SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
Manusia Sebagai AnimalManusia Sebagai Animal
EducandumEducandum
Endang Sri Budi Herawati, S.E., M.PdEndang Sri Budi Herawati, S.E., M.Pd
Manusia adalah makhluk yang memerlukan pendidikan
atau “homo educandum”. Manusia dipanggil sebagai homo
educandum karena manusia memerlukan pendidikan dan
harus dididik. Oleh kerana menurut aspek ini manusia
dikategorikan sebagai “animal educabil” yaitu sebangsa
binatang yang dapat dididik, sedangkan binatang selain
manusia hanya dapat dididik melalui latihan sehingga
dapat mengerjakan sesuatu yang sifatnya statis (tidak
berubah).
Manusia
Sebagai
“Homo
Educandum”
Kenapa Manusia perlu
dididik???
Prof. Dr. Hasan Langgulung mengatakan perlu dilihat
dari dua aspek, yaitu dari segi pandangan masyarakat
dan dari segi pandangan individu.
Dari segi pandangan masyarakat, pendidikan merupakan
perisai kebudayaan dari generasi tua kepada generasi
muda agar hidup masyarakat itu kekal berlanjutan.
Dengan kata lain, masyarakat mempunyai nilai-nilai
budaya yang ingin disalurkan dari generasi ke generasi
supaya identitas masyarakat tersebut tetap
terpelihara.
dari segi pandangan individu, pendidikan berarti
pengembangan potensi-potensi yang terpendam dan
tersembunyi. Contohnya, seperti perkembangan potensi
akal, potensi berbahasa, potensi agama dan selainnya.
Potensi-potensi tersebut, haruslah diusahakan dan
dikembangankan dengan sebaik-baiknya agar dapat
dipergunakan dengan sebaik-baiknya pula
.
Dilihat dari kedua sudut pandang di atas, maka
manusia perlu sekali diberi pendidikan, karena
tanpa pendidikan pewarisan kebudayaan dan
pengembangan potensi manusia tak dapat
dilaksanakan dengan sepenuhnya.
Di dalam kitab suci Al-Quran manusia disebut
sebagai ahsana taqwin, yang berarti sebaik-baik
bentuk, dan di antara makhluk Tuhan memang
manusialah yang paling sempurna. Terutama yang
paling penting bagi manusia adalah mempunyai akal.
1.pendidikan merupakan kegiatan khas manusia
2.anak didik (manusia) merupakan komponen
sentral, dalam sistem pendidikan.
3.konsep /pandangan guru tentang hakekat
anak menentukanstrategi praktek
pendidikannya.
4.Pandangn yang benar dan jelas tentang
hakekat anak akan menghindarkan diri dari
ekses /dampak negatif perkembiptek yg pesat
Manusia Sebagai animal
educandum
Mengapa perlu
memahami hakekat
manusia?
Tiga golongan kesalahan
pendidikan
1) Kesalahan-kesalahan tehnis, artinya kesalahan yang
disebabkan oleh kekurangan keterampilan atau
kesalahan dalam cara menerapkan pengertian atau
prinsip-prinsip tertentu.
2) Kesalahan-kesalahan yang bersumber pada struktur
kepribadian perilaku pendidik sendiri.
3) Kesalahan-kesalahan yang sifatnya konseptual,
artinya karena pendidikan kurang mendalami masalah-
masalah yang sifatnya teoritis maka perbuatan
mendidiknya mempunyai akibat-akibat yang tak dapat
dibenarkan.
lapisan perilaku makhluk menurut Kohnstamm
1)Lapisan perilaku (LP) an organis dan organis; dikuasai oleh hukum alam dan hukum sebab
akibat.
2)LP vegetatifatau perilaku nabati : segala proses yang terjadi dalam tubuh untuk memelihara
mekanisme kehidupan jasmaniah, mis: pernapasan, pertukaran zat-zat dalam tubuh yang diambil
dari alam sekitarnya seperti air, mineral, makanan dan lain-lain, mengalami pertumbuhan menjadi
besar, bergerak, berkembang biak dan sebagainya.
3)LP animal atau hewani, merupakan perilaku yang bersifat naluriah dan instingtif misalnya
fenomena adanya nafsu: (makan, seksual, berkelahi atau nafsu mempertahankan diri, menyerang
dan menyesuaikan diri, kesadaran indria(terdapat dalam perilaku hidup binatang dan juga manusia)
4)LP human, perilaku/kemampuan yang hanya terdapat pada kehidupan manusia, tidak dimilki oleh
makhluq lain yang lebih rendah tingkatannya (binatang , tumbuhan dan benda lainnya). (kemauan
untuk menahan hawa nafsu, adanya akal pikiran, kemampuan beroganisasi, bermasyarakat,
berpolitik dan bernegara)
5)LP mutlak(absolut) yaitu perilaku yang mampu mengahayati nilai-nilai religius, nilai-nilai agama,
sehingga dapat berkomunikasi dengan Dzat yang mutlak yang Maha Kuasa atas segala sesuatu,
yaitu nilai-nilai hidup ber-Ketuhanan. Lapisan perilaku ini merupakan lapisan yang tertinggi
