SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
MEMBANTU SI MISKIN DENGAN KEIKHLASAN TIADA TARA 
Jika bukan atas dukungan dan kesabaran suaminya, maka ibu Nuryani tentu tak dapat leluasa 
berbuat sejumlah kebaikan kepada banyak orang di kelurahan Waliobuku kecamatan Bugi Kota Bau-Bau. 
Perempuan kelahiran 1982 ini sudah menikah sejak usia 16 tahun dan baru dikarunai seorang putri pada 
23 Februari 2005. Namanya Cahaya Muqaddimah, yang artinya cahaya permulaan yang menerangi. 
Panggilan keseharian putrinya adalah Caca. Itulah megapa ia lebih sering disapa oleh keluarga, kerabat 
maupun tetangga dan kawan-kawannya, Mama Caca. Pemberian nama ini seolah menjadi penerang di 
keluarga kecil ini. Kehadiran caca yang membawa cahaya baginya itu pulalah yang membuatnya 
menerangi jalan bagi orang-orang yang membutuhkan pelitanya, khususnya mereka yang secara 
finansial berkekurangan dan secara politik tidak berdaya. 
Mama Caca adalah seorang perempuan dengan multi talenta. Ia menjadi kader posyandu sejak 
tahun 2000 di kelurahannya, Liabuku. Saat terjadi pemekaran di kelurahannya, di mana wilayah 
tinggalnya berada di kelurahan Waliabuku, maka ia lalu menjadi kader posyandu untuk kelurahan ini 
pada 2008. 
Rupanya, selain menjadi seorang kader posyandu, ia juga seorang penyuluh agama non-PNS, 
ketua Majelis Ta’lim, guru mengaji di TPA, kader PKK, dan menjadi pengurus PIPM serta kini dipercaya 
sebagai ketua Aliansi Kader Posyandu Kota Bau-Bau. 
Ya, tentu saja ia menjadi perempuan yang amat sibuk. Sejak kelahiran anak keduanya, Yaumul 
Al-Fath pada 25 Desember 2012, ia harus membawa Al Fath kemanapun ia melangkah. Suatu hari, saat 
usia Al Fath baru 6 bulan, Ibu Nuryani membawa anak lelakinya ini ke Raha di Pulau Muna untuk 
mengikuti suatu kegiatan penting yang berkaitan dengan tanggung jawabnya sebagai pengurus PIPM. 
Tak sedikitpun ia mengeluh. Baginya, tanggung jawab itu mesti dipikulnya dan ia memandangnya 
sebagai tanggung jawab kemanusiaan. Ibunya, seorang guru mengaji, merupakan tauladan utamanya 
yang setiap waktu mengajarkannya agar berbuat kebajikan kepada orang lain. 
Suatu hari, seorang lelaki tetangganya yang merupakan pendatang dari Raha dan sudah tinggal 
selama setahun dikelurahannya datang menyampaikan keluh kesah. Katanya, istrinya baru saja 
keguguran dan mesti dikurep. Berbekal kartu Jamkesmas istrinya dikurep di rumah sakit daerah. 
Sayangnya proses kurep itu membuatnya mengalami pendarahan. Pihak rumah sakit tidak memiliki stok 
darah. Golongan darahnya B. Dokter menyarankan si suami ke kantor PMI sebagai institusi penyedia 
darah. Barangkali ia bisa memeroleh dua kantung darah secara cuma-cuma. 
Sang suami akhirnya ke kantor PMI. Di sana ia dimintai uang 500 ribu untuk dua kantong darah. 
Lelaki bersahaja ini hanya bisa menunjukkan kartu Jamkesmas kepada petugas. Namun, itu tak cukup 
mampu membuat petugas PMI bergeming. Ia lalu mendatangi Mama Caca dan menumpahkan keluh 
kesahnya. Kepada dialah ia bisa berharap sebuah kemudahan. 
Mama Caca, merasa ragu dengan kebenaran aturan itu. Sepengetahuannya, seberapapun darah 
yang dibutuhkan oleh pasien dengan kartu Jamkesmas akan ditanggung oleh asuransi yang sudah 
dibayarkan negara kepada setiap rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. Ia pun 
memutuskan meminta keterangan yang sebenarnya di kantor PMI. Mama Caca ditemani oleh lelaki itu. 
Setiba di sana, mulanya ia bertanya ringan dengan amat sopan kepada petugas PMI [dengar 
rekaman lagi]. 
“Apakah tersedia dua kantung darah golongan B?” tanyanya.
