SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 96
Widyaiswara Ahli Madya BPSDMD Prov Sumse
Apakah anda YAKIN perusahaan anda bisa bertahan di Era
Digital ?
APA PENTINGNYA
Organisasi Digital & bagaimana
strategi eksekusinya
“Di dunia sekarang bukan
yang besar mengalahkan
yang kecil, bukan yang kuat
kalahkan yang lemah.
Tetapi yang cepat akan
kalahkan yang lambat
kuncinya berarti kita harus
cepat sesuaikan “
JOKOWI Presiden RI
“Bisnis yg tidak segera adaptasi
dengan era digital akan tersingkir”
-Jackma Founder of Ali Baba-
Richestman in china
Kesadaran CEO terpenting
untuk survival
Kesadaran dan kecepatan ceo dalam tanggap perubahan ,
baik dalam hal inovasi untuk transformasi perusahaan dan
terutama dalam hal antisipasi “disruptive innovation” yang
dilakukan oleh pesaing , menentukan kemampuan bertahan dan
berkembangnya suatu perusahaan
Disruptive innovation
Inovasi disruptif adalah inovasi
yang membantu menciptakan
pasar baru, mengganggu atau
merusak pasar yang sudah ada,
dan pada akhirnya
menggantikan model bisnis yang
selama ini berjalan/
menggantikan teknologi
terdahulu tersebut.
Contoh sederhana disruptiveinnovation
sebelum era online
• Telegrafi, pasar terganggu oleh inovasi Telepon
• Floppy Disk, pasar terganggu oleh inovasi CD dan
USB
• Logam & Kayu, pasar terganggu oleh inovasi
Plastik
• Kamera Film, pasar terganggu oleh inovasi Kamera
Digital
• Kuda & Kereta Api, pasar terganggu oleh inovasi
Mobil
Before After
Before After
Before After
Before
After
Befor After
Erainternet mulai mengusik semua
sektor
Era internet kini mulai mengusik usaha petahana
yang sejak dulu menguasai bisnis dari segala sektor.
Sektor yang pertama kali diusik oleh digital adalah musik,
kemudian film, media, dan kini mulai masuki sektor
pertanian, perikanan, kelautan, pertambangan,
transportasi, logistik, hingga keuangan.
https://dailysocial.id/post/siap-siap-diusik-era-digital
Disruptive innovation saat ini tidak hanya
mengganti teknologi yangada, namun sudah
dapat merusak model bisnis yangselama ini
berjalan, meskipun model bisnis tersebuttidak
adahubunganya dengan teknologi digital
sekalipun (bisnistraditional).
Contoh kasusmodel bisnis
traditional yang dirusak oleh
trend di era online &“disruptive
innovation” oleh kehadiran
internet
Contoh kasustransportasi : kehadiran Go-jek
terhadap Ojek & Taxi
• Gojek melahirkan disruptiveinnovation yang merusak tatanan
industry transportsi dan mengancam eksistensi ojek & taxi
traditional
• Mengakuisisi pasar dengan sangat massive dan sang cepat
dalam mengalahkan semua pelaku bisnis transportasi petahana
• Menyebabkan beberapa operator taxi gulung tikar
Contoh kasus media : Kompas Gramedia
• Menutup majalah-majalah Kawanku,
Sinyal, Chip, Motor, Fortune, Harian
Bola, dan Jeep karena mulai kesulitan
mendapatkan pendapatan dari media
fisik, lalu beralih ke media online
(website dan mobile)
• Gramedia berhasil melakukan
transformasi digital sebelum
terlambat untuk beradaptasi
dengan trend pembaca yang mulai
beralih ke media online
Befor
e
After
• Disc Tarra yang pernah tercatat memiliki,
100 gerai tersebar di seluruh Indonesia,
sekarang sudah gulung tikar
• Kegagalan ini akibat dari keterlambatan
transformsi digital untuk beradaptasi
dengan perubahan trend pelanggan
yang beralih dari cd fisik ke media online
Contoh kasus industri music :
Disk Tarra
Contoh kasus retail : Toko baju & toko
barang lainya
• Pasar toko offline / fisik mulai tergerus
sejak hadirnya model bisnis toko online
yang lebih efektif dan efisien
• Kemampuan masyarakat adaptasi dengan
meningkatkan kemampuan usaha
melalui internet tersebut , sehingga semua
orang seperti anak kuliah dan ibu Rumah
tangga bisa membuat toko online,
terlebih lahirnya aplikasi pendukung di
internet seperti social media, marketplace
tokopedia bukalapak dll.
Teknologi sajatidak cukup
• Perusahaan yang memiliki core
competency digital pun masih bisa
gagal karena terlambatnya
transformasi inovasi digital, contohnya
seperti kegagalan Nokia
Model bisnisAndroid adalah “Disruptive innovation”
yangmengubah tatanan industry telekomunikasi global
Nokia adalah contoh mutlak
kegagalan pemimpin
perusahaan besar yang tidak
responsive terhadap
perubahan yang sangat amat
cepat akan inovasi teknologi.
