SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 20
MENJERAT PELAKU PERDAGANGAN
PEGARUH (TRADING IN INFLUENCE)
Oleh : DONAL FARIZ
INDONESIA CORRUPTION WATCH
TANTANGAN PEMBERANTASAN
KORUPSI
“Kondisi Korupsi” Indonesia
211 2012
Global Corruption Barometer
2013
Problem Pendanaan Parpol
• Partai politik belum mandiri dalam mengumpulkan pendanaan mereka. Kecenderungan yang
terjadi partai politik masih mengadalkan pendanaan dari sumber yang tidak sah
• Kebijakan dan keuangan Negara masih rentan dijadikan sebagai pintu masuk mendapatkan
modal politik secara instan
• Tata kelola dalam pengelolaan keuangan sebagian besar partai politik belum ada. Keuangan
hanya diketahui oleh segelir elit partai
• Sebagian besar dana partai digunakan untuk kegiatan operasional sehingga pendanaan
pendidikan politik dikesampingkan
• Sebagian besar partai politik tidak mempunyai prosedur dan tatacara pelaporan laporan
keuangan dan belum mempunyai Petugas Pelaksana Informasi Daerah (PPID)
• Beberapa kasus yang melibatkan kader partai di Senayan menunjukkan adanya
penyahgunaan kekuasaan dan kewenangan yang mereka miliki untuk mengumpulkan rente
demi kepentingan pribadi dan atau partai
Masalah Krusial
Korupsi Politik Belum Ditangani scr Memadai
Koordinasi Institusi Penegak Hukum
Strategi Pemberantasan Korupsi
Lembaga penegak hukum utama: Kepolisian, Kejaksaan, KPK
Lembaga pendukung: PPATK, BPK, BPKP, dll
Beberapa istilah: State Capture, Politik Kartel, Bosism, Shadow State,
Informal Economy
 Prioritas sektor?
 Dukungan politik?
 Faktor Penghambat?
 Anggaran?
Shadow State
KARAKTER
1. Pelapukan Negara
Praktek “informal economy” lahir karena lapuk dan
melemahnya negara
2. Akumulasi Keuntungan
Target jangka pendek keuntungan ekonomi – politik
diluar bingkai regulasi formal
3. Manipulasi Kebijakan Publik
Sebagai “balas jasa” pada pebisnis, aktor politik dan
birokrasi memanipulasi kebijakan publik
4. Persekongkolan Politik-Bisnis
Aktor utama dalam “informal economy” ini adalah
kekuatan politik (penyelenggara negara) dengan
kelompok bisnis dengan kerjasama “saling
menguntungkan”
Trading in Influence
Ketentuan TI
Trading in influence diatur dalam pasal 18 huruf (a) dan (b) UNCAC
Each State Party shall consider aopting such legislative and other measures as may be
necessary to establish as criminal offences, when committed intentionally:
• “The promise, offering or giving to a public official or any other person, directly or indirectly,
of an undue advantage in order that the public official or the person abuse his or her real or
supposed influence with a view to obtaining from an administration or public authority of the
State Party an undue advantage for the original instigator of the act or for any other person”.
• The solicitation or acceptance by a public official or any other person, directly or indirectly, of
an undue advantage for himself or herself or for another person in order that the public
official or the person abuse his or her real or supposed influence with a view to obtaining
from an administration or public authority of the State Party an undue advantage
Element Penting
1. ‘Traiding in influence’ bersifat non madatotry offences
2. Hakikat Pasal 18a dan Pasal 18b UNCAC mendefinisikan ‘traiding in influence’,
yakni active traiding in influence dan pasive traiding in influence
3. Bentuk kesalahan dalam pasal tersebut adalah kesengajaan yang berarti
menghendaki adanya pengetahuan dan kehendak (weten en wilen) dari pelaku
4. Frasa ‘...yang nyata atau yang dianggap ada...’ Artinya, untuk membuktikan
adanya penyalahgunaan pengaruh, tidak mesti ada penyalahgunaan pengaruh