Petugas itu menjawab singkat, “tersedia.” 
“Bagaimana jika yang membutuhkan adalah pemegang kartu Jamkesmas, Jampersal, dan 
Bahtera Mas, apakah cuma-Cuma atau dibeli?” tanya Mama Caca. Jawaban petugas itu adalah harus 
tetap membayar. Jumlahnya 250 ribu rupiah perkantungnya. Jadi si pemohon harus membayar sejumlah 
500 ribu rupiah. 
“Apa yang menjadi dasar hukum sehingga darah ini mesti dibayar walau si pemohon sudah 
memiliki kartu Jamkesmas?” Mama Caca bertanya lagi. 
“Kenapa kah ibu ini banyak bertanya!” ketus petugas ini. 
“Ya saya mau tahu, karena sepengetahuan kami darah itu gratis,” jawab Ibu Nuriani. 
“Darahnya memang gratis, tetapi kantungnya dibayar, bu,” petugas ini berkeras. 
“Loh, apakah boleh saya lihat bunyi aturannya?” tanya Mama Caca lagi. 
Petugas itu semakin jengkel. Ia masih berkeras. Kini ia katakan, “bayar jaminan dulu setelah 
urusan administrasi selesai baru dikembalikan jaminan ini. 
Cercaan pertanyaan yang tiada henti ini menjadi dialog penting bagaimana seorang perempuan 
biasa mempertanyakan dasar hukum sebuah aktifitas pelayanan publik. Dialog yang sepertinya mulai tak 
banyak orang sudi melakukannya. Kebanyakan orang menafikan percakapan yang ‘penuh selidik’ ini dan 
memilih jalur pintas, mengalah, dan mengeluarkan sejumlah uang untuk memeroleh—katakanlah— 
sebentuk kemudahan. Hanya karena tak ingin dipersulit oleh pelayan publik, lantas bersedia membayar 
sesuatu yang tak perlu dibayar, atau menyuap pelayan publik demi sebuah kemewahan yang berarti 
‘kemudahan’. 
Mungkin saya atau Anda adalah salah satu yang pernah menempuh cara yang tak terpuji itu. 
sekali lagi dengan satu tujuan, Kemudahan! 
Akhir dari percakapan yang sengit itu membuahkan hasil, keluarga kecil perantau yang tak 
memiliki cukup uang untuk membiayai ongkos pembelian darah ini akhirnya tak perlu mengeluarkan 
sepeserpun uang yang memang tak dimilikinya itu. Kekurangan darah sang istri teratasi pada akhirnya. 
Lain hari, seorang ibu berusia lanjut mengeluh sakit pada kakinya. Ada benjolan di kaki kiri tepat 
di belakang tempurung lututnya. Sejenis kista kata sang dokter kepada Mama Caca saat ia mengantar 
ibu ini di rumah sakit. Dokter menyarankan agar si ibu dioperasi. Lagi -lagi kartu Jamkesmas bisa 
meringankan bebannya. Ia tak harus memikirkan di mana ia akan berhutang demi menanggung sebuah 
operasi. Malangnya, setelah operasi petugas rumah sakit baru menyadari kalau obat bius untuk 
mengurangi rasa sakit pasca operasi telah tandas. Seseorang mesti membelinya di apotek. Mama Caca 
lagi-lagi membantunya. Ia mengandalkan kartu jamkesmas si ibu. Rupanya Ia mesti membayarnya 
terlebih dahulu. Harganya 200 ribu rupiah. Akan diganti jika persyaratan administrasi jamkesmas 
diselesaikan. Setelah persyaratan administrasi ia penuhi, rupanya uangnya hanya diganti 100 ribu. Untuk 
kali ini ia tak mampu mendebatnya. Namun ia berjanji suatu saat akan bertindak lebih tegas jika ia atau 
orang lain mengalami nasib serupa.
Bukan sekali dua kali keluarga, kerabat, dan kawan-kawannya datang kepadanya dan meminta 
bantuannya. Banyak orang, khususnya orang-orang kecil yang tak punya daya dan keberanian menuntut 
hak-haknya bergantung padanya. Beruntunglah berkali-kali keluar rumah untuk urusan kemanusiaan ini 
sang suami yang merupakan tukang pembuat mebel kayu selalu mengijinkannya membantu menolong 
orang lain. Ia sudah bersama istrinya sejak tahun 1997, berarti enam belas tahun. Sehingga ia tahu betul 
prinsip hidup istrinya, yaitu ‘Perilaku yang paling berharga di dunia ini adalah menanam kebaikan!’ 
