SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
PEMBUATAN RODA GIGI LURUS
A. KOMPETENSI
Setelah melaksanakan praktek mahasiswa dapat:
a) Mendeskripsikan langkah-langkah pembuatan rodagigilurus
b) Membuat rodagigilurusdengan menggunakan Mesin bubut danMesin frais
horisontalsesuai dengan gambar job sheet.
c) Menilaikualitasgeometrishasilpraktik.

B. PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN
a) Mesin bubut merk CIA MIX SP
230T

j) Cekam bor
k) Centre drill

b) Mesin frais horisontal

l) Bor Ө8

c) Pahat Ratakanan HSS

m) Bor Ө15

d) PisaurodagigiM 1,5

n) Reamer Ө16

e) Kikir rata halus

o) Alat ukur:jangka sorong

f) Height gauge

p) Siku

g) Kunci pahat

q) Mandrel

h) Kunci cekam

r) Bahan Al Ө50 x28 mm

i) Kunci Pas 13 dan 14

C. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
a) Gunakan alat dan mesin sesuai dengan kegunaannya.
b) Selalu menggunakan pakaian kerja dan alat keselamatan kerja.

IndraCahyanto/11503241029
c) Jangan menaruh kunci cekam saat memutar spindel dan pastikan benda telah tercekam
dengan kencang.
d) Jangan merubahkecepatanmesinsaatmesinmasihhidup !!
e) Hati-hati dalam memutar piringan kepala pembagi
f) Selalu siap menekan tombol EMERGENCY STOP saat terjadi kesalahan fatal.
g) Selalu menjaga kebersihan mesin saat menggunakannya.
h) Bersihkan tatal dari benda kerja dengan alat yang sesuai.

D. DASAR TEORI
Proses bubut
Proses Bubut dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus dan gambar sebagai
berikut:

Keterangan :
Benda kerja
:
do
= diameter mula ; mm
dm
= diameter akhir; mm
lt
= panjangpemotongan; mm
Pahat :
χr
= sudut potong utama
IndraCahyanto/11503241029
Mesin Bubut :
a

= kedalaman potong, mm

f

= gerak makan; mm/putaran

n

= putaran poros utama; putaran/menit

1) Kecepatanpotong :

v

dn
1000

; m / menit..........
.......... 2.2)
.....(

d = diameter rata-rata bendakerja ( (do+dm)/2 ; mm
n = putaranporosutama ; put/menit
π = 3,14
2) Kecepatanmakan
v f  f .n; mm / menit .......... .......... .......... .......... .......... ........( 2.3)

3) Waktupemotongan

lt
;menit..........
..........
..........
..........
..........
..........
.........( .4)
2
vf
4) Kecepatanpenghasilanberam
tc 

dimana : A = a.f mm2
Z  A.v; cm3 / menit .......... .......... .......... .......... .......... .........( 2.5)

Perencanaan proses bubut tidak hanya menghitung elemen dasar proses bubut,
tetapi juga meliputi penentuan/pemilihan material pahat berdasarkan material
benda kerja, pemilihan mesin, penentuan cara pencekaman, penentuan langkah
kerja/ langkah penyayatan dari awal benda kerja sampai terbentuk benda kerja jadi,
penentuan cara pengukuran dan alat ukur yang digunakan.
Proses frais
Proses frais dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus dan gambar sebagai
berikut:

IndraCahyanto/11503241029
Gambar 1. Parameter Pemotongan dalam Proses Frais
Benda kerja:
w

: lebar pemotongan, mm

lw

: panjang pemotongan, mm

a

: kedalaman pemotongan

Pahat Frais:
d

: diameter luar, mm

z

: jumlah gigi (mata potong)

