SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 32
Oleh: Raflis
PROSES PENERBITAN IZIN KONSESI
STUDI KASUS KABUPATEN SIAK DAN PELALAWAN
PROVINSI RIAU
Disampaikan Pada:
PARTISIPASI PUBLIK DAN TRANSPARANSI DALAM PEMBERIAN IZIN KONSESI:
STUDI KASUS DI SIAK DAN PELALAWAN
PEKANBARU, 22 JANUARI 2015
Tujuan:
• Mengetahui proses pemberian
izin Perkebunan dan HTI sesuai
dengan Ketentuan yang
berlaku
• Mengetahui kesesuaian
Perizinan terhadap fungsi
kawasan hutan dan rencana
tata ruang
Tahapan:
Pengumpulan
Data
Reclasifikasi
Data
Overlay
Kesesuaian
Izin Terhadap
Ketentuan
Yang Berlaku
Sumber Data:
• Konsesi HTI
• Konsesi Perkebunan
• Fungsi Kawasan Hutan
• SK 173/ 1986
• SK 7651/2011
• SK 878/2014
• Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau (Perda
No 10 tahun 1994)
• Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak
(Perda No 1 tahun 2002
• Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pelalawan
(Perda No 6 tahun 2001)
AREAL KONSESI
(SIAK DAN PELALAWAN)
FUNGSI KAWASAN HUTAN
(SIAK DAN PELALAWAN)
1986 2011 2014
RENCANA TATA RUANG PROVINSI
PERDA NO 10 1994
No Pola Ruang Keterangan
1 APK Kehutanan Izin HTI
2 APK Perkebunan Izin
Perkebunan
3 Kawasan Lindung, APK
Pertambangan, APK
Pertanian, APK Transmigrasi,
APK yang diprioritaskan, AP
Lainnya
No Pola Ruang Keterangan
1 Arahan Perkebunan Rakyat Perkebunan
2 Kawasan Hutan Produksi HTI
3 Kawasan Perkebunan Perkebunan
4 Kawasan Pariwisata, Resapan Air, Hutan Lindung Wisata,
Hutan Lindung Gambut, Kawasan Suaka Margasatwa,
Taman Hutan Raya Sultan Syarif Qasim, Arahan Pertanian
Lahan Basah, Kawasan Hutan Produksi Terbatas
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Pelalawan (Perda No 6 tahun 2001)
No Pola Ruang Keterangan
1 Perkebunan Eksisting dan Perkebunan yang sudah ada izin lokasi Perkebunan
2 Pengembangan Tanaman Tahunan/ Perkebunan Perkebunan
3 HTI yang sudah ada izin lokasi HTI
4 Pengembangan HTI/Hutan Produksi HTI
5 Hutan Produksi Tetap HTI
6 Pemukiman, Pengembangan Kawasan Pemukiman, Kawasan Industri, Jalur
Hijau Industri, Industri Pengolahan Kelapa Sawit, Pengembangan Lahan
Perikanan, Pengembangan Pariwisata, Pelabuhan Khusus, Hutan Produksi
Terbatas, Tanaman Pangan Lahan Kering, Persawahan, Pengembangan
Tanaman Pangan dan Lahan Basah, Kawasan Lindung Gambut/Konservasi,
Lindung Bakau, Kawasan Lindung Setempat, Lahan Kritis, Suaka Margasatwa
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Siak
(Perda No 01 Tahun 2002)
ANALISIS
PROSES PERIZINAN HTI
Rekomendasi
Pemohon
Pertimbangan Tehnis
Analisis Fungsi Kawasan
Mentri Kehutanan
Amdal
IUPHHK-HTI
Peraturan Perundangan
Kawasan Hutan
Rencana Tata Ruang
Kawasan Bergambut
Nasional
Pulau
Provinsi
Kabupaten
PROSES PERIZINAN PERKEBUNAN
Pemohon
Kesesuaian Terhadap RTRWP
Kesesuaian Terhadap RTRWK
Izin Lokasi
Amdal
Gubernur /Bupati
Kesesuaian terhadap
Kawasan Hutan
IUP
HGU
Syarat:
Peraturan Perundangan
Kawasan Hutan
Rencana Tata Ruang
Kawasan Bergambut
Nasional
Pulau
Provinsi
Kabupaten
No Perizinan Siak Pelalawan
1 Perkebunan
2 HTI
3 Overlap (HTI + Perkebunan)
Total
Perkebunan
HTI
Overlay
Perkebunan
HTI
Overlap
HTI + Perkebunan
PERIZINAN
Perkebunan + HTI
Fungsi Kawasan
Kabupaten Grand
TotalPelalawan Siak
Hutan Konservasi 36.790 65.686 102.476
Hutan Produksi 357.444 360.143 717.587
Hutan Produksi Konversi 514.258 334.148 867.422
Hutan Produksi Terbatas 337.949 88.499 426.632
Grand Total 1.293.396 854.803 2.248.274
Fungsi Kawasan Hutan
SK 173 1986
No Fungsi Kawasan Keterangan
4 Hutan Produksi Tetap HTI
5 Hutan Produksi Konversi Perkebunan
KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG
WILAYAH PROVINSI RIAU (KABUPATEN SIAK)
Perda No 10 tahun 1994
• Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 222.969 ha
• Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 174.039 ha
• Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 88.171 ha (28,34%) dari luas konsesi,
izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 76640 ha (30,57%) dari luas
konsesi
222,969
16,744
71,427
38,146
174,039
38,494
3,986 653 0
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
Peruntukan HTI Peruntukan
Perkebunan
Peruntukan Lain
Izin HTI
Izin Perkebunan
Izin Overlap
(HTI+Perkebunan)
KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG
WILAYAH PROVINSI RIAU (KABUPATEN PELALAWAN)
Perda No 10 tahun 1994
• Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 303.057 ha
• Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 263.135 ha
• Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 113753 ha (27,29%) dari luas konsesi, izin
perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 65667 ha (19,97%) dari luas konsesi
303,057
34,851
78,902
32,615
263,135
33,052
48,087
11,145
3,522
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
Peruntukan HTI Peruntukan
Perkebunan
Peruntukan Lain
Izin HTI
Izin Perkebunan
KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP RENCANA TATA
RUANG WILAYAH KABUPATEN SIAK
Perda No 01 Tahun 2002
187,484
3,917
119,738
10,345
195,526
44,808
1,557 1,925 1155
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
Peruntukan HTI Peruntukan
Perkebunan
Peruntukan Lain
Izin HTI
Izin Perkebunan
• Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 187.484 ha
• Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 195.526 ha
• Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 123655 ha (39,74%) dari luas
konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 55153 ha
(22,00%) dari luas konsesi
KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP RENCANA TATA
RUANG WILAYAH KABUPATEN PELALAWAN
Perda No 6 tahun 2001
378,121
142,019
207,964
57,419
389,747
138,935
20,682 28,991
18,702
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
450,000
Peruntukan HTI Peruntukan
Perkebunan
Peruntukan Lain
Izin HTI
Izin Perkebunan
Izin Overlap (HTI+Perkebunan)
• Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 378.121 ha
• Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 389.747 ha
• Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 349983 ha (48,07%) dari luas
konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 196354 ha
(33,50%) dari luas konsesi
KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP FUNGSI KAWASAN HUTAN
(KABUPATEN SIAK)
SK 173 1986
245,435
15,835
49,825
20,586
221,104
8,884
1,390 2,834 408
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
Peruntukan HTI Peruntukan
Perkebunan
Peruntukan Lain
Izin HTI
Izin Perkebunan
Izin Overlap (HTI+Perkebunan)
• Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 245.435 ha
• Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 221.104 ha
• Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 65660 ha (21,11%) dari luas konsesi, izin
perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 29470 ha (11,76%) dari luas konsesi
KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP FUNGSI KAWASAN HUTAN
(KABUPATEN PELALAWAN)
SK 173 1986
200,214
63,092
153,503
6,756
283,836
38,211
4,285
41,704
16,765
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
Peruntukan HTI Peruntukan
Perkebunan
Peruntukan Lain
Izin HTI
Izin Perkebunan
Izin Overlap (HTI+Perkebunan)
• Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 200.214 ha
• Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 283.836 ha
• Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 216595 ha (51,97%) dari luas
konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 44967 ha
(13,68%) dari luas konsesi
KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP KAWASAN
BERGAMBUT (KABUPATEN SIAK)
89,595
40,752
58,194
122,599
155,413
19
37,939
14,958
42,349
562 792 0 3,284
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
180,000
Non Gambut 0,5-1 m 1 - 2m 2 - 4m > 4m
Izin HTI
Izin Perkebunan
Izin Overlap (HTI + Perkebunan)
• Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 200.214 ha
• Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 283.836 ha
• Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 216595 ha (51,97%) dari luas
konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 44967 ha
(13,68%) dari luas konsesi
KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP KAWASAN
BERGAMBUT (KABUPATEN PELALAWAN)
136,710
4,565
28,835 21,841
224,859
217,067
6,746
30,094
62,586
12,309
22,835
1,775
21,797
766
15,580
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
Non Gambut 0,5 - 1m 1 - 2m 2 - 4m > 4m
Izin HTI
Izin Perkebunan
Izin Overlap (HTI+Perkebunan)
• Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 191.951 ha
• Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 316493 ha
• Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 224859 ha (53,95%) dari luas
konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 12309 ha
(3,74%) dari luas konsesi
PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN
HUTAN VS PEMUTIHAN
PELANGGARAN IZIN
