Tiga tujuan utama yang dipilih adalah:
I. Standardisasi untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai negara industri terkemuka
II. Standardisasi sebagai alat strategis untuk mendukung masyarakat dan ekonomi yang sukses
III. Badan standar menyediakan prosedur dan alat yang efisien
1. UJIAN TENGAH SEMESTER
QUALITY MANAGEMENT & STANDARDIZATION
Dosen : Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM. Ph.D
Nama : Yosephina Endang Purba
NIM : 222140514
Trisakti International Business School
Jakarta
2. 1. Q : Is Quality and Standardization as a strategic tools?
The German Standardization Strategy: an update Goals and points in focus
GOAL 1: Standardization secures Germany's position as a leading industrial nation
GOAL 2: Standardization as a strategic instrument supports a successful society &
economy
GOAL 3: Standardization is an instrument of deregulation
GOAL 4: Standardization and standards bodies promote technological convergence
GOAL 5: Standards bodies provide efficient procedures and tools
Direction :
1. Select 3 goals from 5 available.
2. Create the appropriate priorities for Indonesian situation.
3. Give reasons/justifications to ensure that quality and standardization as a
strategic
tools
Dari 5 tujuan diatas, 3 tujuan yang dipilih adalah:
I. Standardization secures Indonesia’s position as a leading industrial nation
(strategy nomor 1)
II. Standardization as a strategic instrument supports a successful society and
economy (strategy nomor 2)
III. Standards bodies provide efficient procedures and tools (strategy nomor 5)
3. I. Standardization secures Indonesia’s position as a leading industrial nation
Standar adalah faktor yang menentukan dalam hal akses pasar dan posisi
kompetitif, dan membantu dengan cepat menerjemahkan ide-ide inovatif ke dalam
produk . Standardisasi merupakan instrumen strategis yang dekat dengan pasar
dalam hal membangun inovasi di pasar global dalam bentuk produk, proses dan
jasa. Selain aspek ekonomi, pembangunan berkelanjutan dan mempertahankan
tingkat keselamatan yang tinggi juga merupakan komponen yang terintegrasi dari
standardisasi.
Dalam lingkungan ekonomi Indonesia, standar adalah komponen yang sangat
diperlukan dalam kebijakan ekonomi untuk mencapai tujuan industri Indonesia.
Standar juga faktor yang menentukan dalam hal akses pasar dan posisi kompetitif
Indonsesi di mata internasional sehingga Indonesia tidak tertinggal di pasar global .
Tujuan ini berfokus pada 6 poin :
←1. Orienting standardization more towards market interests (Orientasi
standardisasi mengarah kepada kepentingan pasar)
← Untuk mengejar posisi Indonesia untuk menjadi salah satu ekonomi terkuat di
dunia, standardisasi harus diangkat dan harus memenuhi kebutuhan pasar
dalam negeri serta mampu merebut pasar luar negeri. Sehingga pada akhirnya,
standarisasi harus mampu diterapkan untuk dapat memenuhi pemintaan dan
4. kebutuhan pasar. Apabila standarisasi dapat menuruti strandarisasi yang
berlaku di dunia, maka permintaan dan kontrak dari luar negeri juga akan
otomastis datang (apabila mampu bersaing dari sisi harga juga)
←2. Mempromosikan inovasi (Promoting innovation )
a. Standardisasi pada inovasi harus ditingkatkan dengan promosi, penelitian dan
pengembangan dengan dukungan dari pemerintah
b. Standardisasi harus melekat dalam suatu system terpadu, mulai dari riset
penelitian, output dan promosi teknologi.
c. Spesifikasi adalah sebagai sarana berkomunikasi topik inovatif pada tahap awal -
dan standar konsensus penuh sebagai alat yang menggambarkan keadaan saat
ini untuk teknologi yang sudah mature. Standardisasi adalah mitra industri,
mulai dari tahap pembentukan ide sampai kepada proses pemasaran produk-
produk inovatif
←3. Mengutamakan orientasi internasional (Giving priority to an international
orientation )
a. Indonesia perlu meningkatkan daya saing produk Indonesia dan teknologi di
pasar global melalui ekspor produk-produk yang berstandar internasional. Kunci
untuk ini adalah edukasi dan pelatihan-pelatihan mengenai standar yang diterima
dan digunakan di dalam negeri, regional dan di dunia. Dengan adanya edukasi
mengenai standar dan standar ini dapat diterapkan maka akan mengurangi
hambatan perdagangan serta mengurangi biaya-biaya yang timbul akibat produk
ekspor Indonesia yang tidak dapat masuk/ di tolak.
