SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
PRAKTIKUM KIMIA FARMASI DASAR

                       PERCOBAAN III

DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN SENYAWA ELEKTROLIT DAN
                     NON ELEKTROLIT




                       DISUSUN OLEH :


       NAMA             :      NURRAMADHANI.A.SIDA
       NIM              :      F1F1 11 114
       KELAS            :      A
       ASISTEN          :      MIFTA NUR RAHMAT




                     JURUSAN FARMASI
    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
                   UNIVERSITAS HALUOLEO
                            KENDARI
                             2011
PERCOBAAN III

            DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN SENYAWA

                   ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT




A. TUJUAN
  1. Mempelajari daya hantar listrik beberapa larutan elektrolit dan larutan non
     elektrolit.
  2. Mendalami sifat fisik kimia beberapa larutan elektrolit dan non elektrolit
     tentang daya hantar listrik, perbedaan voltase dan arus listrik yang
     ditimbulkan.


B. LANDASAN TEORI
         Daya hantar listrik adalah kemampuan suatu substansi tenaga listrik dari
  ujung substan sampai ujung yang lain. Daya hantar listrik tidak hanya saja
  dimiliki oleh benda padat tetapi benda cair maupun larutan. Pemindahan tenaga
  listrik ttersebut berarti akan menyebabkan timbulnya arus listrik. Adanya arus
  listrik ternyata disebabkan oleh perpindahan electron dari unsure yang saru ke
  unsure lain, terutama dalam reaksi kimia seperti reaksi reduksi oksidasi.
  (Panduan praktikum)
         Pada referensi lainnya dijelaskan bahwa daya hantar listrik adalah ukuran
  seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Daya hantar lisrik
  merupakan kebalikan dari hambatan listrik (R), secara matematis :
                                    R = ρ l/A
  Suatu hambatan dinyatakan dalam ohm (Ω) , ρ adalah tahanan spesifik atau
  resistivitas dalam ohm cm (satuan SI, ohm m), l adalah panjang dalam cm, dan A
  luas penampang lintang dalam cm2. Oleh karena itu daya hantar listrik
  dinyatakan, K = 1/ρ.
Daya hantar listrik disebut Konduktivitas. Satuannya disingkat Ω-1cm-1.
Konduktivitas digunakan untuk pengukuran larutan / cairan elektrolit.
Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas. Pembawa
muatan dapat berupa elektron seperti logam, dapat pula berwujud ion positif dan
ion negative seperti dalam larutan elektrolit dan lelehan garam. Pembawa muatan
yang berwujud logam disebut elektrolit atau metalik, sedangkan pembawa
muatan yang berupa larutan disebut ionic atau elektrolit. Gaya listrik yang
membuat muatan bergerak biasanya berasal dari baterai, generator atau sumber
energy listrik yang lain. Perpindahan muatan listrik dapat terjadi bila terdapat
beda potensial antara satu tempat terhadap yang lain, dan arus listrik akan
mengalir dari tempat yang memiliki potensial tinggi ke tempat potensial rendah.
Didalam suatu larutan, terjadinya arus listrik dikarenakan adanya ion yang
bergerak. (www.thechemblog.com).
      Larutan adalah Campuran homogen yang terdiri atas 2 atau lebih zat.
(www.atikhari.wordpress.com). Zat yang jumlahnya lebih sedikit didalam larutan
disebut zat terlarut atau solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak
daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Contoh larutan
yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti gula
atau garam dilarutkan dalam air. gas juga dapat dilarutkan dalam cairan,
misalnya carbondioksida atau oksigen dalam air. (www.scrib.com)
       Dilihat dari kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik larutan
dibedakan menjadi 2 :
-   Larutan Elektrolit
    Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit.
    Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air
    terurai membentuk ion-ionnya. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus
    listrik, dikarenakan adanya ion-ion yang dapat mengakibatkan electron-
    elektron berpindah. (www.sherchemistry.wordpress.com)
Larutan elektrolit terbagi menjadi dua :
a. Larutan elektrolit kuat. Yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus
   listrik. Ion-ion yang bebas bergerak sehingga electron dapat mudah
   berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang dihantarkan lebih lancar.
   Selain itu, larutan elektrolit kuat terionisasi secara sempurnah dalam air.
   senyawa yang termasuk dalam elektrolit kuat adalah :
   Asam kuat, : HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
   Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, : NaOH,
   KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
   Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, : NaCl, KCl, KI,
   Al2(SO4)3 dan lain-lain.
b. Larutan elektrolit lemah. Yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik
   tetapi ion-ionnya tidka sepenuhnya bebas bergerak sehingga electron
   tidak dapat dengan mudah berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang
   dihantarkan lebih kecil. Contoh senyawa yang termasuk dalam elektrolit
   lemah :
   Asam lemah, : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.
   Basa lemah, : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
   Garam-garam yang sukar larut, : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain.
   (Media belajar online)
Zat elektrolit dapat berasal dari senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen
yang di dalam larutan dapat terurai menjadi ion-ion.
1. Senyawa ion : terdiri dari ion. Senyawa yang terdiri atas senyawa garam
   basah kecuali NH4OH.
   Senyawa ion sendiri dalam keadaan Kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi
   ion-ion itu terikat satu sama lain dengan kuat dan rapat, sehingga tidak
   bebas bergerak. Jadi, dalam keadaan padatan (Kristal) senyawa ion tidak
   menghantarkan arus listrik. Sebaliknya, bila ion tersebut dalam bentuk
leburan atau larutan (dilarutkan dalam air) maka ion-ionnya bebas
       bergerak, sehingga dapat menghantarkan listrik.
    2. Senyawa kovalen
       Beberapa senyawa kovalen di dalam air dapat terurai menjadi ion-ion
       positif dan ion-ion negative. HCL merupakan senyawa kovalen, tetapi
       karena pengaruh molekul-molekul air HCL dapat terurai menjadi ion H+
       dalm ion Cl- . (Sudarmo : 2004)
-   Larutan Non-Elektrolit.
    Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non
    elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di
    dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk
    molekuler. (www.sherchemistry.wordpress.com)
    Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan
    tidak adanya ion-ion yang dapat mengakibatkan electron-elektron berpindah.
    Contoh larutan non elektrolit yaitu : Larutan Gula (C12H22O11), Etanol
    (C2H5OH),    Urea       (CO(NH2)2),   Glukosa   (C6H12O6),    dan       lain-lain.
    (www.scrib.com)