secara nyata tetapi cukup berdasarkan suatu anggapan bahwa perbuatan
tersebut adalah penyalahgunaan pengaruh.
5. Subjek hukum yang dapat dipidana atau adresat dari pasal tersebut tidak hanya
pejabat publik tetapi juga setiap orang baik yang mempunyai hubungan dengan
pejabat publik tersebut maupun tidak.
6. Dengan istilah “keuntungan yang tidak semestinya/ undue advantages” , UNCAC
mencakup lingkup yang luas dari insentif dijanjikan atau ditawarkan kepada
pejabat publik atau orang lain.
Perbedaan Trading In Influence dengan
Suap
Belum diatur di Hukum Positif Indonesia Diatur dalam Pasal 5 Ayat (1) dan (2), Pasal 11, Pasal 12 (a) dan
(b) UU No 31 Tahun 1999 Jo No 20 Tahun 2001
Bilateral relationship Trilateral relationship dan Bilateral relationship
Penerima janji atau penerima hadiah mutlak berasal dari
pegawai negeri atau penyelenggara negara
Pelaku dapat berasal dari bukan penyelenggara negara, namun
memiliki akses atau kekuasaan kepada otoritas publik. Hal ini
dapat ditemukan pada frasa “public official or any other
person” (pasal 18 huruf (a) UNCAC)
Salah satu unsur utama dalam suap adalah perbuatan pelaku
bertentangan dengan kewajiban atau kewenangannya atau
menurut pikiran pemberi tindakannya ada hubungannya
dengan jabatan si penerima.
Tindakan pelaku tidak memiliki pertentangan secara lansung
dengan kewajiban atau kewenangannya.
Penerima menerima sesuatu hadiah atau janji. Hadiah dalam
Putusan Hoge Raad tanggal 25 April 1916 adalah “sesuatu yang
memikili arti
Pelaku perdagangan pengaruh menerima keuntungan yang
tidak semestinya (undue advantage). Sehingga cakupannya
lebih luas daripada suap.
Perbedaan Trading in Infuence dengan
Pemerasan
Pemerasan Trading in Influence
Pasal 368 KUHP
(1) Barang siapa dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang
lain secara melawan hukum, memaksa
seorang dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan untuk memberikan
barang sesuatu, yang seluruhnya atau
sebagianadalah kepunyaan orang itu atau
orang lain, atau supaya membuat hutang
maupun menghapuskan piutang, diancam
karena pemerasan dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan.
Perdagangan pengaruh pada umumnya
tidak disertai dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan.
Trading in Influence dan Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme
KORUPSI Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang
tindak pidana korupsi.
KOLUSI Kolusi adalah permufakatan atau kerjasama secara melawan hukum
antar-Penyelenggara Negara atau antara Penyelenggara Negara dan
pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat dan atau negara.
NEPOTISME Nepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara
melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya
dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan
negara.
Bandingkan dengan UU No 28 Tahun 1999 tentang pemerintahan yang bebas KKN
3 Pola Perdagangan Pengaruh
1. Pola Vertikal
PIHAK YANG
MEMIMILI
PENGARUH
KLIEN
KEBIJAKAN
1. Model perdagangan pengaruh
dengan pola vertical banyak
terjadi karena transaksi politik
atau lembaga tertentu dengan
orang yang berpengaruh
2. Dalam model perdagangan
pengaruh vertical, pihak yang
berpengaruh merupakan pihak
yang memiliki kekuasaan/
kewenangan.
3. Pengaruh yang dimilikinya
digunakan untuk memberikan
insentif kepada perorangan atau
kelompok tertentu.
Pola ke 2
Pola Vertikal dengan Broker
BIHAK YANG
BERPENGARUH
KLIEN
CALOCALO
1. Model perdagangan pengaruh
vertical dengan broker lazim
terjadi pada lingkungan
kekuasaan dan jabatan publik.
Mereka yang dekat dengan
kekuasaan salah satunya adalah
keluarga
