SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
1




                                           BAB I


                                  PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


       Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia, terutama bagi siswa

yang belum dewasa. Melalui pendidikan manusia bisa berubah tingkah lakunya

dan bisa berkembang dari satu bentuk kebentuk yang lainnya. Hakikat pendidikan

menurut Ahmad Rifa’i adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan seseorang didalam dan diluar sekolah yang berlangsung seumur

hidup, dan dilaksanakan menurut kemampuan masing-masing individu, serta

dengan berbagai cara yang tidak terbatas hanya pada pendidikan formal saja.1


       Lingkungan sangat menentukan pertumbuhan dan pperkembangan anak

terutama sekali dimana tempat tinggal ana, atau arena pergaulan yang tidak

mungkin dipisahkan dengan anak itu sendiri untuk menuju dewasa. Anak akan

tumbuh dan berkembang dengan baik apabila tempat tinggalnya baik.Lingkungan

ini sangat besar juga pengaruhnya bagi siswa, karena apabila lingkungan itu baik

maka baik pula pergaulan bagi siswa itu sendiri, begitu juga sebaliknya.


       Faktor lingkungan didalammproses belajar mengajar memang peranan

penting dalam kelancaran dan keberhasilan belajar seseorang.


       Winkel mengungkapkan :



       1
           Ahmad Riva’i,Perkembangan pendidikan Anak (Jakarta : Buah Pena, 2001), hal. 39
2




       Kerapkali keadaan tertentu tidak menjadi tanggung jawab guru dan siswa,
       tetapi erat dengan kehidupan masyarakat atau sumber pada lingkungan
       alam. Maka dengan keadaan yang lebih menyenangkan atau
       menenangkan. Dengan demikian tercapailah kondisi psikologi atau fisik
       pada guru dan siswa yang meghambat atau menunjang proses belajar
       mengajar.2




       Faktor lingkungan tersebut adalah yang bersifat alamiah atau lingkungan

yang diciptakan oleh corak kehidupan sehari-hari seperti lingkungan keluarga,

madrasah dan masyarakat.


       Selama ini lingkungan sekolah di SMP Negeri 2 Meurah Mulia masih

banyak masyarakat yang masih belum memahami tentang keberhasilan siswa

dalam meningkatkan keberhasilan pendidikan siswa. Misalnnya masih dibiarkan

siswa bolos sekolah artinya guru kurang mengontrol bahkan tidak memperhatikan

apa yang dilakukan oleh siswa sehingga siswa dapat melakukan apa saja yang dia

kehendaki walaupu itu kurang baik, dan kurang pengawasan baik dari sekolah

maupun masyarakat sekitar yang bisa membuat siswa akan malas belajar dan akan

membuat siswa itu bodoh, membuat kekacauan, merokok dan malas belajar,

sehingga prestasinya menurun tanpa usaha perbaikan oleh masyarakat dengan cara

melaporkan hal tersebut kepada pihak sekolah atau orang tua siswa.


       Disamping itu juga masih banyak guru-guru yang mengajar disekolah

tersebut dengan menggunakan bahasa daerah atau bahasa “Meugampong” dalam

memberikan atau menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan, akhirnya

lahirlah generasi-generasi yang kurang pandai berbahasa nasional akibatnya siswa

       2
           Winkel, Keberhasilan belajar siswa, ( Bandung : Rosda Karya, 2002), hal. 29
3




menjadi tidak smangat untuk belajar dan tidak memiliki dorongan yang kuat

untuk berprestasi.


       Dari latar belakang masalah diatas maka timbul keinginan penulis untuk

membahas masalah ini dalam sebuah proposal penelitian denganjudul “Pengaruh

Lingkungan Sekolah Dalam Meningkatkan Keberhasilan Pendidikan Siswa Pada

Smp Negeri 2 Meurah Mulia”.


B. Identifikasi Masalah


       Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah

       dalam hal ini adalah.


   1. Kurangnya rasa peduli lingkungan sekolah terhadap pendidikan


   2. Banyaknya masyarakat sekitar sekolah        yang tidak peduli terhadap

       pendidikan.


C. Fokus Menelitian


       Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah untuk

       mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan sekolah dalam meningkatkan

       keberhasilan pendidikan siswa.


D. Pertanyaan Penelitian


    1. Bagaimana      pengaruh   lingkungan   sekolah   dalam    meningkatkan

        keberhasilan pendidikan siswa ?
4




   2. Usaha apa saja yang harus ditempuh oleh siswa dalam meningkatkan

      keberhasilan pendidikannya ?




E. Tujuan dan Manfaat


      a. Tujuan Menelitian


            Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah

      untuk mengetahui pengaruh lingkungan dalam meningkatkan

      pendidikan.


      b. Manfaat penelitian


      1. Manfaat teoritis

            Penelitian   ini   diharapkan   menjadi   sebagi   kontribusi   bagi

      pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan keberhasilan

      pendidikan siswa pada khususnya. Delai itu juga sebagai kontribus yang

      signifikan bagi setiap guru dan siswa, dan guru di SMP Negeri 2 Meurah

      Mulia pada khususnya.


      2. Manfaat Praktis
5




                  Sebagai masukan dari pihak-=pihak terkait terutama pemerintah

            daerah dalam menjalankan pengembangan pendidikan dimasa yang akan

            datang.


F. Kajian Pustaka

    a. Teori lingkungan


              Teori lingkungan disebut juga dengan teori behaviorisme, penulis

     ingin menggunakan teori behaviorisme, dimana teori ini menyebutkan bahwa

     lingkungan sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Tiori ini

     dipelopori waston dan skinner. Teori ini membuat andaian bahwa tingkah

     laku manusia dapat dilihat, diramal dan dikontrol. Leahey                       (2000)

     menyatakan teori behaviorisme menekankan pentingnya ulangan rangsangan

     dan respon karena ia dapat mengukuhkan pembelajaran disamping

     mempunyai lingkungan yang baik. Teori behaviorisme atau tingkah laku

     percaya bahwa factor lingkungan yang memotivasi pembelajaran, bukannya

     pemikiran, semua punca dorongan pembelajaran adalah datang dari luar bagi

     individu.3


              Teori behaviorisme juga dikenali sebagai teori social. Pendekatannya

     menggunakan pemikiran instrinsik. Pembelajaran dalam teori ini adalah

     berfungsi untuk peranan interaksi individu, sikap dan lingkungan. Teori ini

     juga dikemukakan oleh hergenhahn (1988) yaitu pembelajaran social meniru

     perkara yang diperhatikan, menganggap kebanyakan sikap manusia
        3
         Leahei, H. A Histories of psychology, Main Currents in psychology thought
(Singaphore : Pearson Education Asia, pte-ltd, 2000), hal. 145
6




     dipengaruhi oleh lingkungan dan memperolehnya melalui interaksi social

     dengan orang lain.4


              Tujuan pembelajaran dalam teori ini adalah memainkan fungsi

     peranan baru dan tingkah laku yaitu kesan pada keadaan sekeliling. Peranan

     fasiitator dalam teori ini adalah memandu serta kearah yang positif , menjadi

     model dan menunjukkan tingkah laku yang baru . perwujudan dalam

     pembelajaran siswa / anak-anak adalah sosiall, peranan social misalnya

     pergaulan dan bermasyarakat, pemudah cara atau penasehat serta fokus pada

     pengawalan. Teori ini menyangkong pembelajaran siswa / anak-anak tidak

     menggunakan hanya satu teori pembelajaran saja serta total dalam proses

     pengajaran.