b. Dengan diterimanya produk Indonesia di pasar global, akan membawa
kesempatan untuk memperluas pasar ekspor. Sehingga juga meningkatkan
ekonomi dan menaikkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
5. c. Semakin perusahaan-perusahan di Indonesia sadar akan penerapan standar lokal
maupun lokal, semakin banyak produk secara global diakui dan diterima
d. BSN memiliki tools untuk mendukung sepenuhnya tujuan ini.
4. Mendukung UKM di pasar global
a. UKM dapat memanfaatkan potensi inovasi mereka di pasar dunia dengan
bantuan standar. Standar mendukung UKM terutama dalam hal ke pemasaran
produk mereka secara global.
b. Indonesia menempatkan prioritas yang tinggi dalam mendukung SME (Small
Medium-size Enterprises), salah satunya adalah melalui dukungan pendanaan.
UKM sebagian besar membawa produk otentik dan unik sebagai perwakilan lokal.
Misalnya, kerajinan dan makanan lokal,
c. Munculnya UKM penting untuk mendukung ekonomi makro, dimana sektor ini
mempunyai jumlah yang sangat besar yaitu 57,9 juta UKM sehingga UKM dapat
diperbesar ukuran dan pasarnya dengan ikut serta dalam sertifikasi kualitas lokal
dan internasional.
5. Memastikan pembangunan berkelanjutan
Untuk meningkatkan kemampuan kompetitif ekonomi Indonesia, aspek ekonomi
juga perlu diperhitungkan, seperti perlindungan lingkungan, pemanfaatan
berkelanjutan sumber daya alam, dan material, energi dan efisiensi sumber daya.
Karena melibatkan semua pihak yang berkepentingan, penuh konsensus
standardisasi yang menyatukan berbagai pihak dan politik, bisnis dan kebutuhan
masyarakat umum
Pembangunan seharusnya tidak hanya peduli dalam beberapa waktu dalam jangka
pendek, tetapi juga harus mempertahankan kesinambungan ketersediaan seluruh
sumber-sumber daya di masa yang akan dating (long term)
6. 6. Menggunakan standarisasi dan paten sistem secara integratif
a. Sistem Standardisasi dan paten harus dimanfaatkan secara- bersama-sama dan
bukan hanya sebagai pelengkap dalam persaingan global
b. BSN harus berkomitmen penuh mendesak pihak-pihak lain dalam ekonomi dan
industri Indonesia untuk mematuhi standarisasi dan ini berlaku untuk semua
pihak.
2. Standardization as a strategic instrument supports a successful society and
economy (nomor 2)
Artinya Standardisasi digunakan oleh pelaku pasar sebagai instrumen strategis
untuk memastikan kemampuan kompetitif dan mendukung strategi bisnis dan
sesuai dengan tanggung jawab pemerintah untuk kesejahteraan warganya
Tujuan ini berfokus pada 5 poin:
1. Meningkatkan daya saing UKM
a. Untuk meningkatkan daya saing produk UKM di pasar nasional dan
internasional, usaha kecil dan menengah (UKM) perlu memastikan partisipasi aktif
7. mereka dalam standardisasi dan dengan demikian memiliki pengaruh pada konten
standar.. Standardisasi harus menjadi aspek integral dari strategi bisnis untuk UKM
b. UKM harus mendapat informasi dan paparan tentang prosedur dan kegiatan
badan standar dan layanan mereka. Ini harus dipastikan dengan kerjasama yang
erat dari badan-badan standar, asosiasi dan politik
c. Indonesia, yang sepenuhnya mendukung Indonesia UKM melalui pendanaan,
harus memiliki komitmen serta dalam mempromosikan UKM dalam dunia saing.
bisnis saat ini,
d. Pameran-pameran yang diadakan dalam negeri atau di luar negeri, harus
melibatkan UKM. Kebanyakan Kementerian menerapkan strategi ini dengan
mengundang UKM untuk mengisi dan berpartisipasi dalam pameran internasional
uuntuk mewakili Indonesia, bila perlu dengan fasilitas -fasilitas gratis yang
disediakan pemerintah.
