SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 32
UNDERSTANDING
ABLEISM
Akar Stigmatisasi dan Diskriminasi Disabilitas
Ishak Salim, Nur Syarif Ramadhan, Zakia
Kerangka Presentasi
Apa itu
Abelisme?
Potret atau
Sejarah
Singkat
Abelisme
Abelisme
hubungannya
dengan Eugenik
Klasik dan Neo-
Eugenics
Dua Tipe
Abelisme:
• Abelisme Fisik dan
• Abelisme Mental
Bagaimana
Mengetahui Kita
Abelis atau tidak
Menjadi Bagian
dari sistem
atau lembaga
yang Abelis
Dampak
Abelisme
Bagaimana
Menjadi Lebih
Inklusif?
Model-Model
Disabilitas:
Pengantar
Individual
Model of
Disability
Social
Model of
Disability
Biopsychoso
cial Model
of Disability
Critical
Model of
Disability
(Ableism)
Mengenal Model Kritis Difabilitas dan
Abelisme
Rumusan Model Kritis
Difabilitas berupaya
memahami fakta
difabilitas berdasarkan
perspektif relasi
kuasa/pengetahuan, dan
menyiapkan jenis
intervensi yang tepat bagi
difabel yang mengalami
pemerentanan akibat
relasi kuasa/pengetahuan
yang tidak imbang.
Relasi kuasa dalam
konteks difabilitas
adalah relasi antara the
abled people dan the
disabled people. Apa
yang menjadi “musuh”
dari the disabled
people adalah
pemikiran yang
didasarkan pada
normalisme the abled
people yang dikenal
sebagai Ableism.
Ableism atau abelisme
merupakan perilaku
yang menunjukkan
pemikiran dan sikap
meremehkan atau
membedakan difabel
dengan orang lain
berdasarkan
kemampuan hidup
dalam standar
normalisme—
kenormalan [tubuh].
(Ho, 2008)
Apa itu
Ableisme?
Ableism, atau Abelisme
adalah
prasangka/perlakuan
diskriminatif terhadap
Difabel.
Diskriminasi dapat terjadi
secara disengaja atau
tidak disengaja.
Diskriminasi berdasar
keyakinan bahwa ada cara
benar/Normal bagi
tubuh/pikiran berfungsi
dan jika menyimpang
dianggap
inferior/Abnormal.
Abelisme berpusat pada
gagasan bahwa Difabel
tidak sempurna dan perlu
diperbaiki.
Gagasan ini dapat muncul
secara personal,
Interpersonal dan
institusional
Sejarah
Abelisme
Pergeseran untuk
mengakui Ableism
dimulai pada gerakan
hak-hak sipil (1960-an
dan 1970-an), tetapi
istilah ini tidak
diciptakan sampai tahun
1980-an oleh para
feminis di Amerika
Serikat.
Istilah Ableism pertama
kali digunakan secara
tertulis pada 1986 oleh
Council of the London
Borough Haringey dalam
siaran pers.
Sebagai konsep,
Isme/ Abelisme
Memang baru, tapi
sejarah Abelis telah
ada jauh
sebelumnya.
Kembali di Abad
Pertengahan, difabel
dianggap ‘kerasukan
setan’ atau ‘roh jahat’.
Mereka tidak
diperhatikan atau
dipertimbangkan yang
sekarang kita anggap
layak untuk semua
orang.
1800-an, Gerakan Eugenika berdiri.
Eugenika berusaha memajukan
kemanusiaan dengan hanya membiakkan
karakteristik yang "diinginkan" menjadi
manusia (Contoh, Jerman di masa Hitler
dengan NAZI berkuasa).
Eugenika: konsep klasik dan rasis
telah mendorong pengendalian
populasi melalui mekanisme
sterilisasi paksa dan pemeriksaan
pernikahan, dan para
pendukungnya menganggap orang
kulit putih sebagai ras "terbaik".
Neo-Eugenik (Saat ini), Contoh:
Kebijakan Zero Down Syndrome di
Islandia.
Kemajuan pengetahuan telah membantu kita
memahami bahwa tidak ada orang yang secara
inheren lebih baik dari orang lain, terlepas dari
berbagai cara tubuh dan pikiran kita bekerja dan
keadaan tempat mereka berada. Namun, dunia
tempat kita hidup saat ini adalah dunia yang
masih sangat Ableist
[Neo]Logisme Disabilitas
Ranah Masyarakat Ranah Kebijakan
 Dalam masyarakat—khususnya di Jawa—
menggunakan beberapa istilah lokal yang terkait
kecacatan maupun disabilitas.
 Pekok (Lambat berpikir), Pethok (tak bisa bicara),
Pah-poh/nyah-nyoh (Kemampuan berfikir
kurang/lambat), Edan (Gangguan jiwa), Cah