SK 173/1986 – SK 7651/2011 – SK 763/2014 – SK 789/2014 – SK 878/2014
PEMUTIHAN PELANGGARAN IZIN HTI PADA
SK 7651/ 2011 DAN SK 878/2014
No SK 7651
2011
Siak Pelalawan
1 HK-HP 3.700 512
2 HPK-HP 10.689 54.404
3 HPT-HP 19.475 49.300
Jumlah 33.824 104.216
No SK 878
2014
Siak Pelalawan
1 APL-HP 3.540 956
2 HPK-HP 1.245 50.725
3 HPT-HP 51.608 104.631
4 HK-HP 3.768 1.018
Jumlah 60.161 157.330
PEMUTIHAN PELANGGARAN IZIN PERKEBUNAN
PADA SK 7651/ 2011 DAN SK 878/2014
SK 7651/2011
No SK 7651 2011 Siak Pelalawan
1 HK-APL 97 0
2 HK-HPK 64 280
3 HP-HPK 2.183 1.073
4 HP-APL 16.070 4.869
5 HPT-APL 4.841 17.339
6 HPT-HPK 1.765 9.689
Jumlah 25.020 33.250
No SK 878 2014 Siak Pelalawan
1 HK-APL 0 46
3 HP-HPK 1 6
4 HP-APL 778 1.432
5 HPT-APL 2.982 230
6 HPT-HPK 0 254
Jumlah 249.249 308.501
RTRWP RTRWK Fungsi Kawasan
Hutan
Gambut
28.34
39.74
21.11
51.97
30.57
22
11.76 13.68
Kabupaten Siak
HTI(%) Perkebunan(%)
RTRWP RTRWK Fungsi Kawasan
Hutan
Gambut
27.29
48.07 51.97 53.95
19.97
33.5
13.68
3.74
Pelalawan
HTI(%) Perkebunan(%)
Ketidaksesuaian Perizinan Terhadap
Regulasi
KESIMPULAN
1. Pemberian izin konsesi di kabupaten siak tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
2. Terjadi pemutihan Pelanggaran dalam perubahan fungsi dan
peruntukan kawasan Hutan di kabupaten Siak
1. Perkebunan seluas 25.020 pada SK 7651 2011 dan 249.249 pada
SK 878 2014
2. HTI seluas 33.824 pada SK 7651 2011 dan 60.161pada SK 878
2014
3. Terjadi pemutihan Pelanggaran dalam perubahan fungsi dan
peruntukan kawasan Hutan di kabupaten Pelalawan
1. Perkebunan seluas 33.250 pada SK 7651 2011 dan 308.501 pada
SK 878 2014
2. HTI seluas 104.216 pada SK 7651 2011 dan 157.330 pada SK 878
2014
REKOMENDASI
 Terhadap Pemerintah
 Menetapkan dokumen rencana tata ruang kabupaten, provinsi dan nasional sebagai
informasi publik yang tersedia setiap saat dengan mempublikasikannya pada website
masing masing dengan lampiran peta
 Menetapkan dokumen kawasan hutan yang terdiri dari penunjukan, penatabatasan
dan penetapan sebagai dokumen publik yang tersedia setiap saat dengan
mempublikasikannya pada website masing masing dengan lampiran peta.
 Menetapkan seluruh dokumen perizinan sebagai informasi publik yang tersedia
setiap saat dengan mempublikasikannya pada website masing masing dengan
lampiran peta
 Melakukan Audit Perizinan terhadap izin yang melanggar ketentuan perundangan
 Mempublikasikan setiap permohonan perizinan baru di website masing masing dan
membuka ruang konsultasi terhadap masyarakat.
 Mempublikasikan peta kawasan yang dapat diberikan izin sehingga masyarakat dapat
melakukan permohonan pemberian izin secara kompetitif.
 Terhadap Masyarakat
 Melakukan monitoring terhadap setiap kebijakan pemberian izin dan perubahan
fungsi kawasan hutan yang diduga melanggar ketentuan.
 Melakukan gugatan terhadap izin yang melanggar ketentuan perundangan
Fungsi Kawasan
Hutan 1986
Arahan Perizinan berdasarkan
Fungsi Kawasan Hutan 1986Izin HTI
Overlay
Izin Perkebunan
Kesesuaian Izin HTI dan
Perkebunan terhadap Fungsi
Kawasan Hutan 1986
Sesuai Tidak Sesuai
Fungsi Kawasan
Hutan 2011
Arahan Perizinan berdasarkan
Fungsi Kawasan Hutan 1986
Overlay
Pemutihan Pelanggaran Izin dalam
Fungsi Kawasan Hutan 2011
Fungsi Kawasan
Hutan 2014
Arahan Perizinan berdasarkan
Fungsi Kawasan Hutan 2014Tidak Sesuai Pemutihan 2011
Overlay
Pemutihan Pelanggaran Izin dalam
Fungsi Kawasan Hutan 2011
Kesesuaian Izin HTI dan Perkebunan terhadap
Fungsi kawasan hutan
Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Riau 1994
Arahan Perizinan berdasarkan
RTRWP 1994Izin HTI
Overlay
Izin Perkebunan
Kesesuaian Izin HTI dan
Perkebunan terhadap RTRWP
1994
Sesuai Tidak Sesuai
Kesesuaian Izin HTI terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Riau 1994
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Siak dan Pelalawan
Arahan Perizinan berdasarkan
Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Siak dan PelalawanIzin HTI
Overlay
Izin Perkebunan
Kesesuaian Izin HTI dan
Perkebunan terhadap Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Siak dan Pelalawan
Sesuai Tidak Sesuai
Kesesuaian Izin HTI dan Perkebunan terhadap
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak
dan Pelalawan
Kedalaman Gambut Provinsi
Riau
Arahan Perizinan berdasarkan
Kedalaman Gambut
Izin HTI
Overlay
Izin Perkebunan
Kesesuaian Izin HTI dan
Perkebunan terhadap
Kedalaman Gambut
Sesuai Tidak Sesuai
Kesesuaian Izin HTI dan Perkebunan terhadap
Kawasan bergambut