Kr

: sudut potong utama, 90 o untuk pisau frais selubung

Mesin Frais:
n

: putaran poros utama, put/menit

vf

: kecepatan makan, mm/put

Elemen dasar proses frais adalah:
1. Kecepatan potong/cutting speed
Dalam menentukan kecepatan potong beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
antara lain:
 material benda kerja yang akan difrais
 material pisau frais
 diameter pisau
 kehalusan permukaan yang diharapkan
 dalam pemotongan yang ditentukan
IndraCahyanto/11503241029
 Rigiditas penyiapan benda kerja dan mesin
Untuk benda kerja yang berbeda kekerasannya, strukturnya dan kemampuan
pemesinaanya diperlukan penentuan cutting speed yang berbeda. Tabel 2 berikut
menunjukkan cara penentuan cutting speed:
Tabel 2.
Cutting Speed untuk Proses frais

Cutting speed dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan
v = (π.d.n)/1000 m/min
dengan v = cutting speed, d = diameter pisau
frais dan n putaran spindel utama.
2. Penentuan putaran Pisau
Terdapat tiga faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan putaran pisau frais
antara lain:


Material yang akan di frais



Bahan pisau frais



Diameter pisau frais

Dalam menentukan putaran pisau frais dapat pula digunakan Nomogram seperti pada
Gambar 2.
3. Feed dan dalam pemotongan.
Feed dapat dinyatakan sebagai rasio gerak benda kerja terhadap gerak putar pisau frais.
Dalam menentukan feed, faktor yang harus diperhatikan adalah:


Dalam pemakanan



Tipe pisau frais



Bentuk pisau frais



Material benda kerja



Kekuatan dan keseragaman benda kerja

IndraCahyanto/11503241029


Tipe permukaan finishing yang ditentukan



Power dan rigiditas mesin

Gambar 2. Nomogram Putaran Pisau Frais
Tabel 3.
Feed untuk Proses Frais

4. Dalam pemotongan
Pemakanan dalam proses frais meliputi pemakanan kasar dan pemakanan halus
(finishing). Pada pemakanan kasar dalam pemotongan dapat ditentukan pada kedalaman
maksimal (lebih dalam). Pada pemotongan yang berat dapat digunakan pisau dengan gigi
helik dan jumlah gigi yang lebih sedidkit. Pemotongan dengan jumlah gigi potong lebih
sedikit akan menghasilkan pemotongan yang lebih kuat dan lebih mempunyai kelonggaran
yang lebih besar daripada banyak gigi.

IndraCahyanto/11503241029
Pemotongan halus (finishing) dilakukan secara ringan (light) daripada pemotongan
kasar. Dalam pemotongan pada pemakanan kasar biasanya tidak lebih dari 1/64 inchi
(0,39 mm). Dalam pemakanan halus, feed harus dikurangi daripada pemotongan kasar,
sedangkan putaran pisau dipercepat.
5. Gerak makan per gigi, Fz
Fz = vf /z.n. mm/gigi
6. Waktu pemotongan
tc = lt/vf min
keterangan:
lt = lv + lw + ln
lv =

mm

(a(d  a) , untuk mengefrais datar

lv ≥ 0 untuk mengefrais tegak
lv ≥ 0 untuk mengefrais datar
ln ≈ d/2 untuk mengefrais tegak
7. Kecepatan penghasilan geram
Z = (vf.a.w) /1000cm3/min

IndraCahyanto/11503241029
Perhitunganrodagigilurus
Diketahui :
M

= modulgigi

M

= 1,5

H

= 2,16 x M
= 2,16 x 1,5
= 3,24mm

Diameter tusuk(Dt) = z . m
= 30 x 1.5
= 45mm

Diameter luar (Dl) = Dt + (2.m) = (z +
2)m
= (30+2)1.5
= 48mm
Diameter kaki (Dk) = Dl – (2.h)
= 48 – 6,48
= 41,52mm
Pitch = π x M
= 3,14 x 1,5
=4,71mm

Putarankepalapembagi
N=
Jadi diputar 1putaran + 6lubang (kepala pembagi 18lubang)