• Manusia memiliki kemauan untuk menguasai hawa nafsunya;
• Manusia memiliki kesadaran intelektual dan seni. Manusia dapat mengembangkan
pengetahuan dan teknologi, menjadikan ia berbudaya;
• Manusia memiliki kesadaran diri, sadar akan sifat-sifat yang ada pada dirinya,dapat
instrospeksi;
• Manusia adalah makhluk sosial,berorganisasi, dan bernegara;
• Manusia memiliki bahasa simbolis, baik secara tertulis maupun secara lisan;
• Manusia dapat menyadari nilai-nilai (etika maupun estetika), dapat berbuat sesuai
dengan nilai-nilai tersebut, memiliki kata hati (nurani)
Human Behavior
(perilaku
manusia)
Hakekat manusia terletak pada ciri-ciri / karakteristik pokok yang secara
prinsipal berbeda dengan hewan
Persamaan Manusia dengan hewan, (Henderson 1959) :
•Mempunyai dorongan atau kemampuan untuk hidup dan
melanjutkan kehidupan.
•Merupakan satu kesatuan organisasi biologis yang tersusun
sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
organisme itu secara keseluruhan termasuk pada organisme
speciesnya.
•Memiliki ketergantungan pada lingkungan,.sehingga dapat
menyesuaikan diri bahkan bersatu dengan lingkungannya.
•Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berubah , akibat
interaksi dengan lingkungan.
KEHIDUPAN HEWAN
 Ketika dilahirkan telah memiliki kemampuan siap pakai
 Segera berjalan, menyusu sendiri
 Merupakan makhluk biologis dengan kemampuan insting semata
 Bertindak menurut insting dan tidak bertanggungjawab
 Tidak mengenal etika, estetika dan agama
KEHIDUPAN MANUSIA
 Ketika dilahirkan tidak berdaya sama sekali, sangat memerlukan
bantuan, tanpa bantuan mungkin mati
 Merupakan makhluk bilogis, individual, sosial, memiliki berbagai
potensi yang pada dasarnya terbatas namun dapat terus
dikembangkan
 Bertindak menurut cipta, rasa dan karsa dan umumnya
bertanggungjawab
Mengenal etika. Estetika dan agama
Perbedaan
Manusia dan
Hewan
Zoon Politikon
Homo Sapiens
Animal Rationale
Homo Luden
Homo Faber
Animal Sociale
Animal Simbolicum
Animal Educandum
Animal Educabile
Makhluk Individual
Makhluk Sosial
Makhluk Susila
Makhluk Beragama
Zoon Politikon (Aristoteles), artinya pada dasarnya
manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dan
berkumpul dengan manusia lainnya, merupakan makhluk
yang bermasyarakat.
Implikasinya dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak
mungkin hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhannya tanpa
bantuan orang lain, karena memang manusia diciptakan
Tuhan untuk saling berinteraksi, bermasyarakat,
bersilaturahmi dengan sesama, serta dapat saling tolong
menolong dalam memenuhi kebutuhannya
Homo Sapiens, manusia merupakan makhluk organisme biologis yang mengetahui atau bijaksana.
Implikasinya , bahwa pendidikan hendaknya berlandaskan konsep-konsep antropologis biologis.
Homo Ludens, manusia adalah makhluk yang suka bermain, suka berfantansi.
Implikasinya , bahwa pendidikan hendaknya mampu mengembangkan imajinasi kreatif manusia
dengan dunianya sendiri dengan proses yang menyenangkan
Homo Faber, manusia adalah
makhluk yang dapat membuat
sesuatu/menciptakan sesuatu.
Implikasinya , bahwa
pendidikan harus bisa
mengembangkan aspek
kemampuan , supaya bisa
membuat sesuatu dan
mempergunakannya seoptimal
mungkin.
Animal Sociale,
manusia adalah
makhluk yang suka
berorganisasi dan
bermasyarakat,
saling memerlukan
dan mempengaruhi.
Implikasinya,
pendidikan terjadi
karena manusia dapat
dipengaruhi dan
dapat mempengaruhi
satu sama lain.
Animal Rationale, manusia adalah makhluk yang mempunyai akal pikiran
yang mampu memilih sesuatu menurut pertimbangan akal pikiran dan
kecerdasannya.
Animal Simbolicum (Erust Coasier). Dengan bahasa simbolis manusia
dapat berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, yang dapat
mencatat peristiwa kehidupan sehingga mampu menghasilkan kebudayaan
yang sangat berharga bagi peningkatan kualitas kehidupan.
Animal Educandum (MJ. Langeveld), manusia merupakan makhluk yang
perlu di didik dan dapat dididik (Animal Educable).
kondisi seperti ini,sangat memerlukan bantuan dari orang yang
ada di sekitarnya. Sehingga kita bisa dididik oleh orang yang lebih tua
dari kita / orang yang lebih paham sama pendidikan.