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Analisis spatial lokasi hti kalimantan timur
Analisis spatial lokasi hti kalimantan timurAnalisis spatial lokasi hti kalimantan timur
Analisis spatial lokasi hti kalimantan timurMusnanda Satar
 
Profil Kabupaten Pelalawan
Profil Kabupaten PelalawanProfil Kabupaten Pelalawan
Profil Kabupaten Pelalawanstst3p
 
Rtrwp riau 1994 2009
Rtrwp riau 1994 2009Rtrwp riau 1994 2009
Rtrwp riau 1994 2009hutanriau
 
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANJadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANEni PT BENEFITA
 
Pedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_final
Pedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_finalPedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_final
Pedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_finalAndi Wahyudin
 
Pedoman tim ahli bangunan gedung
Pedoman tim ahli bangunan gedungPedoman tim ahli bangunan gedung
Pedoman tim ahli bangunan gedunginfosanitasi
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurKamen Ride
 
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuRencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuPenataan Ruang
 
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedungPedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedunginfosanitasi
 
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesia
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan  dan monev pel bank indonesiaMekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan  dan monev pel bank indonesia
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesiaSugeng Budiharsono
 
Kebijakan dan strategi pengembangan air minum
Kebijakan dan strategi pengembangan air minumKebijakan dan strategi pengembangan air minum
Kebijakan dan strategi pengembangan air minumJoy Irman
 
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahanKriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahanJoy Irman
 
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumPermasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumJoy Irman
 
Isu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahan
Isu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahanIsu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahan
Isu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahanJoy Irman
 
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanKebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanJoy Irman
 
Kebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahanKebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahaninfosanitasi
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Penataan Ruang
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumJoy Irman
 
Materi Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi RiauMateri Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi Riaujoihot
 

Destaque (20)

Analisis spatial lokasi hti kalimantan timur
Analisis spatial lokasi hti kalimantan timurAnalisis spatial lokasi hti kalimantan timur
Analisis spatial lokasi hti kalimantan timur
 
Profil Kabupaten Pelalawan
Profil Kabupaten PelalawanProfil Kabupaten Pelalawan
Profil Kabupaten Pelalawan
 
Rtrwp riau 1994 2009
Rtrwp riau 1994 2009Rtrwp riau 1994 2009
Rtrwp riau 1994 2009
 
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGANJadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3,  MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
Jadwal AMDAL, EPCM: MPPA dan PPPU), LIMBAH B3, MSDS, IPAL,AUDIT LINGKUNGAN
 
Pedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_final
Pedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_finalPedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_final
Pedoman penerapan jaminan_mutu_bokar_final
 
Pedoman tim ahli bangunan gedung
Pedoman tim ahli bangunan gedungPedoman tim ahli bangunan gedung
Pedoman tim ahli bangunan gedung
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
 
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuRencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
 
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedungPedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
Pedoman sertifikat laik fungsi bangunan gedung
 
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesia
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan  dan monev pel bank indonesiaMekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan  dan monev pel bank indonesia
Mekanisme koordinasi, alat analisis, perencanaan dan monev pel bank indonesia
 
Kebijakan dan strategi pengembangan air minum
Kebijakan dan strategi pengembangan air minumKebijakan dan strategi pengembangan air minum
Kebijakan dan strategi pengembangan air minum
 
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahanKriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur persampahan
 
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minumPermasalahan dan tantangan pengembangan air minum
Permasalahan dan tantangan pengembangan air minum
 
Isu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahan
Isu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahanIsu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahan
Isu, permasalahan dan tantangan pengelolaan persampahan
 
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahanKebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
Kebijakan dan strategi pengelolaan persampahan
 
Monday's gerung
Monday's gerungMonday's gerung
Monday's gerung
 
Kebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahanKebijakan dan strategi persampahan
Kebijakan dan strategi persampahan
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
 
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air MinumBuku Panduan Pengembangan Air Minum
Buku Panduan Pengembangan Air Minum
 
Materi Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi RiauMateri Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi Riau
 

Semelhante a Perizinan di kabupaten siak dan pelalawan

Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanPola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanRaflis Ssi
 
Trend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauTrend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauRaflis Ssi
 