    b. Pengaruh lingkungan terhadap karakter siswa


              Lingkungan tempat kelangsungan hidup manusia, sangat menentukan

     karakter anak, baik lingkungan keluarga , sekolah dan masayarakat. Bila

     ketika lingkungan ini bagus, maka dengan sendirinya juga karakternya akan

     membagus, begitu pula sebaliknya. Perkembangan anak lebih menitik

     beratkan peran lingkungan dan pengalaman ketimbang psikologi anak.


              Elizabeth     Halock      menyebutkan         bahwa      “Perkembangan         anak

     penekanannya adalah pada bagaimana seorang anak berbicara, dan kondisi

     yang bagaimana seorang anak berbicara, dan kondisi yang menyebabjan



        4
          Hergenhahn. B.R. An Introdution to theories of learning, 3rd ed (New Jessey : Printice
Hall, 1988), hal. 467
7




     fariasi dalam pola karakteristik”.5 Perkembangan anak menunjukkan suatu

     proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju kedepan dan tidak dapat

     begitu saja diulang. Dalam perkembangan terjadi perubahan yang sedikit

     banya bersifat tetap dan tidak bisa diputar kembali.


             Pengaruh lingkungan terhadao karakteristik anak adalah pada pola

     asuh anak, baik dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Anak yang

     baru lahir adalah dalam keadaan suci, lingkunganlah yang menentukan baik

     atau tidaknya karakter anak tersebut.langkah awal dalam membentuk karakter

     anak adalah bagaimana anak tersebut cara berinteraksi dengan lingkungan

     dan bagaimana hasilnya tau konsekuensi dari interaksi tersebut. Dengan

     berkembangnya lingkungan maka bekembang pula minat seseorang. Para

     pendidik yang bekerja dengan anak sebaiknya memperhatikan lingkungan

     anak. Anak pada usia tersebut mempunyai pengalaman bersama keluarga,

     lingkungan rumah, teman sebaya, orang dewasa lainnya dan lingkungan

     sekolah. Pengalaman dan lingkungan yang dialaminya adalah saling

     berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.


             Soemiarti Patmono Dewo dalam bukunya pendidikan anak prasekolah

     menyebutkan bahwa “perkembangan anak yang dihubungkan pada interaksi

     aanak dengan lingkungannya secara terus menerus saling mempengaruhi satu

     sama lain secara transaksional”.6



        5
          Elizabeth B.Harlock, Perkembangan anak, (Jakarta : Erlangga, 1978), hal. 3
        6
          Soemiarti Patmono Dewo, Pendidikan Anak prasekolah, cet.II, (Jakarta : Rineka Cipta,
2003), hal. 45
8




       Llingkungan anak dirumah adalah lingkungan pertama. Dengan

meningkatnya usia, anak akan mengenal teman sebaya diluar rumah atau dari

lingkungan tetangga. Selanjutnya anak akan masuk lingkungan sekolah,

dimana mereka akan mengenal pula teman sebaya. Dari sinilah akhlak dan

moral anak bergantung pada lingkungan, nila lingkungannya tempat berada

sianak itu baik maka baik pula perilaku anak, begitu pula sebaliknya.


       Lingkungan anak terdiri dari tiga lapisan yang masing-masing

mengandung lingkungan ekologi yang berorientasi pada :


1.   Lingkungan fisik, yang terdiri dari objek, materi dan ruang. Lingkungan

     fisik yang berbeda akan mempengaruhi anak. Misalnya anak yang

     dibesarkan dilingkungan yang serba mewah akan lebih memungkinkan

     berkembang secara optimal bila dibandingkan dengan mereka yang

     dibesarkan dengan cara serba kekurangan dan tinggal dirumah yang

     sempit.


2.   Lingkungan yang bersifat aktifitas, terdiri dari kegiatan bermain,

     kebiasaan sehari-hari dan upacara bersifat keagamaan. Misalnya anak-

     anak yang aktifitas sehari-hari diisi dengan kegiatan yang bermakna,

     misalnya bermain bersama ibu, hasilnya akan lebih berkualitas

     dibandingkan dengan anak yang bermain sendiri


3.   System nilai, sikap dan norma. Ekologi anak akan lebih baik apabila anak

     diasuhh dalam lingkungan yang menanamkan disiplin yang konsisten ,
9




         dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal dilingkungan yang tidak

         tau aturan.


4.       Komunikasi      antara   orang    disekelilingnyaakan   menentukan

         perkembangan sosial dan emosional anak.


5.       Hubungan yang hangat dan anak merasa dipenuhi oleh lingkungannya,

         akan menghasilkan perkembangan kepribadian yang lebih mantap

         dibandingkan apabila hubungan lebih banyak mendatangkan kecemasan.7


c.       Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Siswa


           Dalam meningkatkan prestasi belajar disebuah lingkungan sekolah,

tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubunngan erat dengan

peningkata prestasi antara lain adalah :




1.       Faktor Psikologis


           Prestasi seorang siswa dalam belajar dipengaruhi oleh keadaan

psikologis atau kejiwaan. Pengalaman mental merupakan salah satu factor

bagi seorang guru adalah menilai dan menanggapi suatu masalah. Kondisi

psikologi yang sedang tenang menghasilkan fikiran yang rasional, hingga




     7
         Ibid, hal. 48
10




prestasi yang diharapkan benar-benar tinggi bila kondisi siswa sedang senang

berpikir yang baik mengenai belajar disekolah.8


2.       Faktor keluarga


              Keluarga merupakan tempat pertama kali siswa mulai belajar

sesuatu. Pola pikiran orang tua secara perlahan-lahan akan mewarnai pola

pikiran anaknya. Bila orang tua memandang segala sesuatu masalah dari

sudut pandang positif dan objektif, hal itu akan mempengaruhi pada pola

piker anaknya dimasa mendatang.9


3.       Faktor kebudayaan


           Kebudayaan dan lingkungan tempat tumbuh dan berkembangnya juga

merupakan salah satu factor pembentukan prestasi dalam diri siswa. Budaya

yang berada ditempat tinggal siswa itu menjadi factor yang paling utama

untuk mendorong siswa berprestasi.


