3. PENGERTIAN KUBUS
Kubus adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh enam daerah
persegi yang kongruen
4. SISI
Sisi
Sisi sebuah kubus adalah bidang batas suatu kubus.
Kubus mempunyai enam sisi. Keenam sisinya
sebangun dan sama besar. Pada Gambar 1.1,
keenam sisi kubus tersebut adalah
o Sisi bawah : ABCD.
Sisi atas : EFGH.
Sisi tegak : ABEF, BCFG, CDGH, ADEH.
5. Diagonal sisi
Diagonal sisi sebuah kubus adalah garis yang
menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada
tiap sisi kubus. Jika dari titik A di tarik garis lurus ke titik
F atau dari titik B ke titik E, maka garis AF atau BE
adalah diagonal sisi kubus ABCD.EFGH.
Karena setiap sisi kubus paling banyak
menyumbangkan 2 diagonal sisi, maka
pada sebuah kubus terdapat 12
diagonal sisi, yaitu AF, BE, BG, CF,
CH, DG, DE, AH, AC, BD, EG, dan FH.
Diagonal sisi kubus mempunyai
panjang yang sama, yaitu a√2 untuk
suatu kubus dengan panjang rusuk a.
6. >>>>>>>>
Lihat Gambar 1.2. Jika panjang rusuk
AB = a, maka EB = a. ∆ABF adalah
segi tiga siku-siku. Dengan rumus Pythagoras,
didapat:
AF2 = AB2 + BF2
AF2 = a2 + a2
AF2 = 2a2
AF = √2a2
AF = a√2
Jadi, panjang diagonal sisi kubus yang mempunyai
panjang rusuk a adalah a√2
7. Diagonal ruang
Diagonal ruang suatu kubus adalah ruas garis yang
menghubungkan 2 titik sudut yang berhadapan pada
suatu bangun ruang. Kubus mempunyai 4 diagonal
ruang yang sama panjang dan keempatnya bertemu
pada satu titik yang disebut titik pusat kubus.
Keempat diagonal ruang tersebut adalah
AG, BH, CE, dan DF. Jika panjang
rusuk kubus ABCD.EFGH adalah a,
maka panjang diagonal ruang kubus
tersebut adalah . Lihat Gambar 1.3.
8. >>>>>>>>
Perhatikan segi tiga siku-siku BDH. Panjang DH = a,
karena BD adalah diagonal sisi maka panjang BD =
a√2 , sehingga:
HB2 = BD2 + DH2
HB2 = (a√2 )2 + (a)2
HB2 = 2a2 + a2
HB2 = 3a2
HB = √3a2
HB = a√3
Jadi, panjang diagonal ruang suatu kubus yang
mempunyai panjang rusuk a adalah a√3
9. Titik Sudut
>>>>>>
• Titik sudut suatu kubus
diartikan sebagai titik
pertemuan antara tiga rusuk
atau tiga sisi di dalam kubus.
Kubus mempunyai 8 titik
sudut. Titik-titik sudut kubus
pada gambar 1.1 adalah A,
B, C, D, E, F, G, dan H.
10. Bidang Diagonal
Bidang diagonal sebuah kubus adalah bidang yang
melalui dua rusuk yang berhadapan. Kubus
mempunyai enam bidang diagonal yang berbentuk
persegi panjang yang kongruen. Bidang-bidang
diagonal kubus ABCD.EFGH adalah ACEG, BCEH,
CDEF, ADFG, ABGH, dan BDFH.
11. JARING-JARING KUBUS
E H
Jika suatu bangun ruang diiris
D A pada beberapa rusaknya,
E H
kemudian
direbahkan sehingga terjadi
F B G bangun datar, maka bangun
C
datar tersebut
F G disebut jaring–jaring.
E H
14. TITIK SUDUT
Titik sudut pada balok adalah titik temu / titik potong
ketiga rusuk (titik pojok balok).