Kebijakan-Pelepasan-Kawasan-Hutan-Produksi-yang-Dapat-Dikonversi-untuk-Pemban...
Kebijakan-Pelepasan-Kawasan-Hutan-Produksi-yang-Dapat-Dikonversi-untuk-Pemban...Kebijakan-Pelepasan-Kawasan-Hutan-Produksi-yang-Dapat-Dikonversi-untuk-Pemban...
Kebijakan-Pelepasan-Kawasan-Hutan-Produksi-yang-Dapat-Dikonversi-untuk-Pemban...HeruAdiST
 
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau EditProblematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau EditRaflis Ssi
 
Kebijakan Indonesian Sustainable Palm Oil Pekebun 28082023.pptx
Kebijakan Indonesian Sustainable Palm Oil Pekebun 28082023.pptxKebijakan Indonesian Sustainable Palm Oil Pekebun 28082023.pptx
Kebijakan Indonesian Sustainable Palm Oil Pekebun 28082023.pptxFadiahChaeraniTaufik1
 
Perizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editPerizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editYayasan CAPPA
 
Data Dan Fakta Pp 26 2008
Data Dan Fakta Pp 26 2008Data Dan Fakta Pp 26 2008
Data Dan Fakta Pp 26 2008Raflis Ssi
 
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ar Tinambunan
 
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontalo
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontaloProfile kantor pertanahan kabupaten gorontalo
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontaloMartein Adigana
 
Analisis Rtrwp Riau 2007
Analisis Rtrwp Riau 2007Analisis Rtrwp Riau 2007
Analisis Rtrwp Riau 2007Raflis Ssi
 
Perkembangan tora yang berasal dari kawasan hutan
Perkembangan tora yang berasal dari kawasan hutanPerkembangan tora yang berasal dari kawasan hutan
Perkembangan tora yang berasal dari kawasan hutanAdi Pujakesuma
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editYayasan CAPPA
 
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022CIkumparan
 
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanKorupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanRaflis Ssi
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangRaflis Ssi
 

Semelhante a Perizinan di kabupaten siak dan pelalawan (16)

Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari PerkebunanPola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
Pola pemanfaatan ruang dan permasalahan yang timbul dari Perkebunan
 
Trend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riauTrend perubahan rencana tata ruang riau
Trend perubahan rencana tata ruang riau
 
Kebijakan-Pelepasan-Kawasan-Hutan-Produksi-yang-Dapat-Dikonversi-untuk-Pemban...
Kebijakan-Pelepasan-Kawasan-Hutan-Produksi-yang-Dapat-Dikonversi-untuk-Pemban...Kebijakan-Pelepasan-Kawasan-Hutan-Produksi-yang-Dapat-Dikonversi-untuk-Pemban...
Kebijakan-Pelepasan-Kawasan-Hutan-Produksi-yang-Dapat-Dikonversi-untuk-Pemban...
 
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau EditProblematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
Problematik Sektor Kehutanan Perkebunan Di Provinsi Riau Edit
 
Kebijakan Indonesian Sustainable Palm Oil Pekebun 28082023.pptx
Kebijakan Indonesian Sustainable Palm Oil Pekebun 28082023.pptxKebijakan Indonesian Sustainable Palm Oil Pekebun 28082023.pptx
Kebijakan Indonesian Sustainable Palm Oil Pekebun 28082023.pptx
 
Perizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 editPerizinan vs pp 26 2008 edit
Perizinan vs pp 26 2008 edit
 
Data Dan Fakta Pp 26 2008
Data Dan Fakta Pp 26 2008Data Dan Fakta Pp 26 2008
Data Dan Fakta Pp 26 2008
 
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08Ekspose Agropolitan Parapat April 08
Ekspose Agropolitan Parapat April 08
 
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontalo
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontaloProfile kantor pertanahan kabupaten gorontalo
Profile kantor pertanahan kabupaten gorontalo
 
Analisis Rtrwp Riau 2007
Analisis Rtrwp Riau 2007Analisis Rtrwp Riau 2007
Analisis Rtrwp Riau 2007
 
Perkembangan tora yang berasal dari kawasan hutan
Perkembangan tora yang berasal dari kawasan hutanPerkembangan tora yang berasal dari kawasan hutan
Perkembangan tora yang berasal dari kawasan hutan
 
UKL UPL Eksplorasi Lotus.pptx
UKL UPL Eksplorasi Lotus.pptxUKL UPL Eksplorasi Lotus.pptx
UKL UPL Eksplorasi Lotus.pptx
 
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau editProblematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
Problematik sektor kehutanan perkebunan di provinsi riau edit
 
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
Salinan SK Pencabutan Izin Konsesi Kawasan Hutan 5 Jan 2022
 
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutanKorupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
Korupsi dan kepastian hukum kawasan hutan
 
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruangKawasan hutan dan rencana tata ruang
Kawasan hutan dan rencana tata ruang
 

Último

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Último (13)