4.       Karakteristik guru.


           Karakteristik guru memberikan pengaruh yang amat besar terhadap

prestasi siswa, sebab guru merupakan salah satu factor yang menentukan

siswa dapat meraih prestasi yang baik.


d. Upaya upaya dalam meningkatkan minat belajar siswa




     8
         Thoha, Filsafat Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1993), hal. 55
     9
         Ibid, hal. 56
11




                Dalam proses pembelajaran menuntut kemampuan guru dan tenaga

    pendidikan lainnya untuk senantiasa kaya akan inisiatif, kreatif dan

    berkolaborasi agar mampu menantang para siswa berbuat (belajar) lebih

    optimal. Perbuatan yang optimal akan terjadi apabila guru mampu

    memfasilitasi berbagai sumber belajar yang dapat digunakan siswa. Fasilitas

    yang dilakukan guru tidak hanya akan meningkatkan optimalisasi perbuatan

    belajar siswa. Tetapi juga akan membantu meningkatkan minat siswa dalam

    belajar. Untuk itu diperlukan berbagai perkembangan sumber belajar agar

    secara sinergi mampu mengoptimalkan proses belajar siswa sekaligus

    meningkatkan minat untuk belajar.10


                   Upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa juga harus

    memperhatikan tingkat kematangan siswa dalam belajar dimana siswa

    tersebut bisa dikatakan sebagai masa remaja yang merupakan masa peralihan

    dari masa anak kemasa remaja.


                   Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru, orang tua dan

    lingkungan dekat siswa untuk mengembangkan minat belajar siswa adalah :


    a.        Sejak usia dini cermati berbagai kelebihan ketrampilan dan kemampuan

              yang tampak menonjol pada anak.


    b.        Bantu anak untuk meyakini an fokus pada kelebihan dirinya.


    c.        Kembangkan konsep diri positif pada anak.


         10
           H. Ase S. Muchyidin, Pengembangan sumber belajar dan upaya peningkatan minat
belajar siswa, tt
12




    d.        Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetehuan serta pengalaman

              diberbagai bidang.


    e.        Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar

              dan menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang

              berkaitan


    f.        Tingkatkan   motivasi   anak   untuk   mengembangkan        dan    melatih

              kemampuannya.


    g.        Stimulasi anak untuk mengembangkan kemampuannya dari satu bakat

              kebakat yang lain.


    h.        Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.


    i.        Sediakan dan fasilitasi sarana bagi pengembangan bakat.


    j.        Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam

              mengembangkan bakatnya.


    k.        Latih hubungan baik serta akrab antara orang tua, guru dengan anak dan

              remaja.11


    e.        Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan


    a.        Faktor dari luar


    1.        Faktoor environmental Input (lingkungan)


         11
         Emilia Nalon, M,Si, ”mengembangkan minat dan bakat remaja” National counseling
Workshop, LK3, (Jakarta : 2007), hal. 3
13




                  Kondisi lingkungan juga mempunyai proses dan hasil belajar,

     lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik /alam dan lingkungan sosial,

     lingkungan fisik/ alam termasuk didalamnya adalah seperti keadaan suhu ,

     kelembaban, kepengapan udara dan sebagainya. Belajar pada keadaan yang

     udaranya segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam keadaan

     udara yang panas dan pengap. Di Indonesia misalnya orang cenderung

     berpendapat bahwa belajar pada pagi hari lebih baik hasilnya daripada belajar

     pada siang hari.12


     2.        Faktor-faktor instrumental


                Faktor-faktor   instrument      adalah     faktor    yang     keberadaan       dan

     penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan dapat

     berfungsi sebagai sarana untuk terciptanya tujuan-tujuan belajar yang telah

     direncanakan.13


                Faktor-faktor instrumental ini ini dapat berwujud faktor keras

     (hardware) seperti :


     •         Gedung pelengkap belajar.


     •         Alat-alat praktikum.


     •         Perpustakaan dan sebagainya.14



          12
            Winardi, Sumarto, Muchlidawati,Pelaksanaan pendidikan kependudukan lingkungan
hidup, (Jakarta : Depdikbud, 1997), hal. 82
         13
            Sardirman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta : Rajawali, 1986), hal. 22
         14
            Ibid, hal.24
14




     Adapun faktor lunak (software) seperti :


     •         Kurikulum.


     •         Bahan/program yang harus dipelajari.


     •         Pedoman belajar dan sebagainya.




     3.        Bakat


                 Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan

     hasil belajar seseorang, hampir tidak tidak ada yang membantah, bahwa

     belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat akan memperbesar

     kemungkinan berhasilnya usaha itu anak yang memiliki bakat yang tinggi

     disebut anak bakat.


          Secara difenitif anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang yang

     berkualifikasi professional diidentifikasikan sebagai anal yang mampu

     mencapai prestasi yang tinggi.15


     4. Motivasi




          15
               Nasution, S, Berbagai pendidikan Belajar Mengajar (Jakarta : Bina Aksara, 1984), hal.
55
15




              Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu.16 Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis

yang mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi juga dapat dikatakan

sebagai dorongan yang ada dalam individu, tetapi munculnya motivasi yang

kuat atau lemah dapat ditimbulkan oleh rangssangan dari luar.


5.        Kemampuan-kemampuan kognitif.


               Kemampuan-kemampuan kognitif yang terutama adalah :


          •     Persepsi.


          •     Ingatan.


          •     Berfikir.17


               Kemauan seseorang dalam melakukan persepsi, mengingat dan

berfikir sangat mempengaruhi belajar. Setelah diketahui beberapa faktor yang

mempengaruhi proses hasil belajar seperti diuraikan diatas, hal penting untuk

dilakukan bagi para pendidik, guru, dosen, orang tua dan sebagainya adalah

mengatur faktor-faktor tersebut yang mempunyai pengaruh dalam mencapai

hasil belajar yang optimal, misalnya kalau mengetahui bahwa tempat yang

gaduh tidak baik untuk belajar, maka janganlah melakukan kegiatan belajar

mengajar ditempat yang ramai dan sebagainya. Dewasa ini banyak guru yang

terpaku pada metode yang monoton.


