SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 54
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
PERUSAHAAN
H. JANUSUSILO,SE,MM
Kasie. Kajian Produktivitas
Konsultan Peningkatan Produktivitas (APO Certified)
Master Trainer SCORE- ILO
Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan
Ditjen Binalattas - Kemnakertrans
Disampaikan pada acara :
BIMBINGAN TEKNIS KADER PRODUKTIVITAS
(GAINSHARING PRODUCTIVITY)
10 JUNI 2014
PENINGKATAN STANDAR HIDUP
KUALITAS HIDUP YANG LEBIH BAIK
PENINGKATAN PDB/PDRB
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA PRODUKTIVITAS MENINGKAT
PENAMBAHAN
KAPITAL
PERTUMBUHAN TOTAL
FAKTOR PRODUKTIVITAS
KUALITAS
TENAGA KERJA
KUALITAS KAPITAL
DAN SISTEM
Input Kuantitatif
Input Kualitatif
Penciptaan
NilaiTam
bah
Akumulasi
Nilai Tambah
MANFAAT PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS
NationNation ProducersProducers ConsumersConsumers WorkersWorkers GovernmentGovernment
 Enhanced
competitivene
ss in world
markets
 Creation of
more
employment
opportunities
 Higher
standard of
living for the
people
 Expanded
capital
information
 Upgraded
technical
capability
 Improved
competitive
position in the
market
 Lowers prices
of goods and
services
 Better quality
of goods and
services
 Increases in
compensation
 Better working
conditions
 Job security
 Greater sense
of wellbeing
 Development
skills and
capabilities
 Ability to
provide more
and better
social
services
 Ability to carry
out
development
programs
more
effectively and
efficiently
3
APO - 2001
AKTIVITAS MANAGEMENT
PRODUKIVITAS TERPADU
Produktivitas sangat penting untuk daya saing jangka panjang dan profitabilitas
organisasi.
Hal ini dapat dicapai dengan efektif jika dikelola secara holistik dan sistematis.
Hal ini penting untuk menilai kinerja produktivitas , karena memungkinkan saya
untuk memahami:
• Di mana saya sekarang - kinerja saat ini
• Di mana saya ingin menjadi - kinerja yang ditargetkan
• Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai target saya - mengidentifikasi
daerah
untuk perbaikan dan melacak kemajuan
KEGIATAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS TERPADU
PHASE I : Membangun Fungsi Management Produktivitas:
Menyusun Target dan membangun Kesadaran
1.Sususn target Produktivitas Keseluruhan
2.Bentuk kesadaran dan dapatkan komitmen dari seluruh pekerja
PHASE II Diagonsa
Ketahui dimana posisi kita saat ini
1.Nilai kinerja perusahaan saat ini
2.Idetifikasi Gaps dan area untuk perbaikan
PHASE III Menyusun Road Map
Rencanakan Perjalanan hingga mencapai tujuan
1.Susun target dan formulasikan strategi
2.Implementasikan kegiatan yang spesifik
PHASE IV Menerapkan Sistem Pengukuran
PHASE V Menerapkan Sistem Manjemen Kinerja
Monitor dan memperkuat Kinerja :
•Monitor dan tinjau Perencanaan
•Catatan ke Berbagai Stakeholder
•Hubungan upaya dan penghargaan untuk memotivasi pekerja
KEGIATAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS TERPADU DAN
KEGUNAAN PENGUKURAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
II
BAGAIMANA MENGUKUR PRODUKTIVITAS
Produktivitas adalah hubungan antara jumlah output dan kuantitas input
yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Hal ini pada dasarnya
adalah ukuran efektivitas dan efisiensi organisasi Anda dalam menghasilkan
output dengan sumber daya yang tersedia.
Produktivitas didefinisikan sebagai rasio dari output ke input:
Output
Produktivitas = -------------
Input
Pada dasarnya, pengukuran produktivitas
adalah identifikasi dan estimasi yang sesuai
ukuranoutput dan input.
UKURAN OUTPUT
Output bisa berupa barang yang diproduksi atau jasa yang diberikan.
Output dinyatakan dalam:
1. Kuantitas fisik
2. Nilai finansial
1. Kuantitas Fisik
Pada tingkat operasional, di mana produk atau jasa yang homogen, output dapat
diukur dalam satuan fisik (misalnya jumlah pelanggan dilayani, jumlah buku cetak).
Tindakan tersebut mencerminkan efektivitas fisik dan efisiensi proses, dan tidak
dipengaruhi oleh fluktuasi harga.
2. Nilai Finansial
Pada tingkat organisasi, output jarang seragam. Hal ini biasanya diukur dalam nilai
finansial, seperti berikut:
a. penjualan
b. Nilai produksi (misalnya penjualan dikurangi perubahan tingkat persediaan)
c. nilai tambah
UKURAN INPUT
Masukan terdiri dari sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output. Bentuk
yang paling umum dari masukan adalah tenaga kerja dan modal
1. Pekerja
Pekerja mengacu pada semua kategori karyawan dalam suatu organisasi. Ini
termasuk direktur bekerja, pemilik, mitra, pekerja keluarga yang tidak dibayar dan
pekerja paruh waktu.
Pekerja/Buruh dapat diukur dalam tiga cara:
Jumlah jam kerja
Langkah ini mencerminkan jumlah sebenarnya dari input yang digunakan. Ini tidak
termasuk jam dibayar tetapi tidak bekerja
(misalnya hari libur, cuti).
Jumlah pekerja yang terlibat
Langkah ini lebih sering digunakan, sebagai data pada jam kerja mungkin tidak mudah
tersedia. Part-timer diubah menjadi penuh waktu-setara mereka. Angka rata-rata untuk
Periode yang digunakan, seperti jumlah pekerja dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu
Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja meliputi gaji, bonus, tunjangan dan tunjangan yang diberikan kepada
karyawan.
KAPITAL/MODAL
Modal mengacu pada aset fisik seperti mesin dan peralatan, tanah dan bangunan,
dan persediaan yang digunakan oleh organisasi dalam produksi barang atau
penyediaan jasa. Modal dapat diukur dalam kuantitas fisik (misalnya jumlah jam
mesin) atau nilai keuangan, setelah dikurangi penyusutan untuk memperhitungkan
efisiensi penurunan aset yang lebih tua.
Masukan antara
Kategori utama dari input antara meliputi bahan, energi dan layanan bisnis.
Masukan tersebut dapat diukur dalam satuan fisik (misalnya kilogram, kilowatt per
jam) atau unit keuangan (misalnya biaya energi dan bahan yang dibeli).
INDIKATOR PRODUKTIVITAS
Indikator pengukuran produktivitas adalah efisiensi dan efektivitas input yang digunakan
dalam menghasilkan Output.
sebagai contoh : Produktivitas Tenaga Kerja dan Produktivitas Modal/Kapital,
Produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas Tenaga Kerja adalah Nilaitambah per tenaga kerja, ini paling sering
digunakan sebagai ukuran produktivitas. Hal ini merefrleksikan efisiensi dan efektivitas
Tenaga kerja produksi dan penjualan.
Produktivitas Modal/ Capital Productivity
Capital productivity adalah ukuran efisiensi dan efektivitas dari kapital/modal dalam
menghasilkan output.
measures the effectiveness and efficiency of capital in the generation of output. It is
defined as value added per dollar of capital. Capital productivity results from
improvements in the machinery and equipment used, as well as the skills of the
labour using the capital, processes, etc.
NILAI TAMBAH
(VALUE ADDED)
Nilai tambah umumnya digunakan sebagai ukuran output. Ini merupakan
kekayaan diciptakan melalui proses produksi atau penyediaan jasa. Nilai
tambah mengukur perbedaan antara penjualan dan biaya bahan dan jasa
yang dikeluarkan untuk menghasilkan penjualan.
Kekayaan yang dihasilkan dihasilkan oleh upaya gabungan dari mereka yang bekerja
di organisasi (karyawan) dan mereka yang menyediakan modal (pengusaha dan
investor). Nilai tambah sehingga didistribusikan sebagai upah kepada karyawan,
depresiasi untuk reinvestasi dalam mesin dan peralatan, bunga kepada pemberi
pinjaman uang, dividen kepada investor dan keuntungan bagi organisasi.
PROSES VALUE ADDED
ALASAN PENGGUNAAN
VALUE ADDED
Nilai tambah adalah ukuran outputyang lebih baik untuk alasan berikut:
1. Mengukur output riil dari suatu organisasi.
Langkah-langkah nilai Rupiah penjualan dari output yang dihasilkan oleh organisasi.
Nilai tambah, di sisi lain, menunjukkan kekayaan bersih yang diciptakan oleh
organisasi.
Ini adalah perbedaan antara penjualan (apa yang pelanggan bayar kepada organisasi
untuk produk atau jasa) dan pembelian (apa yang organisasi bayar kepada pemasok
untuk barang dan jasa untuk menghasilkan penjualan).
Nilai tambah tidak termasuk persediaan yang tidak hasilkan dari upaya organisasi. Ini
memberikan perspektif customer-centric dan berfokus pada nilai riil yang dibuat
oleh organisasi
2. Praktis
Nilai tambah diukur dalam satuan keuangan, yang memungkinkan agregasi output yang
berbeda.
3, Sangat mudah untuk menghitung
Nilai tambah dapat dengan mudah diperoleh dari laporan laba rugi organisasi. Tidak
perlu untuk membuat sebuah sistem pengumpulan data yang terpisah.
4. Alat Komunikasi dan Motivasi yang efektif
Nilai tambah menyediakan ikatan bersama antara pengusaha dan karyawan untuk
mencapai tujuan meningkatkan kue ekonomi bersama oleh kedua belah pihak. Semakin
tinggi nilai yang diciptakan oleh upaya kolektif, semakin besar kekayaan didistribusikan
kepada mereka yang telah berkontribusi untuk itu.
5. Berlaku untuk manufaktur dan industri jasa
Nilai tambah dihitung dengan cara yang sama untuk kedua industri manufaktur dan
jasa. Tidak seperti indikator fisik, nilai tambah dapat mengukur output dari industri jasa
yang sering berwujud.
Nilai tambah dapat dihitung baik menggunakan Metode Pengurangan atau
Metode Penambahan.
