SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
Muhammad Irsyadi F*
, Fristama Abrianto*
, Rendi Dewantara*
,
I Dewa Made Amertha S*
, Nafizah*
, Achmad Roni Malik H*
*
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Teknik Geomatika, Surabaya 60111 Indonesia
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.Salah satu jenis pertambangan
adalah pertambangan mineral. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam,
yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya
yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Sedangkan Pertambangan
Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas
bumi, minyak dan gas bumi, serta air Tanah (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara).
Menurut Undang-undang nomor 27 tahun 1980, Bahan tambang dibagi menjadi 3 yaitu
Golongan A, Golongan B, dan Golongan C. Golongan A adalah golongan bahan tambang
yang penting bagi pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara
seperti tambang minyak, Plutonium dan uranium. Golongan B adalah golongan bahan
tambang yang dapat menjamin hidup orang banyak seperti tambang emas, tambang perak dan
tambang besi. Sedangkan Golongan C adalah golongan bahan tambang yang tidak dianggap
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
langsung mempengaruhi hajat hidu orang banyak seperti tambang garam, tambang batu
kapur, tambang asbes dan tambang marmer.
Tulisan ini akan membahas tentang Eksplorasi Pertambangan Emas. Pembahasannya
terkait Emas, Eksplorasi Emas, Metode, Tahapan, Alat dan Bahan serta Sarana Penunjang
pertambangan emas.
A. Pengertian Emas
Emas adalah logam mulia. Dalam tabel periodik berada di golongan 11, periode 6 dan
masuk blok 6 (blok logam). Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa,
kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs). Mineral bawaan tersebut umumnya
kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam.
Gambar 1. Serpihan Emas
 Sifat Fisika Emas
Fase : Padat
Massa jenis : (sekitar suhu kamar)19.3 g/cm³
Massa jenis : cair pada itik lebur 17.31 g/cm³
Titik lebur : 1337.33 K (1064.18 °C, 1947.52 °F)
Titik didih : 3129 K (2856 °C, 5173 °F)
Kalor peleburan : 12.55 kJ/mol
Kalor penguapan : 324 kJ/mol
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
Kapasitas kalor : (25 °C) 25.418 J/(mol·K)
 Sifat Kimia Emas
Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa). Emas
merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan
belerang) Karena sifatnya ini maka emas banyak berikatan dengan mineral-mineral
besi atau stabil pada penyangga besi (magnetit/hematit)
 Kadar Emas
Kadar emas dinyatakan dalam karat. Istilah karat berasal dari bahasa Yunani
“keration”, suatu buah yang bernama Carob. Benih Carob ini digunakan untuk
ketepatan penimbangan batu permata, dengan anggapan bahwa biji Carob memiliki
berat yang seragam. Sistem karat modern untuk kemurnian emas, emas murni adalah
24 karat atau 24k, 18k adalah 75% murnidan 12k Emasadalah 50% murni. Sistem ini
secara bertahap memberi jalan ke sistem kemurnian seperseribu (millesimal), yaitu
kemurnian emas dalam seribu bagian paduan (alloy). Jadi dengan sistem ini emas
22k ditandai sebagai 91,6% emas, atau 916 bagian emas per seribu paduan (alloy).
Lebih sederhana dan bukan metode yang membingungkan.
B. Eksplorasi
Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui, mencari dan menilai suatu
endapan mineral. Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai
penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keterangan mengenai letak, sifat-sifat,
bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis dari bahan galian. Koesoemadinata (1995)
berpendapat bahwa eksplorasi adalah suatu aktivitas untuk mencari tahu keadaan suatu
daerah, ruang yang sebelumnya tidak diketahui keadaan suatu objek geologi yang umumnya
berupa cebakan mineral.
Tujuan dari eksplorasi adalah untuk menemukan serta mendapatkan sejumlah
maksimum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya dan waktu seminimal mungkin
(to find and acquire a maximum number of new economic mineral deposits within a minimum
cost and in a minimum time (Baily, 1968 dalam Koesoemadinata1995).
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
C. Eksplorasi Emas
Eksplorasi adalah penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau
melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal,
termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam,
batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa
Latin: 'aurum') dan memiliki nomor atom 79, Au merupakan unsur transisi dalam sistem
periodik unsur, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi
dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak
terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam
coinage melebur dalambentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Emas merupakan
logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala
Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu
dengannya.
Pada industri, emas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas
(ekstraksi). Bijih emas dikategorikan dalam 4 ( empat ) kategori :
• Bijih tipis dimana kandungannya sebesar 0.5 ppm
• Bijih rata-rata ( typical ) dengan mudah digali, nilai biji emas khas dalam
galian terowongan terbuka yakni kandungan 1 -5 ppm
• Bijih bawah tanah/harrdrock dengan kandungan 3 ppm
• Bijih nampak mata ( visible ) dengan kandungan minimal 30 ppm
Menurut Greenwood dkk (1989), batuan bijih emas yang layak untuk dieksploitasi
sebagai industri tambang emas, kandungan emasnya sekitar 25 g/ton (25 ppm).
Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue
minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan
sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan
sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas
telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan
selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, dimana hanya kandungan perak di
dalamnya >20%.
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
D. Metode dan Proses Penambangan Emas
Tahapan eksplorasi dibagi dua, yaitu eksplorasi umum dan eksplorasi rinci. Eksplorasi
umum rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi, setelah itu
dilanjutkan dengan tahap eksplorasi rinci yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara
rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan
singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Pada dasarnya pekerjaan yang
dilakukan pada tahapan eksplorasi ini adalah :
 Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000
 Pengambilan conto dan analisis conto
 Penyelidikan Geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik
batuan, untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan serta geometri cebakan mineral.
Pada survey ini dilakukan pengukuran Topografi, IP, Geomagnit, Geolistrik.
 Pemboran inti
 Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur
1. Metode Geofisika
Instrumen- instrumen geofisika memainkan peran besar dalam mengumpulkan
data geologi yang digunakan dalam eksplorasi mineral. Instrumen-instrumen yang
digunakan dalam survei geofisika untuk memeriksa variasi gravitasi, magnetisme,
elektromagnetisme (resistivitas dari batuan-batuan) dan sejumlah variabel lain yang
berbeda di daerah tertentu. Metode yang paling efektif dan luas mengumpulkan data
geofisika adalah melalui geofisika udara terbang.
Geiger counters dan scintillometers digunakan untuk menentukan jumlah
radioaktivitas. Hal ini terutama berlaku untuk mencari cadangan ore uranium tetapi
juga dapat berguna dalam mendeteksi anomali radiometrik terkait dengan
metasomatisme.
Magnetometer udara digunakan untuk mencari anomali magnetik di medan
magnet Bumi. Anomali-anomali ini merupakan indikasi konsentrasi mineral magnetik
seperti magnetit, pirhotit dan ilmenit di kerak bumi.Hal ini sering terjadi bahwa
anomali magnetik tersebut disebabkan oleh peristiwa-peristiwa mineralisasi dan
logam-logam terkait.
Penjelajahan geofisika berbasis permukaan bumi dalam tahap pemilihan sasaran
adalah lebih terbatas, karena waktu dan biaya. Penggunaan yang paling luas dari
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
geofisika berbasis permukaan bumi adalah geofisika elektromagnetik yang
mendeteksi mineral konduktif seperti mineral-mineral sulfida dalam batuan-
batuantuan rumah yang lebih resistif.Lampu-lampu ultraviolet dapat menyebabkan
mineral-mineral tertentu untuk fluoresensi, dan merupakan alat kunci dalam prospek
untuk mineralisasi tungsten.
2. Penginderaan Jauh
Foto udara adalah sebuah alat penting dalam penilaian petak-petak (tenements)
eksplorasi mineral, karena memberikan informasi orientasi kepada si pengeksplorer –
lokasi-lokasi trek, jalan, pagar, tempat tinggal, serta kemampuan untuk setidaknya
memetakan secara kualitatif terhadap singkapan-singkapan dan sistematika-
sistematika regolith dan tutupan vegetasi di suatu daerah. Fotografi udara pertama kali
digunakan pasca Perang Dunia II dan diadopsi pada tahun 1960 dan seterusnya.
Sejak munculnya citra-citra Landsat yang murah dan yang telah diklasifikasikan
