SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 48
UNIT FINAL DRIVE (GARDAN) KL.XI MO/JOB 01
PCPT
TEKNIK KENDARAAN RINGAN TEAM GURU TKR
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta didik dapat :
1. Mengetahui komponen-komponen unit final drive dan fungsinya
2. Mengetahui macam-macam unit final drive
3. Membongkar dan memasang unit final drive sesuai SOP
4. Mengetahui cara kerja unit final drive
II. Alat dan Bahan
1. Tool Box
2. 1 set kunci sock
3. 1 unit final drive
4. Kunci moment
5. SST penahan flange drive
pinion
III. Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Kenakanlah pakaian kerja selama praktek
3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing
4. Hati-hati bekerja dengan alat ukur
5. Perhatikan sebelum membongkar beri tanda pada komponen tertentu sebelum
melakukan pembongkaran
IV. Tugas dan Evaluasi
1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama
praktik
2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen utama unit final drive
3. Jelaskan urutan kerja unit final drive pada saat lurus dan membelok
4. Gambar unit final drive yang anda bongkar
5. Untuk kesimpulan kerja, unit final drive yang digunakan buat praktik termasuk jenis..?
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
VI. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park)
3. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan
4. Keluarkan minyak pelumas pada rumah final drive
5. Lepaskan poros propeller pada flange
6. Lepaskan sistem rem pada rumah poros
7. Dengan menggunakan SST tool poros, lepaskan kedua poros roda kanan dan kiri
8. Lepaskan baut pemegang unit final dirive pada rumah (housing) poros
9. Lepaskan deferensial case dengan melepas baut clutch member atau rumah
pengunci mur penyetel (tutup bantalan)
10. Lepaskan ring gear pada deferensial case dengan memberi tanda sebelum melepas
(side gear kanan /kiri)
11. Lepaskan drive pinion gear pada deferensial carrier (housing)
12. Lepaskan pen pengunci planetari gear pada deferensial case (bak deferensial)
13. Keluarkan side gear dan pinion gear pada deferensial case
14. Gambar komponen-komponen unit final drive
15. Pasang komponen planetary gear pada deferensial case
16. Pasang ring gear pada deferensial case, perhatikan dalam mengencangkan baut
pengikat harus menyilang
17. Pasang unit deferensial case pada deferensial carrier
18. Putar flange drive pinion gear dan perhatikan cara kerja unit final drive pada saat
berjalan lurus
19. Putar flange drive pinion gear dan tahan salah satu side gear, kemudian perhatikan
urutan kerja pada saat membelok
20. Bersihkan tempat kerja dan bahan
21. Buat laporan kerja
Ketebalan
mm (in)
Ketebalan
mm (in)
0,95 (0,0374)
1,00 (0,0394)
1,05 (0,0413)
1,10 (0,0433)
1,15 (0,0453)
1,20 (0,0472)
22. Periksa bearing side gear dan drive pinion gear
23. Hitung jumlah gigi drive pinion gear dan ring gear untuk mengetahui jumlah
perbandingan gigi
24. Ukur kapasitas oli jika diketahui :
Perbandingan gigi 4,100
Jumlah gigi pinion 10
Jumlah gigi ring gear 41
Kapasitas Oli 1,2 liter
20. Pasang komponen unit deferensial (final drive) pada deferensial carrier
21. Pasang ring gear pada deferensial carrier dengan besanya moment pengencangan
800-900 kg.cm
22. Lakukan penyetelan :
a. Back lash ring gear dan drive pinion gear dengan dial indikator 0,13-0,18 mm
b. Ukur backlash pinion gear dan side gear limit 0,07 mm
c. Ukur run out ring gear limit 0,07 stel baut pengencangan dengan moment
pengencangan 800-900 kg cm
23. Pasang drive pinion gear pada deferensial carrier dan ukur pre load awal dengan
kunci moment (moment pengencangan
Beban mula :
Bantalan baru : 16-22 kg-cm.
(13,9-19,1 in-lb, 1,6-2,2 N-
m).
Bantalan Lama : 8-11 kg-cm.
(6,9-9,5 in-lb, 8,0-1,1 N-m).
24. Pasang unit final drive pada rumah poros
25. Bersihkan tempat dan bahan
26. Bual laporan kerja
LEMBAR TUGAS
1. PEMERIKSAAN KUNCI KONTAK
Pemeriksaan Kunci Kontak posisi ACC
Pemeriksaan Kunci Kontak posisi ON
Pemeriksaan Kunci Kontak Posisi ST (STARTER)
2. Pengukuran Baterai
B
Accc
Ac
Ohm
B
IG
Ohm
B
ST
Ohm
- Mengukur berat jenis elektrolit pada baterai
( dengan hidrometer )
- Baterai harus terisi minimal 70 % (1,270)
- Menggunakan Volt meter ukur tegangan
baterai (12 – 14 V)
3. Pemeriksaan Vacum Advancer
4. Pemeriksaan Governor Advancer
5. Pemeriksaan Tahanan Kabel Tegangan Tinggi
6. Pemeriksaan Celah Kontak Pemutus (Breaker Point)
7. Pengukuran Celah Busi
Celah elektroda
8. Pemeriksaan Tahanan Kumparan Primer
Celah maksimum
Celah elektroda biasanya 0,7 – 0,8 mm
( lihat buku manual / katalog busi )
Menggunakan Ohm meter, ukur tahanan
antara terminal (+) dan terminal (-)
Tahanan pada koil primer :
> Dingin : 1,35 – 2,09Ω
> Panas : 1,71 – 2,46 Ω
Jika tahanannya tidak sesuai denggan
spesisfikasi, ganti koil pengapian.
9. Pemeriksaan Tahanan Kumparan Sekunder
Menggunakan Ohm meter, ukur tahanan
antara terminal B dan terminal tegangan
tinggi.
Tahanan pada koil sekunder :
> Dingin : 8,5 – 14,5 Ω
> Panas : 10,7 – 17,1 Ω
Jika tahanannya tidak sesuai dengan
spesifikasi, gantilah koil pengapian.
10. Pemeriksaan Tahanan pada Tahanan Ballast
Menggunakan Oohm meter, ukur tahanan
antara terminal B dan terminal (+)
Tahanan resistor :
> Dingin : 0,8 – 1,3 Ω
> Panas : 1,05 – 1,52 Ω
Jika tahanannya tidak sesuai dengan
spesifikasi, gantilah koil pengapian.
Perhatian : Kata “Dingin dan Panas”dalam kalimat menunjukkansuhu koil itu sendiri.
Dingin untuk suhu 10 – 50 C, sedangkan Panas artinya
50 – 100 C
11. Pemeriksaan Kabel dari Sumber Tegangan
Dengan swit pengapian posisi ON dan
menggunakan Voltmeter, hubungkan
probe (+) ke terminal B dan probe (-) ke
masa / bodi.
Tegangan : kira-kira 12 V
Dengan swit pengapian posisi START dan
menggunakan Voltmeter, hubungkan
probe (+) ke terminal (+) dan probe (-) ke
masa / bodi.
Tegangan : kira-kira 12 V
Jika tegangan tidak normal, periksa swit
pengapian dan rangkaian kabel.
12. Pengukuran Kapasitas Kondensor
Menggunakan Ohmmeter ukurlah
kapasitas kapasitor. Kapasitor /
kondensor yang baik jarum akan
bergerak ke kanan kemudian akan
kembali ke kiri.
PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF
KOMPETENSIPERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN
JOB 2 Penyetelan Saat Pengapian dengan Timing Light dan Dwell Tester
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta didik dapat :
1. Menjelaskan cara menyetel saat pengapian Sistem Pengapian Konvensional
2. Menyetel celah kontak pemutus dengan Dwell Tester
3. Menyetel saat pengapian dengan lampu timing (Timing Light)
4. Memeriksa fungsi Sentrifugal Advancer saat distributor terpasang (mesin hidup)
5. Memeriksa fungsi Vacum Advancer saat distributor terpasang (mesin hidup)
II. Alat dan Bahan
1. Kotak Alat
2. Lampu Timing
3. Dwell & Tach meter
4. Engine Stand
5. Lap (majun)
III. Tugas dan Evaluasi
1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh
selama praktik
2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen Sistem Pengapian Konvensional !
3. Jelaskan kerusakan yang terjadi pada komponen Sistem Pengapian Konvensional
!
4. Lakukan penyetelan platina sampai mendapatkan sudut dwell 52°± 2° untuk mesin
4 silinder dan timing pengapian 8° sebelum TMA untuk mesin toyota, lakukan
secara berkelompok dan individu
IV. Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik
3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing
4. Hati-hati bekerja dengan listrik tegangan tinggi
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
VI. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park)
3. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan
4. Cara menyetel dengan Lampu Timing
 Pasang lampu timing dan tachometer
Kabel busi silinder
No 1
Stel jumlah silinder
Ke masa
Kabel
hitam
 Kontrol / stel putaran idle
 Kontrol / Stel Putaran Idle
 Lihat saat pengapian pada putaran idle. Tanda pengapian terletak pada puli atau
roda gaya. Jika tanda kotor, bersihkan terlebih dahulu.
 Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkan sekrup pengikat distributor
sampai distributor dapat digerakkan
 Putar distributor sampai didapatkan saat pengapian tepat, kemudian keraskan
sekrup kembali.
 Kontrol saat pengapian kembali. Kontrol juga dengan melepas slang vakum dari
distributor. Jika ada perbedaan antara saat pengapapian dengan/tanpa slang
vakum, penyetelan karburator salah, atau slang vakum pada karburator
disambung salah.
Petunjuk
Perhatikan : jika lampu timing dilengkapi dengan penyetel sudut, penyetel tersebut harus
ditepatkan pada posisi “off “ atau 00
Saat pengapian dalam idle biasanya 5 – 100 sebelum TMA
* Penyetelan saat pengapian biasanya harus pada putaran idle. Bila putaran idle terlalu
tinggi, saat pengapian dimajukan oleh sistem advans di dalam distributor. akibatnya,
penyetelan menjadi salah.
Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850 rpm, untuk motor 6 silinder 600-
750 rpm.
Ke minus (-) koil
Kabel merah
Pada mobil – mobil buatan Jerman, Italia, kadang – kadang penyetelan saat pengapian
tidak pada putaran idle. Lihat cara menyetel dalam buku manual.
Saat pengapian perlu dikontrol setiap  10’000 km.Pada distributor yang dilengkapi
dengan oktan selektor ( Toyota ), penyetelan saat pengapian dapat dilakukan melalui
oktan selektor, dengan memutar baut penyetel. Hal tersebut bisa dilaksanakan jika
kesalahan saat pengapian hanya sedikit.
Informasi Tambahan : Advans Vakum Ganda
( Contoh : Super Kijang )
Baut penyetel
A = Awal
R = Lambat
 Advans vakum idle memajukan saat pengapian dalam idle  50. Kontrol kerjanya
dengan melepas/memasang slang vakum, dan perhatikan perubahan saat pengapian
dengan lampu timing.
 Perhatikan : Jangan menukar kedua slang vakum ! Sambungan advans yang lebih
dekat pada distributor harus dihubungkan dengan manifold isap.
5. Pemeriksaan Celah Kontak Pemutus dengan Dwell Tester
 Lepas tutup distributor, rotor dan piringan tutup.
 Periksa celah kontak secara visual. Untuk mobil biasanya 0,4 – 0,5 mm. Jika celah
kontak lebih besar atau lebih kecil, stel dengan fuller hingga mendapatkan celah 0,4 –
0, 5 mm
 Pasang pengetes dwell
 Start mesin dan lihat pada dwell tester apakah angka yang ditunjukkan sudah tepat
atau belum, jika belum lakukan penyetelan kembali dengan melihat besarnya sudut dwell
yang didapatkan, apabila sudut dwell yang didapatkan terlalu besar dari standarnya
berarti penyetelan celah platina terlalu sempit dan sebaliknya
PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF
KOMPETENSI PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/ SISTEM KELISTRIKAN
JOB 1 Pemeriksaan, Pengukuran dan Pengujian pada Sistem Starter
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta didik dapat :
1. Mengetahui komponen-komponen dari Sistem Starter
2. Mengukur komponen-komponen Sistem Starter
3. Menjelaskan cara kerja dari Sistem Starter
4. Mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada Sistem Starter
II. Alat dan Bahan
1. Kotak Alat
2. Motor Starter terurai
3. Motor Starter terangkai hidup
4. Multimeter
5. Jangka Sorong
6. Baterai (Accu)
7. Kabel jepit
8. Lap (majun)
III. Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik
3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing
4. Hati-hati bekerja saat praktik
IV. Tugas dan Evaluasi
1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama
praktik
2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen Sistem Starter
3. Jelaskan kerusakan yang terjadi pada komponen Sistem Starter
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
VI.Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park)
3. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan
4. Lakukan pembongkaran, pengukuran, pemeriksaan dan perakitan serta pengujian
seperti di bawah ini :
Membongkar Starter:
Lepas tutup Swit Magnet
Lepas Swit magnet
Lepas mur dan tutup swit magnet :
Lepas mur dan lepas kabel timah dari
terminal swit magnet.
Kendorkan 2 mur pengikat swit magnet pada
rumah starter
Tariklah swit magnet, kemudian sambil
mengangkat bagian depan swit magnet lepas
kaitan plunyer dari tuas penggerak dan lepas
swit magnet
Lepas tutup plunyer
Lepas Field Frame dan Armature
Lepas 2 baut panjang, dan tarik fileld frame
keluar bersama-sama dengan armature
Lepas Commutator End Frame
Lepas 2 sekrup dengan ring-O dan commutator
end frame.
Tekanlah kabel timah ketika melepas
commutator end frame.
Perhatian : untuk mencegah tersangkutnya
pemegang sikat pada pelindung debu, tariklah
commutator end frame dengan arah miring.
Lepas Pemegang Sikat
Menggunakan obeng, tekanlah pegas dan lepas
pemegang sikat.
Lepas 4 sikat dan pemegang sikat
Lepas Armature dari Field Frme
Lepas 2 ring-O dari Field Frame
Lepas tuas penggerak dan kopling stater
bersama-sama dengan peredam kejut dari
rumah starter
Lepas gigi planetari
Lepas komponen-komponen berikut dari
peredam kejut :
a. Plat
b. 3 gigi planetari
c. washer plaat
Lepas Kopling Starter
Menggunakan obeng, lepas stop collar ke arah
kopling starter
Menggunakan obeng, ungkitlah sanp ring
Lepas stop collar dan kopling starter dari poros
planetari
Lepas poros planetari dan gigi dalam
Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring
dan washer plat
Lepas poros planetari dan washer plat
Memeriksa dan Memperbaiki Starter :
Kumparan Armature
Periksa terputusnya sirkuit pada komutator :
Menggunakan Ohmmeter, periksalah bahwa
antar segmen pada komutator terdapat
kontinuitas
Jika antar segmen tidak ada kontinuitas, gantilah
armature.
Periksa hubungan ke masa pada komutator :
Menggunakan Ohmmeter, periksa bahwa antar
komutator dan armature coil core tidak terdapat
kontinuitas.
Jika ada kontinuitas, gantilah armature.
Komutator
Periksa kotoran dan kebakaran pada
permukaan komutator :
Jika permukaannya kotor atau terbakar, perbaiki
dengan ampelas (No 400) atau mesin bubut.
Periksa run out komutator :
Tempatkan komutator pada v-blok
Menggunakan dial gauge, ukur run out.
Run out max : 0,05 mm
Jika run out lebih dari nilai max, perbaiki dengan
mesin bubut.
Periksa diameter komutator :
Menggunakan jangka sorong, ukur diameter
komutator.
Diameter standar : 28 mm
Diameter minimum : 27 mm
Jika diameter komutator kurang dari nilai
minimum, gantilah armature
Periksa kedalaman alur :
Periksa kebeersihan alur dari kotoran atau
benda lain. Ratakan permukaan pada ujungnya
Kedalaman standar : 0,6 mm
Kedalaman min : 0,2 mm
Jika kedalaman alur kurang dari nilai minimum,
perbaiki dengan daun gergaji.
Field Coil
Periksa terptutsnya sirkuit pada field coil :
Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas
antara kabel tiamah dan sikat.
Jika tidak ada kontinuitas, gantilah field coil.
Periksa hubungan ke masa pada field coil :
menggunakan Ohmmeter, periksa bahwa tidak
ada kontinuitas antara ujung field coil dan field
frame.
Jika terdapat kontinuitas, perbaiki atau ganti field
frame.
Sikat
Periksa panjang sikat :
Menggunakan jangka sorong, ukur panjang
sikat.
Panjang sikat standaar : 14,00 mm
Panjang sikat minimum : 9,0 mm
Jika panjangnya kurang dari nilai minimum, ganti
pemegang sikat dan field coil.
Pegas Sikat
Periksa beban pada pegas sikat :
Bacalah pull scale ketika pegs mulai terlepas
dari sikat.
Beban pada pegas terpasang : 8,8-17,7 N
Jika tidak sesuai, ganti pegas.
Pemegang Sikat
Periksa sekat pada pemegang sikat :
Menggunakan Ohmmeter, periksa tidak ada
kontinuitas antara pemegang sikat positif (+) dan
negatif (-).
Jika ada kontinuitas, perbaiki dan ganti
pemegang sikat.
Kopling dan Roda Gigi
Periksa gigi pada roda gigi :
Periksa keausan atau kerusakan gigi pada
planetari, gigi dalam dan kopling starter.
Jika gigi rusak, gantilah roda gigi.
Jika gigi pada kopling starter rusak, gantilah
kopling starter.
Periksa juga keausan atau kerusakan gigi pada
ring gear.
Periksa kopling starter :
Putar pinion gear pada kopling searah daengan
putaran jaaaarum jam dan periksa bahwa pinion
berputar bebas. Putar pinion gear pada arah
kebalikannya dan periksa bahwa pinion terkunci.
Jika diperlukan, ganti kopling starter.
Swit Magnet
Periksa Plunyer :
Tekan plunyer dan bebaskan kembali. plunyer
harus kembali ke posisi semula dengan cepat.
Jika diperlukan, ganti seit magnet.
Lakukan pengujian sirkuit pada pull-in-coil:
Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas
antara terminal 50 dan C.
Jika tidak ada kontinuitas, ganti swit magnet.
Lakukan pengujian sirkuit pada hold-in-coil :
Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas
antara terminal 50 dan bodi swit.
Jika tidak ada kontinuitas ganti swit magnet.
Poros Planetari dan Bearing Tengah
Periksa poros planetari dan bearing tengah :
Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar
poros planetari yang menyentuh bearing tengah.
Diameter poros standar : 14,980-15,000 mm
Menggunakan caliper gauge, ukur diameter
dalam pada bearing tengah.
Diameter dalam : 15,008-15,050 mm
Kurangkan diameter poros planetari dari
diameter dalam bearing.
Celah oli standar untuk bearing tengah : 0,01-
0,06 mm
Celah oli maksimum untuk beainr tengah :
0,2 mm
Jika celahnya lebih dari nilai maksimum, ganti
poros planet carrier dan bearing tengah.
Menguji Kemampuan Starter :
Perhatian : untuk menghindari kebakaran pada
koil, lakukan pengujian ini selama 3-5 detik.
Lakukan pengujian PULL-IN :
Lepas kabel field coil dari terminal C
Hubungkan baterai pada swit magnet sepeti
pada gambar.
Periksa gerakan gigi pinion kearah luaaar. Jika
gigi pinion tidak bergerak, ganti swit magnet.
Jika gigi pinion tidak bergerak, ganti swit
magnet.
Lakukan pengujian HOLD-IN :
Dalam keadaan baterai terhubung sepeerti
diatas, dan gigi pinion keluar, lepas kabel negatif
(-) dari terminal C.
Periksa, gigi pinion masih tertahan diluar.
Jika gigi pinion bergerak kedalam, ganti swit
magnet.
Periksa gerakan kembalinya gigi pinion :
lepas kabel negatif (-) dari bodi swit.
periksa, gigi pinion bergerak kedalam kembali.
Jika gigi pinion tidak baergerak ke dalam, ganti
swit magnet.
Periksa celah ggi pinion :
Hubungkan baterai pada swit magnet seperti
pada gambar.
Gerakkan gigi pinion ke arah armature dan ukur
celah antara gigi pinion dan stop collar.
Celah standar : 1-4 mm
Lakukan pengujian kemampuan tanpa beban :
Hubungkan kabel field koil pada terminal C.
Pastikan kabel tidak berhubungan dengan
masa.
Hubungkan bateri dan ammeter pada starter
seperti pada gambar.
Periksa , starter berputar lembut dan stabil serta
gigi pinion bergerak keluar.
PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF
KOMPETENSI PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/ SISTEM KELISTRIKAN
JOB 2 Pemeriksaan dan Pengukuran pada Komponen Sistem Pengisian
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta didik dapat :
1. Mengetahui komponen-komponen dari Sistem Pengisian
2. Mengukur komponen-komponen Sistem Pengisian
3.Mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada Sistem Pengisian
II. Alat dan Bahan
1. Kotak Alat
2. Regulator 6 terminal
3. Alternator
4. Multimeter
5. Jangka Sorong
6. Lap (majun)
III. Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik
3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing
4. Hati-hati bekerja saat praktik
IV. Tugas dan Evaluasi
1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama
praktik
2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen Sistem Pengisian
3. Jelaskan kerusakan yang terjadi pada komponen Sistem Pengisian
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
VI. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park)
3. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan
4. Identifikasilah terminal-terminal pada regulator dan alternator.
5. Lakukan pembongkaran, pengukuran, pemeriksaan dan perakitan serta pengujian
seperti di bawah ini :
A. ALTERNATOR
Membongkar Alternator :
Lepas rakitan drive end frame dan rotor dari stator :
Lepas 3 sekrup panjang.
Menggunakan obeng, ungkitlah end frame dna lepas
bersama-sama dengan rotor.
Peringatan : Jangan mengungkit pada kabel
kumparan.
Lepas Puli dan Kipas :
Jepitlah rotor pada ragum yang berlapisan lunak.
Lepas mur dan komponen berikut :
1. Washer pegas
2. Spacer Collar
3. Puli
4. Kipas
5. Spacer Collar
Lepas Rotor :
Menggunakan pres, lepas rotor.
Tipe 40 A : lepas spacer ring dan snap ring.
Tipe 50 A : lepas spacer ring.
Lepas Rectifier End Frame :
Tipe 40 A :
Lepas 4 mur, condensor, kleman kabel dan 2 sekat
terminal.
Lepas mur dan rear end cover dari rectifier end frame
Lepas rectifier end frame dari rectifier holder.
Lepas 2 washer sekat dari rectifier holder.
Tipe 50 A :
Lepas 4 mur, condensor dan 2 sekat terminal.
Lepas rectifier end frame dari rectifier holder.
Lepas washer sekat dari rectifier holder.
Lepas Rectifier Holder :
Peganglah terminal rectifier dengan tang lancip dan
lepas kabel tiamah dengan menggunakan solder.
Peringatan : Lindungilah rectifier dari panas.
Tipe 50 A :
Lepas Rumah Conecta Meal :
Menggunakan solder, lepas rumah conectal meal dari
rectifieer holder.
Peringatan : Lindungilah rectifier dari panas.
Memeriksa dan Memperbaiki Alternator :
Rotor :
Periksa Terputusnya Sirkuit Rotor :
Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas antar
slip ring.
Tahanan standar : pada suhu 20 C : 3,9-4,1 Ω
Jika tidak ada kontinuitas, ganti rotor.
Periksa Hubungan ke Masa pada Rotor :
Menggunakan Ohmmeter, periksa tidak adanya
kontinuitas antara slip ring dan rotor.
Jika ada kontinuitas, ganti rotor.
Periksa Slip Ring :
Periksa kehalusan permukaan slip ring, jika slip ring
kasar atau tergores, gantilah rotor.
Menggunakan jangka sorong, ukur diameter slip ring.
Diameter standar : 32,3-32,5 mm
Diameter minimum : 332,1 mm
Jika diameternya kurang dari minimum, ganti rotor.
Stator :
Periksa Terputusnya Sirkuit pada Stator :
Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas antar
kabel kumparan.
Perhatian : Penyambungan kabel dilakukan dengan
solder.
Jika tidak ada kontinuitas, ganti stator.
Periksa Hubungan ke Masa pada Stator :
Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas antara
ujung kumparan dan stator core.
Jika ada kontinuitas, ganti stator.
Sikat :
Periksa Panjang Bagian Sikat yang Keluar :
Menggunakan skala, ukur panjang bagian sikat yang
keluar.
Panjang standar : 12,5 mm
Panjang minimum : 5,5 mm
Jika panjang bagian sikat yang keluar kurang dari
minimum, gantilah sikat.
Jika diperlukan, gantilah sikat :
Menggunakan solder, lepas sikat dan pegas.
Masukkan kabel pada sikat baru melalui pegas dan
lubang di dalam brush holder, dan pasanglah pegas
dan sikat pada pemegang sikat.
Sambunglah kabel sikat pada pemegang sikat
dengan solder. Panjang bagian sikat yang keluar
sesuai dengan spesifikasi.
Panjang sikat yang keluar : 12,5 mm
Periksa bahwa sikat bergerak lembut.
Potong kelebihan kabel.
Oleskan cat sekat pada solderan.
Rectifier (Rectifier Holder) :
Periksa Rectifier Positif :
Menggunakan Ohmmeter, hubungan satu probe pada
terminal positif (+) dan probe lainnya ke masing-
masing rectifier.
Baliklah polaritas probe pada Ohmmeter dan ulangi
langkah di atas.
Langkah diatas menunjukkan kontinuitas, dan pada
langkah kebalikannya menunjukkan tidak ada
kontinuitas.
Jika kontinuitas tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti
rectifier holder.
Periksa Rectifier Negatif :
Menggunakan Ohmmeter, hubungkan satu probe
pada terminal negatif (-) dan probe lainnya ke masing-
masing rectifier.
Baliklah polaritas probe dan ulangi langkah di atas.
Langkah di atas menunjukkan kontinuitas, dan pada
langkah kebalikannya menunjukkan tidak ada
kontinuitas.