Kekuatan Elektrolit
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat
ionisasi (α). Keterangan :

Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai
menjadi ion. Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang
terurai menjadi ion. Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada
yang terurai menjadi ion.

Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian)
Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi). (sherchemistry.wordpress.com)
C. ALAT DAN BAHAN
  Adapun alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum kali ini, yaitu :

  Bahan :                                       -   Larutan C6H12O6
                                                -   Larutan CuSO4
  -   Larutan NaCl
                                                -   Larutan CH3COOH




  Alat :                                        -   Multimeter
  -   Pipet ukur 10 ml                          -   Batu baterai
                                                -   Kabel
  -   Pipet volume 25 ml
  -   Gelas kimia




D. PROSEDUR KERJA


           Larutan NaCl, C6H12O6, CuSO4,
           CH3COOH masing-masing 0,1 M


                     -   Diambil 10 ml, 15 ml, dan 25ml.
                     -   Dipindahkan ke dalam 3 gelas percobaan yang berbeda
                     -   Dimasukkan elektroda Cu diatas jaraknya sejauh 2 cm
                     -   Dihubungkan elektroda positif dengan sumber tegangan
                         dan elektroda negative dengan multimeter.
                     -   Catat tegangan dengan arus pada tiap larutan

           Didapat hasil untuk
           tegangan, arus, hambatan
           dan daya hantarnya.
E. HASIL PERCOBAAN