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

Perizinan di kabupaten siak dan pelalawan

  • 1. Oleh: Raflis PROSES PENERBITAN IZIN KONSESI STUDI KASUS KABUPATEN SIAK DAN PELALAWAN PROVINSI RIAU Disampaikan Pada: PARTISIPASI PUBLIK DAN TRANSPARANSI DALAM PEMBERIAN IZIN KONSESI: STUDI KASUS DI SIAK DAN PELALAWAN PEKANBARU, 22 JANUARI 2015
  • 2. Tujuan: • Mengetahui proses pemberian izin Perkebunan dan HTI sesuai dengan Ketentuan yang berlaku • Mengetahui kesesuaian Perizinan terhadap fungsi kawasan hutan dan rencana tata ruang
  • 4. Sumber Data: • Konsesi HTI • Konsesi Perkebunan • Fungsi Kawasan Hutan • SK 173/ 1986 • SK 7651/2011 • SK 878/2014 • Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau (Perda No 10 tahun 1994) • Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak (Perda No 1 tahun 2002 • Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pelalawan (Perda No 6 tahun 2001)
  • 6. FUNGSI KAWASAN HUTAN (SIAK DAN PELALAWAN) 1986 2011 2014
  • 7. RENCANA TATA RUANG PROVINSI PERDA NO 10 1994 No Pola Ruang Keterangan 1 APK Kehutanan Izin HTI 2 APK Perkebunan Izin Perkebunan 3 Kawasan Lindung, APK Pertambangan, APK Pertanian, APK Transmigrasi, APK yang diprioritaskan, AP Lainnya
  • 8. No Pola Ruang Keterangan 1 Arahan Perkebunan Rakyat Perkebunan 2 Kawasan Hutan Produksi HTI 3 Kawasan Perkebunan Perkebunan 4 Kawasan Pariwisata, Resapan Air, Hutan Lindung Wisata, Hutan Lindung Gambut, Kawasan Suaka Margasatwa, Taman Hutan Raya Sultan Syarif Qasim, Arahan Pertanian Lahan Basah, Kawasan Hutan Produksi Terbatas Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pelalawan (Perda No 6 tahun 2001)
  • 9. No Pola Ruang Keterangan 1 Perkebunan Eksisting dan Perkebunan yang sudah ada izin lokasi Perkebunan 2 Pengembangan Tanaman Tahunan/ Perkebunan Perkebunan 3 HTI yang sudah ada izin lokasi HTI 4 Pengembangan HTI/Hutan Produksi HTI 5 Hutan Produksi Tetap HTI 6 Pemukiman, Pengembangan Kawasan Pemukiman, Kawasan Industri, Jalur Hijau Industri, Industri Pengolahan Kelapa Sawit, Pengembangan Lahan Perikanan, Pengembangan Pariwisata, Pelabuhan Khusus, Hutan Produksi Terbatas, Tanaman Pangan Lahan Kering, Persawahan, Pengembangan Tanaman Pangan dan Lahan Basah, Kawasan Lindung Gambut/Konservasi, Lindung Bakau, Kawasan Lindung Setempat, Lahan Kritis, Suaka Margasatwa Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak (Perda No 01 Tahun 2002)
  • 11. PROSES PERIZINAN HTI Rekomendasi Pemohon Pertimbangan Tehnis Analisis Fungsi Kawasan Mentri Kehutanan Amdal IUPHHK-HTI Peraturan Perundangan Kawasan Hutan Rencana Tata Ruang Kawasan Bergambut Nasional Pulau Provinsi Kabupaten
  • 12. PROSES PERIZINAN PERKEBUNAN Pemohon Kesesuaian Terhadap RTRWP Kesesuaian Terhadap RTRWK Izin Lokasi Amdal Gubernur /Bupati Kesesuaian terhadap Kawasan Hutan IUP HGU Syarat: Peraturan Perundangan Kawasan Hutan Rencana Tata Ruang Kawasan Bergambut Nasional Pulau Provinsi Kabupaten
  • 13. No Perizinan Siak Pelalawan 1 Perkebunan 2 HTI 3 Overlap (HTI + Perkebunan) Total Perkebunan HTI Overlay Perkebunan HTI Overlap HTI + Perkebunan PERIZINAN Perkebunan + HTI
  • 14. Fungsi Kawasan Kabupaten Grand TotalPelalawan Siak Hutan Konservasi 36.790 65.686 102.476 Hutan Produksi 357.444 360.143 717.587 Hutan Produksi Konversi 514.258 334.148 867.422 Hutan Produksi Terbatas 337.949 88.499 426.632 Grand Total 1.293.396 854.803 2.248.274 Fungsi Kawasan Hutan SK 173 1986 No Fungsi Kawasan Keterangan 4 Hutan Produksi Tetap HTI 5 Hutan Produksi Konversi Perkebunan
  • 15. KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI RIAU (KABUPATEN SIAK) Perda No 10 tahun 1994 • Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 222.969 ha • Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 174.039 ha • Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 88.171 ha (28,34%) dari luas konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 76640 ha (30,57%) dari luas konsesi 222,969 16,744 71,427 38,146 174,039 38,494 3,986 653 0 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 Peruntukan HTI Peruntukan Perkebunan Peruntukan Lain Izin HTI Izin Perkebunan Izin Overlap (HTI+Perkebunan)