1. Metode pengurangan
MetodePengurangan menekankan penciptaan nilai tambah. Ini mengukur
perbedaan antara penjualan dan biaya barang dan jasa yang dibeli untuk
menghasilkan penjualan.
CARA MMENGHITUNG VALUE ADDED
KOPONNEN SIGNIFIKANSI
Sales Mengacu pada pendapatan yang diperoleh dari produk yang dijual
atau jasa yang diberikan oleh organisasi. Ini tidak termasuk
pendapatan non-operasional lain-lain dan lainnya.
Pembelian
Barang dan
Jasa
Dalam manufaktur, tidak semua barang yang dijual diproduksi pada
periode yang sama. Perubahan tingkat persediaan harus dikurangi
dari penjualan untuk refleksi yang lebih baik dari nilai output yang
dihasilkan selama periode tersebut.
Pembelian meliputi bahan baku, bahan, utilitas dan jasa (misalnya
asuransi, keamanan, layanan profesional) dibeli dari pemasok
eksternal.
Value added = Sales – Cost of purchased goods and services
2. Metode Penambahan
Penambahan Metode menekankan distribusi nilai tambah kepada mereka
yang telah memberi kontribusi pada penciptaan nilai tambah.
Nilai tambah = biaya Buruh kepada karyawan + bunga kepada pemberi
pinjaman uang + Penyusutan untuk reinvestasi dalam mesin dan peralatan +
Laba ditahan oleh organisasi + pajak
KOMPONEN SIGNIFIKANSI
Biaya Tenaga
Kerja
Upah dan gaji, komisi, bonus, tunjangan, manfaat dan kontribusi
pengusaha untuk CPF dan dana pensiun.
Bunga Beban bunga untuk pinjaman.
Depresiasi Nilai aktiva tetap dikaitkan di masa manfaatnya. Termasuk
amortisasi aktiva tidak berwujud.
Profit Mengacu pada laba operasional sebelum pajak. Pendapatan dan
Beban non-operasional dikecualikan.
Pajak Mengacu pada pajak tidak langsung, cukai dan pungutan.
Nilai tambah tidak muncul sebagai akibat dari membayar upah, beban bunga,
pajak, depresiasi dan akuntansi untuk menghasilkan laba. Sebaliknya, itu adalah
penciptaan nilai tambah yang memungkinkan jumlah tersebut yang harus
dibayar atau disisihkan. Peningkatan gaji saja tidak akan meningkatkan nilai
tambah karena akan ada penurunan nilai keuntungan.
Gambar 4.1 menggarisbawahi titik bahwa penciptaan dan distribusi nilai tambah
adalah dua sisi dari persamaan yang sama. Oleh karena itu, baik Penambahan
Pengurangan dan metode harus menghasilkan hasil yang sama. Mereka sering
digunakan bersama-sama untuk memvalidasi bahwa nilai tambah telah dihitung
secara akurat.
Organisasi umumnya menganggap keuntungan
sebagai ukuran kunci keberhasilan mereka.
Menggunakan keuntungan sebagai ukuran mungkin
tampaknya menyiratkan bahwa organisasi akan
mendapatkan keuntungan lebih jika biaya seperti
gaji dan penyusutan untuk reinvestasi modal
berkurang.
Namun, menurunkan gaji untuk meningkatkan
keuntungan cenderung menimbulkan konflik dalam
hubungan antara karyawan dan manajemen.
Meminimalkan investasi modal sering memiliki
dampak negatif pada efisiensi operasi, dan akhirnya
mempengaruhi keuntungan.
Oleh karena itu, meningkatkan keuntungan
dengan mengurangi biaya tersebut hanya ukuran
jangka pendek.
PROFITABILITAS DAN PRODUKTIVITAS
Satu-satunya cara yang layak untuk
meningkatkan keuntungan secara
berkelanjutan adalah untuk meningkatkan
kue ekonomi atau nilai tambah melalui
produktivitas yang lebih tinggi.
Hal ini dapat dilakukan dengan kerjasama
yang lebih baik dari karyawan, investasi
yang lebih tinggi di ibukota, dan
penggunaan optimal dari modal.
Sebagai imbalan atas upaya karyawan
Anda, organisasi Anda harus berbagi
tambahan kekayaan yang dihasilkan berupa
upah lebih tinggi dan manfaat ditingkatkan.
Hal ini akan memperkuat dan mendorong
mereka untuk lebih meningkatkan kinerja
mereka.
Singkatnya, produktivitas adalah kunci
untuk mempertahankan keuntungan
dalam jangka panjang
PROFIT VS VALUE ADDED
Untuk meningkatkan laba, perusahaan dapat meningkatkan penjualan atau
mengurangi upah dan biaya operasilainnya.
Namun, jika upah dikurangi, akan sulit untuk menarik dan mempertahankan
karyawanyang baik.
Perusahaan akan menderita dalam jangka panjang.
Profit: Fokus jangka pendek , Tradisional bisnis
Secara tradisional, laba adalah indikator kunci kinerja.
Hal ini lebih berkelanjutan bagi perusahaan untuk fokus pada nilai tambah, bukan
hanya keuntungan.
Nilai tambah adalah nilai yang diciptakan oleh perusahaan dan karyawan.
NILAI TAMBAH/ VALUE ADDED
Nilai tambah: fokus jangka panjang yang Berkelanjutan
Ini adalah perbedaan antara apa yang pelanggan bayar kepada perusahaan
(penjualan) dan apa perusahaan bayar kepada pemasok eksternal (biaya
operasi lainnya).
Untuk meningkatkan nilai tambah, perusahaan dapat meningkatkan penjualan atau
mengurangi biaya operasional lainnya.
Ketika nilai tambah meningkat, baik keuntungan dan upah dapat meningkat seiring
waktu.
Karyawan akan termotivasi untuk bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manusia adalah sumber penting untuk setiap perusahaan, dan
potensi mereka harus dimaksimalkan.
Untuk mengetahui seberapa efisien dan efektif karyawan dalam
menghasilkan nilai, perusahaan dapat mengukur nilai tambah per
karyawan.
Pada saat yang sama, perusahaan dapat mengukur laba per karyawan
dan upah per karyawan.
Sebagai tenaga kerja adalah sumber daya kunci dalam banyak organisasi,
produktivitas tenaga kerja (atau nilai tambah per pekerja) sering digunakan sebagai
pengukuran secara keseluruhan untuk produktivitas. Namun, indikator tunggal tidak
memberikan gambaran yang lengkap dari kinerja produktivitas organisasi Anda.
Sebaliknya, pendekatan terpadu untuk pengukuran produktivitas harus diadopsi.
Apakah yang dimaksud dengan Pendekatan Terpadu untuk Pengukuran
Produktivitas?
Dalam pendekatan terpadu untuk pengukuran produktivitas, berbagai dimensi
operasi organisasi terkait untuk menunjukkan bagaimana masing-masing
mempengaruhi kinerja secara keseluruhan. Gambar 5.1 menunjukkan contoh dari
keluarga tindakan saling digunakan oleh pengecer.
PENDEKATAN TERPADU
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Indikator manajemen kunci di atas adalah indikator luas yang berhubungan dengan
tujuan organisasi. Seperti Indikator keuangan yang biasa digunakan, rasio berbasis
nilai tambah yang menyediakan manajemen dengan informasi pada produktivitas
dan profitabilitas. Dipecah menjadi kegiatan dan indikator operasional.
Indikator Kegiatan memberikan gambaran tentang biaya, tingkat aktivitas dan
tingkat pemanfaatan sumber daya, yang sangat berguna untuk manajemen
menengah dan tinggi.
Indikator operasional biasanya rasio fisik yang membahas aspek operasional yang
perlu dipantau dan dikendalikan.
ALASAN PENDEKATAN TERINTEGRASI UNTUK PENGUKURAN
PRODUKTIVITAS
1. Memberikan gambaran yang komprehensif tentang kinerja organisasi
2. Menyoroti hubungan antara rasio dan unit yang berbeda, dan
memungkinkan organisasi untuk menganalisis faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap kinerja produktivitasnya
3. Membantu mendiagnosa masalah dan menyarankan tindakan perbaikan
yang tepat
4. Memungkinkan organisasi untuk memantau kinerja dari waktu ke waktu
dan terhadap kinerja dari organisasi lain
Contoh yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini, produktivitas tenaga kerja
(nilai tambah per pekerja) dapat dipecah menjadi dua rasio - penjualan per
karyawan dan nilai tambah-to-sales ratio - untuk lebih memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi itu.
Penurunan produktivitas tenaga kerja bisa disebabkan oleh penjualan yang lebih
rendah per rasio karyawan sebagai akibat dari pesaing baru, atau nilai yang lebih
rendah tambah-to-sales ratio sebagai akibat dari peningkatan biaya produk.
Analisis ini membantu manajemen untuk lebih menentukan tindakan yang tepat
untuk mengambil dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas
CARA MENGEMBANGKAN SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS TERPADU
Gambar 5.3 mengilustrasikan langkah-langkah untuk mengembangkan suatu sistem
pengukuran produktivitas terintegrasi. Struktur sistem pengukuran bervariasi,
tergantung pada kebutuhan dan operasi organisasi
Langkah 1: Membentuk Satuan Tugas Pengukuran
Pengukuran produktivitas merupakan bagian integral dari manajemen produktivitas.
Sebuah gugus tugas khusus harus dibentuk untuk mengembangkan suatu sistem
pengukuran produktivitas. Gugus tugas dapat dipimpin oleh anggota manajemen
senior atau manajer produktivitas, dengan perwakilan dari departemen yang berbeda
dan tingkat yang memiliki pengetahuan yang baik dari operasi dan proses organisasi.
Berbagai pemangku kepentingan, seperti pelanggan dan pemasok, harus dilibatkan
untuk mendapatkan buy-in dan untuk memastikan bahwa kebutuhan mereka
dipertimbangkan. Karyawan juga harus terlibat dalam desain dan pelaksanaan
pengukuran produktivitas untuk memberi mereka rasa kepemilikan dalam proses.
Langkah 2: Menentukan “Apa” yang Diukur
"Tidak semua yang diperhitungkan dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat
dihitung diperhitungkan. "- Albert Einstein
Gugus Tugas Pengukuran Produktivitas harus terlebih dahulu menentukan tujuan
pengukuran.
Pada tingkat manajemen, tujuan didasarkan pada tujuan produktivitas secara
keseluruhan organisasi dan pengungkit produktivitas.