“ANDROID itu
sebagai semut kecil
merah yang mudah
digencet dan mati”
- Stephen Elop, CEO of Nokia -
Perkembangan Dunia Digital
32.7
24.7
91.1
61.7
36.4
37.0
132132.7
95.5
34.5
0
88.1
100 72.7
50
250
200
150
POPULASI INTERNET USER SMARTPHONE DESKTOP/PC
Landskap Digital Indonesia 2015 - 2020
2015 2016 2017 2018
300
255.5 259.1262 265.7
Sumber : Wearesocial
“Dua dekade terakhir, pemerintah kerap menghadapi masalah social-teknis akibat arus
pertumbuhan teknologi informasi yang kreatif dan inovatif.” –Parlemen Eropa, 2014
Revolusi Industri
2.0 3.0 4.01.0
Tahun 1800an
Penemuan mesin air
dan uap membantu
pekerja
Awal abad 20 Listrik
menjadi energy utama
dalam manufaktur dan
transportasi
Abad 21
Internet of Things,Artificial Intelligence,
Open Data, E-Government, Smart
Government
Akhir abad 20
Pengembangan
perangkat lunakdan
komputer dan internet
Tipping Points by 2025
10% of people wearing clothes connected to internet 91,2%
The first robotic pharmacist in the US 86,5%
10% of reading glasses connected to internet 85,5%
The first government to replace its census with big data 82,9%
90% of population using smart phone 80,7%
90% of population with regular access to internet 78,8%
Tax collected for the first time by government via a
blockchain
73,1%
Driverless cars equaling 10 of all cars on US roads 78,2%
30 of corporate audits performed by AI 75,4%
Pelayanan Serba Cepat
Aksesibilitas Pelayanan
Biaya Mendapatkan
Pelayanan
Transparansi Informasi
Publik
“Transformasi Pemerintahan Digital
bertujuan untuk digital welfare atau
kesejahteran digital”
-OECD
“Fokus kesejahteraan digital
adalah sektor pendidikan, kesehatan
dan layanan jaminan dan
perlindungan social”
-OECD
Tuntutan Masyarakat
PEMERINTAH PERLU
INOVASI BERBASIS
DIGITAL
Inovasi adalah kegiatan mengadopsi dan melakukan asimilasidalam berbagai
bidang guna menghasilkan modifikasi produk baru, pengembangan proses produksi,
pembenahan system manajemen, layanan dan pasar. (Crosan dan Apaydin, 2010)
INOVASI
Stephen Robbins mendefinisikan, inovasi sebagai gagasan baru yang
diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau
proses dan jasa.
Konsep smart city dan konsep serupa lainnya seperti intelligent citi es, virtual
vities, knowledge-based cities, digital cities merupakan hasil karya dari pengaruh
pesatnya dunia digital di pemerintahan. (Aurigi, 2005)
DIGITAL
GOVERNMENT
Digitalisasi dalam administrasi publik mendorong pemerintah b erinovasi
dalam penyediaan layanan khususnya smart city yan g praktis, mudah
diakses serta bersifat online sehingga pemeri ntah dapat berinteraksi
dengan masyarakat. (Odendaal, 2003)
Jansson, 2006
Irreducible
Services
Manusia membuat dan
melakukan pelayanan
di waktu dan tempat
yang sama
Hybrid Services
Inovasi memanfaatkan alat
elektronik dalam meningkatkan
kemampuan dan kualitas
layanan
Automated
Services
Inovasi layanan
elektronik yang telah
terkodifikasi, digitalisasi
Name Here
Programmer
You can simply
impress your
audience andadd a
unique zing.
Spektrum Layanan Pemerintah melalui
Inovasi
E-Government
Open
Government
Smart
Government
Konsep Kepemerintahan Digital
“Penyederhanaan Praktek Pemerintahan dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi”
Online Service
Pemerintah menawarkan
pelayanan yang lebih sederhana
dan mudah kepada pihak yang
terkait, baik masyarakat
maupun pelaku bisnis
Government Operations
Kegiatan yg dilakukandalam
internal pemerintah, lebih khusus
lagi adalah kegiatan yg dilakukan
oleh pegawai pemerintah dan hal-
hal lain yg dapat disederhanakan
dengan penggunaan internet
Bentuk Inovasi Kepemerintahan Digital
Boyd Cohen
Efektivitas
Efisiensi
Transparansi
Kolaborasi
Komunikasi
Smart Government
“Merupakan bidang khusus dalam administrasi publik yang
menangani pelayanan publik dalam 6 dimensi konsep Smart City
dengan berpijak ada E-Government ”
–APIC, 2017
Prinsip dasar :
PUBLIC TRUST
Easy Of Doing Bussines
Daya Saing
Ekonomi Digital
Open Government
OECD mendefinisikan Open Government sebagai
“transparansi dari tindakan pemerintah, akses terhadap
layanan dan informasi dari pemerintah, serta ketanggapan
pemerintah terhadap ide-ide baru, permintaan, dan
kebutuhan.”