pada 1970-an dan awal 1980-an, eksplorasi mineral telah mulai menggunakan citra
satelit untuk memetakan tidak hanya spektrum visual cahaya di atas petak-petak
(tenements) eksplorasi mineral, tetapi spektrum yang berada di luar yang dapat
dilihat.
Spektroskopi yang berbasis satelit memungkinkan eksplorasi mineral modern, di
daerah-daerah tanpa penutup dan vegetasi, untuk memetakan mineral-mineral dan
alterasi secara langsung.Perbaikan dalam resolusi satelit berbasis komersial modern
ini juga telah meningkatkan utilitas citra satelit, misalnya citra satelit GeoEye dapat
dihasilkan dengan ukuran 40 cm pixel.
3. Metode Geokimia
Pengertian eksplorasi geokimia dapat diartikan sebagai penerapan praktis prinsip-
prinsip geokimia teoritis pada eksplorasi mineral dengan tujuan agar mendapatkan
endapan mineral baru dari logam-logam yang dicari dengan metoda kimia. Metoda
tersebut meliputi pengukuran sistematik satu atau lebih unsur kimia pada batuan,
stream sediment, tanah, air, vegetasi dan udara. Metoda ini dilakukan agar
mendapatkan beberapa dispersi unsur di atas (di bawah) normal yang disebut anomali,
dengan harapan menunjukkan mineralisasi yang ekonomis.
Tujuan dilakukan metoda geokimia adalah:
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
 Menemukan dan melokalisir tubuh mineralisasi
 Menentukan ukuran (size) dan nilai (value) dari tubuh mineralisasi
 Mengetahui adanya anomali unsur target, penyebaran kadar, indikasi mineralisasi, dan
melacak batuan sumber.
Pemilihan metoda geokimia yang ada didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut:
 Biaya
 Tahap eksplorasi
 Karakter Terrain ( Permukaan )
 Target jenis mineral, ukuran
 Sejarah eksplorasi
 Geomorfologi
Peran utama geokimia, di sini digunakan untuk menggambarkan pengujian atau
media geologi, yang di eksplorasi mineral adalah untuk menemukan daerah anomali
terhadap komoditas yang dicari, atau unsur-unsur yang diketahui terkait dengan jenis
mineralisasi yang dicari.
Eksplorasi geokimia regional secara tradisional melibatkan penggunaan sedimen-
sedimen sungai untuk menargetkan tangkapan-tangkapan termineralisasi yang
berpotensi.Survei regional dapat menggunakan sampel berdensitas rendah seperti satu
sampel per 100 kilometer persegi.Tindak lanjut survei geokimia biasanya
menggunakan tanah-tanah sebagai media sampling, mungkin melalui pengumpulan
sampel-sampel dari sebuah kotak (grid) di atas petak (tenement) atau daerah yang
dapat setuju dengan geokimia tanah.Area-area yang ditutupi oleh tanah yang
terangkut, alluvium, colluvium atau yang telah terlalu banyak terganggu oleh aktivitas
manusia (jalan, rel, lahan pertanian), mungkin perlu dibor hingga kedalaman dangkal
untuk pengambilan sampel batuan dasar yang belum terganggu atau tercemar.
Setelah analisis geokimia dikembalikan, data diselidiki untuk anomaly-anomaly
(elemen tunggal atau berbagai elemen) yang mungkin berhubungan dengan
keberadaan mineralisasi. Anomali geokimia sering diperiksa di lapangan terhadap
geologi yang tersingkap dan, dalam geokimiamodern, dinormalisasi terhadap jenis
regolith dan bentuk lahan, untuk mengurangi efek-efek pelapukan oleh cuaca, bahan-
bahan yang terangkut dan bentang alam.
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
Anomali-anomali geokimia mungkin lancung atau terkait dengan mineralisasi
kadar-rendah atau sub-kadar.Dalam rangka untuk menentukan apakah hal ini
kasusnya, anomaly-anomali geokimia harus dibor untuk diuji apakah adanya
konsentrasi ekonomi mineralisasi, atau bahkan untuk menentukan mengapa mereka
ada di tempat yang mereka ada.
Kehadiran beberapa elemen kimia dapat menunjukkan adanya mineral tertentu.
Analisis kimia batuan-batuan dan tanaman-tanaman bisa menunjukkan adanya
deposit bawah tanah. Sebagai contoh, elemen seperti arsen dan antimon yang
berhubungan dengan deposit emas dan karenanya, merupakan contoh unsur-unsur
penemu arah (pathfinder).Tunas-tunas pohon bisa dijadikan sampel untuk elemen-
elemen penemu arah untuk membantu menemukan cadangan-cadangan.
Beberapa macam metoda geokimia yang dapat dilakukan adalah :
1. Lithogeochemistry, terbagi atas : Sedimen sungai dan Batuan
2. Hydrogeochemistry
3. Biochemistry/Geobotany
4. Atmogeochemistry/Gas Surveys
5. Metode Sedimen Sungai
Beberapa pertimbangan dan alasan pemilihan metoda sedimen sungai adalah:
 Dipakai dalam eksplorasi tahap awal (regional geochemical reconnaissance) diareal
yang luas
 Menangkap dispersi geokimia sekunder di sepanjang aliran sungai
 Keuntungan: mampu menjangkau daerah yang luas dalam waktu yang singkat, jumlah
conto yang relatif sedikit, dan biaya yang relatif murah.
Beberapa metoda yang dilakukan dalam metoda sedimen sungai adalah:
 Sedimen sungai aktif (stream sediment, SS), yaitu mengambil fraksi berukuran silt-
clay dengan cara menyaring sedimen dengan saringan berukuran -80#. Tujuan dari
metoda ini adalah menangkap butiran emas dan base metal berukuran halus.
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
Pengambilan conto sedimen sungai aktif ( Freeport, Irian Jaya)
 Konsentrat dulang (pan concentrate, PC) yaitu mengambil fraksi mineral berat dalam
sedimen sungai dengan cara mendulang dengan tujuan menangkap emas berbutir
kasar dan mineral berat lainnya. Dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :
Geologist mengambil sampel dulang (pan concentrate)
 Bulk Leach Extractable Gold (BLEG), semua fraksi sedimen diambil tanpa terkecuali.
Tujuannya untuk menangkap semua butiran emas dan mampu mendeteksi kadar emas
yang sangat rendah (ambang deteksi 0,1 ppb). Dalam prakteknya BLEG dilakukan
pada tahap awal dengan densitas 1 conto per 5-10 km, sedangkan SS dan PC
dilakukan pada tahap berikutnya dengan densitas1 conto per 1-3 km. Contoh peta
yang dihasilkan dengan menggunakan metoda geokimia dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
6. Metode Percontoan Tanah ( Soil Sampling )
Situasi dimana survei soil dilakukan antara lain :
 Survei pendahuluan dilakukan di daerah yang pola pengalirannya tidak berkembang
 Survei lanjutan dilakukan di daerah anomali yang dilokalisir oleh survei sedimen
sungai
 Survei lanjutan di daerah anomali yang dilokallisir oleh survei geofisika
 Survei lanjutan di sekitar lokasi Gossan
 Mendeliniasi target bor uji di sekitar mineralisasi yang diketahui
Pola pengambilan sampel Ridge and Spur ( Rose et al. 1979 )
Kondisi yang harus diperhatikan pada waktu melakukan sampling dengan metoda percontoan
tanah adalah :
1. Cukup material yang diambil untuk analisis
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
2. Conto diambil dari horison yang sama
3. Jika horison soil tidak berkembang, conto diambil pada kedalaman yang sama
4. Conto harus diambil dari jenis soil yang sama (residual/ transported)
5. Faktor yang menyebabkan adanya kontaminasi pada sampel harus diketahui.
6. Metode Percontoan Batuan ( Rock Sampling )
 Dilakukan dalam tahap akhir eksplorasi permukaan
 Lokasi pengambilan conto: singkapan, float, pits, trenches, drill holes
 Menangkap dispersi geokimia primer
 Dimaksudkan untuk keperluan analisis kimia mineral (unsur utama, unsur target,unsur
pathfinder) dan fisika mineral (petrografi, X-Ray, dan inklusi fluida).
Beberapa cara pengambilan conto yang dapat dilakukan adalah dengan :
1. Grab / specimen
2. Chip
3. Channel / Panel
4. Drill cutting / Core
7. Hydrogeochemistry ( Water Sampling )
Metoda ini merupakan metoda untuk menganalisis/menghitung komposisi kimia
material yang terlarut dalam air. Jenis-jenis air (natural water ) yang dapat dipakai
sebagai media sampling yaitu air sungai, danau, air tanah, mata air, dan lain-lain.
Permasalahan yang dapat muncul dalam metoda ini :
 Konsentrasi yang sangat rendah (ppb)
 Analytical difficulties
 Serious risk of contamination
 Kimia air sangat sensitif terhadap kondisi cuaca dan lingkungannya
 Merupakan indikator yang paling baik untuk serangkaian endapan U, V,
Rn(Radon), He, Mo, Zn, Bi, F dan SO4
 Indikator Cu dan Pb umumnya sulit untuk diinterpretasi.
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
8. Biogeochemistry Surveys
Metoda ini memanfaatkan komposisi kimia tumbuhan yang dipakai sebagai
media conto. Akar tumbuhan potensial sebagai media sampling karena sifatnya yang
menyerap larutan dalam air tanah. Larutan ini mungkin membawa garam-garam
anorganik yang dapat diendapkan di berbagai tumbuhan, seperti daun, kulit kayu,
buah dan bunga. Pada bagian tertentu dari beberapa jenis tumbuhan telah terbukti
menunjukkan kadar konsentrasi unsur-unsur tertentu yang lebih tinggi jika tumbuh
pada soil yang berkembang di atas cebakan mineral daripada di soil biasa. Istilah
geobotany melibatkan identifikasi visual jenis spesies tumbuhan yang hidup di daerah
tertentu. Pengamatan terhadap jenis tumbuhan penutup mungkin dapat
mengindikasikan mineralisasi di bawahnya.
Contoh :
 Becium homblei dipakai di Afrika bagian selatan untuk mengindikasikan anomali
Cu dalam soil.
 Di daerah tropis bagian atas porfiri sistem yang kaya sulfida biasanya tidak
ditumbuhi tumbuhan atau hanya semak rumput, misalnya Grasbergdi Irian Jaya.
Fenomena ini dapat terlihat dalam foto udara dan Landsat.