Pengungkit Produktivitas adalah daerah atau tindakan yang suatu organisasi dapat
fokus pada untuk meningkatkan produktivitas secara signifikan. Contohnya termasuk
mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari produk melalui pelayanan prima dan
optimalisasi tenaga kerja melalui penyebaran efektif tenaga kerja.
Tujuan pada tingkat organisasi dan manajemen yang mengalir ke tujuan fungsi dan
individu-individu tertentu. Gambar 5.4 menunjukkan contoh tujuan dari berbagai
fungsi dan hubungan mereka dengan produktivitas gol organisasi.
Langkah 3: Mengembangkan Indikator
Berikut ini harus dipertimbangkan dalam mengembangkan langkah-langkah produktivitas:
Indikator harus mengukur sesuatu yang signifikan
Hanya unsur-unsur yang memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja organisasi dan
tuas produktivitas kunci harus diukur.
Indikator harus bermakna dan berorientasi pada tindakan
Indikator harus relevan dengan tujuan dan operasi organisasi. Mereka harus menjelaskan
pola kinerja dan sinyal tindakan.
Bagian komponen dari indikator harus cukup terkait
Output (pembilang) dan input (denominator) harus sesuai dengan satu sama lain.
Indikator yang digunakan mengacu pada industri atau organisasi
Pelacakan indikator yang digunakan oleh organisasi-organisasi lain dalam industri yang
sama atau organisasi yang telah mengacu kepada membantu untuk memfasilitasi
perbandingan masa depan kinerja organisasi Anda terhadap orang lain.
Keandalan data
Data harus dapat diandalkan dan konsisten. Indikator harus memberikan gambaran
yang akurat tentang apa yang seharusnya mereka diukur.
kepraktisan
Indikator harus mudah dipahami oleh karyawan dan praktis untuk mendapatkan.
Ada 10 indikator manajemen kunci yang umum digunakan untuk mengukur kinerja
produktivitas secara keseluruhan organisasi. Mereka mengukur kinerja tuas
produktivitas utama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.5.
Langkah 4: Desain dan Implementasi
Setelah memilih indikator yang tepat, satuan tugas pengukuran produktivitas harus:
• Membangun akuntabilitas dan tanggung jawab untuk penyediaan dan penggunaan data
• Menghubungkan indikator dan menentukan bagaimana kinerja berbagai departemen
mempengaruhi kinerja keseluruhan organisasi
• Tentukan bagaimana indikator dapat digunakan dalam rencana peningkatan produktivitas.
Langkah berikutnya adalah untuk membangun sebuah sistem, menggunakan teknologi yang
tepat, untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan kinerja indikator, dengan
mempertimbangkan kebutuhan karyawan menyediakan dan menggunakan data.
Sebuah sistem pengukuran produktivitas yang efektif harus menjadi bagian integral dari
operasi sehari-hari organisasi Anda dan sistem informasi manajemen. Ini harus fleksibel dan
mudah beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan.
Pelatihan yang memadai harus diberikan kepada staf untuk memastikan pemahaman umum
dari tujuan dan ukuran yang digunakan, bagaimana sistem bekerja dan bagaimana langkah-
langkah berhubungan dengan pekerjaan mereka.
Langkah 5: Monitor dan Ulasan
"Satu-satunya orang yang saya tahu yang berperilaku bijaksana adalah penjahit saya:
ia mengambil pengukuran saya lagi setiap kali ia melihat saya.
Sisanya pergi dengan pengukuran lama mereka dan mengharapkan saya sesuai
dengan mereka. "
- George Bernard Shaw
Pengukuran produktivitas bukan proyek satu-off. Produktivitas pengukuran gugus
tugas harus meninjau efektivitas sistem pengukuran secara berkala dan
mengumpulkan umpan balik dari pengguna untuk lebih meningkatkan sistem dan
memastikan relevansinya.
INDIKATOR MENGUKUR APA
Nilai tambah per karyawan
(Produktivitas tenaga kerja).
Efektivitas dan efisiensi
karyawan dalam menciptakan nilai bagi
pelanggan dan perusahaan.
Laba per karyawan
Efektivitas dan efisiensi
karyawan dalam menghasilkan laba bersih
bagi perusahaan
Upah per karyawan
Daya tarik dari rata-rata gaji untuk
Karyawan
KEY PRODUCTIVITY INDICATOR
Produktivitas langkah-langkah memungkinkan Anda untuk memonitor kinerja organisasi
dan membandingkannya dengan beberapa standar untuk mengidentifikasi area untuk
perbaikan dan tindakan yang akan diambil. Mereka juga berfungsi sebagai alat komunikasi
yang berguna untuk memotivasi karyawan dan memperkuat kinerja.
1. Tingkat dan Pertumbuhan Produktivitas
Organisasi harus memantau dan menganalisa kinerja produktivitas mereka dalam hal
tingkat produktivitas yang diukur dengan berbagai indikator produktivitas. Tingkat
produktivitas mencerminkan seberapa efisien dan efektif sumber daya organisasi
digunakan. Perbandingan tingkat produktivitas harus dilakukan antara entitas yang sama,
seperti dua perusahaan dalam industri yang sama.
Selain itu, organisasi harus melacak pertumbuhan produktivitas mereka, yang merupakan
indikator dari perubahan tingkat produktivitas dari waktu ke waktu. Pertumbuhan
produktivitas menunjukkan dinamika dan potensi untuk mencapai tingkat produktivitas
yang lebih tinggi di masa depan. Hal ini dinyatakan sebagai persentase.
APA YANG ANDA LAKUKAN DENGAN UKURAN PRODUKTIVITAS?
2. Perbandingan Kinerja
"Tanpa standar tidak ada dasar logis untuk membuat keputusan atau mengambil
tindakan. "
- Joseph M. Juran
Untuk mengetahui seberapa baik organisasi Anda faring, Anda dapat membandingkan
dan mengevaluasi kinerja produktivitas terhadap target atau kinerja masa lalu.
Sebuah perbandingan juga dapat dibuat terhadap pesaing Anda menggunakan
Perbandingan Inter-Firm
(IFC) alat, serta terhadap tolok ukur dan kinerja terbaik di kelasnya untuk perbaikan
lebih lanjut.
3. Perbandingan antar-Perusahaan
studi Inter-Firm Perbandingan (IFC) melibatkan perbandingan seperangkat indikator
produktivitas utama diidentifikasi untuk organisasi dalam usaha yang sama. Identitas
organisasi tidak mengungkapkan untuk menjaga kerahasiaan. Data yang diberikan oleh
organisasi dikumpulkan dan disajikan dalam hal perubahan persentase, indeks dan
rasio.
Organisasi juga dapat membandingkan kinerja produktivitas mereka terhadap rata-rata
industri. Data industri untuk sektor manufaktur yang tersedia dari statistik diterbitkan
oleh Dewan Pengembangan Ekonomi dalam Laporan tahunan tentang Sensus
Manufaktur Kegiatan. Data sektor jasa yang tersedia dari Survei Ekonomi Series
diterbitkan oleh Departemen Statistik Singapura. Industri diklasifikasikan oleh Klasifikasi
Singapore Standard Industrial (SSIC), yang didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang
digunakan dalam standar statistik internasional untuk memfasilitasi perbandingan
dengan negara-negara lain.
Benchmarking
Benchmarking adalah proses sistematis membandingkan proses dan kinerja
terhadap orang lain, untuk meningkatkan praktek bisnis.
Benchmarking dapat dilakukan secara internal dengan membandingkan operasi
atau fungsi yang sama dalam sebuah organisasi, atau secara eksternal terhadap
organisasi lain. Ini dapat mencakup pesaing atau organisasi dengan praktik
teladan di industri lain. Tabel 6.1 menunjukkan jenis umum benchmarking
digunakan oleh organisasi.
JENIS DEFINISI
INTERNAL Bandingkan kegiatan serupa dalam sebuah organisasi.
COMPETITIVE Membandingkan terhadap pesaing langsung dalam industri
yang sama.
FUNCTIONAL/PROCESS Membandingkan terhadap organisasi lain yang diidentifikasi
sebagai pemimpin yang fungsi atau proses tertentu. Organisasi
seperti itu tidak perlu dari industri yang sama.
GENERIC Membandingkan terhadap organisasi yang diakui sebagai
memiliki produk kelas dunia, layanan atau proses.
TYPE BENCHMARKING
Ukuran Produktivitas sebagai Alat Komunikasi
Ukuran-ukuran Produktivitas dapat digunakan oleh manajemen sebagai alat komunikasi
untuk mengarahkan upaya karyawan menuju tujuan bersama untuk meningkatkan
produktivitas. Langkah-langkah memberikan informasi tentang kinerja saat ini, tujuan, dan
apa yang diperlukan bagi karyawan untuk tujuan tersebut.
Ukuran Produktivitas Memotivasi dan Memperkuat Kinerja
Ukuran-ukuran Produktivitas mengukur dan memfasilitasi penilaian obyektif terhadap
kinerja karyawan. Mereka memberikan informasi tentang kesenjangan kinerja dan
membantu untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan karyawan.
Untuk memotivasi dan memperkuat produktivitas kinerja, pengukuran produktivitas dapat
digunakan untuk mengenali dan menghargai kinerja. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan penghargaan kepada individu atau tim berdasarkan kontribusi mereka
terhadap upaya produktivitas.
PENGGUNAAN UKURAN-UKURAN PRODUKTIVITAS UNTUK PANDUAN
DAN PERUBAHAN PERILAKU
KESIMPULAN
Pengukuran produktivitas merupakan sarana penting untuk mencapai tujuan.
Ini memberikan informasi berharga tentang bagaimana suatu organisasi adalah
melakukan, di mana ia ingin menjadi, dan bagaimana hal itu dapat mencapai
tujuannya.
Ukuran-ukuran Produktivitas l hanya berguna jika mereka mencerminkan
tujuan dan sasaran organisasi, dan digunakan untuk membawa tentang
tindakan dan peningkatan produktivitas. Hal ini memerlukan komitmen dari
manajemen senior, kerjasama dan partisipasi dari seluruh karyawan.
"Data menjadi informasi hanya bila dilihat dalam ide atau konteks. "-
Edward de Bono
TERIMA KASIH
NEXT
GENERATION