IndraCahyanto/11503241029

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing
oto09
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
Novia Fitriany
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakas
Agus Witono
 

Mais procurados (20)

Diklat elemen mesin
Diklat elemen mesinDiklat elemen mesin
Diklat elemen mesin
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan PorosElemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
Elemen Mesin Modul 1 - Perencanaan Poros
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
 
51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing
 
Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi Laporan praktikum proses produksi
Laporan praktikum proses produksi
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
 
Baut dan Mur
Baut dan MurBaut dan Mur
Baut dan Mur
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
Pengenalan kerja bangku
Pengenalan kerja bangkuPengenalan kerja bangku
Pengenalan kerja bangku
 
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
mengenal proses blanking (pemotongan plat pada praktikum pembentukan bahan)
 
6. mesin perkakas
6. mesin perkakas6. mesin perkakas
6. mesin perkakas
 
Laporan bubut
Laporan bubutLaporan bubut
Laporan bubut
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
 
Modul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan FraisModul Teknik Pemesinan Frais
Modul Teknik Pemesinan Frais
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 

Destaque (7)

Roda gigi umum
Roda gigi umumRoda gigi umum
Roda gigi umum
 
Perancangan mesin keripik singkong otomatis
Perancangan mesin keripik singkong otomatisPerancangan mesin keripik singkong otomatis
Perancangan mesin keripik singkong otomatis
 
Mempergunakan mesin frais_komplek
Mempergunakan mesin frais_komplekMempergunakan mesin frais_komplek
Mempergunakan mesin frais_komplek
 
Proses pembentukan piston
Proses pembentukan pistonProses pembentukan piston
Proses pembentukan piston
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
 
Tugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin fullTugas elemen mesin full
Tugas elemen mesin full
 
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESINMengenal proses frais new TEKNIK MESIN
Mengenal proses frais new TEKNIK MESIN
 

Semelhante a Pembuatan roda gigi lurus

Parameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutParameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubut
edo soehendro
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)
Eko Supriyadi
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)
Eko Supriyadi
 
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptxAlat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
kinawelding
 
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
Agus Witono
 
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
bram santo
 
Teknik pemesinan jilid 2
Teknik pemesinan jilid 2Teknik pemesinan jilid 2
Teknik pemesinan jilid 2
Alen Pepa
 

Semelhante a Pembuatan roda gigi lurus (20)

Parameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubutParameter kecepatan potong mesin bubut
Parameter kecepatan potong mesin bubut
 
parameter frais.pptx
parameter frais.pptxparameter frais.pptx
parameter frais.pptx
 
Workshop technology-milling machine
Workshop technology-milling machineWorkshop technology-milling machine
Workshop technology-milling machine
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)
 
Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)Modul mesin bubut 7 (7)
Modul mesin bubut 7 (7)
 
Laporan pemesinan 2
Laporan pemesinan 2Laporan pemesinan 2
Laporan pemesinan 2
 
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdfLKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
 
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptxAlat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
Alat Perkakas Tangan Teknik Pengelasan.pptx
 
3.8 Parameter Mesin Bubut.pptx
3.8 Parameter Mesin Bubut.pptx3.8 Parameter Mesin Bubut.pptx
3.8 Parameter Mesin Bubut.pptx
 
Parameter Pemotongan Mesin Frais.pptx
Parameter Pemotongan Mesin Frais.pptxParameter Pemotongan Mesin Frais.pptx
Parameter Pemotongan Mesin Frais.pptx
 
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)
 
Analisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptxAnalisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptx
 
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL CHOIRUL ICHWAN 201854040.pptx
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
 
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptxMATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
MATERI AJAR MESIN BUBUT KELAS XI SMK.pptx
 
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
 
Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2Lanjutan bab 2
Lanjutan bab 2
 
Kd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
Kd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknikKd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
Kd 3.3 jobsheet kerja bengkel dan gambar teknik
 
