SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 32
ATLETIK II
Oleh :
AGUNG WIJIANTO
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2013
Atletik yang biasanya disebut sebagai “ Mother of
Sport” terdiri dari : jalan, lari lompat dan lempar yang
menjadi inti sari dari semua cabang olahraga. Gerakan –
gerakannya adalah gerakan asli dan wajar dari gerakan
manusia. Oleh karena itu gerakan – gerakan tersebut
sangat penting dan tidak ternilai artinya bagi hidup dan
kehidupan manusia.
Didalam rangka peningkatan kesegaran jasmani
bangsa indonesia, dan khususnya untuk peningkatan
prestasi olahraga di indonesia atletik merupakan salah
satu olahraga dasar yang dapat menunjang tercapainya
tujuan tersebut. Oleh karena itu tehnik-tehnik dasar
olahraga atletik harus di tanamkan disekolah dengan
sebaik-baiknya.
Jalan cepat dan lari, adalah nomor-nomor atletik
yang selalu dilombakan dalam kejuaraan nasional, maupun
internasional.
Latar Belakang Masalah
Nomor-nomor atletik yang diperlombakan :
1.Jalan Cepat
2.lari jarak pendek : - lari sambung ( estafet , lari gawang
3.lari jarak menengah :
4.lari jarak jauh.
5.Marathon
6.Lompat : - lompat jauh
- lompat tinggi
- lompat jangkit
7. Tolak peluru
8. Lempar lembing
9. Lempar cakram
Berjalan adalah bergerak maju dengan
melangkah, yang dilakukan sedemikian rupa hingga
tanpa terputus hubungan dengan tanah. Jalan cepat 3 km,
5 km, 10 km, dan 20 km 10 km, 20 km, 30 km dan 50 km.
Atlet pejalan cepat memerlukan kekuatan dan
kesegaran jasmani dan akan memperoleh kecepatan luar
biasa melalui pengembangan bentuk gerak yang lebih
khusus. Pengembangan dan pencapaian kecepatan
berjalan, adalah tujuan utama lomba jalan cepat yang
dibedakan secara tegas dari jalan-santai sekedar untuk
enak-enakan.
a. Definisi Jalan
Cepat
 Bergerak maju dengan melangkahkan kaki,
yang dilakukan sedemikian rupa hingga
hubungan dengan tanah tidak terputus.
b. Wasit  Mereka selalu mengawasi dan men-cek kaki
depan yang harus berhubungan dengan tanah
sebelum kaki yang lain meninggalkan tanah, dan
kaki ini harus diluruskan minimal sesaat.
c. Diskualifikasi  Apabila dua orang wasit ( salah satu wasit
kepala ) sependapat bahwa caranya jalan atlit
tersebut tidak sempurna dilakukan, atau tiga
orang wasit berpendapat hal yang sama.
e. Penyegar  Dalam perlombaan jalan cepat 20 km atau lebih,
minimum penyegar akan disediakan sesudah 1 km
dan kemudian setiap
5 km.
d. Peringatan  Apabila jalannya tidak menepati peraturan dan
tidak akan diberikan peringatan kedua. Seorang
atlet jalan cepat hanya akan diperingatkan satu
kali. Bila melakukan pelanggaran yang sama kedua
kali, dia langsung dikeluarkan, dila perlombaan
dilakukan di dalam stadion, jika perlombaan
dilakukan di jalan umum, atlet yang didiskualifikasi
harus segera menanggalkan nomor dada yang
dipakainya.
Yang dimaksud dengan lari jarak pendek
adalah semua nomor lari yang dilakukan
dengan kecepatan penuh ( sprint) atau
kecepatan maksimal, sepanjang jarak
yang harus ditempuh
Nomor yang dilombakan : 80 m, 100 m,
200 m, 400 m, 110 m, 400 m gawang, 4 x
100 m dan 4 x 400 lari sambung/estafet.
Start dan finish
 Garis start dan finish suatu perlombaan
