SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 23
h.hoyin@yahoo.co.id
Hoyin_lubay
Jl. Sultan Mansyur 386 RT.05 RW.02
Bukit Lama Palembang
0811789909
Widyaiswara Ahli Madya BPSDMD Prov Sumsel
Rizmu
Pasal 308 UU No. 23/2014 [dan perubahannya],
menegaskan : “Menteri menetapkan pedoman
penyusunan APBD setiap tahun setelah berkoordinasi
dengan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang perencanaan pembangunan
nasional dan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang keuangan”
Pasal 89 ayat (1) PP No. 12/2019, menegaskan :
“Kepala Daerah menyusun rancangan KUA
dan rancangan PPAS, berdasarkan RKPD
dengan mengacu pada pedoman penyusunan
APBD”KUA
PPAS
RKPD PEDOMAN
APBD
Perencanaan dan penganggaran APBD Tahun Anggaran 2020
yang telah dilakukan prosesnya sebelum Peraturan Menteri ini
mulai belaku, tetap menggunakan struktur perencanaan dan
penganggaran APBD sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2019
KUA
PPAS
APBD
P - APBD
Lima prioritas pembangunan nasional Tahun 2020, meliputi:
 Pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan
 Infrastruktur dan pemerataan wilayah
 Nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja
 Ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan hidup
 Stabilitas Pertahanan dan Keamanan
KABUPATEN/KOTAPROVINSI
No.
Prioritas
Pembangunan Nasional
Anggaran Belanja Dalam RAPBD
Jumlah
[Rp]
BL BTL
Uraian [Rp] Uraian [Rp]
[1] [2] [3] [4] [5=3+4]
1.
 Pembangunan manusia
dan pengentasan
kemiskinan
2.
 Infrastruktur dan
pemerataan wilayah
3.
 Nilai tambah sektor riil,
industrialisasi dan
kesempatan kerja
4.
 Ketahanan pangan, air,
energi dan lingkungan
hidup
5.
 Stabilitas Pertahanan dan
Keamanan
Tabel 1. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
dengan Prioritas Pembangunan Nasional
Tabel 2. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Prioritas Pembangunan Provinsi
No. Prioritas Provinsi
Anggaran Belanja Dalam RAPBD
Jumlah
[Rp]Belanja Langsung
[Rp]
Belanja Tidak
Langsung
[Rp]
[1] [2] [3] [4] [5=3+4]
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Perumahan Rakyat
4. ................
5. ................
6. Dst.
Tabel 3. Alokasi Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi
Dan Pemerintah Kabupaten/Kota Berdasarkan Prioritas Daerah Tahun 2019
No.
Prioritas Provinsi
Dan
Kabupaten/Kota
Anggaran Belanja Dalam RAPBD
Jumlah
[Rp]Belanja Langsung
[Rp]
Belanja Tidak
Langsung
[Rp]
[1] [2] [3] [4] [5=3+4]
1. PENDIDIKAN
2. KESEHATAN
3. PERTANIAN
4.
PERUMAHAN
RAKYAT
5. TENAGA KERJA
6. ................
7. Dst.
APBD
 Sesuai dengan kebutuhan
penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan
kemampuan pendapatan
daerah
 Tidak bertentangan dengan
kepentingan umum dan peraturan
perundang-undangan yang lebih
tinggi
 Berpedoman pada
RKPD, KUA dan PPAS
 Tepat waktu, sesuai dengan
tahapan dan jadwal yang telah
ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan
 Parisipatif, dengan
melibatkan masyarakat
 Tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif,
bertanggungjawab dengan
memperhatikan rasa keadilan,
kepatutan dan manfaat untuk
masyarakat
1
2
3
4
5
6
PENDAPATAN DAERAH
1. Pendapatan Asli Daerah
a. Pajak Daerah
b. Retribusi Daerah
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan
d. Lain-lain PAD yang Sah
2. Pendapatan Transfer
a. Transfer Pemerintah Pusat
1) Dana Perimbangan
a) Dana Transfer Umum
(1) DBH
(2) DAU
b) Dana Transfer Khusus
(1) DAK Fisik
(2) DAK Non Fisik
2) Dana Insentif Daerah
3) Dana Otonomi Khusus
4) Dana Keistimewaan
5) Dana Desa
b. Transfer Antar Daerah
1) Pendapatan Bagi Hasil
2) Bantuan Keuangan
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
a. Hibah
b. Dana Darurat
c. Lain-lain Pendapatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
PENDAPATAN DAERAH
1. Pendapatan Asli Daerah
a. Pajak Daerah
b. Retribusi Daerah
c Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan
d. Lain-lain PAD yang Sah
2. Dana Perimbangan
a. Dana Bagi Hasil
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
a. Hibah
b. Dana Darurat
c. Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi kepada
Kabupaten/Kota
d. Dana Penyesuan dan Otsus
e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Daerah Lainnya
PENDAPATAN
DAERAH  Perda Pajak/Retribusi berpedoman
pada UU No. 28/2009 dan
PP No. 97/2012 ttg Retribusi Lalu
Lintas dan Perpanjangan Izin
Mempekerjakan Orang Asing
 Penetapan target pajak/retribusi
daerah didasarkan potensi dan
perkiraan pertumbuhan
ekonomi di Daerah
 Larangan bagi Pemda yang melakukan
pungutan yang meyebabkan ekonomi
biaya tinggi, menghambat lalu-lintas
barang/jasa dan ekspor/impor [program
strategis nasional]
 Mengoptimalkan pemanfataan
BMD dalam bentuk sewa,
BGS/BSG, Kerjasama Pemanfaatan
[KSP] dan Kerjasama Penyediaan
Infrastruktur [KSPI]
 DAU, DAK, DBH-SDA, DID dan Dana
Desa yang diangggarkan sesuai yang
ditetapkan dalam Perpres ttg
Rincian APBN TA 2020 atau informasi
resmi yang dipublikasikan dalam
portal Kemenkeu
 Pendapatan Hibah Dana BOS untuk
Satuan Pendidikan Negeri di
Kabupaten/Kota dianggarkan pada
SKPKD
1
2
3
4
5
6
BELANJA DAERAH
1. Belanja Tidak Langsung
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Bunga