Animal Educabile (M.J. Langeveld), manusia adalah hewan yang dapat
dididik. Dengan mengacu kepada asumsi bahwa manusia akan dapat dididik
diharapkan kita menjadi sabar dan tabah dalam melaksankan pendidikan. 
MANUSIA
•Manusia memerlukan bantuan, pada saat dilahirkan tak berdaya, penuh
ketergantungan
•Masa belajar anak manusia memerlukan waktu yang lama untuk dapat berdiri
sendiri
•Hewan lebih cepat mandiri karena perilakunya dikemudikan oleh instingnya
•Insting merupakan kemampuan psiko-fisis yang diturunkan / pembawaan
•sifat-sifatinsting:
1)Mampu berbuat seuatu yang tersedia tanpa belajar lebih dahulu
2)Perbuatan itu sifanya psiko-fisik, melibatkan aspek jasmani
dan kejiwaan yang paralel
3)Kemampuan itu diperoleh dari pembawaan sejak lahir
Pentingnya
Pendidikan
Pada manusia juga terdapat berbagai insting
•seperti pada bayi adanya insting makan /minum, begitu lahir ke dunia
bayi memiliki insting untuk mengisap setiap apa yang masuk ke mulutnya,
bila mendengar suara keras ia terkejut, Iapun dapat menangis bila
kelaparan
•Pada waktu remaja, menampakkan insting birahi atau insting sex, yaitu
merasa tertarik terhadap lawan jenis, jika ada yang mengganggu ia akan
membela diri, atau menyerang ini insting berkelahi (agresivitas)
•Manusia tidak dapat seluruh hidupnya tergantung kepada instingnya
semata,tetapi harus melalui usaha, perjuangan dan belajar
•pendidikan berusaha mengurangi peranan instink (hewani) dan
mengembangkan peranan pikiran dan akal budi manusia.
Insting
manusia
itu apa
contohnya
ya...
Keberadaan manusia di dunia menimbulkan konsekuensi bahwa manusia harus
mempertahankan eksistensinya/meng-ada-kan dirinya.
bukan berarti menciptakan sesuatu sebagaimana Tuhan mengadakan (menciptakan) sesuatu
dari ketiadaan, melainkan bahwa manusia itu harus merencanakan, berjuang atau berbuat
untuk menjadi siapa dirinya itu.
Eksistensi manusia tiada lain adalah untuk menjadi manusia.To be a man is to become a
man, demikian Karl Jaspers menyatakannya.
Jadi hakikatnya, manusia harus menjadi manusia ideal (manusia yang diharapkan, dicita-
citakan, atau menjadi manusia yang seharusnya)
manusia akan dapat menjadi manusia hanya melalui pendidikan. Implikasinya maka
pendidikan tiada lain adalah humanisasi(upaya memanusiakan manusia).
Harkat dan Martabat Manusia
 Manusia adalah Makhluk paling
indah dan paling tinggi derajatnya,
serta khalifah di muka bumi
 Pengembangan seorang individu
adalah pengembangan Manusia Utuh
(Monodualisme dan monopluralisme)
 Pengembangan Dimensi Manusia
(menurut M.J Langeveld )
Dimensi Sosial, sebagai manusia yang
mendapat julukan makhluk sosial, manusia
bisa hidup bersama dan bergaul dengan
orang lain. Dalam hidup bersosialisasi ini,
kita bisa dipengaruhi dan saling
mempengaruhi.
Dalam pendidikan pun, kita dituntut untuk
bisa bersosialisasi dengan sesama manusia
Dimensi Individual manusia, merupakan satu
kesatuan utuh jasmani dan rohani, satu
kesatuan jiwa dan raga, tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Jadi
merupakan keutuhan pribadi yang tidak
dapat dipecah atau dibagi.
Dampak pengembangannya, kita harus bisa
mandiri, tidak bergantung pada orang lain,
dan bisa bertanggung jawab atas
perlakuannya.
Dimensi Susila, Manusia dapat hidup
dalam kelompok dengan tertib dan lestari.
Untuk itu, manusia harus dibekali
kesadaran dan kemampuan untuk
mengetahui nilai baik dan jahat
Dimensi Agama, dimensi ini mempunyai
karakteristik bahwa manusia adalah
makhluk yang mengakui adanya Tuhan
Yang Maha Kuasa. Manusia akan
berkembang dengan baik apabila dia
dididik dan dibesarkan dalam lingkungan
yang penuh dengan nuansa keagamaan
Pengembangan
Fitrah Manusia
Berkenaan dengan perlunya manusia mendidik diri,
simaklah wejangan Plotinos berikut ini:
(E.F. Schumacher, 1980:77).
“Menyendirilah dan lihat. Dan jika kamu temui dirimu
belum lagi elok, bertindaklah bagaikan pencipta sebuah
patung yang akan diperindah; ia memangkas di sini dan
menorah di sana. Memperingan garis ini dan memurnikan
garis lainnya lagi, hingga sebuah patung yang molek tampil
atas karyanya. Lakukanlah pula seperti itu;…. Janganlah
sekali-kali berhenti memahat patungmu….”
Manusia sebagai animal educandum