2. Dalam model ini, broker menjadi
individu atau kelompok yang
memanfaatkan pengaruh entitas
pejabat public
3. Model ini lazim terjadi dalam
proyek-proyek pengadaan dan
penempatan seseorang menjadi
penyelenggara Negara.
Pola ke 3
Pola Horizontal
Pihak
berpengaruh
merangkap
calo
Otoritas pihak
berpengaruh
Klien
1. Dalam model perdagangan
pengaruh horizontal, klien atau
pihak berkepentingan bersama
calo merupakan dua pihak yang
aktif, sementara otoritas pejabat
publik merupakan pihak yang
dipengaruhi
2. Klien menyerahkan uang kepada
pihak berpengaruh yang bukan
penyelenggara negara.
3. Jika klien lansung menyerahkan
uang kepada otoritas pejabat
publik, maka dapat lansung dijerat
dengan pasal suap.
4. Model kedua horizontal banyak
terjadi di lingkup partai politik yang
memiliki jaringan kepada
kekuasaan eksekutif. Orang-orang
yang berada di stuktur pemerintah
sering dipengaruhi kebijakannya
oleh faktor eksternal terutama
berasal dari partai politik itu sendiri.
Memformulasikan perdagangan pengaruh
Definisi Pengaruh
• Oxford Dictionary
Oxford dictionary menggunakan terminologi influence peddling. Pengertiannya
adalah “the use of position or political influence on someone’s behalf in exchange
for money or favour “
• Artidjo Alkostar
Pengaruh adalah suatu tekanan yang mempengaruhi sikap orang untuk
menentukan pendapatnya sehingga dengan demikian lebih bersifat tekanan.
dimana tekanan dapat berupa: (1) tekanan Kekuasaan politik, (2) tekanan
ekonomi.
Siapa saja yang dianggap memiliki pengaruh
• Pejabat publik sebagaimana mengacu kepada Pasal 1 angka 8
Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
• Ketua Umum Partai Politik dan strukturnya ke bawah
• Orang yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan pejabat
publik
• Pengusaha
Rekomendasi Pengaturan
BAB “X”
MEMPERDAGANGKAN PENGARUH
PASAL “Y”
Diancam karena memperdagangkan pengaruh dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga)
tahun, paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 100.000.000,- (seratus
juta rupiah), paling banyak Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) :
• Setiap orang yang memberikan janji atau penawaran atau pemberian sesuatu apapun
kepada pejabat publik atau orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung agar
pejabat publik atau orang lain tersebut menyalahgunakan pengaruhnya yang nyata atau
yang dianggap ada dengan maksud memperoleh sesuatu dari otoritas administrasi atau
publik untuk kepentingan orang tersebut atau siapa pun.
• Pejabat publik atau setiap orang yang menerima janji atau penawaran atau pemberian
sesuatu apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung, manfaat yang tidak
semestinya untuk dirinya atau untuk orang lain agar pejabat publik atau orang tersebut
menyalahgunakan pengaruhnya yang nyata atau yang dianggap ada dengan maksud
memperoleh sesuatu dari otoritas administrasi atau publik untuk kepentingan orang tersebut
atau siapa pun.
Rekomendasi ke depan
• Perkembangan modus dan actor korupsi yang terjadi belakangan ini
menunjukkan bahwa actor intelektual dari kejahatan korupsi seringkali
muncul dari kekuatan politik yang bukan seorang penyelenggara Negara
dengan cara memperdagangkan pengaruh yang dimilikinya (trading in
influence). Sehingga delik ini sudah saatnya diatur dalam aturan hukum di
Indonesia
• Pengaturan yang paling tepat untuk mengadopsi ketentuan perdagangan
pengaruh tersebut adalah melalui revisi Undang-Undang Tindak Pidana
Korupsi. Namun perlu trik khusus untuk memasukkan pasal ini karena
dipastikan akan muncul resistensi dari partai-partai politik.
Te r i m a ka s i hwww.antikorupsi.org