nyeng (Gangguan mental/intelektual), Pengung
(Gangguan berpikir), Goblok (Gangguan
mental/intelektual), Penthong (Kaki tidak
berfungsi), Peyok (Kaki layu/polio), Pengkor
(kaki kelainan bentuk), Buntung (Hilang anggota
badan), Picek/picak (Tidak melihat), Cah SLB
(Sekolah di SLB), Cah panti (direhabilitasi di panti
sosial), Gagu (Gangguan bicara), Budheg
(Gangguan mendengar), Solopok (Lambat
berpikir), O’on atau Oneng (Gangguan
mental/intelektual), Wong Ciri (Orang dengan
kekurangannya).
 Orang yang terganggu atau kehilangan
kemampuan untuk mempertahankan
hidupnya; Orang/anak yang terganggu
pertumbuhan dan perkembangan dengan
wajar; Orang dengan kelainan fisik,
Emosional, Mental, Intelektual dan Sosial
 Tjatjat, cacat, penderita tjatjat/cacat,
berkekurangan djasmani dan rokhani, orang
buta, tuli, bisu, imbeciel, atau yang
mempunyai ‘tjatjat-tjatjat djasmani atau
rochani lainnja’, anak cacat’, tuna netra, tuna
rungu, tuna daksa, tuna grahita ringan, tuna
grahita sedang, tuna laras, tuna ganda,
difabel, Penyandang Cacat’, penyandang
disabilitas
Dua Jenis Ableism
Abelisme Fisik
Diskriminasi kepada difabel fisik.
Difabel fisik jarang dipertimbangkan dalam
penataan ruang publik.
Contoh: Bangunan, rambu, atau tanda yang
tidak akses
Pelabelan, Stereotif
Abelisme
Mental/Intelektual
Diskriminasi terhadap Difabel mental
(kejiwaan, neurodivergent, perkembangan)
Memisahkan siswa dfabel ke dalam
kelas/sekolah terpisah
The Abled People, menggunakan kata-kata
Abliest seperti "bodoh", "gila", "tolol",
"terbelakang“ dll”
Membayar pekerja difabel di bawah UMR
Bagaimana Mengetahui Jika
Seseorang Berperilaku Ableist
Mikro Agresi
(Tindakan Halus)
Menganggap Difabel sebagai
Ketidakmampuan/
Ketidakberdayaan
Meremehkan difabel; Menganggap
difabel kekanak-kanakan, tidak
berkompeten, Abnormal
Menggunakan kata-kata atau
frase ableist
Menggunakan kata-kata Ableist
melaui percakapan maupun tulisan
dan karya audio-visual.
Makro Agresi
(Diskriminasi
Langsung)
Tidak mempekerjakan difabel
karena kedisabilitasanya
Memilih lokasi pertemuan yang
tidak akses
Mengajukan pertanyaan invasif
difabel terkait kedisabilitasannya
Membuat film tanpa Subtitle,
CC, Audio Describer.
Ableist Sistemik atau
Institusional
Diam saja ketika
mengetahui bangunan tidak
akses
Ragu mempekerjakan
difabel
Tidak melibatkan difabel
dalam pekerjaan (baik
privat maupun public)
Tidak melibatkan diri
dalam kegiatan difabel
Stigmatisasi Vs Destigmatisasi
labelisasi stereotifiikasi segregasi diskriminasi
Delabelisasi
Destereotifikasi
Desegregasi
Dediskriminasi
Dampak Ableisme
Membahayakan difabel
secara emosional
(Ungkapan dengan
kata/kalimat ableist:
Anggota DPR Buta dan
Tuli; Kamu Autis; Seperti
orang buta meraba
gajah; Orang gila:
aseksual dst.
Membahayakan difabel
secara fisik (Difabel
berjalan di jalan yang
tidak akses, transportasi
public tidak akses,
menuju bangunan yang
tidak akses).
Mendapatkan layanan
publik minimum (baik di
sektor Layanan
Pendidikan, Kesehatan,
Pariwisata,
Perpustakaan dll).
Membahayakan difabel
dalam pekerjaan mereka
(Kesempatan kerja lebih
sedikit; upah lebih
rendah, dan pendapatan
rata-rata 37% lebih
sedikit setiap tahun).
Bagaimana Menjadi Lebih Inklusif
Anda telah memulai
Langkah pertama untuk
menjadi tidak begitu
Ableist setelah
mempelajari Abeleisme!
Tidak ada perubahan
dapat dilakukan menjadi
lebih baik sampai kita
tahu apa yang kita
lakukan salah.
Belajar tentang
bagaimana Ableism
muncul dalam
masyarakat kita adalah
tool terbesar untuk
berperilaku inklusif.
Setelah Anda memahami
Abelisme, apa yang dapat
Anda lakukan ketika Anda
menyaksikannya, dan
bagaimana Anda dapat
menghindari perilaku