     16
          Ibid, hal. 45
     17
          Ibid, hal. 47
16




G. Metode Penelitian

     a.        Jenis penelitian

          Adapun yang menjadi jenis penelitian, dalam penelitian ini peneliti menggunakan

jenis penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperiment)

dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, tehnik pengumpulan data dilakukan

secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan makna dari pada generalisasi. 18 Devenisi lain disebutkan Penelitian

kualitatif adalah suatu penelitian yang diajukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis

fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sosial sikap, kepercayaan, persepsi pemikiran orang

secara individual maupun kelompok.19


          Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif adalah peneliti mencoba

mendeskripsikan atau menarasikan gejala-gejala dan fenomena-fenomena yang

ditemukan dilapangan. fenomena-fenomena tersebut berupa pengaruh lingkungan

terhadap pendidikan.


   b.     Sumber Data

   Adapun yang menjadi sumber data dalam peneltian ini adalah dibagi dua yaitu sumber

data primer dan sumber data sekunder.


1. Adapun yang menjadi sumber primer dalam penelitian ini adalah Nasution, S,

     Berbagai pendidikan Belajar Mengajar.



          18
               Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : alfabeta, 2005), hal 1
          19
               Nana syaodih sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Rosd, 2010),

hal.60
17




2. Adapun yang menjadi Sumber sekunder dalam penelitian ini berupa buku-buku

     agama yang menyangkut dengan pengaruh lingkungan terhadap pendidikan lainnya..

     c. Pendekatan Penelitian

          Adapun yang menjadi pendekatan penelitian ini peneliti menggunakan:


1.   Library Research yaitu pengumpulan data melalui penelitian pustaka dengan

     membaca buku-buku serta mengutip pendapat para ahli yang ada reelevansinya.


2.   Field research yaitu penelitian lapangan guna untuk mendapatkan data yang akurat

     dann informasi yang objektif mengenai masalah yang akan diteliti. Penulis terjun

     langsung kelokasi penelitian untuk mengumpulkan data-data dan informasi yang

     dibutuhkan dengan memahami beberapa cara pengumpulan data yaitu:


     a.    Observasi yaitu melihat langsung dan mengamati secara langsung terhadap

           objek penelitian di lapangan..


     b.    Intervieu yaitu wawancara. Dalam hal ini penulis mewawancarai kepala desa

           yang ada di lapangan..


     c.    Angket yaitu sejumlah pertanyaan yang disebarkan kepada orang tua anak yang

           dijadikan sampel dalam penelitian ini.


      d. Tehnik Analisis Data

          Sesuai dengan pendekakatan yang digunakan dalam penelitian ini,          yaitu

penelitian kualitatif, maka data yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan

menggunakan metode analisis data kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini secara

terus menerus selama proses dan setelah pengumpulan data. Prosedur yang ditempuh

untuk menganalisis data mengacu pada Miles dan Huberman yaitu: (1) Reduksi data, (2)

penyajian data, (3) menarik kesimpupulan. Ketiga kegiatan ini dilakukan secara
18




berurutan, proses mereduksi data dilakukan dengan menyelidiki dan menyederhanakan

data yang diperoleh dari berbagai sumber. Penyajian data dilakukan untuk memaparkan

hasil reduksi, data ini berupa perencanaan kegiatan, hasil, dan hasil pengamatan.

Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan data yang telah disajikan dan merupakan

kegiatan pengungkapan akhir, dari hasil penelitian masih perlu diuji kebenarannya dan

kesesuain makna-makna yang muncul dari data.


    e. Tehnik Penulisan / Pedoman Penelitian

         Adapun yang menjadi tehnik penulisan dalam penelitian ini, peneliti

mengguanakan pedoman penulisan skripsi STAIN Malikussaleh tahun 2008.




                            DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Riva’i,Perkembangan pendidikan Anak (Jakarta : Buah Pena, 2001)
19




Winkel, Keberhasilan belajar siswa, ( Bandung : Rosda Karya, 2002)

Leahei, H. A Histories of psychology, Main Currents in psychology thought

       (Singaphore : Pearson Education Asia, pte-ltd, 2000)

Hergenhahn. B.R. An Introdution to theories of learning, 3rd ed (New Jessey :

Printice Hall, 1988)

Elizabeth B.Harlock, Perkembangan anak, (Jakarta : Erlangga, 1978)

Soemiarti Patmono Dewo, Pendidikan Anak prasekolah, cet.II, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2003)

Thoha, Filsafat Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1993)

H. Ase S. Muchyidin, Pengembangan sumber belajar dan upaya peningkatan

       minat belajar siswa, tt

Emilia Nalon, M,Si, ”mengembangkan minat dan bakat remaja” National

       counseling Workshop, LK3, (Jakarta : 2007)

Winardi,   Sumarto,    Muchlidawati,Pelaksanaan      pendidikan    kependudukan

       lingkungan hidup, (Jakarta : Depdikbud, 1997)

Sardirman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta : Rajawali, 1986)

Nasution, S, Berbagai pendidikan Belajar Mengajar (Jakarta : Bina Aksara, 1984)

Hasil wawancara penulis dengan bapak kepala sekolah SMP Negeri 2 Meurah

       Mulia

Imam Suprago, Metodologi Penelitian agama dan social, (Bandung : Remaja

       Rosdakarya, 2001).

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaranAdefebrian3
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranIyens Syeikhbu
 
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2Laporan pembentangan intervensi awal kanak2
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2Nur Kareena
 
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Rery Novio
 
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263018665
 
Model pembelajaran pend karakter
Model pembelajaran pend karakterModel pembelajaran pend karakter
Model pembelajaran pend karakterKenjy Mada
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A Nwahyu sanjaya
 
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaBelajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaAndina Aulia Rachma
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARevi megawati
 

Mais procurados (19)

Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
 
Belajar
BelajarBelajar
Belajar
 
Penulisan akademik
Penulisan akademikPenulisan akademik
Penulisan akademik
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran
 
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2Laporan pembentangan intervensi awal kanak2
Laporan pembentangan intervensi awal kanak2
 
Mslh bljr
Mslh bljrMslh bljr
Mslh bljr
 
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...
 
