SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 52
Baixar para ler offline
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
                   BUKU 4

         PROSEDUR AKUNTANSI




                    Pokja IV
Evaluasi Pembiayaan & Informasi Keuangan Daerah

 Tim Evaluasi dan Percepatan Pelaksanaan
 Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
BUKU 4 PROSEDUR AKUNTANSI


                              KATA PENGANTAR

     Penerapan otonomi daerah seutuhnya membawa konsekuensi logis berupa
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan
manajemen keuangan yang sehat. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
105 Tahun 2001, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menetapkan
sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah dalam bentuk Peraturan
Daerah. Sistem tersebut sangat diperlukan dalam memenuhi kewajjiban
pemerintah daerah dalam membuat laporan pertanggungjawaban keuangan
daerah yang bersangkutan.

      Dalam buku-2 Pos-Pos Neraca dan Buku-3 Pos-Pos Perhitungan Anggaran
telah disebutkan bahwa pemahaman mengenai pedoman akuntansi pos-pos
tersebut mencakup pengertian dari masing-masing pos neraca, proses
pencatatan dan dokumen terkait, saldo normal (debet atau kredit), jurnal standar
yang berkaitan dengan pos tersebut, pengukuran nilai, dan pengungkapan yang
diperlukan untuk kejelasan dari pos tersebut. Sebagai kelengkapan sistem yang
terintegrasi diperlukan penggambaran bagan arus dokumen sumber (flowchart),
yang akan membantu pemahaman penerapan sistem yang bersangkutan.

      Bagan arus dokumen sumber yang dimaksud meliputi penggambaran
prosedur pencatatan beberapa transaksi yang berkaitan dengan pos-pos
tertentu. Dengan adanya bagan arus tersebut maka diharapkan pelaksana
manajemen keuangan di daerah akan lebih mengerti mengenai penerapan
sistem secara visual. Bagan arus ini juga akan bermanfaat sebagai bimbingan
pada tahap awal penerapan sistem dimana pada umumnya penerapan sistem
komputerasi masih berjalan secara paralel dengan penerapan secara manual.

     Buku-4 Prosedur Akuntansi ini diharapkan akan membantu penerapan
sistem akuntansi keuangan daerah sehingga untuk waktu yang tidak terlalu
lama,     pemerintah   daerah   telah   mampu     menghasilkan       Laporan
Pertanggungjawaban Keuangan. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah menuntut adanya pemahaman utuh dari pelaksana manajemen
keuangan daerah dan adanya penyempurnaan secara terus-menerus dari
instansi yang berkewenangan sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah daerah sebagai bagian dari kepemerintahan yang baik (good
governance) dapat menjadi kenyataan.


                                                              Jakarta, 9 Januari 2002

                                                                        Tim Penyusun




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                        i
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BUKU 4 PROSEDUR AKUNTANSI

                                                     DAFTAR ISI

                                                                                                                     halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

Siklus Keuangan Daerah ............................................................................................. 1

Siklus Keuangan Daerah (Terinci) ............................................................................... 3

Kerangka Umum Sistem Informasi Keuangan Daerah ................................................ 6

Kerangka Umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ............................................... 8

Bagan Arus Prosedur Penyusunan Anggaran ............................................................. 10

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Anggaran (APBD) .................................................... 13

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Alokasi Anggaran..................................................... 15

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pendapatan.............................................................. 17

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK).......... 19

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Belanja Operasional Beban Tetap ........................... 22

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pertanggungjawaban ............................................... 24

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Belanja Modal Beban Tetap..................................... 26

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)......... 28

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Penyertaan Modal Pemerintah/Invest Permanen .... 31

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pencatatan Aset Tetap ............................................ 34

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Penghapusan Aset Tetap ........................................ 36

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pembentukan Dana Cadangan................................ 38

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pencairan Dana Cadangan...................................... 40

Bagan Arus Prosedur Akuntansi Penerimaan Pembiayaan Dari
Penjualan Aset Daerah ................................................................................................ 42

Bagan Arus Prosedur Pelaporan DAU & DAK Ke Menteri Keuangan ......................... 44

Bagan Arus Prosedur Pelaporan APBD ke DPRD....................................................... 46



Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                                                                      ii
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
SIKLUS KEUANGAN DAERAH
                                                (Anggaran)


                                       Penyusunan
                                       Anggaran




Pelaporan                                                                          Penelaahan Otorisasi
(Perhitungan                                                                       Kredit Anggaran
Realisasi Anggaran)




                                                             Penerimaan
                                                             Pendapatan

                      Pembukuan dan
                      Perhitungan
                                                             Pelaksanaan Belanja
                                                             Operasional dan
                                                             Belanja Modal
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                   SIKLUS KEUANGAN DAERAH (ANGGARAN)

1. Siklus keuangan daerah dimulai dengan penyusunan anggaran. Penyusunan
   Anggaran dimulai dengan menganalisis Laporan Pertanggungjawaban tahun
   lalu yang menghasilkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
   (RAPBD). RAPBD akan dibahas dengan DPRD dan menjadi Perda APBD.

2. Untuk merealisasi pelaksanaan APBD, maka dibuat Otorisasi Kredit Anggaran
   (OKA), Lembaran Kerja (LK) dan Petunjuk Operasional (PO) Penyusunan OKA
   ini dilakukan oleh Unit Anggaran dengan Saruan kerja berdasarkan usulan
   OKA, LK dan PO yang disampaikan oleh Satuan Kerja. OKA, LK, dan PO
   selanjutnya disahkan oleh Kepala Unit Anggaran.

3. Satuan Kerja melakukan pemungutan pendapatan dan melakukan penyetoran
   dana ke kas daerah dengan STS dan melakukan realisasi pengeluaran dengan
   SPM . STS dan SPM tersebut akan menjadi dokumen sumber pembukuan
   pendapatan dan belanja.

4. Unit Pembukuan akan menerima dokumen sumber pendapatan dan
   pengeluaran (APBD, OKA, STS, SPM) dan membukukannya secara periodik.
   Pada akhir tahun, Unit Pembukuan membuat Laporan Pertanggungjawaban
   berupa Laporan Perhitungan APBD, Neraca dan Laporan Arus Kas yang
   selanjutnya diserahkan ke Unit Perhitungan Anggaran untuk dianalisis.

5. Unit Perhitumgam Anggaran menganalisis Laporan Pertanggungjawaban dan
   melengkapi Laporan Pertanggungjawaban tersebut dengan Nota Perhitungan
   Anggaran. selanjutnya Laporan Pertanggungjawaban (Laporan Perhitungan
   Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Nota Perhitungan Anggaran)
   disampaikan ke pada Kepala Daerah.

6. Kepala Daerah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban ke DPRD
   sebagai    pertanggungjawaban pelaksanaan   anggaran    Laporan
   Pertanggungjawaban




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     2
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
SIKLUS KEUANGAN DAERAH (TERINCI)

                                              UNIT ANGGARAN DAN UNIT
UNIT PERHITUNGAN       UNIT PEMBUKUAN                                     KAS DAERAH     UNIT PERBENDAHARAAN       SATKER      PANITIA ANGGARAN          DPRD
                                               PENDAPATAN DAERAH


Laporan Perhitungan
 Anggaran, Neraca,                                   Penyusunan                                                Usulan OKA        Rancangan        Rancangan APBD
  Aliran Kas, Nota                                    Anggaran                                                                   APBD
    Perhitungan



                                                     Rancangan
                                                       APBD

                                                                                                                                  Penelaahan
                                                                                                                                                   Pembahasan
                                                                                                                                    RAPBD
                           Lap. Perhitungan                                                                                                         RAPBD dgn
   Perhitungan
                          Anggaran, Neraca,                                                                                                       Panitia Anggaran
    Anggaran                                       APBD
                              Aliran Kas



                                                                                                                                                  APBD
                                                   Pembuatan OKA-                           APBD                OKA
                                                   OKA                                       OKA


                            Buku Besar/
                             Rekening              APBD
                                                     OKA


                                                                       APBD                                      Pelaksanaan
                                                                         OKA                                      anggaran



                                 Pembuku
                                 an
                                                                       STS                 STS                 STS
                                                                         SPP                SPP                 SPP




                                                                        Penerimaan dan        Terbitkan
                                                                        Pembayaran Kas          SPM


                      APBD
                       OKA                                              Buku Kas Umum
                         STS                                            Daerah             STS
                           SPM                                                               SPM
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                     SIKLUS KEUANGAN DAERAH (TERINCI)


1. Unit Anggaran bersama dengan Unit Bina Pendapatan Daerah, melakukan
   penyusunan anggaran dengan melihat masukan baik berupa data keuangan
   tahun sebelumnya (Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, Aliran Kas, dan
   Nota Perhitungan) maupun berupa usulan Otorisasi Kredit Anggaran (OKA)
   dari masing-masing Satuan Kerja.

2. Penyusunan anggaran oleh Unit Keuangan menghasilkan Rancangan
   Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), yang selanjutnya akan
   diserahkan ke Panitia Anggaran yang terdiri dari Badan Perencanaan
   Pembangunan Daerah (Bappeda), Unit Pengawasan Daerah, Unit-unit
   Keuangan, Unit Pembinaan Pendapatan Daerah, Unit Bina Program, Satuan
   Kerja yang bersangkutan, dan Satuan Kerja terkait untuk ditelaah.

3. RAPBD yang telah ditelaah oleh Panitia anggaran selanjutnya dibahas oleh
   Panitia Anggaran dengan DPRD. DPRD lebih lanjut menyetujui RAPBD
   menjadi APBD dan menyerahkannya ke Unit Anggaran dan Unit Pendapatan
   Daerah.

4. Sesudah Pemerintah Daerah mensahkan APBD menjadi Perda APBD, Unit
   Anggaran akan membuat OKA sesudah melakukan pembahasan dengan
   Satuan Kerja yang terkait. OKA-OKA tersebut diserahkan oleh Unit Anggaran
   ke Satuan Kerja yang terkait. Disamping itu Unit Anggaran juga menyerahkan
   APBD dan OKA ke Kas Daerah, Unit perbendaharaan dan Unit Pembukuan.

5. Berdasarkan OKA yang diterima, Satuan Kerja mengajukan Surat Permintaan
   Pembayaran (SPP) untuk realisasi belanja dan Surat Tanda Setoran (STS)
   untuk penyetoran pendapatan ke Unit Perbendaharaan.

6. Unit Perbendaharaan menerima SPP dan melakukan penelitian SPP tersebut
   dengan OKA, Lembar Kerja maupun Petunjuk Operasional yang ada di Unit
   Perbendaharaan dan selanjutnya menerbitkan Surat Pemerintah Membayar,
   Unit perbendaharaan juga mensahkan STS yang diserahkan oleh Satuan Kerja
   dengan mencap STS tersebut. SPM tersebut diserahkan oleh Unit
   Perbendaharaan ke Kas daerah dan Unit Pembukuan.


7. Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan belanja operasional, belanja modal,
   dan penerimaan pendapatan daerah, Kas Daerah melaksanakan kegiatan
   yang berkaitan dengan penerimaan, pendapatan, pengeluaran, dan belanja
   berdasarkan SPM dan STS yang telah disahkan oleh Unit Perbendaharaan.
   Pelaksanaan kegiatan ini dicatat dalam Buku Besar Kas Umum.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     4
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



8. Anggaran dan Realisasi APBD secara keseluruhan akan dibukukan secara
   computerized oleh Unit Pembukuan dan hasilnya dalam bentuk Buku Besar
   Pengeluaran. Pada akhir periode anggaran, sistem akuntansi berbasis
   komputer ini menghasilkan Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, dan Aliran
   Kas.

9. Unit Perhitungan selanjutnya melakukan perhitungan anggaran yang akan
   menghasilkan Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, Aliran Kas, dan Nota
   Perhitungan sebagai wujud Laporan Pertanggungjawaban Keuangan oleh
   pemerintah daerah dalam rangka memenuhi akuntabilitas kinerja instansi
   pemerintah pada khususnya dan akuntabilitas publik pada umumnya.

10. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan diatas akan menjadi umpan balik
    dalam penyusunan anggaran di tahun anggaran berikutnya.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     5
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
KERANGKA UMUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
UNIT PENDAPATAN DAERAH   UNIT-UNIT KEUANGAN            UNIT PERLENGKAPAN   KEPALA DAERAH



        PC                        PC                          PC                 PC




                                              SERVER
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                          KERANGKA UMUM
            SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah mempunyai karakteristik sbb:

1. Centralized Database
   Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah (SIAKD) merupakan sistem
   akuntansi yang berbasis relational database dengan pola database
   tersentralisir (centralized single database) yang dapat diakses oleh seluruh
   unit. Dengan digunakannya centralized single database maka pengelolaan
   database ini lebih mudah karena kesamaan master table referensi selalu
   terjamin dan database selalu dalam kondisi normal. Selain itu penggunaan
   single database ini tidak membutuhkan proses upload dan download karena
   seluruh user terhubung ke database melalui Local Area Network (LAN).
   Dengan centralized single database, maka para user dapat berbagi
   penggunaan data, sehingga untuk data yang sama, user tidak perlu menginput
   kembali. Namun demikian kewenangan user atas suatu data dalam tabel
   dibatasi sesuai dengan tugas pokok user tersebut, sehingga tidak seluruh user
   berhak mengubah record dalam suatu tabel.

2. Distributed Access With Group of Users
   Database Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah tersentralisir di Unit-
   unit Keuangan, namun database ini dapat diakses oleh seluruh user yang
   punya otorisasi. Owner database ini adalah Unit Perbendaharaan, sehingga
   unit ini mempunyai privilege tertinggi. User yang lain diberi hak membaca atau
   mengupdate tabel-tabel tertentu. Misalkan Unit Perlengkapan diberi hak
   membaca tabel SPMU tapi tidak dapat mengupdatenya, namun Biro
   Perlengkapan ini diberi hak membaca dan mengupdate tabel rincian aset
   tetap. Dengan distributed access ini maka Kepala Daerah setiap saat dapat
   memantau perkembangan realisasi APBD.

3. Wide Area Network (WAN) dan Local Area Network (LAN)
   Seluruh user atau pengguna Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah
   terhubung dalam suatu jaringan WAN. WAN merupakan jaringan yang
   menghubungkan antar LAN. Dengan WAN dan LAN ini seluruh user dapat
   mengakses Database SIAKD yang terletak di Server. Untuk kepentingan
   security maka seluruh transfer data antar LAN harus dalam kondisi encrypted.
   Untuk setiap koneksi antar LAN juga digunakan firewall sehingga hanya user
   yang punya otorisasi yang dapat masuk ke sistem.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     7
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
KERANGKA UMUM SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
  SATKER             UNIT PEMBUKUAN DAN UNIT PERHITUNGAN        KEPALA DAERAH



Dokumen             Dokumen
Sumber              Sumber




                           Penjurnalan       Jurnal




                                                      Posting




                                Pelaporan
                                             Buku Besar
                                              Buku
                                              Pembantu




Laporan              Laporan                                      Laporan
Keuangan             Keuangan                                     Keuangan
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



        KERANGKA UMUM SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH


1. Satuan Kerja memberikan dokumen-dokumen sumber (DS) seperti Surat
   Perintah Membayar Uang (SPMU) dan Surat Tanda Setoran (STS) dari
   transaksi keuangannya kepada Unit Keuangan Pemerintah Daerah.

2. Unit Pembukuan dan Unit Perhitungan melakukan pembukuan bulanan DS
   tersebut dengan menggunakan komputer akuntansi (komputer yang telah
   disiapkan untuk keperluan akuntansi) termasuk perangkat lunak (software)
   akuntansi.

3. Dari proses akuntansi tersebut dihasilkan Jurnal yang sekaligus diposting
   kedalam Buku Besar dan Buku Pembantu secara otomatis untuk setiap Satuan
   Kerja.

4. Bila dokumen di atas telah diverifikasi dan benar maka dilanjutkan dengan
   proses komputer untuk pembuatan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ).