dinyatakan dengan garis putih selebar 5 cm
siku-siku dengan jalur-jalur lintasan.
 Crouching start ( start jongkok/berlutut)
 Aba-aba : 1. ”Bersedia” 2. ”Siaaap” 3.
“Ya”/pistol start ditembakkan ke atas.
 Kesalahan 1 kali dalam melakukan
start/mendahului, peserta diberikan
peringatan 1 kali, kalau masih melanggar lalu
didiskualifikasi.
 Nomor yang dilombakan dalam lari estafet 4 x 100 m &
4 x 400 m.
 Tongkat harus dipegang selama lomba, bila jatuh
harus diambil oleh atlet yang menjatuhkannya.
 Tongkat harus diberikan di dalam daerah pergantian
tongkat.
 Tongkat terbuat dari pipa halus berlubang tengah,
Terbuat dari kayu/metal dengan panjang max 30 cm &
min 28 cm, keliling antara 12-13 cm berat tidak boleh
kurang dari 50 gram.
 Untuk menandai jarak tahapan lari dan
menunjukkan suatu batas, harus ditarik
garis melintang selebar 5 cm, garis ini juga
harus dibuat melintang pada 10 m sebelum
dan sesudah garis lari untuk menunjukkan
lokasi daerah pergantian tongkat dimana
harus terjadi pemberian.
 Terdapat 3 jenis lari gawang : 100 m
gawang untuk putri, 110 m gawang untuk
putera dan 400 m gawang putra maupun
putri.
PERATURAN PERLOMBAAN LARI GAWANG
Pada setiap lintasan dipasang 10 gawang dengan
jaraknya :
Pada 100 meter dari start ke gawang I, 13 meter
Dari gawang I ke gawang II, dst, 8,50 meter.
Dari gawang X ke gawang finis, 10,50 meter.
Pada 110 meter dari start ke gawang I, 13,72 meter.
Dari gawang I ke gawang II, dst, 9,14 meter.
Dari gawang X ke fnis, 14,02 meter.
Pada 400 meter dari start ke gawang 1,45 meter.
Dari gawang ke I ke II, dst, 35 meter.
Dari gawang ke X ke garis finis, 40 meter
 Nomor yang dilombakan 800 meter, 1500
meter, dan 3000 meter.
 Peraturan perlombaan
1. Semua peraturan perlombaan lari untuk lari
jarak pendek berlaku pula untuk lari jarak
menengah dan jauh, kecuali untuk start.
2. Start dilakukan dalam 2 tahap yaitu :
“Bersedia” dan bila semua peserta sudah
tenang, aba-aba “ya” atau pistol start
ditembakkan.
 Lari jarak jauh (5.000 m, 10.000 m )
 Peraturan perlombaan
1. Semua peraturan perlombaan lari untuk lari jarak
pendek berlaku pula untuk lari jarak menengah dan
jauh, kecuali untuk start.
2. Start dilakukan dalam 2 tahap yaitu : “Bersedia” dan
bila semua peserta sudah tenang, aba-aba “ya” atau
pistol start ditembakkan.
 Nomor yang dilombakan : ( 10 km,
42,195 km )
 start dilakukan dengan menggunakan
start berdiri.
1. LOMPAT JAUH
2. LOMPAT TINGGI
3. LOMPAT JANGKIT
1. Menyentuh tanah dibelakang garis tumpuan, dengan bagian
tubuh pelompat yang manapun, baik sewaktu mengambil awalan
maupun sewaktu melakukan lompatan.
2. Bertumpu dari samping balok tumpuan, baik dibelakang maupun
di depan garis tumpuan atau perpanjangannya.
3. Pada waktu mendarat, menyentuh tanah di luar daerah
pendaratan.
4. Sesudah melompat, berjalan kembali melalui daerah
pendaratan.
5. Mendarat dengan melakukan salto.
 Semua lompatan harus di ukur dari tempat bekas pendaratan
di bak lompat terdekat ( yang dibuat oleh bagian tubuh
manapun ) yang ditarik tegak lurus ke garis tumpuan atau
perpanjangannya.
Merupakan salah satu nomor lompat
dalam cabang olahraga atletik. Dalam
lompat tinggi seorang pelompat akan