ABLEIST dalam hidup Anda?
KABAR BAIK
Bagaimana Melawan Ableism
Respek
Kepada
Difabel dan
Keputusan
Mereka
Double-
Check atas
ucapan,
tindakan,
dan
pemikiran
kita
Suarakan
Ableism
ketika
terjadi dan
buat orang
mengerti
itu tidak
boleh
Promosikan
Aksesibilitas
dalam
komunitas,
tempat
kerja,
Sekolah,
rumah sakit
dan tempat
lainnya
Minta
Pertanggung
jawaban
pemerintah
politisi dan
organisasi
public
Berjuang
dengan serius
bangun
Masyarakat
Inklusi
Dari Eksklusi ke Inklusi
DENIAL (exclusion)
ACCEPTANCE (segregation)
UNDERSTANDING
(integration/Special education)
KNOWLEDGE
(Education for All)
Beberapa Gagasan Tindak Lanjut
Jika Anda Pengusaha
atau pimpinan proyek,
pekerjakan lebih
banyak Difabel
Berhenti menggunakan
bahasa yang Ableist
dalam percakapan
Anda
Jangan berasumsi
Difabel dan
berbicaralah kepada
difabel seperti biasa
Jika Anda pergi ke
tempat yang tidak
akses, bicaralah
dengan staf manajerial
di lokasi tersebut
Jangan gunakan
toilet/kamar mandi
akses atau parkir di
tempat parkir akses
khusus difabel
Gunakan tangga alih-
alih lift, jadi ada lebih
banyak ruang yang
tersedia untuk
pengguna kursi roda
Ingatlah bahwa Difabel
tidak ada di sini untuk
menginspirasi orang
lain
Belajar langsung dari
penulis, pencipta, dan
aktivis Difabel di
media manapun
Kerja Kelompok
• Kelompok berdasarkan organisasi Mitra-BaKTI
• Identifikasi pemikiran/perlakuan Ableist yang
terjadi dalam organisasi anda (baik yang disadari
maupun yang selama ini kurang disadari—sengaja
maupun tidak sengaja)
• Diskusikan sesuai alur masalah (slide berikutnya)
• Presentasikan hasilnya
Alur Membahas Fenomena Abelisme (Ableist;
penyebab terjadinya Perlakuan Ableist, faktor
pendorong timbulnya sebab, dan dampak dari Ableis)
Faktor
Pendorong
Penyebab
Terjadinya
Perlakuan Ableist
BENTUK ABLEIST
[MASALAH]
Dampak ABLEIST
Presentasi
Terima Kasih
Suplemen
Fenomena sosial Disabilitas dapat diartikan
sebagai gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa
yang terjadi dan dapat diamati dalam
kehidupan sosial.
Gejala-gejala atau
peristiwa-peristiwa
yang terjadi dan
dapat diamati
kehidupan sosial.
Fenomena Sosial
Bisa diamati di level
Rumah Tangga,
Komunitas dan
Masyarakat.
Faktor-faktor Penyebab Fenomena Sosial
1)Faktor kultural, faktor
yang mengandung nilai
sosial yang tumbuh dan
berkembang dalam
lingkungan masyarakat.
2)Contoh: Nilai yang dianggap baik dan buruk,
benar dan salah, tabu, dst
Faktor struktural,
merupakan faktor yang
mempengaruhi struktur
masyarakat yang tersusun
oleh suatu pola tertentu.
Contoh: pola relasi antar orang atau institusi
yang hirarkis
Fenomena Sosial pada 3 Level
Rumah Tangga
Perempuan [Disabilitas] Kepala
Keluarga
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
bagi Anggota Disabilitas
Kekerasan terhadap anak
dengan Disabilitas
Kecanduan game
Komunitas
Geng Motor Remaja
Tawuran antar siswa/sekolah
Diskriminasi berbasis seksualitas
Homophobia
Masyarakat
Migrasi
Endemik
Perampasan lahan
Stigmatisasi
SETIAP ORANG MEMILIKI
MULTI IDENTITAS
Gender/
Orientasi
Seksual
Ras
Status Sosial
Ekonomi
Pilihan
Politik/
Nasionalisme
Kepercayaan
Disabilitas
Usia
IDENTITAS DAN IDEOLOGI/STRUKTUR
YANG MENEKAN
IDENTITAS
Disabilitas
Queer
Ras/Etnis
Flores
Perempuan
Orang Muda
IDEOLOGI/
STRUKTUR
Ableism
Homophobia
Rasisme
Xenophobia
Seksisme
Ageism
PERTANYAAN UNTUK MENGENALI
INTERSEKSIONALITAS
• Komunitas mana yang dilayani dan mana yang tidak?
Mengapa?
• Siapa yang dapat berpartisipasi dan siapa yang tidak?
Mengapa?
• Siapa yang memiliki akses ke sumber daya dan
dukungan dan siapa yang tidak? Mengapa?
• Suara siapa yang didengar dan siapa yang tidak?
Mengapa?