5. LPJ dikirimkan kepada Kepala Daerah sebagai pertanggung jawaban Satuan
   Kerja atas pelaksanaan anggaran, satu copy dikirim kepada Satuan Kerja
   yang bersangkutan untuk kebutuhan pertanggungjawaban dan manajemen,
   satu copy untuk arsip Unit Perhitungan.
   LPJ konsolidasi juga harus diberikan kepada Kepala Daerah agar dapat
   mengetahui keseluruhan realiasi APBD pada suatu periode.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     9
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN
SATUAN KERJA         UNIT ANGGARAN          PANITIA ANGGARAN          DPRD    UNIT PERBENDAHARAAN   UNIT PEMBUKUAN



 Propeda               Ptjk Operasional        Draft RAPBD
  Repetada                                                        RAPBD
                          Lembaran Kerja
     Renstra                 Usulan OKA
       Lap. Keu.
       Tahun lalu
                          Rekam dan
                                                Penelaahan       Pembahasan
                       konsolidasi Usulan
                                                Draft RAPBD      RAPBD
                         OKA, LK, PO
  Penyusunan
Usulan OKA, LK,
      PO.
                     OKA Konsolid.
                       OKA Konsolidasi
                                                RAPBD             RAPBD
                                                                   RAPBD


 Ptjk Operasional
    Lembaran Kerja
       Usulan OKA



                        Penyusunan               Perevisian
                        draft RAPBD               RAPBD




                       draft RAPBD             RAPBD Hasil
                            draft RAPBD          RAPBD Hasil   RAPBD Hasil
                                                 Perbaikan     Perbaikan




                                                               Persetujuan
                                                               APBD




                      APBD yg                 APBD yg          APBD yg
                      disetujui               disetujui        disetujui
                                                 APBD yg          APBD yg
                                                 Disetujui        Disetujui


                       Pengesahan
                         APBD




                      APBD




                                                                                  APBD               APBD
                     Bahas & Rekam
                     OKA, LK, PO dgn
                       Sat. Kerja

                                                                                                       Ke Proses
                                                                                                       Akuntansi
LK                                                                                                     Anggaran
  PO                  LK
   OKA                  PO
                         OKA




                                                                               LK                    LK
                                                                                 PO                    PO
                                                                                  OKA                   OKA




                                                                                   Pembuatan             Ke Proses
                                                                                     SKO                 Akuntansi
                                                                                                          Alokasi
                                                                                                         Anggaran




                                                                                  SKO
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                     PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN

1. Untuk menerapkan penyusunan anggaran berdasarkan kinerja yang
   menggambarkan klasifikasi anggaran berdasarkan kegiatan dan fungsi maka
   anggaran harus disusun oleh setiap Satuan Kerja yang mewakili fungsi
   pemerintahan daerah dengan mengacu pada Rencana Strategik (Renstra)
   masing-masing. Renstra ini harus disusun oleh Satuan Kerja dalam koherensi
   dengan Program Pembangunan Jangka Panjang Daerah (Propeda).
   Berdasarkan Renstra, setiap Satuan Kerja menyusun usulan OKA yang
   mencakup OKA Pendapatan (dulu Daftar Isian Pendapatan Daerah), Belanja
   Operasi (dulu mirip dengan Daftar Usulan Kegiatan Daerah), Belanja Modal
   (dulu mirip dengan Daftar Usulan Pembangunan Daerah), usulan Lembaran
   Kerja (LK), Petunjuk Operasional (PO). Jika Pemerintah Daerah masih
   mengeluarkan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (Repetada), maka
   seluruh OKA yang disusun berdasarkan Renstra ini masih harus disesuaikan
   sedapat mungkin dengan Repetada.

2. Setelah usulan OKA, LK dan PO disusun, masing-masing Satuan Kerja
   menyerahkan usulan OKA, LK dan OKA tersebut kepada Unit Anggaran untuk
   dikonsolidasikan menjadi OKA Konsolidasi Pemda secara keseluruhan.
   Pengkonsolidasian OKA oleh Unit Anggaran dimaksudkan tidak saja untuk
   merekam seluruh kegiatan dan dana yang diusulkan oleh masing-masing
   Satuan Kerja, melainkan yang lebih penting adalah untuk meyakinkan apakah
   usulan kegiatan telah sesuai dengan target rencana yang telah ditetapkan
   dalam renstra. Sesudah konsolidasi OKA, Unit Anggaran menyusun Draft
   RAPBD dan menyerahkan ke Panitia Anggaran

3. Panitia Anggaran yang terdiri atas Bappeda, Unit Pengawasan Daerah, Unit-
   unit Keuangan, Unit Perlengkapan, Unit Pembinaan Pendapatan Daerah,
   melakukan penelahaan terhadap Draft RAPBD. Penelaahan anggaran oleh
   Panitia Anggaran ini jauh lebih mendalam dan mencakup pertimbangan yang
   lebih luas seperti kesesuaian dengan Program Pembangunan Nasional
   (Propenas), Repetada, prediksi pendapatan daerah, evaluasi teknis
   pelaksanaan, dukungan kelembagaan dan sumber daya manusia, dan
   keselarasan antar regional serta arah pembangunan nasional.

4. Hasil penelaahan oleh Panitia Anggaran berupa RAPBD diserahkan ke DPRD
   kepada Unit Anggaran untuk dibahas secara bersama antara Panitia Anggaran
   dnegan DPRD. Jika ada unsur-unsur dalam RAPBD yang perlu diperbaiki
   maka Panitia Anggaran memperbaiki RAPBD tersebut. Hasil perbaikan
   tersebut dibahas lagi untuk disetujui DPRD menjadi APBD. APBD yang telah
   disetujui oleh DPRD diserahkan ke Unit Anggaran.

5. APBD selanjutnya disahkan oleh Pemerintah. APBD yang telah disahkan
   didistribusikan ke Unit Perbendaharaan sebagai acuan dalam penerbitan



Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     11
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



   SPMU, Unit Pembukuan sebagai dokumen sumber untuk pembukuan APBD,
   dan Arsip di Unit Anggaran.

6. Setelah APBD disahkan oleh pemerintah, Unit Anggaran melakukan
   pembahasan Otorisasi Kredit Anggaran, Lembaran Kerja, dan Petunjuk
   Operasi dengan Satuan Kerja. Selanjutnya OKA, LK, dan PO yang telah
   disetujui didistribusikan ke Satuan Kerja untuk pengajuan SPP, Unit
   Perbendaharaan untuk penerbitan SPMU, Unit Pembukuan sebagai dokumen
   sumber pembukuan alokasi anggaran dan satu Arsip di Unit Anggaran.

7. Berdasarkan OKA, PO, dan LK Unit Perbendaharaan menyusun Surat
   Keputusan Otorisasi dalam rangka pengendalian Kas Daerah.

8. Berdasarkan APBD Unit Pembukuan melakukan proses akuntansi anggaran.
   Sedangkan OKA, PO, dan LK digunakan oleh Unit Pembukuan sebagai dasar
   melakukan proses Akuntansi Alokasi Anggaran.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     12
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                              PROSEDUR AKUNTANSI ANGGARAN (APBD)
          UNIT PEMBUKUAN                        KEPALA DAERAH          SATUAN KERJA


           APBD




           Posting


           Cetak DTP




            DTP


         Bandingkan DTP
         dengan APBD




                          Tidak
            Benar?



             Ya


          Pelaporan
          Keuangan



         Cek
         Kebenaran
         Proses PPK




                           Tidak
           Benar?



             Ya

         Cetak
         Laporan
         Keuangan



         Lap. Keuangan
           Lap. Keuangan
              Lap. Keuangan


                                                     Lap. Keuangan         Lap. Keuangan




Catatan: Laporan keuangan hanya menyangkut informasi anggaran (APBD)
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                      PROSEDUR AKUNTANSI ANGGARAN


1. Berdasarkan Peraturan Daerah tentang APBD, Unit Pembukuan akan
   memposting jurnal penganggaran. Data APBD sudah terdapat dalam sistem
   komputer yang merupakan hasil perekaman unit anggaran pada saat
   membahas dan mengesahkan APBD. Proses posting ini dilakukan secara
   komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data APBD. Di sini, jurnal
   anggaran akan mencakup sekaligus jurnal estimasi pendapatan, apropriasi,
   pembentukan cadangan, dan penerimaan pembiayaan dan saldo anggaran
   lebih. Posting ini kemudian dicetak dalam bentuk Daftar Transaksi dan Posting
   (DTP).

2. Untuk meyakinkan kebenaran hasil posting, data DTP kemudian dibandingkan
   dengan APBD. Jika ada kesalahan, maka proses posting diulang kembali
   sampai menghasilkan DTP yang sesuai dengan APBD.

3. Setelah DTP untuk APBD benar, dilakukan proses pembuatan Laporan
   Pertanggungjawaban. Dalam proses ini dihasilkan lembar pengontrol yang
   berfungsi sebagai alat untuk mengecek kebenaran proses pembuatan
   pelaporan keuangan.

4. Jika lembar kontrol menunjukkan angka yang tidak sesuai, maka proses
   pelaporan keuangan diulang sampai proses pelaporan keuangan benar. Jika
   proses pelaporan keuangan sudah benar, maka Unit Pembukuan mencetak
   Laporan Pertanggungjawaban. Laporan Pertanggungjawaban yang dihasilkan
   untuk sementara hanya berisi data anggaran (APBD).

5. Laporan Pertanggungjawaban yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke
   Kepala Daerah dan Satuan Kerja.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     14
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                               PROSEDUR AKUNTANSI ALOKASI ANGGARAN
                         UNIT PEMBUKUAN                              KEPALA DAERAH   SATUAN KERJA

           OKA




           Posting


          Cetak DTP




            DTP


         Bandingkan DTP
         dengan OKA



 Tidak
            Benar?
                                      Pelaporan
                                      Keuangan
             Ya

                                     Cek Kebenaran
            Akhir          Tidak     Proses PPK
            Tahun?


             Ya


                                                          Tidak
         Posting                          Benar?
         Penutupan


                                            Ya

                           Tidak
           Benar?                     Cetak Laporan
                                       Keuangan



                    Ya

                                   Lap. Keuangan
                                     Lap. Keuangan
                                          Lap. Keuangan



                                                                  Lap. Keuangan      Lap. Keuangan




Catatan: Laporan keuangan hanya berisi data alokasi anggaran
           ke masing-masing satuan kerja.
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                    PROSEDUR ALOKASI ANGGARAN (OKA)


1. Berdasarkan dokumen sumber Otorisasi Kredit Anggaran, Unit Pembukuan
   memposting jurnal penganggaran. Data OKA sudah terdapat dalam sistem
   komputer yang merupakan hasil perekaman unit anggaran pada saat
   membahas dan mengesahkan OKA. Proses posting ini dilakukan secara
   komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data OKA. Posting ini
   kemudian dicetak dalam bentuk Daftar Transaksi dan Posting (DTP).

2. Untuk meyakinkan kebenaran hasil posting, data DTP kemudian dibandingkan
   dengan OKA. Jika ada kesalahan, maka proses posting diulang kembali
   sampai menghasilkan DTP yang sesuai dengan OKA.

3. Setelah DTP untuk OKA benar, dilakukan proses pembuatan Laporan
   Pertanggungjawaban. Dalam proses ini dihasilkan lembar pengontrol yang
   berfungsi sebagai alat untuk mengecek kebenaran proses pembuatan
   pelaporan keuangan.

4. Jika lembar kontrol menunjukkan angka yang tidak sesuai, maka proses
   pelaporan keuangan diulang sampai proses pelaporan keuangan benar. Jika
   proses pelaporan keuangan sudah benar, maka Unit Pembukuan mencetak
   Laporan Pertanggungjawaban. Laporan Pertanggungjawaban yang dihasilkan
   untuk sementara hanya berisi data alokasi anggaran (OKA).

5. Laporan Pertanggungjawaban yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke
   Kepala Daerah dan Satuan Kerja.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     16
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                           PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATAN



SATUAN KERJA/PENYETOR   UNIT PERBENDAHARAAN                  UNIT PEMBUKUAN




    Surat Tanda            Surat Tanda                           STS
    Setoran                Setoran




                          Pengesahan STS




    STS yang                Surat Setoran
    disahkan                   STS yang                           Posting
                               disahkan                           Bulanan



                           Perekaman STS
                                                                  Cetak DTP



                            STS
                                                                    DTP
                              Rekap STS



                                                                  Bandingkan
                                                                  DTP dan STS




                                                                       Benar?               Koreksi
                                                                                 Tidak




                                                                         Ya




                                                                  Pelaporan
                                                                  Keuangan



                                                                 Cek Kebenaran
                                                                 Proses PPK



                                                                                    Tidak
                                                                       Benar?




                                                                         Ya


                                                                 Cetak Laporan
                                                                 Keuangan


 Lap. Keuangan                                                   Lap. Keuangan
                                                                   Lap. Keuangan
                                                                    Lap. Keuangan




                                                           Kirim ke Kepala
                                                           Daerah
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                     PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATAN


1. Satuan Kerja atau Penyetor setelah melakukan pembayaran ke rekening Kas
   Negara dan mendapat bukti setoran yaitu Surat Tanda Setoran (STS)
   menyampaikan STS tersebut ke Unit Perbendaharaan.

2. Unit Perbendaharaan selanjutnya mengesahkan STS dengan memberi tera
   ke STS tersebut. Unit Perbendaharaan selanjutnya merekam STS tersebut ke
   dalam tabel STS dalam database, selanjutnya dibuat rekap STS. Satu
   tembusan STS diserahkan ke Unit Pembukuan dan satu tembusan disimpan
   sebagai arsip.

3. Unit Pembukuan mengarsipkan STS yang diterima dari Unit Perbendaharaan.
   Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data STS yang sudah
   terdapat dalam tabel STS divalidasi. Proses posting ini dilakukan secara
   komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data STS. Dengan proses
   posting ini maka data STS yang terdapat dalam tabel STS divalidasi akan
   dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel posting rule yang tersedia
   dalam database. Setelah dilakukan posting, selanjutnya dilakukan pencetakan
   DTP. Selanjutnya DTP diteliti kebenarannya dan dibandingkan dengan STS.
   Jika tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan
   dengan proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran
   proses pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam
   lembar pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan
   diulang. Jika sudah benar maka LK dicetak. Selanjutnya didistribusikan ke
   Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     18
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                     PROSEDUR PENERIMAAN PERHITUNGAN FIHAK KETIGA (PFK)
                           UNIT PERBENDAHARAAN &
     KAS DAERAH                                          UNIT PEMBUKUAN    FIHAK KE TIGA
                                UNIT VERIFIKASI


                                 SPP
                                  Daftar Gaji &
                                  Potongan PFK




  SPM                           Ikuti Prosedur Belanja




Lakukan Pembayaran
& Pungut Potongan




  SPM                            SPM                     SPM
   Nota Kredit                    Nota Kredit             Nota Kredit
                                   Daftar Gaji &           Daftar Gaji &
                                   Potongan PFK            Potongan PFK




                                                         Ikuti Prosedur
                                                         Pembukuan &
                                                         Pelaporan




                                                           Lap. Keuangan
                                                            Lap. PFK         Lap. PFK
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                        PROSEDUR AKUNTANSI
              PENERIMAAN PERHITUNGAN FIHAK KETIGA (PFK)

1. Berdasarkan daftar gaji dan daftar potongan PFK, Unit Perbendaharaan akan
   menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP). SPP akan direkam ke dalam
   Database dan hasil perekaman tersebut akan dicetak. Hasil cetakan beserta
   SPP akan dikirim ke Unit Verifikasi.

2. Unit Verifikasi melakukan verifikasi berkaitan dengan kebenaran materiil dan
   formal SPP, serta kebenaran hasil rekaman dengan SPP. Jika Unit Verifikasi
   menemukan ketidak benaran materiil dan formal di SPP, atau ketidak sesuaian
   hasil rekaman dengan SPP maka Unit Verifikasi mengirimkan SPP beserta
   Hasil rekamannya ke Unit Perbendaharaan, yang selanjutnya akan
   memperbaikinya kemudian mengirimkannya kembali ke Unit Verifikasi.
   Jika tidak ditemukan kesalahan, maka Unit Verifikasi akan membuat lembar
   disposisi yang berisikan bahwa SPP dan Hasil rekaman SPP sudah benar
   sehingga Unit Perbendaharaan sudah bisa mencetak SPM. SPP, hasil
   rekaman SPP dan Lembar Disposisi akan dikirim ke Unit Perbendaharaan.

3. Unit Perbendaharaan akan menerima kembali SPP, hasil rekaman SPP dan
   Disposisi Pencetakan SPM. Berdasarkan disposisi tersebut, Unit
   Perbendaharaan akan mencetak SPMU 3 (tiga) lembar. SPMU akan dikirim ke
   Kas daerah, Unit Pembukuan, dan arsip di Unit Perbendaharaan.

4. Berdasarkan SPMU yang diterima, Kas Daerah akan mentransfer dana ke
   rekening Pihak Ketiga dan membuat 3 (tiga) lembar Nota Transfer sebagai
   bukti transfer. Nota Transfer beserta SPMU akan dikirim ke Unit
   Perbendaharaan, dan Nota Transfer akan diarsip di Kas Daerah.

5. Unit Perbendaharaan akan melakukan verifikasi terhadap Nota Transfer dan
   SPMU yang diterima dari Kas Daerah untuk meneliti kebenaran apakah
   transfer yang dilakukan oleh Kas Daerah telah sesuai dengan SPM yang
   diterbitkan. Jika terjadi ketidaksesuaian, maka Unit Perbendaharaan akan
   mengirimkannya kembali ke Kas Daerah, jika benar maka Nota Transfer dan
   SPMU dikirim ke Unit Pembukuan.

6. Berdasarkan SPMU dan Nota Tranfer yang diterima dari Unit Perbendaharaan,
   Unit Pembukuan mengarsipkan sementara sampai semua dokumen untuk
   bulan transaksi yang sama terkumpul. Selanjutnya DS tersebut diproses dan
   diposting dengan menggunakan data hasil perekaman Unit Perbendaharaan
   dari database.

7. Dari posting tersebut akan dicetak DTP. DTP tersebut akan diverifikasi dengan
   membandingkan DTP dengan DS (SPMU, STS, dll.). Jika dari hasil verifikasi
   ditemukan ada ketidaksesuaian antara DTP dan DS maka akan dilakukan



Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     20
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



   proses posting dan pencetakan DTP kembali. Jika DTP sudah sesuai dengan
   dokumen sumbernya akan dilakukan proses pembuatan LPJ.

8. Proses pembuatan LPJ dilakukan dengan menggunakan data dari database
   yang sama. Dari hasil proses pembuatan LPJ akan tercetak lembar pengontrol
   yang akan diverifikasi untuk menguji kebenaran proses komputer dalam
   membuat LPJ. Jika dari hasil verifikasi lembar pengontrol ditemukan kesalahan
   proses pembuatan LPJ maka proses pembuatan LPJ diulang kembali sampai
   proses pembuatan LPJ benar.

