Keempat film tersebut membahas tentang pentingnya kejujuran, tanggung jawab, dan amanah dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin maupun individu. Terlebih bagi pemimpin untuk melindungi kepentingan warga daripada kepentingan pribadi, serta berusaha mendapatkan sesuatu dengan kemampuan sendiri tanpa mengelabui pihak lain.

1. RUMAH PERKARA
( by Emil Rehadi )
Film ini bercerita tentang seorang lurah yang bernama Pak Yatna. Di awal
pemilihannya dia berjanji kepada warga nya untuk menjadi pemimpin yang akan
melindungi warganya. Namun setelah dia terpilih menjadi lurah kenyataannya sangat
berbeda dengan apa yang dia janjikan. Ternyata dia bersekongkol dengan seorang
pengusaha yang akan menggusur kampungnya untuk dibangun real estate dikampung
tersebut. Pengusaha itu ternyata telah lama memberi sokongan dana kepada Pak
Yatna agar dimudahkan menjalani rencana nya. Akhirnya dengan mudahnya satu
persatu warga kampung tersebut pun pergi meninggalkan desa tersebut karena harus
terpaksa menjual tanah dan rumah mereka. Hingga akhirnya hanya tersisa rumah Pak
Lurah tersebut dan rumah seorang janda yang belum mau menjual rumahnya. Pak
Yatna memiliki seorang anak laki-laki, dia sedih setiap hari harus bermain sendiri
karena semua teman-temannya sudah pergi meninggalkan desa tersebut. Sang
pengusaha pun mengetahui bahwa masih ada satu warga lagi yang menjadi
pengahalang rencananya, dia pun menyuruh Pak Yatna untuk mengurus warga
tersebut agar segera menjual rumahnya. Namun lurah tersebut kesulitan untuk
mengusirnya karena ternyata dia memilki hubungan gelap dengan janda tersebut.
Janda tersebut tidak ingin meninggalkan rumahnya karena hanya rumah itu lah yang
dia miliki dan terlalu banyak kenangan yang dia miliki dirumah tersebut terutama
kenangan dengan suaminya yang telah meninggal. Pak Lurah tidak ingin hubungannya
dengan janda tersebut terungkap sehingga dia tidak bisa mengusir janda itu. Akhirnya
sang pengusaha pun menggunakan caranya untuk menyingkirkan janda tersebut, dia
menyuruh anak buahnya untuk mengusir paksa janda tersebut bahkan anak buahnya
sampai membakar rumah janda itu karena dia tetap tidak mau keluar. Janda itu pun
meninggal didalam rumahnya yang terbakar dan tanpa sengaja ternyata dirumah itu
pun terdapat anak pak lurah yang tiba-tiba datang kerumah itu untuk mencari bapak
nya. Pak lurah pun merasa sedih dan menyesal karena atas perbuatannya dia
kehilangan semua orang yang dia sayangi.
Pelajaran yang dapat kita ambil bahwa sebagai pemimpin kita harus memiliki sifat
tanggung jawab dan amanah. Kita harus melindungi orang-orang yang kita pimpin,
dengan lebih mementingkan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi.

