Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan pendapatan untuk kontrak konstruksi jangka panjang dengan dua metode, yaitu metode persentase penyelesaian dan metode kontrak selesai. Metode persentase penyelesaian mengakui pendapatan secara proporsional selama proses produksi berdasarkan tingkat penyelesaian fisik atau biaya. Sedangkan metode kontrak selesai hanya mengakui pendapatan pada saat penyelesaian kontrak. Dokumen ini jug
2. C H A P T E R 18 REVENUE Intermediate Accounting IFRS Edition Kieso, Weygandt, and Warfield
3.
4.
5. Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman Harus menggunakan metoda Percentage-of-Completion jika estimasi kemajuan pekerjaan, pendapatan, dan kos reasonably dependable dan seluruh kondisi berikut ada: 1. Kontrak secara jelas menetapkan enforceable rights terkait dengan barang atau jasa oleh masing-masing pihak, pertimbangan yang akan diubah setiap saat, dan hal-hal yang terkait dengan pembayaran 2. Pembeli dapat diharapkan memenuhi seluruh kewajibannya. 3. Kontraktor dapat diharapkan melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.
6.
7. Percentage-of-Completion Method Pengukuran Kemajuan Pekerjaan Ukuran yang paling populer adalah cost-to-cost basis . Persentase penyerapan biaya dapat digunakan untuk menaksir persentase pendapatan atau laba kotor kontrak jangka panjang.
8. Contoh 1 : PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.100.000.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Rp8.100.000.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000 Rp5.832.000.000 2.268.000.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima 2010 2009 2008 Keterangan
9. Perhitungan persentase penyelesaian Rp9.000.000.000 Rp8.100.000.000 - Rp8.100.000.000 Rp 900.000.000 100% Rp9.000.000.000 Rp5.832.000.000 2.268.000.000 Rp8.100.000.000 Rp 900.000.000 72% Rp9.000.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp1.000.000.000 25% Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba Kotor Persentase penyelesaian 2010 2009 2008
10. PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN 9.000.000 (6.480.000) 2.520.000 2010: 100% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 6.480.000 (2.250.000) 4.230.000 2009: 72% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 2.250.000 2008: 25% x 9.000.000 2010 2009 2008 Pendapatan diakui tahun
11. PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR Rp900.000 (648.000) Rp252.000 2010: 100% x Rp900.000 Laba th. 2008 dan 2009 Laba tahun 2010 Rp648.000 (250.000) Rp398.000 2009: 72% x Rp900.000 Laba kotor diakui th. 2008 Laba tahun 2009 Rp250.000 2008: 25% X Rp1.000.000
12.
13. Konstruksi Dalam Proses Piutang Dagang 9.000.000.000 2010 2.000.000.000 250.000.000 3.832.000.000 398.000.000 2.268.000.000 252.000.000 Kos Laba Kotor Kos Laba Kotor Kos Laba Kotor 2008 2008 2009 2009 2010 2010 1.500.000.000 3.500.000.000 4.000.000.000 2008 2009 2010 1.800.000.000 4.800.000.000 2.400.000.000 2008 2009 2010
16. Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi Rp1.600.000 Rp 120.000 Rp300.000 Rp450.000 Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang Persediaan: KDP Rp2.250.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan (6.600.000) dan Laba Diakui (6.480.000) Rp2.520.000 2.268.000 Rp 252.000 Rp4.230.000 3.832.000 Rp 298.000 Rp2.250.000 2.000.000 Rp 250.000 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor 2010 2009 2008
17. Metoda Kontrak Selesai Perusahaan pengakui pendapatan dan laba kotor hanya pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak telah diselesaikan. Dengan metoda ini, perusahaan mengakumulasi kos kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu melakukan pengakuan periodik untuk pendapatan, kos, dan laba kotor.
18.
19. Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya. Rp1.600.000 Rp 758.000 Rp300.000 Rp200.000 Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang Persediaan: KDP Rp2.000.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan (6.600.000) di atas biaya konstruksi (5.832.000) Rp9.000.000 8.100.000 Rp 900.000 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor 2010 2009 2008
20.
21. Contoh 2 : PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.769.924.000 . Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Rp8.769.924.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000 Rp5.832.000.000 2.937.924 .000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima 2010 2009 2008 Keterangan
22. Perhitungan persentase penyelesaian Rp9.000.000.000 Rp8.769.924.000 - Rp8.769.924.000 Rp 230.076.000 100% Rp9.000.000.000 Rp5.832.000.000 2.937.924.000 Rp8.769.924.000 Rp 230.076.000 66,5% Rp9.000.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp1.000.000.000 25% Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba Kotor Persentase penyelesaian 2010 2009 2008
23. PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN 9.000.000 (5.985.000) 3.015.000 2010: 100% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 5.985.000 (2.250.000) 3.735.000 2009: 66,5% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 2.250.000 2008: 25% x 9.000.000 2010 2009 2008 Pendapatan diakui tahun
24. PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA KOTOR Rp230.076 (153.000) Rp77.076 2010: 100% x Rp230.076 Laba th. 2008 dan 2009 Laba tahun 2010 Rp153.000 (250.000) Rp(97.000) 2009: 66,5% x Rp230.076 Laba kotor diakui th. 2008 Laba (Rugi) tahun 2009 Rp250.000 2008: 25% X Rp1.000.000
27. Contoh 3 : PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2008 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2010, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2009, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp9.112.500.000 . Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Rugi pada Kontrak Rugi Rp9.112.500.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000 Rp5.832.000.000 3.280.500 .000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima 2010 2009 2008 Keterangan
28. Perhitungan persentase penyelesaian Rp9.000.000.000 Rp9.112.500.000 - Rp9.112.500.000 Rp (112.500.000) 100% Rp9.000.000.000 Rp5.832.000.000 3.280.500 .000 Rp9.112.500.000 Rp (112.500.000) 64% Rp9.000.000.000 Rp2.000.000.000 6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp1.000.000.000 25% Harga Kontrak Taksiran Biaya: Biaya s/d. tahun Taksiran biaya penyelesaian Jumlah taksiran biaya Taksiran Laba (Rugi) Kotor Persentase penyelesaian 2010 2009 2008
29. PERHITUNGAN TAKSIRAN PENDAPATAN 9.000.000 (5.760.000) 3.240.000 2010: 100% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 dan th. 2009 Pendapatan tahun 2010 5.760.000 (2.250.000) 3.510.000 2009: 64% x 9.000.000 Pendapatan th. 2008 Pendapatan tahun 2009 2.250.000 2008: 25% x 9.000.000 2010 2009 2008 Pendapatan diakui tahun
30. PERHITUNGAN TAKSIRAN LABA (RUGI) KOTOR Catatan: Jika proyek mengalami rugi, maka rugi tersebut segera diakui pada saat rugi tersebut diketahui, sesuai dengan prinsip konservatisme 2010: TIDAK ADA PENGAKUAN LABA/RUGI Rp112.500 (250.000) Rp(362.500) 2009: 100% x Rp(112.500) Laba kotor diakui th. 2008 Laba (Rugi) tahun 2009 Rp250.000 2008: 25% X Rp1.000.000