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
 
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
Bab 1 hubungan keluarga dan komuniti bed1263
 
Model pembelajaran pend karakter
Model pembelajaran pend karakterModel pembelajaran pend karakter
Model pembelajaran pend karakter
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
 
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaBelajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
 
Bdp
BdpBdp
Bdp
 
KARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJARKARAKTERISTIK BELAJAR
KARAKTERISTIK BELAJAR
 
PTK (BAB I)
PTK (BAB I)PTK (BAB I)
PTK (BAB I)
 
Jurnal minggu 6
Jurnal minggu 6Jurnal minggu 6
Jurnal minggu 6
 

Destaque

Freemium: un nuevo modelo de negocio nacido al abrigo de Internet - Jaime Bedia
Freemium: un nuevo modelo de negocio nacido al abrigo de Internet - Jaime BediaFreemium: un nuevo modelo de negocio nacido al abrigo de Internet - Jaime Bedia
Freemium: un nuevo modelo de negocio nacido al abrigo de Internet - Jaime BediaMarioMartini012
 
Competente digitale
Competente digitaleCompetente digitale
Competente digitaleCataBoruz
 
Lab'InSight 11-12-2012 Biomass to Energy CTA
Lab'InSight 11-12-2012 Biomass to Energy CTALab'InSight 11-12-2012 Biomass to Energy CTA
Lab'InSight 11-12-2012 Biomass to Energy CTAADISIF
 
Android UX & Design
Android UX & DesignAndroid UX & Design
Android UX & DesignJesse Weed
 
Lee y une con una línea la frase y la imagen
Lee y une con una línea la frase y la imagenLee y une con una línea la frase y la imagen
Lee y une con una línea la frase y la imagenMagaly Castañeda
 
Competente digitale
Competente digitaleCompetente digitale
Competente digitaleCataBoruz
 

Destaque (12)

Freemium: un nuevo modelo de negocio nacido al abrigo de Internet - Jaime Bedia
Freemium: un nuevo modelo de negocio nacido al abrigo de Internet - Jaime BediaFreemium: un nuevo modelo de negocio nacido al abrigo de Internet - Jaime Bedia
Freemium: un nuevo modelo de negocio nacido al abrigo de Internet - Jaime Bedia
 
Ilmi seganti
Ilmi segantiIlmi seganti
Ilmi seganti
 
Intro deck detc 13.dec paris
Intro deck detc 13.dec parisIntro deck detc 13.dec paris
Intro deck detc 13.dec paris
 
Competente digitale
Competente digitaleCompetente digitale
Competente digitale
 
Lab'InSight 11-12-2012 Biomass to Energy CTA
Lab'InSight 11-12-2012 Biomass to Energy CTALab'InSight 11-12-2012 Biomass to Energy CTA
Lab'InSight 11-12-2012 Biomass to Energy CTA
 
Presentación1
Presentación1Presentación1
Presentación1
 
Android UX & Design
Android UX & DesignAndroid UX & Design
Android UX & Design
 
Susi yuliana
Susi yulianaSusi yuliana
Susi yuliana
 
Lee y une con una línea la frase y la imagen
Lee y une con una línea la frase y la imagenLee y une con una línea la frase y la imagen
Lee y une con una línea la frase y la imagen
 
Susi yuliana
Susi yulianaSusi yuliana
Susi yuliana
 
Competente digitale
Competente digitaleCompetente digitale
Competente digitale
 
2. gangguan haid
2. gangguan haid2. gangguan haid
2. gangguan haid
 

Semelhante a Bab i

Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadiWarnet Raha
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranIyens Syeikhbu
 
Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5FENY DYAH
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
Mengurus pembelajaran(update) grop1
Mengurus pembelajaran(update) grop1Mengurus pembelajaran(update) grop1
Mengurus pembelajaran(update) grop1dhiafaradila
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluankhosiun
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranRosida Marasabessy
 
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdMakalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdAde Rifai Kolot
 
33760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-233760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-2shahrul
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...hermantosugeng
 

Semelhante a Bab i (20)

Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Makalah belum jadi
Makalah belum jadiMakalah belum jadi
Makalah belum jadi
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran
 
Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5
 
Proposal pkp anti
Proposal  pkp  antiProposal  pkp  anti
Proposal pkp anti
 
Proposal pkp anti
Proposal  pkp  antiProposal  pkp  anti
Proposal pkp anti
 
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Alam belajar
Alam belajarAlam belajar
Alam belajar
 
Mengurus pembelajaran(update) grop1
Mengurus pembelajaran(update) grop1Mengurus pembelajaran(update) grop1
Mengurus pembelajaran(update) grop1
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
 
Alam belajar
Alam belajarAlam belajar
Alam belajar
 
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sdMakalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
Makalah pengaruh sosial ekonomi terhadap prestasi belajar siswa sd di sd
 
33760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-233760961 topik-1-alam-belajar-2
33760961 topik-1-alam-belajar-2
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 