9. Gas Surveys
Survei gas ini didasarkan dari banyakya cebakan mineral yang mengandung
volatile. Karena mobilitasnya tinggi, material volatile ini dapat mencapai
permukaandan dilepaskan ke atmosfer.
Contoh :
 Mercury di atas cebakan logam dasar (base metals) dan emas epitermal
 Radon sebagai hasil peluruhan U-238 dalam cebakan uranium
 Helium dari cebakan U dan Th
 SO2 terdeteksi sebagai hasil oksidasi sulfida
 Berbagai hidrokarbon volatile dalam survei minyak dan gas bumi
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
Teknik penyontoan bervariasi dari mulai dengan pesawat terbang atau helikopter,
detektor yang dipasang dalam tanah atau dalam air, sampai anjing yang dilatih untuk
mendeteksi sulfida dari kehadiran H2S
No Metode Contoh Sumber Penunjang
1 Geofisika
(Geiger counters dan scintillometers)
(Magnetometer Udara)
(Lampu ultraviolet)
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
2 Penginderaan
Jauh
(Foto Udara)
(Citra Satelit)
(Spektroskopi Berbasis Satelit)
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
3 Geokimia
(Sampling tanah penunjang Eksplorasi)
(Sampling Vegetasi Penunjang Eksplorasi)
E. Tahapan Eksplorasi
Pentahapan dalam eksplorasi mutlak dilakukan untuk meminimalkan kerugian/resiko
kegagalan karena eksplorasi merupakan aktivitas yang berisiko tinggi. Pentahapan dalam
eksplorasi harus dilakukan sesuai dengan karakteristik tiap endapan mineral untuk
mengurangi resiko kegagalan (kerugian) yang lebih besar dalam menemukan endapan
mineral tersebut. Setelah suatu tahapan eksplorasi selesai dilakukan, perlu adanya evaluasi
untuk pengambilan keputusan yang akan dilakukan selanjutnya.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu kegiataneksplorasi adalah :
1. Efektifitas, yaitu mengenai sasaran dengan metoda dan strategi yang tepat
2. Efisiensi, dengan usaha (biaya dan waktu) yang seminimal mungkin untuk
mendapatkan hasil yang optimal
3. Unsur ekonomi, biaya eksplorasi harus sesuai dengan hasil yang diharapkan dengan
memperhitungkan resiko. Hal ini disebabkan karena lebih tinggi resiko maka
keuntungan yang dicapai makin berlipat ganda
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
Tahap-tahap penting di dalam industri pertambangan suatu endapan bijih meliputi:
 Eksplorasi mineral: untuk menemukan tubuh bijih
 Studi kelayakan: untuk menentukan apakah secara komersial memenuhi
 Pengembangan tambang: membangun seluruh infrastruktur pada lokasi tambang
 Penambangan: ekstraksi bijih dari lapisan pembawa bijih
 Pengolahan mineral: penghancuran dan penggilingan bijih, pemisahan mineral bijih
dari mineral penyerta/pengotor, pemisahan bijih menjadi konsentrat, seperti pada
konsentrat tembaga
 Pemisahan logam: pengambilan logam dari konsentrat mineral
 Pemurnian: memurnikan logam dari logam ikutannya
 Pemasaran: pengiriman produk tambang (konsentrat logam, jika tidak dipisahkan atau
dimurnikan di lokasi tambang) ke pembeli
Tahapan eksplorasi yang lazim dan umum dilakukan adalah dengan berdasarkan pada
peta dasar skala 1 : 250.000 – 1 : 100.000 hingga tahap detil dengan skala peta 1 : 2000 – 1 :
5000. Secara umum tahapan eksplorasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Studi Pendahuluan
Tahap ini merupakan aktifitas persiapan sebelum melakukan kegiatan
dilapangggan yang meliputi studi literature dari hasil penelitian terlebih dahulu
terhadap daerah yang akan diteliti, mempelajari konsepkonsep geologi,
intrepretasu foto udara maupun citra Landsat dan studi model mineralisasi yang
diperkirakan berdasarkan data geologi yang ada, penyiapan peta kerja, peralatan,
membuat rencana percontohan dan melakukan proses perizinan dengan instansi
terkait. Studi pendahuluan ini akan sangat membantu kelancaran kerja selanjutnya
di lapangan.
2. Survey Tinjau (Reconnaissance)
Pada tahap ini dilakukan survey peninjauan secara sepintas pada daerah-
daerah yang diperkirakan menarik berdasarkan dari data geologi guna mengetahui
indikasi mineralisasi di lapangan.Peninjauan langsung di lapangan dengan
menlakukan pengamatan terhadap endapan sungai aktif. Skala peta yang dipakai
adalah mulai dari 1 : 200.000 – 1 : 100.000.
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
Survey tinjau merupakan kegiatan eksplorasi awal yang terdiri dari
pemetaan geologi regional pemotretan udara, citra satelit dan mentode survey
tidak langsung lainnya untuk mengidentifikasikan daerah-daerah anomaly atau
mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Sasaran utama dari
peninjauan ini adalah mengidentifikasikan daerah potensial (prospek) yang
diperkirakan mengandung mineraliasi atau cebakan skala regional terutama
berdasarkan hasil studi geologi regional dan analisis penginderaan jarak jauh
untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.Pada tahapan ini juga dilakukan
pekerjaan pemboran. Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini
adalah :
 Pemetaan geologi dan topografi 1 : 25.000 – 1: 10.000. penyelidikan geologi
(eksplorasi) adalah eksplorasi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi yaitu
pemetaan geologi, parit uji dan sumur uji. Pada eksplorasi geologi dilakukan
pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan contoh
yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang
dilakukan meliputi jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada
singkapan, sedangkan pengambilan contoh berupa batuan terpilih.
 Pembuatan sumur uji
 Survey Geofisika : Aeromagnet
 Hasi;nya sumber daya emas hipotetik samapai tereka.
3. Prosepksi Umum (General Prospection)
Tahapan prospeksi dilakukan untuk mempersempit daerah yg mengandung
cebakan mineral yang potensial. Kegiatan penyelidikan dilakukan dengan cara
pemetaan geologi dan pengambilan percontoh awal, misalnya paritan dan
pemboran yang terbatas, studi geokimia dan geofisika, yang tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi suatu Sumberdaya Mineral Tereka (Inferred Mineral
Resources) yang perkiraan kuantitas dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil
analisis kegiatan di atas.
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahapan survai tinjau. Cakupan daerah
yang diselidiki sudah lebih kecil dengan skala peta antara 1:50.000 sampai dengan
1:25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan kondisi geologi
(jenis batuan/stratigrafi, hubungan stratigrafi, dan struktur geologi yang
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
berkembang). Pengambilan conto pada daerah prospek secara alterasi dan
mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium,
sehingga dapat diketahui kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan
dieksplorasi.
4. Eksplorasi
Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan setelah survey tinjau dan prospeksi.
Tujuan tahap eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral
secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan
menentukan gambaran geologi dan pemineralan berdasarkan ukuran, bentuk,
sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral untuk kemudian dapat
dilakukan analisa/kajian kemungkinan dilakukannya pengembangan secara
ekonomis.
Tahapan eksplorasi dibagi dua, yaitu eksplorasi umum dan eksplorasi rinci.
Eksplorasi umum rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang
teridentifikasi, setelah itu dilanjutkan dengan tahap eksplorasi rinci yaitu tahap
eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan
mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor,
shafts dan terowongan. Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan
eksplorasi ini adalah :
 Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000
 Pengambilan conto dan analisis conto
 Penyelidikan Geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik
batuan, untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan serta
geometri cebakan mineral. Pada survey ini dilakukan pengukuran
Topografi, IP, Geomagnit, Geolistrik.
 Pemboran inti
 Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
Daftar Pustaka
Anonim. 2014. Metode dan Proses Penambangan Emas. URL
:http://www.alatberat.com/blog/metode-dan-proses-penambangan-emas/. Diakses
pada 5 Maret 2015
Ansyari, Isya. 2014. Teknik Pertambangan Emas di masa Modern.URL
:http://learnmine.blogspot.com/2013/05/teknik-pertambangan-emas-di-masa-
modern.html#axzz3TUYqnzNj. Diakses pada 5 Maret 2015
Öhlander, Jenny. 2005. An investigation of an environmentally benign method for small-scale
gold mining in the Philippines. Swesden. Uppsala University
https://word.office.live.com
http://www.materisma.com/2015/01/sumber-daya-alam-kawasan-asia-tenggara.html
http://financerolll.blogspot.com/2014/12/harga.html
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/555027
http://indonesia-tambang.blogspot.com/2012/02/tahapan-kegiatan-eksplorasi-teknik.html
http://josephsirait.blogspot.com/2014/02/eksplorasi-tak-langsung-metode.html
Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas
Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015
Republic of The Philippines Departement of Environtment & Natural resources. 2015.
Mining Industry Statistic. Mines & Geosciences Bureau