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)Robby Firmansyah
 
Percepatan pemberantasan korupsi
Percepatan pemberantasan korupsiPercepatan pemberantasan korupsi
Percepatan pemberantasan korupsiGreg Tae
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaSiti Nurjannah
 
Negara hukum dan pemberantasan korupsi
Negara hukum dan pemberantasan korupsiNegara hukum dan pemberantasan korupsi
Negara hukum dan pemberantasan korupsiFirda Purbandari
 
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...Bonita Admaja
 
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana KorupsiPendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana KorupsiHaristian Sahroni Putra
 
Perlindungan hukum
Perlindungan hukumPerlindungan hukum
Perlindungan hukumiwan Alit
 
Hari Anti Korupsi Internasional
Hari Anti Korupsi InternasionalHari Anti Korupsi Internasional
Hari Anti Korupsi InternasionalLestari Moerdijat
 
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan Sosiologis
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan SosiologisCiri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan Sosiologis
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan SosiologisSatrio Arismunandar
 
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...gagantika
 
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumFN223
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 oktober 2015-21 desember 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 oktober 2015-21 desember 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 oktober 2015-21 desember 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 oktober 2015-21 desember 2015ekho109
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiDini Islamiana
 
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan KonstitusiAli R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan KonstitusiUniversitas Trisakti
 
Perlindungan Dan Penegakan Hukum
Perlindungan Dan Penegakan HukumPerlindungan Dan Penegakan Hukum
Perlindungan Dan Penegakan HukumKiagoesdoni
 

Mais procurados (20)

TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
 
Percepatan pemberantasan korupsi
Percepatan pemberantasan korupsiPercepatan pemberantasan korupsi
Percepatan pemberantasan korupsi
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
 
Negara hukum dan pemberantasan korupsi
Negara hukum dan pemberantasan korupsiNegara hukum dan pemberantasan korupsi
Negara hukum dan pemberantasan korupsi
 
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...
Be & gg, bonita, hapzi ali, corruption and fraud , universitas mercu buan...
 
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana KorupsiPendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
 
Antikorupsiii
AntikorupsiiiAntikorupsiii
Antikorupsiii
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
Perlindungan hukum
Perlindungan hukumPerlindungan hukum
Perlindungan hukum
 
Hari Anti Korupsi Internasional
Hari Anti Korupsi InternasionalHari Anti Korupsi Internasional
Hari Anti Korupsi Internasional
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Kapita selekta
Kapita selektaKapita selekta
Kapita selekta
 
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan Sosiologis
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan SosiologisCiri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan Sosiologis
Ciri-ciri, Tipologi, Jenis-jenis Korupsi, Pendekatan Sosiologis
 
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...
Forum quiz be & gg minggu 13,waldy gagantika,hapzi ali, corruption dan fr...
 
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukumPengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
Pengertian dan pentingnya perlindungan serta penegakan hukum
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 oktober 2015-21 desember 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 oktober 2015-21 desember 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 oktober 2015-21 desember 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 oktober 2015-21 desember 2015
 
Kasus Korupsi
Kasus Korupsi Kasus Korupsi
Kasus Korupsi
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi
 
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan KonstitusiAli R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
Ali R-Sifat, Materi Muatan, dan Perubahan Konstitusi
 
Perlindungan Dan Penegakan Hukum
Perlindungan Dan Penegakan HukumPerlindungan Dan Penegakan Hukum
Perlindungan Dan Penegakan Hukum
 

Destaque

Intisari uu no. 6 tahun 2014 desa
Intisari uu no. 6 tahun 2014   desaIntisari uu no. 6 tahun 2014   desa
Intisari uu no. 6 tahun 2014 desaUpiet Bae
 
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desaBpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desaRizki Rizki Afdhal
 
Application of Korea's development to rural areas in Madagascar
Application of Korea's development to rural areas in MadagascarApplication of Korea's development to rural areas in Madagascar
Application of Korea's development to rural areas in MadagascarLiankanto Ranaivoson
 
Tentang Desa dan Kemampuannya
Tentang Desa dan KemampuannyaTentang Desa dan Kemampuannya
Tentang Desa dan KemampuannyaSupri yanto
 
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggi
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggiSofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggi
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggiIndonesia Anti Corruption Forum
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Ibrahim Doru
 
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitianEvaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitianMukhrizal Effendi
 
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)Kim ijo
 
Kelembagaan BUM Desa Bersama
Kelembagaan  BUM Desa BersamaKelembagaan  BUM Desa Bersama
Kelembagaan BUM Desa BersamaAhmad Rofik
 
Relevant Issues In Public Administration
Relevant Issues In Public AdministrationRelevant Issues In Public Administration
Relevant Issues In Public AdministrationGinandjar Kartasasmita
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaUmi Arifah
 
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Asep Sufyan Tsauri
 
2014 UX/UI trends for mobile solutions
2014 UX/UI trends for mobile solutions2014 UX/UI trends for mobile solutions
2014 UX/UI trends for mobile solutionsDMI
 
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATION
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATIONCURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATION
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATIONGinandjar Kartasasmita
 