9. Jika proses pembuatan LPJ sudah benar maka LPJ akan dicetak. LPJ terdiri
   dari laporan perhitungan, neraca, laporan arus kas dan laporan PFK. LPJ akan
   dikirim ke Pihak Ketiga, Kas Daerah, Kepala Daerah, dan arsip.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     21
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                                            PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA OPERASIONAL BEBAN TETAP


 SATUAN KERJA                          UNIT PERBENDAHARAAN                   UNIT VERIFIKASI                            UNIT PEMBUKUAN


Menerima Bukti
pendukung dari
   rekanan


 SPP                      SPP                        SPP                              SPP                          SPMU
  Bukti                    Bukti                      Bukti                            Bukti
  Pendukung                Pendukung                  Pendukung                          Printout
                                                                                         Rekaman


                         Teliti                  Perekaman &                          Verifikasi SPP
                         Kelengkapan             Cetak Hasil                        dengan SKO, Bukti
                                                                                     Pendukung dan
                                                                                         Printout
                                                     SPP
                                                      Bukti
                                                                                                                   Posting
                                                        Printout
                                                                                                                   Bulanan
                                                        Rekaman
                 Tidak
                             Leng
                             kap?      Ya                                                Benar?
                                                                            Tidak


                                                                                                                   Cetak DTP
                                               SPP                                         Ya
                                                Bukti Pendukung
                                                 Printout Rekaman
                                                                                     Disposisi                       DTP
                                                     Disposisi
                                                                                     Cetak SPMU


                                                                                                                 Bandingkan DTP
                                                                                                                 dan SPMU
                                                                                     SPP
                                                                                       Bukti Pendukung
                                                      Cetak SPMU
                                                                                         Printout Rekaman

                                                                                           Disposisi                   Benar?                Koreksi
                                                                                                                                  Tidak




                                                                                                                          Ya
                                                 SPM
                                                  SPM
                                                   SPM
                                                                                                                   Pelaporan
                                                                                                                   Keuangan



                                                                                                                  Cek Kebenaran
                                                                                                                  Proses PPK
SPM



                                                                                                                       Benar?
                                                                                                                                     Tidak




                                                                                                                        Ya


                                                                                                                  Cetak Laporan
                                                                                                                  Keuangan


Lap. Keuangan                                                                                                     Lap. Keuangan
                                                                                                                    Lap. Keuangan
                                                                                                                     Lap. Keuangan




                                                                                                            Kirim ke Kepala
                                                                                                            Daerah
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                          PROSEDUR AKUNTANSI
                    BELANJA OPERASIONAL BEBAN TETAP

1. Berdasarkan bukti-bukti pendukung yang diterima dari rekanan, Satuan Kerja
   mengajukan SPP ke Unit Perbendaharaan disertai dengan bukti pendukung
   antara lain faktur pembelian dan bukti pendukung lainnya.
2. Unit Perbendaharaan pertama meneliti kelengkapan dokumen SPP dan bukti
   pendukung. Bila tidak lengkap maka berkas tersebut dikembalikan ke Satuan
   Kerja. Bila sudah lengkap maka berkas SPP tersebut disampaikan ke petugas
   Perekaman untuk direkam ke dalam tabel SPP dalam database, selanjutnya
   dibuat printout rekaman dan dilampirkan ke berkas SPP. Berkas tersebut
   selanjutnya disampaikan ke Unit Verifikasi.
3. Unit Verifikasi meneliti kebenaran perekaman SPP yaitu membandingkan
   antara SPP dengan printout rekaman. Jika terdapat kesalahan dikembalikan ke
   petugas perekaman. Jika sudah benar Unit Verifikasi meneliti kebenaran
   hukum SPP dan bukti pendukungnya. Selanjutnya meneliti kesesuaian SPP
   dengan SKO yang dapat dilakukan dengan membandingkan data SPP yang
   sudah direkam dengan data SKO yang sudah ada dalam database. Jika tidak
   sesuai maka dikembalikan ke Unit Perbendaharaan. Jika sudah sesuai maka
   Unit Verifikasi dengan menggunakan menu komputer menyetujui SPP yang
   secara otomatis komputer merekam data SPP ke dalam tabel SPMU dan
   mencetak lembar disposisi cetak SPMU. Berkas SPP, dokumen pendukung,
   printout rekaman, dan lembar disposisi cetak SPMU ke Unit Perbendaharaan.
4. Unit Perbendaharaan setelah menerima berkas dari Unit Verifikasi
   selanjutnya mencetak SPMU berdasarkan data yang sekarang sudah terdapat
   di tabel SPMU. Unit Perbendaharaan tidak dapat mengisi atau mengubah tabel
   SPMU. Wewenang tersebut hanya diberikan kepada Unit Verifikasi. Unit
   Perbendaharaan diberi hak membaca tabel tersebut sehingga unit ini dapat
   mencetak SPMU. SPMU tersebut selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja,
   Unit Pembukuan, dan Arsip.
5. Unit Pembukuan mengarsipkan SPMU yang diterima dari Unit
   Perbendaharaan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data
   SPMU yang sudah terdapat dalam tabel SPMU. Proses posting ini dilakukan
   secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data SPMU. Dengan
   proses posting ini maka data SPMU yang terdapat dalam tabel SPMU akan
   dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel posting rule yang tersedia
   dalam database. Setelah dilakukan posting, selanjutnya dilakukan pencetakan
   DTP dan DTP diteliti kebenarannya dan dibandingkan dengan SPMU. Jika
   tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan dengan
   proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses
   pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam lembar
   pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan diulang. Jika
   sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja,
   Kepala Daerah, dan Arsip.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     23
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                                             PROSEDUR AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN UUDP (SPJ)
SATUAN KERJA                       UNIT PERBENDAHARAAN                        UNIT VERIFIKASI                       UNIT PEMBUKUAN


 Menerima faktur
  dari Rekanan



                       Faktur                     Faktur                           Faktur                     SPJ Sah
    Faktur               SPJ                        SPJ                              SPJ
                                                                                        Printout
                                                                                        Rekaman



   Buat SPJ        Teliti Kelengkapan            Perekaman &                       Verifikasi SPJ
                                                 Cetak Hasil                       dengan Faktur,
                                                                                   Buku UUDP,
                                                                                   Printout rekaman
                                                   Faktur
                                                     SPJ
                                                        Printout                                               Posting
                                                        Rekaman                                                Bulanan
   SPJ                 Lengkap?
                                        Ya
                                                                                         Benar?
                                                                           Tidak

                                                                                                               Cetak DTP
                         Tidak
   Faktur                                       Faktur                                     Ya
     SPJ                                          SPJ
                                                     Printout
                                                                                   Disposisi Penge-              DTP
                                                       Disposisi
                                                                                   sahan Sisa UUDP


                                                                                                               Bandingkan
                                                                                                               DTP dan SPM
                                                                                     Faktur
                                                                                       SPJ
                                                    Sahkan SPJ                            Printout
                                                                                            Disposisi
                                                                                                                   Benar?             Koreksi
                                                                                                                              Tidak




                                                                                                                     Ya
                                                 SPJ Sah
                                                   SPJ Sah
                                                      SPJ Sah
                                                                                                               Pelaporan
                                                        SPJ Sah                                                Keuangan



                                                                                    Dikirim ke Unit          Cek Kebenaran
                                                                                    Perlengkapan             Proses PPK


SPJ Sah

                                                                                                                   Benar?     Tidak




                                                                                                                       Ya


                                                                                                              Cetak Laporan
                                                                                                              Keuangan


Lap. Keuangan                                                                                                 Lap. Keuangan
                                                                                                                Lap. Keuangan
                                                                                                                 Lap. Keuangan




                                                                                                        Kirim ke Kepala
                                                                                                        Daerah
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                          PROSEDUR AKUNTANSI
                     PERTANGGUNGJAWABAN UUDP (SPJ)

1. Berdasarkan bukti pengeluaran yang diterima dari rekanan antara lain berupa
   faktur, Satuan Kerja mengajukan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) ke Unit
   Perbendaharaan yang disertai dengan bukti pendukung.
2. Unit Perbendaharaan pertama meneliti kelengkapan dokumen SPJ, faktur,
   dan bukti pendukung lainnya. Bila tidak lengkap maka berkas tersebut
   dikembalikan ke Satuan Kerja. Bila sudah lengkap maka berkas SPJ tersebut
   disampaikan ke petugas Perekaman untuk direkam ke dalam tabel SPJ dalam
   database, selanjutnya dibuat printout rekaman dan dilampirkan ke berkas SPJ.
   Berkas tersebut selanjutnya disampaikan ke Unit Verifikasi.
3. Unit Verifikasi meneliti kebenaran perekaman SPJ yaitu membandingkan
   antara SPJ dengan printout rekaman. Jika terdapat kesalahan dikembalikan ke
   petugas perekaman. Jika sudah benar Unit Verifikasi meneliti kebenaran
   hukum SPJ, Faktur, dan bukti pendukungnya. Selanjutnya meneliti kesesuaian
   SPJ dengan SKO dan SPM Beban Sementaranya. Verifikasi ini dapat
   dilakukan dengan membandingkan data SPJ yang sudah direkam dengan data
   SKO dan data SPM Beban Sementara yang sudah ada dalam database. Jika
   tidak sesuai maka dikembalikan ke Unit Perbendaharaan. Jika sudah sesuai
   maka Unit Verifikasi dengan menggunakan menu komputer menyetujui SPJ
   yang secara otomatis komputer merekam data SPJ ke dalam tabel SPJ
   divalidasi dan mencetak lembar disposisi cetak SPJ Sah. Berkas SPJ, Faktur,
   dokumen pendukung, printout rekaman, dan lembar disposisi cetak SPJ ke
   Unit Perbendaharaan.
4. Unit Perbendaharaan setelah menerima berkas dari Unit Verifikasi
   selanjutnya mensahkan SPJ berdasarkan data yang sekarang sudah terdapat
   di tabel SPJ divalidasi. Unit Perbendaharaan tidak dapat mengisi atau
   mengubah tabel SPJ divalidasi. Wewenang tersebut hanya diberikan kepada
   Unit Verifikasi. Unit Perbendaharaan diberi hak membaca tabel tersebut
   sehingga unit ini dapat mensahkan SPJ. SPJ tersebut selanjutnya
   didistribusikan ke Satuan Kerja, Unit Pembukuan, dan Arsip.
5. Unit Pembukuan mengarsipkan SPJ Sah yang diterima dari Unit
   Perbendaharaan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data
   SPJ yang sudah terdapat dalam tabel SPJ divalidasi. Proses posting ini
   dilakukan secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data SPJ.
   Dengan proses posting ini maka data SPJ yang terdapat dalam tabel SPJ
   divalidasi akan dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel posting rule
   yang tersedia dalam database. Setelah dilakukan posting, selanjutnya
   dilakukan pencetakan DTP, DTP diteliti kebenarannya dan dibandingkan
   dengan SPJ Sah. Jika tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar,
   maka dilanjutkan dengan proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan
   cek kebenaran proses pelaporan keuangan dengan membandingkan data
   yang dicetak dalam lembar pengontrol. Jika belum benar, maka proses
   pelaporan keuangan diulang. Jika sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya
   didistribusikan ke Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip.


Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     25
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                                             PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA MODAL BEBAN TETAP
REKANAN     SATUAN KERJA                    UNIT PERBENDAHARAAN                       UNIT VERIFIKASI                       PEMBUKUAN


                                                                                       Faktur
                             Faktur                      Faktur                          BASTB                      SPM
                                                           BASTB                            SPP
                               BASTB
                                  SPP                         SPP                             Printout
Faktur          Faktur                                                                        Rekaman


                             Teliti                    Perekaman &                         Verifikasi SPP
                             Kelengkapan               Cetak Hasil                         dengan SKO,
             Buat Berita                                                                   BAST & Faktur
             Acara Serah
                                                       Faktur
             Terima Barang
                                                         BASTB
                                                            SPP                                                     Posting
                                                              Printout                                              Bulanan
             BASTB              Leng-kap?
                                             Ya               Rekaman
                                                                              Tidak
                                                                                              Benar?

                                                                                                                    Cetak DTP
                                 Tidak
             Buat SPP                                                                           Ya



                                                                                           Disposisi Cetak            DTP
                                                                                           SPM


             Faktur
                                                                                                                    Bandingkan
               BASTB                               Faktur                                Faktur
                                                                                                                    DTP dan SPM
                  SPP                                BASTB                                 BASTB
                                                        SPP                                   SPP
                                                          Printout                              Printout
                                                           Disposisi                             Disposisi
                                                                                                                        Benar?             Koreksi
                                                                                                                                   Tidak




                                                                                                                          Ya




                                                           Cetak SPM                                                Pelaporan
                                                                                                                    Keuangan



                                                                                                                   Cek Kebenaran
                                                                                                                   Proses PPK


          SPM                                        SPM

                                                         SPM                                                            Benar?
                                                                                                                                   Tidak
                                                           SPM

                                                                                                                          Ya


                                                                                                                   Cetak Laporan
                                                                                                                   Keuangan


          Lap. Keuangan                                                                                            Lap. Keuangan
                                                                                                                     Lap. Keuangan
                                                                                                                       Lap. Keuangan




                                                                                                             Kirim ke Kepala
                                                                                                             Daerah
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



          PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA MODAL BEBAN TETAP

1. Rekanan mengirimkan barang disertai Faktur Tagihan ke Satuan Kerja.
2. Satuan Kerja setelah menerima barang membuat Berita Acara Serah Terima
   Barang (BASTB). Setelah BASTB ditandatangani, Satuan Kerja membuat
   SPP. Selanjutnya mengajukan SPP, Faktur, BASTB dan bukti pendukung
   lainnya ke Unit Perbendaharaan.
3. Unit Perbendaharaan pertama meneliti kelengkapan dokumen SPP, faktur,
   BASTB dan bukti pendukung. Bila tidak lengkap maka berkas tersebut
   dikembalikan ke Satuan Kerja. Bila sudah lengkap maka berkas SPP tersebut
   disampaikan ke petugas Perekaman untuk direkam ke dalam tabel SPP dalam
   database, selanjutnya dibuat printout rekaman dan dilampirkan ke berkas SPP.
   Berkas tersebut selanjutnya disampaikan ke Unit Verifikasi.
4. Unit Verifikasi meneliti kebenaran perekaman SPP yaitu membandingkan
   antara SPP dengan printout rekaman. Jika terdapat kesalahan dikembalikan ke
   petugas perekaman. Jika sudah benar Unit Verifikasi meneliti kebenaran
   hukum SPP, Faktur, BASTB dan bukti pendukungnya. Selanjutnya meneliti
   kesesuaian SPP dengan SKO yang dapat dilakukan dengan membandingkan
   data SPP yang sudah direkam dengan data SKO yang sudah ada dalam
   database. Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke Unit Perbendaharaan. Jika
   sudah sesuai maka Unit Verifikasi dengan menggunakan menu komputer
   menyetujui SPP yang secara otomatis komputer merekam data SPP ke dalam
   tabel SPMU dan mencetak lembar disposisi cetak SPMU. Berkas SPP, Faktur,
   BASTB, dokumen pendukung, printout rekaman, dan lembar disposisi cetak
   SPMU ke Unit Perbendaharaan.
5. Unit Perbendaharaan setelah menerima berkas dari Unit Verifikasi
   selanjutnya mencetak SPMU berdasarkan data yang sekarang sudah terdapat
   di tabel SPMU. Unit Perbendaharaan tidak dapat mengisi atau mengubah tabel
   SPMU. Wewenang tersebut hanya diberikan kepada Unit Verifikasi. Unit
   Perbendaharaan diberi hak membaca tabel tersebut sehingga unit ini dapat
   mencetak SPMU. SPMU tersebut selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja,
   Unit Pembukuan, dan Arsip.
6. Unit Pembukuan mengarsipkan SPMU yang diterima dari Unit
   Perbendaharaan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data
   SPMU yang sudah terdapat dalam tabel SPMU. Proses posting ini dilakukan
   secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data SPMU. Dengan
   proses posting ini maka data SPMU yang terdapat dalam tabel SPMU akan
   dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel posting rule yang tersedia
   dalam database. Setelah dilakukan posting, selanjutnya dilakukan pencetakan
   DTP. Selanjutnya DTP diteliti kebenarannya dan dibandingkan dengan SPMU.
   Jika tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan
   dengan proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran
   proses pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam
   lembar pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan
   diulang. Jika sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya didistribusikan ke
   Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip.


Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     27
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                         PROSEDUR PENGELUARAN PERHITUNGAN FIHAK KETIGA (PFK)
                                             Jumlah PFK yang harus ditransfer
    KAS DAERAH       UNIT PERBENDAHARAAN                   UNIT VERIFIKASI      UNIT PEMBUKUAN           PIHAK KE TIGA



 SPMU                     Rekapitulasi PFK                                      Rekapitulasi PFK
                           SPMU                                                  SPMU
                                                                                  Nota Transfer




                      SPMU
Proses Transfer Ke      Nota Transfer                         SPMU              Ikuti Proses Pembukuan
Pihak Ketiga                                                   Nota Transfer    & Pelaporan Keuangan




 SPMU                                                       Verifikasi             Lap. Keuangan         Lap. PFK
  Nota Transfer                                                                      Lap. PFK
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                       PROSEDUR AKUNTANSI
             PENGELUARAN PERHITUNGAN FIHAK KETIGA (PFK)


1. Berdasarkan rekapitulasi PFK, Unit Perbendaharaan akan menerbitkan SPP.
   SPP akan direkam ke dalam Database dan hasil perekaman tersebut akan
   dicetak. Hasil cetakan beserta SPP akan dikirim ke Unit Verifikasi.