Tugas dan Fungsi PPID
(UU No 14/2008
tentang KIP), InovasiE-
Budgeting, Website
Pemerintah
Penyediaan
Informasi
Layanan Konsultasi
Mal Pelayanan Publik,
Inovasi Quick
Response
Konsultasi
Pelaksanaan
Musrenbang,
Inovasi aplikasi
LAPOR!
KeterlibatanAktif
Keterlibatan warga Negara
dalam penyedia layanan :
RuangGuru, kitabisa.com,
Gerakan 1000 Start Up
Digital, PPBT Business
Camp
Co-Production
Pendekatan Open Government (OECD, 2016)
Sekretariat Nasional dibentuk tahun 2015 : mendukung dan
mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan keterbukaan
pemerintah,
Sekretariat Nasional terdiri dari
• Kantor Staf Presiden,
• Kementrian PPN/Bappenas, dan
• Kementrian Luar Negeri
Open Government Indonesia (OGI) berhasil mendorong inovasi
keterbukaan pemerintah berbasis E-Gov, yaitu :
Open Parliament Indonesia
Inisiatif DPR-RI : mendorong transparansi,
partisipasi, akuntabilitas dan inovasi.
Inisiatif Open Parliament tak lepas dari peran
Indonesian Parliamentary Center (IPC)
Aplikasi “DPR Now” merupakan bentuk dari
keterbukaan lembaga legislative dalam
mengakselerasi Open Government
E – Government
“E-Government refers to th e use
by government agen cies of
information technolo gies that
have the ability to transform
relations with citi zens,
businesses, and othe r arms of
government”
-World Bank, 2004
e-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi terbaru oleh pemerintah untuk m
emberikan pelayanan intensif kepada masyarakat, pelaku bisnis dan lingkungan pemerintah dengan me
nggunakan aplikasi berbasis web melalui perubahan pada proses internaldan eksternal dalam rangka m
engurangi korupsi, meningkatkan transparansi, kemudahan yang semakin bertambah, peningkatan pen
dapatan, dan mengurangi ongkos dalam penyelenggaran pemerintahan.
“e-Government is the use of informat ion
technology, in particular the inter net, to
deliver public services in a mu ch more
convenient, customer-orient ed, cost-efective,
and altogether diffr ent and better way. It
affects an agen cy’s dealing with citizens,
businesse s, and other public agencies as
well as its internal business processes an d
employees” -Holmes, 2002
“a way for governments to use t he new
technologies to provide people with
more convenient ac cess to government
information and services, to improve the
qua lity of the services and to provid e
greater opportunities to partici pate in
our democratic institution s and
processes”
-Bovaird,
Tahapan E-Government
Web Presence
User Interface,
bersifat statis
Interaksi
Unduh data,
E-mail
Transaksi
Pelayanan
Pajak, Kartu
Identitas,
Paspor dll
Transformasi
Mall Pelayanan
Publik, PTSP
4 Aspek Relasi E-Government
Government
to Citizen
Government
to
Bussiness
Government to
Government
Government
to Employee
Keberlanjutan dan Pengembangan
Peran Pemerintah G2G
Antar Instansi
Pemerintah
G2C
Pemerintah ke Warga
G2B
Pemerintah ke Dunia
Usaha
Perdagangan Sistem pengadaan barang terpusat Layanan keluhan bagi masyarakat
secara online
Sistem pembayaran secara
terpusat
Pendidikan Sistem pelatihan berbasis komputer E-learning bagi sekolah- sekolah Pelatihan online utk
pengembangan UKM
Keuangan Basis data keuangan terpusat Pembayaran pajak secara online E-Procurement
Ketenagakerjaan Basis data PNS online Sistem informasi lowongan pekerjaan Sistem pembaruan visa
online
Transportasi Basis data angkutan umum
massal
Sistem informasi kondisi lalu lintas Basis data tarif
transportasi online
Kesehatan & Pelayanan
Sosial
Sistem asuransi kesehatan online bagi
PNS
Sistem jaminan kesehatan dan sosial Basis data demografi online
01
Untuk membuka potensi perubahan yang lebih transformatif dari penggunaan teknologi
dalam pemerintahan, serta untuk mengoptimalkan hubungan pemerintah dengan
masyarakat, pemerintah Indonesia harus melakukan upaya-upaya substantif di dalam
memperbesar skala cakupan penggunaan dari inisiatif-insiatif kuncinya (i.e LAPOR!, e-
Musrenbang, Portal Data APBN, dll)
KEBUTUHAN DIGITAL GOVERNMENT KE DEPANNYA
02
03
04
Penggunaan teknologi digital harus dibingkai dengan kebijakan yang menyeluruh
untuk membantu memastikan koherensi strategis di seluruh sektor pemerintah
Merancang kerangka kelembagaan yang efektif dengan tingkat akuntabilitas, kontrol
dan transparansi yang tinggi sebagai pelaksana implementasi pemerintahan berbasis