berusaha melompat keatas dengan
bertumpu pada satu kaki dengan sekuat-
kuatnya, agar ia dapat melayang keatas
melewati mistar dan mendarat di bak
lompat atau matras.
 PERATURAN UMUM :
Urutan lomba lompat tinggi, diatur menurut undian.
Sebelum perlombaan dimulai, seorang juri akan
mengumumkan tinggi mistar pertama dan tingginya
kenaikan mistar. Seorang atlet boleh mulai
melompat pada ketinggian mistar yang dia inginkan
di atas tinggi mistar pertama. Tiga kegagalan
lompatan berturut-turut, si atlet dinyatakan tidak
berhak meneruskan perlombaan lagi. Dia gagal,
tolakan kaki pada lompat tinggi, harus dilakukan
oleh satu kaki.
Merupakan jenis lompatan yang sangat berat,
karena banyak sekali menuntut kekuatan
persendian lutut dan kaki serta pergelangan
kaki.
1. Lintasan Lari Awalan
lari awalan lompat jangkit, boleh dilakukan pada lintasan yang
tidak terbatas panjangnya, tetapi disarankan minimal 40 meter.
2. Balok Tumpuan
Mirip ukuran balok tumpuan lompat jauh, balok harus diletakkan
minimal 11 meter dari Bak lompat pendaratan. Tetapi jarak ini
dapat dirubah disesuaikan dengan tingkat perlombaan maupun
penggunaannya.
3. Tempat Mendarat
Sama seperti bak lompat jauh.
4. Seorang pelompat disediakan giliran melompat selama 1 ¼ menit.
Hak melompat seorang atlet, sama seperti pada lompat jauh.
PERATURAN UMUM :
 Urutan lomba untuk peserta tolak peluru, diatur
dengan cara undian/diundi. Apabila terdapat
peserta lebih dari 8 orang, tiap peserta diberi hak
melempar 3x, dan 8 peserta dengan hasil terbaik
diberi tambahan giliran melempar 3x lagi. Apabila
terjadi hasil sama pada posisi kedelapan, semua
peserta yang memiliki hasil sama itu, diberi hak
melempar 3x juga ( sampai ditemukan peserta
kedelapan yang mengikuti babak berikutnya ).
Apabila peserta hanya 8 orang atau kurang, tiap
peserta berhak melakukan 6x tolakan peluru.
PERATURAN PERLOMBAAN :
 Urutan lomba semua peserta diatur serta diundi.
Lembing harus dipegang pada tempat pegangan.
Lemparan yang syah, mata lembing harus menancap
atau menggores tanah di sektor lemparan. Lemparan
tidak syah, bila ia sewaktu melempar menyentuh
lengkung lemparan, atau garis 1,50 meter samping
atau menyentuh tanah di depan lengkung lemparan.
Sekali atlet mulai melempar, pelempar tidak boleh
memutar badan sepenuhnya, sehingga punggung
menghadap ke arah lengkung lemparan. Lemparan
harus dilakukan lewat diatas bahu.
PERATURAN UMUM :
 Urutan lomba semua peserta ditentukan dengan cara diundi.
Batas giliran lempar seorang atlet adalah 1 ¼ menit. Bila
peserta lomba lebih dari 8 orang, masing-masing peserta
diberi 3x kesempatan melempar lagi 3x, bila peserta kurang
dari 8 orang, masing-masing peserta diberi hak melempar
6x.
 Pelempar diperbolehkan menyentuh permukaan ( bagian )
dalam lingkaran besi, tetapi dilarang menginjak diatasnya
atau menyentuh bagian luar dari lingkaran dengan bagian
tubuh manapun, disaat suatu lemparan sedang berlangsung.
Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran sebelum
cakram jatuh ke tanah, dan dia harus meninggalkan lingkaran
sebelum cakram jatuh ke tanah, dan dia harus meninggalkan
lingkaran dari setengah lingkaran lemparan yang belakang.