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

4 pandangan-ilmiah-dan-filosofis-tentang-manusia1
4 pandangan-ilmiah-dan-filosofis-tentang-manusia14 pandangan-ilmiah-dan-filosofis-tentang-manusia1
4 pandangan-ilmiah-dan-filosofis-tentang-manusia1
Eliezer Lewis
 
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
atone_lotus
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
Shinta Nz
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
KaRen GiNting
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Rima Trianingsih
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Rohman Efendi
 

Mais procurados (20)

4 pandangan-ilmiah-dan-filosofis-tentang-manusia1
4 pandangan-ilmiah-dan-filosofis-tentang-manusia14 pandangan-ilmiah-dan-filosofis-tentang-manusia1
4 pandangan-ilmiah-dan-filosofis-tentang-manusia1
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
Teori Behaviorisme (Psikologi Perkembangan)
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Karakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratisKarakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratis
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan InklusifRisa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
 
permasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikropermasalahan makro dan permasalahan mikro
permasalahan makro dan permasalahan mikro
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikan
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 

Destaque

Pedagogik sebagai ilmu pengetahuan praktis
Pedagogik sebagai ilmu pengetahuan praktisPedagogik sebagai ilmu pengetahuan praktis
Pedagogik sebagai ilmu pengetahuan praktis
Hana Hafifah
 
Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogikKompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik
Dedy EnHa
 
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikanTujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Hana Hafifah
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Mitha Ye Es
 
El hombre un ser en decadencia, Antropología
El hombre un ser en decadencia, AntropologíaEl hombre un ser en decadencia, Antropología
El hombre un ser en decadencia, Antropología
Gretchen Günther
 
Paulo freire dan pemikirannya
Paulo freire dan pemikirannyaPaulo freire dan pemikirannya
Paulo freire dan pemikirannya
Andi Undu
 

Destaque (20)

Konsep dasar pedagogik
Konsep dasar pedagogikKonsep dasar pedagogik
Konsep dasar pedagogik
 
Pedagogik sebagai ilmu pengetahuan praktis
Pedagogik sebagai ilmu pengetahuan praktisPedagogik sebagai ilmu pengetahuan praktis
Pedagogik sebagai ilmu pengetahuan praktis
 
Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogikKompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik
 
Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogikKompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik
 
Tujuan, batas, & kemungkinan pendidikan
Tujuan, batas, & kemungkinan pendidikanTujuan, batas, & kemungkinan pendidikan
Tujuan, batas, & kemungkinan pendidikan
 
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikanTujuan batas dan kemungkinan pendidikan
Tujuan batas dan kemungkinan pendidikan
 
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai IlmuMakalah Pendidikan Sebagai Ilmu
Makalah Pendidikan Sebagai Ilmu
 
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paudPenanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
Penanganan dan upaya pengembangan profesi pendidik paud
 
K7 kpli-interaksi dalam p-p
K7 kpli-interaksi dalam p-pK7 kpli-interaksi dalam p-p
K7 kpli-interaksi dalam p-p
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
Keterampilan Berbicara
Keterampilan BerbicaraKeterampilan Berbicara
Keterampilan Berbicara
 
PENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIK
PENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIKPENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIK
PENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIK
 
El hombre un ser en decadencia, Antropología
El hombre un ser en decadencia, AntropologíaEl hombre un ser en decadencia, Antropología
El hombre un ser en decadencia, Antropología
 
Bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)
Bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)Bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)
Bentuk Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)
 