elektronik
Pemerintah Indonesia harus menyelaraskan insentif untuk kementerian/lembaga dan
pegawai negeri sipil sehingga dapat secara efektif ikut mendorong dan memfasilitasi
pergeseran budaya yang mendasar di seluruh pemerintah ke arah yang lebih terbuka,
inklusif dan proses yang
berorientasi kepada warga serta menuju pengembangan keterampilan tekonologi
informasi dan data
08
05
KEBUTUHAN DIGITAL GOVERNMENT KE DEPANNYA
06
07
Pengembangan Rencana Induk Nasional E-Government harus dilengkapi dengan
metodologi bisnis dan model manajemen proyek teknologi informasi dan komunikasi
yang dapat membantu perencanaan lembaga publik yang lebih baik
Pemerintah Indonesia harus mengembangkan pendekatan strategis untuk Penggunaan
saluran alternatif untuk keterlibatan publik dan pelayanan publik, seperti platform media
sosial dan perangkat ponsel
Pemerintah Indonesia harus memperlakukan data sebagai aset strategis dan menjadi
kunci utama dalam mengembangkan kerangka kerja, infrastruktur, dan kapasitas
kelembagaan untuk mendukung penggunaan data strategis pemerintah
dalampengambilan keputusan
Pemerintah Indonesia harus melakukan upaya untuk mengembangkan
ekosistem data
Strategi Pemerintah Menerapkan e-Government
Melaksanakan pengembangan secara sistematik
melalui tahapan yang realistic dan terukur yaitu
melalui tahapan persiapan, pematangan,
pemantapan, danpemanfaatan
Meningkatkan Peran Serta Dunia Usaha
dan Mengembangkan Industri
Telekomunikasi dan Teknologi Informasi
Menata Sistem dan Proses Kerja Pemerintah dan
Pemerintah Otonom Secara Holistik dengan Cara
Menyiapkan SDM yang Terbiasa denganTeknologi
Mengembangkan Kapasitas Sumber Daya
Manusia Baik ada Pemerintah Maupun
PemerintahDaerah Otonom Disertai dengan
Peningkatan e-Literacy Masyarakat
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Secara Optimal dengan Cara
Memberikan Informasi Secara Lengkap
Mengembangkan Sistem Pelayanan yang Andal,
Terpercaya, serta Terjangkau Masyarakat Luas
dengan Cara Pemerataan Jaringan Komunikasi
yang Merata di Seluruh Wilayah Indonesia
Aspek-aspek Implementasi e-Gov
Insert the title of your subtitleHere
- Penyediaan perangkatkeras
- Pemasangan jaringan (LAN
maupun internet)
- Pengembangan aplikasi
(software) sistem-sistem
informasi
Teknis dan
Infrastruktur
- Perubahan tatalaksana
diperlukan untuk
memaksimalkan dukungan
TIK
- Diwujudkan dalam bentu
standard operating
procedures (SOP) atau
termuat dalam tupoksi SKPD
Perubahan Prosedur-
prosedur Birokrasi
Operator : pemahaman cara
mengoperasikan aplikasi dan
menjalankan prosedur terkait
Pejabat terkait : pemahaman
sistem baru dalam perspektif
pelayanan publik / koordinasi antar
instansi
SDM Teknis : melakukan
pemeliharaan dan perawatan rutin
Pemberdayaan
SDM
- Penjaminan tingkatpelayanan
(quality of service)
- Pengamanan sistem komputer
Operasional dan
Pemeliharaan Sistem
STUDI KASUS IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT
• Pemerintah Kota Surabaya telah merintis penerapan e-Government sejak tahun
2002
• Penerapan sistem pemerintahan elektronik merupakan 80% faktor perubahan
dalam pelaksanaan reforma si birokrasi
• Pemerintah Kota Surabaya kini juga memiliki layanan terpadu bernama “Surabaya
Single Window” (SSW)
• SSW adalah salah satu layanan pengurusan perizinan Pemerintah Kota Surabaya
yang terintegrasi secara online
• Layanan ini akan memudahkan warga kota maupun warga asing yang ingin
berinvestasi di Surabaya
STUDI KASUS IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT
Sumber : OECD Recommendation on Digital Government Strategies
Kondisi Saat ini : Kondisi yang diinginkan :
• Belum adanya Tata Kelola SPBE terpadu
• Pelaksanaan administrasi pemerintahan dan
pelayanan publik belum optimal (55% K/L/D memiliki
nilai LAKIP di bawah B atau <60)
Infrastruktur E-Gov belum menjangkau
seluruh wilayah Indonesia. (13% Pemda) tengah
dan timur belum terhubung ke pusat
• 57 kabupaten/kota (11%) yang belum 4G
• Keterbatasan jumlah pegawai ASN yang memiliki
kompetensi teknisTIK
• Tingkat maturity SPBE masih beragam antar
pemerintah pusat dan daerah
*BAB I Lampiran Perpres No 95 Tahun 2018 tentang SPBE
• Birokrasi yang berkinerja tinggi dengan
karakteristik integratif, dinamis, transparan, dan
inovatif.