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Understanding Ableism_PerDIK.pptx

Unit 27 p. moral t1 hormati golongan kurang upaya
Unit 27 p. moral t1 hormati golongan kurang upayaUnit 27 p. moral t1 hormati golongan kurang upaya
Unit 27 p. moral t1 hormati golongan kurang upayaSiti Norhafiza Zanaia Bidin
 
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan Khusus
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan KhususMengenal Karakter Anak Berkebutuhan Khusus
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan KhususErlanFathurokhman1
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasibinahongmemo
 
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxPPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxAjengSriHikmayani
 
Definisi pend khas
Definisi pend khasDefinisi pend khas
Definisi pend khasSky Light
 
3. memahami perilaku negative dan bullying
3. memahami perilaku negative dan bullying3. memahami perilaku negative dan bullying
3. memahami perilaku negative dan bullyingyaninyut
 
Analisis film taare zamen par
Analisis film taare zamen parAnalisis film taare zamen par
Analisis film taare zamen paradi
 
Makalah specific educational need (sen) penelitian abk
Makalah specific educational need (sen) penelitian abkMakalah specific educational need (sen) penelitian abk
Makalah specific educational need (sen) penelitian abkSiti Purwaningsih
 
Final project for BIPA class
Final project for BIPA classFinal project for BIPA class
Final project for BIPA classDjihad .B
 

Semelhante a Understanding Ableism_PerDIK.pptx (13)

Unit 27 p. moral t1 hormati golongan kurang upaya
Unit 27 p. moral t1 hormati golongan kurang upayaUnit 27 p. moral t1 hormati golongan kurang upaya
Unit 27 p. moral t1 hormati golongan kurang upaya
 
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan Khusus
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan KhususMengenal Karakter Anak Berkebutuhan Khusus
Mengenal Karakter Anak Berkebutuhan Khusus
 
Kaunseling oku
Kaunseling okuKaunseling oku
Kaunseling oku
 
Makalah autis
Makalah autisMakalah autis
Makalah autis
 
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
 
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxPPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
 
Bk karir
Bk karirBk karir
Bk karir
 
Definisi pend khas
Definisi pend khasDefinisi pend khas
Definisi pend khas
 
3. memahami perilaku negative dan bullying
3. memahami perilaku negative dan bullying3. memahami perilaku negative dan bullying
3. memahami perilaku negative dan bullying
 
Analisis film taare zamen par
Analisis film taare zamen parAnalisis film taare zamen par
Analisis film taare zamen par
 
Makalah specific educational need (sen) penelitian abk
Makalah specific educational need (sen) penelitian abkMakalah specific educational need (sen) penelitian abk
Makalah specific educational need (sen) penelitian abk
 
Final project for BIPA class
Final project for BIPA classFinal project for BIPA class
Final project for BIPA class
 
Disleksia
DisleksiaDisleksia
Disleksia
 

Último

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 

Último (14)

