Unsur-unsur halogen menempati golongan VIIA dan memiliki sifat-sifat khas seperti elektronegativitas tinggi dan reaktif. Dokumen ini menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia fluor, klor, brom dan iodin serta keberadaan dan kegunaan mereka di alam.
3. Halogen
Unsur-unsur halogen dalam sistem periodik
menempati golongan VIIA yang terdiri dari unsur Fluor
(F), Klor (Cl), Brom (Br), iodin (I), dan Astatin (At).
Unsur-unsur golongan VIIA disebut unsur halogen
artinya pembentuk garam.
5. Sifat-sifat Fisis Unsur Halogen
Fluor
Klor
Brom
Iodium
9F
17Cl
35Br
53I
Catatan :
UNSUR
[X] ns2 , np5
1. Konfigurasi elektron
[X] =
n=
2. Massa Atom
® =
3. Jari-jari Atom
4. Energi Ionisasi dan Afinitas Elektron
5. Keelektronegatifan
6. Potensial Reduksi (Eored > 0)
7. Suhu Lebur (0o)
-216.6
-101
-72
114
8. Suhu Didih (0o)
-188.2
-34
58
183
unsur-unsur gas mulia
(He, Ne, Ar, Kr)
nomor perioda (2, 3, 4,
5)
makin besar sesuai
dengan arah panah
6. Astatin tidak banyak dibahas karena kereaktifannya sangat besar dan
bersifat radioaktif dengan waktu paruh pendek sehingga jarang
ditentukan dan sifat-sifatnya belum banyak diketahui.
7. Sifat-sifat Khusus Unsur Halogen
• Fluor
Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhardpada
tahun 1670 dan baru pada tahun 1886Maisson berhasil
mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan
paling reaktif.Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom
(F2), berbau pedas, berwarna kuning muda dan bersifat
sangat korosif. Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air
terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Adanya
komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
8. • Klor
Ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774
dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810.
Klor ditemukan di alam dalam keadaan
kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan
mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor
berwarna kuning kehijauan, dapat larut
dalam air, mudah bereaksi dengan unsur
lain. Klor dapat mengganggu pernafasan,
merusak selaput lendir dan dalam wujud
cahaya dapat membakar kulit.
9.
10.
11.
12.
13. Reaksi Halogen
• 1.Reaksi Pendesakan
• Dalam halogen terdapat istilah reaksi pendesakan, reaksi pendesakkan
ini terjadi jika halogen yang terletak lebih atas dalam golongan VII A
dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya
yang terletak dibawahnya.
• Dan berlangsung atau tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi
pendesakkan halogen.
• Contoh: F2 + 2KCl → 2KF +Cl2
• Br- + Cl2 → Br2 + Cl• Br2 + 2I- → Br- + I2
• Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)
• I2 + Br- → (tidak bereaksi)
14. 2.Reaksi dengan Logam
• Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan
senyawa garam/halida logam.
• Contoh :
• 2Na + Cl2 → NaCl
• 2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
• Sn + 2Cl2 → SnCl4
• Mg + Cl2 → MgCl2
• 2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
• Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasinya
rendah dan logamnya memiliki biloks rendah. Hampir semua halida
bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi
ionok adalah AlCl3
15. 3.Reaksi dengan Non Logam
Halogen bereaksi dengan non-logam
akan membentuk asam halida/senyawa halide.
Halogen dapat bereaksi dengan
oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain.
• Contoh :
• Xe + F2 → XeF2
• 2Kr + 2F2 → KrF4
• 2P + 3Cl2 → 2PCl3
17. Keberadaan di Alam
• Keberadaan Unsur – Unsur Halogen
Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam
keadaan diatomik.Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen
tidak stabil jika berdiri sendiri dan unsur halogen sangat
reaktif. Oleh karenaitu, unsur halogen harus berikatan agar
stabil.Unsur-unsur halogen dapat ditemukan di beberapa
tempat. Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan tanah.
Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat
ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang
dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan
dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.