• Membangun pelayanan publik yang terpadu, efektif,
responsif, adaptif, dan mudah diakses oleh masyarakat
• Integrasi infrastruktur, sistem aplikasi,
keamanan informasi, dan layanan TIK.
• ASN dan masyarakat memegang peranan
penting untuk mewujudkan SPBE yang
terpadu dan berkesinambungan
• Evaluasi SPBE
Menjamin kualitas pelaksanaan evaluasi SPBE
pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah.
Memberikan saran perbaikan untuk
peningkatan kualitas pelaksanaan SPBE;
Mengetahui capaian kemajuan pelaksanaan SPBE
pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah;
*Permenpan RB No 5 Tahun 2018 tentang Evaluasi SPBE
Maturity Level E-Government
*Permenpan RB No 5 Tahun 2018 tentang Evaluasi SPBE
Tata Kelola SPBE
Optimum Terintegrasi
dan Terukur
Terstandarisasi
Terkelola
Rintisan
Maturity Level E-Government
*Permenpan RB No 5 Tahun 2018 tentang Evaluasi SPBE
Optimalisasi
Kolaborasi
Transaksi
Interaksi
Informasi
Kapabalitas fungsi SPBE
Kekuatan ekonomi, budaya daerah yang
dikombinasikan dengan ranah digital
akan menjadi potensi besar yang dapat memajukan
Indonesia” -Triawan Munaf
EKONOMI DIGITAL 2020
DEFINISI :
PELUANG DAN TANTANGAN EKONOMI DIGITAL DI
INDONESIA
( Bersasarkan Data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) serta We Are Social)
•Perilaku masyarakat Indonesia sangat berorientasi digital dan menunjukkan
tren yang meningkat, faktanya infrastruktur telekomunikasi di Indonesia
belum terbangun secaramerata
•70 juta pengguna internet Indonesia berpusat di pulau Jawa, Sumatera, dan
Bali. Sedangkan total semua pengguna internet di Nusa Tenggara, Maluku,
dan Papua hanya sebesar 5.9juta
•Pengguna internet Indonesia 52%, sebagian besar mengakses internet
secara mobile selama 4 jam per hari
•370 juta kartu SIM aktif di Indonesia > populasi Indonesia 270 juta
penduduk
•Dua perspektif pendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia:
industri dan konten
•Dari sisi industri : operator telekomunikasi berlomba-lomba membangun
infrastruktur secara masif, mulai dari jaringan 2G 3G, hingga 4G;
persaingan antar operator yg cenderung tidak sehat dan perang tarif;
menjamurnya smartphone murah
•Dari sisi konten : menggeliatnya penggunaan media sosial seperti
Facebook, Instagram, Twitter serta munculnya aplikasi chat seperti
WhatsApp, LINE, WeChat menjadi pendorong utama penetrasi data di
Indonesia
“Menurut Networked Readiness Index (NRI) dan GSMA MobileConnectivity Index, posisi
Indonesia masih kalah jauh bila dibandingkan negara – negara ASEAN seperti Malaysia
dan Thailand”
Pelaku Industri
Pemerintah : BEKRAF, Kemkominfo
Masyarakat
BEKRAF mendorong
pertumbuhan 16 sub
sektor, 3 diantaranya
bertumbuh pesat :
e-Commerce
On Demand
Service
Financial Technology
TREN EKONOMI DIGITAL
DI INDONESIA
E-Commerce atau disebut juga perdagangan elektronik
merupaka n aktivitas yang berkaitan dengan pembelian,
penjualan, pemasar an barang ataupun jasa dengan
memanfaatkan sistim elektronik seperti internet ataupun
jaringan komputer.
E-commerce juga melibatkan aktivitas yang berhubungan
dengan proses transaksi elektronik seperti transfer dana
elektronik, pertukaran data elektronik, sistim pengolahan data
inventori yang dilakukan dengan sistim komputer ataupun
jaringan komputer dan lain sebagainya.
e-Commerce
DEFINISI :
Contoh-contoh e-Commerce
Secara sederhana, on demand service adalah
sistem pelayanan yang didasarkan dari pemintaan
konsumen. Ketika ada konsumen yang
memerlukan atau memesan, maka penyedia
layanan akan langsung merespon. Konsep seperti
ini juga sama seperti ketika kita pesan makanan
cepat saji melalui delivery order.