Teknik pemesinan jilid 2
Teknik pemesinan jilid 2Teknik pemesinan jilid 2
Teknik pemesinan jilid 2
 

Último

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Pembuatan roda gigi lurus

  • 1. PEMBUATAN RODA GIGI LURUS A. KOMPETENSI Setelah melaksanakan praktek mahasiswa dapat: a) Mendeskripsikan langkah-langkah pembuatan rodagigilurus b) Membuat rodagigilurusdengan menggunakan Mesin bubut danMesin frais horisontalsesuai dengan gambar job sheet. c) Menilaikualitasgeometrishasilpraktik. B. PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN a) Mesin bubut merk CIA MIX SP 230T j) Cekam bor k) Centre drill b) Mesin frais horisontal l) Bor Ө8 c) Pahat Ratakanan HSS m) Bor Ө15 d) PisaurodagigiM 1,5 n) Reamer Ө16 e) Kikir rata halus o) Alat ukur:jangka sorong f) Height gauge p) Siku g) Kunci pahat q) Mandrel h) Kunci cekam r) Bahan Al Ө50 x28 mm i) Kunci Pas 13 dan 14 C. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA a) Gunakan alat dan mesin sesuai dengan kegunaannya. b) Selalu menggunakan pakaian kerja dan alat keselamatan kerja. IndraCahyanto/11503241029
  • 2. c) Jangan menaruh kunci cekam saat memutar spindel dan pastikan benda telah tercekam dengan kencang. d) Jangan merubahkecepatanmesinsaatmesinmasihhidup !! e) Hati-hati dalam memutar piringan kepala pembagi f) Selalu siap menekan tombol EMERGENCY STOP saat terjadi kesalahan fatal. g) Selalu menjaga kebersihan mesin saat menggunakannya. h) Bersihkan tatal dari benda kerja dengan alat yang sesuai. D. DASAR TEORI Proses bubut Proses Bubut dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus dan gambar sebagai berikut: Keterangan : Benda kerja : do = diameter mula ; mm dm = diameter akhir; mm lt = panjangpemotongan; mm Pahat : χr = sudut potong utama IndraCahyanto/11503241029
  • 3. Mesin Bubut : a = kedalaman potong, mm f = gerak makan; mm/putaran n = putaran poros utama; putaran/menit 1) Kecepatanpotong : v dn 1000 ; m / menit.......... .......... 2.2) .....( d = diameter rata-rata bendakerja ( (do+dm)/2 ; mm n = putaranporosutama ; put/menit π = 3,14 2) Kecepatanmakan v f  f .n; mm / menit .......... .......... .......... .......... .......... ........( 2.3) 3) Waktupemotongan lt ;menit.......... .......... .......... .......... .......... .......... .........( .4) 2 vf 4) Kecepatanpenghasilanberam tc  dimana : A = a.f mm2 Z  A.v; cm3 / menit .......... .......... .......... .......... .......... .........( 2.5) Perencanaan proses bubut tidak hanya menghitung elemen dasar proses bubut, tetapi juga meliputi penentuan/pemilihan material pahat berdasarkan material benda kerja, pemilihan mesin, penentuan cara pencekaman, penentuan langkah kerja/ langkah penyayatan dari awal benda kerja sampai terbentuk benda kerja jadi, penentuan cara pengukuran dan alat ukur yang digunakan. Proses frais Proses frais dapat dihitung dengan menggunakan rumus-rumus dan gambar sebagai berikut: IndraCahyanto/11503241029
