1. KLIRING..???
Di dalam dunia perbankan terdapat istilah kliring yang sering kali kita dengar. Ketika
seseorang mentrasfer uang dari satu rekening bank ke rekening bank yang berbeda, misalnya
dari bank BCA ke bank Mandiri dan sebaliknya maka terjadilah proses kliring. Pengertian
kliring secara lengkap dan detail akan kami bahas dalam artikel ini. Silahkan lanjutkan
membaca untuk mengetahui pengertian kliring dan prosesnya.
a) Pengertian kliring
Kata kliring sebenanrya berasal dari istilah asing, yakni kata dalam bahasa Inggring
yang berbunyi Clearing. Kliring menurut Wikipedia adalah suatu istilah dalam dunia
perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya
kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Kliring dibutuhkan untuk mempercepat penyelesaian transaksi perdagangan yang
membutuhkan perlengkapan aset transaksi. Hal yang paling mudah dipahami dalam kliring
adalah kesepakatan antar lembaga keuangan mengenai hutang piutang dalam suatu transaksi
keuangan.
Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur
kredit, untuk memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar,
walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian
kesepakatannya. Yang termasuk dalam proses kliring antara lain pelaporan / pemantauan,
2. marjin risiko, netting transaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan perpajakan dan
penanganan kegagalan.
Secara umum kliring melibatkan lembaga keuangan yang memiliki permodalan yang
kuat yang dikenal dengan sebutan Mitra Pengimbang Sentral (MPS) atau dalam istilah
asingnya dikenal dengan central counterparty. MPS ini menjadi pihak dalam setiap transaksi
yang terjadi baik sebagai penjual maupun sebagai pembeli. Dalam hal terjadinya kegagalan
penyelesaian atas suatu transaksi maka pelaku pasar menanggung suatu risiko kredit yang
distandarisasi dari MPS .
Di Amerika Serikat, kliring antar bank dapat terlaksana melalui Automated Clearing House
(ACH), dimana aturan dan regulasinya diatur oleh NACHA – The Electronic Payments
Association,yang sebelumnya bernama National Automated Clearing House Association,
serta Federal Reserve. Jaringan ACH ini akan bertindak selaku pusat fasilitas kliring untuk
semua transaksi transfer dana secara elektronik. Kliring antar bank atas cek dilaksanakan oleh
bank koresponden dan Federal Reserve. Di Indonesia, kliring antar bank atas transfer dana
secara elektronik dan cek dilakukan oleh bank sentral yaitu Bank Indonesia (BI). Sedangkan
proses kliring atas transaksi efek dilaksanakan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
atau KPEI dan proses kliring atas transaksi kontrak berjangka dilaksanakan oleh PT. Kliring
Berjangka Indonesia atau KBI.
b) Jenis-jenis kliring
Kliring ada tiga jenis, yakni antara lain:
Kliring umum, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang
pelaksanaannya diatur oleh B I.
3. Kliring lokal, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang
berada dalam suatu wilayah kliring (wilayah yang ditentukan).
Kliring antar cabang, adalah : sarana perhitungan warkat antar kantor cabang
suatu bank peserta yang biasanya berada dalam satu wilayah kota. KLiring ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan dari sauatu kantor
cabang untuk kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada kantor induk
yang bersangkutan.
Perhitungan warkat antar kantor cabang suatu bank peserta yang berada dalam satu wilayah
kota. Kliring ini dilakukan dengan mengumpulkan seluruh perhitungan dari suatu kantor
cabang ke kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada kantor induk.
c) Proses kliring ketika seseorang transfer antara bank
Kami akan menjelaskan proses kliring ketika seseorang melakukan transfer antar
bank, yang mana biasanya proses ini memakan waktu yang tidak sebentar jika menggunakan
sistem kliring. Proses tersebut sebagai berikut:
1. Nasabah mengisi form pengiriman dana dengan metode kliring pada bank dimana ia
memiliki rekening misalnya bank A. Dalam form tersebut, dicantumkan pula bank
lain yang dituju termasuk nomor rekening dan nama pemiliknya, misalnya bank B.
2. Bank A kemudian memproses data administratif tersebut, mengurangi saldo rekening
pengirim dan mengajukan permintaan kliring ke bank B pada Bank Indonesia sebagai
bank sentral pengatur kliring.
3. Bank Indonesia kemudian memproses data tersebut dan “memerintahkan” bank B
menambahkan saldo kepada nomer rekening yang dituju.
4. Saldo rekening nasabah yang dituju di bank B akan bertambah.
d) Proses kliring ketika seseorang mencairkan cek
Kliring terjadi ketika seseorang mencairkan cek dari bank lain, baik dalam maupun
luar negeri. Prosesnya adalah sebagai berikut:
4. 1. Nasabah membawa cek dan mengisi formulir pencairan cek di Bank A, sedangkan
cek diterbitkan Bank B.
2. Bank akan memproses dan melakukan kliring terhadap cek tersebut. Cek dan bukti
administratif lainnya akan diajukan ke Bank Indonesia.
3. Bank Indonesia akan memeriksa dokumen dan meneruskan kliring tersebut kepada
bank penerbit cek (bank B).
4. Bank penerbit cek memberikan persetujuan dan validasi bahwa cek tersebut sah dan
dananya ada.
5. Bank Indonesia akan meneruskan hal diatas kepada bank A yang dapat segera
mencairkan dana nasabah dalam bentuk tunai atau saldo rekening sesuai keinginan
nasabah.
Jadi pada intinya kliring adalah mempercepat transaksi keuangan supaya tidak terjadi
keterlambatan penyelesaian pembayaran dalam suatu transaksi. Kliring juga dapat dikatakan
sebagai transaksi utang piutang antar bank. Kami harap artikel yang menjelaskan proses
kliring antar bank ini dapat bermanfaat untuk anda yang membutuhkan. Oh ya, bagi kamu
yang ingin tahu pengertian bank secara detail silahkan baca artikel yang membahas
pengertian bank.
5. KLIRING dan RTGS
a. Pengertian Kliring dan RTGS
Jika kita seorang nasabah Bank, pasti kita pernah mengenal istilah KLIRING,
walaupun mungkin kita juga tidak tahu apa yang dimaksud dengan KLIRING.
1. KLIRING
Di dunia perbankan terdapat istilah KLIRING yang berasa dari kata asing, yaitu
dalam bahasa Inggris yang berbunyi clearing. Kliring merupakan salah satu aktifitas sejak
terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya kesepakatan tersebut. Kliring
sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu
yang dibutuhkan untuk melengkapi pelaksanaan aset transaksi.
Secara umum kliring melibatkan lembaga keuangan yang memiliki permodalan yang
kuat yang dikenal dengan sebutan Mitra Pengimbang Sentral (MPS) atau dalam istilah
asingnya dikenal dengan central counterparty. MPS ini menjadi pihak dalam setiap transaksi
yang terjadi baik sebagai penjual maupun sebagai pembeli. Dalam hal terjadinya kegagalan
penyelesaian atau suatu transaksi maka pelaku pasar menanggung suatu risiko kredit yang
distandarisasi dari MPS.
2. RTGS (Real Time Gross Settlement)
RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran yang dilakukan
pertransaksi dan bersifat realtime, di mana rekening peserta dapat di debit atau di kredit
berkali – kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.