2. CAHAYA
Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik
Cepat rambat gelombang cahaya diruang hampa 3
x 108 m/s
Sifat fisis gelombang cahaya :
Difraksi
Interferensi
Polarisasi
3. Gelombang cahaya mengalami pembelokan karena
adanya penghalang berupa celah.
DIFRAKSI CAHAYA
4. DIFRAKSI CELAH TUNGGAL
Pita Gelap ke-n
Letak garis gelap ke-n dari terang pusat
n = 1, 2, 3...
“ kelipatan genap ½ λ “
d = lebar celah
λ = panjang gelombang
L = jarak celah ke layar
5. Garis Terang ke-n
Tetapan Kisi
KISI DIFRAKSI
n = 1, 2, 3...
“ kelipatan genap ½ λ “
d = lebar celah
n = nomor orde
N = banyak goresan tiap satuan panjang
6.
7. Dua gelombang datang bersama pada suatu
tempat.
Macam Interferensi
a. Interferensi Konstruktif (saling menguatkan)
b. Interferensi Destruktif (saling melemahkan)
Syarat interferensi :
Koheren (beda fase selalu tetap)
Frekuensi sama
Amplitudo hampir sama
INTERFERENSI CAHAYA
8.
9. Beda fase
Beda lintasan
Pita Terang
INTERFERENSI
KONSTRUKTIF
“ kelipatan genap π “
“ kelipatan genap ½ λ “
n = 0, 1, 2, 3...
10. INTERFERENSI DESTRUKTIF
Beda fase
Beda lintasan
Pita Gelap
“ kelipatan ganjil π “
“ kelipatan ganjil ½ λ “
n = 1, 2, 3...
11. Jarak antara pita gelap & terang berdekatan
G1
G2
T0
T1
T2
∆y
∆y
∆y
∆y
Keterangan :
L : jarak layar (m)
λ : panjang gelombang (m)
d : lebar celah (m)
12. Polarisasi dengan penyerapan selektif
POLARISASI
I1 = ½ I0
I2 = I1 cos2 θ
= ½ I0 cos2 θ
Io = intensitas cahaya awal
I1 = intensitas oleh polarisator
I2 = intensitas oleh analisator
13. Polarisasi dengan pemantulan
“ Sudut datang ( ip ) yang
menghasilkan sinar pantul
terpolarisasi sempurna
disebut sudut Brewster. “
14. Jarak pisah terpendek dari dua titik dimana
bayangan yang dihasilkan masih dapat ditampilkan
sebagai dua titik yang terpisah.
BATAS RESOLUSI / DAYA URAI
dm = daya urai alat optik
D = diameter alat optik
L = jarak benda dari alat optik