2. Unit Verifikasi melakukan verifikasi berkaitan dengan kebenaran materiil dan
   formal SPP, serta kebenaran hasil rekaman dengan SPP. Jika Unit Verifikasi
   menemukan ketidak benaran materiil dan formal di SPP, atau ketidaksesuaian
   hasil rekaman dengan SPP maka Unit Verifikasi mengirimkan SPP beserta
   hasil rekamannya ke Unit Perbendaharaan. Unit Perbendaharaan akan
   memperbaikinya kemudian mengirimkannya kembali ke Unit Verifikasi.
   Jika tidak ditemukan kesalahan, maka Unit Verifikasi akan membuat lembar
   disposisi yang berisikan bahwa SPP dan Hasil rekaman SPP sudah benar
   sehingga Unit Perbendaharaan sudah bisa mencetak SPM. SPP, Hasil
   Rekaman SPP dan Lembar Disposisi akan dikirim ke Unit Perbendaharaan.

3. Unit Perbendaharaan akan menerima kembali SPP, hasil rekaman SPP dan
   Disposisi Pencetakan SPM. Berdasarkan disposisi tersebut, Unit
   Perbendaharaan akan mencetak SPMU 3 (tiga) lembar. SPMU akan dikirim ke
   Kas daerah dan arsip di Unit Perbendaharaan.

4. Berdasarkan SPMU yang diterima, Kas Daerah akan mentransfer dana ke
   Pihak Ketiga dan membuat 3 (tiga) lembar Nota Transfer sebagai bukti
   transfer. Nota transfer beserta SPMU akan dikirim ke Unit Perbendaharaan,
   dan Nota Transfer akan dikirim ke Pihak Ketiga dan arsip di Kas Daerah.

5. Unit Perbendaharaan akan melakukan verifikasi terhadap Nota Transfer dan
   SPMU yang diterima dari Kas Daerah untuk meneliti kebenaran apakah
   transfer dan yang dilakukan oleh Kas Daerah telah sesuai dengan SPM yang
   diterbitkan. Jika terjadi ketidaksesuaian, maka Unit Perbendaharaan akan
   mengirimkannya kembali ke Kas Daerah, jika benar maka Nota Transfer dan
   SPMU dikirim ke Unit Pembukuan.

6. Berdasarkan SPMU dan Nota Transfer yang diterima dari Unit
   Perbendaharaan, Unit Pembukuan mengarsipkan sementara sampai semua
   dokumen untuk bulan transaksi yang sama terkumpul. Selanjutnya DS tersebut
   diproses dan diposting dengan menggunakan data hasil perekaman Unit
   Perbendaharaan dari database.

7. Dari posting tersebut akan dicetak DTP. DTP tersebut akan diverifikasi dengan
   membandingkan DTP dengan DS (SPMU, STS, dll.). Jika dari hasil verifikasi
   ditemukan ada ketidaksesuaian antara DTP dan DS maka akan dilakukan



Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     29
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



   proses posting dan pencetakan DTP kembali. Jika DTP sudah sesuai dengan
   dokumen sumbernya akan dilakukan proses pembuatan LPJ.

8. Proses pembuatan LPJ dilakukan dengan menggunakan data dari database
   yang sama. Dari hasil proses pembuatan LPJ akan tercetak lembar pengontrol
   yang akan diverifikasi untuk menguji kebenaran proses komputer dalam
   membuat LPJ. Jika dari hasil verifikasi lembar pengontrol ditemukan kesalahan
   proses pembuatan LPJ maka proses pembuatan LPJ diulang kembali sampai
   proses pembuatan LPJ benar.

9. Jika proses pembuatan LPJ sudah benar maka LPJ akan dicetak. LPJ terdiri
   dari Laporan Perhitungan, Neraca, Laporan Arus Kas dan Laporan PFK. LPJ
   akan dikirim ke Pihak Ketiga, Kas Daerah, Kepala Daerah, dan arsip.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     30
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                                           PROSEDUR PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH/INVESTASI PERMANEN
 BUMD/PERUSAHAAN             KAS DAERAH         UNIT PERBENDAHARAAN     UNIT VERIFIKASI                   UNIT PEMBUKUAN     SEKDA/KEPALA DAERAH


 MoU PMP                                                                                                                       MoU PMP

                                                  OKA Belanja
                                                  Modal
                                                   Rencana PMP
                                                     MoU PMP
                                                                      SPP                                                      SPP
 SPMU
                                                                        OKA Belanja                                             OKA Belanja
   MoU PMP                                                                                                                      Modal
                                                                        Modal
                                                                         Rencana PMP                                              Rencana PMP
                                                   Siapkan& Rekam
                                                   SPP                       MoU PMP                                                 MoU PMP

 Teliti untuk Proses
 Pencairan
                                                 SPP                   Verifikasi, Disposisi
                                                                       cetak SPM setelah
                                                  OKA Belanja
                                                                       persetujuan Kepala                                       Teliti untuk
                                                  Modal
                                                                       Daerah                                                   Persetujuan
                                                    Rencana PMP
                                                     MoU PMP




                        SPMU                   SPP                                                     SPMU
                                                OKA Belanja                                              Nota Transfer
                                                Modal
                                                                                                           Bukti PMP 2
                                                  Rencana PMP
                                                   MoU PMP




 Nota Transfer         Teliti, siapkan              Cetak SPMU
                       Nota Transfer


                                                                                                       Posting Bulanan &
                                                     SPMU                                              Cetak DTP



Siapkan Bukti                                                                                          Daftar Transaksi &
PMP                      SPMU                     SPMU                SPMU
                                                                                                       Posting
                           Nota Transfer            Nota Transfer       Nota Transfer
                                                      Bukti PMP            Bukti PMP


                                                                                                       Bandingkan DTP dan
                                                                                                       SPMU, Nota Transfer
Bukti PMP

 Nota Transfer
                                                                                               Tidak




                                                                       Verifikasi                             Ya
                                                                       Keabsahan PMP
                                                                                                       Proses Pelaporan
                                                                                                       Bulanan




                                                                                                        Lembar Pengontrol




                                                                                                   Cek Kebenaran Proses
                                                                                                   Pembuatan Lap.
                                                                                                   Keuangan, bila benar
                                                                                                   cetak laporan




                                                                                                        Laporan PMP
                                                                                                                               Laporan PMP
                                                                                                          Laporan
                                                                                                                                 Laporan
                                                                                                          Keuangan
                                                                                                                                 Keuangan
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                       PROSEDUR AKUNTANSI
          PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH/INVESTASI PERMANEN


1. Kepala Daerah/Setda berdasarkan Rencana Penyertaan Modal Pemerintah
   (Rencana PMP) yang telah disetujui dalam APBD membuat Memorandum of
   Understanding Penyertaan Modal Pemerintah (MoU PMP) dengan Badan
   Usaha Milik Daerah (BUMD)/Perusahaan dimana pemerintah daerah akan
   melakukan penyertaan atau investasi permanen.

2. Berdasarkan MoU PMP yang telah disepakati, Unit Perbendaharaan
   menyiapkan proses pencairannya berdasarkan Otorisasi Kredit Anggaran
   Belanja Modal (OKA Belanja Modal) dan Rencana PMP. Menyiapkan dan
   merekam SPP dalam komputer akuntansi.

3. Unit Perbendaharaan menyerahkan MoU PMP, Rencana PMP, OKA Belanja
   Modal dan SPP kepada Unit Verifikasi.

4. Unit Verifikasi melakukan verifikasi untuk kebenaran formal dan material
   PMP, bila memenuhi persyaratan membuat Disposisi kepada Unit
   Perbendaharaan untuk membuat SPMU, mengirimkan Mou PMP, Rencana
   PMP, OKA Belanja Modal dan SPP kepada Kepala Daerah/Setda.

5. Kepala Daerah/Setda meneliti kesesuaian dokumen-dokumen tersebut
   dengan MoU PMP yang dimilikinya untuk memberi persetujuan dalam lembar
   disposisi dan mengirimkan dokumen-dokumen tersebut kepada Unit
   Perbendaharaan.

6. Berdasarkan Mou PMP, Rencana PMP, OKA Belanja Modal dan SPP yang
   telah didisposisi persetujuan Kepala Daerah/Setda, Unit Perbendaharaan
   mencetak SPMU dan mengirimkan SPMU (bila perlu disertai foto copy MoU
   PMP) kepada BUMD/Perusahaan yang dimaksud.

7. BUMD/Perusahaan meneliti kesesuaian SPMU dengan persyaratan dalam
   MoU PMP untuk proses pencairan SPMU. Bila telah sesuai kesepakatan
   mengajukan SPMU kepada Kas Daerah.

8. Kas Daerah meneliti keabsahan SPMU, menyiapkan Nota Transfer dan
   mentransfer dana tersebut ke rekening BUMD/Perusahaan yang
   bersangkutan. Mengirimkan copy SPMU dan Nota Transfer kepada Unit
   Perbendaharaan, dan menyimpan satu copy untuk arsip.

9. Berdasarkan Nota Transfer dari Kas Daerah, BUMD/Perusahaan membuat
   Bukti PMP dan menyerahkan 2 (dua) rangkap Bukti PMP kepada Pemerintah
   Daerah melalui Unit Perbendaharaan dan menyimpan satu copy untuk arsip.



Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     32
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



10. Unit Perbendaharaan menerima copy SPMU dan Nota Transfer dari Kas
    Daerah, menerima dua copy Bukti PMP dari BUMD/Perusahaan, meneruskan
    dokumen-dokumen tersebut kepada Unit Verfikasi dan mengarsipkan satu
    copy Bukti PMP.

11. Unit Verifikasi melakukan verifikasi untuk meyakini keabsahan/legalitas Unit
    PMP, bila telah sesuai menyerahkannya kepada Unit Pembukuan.

12. Unit Pembukuan menerima SPMU, Nota Transfer dan Bukti PMP, menyimpan
    sementara untuk posting bulanan. Pada akhir bulan memposting transaksi
    tersebut dan mencetak DTP.

13. Unit Pembukuan memverikasi kebenaran DTP dengan membandingkannya
    dengan SPMU dan Nota Transfer, bila belum benar lakukan kembali proses
    posting bulanan, bila telah sesuai lakukan proses pelaporan bulanan.

14. Unit Pembukuan mengecek kebenaran proses pelaporan bulanan dari data
    Lembar Pengontrol, bila telah benar cetak LPJ dan Laporan PMP.

15. Unit Keuangan melalui Kepala Unit Keuangan menyerahkan LPJ dan Laporan
    PMP kepada Kepala Daerah/Setda, dan mengarsipkan satu copy.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     33
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                         PROSEDUR AKUNTANSI PENCATATAN ASET TETAP
    SATUAN KERJA                     UNIT PERLENGKAPAN                  UNIT PEMBUKUAN

Prosedur Belanja Modal
     Beban Tetap




BAST
  Faktur                                                     SPPA
                                                               Faktur
                                     SPPA
                                      Faktur                    BAST
                                       BAST

 Siapkan SPPA



                                     Cek Kebenaran
  BAST                               SPPA dg BAST,
    Faktur                           Faktur dg BAST
     SPPA
                                                                 Posting
                                                                 Bulanan

                                          Benar?
                         Tidak


                                                                 Cetak DTP
                                               Ya



                                                                   DTP
                                      Perekaman &
                                      Cetak Hasil


                                                               Bandingkan DTP
                                                               dan SPPA
                                       Printout
                                       Rekaman

                                                                    Benar?                 Koreksi
                                                                                Tidak



                                      Cek kebenaran
                                      Perekaman
                                                                        Ya




                                                                 Pelaporan
                                                                 Keuangan
                                           Benar?
                             Tidak

                                                                Lembar
                                                                Pengontrol
                                               Ya


                                      Pelaporan BM/KN
                                                               Cek Kebenaran
                                                               Proses PPK




                                                                     Benar?
 Laporan BM/KN                        Laporan BM/KN                                Tidak

                                         SPPA
                                          Faktur                        Ya
                                            BAST
                                                               Cetak Laporan
                                                               Keuangan



 Lap. Keuangan                                                 Lap. Keuangan
                                                                 Lap. Keuangan
                                                                   Lap. Keuangan




                                                          Kirim ke Kepala
                                                          Daerah
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



             PROSEDUR AKUNTANSI PENCATATAN ASET TETAP


1. Satuan Kerja setelah sebagaimana telah diuraikan dalam prosedur akuntansi
   belanja modal beban tetap, membuat BASTB yang disertai faktur. Selain itu
   sebagaimana telah diuraikan dalam prosedur penghapusan aset tetap Satuan
   Kerja menerima Berita Acara Penghapusan Barang Milik/Kekayaan Negara
   (BAPBM/KN). Berdasarkan dokumen tersebut, Satuan Kerja membuat Surat
   Pemberitahuan Pencatatan Aset (SPPA). Selanjutnya SPPA dilampiri BASTB,
   Faktur, BAPBM/KN disampaikan ke Unit Perlengkapan.

2. Unit Perlengkapan pertama meneliti kelengkapan dokumen dengan
   membandingkan SPPA dengan BASTB, dan BAPBM/KN. Selanjutnya
   membandingkan faktur dan BASTB. Jika belum benar dikembalikan ke Satuan
   Kerja. Jika sudah benar dilakukan perekaman rincian aset tetap sampai ke
   sub-sub kelompok aset tetap ke dalam tabel aset dalam database. Selanjutnya
   dicetak hasil perekaman, untuk dilakukan pengecekan kebenaran perekaman.
   Jika perekaman belum benar, maka dilakukan perbaikan perekaman. Jika
   sudah benar, dilakukan proses pelaporan Barang Milik/Kekayaan Negara
   (BM/KN). Laporan BM/KN adalah laporan mengenai aset tetap yang bukan
   merupakan bagian dari Laporan Pertanggungjawaban. Laporan BM/KN antara
   lain berupa Buku Inventaris, Laporan Mutasi Barang Triwulan, dan Laporan
   Tahunan Inventaris. Laporan BM/KN didistribusikan ke Satuan Kerja dan Arsip.
   SPPA, Faktur, BASTB, dan BAPBM/KN disampaikan ke Unit Pembukuan.

3. Unit Pembukuan mengarsipkan berkas pencatatan aset yang diterima dari
   Unit Perlengkapan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data
   aset yang sudah terdapat dalam tabel aset. Proses posting ini dilakukan
   secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data aset. Dengan
   proses posting ini maka data aset yang terdapat dalam tabel aset akan dicopy
   ke dalam tabel buku besar sesuai tabel posting rule yang tersedia dalam
   database. Setelah dilakukan posting, selanjutnya dilakukan pencetakan DTP.
   Selanjutnya DTP diteliti kebenarannya dan dibandingkan dengan SPPA. Jika
   tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan dengan
   proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses
   pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam lembar
   pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan diulang. Jika
   sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja,
   Kepala Daerah dan Arsip.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                     35
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                    PROSEDUR PENGHAPUSAN ASET TETAP
  SATUAN KERJA        UNIT PERLENGKAPAN                           SETDA/KEPALA DAERAH

   SPH BM/KN                                                       SPH BM/KN



                             SPH BM/KN                  Laporan
                                                        BM/KN


                                                                   SPH BM/KN
                         Lakukan penelitian                          Laporan Hasil Penelitian
                         sesuai dengan Aturan                          Konsep BA
                         Penghapusan Aset                              Penghapusan
                         Tetap, Cek Phisik bila
                         perlu

                                                                  Teliti & Persetujuan
                         SPH BM/KN
                           Laporan Hasil Penelitian
                             Konsep BA
                             Penghapusan
                                                                  SPH BM/KN
                                                                   Laporan Hasil Penelitian
                                                                     Konsep BA
                                                                     Penghapusan
  SPH BM/KN                 SPH BM/KN
   Konsep BA                 Laporan Hasil Penelitian
   Penghapusan                 Konsep BA
                               Penghapusan




Tandatangan BA             SPH BM/KN
Penghapusan                 Konsep BA
                            Penghapusan




                        BA ditandatangani oleh
                        pihak-pihak terkait




  BA                        BA
  Penghapusan               Penghapusan



BA ditandatangani
oleh pimpinan
Satker terkait


 SPPA                      SPPA




                         Lanjut Ke Bagan
                         Arus Akuntansi
                         Aset Tetap
BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI



                    PROSEDUR PENGHAPUSAN ASET TETAP


1. Bila terdapat aset tetap yang rusak berat, berlebih atau tidak akan digunakan
   lagi, Satuan Kerja mengajukan Surat Permohonan Penghapusan Barang
   Milik/Kekayaan Negara (SPH BM/KN) kepada Kepala Daerah/Sekretaris
   Daerah (Setda) sesuai dengan batasan wewenang penghapusan barang yang
   berlaku.

2. Kepala Daerah/Setda           mendisposisikan       SPH     BM/KN        kepada   Unit
   Perlengkapan.

3. Unit Perlengkapan meneliti kesesuaian SPH BM/KN dengan Peraturan
   Penghapusan Aset Tetap dan Laporan BM/KN Satuan Kerja yang
   bersangkutan yang ada di Unit Perlengkapan. Unit Perlengkapan dapat
   melakukan cek phisik barang tersebut sesuai ketentuan penghapusan.

4. Berdasarkan hasil penelitian, Unit Keuangan membuat Laporan Hasil
   Penelitian dan Konsep BAPBM/KN, mengajukan Konsep BAPBM/KN, Laporan
   Hasil Penelitian dan SPH BM/KN kepada Kepala Daerah/Setda.

5. Kepala Daerah/Setda meneliti dan memberikan persetujuan penghapusan
   dan mengembalikan dokumen-dokumen tersebut kepada Unit Perlengkapan.

6. Unit Perlengkapan mengirimkan Konsep Berita Acara (BA) Penghapusan dan
   foto copy SPH BM/KN kepada Satuan Kerja, mengarsipkan SPH BM/KN asli
   dan Laporan Hasil Penelitian.

7. Pimpinan Satuan Kerja menandatangani                   Konsep      BAPBM/KN       dan
   mengembalikannya kepada Unit Perlengkapan.