Último

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 

Último (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 

Bab i

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia, terutama bagi siswa yang belum dewasa. Melalui pendidikan manusia bisa berubah tingkah lakunya dan bisa berkembang dari satu bentuk kebentuk yang lainnya. Hakikat pendidikan menurut Ahmad Rifa’i adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan seseorang didalam dan diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup, dan dilaksanakan menurut kemampuan masing-masing individu, serta dengan berbagai cara yang tidak terbatas hanya pada pendidikan formal saja.1 Lingkungan sangat menentukan pertumbuhan dan pperkembangan anak terutama sekali dimana tempat tinggal ana, atau arena pergaulan yang tidak mungkin dipisahkan dengan anak itu sendiri untuk menuju dewasa. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila tempat tinggalnya baik.Lingkungan ini sangat besar juga pengaruhnya bagi siswa, karena apabila lingkungan itu baik maka baik pula pergaulan bagi siswa itu sendiri, begitu juga sebaliknya. Faktor lingkungan didalammproses belajar mengajar memang peranan penting dalam kelancaran dan keberhasilan belajar seseorang. Winkel mengungkapkan : 1 Ahmad Riva’i,Perkembangan pendidikan Anak (Jakarta : Buah Pena, 2001), hal. 39
  • 2. 2 Kerapkali keadaan tertentu tidak menjadi tanggung jawab guru dan siswa, tetapi erat dengan kehidupan masyarakat atau sumber pada lingkungan alam. Maka dengan keadaan yang lebih menyenangkan atau menenangkan. Dengan demikian tercapailah kondisi psikologi atau fisik pada guru dan siswa yang meghambat atau menunjang proses belajar mengajar.2 Faktor lingkungan tersebut adalah yang bersifat alamiah atau lingkungan yang diciptakan oleh corak kehidupan sehari-hari seperti lingkungan keluarga, madrasah dan masyarakat. Selama ini lingkungan sekolah di SMP Negeri 2 Meurah Mulia masih banyak masyarakat yang masih belum memahami tentang keberhasilan siswa dalam meningkatkan keberhasilan pendidikan siswa. Misalnnya masih dibiarkan siswa bolos sekolah artinya guru kurang mengontrol bahkan tidak memperhatikan apa yang dilakukan oleh siswa sehingga siswa dapat melakukan apa saja yang dia kehendaki walaupu itu kurang baik, dan kurang pengawasan baik dari sekolah maupun masyarakat sekitar yang bisa membuat siswa akan malas belajar dan akan membuat siswa itu bodoh, membuat kekacauan, merokok dan malas belajar, sehingga prestasinya menurun tanpa usaha perbaikan oleh masyarakat dengan cara melaporkan hal tersebut kepada pihak sekolah atau orang tua siswa. Disamping itu juga masih banyak guru-guru yang mengajar disekolah tersebut dengan menggunakan bahasa daerah atau bahasa “Meugampong” dalam memberikan atau menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan, akhirnya lahirlah generasi-generasi yang kurang pandai berbahasa nasional akibatnya siswa 2 Winkel, Keberhasilan belajar siswa, ( Bandung : Rosda Karya, 2002), hal. 29
  • 3. 3 menjadi tidak smangat untuk belajar dan tidak memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi. Dari latar belakang masalah diatas maka timbul keinginan penulis untuk membahas masalah ini dalam sebuah proposal penelitian denganjudul “Pengaruh Lingkungan Sekolah Dalam Meningkatkan Keberhasilan Pendidikan Siswa Pada Smp Negeri 2 Meurah Mulia”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam hal ini adalah. 1. Kurangnya rasa peduli lingkungan sekolah terhadap pendidikan 2. Banyaknya masyarakat sekitar sekolah yang tidak peduli terhadap pendidikan. C. Fokus Menelitian Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan sekolah dalam meningkatkan keberhasilan pendidikan siswa. D. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana pengaruh lingkungan sekolah dalam meningkatkan keberhasilan pendidikan siswa ?
  • 4. 4 2. Usaha apa saja yang harus ditempuh oleh siswa dalam meningkatkan keberhasilan pendidikannya ? E. Tujuan dan Manfaat a. Tujuan Menelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan dalam meningkatkan pendidikan. b. Manfaat penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan menjadi sebagi kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan keberhasilan pendidikan siswa pada khususnya. Delai itu juga sebagai kontribus yang signifikan bagi setiap guru dan siswa, dan guru di SMP Negeri 2 Meurah Mulia pada khususnya. 2. Manfaat Praktis
  • 5. 5 Sebagai masukan dari pihak-=pihak terkait terutama pemerintah daerah dalam menjalankan pengembangan pendidikan dimasa yang akan datang. F. Kajian Pustaka a. Teori lingkungan Teori lingkungan disebut juga dengan teori behaviorisme, penulis ingin menggunakan teori behaviorisme, dimana teori ini menyebutkan bahwa lingkungan sangat mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Tiori ini dipelopori waston dan skinner. Teori ini membuat andaian bahwa tingkah laku manusia dapat dilihat, diramal dan dikontrol. Leahey (2000) menyatakan teori behaviorisme menekankan pentingnya ulangan rangsangan dan respon karena ia dapat mengukuhkan pembelajaran disamping mempunyai lingkungan yang baik. Teori behaviorisme atau tingkah laku percaya bahwa factor lingkungan yang memotivasi pembelajaran, bukannya pemikiran, semua punca dorongan pembelajaran adalah datang dari luar bagi individu.3 Teori behaviorisme juga dikenali sebagai teori social. Pendekatannya menggunakan pemikiran instrinsik. Pembelajaran dalam teori ini adalah berfungsi untuk peranan interaksi individu, sikap dan lingkungan. Teori ini juga dikemukakan oleh hergenhahn (1988) yaitu pembelajaran social meniru perkara yang diperhatikan, menganggap kebanyakan sikap manusia 3 Leahei, H. A Histories of psychology, Main Currents in psychology thought (Singaphore : Pearson Education Asia, pte-ltd, 2000), hal. 145
  • 6. 6 dipengaruhi oleh lingkungan dan memperolehnya melalui interaksi social dengan orang lain.4 Tujuan pembelajaran dalam teori ini adalah memainkan fungsi peranan baru dan tingkah laku yaitu kesan pada keadaan sekeliling. Peranan fasiitator dalam teori ini adalah memandu serta kearah yang positif , menjadi model dan menunjukkan tingkah laku yang baru . perwujudan dalam pembelajaran siswa / anak-anak adalah sosiall, peranan social misalnya pergaulan dan bermasyarakat, pemudah cara atau penasehat serta fokus pada pengawalan. Teori ini menyangkong pembelajaran siswa / anak-anak tidak menggunakan hanya satu teori pembelajaran saja serta total dalam proses pengajaran. b. Pengaruh lingkungan terhadap karakter siswa Lingkungan tempat kelangsungan hidup manusia, sangat menentukan karakter anak, baik lingkungan keluarga , sekolah dan masayarakat. Bila ketika lingkungan ini bagus, maka dengan sendirinya juga karakternya akan membagus, begitu pula sebaliknya. Perkembangan anak lebih menitik beratkan peran lingkungan dan pengalaman ketimbang psikologi anak. Elizabeth Halock menyebutkan bahwa “Perkembangan anak penekanannya adalah pada bagaimana seorang anak berbicara, dan kondisi yang bagaimana seorang anak berbicara, dan kondisi yang menyebabjan 4 Hergenhahn. B.R. An Introdution to theories of learning, 3rd ed (New Jessey : Printice Hall, 1988), hal. 467