c. Belanja Subsidi
d. Belanja Hibah
e. Belanja Sosial
f. Belanja Bagi Hasil
g Belanja Bantuan Keuangan
h. Belanja Tidak Terduga
2. Belanja Langsung
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang dan Jasa
c. Belanja Modal
BELANJA DAERAH
1. Belanja Operasi
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang dan Jasa
c. Belanja Bunga
d. Belanja Subsidi
e. Belanja Hibah
f.
Belanja Bantuan
Sosial
2. Belanja Modal
a. Belanja Tanah
b. Belanja Peralatan dan Mesin
c. Belanja Bangunan dan Gedung
d. Belanja Jalan
e. Belanja Aset Tetap Lainnya
3. Belanja Tidak Terduga
4. Belanja Transfer
a. Belanja Bagi Hasil
b. Belanja Bantuan Keuangan
BELANJA
DAERAH
 Harus mendukung prioritas
pembangunan nasional, karena itu
APBD harus lebih fokus terhadap
kegiatan produktif, memiliki manfaat
peningkatan kualitas SDM, pelayanan
publik, dan pertumbuhan ekonomi
daerah
 Diprioritaskan untuk mendanai
urusan pemerintahan wajib terkait
pelayanan dasar yang ditetapkan
dengan SPM
 Penganggaran belanja hibah dan bansos
mempedomani Perkada yang mengatur tata cara
penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan serta
monitoring dan evaluasi hibah dan bantuan sosial
 Penganggaran tambahan penghasilan
kepada pegawai ASN memperhatikan
kemampuan keuangan daerah dan
memperoleh persetujuan DPRD
 Pemerintah kabupaten/kota menganggarkan
belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi
daerah kepada pemerintah desa paling
sedikit 10% (sepuluh persen) dari rencana
pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah
kabupaten/kota pada TA 2020
 Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan
secara rasional dengan mempertimbangkan
realisasi TA 2019 dan kemungkinan adanya
kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat
diprediksi sebelumnya, di luar kendali dan
pengaruh pemerintah daerah, serta amanat
peraturan perundang-undangan
2
1
4
3
6
5
BELANJA
BARANG DAN
JASA
Penganggaran uang untuk penanganan dampak sosial kemasyarakatan, hanya
diperkenankan dalam rangka pemberian uang kepada masyarakat yang terkena dampak
sosial kemasyarakatan akibat penggunaan tanah milik Pemerintah Daerah untuk
pelaksanaan pembangunan proyek strategis nasional dan non proyek strategis nasional
[diatur dengan Perpres No. 62/2018 tentang Penanganan Dampak Sosial
Kemasyarakatan Dalam Rangka Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Nasional dan
Permendagri No. 117/2018 tentang Pendanaan Penanganan Dampak Sosial
Kemasyarakatan Dalam Rangka Penyediaan Tanah Untuk Pembangunan Nasional yang
Bersumber dari APBD]
 Penganggaran belanja perjalanan dinas harus memperhatikan aspek pertanggungjawaban sesuai dengan biaya
riil atau lumpsum, khususnya untuk hal-hal sebagai berikut:
 Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai dengan biaya riil, dan hanya diberikan untuk KDH dan Wakil
KDH, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan pejabat yang diberikan kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas
setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
 Biaya transportasi dibayarkan sesuai dengan biaya riil
 Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil
Jika tidak menggunakan fasilitas hotel/tempat penginapan lainnya, diberikan biaya penginapan sebesar 30%
(tiga puluh persen) dari tarif hotel di kota tempat tujuan sesuai dengan tingkatan pelaksana perjalanan dinas
dan dibayarkan secara lumpsum
 Uang harian dan uang representasi dibayarkan secara lumpsum
Standar satuan uang harian perjalanan dinas, besarannya harus rasional sesuai dengan pengeluaran untuk
kebutuhan transportasi lokal, uang makan dan uang saku di daerah tujuan.
• Standar satuan biaya untuk perjalanan dinas dianggarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan memperhatikan aspek transparansi, akuntabilitas, efisiensi,
efektivitas, kepatutan dan kewajaran serta rasionalitas
• Penyediaan alokasi anggaran untuk perjalanan dinas tersebut termasuk yang mengikutsertakan Non ASN
• Ketentuan perjalanan dinas ditetapkan dengan peraturan Kepala Daerah
PEMBIAYAAN
1. Penerimaan Pembiayaan
a. SiLPA
b. Pencairan Dana Cadangan
c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
d. Penerimaan Pinjaman Daerah
e. Penerimaan Kembali Pemberian
Pinjaman Daerah
f. Penerimaan Piutang Daerah
2. Pengeluaran Pembiayaan
a. Pembentukan Dana Cadangan
b. Penanaman Modal
(Investasi) Pemerintah
Daerah
c. Pembayaran Pokok Utang
d. Pemberian Pinjaman Daerah
PEMBIAYAAN
1. Penerimaan Pembiayaan
a. SiLPA
b. Pencairan Dana Cadangan
c. Hasil Penjualan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan
d. Penerimaan Pinjaman Daerah
e. Penerimaan Kembali Pemberian
Pinjaman Daerah
f. Penerimaan Pembiayaan lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Pengeluaran Pembiayaan
a. Pembayaran Cicilan
Pokok Utang yang
Jatuh Tempo
b. Penyertaan Modal Daerah
c. Pembentukan Dana Cadangan
d. Pemberian Pinjaman Daerah
e. Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
PEMBIAYAAN
DAERAH
 Pemerintah Daerah dapat
melakukan pinjaman daerah
berdasarkan PP No. 56/ 2018
tentang Pinjaman Daerah
 Penetapan anggaran penerimaan
pembiayaan yang bersumber dari
pencairan dana cadangan, waktu
pencairan dan besarannya sesuai