Jika kontinuitas tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti
rectifier holder.
Bearing :
Periksa Bearing Depan :
Periksa keausan dan kekasaran bearing.
Jika diperlukan, ganti bearing depan :
Lepas 3 sekerup.
Menggunakan SST dan pres, lepas bearing.
Menggunakan SST dan pres, pasang bearing baru.
Pasang 3 sekerup.
Periksa Bearing Belakang :
Periksa keausan dan kekasaran bearing.
Jika diperlukan, ganti bearing belakang :
Menggunakan SST lepas bearing.
Menggunakan pres, pasang bearing baru.
Merakit Alternator : Tipe 50 A :
Pasang Rumah Conectameal :
Menggunakan solder, sambungalah rumah
conectameal dengan rectifier holder.
Peringatan : Lindungilah rectifier dari panas.
Pasang Rectifier Holder pada Stator :
Selama penyolderan, tahanlah terminal rectifier
dengan tang lancip.
Peringatan : Lindungilah rectifier dari panas.
Pasang Rectifier End Frame pada Rectifier Holder :
Tipe 40 A :
Tempatkan 2 washer sekat pada kutub positif rectifier
holder.
Tempatkan rectifier end frame pada rectifier holder.
Pasang rear end cover pada rectifier end frame.
Pasang 2 sekat terminal pada kutub positif rectifier
holder.
Pasang mur.
Momen : 4,4 Nm
Pasang kleman kabel dan condensor dengan 4 mur.
Momen : 4,4 Nm
Periksa bahwa kabel timah tidak menyentuh rectifier
end frame.
Tipe 50 A :
Pasang waher sekat pada kutub positif rectifier holder.
Pasang rectifier end frame pada rectifier end holder.
Pasang 2 sekat terminal pada kutub positif rectifier
holder.
Pasang condensor dengan 4 mur.
Momen : 4,4 Nm
Periksa kabel timah harus tidak menyentuh rectifier
end frame.
Pasang Rotor :
Tipe 40 A :
Pasang snap ring dan spacer ring pada poros rotor.
Tipe 50 A :
Pasang spacer ring pada poros rotor.
Menggunakan pres, pasanglah rotor.
Pasang Kipas dan Puli :
Jepitlah rotor pada ragum yang telah dilapisi bahan
lunak.
Pasang komponen-komponen berikut :
1. Spacer Collar
2. Kipas
3. Puli
4. Spacer Collar
5. Washer Pegas
Momen : 61,3 Nm
Pasang Rakitan Drive End Frame dan Rectifier End
Frame :
Bengkokkan kabel rectifier untuk membebaskan rotor.
Masukkan kawat ke dalam lubang pada rectifier end
frame dan tekanlah sikat ke dalam sepenuhnya. Pada
posisi ini tahanlah sikat.
Rakitlah drive end frame dan rectifier end frame
dengan memasukkan rear bearing bersama poros
rotor ke dalam rectifier end frame.
Pasang 3 sekerup panjang.
Momen : 5,9 Nm
Lepas kawat dari lubang.
Periksa Kelembutan Putaran Rotor :
Periksa bahwa rotor berputar dengan lembut.
Tipe 50 A :
Berikan seal pada lobang rectifier end frame.
B. ALTERNATOR REGULATOR
Memeriksa Alternator Regulator
Lepas alternator regulator dan tutupnya.
Periksa alternator regulator.
Periksa keausan dan kerusakan titik kontak, jika titik
kontak rusak, ganti regulator.
Periksa tahanan antar terminal :
Regulator
Menggunakan Ohmmeter, ukur tahana antara
terminal IG dan F.
Posisi bebas : 0 Ω
Ditarik masuk : kira-kira 11 Ω
Relay
Menggunakan Ohmmeter, ukur tahana antara
terminal E dan L.
Posisi bebas : 0 Ω
Ditarik masuk : kira-kira 100 Ω
Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan antara
terminal B dan E.
Posisi bebas : tak terbatas.
Ditarik masuk : kira-kira 100 Ω
Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan antara
terminal B dan L.
Posisi bebas : tak terbatas.
Ditarik masuk : 0 Ω
Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan antara
terminal N dan E.
Tahanan : kira-kira 23 Ω
Jika hasil pemeriksaan di atas ada yang tidak sesuai,
ganti alternator regulator.
Pasang Alternator Regulator dan Tutupnya.
Menyetel Tegangan Alternator Regulator :
Lepas alternator regulator dan tutupnya.
Setel alternator Regulator.
Setel Voltage Regulator :
Untuk menyetel tegangan, bengkokkan dengan
penyetel regulator.
Tegangan penyetelan : pada 20 C : 13,8-14,8 V
Setel Voltage Relay :
Untuk menyetel teganan, bengkokkan lengan
penyetel relay.
Tegangan kerja relay : 4,0-5,8 V
Pasang alternator regulator dan tutupnya.
PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF
KOMPETENSI : PEMASANGAN, PENGUJIAN, DAN PERBAIKAN SISTEM
PENERANGAN DAN WIRING
JOB 3 Merangkai lampu tanda belok, lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh tanpa relay.
Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta didik dapat :
1. Merangkai lampu tanda belok, lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh tanpa relay.
2. Mengidentifikasi gangguan / kerusakan yang terjadi pada rangkaian lampu tanda
belok, lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh tanpa relay.
II. Alat dan Bahan
1. Kotak Alat
2. Multimeter
3. Stand penerangan
4. Baterai (Accu)
5. Kabel jepit
6. Lap (majun)
III.Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik
3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing
4. Hati-hati bekerja saat praktik
IV.Tugas
1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama
praktik
2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen Sistem Pengisian
3. Jelaskan kerusakan yang terjadi pada komponen Sistem Pengisian
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
VI. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan
3. Pasanglah baterai pada rangkaian.
4. Hubungkan baterai dengan kunci kontak dan saklar lampu serta saklar lampu tanda
belok. Perhatian : lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh tidak lewat kunci
kontak.
5. Periksalah arus pada terminal, kunci kontak dan saklar lampu serta lampu tanda
belok dengan multimeter.
6. Rangkailah seperti gambar berikut ini :
Rangakaian lampu jauh dan lampu dekat tanpa relay
Rangkaian lampu tanda belok
Keterangan :
1. Baterai
2. Kunci kontak
3. Kontak sekring
4. Flaser
5. Lampu indikator
6. Saklar lampu tanda belok
7. Lampu tanda belok kanan depan
8. Lampu tanda belok kiri depan
9. Lampu tanda belok kanan belakang
10.Lampu tanda belok kiri belakang
PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF
KOMPETENSI : PEMASANGAN, PENGUJIAN, DAN PERBAIKAN SISTEM
PENERANGAN DAN WIRING
JOB 6 Merangkai lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh dengan relay
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta didik dapat :
1. Merangkai lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh dengan relay.
2. Mengidentifikasi gangguan / kerusakan yang terjadi pada rangkaian lampu kota,
lampu dekat dan lampu jauh dengan relay.
II. Alat dan Bahan
1. Kotak Alat
2. Baterai (Accu)
3. Kabel jepit
4. Lap (majun)
5. Multimeter
III. Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik
3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing
4. Hati-hati bekerja saat praktik
IV. Tugas
1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh
selama praktik
2. Jelaskan gangguan / kerusakan yang terjadi pada rangkaian lampu tanda belok,
lampu jauh dan lampu dekat tanpa relay
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
VI. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan
3. Hubungkan baterai dengan terminal pada stand. Perhatian : lampu kota, lampu
dekat dan lampu jauh tidak lewat kunci kontak.
4. Periksalah arus pada terminal dan pada saklar dengan multimeter.
5. Rangkailah lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh dengan relay seperti
rangkaian di bawah ini :
PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF
KOMPETENSI PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/ SISTEM KELISTRIKAN
JOB 3 Merangkai Sistem Pengisian dengan Regulator 6 Terminal
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta didik dapat :
1. Merangkai sistem pengisian dengan regulator 6 terminal.
2. Mengidentifikasi gangguan / kerusakan yang terjadi pada rangkaian sistem
pengisian
II. Alat dan Bahan
1. Engine stand
2. Multimeter
3. Baterai (Accu)
4. Kabel jepit
5. Lap (majun)
III. Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik
3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing
4. Hati-hati bekerja saat praktik
IV. Tugas
1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh
selama praktik
2. Jelaskan gangguan / kerusakan yang terjadi pada rangkaian sistem pengisian
3. Jelaskan cara kerja sistem pengisian pada 3 kondisi kerja.
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
VII. Langkah Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan
3. Identifikasilah terminal pada regulaator dan terminal pada alternator.
4. Hubungkanlah terminal pada regulator dan alternator sesuai dengan petunjuk di
bawah ini :
a. Cara kerja pada saat kunci kontak ON mesin mati
b. Cara kerja pada saat mesin hidup, putaran idle
c. Cara kerja pada saat mesin hidup, putaran tinggi
PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF
KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN
SUB KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
JOB 8 Melepas dan memasang distributor dengan penyetelan saat pengapian tanpa lampu
timing (dengan lampu control 12 V)
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai praktik peserta diklat dapat :
5. Melepas dan memasang kembali distributor pada mesin
6. Menentukan urutan pengapian
7. Menyetel saat pengapian dengan lampu control 12 V
8. Menyetel saat pengapian tanpa alat khusus
II. Alat dan Bahan
1. Engine/mesin stand hidup
2. Kotak alat
3. Lampu control 12 V
4. Lap/majun
III. Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik
3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing
4. Hati-hati bekerja saat praktik
IV. Tugas dan Evaluasi
1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama
praktik
2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen pada distributor
3. Jelaskan cara penyetelan saat pengapian dengan lampu kontrol 12 V
V. Media
1. Buku Praktik Toyota
2. Buku Manual yang sesuai
3. CD Interaktif
4. Wall Chart
VI. Langkah Kerja
5. Persiapkan alat dan bahan
6. Kenakanlah pakaian kerja (wear park)
7. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan
8. Melepas semua kabel dari distributor
9. Memutar poros engkol sehingga torak pada silinder 1 pada posisi TMAlangkah
kompresi (posisi saat pengapian), atau posisi puli pada pada engine tepat pada tanda
angka 1 atau tanda top pada engine dan katup silinder 1 posisi dapat distel semua
(bisa digerakkan)
10. Memberi tanda pada rumah distributor sesuai dengan arah jari rotor
11. Memberi tanda pada rumah distributor dan blok motor
12. Melepas distributor dari dudukannya
13. Untuk memasang kembali distributor pastikan bahwa posisi puli masih tetap atau
posisi torak silinder 1 pada TMA langkah kompresi (posisi top 1 atau top 4)
14. Masukkan distributor pada rumah distributor dengan mengarahkan rotor distributor
pada busi silinder 3 (pada Toyota) atau pada saat distributor sudah masuk dalam
rumah distributorposisi rotor tepat pada posisi kabel busi no 1 pada tutup distributor
pada posisi top 1 atau tepat pada kabel busi no 4 pada tutup distributor pada posisi
top 4
15. Pasang lampu control 12 V dengan posisi 1 kabel dihubungkan dengan koil - dan 1
kabel lagi dihubungkan dengan massa
16. Putar motor sesuai dengan arahnya pada saat kunci kontak “on”, kalau sudah dekat
dengan tanda pengapian 9yang terletak pada puli atau roda gaya) Toyota 8°, Suzuki
5°, atau sesuai dengan petunjuk manual dari merek mobil yang dikerjakan, putar
pelan-pelan dan lihat lampu. Saat pengapian yang tepat adalah pada saat lampu
mulai menyala, hentikan dan lihat saat pengapian pada tanda. Jika saat pengapian
salah lakukan tahap-tahap berikut.
17. Tepatkan tanda pengapian, dengan memutar motor sesuai dengan arahnya.
Dilarang memutar berlawanan arah, hal itu akan mengakibatkan salah penyetelan,
karena ada kebebasan didalam penggerak distributor.
18. Kendorkan baut pengikat distributor, sehingga distributor dapat diputar.
19. Putar distributor searah putaran poros distributor, sampai lampu mati. Arah putaran
dapat dilihat dari posisi pengikat advans vakum.
Halaman:
48