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
ramaldini
 
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete232998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
rramdan383
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Ipung Noor
 

Mais procurados (20)

Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Eskplorasi rinci
Eskplorasi rinciEskplorasi rinci
Eskplorasi rinci
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Teknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi TambangTeknik Eksplorasi Tambang
Teknik Eksplorasi Tambang
 
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete232998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
 
Manajemen tambang materi 1
Manajemen tambang materi 1Manajemen tambang materi 1
Manajemen tambang materi 1
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 

Destaque

Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galianMateri eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
mahapatih_51
 
Tradisional Mining gold bussines plan
Tradisional Mining gold bussines planTradisional Mining gold bussines plan
Tradisional Mining gold bussines plan
Khairul Fadli
 
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadanganBuku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
Rio Anggara
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan
Alex Luttu
 
36974166 aplikasi-geolistrik
36974166 aplikasi-geolistrik36974166 aplikasi-geolistrik
36974166 aplikasi-geolistrik
elde praga
 
Mengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnyaMengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnya
Deden Darmono
 
Metode Geofisika
Metode GeofisikaMetode Geofisika
Metode Geofisika
keynahkhun
 

Destaque (20)

Eksplorasi emas
Eksplorasi emasEksplorasi emas
Eksplorasi emas
 
Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galianMateri eksplorasi sumber daya bahan galian
Materi eksplorasi sumber daya bahan galian
 
Manajemen Keuangan Tambang
Manajemen Keuangan TambangManajemen Keuangan Tambang
Manajemen Keuangan Tambang
 
Tradisional Mining gold bussines plan
Tradisional Mining gold bussines planTradisional Mining gold bussines plan
Tradisional Mining gold bussines plan
 
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadanganBuku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadangan
 
Perencanaan eksplorasi tambang
Perencanaan eksplorasi tambangPerencanaan eksplorasi tambang
Perencanaan eksplorasi tambang
 
Makalah tambang bijih
Makalah tambang bijihMakalah tambang bijih
Makalah tambang bijih
 
presentasi merkuri dan endapan emas
presentasi merkuri dan endapan emas presentasi merkuri dan endapan emas
presentasi merkuri dan endapan emas
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial minePenambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
Penambangan emas sekunder dengan metode aluvial mine
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
36974166 aplikasi-geolistrik
36974166 aplikasi-geolistrik36974166 aplikasi-geolistrik
36974166 aplikasi-geolistrik
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PERTAMBANGAN ...
 
