Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kompetensi guru melalui penelitian tindakan kelas (PTK), (2) PTK merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan (3) Terdapat beberapa tahapan pelaksanaan PTK mulai dari penelitian awal, pra lapangan, hingga pekerja lapangan.
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Penelitian tindakan kelas
1. MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU
MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata kuliah: Etika dan Profesi
Dosen pengampu: Nur Fuadi, M.Pd.I
Disusun oleh:
Suhud Sudrajat
1
2. NIM. 1123301127
TARBIYAH/ 3 PAI 4
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2012
A. PENDAHULUAN
Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Ketenangan Perguruan Tinggi bahwa peningkatan kualitas pendidikandi
sekolah dapat ditempuh melalui berbagai cara, antara lain peningkatan bekal
awal siswa baru, peningkatan kompetensi guru, peningkatanisi kurikulum,
peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa,
penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar. Dari
semua cara tersebut peningkatan kualitas pembelajaran melalui peningkatan
kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat strategis dan akan berdampak
positif. Dampak positif tersebut berupa: peningkatan kemampuan dalam
menyelesaikan masalah pendidikan danmasalah pembelajaran yang dihadapi
secara nyata, peningkatan kualitas masukan, proses, dan hasil belajar;
peningkatan keprofesionalan pendidik; dan penerapan prinsip pembelajaran
berbasis penelitian.1
Sekolah merupakan tempat yang memiliki peran yang sangat tepat
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hasil belajar siswa sangat
tergantung pada proses belajar mengajar. Tidak selamanya guru melaksanakan
1 Tukiran Taniradja, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 2.
2
3. proses belajar mengajar dengan baik. Hal ini ditentukan oleh beberapa faktor
baik dari dalam (intern) maupun dari luar (ekstern). Oleh karena itu guru
diharapkan memiliki kemauan untuk berkolaborasi dengan peneliti guna untuk
mengadakan kualitas pembelajarannya. Dengan adanya tindakan ini akan
menguntungkan bagi guru. Yakni tumbuh budaya perlambangan di kalangan
guru yang sangat menguntungkan bagi guru yang bersangkutan. Dalam
makalah ini kita akan coba membahas tentang penelitian tindakan kelas
(PTK).2
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu penelitian tindakan kelas
sudah ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa
Inggris adalah classroom action research (CAR) yaitu sebuah penelitian
yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk
pengertian tersebut maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan.
a. Penelitian— menunjuk pada suatu kegiatan dengan menggunakan cara
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
b. Tindakan— menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu.
2 Dwi Priyanto. Op.cit., hal. 99.
3
4. c. Kelas— dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas yang
dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam
waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama
pula.
2. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Ada beberapa prinsip dasar yang melandasi PTK menurut Hopkins
(1993). Prinsip yang dimaksud antara lain:
a. Tugas utama guru di sekolah adalah menyelenggarakan pembelajaran
yang baik dan berkualitas.
b. Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran yang tidak
menuntut keikhlasan waktu maupun metode pengumpulan data.
c. Kegiatan peneliti harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada
alur atau karya ilmiah.
d. Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang
merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap
diagnosis masalah yang nyata yang berlangsung dalam konteks
pembelajaran yang sesungguhnya.
e. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan.
f. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi
pada masalah pembelajaran di kelas tetapi dapat diperluas pada tataran
di luar kelas.3
3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
3 Suharsini Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007),
hal. 2.
4
5. Dapat dikatakan bahwa semua penelitian bertujuan untuk
memecahkan suatu masalah, namun khusus PTK di samping tujuan
tersebut tujuan PTK yang utama adalah untuk perbaikan dan peningkatan
layanan profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar.
Menurut Mulyasa (2009: 89-90) secara umum tujuan penelitian
tindakan kelas adalah:
a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas
pembelajaran.
b. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran,
khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan
prima.
c. Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam
melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat
waktu dan sasarannya.
d. Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan pengkajian secara
bertahap terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga
tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
e. Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah, terbuka, dan jujur
dalam pembelajaran.
Borg (1986) dalam Sohidin, Basrowi, dan Suranto (1992 :37)
secara ekplisit menyebutkan bahwa tujuan utama PTK adalah
pengembangan keterampilan guru ynag bertolak dari kebutuhan untuk
menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran aktual yang dihadapi
di kelasnyat atau di sekolahnya sendiri dengan atau tanpa masukan khusus
berupa brbagai program pelatihan yang lebih eksplisit.