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerElita Yuliana
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Diana Marlyna
 
Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasionalAtha Meidy
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5padlah1984
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)jhumanangshare
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantityTito Riyanto
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikFisa Tiana
 

Mais procurados (20)

MO II Forecasting
MO II ForecastingMO II Forecasting
MO II Forecasting
 
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
anggaran komprehensif
 anggaran komprehensif anggaran komprehensif
anggaran komprehensif
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)
 
Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasional
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan MonopolistikPasar Oligopolistik dan Monopolistik
Pasar Oligopolistik dan Monopolistik
 

Semelhante a PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biayaahmadihbal
 
Makalah produktivitas
Makalah produktivitas Makalah produktivitas
Makalah produktivitas Linda Andhara
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNormaSelestia
 
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptxKelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptxRifkiNanda1
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruDarmansyahHS
 
MANAJEMEN OPERASI - OPERASI & PRODUKTIVITAS.pptx
MANAJEMEN OPERASI - OPERASI & PRODUKTIVITAS.pptxMANAJEMEN OPERASI - OPERASI & PRODUKTIVITAS.pptx
MANAJEMEN OPERASI - OPERASI & PRODUKTIVITAS.pptxKyeNastiti1
 
balanced socrecardklklklklklklklklklklklkl.ppt
balanced socrecardklklklklklklklklklklklkl.pptbalanced socrecardklklklklklklklklklklklkl.ppt
balanced socrecardklklklklklklklklklklklkl.pptwartegbahari203
 
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Kanaidi ken
 
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanpangarso_adi
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxAnnizaRestrizia
 
Akuntansi Biaya Suatu Pengantar_Presentasi - TKDN.ppt
Akuntansi Biaya Suatu Pengantar_Presentasi - TKDN.pptAkuntansi Biaya Suatu Pengantar_Presentasi - TKDN.ppt
Akuntansi Biaya Suatu Pengantar_Presentasi - TKDN.pptutam10
 

Semelhante a PENINGKATAN PRODUKTIVITAS (20)

Productivity gain sharing entry kuesioner
Productivity gain sharing entry  kuesionerProductivity gain sharing entry  kuesioner
Productivity gain sharing entry kuesioner
 
Konsep Biaya
Konsep Biaya Konsep Biaya
Konsep Biaya
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biaya
 
Makalah produktivitas
Makalah produktivitas Makalah produktivitas
Makalah produktivitas
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
 
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptxKelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
Kelompok 4 Akuntansi Manajemen.pptx
 
Manpro sesi 1
Manpro sesi 1Manpro sesi 1
Manpro sesi 1
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
 