2. Memanfaatkan jaringan dan platform
a. Untuk meningkatkan kemapuan bersaing, bantuan network (jaringan) akan
mengurangi beban individu dalam hal standardisasi.
b. Asosiasi, perusahaan perdagangan dan serikat dagang memainkan peran penting
dalam meningkatkan partisipasi usaha kecil dan menengah (UKM) dalam
standardisasi.
c.. Perusahaan- perusahaan di Indonesia harus selalu meningkatkan kekuatan
jejaring (network) sehingga semua daerah akan dapat memiliki jaringan yang pada
akhirnya akan mengarah pada pengembangan platform
3. Mengintegrasikan standardisasi dalam pendidikan tinggi
a. Pentingnya nilai strategis standardisasi dan manfaatnya dalam keterlibatan aktif
untuk pekerjaan standar perlu dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan dalam
rangka memperkenalkan calon spesialis dan para pengambil keputusan di industri,
8. politik dan masyarakat secara keseluruhan untuk standarisasi pada tahap awal
b. Kursus pelatihan professional, kejuruan dan program akademik harus
memasukkan standardisasi dalam kurikulum mereka, terutama dalam ilmu alam,
teknik dan ekonomi.
c. Hal ini dapat dilakukan melalui koordinasi antara pemerintah dan pendidikan/
pihak. Kementrian Pendidikan mengambil peran penting untuk mengaktifkan
kondisi ini. Hal tentu saja bisa menjadi sukses hanya jika ada kerjasama yang baik
dengan pihak lain seperti universitas swasta, perguruan tinggi negeri, program
kursus, perusahaan. Apa yang sebenarnya terjadi baru-baru ini adalah bahwa
sebagian besar universitas mengembangkan kurikulum sendiri tanpa
pertimbangan mengintegrasikan dengan kebutuhan industri. Pemerintah Indonesia
harus menjadi pihal yang menghubungkan kesenjangan ini atau ketidaksesuaian
4. Standarisasi sistem manajemen atas dasar kebutuhan saja
a. Pengenalan sistem standar manajemen dalam bidang-bidang seperti kualitas dan
lingkungan telah terbukti menjadi strategi bisnis yang sukses, membantu untuk
meningkatkan proses, produk dan jasa kepada dunia.
b. Proposal untuk standarisasi sistem manajemen lainnya, misalnya di sektor-
sektor tertentu, harus dipertimbangkan dengan cermat sebelum persetujuan, dan
kebutuhan para pemangku kepentingan secara umum harus dipertimbangkan
untuk memastikan bahwa bisnis yang diberikan kelonggaran bagi individu.
c. Indonesia harus membuat daftar prioritas pada sektor mana yang harus
diterapkan standarisasi dan yang mana dapat terus dalam durasi tertentu
9. 5. Pemanfaatan yang besar atas standar dalam pengadaan publik
a. Standar menjamin transparansi proses pengadaan dan harus menjadi komponen
yang lebih integral dari prosedur pengadaan publik karena mereka membantu
mengurangi biaya sementara pada saat yang sama mempromosikan inovasi.
b. Standar yang memfasilitasi pengadaan produk dan layanan dengan efektivitas
biaya yang optimal dan sistem jaminan dan komponen antar operasi.
c. Indonesia di masa lalu, mengadakan sistem pengadaan yang buruk, terutama di
sektor pemerintahan. Tapi dewasa ini, pemerintah Indonesia terus e-procurement
dalam sistem. Melalui e-procurement, pemerintah menetapkan persyaratan
tertentu untuk menjalankan proses pengadaan secara keseluruhan, mulai dari
sistem software yang dipilih, orang yang bertanggung jawab, bagaimana jadwal,
peraturan dan regulasi. Itu terbuka untuk umum dan setiap perusahaan memiliki
kesempatan yang sama untuk mendaftar untuk proses pengadaan ini.
III. Standards bodies provide efficient procedures and tools
(strategy nomor 5)
( Badan standarisasi menyediakan prosedur dan alat-alat yang efisien)
Artinya beradaptasi dengan cepat dengan kondisi pasar saat ini mutlak diperlukan
untuk sukses. teknologi baru, pengembangan lebih lanjut dan aplikasi yang luas
dalam berbagai sektor semakin memperpendek siklus inovasi. Badan standarisasi
10. harus bisa memenuhi tantangan ini dengan terus mengoptimalkan proses kerja
mereka, dengan kualitas, pembatasan waktu dan biaya menjadi faktor kunci.