Berniat berbuat kebaikan lebih banyak lagi membuatnya berpikiran terbuka. Pada awal 2012, 
serangkaian kegiatan yang sedang dilancarkan oleh APPAK untuk membangun kesadaran warga agar 
terlibat dalam mengawasi praktik pelayanan publik di tingkat desa dan kelurahan ia ikuti secara rutin. 
Kebetulan salah satu pintu yang digunakan oleh tim fasilitator APPAK adalah Pos Pelayanan Terpadu 
kelurahan Waliabuku. Pilihan APPAK bukan tanpa alasan. Posyandu adalah salah satu organisasi tingkat 
kampung yang paling aktif dan masih bertahan hingga saat ini. Secara nasional, Posyandu dibentuk di 
awan tahun 1980an di desa-desa di seluruh Indonesia melalui regulasi [lihat aturannya]. 
Pada tanggal 9 Maret 2012 lembaga pengawas pelayanan publik oleh warga ini terbentuk di 
kelurahan Waliabuku. Namanya Pusat Informasi Pembelajaran dan Mediasi warga di singkat PIPM. 
Ketuanya adalah [tanyakan siapa ketuanya]. Sejak itu, para pengurus PIPM di empat kabupaten/kota 
secara rutin diikutkan dalam penguatan kapasitas pengurus PIPM dalam kaitannya dengan pengawasan 
pelayanan publik dan teknik mediasi jika terjadi masalah di desa. Mereka melatih kemampuan 
pengorganisasian PIPM sesuai fungsinya: Menghimpun, mempelajari, dan mengolah informasi serta 
menyebarluaskannya. Selain itu dibutuhkan juga agar anggota PIPM mampu memediasi warga jika 
mengeluhkan jeleknya pelayanan diberikan pemerintah setempat kepada warga [untuk penguatan 
kapasitas lihat boks]. 
Walaupun beragam kesibukan, Mama Caca tetaplah seorang kader Posyandu. Bagaimanapun 
waktunya lebih banyak dihabiskan untuk meningkatkan daya sehat warga dikelurahannya. Ia 
membangun mimpi-mimpinya di Pos Pelayanan Terpadu ini bersama kawan-kawannya. Salah satu 
mimpinya adalah membangun Bank Darah tingkat kelurahan. Ia ingin mengajak warga lain 
mendonorkan darahnya di Bank Darah dan akan digunakan seluas-luasnya untuk kepentingan warga 
sekelurahan jika membutuhkan segera. Demikian pula saat ada ide dari APPAK mendirikan sebuah 
Aliansi Kader Posyandu se-kota Bau-Bau. Ia amat bersemangat untuk turut serta mewujudkan ide itu. 
Baginya, aliansi tingkat kota akan memiliki posisi tawar yang lebih kuat bagi kader Posyandu untuk 
mendorong kepentingan warga, baik secara khusus kepada dinas kesehatan maupun kepada kepala 
desa, camat, hingga pemerintah kota. 
Pada Februari 2012, aliansi ini berdiri di kecamatannya, Waliabuku. Aliansi yang sama juga 
terbangun di beberapa kecamatan lain di kota Bau-bau. Pada bulan yang sama, deklarasi pendirian 
aliansi kader posyandu tingkat kota dipekikkan. Setelah kurang lebih tiga bulan melakukan konsolidasi, 
akhirnya pada bulan Mei 2012 pemilihan ketua aliansi digelar dan Ibu Nuryani atau Mama Caca terpilih. 
Saat ini ada 743 kader Posyandu di Kota Bau-Bau. 
Terpilihnya Mama Caca tidak membuatnya besar kepala. Saat menutup perbincangan kami ia 
menyatakan bahwa keaktifannya dalam membantu masyarakat didorong oleh prinsip hidup yang 
dianutnya. Ada empat prinsip ia sampaikan: ikhlas, sabar, optimis, dan yakin! Ia menyadari betul bahwa 
dengan membantu warga, waktunya akan tersita, pikirannya akan terkuras, tenaganya akan terpakai, 
dan tentu saja waktu bersama keluarganya, khususnya suami dan kedua anaknya akan terbagi dengan
interaksinya dengan orang banyak. Untuk itu, ia mengutamakan keikhlasan dalam dirinya berbagi. 
Semuanya jelas untuk kebaikan bersama. Ia percaya, kebaikan yang ia tanam sekarang akan berbuah 
kebajikan atau pahala yang berlipat-lipat yang menyenangkan di masa mendatang[].