5
6. Tujuan lain PTK adalah untuk meningkatkan dan/ atau perbaikan
praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru. Di samping itu
dengan PTK tertumbuhkannya budaya meneliti di kalangan guru.
4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Manfaat PTK sangat banyak. Manfaat yang dapat dipetik jika guru
mau melaksanakan PTK terkait dengan komponen pembelajaran antara
lain: (1) inovasi pembelajaran; (2) pengembangan kurikulum di tingkat
sekolah dan pada tingkat kelas; dan (3) peningkatan profesionalisme guru
(Sukidin. Basrowi dan Suranto, 2002: 40).
Arikunto, Suhardjono, dan Supradi (2007: 107) menyebutkan
bahwa manfaat PTK antara lain dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa
komponen pendidikan dan/ atau pembelajaran di kelas, antara lain
mencakup: (1) inovasi pembelajaran: (2) pengembangan kurikulum di
tingkat regional/ nasional; dan (3) peningkatan profesionalisme
pendidikan.4
Manfaat PTK menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga
Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi (2005: 2) meliputi:
1) Peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran
dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.
2) Peningkatan sikap profesional guru dan dosn.
3) Perbaikan dan/ atau peningkatan kinerja belajar dan kompetensi siswa.
4) Perbaikan dan/ atau peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.
5) Perbaikan dan/ atau peningkatan kualitas penggunaan media, alat
bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
6) Perbaikan dan/ atau peningkatan kualitas prosedur dan alat evaluasi
yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
4 Mansur Muslich, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hal. 10.
6
7. 7) Perbaikan dan/ atau peningkatan masalah-masalah pendidikan anak di
sekolah.
8) Perbaikan dan/ atau peningkatan kualitas penerapan kurikulum.5
5. Sasaran atau Objek Penelitian Tindakan Kelas
Hal-hal yang dapat diamati sehubungan dengan setiap unsur
pembelajaran tersebut antara lain adalah sebagaimana disajikan dalam
bagian berikut. Sesuai dengan prinsip bahwa ada tindakan dirancang
sebelumnya maka objek penelitian tindakan kelas harus merupakan
sesuatu yang aktif dan dapat dikenal aktivitas, bukan objek yang sedang
diam dan tanpa gerak.
1) Unsur siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan
sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/ lapangan/
laboratorium/ bengkel, maupun ketika sedang asyik mengerjakan
pekerjaan rumah dengan serius, atau ketika mereka sedang mengikuti
bakti di luar sekolah.
2) Unsur guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang
mengajar di kelas, terutama cara guru memberi bantuan kepada siswa,
ketika sedang membimbing siswa yang sedang berdarma-wisata, atau
ketika guru sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.
3) Unsur materi pelajaran, dapat dicermati dalam GBPP dan yang sudah
dikembangkan dalam Rencana Tahunan, Rencana Semesteran, dan
Analisis Materi Pelajaran. Lebih lanjut dapat dilihat dari materi yang
tertulis dalam Satuan Pelajaran dan terutama ketika materi tersebut
disajikan kepada siswa, meliputi pengorganisasian, urutannya, cara
penyajiannya, atau pengaturannya.
4) Unsur peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan, baik yang
dimiliki oleh siswa secara perorangan, peralatan yang disediakan oleh
5 Mansur Muslich, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hal. 11.
7
8. sekolah, ataupun peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas dan
di laboratorium. Pada umumnya guru menganggap bahwa siswa sudah
melakukan praktikum dengan baik asal sudah menyerahkan
laporannya dengan lengkap. Apakah guru pernah berpikir bahwa
laporan yang diserahkan oleh siswa memang betul-betul merupakan
gambaran tentang kegiatan yang mereka lakukan? Apakah mungkin
siswa hanya menghafal laporan teman yang sudah praktikum pada
wkatu yang lalu dan ditulis seolah-olah merupakan laporan nyata apa
yang dilakukan?6
5) Unsur hasil pembelajaran, yang ditinjau dari tiga ranah yang dijadikan
titik tujuan yang harus dicapai siswa melalui pembelajaran, baik
susunan maupun tingkat pencapaian. Dikarenakan hasil belajar
merupakan produk yang harus ditingkatkan, pasti terkait dengan
tindakan unsur lain.