Destaque (20)

Lia youth proactive
Lia youth proactiveLia youth proactive
Lia youth proactive
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
 
Intisari uu no. 6 tahun 2014 desa
Intisari uu no. 6 tahun 2014   desaIntisari uu no. 6 tahun 2014   desa
Intisari uu no. 6 tahun 2014 desa
 
Lokakarya desa hebat
Lokakarya desa hebatLokakarya desa hebat
Lokakarya desa hebat
 
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desaBpkp  pengawalan akuntabilitas keuangan desa
Bpkp pengawalan akuntabilitas keuangan desa
 
Application of Korea's development to rural areas in Madagascar
Application of Korea's development to rural areas in MadagascarApplication of Korea's development to rural areas in Madagascar
Application of Korea's development to rural areas in Madagascar
 
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
 
Tentang Desa dan Kemampuannya
Tentang Desa dan KemampuannyaTentang Desa dan Kemampuannya
Tentang Desa dan Kemampuannya
 
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggi
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggiSofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggi
Sofian membangun asn profesional, berintegritas, dan berkinerja tinggi
 
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
Analisis kebijakan dunn bab 2 dan3
 
experience in South Korea
experience in South Koreaexperience in South Korea
experience in South Korea
 
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitianEvaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
Evaluasi kebijakan sebagai studi penelitian
 
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
STIA - LAN (Kelompok 1 kebijakan publik)
 
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
 
Kelembagaan BUM Desa Bersama
Kelembagaan  BUM Desa BersamaKelembagaan  BUM Desa Bersama
Kelembagaan BUM Desa Bersama
 
Relevant Issues In Public Administration
Relevant Issues In Public AdministrationRelevant Issues In Public Administration
Relevant Issues In Public Administration
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
Intisari Buku Public Policy Analysis (William N. Dunn)
 
2014 UX/UI trends for mobile solutions
2014 UX/UI trends for mobile solutions2014 UX/UI trends for mobile solutions
2014 UX/UI trends for mobile solutions
 
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATION
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATIONCURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATION
CURRENT ISSUES IN PUBLIC ADMINISTRATION
 

Semelhante a Presentasi donal fariz icw

Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...8gbagusindraslub
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiAfida Zahara
 
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karno
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karnoHUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karno
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karnossuserfa9ff91
 
19783285 gejala-rasuah
19783285 gejala-rasuah19783285 gejala-rasuah
19783285 gejala-rasuahNurul Ibrahim
 
Peran PNS dalam membangun budaya.ppt
Peran PNS dalam membangun budaya.pptPeran PNS dalam membangun budaya.ppt
Peran PNS dalam membangun budaya.pptANDIILMIUTAMIIRWAN1
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...Riyoko Yudhi Wibowo
 
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihBacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihrickygunawan84
 
Anti korupsi hitam putih
Anti korupsi hitam putihAnti korupsi hitam putih
Anti korupsi hitam putihMusanif Efendi
 
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017Basori Basori
 
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...Antoni Butarbutar
 
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsiKewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsistevenson2708
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsihadiarnowo
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...Bobby Sirait
 
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptx
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptxPEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptx
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptxdampitv
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Corruption and Frau...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Corruption and Frau...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Corruption and Frau...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Corruption and Frau...siti muliawati
 
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMakalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMuhammad Iqbal
 

Semelhante a Presentasi donal fariz icw (20)

Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
 
Penyebab Korpusi.pptx
Penyebab Korpusi.pptxPenyebab Korpusi.pptx
Penyebab Korpusi.pptx
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
 
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karno
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karnoHUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karno
HUKUM ACARA PIDANA KEL. 2 universitas bung karno
 
6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx
 
19783285 gejala-rasuah
19783285 gejala-rasuah19783285 gejala-rasuah
19783285 gejala-rasuah
 
Peran PNS dalam membangun budaya.ppt
Peran PNS dalam membangun budaya.pptPeran PNS dalam membangun budaya.ppt
Peran PNS dalam membangun budaya.ppt
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
 
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihBacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
 
Anti korupsi hitam putih
Anti korupsi hitam putihAnti korupsi hitam putih
Anti korupsi hitam putih
 
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
 
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
BE &GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Corruption and Fra...
 