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
smknegeri1sitinjo
 
PowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiPowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem Transmisi
Firdika Arini
 
Sistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensinSistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensin
yusrizal al
 
Pemeliharaan kelistrikan ringan klas xi
Pemeliharaan kelistrikan ringan klas xiPemeliharaan kelistrikan ringan klas xi
Pemeliharaan kelistrikan ringan klas xi
Lholo Ismunasib
 
Kisi kisi soal pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan tkro xi 2020
Kisi kisi soal  pemeliharaan kelistrikan  kenderaan ringan  tkro xi 2020Kisi kisi soal  pemeliharaan kelistrikan  kenderaan ringan  tkro xi 2020
Kisi kisi soal pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan tkro xi 2020
Lholo Ismunasib
 

Mais procurados (20)

Job sheet memperbaiki sistem pendingin 1
Job sheet memperbaiki sistem pendingin 1Job sheet memperbaiki sistem pendingin 1
Job sheet memperbaiki sistem pendingin 1
 
Soal uts tmkr2 kelas xi tkr sistem pendingin dan sistem bahan bakar bensin
Soal uts tmkr2 kelas xi tkr sistem pendingin dan sistem bahan bakar bensinSoal uts tmkr2 kelas xi tkr sistem pendingin dan sistem bahan bakar bensin
Soal uts tmkr2 kelas xi tkr sistem pendingin dan sistem bahan bakar bensin
 
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptxPertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
Pertemuan 1-EMS (Sistem Pada Kendaraan).pptx
 
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
1. Menerapkan cara perawatan sistem utama Engine dan mekanisme katup.doc
 
PowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem TransmisiPowerPoint Sistem Transmisi
PowerPoint Sistem Transmisi
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisian
 
Pemeliharaan mesin kenderaan ringan xii
Pemeliharaan mesin kenderaan ringan xiiPemeliharaan mesin kenderaan ringan xii
Pemeliharaan mesin kenderaan ringan xii
 
Sistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensinSistem bahan bakar bensin
Sistem bahan bakar bensin
 
Kisi-Kisi Ujian Teori Teknik Kendaraan Ringan
Kisi-Kisi Ujian Teori Teknik Kendaraan Ringan Kisi-Kisi Ujian Teori Teknik Kendaraan Ringan
Kisi-Kisi Ujian Teori Teknik Kendaraan Ringan
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
 
Jobsheet pemeriksaan dan perbaikan sistem pengisian
Jobsheet  pemeriksaan dan perbaikan sistem pengisianJobsheet  pemeriksaan dan perbaikan sistem pengisian
Jobsheet pemeriksaan dan perbaikan sistem pengisian
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
 
Pemeliharaan kelistrikan ringan klas xi
Pemeliharaan kelistrikan ringan klas xiPemeliharaan kelistrikan ringan klas xi
Pemeliharaan kelistrikan ringan klas xi
 
Motor servo>>>)))))
Motor servo>>>)))))Motor servo>>>)))))
Motor servo>>>)))))
 
Kisi kisi soal pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan tkro xi 2020
Kisi kisi soal  pemeliharaan kelistrikan  kenderaan ringan  tkro xi 2020Kisi kisi soal  pemeliharaan kelistrikan  kenderaan ringan  tkro xi 2020
Kisi kisi soal pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan tkro xi 2020
 
SISTEM PGM FI
SISTEM PGM FISISTEM PGM FI
SISTEM PGM FI
 
Job sheet starter
Job sheet starterJob sheet starter
Job sheet starter
 
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xiiPemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
 
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar DieselJobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
Jobsheet Memperbaiki Gangguan-Gangguan Sistem Bahan Bakar Diesel
 
Jobsheet kls xi
Jobsheet kls xiJobsheet kls xi
Jobsheet kls xi
 

Semelhante a 111340060 job-sheet-gardan fit

1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
Winarto Winartoap
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
Winarto Winartoap
 
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajartraining forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
DennyAwan2
 
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGALMOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MUQRI MUQRI
 
1165 p2-spk-teknik pembangkit tenaga listrik (1)
1165 p2-spk-teknik pembangkit tenaga listrik (1)1165 p2-spk-teknik pembangkit tenaga listrik (1)
1165 p2-spk-teknik pembangkit tenaga listrik (1)
Winarto Winartoap
 

Semelhante a 111340060 job-sheet-gardan fit (20)

1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
 
Jobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul KarburatorJobsheet Overhaul Karburator
Jobsheet Overhaul Karburator
 
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajartraining forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
training forklitf mahir untuk pemula yang sedang belajar
 
Job sheet overhaul f300
Job sheet overhaul f300Job sheet overhaul f300
Job sheet overhaul f300
 
Laporan wawan
Laporan wawanLaporan wawan
Laporan wawan
 
Otomotif
OtomotifOtomotif
Otomotif
 
Dwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptx
Dwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptxDwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptx
Dwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptx
 
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGALMOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
MOTOR ELEKTRIK AT & AU FASA TUNGGAL
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
2 alat ukur
2 alat ukur2 alat ukur
2 alat ukur
 
Tune up
Tune upTune up
Tune up
 
1165 p2-spk-teknik pembangkit tenaga listrik (1)
1165 p2-spk-teknik pembangkit tenaga listrik (1)1165 p2-spk-teknik pembangkit tenaga listrik (1)
1165 p2-spk-teknik pembangkit tenaga listrik (1)
 
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatanLaporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
 
01. job sheet over houl
01. job sheet over houl01. job sheet over houl
01. job sheet over houl
 
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter MobilJobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
Jobsheet Overhaule Motor Starter Mobil
 
Presentasi OJT Kampus Merdeka PT Indonesia Power PLTU Jeranjang OMU - Teknisi...
Presentasi OJT Kampus Merdeka PT Indonesia Power PLTU Jeranjang OMU - Teknisi...Presentasi OJT Kampus Merdeka PT Indonesia Power PLTU Jeranjang OMU - Teknisi...
Presentasi OJT Kampus Merdeka PT Indonesia Power PLTU Jeranjang OMU - Teknisi...
 