Lemken zirkon 7/400 parts catalog
Lemken zirkon 7/400 parts catalogLemken zirkon 7/400 parts catalog
Lemken zirkon 7/400 parts catalog
 
Bahan galian industri 2
Bahan galian industri 2Bahan galian industri 2
Bahan galian industri 2
 
Mengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnyaMengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnya
 
Metode Geofisika
Metode GeofisikaMetode Geofisika
Metode Geofisika
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
 
Cakupan laporan eksplorasi batubara
Cakupan laporan eksplorasi batubaraCakupan laporan eksplorasi batubara
Cakupan laporan eksplorasi batubara
 

Semelhante a ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS

4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final
Muhammad Alwan
 
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptxPPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
komarah462
 
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete232998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
Barka Manilapai
 
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisiMakalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
VioniYuliza
 

Semelhante a ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS (20)

Bahan Galian Tembaga
Bahan Galian TembagaBahan Galian Tembaga
Bahan Galian Tembaga
 
Bab 1-terminologi-bahan-galian
Bab 1-terminologi-bahan-galianBab 1-terminologi-bahan-galian
Bab 1-terminologi-bahan-galian
 
4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final4. makalah unsur tanah jarang final
4. makalah unsur tanah jarang final
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuan
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuan
 
Metalurgi.pptx
Metalurgi.pptxMetalurgi.pptx
Metalurgi.pptx
 
Ilmu logam
Ilmu logamIlmu logam
Ilmu logam
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
 
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptxPPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
PPT SUMBER DAYA ALAM INDONESIA.pptx
 
Ppt piropilit
Ppt piropilitPpt piropilit
Ppt piropilit
 
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete232998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
 
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
 
Sumberdaya logam
Sumberdaya  logamSumberdaya  logam
Sumberdaya logam
 
Alluvial mine
Alluvial mineAlluvial mine
Alluvial mine
 
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
Unsur Unsur Transisi Periode Ke 4
 
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffffKimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
 
Kelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alamKelimpahan unsur di alam
Kelimpahan unsur di alam
 
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUANPEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
PEMANFAATAN MINERAL DAN BATUAN
 
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisiMakalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
 
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang TambangXI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
XI Geografi Bab 2 Persebaran Barang Tambang
 

Mais de National Cheng Kung University

3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
National Cheng Kung University
 

Mais de National Cheng Kung University (20)

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
EKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolboxEKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolbox
 
Kalman Filter Basic
Kalman Filter BasicKalman Filter Basic
Kalman Filter Basic
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
 
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSPDSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
 
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within SmartphoneCalibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
 
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara ManualPengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
 