       Larutan            Jumlah              V            I         R
                         Elektroda
  NaCl           10 ml     2 cm            12 v          7,7 A      1,55 Ω
                 15 ml     2 cm            12 v          7,8 A      1,53 Ω
                 25 ml     2 cm            12 v          8,1 A      1,48 Ω
 C6H12O6         10 ml     2 cm            12 v           1,2A       10 Ω
                 15 ml     2 cm            12 v           1,1A      10,9 Ω
                 25 ml     2 cm            12 v           1,3A      9,23 Ω
  CuSO4          10 ml     2 cm            12 v          10,9A      1,10 Ω
                 15 ml     2 cm            12v            29A      0,413 Ω
                 25 ml     2 cm            12 v           66A       0,18 Ω
CH3COOH          10 ml     2 cm            12 v           3,2A      3,75 Ω
                 15 ml     2 cm            12 v           3,0A        4Ω
                 25 ml     2 cm            12 v           2,6A      4,61 Ω


Perhitungan :

   -   R Nacl 10 ml =              1,55 Ω …….(R1)
       R NaCl 15 ml =             = 1,53 Ω …….(R2)
       R NaCl 25 ml =             = 1,48 Ω …….(R3)


       R NaCl =               =                         = 1,52 Ω


       Daya hantar Larutan NaCl (L) =     =          = 0,657 Ω-1

   -   R C6H12O6 10 ml =              = 10 Ω …… (R1)
       R C6H12O6 15ml =              = 10,9 Ω…….(R2)
R C6H12O6 25 ml =           = 9,23 Ω……..(R3)

      C6H12O6 =           =                              = 10,043 Ω

    Daya hantar Larutan C6H12O6 (L) =         =             = 0,099 Ω-1


-   R CuSO4 10 ml =            = 1,10 Ω …… (R1)

    R CuSO4 15 ml =           = 0,413 Ω…….(R2)
    R CuSO4 25 ml =           = 0,18 Ω……..(R3)

      larutan CuSO4 =            =                                    = 0,56 Ω
    Daya hantar Larutan CuSO4 (L) =       =           = 1,78 Ω-1


-   R CH3COOH 10 ml =             = 3,75 Ω …… (R1)

    R CH3COOH 15 ml =             = 4 Ω…….(R2)
    R CH3COOH 25 ml =             = 4,61 Ω……..(R3)

      larutan CH3COOH =               =                            = 4,12 Ω
    Daya hantar Larutan CH3COOH (L) =             =      = 0,24 Ω-1
F. PEMBAHASAN

  Seperti yang kita ketahui, bahwa larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
  menghantarkan arus listrik, dimana terdapat zat-zat yang apabila direaksikan
  dengan air akan terionisasi secara sempurna membentuk ion-ion. Ion bermuatan
  positif disebut dengan kation, dan ion bermuatan negative disebut dengan anion.
  Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
  arus listrik, dimana zat-zat yang terkandung didalamnya apabila direaksikan
  dengan air, tidak terionisasi, tidak terbentuk ion-ion. Ion-ion yang terbentuk yang
  mengakibatkan electron-elektron berpindah sehingga dapat menghantar arus
  listrik. Sebagai contoh, larutan NaCl ketika dilarutkan dalam air, akan mengurai
  menjadi kation (Na+) dan anion (Cl-). Terjadinya hantaran listrik pada larutan
  NaCl disebabkan ion Na+ menangkap elektron pada katoda. Sedangkan ion-ion
  Cl- melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin (Cl2).