8 btk
8 btk8 btk
8 btk
 
MANAJEMEN OPERASI - OPERASI & PRODUKTIVITAS.pptx
MANAJEMEN OPERASI - OPERASI & PRODUKTIVITAS.pptxMANAJEMEN OPERASI - OPERASI & PRODUKTIVITAS.pptx
MANAJEMEN OPERASI - OPERASI & PRODUKTIVITAS.pptx
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
balanced socrecardklklklklklklklklklklklkl.ppt
balanced socrecardklklklklklklklklklklklkl.pptbalanced socrecardklklklklklklklklklklklkl.ppt
balanced socrecardklklklklklklklklklklklkl.ppt
 
Mpo 1-2
Mpo 1-2Mpo 1-2
Mpo 1-2
 
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
 
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasanChapter 11 evaluasi dan pengawasan
Chapter 11 evaluasi dan pengawasan
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
 
Presentation1 bab 2
Presentation1 bab 2Presentation1 bab 2
Presentation1 bab 2
 
Akuntansi Biaya Suatu Pengantar_Presentasi - TKDN.ppt
Akuntansi Biaya Suatu Pengantar_Presentasi - TKDN.pptAkuntansi Biaya Suatu Pengantar_Presentasi - TKDN.ppt
Akuntansi Biaya Suatu Pengantar_Presentasi - TKDN.ppt
 

Mais de Direktorat Produktivitas -Kemnakertrans

KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENCAP...
KERTAS KERJA PERSEORANGAN  (KKP)   RENCANA KERJA PENINGKATAN  KINERJA  PENCAP...KERTAS KERJA PERSEORANGAN  (KKP)   RENCANA KERJA PENINGKATAN  KINERJA  PENCAP...
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENCAP...Direktorat Produktivitas -Kemnakertrans
 

Mais de Direktorat Produktivitas -Kemnakertrans (14)

workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015
workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015
workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015
 
Paparan penguatan pptkis
Paparan penguatan pptkisPaparan penguatan pptkis
Paparan penguatan pptkis
 
Kaizen janu 23 juli 2014
Kaizen janu 23 juli 2014Kaizen janu 23 juli 2014
Kaizen janu 23 juli 2014
 
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerjaKajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
 
Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi
Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansiTeknik pelaksanaan bimbingan konsultansi
Teknik pelaksanaan bimbingan konsultansi
 
Productivity gain sharing
Productivity gain sharingProductivity gain sharing
Productivity gain sharing
 
Pedoman audit kinerja ukm (kuesioner)
Pedoman audit kinerja ukm (kuesioner)Pedoman audit kinerja ukm (kuesioner)
Pedoman audit kinerja ukm (kuesioner)
 
Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas
 
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"  Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
 
Pedoman audit kinerja UKM "Paramakarya 2013"
Pedoman audit kinerja UKM  "Paramakarya 2013"Pedoman audit kinerja UKM  "Paramakarya 2013"
Pedoman audit kinerja UKM "Paramakarya 2013"
 
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitasPerluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
 
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENCAP...
KERTAS KERJA PERSEORANGAN  (KKP)   RENCANA KERJA PENINGKATAN  KINERJA  PENCAP...KERTAS KERJA PERSEORANGAN  (KKP)   RENCANA KERJA PENINGKATAN  KINERJA  PENCAP...
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENCAP...
 
Management pemasaran
Management pemasaranManagement pemasaran
Management pemasaran
 
Pola berusaha
Pola berusahaPola berusaha
Pola berusaha
 

Último

BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 

Último (20)

BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

  • 1. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN H. JANUSUSILO,SE,MM Kasie. Kajian Produktivitas Konsultan Peningkatan Produktivitas (APO Certified) Master Trainer SCORE- ILO Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan Ditjen Binalattas - Kemnakertrans Disampaikan pada acara : BIMBINGAN TEKNIS KADER PRODUKTIVITAS (GAINSHARING PRODUCTIVITY) 10 JUNI 2014
  • 2. PENINGKATAN STANDAR HIDUP KUALITAS HIDUP YANG LEBIH BAIK PENINGKATAN PDB/PDRB PERLUASAN KESEMPATAN KERJA PRODUKTIVITAS MENINGKAT PENAMBAHAN KAPITAL PERTUMBUHAN TOTAL FAKTOR PRODUKTIVITAS KUALITAS TENAGA KERJA KUALITAS KAPITAL DAN SISTEM Input Kuantitatif Input Kualitatif Penciptaan NilaiTam bah Akumulasi Nilai Tambah
  • 3. MANFAAT PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS NationNation ProducersProducers ConsumersConsumers WorkersWorkers GovernmentGovernment  Enhanced competitivene ss in world markets  Creation of more employment opportunities  Higher standard of living for the people  Expanded capital information  Upgraded technical capability  Improved competitive position in the market  Lowers prices of goods and services  Better quality of goods and services  Increases in compensation  Better working conditions  Job security  Greater sense of wellbeing  Development skills and capabilities  Ability to provide more and better social services  Ability to carry out development programs more effectively and efficiently 3 APO - 2001
  • 4. AKTIVITAS MANAGEMENT PRODUKIVITAS TERPADU Produktivitas sangat penting untuk daya saing jangka panjang dan profitabilitas organisasi. Hal ini dapat dicapai dengan efektif jika dikelola secara holistik dan sistematis. Hal ini penting untuk menilai kinerja produktivitas , karena memungkinkan saya untuk memahami: • Di mana saya sekarang - kinerja saat ini • Di mana saya ingin menjadi - kinerja yang ditargetkan • Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai target saya - mengidentifikasi daerah untuk perbaikan dan melacak kemajuan
  • 6. PHASE I : Membangun Fungsi Management Produktivitas: Menyusun Target dan membangun Kesadaran 1.Sususn target Produktivitas Keseluruhan 2.Bentuk kesadaran dan dapatkan komitmen dari seluruh pekerja PHASE II Diagonsa Ketahui dimana posisi kita saat ini 1.Nilai kinerja perusahaan saat ini 2.Idetifikasi Gaps dan area untuk perbaikan PHASE III Menyusun Road Map Rencanakan Perjalanan hingga mencapai tujuan 1.Susun target dan formulasikan strategi 2.Implementasikan kegiatan yang spesifik PHASE IV Menerapkan Sistem Pengukuran PHASE V Menerapkan Sistem Manjemen Kinerja Monitor dan memperkuat Kinerja : •Monitor dan tinjau Perencanaan •Catatan ke Berbagai Stakeholder •Hubungan upaya dan penghargaan untuk memotivasi pekerja KEGIATAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS TERPADU DAN KEGUNAAN PENGUKURAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
  • 7. II BAGAIMANA MENGUKUR PRODUKTIVITAS Produktivitas adalah hubungan antara jumlah output dan kuantitas input yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Hal ini pada dasarnya adalah ukuran efektivitas dan efisiensi organisasi Anda dalam menghasilkan output dengan sumber daya yang tersedia. Produktivitas didefinisikan sebagai rasio dari output ke input: Output Produktivitas = ------------- Input Pada dasarnya, pengukuran produktivitas adalah identifikasi dan estimasi yang sesuai ukuranoutput dan input.
  • 8. UKURAN OUTPUT Output bisa berupa barang yang diproduksi atau jasa yang diberikan. Output dinyatakan dalam: 1. Kuantitas fisik 2. Nilai finansial 1. Kuantitas Fisik Pada tingkat operasional, di mana produk atau jasa yang homogen, output dapat diukur dalam satuan fisik (misalnya jumlah pelanggan dilayani, jumlah buku cetak). Tindakan tersebut mencerminkan efektivitas fisik dan efisiensi proses, dan tidak dipengaruhi oleh fluktuasi harga. 2. Nilai Finansial Pada tingkat organisasi, output jarang seragam. Hal ini biasanya diukur dalam nilai finansial, seperti berikut: a. penjualan b. Nilai produksi (misalnya penjualan dikurangi perubahan tingkat persediaan) c. nilai tambah
  • 9. UKURAN INPUT Masukan terdiri dari sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output. Bentuk yang paling umum dari masukan adalah tenaga kerja dan modal 1. Pekerja Pekerja mengacu pada semua kategori karyawan dalam suatu organisasi. Ini termasuk direktur bekerja, pemilik, mitra, pekerja keluarga yang tidak dibayar dan pekerja paruh waktu. Pekerja/Buruh dapat diukur dalam tiga cara: Jumlah jam kerja Langkah ini mencerminkan jumlah sebenarnya dari input yang digunakan. Ini tidak termasuk jam dibayar tetapi tidak bekerja (misalnya hari libur, cuti). Jumlah pekerja yang terlibat Langkah ini lebih sering digunakan, sebagai data pada jam kerja mungkin tidak mudah tersedia. Part-timer diubah menjadi penuh waktu-setara mereka. Angka rata-rata untuk Periode yang digunakan, seperti jumlah pekerja dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu Biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja meliputi gaji, bonus, tunjangan dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan.
  • 10. KAPITAL/MODAL Modal mengacu pada aset fisik seperti mesin dan peralatan, tanah dan bangunan, dan persediaan yang digunakan oleh organisasi dalam produksi barang atau penyediaan jasa. Modal dapat diukur dalam kuantitas fisik (misalnya jumlah jam mesin) atau nilai keuangan, setelah dikurangi penyusutan untuk memperhitungkan efisiensi penurunan aset yang lebih tua. Masukan antara Kategori utama dari input antara meliputi bahan, energi dan layanan bisnis. Masukan tersebut dapat diukur dalam satuan fisik (misalnya kilogram, kilowatt per jam) atau unit keuangan (misalnya biaya energi dan bahan yang dibeli).
  • 11. INDIKATOR PRODUKTIVITAS Indikator pengukuran produktivitas adalah efisiensi dan efektivitas input yang digunakan dalam menghasilkan Output. sebagai contoh : Produktivitas Tenaga Kerja dan Produktivitas Modal/Kapital, Produktivitas Tenaga Kerja Produktivitas Tenaga Kerja adalah Nilaitambah per tenaga kerja, ini paling sering digunakan sebagai ukuran produktivitas. Hal ini merefrleksikan efisiensi dan efektivitas Tenaga kerja produksi dan penjualan. Produktivitas Modal/ Capital Productivity Capital productivity adalah ukuran efisiensi dan efektivitas dari kapital/modal dalam menghasilkan output. measures the effectiveness and efficiency of capital in the generation of output. It is defined as value added per dollar of capital. Capital productivity results from improvements in the machinery and equipment used, as well as the skills of the labour using the capital, processes, etc.
  • 12. NILAI TAMBAH (VALUE ADDED) Nilai tambah umumnya digunakan sebagai ukuran output. Ini merupakan kekayaan diciptakan melalui proses produksi atau penyediaan jasa. Nilai tambah mengukur perbedaan antara penjualan dan biaya bahan dan jasa yang dikeluarkan untuk menghasilkan penjualan. Kekayaan yang dihasilkan dihasilkan oleh upaya gabungan dari mereka yang bekerja di organisasi (karyawan) dan mereka yang menyediakan modal (pengusaha dan investor). Nilai tambah sehingga didistribusikan sebagai upah kepada karyawan, depresiasi untuk reinvestasi dalam mesin dan peralatan, bunga kepada pemberi pinjaman uang, dividen kepada investor dan keuntungan bagi organisasi.
  • 14. ALASAN PENGGUNAAN VALUE ADDED Nilai tambah adalah ukuran outputyang lebih baik untuk alasan berikut: 1. Mengukur output riil dari suatu organisasi. Langkah-langkah nilai Rupiah penjualan dari output yang dihasilkan oleh organisasi. Nilai tambah, di sisi lain, menunjukkan kekayaan bersih yang diciptakan oleh organisasi. Ini adalah perbedaan antara penjualan (apa yang pelanggan bayar kepada organisasi untuk produk atau jasa) dan pembelian (apa yang organisasi bayar kepada pemasok untuk barang dan jasa untuk menghasilkan penjualan). Nilai tambah tidak termasuk persediaan yang tidak hasilkan dari upaya organisasi. Ini memberikan perspektif customer-centric dan berfokus pada nilai riil yang dibuat oleh organisasi
  • 15. 2. Praktis Nilai tambah diukur dalam satuan keuangan, yang memungkinkan agregasi output yang berbeda. 3, Sangat mudah untuk menghitung Nilai tambah dapat dengan mudah diperoleh dari laporan laba rugi organisasi. Tidak perlu untuk membuat sebuah sistem pengumpulan data yang terpisah. 4. Alat Komunikasi dan Motivasi yang efektif Nilai tambah menyediakan ikatan bersama antara pengusaha dan karyawan untuk mencapai tujuan meningkatkan kue ekonomi bersama oleh kedua belah pihak. Semakin tinggi nilai yang diciptakan oleh upaya kolektif, semakin besar kekayaan didistribusikan kepada mereka yang telah berkontribusi untuk itu. 5. Berlaku untuk manufaktur dan industri jasa Nilai tambah dihitung dengan cara yang sama untuk kedua industri manufaktur dan jasa. Tidak seperti indikator fisik, nilai tambah dapat mengukur output dari industri jasa yang sering berwujud.
  • 16. Nilai tambah dapat dihitung baik menggunakan Metode Pengurangan atau Metode Penambahan. 1. Metode pengurangan MetodePengurangan menekankan penciptaan nilai tambah. Ini mengukur perbedaan antara penjualan dan biaya barang dan jasa yang dibeli untuk menghasilkan penjualan. CARA MMENGHITUNG VALUE ADDED