Sebuah kebijakan bisnis yang berorientasi pasar dan mengoptimalkan instrument
yang akan memenuhi tuntutan pertumbuhan pada badan standarisasi modern
Tujuan ini berfokus pada 6 hal:
1. Mengintensifkan jaminan kualitas dan memperluas layanan
a. Inspeksi yang terus-menerus dan peningkatan kualitas produk dan layanan yang
ditawarkan oleh badan standarisasi merupakan kunci yang penting untuk
mengamankan dan mengkonsolidasikan status standar di mata bisnis, politik dan
masyarakat umum
b. Produk dan jasa yang terstandardisasi harus yang menjadi sempurna dan
berkualitas tinggi
c. Badan Standarisasi harus memperluas layanan mereka dan memasukkan
kepuasan pelanggan sebagai faktor sukses kunci ketika mengoptimalkan proses
bisnis
d. BSN memiliki program standardisasi lengkap, sehingga, setiap perusahaan harus
mampu menyediakan produk dan juga layanan dengan kualitas yang baik.
2. Meninjau/ review model bisnis
a. Badan Standarisasi harus meninjau model bisnis mereka secara teratur. Model
bisnis yang sukses harus lebih dioptimalkan dan dikembangkan tanpa melanggar
pada prinsip-prinsip dasar standardisasi
b. Saat meninjau model bisnis , badan standarisasi harus berkonsultasi dengan
stakeholder
c. Dari proses peninjauan model bisnis, Indonesia akan mampu mengenal
kelemahannya, sehingga dapat diperbaiki dan ditingkatkan di waktu mendatang
11. 3. Memastikan partisipasi semua orang
a. Partisipasi dalam standardisasi harus disederhanakan melalui aturan yang
sesuai, proses dan instrumen untuk menjamin akses lanjutan untuk semua tanpa
diskriminasi.
b. Proses yang terbuka dan transparan dalam komite standarisasi adalah jaminan
partisipasi yang seimbang dari semua pemangku kepentingan dalam standardisasi.
c. Untuk mencapai masyarakat luas, presentasi dan publikasi secara teratur harus
dilakukan untuk melaporkan kegiatan standardisasi saat ini.
d. BSN mengacu WTO baik untuk praktek yang baik dan pengembangan SNI
e.. BSN memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk
memiliki standardisasi
4. Meningkatkan akses untuk UKM
a. Akses ke standar dan standardisasi harus dibuat lebih mudah terutama untuk
usaha kecil dan menengah (UKM) melalui langkah-langkah yang disesuaikan
dengan kebutuhan UKM
b. Indonesia dan BSN harus memastikan bahwa UKM memiliki akses yang memadai
dan mampu memiliki semua persyaratan untuk memiliki standardisasi. Jika
mereka menghadapi beberapa kesulitan, BSN dan pemerintah harus selalu
membantu dan mendukung mereka
5. Mengoptimalkan pemasaran spesifikasi
12. a. Badan Standarisasi tidak hanya menawarkan standar berbasis konsensus
"klasik", tetapi juga berbagai hal yang berorientasi pada permintaan yang telah
dikembangkan terutama untuk produk yang baru, produk inovatif dengan siklus
pengembangan yang singkat
b. Ini akan memerlukan berbagai bentuk publikasi, sehingga memberikan
kejelasan dan transparansi bagi pelanggan
c. Badan standarisasi harus membantu pelanggan mereka dalam memilih bentuk
publikasi yang sesuai. Untuk tujuan ini, para staf badan standariasasi perlu dilatih
dan mempunyai layanan kontak khusus di badan standarisasi.
d. Indonesia harus mengakui standardisasi sebagai salah satu alat pemasaran
dalam perencanaan dan dalam strategi pemasaran. Melalui sudut pandang
pemasaran, perusahaan harus mempertimbangkan strategi ini sebagai strategi
keharusan untuk menjalankan usaha
6. Memastikan koherensi set standarisasi
a. Full-konsensus standardisasi menjamin kualitas dan kompatibilitas produk,
informasi dan layanan. Ini memerlukan standar terpadu (koheren), tidak saling
bertolak belakang.