Metrologi1
Metrologi1Metrologi1
Metrologi1
 

Mais de Lholo Ismunasib

Lks 2 ips 8 tts letak dan kondisi negara asean
Lks 2 ips 8 tts letak dan kondisi negara aseanLks 2 ips 8 tts letak dan kondisi negara asean
Lks 2 ips 8 tts letak dan kondisi negara asean
Lholo Ismunasib
 

Mais de Lholo Ismunasib (20)

Penilaian Sikap DIRI SENDIRI.docx
Penilaian Sikap DIRI SENDIRI.docxPenilaian Sikap DIRI SENDIRI.docx
Penilaian Sikap DIRI SENDIRI.docx
 
Pemerintah provinsi gorontalo
Pemerintah provinsi gorontaloPemerintah provinsi gorontalo
Pemerintah provinsi gorontalo
 
Mastin
MastinMastin
Mastin
 
Lks 2 ips 8 tts letak dan kondisi negara asean
Lks 2 ips 8 tts letak dan kondisi negara aseanLks 2 ips 8 tts letak dan kondisi negara asean
Lks 2 ips 8 tts letak dan kondisi negara asean
 
Lembar kerja instrumen supervisi bdr
Lembar kerja instrumen supervisi bdrLembar kerja instrumen supervisi bdr
Lembar kerja instrumen supervisi bdr
 
Daftar hadir siswa
Daftar hadir siswaDaftar hadir siswa
Daftar hadir siswa
 
Sampul adm guru kls xi
Sampul adm guru kls xiSampul adm guru kls xi
Sampul adm guru kls xi
 
372686082 3-rpp-merawat-sistem-pengaman
372686082 3-rpp-merawat-sistem-pengaman372686082 3-rpp-merawat-sistem-pengaman
372686082 3-rpp-merawat-sistem-pengaman
 
Instrumen pemantauan administrasi pembelajaran
Instrumen pemantauan administrasi pembelajaranInstrumen pemantauan administrasi pembelajaran
Instrumen pemantauan administrasi pembelajaran
 
Contoh pts-tm.7
Contoh pts-tm.7Contoh pts-tm.7
Contoh pts-tm.7
 
Contoh pts-t.6
Contoh pts-t.6Contoh pts-t.6
Contoh pts-t.6
 
Contoh soal ips.6-us
Contoh soal ips.6-usContoh soal ips.6-us
Contoh soal ips.6-us
 
Pakaian adat bali
Pakaian adat baliPakaian adat bali
Pakaian adat bali
 
Materi rumah adat
Materi rumah adatMateri rumah adat
Materi rumah adat
 
Manfaat gaya otot
Manfaat gaya ototManfaat gaya otot
Manfaat gaya otot
 
Lembar kerja siswa
Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
Lembar kerja siswa
 
Pkbm ipa 7 01-1
Pkbm ipa 7 01-1Pkbm ipa 7 01-1
Pkbm ipa 7 01-1
 
301595885 soal-uas-sistem-kemudi
301595885 soal-uas-sistem-kemudi301595885 soal-uas-sistem-kemudi
301595885 soal-uas-sistem-kemudi
 
250913065 sistem-suspensi-ssi-xi-tkr
250913065 sistem-suspensi-ssi-xi-tkr250913065 sistem-suspensi-ssi-xi-tkr
250913065 sistem-suspensi-ssi-xi-tkr
 
138576702 kelistrikan-body
138576702 kelistrikan-body138576702 kelistrikan-body
138576702 kelistrikan-body
 

Último

proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
serlinhae5
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 

Último (6)

proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
 
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
 
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdfLaporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
 
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJAPOLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 