8. Unit Perlengkapan menerima Konsep BAPBM/KN dan sesuai prosedur yang
   berlaku untuk barang yang dihapus meminta tanda tangan pihak-pihak terkait
   untuk keabsahan BA.

9. Unit Perlengkapan mengirimkan satu copy BAPBM/KN kepada Satuan Kerja
   untuk dibuat Surat Permintaan Pencatatan Aset (SPPA), dalam hal ini
   penghapusan barang dari pembukuan.

10. Satuan Kerja mengirimkan SPPA kepada Unit Perlengkapan untuk diproses
    lebih lanjut sesuai dengan proses pencatatan aset tetap.




Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah:                         37
Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
BAGAN ARUS
                                  PROSEDUR AKUNTANSI PEMBENTUKAN DANA CADANGAN
KAS DAERAH            UNIT PERBENDAHARAAN                   UNIT VERIFIKASI                        UNIT PEMBUKUAN

                APBD                   Siapkan SPP                 SPP
                                                                    Printout              SPM
                 PERDA
                 Cadangan                                           Rekaman                  Nota Transfer

                                        SPP


                                                                  Verifikasi SPP
                                       Perekaman &                dengan SKO,
                                       Cetak Hasil                Printout



                                         SPP
                                          Printout                                            Posting
                                          Rekaman                                             Bulanan

                                                                      Benar?
                                                         Tidak


                                                                                              Cetak DTP
                                                                        Ya
                            SPP
                             Printout Rekaman

                                Disposisi                         Disposisi                     DTP
                                                                  Cetak SPM


                                                                                              Bandingkan
                                                                  SPP                         DTP dan SPM
                                                                   Printout Rekaman
                                  Cetak SPM
                                                                     Disposisi

                                                                                                  Benar?                   Koreksi
                                                                                                                   Tidak




                                                                                                    Ya
                              SPM
                               SPM
                                SPM
                                                                                              Pelaporan
                                                                                              Keuangan



                                                                                              Lembar Pengontrol

SPM



                                                                                           Cek Kebenaran Proses
 Transfer ke                                                                                  Pembuatan Lap.
                                                                                            Keuangan, bila benar
Rekening Dana
                                                                                               cetak laporan
  Cadangan




Nota Transfer               Nota Transfer
                                                                                                  Benar?
                                                                                                                   Tidak




                                                                                                      Ya


                                                                                             Cetak Laporan
                                                                                             Keuangan


                                                                                             Lap. Keuangan 1 -3
Lap. Keuangan
                                                                                               Lap. Dana Cadangan




                                                                                      Kirim ke Kepala
                                                                                      Daerah
Sakd modul 4
Sakd modul 4
Sakd modul 4
Sakd modul 4
Sakd modul 4
Sakd modul 4
Sakd modul 4
Sakd modul 4
Sakd modul 4
Sakd modul 4
Sakd modul 4

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Sunar Shun Shun
 
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 1404041.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
LainunKhairuna
 

Mais procurados (20)

Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
 
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanKebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
 
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerahOrganisasi pengelolaan keuangan daerah
Organisasi pengelolaan keuangan daerah
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
 
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
Contoh SOAL Akuntansi Sektor Publik 1
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi Pemerintah
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 1404041.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
 

Semelhante a Sakd modul 4

Pengembangan akuntansi keuangan_daerah
Pengembangan akuntansi keuangan_daerahPengembangan akuntansi keuangan_daerah
Pengembangan akuntansi keuangan_daerah
rickyifham
 
sistem_akuntansi_pemerintah_daerah.pptx
sistem_akuntansi_pemerintah_daerah.pptxsistem_akuntansi_pemerintah_daerah.pptx
sistem_akuntansi_pemerintah_daerah.pptx
FebriansyahFebriansy9
 
Sistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuanganSistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuangan
kppnpelaihari
 
Wajajakkmannajiajakajakqkmmmmmmmmmmm.ppt
Wajajakkmannajiajakajakqkmmmmmmmmmmm.pptWajajakkmannajiajakajakqkmmmmmmmmmmm.ppt
Wajajakkmannajiajakajakqkmmmmmmmmmmm.ppt
Tito Franky
 
Akuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam spanAkuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam span
Ahmad Abdul Haq
 

Semelhante a Sakd modul 4 (20)

Sakd modul 3
Sakd modul 3Sakd modul 3
Sakd modul 3
 
Sakd modul 1
Sakd modul 1Sakd modul 1
Sakd modul 1
 
Pengembangan akuntansi keuangan_daerah
Pengembangan akuntansi keuangan_daerahPengembangan akuntansi keuangan_daerah
Pengembangan akuntansi keuangan_daerah
 
sistem_akuntansi_pemerintah_daerah.pptx
sistem_akuntansi_pemerintah_daerah.pptxsistem_akuntansi_pemerintah_daerah.pptx
sistem_akuntansi_pemerintah_daerah.pptx
 
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan
 
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
 
Perkembangan uu no.27 tahun 2010
Perkembangan uu no.27 tahun 2010Perkembangan uu no.27 tahun 2010
Perkembangan uu no.27 tahun 2010
 
Tugas resume 1
Tugas resume 1Tugas resume 1
Tugas resume 1
 
Tugas resume 1
Tugas resume 1Tugas resume 1
Tugas resume 1
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
 
Sistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuanganSistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuangan
 
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptxslide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
slide TEKNIK PENYUSUNAN RKA-DPA SKPD.pptx
 
Wajajakkmannajiajakajakqkmmmmmmmmmmm.ppt
Wajajakkmannajiajakajakqkmmmmmmmmmmm.pptWajajakkmannajiajakajakqkmmmmmmmmmmm.ppt
Wajajakkmannajiajakajakqkmmmmmmmmmmm.ppt
 
Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
Teknik penyusunan  rka & dpa skpd (bahan tommy 2013Teknik penyusunan  rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
Teknik penyusunan rka & dpa skpd (bahan tommy 2013
 
Asp 12-04-12
Asp 12-04-12Asp 12-04-12
Asp 12-04-12
 
Pendanaan APBD Provinsi dan Kab/Kota dalam mendukung Program Sanitasi di daerah
Pendanaan APBD Provinsi dan Kab/Kota dalam mendukung Program Sanitasi di daerahPendanaan APBD Provinsi dan Kab/Kota dalam mendukung Program Sanitasi di daerah
Pendanaan APBD Provinsi dan Kab/Kota dalam mendukung Program Sanitasi di daerah
 
08 local government accounting system
08 local government accounting system08 local government accounting system
08 local government accounting system
 
Akuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam spanAkuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam span
 
Software Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi PemerintahanSoftware Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi Pemerintahan
 

Mais de Inspektorat Kabupaten Banjar

Mais de Inspektorat Kabupaten Banjar (20)

Piagam pengawasan (revisi)
Piagam pengawasan (revisi)Piagam pengawasan (revisi)
Piagam pengawasan (revisi)
 
Piagam Pengawasan
Piagam PengawasanPiagam Pengawasan
Piagam Pengawasan
 
8. pokin inspektorat 2016
8. pokin inspektorat 20168. pokin inspektorat 2016
8. pokin inspektorat 2016
 
4. iku
4. iku4. iku
4. iku
 
3. pk 2018 inspektorat
3. pk 2018 inspektorat3. pk 2018 inspektorat
3. pk 2018 inspektorat
 
6. rencana aksi 2018
6. rencana aksi 20186. rencana aksi 2018
6. rencana aksi 2018
 
2. renja 2018
2. renja 20182. renja 2018
2. renja 2018
 
6. rencana aksi 2017
6. rencana aksi 20176. rencana aksi 2017
6. rencana aksi 2017
 
Renja 2017
Renja 2017Renja 2017
Renja 2017
 
pk 2017 inspektorat
pk 2017 inspektoratpk 2017 inspektorat
pk 2017 inspektorat
 
Renstra 2016 2021
Renstra 2016 2021Renstra 2016 2021
Renstra 2016 2021
 
Renja 2016 inspektorat
Renja 2016 inspektoratRenja 2016 inspektorat
Renja 2016 inspektorat
 
Isi renstra 2016 2021 hasil perbaikan
Isi renstra 2016 2021 hasil perbaikanIsi renstra 2016 2021 hasil perbaikan
Isi renstra 2016 2021 hasil perbaikan
 
Rkt skpd
Rkt skpdRkt skpd
Rkt skpd
 
Revisi iii renstra 2011 2015
Revisi iii renstra 2011 2015Revisi iii renstra 2011 2015
Revisi iii renstra 2011 2015
 
Renja 2015
Renja 2015Renja 2015
Renja 2015
 
Rencana aksi kinerja
Rencana aksi kinerjaRencana aksi kinerja
Rencana aksi kinerja
 
Perjanjian kinerja 2016
Perjanjian kinerja 2016Perjanjian kinerja 2016
Perjanjian kinerja 2016
 
Laporan kinerja instansi pemerintah
Laporan kinerja instansi pemerintahLaporan kinerja instansi pemerintah
Laporan kinerja instansi pemerintah
 
Lampiran perjanjian kinerja 2015
Lampiran perjanjian kinerja 2015Lampiran perjanjian kinerja 2015
Lampiran perjanjian kinerja 2015
 