Gratifikasi
GratifikasiGratifikasi
Gratifikasi
 
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsiKewarganegaraan tentang dampak korupsi
Kewarganegaraan tentang dampak korupsi
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsi
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
 
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptx
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptxPEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptx
PEN PENANG KORUPSI ke-1 _ 26 Maret 2022.pptx
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Corruption and Frau...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Corruption and Frau...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Corruption and Frau...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Corruption and Frau...
 
Bab i,234
Bab i,234Bab i,234
Bab i,234
 
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunanMakalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
Makalah kasus korupsi penggelapan pajak gayus tambunan
 

Mais de Indonesia Anti Corruption Forum

Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tIndonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoIndonesia Anti Corruption Forum
 
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegaha
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegahaInstruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegaha
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegahaIndonesia Anti Corruption Forum
 

Mais de Indonesia Anti Corruption Forum (20)

IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasiIACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
IACF GTC: Menakar pertanggungjawaban korporasi
 
Korupsi korporasi
Korupsi korporasiKorupsi korporasi
Korupsi korporasi
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPIIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
 
SPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan TerakhirSPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan Terakhir
 
Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013
 
Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013
 
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
 
Reformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di KoreaReformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di Korea
 
E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
 
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publikUu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
 
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankanUu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
 
Uncac indonesia
Uncac indonesiaUncac indonesia
Uncac indonesia
 
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsiUu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
 
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umumSe no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
 
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppuUu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
 
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
 
Pbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcg
Pbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcgPbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcg
Pbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcg
 
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegaha
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegahaInstruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegaha
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegaha
 

Último

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...ngrecopemdes
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 

Último (8)

Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 

Presentasi donal fariz icw

  • 1. MENJERAT PELAKU PERDAGANGAN PEGARUH (TRADING IN INFLUENCE) Oleh : DONAL FARIZ INDONESIA CORRUPTION WATCH
  • 3. 211 2012 Global Corruption Barometer 2013
  • 4. Problem Pendanaan Parpol • Partai politik belum mandiri dalam mengumpulkan pendanaan mereka. Kecenderungan yang terjadi partai politik masih mengadalkan pendanaan dari sumber yang tidak sah • Kebijakan dan keuangan Negara masih rentan dijadikan sebagai pintu masuk mendapatkan modal politik secara instan • Tata kelola dalam pengelolaan keuangan sebagian besar partai politik belum ada. Keuangan hanya diketahui oleh segelir elit partai • Sebagian besar dana partai digunakan untuk kegiatan operasional sehingga pendanaan pendidikan politik dikesampingkan • Sebagian besar partai politik tidak mempunyai prosedur dan tatacara pelaporan laporan keuangan dan belum mempunyai Petugas Pelaksana Informasi Daerah (PPID) • Beberapa kasus yang melibatkan kader partai di Senayan menunjukkan adanya penyahgunaan kekuasaan dan kewenangan yang mereka miliki untuk mengumpulkan rente demi kepentingan pribadi dan atau partai
  • 5. Masalah Krusial Korupsi Politik Belum Ditangani scr Memadai Koordinasi Institusi Penegak Hukum Strategi Pemberantasan Korupsi Lembaga penegak hukum utama: Kepolisian, Kejaksaan, KPK Lembaga pendukung: PPATK, BPK, BPKP, dll Beberapa istilah: State Capture, Politik Kartel, Bosism, Shadow State, Informal Economy  Prioritas sektor?  Dukungan politik?  Faktor Penghambat?  Anggaran?
  • 6. Shadow State KARAKTER 1. Pelapukan Negara Praktek “informal economy” lahir karena lapuk dan melemahnya negara 2. Akumulasi Keuntungan Target jangka pendek keuntungan ekonomi – politik diluar bingkai regulasi formal 3. Manipulasi Kebijakan Publik Sebagai “balas jasa” pada pebisnis, aktor politik dan birokrasi memanipulasi kebijakan publik 4. Persekongkolan Politik-Bisnis Aktor utama dalam “informal economy” ini adalah kekuatan politik (penyelenggara negara) dengan kelompok bisnis dengan kerjasama “saling menguntungkan”
  • 8. Ketentuan TI Trading in influence diatur dalam pasal 18 huruf (a) dan (b) UNCAC Each State Party shall consider aopting such legislative and other measures as may be necessary to establish as criminal offences, when committed intentionally: • “The promise, offering or giving to a public official or any other person, directly or indirectly, of an undue advantage in order that the public official or the person abuse his or her real or supposed influence with a view to obtaining from an administration or public authority of the State Party an undue advantage for the original instigator of the act or for any other person”. • The solicitation or acceptance by a public official or any other person, directly or indirectly, of an undue advantage for himself or herself or for another person in order that the public official or the person abuse his or her real or supposed influence with a view to obtaining from an administration or public authority of the State Party an undue advantage
  • 9. Element Penting 1. ‘Traiding in influence’ bersifat non madatotry offences 2. Hakikat Pasal 18a dan Pasal 18b UNCAC mendefinisikan ‘traiding in influence’, yakni active traiding in influence dan pasive traiding in influence 3. Bentuk kesalahan dalam pasal tersebut adalah kesengajaan yang berarti menghendaki adanya pengetahuan dan kehendak (weten en wilen) dari pelaku 4. Frasa ‘...yang nyata atau yang dianggap ada...’ Artinya, untuk membuktikan adanya penyalahgunaan pengaruh, tidak mesti ada penyalahgunaan pengaruh secara nyata tetapi cukup berdasarkan suatu anggapan bahwa perbuatan tersebut adalah penyalahgunaan pengaruh. 5. Subjek hukum yang dapat dipidana atau adresat dari pasal tersebut tidak hanya pejabat publik tetapi juga setiap orang baik yang mempunyai hubungan dengan pejabat publik tersebut maupun tidak. 6. Dengan istilah “keuntungan yang tidak semestinya/ undue advantages” , UNCAC mencakup lingkup yang luas dari insentif dijanjikan atau ditawarkan kepada pejabat publik atau orang lain.
  • 10. Perbedaan Trading In Influence dengan Suap Belum diatur di Hukum Positif Indonesia Diatur dalam Pasal 5 Ayat (1) dan (2), Pasal 11, Pasal 12 (a) dan (b) UU No 31 Tahun 1999 Jo No 20 Tahun 2001 Bilateral relationship Trilateral relationship dan Bilateral relationship Penerima janji atau penerima hadiah mutlak berasal dari pegawai negeri atau penyelenggara negara Pelaku dapat berasal dari bukan penyelenggara negara, namun memiliki akses atau kekuasaan kepada otoritas publik. Hal ini dapat ditemukan pada frasa “public official or any other person” (pasal 18 huruf (a) UNCAC) Salah satu unsur utama dalam suap adalah perbuatan pelaku bertentangan dengan kewajiban atau kewenangannya atau menurut pikiran pemberi tindakannya ada hubungannya dengan jabatan si penerima. Tindakan pelaku tidak memiliki pertentangan secara lansung dengan kewajiban atau kewenangannya. Penerima menerima sesuatu hadiah atau janji. Hadiah dalam Putusan Hoge Raad tanggal 25 April 1916 adalah “sesuatu yang memikili arti Pelaku perdagangan pengaruh menerima keuntungan yang tidak semestinya (undue advantage). Sehingga cakupannya lebih luas daripada suap.