Mais conteúdo relacionado

Destaque

US EPA BRAD TMOF
US EPA BRAD TMOFUS EPA BRAD TMOF
US EPA BRAD TMOFentogenex
 
Malaysian Pestiside Board Registration Certicifate
Malaysian Pestiside Board Registration CerticifateMalaysian Pestiside Board Registration Certicifate
Malaysian Pestiside Board Registration Certicifateentogenex
 
Policy 13 Motorcycle, Moped, Motor Scooter, and All-terrain vehicle
Policy 13   Motorcycle, Moped, Motor Scooter, and All-terrain vehicle Policy 13   Motorcycle, Moped, Motor Scooter, and All-terrain vehicle
Policy 13 Motorcycle, Moped, Motor Scooter, and All-terrain vehicle Noel Waterman
 
What chemistry admissions tutors are looking for in a personal statement
What chemistry admissions tutors are looking for in a personal statementWhat chemistry admissions tutors are looking for in a personal statement
What chemistry admissions tutors are looking for in a personal statementTeam MyRSC
 
28 Nov 2012 1ABCT Weekly Newsletter
28 Nov 2012 1ABCT Weekly Newsletter28 Nov 2012 1ABCT Weekly Newsletter
28 Nov 2012 1ABCT Weekly NewsletterNoel Waterman
 
Pretotyping with uncertain students (focusing on testing proto...s)
Pretotyping with uncertain students (focusing on testing proto...s)Pretotyping with uncertain students (focusing on testing proto...s)
Pretotyping with uncertain students (focusing on testing proto...s)Viroo Mirji
 
March 16 1ID and Fort Riley Weekly News Update
March 16 1ID and Fort Riley Weekly News UpdateMarch 16 1ID and Fort Riley Weekly News Update
March 16 1ID and Fort Riley Weekly News UpdateNoel Waterman
 

Destaque (13)

US EPA BRAD TMOF
US EPA BRAD TMOFUS EPA BRAD TMOF
US EPA BRAD TMOF
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Malaysian Pestiside Board Registration Certicifate
Malaysian Pestiside Board Registration CerticifateMalaysian Pestiside Board Registration Certicifate
Malaysian Pestiside Board Registration Certicifate
 
Medieval world
Medieval worldMedieval world
Medieval world
 
Policy 13 Motorcycle, Moped, Motor Scooter, and All-terrain vehicle
Policy 13   Motorcycle, Moped, Motor Scooter, and All-terrain vehicle Policy 13   Motorcycle, Moped, Motor Scooter, and All-terrain vehicle
Policy 13 Motorcycle, Moped, Motor Scooter, and All-terrain vehicle
 
Manchester
ManchesterManchester
Manchester
 
Who was henry viii
Who was henry viiiWho was henry viii
Who was henry viii
 
What chemistry admissions tutors are looking for in a personal statement
What chemistry admissions tutors are looking for in a personal statementWhat chemistry admissions tutors are looking for in a personal statement
What chemistry admissions tutors are looking for in a personal statement
 
Tech
TechTech
Tech
 
28 Nov 2012 1ABCT Weekly Newsletter
28 Nov 2012 1ABCT Weekly Newsletter28 Nov 2012 1ABCT Weekly Newsletter
28 Nov 2012 1ABCT Weekly Newsletter
 
Pretotyping with uncertain students (focusing on testing proto...s)
Pretotyping with uncertain students (focusing on testing proto...s)Pretotyping with uncertain students (focusing on testing proto...s)
Pretotyping with uncertain students (focusing on testing proto...s)
 
Henry ii assizes
Henry  ii assizesHenry  ii assizes
Henry ii assizes
 
March 16 1ID and Fort Riley Weekly News Update
March 16 1ID and Fort Riley Weekly News UpdateMarch 16 1ID and Fort Riley Weekly News Update
March 16 1ID and Fort Riley Weekly News Update
 