Atletik 2

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Artikel Olahraga Lari
Artikel Olahraga LariArtikel Olahraga Lari
Artikel Olahraga Lari
Fitriani Affi
 
Diapositivas lanzamiento de martillo
Diapositivas lanzamiento de martilloDiapositivas lanzamiento de martillo
Diapositivas lanzamiento de martillo
Flaquita Mucky
 
Acara Lari Jarak Sederhana
Acara Lari Jarak SederhanaAcara Lari Jarak Sederhana
Acara Lari Jarak Sederhana
Jessyca Ungat
 
Renang gaya-bebas
Renang gaya-bebasRenang gaya-bebas
Renang gaya-bebas
Vdika17
 

Mais procurados (20)

Makalah Olahraga Lari
Makalah Olahraga LariMakalah Olahraga Lari
Makalah Olahraga Lari
 
PPT LARI JARAK PENDEK.pdf
PPT LARI JARAK PENDEK.pdfPPT LARI JARAK PENDEK.pdf
PPT LARI JARAK PENDEK.pdf
 
Makalah: Lompat jauh
Makalah: Lompat jauhMakalah: Lompat jauh
Makalah: Lompat jauh
 
Permainan bola tangan
Permainan bola tanganPermainan bola tangan
Permainan bola tangan
 
Aerodinamika dan prinsip suspensi pada sepeda motor
Aerodinamika dan prinsip suspensi pada sepeda motorAerodinamika dan prinsip suspensi pada sepeda motor
Aerodinamika dan prinsip suspensi pada sepeda motor
 
Artikel Olahraga Lari
Artikel Olahraga LariArtikel Olahraga Lari
Artikel Olahraga Lari
 
Olahraga - Bleep Test
Olahraga - Bleep TestOlahraga - Bleep Test
Olahraga - Bleep Test
 
Makalah Lompat jauh
Makalah Lompat jauhMakalah Lompat jauh
Makalah Lompat jauh
 
Makalah lari cepat
Makalah lari cepatMakalah lari cepat
Makalah lari cepat
 
Pj ict
Pj ictPj ict
Pj ict
 
El atletismo
El atletismoEl atletismo
El atletismo
 
Diapositivas lanzamiento de martillo
Diapositivas lanzamiento de martilloDiapositivas lanzamiento de martillo
Diapositivas lanzamiento de martillo
 
Acara Lari Jarak Sederhana
Acara Lari Jarak SederhanaAcara Lari Jarak Sederhana
Acara Lari Jarak Sederhana
 
Lumba jalan kaki
Lumba jalan kakiLumba jalan kaki
Lumba jalan kaki
 
MATERI ESTAFET.pptx
MATERI ESTAFET.pptxMATERI ESTAFET.pptx
MATERI ESTAFET.pptx
 
Ppt olahraga lari
Ppt olahraga lariPpt olahraga lari
Ppt olahraga lari
 
Senam Lantai (Guling depan meroda-lompat kangkang
Senam Lantai (Guling depan meroda-lompat kangkangSenam Lantai (Guling depan meroda-lompat kangkang
Senam Lantai (Guling depan meroda-lompat kangkang
 
Renang gaya-bebas
Renang gaya-bebasRenang gaya-bebas
Renang gaya-bebas
 
Lompat Jangkit
Lompat JangkitLompat Jangkit
Lompat Jangkit
 
Lompat tinggi
Lompat tinggiLompat tinggi
Lompat tinggi
 

Destaque (6)

Teknik lay up
Teknik lay upTeknik lay up
Teknik lay up
 
05 rpp jalan cepat 71
05 rpp  jalan cepat 7105 rpp  jalan cepat 71
05 rpp jalan cepat 71
 
Rpp renang gaya dada
Rpp renang gaya dadaRpp renang gaya dada
Rpp renang gaya dada
 
Rpp penjas kelas xii semester 2
Rpp penjas kelas xii semester 2Rpp penjas kelas xii semester 2
Rpp penjas kelas xii semester 2
 
Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013
Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013
Klasifikasi Mata Pelajaran Penjasorkes Kurikulum 2013
 