  • 11. Perbedaan Trading in Infuence dengan Pemerasan Pemerasan Trading in Influence Pasal 368 KUHP (1) Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagianadalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya membuat hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena pemerasan dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan. Perdagangan pengaruh pada umumnya tidak disertai dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
  • 12. Trading in Influence dan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KORUPSI Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidana korupsi. KOLUSI Kolusi adalah permufakatan atau kerjasama secara melawan hukum antar-Penyelenggara Negara atau antara Penyelenggara Negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat dan atau negara. NEPOTISME Nepotisme adalah setiap perbuatan Penyelenggara Negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Bandingkan dengan UU No 28 Tahun 1999 tentang pemerintahan yang bebas KKN
  • 13. 3 Pola Perdagangan Pengaruh 1. Pola Vertikal PIHAK YANG MEMIMILI PENGARUH KLIEN KEBIJAKAN 1. Model perdagangan pengaruh dengan pola vertical banyak terjadi karena transaksi politik atau lembaga tertentu dengan orang yang berpengaruh 2. Dalam model perdagangan pengaruh vertical, pihak yang berpengaruh merupakan pihak yang memiliki kekuasaan/ kewenangan. 3. Pengaruh yang dimilikinya digunakan untuk memberikan insentif kepada perorangan atau kelompok tertentu.
  • 14. Pola ke 2 Pola Vertikal dengan Broker BIHAK YANG BERPENGARUH KLIEN CALOCALO 1. Model perdagangan pengaruh vertical dengan broker lazim terjadi pada lingkungan kekuasaan dan jabatan publik. Mereka yang dekat dengan kekuasaan salah satunya adalah keluarga 2. Dalam model ini, broker menjadi individu atau kelompok yang memanfaatkan pengaruh entitas pejabat public 3. Model ini lazim terjadi dalam proyek-proyek pengadaan dan penempatan seseorang menjadi penyelenggara Negara.
  • 15. Pola ke 3 Pola Horizontal Pihak berpengaruh merangkap calo Otoritas pihak berpengaruh Klien 1. Dalam model perdagangan pengaruh horizontal, klien atau pihak berkepentingan bersama calo merupakan dua pihak yang aktif, sementara otoritas pejabat publik merupakan pihak yang dipengaruhi 2. Klien menyerahkan uang kepada pihak berpengaruh yang bukan penyelenggara negara. 3. Jika klien lansung menyerahkan uang kepada otoritas pejabat publik, maka dapat lansung dijerat dengan pasal suap. 4. Model kedua horizontal banyak terjadi di lingkup partai politik yang memiliki jaringan kepada kekuasaan eksekutif. Orang-orang yang berada di stuktur pemerintah sering dipengaruhi kebijakannya oleh faktor eksternal terutama berasal dari partai politik itu sendiri.
  • 16. Memformulasikan perdagangan pengaruh Definisi Pengaruh • Oxford Dictionary Oxford dictionary menggunakan terminologi influence peddling. Pengertiannya adalah “the use of position or political influence on someone’s behalf in exchange for money or favour “ • Artidjo Alkostar Pengaruh adalah suatu tekanan yang mempengaruhi sikap orang untuk menentukan pendapatnya sehingga dengan demikian lebih bersifat tekanan. dimana tekanan dapat berupa: (1) tekanan Kekuasaan politik, (2) tekanan ekonomi.
  • 17. Siapa saja yang dianggap memiliki pengaruh • Pejabat publik sebagaimana mengacu kepada Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik • Ketua Umum Partai Politik dan strukturnya ke bawah • Orang yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan pejabat publik • Pengusaha
  • 18. Rekomendasi Pengaturan BAB “X” MEMPERDAGANGKAN PENGARUH PASAL “Y” Diancam karena memperdagangkan pengaruh dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun, paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), paling banyak Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) : • Setiap orang yang memberikan janji atau penawaran atau pemberian sesuatu apapun kepada pejabat publik atau orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung agar pejabat publik atau orang lain tersebut menyalahgunakan pengaruhnya yang nyata atau yang dianggap ada dengan maksud memperoleh sesuatu dari otoritas administrasi atau publik untuk kepentingan orang tersebut atau siapa pun. • Pejabat publik atau setiap orang yang menerima janji atau penawaran atau pemberian sesuatu apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung, manfaat yang tidak semestinya untuk dirinya atau untuk orang lain agar pejabat publik atau orang tersebut menyalahgunakan pengaruhnya yang nyata atau yang dianggap ada dengan maksud memperoleh sesuatu dari otoritas administrasi atau publik untuk kepentingan orang tersebut atau siapa pun.
  • 19. Rekomendasi ke depan • Perkembangan modus dan actor korupsi yang terjadi belakangan ini menunjukkan bahwa actor intelektual dari kejahatan korupsi seringkali muncul dari kekuatan politik yang bukan seorang penyelenggara Negara dengan cara memperdagangkan pengaruh yang dimilikinya (trading in influence). Sehingga delik ini sudah saatnya diatur dalam aturan hukum di Indonesia • Pengaturan yang paling tepat untuk mengadopsi ketentuan perdagangan pengaruh tersebut adalah melalui revisi Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Namun perlu trik khusus untuk memasukkan pasal ini karena dipastikan akan muncul resistensi dari partai-partai politik.
  • 20. Te r i m a ka s i hwww.antikorupsi.org