SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup di permukaan bumi beraneka ragam bentuk, ukuran, warna, kelengkapan
organ tubuh, kebiasaan hidup, habitat, dan tingkah lakunya. Bagaimana cara kita mempelajari
makhluk hdiup yang demikian banyaknya? Untuk mempermudah mempelajarinya, dilakukan
pengelompokan makhluk hidup yang dikenal dengan sistem klasifikasi. Makhluk hidup yang
memiliki sifat yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama. Makhluk hidup yang
memiliki sifat yang berbeda dikelompokkan ke dalam golongan yang berbeda.
A. Keanekaragaman ciri makhluk hidup
Makhluk yang ada di sekitar kita sangat beraneka ragam. Secara spesifik, keanekaragaman
berarti perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang berlainan jenis. Contoh perbedaan
antara anjing, kucing, harimau, dll. Selain keanekaragaman antar jenis makhluk hidup, terdapat
juga perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang sejenis, yang disebut variasi. Contohnya,
perhatikan teman-temanmu dalam satu kelas. Antara satu orang dengan orang lain terdapat
perbedaan dan juga persamaan. Persamaan dan perbedaan tersebut terlihat dari warna mata,
tinggi badan, bentuk daun telinga, bentuk wajah, warna kulit, bentuk lidah, dan lain-lain. Jadi,
dapat kita katakan bahwa tidak ada satu pun makhluk hidup di dunia ini yang sama persis,
meskipun pada kembar identik. Keanekaragaman antar jenis dan variasi inilah yang akan
membentuk keanekaragaman pada makhluk hidup.
variasi pada kucing
variasi warna bunga
keanekaragaman
B. Klasifikasi makhluk hidup
Saat ini bumi dihuni tidak kurang dari 2.000.000 jenis makhluk hidup. Karena begitu
banyaknya jenis makhluk hidup, kita tidak mungkin dapat mengenali satu demi satu. Untuk
mempermudah mempelajarinya, ilmuan berusaha mencari cara yang paling mudah dan tepat,
yaitu dengan cara pengelompokan makhluk hidup. Oleh karena itu, berkembanglah ilmu tentang
pengelompakan makhluk hidup yang dikenal dengan klasifikasi.
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup ke dalam kelompok-kelompoknya, baik
menurut morfologi (bentuk luar tubuh), fisiologi (faal tubuh), dan anatomi (susunan tubuh).
Dalam pengelompokan makhluk hidup ada dua hal yang perlu kita kuasai yaitu:
1. Melakukan identifikasi
Identifikasi adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati
2. Pemberian nama
Sistem klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan dengan cara:
1. Sistem klasifikasi alami, disusun berdasarkan banyaknya persamaan ciri morfologis yang
dimiliki makhluk hidup.
Contoh: tumbuhan diklasifikasikan menjadi tumbuhan mmonokotil dan dikotil.
2. Sistem klasifikasi buatan, disusun berdasarkan adanya satu atau beberapa ciri morfologis, alat
reproduksi, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah penyebarannya tanpa memperhatikan
kesamaan strukturnya.
Contoh: klasifikasi berdasarkan perawakan (herba, semak, perdu, pohon)
3. Sistem klasifikasi filogenetik, disusun berdasarkan jauh atau dekatnya hubungan kekerabatan
antar kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya dan mencerminkan perkembangan
makhluk hidup.
Identifikasi adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati. Di antara berbagai jenis
makhluk hidup terdapat persamaan dan perbedaan ciri. Persamaan dan perbedaan ciri pada
makhluk hidup inilah yang digunakan sebagai dasar klasifikasi. Jadi dalam klasifikasi, jenis-jenis
yang mempunyai suatu kemiripan ditempatkan dalam satu kelompok.
Terdapat berbagai macam cara mengklasifikasikan makhluk hidup. Ada klasifikasi
berdasarkan ciri luar makhluk hidup (ciri morfologi), manfaat makhluk hidup, habitus
(perawakan), tempat hidup, dan sebagainya. Berikut ini contoh pengelompokan hewan
berdasarkan kesamaan jenis makanannya.
1. Hewan karnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging. Misalnya harimau, serigala, dan singa.
2. Hewan herbivor, yaitu kelompok hewan pemakan tumbuhan. Misalnya kerbau, rusa, dan
jerapah.
3. Hewan omnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging dan tumbuhan, misalnya musang.
Tumbuhan juga dapat dikelompokkan berdasarkan pada ciri morfologi/bentuk luar tubuh.
1. Berdasarkan jumlah keping lembaga biji, tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
tumbuhan dikotil dan monokotil. Tumbuhan dikotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya
mempunyai dua keping lembaga, misalnya kacang tanah, mangga, apel, dan durian. Sedangkan
tumbuhan monokotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya mempunyai satu keping lembaga,
misalnya jagung, kelapa, dan padi.
2. Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Gymnospermae
dan Angiospermae. Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan yang berbiji terbuka (bijinya
tidak dibungkus oleh daun buah) misalnya melinjo, pakis haji, dan pinus. Sedangkan
Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai biji tertutup (biji dilindungi
oleh daun buah), misalnya kamboja, jambu, nangka, dan palem.
Para ahli juga berupaya mengelompokkan makhluk hidup secara umum berdasarkan
kekerabatannya. Klasifikasi ini disebut klasifikasi sistem filogeni. Pengelompokan sistem ini
terus-menerus mengalami perkembangan. Perhatikan perkembangan klasifikasi filogeni berikut
ini.
1. Sistem Dua Kingdom
Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani). Dalam sistem ini
makhluk hidup dibagi menjadi kingdom Plantae dan Animalia.
a. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan), meliputi berbagai makhluk hidup yang mempunyai ciri
berdinding sel dan berklorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri, jamur,
ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji.
b. Kingdom Animalia (kerajaan hewan), meliputi berbagai makhluk hidup yang memiliki ciri tidak
berdinding sel dan tidak memiliki klorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah
Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
2. Sistem Tiga Kingdom
Klasifikasi tiga kingdom membagi makhluk hidup menjadi Kingdom Monera, Plantae, dan
Animalia.
a. Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau
banyak sel dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah
bakteri dan ganggang hijau-biru.
b. Kingdom Plantae, adalah kelompok tumbuhan yang meliputi jamur, lumut, paku, dan tumbuhan
biji.
c. Kingdom Animalia, adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
3. Sistem Empat Kingdom
Sistem empat kingdom terdiri dari Kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom
Monera terdiri dari bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae
karena tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan
Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan seperti dalam sistem tiga kingdom.
4. Sistem Lima Kingdom
Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi
Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk
hidup dalam Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang
ditambahkan, yaitu Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup uniseluler maupun
multiseluler yang menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak dapat dikelompokkan
ke dalam Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia.
5. Sistem Enam Kingdom
Pada tahun 1990, Carl Woese, seorang ahli biologi molekuler Amerika Serikat, mengembangkan
sistem klasifikasi enam kingdom. Dalam klasifikasi ini, beliau membagi Kingdom Monera
menjadi dua kelompok. Bakteri yang mempunyai sifat khusus dikelompokkan dalam
Kingdom Archaebacteria, misalnya bakteri yang mampu hidup di perairan bersuhu tinggi atau di
lingkungan dengan kadar garam tinggi. Sedangkan bakteri yang lain dan ganggang hijau-biru
(Cyanophyta) dikelompokkan dalam Kingdom Eubacteria. Jadi, dalam sistem klasifikasi enam
kingdom, makhluk hidup dikelompokkan menjadi Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi,
Plantae, dan Animalia.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup:
1. Menyederhanakan objek studi
2. Memudahkan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
3. Mengenal berbagai jenis makhluk hidup
4. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
5. Memudahkan pemberian nama makhluk hidup yang belum diketahui.
Manfaat klasifikasi bagi manusia:
1. Mengetahui manfaat masing-masing jenis makhluk hidup bagi manusia
2. Mengetahui adanya saling ketergantungan di antara makhluk hidup
3. Mengetahui ciri dan sifat masing-masing jenis makhluk hidup
4. Mengetahui hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup yang beranekaragam
5. Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati
6. Memudahkan komunikasi.
C. Sistem tata nama binomial nomenklatur
Di dunia ini terdapat sangat banyak jenis hewan dan tumbuhan. Untuk mengenal semua
jenis hewan dan tumbuhan sangatlah sulit. Untuk itu kita perlu terlebih dahulu mengelompokkan
hewan atau tumbuhan ke dalam kelompoknya. Dibutuhkan keterampilan dan cara khusus untuk
memberi nama hewan dan tumbuhan.
Untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan menyatukan persepsi secara internasional,
maka makhluk hidup diberi nama ilmiah. Carolus Linnaeus sebagai peletak dasar klasifikasi
mengetengahkan sistem kode internasional tata nama ilmiah yang disebut binomial
nomenklatur, yang berarti tata nama ganda. Ahli biologi lebih menyukai menggunakan nama
ilmiah. Menurutmu, mengapa demikian? Ada beberapa alasan untuk menggunakan nama ilmiah
sebagai pengganti nama daerah.
1. Tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi suatu makhluk hidup karena tidak ada makhluk
hidup yang mempunyai nama ilmiah yang sama. Contoh, dua makhluk hidup yang
berbeda, namun mempunyai nama daerah sama, misalnya gedang, di Jawa Timur dan Jawa
Tengah adalah nama daerah untuk pisang (Musa paradisiaca L.), tetapi di Jawa Barat gedang
adalah nama daerah dari pepaya (Carica papaya L.).
2. Nama ilmiah jarang berubah.
3. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia dan berkembang lebih lanjut.
4. Bahasa yang digunakan untuk nama ilmiah adalah bahasa Latin. Bahasa Latin digunakan karena
bahasa ini tidak berubah.
Kriteria yang digunakan dalam sistem kode internasional tata nama ilmiah disebut
binomial nomenklatur. Binomial nomenklatur disebut tata nama ganda. Peletak dasar klasifikasi
sistem binomial nomenklatur yaitu Carolus Lineus.
Aturan-aturan tata nama dengan sistem binomial nomenklatur yaitu:
1. Nama yang digunakan harus bahasa Latin atau yang dilatinkan
2. Terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan spesies.
3. Kata pertama diawali dengan huruf kapital sedangkan kata kedua tidak diawali dengan huruf
kapital.
4. Penulisannya harus digarisbawahi secara terpisah jika ditulis tangan dan dimiringkan jika
diketik.
Alasan klasifikasi menggunakan bahasa Latin yaitu:
1. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama
makhluk hidup yang sama persis.
2. Nama ilmiah jarang berubah.
3. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.
Pengelompokan makhluk hidup juga dilakukan secara bertingkat berdasarkan persamaan
ciri. Setiap tingkatannya disebut takson. Semakin tinggi tingkatan takson, semakin sedikit
persamaan ciri yang dimilikinya.
Urutan takson dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah yaitu:
1. Kingdom
2. Filum (hewan) atau divisio (tumbuhan)
3. Kelas
4. Ordo
5. Famili
6. Genus
7. Spesies
Contoh klasifikasi:
1. Regnum/kingdom : Animalia
2. Filum : Cordata
3. Kelas : Mammalia
4. Ordo : Primata
5. Famili : Homonidae
6. Genus : Homo
7. Spesies : Homo sapiens
Kunci Determinasi
Petunjuk yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelompok makhluk hidup atau
jenis organisme disebut kunci identifikasi atau kunci determinasi. Langkah identifikasi yaitu
dengan menyusun ciri yang berlawanan. Setiap langkah terdapat dua pilihan yang saling
berlawanan untuk menentukan urutan klasifikasi yang berikutnya. Perangkat kunci determinasi
disebut kunci dikotom. Jika salah satu ciri sudah sesuai, alternatif lainnya akan gugur.
Contoh kunci determinasi tumbuhan:
1. Apakah tumbuhan ini berdaun, berbatang, dan berakar?
a. Jika ya lanjut ke no. 2
b. Jika tidak lanjut ke no. 5
2. Apakah tumbuhan tersebut berbunga?
a. Jika ya lanjut ke no. 3
b. Jika tidak tumbuhan tersebut tergolong paku-pakuan
3. Apakah tumbuhan tersebut daunnya berbentuk jarum?
a. Jika ya tumbuhan tergolong gymnospermae
b. Jika tidak lanjut ke no. 4
4. Apakah tumbuhan tersebut bertulang daun sejati?
a. Jika ya tumbuhan tersebut tergolong monokotil
b. Jika tidak tumbuhan tersebut tergolong dikotil
5. Apakah tumbuhan tersebut berklorofil?
a. Jika ya lanjut ke no. 6
b. Jika tidak tumbuhan tersebut termasuk jamur
6. Apakah tumbuhan tersebut berdaun dan hidup di air?
a. Jika ya tumbuhan tersebut tergolong ganggang
b. Jika tidak tumbuhan tersebut tergolong lumut.
1. a. Tidak bertulang belakang ...............................................
2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2)
b. Memiliki ruas-ruas tulang belakang .................................
3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3)
2. a. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku ..............................
siput (bila ya jawabannya siput)
b. Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku ...............................
4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4)
3. a. Bergerak dengan sirip .........................................................
ikan (bila ya jawabannya ikan)
b. Bergerak bukan dengan sirip ...........................................
6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6)