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 

Understanding Ableism_PerDIK.pptx

  • 1. UNDERSTANDING ABLEISM Akar Stigmatisasi dan Diskriminasi Disabilitas Ishak Salim, Nur Syarif Ramadhan, Zakia
  • 2. Kerangka Presentasi Apa itu Abelisme? Potret atau Sejarah Singkat Abelisme Abelisme hubungannya dengan Eugenik Klasik dan Neo- Eugenics Dua Tipe Abelisme: • Abelisme Fisik dan • Abelisme Mental Bagaimana Mengetahui Kita Abelis atau tidak Menjadi Bagian dari sistem atau lembaga yang Abelis Dampak Abelisme Bagaimana Menjadi Lebih Inklusif?
  • 4. Mengenal Model Kritis Difabilitas dan Abelisme Rumusan Model Kritis Difabilitas berupaya memahami fakta difabilitas berdasarkan perspektif relasi kuasa/pengetahuan, dan menyiapkan jenis intervensi yang tepat bagi difabel yang mengalami pemerentanan akibat relasi kuasa/pengetahuan yang tidak imbang. Relasi kuasa dalam konteks difabilitas adalah relasi antara the abled people dan the disabled people. Apa yang menjadi “musuh” dari the disabled people adalah pemikiran yang didasarkan pada normalisme the abled people yang dikenal sebagai Ableism. Ableism atau abelisme merupakan perilaku yang menunjukkan pemikiran dan sikap meremehkan atau membedakan difabel dengan orang lain berdasarkan kemampuan hidup dalam standar normalisme— kenormalan [tubuh]. (Ho, 2008)
  • 5. Apa itu Ableisme? Ableism, atau Abelisme adalah prasangka/perlakuan diskriminatif terhadap Difabel. Diskriminasi dapat terjadi secara disengaja atau tidak disengaja. Diskriminasi berdasar keyakinan bahwa ada cara benar/Normal bagi tubuh/pikiran berfungsi dan jika menyimpang dianggap inferior/Abnormal. Abelisme berpusat pada gagasan bahwa Difabel tidak sempurna dan perlu diperbaiki. Gagasan ini dapat muncul secara personal, Interpersonal dan institusional
  • 6. Sejarah Abelisme Pergeseran untuk mengakui Ableism dimulai pada gerakan hak-hak sipil (1960-an dan 1970-an), tetapi istilah ini tidak diciptakan sampai tahun 1980-an oleh para feminis di Amerika Serikat. Istilah Ableism pertama kali digunakan secara tertulis pada 1986 oleh Council of the London Borough Haringey dalam siaran pers. Sebagai konsep, Isme/ Abelisme Memang baru, tapi sejarah Abelis telah ada jauh sebelumnya. Kembali di Abad Pertengahan, difabel dianggap ‘kerasukan setan’ atau ‘roh jahat’. Mereka tidak diperhatikan atau dipertimbangkan yang sekarang kita anggap layak untuk semua orang.
  • 7. 1800-an, Gerakan Eugenika berdiri. Eugenika berusaha memajukan kemanusiaan dengan hanya membiakkan karakteristik yang "diinginkan" menjadi manusia (Contoh, Jerman di masa Hitler dengan NAZI berkuasa). Eugenika: konsep klasik dan rasis telah mendorong pengendalian populasi melalui mekanisme sterilisasi paksa dan pemeriksaan pernikahan, dan para pendukungnya menganggap orang kulit putih sebagai ras "terbaik". Neo-Eugenik (Saat ini), Contoh: Kebijakan Zero Down Syndrome di Islandia. Kemajuan pengetahuan telah membantu kita memahami bahwa tidak ada orang yang secara inheren lebih baik dari orang lain, terlepas dari berbagai cara tubuh dan pikiran kita bekerja dan keadaan tempat mereka berada. Namun, dunia tempat kita hidup saat ini adalah dunia yang masih sangat Ableist
  • 8.
  • 9.