  • 17. KOPONNEN SIGNIFIKANSI Sales Mengacu pada pendapatan yang diperoleh dari produk yang dijual atau jasa yang diberikan oleh organisasi. Ini tidak termasuk pendapatan non-operasional lain-lain dan lainnya. Pembelian Barang dan Jasa Dalam manufaktur, tidak semua barang yang dijual diproduksi pada periode yang sama. Perubahan tingkat persediaan harus dikurangi dari penjualan untuk refleksi yang lebih baik dari nilai output yang dihasilkan selama periode tersebut. Pembelian meliputi bahan baku, bahan, utilitas dan jasa (misalnya asuransi, keamanan, layanan profesional) dibeli dari pemasok eksternal. Value added = Sales – Cost of purchased goods and services
  • 18. 2. Metode Penambahan Penambahan Metode menekankan distribusi nilai tambah kepada mereka yang telah memberi kontribusi pada penciptaan nilai tambah. Nilai tambah = biaya Buruh kepada karyawan + bunga kepada pemberi pinjaman uang + Penyusutan untuk reinvestasi dalam mesin dan peralatan + Laba ditahan oleh organisasi + pajak KOMPONEN SIGNIFIKANSI Biaya Tenaga Kerja Upah dan gaji, komisi, bonus, tunjangan, manfaat dan kontribusi pengusaha untuk CPF dan dana pensiun. Bunga Beban bunga untuk pinjaman. Depresiasi Nilai aktiva tetap dikaitkan di masa manfaatnya. Termasuk amortisasi aktiva tidak berwujud. Profit Mengacu pada laba operasional sebelum pajak. Pendapatan dan Beban non-operasional dikecualikan. Pajak Mengacu pada pajak tidak langsung, cukai dan pungutan.
  • 19. Nilai tambah tidak muncul sebagai akibat dari membayar upah, beban bunga, pajak, depresiasi dan akuntansi untuk menghasilkan laba. Sebaliknya, itu adalah penciptaan nilai tambah yang memungkinkan jumlah tersebut yang harus dibayar atau disisihkan. Peningkatan gaji saja tidak akan meningkatkan nilai tambah karena akan ada penurunan nilai keuntungan.
  • 20. Gambar 4.1 menggarisbawahi titik bahwa penciptaan dan distribusi nilai tambah adalah dua sisi dari persamaan yang sama. Oleh karena itu, baik Penambahan Pengurangan dan metode harus menghasilkan hasil yang sama. Mereka sering digunakan bersama-sama untuk memvalidasi bahwa nilai tambah telah dihitung secara akurat.
  • 21. Organisasi umumnya menganggap keuntungan sebagai ukuran kunci keberhasilan mereka. Menggunakan keuntungan sebagai ukuran mungkin tampaknya menyiratkan bahwa organisasi akan mendapatkan keuntungan lebih jika biaya seperti gaji dan penyusutan untuk reinvestasi modal berkurang. Namun, menurunkan gaji untuk meningkatkan keuntungan cenderung menimbulkan konflik dalam hubungan antara karyawan dan manajemen. Meminimalkan investasi modal sering memiliki dampak negatif pada efisiensi operasi, dan akhirnya mempengaruhi keuntungan. Oleh karena itu, meningkatkan keuntungan dengan mengurangi biaya tersebut hanya ukuran jangka pendek. PROFITABILITAS DAN PRODUKTIVITAS
  • 22. Satu-satunya cara yang layak untuk meningkatkan keuntungan secara berkelanjutan adalah untuk meningkatkan kue ekonomi atau nilai tambah melalui produktivitas yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan kerjasama yang lebih baik dari karyawan, investasi yang lebih tinggi di ibukota, dan penggunaan optimal dari modal. Sebagai imbalan atas upaya karyawan Anda, organisasi Anda harus berbagi tambahan kekayaan yang dihasilkan berupa upah lebih tinggi dan manfaat ditingkatkan. Hal ini akan memperkuat dan mendorong mereka untuk lebih meningkatkan kinerja mereka. Singkatnya, produktivitas adalah kunci untuk mempertahankan keuntungan dalam jangka panjang
  • 23. PROFIT VS VALUE ADDED Untuk meningkatkan laba, perusahaan dapat meningkatkan penjualan atau mengurangi upah dan biaya operasilainnya. Namun, jika upah dikurangi, akan sulit untuk menarik dan mempertahankan karyawanyang baik. Perusahaan akan menderita dalam jangka panjang. Profit: Fokus jangka pendek , Tradisional bisnis Secara tradisional, laba adalah indikator kunci kinerja.
  • 24. Hal ini lebih berkelanjutan bagi perusahaan untuk fokus pada nilai tambah, bukan hanya keuntungan. Nilai tambah adalah nilai yang diciptakan oleh perusahaan dan karyawan. NILAI TAMBAH/ VALUE ADDED Nilai tambah: fokus jangka panjang yang Berkelanjutan Ini adalah perbedaan antara apa yang pelanggan bayar kepada perusahaan (penjualan) dan apa perusahaan bayar kepada pemasok eksternal (biaya operasi lainnya).
  • 25. Untuk meningkatkan nilai tambah, perusahaan dapat meningkatkan penjualan atau mengurangi biaya operasional lainnya. Ketika nilai tambah meningkat, baik keuntungan dan upah dapat meningkat seiring waktu. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
  • 26. Manusia adalah sumber penting untuk setiap perusahaan, dan potensi mereka harus dimaksimalkan. Untuk mengetahui seberapa efisien dan efektif karyawan dalam menghasilkan nilai, perusahaan dapat mengukur nilai tambah per karyawan. Pada saat yang sama, perusahaan dapat mengukur laba per karyawan dan upah per karyawan.
  • 27. Sebagai tenaga kerja adalah sumber daya kunci dalam banyak organisasi, produktivitas tenaga kerja (atau nilai tambah per pekerja) sering digunakan sebagai pengukuran secara keseluruhan untuk produktivitas. Namun, indikator tunggal tidak memberikan gambaran yang lengkap dari kinerja produktivitas organisasi Anda. Sebaliknya, pendekatan terpadu untuk pengukuran produktivitas harus diadopsi. Apakah yang dimaksud dengan Pendekatan Terpadu untuk Pengukuran Produktivitas? Dalam pendekatan terpadu untuk pengukuran produktivitas, berbagai dimensi operasi organisasi terkait untuk menunjukkan bagaimana masing-masing mempengaruhi kinerja secara keseluruhan. Gambar 5.1 menunjukkan contoh dari keluarga tindakan saling digunakan oleh pengecer. PENDEKATAN TERPADU PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
  • 28. Indikator manajemen kunci di atas adalah indikator luas yang berhubungan dengan tujuan organisasi. Seperti Indikator keuangan yang biasa digunakan, rasio berbasis nilai tambah yang menyediakan manajemen dengan informasi pada produktivitas dan profitabilitas. Dipecah menjadi kegiatan dan indikator operasional. Indikator Kegiatan memberikan gambaran tentang biaya, tingkat aktivitas dan tingkat pemanfaatan sumber daya, yang sangat berguna untuk manajemen menengah dan tinggi. Indikator operasional biasanya rasio fisik yang membahas aspek operasional yang perlu dipantau dan dikendalikan.
  • 29. ALASAN PENDEKATAN TERINTEGRASI UNTUK PENGUKURAN PRODUKTIVITAS 1. Memberikan gambaran yang komprehensif tentang kinerja organisasi 2. Menyoroti hubungan antara rasio dan unit yang berbeda, dan memungkinkan organisasi untuk menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kinerja produktivitasnya 3. Membantu mendiagnosa masalah dan menyarankan tindakan perbaikan yang tepat 4. Memungkinkan organisasi untuk memantau kinerja dari waktu ke waktu dan terhadap kinerja dari organisasi lain
  • 30. Contoh yang ditunjukkan pada Gambar di bawah ini, produktivitas tenaga kerja (nilai tambah per pekerja) dapat dipecah menjadi dua rasio - penjualan per karyawan dan nilai tambah-to-sales ratio - untuk lebih memahami faktor-faktor yang mempengaruhi itu. Penurunan produktivitas tenaga kerja bisa disebabkan oleh penjualan yang lebih rendah per rasio karyawan sebagai akibat dari pesaing baru, atau nilai yang lebih rendah tambah-to-sales ratio sebagai akibat dari peningkatan biaya produk. Analisis ini membantu manajemen untuk lebih menentukan tindakan yang tepat untuk mengambil dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas
  • 31. CARA MENGEMBANGKAN SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS TERPADU Gambar 5.3 mengilustrasikan langkah-langkah untuk mengembangkan suatu sistem pengukuran produktivitas terintegrasi. Struktur sistem pengukuran bervariasi, tergantung pada kebutuhan dan operasi organisasi
  • 32. Langkah 1: Membentuk Satuan Tugas Pengukuran Pengukuran produktivitas merupakan bagian integral dari manajemen produktivitas. Sebuah gugus tugas khusus harus dibentuk untuk mengembangkan suatu sistem pengukuran produktivitas. Gugus tugas dapat dipimpin oleh anggota manajemen senior atau manajer produktivitas, dengan perwakilan dari departemen yang berbeda dan tingkat yang memiliki pengetahuan yang baik dari operasi dan proses organisasi. Berbagai pemangku kepentingan, seperti pelanggan dan pemasok, harus dilibatkan untuk mendapatkan buy-in dan untuk memastikan bahwa kebutuhan mereka dipertimbangkan. Karyawan juga harus terlibat dalam desain dan pelaksanaan pengukuran produktivitas untuk memberi mereka rasa kepemilikan dalam proses.
  • 33. Langkah 2: Menentukan “Apa” yang Diukur "Tidak semua yang diperhitungkan dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung diperhitungkan. "- Albert Einstein Gugus Tugas Pengukuran Produktivitas harus terlebih dahulu menentukan tujuan pengukuran. Pada tingkat manajemen, tujuan didasarkan pada tujuan produktivitas secara keseluruhan organisasi dan pengungkit produktivitas. Pengungkit Produktivitas adalah daerah atau tindakan yang suatu organisasi dapat fokus pada untuk meningkatkan produktivitas secara signifikan. Contohnya termasuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari produk melalui pelayanan prima dan optimalisasi tenaga kerja melalui penyebaran efektif tenaga kerja. Tujuan pada tingkat organisasi dan manajemen yang mengalir ke tujuan fungsi dan individu-individu tertentu. Gambar 5.4 menunjukkan contoh tujuan dari berbagai fungsi dan hubungan mereka dengan produktivitas gol organisasi.