4. a. Bersayap .........................................................................
5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5)
b. Tidak bersayap ................................................................
lipan (bila ya jawabannya lipan)
5. a. Menyusui anaknya ...........................................................
mamalia (bila ya jawabannya mamalia atau kerbau)
b. Tidak menyusui anaknya ................................................
7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7)
6. a. Sayapnya sisik ....................................................................
kupu-kupu (bila ya jawabannya kupu-kupu)
b. Sayapnya lurus ................................................................
belalang (bila ya maka belalang)
7. a. Mengalami metamorfosis ................................................
katak (bila ya jawabannya katak)
b. Tidak mengalami metamorfosis ......................................
8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8)
8. a. Tidak mengerami .............................................................
buaya (bila ya jawabannya buaya)
b. Mengerami telurnya .........................................................
burung (bila ya jawabannya burung)
Ciri-ciri pada sistem 5 kingdom :
1. Kingdom Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
2. Kingdom Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
3. Kingdom Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler
4. Kingdom Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler
5. Kingdom Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler
. Sistem Klasifikasi Dua Kingdom
Penemu sistem ini adalah ilmuwan yang bernama Aristoteles (Yunani). Pengelompokan
makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kingdom tumbuhan (Plantarum), memiliki ciri-ciri berdinding sel, berklorofil, dan
berfotosintesis. Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil tetap dimasukkan dalam
kerajaan tumbuhan.
b. Kingdom hewan (Animalia), memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil dan
dapat bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini seperti Protozoa, Mollusca,
Porifera, Coelenterata, Arthropoda, Echinodermata dan Chordata.
2. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom
Penemu sistem kingdom ini adalah Ernest Haekel (Jerman) tahun 1866,
pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)
b. Kingdom Plantae, yang temasuk dalam kingdom ini adalah alga, jamur, lumut, paku,
dan tumbuhan berbiji.
c. Kingdom Animalia, yang termasuk dalam kingdom ini adalah dari
golongan Protozoa sampai golongan Chordata.
3. Sistem Klasifikasi Empat Kingdom
Penemu sistem 4 Herbert Coopeland. Pengelompokan makhluk hidup tersebut
berdasarkan struktur sel yang dibedakan antara sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki
selaput inti, dan sel prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki selaput inti. Keempat
kingdom itu antara lain:
a. Kingdom Monera, ciri-cirinya adalah memiliki inti tanpa membran (prokarion),
contohnya bakteri dan ganggang biru.
b. Kingdom Pritista
c. Kingdom Plantae, meliputi semua ganggang kecuali ganggang biru, lumut, paku, dan
tumbuhan berbiji.
d. Kingdom Animalia, meliputi semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata.
4. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
R.H. Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan organisme menjadi lima dunia
berdasarkan tingkat organisme, kondisi inti sel, dan nutrisinya.
Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut.
a. Kingdom Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik,
bersel satu, dan mikroskopis.
Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri),
misalnya Escherichia coli, Anabaena sp., dan Nostoc sp.
b. Kingdom Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik,
umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan.
Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba.
c. Kingdom Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak
berfotosintesis.
Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-lain.
d. Kingdom Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel
banyak, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis,
autotrof. Kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan
berbiji.
Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.
e. Kingdom Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil
sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Contohnya: burung,
gajah, ular, ayam, dan sebagainya.
5. Sistem Klasifikasi Enam Kingdom.
Sistem ini menganut bahwa virus dimasukkan dalam kingdom tersendiri, oleh karena itu
tingkatan klasifikasi ada enam kingdom, Archaea , Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae,
dan Animalia
Kunci determinasi ataukunci dikotomadalahcaraatau langkahuntukmengenali organisme dan
mengelompokkannyapadataksonmakhlukhidup.
Kunci dikotomisberisi deskripsi ciri-ciri organisme yangdisajikandengankarakterberlawanan.
Kunci dikotomisterdiridari sederetanpernyataanyangterdiri dari duabarisdenganciri yang
berlawanan.
Cara membuatkunci dikotomis:
1. Buatlah tabel atau diagram dari objekyangakan di identifikasi
2. Diagram terdiri atasdua karakter
2. Ubahlah diagramdalambentukpernyataan
Pembuatankunci dikotomberdasarkandiagramdi atasadalah:
1. a. dauntunggal .......................................................................................................2
....b.daunmajemuk...................................................................................................4
2. a. bangundaunbergaris .......................................................................................rumput
....b.bangundaunlebar.............................................................................................3
3. a. tepi daunbergerigi ............................................................................................kembangsepatu
....b.tepi daunbercangap.........................................................................................kentang
4. a. daundengantujuhhelai anakdaun................................................................kapuk
....b.daunlebihdari tujuhhelai anakdaun............................................................5
5. a. anakdaun dudukpadaibutangkai daun .......................................................mahoni
....b.anakdaun dudukpadacabang tingkatsatu dari ibutangkai daun.............kembangmerak
Berdasarkanpenjelasandi atas,
1. Buatlah diagramdikotomisdenganmengikuti poladiagramdikotomisdi atas,dengancara tentukan
terlebihdahulunamasebutanuntukmasing-masinggambardi samping.
2. Berdasarkandiagramyang telahdi buat,buatlahkunci dikotomuntukserangga-seranggadi atas
sehinggasesuai dengannamayangdiberikantadi

