contoh yang sering terjadi adalah apabila organisasi mencanangkan untuk berorientasi pada customer satisfaction maka organisasi tersebut dapat membuat kurikulum yang ditujukan bagi setiap lini karyawan untuk meningkatkan layanan perusahaan. 3. Apakah perusahaan ingin melakukan regenerasi atau menerapkan succession management kepada kader-kader leader masa depannya. "Saat ini banyak organisasi mengalami kekosongan leader di level menengah yang siap untuk menduduki posisi top executive. Kekosongan atau gap tersebut membuat organisasi merasa perlu untuk melakukan succession" katanya. Sehingga, diperlukan adanya strategi manajemen yang terarah untuk melakukan pengembangan bagi leader di posisi menengah agar siap untuk menduduki posisi top executive. Dalam hal ini, CU menjadi suatu bagian yang sangat dibutuhkan sebagai wadah pengembangan bagi organisasi tersebut. 4. Apakah organisasi itu mengalami perubahan budaya atau tidak. Perubahan budaya ini akan nampak di organisasi yang mengalami akuisisi, divestasi maupun perubahan status perusahaan. Dalam hal ini CU merupakan kenderaan yang dapat dipergunakan untuk mengkomunikasikan dan mengedukasi karyawan mengenai budaya atau nilai yang baru di perusahaan tersebut. Apa Kiat Sukses dan Hambatan Implementasi CU ? Berdasarkan best practice dari berbagai perusahaan yang telah mengimplementasikan Corporate University, ada beberapa tips dan issu yang dapat dipelajari dari pengelaman mereka sewaktu mendirikan CU, diantaranya: 1. CU ini sangat besar jadi harus melalui pembahasan dalam sebuah komite. Harus ada komitmen yang jelas. Kemudian SDM nya harus melibatkan senior manager dari departemen lain dalam perumusan pembentukkan CU. 2. Komite juga harus duduk bersama untuk menentukan ke depannya, akan dijadikan seperti apakah CU ini. Jangan namanya CU tapi tidak berbeda dengan training center. 3. Strategi pendanaan harus juga dipikirkan bagaimana caranya mendanai kegiatan-kegiatan dalam CU. 4. Menentukan scope-nya, maksudnya semua program learning dan pengembangan ini apakah akan dilaksanakan oleh CU sendiri atau masih akan menggunakan lembaga lain yang juga memiliki kompetensi dalam hal itu. 5. Harus mengidentifikasi kebutuhan pemakai jasa ke depannya. Ini akan berkaitan dengan pembentukan program yang akan dilaksanakan. 6. Apakah perusahaan mau menjalankan semuanya sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain seperti konsultan dan lainnya. 7. Strategi tehnologi informasi. Karena kalau benar yang ingin dibentuk adalah CU dan semua dilakukan manual sangat tidak mungkin. Jadi harus dipikirkan mengenai tehnologi informasinya, mulai dari proses diagnosis kebutuhan secara online, perencanaan dan pengorganisasian, pengontrolan, pendaftaran dan administrasi, evaluasi, pelaksanaan e- learning, virtual class, memfasilitas pembelajaran informal, diskusi online dan lain-lain.
  • 6. Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 6 8. Lalu menentukkan apa ukuran keberhasilan dari CU ini. Kalau tidak ada ukuran keberhasilannya, perusahaan sudah dirikan CU lalu hanya berjalan apa adanya kalau tidak dievaluasi, maka perusahaan tidak akan tahu apakah hal itu bermanfaat atau tidak. 9. Komunikasi. terutama saat evaluasi. Hal ini diperlukan bukan hanya dilakukan saat di awal pembentukkan CU saja, tetapi harus terus dilakukan saat berjalan Bicara Corporate University tentu tidak lepas dengan pengembangan dan perubahan dari sebuah organisasi. Banyaknya perusahaan-perusahaan besar multinasional yang meminati CU ini, karena CU merupakan strategic umbrella untuk menyelaraskan, mengkoordinasikan dan memfokuskan kepada usaha pembelajaran untuk karyawan, pelanggan dan supplier dalam rangka mencapai strategi dan tujuan bisnis organisasi (Jeanne C. Meister, page 29). Tujuan dasar dibentuknya CU adalah membuat suatu organisasi menjadi organisasi pembelajaran. Dalam strategi penerapan CU, sangat diperlukan "kaki tangan" dan orang-orang yang duduk di level strategi. Biasanya, dalam CU ada yang namanya Chief Learning Officer (CLO). Ini setara dengan Chief Finance Officer atau Chief Operasional Officer, dimana orang tersebut bertanggung jawab terhadap pembelajaran organisasi. Perlu diketahui bahwa komitmen dari para leader di perusahaan tersebut, baik dari awal pendirian hingga pada proses pelaksanaannya merupakan kunci sukses dari implementasi CU. Tahapan yang harus dikerjakan dalam membangun CU, semuanya tergantung dari arahan strateginya. Organisasi harus melihat kesiapan organisasi tersebut untuk membentuk CU. Siap dalam arti • sudah melakukan survei mengenai kebutuhan pembelajaran, • siap dengan metode pembelajaran yang akan ditawarkan, seberapa tinggi respon yang ada, seberapa tinggi mereka sadar terhadap pembelajaran, atau apakah semua ini hanya sebatas ulangan saja. Kalau base learning tinggi, organisasi tinggal menentukan strategi pembelajarannya. • berapa biaya yang harus dikeluarkan. Dengan adanya CU, maka organisasi bisa lebih efisien dalam biaya pengembangan stakeholdernya. Umumnya efisiensi yang signifikan ini baru dapat terjadi setelah berjalan 3-4 tahun. karena dalam tahun pertama masih banyak penataan dan pembentukan secara keseluruhan, termasuk orang-orang yang terlibat di dalamnya. beberapa provider juga masih dalam tahap penjajagan. Saat sebuah organisasi bicara kerjasama jangka panjang, berarti organisasi tersebut akan bicara kontrak dan hubungan jangka panjang kepada para provider sehingga efisiensi biaya baru bisa terjadi. Selain faktor pembuatan CU, perlu pula diperhatikan konsep yang merupakan sistem terintegrasi dalam organisasi pembelajaran. Dalam konsep dasar, ada 5 hal yang diperlukan yaitu 1. organisasi, yang di dalamnya sudah mencakup visi, kultur, struktur, strategi dan target bisnis. 2. yang tak kalah penting adalah manusia, baik itu internal maupun eskternal yang mencakup karyawan, manajer, pelanggan, dan komunitas. 3. teknologi, sudah mencakup teknologi informasi, teknologi berbasis learning dan electronic performance support system.