On Demand Service
DEFINISI :
Contoh-contoh On Demand Service
Financial technology/FinTech merupakan sebuah
inovasi dalam bidang jasa keuangan yang
menggabungan antara jasa keuangan dengan
teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis
dari konvensional menjadi moderat, yang
awalnya dalam membayar harus bertatap-muka
dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat
melakukan transaksi jarak jauh dengan
melakukan pembayaran yang dapat dilakukan
dalam hitungan detik saja.
Financial Technology
DEFINISI:
Contoh-contoh Financial Technology
DIGITAL RASAMANUAL
Persyaratan Pengisian JPT Madya
 PNS / NON PNS
 Pendidikan
 Kepangkatan
 Diklatpim
 LHKPN
 eData DAGRI
 eData DIKBUD
 eData BKN
 eData LAN
 eData KPK
PESERTAMENYERAHKAN
DOKUMEN FISIK
DIGITAL RASAMANUAL
DIGITAL RASAMANUALPP Pelayanan Publik no.96/ 2012
DIGITAL RASAMANUAL
1. Pendekatan Digital Organization
 Transformasi Digital
 Kebijakan terkait Digitalisasi Pemerintah
2. Konsep Digital Organization
 Komponen Kunci Digital Organization
 Tantangan Utama Membangun Digital Organization
3. Praktek Digital Organization
 Hal yang Perlu Dilakukan Menuju Digital Organization
 Pembelajaran dalam Penerapan Digital Organization
MATERI POKOK
TRANSFORMASI DIGITAL
BATASAN
 Transformasi: perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan
sebagainya)  kbbi.kemdikbud.go.id
 Digital: pertaining to, noting, or making use of
computers and computerized technologies, including
the Internet  dictionary.com
MANUAL  DIGITAL
reka ulang proses bisnis (BPR)
 proses berubah?
 pelaku berubah?
KETERANGAN
Berkas Tidak Lengkap
Penyerahan Tanda Terima Pendaftaran
Berkas Tidak Memenuhi Persyaratan
BANK
CONTOH PROSES BISNIS
1 2 3
4
5
678910
11
TRANSFORMASI DIGITAL
BPR  DIGITALISASI
 Hardware
 Software
 Tatakelola
 SDM
KEBIJAKAN DIGITALISASI PEMERINTAH
1. INPRES 3 TAHUN 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional eGovernment
 Perumusan rencana dan imlementasi dikoordinir oleh
Menteri Kominfo
 Integrasi, pelayanan publik yang berkualitas, eProc,
eLearning, dll.
2. Perpres No.95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik
 Kementerian PANRB sebagai inisiator
 Integrasi, pelayanan publik yang berkualitas, arsitektur, proses
bisnis, dll.
 Pembagian kerja antar K/L
KEBIJAKAN DIGITALISASI PEMERINTAH
3. Perpres No.39 tahun 2019 tentang Satu Data
Indonesia
 kebijakan tata kelola data pemerintah
 Produsen Data adalah unit pada Instansi Pusat dan Instansi
Daerah yang menghasilkan Data berdasarkan kewenangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. UU ITE – PP turunannya
 Dokumen digital sah dimata hukum
 Mengatur transaksi dan penyelenggaraan elektronik 
HW, SW, Tatakelola, dampai SDM
KUNCI KEBERHASILAN DIGITAL ORGANIZATION
LEADERSHIP - KOMITMEN - KERJASAMA
TANTANGAN PEMBANGUNAN DIGITAL ORGANIZATION
1. Kultur, budaya, kebiasaan
2. Pimpinan
3. Sulitnya kolaborasi antar lembaga
4. Kesenjangan kompetensi
5. Rendahnya pemahaman terhadap
harapan publik
UPAYA MENUJU DIGITAL ORGANIZATION
1. Mempertimbangkan kebutuhan penerima layanan
(publik, internal)
2. Kesiapan aturan main
3. Kesiapan SDM (pelatihan)
4. Kesiapan infrastruktur internal
5. Kesiapan ekosistem (listrik, jaringan, instansi lain)
6. Menerapkan teknik-teknik manajemen perubahan
PENCURIAN KOPER DI
T3
PEMBUATAN
PASPOR
PEMBELAJARAN 1
digitalisasi organisasi bukan masalah
teknologi semata
~ cerdas milik semua ~
SISTEM
INFORMASI
SISTEM
INFORMASI
SISTEM
INFORMASI
K L P
SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI
SISTEM
INFORMAS I
SISTEM
INFORMAS I
SISTEM
INFORMAS I
K L P
PEMBELAJARAN 2
birokrasi tradisional
birokrasi modern
plus
TTD
PEMBELAJARAN 2
ILUSTRASI LAYANAN TERINTEGRASI
TERIMA KASIH
herr001@kominfo.go.id
0812 8595 224
PENINGKATAN
DAYA SAING
DAN
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
DAN BANGSA
4 Pilar Perubahan
81
ESCAPING FROM MIDDLE
INCOME ECONOMY TRAP
IMPROVING
COMPETITIVENESS INDEX
FULFILLING PEOPLE
EXPECTATION
(ROLE OF UNIVERSITY)
IMPROVING
UNIVERSITY
COMPETITIVENESS
INNOVATION DRIVEN
ECONOMY
BOOSTING
INNOVATION
AGENT OF
ECONOMIC
DEVELOPMENT
INCREASING
INTERNATIONAL
PUBLICATION
CONTRIBUTING TO DEV OF
SCI. & TECH
Tahap-Tahap Revolusi Industri
1800 1900
Lini Masa
2000 now
Penemuan Mesin
Uap mendorong
munculnya kapal
uap, kereta api, dll
Penemuan listrik dan
assembly line yang
meningkatkan
produksi barang
Inovasi teknologi
informasi,
komersialiasi
personal computer,
dll.