Sakd modul 4

  • 1. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah BUKU 4 PROSEDUR AKUNTANSI Pokja IV Evaluasi Pembiayaan & Informasi Keuangan Daerah Tim Evaluasi dan Percepatan Pelaksanaan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
  • 2. BUKU 4 PROSEDUR AKUNTANSI KATA PENGANTAR Penerapan otonomi daerah seutuhnya membawa konsekuensi logis berupa pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan manajemen keuangan yang sehat. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2001, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menetapkan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah dalam bentuk Peraturan Daerah. Sistem tersebut sangat diperlukan dalam memenuhi kewajjiban pemerintah daerah dalam membuat laporan pertanggungjawaban keuangan daerah yang bersangkutan. Dalam buku-2 Pos-Pos Neraca dan Buku-3 Pos-Pos Perhitungan Anggaran telah disebutkan bahwa pemahaman mengenai pedoman akuntansi pos-pos tersebut mencakup pengertian dari masing-masing pos neraca, proses pencatatan dan dokumen terkait, saldo normal (debet atau kredit), jurnal standar yang berkaitan dengan pos tersebut, pengukuran nilai, dan pengungkapan yang diperlukan untuk kejelasan dari pos tersebut. Sebagai kelengkapan sistem yang terintegrasi diperlukan penggambaran bagan arus dokumen sumber (flowchart), yang akan membantu pemahaman penerapan sistem yang bersangkutan. Bagan arus dokumen sumber yang dimaksud meliputi penggambaran prosedur pencatatan beberapa transaksi yang berkaitan dengan pos-pos tertentu. Dengan adanya bagan arus tersebut maka diharapkan pelaksana manajemen keuangan di daerah akan lebih mengerti mengenai penerapan sistem secara visual. Bagan arus ini juga akan bermanfaat sebagai bimbingan pada tahap awal penerapan sistem dimana pada umumnya penerapan sistem komputerasi masih berjalan secara paralel dengan penerapan secara manual. Buku-4 Prosedur Akuntansi ini diharapkan akan membantu penerapan sistem akuntansi keuangan daerah sehingga untuk waktu yang tidak terlalu lama, pemerintah daerah telah mampu menghasilkan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah menuntut adanya pemahaman utuh dari pelaksana manajemen keuangan daerah dan adanya penyempurnaan secara terus-menerus dari instansi yang berkewenangan sehingga pencapaian akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah sebagai bagian dari kepemerintahan yang baik (good governance) dapat menjadi kenyataan. Jakarta, 9 Januari 2002 Tim Penyusun Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: i Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 3. BUKU 4 PROSEDUR AKUNTANSI DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR .................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii Siklus Keuangan Daerah ............................................................................................. 1 Siklus Keuangan Daerah (Terinci) ............................................................................... 3 Kerangka Umum Sistem Informasi Keuangan Daerah ................................................ 6 Kerangka Umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ............................................... 8 Bagan Arus Prosedur Penyusunan Anggaran ............................................................. 10 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Anggaran (APBD) .................................................... 13 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Alokasi Anggaran..................................................... 15 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pendapatan.............................................................. 17 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK).......... 19 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Belanja Operasional Beban Tetap ........................... 22 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pertanggungjawaban ............................................... 24 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Belanja Modal Beban Tetap..................................... 26 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)......... 28 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Penyertaan Modal Pemerintah/Invest Permanen .... 31 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pencatatan Aset Tetap ............................................ 34 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Penghapusan Aset Tetap ........................................ 36 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pembentukan Dana Cadangan................................ 38 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Pencairan Dana Cadangan...................................... 40 Bagan Arus Prosedur Akuntansi Penerimaan Pembiayaan Dari Penjualan Aset Daerah ................................................................................................ 42 Bagan Arus Prosedur Pelaporan DAU & DAK Ke Menteri Keuangan ......................... 44 Bagan Arus Prosedur Pelaporan APBD ke DPRD....................................................... 46 Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: ii Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 4. SIKLUS KEUANGAN DAERAH (Anggaran) Penyusunan Anggaran Pelaporan Penelaahan Otorisasi (Perhitungan Kredit Anggaran Realisasi Anggaran) Penerimaan Pendapatan Pembukuan dan Perhitungan Pelaksanaan Belanja Operasional dan Belanja Modal
  • 5. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI SIKLUS KEUANGAN DAERAH (ANGGARAN) 1. Siklus keuangan daerah dimulai dengan penyusunan anggaran. Penyusunan Anggaran dimulai dengan menganalisis Laporan Pertanggungjawaban tahun lalu yang menghasilkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). RAPBD akan dibahas dengan DPRD dan menjadi Perda APBD. 2. Untuk merealisasi pelaksanaan APBD, maka dibuat Otorisasi Kredit Anggaran (OKA), Lembaran Kerja (LK) dan Petunjuk Operasional (PO) Penyusunan OKA ini dilakukan oleh Unit Anggaran dengan Saruan kerja berdasarkan usulan OKA, LK dan PO yang disampaikan oleh Satuan Kerja. OKA, LK, dan PO selanjutnya disahkan oleh Kepala Unit Anggaran. 3. Satuan Kerja melakukan pemungutan pendapatan dan melakukan penyetoran dana ke kas daerah dengan STS dan melakukan realisasi pengeluaran dengan SPM . STS dan SPM tersebut akan menjadi dokumen sumber pembukuan pendapatan dan belanja. 4. Unit Pembukuan akan menerima dokumen sumber pendapatan dan pengeluaran (APBD, OKA, STS, SPM) dan membukukannya secara periodik. Pada akhir tahun, Unit Pembukuan membuat Laporan Pertanggungjawaban berupa Laporan Perhitungan APBD, Neraca dan Laporan Arus Kas yang selanjutnya diserahkan ke Unit Perhitungan Anggaran untuk dianalisis. 5. Unit Perhitumgam Anggaran menganalisis Laporan Pertanggungjawaban dan melengkapi Laporan Pertanggungjawaban tersebut dengan Nota Perhitungan Anggaran. selanjutnya Laporan Pertanggungjawaban (Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Nota Perhitungan Anggaran) disampaikan ke pada Kepala Daerah. 6. Kepala Daerah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban ke DPRD sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Laporan Pertanggungjawaban Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 2 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 6. SIKLUS KEUANGAN DAERAH (TERINCI) UNIT ANGGARAN DAN UNIT UNIT PERHITUNGAN UNIT PEMBUKUAN KAS DAERAH UNIT PERBENDAHARAAN SATKER PANITIA ANGGARAN DPRD PENDAPATAN DAERAH Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, Penyusunan Usulan OKA Rancangan Rancangan APBD Aliran Kas, Nota Anggaran APBD Perhitungan Rancangan APBD Penelaahan Pembahasan RAPBD Lap. Perhitungan RAPBD dgn Perhitungan Anggaran, Neraca, Panitia Anggaran Anggaran APBD Aliran Kas APBD Pembuatan OKA- APBD OKA OKA OKA Buku Besar/ Rekening APBD OKA APBD Pelaksanaan OKA anggaran Pembuku an STS STS STS SPP SPP SPP Penerimaan dan Terbitkan Pembayaran Kas SPM APBD OKA Buku Kas Umum STS Daerah STS SPM SPM
  • 7. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI SIKLUS KEUANGAN DAERAH (TERINCI) 1. Unit Anggaran bersama dengan Unit Bina Pendapatan Daerah, melakukan penyusunan anggaran dengan melihat masukan baik berupa data keuangan tahun sebelumnya (Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, Aliran Kas, dan Nota Perhitungan) maupun berupa usulan Otorisasi Kredit Anggaran (OKA) dari masing-masing Satuan Kerja. 2. Penyusunan anggaran oleh Unit Keuangan menghasilkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), yang selanjutnya akan diserahkan ke Panitia Anggaran yang terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Unit Pengawasan Daerah, Unit-unit Keuangan, Unit Pembinaan Pendapatan Daerah, Unit Bina Program, Satuan Kerja yang bersangkutan, dan Satuan Kerja terkait untuk ditelaah. 3. RAPBD yang telah ditelaah oleh Panitia anggaran selanjutnya dibahas oleh Panitia Anggaran dengan DPRD. DPRD lebih lanjut menyetujui RAPBD menjadi APBD dan menyerahkannya ke Unit Anggaran dan Unit Pendapatan Daerah. 4. Sesudah Pemerintah Daerah mensahkan APBD menjadi Perda APBD, Unit Anggaran akan membuat OKA sesudah melakukan pembahasan dengan Satuan Kerja yang terkait. OKA-OKA tersebut diserahkan oleh Unit Anggaran ke Satuan Kerja yang terkait. Disamping itu Unit Anggaran juga menyerahkan APBD dan OKA ke Kas Daerah, Unit perbendaharaan dan Unit Pembukuan. 5. Berdasarkan OKA yang diterima, Satuan Kerja mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk realisasi belanja dan Surat Tanda Setoran (STS) untuk penyetoran pendapatan ke Unit Perbendaharaan. 6. Unit Perbendaharaan menerima SPP dan melakukan penelitian SPP tersebut dengan OKA, Lembar Kerja maupun Petunjuk Operasional yang ada di Unit Perbendaharaan dan selanjutnya menerbitkan Surat Pemerintah Membayar, Unit perbendaharaan juga mensahkan STS yang diserahkan oleh Satuan Kerja dengan mencap STS tersebut. SPM tersebut diserahkan oleh Unit Perbendaharaan ke Kas daerah dan Unit Pembukuan. 7. Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan belanja operasional, belanja modal, dan penerimaan pendapatan daerah, Kas Daerah melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan, pendapatan, pengeluaran, dan belanja berdasarkan SPM dan STS yang telah disahkan oleh Unit Perbendaharaan. Pelaksanaan kegiatan ini dicatat dalam Buku Besar Kas Umum. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 4 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 8. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI 8. Anggaran dan Realisasi APBD secara keseluruhan akan dibukukan secara computerized oleh Unit Pembukuan dan hasilnya dalam bentuk Buku Besar Pengeluaran. Pada akhir periode anggaran, sistem akuntansi berbasis komputer ini menghasilkan Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, dan Aliran Kas. 9. Unit Perhitungan selanjutnya melakukan perhitungan anggaran yang akan menghasilkan Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, Aliran Kas, dan Nota Perhitungan sebagai wujud Laporan Pertanggungjawaban Keuangan oleh pemerintah daerah dalam rangka memenuhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada khususnya dan akuntabilitas publik pada umumnya. 10. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan diatas akan menjadi umpan balik dalam penyusunan anggaran di tahun anggaran berikutnya. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 5 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 9. KERANGKA UMUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH UNIT PENDAPATAN DAERAH UNIT-UNIT KEUANGAN UNIT PERLENGKAPAN KEPALA DAERAH PC PC PC PC SERVER
  • 10. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI KERANGKA UMUM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah mempunyai karakteristik sbb: 1. Centralized Database Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah (SIAKD) merupakan sistem akuntansi yang berbasis relational database dengan pola database tersentralisir (centralized single database) yang dapat diakses oleh seluruh unit. Dengan digunakannya centralized single database maka pengelolaan database ini lebih mudah karena kesamaan master table referensi selalu terjamin dan database selalu dalam kondisi normal. Selain itu penggunaan single database ini tidak membutuhkan proses upload dan download karena seluruh user terhubung ke database melalui Local Area Network (LAN). Dengan centralized single database, maka para user dapat berbagi penggunaan data, sehingga untuk data yang sama, user tidak perlu menginput kembali. Namun demikian kewenangan user atas suatu data dalam tabel dibatasi sesuai dengan tugas pokok user tersebut, sehingga tidak seluruh user berhak mengubah record dalam suatu tabel. 2. Distributed Access With Group of Users Database Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah tersentralisir di Unit- unit Keuangan, namun database ini dapat diakses oleh seluruh user yang punya otorisasi. Owner database ini adalah Unit Perbendaharaan, sehingga unit ini mempunyai privilege tertinggi. User yang lain diberi hak membaca atau mengupdate tabel-tabel tertentu. Misalkan Unit Perlengkapan diberi hak membaca tabel SPMU tapi tidak dapat mengupdatenya, namun Biro Perlengkapan ini diberi hak membaca dan mengupdate tabel rincian aset tetap. Dengan distributed access ini maka Kepala Daerah setiap saat dapat memantau perkembangan realisasi APBD. 3. Wide Area Network (WAN) dan Local Area Network (LAN) Seluruh user atau pengguna Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah terhubung dalam suatu jaringan WAN. WAN merupakan jaringan yang menghubungkan antar LAN. Dengan WAN dan LAN ini seluruh user dapat mengakses Database SIAKD yang terletak di Server. Untuk kepentingan security maka seluruh transfer data antar LAN harus dalam kondisi encrypted. Untuk setiap koneksi antar LAN juga digunakan firewall sehingga hanya user yang punya otorisasi yang dapat masuk ke sistem. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 7 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 11. KERANGKA UMUM SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH SATKER UNIT PEMBUKUAN DAN UNIT PERHITUNGAN KEPALA DAERAH Dokumen Dokumen Sumber Sumber Penjurnalan Jurnal Posting Pelaporan Buku Besar Buku Pembantu Laporan Laporan Laporan Keuangan Keuangan Keuangan
  • 12. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI KERANGKA UMUM SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH 1. Satuan Kerja memberikan dokumen-dokumen sumber (DS) seperti Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) dan Surat Tanda Setoran (STS) dari transaksi keuangannya kepada Unit Keuangan Pemerintah Daerah. 2. Unit Pembukuan dan Unit Perhitungan melakukan pembukuan bulanan DS tersebut dengan menggunakan komputer akuntansi (komputer yang telah disiapkan untuk keperluan akuntansi) termasuk perangkat lunak (software) akuntansi. 3. Dari proses akuntansi tersebut dihasilkan Jurnal yang sekaligus diposting kedalam Buku Besar dan Buku Pembantu secara otomatis untuk setiap Satuan Kerja. 4. Bila dokumen di atas telah diverifikasi dan benar maka dilanjutkan dengan proses komputer untuk pembuatan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). 5. LPJ dikirimkan kepada Kepala Daerah sebagai pertanggung jawaban Satuan Kerja atas pelaksanaan anggaran, satu copy dikirim kepada Satuan Kerja yang bersangkutan untuk kebutuhan pertanggungjawaban dan manajemen, satu copy untuk arsip Unit Perhitungan. LPJ konsolidasi juga harus diberikan kepada Kepala Daerah agar dapat mengetahui keseluruhan realiasi APBD pada suatu periode. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 9 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 13. BAGAN ARUS PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN SATUAN KERJA UNIT ANGGARAN PANITIA ANGGARAN DPRD UNIT PERBENDAHARAAN UNIT PEMBUKUAN Propeda Ptjk Operasional Draft RAPBD Repetada RAPBD Lembaran Kerja Renstra Usulan OKA Lap. Keu. Tahun lalu Rekam dan Penelaahan Pembahasan konsolidasi Usulan Draft RAPBD RAPBD OKA, LK, PO Penyusunan Usulan OKA, LK, PO. OKA Konsolid. OKA Konsolidasi RAPBD RAPBD RAPBD Ptjk Operasional Lembaran Kerja Usulan OKA Penyusunan Perevisian draft RAPBD RAPBD draft RAPBD RAPBD Hasil draft RAPBD RAPBD Hasil RAPBD Hasil Perbaikan Perbaikan Persetujuan APBD APBD yg APBD yg APBD yg disetujui disetujui disetujui APBD yg APBD yg Disetujui Disetujui Pengesahan APBD APBD APBD APBD Bahas & Rekam OKA, LK, PO dgn Sat. Kerja Ke Proses Akuntansi LK Anggaran PO LK OKA PO OKA LK LK PO PO OKA OKA Pembuatan Ke Proses SKO Akuntansi Alokasi Anggaran SKO
  • 14. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN 1. Untuk menerapkan penyusunan anggaran berdasarkan kinerja yang menggambarkan klasifikasi anggaran berdasarkan kegiatan dan fungsi maka anggaran harus disusun oleh setiap Satuan Kerja yang mewakili fungsi pemerintahan daerah dengan mengacu pada Rencana Strategik (Renstra) masing-masing. Renstra ini harus disusun oleh Satuan Kerja dalam koherensi dengan Program Pembangunan Jangka Panjang Daerah (Propeda). Berdasarkan Renstra, setiap Satuan Kerja menyusun usulan OKA yang mencakup OKA Pendapatan (dulu Daftar Isian Pendapatan Daerah), Belanja Operasi (dulu mirip dengan Daftar Usulan Kegiatan Daerah), Belanja Modal (dulu mirip dengan Daftar Usulan Pembangunan Daerah), usulan Lembaran Kerja (LK), Petunjuk Operasional (PO). Jika Pemerintah Daerah masih mengeluarkan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (Repetada), maka seluruh OKA yang disusun berdasarkan Renstra ini masih harus disesuaikan sedapat mungkin dengan Repetada. 2. Setelah usulan OKA, LK dan PO disusun, masing-masing Satuan Kerja menyerahkan usulan OKA, LK dan OKA tersebut kepada Unit Anggaran untuk dikonsolidasikan menjadi OKA Konsolidasi Pemda secara keseluruhan. Pengkonsolidasian OKA oleh Unit Anggaran dimaksudkan tidak saja untuk merekam seluruh kegiatan dan dana yang diusulkan oleh masing-masing Satuan Kerja, melainkan yang lebih penting adalah untuk meyakinkan apakah usulan kegiatan telah sesuai dengan target rencana yang telah ditetapkan dalam renstra. Sesudah konsolidasi OKA, Unit Anggaran menyusun Draft RAPBD dan menyerahkan ke Panitia Anggaran 3. Panitia Anggaran yang terdiri atas Bappeda, Unit Pengawasan Daerah, Unit- unit Keuangan, Unit Perlengkapan, Unit Pembinaan Pendapatan Daerah, melakukan penelahaan terhadap Draft RAPBD. Penelaahan anggaran oleh Panitia Anggaran ini jauh lebih mendalam dan mencakup pertimbangan yang lebih luas seperti kesesuaian dengan Program Pembangunan Nasional (Propenas), Repetada, prediksi pendapatan daerah, evaluasi teknis pelaksanaan, dukungan kelembagaan dan sumber daya manusia, dan keselarasan antar regional serta arah pembangunan nasional. 4. Hasil penelaahan oleh Panitia Anggaran berupa RAPBD diserahkan ke DPRD kepada Unit Anggaran untuk dibahas secara bersama antara Panitia Anggaran dnegan DPRD. Jika ada unsur-unsur dalam RAPBD yang perlu diperbaiki maka Panitia Anggaran memperbaiki RAPBD tersebut. Hasil perbaikan tersebut dibahas lagi untuk disetujui DPRD menjadi APBD. APBD yang telah disetujui oleh DPRD diserahkan ke Unit Anggaran. 5. APBD selanjutnya disahkan oleh Pemerintah. APBD yang telah disahkan didistribusikan ke Unit Perbendaharaan sebagai acuan dalam penerbitan Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 11 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 15. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI SPMU, Unit Pembukuan sebagai dokumen sumber untuk pembukuan APBD, dan Arsip di Unit Anggaran. 6. Setelah APBD disahkan oleh pemerintah, Unit Anggaran melakukan pembahasan Otorisasi Kredit Anggaran, Lembaran Kerja, dan Petunjuk Operasi dengan Satuan Kerja. Selanjutnya OKA, LK, dan PO yang telah disetujui didistribusikan ke Satuan Kerja untuk pengajuan SPP, Unit Perbendaharaan untuk penerbitan SPMU, Unit Pembukuan sebagai dokumen sumber pembukuan alokasi anggaran dan satu Arsip di Unit Anggaran. 7. Berdasarkan OKA, PO, dan LK Unit Perbendaharaan menyusun Surat Keputusan Otorisasi dalam rangka pengendalian Kas Daerah. 8. Berdasarkan APBD Unit Pembukuan melakukan proses akuntansi anggaran. Sedangkan OKA, PO, dan LK digunakan oleh Unit Pembukuan sebagai dasar melakukan proses Akuntansi Alokasi Anggaran. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 12 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 16. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI ANGGARAN (APBD) UNIT PEMBUKUAN KEPALA DAERAH SATUAN KERJA APBD Posting Cetak DTP DTP Bandingkan DTP dengan APBD Tidak Benar? Ya Pelaporan Keuangan Cek Kebenaran Proses PPK Tidak Benar? Ya Cetak Laporan Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Catatan: Laporan keuangan hanya menyangkut informasi anggaran (APBD)