Rpp atletik
Rpp atletikRpp atletik
Rpp atletik
 

Semelhante a Atletik 2

Semelhante a Atletik 2 (20)

Lari lempar dan lompat
Lari lempar dan lompatLari lempar dan lompat
Lari lempar dan lompat
 
Sejarah lari
Sejarah lari Sejarah lari
Sejarah lari
 
Lompat jauh (long jump) new
Lompat jauh (long jump) newLompat jauh (long jump) new
Lompat jauh (long jump) new
 
Asas acara balapan : LARIAN JARAK SEDERHANA
Asas acara balapan : LARIAN JARAK SEDERHANAAsas acara balapan : LARIAN JARAK SEDERHANA
Asas acara balapan : LARIAN JARAK SEDERHANA
 
Lompat Jauh
Lompat JauhLompat Jauh
Lompat Jauh
 
Acara lari pecut 100 meter
Acara lari pecut 100 meterAcara lari pecut 100 meter
Acara lari pecut 100 meter
 
Assignment lari pecut
Assignment lari pecutAssignment lari pecut
Assignment lari pecut
 
MATERI PJOK ATLETIK.pptx
MATERI PJOK  ATLETIK.pptxMATERI PJOK  ATLETIK.pptx
MATERI PJOK ATLETIK.pptx
 
Sejarah lari pecut
Sejarah lari pecutSejarah lari pecut
Sejarah lari pecut
 
Makalah atletik lari
Makalah atletik lariMakalah atletik lari
Makalah atletik lari
 
Tmk assgiment
Tmk assgimentTmk assgiment
Tmk assgiment
 
0 pengenalan.pecut
0 pengenalan.pecut0 pengenalan.pecut
0 pengenalan.pecut
 
Acara pecut
Acara pecutAcara pecut
Acara pecut
 
Latihan lari pecut
Latihan lari pecutLatihan lari pecut
Latihan lari pecut
 
Makalah lompat jauh STIP KABUPATEN MUNA
Makalah lompat jauh STIP KABUPATEN MUNA Makalah lompat jauh STIP KABUPATEN MUNA
Makalah lompat jauh STIP KABUPATEN MUNA
 
Acara lari pecut 100 meter
Acara lari pecut 100 meterAcara lari pecut 100 meter
Acara lari pecut 100 meter
 
Sejarah lari pecut
Sejarah lari pecutSejarah lari pecut
Sejarah lari pecut
 
Lari sambung atau estafet
Lari sambung atau estafetLari sambung atau estafet
Lari sambung atau estafet
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
haikal.pdf
haikal.pdfhaikal.pdf
haikal.pdf
 

Mais de Ijal Mustofa (20)

Ipa kelas 1
Ipa kelas 1Ipa kelas 1
Ipa kelas 1
 
Bindo kelas 4
Bindo kelas 4Bindo kelas 4
Bindo kelas 4
 
Bindo kelas 6
Bindo kelas 6Bindo kelas 6
Bindo kelas 6
 
Bindo kelas 3
Bindo kelas 3Bindo kelas 3
Bindo kelas 3
 
Bindo kelas 2
Bindo kelas 2Bindo kelas 2
Bindo kelas 2
 
Bindo kelas 1
Bindo kelas 1Bindo kelas 1
Bindo kelas 1
 
Bindo kelas 5
Bindo kelas 5Bindo kelas 5
Bindo kelas 5
 
Introduction robotics
Introduction roboticsIntroduction robotics
Introduction robotics
 
Ict dalam belajar
Ict dalam belajarIct dalam belajar
Ict dalam belajar
 
Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crime
 
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi PendidikanSosiologi dan Antropologi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
 
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
 
Sistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalSistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faal
 
Sistem ekresi manusia
Sistem ekresi manusiaSistem ekresi manusia
Sistem ekresi manusia
 
Belajar dan pembelajaran or
Belajar dan pembelajaran orBelajar dan pembelajaran or
Belajar dan pembelajaran or
 
KTSP
KTSPKTSP
KTSP
 
10.pendidikan xxi
10.pendidikan xxi10.pendidikan xxi
10.pendidikan xxi
 
9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik
9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik
9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik
 