Modul Inggris KKA-2 KOMPETENSI PEDAGOGIK KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Modul Inggris KKA-2 KOMPETENSI PEDAGOGIK  KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK Modul Inggris KKA-2 KOMPETENSI PEDAGOGIK  KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Modul Inggris KKA-2 KOMPETENSI PEDAGOGIK KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Pedagogi slide
Pedagogi slidePedagogi slide
Pedagogi slide
 
Pengembangan profesi guru
Pengembangan profesi guruPengembangan profesi guru
Pengembangan profesi guru
 
Kewarganegaraan 131125085825-phpapp01
Kewarganegaraan 131125085825-phpapp01Kewarganegaraan 131125085825-phpapp01
Kewarganegaraan 131125085825-phpapp01
 
Paulo freire dan pemikirannya
Paulo freire dan pemikirannyaPaulo freire dan pemikirannya
Paulo freire dan pemikirannya
 

Semelhante a Manusia sebagai animal educandum

Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
1231011994
 
KEL 4 PPT MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCATION.pptx
KEL 4 PPT MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCATION.pptxKEL 4 PPT MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCATION.pptx
KEL 4 PPT MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCATION.pptx
MuhammadHasan637368
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhani
nilarahmadhani
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhani
nellianjelli
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
trisca
 
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptxMANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
srianggriani2
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
NabilaMaulinanm
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slide
mutia123
 
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
MANUSIA DAN PENDIDIKANMANUSIA DAN PENDIDIKAN
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
Istiqomah .
 

Semelhante a Manusia sebagai animal educandum (20)

1.hakekat manusia
1.hakekat manusia1.hakekat manusia
1.hakekat manusia
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikan
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
 
KEL 4 PPT MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCATION.pptx
KEL 4 PPT MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCATION.pptxKEL 4 PPT MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCATION.pptx
KEL 4 PPT MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCATION.pptx
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Manusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptxManusia dan Pendidikan.pptx
Manusia dan Pendidikan.pptx
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikan
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhani
 
P.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhaniP.p bab i created nila rahmadhani
P.p bab i created nila rahmadhani
 
pengantar-pendidikan-1.ppt
pengantar-pendidikan-1.pptpengantar-pendidikan-1.ppt
pengantar-pendidikan-1.ppt
 
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
Filosofi manusia filsafat ppt rizki nf 029
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
 
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptxMANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slide
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
MANUSIA DAN PENDIDIKANMANUSIA DAN PENDIDIKAN
MANUSIA DAN PENDIDIKAN
 

Mais de Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon

Mais de Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon (20)

Etika Profesi_10 uji kompetensi guru
Etika Profesi_10 uji kompetensi guruEtika Profesi_10 uji kompetensi guru
Etika Profesi_10 uji kompetensi guru
 
Etika Profesi_9 sertifikasi guru
Etika Profesi_9 sertifikasi guruEtika Profesi_9 sertifikasi guru
Etika Profesi_9 sertifikasi guru
 
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullahEtika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
Etika Profesi_8 metode dan teknik mengajar ala rasulullah
 
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guruEtika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
 
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesianEtika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
 
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaranEtika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
Etika Profesi_5 peran guru dalam pembelajaran
 
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
Etika Profesi_keterampilan dasar guru (8 ket das gur)
 
Etika Profesi_3 kompetensi guru
Etika Profesi_3 kompetensi guruEtika Profesi_3 kompetensi guru
Etika Profesi_3 kompetensi guru
 
Etika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesi
Etika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesiEtika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesi
Etika Profesi_2 karakteristik dan ciri profesi
 
Mata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesi
Mata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesiMata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesi
Mata Kuliah Etika Profesi_konsep dasar profesi
 
Sosiologi, pendidikan, bimbingan & interelasinya
Sosiologi, pendidikan, bimbingan & interelasinyaSosiologi, pendidikan, bimbingan & interelasinya
Sosiologi, pendidikan, bimbingan & interelasinya
 
Kedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konseling
Kedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konselingKedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konseling
Kedudukan sosiologi dalam bimbingan dan konseling
 
Adm kurikulum & guru
Adm kurikulum & guruAdm kurikulum & guru
Adm kurikulum & guru
 
Adm personil sekolah & kesiswaan
Adm personil sekolah & kesiswaanAdm personil sekolah & kesiswaan
Adm personil sekolah & kesiswaan
 
Kualitas pribadi konselor pdf
Kualitas pribadi konselor pdfKualitas pribadi konselor pdf
Kualitas pribadi konselor pdf
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swot
 
Daya pembeda & tingkat kesukaran
Daya pembeda & tingkat kesukaranDaya pembeda & tingkat kesukaran
Daya pembeda & tingkat kesukaran
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Pendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didikPendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didik
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