Perda tentang pembentukandana
cadangan
 Pemda dapat menyediakan alokasi anggaran
guna pelaksanaan kebijakan pemerintah
untuk menyalurkan KUR sesuai Permenko
Bidang Ekonomi No 11/ 2017 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
 Pemda harus menyusun analisis investasi
sebelum melakukan investasi
mempedomani Permendagri No. 52/2012
tentang Pedoman Pengelolaan Investasi
Pemerintah Daerah
 Dalam rangka pemberdayaan masyarakat,
Pemerintah Daerah dapat menganggarkan
investasi jangka panjang non permanen
dalam bentuk dana bergulir
 Pemda dapat membentuk dana cadangan yang
diprioritaskan untuk mendanai kebutuhan
pembangunan prasarana dan sarana daerah yang
tidak dapat dibebankan dalam 1 (satu) tahun
anggaran, serta dapat digunakan untuk mendanai
kebutuhan lainnya sesuai peraturan perundang-
undangan
2
1
4
3
6
5
 Kepala daerah menyusun KUA dan PPAS
berdasarkan RKPD dan diajukan kepada
DPRD untuk dibahas bersama
[Pasal 310 ayat (1) UU No. 23/2014]
RPJMD
 Sinkronisasi kebijakan Pusat
dan Daerah
 Prinsip penyusunan APBD
 Kebijakan penyusunan APBD
 Teknis Penyusunan APBD
 Hal-hal Khusus Lainnya
 Kepala daerah menyusun rancangan
KUA/PPAS berdasarkan RKPD dan pedoman
penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri
Dalam Negeri setiap tahun
[Pasal 83 ayat (1) Permendagri No. 13/2006]
DPRD PEMDA
TAPDBANGGAR
 Kepala Daerah menyampaikan rancangan KUA dan rancangan PPAS
kepada DPRD paling lambat minggu kedua bulan Juli untuk dibahas dan
disepakati bersama antara Kepala Daerah dan DPRD
 Kesepakatan terhadap rancangan KUA dan rancangan PPAS
ditandatangani oleh Kepala Daerah dan pimpinan DPRD paling lambat
minggu kedua bulan Agustus
SKPD - A
RKA-SKPD
SKPD - B
RKA-SKPD
SKPD - C
RKA-SKPD
PPKD
DIBAHAS
TAPD
RAPERDA APBD
KDH DPRD
 Kesesuaian dengn KUA &
PPAS
 Prakiraan maju
 Dokumen perencanaan
lainnya
 Capaian kinerja &
indikator kinerja
 Kelompok sasaran
kegiatan
 Standar Satuan Harga,
ASB & SPM
 Sinkronisasi program dan
kegiatan antar SKPD
SOSIALISASIDISETUJUI
REVIU OLEH APIP
No. Uraian Waktu Lama
1. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh Ketua TAPD kepada Kepala Daerah Paling lambat Minggu I Juli
2. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPASoleh Kepala Daerah kepada DPRD Paling lambat Minggu II Juli
3. Kesepakatan antara Kepala Daerah dan DPRD atas Rancangan KUA dan Rancangan PPAS Paling lambat Minggu II Agst.
4. Penerbitan SE KDH perihal Pedoman Penyusunan RKA SKPD dan RKA-PPKD
Paling lambat Minggu III
Agustus5. Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan RKA-PPKD serta penyusunan Raperda tentang
APBD
6. Penyampaian Raperda tentang APBD oleh Kepala Daerah kepada DPRD Paling lambat Minggu II Sept.
(menerapkan 5 hr kerja/minggu)
atau Minggu IV Sept.
(menerapkan 6 hari kerja/
minggu)
60 hr kerja sejak
disampaikan
Raperda APBD
oleh KDH
kepada DPRD
7. Persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah Paling lambat 1 bulan sebelum
dimulainya TA berkenaan
8. Menyampaikan Raperda 3 hari kerja setelah persetujuan bersama tentang APBD dan
Raperkada tentang Penjabaran APBD kepada Mendagri/Gubernur untuk dievaluasi
3 hari kerja setelah persetujuan
bersama
9. Hasil evaluasi Raperda tentang APBD dan Raperkada tentang Penjabaran APBD Paling lama 15 hri kerja setelah
Raperda dan Raperkada diterima
Mendagri/Gubernur
10. Penyempurnaan Raperda tentang APBD sesuai hasil evaluasi yang ditetapkan dengan
keputusan pimpinan DPRD tentang penyempurnaan Raperda tentang APBD
Paling lambat 7 hr kerja (sejak
diterima keputusan hasil
evaluasi)
11. Penyampaian keputusan pimpinan DPRD tentang penyempurnaan Raperda tentang APBD
kepada Mendagri/Gubernur
3 hr kerja setelah keputusan
pimpinan DPRD ditetapkan
12. Penetapan Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil
evaluasi
paling lambat akhir
Desember /31 Desember
13. Penyampaian Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD kepada
Mendagri/Gubernur
Paling lambat 7 hr kerja setelah
Perda dan Perkada ditetapkan
 Pemda secara konsisten dan berkesinambungan
harus mengalokasikan anggaran fungsi pendidikan
sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari
belanja daerah [UU No. 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan dan PP No. 48/2008 tentang
Pendanaan Pendidikan
 Pemda secara konsisten dan berkesinambungan
harus mengalokasikan anggaran kesehatan
minimal 10% (sepuluh persen) dari total belanja
APBD diluar gaji, UU No. 36/ 2009tentang
Kesehatan
 Bagi daerah yang telah menetapkan lebih dari
10% agar tidak menurunkan jumlah alokasinya
dan bagi daerah yang belum agar dilaksanakan
secara bertahap
 DAU Tambahan merupakan dana
dukungan untuk pemerintah
kabupaten/kota dalam memenuhi
kewajiban penganggaran bagi
kelurahan
 Pemda dalam pengadaan barang/jasa
mengutamakan penggunaan produksi
dalam negeri guna memberikan
kontribusi dalam peningkatan
penggunaan produk dalam negeri
mempedomani Perpres No. 16/ 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
 Pendapatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) milik Pemerintah Daerah yang
belum menerapkan BLUD mempedomani
Perpres No. 32/2014 tentang dan SE Mendagri
No. 900/2280/SJ, tanggal 5 Mei 2014