9.isuesosial
9.isuesosial9.isuesosial
9.isuesosial
 
8.pendidikan seumur-hidup
8.pendidikan seumur-hidup8.pendidikan seumur-hidup
8.pendidikan seumur-hidup
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Último (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Atletik 2

  • 1.
  • 2. ATLETIK II Oleh : AGUNG WIJIANTO JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI IKIP BUDI UTOMO MALANG 2013
  • 3. Atletik yang biasanya disebut sebagai “ Mother of Sport” terdiri dari : jalan, lari lompat dan lempar yang menjadi inti sari dari semua cabang olahraga. Gerakan – gerakannya adalah gerakan asli dan wajar dari gerakan manusia. Oleh karena itu gerakan – gerakan tersebut sangat penting dan tidak ternilai artinya bagi hidup dan kehidupan manusia. Didalam rangka peningkatan kesegaran jasmani bangsa indonesia, dan khususnya untuk peningkatan prestasi olahraga di indonesia atletik merupakan salah satu olahraga dasar yang dapat menunjang tercapainya tujuan tersebut. Oleh karena itu tehnik-tehnik dasar olahraga atletik harus di tanamkan disekolah dengan sebaik-baiknya. Jalan cepat dan lari, adalah nomor-nomor atletik yang selalu dilombakan dalam kejuaraan nasional, maupun internasional. Latar Belakang Masalah
  • 4. Nomor-nomor atletik yang diperlombakan : 1.Jalan Cepat 2.lari jarak pendek : - lari sambung ( estafet , lari gawang 3.lari jarak menengah : 4.lari jarak jauh. 5.Marathon 6.Lompat : - lompat jauh - lompat tinggi - lompat jangkit 7. Tolak peluru 8. Lempar lembing 9. Lempar cakram
  • 5. Berjalan adalah bergerak maju dengan melangkah, yang dilakukan sedemikian rupa hingga tanpa terputus hubungan dengan tanah. Jalan cepat 3 km, 5 km, 10 km, dan 20 km 10 km, 20 km, 30 km dan 50 km. Atlet pejalan cepat memerlukan kekuatan dan kesegaran jasmani dan akan memperoleh kecepatan luar biasa melalui pengembangan bentuk gerak yang lebih khusus. Pengembangan dan pencapaian kecepatan berjalan, adalah tujuan utama lomba jalan cepat yang dibedakan secara tegas dari jalan-santai sekedar untuk enak-enakan.
  • 6. a. Definisi Jalan Cepat  Bergerak maju dengan melangkahkan kaki, yang dilakukan sedemikian rupa hingga hubungan dengan tanah tidak terputus. b. Wasit  Mereka selalu mengawasi dan men-cek kaki depan yang harus berhubungan dengan tanah sebelum kaki yang lain meninggalkan tanah, dan kaki ini harus diluruskan minimal sesaat. c. Diskualifikasi  Apabila dua orang wasit ( salah satu wasit kepala ) sependapat bahwa caranya jalan atlit tersebut tidak sempurna dilakukan, atau tiga orang wasit berpendapat hal yang sama.
  • 7. e. Penyegar  Dalam perlombaan jalan cepat 20 km atau lebih, minimum penyegar akan disediakan sesudah 1 km dan kemudian setiap 5 km. d. Peringatan  Apabila jalannya tidak menepati peraturan dan tidak akan diberikan peringatan kedua. Seorang atlet jalan cepat hanya akan diperingatkan satu kali. Bila melakukan pelanggaran yang sama kedua kali, dia langsung dikeluarkan, dila perlombaan dilakukan di dalam stadion, jika perlombaan dilakukan di jalan umum, atlet yang didiskualifikasi harus segera menanggalkan nomor dada yang dipakainya.
  • 8. Yang dimaksud dengan lari jarak pendek adalah semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh ( sprint) atau kecepatan maksimal, sepanjang jarak yang harus ditempuh Nomor yang dilombakan : 80 m, 100 m, 200 m, 400 m, 110 m, 400 m gawang, 4 x 100 m dan 4 x 400 lari sambung/estafet.