b. Sistem harus dioptimalkan untuk menghindari standar yang bertentangan dan
duplikasi kerja dan untuk mencapai tingkat tinggi koordinasi antara semua
tingkatan dan organisasi
c. Hal ini penting untuk berperan aktif dalam diskusi yang diperlukan antara
badan-badan standarisasi dan dalam pengembangan strategi yang relevan
d. Di Indonesia, BSN dan semua usaha harus selalu berkoordinasi satu sama lain
dan bersatu dalam integrasi kondusif saat membuat satu set standar baru atau
bahkan dalam merevisi exsisting standar. koherensi ini harus berjalan seiring
mempertimbangkan pasar global yang berubah cepat
13. Soal no. 2
Mengapa standarisasi diperlukan ?
I. Definisi Standar
Kata standar berasal dari bahasa Inggris “standard”, dapat merupakan terjemahan
dari bahasa Perancis “norme” dan “etalon”. Istilah “norme” dapat didefinisikan
sebagai standar dalam bentuk dokumen, sedangkan “etalon” adalah standar fisis
atau standar pengukuran. Untuk membedakan definisi dari istilah standar tersebut,
maka istilah “standard” diberi makna sebagai “norme”, sedangkan ‘etalon” dalam
bahasa Inggris diartikan sebagai “measurement standard”. Dalam bab-bab awal
terutama dibahas “standard” dalam pengertian “norme” sedangkan “etalon” atau
“measurement standard”
Definisi standar dan standardisasi yang digunakan BSN (Badan Standardisasi
Nasional) diacu dari PP No. 102 Tahun 2000 adalah sebagai berikut:
Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara
dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan
hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat
yang sebesar- besarnya.
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi
standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua pihak
yang berkepentingan.
Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan
14. Standardisasi Nasional (BSN) dan berlaku secara nasional.
II. Tujuan Standarisasi
Dengan mengutip uraian dari buku “The aims and principles of Standardization”
yang diterbitkan oleh ISO maka tujuan standardisasi dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Kesesuaian untuk penggunaan tertentu (fitness for purpose)
Kemampuan proses, produk atau jasa untuk memenuhi kegunaan yang ditetapkan
dalam kondisi spesifik tertentu. Setiap proses, produk atau jasa dimaksudkan
untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Standar berguna untuk
mengidentifikasi parameter optimum bagi kinerja suatu proses, produk atau jasa
dan metode untuk evaluasi pemenuhan persyaratan terkait. Standar dapat pula
mempersyaratkan kondisi penggunaan proses, produk atau jasa, untuk mencegah
terjadinya kegagalan proses, produk atau jasa akibat pemakaian yang tidak tepat
oleh pengguna atau akibat tidak dipenuhinya persyaratan mutu proses, produk
atau jasa.
Mampu tukar (interchangeability)
Kesesuaian bahwa suatu produk, proses atau jasa dapat digunakan untuk
mengganti dan memenuhi persyaratan relevan disebut mampu tukar. Melalui
penetapan standar proses, produk atau jasa dapat saling dipertukarkan. Contoh:
bilah pisau cukur (silet) dari merek berbeda dapat digunakan di alat cukur yang
sama.
15. Pengendalian keanekaragaman (variety reduction)
Salah satu tujuan pengendalian keaneka ragaman adalah untuk menentukan
jumlah ukuran optimum, grade, komposisi, “rating”, dan cara kerja (practices)
untuk mememenuhi kebutuhan tertentu. Jumlah ragam yang berlebihan akan
menyulitkan konsumen dalam memilih produk yang sesuai dengan keinginannya
serta dari segi produsen akan meningkatkan biaya produksi. Contoh: standar
ukuran kertas (seri A).
Kompatibilitas (compatibility)
Tujuan dari kompatibilitas adalah kesesuaian proses, produk atau jasa untuk
digunakan secara bersamaan dengan kondisi spesifik untuk memenuhi persyaratan
relevan, tanpa menimbulkan interaksi yang tidak diinginkan. Contoh: pemrosesan
data elektronik, informasi harus dalam bentuk kode untuk penyimpanan, transmisi
dan retrival dalam bentuk pulsa elektronik. Agar kode tadi pada setiap saat dikenali
oleh berbagai jenis piranti, kode harus distandardisasi. Standardisasi di bidang ini
mendukung usaha untuk memperoleh kompatibilitas antara berbagai piranti atau
sub- sistem dan membuka peluang untuk ekspansi fitur dan pertukaran informasi
antar berbagai sistem.