  Pada praktikum kali ini, bahan atau larutan yang digunakan adalah CH3COOH,
  NaCl, CuSO4, dan C6H12O6. Dimana setiap larutan dibagi menjadi 3 ukuran
  volume. Dilakukan pengukuran tegangan dan arus listrik pada masing-masing
  larutan. Setelah didapatkan nilai tegangan dan arus listrik masing-masing larutan,
  maka R atau hambatan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus R = v/I.
  setelah itu mencari hambatan rata-rata setiap larutan. Setelah mendapatkan nilai
  hambatan rata-rata setiap larutan, besarnya daya hantar listrik pun dapat dihitung,

  dengan menggunakan rumus         . Semua larutan diberikan perlakuan yang sama

  yaitu menggunakan electrode Cu dengan jarak antar electrode 2 cm. pada larutan
  NaCl diperoleh hambatan rata-rata pada 3 volume larutan yaitu 1,52 Ω, sehingga
  daya hantarnya adalah 0,657 Ω-1.
  Pada larutan C6H12O6 , hambatan rata-rata yang diperoleh 10,043 Ω, dan daya
  hantar listriknya adalah 0,099 Ω-1.
  Larutan CuSO4, dengan hambatan rata-rata 0,56 Ω, sehingga daya hantarnya
  adalah 1,78 Ω-1.
Larutan CH3COOH, diperoleh hambatan rata-rata adalah 4,12 Ω, dna diperoleh
daya hantarnya 0,24 Ω-1.
Semakin besar daya hantarnya maka semakin kuat sifat keelektrolitan larutan
tersebut (semakin bersifat elektrolit). Berdasarkan data yang didapat, bila
diurutkan larutan elektrolit berdasarkan tingkat keelektrolitannya yaitu CuSO4,
NaCl, CH3COOH,dan larutan non elektrolit C6H12O6 dengan nilai daya hantar
0,009 Ω-1.
G. KESIMPULAN
-   Proses hantaran listrik dalam larutan terjadi dipengaruhi oleh terbentuknya ion –
    ion dari proses ionisasi. Dimana suatu larutan akan terurai menjadi kation dan
    anion. Kation menangkap elektron pada katoda, sedangkan anion melepaskan
    elektron pada anoda,           terjadi perpindahan electron sehingga larutan
    menghantarkan arus listrik.
-   Semakin tinggi nilai L (daya hantar) suatu larutan, maka semakin kuat
    keelektrolitan larutan tersebut (bersifat elektrolit).
DAFTAR PUSTAKA


-   Atikhari blog. http://atikhari.wordpress.com/2009/10/30/daya-hantar-listrik-
    larutan-elektrolit.html (tanggal akses : 09 oktober 2011)


-   Sherchemistry. http : // sherchemistry.wordpress.com/kimia-x-2/kimia-xi.hmtl
    (tanggal akses : 09 oktober 2011)


-   Unggul Sudarmo. 2004. KIMIA untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.


-   Media belajar online. http://kimia-asyik.blogspot.com/2009/11/larutan-elektrolit-
    dan-non-elektrolit.html” (tangga akses : 09 oktober 2011)


-   Chemblog. “http://thechemblog.com/kimia-fisika-daya-hantar-listrik.html”
    (tanggal akses : 12 oktober 2011)

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiNadiya Rahmawati
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhuEmmy Nurul
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksnurul limsun
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetriZamZam Pbj
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetriTillapia
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksinurul limsun
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 

Mais procurados (20)

Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 
Titrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka MakanTitrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka Makan
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 

Semelhante a laporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolit

Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhilaLaporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhilaSyifa Dhila
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtalvin93
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtalvin93
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtalvin93
 
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitUji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitBella Kriwangko
 
materi 1 kelas X.pptx
materi 1 kelas X.pptxmateri 1 kelas X.pptx
materi 1 kelas X.pptxNanaChan22
 
Larutanelektrolit
Larutanelektrolit Larutanelektrolit
Larutanelektrolit Yennysari
 
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit by Duwi.pptx
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit by Duwi.pptxLarutan Elektrolit dan Nonelektrolit by Duwi.pptx
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit by Duwi.pptxDifaniArmandita1
 
Larutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuni
Larutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuniLarutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuni
Larutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuniAgustina Wahyuni
 
Power Point Modullrt Elektrolit Dan Non Elektolit
Power Point Modullrt  Elektrolit Dan Non ElektolitPower Point Modullrt  Elektrolit Dan Non Elektolit
Power Point Modullrt Elektrolit Dan Non Elektolitaguslinggau
 
