Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Perilaku individu dalam organisasi - By Husaeri
1.
2. “Prilaku Individu dapat diartikan sebagai
suatu sikap atau tindakan, serta segala
sesuatu yang dilakukan manusia baik yang
dilakukan dalam pekerjaan maupun diluar
pekerjaan seperti berbicara, bertukar
pendapat, berjalan dan sebagainya”.
Setiap individu mempunyai karakteristik yang
berbeda, sehingga setiap manusia
mempunyai keunikan-keunikan tersendiri.
Oleh sebab itu antara individu yang satu
dengan yang lain pasti mempunyai
perbedaan-perbadaan.
3. 1. Manusia berbeda perilaku karena
kemampuannya tidak sama
2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
3. Orang berfikir tentang masadepan dan
membuat pilihan tentang bagaimana bertindak
Kebutuhan manusia dapat dipenuhi lewat
perilaku masing-masing.
4. Seseorang memahami lingkungannya dalam
hubungan dengan pengalaman masalalu dengan
kebutuhannya
5. Seseorang mempunyai reaksi-reaksi senang dan
tidak senang
4. Menurut Gibson (1996) menyatakan “perilaku
individu adalah segala sesuatu yang
dilakukan seseorang seperti:
berbicara, berjalan, berfikir atau tindakan dari
suatu sikap”.
Sedangkan menurut Kurt Levin: “perilaku
(Behavior = B) individu pada dasarnya
merupakan fungsi dari interaksi antara
person/individu (P) yang bersangkutan
dengan lingkungan (Enviromamet = E)”.
5. Etika (Etimologi) -> bahasa Yunani ->
“Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau
adat kebiasaan (custom).
Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan
baik dan perbuatan buruk manusia sejauh
yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
6. Etika berkaitan erat dengan “Moral” -> bahasa
Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya
“Mores”, yang berarti adat kebiasaan/cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang
baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal
tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari
terdapat perbedaan, yaitu :
- Moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan
yang dilakukan
- Etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai
yang berlaku.
7. Etika kerja merupakan rumusan penerapan nilai-
nilai etika yang berlaku dilingkungannya, dengan
tujuan untuk mengatur tatakrama aktivitas para
karyawannya agar mencapai tingkat efisiensi dan
produktivitas yang maksimal. Etika perusahaan
menyangkut hubungan perusahaan dan
karyawannya sebagai satu kesatuan dalam
lingkungannya etika kerja menyangkut hubungan
kerja antara perusahaan dan karyawannnya, dan
etika perorangan mengatur hubungan antar
karyawan.
8. Menurut AB Susanto (Dalam Ernawan, 2007)
terdapat tiga factor utama yang
memungkinkan terciptanya iklim etika dalam
perusahaan, yaitu :
1.Terciptanya budaya perusahaan secara baik.
2.Terbangunnya suatu kondisi organisasi
berdasarkan saling percaya.
3.Terbentuknya manajemen hubungan antar
pegawai.
9. Terdapat beberapa hal yang bisa mendorong
pekerja berperilaku etis dalam
pekerjaannya, yaitu:
1.Komunikasi yang baik, karena tanpa
memperhatikan dimana kita berada saat ini
dalam hirarki manajamen, kita tidak dapat
membuat komunikasi yang efektif.
2. Ketentuan/standar.
3. Keteladanan.
10. 1. Ketidakmampuan
2. Target tidak tercapai
3. Tekanan dari atasan
4. Tekanan dari keluarga
5. Tekanan dari orang yang
dia anggap berpengaruh
6. Faktor lingkungan kerja
yang tidak kondusif
7. Faktor watak pribadi
8. Dan lain-lain
11. 1. Kecocokan pekerjaan, sehingga disenangi
2. Atasan selalu memuji
3. Atasan selalu memotivasi
4. Reward dari perusahaan
5. Lingkungan kerja kondusif
6. Salaries and Wage sesuai
7. Perhatian perusahaan
8. Dan lain-lain
12. Perilaku individu , akan menentukan maju-
mundurnya sebuah organisasi/perusahaan.
Hal ini menjadi tugas manajer untuk
menciptakan lingkungan yang kondusif dan
harmonis,tumbuh saling menghargai antara
atasan dgn bawahan,pekerja dgn
pekerja, semua individu punya rasa tanggung
jawab serta mampu menanamkan etika atau
moralitas dalam organisasi/perusahaan.