Manusia sebagai animal educandum

  • 1. Manusia Sebagai AnimalManusia Sebagai Animal EducandumEducandum Endang Sri Budi Herawati, S.E., M.PdEndang Sri Budi Herawati, S.E., M.Pd
  • 2. Manusia adalah makhluk yang memerlukan pendidikan atau “homo educandum”. Manusia dipanggil sebagai homo educandum karena manusia memerlukan pendidikan dan harus dididik. Oleh kerana menurut aspek ini manusia dikategorikan sebagai “animal educabil” yaitu sebangsa binatang yang dapat dididik, sedangkan binatang selain manusia hanya dapat dididik melalui latihan sehingga dapat mengerjakan sesuatu yang sifatnya statis (tidak berubah). Manusia Sebagai “Homo Educandum”
  • 3. Kenapa Manusia perlu dididik??? Prof. Dr. Hasan Langgulung mengatakan perlu dilihat dari dua aspek, yaitu dari segi pandangan masyarakat dan dari segi pandangan individu. Dari segi pandangan masyarakat, pendidikan merupakan perisai kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda agar hidup masyarakat itu kekal berlanjutan. Dengan kata lain, masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dari generasi ke generasi supaya identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara. dari segi pandangan individu, pendidikan berarti pengembangan potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi. Contohnya, seperti perkembangan potensi akal, potensi berbahasa, potensi agama dan selainnya. Potensi-potensi tersebut, haruslah diusahakan dan dikembangankan dengan sebaik-baiknya agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya pula .
  • 4. Dilihat dari kedua sudut pandang di atas, maka manusia perlu sekali diberi pendidikan, karena tanpa pendidikan pewarisan kebudayaan dan pengembangan potensi manusia tak dapat dilaksanakan dengan sepenuhnya. Di dalam kitab suci Al-Quran manusia disebut sebagai ahsana taqwin, yang berarti sebaik-baik bentuk, dan di antara makhluk Tuhan memang manusialah yang paling sempurna. Terutama yang paling penting bagi manusia adalah mempunyai akal.
  • 5. 1.pendidikan merupakan kegiatan khas manusia 2.anak didik (manusia) merupakan komponen sentral, dalam sistem pendidikan. 3.konsep /pandangan guru tentang hakekat anak menentukanstrategi praktek pendidikannya. 4.Pandangn yang benar dan jelas tentang hakekat anak akan menghindarkan diri dari ekses /dampak negatif perkembiptek yg pesat Manusia Sebagai animal educandum Mengapa perlu memahami hakekat manusia?
  • 6. Tiga golongan kesalahan pendidikan 1) Kesalahan-kesalahan tehnis, artinya kesalahan yang disebabkan oleh kekurangan keterampilan atau kesalahan dalam cara menerapkan pengertian atau prinsip-prinsip tertentu. 2) Kesalahan-kesalahan yang bersumber pada struktur kepribadian perilaku pendidik sendiri. 3) Kesalahan-kesalahan yang sifatnya konseptual, artinya karena pendidikan kurang mendalami masalah- masalah yang sifatnya teoritis maka perbuatan mendidiknya mempunyai akibat-akibat yang tak dapat dibenarkan.
  • 7. lapisan perilaku makhluk menurut Kohnstamm 1)Lapisan perilaku (LP) an organis dan organis; dikuasai oleh hukum alam dan hukum sebab akibat. 2)LP vegetatifatau perilaku nabati : segala proses yang terjadi dalam tubuh untuk memelihara mekanisme kehidupan jasmaniah, mis: pernapasan, pertukaran zat-zat dalam tubuh yang diambil dari alam sekitarnya seperti air, mineral, makanan dan lain-lain, mengalami pertumbuhan menjadi besar, bergerak, berkembang biak dan sebagainya. 3)LP animal atau hewani, merupakan perilaku yang bersifat naluriah dan instingtif misalnya fenomena adanya nafsu: (makan, seksual, berkelahi atau nafsu mempertahankan diri, menyerang dan menyesuaikan diri, kesadaran indria(terdapat dalam perilaku hidup binatang dan juga manusia) 4)LP human, perilaku/kemampuan yang hanya terdapat pada kehidupan manusia, tidak dimilki oleh makhluq lain yang lebih rendah tingkatannya (binatang , tumbuhan dan benda lainnya). (kemauan untuk menahan hawa nafsu, adanya akal pikiran, kemampuan beroganisasi, bermasyarakat, berpolitik dan bernegara) 5)LP mutlak(absolut) yaitu perilaku yang mampu mengahayati nilai-nilai religius, nilai-nilai agama, sehingga dapat berkomunikasi dengan Dzat yang mutlak yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, yaitu nilai-nilai hidup ber-Ketuhanan. Lapisan perilaku ini merupakan lapisan yang tertinggi