Último (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS

  • 1. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS Muhammad Irsyadi F* , Fristama Abrianto* , Rendi Dewantara* , I Dewa Made Amertha S* , Nafizah* , Achmad Roni Malik H* * Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Teknik Geomatika, Surabaya 60111 Indonesia Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.Salah satu jenis pertambangan adalah pertambangan mineral. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Sedangkan Pertambangan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air Tanah (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara). Menurut Undang-undang nomor 27 tahun 1980, Bahan tambang dibagi menjadi 3 yaitu Golongan A, Golongan B, dan Golongan C. Golongan A adalah golongan bahan tambang yang penting bagi pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara seperti tambang minyak, Plutonium dan uranium. Golongan B adalah golongan bahan tambang yang dapat menjamin hidup orang banyak seperti tambang emas, tambang perak dan tambang besi. Sedangkan Golongan C adalah golongan bahan tambang yang tidak dianggap
  • 2. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 langsung mempengaruhi hajat hidu orang banyak seperti tambang garam, tambang batu kapur, tambang asbes dan tambang marmer. Tulisan ini akan membahas tentang Eksplorasi Pertambangan Emas. Pembahasannya terkait Emas, Eksplorasi Emas, Metode, Tahapan, Alat dan Bahan serta Sarana Penunjang pertambangan emas. A. Pengertian Emas Emas adalah logam mulia. Dalam tabel periodik berada di golongan 11, periode 6 dan masuk blok 6 (blok logam). Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs). Mineral bawaan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Gambar 1. Serpihan Emas  Sifat Fisika Emas Fase : Padat Massa jenis : (sekitar suhu kamar)19.3 g/cm³ Massa jenis : cair pada itik lebur 17.31 g/cm³ Titik lebur : 1337.33 K (1064.18 °C, 1947.52 °F) Titik didih : 3129 K (2856 °C, 5173 °F) Kalor peleburan : 12.55 kJ/mol Kalor penguapan : 324 kJ/mol
  • 3. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 Kapasitas kalor : (25 °C) 25.418 J/(mol·K)  Sifat Kimia Emas Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa). Emas merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan belerang) Karena sifatnya ini maka emas banyak berikatan dengan mineral-mineral besi atau stabil pada penyangga besi (magnetit/hematit)  Kadar Emas Kadar emas dinyatakan dalam karat. Istilah karat berasal dari bahasa Yunani “keration”, suatu buah yang bernama Carob. Benih Carob ini digunakan untuk ketepatan penimbangan batu permata, dengan anggapan bahwa biji Carob memiliki berat yang seragam. Sistem karat modern untuk kemurnian emas, emas murni adalah 24 karat atau 24k, 18k adalah 75% murnidan 12k Emasadalah 50% murni. Sistem ini secara bertahap memberi jalan ke sistem kemurnian seperseribu (millesimal), yaitu kemurnian emas dalam seribu bagian paduan (alloy). Jadi dengan sistem ini emas 22k ditandai sebagai 91,6% emas, atau 916 bagian emas per seribu paduan (alloy). Lebih sederhana dan bukan metode yang membingungkan. B. Eksplorasi Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui, mencari dan menilai suatu endapan mineral. Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keterangan mengenai letak, sifat-sifat, bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis dari bahan galian. Koesoemadinata (1995) berpendapat bahwa eksplorasi adalah suatu aktivitas untuk mencari tahu keadaan suatu daerah, ruang yang sebelumnya tidak diketahui keadaan suatu objek geologi yang umumnya berupa cebakan mineral. Tujuan dari eksplorasi adalah untuk menemukan serta mendapatkan sejumlah maksimum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya dan waktu seminimal mungkin (to find and acquire a maximum number of new economic mineral deposits within a minimum cost and in a minimum time (Baily, 1968 dalam Koesoemadinata1995).
  • 4. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 C. Eksplorasi Emas Eksplorasi adalah penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam, batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi. Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan memiliki nomor atom 79, Au merupakan unsur transisi dalam sistem periodik unsur, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage melebur dalambentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Pada industri, emas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas (ekstraksi). Bijih emas dikategorikan dalam 4 ( empat ) kategori : • Bijih tipis dimana kandungannya sebesar 0.5 ppm • Bijih rata-rata ( typical ) dengan mudah digali, nilai biji emas khas dalam galian terowongan terbuka yakni kandungan 1 -5 ppm • Bijih bawah tanah/harrdrock dengan kandungan 3 ppm • Bijih nampak mata ( visible ) dengan kandungan minimal 30 ppm Menurut Greenwood dkk (1989), batuan bijih emas yang layak untuk dieksploitasi sebagai industri tambang emas, kandungan emasnya sekitar 25 g/ton (25 ppm). Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, dimana hanya kandungan perak di dalamnya >20%.
  • 5. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 D. Metode dan Proses Penambangan Emas Tahapan eksplorasi dibagi dua, yaitu eksplorasi umum dan eksplorasi rinci. Eksplorasi umum rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi, setelah itu dilanjutkan dengan tahap eksplorasi rinci yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan eksplorasi ini adalah :  Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000  Pengambilan conto dan analisis conto  Penyelidikan Geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan serta geometri cebakan mineral. Pada survey ini dilakukan pengukuran Topografi, IP, Geomagnit, Geolistrik.  Pemboran inti  Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur 1. Metode Geofisika Instrumen- instrumen geofisika memainkan peran besar dalam mengumpulkan data geologi yang digunakan dalam eksplorasi mineral. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam survei geofisika untuk memeriksa variasi gravitasi, magnetisme, elektromagnetisme (resistivitas dari batuan-batuan) dan sejumlah variabel lain yang berbeda di daerah tertentu. Metode yang paling efektif dan luas mengumpulkan data geofisika adalah melalui geofisika udara terbang. Geiger counters dan scintillometers digunakan untuk menentukan jumlah radioaktivitas. Hal ini terutama berlaku untuk mencari cadangan ore uranium tetapi juga dapat berguna dalam mendeteksi anomali radiometrik terkait dengan metasomatisme. Magnetometer udara digunakan untuk mencari anomali magnetik di medan magnet Bumi. Anomali-anomali ini merupakan indikasi konsentrasi mineral magnetik seperti magnetit, pirhotit dan ilmenit di kerak bumi.Hal ini sering terjadi bahwa anomali magnetik tersebut disebabkan oleh peristiwa-peristiwa mineralisasi dan logam-logam terkait. Penjelajahan geofisika berbasis permukaan bumi dalam tahap pemilihan sasaran adalah lebih terbatas, karena waktu dan biaya. Penggunaan yang paling luas dari
  • 6. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 geofisika berbasis permukaan bumi adalah geofisika elektromagnetik yang mendeteksi mineral konduktif seperti mineral-mineral sulfida dalam batuan- batuantuan rumah yang lebih resistif.Lampu-lampu ultraviolet dapat menyebabkan mineral-mineral tertentu untuk fluoresensi, dan merupakan alat kunci dalam prospek untuk mineralisasi tungsten. 2. Penginderaan Jauh Foto udara adalah sebuah alat penting dalam penilaian petak-petak (tenements) eksplorasi mineral, karena memberikan informasi orientasi kepada si pengeksplorer – lokasi-lokasi trek, jalan, pagar, tempat tinggal, serta kemampuan untuk setidaknya memetakan secara kualitatif terhadap singkapan-singkapan dan sistematika- sistematika regolith dan tutupan vegetasi di suatu daerah. Fotografi udara pertama kali digunakan pasca Perang Dunia II dan diadopsi pada tahun 1960 dan seterusnya. Sejak munculnya citra-citra Landsat yang murah dan yang telah diklasifikasikan pada 1970-an dan awal 1980-an, eksplorasi mineral telah mulai menggunakan citra satelit untuk memetakan tidak hanya spektrum visual cahaya di atas petak-petak (tenements) eksplorasi mineral, tetapi spektrum yang berada di luar yang dapat dilihat. Spektroskopi yang berbasis satelit memungkinkan eksplorasi mineral modern, di daerah-daerah tanpa penutup dan vegetasi, untuk memetakan mineral-mineral dan alterasi secara langsung.Perbaikan dalam resolusi satelit berbasis komersial modern ini juga telah meningkatkan utilitas citra satelit, misalnya citra satelit GeoEye dapat dihasilkan dengan ukuran 40 cm pixel. 3. Metode Geokimia Pengertian eksplorasi geokimia dapat diartikan sebagai penerapan praktis prinsip- prinsip geokimia teoritis pada eksplorasi mineral dengan tujuan agar mendapatkan endapan mineral baru dari logam-logam yang dicari dengan metoda kimia. Metoda tersebut meliputi pengukuran sistematik satu atau lebih unsur kimia pada batuan, stream sediment, tanah, air, vegetasi dan udara. Metoda ini dilakukan agar mendapatkan beberapa dispersi unsur di atas (di bawah) normal yang disebut anomali, dengan harapan menunjukkan mineralisasi yang ekonomis. Tujuan dilakukan metoda geokimia adalah:
  • 7. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015  Menemukan dan melokalisir tubuh mineralisasi  Menentukan ukuran (size) dan nilai (value) dari tubuh mineralisasi  Mengetahui adanya anomali unsur target, penyebaran kadar, indikasi mineralisasi, dan melacak batuan sumber. Pemilihan metoda geokimia yang ada didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut:  Biaya  Tahap eksplorasi  Karakter Terrain ( Permukaan )  Target jenis mineral, ukuran  Sejarah eksplorasi  Geomorfologi Peran utama geokimia, di sini digunakan untuk menggambarkan pengujian atau media geologi, yang di eksplorasi mineral adalah untuk menemukan daerah anomali terhadap komoditas yang dicari, atau unsur-unsur yang diketahui terkait dengan jenis mineralisasi yang dicari. Eksplorasi geokimia regional secara tradisional melibatkan penggunaan sedimen- sedimen sungai untuk menargetkan tangkapan-tangkapan termineralisasi yang berpotensi.Survei regional dapat menggunakan sampel berdensitas rendah seperti satu sampel per 100 kilometer persegi.Tindak lanjut survei geokimia biasanya menggunakan tanah-tanah sebagai media sampling, mungkin melalui pengumpulan sampel-sampel dari sebuah kotak (grid) di atas petak (tenement) atau daerah yang dapat setuju dengan geokimia tanah.Area-area yang ditutupi oleh tanah yang terangkut, alluvium, colluvium atau yang telah terlalu banyak terganggu oleh aktivitas manusia (jalan, rel, lahan pertanian), mungkin perlu dibor hingga kedalaman dangkal untuk pengambilan sampel batuan dasar yang belum terganggu atau tercemar. Setelah analisis geokimia dikembalikan, data diselidiki untuk anomaly-anomaly (elemen tunggal atau berbagai elemen) yang mungkin berhubungan dengan keberadaan mineralisasi. Anomali geokimia sering diperiksa di lapangan terhadap geologi yang tersingkap dan, dalam geokimiamodern, dinormalisasi terhadap jenis regolith dan bentuk lahan, untuk mengurangi efek-efek pelapukan oleh cuaca, bahan- bahan yang terangkut dan bentang alam.
  • 8. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 Anomali-anomali geokimia mungkin lancung atau terkait dengan mineralisasi kadar-rendah atau sub-kadar.Dalam rangka untuk menentukan apakah hal ini kasusnya, anomaly-anomali geokimia harus dibor untuk diuji apakah adanya konsentrasi ekonomi mineralisasi, atau bahkan untuk menentukan mengapa mereka ada di tempat yang mereka ada. Kehadiran beberapa elemen kimia dapat menunjukkan adanya mineral tertentu. Analisis kimia batuan-batuan dan tanaman-tanaman bisa menunjukkan adanya deposit bawah tanah. Sebagai contoh, elemen seperti arsen dan antimon yang berhubungan dengan deposit emas dan karenanya, merupakan contoh unsur-unsur penemu arah (pathfinder).Tunas-tunas pohon bisa dijadikan sampel untuk elemen- elemen penemu arah untuk membantu menemukan cadangan-cadangan. Beberapa macam metoda geokimia yang dapat dilakukan adalah : 1. Lithogeochemistry, terbagi atas : Sedimen sungai dan Batuan 2. Hydrogeochemistry 3. Biochemistry/Geobotany 4. Atmogeochemistry/Gas Surveys 5. Metode Sedimen Sungai Beberapa pertimbangan dan alasan pemilihan metoda sedimen sungai adalah:  Dipakai dalam eksplorasi tahap awal (regional geochemical reconnaissance) diareal yang luas  Menangkap dispersi geokimia sekunder di sepanjang aliran sungai  Keuntungan: mampu menjangkau daerah yang luas dalam waktu yang singkat, jumlah conto yang relatif sedikit, dan biaya yang relatif murah. Beberapa metoda yang dilakukan dalam metoda sedimen sungai adalah:  Sedimen sungai aktif (stream sediment, SS), yaitu mengambil fraksi berukuran silt- clay dengan cara menyaring sedimen dengan saringan berukuran -80#. Tujuan dari metoda ini adalah menangkap butiran emas dan base metal berukuran halus.
  • 9. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 Pengambilan conto sedimen sungai aktif ( Freeport, Irian Jaya)  Konsentrat dulang (pan concentrate, PC) yaitu mengambil fraksi mineral berat dalam sedimen sungai dengan cara mendulang dengan tujuan menangkap emas berbutir kasar dan mineral berat lainnya. Dapat dilihat seperti gambar di bawah ini : Geologist mengambil sampel dulang (pan concentrate)  Bulk Leach Extractable Gold (BLEG), semua fraksi sedimen diambil tanpa terkecuali. Tujuannya untuk menangkap semua butiran emas dan mampu mendeteksi kadar emas yang sangat rendah (ambang deteksi 0,1 ppb). Dalam prakteknya BLEG dilakukan pada tahap awal dengan densitas 1 conto per 5-10 km, sedangkan SS dan PC dilakukan pada tahap berikutnya dengan densitas1 conto per 1-3 km. Contoh peta yang dihasilkan dengan menggunakan metoda geokimia dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
  • 10. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 6. Metode Percontoan Tanah ( Soil Sampling ) Situasi dimana survei soil dilakukan antara lain :  Survei pendahuluan dilakukan di daerah yang pola pengalirannya tidak berkembang  Survei lanjutan dilakukan di daerah anomali yang dilokalisir oleh survei sedimen sungai  Survei lanjutan di daerah anomali yang dilokallisir oleh survei geofisika  Survei lanjutan di sekitar lokasi Gossan  Mendeliniasi target bor uji di sekitar mineralisasi yang diketahui Pola pengambilan sampel Ridge and Spur ( Rose et al. 1979 ) Kondisi yang harus diperhatikan pada waktu melakukan sampling dengan metoda percontoan tanah adalah : 1. Cukup material yang diambil untuk analisis
  • 11. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 2. Conto diambil dari horison yang sama 3. Jika horison soil tidak berkembang, conto diambil pada kedalaman yang sama 4. Conto harus diambil dari jenis soil yang sama (residual/ transported) 5. Faktor yang menyebabkan adanya kontaminasi pada sampel harus diketahui. 6. Metode Percontoan Batuan ( Rock Sampling )  Dilakukan dalam tahap akhir eksplorasi permukaan  Lokasi pengambilan conto: singkapan, float, pits, trenches, drill holes  Menangkap dispersi geokimia primer  Dimaksudkan untuk keperluan analisis kimia mineral (unsur utama, unsur target,unsur pathfinder) dan fisika mineral (petrografi, X-Ray, dan inklusi fluida). Beberapa cara pengambilan conto yang dapat dilakukan adalah dengan : 1. Grab / specimen 2. Chip 3. Channel / Panel 4. Drill cutting / Core 7. Hydrogeochemistry ( Water Sampling ) Metoda ini merupakan metoda untuk menganalisis/menghitung komposisi kimia material yang terlarut dalam air. Jenis-jenis air (natural water ) yang dapat dipakai sebagai media sampling yaitu air sungai, danau, air tanah, mata air, dan lain-lain. Permasalahan yang dapat muncul dalam metoda ini :  Konsentrasi yang sangat rendah (ppb)  Analytical difficulties  Serious risk of contamination  Kimia air sangat sensitif terhadap kondisi cuaca dan lingkungannya  Merupakan indikator yang paling baik untuk serangkaian endapan U, V, Rn(Radon), He, Mo, Zn, Bi, F dan SO4  Indikator Cu dan Pb umumnya sulit untuk diinterpretasi.
  • 12. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 8. Biogeochemistry Surveys Metoda ini memanfaatkan komposisi kimia tumbuhan yang dipakai sebagai media conto. Akar tumbuhan potensial sebagai media sampling karena sifatnya yang menyerap larutan dalam air tanah. Larutan ini mungkin membawa garam-garam anorganik yang dapat diendapkan di berbagai tumbuhan, seperti daun, kulit kayu, buah dan bunga. Pada bagian tertentu dari beberapa jenis tumbuhan telah terbukti menunjukkan kadar konsentrasi unsur-unsur tertentu yang lebih tinggi jika tumbuh pada soil yang berkembang di atas cebakan mineral daripada di soil biasa. Istilah geobotany melibatkan identifikasi visual jenis spesies tumbuhan yang hidup di daerah tertentu. Pengamatan terhadap jenis tumbuhan penutup mungkin dapat mengindikasikan mineralisasi di bawahnya. Contoh :  Becium homblei dipakai di Afrika bagian selatan untuk mengindikasikan anomali Cu dalam soil.  Di daerah tropis bagian atas porfiri sistem yang kaya sulfida biasanya tidak ditumbuhi tumbuhan atau hanya semak rumput, misalnya Grasbergdi Irian Jaya. Fenomena ini dapat terlihat dalam foto udara dan Landsat. 9. Gas Surveys Survei gas ini didasarkan dari banyakya cebakan mineral yang mengandung volatile. Karena mobilitasnya tinggi, material volatile ini dapat mencapai permukaandan dilepaskan ke atmosfer. Contoh :  Mercury di atas cebakan logam dasar (base metals) dan emas epitermal  Radon sebagai hasil peluruhan U-238 dalam cebakan uranium  Helium dari cebakan U dan Th  SO2 terdeteksi sebagai hasil oksidasi sulfida  Berbagai hidrokarbon volatile dalam survei minyak dan gas bumi