  • 4. Gambar 1. Parameter Pemotongan dalam Proses Frais Benda kerja: w : lebar pemotongan, mm lw : panjang pemotongan, mm a : kedalaman pemotongan Pahat Frais: d : diameter luar, mm z : jumlah gigi (mata potong) Kr : sudut potong utama, 90 o untuk pisau frais selubung Mesin Frais: n : putaran poros utama, put/menit vf : kecepatan makan, mm/put Elemen dasar proses frais adalah: 1. Kecepatan potong/cutting speed Dalam menentukan kecepatan potong beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain:  material benda kerja yang akan difrais  material pisau frais  diameter pisau  kehalusan permukaan yang diharapkan  dalam pemotongan yang ditentukan IndraCahyanto/11503241029
  • 5.  Rigiditas penyiapan benda kerja dan mesin Untuk benda kerja yang berbeda kekerasannya, strukturnya dan kemampuan pemesinaanya diperlukan penentuan cutting speed yang berbeda. Tabel 2 berikut menunjukkan cara penentuan cutting speed: Tabel 2. Cutting Speed untuk Proses frais Cutting speed dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan v = (π.d.n)/1000 m/min dengan v = cutting speed, d = diameter pisau frais dan n putaran spindel utama. 2. Penentuan putaran Pisau Terdapat tiga faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan putaran pisau frais antara lain:  Material yang akan di frais  Bahan pisau frais  Diameter pisau frais Dalam menentukan putaran pisau frais dapat pula digunakan Nomogram seperti pada Gambar 2. 3. Feed dan dalam pemotongan. Feed dapat dinyatakan sebagai rasio gerak benda kerja terhadap gerak putar pisau frais. Dalam menentukan feed, faktor yang harus diperhatikan adalah:  Dalam pemakanan  Tipe pisau frais  Bentuk pisau frais  Material benda kerja  Kekuatan dan keseragaman benda kerja IndraCahyanto/11503241029
  • 6.  Tipe permukaan finishing yang ditentukan  Power dan rigiditas mesin Gambar 2. Nomogram Putaran Pisau Frais Tabel 3. Feed untuk Proses Frais 4. Dalam pemotongan Pemakanan dalam proses frais meliputi pemakanan kasar dan pemakanan halus (finishing). Pada pemakanan kasar dalam pemotongan dapat ditentukan pada kedalaman maksimal (lebih dalam). Pada pemotongan yang berat dapat digunakan pisau dengan gigi helik dan jumlah gigi yang lebih sedidkit. Pemotongan dengan jumlah gigi potong lebih sedikit akan menghasilkan pemotongan yang lebih kuat dan lebih mempunyai kelonggaran yang lebih besar daripada banyak gigi. IndraCahyanto/11503241029
  • 7. Pemotongan halus (finishing) dilakukan secara ringan (light) daripada pemotongan kasar. Dalam pemotongan pada pemakanan kasar biasanya tidak lebih dari 1/64 inchi (0,39 mm). Dalam pemakanan halus, feed harus dikurangi daripada pemotongan kasar, sedangkan putaran pisau dipercepat. 5. Gerak makan per gigi, Fz Fz = vf /z.n. mm/gigi 6. Waktu pemotongan tc = lt/vf min keterangan: lt = lv + lw + ln lv = mm (a(d  a) , untuk mengefrais datar lv ≥ 0 untuk mengefrais tegak lv ≥ 0 untuk mengefrais datar ln ≈ d/2 untuk mengefrais tegak 7. Kecepatan penghasilan geram Z = (vf.a.w) /1000cm3/min IndraCahyanto/11503241029
  • 8. Perhitunganrodagigilurus Diketahui : M = modulgigi M = 1,5 H = 2,16 x M = 2,16 x 1,5 = 3,24mm Diameter tusuk(Dt) = z . m = 30 x 1.5 = 45mm Diameter luar (Dl) = Dt + (2.m) = (z + 2)m = (30+2)1.5 = 48mm Diameter kaki (Dk) = Dl – (2.h) = 48 – 6,48 = 41,52mm Pitch = π x M = 3,14 x 1,5 =4,71mm Putarankepalapembagi N= Jadi diputar 1putaran + 6lubang (kepala pembagi 18lubang) IndraCahyanto/11503241029