Revolusi Industri ke-4
Kegiatan manufaktur
terintegrasi melalui
penggunaan
teknologi wireless
dan big data secara
masifFase periode Revolusi Industri membutuhkan masa
yang semakin singkat dari waktu ke waktu
8
Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini
Revolusi Industri Ke-4
Smart Manufacturing Smart City
e-Education e-Government
Online Health ServicesCloud Collaborative
Sharing economy
Marketplace
Smart Appliances
Saat ini berbagai macam
kebutuhan manusia telah banyak
menerapkan dukungan internet
dan dunia digital sebagai wahana
interaksi dan transaksi
5
Era Baru Industrilisasi Digital
Ancaman:
- Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar
pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia
dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
- Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di
dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S.
Department of Labor report).
Peluang:
- Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga
2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025
- Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton
dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif
(540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
Dampak Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat
8
Gejala-Gejala Trasnformasi di Indonesia
Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat
Toko Fisik Market Place Online
Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.
Saat ini beberapa jenis model bisnis
dan pekerjaan di Indonesia sudah
terkena dampak dari arus era
digitalisasi
• Toko konvensional yang ada
sudah mulai tergantikan dengan
model bisnis marketplace.
• Taksi atau Ojek Tradisional
posisinya sudah mulai
tergeserkan dengan moda-moda
berbasis online
10
Skill di Industri Masa Depan
Sumber: The Future of Jobs Report, World Economic Forum, definisi skill berdasarkan O*NET Content Model, US Department of Labor & Bureau of Labor Statistics
Tantangan-Tantangan
Complex Problem Solving
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum
diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
Skills
Scale of Skill
Demand in 2020
(Share of jobs requiring skills family as part of their core skill set, %)
Social Skill
Kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi,
mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional
intelligence
Process Skill
Kemampuan terdiri dari: active listening, logical thinking, dan
monitoring self and the others
System Skill
Kemampuan untuk dapat melakukan judgement dan keputusan
dengan pertimbangan cost-benefit serta kemampuan untuk
mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan
Cognitive Abilities
Skill yang terdiri dari antara lain: Cognitive Flexibility, Creativity,
Logical Reasoning, Problem Sensitivity, Mathematical Reasoning, dan
Visualization .
14
Sumber: idem
(Change in demand for core work-related skills, 2015-2020, all industries)
1) Cognitive Abilities
2) System Skills
3) Complex Problem
Solving
4) Content Skills
5) Process Skills
Merupakan 5 skills yang
pertumbuhan
permintaannya akan
paling tinggi berdasarkan
beberapa sektor industri,
di mana sebelumnya
sektor tersebut tidak
banyak membutuhkannya
Skill di Industri Masa Depan (2)
Tantangan-Tantangan
15
Bagaimana Merespon Masa Depan
Strategi Menghadapi Era Digital
1. Komitmen peningkatan investasi di
pengembangan digital skills
2. Selalu mencoba dan menerapkan prototype
teknologi terbaru, Learn by doing!