Power point modullrt. elektrolit dan non elektolit
Power point modullrt. elektrolit dan non elektolitPower point modullrt. elektrolit dan non elektolit
Power point modullrt. elektrolit dan non elektolitaguslinggau
 
Set 10-alat-uji-elektrolit-lengkp-1
Set 10-alat-uji-elektrolit-lengkp-1Set 10-alat-uji-elektrolit-lengkp-1
Set 10-alat-uji-elektrolit-lengkp-1Dwi Ramadhani
 
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi SederhanaPemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhanafirst last
 

Semelhante a laporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolit (20)

KIMIA
KIMIAKIMIA
KIMIA
 
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhilaLaporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
Laporan praktikum alat uji elektrolit by syifadhila
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
 
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syahtLarutan elektrolit dan non elektroli syaht
Larutan elektrolit dan non elektroli syaht
 
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolitUji larutan elektrolit dan non elektrolit
Uji larutan elektrolit dan non elektrolit
 
materi 1 kelas X.pptx
materi 1 kelas X.pptxmateri 1 kelas X.pptx
materi 1 kelas X.pptx
 
Larutan elektrolit
Larutan elektrolitLarutan elektrolit
Larutan elektrolit
 
Larutanelektrolit
Larutanelektrolit Larutanelektrolit
Larutanelektrolit
 
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit by Duwi.pptx
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit by Duwi.pptxLarutan Elektrolit dan Nonelektrolit by Duwi.pptx
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit by Duwi.pptx
 
Uji larutan elektrolit
Uji larutan elektrolitUji larutan elektrolit
Uji larutan elektrolit
 
Larutan elektrolit
Larutan elektrolitLarutan elektrolit
Larutan elektrolit
 
Larutanelektrolit
LarutanelektrolitLarutanelektrolit
Larutanelektrolit
 
Larutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuni
Larutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuniLarutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuni
Larutan elektrolit dan non elektrolit agustina sariwahyuni
 
Power Point Modullrt Elektrolit Dan Non Elektolit
Power Point Modullrt  Elektrolit Dan Non ElektolitPower Point Modullrt  Elektrolit Dan Non Elektolit
Power Point Modullrt Elektrolit Dan Non Elektolit
 
Power point modullrt. elektrolit dan non elektolit
Power point modullrt. elektrolit dan non elektolitPower point modullrt. elektrolit dan non elektolit
Power point modullrt. elektrolit dan non elektolit
 
Set 10-alat-uji-elektrolit-lengkp-1
Set 10-alat-uji-elektrolit-lengkp-1Set 10-alat-uji-elektrolit-lengkp-1
Set 10-alat-uji-elektrolit-lengkp-1
 
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi SederhanaPemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
Pemanfaatan Baterai Bekas Sebagai Elektroda Konduktansi Sederhana
 
Elektrolit non elektrolit
Elektrolit non elektrolitElektrolit non elektrolit
Elektrolit non elektrolit
 