  • 17. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR AKUNTANSI ANGGARAN 1. Berdasarkan Peraturan Daerah tentang APBD, Unit Pembukuan akan memposting jurnal penganggaran. Data APBD sudah terdapat dalam sistem komputer yang merupakan hasil perekaman unit anggaran pada saat membahas dan mengesahkan APBD. Proses posting ini dilakukan secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data APBD. Di sini, jurnal anggaran akan mencakup sekaligus jurnal estimasi pendapatan, apropriasi, pembentukan cadangan, dan penerimaan pembiayaan dan saldo anggaran lebih. Posting ini kemudian dicetak dalam bentuk Daftar Transaksi dan Posting (DTP). 2. Untuk meyakinkan kebenaran hasil posting, data DTP kemudian dibandingkan dengan APBD. Jika ada kesalahan, maka proses posting diulang kembali sampai menghasilkan DTP yang sesuai dengan APBD. 3. Setelah DTP untuk APBD benar, dilakukan proses pembuatan Laporan Pertanggungjawaban. Dalam proses ini dihasilkan lembar pengontrol yang berfungsi sebagai alat untuk mengecek kebenaran proses pembuatan pelaporan keuangan. 4. Jika lembar kontrol menunjukkan angka yang tidak sesuai, maka proses pelaporan keuangan diulang sampai proses pelaporan keuangan benar. Jika proses pelaporan keuangan sudah benar, maka Unit Pembukuan mencetak Laporan Pertanggungjawaban. Laporan Pertanggungjawaban yang dihasilkan untuk sementara hanya berisi data anggaran (APBD). 5. Laporan Pertanggungjawaban yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke Kepala Daerah dan Satuan Kerja. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 14 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 18. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI ALOKASI ANGGARAN UNIT PEMBUKUAN KEPALA DAERAH SATUAN KERJA OKA Posting Cetak DTP DTP Bandingkan DTP dengan OKA Tidak Benar? Pelaporan Keuangan Ya Cek Kebenaran Akhir Tidak Proses PPK Tahun? Ya Tidak Posting Benar? Penutupan Ya Tidak Benar? Cetak Laporan Keuangan Ya Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Catatan: Laporan keuangan hanya berisi data alokasi anggaran ke masing-masing satuan kerja.
  • 19. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR ALOKASI ANGGARAN (OKA) 1. Berdasarkan dokumen sumber Otorisasi Kredit Anggaran, Unit Pembukuan memposting jurnal penganggaran. Data OKA sudah terdapat dalam sistem komputer yang merupakan hasil perekaman unit anggaran pada saat membahas dan mengesahkan OKA. Proses posting ini dilakukan secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data OKA. Posting ini kemudian dicetak dalam bentuk Daftar Transaksi dan Posting (DTP). 2. Untuk meyakinkan kebenaran hasil posting, data DTP kemudian dibandingkan dengan OKA. Jika ada kesalahan, maka proses posting diulang kembali sampai menghasilkan DTP yang sesuai dengan OKA. 3. Setelah DTP untuk OKA benar, dilakukan proses pembuatan Laporan Pertanggungjawaban. Dalam proses ini dihasilkan lembar pengontrol yang berfungsi sebagai alat untuk mengecek kebenaran proses pembuatan pelaporan keuangan. 4. Jika lembar kontrol menunjukkan angka yang tidak sesuai, maka proses pelaporan keuangan diulang sampai proses pelaporan keuangan benar. Jika proses pelaporan keuangan sudah benar, maka Unit Pembukuan mencetak Laporan Pertanggungjawaban. Laporan Pertanggungjawaban yang dihasilkan untuk sementara hanya berisi data alokasi anggaran (OKA). 5. Laporan Pertanggungjawaban yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke Kepala Daerah dan Satuan Kerja. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 16 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 20. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATAN SATUAN KERJA/PENYETOR UNIT PERBENDAHARAAN UNIT PEMBUKUAN Surat Tanda Surat Tanda STS Setoran Setoran Pengesahan STS STS yang Surat Setoran disahkan STS yang Posting disahkan Bulanan Perekaman STS Cetak DTP STS DTP Rekap STS Bandingkan DTP dan STS Benar? Koreksi Tidak Ya Pelaporan Keuangan Cek Kebenaran Proses PPK Tidak Benar? Ya Cetak Laporan Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Kirim ke Kepala Daerah
  • 21. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATAN 1. Satuan Kerja atau Penyetor setelah melakukan pembayaran ke rekening Kas Negara dan mendapat bukti setoran yaitu Surat Tanda Setoran (STS) menyampaikan STS tersebut ke Unit Perbendaharaan. 2. Unit Perbendaharaan selanjutnya mengesahkan STS dengan memberi tera ke STS tersebut. Unit Perbendaharaan selanjutnya merekam STS tersebut ke dalam tabel STS dalam database, selanjutnya dibuat rekap STS. Satu tembusan STS diserahkan ke Unit Pembukuan dan satu tembusan disimpan sebagai arsip. 3. Unit Pembukuan mengarsipkan STS yang diterima dari Unit Perbendaharaan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data STS yang sudah terdapat dalam tabel STS divalidasi. Proses posting ini dilakukan secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data STS. Dengan proses posting ini maka data STS yang terdapat dalam tabel STS divalidasi akan dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel posting rule yang tersedia dalam database. Setelah dilakukan posting, selanjutnya dilakukan pencetakan DTP. Selanjutnya DTP diteliti kebenarannya dan dibandingkan dengan STS. Jika tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan dengan proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam lembar pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan diulang. Jika sudah benar maka LK dicetak. Selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 18 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 22. BAGAN ARUS PROSEDUR PENERIMAAN PERHITUNGAN FIHAK KETIGA (PFK) UNIT PERBENDAHARAAN & KAS DAERAH UNIT PEMBUKUAN FIHAK KE TIGA UNIT VERIFIKASI SPP Daftar Gaji & Potongan PFK SPM Ikuti Prosedur Belanja Lakukan Pembayaran & Pungut Potongan SPM SPM SPM Nota Kredit Nota Kredit Nota Kredit Daftar Gaji & Daftar Gaji & Potongan PFK Potongan PFK Ikuti Prosedur Pembukuan & Pelaporan Lap. Keuangan Lap. PFK Lap. PFK
  • 23. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR AKUNTANSI PENERIMAAN PERHITUNGAN FIHAK KETIGA (PFK) 1. Berdasarkan daftar gaji dan daftar potongan PFK, Unit Perbendaharaan akan menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP). SPP akan direkam ke dalam Database dan hasil perekaman tersebut akan dicetak. Hasil cetakan beserta SPP akan dikirim ke Unit Verifikasi. 2. Unit Verifikasi melakukan verifikasi berkaitan dengan kebenaran materiil dan formal SPP, serta kebenaran hasil rekaman dengan SPP. Jika Unit Verifikasi menemukan ketidak benaran materiil dan formal di SPP, atau ketidak sesuaian hasil rekaman dengan SPP maka Unit Verifikasi mengirimkan SPP beserta Hasil rekamannya ke Unit Perbendaharaan, yang selanjutnya akan memperbaikinya kemudian mengirimkannya kembali ke Unit Verifikasi. Jika tidak ditemukan kesalahan, maka Unit Verifikasi akan membuat lembar disposisi yang berisikan bahwa SPP dan Hasil rekaman SPP sudah benar sehingga Unit Perbendaharaan sudah bisa mencetak SPM. SPP, hasil rekaman SPP dan Lembar Disposisi akan dikirim ke Unit Perbendaharaan. 3. Unit Perbendaharaan akan menerima kembali SPP, hasil rekaman SPP dan Disposisi Pencetakan SPM. Berdasarkan disposisi tersebut, Unit Perbendaharaan akan mencetak SPMU 3 (tiga) lembar. SPMU akan dikirim ke Kas daerah, Unit Pembukuan, dan arsip di Unit Perbendaharaan. 4. Berdasarkan SPMU yang diterima, Kas Daerah akan mentransfer dana ke rekening Pihak Ketiga dan membuat 3 (tiga) lembar Nota Transfer sebagai bukti transfer. Nota Transfer beserta SPMU akan dikirim ke Unit Perbendaharaan, dan Nota Transfer akan diarsip di Kas Daerah. 5. Unit Perbendaharaan akan melakukan verifikasi terhadap Nota Transfer dan SPMU yang diterima dari Kas Daerah untuk meneliti kebenaran apakah transfer yang dilakukan oleh Kas Daerah telah sesuai dengan SPM yang diterbitkan. Jika terjadi ketidaksesuaian, maka Unit Perbendaharaan akan mengirimkannya kembali ke Kas Daerah, jika benar maka Nota Transfer dan SPMU dikirim ke Unit Pembukuan. 6. Berdasarkan SPMU dan Nota Tranfer yang diterima dari Unit Perbendaharaan, Unit Pembukuan mengarsipkan sementara sampai semua dokumen untuk bulan transaksi yang sama terkumpul. Selanjutnya DS tersebut diproses dan diposting dengan menggunakan data hasil perekaman Unit Perbendaharaan dari database. 7. Dari posting tersebut akan dicetak DTP. DTP tersebut akan diverifikasi dengan membandingkan DTP dengan DS (SPMU, STS, dll.). Jika dari hasil verifikasi ditemukan ada ketidaksesuaian antara DTP dan DS maka akan dilakukan Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 20 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 24. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI proses posting dan pencetakan DTP kembali. Jika DTP sudah sesuai dengan dokumen sumbernya akan dilakukan proses pembuatan LPJ. 8. Proses pembuatan LPJ dilakukan dengan menggunakan data dari database yang sama. Dari hasil proses pembuatan LPJ akan tercetak lembar pengontrol yang akan diverifikasi untuk menguji kebenaran proses komputer dalam membuat LPJ. Jika dari hasil verifikasi lembar pengontrol ditemukan kesalahan proses pembuatan LPJ maka proses pembuatan LPJ diulang kembali sampai proses pembuatan LPJ benar. 9. Jika proses pembuatan LPJ sudah benar maka LPJ akan dicetak. LPJ terdiri dari laporan perhitungan, neraca, laporan arus kas dan laporan PFK. LPJ akan dikirim ke Pihak Ketiga, Kas Daerah, Kepala Daerah, dan arsip. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 21 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 25. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA OPERASIONAL BEBAN TETAP SATUAN KERJA UNIT PERBENDAHARAAN UNIT VERIFIKASI UNIT PEMBUKUAN Menerima Bukti pendukung dari rekanan SPP SPP SPP SPP SPMU Bukti Bukti Bukti Bukti Pendukung Pendukung Pendukung Printout Rekaman Teliti Perekaman & Verifikasi SPP Kelengkapan Cetak Hasil dengan SKO, Bukti Pendukung dan Printout SPP Bukti Posting Printout Bulanan Rekaman Tidak Leng kap? Ya Benar? Tidak Cetak DTP SPP Ya Bukti Pendukung Printout Rekaman Disposisi DTP Disposisi Cetak SPMU Bandingkan DTP dan SPMU SPP Bukti Pendukung Cetak SPMU Printout Rekaman Disposisi Benar? Koreksi Tidak Ya SPM SPM SPM Pelaporan Keuangan Cek Kebenaran Proses PPK SPM Benar? Tidak Ya Cetak Laporan Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Kirim ke Kepala Daerah
  • 26. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA OPERASIONAL BEBAN TETAP 1. Berdasarkan bukti-bukti pendukung yang diterima dari rekanan, Satuan Kerja mengajukan SPP ke Unit Perbendaharaan disertai dengan bukti pendukung antara lain faktur pembelian dan bukti pendukung lainnya. 2. Unit Perbendaharaan pertama meneliti kelengkapan dokumen SPP dan bukti pendukung. Bila tidak lengkap maka berkas tersebut dikembalikan ke Satuan Kerja. Bila sudah lengkap maka berkas SPP tersebut disampaikan ke petugas Perekaman untuk direkam ke dalam tabel SPP dalam database, selanjutnya dibuat printout rekaman dan dilampirkan ke berkas SPP. Berkas tersebut selanjutnya disampaikan ke Unit Verifikasi. 3. Unit Verifikasi meneliti kebenaran perekaman SPP yaitu membandingkan antara SPP dengan printout rekaman. Jika terdapat kesalahan dikembalikan ke petugas perekaman. Jika sudah benar Unit Verifikasi meneliti kebenaran hukum SPP dan bukti pendukungnya. Selanjutnya meneliti kesesuaian SPP dengan SKO yang dapat dilakukan dengan membandingkan data SPP yang sudah direkam dengan data SKO yang sudah ada dalam database. Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke Unit Perbendaharaan. Jika sudah sesuai maka Unit Verifikasi dengan menggunakan menu komputer menyetujui SPP yang secara otomatis komputer merekam data SPP ke dalam tabel SPMU dan mencetak lembar disposisi cetak SPMU. Berkas SPP, dokumen pendukung, printout rekaman, dan lembar disposisi cetak SPMU ke Unit Perbendaharaan. 4. Unit Perbendaharaan setelah menerima berkas dari Unit Verifikasi selanjutnya mencetak SPMU berdasarkan data yang sekarang sudah terdapat di tabel SPMU. Unit Perbendaharaan tidak dapat mengisi atau mengubah tabel SPMU. Wewenang tersebut hanya diberikan kepada Unit Verifikasi. Unit Perbendaharaan diberi hak membaca tabel tersebut sehingga unit ini dapat mencetak SPMU. SPMU tersebut selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja, Unit Pembukuan, dan Arsip. 5. Unit Pembukuan mengarsipkan SPMU yang diterima dari Unit Perbendaharaan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data SPMU yang sudah terdapat dalam tabel SPMU. Proses posting ini dilakukan secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data SPMU. Dengan proses posting ini maka data SPMU yang terdapat dalam tabel SPMU akan dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel posting rule yang tersedia dalam database. Setelah dilakukan posting, selanjutnya dilakukan pencetakan DTP dan DTP diteliti kebenarannya dan dibandingkan dengan SPMU. Jika tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan dengan proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam lembar pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan diulang. Jika sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 23 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 27. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN UUDP (SPJ) SATUAN KERJA UNIT PERBENDAHARAAN UNIT VERIFIKASI UNIT PEMBUKUAN Menerima faktur dari Rekanan Faktur Faktur Faktur SPJ Sah Faktur SPJ SPJ SPJ Printout Rekaman Buat SPJ Teliti Kelengkapan Perekaman & Verifikasi SPJ Cetak Hasil dengan Faktur, Buku UUDP, Printout rekaman Faktur SPJ Printout Posting Rekaman Bulanan SPJ Lengkap? Ya Benar? Tidak Cetak DTP Tidak Faktur Faktur Ya SPJ SPJ Printout Disposisi Penge- DTP Disposisi sahan Sisa UUDP Bandingkan DTP dan SPM Faktur SPJ Sahkan SPJ Printout Disposisi Benar? Koreksi Tidak Ya SPJ Sah SPJ Sah SPJ Sah Pelaporan SPJ Sah Keuangan Dikirim ke Unit Cek Kebenaran Perlengkapan Proses PPK SPJ Sah Benar? Tidak Ya Cetak Laporan Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Kirim ke Kepala Daerah
  • 28. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN UUDP (SPJ) 1. Berdasarkan bukti pengeluaran yang diterima dari rekanan antara lain berupa faktur, Satuan Kerja mengajukan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) ke Unit Perbendaharaan yang disertai dengan bukti pendukung. 2. Unit Perbendaharaan pertama meneliti kelengkapan dokumen SPJ, faktur, dan bukti pendukung lainnya. Bila tidak lengkap maka berkas tersebut dikembalikan ke Satuan Kerja. Bila sudah lengkap maka berkas SPJ tersebut disampaikan ke petugas Perekaman untuk direkam ke dalam tabel SPJ dalam database, selanjutnya dibuat printout rekaman dan dilampirkan ke berkas SPJ. Berkas tersebut selanjutnya disampaikan ke Unit Verifikasi. 3. Unit Verifikasi meneliti kebenaran perekaman SPJ yaitu membandingkan antara SPJ dengan printout rekaman. Jika terdapat kesalahan dikembalikan ke petugas perekaman. Jika sudah benar Unit Verifikasi meneliti kebenaran hukum SPJ, Faktur, dan bukti pendukungnya. Selanjutnya meneliti kesesuaian SPJ dengan SKO dan SPM Beban Sementaranya. Verifikasi ini dapat dilakukan dengan membandingkan data SPJ yang sudah direkam dengan data SKO dan data SPM Beban Sementara yang sudah ada dalam database. Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke Unit Perbendaharaan. Jika sudah sesuai maka Unit Verifikasi dengan menggunakan menu komputer menyetujui SPJ yang secara otomatis komputer merekam data SPJ ke dalam tabel SPJ divalidasi dan mencetak lembar disposisi cetak SPJ Sah. Berkas SPJ, Faktur, dokumen pendukung, printout rekaman, dan lembar disposisi cetak SPJ ke Unit Perbendaharaan. 4. Unit Perbendaharaan setelah menerima berkas dari Unit Verifikasi selanjutnya mensahkan SPJ berdasarkan data yang sekarang sudah terdapat di tabel SPJ divalidasi. Unit Perbendaharaan tidak dapat mengisi atau mengubah tabel SPJ divalidasi. Wewenang tersebut hanya diberikan kepada Unit Verifikasi. Unit Perbendaharaan diberi hak membaca tabel tersebut sehingga unit ini dapat mensahkan SPJ. SPJ tersebut selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja, Unit Pembukuan, dan Arsip. 5. Unit Pembukuan mengarsipkan SPJ Sah yang diterima dari Unit Perbendaharaan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data SPJ yang sudah terdapat dalam tabel SPJ divalidasi. Proses posting ini dilakukan secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data SPJ. Dengan proses posting ini maka data SPJ yang terdapat dalam tabel SPJ divalidasi akan dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel posting rule yang tersedia dalam database. Setelah dilakukan posting, selanjutnya dilakukan pencetakan DTP, DTP diteliti kebenarannya dan dibandingkan dengan SPJ Sah. Jika tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan dengan proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam lembar pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan diulang. Jika sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 25 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 29. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA MODAL BEBAN TETAP REKANAN SATUAN KERJA UNIT PERBENDAHARAAN UNIT VERIFIKASI PEMBUKUAN Faktur Faktur Faktur BASTB SPM BASTB SPP BASTB SPP SPP Printout Faktur Faktur Rekaman Teliti Perekaman & Verifikasi SPP Kelengkapan Cetak Hasil dengan SKO, Buat Berita BAST & Faktur Acara Serah Faktur Terima Barang BASTB SPP Posting Printout Bulanan BASTB Leng-kap? Ya Rekaman Tidak Benar? Cetak DTP Tidak Buat SPP Ya Disposisi Cetak DTP SPM Faktur Bandingkan BASTB Faktur Faktur DTP dan SPM SPP BASTB BASTB SPP SPP Printout Printout Disposisi Disposisi Benar? Koreksi Tidak Ya Cetak SPM Pelaporan Keuangan Cek Kebenaran Proses PPK SPM SPM SPM Benar? Tidak SPM Ya Cetak Laporan Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Kirim ke Kepala Daerah