  • 10. [Neo]Logisme Disabilitas Ranah Masyarakat Ranah Kebijakan  Dalam masyarakat—khususnya di Jawa— menggunakan beberapa istilah lokal yang terkait kecacatan maupun disabilitas.  Pekok (Lambat berpikir), Pethok (tak bisa bicara), Pah-poh/nyah-nyoh (Kemampuan berfikir kurang/lambat), Edan (Gangguan jiwa), Cah nyeng (Gangguan mental/intelektual), Pengung (Gangguan berpikir), Goblok (Gangguan mental/intelektual), Penthong (Kaki tidak berfungsi), Peyok (Kaki layu/polio), Pengkor (kaki kelainan bentuk), Buntung (Hilang anggota badan), Picek/picak (Tidak melihat), Cah SLB (Sekolah di SLB), Cah panti (direhabilitasi di panti sosial), Gagu (Gangguan bicara), Budheg (Gangguan mendengar), Solopok (Lambat berpikir), O’on atau Oneng (Gangguan mental/intelektual), Wong Ciri (Orang dengan kekurangannya).  Orang yang terganggu atau kehilangan kemampuan untuk mempertahankan hidupnya; Orang/anak yang terganggu pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar; Orang dengan kelainan fisik, Emosional, Mental, Intelektual dan Sosial  Tjatjat, cacat, penderita tjatjat/cacat, berkekurangan djasmani dan rokhani, orang buta, tuli, bisu, imbeciel, atau yang mempunyai ‘tjatjat-tjatjat djasmani atau rochani lainnja’, anak cacat’, tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita ringan, tuna grahita sedang, tuna laras, tuna ganda, difabel, Penyandang Cacat’, penyandang disabilitas
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Dua Jenis Ableism Abelisme Fisik Diskriminasi kepada difabel fisik. Difabel fisik jarang dipertimbangkan dalam penataan ruang publik. Contoh: Bangunan, rambu, atau tanda yang tidak akses Pelabelan, Stereotif Abelisme Mental/Intelektual Diskriminasi terhadap Difabel mental (kejiwaan, neurodivergent, perkembangan) Memisahkan siswa dfabel ke dalam kelas/sekolah terpisah The Abled People, menggunakan kata-kata Abliest seperti "bodoh", "gila", "tolol", "terbelakang“ dll” Membayar pekerja difabel di bawah UMR
  • 15. Bagaimana Mengetahui Jika Seseorang Berperilaku Ableist Mikro Agresi (Tindakan Halus) Menganggap Difabel sebagai Ketidakmampuan/ Ketidakberdayaan Meremehkan difabel; Menganggap difabel kekanak-kanakan, tidak berkompeten, Abnormal Menggunakan kata-kata atau frase ableist Menggunakan kata-kata Ableist melaui percakapan maupun tulisan dan karya audio-visual. Makro Agresi (Diskriminasi Langsung) Tidak mempekerjakan difabel karena kedisabilitasanya Memilih lokasi pertemuan yang tidak akses Mengajukan pertanyaan invasif difabel terkait kedisabilitasannya Membuat film tanpa Subtitle, CC, Audio Describer. Ableist Sistemik atau Institusional Diam saja ketika mengetahui bangunan tidak akses Ragu mempekerjakan difabel Tidak melibatkan difabel dalam pekerjaan (baik privat maupun public) Tidak melibatkan diri dalam kegiatan difabel
  • 16. Stigmatisasi Vs Destigmatisasi labelisasi stereotifiikasi segregasi diskriminasi Delabelisasi Destereotifikasi Desegregasi Dediskriminasi
  • 17. Dampak Ableisme Membahayakan difabel secara emosional (Ungkapan dengan kata/kalimat ableist: Anggota DPR Buta dan Tuli; Kamu Autis; Seperti orang buta meraba gajah; Orang gila: aseksual dst. Membahayakan difabel secara fisik (Difabel berjalan di jalan yang tidak akses, transportasi public tidak akses, menuju bangunan yang tidak akses). Mendapatkan layanan publik minimum (baik di sektor Layanan Pendidikan, Kesehatan, Pariwisata, Perpustakaan dll). Membahayakan difabel dalam pekerjaan mereka (Kesempatan kerja lebih sedikit; upah lebih rendah, dan pendapatan rata-rata 37% lebih sedikit setiap tahun).
  • 18. Bagaimana Menjadi Lebih Inklusif Anda telah memulai Langkah pertama untuk menjadi tidak begitu Ableist setelah mempelajari Abeleisme! Tidak ada perubahan dapat dilakukan menjadi lebih baik sampai kita tahu apa yang kita lakukan salah. Belajar tentang bagaimana Ableism muncul dalam masyarakat kita adalah tool terbesar untuk berperilaku inklusif. Setelah Anda memahami Abelisme, apa yang dapat Anda lakukan ketika Anda menyaksikannya, dan bagaimana Anda dapat menghindari perilaku ABLEIST dalam hidup Anda? KABAR BAIK