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana TidungHeru Suprapto
 
Pertanggungjawaban Dana Alokasi Desa (DAD)
Pertanggungjawaban Dana Alokasi Desa (DAD)Pertanggungjawaban Dana Alokasi Desa (DAD)
Pertanggungjawaban Dana Alokasi Desa (DAD)Yudhi Aldriand
 
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Dodik Mer
 
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...Mamang Lamsijan
 
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 201401112015
 
Orientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGOrientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGhoyin rizmu
 
Final peraturan pemerintah no.22.2015
Final peraturan pemerintah no.22.2015Final peraturan pemerintah no.22.2015
Final peraturan pemerintah no.22.2015keuangandesa
 
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015Galih Putro
 
Perencanaan BSPS Tahun 2013
Perencanaan BSPS Tahun 2013Perencanaan BSPS Tahun 2013
Perencanaan BSPS Tahun 2013ananto harimawan
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaArdi Susanto
 
Penganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanPenganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanhoyin rizmu
 
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana DesaAhmad Abdul Haq
 

Mais procurados (20)

DANA DESA DAN PERIMBANGAN
DANA DESA DAN PERIMBANGANDANA DESA DAN PERIMBANGAN
DANA DESA DAN PERIMBANGAN
 
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung
1 Sosialisasi Alokasi Dana Desa Tana Tidung
 
Pengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desaPengelolaan keuangan desa
Pengelolaan keuangan desa
 
Pertanggungjawaban Dana Alokasi Desa (DAD)
Pertanggungjawaban Dana Alokasi Desa (DAD)Pertanggungjawaban Dana Alokasi Desa (DAD)
Pertanggungjawaban Dana Alokasi Desa (DAD)
 
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
Paparan bimtek pengelolaan dana desa 2015
 
materi BPKP
materi BPKPmateri BPKP
materi BPKP
 
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
 
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
 
Orientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGOrientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANG
 
RPD dan LPD & Pelaporan
RPD dan LPD & PelaporanRPD dan LPD & Pelaporan
RPD dan LPD & Pelaporan
 
Final peraturan pemerintah no.22.2015
Final peraturan pemerintah no.22.2015Final peraturan pemerintah no.22.2015
Final peraturan pemerintah no.22.2015
 