111340060 job-sheet-gardan fit

  • 1. UNIT FINAL DRIVE (GARDAN) KL.XI MO/JOB 01 PCPT TEKNIK KENDARAAN RINGAN TEAM GURU TKR I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta didik dapat : 1. Mengetahui komponen-komponen unit final drive dan fungsinya 2. Mengetahui macam-macam unit final drive 3. Membongkar dan memasang unit final drive sesuai SOP 4. Mengetahui cara kerja unit final drive II. Alat dan Bahan 1. Tool Box 2. 1 set kunci sock 3. 1 unit final drive 4. Kunci moment 5. SST penahan flange drive pinion III. Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Kenakanlah pakaian kerja selama praktek 3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing 4. Hati-hati bekerja dengan alat ukur 5. Perhatikan sebelum membongkar beri tanda pada komponen tertentu sebelum melakukan pembongkaran IV. Tugas dan Evaluasi 1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik 2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen utama unit final drive 3. Jelaskan urutan kerja unit final drive pada saat lurus dan membelok 4. Gambar unit final drive yang anda bongkar 5. Untuk kesimpulan kerja, unit final drive yang digunakan buat praktik termasuk jenis..? V. Media 1. Buku Praktik Toyota 2. Buku Manual yang sesuai 3. CD Interaktif 4. Wall Chart VI. Langkah Kerja 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) 3. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan 4. Keluarkan minyak pelumas pada rumah final drive
  • 2. 5. Lepaskan poros propeller pada flange 6. Lepaskan sistem rem pada rumah poros 7. Dengan menggunakan SST tool poros, lepaskan kedua poros roda kanan dan kiri 8. Lepaskan baut pemegang unit final dirive pada rumah (housing) poros 9. Lepaskan deferensial case dengan melepas baut clutch member atau rumah pengunci mur penyetel (tutup bantalan) 10. Lepaskan ring gear pada deferensial case dengan memberi tanda sebelum melepas (side gear kanan /kiri) 11. Lepaskan drive pinion gear pada deferensial carrier (housing) 12. Lepaskan pen pengunci planetari gear pada deferensial case (bak deferensial) 13. Keluarkan side gear dan pinion gear pada deferensial case 14. Gambar komponen-komponen unit final drive 15. Pasang komponen planetary gear pada deferensial case 16. Pasang ring gear pada deferensial case, perhatikan dalam mengencangkan baut pengikat harus menyilang 17. Pasang unit deferensial case pada deferensial carrier 18. Putar flange drive pinion gear dan perhatikan cara kerja unit final drive pada saat berjalan lurus 19. Putar flange drive pinion gear dan tahan salah satu side gear, kemudian perhatikan urutan kerja pada saat membelok 20. Bersihkan tempat kerja dan bahan 21. Buat laporan kerja
  • 3. Ketebalan mm (in) Ketebalan mm (in) 0,95 (0,0374) 1,00 (0,0394) 1,05 (0,0413) 1,10 (0,0433) 1,15 (0,0453) 1,20 (0,0472) 22. Periksa bearing side gear dan drive pinion gear 23. Hitung jumlah gigi drive pinion gear dan ring gear untuk mengetahui jumlah perbandingan gigi 24. Ukur kapasitas oli jika diketahui : Perbandingan gigi 4,100 Jumlah gigi pinion 10 Jumlah gigi ring gear 41 Kapasitas Oli 1,2 liter 20. Pasang komponen unit deferensial (final drive) pada deferensial carrier 21. Pasang ring gear pada deferensial carrier dengan besanya moment pengencangan 800-900 kg.cm 22. Lakukan penyetelan : a. Back lash ring gear dan drive pinion gear dengan dial indikator 0,13-0,18 mm
  • 4. b. Ukur backlash pinion gear dan side gear limit 0,07 mm c. Ukur run out ring gear limit 0,07 stel baut pengencangan dengan moment pengencangan 800-900 kg cm 23. Pasang drive pinion gear pada deferensial carrier dan ukur pre load awal dengan kunci moment (moment pengencangan Beban mula : Bantalan baru : 16-22 kg-cm. (13,9-19,1 in-lb, 1,6-2,2 N- m). Bantalan Lama : 8-11 kg-cm. (6,9-9,5 in-lb, 8,0-1,1 N-m). 24. Pasang unit final drive pada rumah poros 25. Bersihkan tempat dan bahan 26. Bual laporan kerja
  • 6. 1. PEMERIKSAAN KUNCI KONTAK Pemeriksaan Kunci Kontak posisi ACC Pemeriksaan Kunci Kontak posisi ON Pemeriksaan Kunci Kontak Posisi ST (STARTER) 2. Pengukuran Baterai B Accc Ac Ohm B IG Ohm B ST Ohm - Mengukur berat jenis elektrolit pada baterai ( dengan hidrometer ) - Baterai harus terisi minimal 70 % (1,270) - Menggunakan Volt meter ukur tegangan baterai (12 – 14 V)
  • 7. 3. Pemeriksaan Vacum Advancer 4. Pemeriksaan Governor Advancer 5. Pemeriksaan Tahanan Kabel Tegangan Tinggi
  • 8. 6. Pemeriksaan Celah Kontak Pemutus (Breaker Point) 7. Pengukuran Celah Busi Celah elektroda 8. Pemeriksaan Tahanan Kumparan Primer Celah maksimum Celah elektroda biasanya 0,7 – 0,8 mm ( lihat buku manual / katalog busi )
  • 9. Menggunakan Ohm meter, ukur tahanan antara terminal (+) dan terminal (-) Tahanan pada koil primer : > Dingin : 1,35 – 2,09Ω > Panas : 1,71 – 2,46 Ω Jika tahanannya tidak sesuai denggan spesisfikasi, ganti koil pengapian. 9. Pemeriksaan Tahanan Kumparan Sekunder Menggunakan Ohm meter, ukur tahanan antara terminal B dan terminal tegangan tinggi. Tahanan pada koil sekunder : > Dingin : 8,5 – 14,5 Ω > Panas : 10,7 – 17,1 Ω Jika tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasi, gantilah koil pengapian. 10. Pemeriksaan Tahanan pada Tahanan Ballast Menggunakan Oohm meter, ukur tahanan antara terminal B dan terminal (+) Tahanan resistor : > Dingin : 0,8 – 1,3 Ω > Panas : 1,05 – 1,52 Ω Jika tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasi, gantilah koil pengapian. Perhatian : Kata “Dingin dan Panas”dalam kalimat menunjukkansuhu koil itu sendiri. Dingin untuk suhu 10 – 50 C, sedangkan Panas artinya 50 – 100 C 11. Pemeriksaan Kabel dari Sumber Tegangan
  • 10. Dengan swit pengapian posisi ON dan menggunakan Voltmeter, hubungkan probe (+) ke terminal B dan probe (-) ke masa / bodi. Tegangan : kira-kira 12 V Dengan swit pengapian posisi START dan menggunakan Voltmeter, hubungkan probe (+) ke terminal (+) dan probe (-) ke masa / bodi. Tegangan : kira-kira 12 V Jika tegangan tidak normal, periksa swit pengapian dan rangkaian kabel. 12. Pengukuran Kapasitas Kondensor Menggunakan Ohmmeter ukurlah kapasitas kapasitor. Kapasitor / kondensor yang baik jarum akan bergerak ke kanan kemudian akan kembali ke kiri.
  • 11. PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF KOMPETENSIPERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN JOB 2 Penyetelan Saat Pengapian dengan Timing Light dan Dwell Tester I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta didik dapat : 1. Menjelaskan cara menyetel saat pengapian Sistem Pengapian Konvensional 2. Menyetel celah kontak pemutus dengan Dwell Tester 3. Menyetel saat pengapian dengan lampu timing (Timing Light) 4. Memeriksa fungsi Sentrifugal Advancer saat distributor terpasang (mesin hidup) 5. Memeriksa fungsi Vacum Advancer saat distributor terpasang (mesin hidup) II. Alat dan Bahan 1. Kotak Alat 2. Lampu Timing 3. Dwell & Tach meter
  • 12. 4. Engine Stand 5. Lap (majun) III. Tugas dan Evaluasi 1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik 2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen Sistem Pengapian Konvensional ! 3. Jelaskan kerusakan yang terjadi pada komponen Sistem Pengapian Konvensional ! 4. Lakukan penyetelan platina sampai mendapatkan sudut dwell 52°± 2° untuk mesin 4 silinder dan timing pengapian 8° sebelum TMA untuk mesin toyota, lakukan secara berkelompok dan individu IV. Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik 3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing 4. Hati-hati bekerja dengan listrik tegangan tinggi V. Media 1. Buku Praktik Toyota 2. Buku Manual yang sesuai 3. CD Interaktif 4. Wall Chart VI. Langkah Kerja 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) 3. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan 4. Cara menyetel dengan Lampu Timing  Pasang lampu timing dan tachometer Kabel busi silinder No 1 Stel jumlah silinder Ke masa Kabel hitam
  • 13.  Kontrol / stel putaran idle  Kontrol / Stel Putaran Idle  Lihat saat pengapian pada putaran idle. Tanda pengapian terletak pada puli atau roda gaya. Jika tanda kotor, bersihkan terlebih dahulu.  Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkan sekrup pengikat distributor sampai distributor dapat digerakkan  Putar distributor sampai didapatkan saat pengapian tepat, kemudian keraskan sekrup kembali.  Kontrol saat pengapian kembali. Kontrol juga dengan melepas slang vakum dari distributor. Jika ada perbedaan antara saat pengapapian dengan/tanpa slang vakum, penyetelan karburator salah, atau slang vakum pada karburator disambung salah. Petunjuk Perhatikan : jika lampu timing dilengkapi dengan penyetel sudut, penyetel tersebut harus ditepatkan pada posisi “off “ atau 00 Saat pengapian dalam idle biasanya 5 – 100 sebelum TMA * Penyetelan saat pengapian biasanya harus pada putaran idle. Bila putaran idle terlalu tinggi, saat pengapian dimajukan oleh sistem advans di dalam distributor. akibatnya, penyetelan menjadi salah. Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850 rpm, untuk motor 6 silinder 600- 750 rpm. Ke minus (-) koil Kabel merah
  • 14. Pada mobil – mobil buatan Jerman, Italia, kadang – kadang penyetelan saat pengapian tidak pada putaran idle. Lihat cara menyetel dalam buku manual. Saat pengapian perlu dikontrol setiap  10’000 km.Pada distributor yang dilengkapi dengan oktan selektor ( Toyota ), penyetelan saat pengapian dapat dilakukan melalui oktan selektor, dengan memutar baut penyetel. Hal tersebut bisa dilaksanakan jika kesalahan saat pengapian hanya sedikit. Informasi Tambahan : Advans Vakum Ganda ( Contoh : Super Kijang ) Baut penyetel A = Awal R = Lambat
  • 15.  Advans vakum idle memajukan saat pengapian dalam idle  50. Kontrol kerjanya dengan melepas/memasang slang vakum, dan perhatikan perubahan saat pengapian dengan lampu timing.  Perhatikan : Jangan menukar kedua slang vakum ! Sambungan advans yang lebih dekat pada distributor harus dihubungkan dengan manifold isap. 5. Pemeriksaan Celah Kontak Pemutus dengan Dwell Tester  Lepas tutup distributor, rotor dan piringan tutup.  Periksa celah kontak secara visual. Untuk mobil biasanya 0,4 – 0,5 mm. Jika celah kontak lebih besar atau lebih kecil, stel dengan fuller hingga mendapatkan celah 0,4 – 0, 5 mm  Pasang pengetes dwell  Start mesin dan lihat pada dwell tester apakah angka yang ditunjukkan sudah tepat atau belum, jika belum lakukan penyetelan kembali dengan melihat besarnya sudut dwell yang didapatkan, apabila sudut dwell yang didapatkan terlalu besar dari standarnya berarti penyetelan celah platina terlalu sempit dan sebaliknya PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF KOMPETENSI PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/ SISTEM KELISTRIKAN JOB 1 Pemeriksaan, Pengukuran dan Pengujian pada Sistem Starter I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta didik dapat : 1. Mengetahui komponen-komponen dari Sistem Starter 2. Mengukur komponen-komponen Sistem Starter 3. Menjelaskan cara kerja dari Sistem Starter 4. Mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada Sistem Starter II. Alat dan Bahan 1. Kotak Alat 2. Motor Starter terurai 3. Motor Starter terangkai hidup 4. Multimeter 5. Jangka Sorong
  • 16. 6. Baterai (Accu) 7. Kabel jepit 8. Lap (majun) III. Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik 3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing 4. Hati-hati bekerja saat praktik IV. Tugas dan Evaluasi 1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik 2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen Sistem Starter 3. Jelaskan kerusakan yang terjadi pada komponen Sistem Starter V. Media 1. Buku Praktik Toyota 2. Buku Manual yang sesuai 3. CD Interaktif 4. Wall Chart VI.Langkah Kerja 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) 3. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan 4. Lakukan pembongkaran, pengukuran, pemeriksaan dan perakitan serta pengujian seperti di bawah ini : Membongkar Starter: Lepas tutup Swit Magnet Lepas Swit magnet Lepas mur dan tutup swit magnet : Lepas mur dan lepas kabel timah dari terminal swit magnet. Kendorkan 2 mur pengikat swit magnet pada rumah starter Tariklah swit magnet, kemudian sambil mengangkat bagian depan swit magnet lepas