  • 16. KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI RIAU (KABUPATEN PELALAWAN) Perda No 10 tahun 1994 • Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 303.057 ha • Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 263.135 ha • Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 113753 ha (27,29%) dari luas konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 65667 ha (19,97%) dari luas konsesi 303,057 34,851 78,902 32,615 263,135 33,052 48,087 11,145 3,522 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 Peruntukan HTI Peruntukan Perkebunan Peruntukan Lain Izin HTI Izin Perkebunan
  • 17. KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SIAK Perda No 01 Tahun 2002 187,484 3,917 119,738 10,345 195,526 44,808 1,557 1,925 1155 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 Peruntukan HTI Peruntukan Perkebunan Peruntukan Lain Izin HTI Izin Perkebunan • Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 187.484 ha • Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 195.526 ha • Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 123655 ha (39,74%) dari luas konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 55153 ha (22,00%) dari luas konsesi
  • 18. KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PELALAWAN Perda No 6 tahun 2001 378,121 142,019 207,964 57,419 389,747 138,935 20,682 28,991 18,702 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 Peruntukan HTI Peruntukan Perkebunan Peruntukan Lain Izin HTI Izin Perkebunan Izin Overlap (HTI+Perkebunan) • Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 378.121 ha • Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 389.747 ha • Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 349983 ha (48,07%) dari luas konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 196354 ha (33,50%) dari luas konsesi
  • 19. KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP FUNGSI KAWASAN HUTAN (KABUPATEN SIAK) SK 173 1986 245,435 15,835 49,825 20,586 221,104 8,884 1,390 2,834 408 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 Peruntukan HTI Peruntukan Perkebunan Peruntukan Lain Izin HTI Izin Perkebunan Izin Overlap (HTI+Perkebunan) • Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 245.435 ha • Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 221.104 ha • Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 65660 ha (21,11%) dari luas konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 29470 ha (11,76%) dari luas konsesi
  • 20. KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP FUNGSI KAWASAN HUTAN (KABUPATEN PELALAWAN) SK 173 1986 200,214 63,092 153,503 6,756 283,836 38,211 4,285 41,704 16,765 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 Peruntukan HTI Peruntukan Perkebunan Peruntukan Lain Izin HTI Izin Perkebunan Izin Overlap (HTI+Perkebunan) • Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 200.214 ha • Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 283.836 ha • Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 216595 ha (51,97%) dari luas konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 44967 ha (13,68%) dari luas konsesi
  • 21. KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP KAWASAN BERGAMBUT (KABUPATEN SIAK) 89,595 40,752 58,194 122,599 155,413 19 37,939 14,958 42,349 562 792 0 3,284 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 Non Gambut 0,5-1 m 1 - 2m 2 - 4m > 4m Izin HTI Izin Perkebunan Izin Overlap (HTI + Perkebunan) • Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 200.214 ha • Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 283.836 ha • Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 216595 ha (51,97%) dari luas konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 44967 ha (13,68%) dari luas konsesi
  • 22. KESESUAIAN PERIZINAN TERHADAP KAWASAN BERGAMBUT (KABUPATEN PELALAWAN) 136,710 4,565 28,835 21,841 224,859 217,067 6,746 30,094 62,586 12,309 22,835 1,775 21,797 766 15,580 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 Non Gambut 0,5 - 1m 1 - 2m 2 - 4m > 4m Izin HTI Izin Perkebunan Izin Overlap (HTI+Perkebunan) • Izin HTI yang sesuai dengan ketentuan seluas 191.951 ha • Izin Perkebunan yang sesuai dengan ketentuan 316493 ha • Izin HTI yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 224859 ha (53,95%) dari luas konsesi, izin perkebunan yang tidak sesuai dengan ketentuan seluas 12309 ha (3,74%) dari luas konsesi
  • 23. PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN VS PEMUTIHAN PELANGGARAN IZIN SK 173/1986 – SK 7651/2011 – SK 763/2014 – SK 789/2014 – SK 878/2014