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015
Bahan tayang penjelasan rakornas dana desa 25 mei 2015
 
Laporan apbd fix
Laporan apbd fixLaporan apbd fix
Laporan apbd fix
 
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESAMATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
MATERI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
 
Perencanaan BSPS Tahun 2013
Perencanaan BSPS Tahun 2013Perencanaan BSPS Tahun 2013
Perencanaan BSPS Tahun 2013
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Penganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanPenganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahan
 
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
 
Kua2012
Kua2012Kua2012
Kua2012
 
Kebijakan BSPS
Kebijakan BSPSKebijakan BSPS
Kebijakan BSPS
 

Semelhante a Permen 33 tahun 2019 ttg pedoman apbd 2020

Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaranhoyin rizmu
 
Orientasi muara enim
Orientasi muara enimOrientasi muara enim
Orientasi muara enimhoyin rizmu
 
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdf
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdfKelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdf
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdfMauliaEvita
 
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...aryoirhamna1
 
Orientasi dprd kota palembang
Orientasi dprd kota palembangOrientasi dprd kota palembang
Orientasi dprd kota palembanghoyin rizmu
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemdaWebinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemdatemanna #LABEDDU
 
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxPaparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxalpin14
 
Penyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxPenyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxJoseRizal53
 
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2Hebron Dayax
 
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2Nandang Sukmara
 
Akuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdAkuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdgreeneyes85
 
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vpttDjpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vpttObie Donk Ach
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESAIMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESAdzikry muhammad
 
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final editPrin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final editMohammad Subhan
 
2 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 20182 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 2018pandirambo900
 

Semelhante a Permen 33 tahun 2019 ttg pedoman apbd 2020 (20)

Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaran
 
Orientasi muara enim
Orientasi muara enimOrientasi muara enim
Orientasi muara enim
 
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdf
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdfKelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdf
Kelompok 6 Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja Daerah (1)_compressed.pdf
 
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...
 
PAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdf
PAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdfPAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdf
PAPARAN DITJEND BINA PEMDES.pdf
 
Orientasi dprd kota palembang
Orientasi dprd kota palembangOrientasi dprd kota palembang
Orientasi dprd kota palembang
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemdaWebinar sabtu 150820   perencanaan anggaran pemda
Webinar sabtu 150820 perencanaan anggaran pemda
 
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxPaparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
 
Penyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxPenyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptx
 
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
Lampiran permendagri nomor 37 tahun 2014 264 2
 
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
Lampiran permendagri-no.-37-tahun-2012 137-2
 
Akuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdAkuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkd
 
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vpttDjpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
 
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahStrategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan Daerah
 
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESAIMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
 
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final editPrin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
 
(4) Struktur APBD.ppt
(4) Struktur APBD.ppt(4) Struktur APBD.ppt
(4) Struktur APBD.ppt
 
2 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 20182 kebijakan umum apbd 2018
2 kebijakan umum apbd 2018
 
Bab 4 APBN dan APBD
Bab 4 APBN dan APBDBab 4 APBN dan APBD
Bab 4 APBN dan APBD
 

Mais de hoyin rizmu

Kepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxKepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxhoyin rizmu
 
Orientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptxOrientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptxhoyin rizmu
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxhoyin rizmu
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp okihoyin rizmu
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplikhoyin rizmu
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digitalhoyin rizmu
 
Enterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasiEnterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasihoyin rizmu
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialhoyin rizmu
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanhoyin rizmu
 
Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedhoyin rizmu
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanhoyin rizmu
 
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamMerancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamhoyin rizmu
 
Penganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iiPenganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iihoyin rizmu
 
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswaraPemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswarahoyin rizmu
 
Whole of government
Whole of governmentWhole of government
Whole of governmenthoyin rizmu
 
Kepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdKepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdhoyin rizmu
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumahoyin rizmu
 
Inovasi p basseng
Inovasi p bassengInovasi p basseng
Inovasi p bassenghoyin rizmu
 
Rancangan perkonsultasian m. hoyin rizmukoip
Rancangan perkonsultasian  m. hoyin rizmukoipRancangan perkonsultasian  m. hoyin rizmukoip
Rancangan perkonsultasian m. hoyin rizmukoiphoyin rizmu
 

Mais de hoyin rizmu (20)

Kepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxKepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptx
 
Orientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptxOrientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptx
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptx
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digital
 
Komitmen Mutu
Komitmen MutuKomitmen Mutu
Komitmen Mutu
 
Enterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasiEnterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasi
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis converted
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolan
 
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamMerancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
 
Penganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iiPenganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan ii
 
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswaraPemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
 
Whole of government
Whole of governmentWhole of government
Whole of government
 
Kepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdKepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpd
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
 
Inovasi p basseng
Inovasi p bassengInovasi p basseng
Inovasi p basseng
 
Rancangan perkonsultasian m. hoyin rizmukoip
Rancangan perkonsultasian  m. hoyin rizmukoipRancangan perkonsultasian  m. hoyin rizmukoip
Rancangan perkonsultasian m. hoyin rizmukoip
 

Último

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 

Último (20)

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Permen 33 tahun 2019 ttg pedoman apbd 2020