Último

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 

Último (20)

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Membantu si miskin dengan keikhlasan tiada tara

  • 1. MEMBANTU SI MISKIN DENGAN KEIKHLASAN TIADA TARA Jika bukan atas dukungan dan kesabaran suaminya, maka ibu Nuryani tentu tak dapat leluasa berbuat sejumlah kebaikan kepada banyak orang di kelurahan Waliobuku kecamatan Bugi Kota Bau-Bau. Perempuan kelahiran 1982 ini sudah menikah sejak usia 16 tahun dan baru dikarunai seorang putri pada 23 Februari 2005. Namanya Cahaya Muqaddimah, yang artinya cahaya permulaan yang menerangi. Panggilan keseharian putrinya adalah Caca. Itulah megapa ia lebih sering disapa oleh keluarga, kerabat maupun tetangga dan kawan-kawannya, Mama Caca. Pemberian nama ini seolah menjadi penerang di keluarga kecil ini. Kehadiran caca yang membawa cahaya baginya itu pulalah yang membuatnya menerangi jalan bagi orang-orang yang membutuhkan pelitanya, khususnya mereka yang secara finansial berkekurangan dan secara politik tidak berdaya. Mama Caca adalah seorang perempuan dengan multi talenta. Ia menjadi kader posyandu sejak tahun 2000 di kelurahannya, Liabuku. Saat terjadi pemekaran di kelurahannya, di mana wilayah tinggalnya berada di kelurahan Waliabuku, maka ia lalu menjadi kader posyandu untuk kelurahan ini pada 2008. Rupanya, selain menjadi seorang kader posyandu, ia juga seorang penyuluh agama non-PNS, ketua Majelis Ta’lim, guru mengaji di TPA, kader PKK, dan menjadi pengurus PIPM serta kini dipercaya sebagai ketua Aliansi Kader Posyandu Kota Bau-Bau. Ya, tentu saja ia menjadi perempuan yang amat sibuk. Sejak kelahiran anak keduanya, Yaumul Al-Fath pada 25 Desember 2012, ia harus membawa Al Fath kemanapun ia melangkah. Suatu hari, saat usia Al Fath baru 6 bulan, Ibu Nuryani membawa anak lelakinya ini ke Raha di Pulau Muna untuk mengikuti suatu kegiatan penting yang berkaitan dengan tanggung jawabnya sebagai pengurus PIPM. Tak sedikitpun ia mengeluh. Baginya, tanggung jawab itu mesti dipikulnya dan ia memandangnya sebagai tanggung jawab kemanusiaan. Ibunya, seorang guru mengaji, merupakan tauladan utamanya yang setiap waktu mengajarkannya agar berbuat kebajikan kepada orang lain. Suatu hari, seorang lelaki tetangganya yang merupakan pendatang dari Raha dan sudah tinggal selama setahun dikelurahannya datang menyampaikan keluh kesah. Katanya, istrinya baru saja keguguran dan mesti dikurep. Berbekal kartu Jamkesmas istrinya dikurep di rumah sakit daerah. Sayangnya proses kurep itu membuatnya mengalami pendarahan. Pihak rumah sakit tidak memiliki stok darah. Golongan darahnya B. Dokter menyarankan si suami ke kantor PMI sebagai institusi penyedia darah. Barangkali ia bisa memeroleh dua kantung darah secara cuma-cuma. Sang suami akhirnya ke kantor PMI. Di sana ia dimintai uang 500 ribu untuk dua kantong darah. Lelaki bersahaja ini hanya bisa menunjukkan kartu Jamkesmas kepada petugas. Namun, itu tak cukup mampu membuat petugas PMI bergeming. Ia lalu mendatangi Mama Caca dan menumpahkan keluh kesahnya. Kepada dialah ia bisa berharap sebuah kemudahan. Mama Caca, merasa ragu dengan kebenaran aturan itu. Sepengetahuannya, seberapapun darah yang dibutuhkan oleh pasien dengan kartu Jamkesmas akan ditanggung oleh asuransi yang sudah dibayarkan negara kepada setiap rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. Ia pun memutuskan meminta keterangan yang sebenarnya di kantor PMI. Mama Caca ditemani oleh lelaki itu. Setiba di sana, mulanya ia bertanya ringan dengan amat sopan kepada petugas PMI [dengar rekaman lagi]. “Apakah tersedia dua kantung darah golongan B?” tanyanya.