  • 17. kaitan plunyer dari tuas penggerak dan lepas swit magnet Lepas tutup plunyer Lepas Field Frame dan Armature Lepas 2 baut panjang, dan tarik fileld frame keluar bersama-sama dengan armature Lepas Commutator End Frame Lepas 2 sekrup dengan ring-O dan commutator end frame. Tekanlah kabel timah ketika melepas commutator end frame. Perhatian : untuk mencegah tersangkutnya pemegang sikat pada pelindung debu, tariklah commutator end frame dengan arah miring. Lepas Pemegang Sikat Menggunakan obeng, tekanlah pegas dan lepas pemegang sikat. Lepas 4 sikat dan pemegang sikat Lepas Armature dari Field Frme Lepas 2 ring-O dari Field Frame Lepas tuas penggerak dan kopling stater bersama-sama dengan peredam kejut dari rumah starter Lepas gigi planetari
  • 18. Lepas komponen-komponen berikut dari peredam kejut : a. Plat b. 3 gigi planetari c. washer plaat Lepas Kopling Starter Menggunakan obeng, lepas stop collar ke arah kopling starter Menggunakan obeng, ungkitlah sanp ring Lepas stop collar dan kopling starter dari poros planetari Lepas poros planetari dan gigi dalam Menggunakan tang snap ring, lepas snap ring dan washer plat Lepas poros planetari dan washer plat Memeriksa dan Memperbaiki Starter : Kumparan Armature Periksa terputusnya sirkuit pada komutator : Menggunakan Ohmmeter, periksalah bahwa antar segmen pada komutator terdapat kontinuitas Jika antar segmen tidak ada kontinuitas, gantilah armature. Periksa hubungan ke masa pada komutator : Menggunakan Ohmmeter, periksa bahwa antar komutator dan armature coil core tidak terdapat kontinuitas. Jika ada kontinuitas, gantilah armature.
  • 19. Komutator Periksa kotoran dan kebakaran pada permukaan komutator : Jika permukaannya kotor atau terbakar, perbaiki dengan ampelas (No 400) atau mesin bubut. Periksa run out komutator : Tempatkan komutator pada v-blok Menggunakan dial gauge, ukur run out. Run out max : 0,05 mm Jika run out lebih dari nilai max, perbaiki dengan mesin bubut. Periksa diameter komutator : Menggunakan jangka sorong, ukur diameter komutator. Diameter standar : 28 mm Diameter minimum : 27 mm Jika diameter komutator kurang dari nilai minimum, gantilah armature Periksa kedalaman alur : Periksa kebeersihan alur dari kotoran atau benda lain. Ratakan permukaan pada ujungnya Kedalaman standar : 0,6 mm Kedalaman min : 0,2 mm Jika kedalaman alur kurang dari nilai minimum, perbaiki dengan daun gergaji. Field Coil Periksa terptutsnya sirkuit pada field coil : Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas antara kabel tiamah dan sikat. Jika tidak ada kontinuitas, gantilah field coil. Periksa hubungan ke masa pada field coil :
  • 20. menggunakan Ohmmeter, periksa bahwa tidak ada kontinuitas antara ujung field coil dan field frame. Jika terdapat kontinuitas, perbaiki atau ganti field frame. Sikat Periksa panjang sikat : Menggunakan jangka sorong, ukur panjang sikat. Panjang sikat standaar : 14,00 mm Panjang sikat minimum : 9,0 mm Jika panjangnya kurang dari nilai minimum, ganti pemegang sikat dan field coil. Pegas Sikat Periksa beban pada pegas sikat : Bacalah pull scale ketika pegs mulai terlepas dari sikat. Beban pada pegas terpasang : 8,8-17,7 N Jika tidak sesuai, ganti pegas. Pemegang Sikat Periksa sekat pada pemegang sikat : Menggunakan Ohmmeter, periksa tidak ada kontinuitas antara pemegang sikat positif (+) dan negatif (-). Jika ada kontinuitas, perbaiki dan ganti pemegang sikat. Kopling dan Roda Gigi Periksa gigi pada roda gigi : Periksa keausan atau kerusakan gigi pada planetari, gigi dalam dan kopling starter. Jika gigi rusak, gantilah roda gigi. Jika gigi pada kopling starter rusak, gantilah kopling starter.
  • 21. Periksa juga keausan atau kerusakan gigi pada ring gear. Periksa kopling starter : Putar pinion gear pada kopling searah daengan putaran jaaaarum jam dan periksa bahwa pinion berputar bebas. Putar pinion gear pada arah kebalikannya dan periksa bahwa pinion terkunci. Jika diperlukan, ganti kopling starter. Swit Magnet Periksa Plunyer : Tekan plunyer dan bebaskan kembali. plunyer harus kembali ke posisi semula dengan cepat. Jika diperlukan, ganti seit magnet. Lakukan pengujian sirkuit pada pull-in-coil: Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas antara terminal 50 dan C. Jika tidak ada kontinuitas, ganti swit magnet. Lakukan pengujian sirkuit pada hold-in-coil : Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas antara terminal 50 dan bodi swit. Jika tidak ada kontinuitas ganti swit magnet. Poros Planetari dan Bearing Tengah Periksa poros planetari dan bearing tengah : Menggunakan mikrometer, ukur diameter luar poros planetari yang menyentuh bearing tengah. Diameter poros standar : 14,980-15,000 mm
  • 22. Menggunakan caliper gauge, ukur diameter dalam pada bearing tengah. Diameter dalam : 15,008-15,050 mm Kurangkan diameter poros planetari dari diameter dalam bearing. Celah oli standar untuk bearing tengah : 0,01- 0,06 mm Celah oli maksimum untuk beainr tengah : 0,2 mm Jika celahnya lebih dari nilai maksimum, ganti poros planet carrier dan bearing tengah. Menguji Kemampuan Starter : Perhatian : untuk menghindari kebakaran pada koil, lakukan pengujian ini selama 3-5 detik. Lakukan pengujian PULL-IN : Lepas kabel field coil dari terminal C Hubungkan baterai pada swit magnet sepeti pada gambar. Periksa gerakan gigi pinion kearah luaaar. Jika gigi pinion tidak bergerak, ganti swit magnet. Jika gigi pinion tidak bergerak, ganti swit magnet. Lakukan pengujian HOLD-IN : Dalam keadaan baterai terhubung sepeerti diatas, dan gigi pinion keluar, lepas kabel negatif (-) dari terminal C. Periksa, gigi pinion masih tertahan diluar.
  • 23. Jika gigi pinion bergerak kedalam, ganti swit magnet. Periksa gerakan kembalinya gigi pinion : lepas kabel negatif (-) dari bodi swit. periksa, gigi pinion bergerak kedalam kembali. Jika gigi pinion tidak baergerak ke dalam, ganti swit magnet. Periksa celah ggi pinion : Hubungkan baterai pada swit magnet seperti pada gambar. Gerakkan gigi pinion ke arah armature dan ukur celah antara gigi pinion dan stop collar. Celah standar : 1-4 mm Lakukan pengujian kemampuan tanpa beban : Hubungkan kabel field koil pada terminal C. Pastikan kabel tidak berhubungan dengan masa. Hubungkan bateri dan ammeter pada starter seperti pada gambar. Periksa , starter berputar lembut dan stabil serta gigi pinion bergerak keluar.
  • 24. PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF KOMPETENSI PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/ SISTEM KELISTRIKAN JOB 2 Pemeriksaan dan Pengukuran pada Komponen Sistem Pengisian I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta didik dapat : 1. Mengetahui komponen-komponen dari Sistem Pengisian 2. Mengukur komponen-komponen Sistem Pengisian 3.Mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada Sistem Pengisian II. Alat dan Bahan 1. Kotak Alat 2. Regulator 6 terminal 3. Alternator 4. Multimeter 5. Jangka Sorong 6. Lap (majun)
  • 25. III. Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik 3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing 4. Hati-hati bekerja saat praktik IV. Tugas dan Evaluasi 1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik 2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen Sistem Pengisian 3. Jelaskan kerusakan yang terjadi pada komponen Sistem Pengisian V. Media 1. Buku Praktik Toyota 2. Buku Manual yang sesuai 3. CD Interaktif 4. Wall Chart VI. Langkah Kerja 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) 3. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan 4. Identifikasilah terminal-terminal pada regulator dan alternator. 5. Lakukan pembongkaran, pengukuran, pemeriksaan dan perakitan serta pengujian seperti di bawah ini : A. ALTERNATOR Membongkar Alternator : Lepas rakitan drive end frame dan rotor dari stator : Lepas 3 sekrup panjang. Menggunakan obeng, ungkitlah end frame dna lepas bersama-sama dengan rotor.
  • 26. Peringatan : Jangan mengungkit pada kabel kumparan. Lepas Puli dan Kipas : Jepitlah rotor pada ragum yang berlapisan lunak. Lepas mur dan komponen berikut : 1. Washer pegas 2. Spacer Collar 3. Puli 4. Kipas 5. Spacer Collar Lepas Rotor : Menggunakan pres, lepas rotor. Tipe 40 A : lepas spacer ring dan snap ring. Tipe 50 A : lepas spacer ring. Lepas Rectifier End Frame : Tipe 40 A : Lepas 4 mur, condensor, kleman kabel dan 2 sekat terminal. Lepas mur dan rear end cover dari rectifier end frame Lepas rectifier end frame dari rectifier holder. Lepas 2 washer sekat dari rectifier holder. Tipe 50 A : Lepas 4 mur, condensor dan 2 sekat terminal. Lepas rectifier end frame dari rectifier holder. Lepas washer sekat dari rectifier holder. Lepas Rectifier Holder :
  • 27. Peganglah terminal rectifier dengan tang lancip dan lepas kabel tiamah dengan menggunakan solder. Peringatan : Lindungilah rectifier dari panas. Tipe 50 A : Lepas Rumah Conecta Meal : Menggunakan solder, lepas rumah conectal meal dari rectifieer holder. Peringatan : Lindungilah rectifier dari panas. Memeriksa dan Memperbaiki Alternator : Rotor : Periksa Terputusnya Sirkuit Rotor : Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas antar slip ring. Tahanan standar : pada suhu 20 C : 3,9-4,1 Ω Jika tidak ada kontinuitas, ganti rotor. Periksa Hubungan ke Masa pada Rotor : Menggunakan Ohmmeter, periksa tidak adanya kontinuitas antara slip ring dan rotor. Jika ada kontinuitas, ganti rotor. Periksa Slip Ring : Periksa kehalusan permukaan slip ring, jika slip ring kasar atau tergores, gantilah rotor. Menggunakan jangka sorong, ukur diameter slip ring. Diameter standar : 32,3-32,5 mm Diameter minimum : 332,1 mm Jika diameternya kurang dari minimum, ganti rotor. Stator : Periksa Terputusnya Sirkuit pada Stator : Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas antar kabel kumparan.
  • 28. Perhatian : Penyambungan kabel dilakukan dengan solder. Jika tidak ada kontinuitas, ganti stator. Periksa Hubungan ke Masa pada Stator : Menggunakan Ohmmeter, periksa kontinuitas antara ujung kumparan dan stator core. Jika ada kontinuitas, ganti stator. Sikat : Periksa Panjang Bagian Sikat yang Keluar : Menggunakan skala, ukur panjang bagian sikat yang keluar. Panjang standar : 12,5 mm Panjang minimum : 5,5 mm Jika panjang bagian sikat yang keluar kurang dari minimum, gantilah sikat. Jika diperlukan, gantilah sikat : Menggunakan solder, lepas sikat dan pegas. Masukkan kabel pada sikat baru melalui pegas dan lubang di dalam brush holder, dan pasanglah pegas dan sikat pada pemegang sikat. Sambunglah kabel sikat pada pemegang sikat dengan solder. Panjang bagian sikat yang keluar sesuai dengan spesifikasi. Panjang sikat yang keluar : 12,5 mm Periksa bahwa sikat bergerak lembut. Potong kelebihan kabel. Oleskan cat sekat pada solderan. Rectifier (Rectifier Holder) : Periksa Rectifier Positif :
  • 29. Menggunakan Ohmmeter, hubungan satu probe pada terminal positif (+) dan probe lainnya ke masing- masing rectifier. Baliklah polaritas probe pada Ohmmeter dan ulangi langkah di atas. Langkah diatas menunjukkan kontinuitas, dan pada langkah kebalikannya menunjukkan tidak ada kontinuitas. Jika kontinuitas tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti rectifier holder. Periksa Rectifier Negatif : Menggunakan Ohmmeter, hubungkan satu probe pada terminal negatif (-) dan probe lainnya ke masing- masing rectifier. Baliklah polaritas probe dan ulangi langkah di atas. Langkah di atas menunjukkan kontinuitas, dan pada langkah kebalikannya menunjukkan tidak ada kontinuitas. Jika kontinuitas tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti rectifier holder. Bearing : Periksa Bearing Depan :