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisSiti Nur Aeni
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptsunaryono
 
Makalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhanMakalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhanRaden Sengkuni
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Struktur  fungsi dan perkembangan akarStruktur  fungsi dan perkembangan akar
Struktur fungsi dan perkembangan akarAlen Pepa
 
Lichen
LichenLichen
Lichennana
 
Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)SyaRif Damput
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Agustin Dian Kartikasari
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunAgustin Dian Kartikasari
 

Mais procurados (20)

PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
PPT FUNGI
PPT FUNGIPPT FUNGI
PPT FUNGI
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
 
Makalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhanMakalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhan
 
Botani 4 Batang
Botani 4 BatangBotani 4 Batang
Botani 4 Batang
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Struktur  fungsi dan perkembangan akarStruktur  fungsi dan perkembangan akar
Struktur fungsi dan perkembangan akar
 
Lichen
LichenLichen
Lichen
 
Jaringan meristem
Jaringan meristemJaringan meristem
Jaringan meristem
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)Lumut daun (Bryophyta)
Lumut daun (Bryophyta)
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Daun dan Bangun Daun
 

Semelhante a Kunci determinasi

Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupRijalul Fikri
 
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasiPert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasihabibdyatama
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiLutfiaAyu
 
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxPPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxMariaSulastrianutser
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk HidupKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk HidupSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupAde Suhaya
 
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xModul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xSanto Widodo
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hiduprohis
 
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8zairafotocopy
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPFatharaniPutriAdrian
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 

Semelhante a Kunci determinasi (20)

Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasiPert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxPPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk HidupKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xModul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidupMakalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidup
 
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
klasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidupklasifikasi makhluk hidup
klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi
KlasifikasiKlasifikasi
Klasifikasi
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Biodiversity
BiodiversityBiodiversity
Biodiversity
 
keanekaragaman-hayati1.ppt
keanekaragaman-hayati1.pptkeanekaragaman-hayati1.ppt
keanekaragaman-hayati1.ppt
 
keanekaragaman-hayati1.pptx
keanekaragaman-hayati1.pptxkeanekaragaman-hayati1.pptx
keanekaragaman-hayati1.pptx
 

Último

Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis databaiqtryz
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 

Último (12)

Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 

Kunci determinasi

  • 1. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP Makhluk hidup di permukaan bumi beraneka ragam bentuk, ukuran, warna, kelengkapan organ tubuh, kebiasaan hidup, habitat, dan tingkah lakunya. Bagaimana cara kita mempelajari makhluk hdiup yang demikian banyaknya? Untuk mempermudah mempelajarinya, dilakukan pengelompokan makhluk hidup yang dikenal dengan sistem klasifikasi. Makhluk hidup yang memiliki sifat yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama. Makhluk hidup yang memiliki sifat yang berbeda dikelompokkan ke dalam golongan yang berbeda. A. Keanekaragaman ciri makhluk hidup Makhluk yang ada di sekitar kita sangat beraneka ragam. Secara spesifik, keanekaragaman berarti perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang berlainan jenis. Contoh perbedaan antara anjing, kucing, harimau, dll. Selain keanekaragaman antar jenis makhluk hidup, terdapat juga perbedaan ciri dan sifat pada makhluk hidup yang sejenis, yang disebut variasi. Contohnya, perhatikan teman-temanmu dalam satu kelas. Antara satu orang dengan orang lain terdapat perbedaan dan juga persamaan. Persamaan dan perbedaan tersebut terlihat dari warna mata, tinggi badan, bentuk daun telinga, bentuk wajah, warna kulit, bentuk lidah, dan lain-lain. Jadi, dapat kita katakan bahwa tidak ada satu pun makhluk hidup di dunia ini yang sama persis, meskipun pada kembar identik. Keanekaragaman antar jenis dan variasi inilah yang akan membentuk keanekaragaman pada makhluk hidup. variasi pada kucing variasi warna bunga
  • 2. keanekaragaman B. Klasifikasi makhluk hidup Saat ini bumi dihuni tidak kurang dari 2.000.000 jenis makhluk hidup. Karena begitu banyaknya jenis makhluk hidup, kita tidak mungkin dapat mengenali satu demi satu. Untuk mempermudah mempelajarinya, ilmuan berusaha mencari cara yang paling mudah dan tepat, yaitu dengan cara pengelompokan makhluk hidup. Oleh karena itu, berkembanglah ilmu tentang pengelompakan makhluk hidup yang dikenal dengan klasifikasi. Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup ke dalam kelompok-kelompoknya, baik menurut morfologi (bentuk luar tubuh), fisiologi (faal tubuh), dan anatomi (susunan tubuh). Dalam pengelompokan makhluk hidup ada dua hal yang perlu kita kuasai yaitu: 1. Melakukan identifikasi Identifikasi adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati 2. Pemberian nama Sistem klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan dengan cara: 1. Sistem klasifikasi alami, disusun berdasarkan banyaknya persamaan ciri morfologis yang dimiliki makhluk hidup. Contoh: tumbuhan diklasifikasikan menjadi tumbuhan mmonokotil dan dikotil. 2. Sistem klasifikasi buatan, disusun berdasarkan adanya satu atau beberapa ciri morfologis, alat reproduksi, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah penyebarannya tanpa memperhatikan kesamaan strukturnya. Contoh: klasifikasi berdasarkan perawakan (herba, semak, perdu, pohon) 3. Sistem klasifikasi filogenetik, disusun berdasarkan jauh atau dekatnya hubungan kekerabatan antar kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya dan mencerminkan perkembangan makhluk hidup. Identifikasi adalah menentukan ciri makhluk hidup yang diamati. Di antara berbagai jenis makhluk hidup terdapat persamaan dan perbedaan ciri. Persamaan dan perbedaan ciri pada makhluk hidup inilah yang digunakan sebagai dasar klasifikasi. Jadi dalam klasifikasi, jenis-jenis yang mempunyai suatu kemiripan ditempatkan dalam satu kelompok. Terdapat berbagai macam cara mengklasifikasikan makhluk hidup. Ada klasifikasi berdasarkan ciri luar makhluk hidup (ciri morfologi), manfaat makhluk hidup, habitus (perawakan), tempat hidup, dan sebagainya. Berikut ini contoh pengelompokan hewan berdasarkan kesamaan jenis makanannya. 1. Hewan karnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging. Misalnya harimau, serigala, dan singa. 2. Hewan herbivor, yaitu kelompok hewan pemakan tumbuhan. Misalnya kerbau, rusa, dan jerapah. 3. Hewan omnivor, yaitu kelompok hewan pemakan daging dan tumbuhan, misalnya musang. Tumbuhan juga dapat dikelompokkan berdasarkan pada ciri morfologi/bentuk luar tubuh. 1. Berdasarkan jumlah keping lembaga biji, tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dikotil dan monokotil. Tumbuhan dikotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya mempunyai dua keping lembaga, misalnya kacang tanah, mangga, apel, dan durian. Sedangkan tumbuhan monokotil adalah kelompok tumbuhan yang bijinya mempunyai satu keping lembaga, misalnya jagung, kelapa, dan padi. 2. Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah kelompok tumbuhan yang berbiji terbuka (bijinya tidak dibungkus oleh daun buah) misalnya melinjo, pakis haji, dan pinus. Sedangkan