  • 2. Petugas itu menjawab singkat, “tersedia.” “Bagaimana jika yang membutuhkan adalah pemegang kartu Jamkesmas, Jampersal, dan Bahtera Mas, apakah cuma-Cuma atau dibeli?” tanya Mama Caca. Jawaban petugas itu adalah harus tetap membayar. Jumlahnya 250 ribu rupiah perkantungnya. Jadi si pemohon harus membayar sejumlah 500 ribu rupiah. “Apa yang menjadi dasar hukum sehingga darah ini mesti dibayar walau si pemohon sudah memiliki kartu Jamkesmas?” Mama Caca bertanya lagi. “Kenapa kah ibu ini banyak bertanya!” ketus petugas ini. “Ya saya mau tahu, karena sepengetahuan kami darah itu gratis,” jawab Ibu Nuriani. “Darahnya memang gratis, tetapi kantungnya dibayar, bu,” petugas ini berkeras. “Loh, apakah boleh saya lihat bunyi aturannya?” tanya Mama Caca lagi. Petugas itu semakin jengkel. Ia masih berkeras. Kini ia katakan, “bayar jaminan dulu setelah urusan administrasi selesai baru dikembalikan jaminan ini. Cercaan pertanyaan yang tiada henti ini menjadi dialog penting bagaimana seorang perempuan biasa mempertanyakan dasar hukum sebuah aktifitas pelayanan publik. Dialog yang sepertinya mulai tak banyak orang sudi melakukannya. Kebanyakan orang menafikan percakapan yang ‘penuh selidik’ ini dan memilih jalur pintas, mengalah, dan mengeluarkan sejumlah uang untuk memeroleh—katakanlah— sebentuk kemudahan. Hanya karena tak ingin dipersulit oleh pelayan publik, lantas bersedia membayar sesuatu yang tak perlu dibayar, atau menyuap pelayan publik demi sebuah kemewahan yang berarti ‘kemudahan’. Mungkin saya atau Anda adalah salah satu yang pernah menempuh cara yang tak terpuji itu. sekali lagi dengan satu tujuan, Kemudahan! Akhir dari percakapan yang sengit itu membuahkan hasil, keluarga kecil perantau yang tak memiliki cukup uang untuk membiayai ongkos pembelian darah ini akhirnya tak perlu mengeluarkan sepeserpun uang yang memang tak dimilikinya itu. Kekurangan darah sang istri teratasi pada akhirnya. Lain hari, seorang ibu berusia lanjut mengeluh sakit pada kakinya. Ada benjolan di kaki kiri tepat di belakang tempurung lututnya. Sejenis kista kata sang dokter kepada Mama Caca saat ia mengantar ibu ini di rumah sakit. Dokter menyarankan agar si ibu dioperasi. Lagi -lagi kartu Jamkesmas bisa meringankan bebannya. Ia tak harus memikirkan di mana ia akan berhutang demi menanggung sebuah operasi. Malangnya, setelah operasi petugas rumah sakit baru menyadari kalau obat bius untuk mengurangi rasa sakit pasca operasi telah tandas. Seseorang mesti membelinya di apotek. Mama Caca lagi-lagi membantunya. Ia mengandalkan kartu jamkesmas si ibu. Rupanya Ia mesti membayarnya terlebih dahulu. Harganya 200 ribu rupiah. Akan diganti jika persyaratan administrasi jamkesmas diselesaikan. Setelah persyaratan administrasi ia penuhi, rupanya uangnya hanya diganti 100 ribu. Untuk kali ini ia tak mampu mendebatnya. Namun ia berjanji suatu saat akan bertindak lebih tegas jika ia atau orang lain mengalami nasib serupa.