2. AKU PADAMU
( by Lasja F. Susatyo )
Film ini menceritakan tentang dua sejoli yang berencana untuk nekat kawin lari
karena sang calon pengantin perempuan tidak mau pernikahannya dihadiri oleh
ayahnya. dia pun pergi ke kantor KUA bersama kekasihnya. Namun mereka mendapat
kendala dalam keterbatasan waktu yang sangat singkat karena mereka tidak punya
banyak waktu yang disebabkan calon pengantin pria nya yang sangat sibuk. Selain
keterbatasan waktu mereka pun dihadapkan dengan masalah syarat-syarat
administrasi yang sangat rumit. Akhirnya sang calon pengantin pria memutuskan untuk
menyuap petugas KUA untuk melancarkan urusannya. Namun sang gadis tidak mau
kekasihnya melakukan hal itu. Dia pun teringat dengan kehidupan masa kecilnya, yaitu
tentang kisah guru yang sangat ia idolakan yang bernama Pak Markoen guru di SD nya
dlu. Pak Markoen sangat ingin menjadi guru tetap ditempat dia mengajar namun dia
selalu saja gagal. Belakangan ternyata si gadis itu tahu kenapa guru nya tidak pernah
diangkat menjadi guru tetap, karena ayahnya yang memiliki kedudukan tinggi disekolah
tersebut selalu membuang lamaran pak Markoen karena tidak menyisipkan amplop
dalam berkas-berkasnya seperti guru yang lain. Namun pak markoen tetap tidak ingin
melakukan penyuapan tersebut walaupun dia harus gagal menjadi guru sekalipun. Pak
markoen sangat dekat dengan murid-muridnya, walaupun tidak mengajar lagi disekolah
tersebut tapi dia selalu datang menemui muridnya dengan berpenampilan seperti badut
untuk mengajarkan murid-muridnya tentang budi pekerti. Kehidupan Pak Markoen pun
semakin sulit, karena dia tidak memiliki pekerjaan tetap. Dia tetap mengedepankan
kejujurannya dan rela hidup susah hingga akhir usianya. Karena ingat pada kehidupan
gurunya, gadis itu pun menceritakan kekagumannya kepada pasangannya. Akhirnya
sang calon pengantin pria itu pun berubah fikiran, karena sang gadis berfikiran
bagaimana mungkin menikah dihadapan Tuhan yang suci, bila kita dimulai dengan
menyuap Tuhan.
Pelajaran yang dapat kita ambil bahwa dalam memperoleh sesuatu yang kita inginkan
kita harus tetap jujur, walaupun dengan kejujuran itu terkadang apa yang kita inginkan
tidak dapat dengan cepat terwujud. Karena bila kita ingin melakukan hal baik maka
harus diawali dengan kebaikan juga.

3. SELAMAT SIANG, RISSA
( by Ine Febriyanti )
Film ini bercerita tentang seorang wanita karir bernama Jasmine Karissa, dia
diminta oleh seorang pejabat bagian pengadaan proyek untuk meloloskan proyek
pembangunan mall. Tentunya dengan imbalan besar yang sudah pasti didepan mata.
Dengan kewenangannya pun, ia bisa saja memberi persetujuan dengan mudah. Saat
Karissa dilema untuk memilih antara menolak atau berdamai dengan kejahatan dia pun
teringat dengan kegigihan ayahnya untuk menjaga amanah meskipun dalam situasi
keluarga yang sangat sulit sekalipun. Ayah Karissa bernama Pak Arwoko dia seorang
penjaga gudang beras, namun kehidupannya sangat sederhana. Dia hanya
mengandalkan gajinya yang kecil untuk kebutuhan keluarga, dia tidak berani melakukan
pekerjaan sampingan seperti menyewakan gudang bagi pengusaha yang ingin
menimbun beras. Suatu ketika adik Karissa yang masih bayi mengalami sakit keras,
namun keluarganya saat itu sedang tidak memiliki uang untuk berobat. Ibu Karissa
hanya seorang penjahit, namun saat ini usahanya sedang sepi sehingga mereka pun
tidak memiliki simpanan uang lagi untuk berobat adiknya. Disaat mereka sedang sangat
membutuhkan uang, datanglah seorang pengusaha yang ingin menyewa gudang
tersebut untuk menimbun beras. Kebetulan gudang beras yang dijaga Pak Arwoko
sedang kosong. Pengusaha itu pun mencoba membujuk Pak Arwoko dengan
mengeluarkan beberapa uang untuk melancarkan urusannya. Pak Arwoko terlihat
kebingungan, disatu sisi dia sangat membutuhkan uang untuk berobat anaknya yang
sedang sakit keras namun di sisi lain dia orang yang sangat memegang amanah
sehingga tidak mungkin dia menerima uang tersebut. Setelah lama berfikir, akhirnya
pak arwoko menolak tawaran pengusaha itu dia lebih memilih untuk tetap menjaga
amanah nya walaupun dia sangat membutuhkan uang tersebut. Karena teringat dengan
ayahnya, karissa pun melakukan hal yang sama dia juga menolak tawaran pejabat
tersebut.
Pelajaran yang dapat kita ambil bahwa kepercayaan yang telah kita dapatkan harus kita
jaga dengan sebaik-baiknya. Walaupun kita dalam keadaan susah sekali pun kita harus
tetap menjaga amanah yang diberikan kepada kita.