  • 30. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA MODAL BEBAN TETAP 1. Rekanan mengirimkan barang disertai Faktur Tagihan ke Satuan Kerja. 2. Satuan Kerja setelah menerima barang membuat Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB). Setelah BASTB ditandatangani, Satuan Kerja membuat SPP. Selanjutnya mengajukan SPP, Faktur, BASTB dan bukti pendukung lainnya ke Unit Perbendaharaan. 3. Unit Perbendaharaan pertama meneliti kelengkapan dokumen SPP, faktur, BASTB dan bukti pendukung. Bila tidak lengkap maka berkas tersebut dikembalikan ke Satuan Kerja. Bila sudah lengkap maka berkas SPP tersebut disampaikan ke petugas Perekaman untuk direkam ke dalam tabel SPP dalam database, selanjutnya dibuat printout rekaman dan dilampirkan ke berkas SPP. Berkas tersebut selanjutnya disampaikan ke Unit Verifikasi. 4. Unit Verifikasi meneliti kebenaran perekaman SPP yaitu membandingkan antara SPP dengan printout rekaman. Jika terdapat kesalahan dikembalikan ke petugas perekaman. Jika sudah benar Unit Verifikasi meneliti kebenaran hukum SPP, Faktur, BASTB dan bukti pendukungnya. Selanjutnya meneliti kesesuaian SPP dengan SKO yang dapat dilakukan dengan membandingkan data SPP yang sudah direkam dengan data SKO yang sudah ada dalam database. Jika tidak sesuai maka dikembalikan ke Unit Perbendaharaan. Jika sudah sesuai maka Unit Verifikasi dengan menggunakan menu komputer menyetujui SPP yang secara otomatis komputer merekam data SPP ke dalam tabel SPMU dan mencetak lembar disposisi cetak SPMU. Berkas SPP, Faktur, BASTB, dokumen pendukung, printout rekaman, dan lembar disposisi cetak SPMU ke Unit Perbendaharaan. 5. Unit Perbendaharaan setelah menerima berkas dari Unit Verifikasi selanjutnya mencetak SPMU berdasarkan data yang sekarang sudah terdapat di tabel SPMU. Unit Perbendaharaan tidak dapat mengisi atau mengubah tabel SPMU. Wewenang tersebut hanya diberikan kepada Unit Verifikasi. Unit Perbendaharaan diberi hak membaca tabel tersebut sehingga unit ini dapat mencetak SPMU. SPMU tersebut selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja, Unit Pembukuan, dan Arsip. 6. Unit Pembukuan mengarsipkan SPMU yang diterima dari Unit Perbendaharaan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data SPMU yang sudah terdapat dalam tabel SPMU. Proses posting ini dilakukan secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data SPMU. Dengan proses posting ini maka data SPMU yang terdapat dalam tabel SPMU akan dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel posting rule yang tersedia dalam database. Setelah dilakukan posting, selanjutnya dilakukan pencetakan DTP. Selanjutnya DTP diteliti kebenarannya dan dibandingkan dengan SPMU. Jika tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan dengan proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam lembar pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan diulang. Jika sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja, Kepala Daerah, dan Arsip. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 27 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 31. BAGAN ARUS PROSEDUR PENGELUARAN PERHITUNGAN FIHAK KETIGA (PFK) Jumlah PFK yang harus ditransfer KAS DAERAH UNIT PERBENDAHARAAN UNIT VERIFIKASI UNIT PEMBUKUAN PIHAK KE TIGA SPMU Rekapitulasi PFK Rekapitulasi PFK SPMU SPMU Nota Transfer SPMU Proses Transfer Ke Nota Transfer SPMU Ikuti Proses Pembukuan Pihak Ketiga Nota Transfer & Pelaporan Keuangan SPMU Verifikasi Lap. Keuangan Lap. PFK Nota Transfer Lap. PFK
  • 32. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR AKUNTANSI PENGELUARAN PERHITUNGAN FIHAK KETIGA (PFK) 1. Berdasarkan rekapitulasi PFK, Unit Perbendaharaan akan menerbitkan SPP. SPP akan direkam ke dalam Database dan hasil perekaman tersebut akan dicetak. Hasil cetakan beserta SPP akan dikirim ke Unit Verifikasi. 2. Unit Verifikasi melakukan verifikasi berkaitan dengan kebenaran materiil dan formal SPP, serta kebenaran hasil rekaman dengan SPP. Jika Unit Verifikasi menemukan ketidak benaran materiil dan formal di SPP, atau ketidaksesuaian hasil rekaman dengan SPP maka Unit Verifikasi mengirimkan SPP beserta hasil rekamannya ke Unit Perbendaharaan. Unit Perbendaharaan akan memperbaikinya kemudian mengirimkannya kembali ke Unit Verifikasi. Jika tidak ditemukan kesalahan, maka Unit Verifikasi akan membuat lembar disposisi yang berisikan bahwa SPP dan Hasil rekaman SPP sudah benar sehingga Unit Perbendaharaan sudah bisa mencetak SPM. SPP, Hasil Rekaman SPP dan Lembar Disposisi akan dikirim ke Unit Perbendaharaan. 3. Unit Perbendaharaan akan menerima kembali SPP, hasil rekaman SPP dan Disposisi Pencetakan SPM. Berdasarkan disposisi tersebut, Unit Perbendaharaan akan mencetak SPMU 3 (tiga) lembar. SPMU akan dikirim ke Kas daerah dan arsip di Unit Perbendaharaan. 4. Berdasarkan SPMU yang diterima, Kas Daerah akan mentransfer dana ke Pihak Ketiga dan membuat 3 (tiga) lembar Nota Transfer sebagai bukti transfer. Nota transfer beserta SPMU akan dikirim ke Unit Perbendaharaan, dan Nota Transfer akan dikirim ke Pihak Ketiga dan arsip di Kas Daerah. 5. Unit Perbendaharaan akan melakukan verifikasi terhadap Nota Transfer dan SPMU yang diterima dari Kas Daerah untuk meneliti kebenaran apakah transfer dan yang dilakukan oleh Kas Daerah telah sesuai dengan SPM yang diterbitkan. Jika terjadi ketidaksesuaian, maka Unit Perbendaharaan akan mengirimkannya kembali ke Kas Daerah, jika benar maka Nota Transfer dan SPMU dikirim ke Unit Pembukuan. 6. Berdasarkan SPMU dan Nota Transfer yang diterima dari Unit Perbendaharaan, Unit Pembukuan mengarsipkan sementara sampai semua dokumen untuk bulan transaksi yang sama terkumpul. Selanjutnya DS tersebut diproses dan diposting dengan menggunakan data hasil perekaman Unit Perbendaharaan dari database. 7. Dari posting tersebut akan dicetak DTP. DTP tersebut akan diverifikasi dengan membandingkan DTP dengan DS (SPMU, STS, dll.). Jika dari hasil verifikasi ditemukan ada ketidaksesuaian antara DTP dan DS maka akan dilakukan Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 29 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 33. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI proses posting dan pencetakan DTP kembali. Jika DTP sudah sesuai dengan dokumen sumbernya akan dilakukan proses pembuatan LPJ. 8. Proses pembuatan LPJ dilakukan dengan menggunakan data dari database yang sama. Dari hasil proses pembuatan LPJ akan tercetak lembar pengontrol yang akan diverifikasi untuk menguji kebenaran proses komputer dalam membuat LPJ. Jika dari hasil verifikasi lembar pengontrol ditemukan kesalahan proses pembuatan LPJ maka proses pembuatan LPJ diulang kembali sampai proses pembuatan LPJ benar. 9. Jika proses pembuatan LPJ sudah benar maka LPJ akan dicetak. LPJ terdiri dari Laporan Perhitungan, Neraca, Laporan Arus Kas dan Laporan PFK. LPJ akan dikirim ke Pihak Ketiga, Kas Daerah, Kepala Daerah, dan arsip. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 30 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 34. BAGAN ARUS PROSEDUR PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH/INVESTASI PERMANEN BUMD/PERUSAHAAN KAS DAERAH UNIT PERBENDAHARAAN UNIT VERIFIKASI UNIT PEMBUKUAN SEKDA/KEPALA DAERAH MoU PMP MoU PMP OKA Belanja Modal Rencana PMP MoU PMP SPP SPP SPMU OKA Belanja OKA Belanja MoU PMP Modal Modal Rencana PMP Rencana PMP Siapkan& Rekam SPP MoU PMP MoU PMP Teliti untuk Proses Pencairan SPP Verifikasi, Disposisi cetak SPM setelah OKA Belanja persetujuan Kepala Teliti untuk Modal Daerah Persetujuan Rencana PMP MoU PMP SPMU SPP SPMU OKA Belanja Nota Transfer Modal Bukti PMP 2 Rencana PMP MoU PMP Nota Transfer Teliti, siapkan Cetak SPMU Nota Transfer Posting Bulanan & SPMU Cetak DTP Siapkan Bukti Daftar Transaksi & PMP SPMU SPMU SPMU Posting Nota Transfer Nota Transfer Nota Transfer Bukti PMP Bukti PMP Bandingkan DTP dan SPMU, Nota Transfer Bukti PMP Nota Transfer Tidak Verifikasi Ya Keabsahan PMP Proses Pelaporan Bulanan Lembar Pengontrol Cek Kebenaran Proses Pembuatan Lap. Keuangan, bila benar cetak laporan Laporan PMP Laporan PMP Laporan Laporan Keuangan Keuangan
  • 35. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR AKUNTANSI PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH/INVESTASI PERMANEN 1. Kepala Daerah/Setda berdasarkan Rencana Penyertaan Modal Pemerintah (Rencana PMP) yang telah disetujui dalam APBD membuat Memorandum of Understanding Penyertaan Modal Pemerintah (MoU PMP) dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)/Perusahaan dimana pemerintah daerah akan melakukan penyertaan atau investasi permanen. 2. Berdasarkan MoU PMP yang telah disepakati, Unit Perbendaharaan menyiapkan proses pencairannya berdasarkan Otorisasi Kredit Anggaran Belanja Modal (OKA Belanja Modal) dan Rencana PMP. Menyiapkan dan merekam SPP dalam komputer akuntansi. 3. Unit Perbendaharaan menyerahkan MoU PMP, Rencana PMP, OKA Belanja Modal dan SPP kepada Unit Verifikasi. 4. Unit Verifikasi melakukan verifikasi untuk kebenaran formal dan material PMP, bila memenuhi persyaratan membuat Disposisi kepada Unit Perbendaharaan untuk membuat SPMU, mengirimkan Mou PMP, Rencana PMP, OKA Belanja Modal dan SPP kepada Kepala Daerah/Setda. 5. Kepala Daerah/Setda meneliti kesesuaian dokumen-dokumen tersebut dengan MoU PMP yang dimilikinya untuk memberi persetujuan dalam lembar disposisi dan mengirimkan dokumen-dokumen tersebut kepada Unit Perbendaharaan. 6. Berdasarkan Mou PMP, Rencana PMP, OKA Belanja Modal dan SPP yang telah didisposisi persetujuan Kepala Daerah/Setda, Unit Perbendaharaan mencetak SPMU dan mengirimkan SPMU (bila perlu disertai foto copy MoU PMP) kepada BUMD/Perusahaan yang dimaksud. 7. BUMD/Perusahaan meneliti kesesuaian SPMU dengan persyaratan dalam MoU PMP untuk proses pencairan SPMU. Bila telah sesuai kesepakatan mengajukan SPMU kepada Kas Daerah. 8. Kas Daerah meneliti keabsahan SPMU, menyiapkan Nota Transfer dan mentransfer dana tersebut ke rekening BUMD/Perusahaan yang bersangkutan. Mengirimkan copy SPMU dan Nota Transfer kepada Unit Perbendaharaan, dan menyimpan satu copy untuk arsip. 9. Berdasarkan Nota Transfer dari Kas Daerah, BUMD/Perusahaan membuat Bukti PMP dan menyerahkan 2 (dua) rangkap Bukti PMP kepada Pemerintah Daerah melalui Unit Perbendaharaan dan menyimpan satu copy untuk arsip. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 32 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 36. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI 10. Unit Perbendaharaan menerima copy SPMU dan Nota Transfer dari Kas Daerah, menerima dua copy Bukti PMP dari BUMD/Perusahaan, meneruskan dokumen-dokumen tersebut kepada Unit Verfikasi dan mengarsipkan satu copy Bukti PMP. 11. Unit Verifikasi melakukan verifikasi untuk meyakini keabsahan/legalitas Unit PMP, bila telah sesuai menyerahkannya kepada Unit Pembukuan. 12. Unit Pembukuan menerima SPMU, Nota Transfer dan Bukti PMP, menyimpan sementara untuk posting bulanan. Pada akhir bulan memposting transaksi tersebut dan mencetak DTP. 13. Unit Pembukuan memverikasi kebenaran DTP dengan membandingkannya dengan SPMU dan Nota Transfer, bila belum benar lakukan kembali proses posting bulanan, bila telah sesuai lakukan proses pelaporan bulanan. 14. Unit Pembukuan mengecek kebenaran proses pelaporan bulanan dari data Lembar Pengontrol, bila telah benar cetak LPJ dan Laporan PMP. 15. Unit Keuangan melalui Kepala Unit Keuangan menyerahkan LPJ dan Laporan PMP kepada Kepala Daerah/Setda, dan mengarsipkan satu copy. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 33 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 37. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI PENCATATAN ASET TETAP SATUAN KERJA UNIT PERLENGKAPAN UNIT PEMBUKUAN Prosedur Belanja Modal Beban Tetap BAST Faktur SPPA Faktur SPPA Faktur BAST BAST Siapkan SPPA Cek Kebenaran BAST SPPA dg BAST, Faktur Faktur dg BAST SPPA Posting Bulanan Benar? Tidak Cetak DTP Ya DTP Perekaman & Cetak Hasil Bandingkan DTP dan SPPA Printout Rekaman Benar? Koreksi Tidak Cek kebenaran Perekaman Ya Pelaporan Keuangan Benar? Tidak Lembar Pengontrol Ya Pelaporan BM/KN Cek Kebenaran Proses PPK Benar? Laporan BM/KN Laporan BM/KN Tidak SPPA Faktur Ya BAST Cetak Laporan Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Lap. Keuangan Kirim ke Kepala Daerah
  • 38. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR AKUNTANSI PENCATATAN ASET TETAP 1. Satuan Kerja setelah sebagaimana telah diuraikan dalam prosedur akuntansi belanja modal beban tetap, membuat BASTB yang disertai faktur. Selain itu sebagaimana telah diuraikan dalam prosedur penghapusan aset tetap Satuan Kerja menerima Berita Acara Penghapusan Barang Milik/Kekayaan Negara (BAPBM/KN). Berdasarkan dokumen tersebut, Satuan Kerja membuat Surat Pemberitahuan Pencatatan Aset (SPPA). Selanjutnya SPPA dilampiri BASTB, Faktur, BAPBM/KN disampaikan ke Unit Perlengkapan. 2. Unit Perlengkapan pertama meneliti kelengkapan dokumen dengan membandingkan SPPA dengan BASTB, dan BAPBM/KN. Selanjutnya membandingkan faktur dan BASTB. Jika belum benar dikembalikan ke Satuan Kerja. Jika sudah benar dilakukan perekaman rincian aset tetap sampai ke sub-sub kelompok aset tetap ke dalam tabel aset dalam database. Selanjutnya dicetak hasil perekaman, untuk dilakukan pengecekan kebenaran perekaman. Jika perekaman belum benar, maka dilakukan perbaikan perekaman. Jika sudah benar, dilakukan proses pelaporan Barang Milik/Kekayaan Negara (BM/KN). Laporan BM/KN adalah laporan mengenai aset tetap yang bukan merupakan bagian dari Laporan Pertanggungjawaban. Laporan BM/KN antara lain berupa Buku Inventaris, Laporan Mutasi Barang Triwulan, dan Laporan Tahunan Inventaris. Laporan BM/KN didistribusikan ke Satuan Kerja dan Arsip. SPPA, Faktur, BASTB, dan BAPBM/KN disampaikan ke Unit Pembukuan. 3. Unit Pembukuan mengarsipkan berkas pencatatan aset yang diterima dari Unit Perlengkapan. Secara bulanan Unit Pembukuan melakukan posting data aset yang sudah terdapat dalam tabel aset. Proses posting ini dilakukan secara komputer dan tidak memerlukan perekaman ulang data aset. Dengan proses posting ini maka data aset yang terdapat dalam tabel aset akan dicopy ke dalam tabel buku besar sesuai tabel posting rule yang tersedia dalam database. Setelah dilakukan posting, selanjutnya dilakukan pencetakan DTP. Selanjutnya DTP diteliti kebenarannya dan dibandingkan dengan SPPA. Jika tidak benar proses posting diulang. Jika sudah benar, maka dilanjutkan dengan proses pelaporan keuangan. Selanjutnya dilakukan cek kebenaran proses pelaporan keuangan dengan membandingkan data yang dicetak dalam lembar pengontrol. Jika belum benar, maka proses pelaporan keuangan diulang. Jika sudah benar maka LPJ dicetak. Selanjutnya didistribusikan ke Satuan Kerja, Kepala Daerah dan Arsip. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 35 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 39. BAGAN ARUS PROSEDUR PENGHAPUSAN ASET TETAP SATUAN KERJA UNIT PERLENGKAPAN SETDA/KEPALA DAERAH SPH BM/KN SPH BM/KN SPH BM/KN Laporan BM/KN SPH BM/KN Lakukan penelitian Laporan Hasil Penelitian sesuai dengan Aturan Konsep BA Penghapusan Aset Penghapusan Tetap, Cek Phisik bila perlu Teliti & Persetujuan SPH BM/KN Laporan Hasil Penelitian Konsep BA Penghapusan SPH BM/KN Laporan Hasil Penelitian Konsep BA Penghapusan SPH BM/KN SPH BM/KN Konsep BA Laporan Hasil Penelitian Penghapusan Konsep BA Penghapusan Tandatangan BA SPH BM/KN Penghapusan Konsep BA Penghapusan BA ditandatangani oleh pihak-pihak terkait BA BA Penghapusan Penghapusan BA ditandatangani oleh pimpinan Satker terkait SPPA SPPA Lanjut Ke Bagan Arus Akuntansi Aset Tetap
  • 40. BUKU 4 – PROSEDUR AKUNTANSI PROSEDUR PENGHAPUSAN ASET TETAP 1. Bila terdapat aset tetap yang rusak berat, berlebih atau tidak akan digunakan lagi, Satuan Kerja mengajukan Surat Permohonan Penghapusan Barang Milik/Kekayaan Negara (SPH BM/KN) kepada Kepala Daerah/Sekretaris Daerah (Setda) sesuai dengan batasan wewenang penghapusan barang yang berlaku. 2. Kepala Daerah/Setda mendisposisikan SPH BM/KN kepada Unit Perlengkapan. 3. Unit Perlengkapan meneliti kesesuaian SPH BM/KN dengan Peraturan Penghapusan Aset Tetap dan Laporan BM/KN Satuan Kerja yang bersangkutan yang ada di Unit Perlengkapan. Unit Perlengkapan dapat melakukan cek phisik barang tersebut sesuai ketentuan penghapusan. 4. Berdasarkan hasil penelitian, Unit Keuangan membuat Laporan Hasil Penelitian dan Konsep BAPBM/KN, mengajukan Konsep BAPBM/KN, Laporan Hasil Penelitian dan SPH BM/KN kepada Kepala Daerah/Setda. 5. Kepala Daerah/Setda meneliti dan memberikan persetujuan penghapusan dan mengembalikan dokumen-dokumen tersebut kepada Unit Perlengkapan. 6. Unit Perlengkapan mengirimkan Konsep Berita Acara (BA) Penghapusan dan foto copy SPH BM/KN kepada Satuan Kerja, mengarsipkan SPH BM/KN asli dan Laporan Hasil Penelitian. 7. Pimpinan Satuan Kerja menandatangani Konsep BAPBM/KN dan mengembalikannya kepada Unit Perlengkapan. 8. Unit Perlengkapan menerima Konsep BAPBM/KN dan sesuai prosedur yang berlaku untuk barang yang dihapus meminta tanda tangan pihak-pihak terkait untuk keabsahan BA. 9. Unit Perlengkapan mengirimkan satu copy BAPBM/KN kepada Satuan Kerja untuk dibuat Surat Permintaan Pencatatan Aset (SPPA), dalam hal ini penghapusan barang dari pembukuan. 10. Satuan Kerja mengirimkan SPPA kepada Unit Perlengkapan untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan proses pencatatan aset tetap. Tim Pokja Evaluasi Pembiayaan Dan Informasi Keuangan Daerah: 37 Depkeu (DJPKPD, BAKUN, BINTEK), BPKP, dan Depdagri (KMK 355/KMK.07/2001).
  • 41. BAGAN ARUS PROSEDUR AKUNTANSI PEMBENTUKAN DANA CADANGAN KAS DAERAH UNIT PERBENDAHARAAN UNIT VERIFIKASI UNIT PEMBUKUAN APBD Siapkan SPP SPP Printout SPM PERDA Cadangan Rekaman Nota Transfer SPP Verifikasi SPP Perekaman & dengan SKO, Cetak Hasil Printout SPP Printout Posting Rekaman Bulanan Benar? Tidak Cetak DTP Ya SPP Printout Rekaman Disposisi Disposisi DTP Cetak SPM Bandingkan SPP DTP dan SPM Printout Rekaman Cetak SPM Disposisi Benar? Koreksi Tidak Ya SPM SPM SPM Pelaporan Keuangan Lembar Pengontrol SPM Cek Kebenaran Proses Transfer ke Pembuatan Lap. Keuangan, bila benar Rekening Dana cetak laporan Cadangan Nota Transfer Nota Transfer Benar? Tidak Ya Cetak Laporan Keuangan Lap. Keuangan 1 -3 Lap. Keuangan Lap. Dana Cadangan Kirim ke Kepala Daerah