Pada balok ABCD.EFGH terdapat 8 buah titik
sudut yaitu :
15. 2. RUSUK BALOK :
Rusuk balok merupakan garis potong antara sisi-sisi
balok.
Penulisan / penamannya rusuk menggunakan notasi
dua huruf kapital.
Pada balok ABCD.EFGH terdapat 12 rusuk yang sama
panjang yaitu :
Rusuk Alas : AB, BC, CD, AD
Rusuk Tegak : AE, BF, CG, DH
Rusuk Atas : EF, FG, GH, EH
16. 3. BIDANG / SISI BALOK
Balok dibatasi oleh 6 buah bidang / sisi berbentuk persegipanjang,
sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan kongruen.
Penyebutan / penamaan sisi balok dengan menggunakan notasi
empat huruf kapital secara siklis atau melingkar.
Bidang / sisi balok adalah :
Sisi alas = ABCD
Sisi atas = EFGH
Sisi depan = ABFE
Sisi belakang = CDHG
Sisi kiri = ADHE
Sisi kanan = BCGF
Sisi ABCD = EFGH , sisi ABFE = CDHG , sisi ADHE = BCGF
17. DIAGONAL SISI /BIDANG
Diagonal sisi /
bidang suatu balok adalah
ruas garis yang
menghubungkan dua titik
sudut berhadapan pada
sebuah sisi. Terdapat 12
buah diagonal sisi balok.
18. 2) DIAGONAL RUANG
Diagonal ruang sebuah balok
adalah ruas garis yang
menghubungkan dua titik
sudut berhadapan dalam balok.
Diagonal ruang balok saling
berpotongan di tengah-tengah
dan membagi dua diagonal
ruang sama panjang.
Panjang diagonal ruang
AG = BH = CE = AF
Terdapat 4 buah diagonal
ruang pada sebuah kubus
dengan panjang sama.
19. . BIDANG DIAGONAL
Bidang diagonal balok adalah bidang yang
melalui dua buah rusuk yang berhadapan.
Bidang diagonal balok membagi balok
menjadi dua bagian yang sama besar.
Terdapat 6 buah bidang diagonal, yaitu :
ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, BCHE
Bidang diagonal ACGE = BDHF, ABGH =
CDEF, ADGF, BCHE
20. 2) Jaring–jaring Balok
Model balok kertas pada gambar 7 berikut ini diiris beberapa
rusuknya seperti gambar 8, kemudian direbahkan seperti gambar 9,
maka
terjadilah jaring–jaring balok (gambar 9). Jika rusuk–rusuk yang diiris
berbeda, maka akan membentuk jaring–jaring balok yang berbeda pula.
Gambar 7. Balok
Gambar 8. Irisan Balok Gambar 9. Jaring – jaring Balok
21. 2). Luas Permukaan Balok
Setiap balok yang berukuran panjang = p, lebar = l,
dan tinggi =
t. Karena bidang–bidang pada balok berbentuk pesergi
panjang, maka :
Luas bidang alas dan atas = 2 x (p x l) = 2 pl
Luas bidang depan dan belakang = 2 x (p x t) = 2 pt
Luas bidang kanan dan kiri = 2 x (l x t) = 2 lt
Jadi,
Luas permukaan balok = 2 pl + 2 pt + 2 lt atau
= 2 ( pl + pt + lt )
22. 1). Volum Balok
Ditunjukan pada gambar 4 sebuah balok dengan ukuran panjang
=
p, lebar = l, dan tinggi = t
Rumus volum (V) balok dapat diperoleh
V=pxlxt
Oleh karena p x l merupakan luas alas, maka volume balok dapat
dinyatakan sebagai berikut.
V balok = luas alas x tinggi
23. CONTOH DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PENGHAPUS
KARDUS OBAT
VIKS
KARDUS
PEPSODENT
KARDUS USB
KARDUS OBAT
TEMPAT CPU
MAKANAN KOMPUTER