4. Pssstt….Jangan Bilang Siapa-siapa!
( by Chaerun Nissa )
Film ini bercerita tentang gaya hidup dan permisivitas terhadap praktik
pemerasan di sekolah yang kemudian direkam oleh seorang siswa yang bernama Gita.
Gita baru memiliki camera handicam baru, untuk mencoba nya dia merekam semua
aktivitas di sekolahnya dengan dibantu Olla temannya. Olla anak SMA yang gaul, dia
adalah tokoh yang menjadi pintu masuk Gita dalam mengekspose situasi sekolahnya.
Untuk menjalani gaya hidupnya, Olla yang selalu up date dengan gadget dan fashion
bersandar pada kelihaiannya menipu orang tua dengan cara me mark-up setiap
permintaan kebutuhan sekolah maupun jajan. Ternyata keluarganya tidak ambil pusing,
ayah Olla di kantor juga melakukan hal itu pada atasannya, dia selalu melebihkan
pengeluaran kantor tidak sesuai dengan kenyataannya. Tidak berbeda dengan ibunya
Olla, dia juga biasa melakukan hal yang sama kepada suaminya. Di sekolah, Olla dan
teman-temannya tanpa sadar telah menjadi korban kepala sekolah dan guru yang
memperdagangkan buku di sekolah. Guru nya mewajibkan semua murid untuk membeli
buku yang sudah disediakan sekolah, karena siapa pun yang tidak membeli buku yang
telah di mark-up akan celaka. Benar saja, Gita pun merasakan hal yang tidak wajar
tersebut. Nilai dia berbeda sendiri lebih kecil dibandingkan teman-temannya di kelas,
memang Gita tidak membeli buku di sekolah dia membeli sendiri bukunya di luar.
Ternyata secara otomatis setiap murid yang membeli buku di sekolah akan mendapat
nilai A+. Gita merasa heran dengan apa yang dilakukan guru dan temannya. Olla pun
mengira bahwa Gita juga pernah melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan.
Namun ternyata tidak, Gita tidak pernah me mark-up kebutuhannya, untuk membeli
handicam baru nya itu pun dia rela menabung selama setahun agar bisa membelinya
sendiri tanpa perlu mengelabui orang tua nya.
Pelajaran yang dapat kita ambil bahwa untuk mendapatkan sesuatu kita harus
berusaha dengan kemampuan kita, tanpa mengelabui pihak mana pun agar apa yang
kita inginkan cepat tercapai.

5. Kesimpulan dari ke empat film tersebut bahwa kita harus menjunjung kejujuran
dan tanggung jawab terhadap apa saja yang kita lakukan. Terlebih bagi seorang
pemimpin kita harus memiliki sifat tanggung jawab dan amanah. Kita harus melindungi
orang-orang yang kita pimpin, dengan lebih mementingkan kepentingan umum
dibandingkan kepentingan pribadi. Dalam memperoleh sesuatu yang kita inginkan kita
harus tetap jujur, walaupun dengan kejujuran itu terkadang apa yang kita inginkan tidak
dapat dengan cepat terwujud. Karena bila kita ingin melakukan hal baik maka harus
diawali dengan kebaikan juga. Kepercayaan yang telah kita dapatkan harus kita jaga
dengan sebaik-baiknya. Walaupun kita dalam keadaan susah sekali pun kita harus
tetap menjaga amanah yang diberikan kepada kita. Serta untuk mendapatkan sesuatu
kita harus berusaha dengan kemampuan kita, tanpa mengelabui pihak mana pun agar
apa yang kita inginkan cepat tercapai.