laporan daya hantar listrik larutan elektrolit dna non elektrolit

  • 1. PRAKTIKUM KIMIA FARMASI DASAR PERCOBAAN III DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN SENYAWA ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DISUSUN OLEH : NAMA : NURRAMADHANI.A.SIDA NIM : F1F1 11 114 KELAS : A ASISTEN : MIFTA NUR RAHMAT JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011
  • 2. PERCOBAAN III DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN SENYAWA ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT A. TUJUAN 1. Mempelajari daya hantar listrik beberapa larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. 2. Mendalami sifat fisik kimia beberapa larutan elektrolit dan non elektrolit tentang daya hantar listrik, perbedaan voltase dan arus listrik yang ditimbulkan. B. LANDASAN TEORI Daya hantar listrik adalah kemampuan suatu substansi tenaga listrik dari ujung substan sampai ujung yang lain. Daya hantar listrik tidak hanya saja dimiliki oleh benda padat tetapi benda cair maupun larutan. Pemindahan tenaga listrik ttersebut berarti akan menyebabkan timbulnya arus listrik. Adanya arus listrik ternyata disebabkan oleh perpindahan electron dari unsure yang saru ke unsure lain, terutama dalam reaksi kimia seperti reaksi reduksi oksidasi. (Panduan praktikum) Pada referensi lainnya dijelaskan bahwa daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Daya hantar lisrik merupakan kebalikan dari hambatan listrik (R), secara matematis : R = ρ l/A Suatu hambatan dinyatakan dalam ohm (Ω) , ρ adalah tahanan spesifik atau resistivitas dalam ohm cm (satuan SI, ohm m), l adalah panjang dalam cm, dan A luas penampang lintang dalam cm2. Oleh karena itu daya hantar listrik dinyatakan, K = 1/ρ.
  • 3. Daya hantar listrik disebut Konduktivitas. Satuannya disingkat Ω-1cm-1. Konduktivitas digunakan untuk pengukuran larutan / cairan elektrolit. Konsentrasi elektrolit sangat menentukan besarnya konduktivitas. Pembawa muatan dapat berupa elektron seperti logam, dapat pula berwujud ion positif dan ion negative seperti dalam larutan elektrolit dan lelehan garam. Pembawa muatan yang berwujud logam disebut elektrolit atau metalik, sedangkan pembawa muatan yang berupa larutan disebut ionic atau elektrolit. Gaya listrik yang membuat muatan bergerak biasanya berasal dari baterai, generator atau sumber energy listrik yang lain. Perpindahan muatan listrik dapat terjadi bila terdapat beda potensial antara satu tempat terhadap yang lain, dan arus listrik akan mengalir dari tempat yang memiliki potensial tinggi ke tempat potensial rendah. Didalam suatu larutan, terjadinya arus listrik dikarenakan adanya ion yang bergerak. (www.thechemblog.com). Larutan adalah Campuran homogen yang terdiri atas 2 atau lebih zat. (www.atikhari.wordpress.com). Zat yang jumlahnya lebih sedikit didalam larutan disebut zat terlarut atau solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti gula atau garam dilarutkan dalam air. gas juga dapat dilarutkan dalam cairan, misalnya carbondioksida atau oksigen dalam air. (www.scrib.com) Dilihat dari kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik larutan dibedakan menjadi 2 : - Larutan Elektrolit Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, dikarenakan adanya ion-ion yang dapat mengakibatkan electron- elektron berpindah. (www.sherchemistry.wordpress.com)