  • 19. Bagaimana Melawan Ableism Respek Kepada Difabel dan Keputusan Mereka Double- Check atas ucapan, tindakan, dan pemikiran kita Suarakan Ableism ketika terjadi dan buat orang mengerti itu tidak boleh Promosikan Aksesibilitas dalam komunitas, tempat kerja, Sekolah, rumah sakit dan tempat lainnya Minta Pertanggung jawaban pemerintah politisi dan organisasi public Berjuang dengan serius bangun Masyarakat Inklusi
  • 20. Dari Eksklusi ke Inklusi DENIAL (exclusion) ACCEPTANCE (segregation) UNDERSTANDING (integration/Special education) KNOWLEDGE (Education for All)
  • 21. Beberapa Gagasan Tindak Lanjut Jika Anda Pengusaha atau pimpinan proyek, pekerjakan lebih banyak Difabel Berhenti menggunakan bahasa yang Ableist dalam percakapan Anda Jangan berasumsi Difabel dan berbicaralah kepada difabel seperti biasa Jika Anda pergi ke tempat yang tidak akses, bicaralah dengan staf manajerial di lokasi tersebut Jangan gunakan toilet/kamar mandi akses atau parkir di tempat parkir akses khusus difabel Gunakan tangga alih- alih lift, jadi ada lebih banyak ruang yang tersedia untuk pengguna kursi roda Ingatlah bahwa Difabel tidak ada di sini untuk menginspirasi orang lain Belajar langsung dari penulis, pencipta, dan aktivis Difabel di media manapun
  • 22. Kerja Kelompok • Kelompok berdasarkan organisasi Mitra-BaKTI • Identifikasi pemikiran/perlakuan Ableist yang terjadi dalam organisasi anda (baik yang disadari maupun yang selama ini kurang disadari—sengaja maupun tidak sengaja) • Diskusikan sesuai alur masalah (slide berikutnya) • Presentasikan hasilnya
  • 23. Alur Membahas Fenomena Abelisme (Ableist; penyebab terjadinya Perlakuan Ableist, faktor pendorong timbulnya sebab, dan dampak dari Ableis) Faktor Pendorong Penyebab Terjadinya Perlakuan Ableist BENTUK ABLEIST [MASALAH] Dampak ABLEIST
  • 27. Fenomena sosial Disabilitas dapat diartikan sebagai gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan sosial. Gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati kehidupan sosial. Fenomena Sosial Bisa diamati di level Rumah Tangga, Komunitas dan Masyarakat.
  • 28. Faktor-faktor Penyebab Fenomena Sosial 1)Faktor kultural, faktor yang mengandung nilai sosial yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat. 2)Contoh: Nilai yang dianggap baik dan buruk, benar dan salah, tabu, dst Faktor struktural, merupakan faktor yang mempengaruhi struktur masyarakat yang tersusun oleh suatu pola tertentu. Contoh: pola relasi antar orang atau institusi yang hirarkis
  • 29. Fenomena Sosial pada 3 Level Rumah Tangga Perempuan [Disabilitas] Kepala Keluarga Kekerasan Dalam Rumah Tangga bagi Anggota Disabilitas Kekerasan terhadap anak dengan Disabilitas Kecanduan game Komunitas Geng Motor Remaja Tawuran antar siswa/sekolah Diskriminasi berbasis seksualitas Homophobia Masyarakat Migrasi Endemik Perampasan lahan Stigmatisasi
  • 30. SETIAP ORANG MEMILIKI MULTI IDENTITAS Gender/ Orientasi Seksual Ras Status Sosial Ekonomi Pilihan Politik/ Nasionalisme Kepercayaan Disabilitas Usia
  • 31. IDENTITAS DAN IDEOLOGI/STRUKTUR YANG MENEKAN IDENTITAS Disabilitas Queer Ras/Etnis Flores Perempuan Orang Muda IDEOLOGI/ STRUKTUR Ableism Homophobia Rasisme Xenophobia Seksisme Ageism
  • 32. PERTANYAAN UNTUK MENGENALI INTERSEKSIONALITAS • Komunitas mana yang dilayani dan mana yang tidak? Mengapa? • Siapa yang dapat berpartisipasi dan siapa yang tidak? Mengapa? • Siapa yang memiliki akses ke sumber daya dan dukungan dan siapa yang tidak? Mengapa? • Suara siapa yang didengar dan siapa yang tidak? Mengapa?