  • 34.
  • 35. Langkah 3: Mengembangkan Indikator Berikut ini harus dipertimbangkan dalam mengembangkan langkah-langkah produktivitas: Indikator harus mengukur sesuatu yang signifikan Hanya unsur-unsur yang memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja organisasi dan tuas produktivitas kunci harus diukur. Indikator harus bermakna dan berorientasi pada tindakan Indikator harus relevan dengan tujuan dan operasi organisasi. Mereka harus menjelaskan pola kinerja dan sinyal tindakan. Bagian komponen dari indikator harus cukup terkait Output (pembilang) dan input (denominator) harus sesuai dengan satu sama lain. Indikator yang digunakan mengacu pada industri atau organisasi Pelacakan indikator yang digunakan oleh organisasi-organisasi lain dalam industri yang sama atau organisasi yang telah mengacu kepada membantu untuk memfasilitasi perbandingan masa depan kinerja organisasi Anda terhadap orang lain.
  • 36. Keandalan data Data harus dapat diandalkan dan konsisten. Indikator harus memberikan gambaran yang akurat tentang apa yang seharusnya mereka diukur. kepraktisan Indikator harus mudah dipahami oleh karyawan dan praktis untuk mendapatkan. Ada 10 indikator manajemen kunci yang umum digunakan untuk mengukur kinerja produktivitas secara keseluruhan organisasi. Mereka mengukur kinerja tuas produktivitas utama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.5.
  • 37. Langkah 4: Desain dan Implementasi Setelah memilih indikator yang tepat, satuan tugas pengukuran produktivitas harus: • Membangun akuntabilitas dan tanggung jawab untuk penyediaan dan penggunaan data • Menghubungkan indikator dan menentukan bagaimana kinerja berbagai departemen mempengaruhi kinerja keseluruhan organisasi • Tentukan bagaimana indikator dapat digunakan dalam rencana peningkatan produktivitas. Langkah berikutnya adalah untuk membangun sebuah sistem, menggunakan teknologi yang tepat, untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan kinerja indikator, dengan mempertimbangkan kebutuhan karyawan menyediakan dan menggunakan data. Sebuah sistem pengukuran produktivitas yang efektif harus menjadi bagian integral dari operasi sehari-hari organisasi Anda dan sistem informasi manajemen. Ini harus fleksibel dan mudah beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan. Pelatihan yang memadai harus diberikan kepada staf untuk memastikan pemahaman umum dari tujuan dan ukuran yang digunakan, bagaimana sistem bekerja dan bagaimana langkah- langkah berhubungan dengan pekerjaan mereka.
  • 38. Langkah 5: Monitor dan Ulasan "Satu-satunya orang yang saya tahu yang berperilaku bijaksana adalah penjahit saya: ia mengambil pengukuran saya lagi setiap kali ia melihat saya. Sisanya pergi dengan pengukuran lama mereka dan mengharapkan saya sesuai dengan mereka. " - George Bernard Shaw Pengukuran produktivitas bukan proyek satu-off. Produktivitas pengukuran gugus tugas harus meninjau efektivitas sistem pengukuran secara berkala dan mengumpulkan umpan balik dari pengguna untuk lebih meningkatkan sistem dan memastikan relevansinya.
  • 39. INDIKATOR MENGUKUR APA Nilai tambah per karyawan (Produktivitas tenaga kerja). Efektivitas dan efisiensi karyawan dalam menciptakan nilai bagi pelanggan dan perusahaan. Laba per karyawan Efektivitas dan efisiensi karyawan dalam menghasilkan laba bersih bagi perusahaan Upah per karyawan Daya tarik dari rata-rata gaji untuk Karyawan KEY PRODUCTIVITY INDICATOR
  • 40. Produktivitas langkah-langkah memungkinkan Anda untuk memonitor kinerja organisasi dan membandingkannya dengan beberapa standar untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dan tindakan yang akan diambil. Mereka juga berfungsi sebagai alat komunikasi yang berguna untuk memotivasi karyawan dan memperkuat kinerja. 1. Tingkat dan Pertumbuhan Produktivitas Organisasi harus memantau dan menganalisa kinerja produktivitas mereka dalam hal tingkat produktivitas yang diukur dengan berbagai indikator produktivitas. Tingkat produktivitas mencerminkan seberapa efisien dan efektif sumber daya organisasi digunakan. Perbandingan tingkat produktivitas harus dilakukan antara entitas yang sama, seperti dua perusahaan dalam industri yang sama. Selain itu, organisasi harus melacak pertumbuhan produktivitas mereka, yang merupakan indikator dari perubahan tingkat produktivitas dari waktu ke waktu. Pertumbuhan produktivitas menunjukkan dinamika dan potensi untuk mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi di masa depan. Hal ini dinyatakan sebagai persentase. APA YANG ANDA LAKUKAN DENGAN UKURAN PRODUKTIVITAS?
  • 41. 2. Perbandingan Kinerja "Tanpa standar tidak ada dasar logis untuk membuat keputusan atau mengambil tindakan. " - Joseph M. Juran Untuk mengetahui seberapa baik organisasi Anda faring, Anda dapat membandingkan dan mengevaluasi kinerja produktivitas terhadap target atau kinerja masa lalu. Sebuah perbandingan juga dapat dibuat terhadap pesaing Anda menggunakan Perbandingan Inter-Firm (IFC) alat, serta terhadap tolok ukur dan kinerja terbaik di kelasnya untuk perbaikan lebih lanjut. 3. Perbandingan antar-Perusahaan studi Inter-Firm Perbandingan (IFC) melibatkan perbandingan seperangkat indikator produktivitas utama diidentifikasi untuk organisasi dalam usaha yang sama. Identitas organisasi tidak mengungkapkan untuk menjaga kerahasiaan. Data yang diberikan oleh organisasi dikumpulkan dan disajikan dalam hal perubahan persentase, indeks dan rasio.
  • 42. Organisasi juga dapat membandingkan kinerja produktivitas mereka terhadap rata-rata industri. Data industri untuk sektor manufaktur yang tersedia dari statistik diterbitkan oleh Dewan Pengembangan Ekonomi dalam Laporan tahunan tentang Sensus Manufaktur Kegiatan. Data sektor jasa yang tersedia dari Survei Ekonomi Series diterbitkan oleh Departemen Statistik Singapura. Industri diklasifikasikan oleh Klasifikasi Singapore Standard Industrial (SSIC), yang didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam standar statistik internasional untuk memfasilitasi perbandingan dengan negara-negara lain.
  • 43. Benchmarking Benchmarking adalah proses sistematis membandingkan proses dan kinerja terhadap orang lain, untuk meningkatkan praktek bisnis. Benchmarking dapat dilakukan secara internal dengan membandingkan operasi atau fungsi yang sama dalam sebuah organisasi, atau secara eksternal terhadap organisasi lain. Ini dapat mencakup pesaing atau organisasi dengan praktik teladan di industri lain. Tabel 6.1 menunjukkan jenis umum benchmarking digunakan oleh organisasi.
  • 44. JENIS DEFINISI INTERNAL Bandingkan kegiatan serupa dalam sebuah organisasi. COMPETITIVE Membandingkan terhadap pesaing langsung dalam industri yang sama. FUNCTIONAL/PROCESS Membandingkan terhadap organisasi lain yang diidentifikasi sebagai pemimpin yang fungsi atau proses tertentu. Organisasi seperti itu tidak perlu dari industri yang sama. GENERIC Membandingkan terhadap organisasi yang diakui sebagai memiliki produk kelas dunia, layanan atau proses. TYPE BENCHMARKING
  • 45. Ukuran Produktivitas sebagai Alat Komunikasi Ukuran-ukuran Produktivitas dapat digunakan oleh manajemen sebagai alat komunikasi untuk mengarahkan upaya karyawan menuju tujuan bersama untuk meningkatkan produktivitas. Langkah-langkah memberikan informasi tentang kinerja saat ini, tujuan, dan apa yang diperlukan bagi karyawan untuk tujuan tersebut. Ukuran Produktivitas Memotivasi dan Memperkuat Kinerja Ukuran-ukuran Produktivitas mengukur dan memfasilitasi penilaian obyektif terhadap kinerja karyawan. Mereka memberikan informasi tentang kesenjangan kinerja dan membantu untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan karyawan. Untuk memotivasi dan memperkuat produktivitas kinerja, pengukuran produktivitas dapat digunakan untuk mengenali dan menghargai kinerja. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan kepada individu atau tim berdasarkan kontribusi mereka terhadap upaya produktivitas. PENGGUNAAN UKURAN-UKURAN PRODUKTIVITAS UNTUK PANDUAN DAN PERUBAHAN PERILAKU
  • 46. KESIMPULAN Pengukuran produktivitas merupakan sarana penting untuk mencapai tujuan. Ini memberikan informasi berharga tentang bagaimana suatu organisasi adalah melakukan, di mana ia ingin menjadi, dan bagaimana hal itu dapat mencapai tujuannya. Ukuran-ukuran Produktivitas l hanya berguna jika mereka mencerminkan tujuan dan sasaran organisasi, dan digunakan untuk membawa tentang tindakan dan peningkatan produktivitas. Hal ini memerlukan komitmen dari manajemen senior, kerjasama dan partisipasi dari seluruh karyawan. "Data menjadi informasi hanya bila dilihat dalam ide atau konteks. "- Edward de Bono
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.