  • 4. Larutan elektrolit terbagi menjadi dua : a. Larutan elektrolit kuat. Yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion-ion yang bebas bergerak sehingga electron dapat mudah berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang dihantarkan lebih lancar. Selain itu, larutan elektrolit kuat terionisasi secara sempurnah dalam air. senyawa yang termasuk dalam elektrolit kuat adalah : Asam kuat, : HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain. Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain. b. Larutan elektrolit lemah. Yaitu larutan yang dapat menghantarkan listrik tetapi ion-ionnya tidka sepenuhnya bebas bergerak sehingga electron tidak dapat dengan mudah berpindah dan mengakibatkan arus listrik yang dihantarkan lebih kecil. Contoh senyawa yang termasuk dalam elektrolit lemah : Asam lemah, : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain. Basa lemah, : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut, : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain. (Media belajar online) Zat elektrolit dapat berasal dari senyawa ion atau beberapa senyawa kovalen yang di dalam larutan dapat terurai menjadi ion-ion. 1. Senyawa ion : terdiri dari ion. Senyawa yang terdiri atas senyawa garam basah kecuali NH4OH. Senyawa ion sendiri dalam keadaan Kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan kuat dan rapat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi, dalam keadaan padatan (Kristal) senyawa ion tidak menghantarkan arus listrik. Sebaliknya, bila ion tersebut dalam bentuk
  • 5. leburan atau larutan (dilarutkan dalam air) maka ion-ionnya bebas bergerak, sehingga dapat menghantarkan listrik. 2. Senyawa kovalen Beberapa senyawa kovalen di dalam air dapat terurai menjadi ion-ion positif dan ion-ion negative. HCL merupakan senyawa kovalen, tetapi karena pengaruh molekul-molekul air HCL dapat terurai menjadi ion H+ dalm ion Cl- . (Sudarmo : 2004) - Larutan Non-Elektrolit. Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler. (www.sherchemistry.wordpress.com) Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan tidak adanya ion-ion yang dapat mengakibatkan electron-elektron berpindah. Contoh larutan non elektrolit yaitu : Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain. (www.scrib.com) Kekuatan Elektrolit Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi (α). Keterangan : Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion. Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion. Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion. Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna) Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian) Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi). (sherchemistry.wordpress.com)
  • 6. C. ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum kali ini, yaitu : Bahan : - Larutan C6H12O6 - Larutan CuSO4 - Larutan NaCl - Larutan CH3COOH Alat : - Multimeter - Pipet ukur 10 ml - Batu baterai - Kabel - Pipet volume 25 ml - Gelas kimia D. PROSEDUR KERJA Larutan NaCl, C6H12O6, CuSO4, CH3COOH masing-masing 0,1 M - Diambil 10 ml, 15 ml, dan 25ml. - Dipindahkan ke dalam 3 gelas percobaan yang berbeda - Dimasukkan elektroda Cu diatas jaraknya sejauh 2 cm - Dihubungkan elektroda positif dengan sumber tegangan dan elektroda negative dengan multimeter. - Catat tegangan dengan arus pada tiap larutan Didapat hasil untuk tegangan, arus, hambatan dan daya hantarnya.
  • 7. E. HASIL PERCOBAAN Larutan Jumlah V I R Elektroda NaCl 10 ml 2 cm 12 v 7,7 A 1,55 Ω 15 ml 2 cm 12 v 7,8 A 1,53 Ω 25 ml 2 cm 12 v 8,1 A 1,48 Ω C6H12O6 10 ml 2 cm 12 v 1,2A 10 Ω 15 ml 2 cm 12 v 1,1A 10,9 Ω 25 ml 2 cm 12 v 1,3A 9,23 Ω CuSO4 10 ml 2 cm 12 v 10,9A 1,10 Ω 15 ml 2 cm 12v 29A 0,413 Ω 25 ml 2 cm 12 v 66A 0,18 Ω CH3COOH 10 ml 2 cm 12 v 3,2A 3,75 Ω 15 ml 2 cm 12 v 3,0A 4Ω 25 ml 2 cm 12 v 2,6A 4,61 Ω Perhitungan : - R Nacl 10 ml = 1,55 Ω …….(R1) R NaCl 15 ml = = 1,53 Ω …….(R2) R NaCl 25 ml = = 1,48 Ω …….(R3) R NaCl = = = 1,52 Ω Daya hantar Larutan NaCl (L) = = = 0,657 Ω-1 - R C6H12O6 10 ml = = 10 Ω …… (R1) R C6H12O6 15ml = = 10,9 Ω…….(R2)