  • 8. • Manusia memiliki kemauan untuk menguasai hawa nafsunya; • Manusia memiliki kesadaran intelektual dan seni. Manusia dapat mengembangkan pengetahuan dan teknologi, menjadikan ia berbudaya; • Manusia memiliki kesadaran diri, sadar akan sifat-sifat yang ada pada dirinya,dapat instrospeksi; • Manusia adalah makhluk sosial,berorganisasi, dan bernegara; • Manusia memiliki bahasa simbolis, baik secara tertulis maupun secara lisan; • Manusia dapat menyadari nilai-nilai (etika maupun estetika), dapat berbuat sesuai dengan nilai-nilai tersebut, memiliki kata hati (nurani) Human Behavior (perilaku manusia)
  • 9. Hakekat manusia terletak pada ciri-ciri / karakteristik pokok yang secara prinsipal berbeda dengan hewan Persamaan Manusia dengan hewan, (Henderson 1959) : •Mempunyai dorongan atau kemampuan untuk hidup dan melanjutkan kehidupan. •Merupakan satu kesatuan organisasi biologis yang tersusun sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan organisme itu secara keseluruhan termasuk pada organisme speciesnya. •Memiliki ketergantungan pada lingkungan,.sehingga dapat menyesuaikan diri bahkan bersatu dengan lingkungannya. •Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berubah , akibat interaksi dengan lingkungan.
  • 10. KEHIDUPAN HEWAN  Ketika dilahirkan telah memiliki kemampuan siap pakai  Segera berjalan, menyusu sendiri  Merupakan makhluk biologis dengan kemampuan insting semata  Bertindak menurut insting dan tidak bertanggungjawab  Tidak mengenal etika, estetika dan agama KEHIDUPAN MANUSIA  Ketika dilahirkan tidak berdaya sama sekali, sangat memerlukan bantuan, tanpa bantuan mungkin mati  Merupakan makhluk bilogis, individual, sosial, memiliki berbagai potensi yang pada dasarnya terbatas namun dapat terus dikembangkan  Bertindak menurut cipta, rasa dan karsa dan umumnya bertanggungjawab Mengenal etika. Estetika dan agama Perbedaan Manusia dan Hewan
  • 11. Zoon Politikon Homo Sapiens Animal Rationale Homo Luden Homo Faber Animal Sociale Animal Simbolicum Animal Educandum Animal Educabile Makhluk Individual Makhluk Sosial Makhluk Susila Makhluk Beragama
  • 12. Zoon Politikon (Aristoteles), artinya pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul dengan manusia lainnya, merupakan makhluk yang bermasyarakat. Implikasinya dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak mungkin hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan orang lain, karena memang manusia diciptakan Tuhan untuk saling berinteraksi, bermasyarakat, bersilaturahmi dengan sesama, serta dapat saling tolong menolong dalam memenuhi kebutuhannya Homo Sapiens, manusia merupakan makhluk organisme biologis yang mengetahui atau bijaksana. Implikasinya , bahwa pendidikan hendaknya berlandaskan konsep-konsep antropologis biologis. Homo Ludens, manusia adalah makhluk yang suka bermain, suka berfantansi. Implikasinya , bahwa pendidikan hendaknya mampu mengembangkan imajinasi kreatif manusia dengan dunianya sendiri dengan proses yang menyenangkan Homo Faber, manusia adalah makhluk yang dapat membuat sesuatu/menciptakan sesuatu. Implikasinya , bahwa pendidikan harus bisa mengembangkan aspek kemampuan , supaya bisa membuat sesuatu dan mempergunakannya seoptimal mungkin.
  • 13. Animal Sociale, manusia adalah makhluk yang suka berorganisasi dan bermasyarakat, saling memerlukan dan mempengaruhi. Implikasinya, pendidikan terjadi karena manusia dapat dipengaruhi dan dapat mempengaruhi satu sama lain. Animal Rationale, manusia adalah makhluk yang mempunyai akal pikiran yang mampu memilih sesuatu menurut pertimbangan akal pikiran dan kecerdasannya. Animal Simbolicum (Erust Coasier). Dengan bahasa simbolis manusia dapat berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan, yang dapat mencatat peristiwa kehidupan sehingga mampu menghasilkan kebudayaan yang sangat berharga bagi peningkatan kualitas kehidupan. Animal Educandum (MJ. Langeveld), manusia merupakan makhluk yang perlu di didik dan dapat dididik (Animal Educable). kondisi seperti ini,sangat memerlukan bantuan dari orang yang ada di sekitarnya. Sehingga kita bisa dididik oleh orang yang lebih tua dari kita / orang yang lebih paham sama pendidikan. Animal Educabile (M.J. Langeveld), manusia adalah hewan yang dapat dididik. Dengan mengacu kepada asumsi bahwa manusia akan dapat dididik diharapkan kita menjadi sabar dan tabah dalam melaksankan pendidikan.  MANUSIA