  • 3. Bukan sekali dua kali keluarga, kerabat, dan kawan-kawannya datang kepadanya dan meminta bantuannya. Banyak orang, khususnya orang-orang kecil yang tak punya daya dan keberanian menuntut hak-haknya bergantung padanya. Beruntunglah berkali-kali keluar rumah untuk urusan kemanusiaan ini sang suami yang merupakan tukang pembuat mebel kayu selalu mengijinkannya membantu menolong orang lain. Ia sudah bersama istrinya sejak tahun 1997, berarti enam belas tahun. Sehingga ia tahu betul prinsip hidup istrinya, yaitu ‘Perilaku yang paling berharga di dunia ini adalah menanam kebaikan!’ Berniat berbuat kebaikan lebih banyak lagi membuatnya berpikiran terbuka. Pada awal 2012, serangkaian kegiatan yang sedang dilancarkan oleh APPAK untuk membangun kesadaran warga agar terlibat dalam mengawasi praktik pelayanan publik di tingkat desa dan kelurahan ia ikuti secara rutin. Kebetulan salah satu pintu yang digunakan oleh tim fasilitator APPAK adalah Pos Pelayanan Terpadu kelurahan Waliabuku. Pilihan APPAK bukan tanpa alasan. Posyandu adalah salah satu organisasi tingkat kampung yang paling aktif dan masih bertahan hingga saat ini. Secara nasional, Posyandu dibentuk di awan tahun 1980an di desa-desa di seluruh Indonesia melalui regulasi [lihat aturannya]. Pada tanggal 9 Maret 2012 lembaga pengawas pelayanan publik oleh warga ini terbentuk di kelurahan Waliabuku. Namanya Pusat Informasi Pembelajaran dan Mediasi warga di singkat PIPM. Ketuanya adalah [tanyakan siapa ketuanya]. Sejak itu, para pengurus PIPM di empat kabupaten/kota secara rutin diikutkan dalam penguatan kapasitas pengurus PIPM dalam kaitannya dengan pengawasan pelayanan publik dan teknik mediasi jika terjadi masalah di desa. Mereka melatih kemampuan pengorganisasian PIPM sesuai fungsinya: Menghimpun, mempelajari, dan mengolah informasi serta menyebarluaskannya. Selain itu dibutuhkan juga agar anggota PIPM mampu memediasi warga jika mengeluhkan jeleknya pelayanan diberikan pemerintah setempat kepada warga [untuk penguatan kapasitas lihat boks]. Walaupun beragam kesibukan, Mama Caca tetaplah seorang kader Posyandu. Bagaimanapun waktunya lebih banyak dihabiskan untuk meningkatkan daya sehat warga dikelurahannya. Ia membangun mimpi-mimpinya di Pos Pelayanan Terpadu ini bersama kawan-kawannya. Salah satu mimpinya adalah membangun Bank Darah tingkat kelurahan. Ia ingin mengajak warga lain mendonorkan darahnya di Bank Darah dan akan digunakan seluas-luasnya untuk kepentingan warga sekelurahan jika membutuhkan segera. Demikian pula saat ada ide dari APPAK mendirikan sebuah Aliansi Kader Posyandu se-kota Bau-Bau. Ia amat bersemangat untuk turut serta mewujudkan ide itu. Baginya, aliansi tingkat kota akan memiliki posisi tawar yang lebih kuat bagi kader Posyandu untuk mendorong kepentingan warga, baik secara khusus kepada dinas kesehatan maupun kepada kepala desa, camat, hingga pemerintah kota. Pada Februari 2012, aliansi ini berdiri di kecamatannya, Waliabuku. Aliansi yang sama juga terbangun di beberapa kecamatan lain di kota Bau-bau. Pada bulan yang sama, deklarasi pendirian aliansi kader posyandu tingkat kota dipekikkan. Setelah kurang lebih tiga bulan melakukan konsolidasi, akhirnya pada bulan Mei 2012 pemilihan ketua aliansi digelar dan Ibu Nuryani atau Mama Caca terpilih. Saat ini ada 743 kader Posyandu di Kota Bau-Bau. Terpilihnya Mama Caca tidak membuatnya besar kepala. Saat menutup perbincangan kami ia menyatakan bahwa keaktifannya dalam membantu masyarakat didorong oleh prinsip hidup yang dianutnya. Ada empat prinsip ia sampaikan: ikhlas, sabar, optimis, dan yakin! Ia menyadari betul bahwa dengan membantu warga, waktunya akan tersita, pikirannya akan terkuras, tenaganya akan terpakai, dan tentu saja waktu bersama keluarganya, khususnya suami dan kedua anaknya akan terbagi dengan
  • 4. interaksinya dengan orang banyak. Untuk itu, ia mengutamakan keikhlasan dalam dirinya berbagi. Semuanya jelas untuk kebaikan bersama. Ia percaya, kebaikan yang ia tanam sekarang akan berbuah kebajikan atau pahala yang berlipat-lipat yang menyenangkan di masa mendatang[].