  • 8. R C6H12O6 25 ml = = 9,23 Ω……..(R3) C6H12O6 = = = 10,043 Ω Daya hantar Larutan C6H12O6 (L) = = = 0,099 Ω-1 - R CuSO4 10 ml = = 1,10 Ω …… (R1) R CuSO4 15 ml = = 0,413 Ω…….(R2) R CuSO4 25 ml = = 0,18 Ω……..(R3) larutan CuSO4 = = = 0,56 Ω Daya hantar Larutan CuSO4 (L) = = = 1,78 Ω-1 - R CH3COOH 10 ml = = 3,75 Ω …… (R1) R CH3COOH 15 ml = = 4 Ω…….(R2) R CH3COOH 25 ml = = 4,61 Ω……..(R3) larutan CH3COOH = = = 4,12 Ω Daya hantar Larutan CH3COOH (L) = = = 0,24 Ω-1
  • 9. F. PEMBAHASAN Seperti yang kita ketahui, bahwa larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, dimana terdapat zat-zat yang apabila direaksikan dengan air akan terionisasi secara sempurna membentuk ion-ion. Ion bermuatan positif disebut dengan kation, dan ion bermuatan negative disebut dengan anion. Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, dimana zat-zat yang terkandung didalamnya apabila direaksikan dengan air, tidak terionisasi, tidak terbentuk ion-ion. Ion-ion yang terbentuk yang mengakibatkan electron-elektron berpindah sehingga dapat menghantar arus listrik. Sebagai contoh, larutan NaCl ketika dilarutkan dalam air, akan mengurai menjadi kation (Na+) dan anion (Cl-). Terjadinya hantaran listrik pada larutan NaCl disebabkan ion Na+ menangkap elektron pada katoda. Sedangkan ion-ion Cl- melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin (Cl2). Pada praktikum kali ini, bahan atau larutan yang digunakan adalah CH3COOH, NaCl, CuSO4, dan C6H12O6. Dimana setiap larutan dibagi menjadi 3 ukuran volume. Dilakukan pengukuran tegangan dan arus listrik pada masing-masing larutan. Setelah didapatkan nilai tegangan dan arus listrik masing-masing larutan, maka R atau hambatan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus R = v/I. setelah itu mencari hambatan rata-rata setiap larutan. Setelah mendapatkan nilai hambatan rata-rata setiap larutan, besarnya daya hantar listrik pun dapat dihitung, dengan menggunakan rumus . Semua larutan diberikan perlakuan yang sama yaitu menggunakan electrode Cu dengan jarak antar electrode 2 cm. pada larutan NaCl diperoleh hambatan rata-rata pada 3 volume larutan yaitu 1,52 Ω, sehingga daya hantarnya adalah 0,657 Ω-1. Pada larutan C6H12O6 , hambatan rata-rata yang diperoleh 10,043 Ω, dan daya hantar listriknya adalah 0,099 Ω-1. Larutan CuSO4, dengan hambatan rata-rata 0,56 Ω, sehingga daya hantarnya adalah 1,78 Ω-1.
  • 10. Larutan CH3COOH, diperoleh hambatan rata-rata adalah 4,12 Ω, dna diperoleh daya hantarnya 0,24 Ω-1. Semakin besar daya hantarnya maka semakin kuat sifat keelektrolitan larutan tersebut (semakin bersifat elektrolit). Berdasarkan data yang didapat, bila diurutkan larutan elektrolit berdasarkan tingkat keelektrolitannya yaitu CuSO4, NaCl, CH3COOH,dan larutan non elektrolit C6H12O6 dengan nilai daya hantar 0,009 Ω-1.
  • 11. G. KESIMPULAN - Proses hantaran listrik dalam larutan terjadi dipengaruhi oleh terbentuknya ion – ion dari proses ionisasi. Dimana suatu larutan akan terurai menjadi kation dan anion. Kation menangkap elektron pada katoda, sedangkan anion melepaskan elektron pada anoda, terjadi perpindahan electron sehingga larutan menghantarkan arus listrik. - Semakin tinggi nilai L (daya hantar) suatu larutan, maka semakin kuat keelektrolitan larutan tersebut (bersifat elektrolit).
  • 12. DAFTAR PUSTAKA - Atikhari blog. http://atikhari.wordpress.com/2009/10/30/daya-hantar-listrik- larutan-elektrolit.html (tanggal akses : 09 oktober 2011) - Sherchemistry. http : // sherchemistry.wordpress.com/kimia-x-2/kimia-xi.hmtl (tanggal akses : 09 oktober 2011) - Unggul Sudarmo. 2004. KIMIA untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga. - Media belajar online. http://kimia-asyik.blogspot.com/2009/11/larutan-elektrolit- dan-non-elektrolit.html” (tangga akses : 09 oktober 2011) - Chemblog. “http://thechemblog.com/kimia-fisika-daya-hantar-listrik.html” (tanggal akses : 12 oktober 2011)