  • 3. Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai biji tertutup (biji dilindungi oleh daun buah), misalnya kamboja, jambu, nangka, dan palem. Para ahli juga berupaya mengelompokkan makhluk hidup secara umum berdasarkan kekerabatannya. Klasifikasi ini disebut klasifikasi sistem filogeni. Pengelompokan sistem ini terus-menerus mengalami perkembangan. Perhatikan perkembangan klasifikasi filogeni berikut ini. 1. Sistem Dua Kingdom Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani). Dalam sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi kingdom Plantae dan Animalia. a. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan), meliputi berbagai makhluk hidup yang mempunyai ciri berdinding sel dan berklorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri, jamur, ganggang, paku, dan tumbuhan berbiji. b. Kingdom Animalia (kerajaan hewan), meliputi berbagai makhluk hidup yang memiliki ciri tidak berdinding sel dan tidak memiliki klorofil. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. 2. Sistem Tiga Kingdom Klasifikasi tiga kingdom membagi makhluk hidup menjadi Kingdom Monera, Plantae, dan Animalia. a. Kingdom Monera, yaitu kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri tersusun dari satu atau banyak sel dan belum memiliki membran inti. Yang termasuk ke dalam kingdom ini adalah bakteri dan ganggang hijau-biru. b. Kingdom Plantae, adalah kelompok tumbuhan yang meliputi jamur, lumut, paku, dan tumbuhan biji. c. Kingdom Animalia, adalah kelompok hewan yang terdiri dari Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. 3. Sistem Empat Kingdom Sistem empat kingdom terdiri dari Kingdom Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom Monera terdiri dari bakteri dan ganggang hijau-biru. Kingdom Fungi dipisahkan dari Plantae karena tidak mempunyai klorofil walaupun sama-sama mempunyai dinding sel. Sedangkan Kingdom Animalia meliputi berbagai hewan seperti dalam sistem tiga kingdom. 4. Sistem Lima Kingdom Pencetus klasifikasi sistem lima kingdom adalah Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika Serikat pada tahun 1969. Dalam klasifikasi ini Whittaker mengelompokkan makhluk hidup dalam Kingdom Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Kingdom baru yang ditambahkan, yaitu Protista meliputi berbagai jenis makhluk hidup uniseluler maupun multiseluler yang menyerupai jamur, tumbuhan, dan hewan namun tidak dapat dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi, Plantae, dan Animalia. 5. Sistem Enam Kingdom Pada tahun 1990, Carl Woese, seorang ahli biologi molekuler Amerika Serikat, mengembangkan sistem klasifikasi enam kingdom. Dalam klasifikasi ini, beliau membagi Kingdom Monera menjadi dua kelompok. Bakteri yang mempunyai sifat khusus dikelompokkan dalam Kingdom Archaebacteria, misalnya bakteri yang mampu hidup di perairan bersuhu tinggi atau di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Sedangkan bakteri yang lain dan ganggang hijau-biru (Cyanophyta) dikelompokkan dalam Kingdom Eubacteria. Jadi, dalam sistem klasifikasi enam kingdom, makhluk hidup dikelompokkan menjadi Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Tujuan klasifikasi makhluk hidup: 1. Menyederhanakan objek studi 2. Memudahkan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri 3. Mengenal berbagai jenis makhluk hidup 4. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup 5. Memudahkan pemberian nama makhluk hidup yang belum diketahui. Manfaat klasifikasi bagi manusia: 1. Mengetahui manfaat masing-masing jenis makhluk hidup bagi manusia 2. Mengetahui adanya saling ketergantungan di antara makhluk hidup 3. Mengetahui ciri dan sifat masing-masing jenis makhluk hidup 4. Mengetahui hubungan kekerabatan di antara makhluk hidup yang beranekaragam 5. Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati
  • 4. 6. Memudahkan komunikasi. C. Sistem tata nama binomial nomenklatur Di dunia ini terdapat sangat banyak jenis hewan dan tumbuhan. Untuk mengenal semua jenis hewan dan tumbuhan sangatlah sulit. Untuk itu kita perlu terlebih dahulu mengelompokkan hewan atau tumbuhan ke dalam kelompoknya. Dibutuhkan keterampilan dan cara khusus untuk memberi nama hewan dan tumbuhan. Untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan menyatukan persepsi secara internasional, maka makhluk hidup diberi nama ilmiah. Carolus Linnaeus sebagai peletak dasar klasifikasi mengetengahkan sistem kode internasional tata nama ilmiah yang disebut binomial nomenklatur, yang berarti tata nama ganda. Ahli biologi lebih menyukai menggunakan nama ilmiah. Menurutmu, mengapa demikian? Ada beberapa alasan untuk menggunakan nama ilmiah sebagai pengganti nama daerah. 1. Tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi suatu makhluk hidup karena tidak ada makhluk hidup yang mempunyai nama ilmiah yang sama. Contoh, dua makhluk hidup yang berbeda, namun mempunyai nama daerah sama, misalnya gedang, di Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah nama daerah untuk pisang (Musa paradisiaca L.), tetapi di Jawa Barat gedang adalah nama daerah dari pepaya (Carica papaya L.). 2. Nama ilmiah jarang berubah. 3. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia dan berkembang lebih lanjut. 4. Bahasa yang digunakan untuk nama ilmiah adalah bahasa Latin. Bahasa Latin digunakan karena bahasa ini tidak berubah. Kriteria yang digunakan dalam sistem kode internasional tata nama ilmiah disebut binomial nomenklatur. Binomial nomenklatur disebut tata nama ganda. Peletak dasar klasifikasi sistem binomial nomenklatur yaitu Carolus Lineus. Aturan-aturan tata nama dengan sistem binomial nomenklatur yaitu: 1. Nama yang digunakan harus bahasa Latin atau yang dilatinkan 2. Terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan spesies. 3. Kata pertama diawali dengan huruf kapital sedangkan kata kedua tidak diawali dengan huruf kapital. 4. Penulisannya harus digarisbawahi secara terpisah jika ditulis tangan dan dimiringkan jika diketik. Alasan klasifikasi menggunakan bahasa Latin yaitu: 1. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis. 2. Nama ilmiah jarang berubah. 3. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia. Pengelompokan makhluk hidup juga dilakukan secara bertingkat berdasarkan persamaan ciri. Setiap tingkatannya disebut takson. Semakin tinggi tingkatan takson, semakin sedikit persamaan ciri yang dimilikinya. Urutan takson dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah yaitu: 1. Kingdom 2. Filum (hewan) atau divisio (tumbuhan) 3. Kelas 4. Ordo 5. Famili 6. Genus 7. Spesies Contoh klasifikasi: 1. Regnum/kingdom : Animalia 2. Filum : Cordata 3. Kelas : Mammalia 4. Ordo : Primata 5. Famili : Homonidae 6. Genus : Homo 7. Spesies : Homo sapiens Kunci Determinasi
  • 5. Petunjuk yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelompok makhluk hidup atau jenis organisme disebut kunci identifikasi atau kunci determinasi. Langkah identifikasi yaitu dengan menyusun ciri yang berlawanan. Setiap langkah terdapat dua pilihan yang saling berlawanan untuk menentukan urutan klasifikasi yang berikutnya. Perangkat kunci determinasi disebut kunci dikotom. Jika salah satu ciri sudah sesuai, alternatif lainnya akan gugur. Contoh kunci determinasi tumbuhan: 1. Apakah tumbuhan ini berdaun, berbatang, dan berakar? a. Jika ya lanjut ke no. 2 b. Jika tidak lanjut ke no. 5 2. Apakah tumbuhan tersebut berbunga? a. Jika ya lanjut ke no. 3 b. Jika tidak tumbuhan tersebut tergolong paku-pakuan 3. Apakah tumbuhan tersebut daunnya berbentuk jarum? a. Jika ya tumbuhan tergolong gymnospermae b. Jika tidak lanjut ke no. 4 4. Apakah tumbuhan tersebut bertulang daun sejati? a. Jika ya tumbuhan tersebut tergolong monokotil b. Jika tidak tumbuhan tersebut tergolong dikotil 5. Apakah tumbuhan tersebut berklorofil? a. Jika ya lanjut ke no. 6 b. Jika tidak tumbuhan tersebut termasuk jamur 6. Apakah tumbuhan tersebut berdaun dan hidup di air? a. Jika ya tumbuhan tersebut tergolong ganggang b. Jika tidak tumbuhan tersebut tergolong lumut. 1. a. Tidak bertulang belakang ............................................... 2 (bila ya lanjutkan ke nomor 2) b. Memiliki ruas-ruas tulang belakang ................................. 3 (bila ya lanjutkan ke nomor 3) 2. a. Tubuh lunak, kaki tidak berbuku-buku .............................. siput (bila ya jawabannya siput) b. Tubuh tidak lunak dan berbuku-buku ............................... 4 (bila ya lanjutkan ke nomor 4) 3. a. Bergerak dengan sirip ......................................................... ikan (bila ya jawabannya ikan) b. Bergerak bukan dengan sirip ........................................... 6 (bila ya lanjutkan ke nomor 6) 4. a. Bersayap ......................................................................... 5 (bila ya lanjutkan ke nomor 5) b. Tidak bersayap ................................................................ lipan (bila ya jawabannya lipan) 5. a. Menyusui anaknya ........................................................... mamalia (bila ya jawabannya mamalia atau kerbau) b. Tidak menyusui anaknya ................................................ 7 (bila ya lanjutkan ke nomor 7) 6. a. Sayapnya sisik .................................................................... kupu-kupu (bila ya jawabannya kupu-kupu) b. Sayapnya lurus ................................................................ belalang (bila ya maka belalang) 7. a. Mengalami metamorfosis ................................................ katak (bila ya jawabannya katak) b. Tidak mengalami metamorfosis ...................................... 8 (bila ya lanjutkan ke nomor 8) 8. a. Tidak mengerami ............................................................. buaya (bila ya jawabannya buaya) b. Mengerami telurnya ......................................................... burung (bila ya jawabannya burung)