  • 9. Start dan finish  Garis start dan finish suatu perlombaan dinyatakan dengan garis putih selebar 5 cm siku-siku dengan jalur-jalur lintasan.  Crouching start ( start jongkok/berlutut)  Aba-aba : 1. ”Bersedia” 2. ”Siaaap” 3. “Ya”/pistol start ditembakkan ke atas.  Kesalahan 1 kali dalam melakukan start/mendahului, peserta diberikan peringatan 1 kali, kalau masih melanggar lalu didiskualifikasi.
  • 10.
  • 11.  Nomor yang dilombakan dalam lari estafet 4 x 100 m & 4 x 400 m.  Tongkat harus dipegang selama lomba, bila jatuh harus diambil oleh atlet yang menjatuhkannya.  Tongkat harus diberikan di dalam daerah pergantian tongkat.  Tongkat terbuat dari pipa halus berlubang tengah, Terbuat dari kayu/metal dengan panjang max 30 cm & min 28 cm, keliling antara 12-13 cm berat tidak boleh kurang dari 50 gram.
  • 12.  Untuk menandai jarak tahapan lari dan menunjukkan suatu batas, harus ditarik garis melintang selebar 5 cm, garis ini juga harus dibuat melintang pada 10 m sebelum dan sesudah garis lari untuk menunjukkan lokasi daerah pergantian tongkat dimana harus terjadi pemberian.
  • 13.
  • 14.
  • 15.  Terdapat 3 jenis lari gawang : 100 m gawang untuk putri, 110 m gawang untuk putera dan 400 m gawang putra maupun putri.
  • 16. PERATURAN PERLOMBAAN LARI GAWANG Pada setiap lintasan dipasang 10 gawang dengan jaraknya : Pada 100 meter dari start ke gawang I, 13 meter Dari gawang I ke gawang II, dst, 8,50 meter. Dari gawang X ke gawang finis, 10,50 meter. Pada 110 meter dari start ke gawang I, 13,72 meter. Dari gawang I ke gawang II, dst, 9,14 meter. Dari gawang X ke fnis, 14,02 meter. Pada 400 meter dari start ke gawang 1,45 meter. Dari gawang ke I ke II, dst, 35 meter. Dari gawang ke X ke garis finis, 40 meter
  • 17.  Nomor yang dilombakan 800 meter, 1500 meter, dan 3000 meter.  Peraturan perlombaan 1. Semua peraturan perlombaan lari untuk lari jarak pendek berlaku pula untuk lari jarak menengah dan jauh, kecuali untuk start. 2. Start dilakukan dalam 2 tahap yaitu : “Bersedia” dan bila semua peserta sudah tenang, aba-aba “ya” atau pistol start ditembakkan.
  • 18.  Lari jarak jauh (5.000 m, 10.000 m )  Peraturan perlombaan 1. Semua peraturan perlombaan lari untuk lari jarak pendek berlaku pula untuk lari jarak menengah dan jauh, kecuali untuk start. 2. Start dilakukan dalam 2 tahap yaitu : “Bersedia” dan bila semua peserta sudah tenang, aba-aba “ya” atau pistol start ditembakkan.
  • 19.  Nomor yang dilombakan : ( 10 km, 42,195 km )  start dilakukan dengan menggunakan start berdiri.
  • 20. 1. LOMPAT JAUH 2. LOMPAT TINGGI 3. LOMPAT JANGKIT
  • 21.
  • 22.
  • 23. 1. Menyentuh tanah dibelakang garis tumpuan, dengan bagian tubuh pelompat yang manapun, baik sewaktu mengambil awalan maupun sewaktu melakukan lompatan. 2. Bertumpu dari samping balok tumpuan, baik dibelakang maupun di depan garis tumpuan atau perpanjangannya. 3. Pada waktu mendarat, menyentuh tanah di luar daerah pendaratan. 4. Sesudah melompat, berjalan kembali melalui daerah pendaratan. 5. Mendarat dengan melakukan salto.  Semua lompatan harus di ukur dari tempat bekas pendaratan di bak lompat terdekat ( yang dibuat oleh bagian tubuh manapun ) yang ditarik tegak lurus ke garis tumpuan atau perpanjangannya.