  • 14. •Manusia memerlukan bantuan, pada saat dilahirkan tak berdaya, penuh ketergantungan •Masa belajar anak manusia memerlukan waktu yang lama untuk dapat berdiri sendiri •Hewan lebih cepat mandiri karena perilakunya dikemudikan oleh instingnya •Insting merupakan kemampuan psiko-fisis yang diturunkan / pembawaan •sifat-sifatinsting: 1)Mampu berbuat seuatu yang tersedia tanpa belajar lebih dahulu 2)Perbuatan itu sifanya psiko-fisik, melibatkan aspek jasmani dan kejiwaan yang paralel 3)Kemampuan itu diperoleh dari pembawaan sejak lahir Pentingnya Pendidikan
  • 15. Pada manusia juga terdapat berbagai insting •seperti pada bayi adanya insting makan /minum, begitu lahir ke dunia bayi memiliki insting untuk mengisap setiap apa yang masuk ke mulutnya, bila mendengar suara keras ia terkejut, Iapun dapat menangis bila kelaparan •Pada waktu remaja, menampakkan insting birahi atau insting sex, yaitu merasa tertarik terhadap lawan jenis, jika ada yang mengganggu ia akan membela diri, atau menyerang ini insting berkelahi (agresivitas) •Manusia tidak dapat seluruh hidupnya tergantung kepada instingnya semata,tetapi harus melalui usaha, perjuangan dan belajar •pendidikan berusaha mengurangi peranan instink (hewani) dan mengembangkan peranan pikiran dan akal budi manusia. Insting manusia itu apa contohnya ya...
  • 16. Keberadaan manusia di dunia menimbulkan konsekuensi bahwa manusia harus mempertahankan eksistensinya/meng-ada-kan dirinya. bukan berarti menciptakan sesuatu sebagaimana Tuhan mengadakan (menciptakan) sesuatu dari ketiadaan, melainkan bahwa manusia itu harus merencanakan, berjuang atau berbuat untuk menjadi siapa dirinya itu. Eksistensi manusia tiada lain adalah untuk menjadi manusia.To be a man is to become a man, demikian Karl Jaspers menyatakannya. Jadi hakikatnya, manusia harus menjadi manusia ideal (manusia yang diharapkan, dicita- citakan, atau menjadi manusia yang seharusnya) manusia akan dapat menjadi manusia hanya melalui pendidikan. Implikasinya maka pendidikan tiada lain adalah humanisasi(upaya memanusiakan manusia).
  • 17. Harkat dan Martabat Manusia  Manusia adalah Makhluk paling indah dan paling tinggi derajatnya, serta khalifah di muka bumi  Pengembangan seorang individu adalah pengembangan Manusia Utuh (Monodualisme dan monopluralisme)  Pengembangan Dimensi Manusia (menurut M.J Langeveld )
  • 18. Dimensi Sosial, sebagai manusia yang mendapat julukan makhluk sosial, manusia bisa hidup bersama dan bergaul dengan orang lain. Dalam hidup bersosialisasi ini, kita bisa dipengaruhi dan saling mempengaruhi. Dalam pendidikan pun, kita dituntut untuk bisa bersosialisasi dengan sesama manusia Dimensi Individual manusia, merupakan satu kesatuan utuh jasmani dan rohani, satu kesatuan jiwa dan raga, tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Jadi merupakan keutuhan pribadi yang tidak dapat dipecah atau dibagi. Dampak pengembangannya, kita harus bisa mandiri, tidak bergantung pada orang lain, dan bisa bertanggung jawab atas perlakuannya. Dimensi Susila, Manusia dapat hidup dalam kelompok dengan tertib dan lestari. Untuk itu, manusia harus dibekali kesadaran dan kemampuan untuk mengetahui nilai baik dan jahat Dimensi Agama, dimensi ini mempunyai karakteristik bahwa manusia adalah makhluk yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia akan berkembang dengan baik apabila dia dididik dan dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan nuansa keagamaan Pengembangan Fitrah Manusia
  • 19. Berkenaan dengan perlunya manusia mendidik diri, simaklah wejangan Plotinos berikut ini: (E.F. Schumacher, 1980:77). “Menyendirilah dan lihat. Dan jika kamu temui dirimu belum lagi elok, bertindaklah bagaikan pencipta sebuah patung yang akan diperindah; ia memangkas di sini dan menorah di sana. Memperingan garis ini dan memurnikan garis lainnya lagi, hingga sebuah patung yang molek tampil atas karyanya. Lakukanlah pula seperti itu;…. Janganlah sekali-kali berhenti memahat patungmu….”