  • 7. 7 fariasi dalam pola karakteristik”.5 Perkembangan anak menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju kedepan dan tidak dapat begitu saja diulang. Dalam perkembangan terjadi perubahan yang sedikit banya bersifat tetap dan tidak bisa diputar kembali. Pengaruh lingkungan terhadao karakteristik anak adalah pada pola asuh anak, baik dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Anak yang baru lahir adalah dalam keadaan suci, lingkunganlah yang menentukan baik atau tidaknya karakter anak tersebut.langkah awal dalam membentuk karakter anak adalah bagaimana anak tersebut cara berinteraksi dengan lingkungan dan bagaimana hasilnya tau konsekuensi dari interaksi tersebut. Dengan berkembangnya lingkungan maka bekembang pula minat seseorang. Para pendidik yang bekerja dengan anak sebaiknya memperhatikan lingkungan anak. Anak pada usia tersebut mempunyai pengalaman bersama keluarga, lingkungan rumah, teman sebaya, orang dewasa lainnya dan lingkungan sekolah. Pengalaman dan lingkungan yang dialaminya adalah saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Soemiarti Patmono Dewo dalam bukunya pendidikan anak prasekolah menyebutkan bahwa “perkembangan anak yang dihubungkan pada interaksi aanak dengan lingkungannya secara terus menerus saling mempengaruhi satu sama lain secara transaksional”.6 5 Elizabeth B.Harlock, Perkembangan anak, (Jakarta : Erlangga, 1978), hal. 3 6 Soemiarti Patmono Dewo, Pendidikan Anak prasekolah, cet.II, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hal. 45
  • 8. 8 Llingkungan anak dirumah adalah lingkungan pertama. Dengan meningkatnya usia, anak akan mengenal teman sebaya diluar rumah atau dari lingkungan tetangga. Selanjutnya anak akan masuk lingkungan sekolah, dimana mereka akan mengenal pula teman sebaya. Dari sinilah akhlak dan moral anak bergantung pada lingkungan, nila lingkungannya tempat berada sianak itu baik maka baik pula perilaku anak, begitu pula sebaliknya. Lingkungan anak terdiri dari tiga lapisan yang masing-masing mengandung lingkungan ekologi yang berorientasi pada : 1. Lingkungan fisik, yang terdiri dari objek, materi dan ruang. Lingkungan fisik yang berbeda akan mempengaruhi anak. Misalnya anak yang dibesarkan dilingkungan yang serba mewah akan lebih memungkinkan berkembang secara optimal bila dibandingkan dengan mereka yang dibesarkan dengan cara serba kekurangan dan tinggal dirumah yang sempit. 2. Lingkungan yang bersifat aktifitas, terdiri dari kegiatan bermain, kebiasaan sehari-hari dan upacara bersifat keagamaan. Misalnya anak- anak yang aktifitas sehari-hari diisi dengan kegiatan yang bermakna, misalnya bermain bersama ibu, hasilnya akan lebih berkualitas dibandingkan dengan anak yang bermain sendiri 3. System nilai, sikap dan norma. Ekologi anak akan lebih baik apabila anak diasuhh dalam lingkungan yang menanamkan disiplin yang konsisten ,
  • 9. 9 dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal dilingkungan yang tidak tau aturan. 4. Komunikasi antara orang disekelilingnyaakan menentukan perkembangan sosial dan emosional anak. 5. Hubungan yang hangat dan anak merasa dipenuhi oleh lingkungannya, akan menghasilkan perkembangan kepribadian yang lebih mantap dibandingkan apabila hubungan lebih banyak mendatangkan kecemasan.7 c. Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam meningkatkan prestasi belajar disebuah lingkungan sekolah, tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubunngan erat dengan peningkata prestasi antara lain adalah : 1. Faktor Psikologis Prestasi seorang siswa dalam belajar dipengaruhi oleh keadaan psikologis atau kejiwaan. Pengalaman mental merupakan salah satu factor bagi seorang guru adalah menilai dan menanggapi suatu masalah. Kondisi psikologi yang sedang tenang menghasilkan fikiran yang rasional, hingga 7 Ibid, hal. 48
  • 10. 10 prestasi yang diharapkan benar-benar tinggi bila kondisi siswa sedang senang berpikir yang baik mengenai belajar disekolah.8 2. Faktor keluarga Keluarga merupakan tempat pertama kali siswa mulai belajar sesuatu. Pola pikiran orang tua secara perlahan-lahan akan mewarnai pola pikiran anaknya. Bila orang tua memandang segala sesuatu masalah dari sudut pandang positif dan objektif, hal itu akan mempengaruhi pada pola piker anaknya dimasa mendatang.9 3. Faktor kebudayaan Kebudayaan dan lingkungan tempat tumbuh dan berkembangnya juga merupakan salah satu factor pembentukan prestasi dalam diri siswa. Budaya yang berada ditempat tinggal siswa itu menjadi factor yang paling utama untuk mendorong siswa berprestasi. 4. Karakteristik guru. Karakteristik guru memberikan pengaruh yang amat besar terhadap prestasi siswa, sebab guru merupakan salah satu factor yang menentukan siswa dapat meraih prestasi yang baik. d. Upaya upaya dalam meningkatkan minat belajar siswa 8 Thoha, Filsafat Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1993), hal. 55 9 Ibid, hal. 56
  • 11. 11 Dalam proses pembelajaran menuntut kemampuan guru dan tenaga pendidikan lainnya untuk senantiasa kaya akan inisiatif, kreatif dan berkolaborasi agar mampu menantang para siswa berbuat (belajar) lebih optimal. Perbuatan yang optimal akan terjadi apabila guru mampu memfasilitasi berbagai sumber belajar yang dapat digunakan siswa. Fasilitas yang dilakukan guru tidak hanya akan meningkatkan optimalisasi perbuatan belajar siswa. Tetapi juga akan membantu meningkatkan minat siswa dalam belajar. Untuk itu diperlukan berbagai perkembangan sumber belajar agar secara sinergi mampu mengoptimalkan proses belajar siswa sekaligus meningkatkan minat untuk belajar.10 Upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa juga harus memperhatikan tingkat kematangan siswa dalam belajar dimana siswa tersebut bisa dikatakan sebagai masa remaja yang merupakan masa peralihan dari masa anak kemasa remaja. Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru, orang tua dan lingkungan dekat siswa untuk mengembangkan minat belajar siswa adalah : a. Sejak usia dini cermati berbagai kelebihan ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak. b. Bantu anak untuk meyakini an fokus pada kelebihan dirinya. c. Kembangkan konsep diri positif pada anak. 10 H. Ase S. Muchyidin, Pengembangan sumber belajar dan upaya peningkatan minat belajar siswa, tt
  • 12. 12 d. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetehuan serta pengalaman diberbagai bidang. e. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang berkaitan f. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya. g. Stimulasi anak untuk mengembangkan kemampuannya dari satu bakat kebakat yang lain. h. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak. i. Sediakan dan fasilitasi sarana bagi pengembangan bakat. j. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya. k. Latih hubungan baik serta akrab antara orang tua, guru dengan anak dan remaja.11 e. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan a. Faktor dari luar 1. Faktoor environmental Input (lingkungan) 11 Emilia Nalon, M,Si, ”mengembangkan minat dan bakat remaja” National counseling Workshop, LK3, (Jakarta : 2007), hal. 3