  • 24. PEMUTIHAN PELANGGARAN IZIN HTI PADA SK 7651/ 2011 DAN SK 878/2014 No SK 7651 2011 Siak Pelalawan 1 HK-HP 3.700 512 2 HPK-HP 10.689 54.404 3 HPT-HP 19.475 49.300 Jumlah 33.824 104.216 No SK 878 2014 Siak Pelalawan 1 APL-HP 3.540 956 2 HPK-HP 1.245 50.725 3 HPT-HP 51.608 104.631 4 HK-HP 3.768 1.018 Jumlah 60.161 157.330
  • 25. PEMUTIHAN PELANGGARAN IZIN PERKEBUNAN PADA SK 7651/ 2011 DAN SK 878/2014 SK 7651/2011 No SK 7651 2011 Siak Pelalawan 1 HK-APL 97 0 2 HK-HPK 64 280 3 HP-HPK 2.183 1.073 4 HP-APL 16.070 4.869 5 HPT-APL 4.841 17.339 6 HPT-HPK 1.765 9.689 Jumlah 25.020 33.250 No SK 878 2014 Siak Pelalawan 1 HK-APL 0 46 3 HP-HPK 1 6 4 HP-APL 778 1.432 5 HPT-APL 2.982 230 6 HPT-HPK 0 254 Jumlah 249.249 308.501
  • 26. RTRWP RTRWK Fungsi Kawasan Hutan Gambut 28.34 39.74 21.11 51.97 30.57 22 11.76 13.68 Kabupaten Siak HTI(%) Perkebunan(%) RTRWP RTRWK Fungsi Kawasan Hutan Gambut 27.29 48.07 51.97 53.95 19.97 33.5 13.68 3.74 Pelalawan HTI(%) Perkebunan(%) Ketidaksesuaian Perizinan Terhadap Regulasi
  • 27. KESIMPULAN 1. Pemberian izin konsesi di kabupaten siak tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2. Terjadi pemutihan Pelanggaran dalam perubahan fungsi dan peruntukan kawasan Hutan di kabupaten Siak 1. Perkebunan seluas 25.020 pada SK 7651 2011 dan 249.249 pada SK 878 2014 2. HTI seluas 33.824 pada SK 7651 2011 dan 60.161pada SK 878 2014 3. Terjadi pemutihan Pelanggaran dalam perubahan fungsi dan peruntukan kawasan Hutan di kabupaten Pelalawan 1. Perkebunan seluas 33.250 pada SK 7651 2011 dan 308.501 pada SK 878 2014 2. HTI seluas 104.216 pada SK 7651 2011 dan 157.330 pada SK 878 2014
  • 28. REKOMENDASI  Terhadap Pemerintah  Menetapkan dokumen rencana tata ruang kabupaten, provinsi dan nasional sebagai informasi publik yang tersedia setiap saat dengan mempublikasikannya pada website masing masing dengan lampiran peta  Menetapkan dokumen kawasan hutan yang terdiri dari penunjukan, penatabatasan dan penetapan sebagai dokumen publik yang tersedia setiap saat dengan mempublikasikannya pada website masing masing dengan lampiran peta.  Menetapkan seluruh dokumen perizinan sebagai informasi publik yang tersedia setiap saat dengan mempublikasikannya pada website masing masing dengan lampiran peta  Melakukan Audit Perizinan terhadap izin yang melanggar ketentuan perundangan  Mempublikasikan setiap permohonan perizinan baru di website masing masing dan membuka ruang konsultasi terhadap masyarakat.  Mempublikasikan peta kawasan yang dapat diberikan izin sehingga masyarakat dapat melakukan permohonan pemberian izin secara kompetitif.  Terhadap Masyarakat  Melakukan monitoring terhadap setiap kebijakan pemberian izin dan perubahan fungsi kawasan hutan yang diduga melanggar ketentuan.  Melakukan gugatan terhadap izin yang melanggar ketentuan perundangan
  • 29. Fungsi Kawasan Hutan 1986 Arahan Perizinan berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan 1986Izin HTI Overlay Izin Perkebunan Kesesuaian Izin HTI dan Perkebunan terhadap Fungsi Kawasan Hutan 1986 Sesuai Tidak Sesuai Fungsi Kawasan Hutan 2011 Arahan Perizinan berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan 1986 Overlay Pemutihan Pelanggaran Izin dalam Fungsi Kawasan Hutan 2011 Fungsi Kawasan Hutan 2014 Arahan Perizinan berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan 2014Tidak Sesuai Pemutihan 2011 Overlay Pemutihan Pelanggaran Izin dalam Fungsi Kawasan Hutan 2011 Kesesuaian Izin HTI dan Perkebunan terhadap Fungsi kawasan hutan
  • 30. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau 1994 Arahan Perizinan berdasarkan RTRWP 1994Izin HTI Overlay Izin Perkebunan Kesesuaian Izin HTI dan Perkebunan terhadap RTRWP 1994 Sesuai Tidak Sesuai Kesesuaian Izin HTI terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Riau 1994
  • 31. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak dan Pelalawan Arahan Perizinan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak dan PelalawanIzin HTI Overlay Izin Perkebunan Kesesuaian Izin HTI dan Perkebunan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak dan Pelalawan Sesuai Tidak Sesuai Kesesuaian Izin HTI dan Perkebunan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Siak dan Pelalawan
  • 32. Kedalaman Gambut Provinsi Riau Arahan Perizinan berdasarkan Kedalaman Gambut Izin HTI Overlay Izin Perkebunan Kesesuaian Izin HTI dan Perkebunan terhadap Kedalaman Gambut Sesuai Tidak Sesuai Kesesuaian Izin HTI dan Perkebunan terhadap Kawasan bergambut