  • 1.
  • 2.
  • 3. h.hoyin@yahoo.co.id Hoyin_lubay Jl. Sultan Mansyur 386 RT.05 RW.02 Bukit Lama Palembang 0811789909 Widyaiswara Ahli Madya BPSDMD Prov Sumsel Rizmu
  • 4. Pasal 308 UU No. 23/2014 [dan perubahannya], menegaskan : “Menteri menetapkan pedoman penyusunan APBD setiap tahun setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan nasional dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang keuangan” Pasal 89 ayat (1) PP No. 12/2019, menegaskan : “Kepala Daerah menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS, berdasarkan RKPD dengan mengacu pada pedoman penyusunan APBD”KUA PPAS RKPD PEDOMAN APBD
  • 5. Perencanaan dan penganggaran APBD Tahun Anggaran 2020 yang telah dilakukan prosesnya sebelum Peraturan Menteri ini mulai belaku, tetap menggunakan struktur perencanaan dan penganggaran APBD sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2019
  • 7. Lima prioritas pembangunan nasional Tahun 2020, meliputi:  Pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan  Infrastruktur dan pemerataan wilayah  Nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja  Ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan hidup  Stabilitas Pertahanan dan Keamanan KABUPATEN/KOTAPROVINSI
  • 8. No. Prioritas Pembangunan Nasional Anggaran Belanja Dalam RAPBD Jumlah [Rp] BL BTL Uraian [Rp] Uraian [Rp] [1] [2] [3] [4] [5=3+4] 1.  Pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan 2.  Infrastruktur dan pemerataan wilayah 3.  Nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja 4.  Ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan hidup 5.  Stabilitas Pertahanan dan Keamanan Tabel 1. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dengan Prioritas Pembangunan Nasional
  • 9. Tabel 2. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Prioritas Pembangunan Provinsi No. Prioritas Provinsi Anggaran Belanja Dalam RAPBD Jumlah [Rp]Belanja Langsung [Rp] Belanja Tidak Langsung [Rp] [1] [2] [3] [4] [5=3+4] 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Perumahan Rakyat 4. ................ 5. ................ 6. Dst.
  • 10. Tabel 3. Alokasi Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintah Kabupaten/Kota Berdasarkan Prioritas Daerah Tahun 2019 No. Prioritas Provinsi Dan Kabupaten/Kota Anggaran Belanja Dalam RAPBD Jumlah [Rp]Belanja Langsung [Rp] Belanja Tidak Langsung [Rp] [1] [2] [3] [4] [5=3+4] 1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. PERTANIAN 4. PERUMAHAN RAKYAT 5. TENAGA KERJA 6. ................ 7. Dst.
  • 11. APBD  Sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan kemampuan pendapatan daerah  Tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi  Berpedoman pada RKPD, KUA dan PPAS  Tepat waktu, sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan  Parisipatif, dengan melibatkan masyarakat  Tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat 1 2 3 4 5 6
  • 12. PENDAPATAN DAERAH 1. Pendapatan Asli Daerah a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan d. Lain-lain PAD yang Sah 2. Pendapatan Transfer a. Transfer Pemerintah Pusat 1) Dana Perimbangan a) Dana Transfer Umum (1) DBH (2) DAU b) Dana Transfer Khusus (1) DAK Fisik (2) DAK Non Fisik 2) Dana Insentif Daerah 3) Dana Otonomi Khusus 4) Dana Keistimewaan 5) Dana Desa b. Transfer Antar Daerah 1) Pendapatan Bagi Hasil 2) Bantuan Keuangan 3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah a. Hibah b. Dana Darurat c. Lain-lain Pendapatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan PENDAPATAN DAERAH 1. Pendapatan Asli Daerah a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan d. Lain-lain PAD yang Sah 2. Dana Perimbangan a. Dana Bagi Hasil b. Dana Alokasi Umum c. Dana Alokasi Khusus 3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah a. Hibah b. Dana Darurat c. Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi kepada Kabupaten/Kota d. Dana Penyesuan dan Otsus e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Daerah Lainnya
  • 13. PENDAPATAN DAERAH  Perda Pajak/Retribusi berpedoman pada UU No. 28/2009 dan PP No. 97/2012 ttg Retribusi Lalu Lintas dan Perpanjangan Izin Mempekerjakan Orang Asing  Penetapan target pajak/retribusi daerah didasarkan potensi dan perkiraan pertumbuhan ekonomi di Daerah  Larangan bagi Pemda yang melakukan pungutan yang meyebabkan ekonomi biaya tinggi, menghambat lalu-lintas barang/jasa dan ekspor/impor [program strategis nasional]  Mengoptimalkan pemanfataan BMD dalam bentuk sewa, BGS/BSG, Kerjasama Pemanfaatan [KSP] dan Kerjasama Penyediaan Infrastruktur [KSPI]  DAU, DAK, DBH-SDA, DID dan Dana Desa yang diangggarkan sesuai yang ditetapkan dalam Perpres ttg Rincian APBN TA 2020 atau informasi resmi yang dipublikasikan dalam portal Kemenkeu  Pendapatan Hibah Dana BOS untuk Satuan Pendidikan Negeri di Kabupaten/Kota dianggarkan pada SKPKD 1 2 3 4 5 6