Meningkatkan pemberdayaan sumber daya
Pencapaian ekonomi menyeluruh secara maksimum dengan meningkatkan
pemanfaatan sumber daya seperti material, modal dan optimasi pemberdayaan
manusia merupakan tujuan penting dari standardisasi. Di unit manufaktur
misalnya, aspek standardisasi material, komponen dan metode produksi
dimanfaatkan untuk mengurangi pemborosan dan memungkinkan penerapan
16. produksi dengan cara yang lebih baik. Sebagai contoh: konstruksi bangunan sipil,
pencampuran adukan (semen : pasir : air sesuai standar) dilakukan dengan
perbandingan yang benar, begitu pula pemakaian besi beton untuk beton bertulang
sehingga mencapai kekuatan yang dipersyaratkan sesuai rekomendasi standar dan
pedoman bangunan.
Komunikasi dan pemahaman yang lebih baik
Salah satu fungsi penting dari standar adalah untuk memperlancar komunikasi
antara produsen dan pemakai/konsumen dengan memspesifikasi subjek yang ada
dan memberikan kepercayaan bahwa produk yang dipesan memenuhi persyaratan
yang tercantum dalam standar. Dalam standar nasional/internasional telah
ditetapkan berbagai lambang dan dengan demikian kesimpangsiuran akibat
perbedaan bahasa dapat ditiadakan, setidaknya dikurangi. Contoh: standar
lambang: tanda lalu lintas; warna lampu lalu lintas: merah berarti berhenti dan
berbahaya, kuning berarti berhati-hati dan hijau berarti silahkan jalan dan masih
banyak contoh- contoh lain di sekitar kita.
Menjaga keamanan, keselamatan dan kesehatan
Standardisasi produk untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi
pemakainya. Contoh: sabuk pengaman, helm, sarung tangan karet; penetapan batas
keamanan penggunaan bahan zat warna atau bahan pengawet dalam pangan,
penetapan persyaratan isolasi listrik pada peralatan listrik rumah tangga, desain
seterika listrik harus sedemikian rupa sehingga pengguna bebas dari kejutan listrik
dan sebagainya.
Pelestarian lingkungan
17. Pelestarian lingkungan kini merupakan tujuan penting standardisasi: dengan focus
pada perlindungan alam dari kerusakan yang mungkin timbul. Contoh: pencemaran
akibat produksi oleh industri, penggunaan material yang sulit mengalami
pelapukan (plastik misalnya), pengaturan mengenai gas emisi kendaraan bermotor
dan sebagainya. Pelestarian lingkungan hidup umumnya ditetapkan dalam aturan,
regulasi dan peraturan atau persyaratan tertentu.
Menjamin kepentingan konsumen dan masyarakat
Konsumen kini sangat kritis terhadap masalah keawetan, kehandalan, konsumsi
energi, ketahanan terhadap bahaya kebakaran dan lain sebagainya. Hal-hal seperti
ini dipersyaratkan dalam suatu standar dan informasi mengenai hal ini dapat
dicantumkan pada label dan merupakan hasil pengujian suatu laboratorium yang
telah diakreditasi.
Mengurangi hambatan perdagangan.
Dalam masa globalisasi ini masyarakat international berusaha keras untuk
mengurangi hambatan perdagangan yang dilakukan oleh negara tertentu untuk
membatasi akses pasar terhadap masuknya produk negara lain misalnya dengan
menetapkan bea masuk atau menetapkan standar secara sepihak. Standar
mencegah adanya hambatan perdagangan non-tarif melalui harmonisasi
persyaratan (standar yang sama setidaknya setara dan membatasi standar yang
berbeda), sedemikian sehingga memungkinkan terjadi kompetisi sehat. Pembeli
atau konsumen yakin bahwa level mutu suatu produk, proses atau jasa yang telah
diproduksi atau tersedia sesuai dengan standar yang diakui.
18. III. Manfaat standardisasi
Sesuai definisi, standardisasi bertujuan untuk mencapai ekonomi keseluruhan
secara maksimum dan memberikan manfaat bagi berbagai sektor masyarakat.