  • 13. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 Teknik penyontoan bervariasi dari mulai dengan pesawat terbang atau helikopter, detektor yang dipasang dalam tanah atau dalam air, sampai anjing yang dilatih untuk mendeteksi sulfida dari kehadiran H2S No Metode Contoh Sumber Penunjang 1 Geofisika (Geiger counters dan scintillometers) (Magnetometer Udara) (Lampu ultraviolet)
  • 14. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 2 Penginderaan Jauh (Foto Udara) (Citra Satelit) (Spektroskopi Berbasis Satelit)
  • 15. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 3 Geokimia (Sampling tanah penunjang Eksplorasi) (Sampling Vegetasi Penunjang Eksplorasi) E. Tahapan Eksplorasi Pentahapan dalam eksplorasi mutlak dilakukan untuk meminimalkan kerugian/resiko kegagalan karena eksplorasi merupakan aktivitas yang berisiko tinggi. Pentahapan dalam eksplorasi harus dilakukan sesuai dengan karakteristik tiap endapan mineral untuk mengurangi resiko kegagalan (kerugian) yang lebih besar dalam menemukan endapan mineral tersebut. Setelah suatu tahapan eksplorasi selesai dilakukan, perlu adanya evaluasi untuk pengambilan keputusan yang akan dilakukan selanjutnya. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu kegiataneksplorasi adalah : 1. Efektifitas, yaitu mengenai sasaran dengan metoda dan strategi yang tepat 2. Efisiensi, dengan usaha (biaya dan waktu) yang seminimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal 3. Unsur ekonomi, biaya eksplorasi harus sesuai dengan hasil yang diharapkan dengan memperhitungkan resiko. Hal ini disebabkan karena lebih tinggi resiko maka keuntungan yang dicapai makin berlipat ganda
  • 16. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 Tahap-tahap penting di dalam industri pertambangan suatu endapan bijih meliputi:  Eksplorasi mineral: untuk menemukan tubuh bijih  Studi kelayakan: untuk menentukan apakah secara komersial memenuhi  Pengembangan tambang: membangun seluruh infrastruktur pada lokasi tambang  Penambangan: ekstraksi bijih dari lapisan pembawa bijih  Pengolahan mineral: penghancuran dan penggilingan bijih, pemisahan mineral bijih dari mineral penyerta/pengotor, pemisahan bijih menjadi konsentrat, seperti pada konsentrat tembaga  Pemisahan logam: pengambilan logam dari konsentrat mineral  Pemurnian: memurnikan logam dari logam ikutannya  Pemasaran: pengiriman produk tambang (konsentrat logam, jika tidak dipisahkan atau dimurnikan di lokasi tambang) ke pembeli Tahapan eksplorasi yang lazim dan umum dilakukan adalah dengan berdasarkan pada peta dasar skala 1 : 250.000 – 1 : 100.000 hingga tahap detil dengan skala peta 1 : 2000 – 1 : 5000. Secara umum tahapan eksplorasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Studi Pendahuluan Tahap ini merupakan aktifitas persiapan sebelum melakukan kegiatan dilapangggan yang meliputi studi literature dari hasil penelitian terlebih dahulu terhadap daerah yang akan diteliti, mempelajari konsepkonsep geologi, intrepretasu foto udara maupun citra Landsat dan studi model mineralisasi yang diperkirakan berdasarkan data geologi yang ada, penyiapan peta kerja, peralatan, membuat rencana percontohan dan melakukan proses perizinan dengan instansi terkait. Studi pendahuluan ini akan sangat membantu kelancaran kerja selanjutnya di lapangan. 2. Survey Tinjau (Reconnaissance) Pada tahap ini dilakukan survey peninjauan secara sepintas pada daerah- daerah yang diperkirakan menarik berdasarkan dari data geologi guna mengetahui indikasi mineralisasi di lapangan.Peninjauan langsung di lapangan dengan menlakukan pengamatan terhadap endapan sungai aktif. Skala peta yang dipakai adalah mulai dari 1 : 200.000 – 1 : 100.000.
  • 17. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 Survey tinjau merupakan kegiatan eksplorasi awal yang terdiri dari pemetaan geologi regional pemotretan udara, citra satelit dan mentode survey tidak langsung lainnya untuk mengidentifikasikan daerah-daerah anomaly atau mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengidentifikasikan daerah potensial (prospek) yang diperkirakan mengandung mineraliasi atau cebakan skala regional terutama berdasarkan hasil studi geologi regional dan analisis penginderaan jarak jauh untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.Pada tahapan ini juga dilakukan pekerjaan pemboran. Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah :  Pemetaan geologi dan topografi 1 : 25.000 – 1: 10.000. penyelidikan geologi (eksplorasi) adalah eksplorasi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi yaitu pemetaan geologi, parit uji dan sumur uji. Pada eksplorasi geologi dilakukan pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan contoh yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilan contoh berupa batuan terpilih.  Pembuatan sumur uji  Survey Geofisika : Aeromagnet  Hasi;nya sumber daya emas hipotetik samapai tereka. 3. Prosepksi Umum (General Prospection) Tahapan prospeksi dilakukan untuk mempersempit daerah yg mengandung cebakan mineral yang potensial. Kegiatan penyelidikan dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan percontoh awal, misalnya paritan dan pemboran yang terbatas, studi geokimia dan geofisika, yang tujuannya adalah untuk mengidentifikasi suatu Sumberdaya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resources) yang perkiraan kuantitas dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan di atas. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahapan survai tinjau. Cakupan daerah yang diselidiki sudah lebih kecil dengan skala peta antara 1:50.000 sampai dengan 1:25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan kondisi geologi (jenis batuan/stratigrafi, hubungan stratigrafi, dan struktur geologi yang
  • 18. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 berkembang). Pengambilan conto pada daerah prospek secara alterasi dan mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium, sehingga dapat diketahui kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi. 4. Eksplorasi Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan setelah survey tinjau dan prospeksi. Tujuan tahap eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi dan pemineralan berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral untuk kemudian dapat dilakukan analisa/kajian kemungkinan dilakukannya pengembangan secara ekonomis. Tahapan eksplorasi dibagi dua, yaitu eksplorasi umum dan eksplorasi rinci. Eksplorasi umum rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi, setelah itu dilanjutkan dengan tahap eksplorasi rinci yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan eksplorasi ini adalah :  Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000  Pengambilan conto dan analisis conto  Penyelidikan Geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan serta geometri cebakan mineral. Pada survey ini dilakukan pengukuran Topografi, IP, Geomagnit, Geolistrik.  Pemboran inti  Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur
  • 19. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 Daftar Pustaka Anonim. 2014. Metode dan Proses Penambangan Emas. URL :http://www.alatberat.com/blog/metode-dan-proses-penambangan-emas/. Diakses pada 5 Maret 2015 Ansyari, Isya. 2014. Teknik Pertambangan Emas di masa Modern.URL :http://learnmine.blogspot.com/2013/05/teknik-pertambangan-emas-di-masa- modern.html#axzz3TUYqnzNj. Diakses pada 5 Maret 2015 Öhlander, Jenny. 2005. An investigation of an environmentally benign method for small-scale gold mining in the Philippines. Swesden. Uppsala University https://word.office.live.com http://www.materisma.com/2015/01/sumber-daya-alam-kawasan-asia-tenggara.html http://financerolll.blogspot.com/2014/12/harga.html http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/555027 http://indonesia-tambang.blogspot.com/2012/02/tahapan-kegiatan-eksplorasi-teknik.html http://josephsirait.blogspot.com/2014/02/eksplorasi-tak-langsung-metode.html
  • 20. Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas Tugas Kelompok 2 Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B 2015 Republic of The Philippines Departement of Environtment & Natural resources. 2015. Mining Industry Statistic. Mines & Geosciences Bureau