  • 24. Merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga atletik. Dalam lompat tinggi seorang pelompat akan berusaha melompat keatas dengan bertumpu pada satu kaki dengan sekuat- kuatnya, agar ia dapat melayang keatas melewati mistar dan mendarat di bak lompat atau matras.
  • 25.  PERATURAN UMUM : Urutan lomba lompat tinggi, diatur menurut undian. Sebelum perlombaan dimulai, seorang juri akan mengumumkan tinggi mistar pertama dan tingginya kenaikan mistar. Seorang atlet boleh mulai melompat pada ketinggian mistar yang dia inginkan di atas tinggi mistar pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-turut, si atlet dinyatakan tidak berhak meneruskan perlombaan lagi. Dia gagal, tolakan kaki pada lompat tinggi, harus dilakukan oleh satu kaki.
  • 26. Merupakan jenis lompatan yang sangat berat, karena banyak sekali menuntut kekuatan persendian lutut dan kaki serta pergelangan kaki.
  • 27. 1. Lintasan Lari Awalan lari awalan lompat jangkit, boleh dilakukan pada lintasan yang tidak terbatas panjangnya, tetapi disarankan minimal 40 meter. 2. Balok Tumpuan Mirip ukuran balok tumpuan lompat jauh, balok harus diletakkan minimal 11 meter dari Bak lompat pendaratan. Tetapi jarak ini dapat dirubah disesuaikan dengan tingkat perlombaan maupun penggunaannya. 3. Tempat Mendarat Sama seperti bak lompat jauh. 4. Seorang pelompat disediakan giliran melompat selama 1 ¼ menit. Hak melompat seorang atlet, sama seperti pada lompat jauh.
  • 28. PERATURAN UMUM :  Urutan lomba untuk peserta tolak peluru, diatur dengan cara undian/diundi. Apabila terdapat peserta lebih dari 8 orang, tiap peserta diberi hak melempar 3x, dan 8 peserta dengan hasil terbaik diberi tambahan giliran melempar 3x lagi. Apabila terjadi hasil sama pada posisi kedelapan, semua peserta yang memiliki hasil sama itu, diberi hak melempar 3x juga ( sampai ditemukan peserta kedelapan yang mengikuti babak berikutnya ). Apabila peserta hanya 8 orang atau kurang, tiap peserta berhak melakukan 6x tolakan peluru.
  • 29. PERATURAN PERLOMBAAN :  Urutan lomba semua peserta diatur serta diundi. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan. Lemparan yang syah, mata lembing harus menancap atau menggores tanah di sektor lemparan. Lemparan tidak syah, bila ia sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan, atau garis 1,50 meter samping atau menyentuh tanah di depan lengkung lemparan. Sekali atlet mulai melempar, pelempar tidak boleh memutar badan sepenuhnya, sehingga punggung menghadap ke arah lengkung lemparan. Lemparan harus dilakukan lewat diatas bahu.
  • 30. PERATURAN UMUM :  Urutan lomba semua peserta ditentukan dengan cara diundi. Batas giliran lempar seorang atlet adalah 1 ¼ menit. Bila peserta lomba lebih dari 8 orang, masing-masing peserta diberi 3x kesempatan melempar lagi 3x, bila peserta kurang dari 8 orang, masing-masing peserta diberi hak melempar 6x.  Pelempar diperbolehkan menyentuh permukaan ( bagian ) dalam lingkaran besi, tetapi dilarang menginjak diatasnya atau menyentuh bagian luar dari lingkaran dengan bagian tubuh manapun, disaat suatu lemparan sedang berlangsung. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran sebelum cakram jatuh ke tanah, dan dia harus meninggalkan lingkaran sebelum cakram jatuh ke tanah, dan dia harus meninggalkan lingkaran dari setengah lingkaran lemparan yang belakang.
  • 31.