  • 13. 13 Kondisi lingkungan juga mempunyai proses dan hasil belajar, lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik /alam dan lingkungan sosial, lingkungan fisik/ alam termasuk didalamnya adalah seperti keadaan suhu , kelembaban, kepengapan udara dan sebagainya. Belajar pada keadaan yang udaranya segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap. Di Indonesia misalnya orang cenderung berpendapat bahwa belajar pada pagi hari lebih baik hasilnya daripada belajar pada siang hari.12 2. Faktor-faktor instrumental Faktor-faktor instrument adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk terciptanya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan.13 Faktor-faktor instrumental ini ini dapat berwujud faktor keras (hardware) seperti : • Gedung pelengkap belajar. • Alat-alat praktikum. • Perpustakaan dan sebagainya.14 12 Winardi, Sumarto, Muchlidawati,Pelaksanaan pendidikan kependudukan lingkungan hidup, (Jakarta : Depdikbud, 1997), hal. 82 13 Sardirman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta : Rajawali, 1986), hal. 22 14 Ibid, hal.24
  • 14. 14 Adapun faktor lunak (software) seperti : • Kurikulum. • Bahan/program yang harus dipelajari. • Pedoman belajar dan sebagainya. 3. Bakat Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang, hampir tidak tidak ada yang membantah, bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat akan memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu anak yang memiliki bakat yang tinggi disebut anak bakat. Secara difenitif anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang yang berkualifikasi professional diidentifikasikan sebagai anal yang mampu mencapai prestasi yang tinggi.15 4. Motivasi 15 Nasution, S, Berbagai pendidikan Belajar Mengajar (Jakarta : Bina Aksara, 1984), hal. 55
  • 15. 15 Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.16 Jadi motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai dorongan yang ada dalam individu, tetapi munculnya motivasi yang kuat atau lemah dapat ditimbulkan oleh rangssangan dari luar. 5. Kemampuan-kemampuan kognitif. Kemampuan-kemampuan kognitif yang terutama adalah : • Persepsi. • Ingatan. • Berfikir.17 Kemauan seseorang dalam melakukan persepsi, mengingat dan berfikir sangat mempengaruhi belajar. Setelah diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar seperti diuraikan diatas, hal penting untuk dilakukan bagi para pendidik, guru, dosen, orang tua dan sebagainya adalah mengatur faktor-faktor tersebut yang mempunyai pengaruh dalam mencapai hasil belajar yang optimal, misalnya kalau mengetahui bahwa tempat yang gaduh tidak baik untuk belajar, maka janganlah melakukan kegiatan belajar mengajar ditempat yang ramai dan sebagainya. Dewasa ini banyak guru yang terpaku pada metode yang monoton. 16 Ibid, hal. 45 17 Ibid, hal. 47
  • 16. 16 G. Metode Penelitian a. Jenis penelitian Adapun yang menjadi jenis penelitian, dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif, penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperiment) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, tehnik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. 18 Devenisi lain disebutkan Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang diajukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sosial sikap, kepercayaan, persepsi pemikiran orang secara individual maupun kelompok.19 Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif adalah peneliti mencoba mendeskripsikan atau menarasikan gejala-gejala dan fenomena-fenomena yang ditemukan dilapangan. fenomena-fenomena tersebut berupa pengaruh lingkungan terhadap pendidikan. b. Sumber Data Adapun yang menjadi sumber data dalam peneltian ini adalah dibagi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. 1. Adapun yang menjadi sumber primer dalam penelitian ini adalah Nasution, S, Berbagai pendidikan Belajar Mengajar. 18 Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : alfabeta, 2005), hal 1 19 Nana syaodih sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Rosd, 2010), hal.60
  • 17. 17 2. Adapun yang menjadi Sumber sekunder dalam penelitian ini berupa buku-buku agama yang menyangkut dengan pengaruh lingkungan terhadap pendidikan lainnya.. c. Pendekatan Penelitian Adapun yang menjadi pendekatan penelitian ini peneliti menggunakan: 1. Library Research yaitu pengumpulan data melalui penelitian pustaka dengan membaca buku-buku serta mengutip pendapat para ahli yang ada reelevansinya. 2. Field research yaitu penelitian lapangan guna untuk mendapatkan data yang akurat dann informasi yang objektif mengenai masalah yang akan diteliti. Penulis terjun langsung kelokasi penelitian untuk mengumpulkan data-data dan informasi yang dibutuhkan dengan memahami beberapa cara pengumpulan data yaitu: a. Observasi yaitu melihat langsung dan mengamati secara langsung terhadap objek penelitian di lapangan.. b. Intervieu yaitu wawancara. Dalam hal ini penulis mewawancarai kepala desa yang ada di lapangan.. c. Angket yaitu sejumlah pertanyaan yang disebarkan kepada orang tua anak yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. d. Tehnik Analisis Data Sesuai dengan pendekakatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif, maka data yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis data kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini secara terus menerus selama proses dan setelah pengumpulan data. Prosedur yang ditempuh untuk menganalisis data mengacu pada Miles dan Huberman yaitu: (1) Reduksi data, (2) penyajian data, (3) menarik kesimpupulan. Ketiga kegiatan ini dilakukan secara
  • 18. 18 berurutan, proses mereduksi data dilakukan dengan menyelidiki dan menyederhanakan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Penyajian data dilakukan untuk memaparkan hasil reduksi, data ini berupa perencanaan kegiatan, hasil, dan hasil pengamatan. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan data yang telah disajikan dan merupakan kegiatan pengungkapan akhir, dari hasil penelitian masih perlu diuji kebenarannya dan kesesuain makna-makna yang muncul dari data. e. Tehnik Penulisan / Pedoman Penelitian Adapun yang menjadi tehnik penulisan dalam penelitian ini, peneliti mengguanakan pedoman penulisan skripsi STAIN Malikussaleh tahun 2008. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Riva’i,Perkembangan pendidikan Anak (Jakarta : Buah Pena, 2001)
  • 19. 19 Winkel, Keberhasilan belajar siswa, ( Bandung : Rosda Karya, 2002) Leahei, H. A Histories of psychology, Main Currents in psychology thought (Singaphore : Pearson Education Asia, pte-ltd, 2000) Hergenhahn. B.R. An Introdution to theories of learning, 3rd ed (New Jessey : Printice Hall, 1988) Elizabeth B.Harlock, Perkembangan anak, (Jakarta : Erlangga, 1978) Soemiarti Patmono Dewo, Pendidikan Anak prasekolah, cet.II, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003) Thoha, Filsafat Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1993) H. Ase S. Muchyidin, Pengembangan sumber belajar dan upaya peningkatan minat belajar siswa, tt Emilia Nalon, M,Si, ”mengembangkan minat dan bakat remaja” National counseling Workshop, LK3, (Jakarta : 2007) Winardi, Sumarto, Muchlidawati,Pelaksanaan pendidikan kependudukan lingkungan hidup, (Jakarta : Depdikbud, 1997) Sardirman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta : Rajawali, 1986) Nasution, S, Berbagai pendidikan Belajar Mengajar (Jakarta : Bina Aksara, 1984) Hasil wawancara penulis dengan bapak kepala sekolah SMP Negeri 2 Meurah Mulia Imam Suprago, Metodologi Penelitian agama dan social, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001).