  • 14. BELANJA DAERAH 1. Belanja Tidak Langsung a. Belanja Pegawai b. Belanja Bunga c. Belanja Subsidi d. Belanja Hibah e. Belanja Sosial f. Belanja Bagi Hasil g Belanja Bantuan Keuangan h. Belanja Tidak Terduga 2. Belanja Langsung a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Modal BELANJA DAERAH 1. Belanja Operasi a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Bunga d. Belanja Subsidi e. Belanja Hibah f. Belanja Bantuan Sosial 2. Belanja Modal a. Belanja Tanah b. Belanja Peralatan dan Mesin c. Belanja Bangunan dan Gedung d. Belanja Jalan e. Belanja Aset Tetap Lainnya 3. Belanja Tidak Terduga 4. Belanja Transfer a. Belanja Bagi Hasil b. Belanja Bantuan Keuangan
  • 15. BELANJA DAERAH  Harus mendukung prioritas pembangunan nasional, karena itu APBD harus lebih fokus terhadap kegiatan produktif, memiliki manfaat peningkatan kualitas SDM, pelayanan publik, dan pertumbuhan ekonomi daerah  Diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan SPM  Penganggaran belanja hibah dan bansos mempedomani Perkada yang mengatur tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi hibah dan bantuan sosial  Penganggaran tambahan penghasilan kepada pegawai ASN memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD  Pemerintah kabupaten/kota menganggarkan belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada pemerintah desa paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari rencana pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota pada TA 2020  Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi TA 2019 dan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah, serta amanat peraturan perundang-undangan 2 1 4 3 6 5
  • 16. BELANJA BARANG DAN JASA Penganggaran uang untuk penanganan dampak sosial kemasyarakatan, hanya diperkenankan dalam rangka pemberian uang kepada masyarakat yang terkena dampak sosial kemasyarakatan akibat penggunaan tanah milik Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan pembangunan proyek strategis nasional dan non proyek strategis nasional [diatur dengan Perpres No. 62/2018 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Dalam Rangka Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Nasional dan Permendagri No. 117/2018 tentang Pendanaan Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Dalam Rangka Penyediaan Tanah Untuk Pembangunan Nasional yang Bersumber dari APBD]  Penganggaran belanja perjalanan dinas harus memperhatikan aspek pertanggungjawaban sesuai dengan biaya riil atau lumpsum, khususnya untuk hal-hal sebagai berikut:  Sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai dengan biaya riil, dan hanya diberikan untuk KDH dan Wakil KDH, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan pejabat yang diberikan kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas setingkat Pejabat Pimpinan Tinggi Madya  Biaya transportasi dibayarkan sesuai dengan biaya riil  Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan biaya riil Jika tidak menggunakan fasilitas hotel/tempat penginapan lainnya, diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel di kota tempat tujuan sesuai dengan tingkatan pelaksana perjalanan dinas dan dibayarkan secara lumpsum  Uang harian dan uang representasi dibayarkan secara lumpsum Standar satuan uang harian perjalanan dinas, besarannya harus rasional sesuai dengan pengeluaran untuk kebutuhan transportasi lokal, uang makan dan uang saku di daerah tujuan. • Standar satuan biaya untuk perjalanan dinas dianggarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan memperhatikan aspek transparansi, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas, kepatutan dan kewajaran serta rasionalitas • Penyediaan alokasi anggaran untuk perjalanan dinas tersebut termasuk yang mengikutsertakan Non ASN • Ketentuan perjalanan dinas ditetapkan dengan peraturan Kepala Daerah
  • 17. PEMBIAYAAN 1. Penerimaan Pembiayaan a. SiLPA b. Pencairan Dana Cadangan c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan d. Penerimaan Pinjaman Daerah e. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah f. Penerimaan Piutang Daerah 2. Pengeluaran Pembiayaan a. Pembentukan Dana Cadangan b. Penanaman Modal (Investasi) Pemerintah Daerah c. Pembayaran Pokok Utang d. Pemberian Pinjaman Daerah PEMBIAYAAN 1. Penerimaan Pembiayaan a. SiLPA b. Pencairan Dana Cadangan c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan d. Penerimaan Pinjaman Daerah e. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah f. Penerimaan Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 2. Pengeluaran Pembiayaan a. Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo b. Penyertaan Modal Daerah c. Pembentukan Dana Cadangan d. Pemberian Pinjaman Daerah e. Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 18. PEMBIAYAAN DAERAH  Pemerintah Daerah dapat melakukan pinjaman daerah berdasarkan PP No. 56/ 2018 tentang Pinjaman Daerah  Penetapan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai Perda tentang pembentukandana cadangan  Pemda dapat menyediakan alokasi anggaran guna pelaksanaan kebijakan pemerintah untuk menyalurkan KUR sesuai Permenko Bidang Ekonomi No 11/ 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.  Pemda harus menyusun analisis investasi sebelum melakukan investasi mempedomani Permendagri No. 52/2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah  Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Daerah dapat menganggarkan investasi jangka panjang non permanen dalam bentuk dana bergulir  Pemda dapat membentuk dana cadangan yang diprioritaskan untuk mendanai kebutuhan pembangunan prasarana dan sarana daerah yang tidak dapat dibebankan dalam 1 (satu) tahun anggaran, serta dapat digunakan untuk mendanai kebutuhan lainnya sesuai peraturan perundang- undangan 2 1 4 3 6 5