6) Unsur lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah, maupun
yang melingkupi siswa di rumahnya. Informasi tentang lingkungan.7
6. Usaha Membantu Guru untuk Melakukan Riset Penelitian Tindakan
Kelas
Terhadap kendala-kendala tersebut, sebaiknya kita berusaha untuk
menghilangkannya atau setidaknya menguranginya agar makin banyak
guru yang mau dan dapat melakukan riset tindakan. Kita tahu bahwa
kendala-kendala itu sering saling berkaitan sehingga tidak mudah untuk
mengatasinya secara tunggal. Demikian pula, selain kendala yang sudah
disebutkan itu, sering masih dijumpai halangan-halangan lain yang tidak
terungkat ke permukaan karena rasa sungkan guru untuk
6 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2007), hal. 24.
7 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2007), hal. 24.
8
9. mengungkapkannya. Di sini kita perlu jeli melihatnya dan menjadikannya
perhatian khusus.
Beberapa usaha yang dapat kita lakukan antara lain:
1) Pelatihan riset tindakan Guru seperti mendampingi Guru-guru
mencoba melakukan riset di kelas dan sesuai bidangnya masing-
masing.
2) Menyediakan mentor/ pendamping. Seperti melayani konsultasi guru
yang sedang melakukan riset tindakan.
3) Memberi waktu dan kesempatan kepada Guru untuk melakukan riset
tindakan.
4) Bantuan dana untuk melakukan riset.
5) Bantuan untuk melatih menulis juga mempublikasikan hasil riset
mereka.
6) Bantuan komputer dan sumber perpustakaan agar guru lebih mudah
mempersiapkan dan mengola penelitian.8
7. Tahapan Pelaksanaan PTK
Dalam pelaksanaan tersebut dilakukan secara bertahap yakni
melalui tahapan penelitian awal tahap pekerja lapangan dan tahap
penyusun laporan.
1) Tahap Penelitian Awal
Tahap ini dilakukan untuk melakukan persiapan segala sesuatunya
untuk menuju ke penelitian inti.
2) Tahap Pra Lapangan
Dalam tahapan ini ada yang perlu dilakukan peneliti diantaranya:
8 Paul Suparno, Riset Tindakan untuk Pendidik, (Jakarta: PT. Grasindo, 2008), hal. 116.
9
10. a. Melakukan studi pendahuluan
b. Menyusun rancangan penelitian
c. Menentukan tempat penelitian
d. Mengurus perizinan
3) Tahapan Pekerja Lapangan
Setelah tahap pra lapangan selesai dan proposal peneliti telah disetujui
pimpinan maka ada beberapa hal yang peneliti diperhatikan
diantaranya:
a. Mempersiapkan instrument penelitian
b. Pengenalan hubungan peneliti di lapangan
c. Waktu studi PTK sebaiknya tidak dilakukan secara ketat
d. Bagi Guru yang sedang melakukan PTK di lapangan dapat
berperan sambil mengumpulkan data
e. Mengumpulkan dan mencata data
4) Tahapan Penyusunan Penelitian
Ada beberapa hal penting dalam tahap penyusunan penelitian
ini. Diantaranya menganalisis data dan penulisan naskah penelitian
a. Halaman Muka
Pada umumnya halam muka terdiri atas Judul Laporan, Lembaran
Pengesahan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftas Isi, Daftar Tabel, dan
Daftar Gambar.
b. Halaman Isi
Halaman isi berupa tubuh laporan yang terdiri atas:
10
11. 1. Bab-bab pokok laporan
2. Kepustakaan
3. Lampiran9
C. PENUTUP
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) merupakan
salah satu jenis penelitian dari berbagai jenis penelitian yang ada. Seperti
penelitian eksperimen dan penelitian kualitatif. Namun PTK merupakan jenis
penelitian yang paling tepat dan strategis untuk kebaikan proses pembelajaran
yang permaslahannya banyak dialami oleh para tenaga pendidik dan
kependidikan. Oleh karena itu, jenis penelitian ini sangat tepat untuk dipahami
dan aplikasinya dalam upaya mengatasi masalah yang relevan bagi mereka
yang kesehariannya tidak lepas dari masalah di kelas atau proses
pembelajaran.
Dengan membiasakan diri merespon permasalah aktual yang muncul
di lingkungan kerjanya dan adanya upaya untuk mengatasinya niscaya akan
mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan profesionalisme dan tenaga
kependidikan akan lebih mudah.
9 Gunawan Undang, Teknik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Sayagatama, 2008),
hal. 89.
11
12. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Muslich, Mansur. 2012. PTK itu Mudah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Priyanto, Dwi. 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Suparno, Paul. 2008. Riset Tindakan untuk Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.
Taniredja, Tukiran. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: ALFABETA.
Undang, Gunawan. 2008. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
SAYAGATAMA.
12