  • 7. Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 7 4. pengetahuan, mulai dari pengumpulan informasi yang mendukung, penyimpanannya, hingga penggunaannya. 5. pembelajaran secara menyeluruh yang mencakup 3 level yang berbeda yaitu individu, grup atau tim dan organisasi. Hambatan dan kendala yang ada saat membangun CU akan muncul dari dalam organisasi itu sendiri saat implementasi CU dimulai. 1. Kemauan dari karyawan agar mau meluangkan waktu untuk belajar atau kursus baik itu secara online maupun secara ikut sub development atau diklat guna memenuhi komitmen ? Dan ini sangat berhubungan dengan sistem yang ada. Solusinya, adalah dengan menekankan kepada orang-orang dalam sebuah organisasi bahwa ini merupakan komitmen untuk semua orang agar menggunakan CU yang sedang dibangun untuk belajar. 2. Di samping itu dalam perjalanannya tidak mudah untuk mendapatkan full commitment dari leader dari perusahaan tersebut untuk senantiasa terlibat dalam pengembangan CU. Solusi lain untuk menjembatani keengganan karyawan untuk meluangkan waktu yaitu dengan mengaitkan pada performance management mereka. Dalam performance management, disarankan untuk mengkaitkan setiap orang yang ada dalam organisasi dengan pengembangan pribadi. Ketika memasukkan area pengembangan pribadi dalam performance management tentunya setiap orang berkewajiban dan harus ikut dalam pengembangan tersebut. Bentuknya bisa training atau apapaun. Tergantung dari kebutuhan developer melalui servis yang diberikan lewat CU. Sarana yang harus dipersiapkan untuk menunjang operasional CU yaitu · Call center untuk mengatur segala kebutuhan pengembangan dari karyawan kepada CU. · Idetifikasi learning, dan memasarkan CU seperti apa. CU perlu diposisikan secara strategis di perusahaan dengan memegang suatu brand yang cocok untuk organisasi tersebut. Misalnya seperti Hamburger University milik McDonald's. Yang harus diingat, bicara CU, tidak hanya sekedar bicara development saja. Tapi juga bicara juga program mentoring dan coaching, yang ditangani CU dari segi mekanisme dan sistem pelaksanaannya. Melalui CU, seseorang bisa mengetahui siapa mentornya, dan bagaimana proses mentoring itu. Data base seseorang sebagai karyawan juga akan tersimpan di CU sehingga CU bisa menyarankan kepada karyawan tentang proyek pekerjaan karyawan lain yang sesuai dengan pengembangannya karena servis yang diberikan CU adalah asssesment center. Saat ini, perusahaan-perusahaan local masih cukup kuat dengan kinerja departemen training, sehingga jika perusahaan itu mulai menerapkan CU, maka akan terjadi servis maintenance secara besar-besaran karena biasanya harus diimplementasikan kepada seluruh organisasi yang ada di seluruh region dengan tujuan efisiensi. Tantangan perusahaan lokal untuk mendirikan CU sebagian besar dari sisi investasi atau prioritas untuk biaya. "Saya sangat mengerti sekali alokasi biaya pengembangan yang dimiliki oleh banyak perusahaan masih banyak tersedot untuk mengembangkan dasar-dasar system HR seperti misalnya Competency Profiling, atau Assessment Center ataupun Performance Management. Namun di tahun-tahun mendatang ketika semua sistem HR sudah establish di
  • 8. Penulis : Dr. Ir. John Sihotang. MM Page 8 perusahaan, maka pengembangan dan pembelajaran menjadi prioritas utama dari organisasi tersebut. Mengapa menulis buku ini ? Belakangan ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia menyadari pentingnya menciptakan Learning Organization dalam membangun kinerja bisnis yang berkelanjutan. Namun masih banyak banyak yang belum memahami cara menciptakan learning organization melalui implementasi Corporate University. Buku ini akan memberikan pengenalan akan manfaat dan panduan dalam menimplementasikan Corporate University, sehingga diharapkan para pembaca akan tertarik dan mulai berusaha mentransformasikan Training Center mereka menjadi Corporate University atau bagi yang tidak memiliki Training Center dapat mengimplementasikan Virtual Corporate University. Gambaran buku Buku ini disusun dalam 15 Bab yang dibagi dalam dua bagian yaitu Perancangan Corporate University dan Best Practice Implementasi Corporate University di beberapa peruahaan di Indonesia.