  • 19.  Kepala daerah menyusun KUA dan PPAS berdasarkan RKPD dan diajukan kepada DPRD untuk dibahas bersama [Pasal 310 ayat (1) UU No. 23/2014] RPJMD  Sinkronisasi kebijakan Pusat dan Daerah  Prinsip penyusunan APBD  Kebijakan penyusunan APBD  Teknis Penyusunan APBD  Hal-hal Khusus Lainnya  Kepala daerah menyusun rancangan KUA/PPAS berdasarkan RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun [Pasal 83 ayat (1) Permendagri No. 13/2006]
  • 20. DPRD PEMDA TAPDBANGGAR  Kepala Daerah menyampaikan rancangan KUA dan rancangan PPAS kepada DPRD paling lambat minggu kedua bulan Juli untuk dibahas dan disepakati bersama antara Kepala Daerah dan DPRD  Kesepakatan terhadap rancangan KUA dan rancangan PPAS ditandatangani oleh Kepala Daerah dan pimpinan DPRD paling lambat minggu kedua bulan Agustus
  • 21. SKPD - A RKA-SKPD SKPD - B RKA-SKPD SKPD - C RKA-SKPD PPKD DIBAHAS TAPD RAPERDA APBD KDH DPRD  Kesesuaian dengn KUA & PPAS  Prakiraan maju  Dokumen perencanaan lainnya  Capaian kinerja & indikator kinerja  Kelompok sasaran kegiatan  Standar Satuan Harga, ASB & SPM  Sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD SOSIALISASIDISETUJUI REVIU OLEH APIP
  • 22. No. Uraian Waktu Lama 1. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh Ketua TAPD kepada Kepala Daerah Paling lambat Minggu I Juli 2. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPASoleh Kepala Daerah kepada DPRD Paling lambat Minggu II Juli 3. Kesepakatan antara Kepala Daerah dan DPRD atas Rancangan KUA dan Rancangan PPAS Paling lambat Minggu II Agst. 4. Penerbitan SE KDH perihal Pedoman Penyusunan RKA SKPD dan RKA-PPKD Paling lambat Minggu III Agustus5. Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan RKA-PPKD serta penyusunan Raperda tentang APBD 6. Penyampaian Raperda tentang APBD oleh Kepala Daerah kepada DPRD Paling lambat Minggu II Sept. (menerapkan 5 hr kerja/minggu) atau Minggu IV Sept. (menerapkan 6 hari kerja/ minggu) 60 hr kerja sejak disampaikan Raperda APBD oleh KDH kepada DPRD 7. Persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah Paling lambat 1 bulan sebelum dimulainya TA berkenaan 8. Menyampaikan Raperda 3 hari kerja setelah persetujuan bersama tentang APBD dan Raperkada tentang Penjabaran APBD kepada Mendagri/Gubernur untuk dievaluasi 3 hari kerja setelah persetujuan bersama 9. Hasil evaluasi Raperda tentang APBD dan Raperkada tentang Penjabaran APBD Paling lama 15 hri kerja setelah Raperda dan Raperkada diterima Mendagri/Gubernur 10. Penyempurnaan Raperda tentang APBD sesuai hasil evaluasi yang ditetapkan dengan keputusan pimpinan DPRD tentang penyempurnaan Raperda tentang APBD Paling lambat 7 hr kerja (sejak diterima keputusan hasil evaluasi) 11. Penyampaian keputusan pimpinan DPRD tentang penyempurnaan Raperda tentang APBD kepada Mendagri/Gubernur 3 hr kerja setelah keputusan pimpinan DPRD ditetapkan 12. Penetapan Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi paling lambat akhir Desember /31 Desember 13. Penyampaian Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD kepada Mendagri/Gubernur Paling lambat 7 hr kerja setelah Perda dan Perkada ditetapkan
  • 23.  Pemda secara konsisten dan berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran fungsi pendidikan sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari belanja daerah [UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan dan PP No. 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan  Pemda secara konsisten dan berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10% (sepuluh persen) dari total belanja APBD diluar gaji, UU No. 36/ 2009tentang Kesehatan  Bagi daerah yang telah menetapkan lebih dari 10% agar tidak menurunkan jumlah alokasinya dan bagi daerah yang belum agar dilaksanakan secara bertahap  DAU Tambahan merupakan dana dukungan untuk pemerintah kabupaten/kota dalam memenuhi kewajiban penganggaran bagi kelurahan  Pemda dalam pengadaan barang/jasa mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri guna memberikan kontribusi dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri mempedomani Perpres No. 16/ 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah  Pendapatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) milik Pemerintah Daerah yang belum menerapkan BLUD mempedomani Perpres No. 32/2014 tentang dan SE Mendagri No. 900/2280/SJ, tanggal 5 Mei 2014