  • 6. Ciri-ciri pada sistem 5 kingdom : 1. Kingdom Monera : Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler 2. Kingdom Protista : Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler 3. Kingdom Fungi : Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler 4. Kingdom Plantae : Eukariot, Autotrof, Multiseluler 5. Kingdom Animalia : Eukariot, Heterotrof, Multiseluler . Sistem Klasifikasi Dua Kingdom Penemu sistem ini adalah ilmuwan yang bernama Aristoteles (Yunani). Pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut. a. Kingdom tumbuhan (Plantarum), memiliki ciri-ciri berdinding sel, berklorofil, dan berfotosintesis. Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil tetap dimasukkan dalam kerajaan tumbuhan. b. Kingdom hewan (Animalia), memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil dan dapat bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini seperti Protozoa, Mollusca, Porifera, Coelenterata, Arthropoda, Echinodermata dan Chordata. 2. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom Penemu sistem kingdom ini adalah Ernest Haekel (Jerman) tahun 1866, pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut. a. Kingdom Protista (Organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana) b. Kingdom Plantae, yang temasuk dalam kingdom ini adalah alga, jamur, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. c. Kingdom Animalia, yang termasuk dalam kingdom ini adalah dari golongan Protozoa sampai golongan Chordata. 3. Sistem Klasifikasi Empat Kingdom Penemu sistem 4 Herbert Coopeland. Pengelompokan makhluk hidup tersebut berdasarkan struktur sel yang dibedakan antara sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki selaput inti, dan sel prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki selaput inti. Keempat kingdom itu antara lain: a. Kingdom Monera, ciri-cirinya adalah memiliki inti tanpa membran (prokarion), contohnya bakteri dan ganggang biru. b. Kingdom Pritista c. Kingdom Plantae, meliputi semua ganggang kecuali ganggang biru, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. d. Kingdom Animalia, meliputi semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata. 4. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom R.H. Whittaker pada tahun 1969 mengelompokkan organisme menjadi lima dunia berdasarkan tingkat organisme, kondisi inti sel, dan nutrisinya. Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut. a. Kingdom Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel satu, dan mikroskopis. Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri), misalnya Escherichia coli, Anabaena sp., dan Nostoc sp.
  • 7. b. Kingdom Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik, umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan. Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba. c. Kingdom Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis. Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-lain. d. Kingdom Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel banyak, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis, autotrof. Kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji. Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda. e. Kingdom Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Contohnya: burung, gajah, ular, ayam, dan sebagainya. 5. Sistem Klasifikasi Enam Kingdom. Sistem ini menganut bahwa virus dimasukkan dalam kingdom tersendiri, oleh karena itu tingkatan klasifikasi ada enam kingdom, Archaea , Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia Kunci determinasi ataukunci dikotomadalahcaraatau langkahuntukmengenali organisme dan mengelompokkannyapadataksonmakhlukhidup. Kunci dikotomisberisi deskripsi ciri-ciri organisme yangdisajikandengankarakterberlawanan. Kunci dikotomisterdiridari sederetanpernyataanyangterdiri dari duabarisdenganciri yang berlawanan. Cara membuatkunci dikotomis: 1. Buatlah tabel atau diagram dari objekyangakan di identifikasi 2. Diagram terdiri atasdua karakter 2. Ubahlah diagramdalambentukpernyataan Pembuatankunci dikotomberdasarkandiagramdi atasadalah: 1. a. dauntunggal .......................................................................................................2 ....b.daunmajemuk...................................................................................................4 2. a. bangundaunbergaris .......................................................................................rumput ....b.bangundaunlebar.............................................................................................3 3. a. tepi daunbergerigi ............................................................................................kembangsepatu ....b.tepi daunbercangap.........................................................................................kentang 4. a. daundengantujuhhelai anakdaun................................................................kapuk ....b.daunlebihdari tujuhhelai anakdaun............................................................5 5. a. anakdaun dudukpadaibutangkai daun .......................................................mahoni ....b.anakdaun dudukpadacabang tingkatsatu dari ibutangkai daun.............kembangmerak
  • 8. Berdasarkanpenjelasandi atas, 1. Buatlah diagramdikotomisdenganmengikuti poladiagramdikotomisdi atas,dengancara tentukan terlebihdahulunamasebutanuntukmasing-masinggambardi samping. 2. Berdasarkandiagramyang telahdi buat,buatlahkunci dikotomuntukserangga-seranggadi atas sehinggasesuai dengannamayangdiberikantadi