  • 30. Periksa keausan dan kekasaran bearing. Jika diperlukan, ganti bearing depan : Lepas 3 sekerup. Menggunakan SST dan pres, lepas bearing. Menggunakan SST dan pres, pasang bearing baru. Pasang 3 sekerup. Periksa Bearing Belakang : Periksa keausan dan kekasaran bearing. Jika diperlukan, ganti bearing belakang : Menggunakan SST lepas bearing. Menggunakan pres, pasang bearing baru. Merakit Alternator : Tipe 50 A : Pasang Rumah Conectameal : Menggunakan solder, sambungalah rumah conectameal dengan rectifier holder. Peringatan : Lindungilah rectifier dari panas. Pasang Rectifier Holder pada Stator :
  • 31. Selama penyolderan, tahanlah terminal rectifier dengan tang lancip. Peringatan : Lindungilah rectifier dari panas. Pasang Rectifier End Frame pada Rectifier Holder : Tipe 40 A : Tempatkan 2 washer sekat pada kutub positif rectifier holder. Tempatkan rectifier end frame pada rectifier holder. Pasang rear end cover pada rectifier end frame. Pasang 2 sekat terminal pada kutub positif rectifier holder. Pasang mur. Momen : 4,4 Nm Pasang kleman kabel dan condensor dengan 4 mur. Momen : 4,4 Nm Periksa bahwa kabel timah tidak menyentuh rectifier end frame. Tipe 50 A : Pasang waher sekat pada kutub positif rectifier holder. Pasang rectifier end frame pada rectifier end holder. Pasang 2 sekat terminal pada kutub positif rectifier holder. Pasang condensor dengan 4 mur. Momen : 4,4 Nm Periksa kabel timah harus tidak menyentuh rectifier end frame. Pasang Rotor : Tipe 40 A : Pasang snap ring dan spacer ring pada poros rotor. Tipe 50 A : Pasang spacer ring pada poros rotor.
  • 32. Menggunakan pres, pasanglah rotor. Pasang Kipas dan Puli : Jepitlah rotor pada ragum yang telah dilapisi bahan lunak. Pasang komponen-komponen berikut : 1. Spacer Collar 2. Kipas 3. Puli 4. Spacer Collar 5. Washer Pegas Momen : 61,3 Nm Pasang Rakitan Drive End Frame dan Rectifier End Frame : Bengkokkan kabel rectifier untuk membebaskan rotor. Masukkan kawat ke dalam lubang pada rectifier end frame dan tekanlah sikat ke dalam sepenuhnya. Pada posisi ini tahanlah sikat. Rakitlah drive end frame dan rectifier end frame dengan memasukkan rear bearing bersama poros rotor ke dalam rectifier end frame. Pasang 3 sekerup panjang. Momen : 5,9 Nm Lepas kawat dari lubang. Periksa Kelembutan Putaran Rotor : Periksa bahwa rotor berputar dengan lembut. Tipe 50 A : Berikan seal pada lobang rectifier end frame.
  • 33. B. ALTERNATOR REGULATOR Memeriksa Alternator Regulator Lepas alternator regulator dan tutupnya. Periksa alternator regulator. Periksa keausan dan kerusakan titik kontak, jika titik kontak rusak, ganti regulator. Periksa tahanan antar terminal : Regulator Menggunakan Ohmmeter, ukur tahana antara terminal IG dan F. Posisi bebas : 0 Ω Ditarik masuk : kira-kira 11 Ω Relay Menggunakan Ohmmeter, ukur tahana antara terminal E dan L. Posisi bebas : 0 Ω Ditarik masuk : kira-kira 100 Ω Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan antara terminal B dan E. Posisi bebas : tak terbatas. Ditarik masuk : kira-kira 100 Ω Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan antara terminal B dan L. Posisi bebas : tak terbatas. Ditarik masuk : 0 Ω Menggunakan Ohmmeter, ukur tahanan antara terminal N dan E. Tahanan : kira-kira 23 Ω Jika hasil pemeriksaan di atas ada yang tidak sesuai, ganti alternator regulator.
  • 34. Pasang Alternator Regulator dan Tutupnya. Menyetel Tegangan Alternator Regulator : Lepas alternator regulator dan tutupnya. Setel alternator Regulator. Setel Voltage Regulator : Untuk menyetel tegangan, bengkokkan dengan penyetel regulator. Tegangan penyetelan : pada 20 C : 13,8-14,8 V Setel Voltage Relay : Untuk menyetel teganan, bengkokkan lengan penyetel relay. Tegangan kerja relay : 4,0-5,8 V Pasang alternator regulator dan tutupnya.
  • 35. PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF KOMPETENSI : PEMASANGAN, PENGUJIAN, DAN PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN DAN WIRING JOB 3 Merangkai lampu tanda belok, lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh tanpa relay. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta didik dapat : 1. Merangkai lampu tanda belok, lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh tanpa relay. 2. Mengidentifikasi gangguan / kerusakan yang terjadi pada rangkaian lampu tanda belok, lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh tanpa relay. II. Alat dan Bahan 1. Kotak Alat 2. Multimeter 3. Stand penerangan 4. Baterai (Accu) 5. Kabel jepit 6. Lap (majun) III.Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik 3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing 4. Hati-hati bekerja saat praktik IV.Tugas
  • 36. 1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik 2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen Sistem Pengisian 3. Jelaskan kerusakan yang terjadi pada komponen Sistem Pengisian V. Media 1. Buku Praktik Toyota 2. Buku Manual yang sesuai 3. CD Interaktif 4. Wall Chart VI. Langkah Kerja 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan 3. Pasanglah baterai pada rangkaian. 4. Hubungkan baterai dengan kunci kontak dan saklar lampu serta saklar lampu tanda belok. Perhatian : lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh tidak lewat kunci kontak. 5. Periksalah arus pada terminal, kunci kontak dan saklar lampu serta lampu tanda belok dengan multimeter.
  • 37. 6. Rangkailah seperti gambar berikut ini : Rangakaian lampu jauh dan lampu dekat tanpa relay
  • 38. Rangkaian lampu tanda belok Keterangan : 1. Baterai 2. Kunci kontak 3. Kontak sekring 4. Flaser 5. Lampu indikator 6. Saklar lampu tanda belok 7. Lampu tanda belok kanan depan 8. Lampu tanda belok kiri depan 9. Lampu tanda belok kanan belakang 10.Lampu tanda belok kiri belakang PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF
  • 39. KOMPETENSI : PEMASANGAN, PENGUJIAN, DAN PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN DAN WIRING JOB 6 Merangkai lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh dengan relay I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta didik dapat : 1. Merangkai lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh dengan relay. 2. Mengidentifikasi gangguan / kerusakan yang terjadi pada rangkaian lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh dengan relay. II. Alat dan Bahan 1. Kotak Alat 2. Baterai (Accu) 3. Kabel jepit 4. Lap (majun) 5. Multimeter III. Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik 3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing 4. Hati-hati bekerja saat praktik IV. Tugas 1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik 2. Jelaskan gangguan / kerusakan yang terjadi pada rangkaian lampu tanda belok, lampu jauh dan lampu dekat tanpa relay V. Media 1. Buku Praktik Toyota 2. Buku Manual yang sesuai 3. CD Interaktif 4. Wall Chart VI. Langkah Kerja
  • 40. 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan 3. Hubungkan baterai dengan terminal pada stand. Perhatian : lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh tidak lewat kunci kontak. 4. Periksalah arus pada terminal dan pada saklar dengan multimeter. 5. Rangkailah lampu kota, lampu dekat dan lampu jauh dengan relay seperti rangkaian di bawah ini : PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF
  • 41. KOMPETENSI PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/ SISTEM KELISTRIKAN JOB 3 Merangkai Sistem Pengisian dengan Regulator 6 Terminal I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta didik dapat : 1. Merangkai sistem pengisian dengan regulator 6 terminal. 2. Mengidentifikasi gangguan / kerusakan yang terjadi pada rangkaian sistem pengisian II. Alat dan Bahan 1. Engine stand 2. Multimeter 3. Baterai (Accu) 4. Kabel jepit 5. Lap (majun) III. Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik 3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing 4. Hati-hati bekerja saat praktik IV. Tugas 1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik 2. Jelaskan gangguan / kerusakan yang terjadi pada rangkaian sistem pengisian 3. Jelaskan cara kerja sistem pengisian pada 3 kondisi kerja. V. Media 1. Buku Praktik Toyota 2. Buku Manual yang sesuai 3. CD Interaktif 4. Wall Chart VII. Langkah Kerja
  • 42. 1. Persiapkan alat dan bahan 2. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan 3. Identifikasilah terminal pada regulaator dan terminal pada alternator. 4. Hubungkanlah terminal pada regulator dan alternator sesuai dengan petunjuk di bawah ini : a. Cara kerja pada saat kunci kontak ON mesin mati b. Cara kerja pada saat mesin hidup, putaran idle
  • 43. c. Cara kerja pada saat mesin hidup, putaran tinggi
  • 44. PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SUB KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL JOB 8 Melepas dan memasang distributor dengan penyetelan saat pengapian tanpa lampu timing (dengan lampu control 12 V) I. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai praktik peserta diklat dapat : 5. Melepas dan memasang kembali distributor pada mesin 6. Menentukan urutan pengapian 7. Menyetel saat pengapian dengan lampu control 12 V 8. Menyetel saat pengapian tanpa alat khusus II. Alat dan Bahan 1. Engine/mesin stand hidup 2. Kotak alat 3. Lampu control 12 V 4. Lap/majun III. Keselamatan Kerja 1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama praktik 3. Jika ragu-ragu konsultasikan dulu dengan guru pembimbing 4. Hati-hati bekerja saat praktik IV. Tugas dan Evaluasi 1. Buat laporan praktik sesuai dengan job sheet praktik dan data yang diperoleh selama praktik 2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen pada distributor 3. Jelaskan cara penyetelan saat pengapian dengan lampu kontrol 12 V V. Media 1. Buku Praktik Toyota 2. Buku Manual yang sesuai 3. CD Interaktif 4. Wall Chart
  • 45. VI. Langkah Kerja 5. Persiapkan alat dan bahan 6. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) 7. Pinjam alat dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat sebelum digunakan 8. Melepas semua kabel dari distributor 9. Memutar poros engkol sehingga torak pada silinder 1 pada posisi TMAlangkah kompresi (posisi saat pengapian), atau posisi puli pada pada engine tepat pada tanda angka 1 atau tanda top pada engine dan katup silinder 1 posisi dapat distel semua (bisa digerakkan) 10. Memberi tanda pada rumah distributor sesuai dengan arah jari rotor 11. Memberi tanda pada rumah distributor dan blok motor 12. Melepas distributor dari dudukannya 13. Untuk memasang kembali distributor pastikan bahwa posisi puli masih tetap atau posisi torak silinder 1 pada TMA langkah kompresi (posisi top 1 atau top 4) 14. Masukkan distributor pada rumah distributor dengan mengarahkan rotor distributor pada busi silinder 3 (pada Toyota) atau pada saat distributor sudah masuk dalam rumah distributorposisi rotor tepat pada posisi kabel busi no 1 pada tutup distributor pada posisi top 1 atau tepat pada kabel busi no 4 pada tutup distributor pada posisi top 4 15. Pasang lampu control 12 V dengan posisi 1 kabel dihubungkan dengan koil - dan 1 kabel lagi dihubungkan dengan massa
  • 46. 16. Putar motor sesuai dengan arahnya pada saat kunci kontak “on”, kalau sudah dekat dengan tanda pengapian 9yang terletak pada puli atau roda gaya) Toyota 8°, Suzuki 5°, atau sesuai dengan petunjuk manual dari merek mobil yang dikerjakan, putar pelan-pelan dan lihat lampu. Saat pengapian yang tepat adalah pada saat lampu mulai menyala, hentikan dan lihat saat pengapian pada tanda. Jika saat pengapian salah lakukan tahap-tahap berikut. 17. Tepatkan tanda pengapian, dengan memutar motor sesuai dengan arahnya. Dilarang memutar berlawanan arah, hal itu akan mengakibatkan salah penyetelan, karena ada kebebasan didalam penggerak distributor. 18. Kendorkan baut pengikat distributor, sehingga distributor dapat diputar. 19. Putar distributor searah putaran poros distributor, sampai lampu mati. Arah putaran dapat dilihat dari posisi pengikat advans vakum.
  • 47.