Manfaat standardisasi secara umum adalah untuk:
Memperlancar transaksi arus barang dan jasa dalam perdagangan
domestik maupun internasional. Selain itu berguna untuk
menghilangkan hambatan teknis dalam perdagangan melalui
harmonisasi standar
Membantu mempercepat desiminasi sistem manajemen, teknologi dan
inovasi
Meningkatkan daya saing bisnis dengan fokus terhadap mutu,
keamanan, keselamatan, kesehatan dan pelestarian lingkungan
Memfasilitasi penilaian dan pembuktian kesesuaian .
Optimasi infrastruktur standardisasi.
Manfaat standar bagi berbagai sektor masyarakat yang berkepentingan:
Bagi produsen penerapan standar bermanfaat dalam hal:
Memberikan kemudahan dalam membuat prosedur dengan format yang
siap. Dibuat dan berlaku secara umum dalam pemecahan masalah yang
berulang
Mengurangi peralatan serta waktu persiapan pada lini produksi dan
membuat bertahannya proses produksi tertentu dengan sedikit
19. perubahan
Mengefektifkan pemeriksaan dan pengujian serta prosedur
pengendalian mutu untuk mengurangi produk yang tak memenuhi
spesifikasi (reject) dan pengerjaan ulang (re-working)
Memungkinkan pengadaan bahan baku seperti material dan komponen
yang dapat dipertukarkan dari stok yang tersedia dengan lebih mudah
serta tanpa kehilangan waktu
Mengurangi persediaan dan sisa material, komponen dan produk akhir
Memfasilitasi pelatihan bagi staf dan operator
Mengurangi biaya pada pekerjaan administratif
Memfasilitasi pemasaran dan meningkatkan kepercayaan konsumen
Mendorong tercapainya produktivitas yang lebih tinggi di setiap
divisi/depar- temen, yang berarti pengurangan biaya, harga rendah,
penjualan tinggi dan keuntungan lebih besar.
Bagi pemasok dan pedagang penerapan standar bermanfaat dalam hal:
Mengefektifkan pemeriksaan dan pengujian
Pengadaan yang lebih mudah
Mengurangi investasi di dalam inventarisasi
Penyederhanaan pelayanan
20. Pengurangan biaya
Fasilitasi di dalam perluasan pasar
Fasilitasi di dalam pelayanan pasca penjualan
Mempercepat kembalinya modal dan keuntungan investasi lebih tinggi
Standar memberikan dokumen yang sah terhadap pengadaan stok,
penjualan mereka, sehingga mudah disusun dengan jelas sesuai kebutuhan
pelanggan;
Standar memungkinkan semua pihak yang terkait untuk menghindari,
mengurangi kemungkinan adanya kesalahpahaman yang mendorong ke arah
perselisihan perdagangan yang sebenarnya tidak perlu terjadi atau proses
peradilan.
Bagi konsumen atau pengguna, penerapan standar bermanfaat untuk:
Memudahkan pemilihan produk bermutu
Mengefektifkan pemeriksaan dan pengujian
Pengadaan yang mudah dengan biaya lebih rendah
Penyederhanaan pelayanan dan meningkatkan layanan purna jual
Mengurangi investasi di dalam inventori
Dasar untuk bertransaksi
Mengurangi perselisihan dan kesalah pahaman.
21. Bagi ilmuwan, penerapan standar bermanfaat dalam hal:
Sebagai dasar penetapan dalam memfasilitasi suatu hasil akhir yang dapat
dibandingkan dan diproduksi ulang dalam mengevaluasi produk dan jasa.
Membantu dalam menentukan spesifikasi dan persyaratan khusus item
lainnya.
Memberikan definisi yang teliti terhadap alat, piranti dan peralatan yang
digunakan serta prosedur yang akan digunakan dan harus diikuti dalam
teknik evaluasi.
Memberikan solusi yang dapat diterima dan disetujui terhadap masalah yang
berulang, serta memungkinkan mereka untuk lebih berkonsentrasi secara
efektif pada hal penting dan isu pokok sifat awal dari perancangan,
penelitian dan pengembangan.
Sebagai titik awal bahan penelitian dan pengembangan untuk selanjutnya
berimbas terhadap peningkatan mutu barang dan jasa
Daftar Pustaka :
Badan Standarisasi Nasional; Pengantar Standarisasi (2009)
The German Standardization Strategy an update