Dokumen tersebut menjelaskan tentang kaidah pencacahan atau counting slots untuk menghitung berapa banyak kombinasi yang mungkin terjadi dari suatu peristiwa. Metode yang dijelaskan adalah tabel silang, diagram pohon, dan pasangan berurutan. Diberikan tiga contoh soal untuk mendemonstrasikan penerapan kaidah tersebut.
2. Kaidah pencacahan atau Caunting
Slots adalah suatu kaidah yang
digunakan untuk menentukan atau
menghitung berapa banyak cara
yang terjadi dari suatu peristiwa.
3. Untuk menentukan banyaknya tempat yang tersedia
selain menggunakan aturan perkalian, juga
menggunakan diagram pohon, tabel silang, dan
pasangan berurutan.
Contoh 1
Roni mempunyai dua celana berwarna hitam dan
biru serta tiga baju berwarna kuning,merah, dan
putih. Ada berapa banyak pasangan warna celana
dan baju yang dapat dipilih oleh Roni?
4. 1. Tabel silang
Warna Baju
Kuning
(K)
Merah
(M)
Putih
(P)
Hitam (H)
(H,K)
(H,M)
(H,P)
Biru (B)
(B,K)
(B,M)
(B,P)
Warna celana
Jadi pasangan warna yang dapat di pilih Roni
ada 6 pasang.
2. Pasangan Terurut
{(h,k),(h,m),(h,p),(b,k),(b,m),(b,p)}
Jadi pasangan warna yang dapat di pilih Roni
ada 6 pasang
5. 3. Diagram Pohon
Warna Celana
Warna Baju
Hitam
Kuning
Merah
Putih
Pasangan Warna
Yang Terbentuk
(h,k)
(h,m)
(h,p)
Kuning
(b,k)
Biru
Merah
(b,m)
Putih
(b,p)
Jadi pasangan warna yang dapat di pilih Roni ada 6
pasang
6. Contoh 2
Andi akan liburan ke yogyakarta. Jika dari
Jakarta ke Bandung ada empat jalan dan dari
Bandung ke Yogyakarta ada enam jalan.
Berapa banyak jalan yang dapat ditempuh
Andi untuk liburan dari Jakarta ke Yogyakarta
melalui Bandung?
Penyelesaian:
Dari Jakarta ke Bandung ada 4 jalan
Dari Bandung ke Yogyakarta ada 6 jalan.
Jadi,banyak jalan yang dapat ditempuh ada 4
x 6 = 24 jalan.
7. Contoh 3
Dari angka 1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9 akan dibentuk
angka-angka yang terdiri dari 3 angka. Berapakah
banyak bilangan yang dapat disusun jika
a. Boleh ada angka yang berulang.
b. Tidak boleh ada angka yang berulang.
Penyelesaian
Misal ada slot (tempat) seperti berikut :
I
II
III
8. a. Boleh ada angka yang berulang
Tempat I dapat diisi oleh salah satu angka dari
angka-angka {1, 2, 3, 4,5,6,7,8,9}
Karena tempat I telah diisi dengan satu angka, maka
angka yang tersisa tetap 9 angka karena boleh ada
angka yang berulang/sama. Angka-angka tersebut
dapat diisikan ketempat II.
Karena tempat II telah diisi dengan satu angka, maka
angka yang tersisa tetap 9 angka karena boleh ada
angka yang berulang/sama. Angka-angka tersebut
dapat diisikan ketempat III.
Maka
9
9
9 x 9 x 9 = 729
9
9. b. Tidak Boleh ada angka yang berulang
Tempat
I dapat diisi oleh salah satu angka
dari angka-angka {1, 2, 3, 4,5,6,7,8,9}.
Karena tempat I telah diisi dengan satu
angka, maka angka yang tersisa ada 8 angka.
Angka-angka
tersebut
dapat
diisikan
ketempat II.
Karena tempat I dan II telah diisi dengan satu
angka, maka angka yang tersisa ada 7 angka.
Angka-angka
tersebut
dapat
diisikan
ketempat III.
Maka
9
8
9 x 8 x 7 = 504
7