3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model
sertifikasi atau pendidikan dalam ranah
peningkatan digital skill
4. Dilakukanny kolaborasi antara dunia industri,
akademisi, dan masyarakat untuk
mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan
skill bagi era digital di masa depan
5. Menyusun kurikulum pendidikan yang telah
memasukan materi terkait human-digital skills
16
Tujuan dan Sasaran Strategis Kemenristekdikti 2015-2019
Meningkatnya
Kualitas
Meningkatnya
Meningkatnya relevansi,
kualitas, dan kuantitas
sumber daya Iptek dan
Dikti
Meningkatnya
relevansi
dan
Menguatnya
kapasitas inovasi
Pembelajaran
dan
Kemahasiswaan
Pendidikan
Tinggi
kualitas
kelembagaan
produktivitas
Riset dan
pengembangan
Iptek dan
Dikti
1
2
3
5
4 Meningkatnya relevansi,
kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia
berpendidikan
tinggi, serta kemampuan
Iptek dan inovasi untuk
keunggulan daya saing
bangsa
89
Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (1)
KEBIJAKAN Meningkatkan tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi
STRATEGI
Meningkatkan angka partisipasi kasar serta jumlah mahasiswa yang berwirausaha, lulusan bersertifikat
kompetensi, prodi terakreditasi unggul, mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional,
lulusan yang langsung bekarja, LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik, calon
pendidik mengikuti profesi guru
No Indikator Program
Target
2015 2016 2019
1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi 26,86% 28.16% 32.56%
2 Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 2.000 2.500 4.000
3 Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi 55% 60% 75%
4 Jumlah Prodi terakreditasi unggul 10.800 12.000 15.000
5 Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional 380 390 420
6 Prosentase lulusan yang langsung bekerja 50% 60% 90%
7 Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik 17 46 46
8 Jumlah calon pendidik mengikuti pendidikan profesi guru 4.458 5.458 12.000
PROGRAM Penguatan Pembelajaran dan Kemahasiswaan
90
Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (2)
KEBIJAKAN Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi dan Lembaga Litbang
STRATEGI
• Meningkatkan jumlah perguruan tinggi masuk dalam ranking 500 top dunia, perguruan tinggi
berakreditasi A
• Mengembangkan jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun, Taman Sains dan Teknologi yang
mature, Pusat Unggulan Iptek
No Indikator Program
Target
2015 2016 2019
1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia 2 3 5
2 Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul) 29 39 194
3 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun 77 100 100
4
Jumal Taman dan Teknologi yang mature
 (menghasilkan teknologi yang siap untuk diterapkan dalam lingkungan sesungguhnya (Taman Sains),
menghasilkan usaha baru secara berkesinambungan (Taman Tekno), melaksanakan riset berkesinambungan,
menghasilkan perusahaan pemula dan mampu menarik industri (N-TST)
6 14 58
5 Pusat Unggulan Iptek 12 15 30
PROGRAM Penguatan Kelembagaan
91
Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (3)
KEBIJAKAN Meningkatkan Sumber Daya Litbang dan Pendidikan Tinggi yang berkualitas
STRATEGI
• Meningkatkan jumlah dosen berkualifikasi S3, jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya,
jumlah pendidik yang mengikuti sertifikasi dosen
• Meningkatkan jumlah SDM litbang berkualifikasi master dan doktor, jumlah SDM Iptek yang
meningkat kompetensinya, jumlah sarpras Iptek dan Dikti yang direvitalisasi
No Indikator Program
Target
2015 2016 2019
1 Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 23.500 28.000 41.500
2 Jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya 2.000 2.000 2.000
3 Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen 8.000 10.000 10.000
4 Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor 3.350 3.700 5.450
5 Jumlah SDM iptek yang meningkat kompetensinya 95 161 205
6 Jumlah Sarpras Lemlitbang dan PTN yang direvitalisasi 126 142 153
PROGRAM Penguatan Sumber Daya
92
Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (4)
KEBIJAKAN Meningkatkan produktivitas penelitian dan pengembangan
STRATEGI Meningkatkan jumlah HKI didaftarkan, publikasi internasional dan prototipe hasil litbang
No Indikator Program
Target
2015 2016 2019
1 Jumlah HKI yang didaftarkan 1.580 1.735 2.305
2 Jumlah publikasi internasional 5.008 6.229 12.089
3
Jumlah prototipe R & D
 TRL s.d 6
50 75 100
4 Jumlah prototipe laik industri TRL 7 5 20 35
PROGRAM Penguatan Riset dan Pengembangan
93
Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (5)
KEBIJAKAN Meningkatkan inovasi
STRATEGI Meningkatkan jumlah produk inovasi
No Indikator Program
Target
2015 2016 2019
1
Jumlah produk inovasi
 Produk hasil litbang yang telah diproduksi
10 15 30
PROGRAM Penguatan Inovasi
94
TRIGGER
(INSENTIF)
Potensi Nasional (Litbang, SDA,
SDM dll)
Menjadi pendorong kekuatan
ekonomi nasional.Inovasi
•Masyarakat
•BUMD/BUMN
•Investor
•PT
•LPNK
•Lemlit
•KEUANGAN, BAPENAS
•SEKTOR
•RISTEKDIKTI
•Perindustrian dll
PENGIKAT
(Kebijakan Nasional)
KESAMAAN LANGKAH
(INSENTIF)
KERANGKA SISTEM INOVASI NASIONAL
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Ilham Ramadani
 

Mais procurados (20)

Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
Inovasi Kepemerintahan Digital
Inovasi Kepemerintahan DigitalInovasi Kepemerintahan Digital
Inovasi Kepemerintahan Digital
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawas
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawaskepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawas
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawas
 
Digital Government: Strategi Mewujudkan Agile Bureaucracy?
Digital Government: Strategi Mewujudkan Agile Bureaucracy?Digital Government: Strategi Mewujudkan Agile Bureaucracy?
Digital Government: Strategi Mewujudkan Agile Bureaucracy?
 
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
Pengantar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Materi 1)
 
PEDOMAN REPLIKASI
PEDOMAN REPLIKASIPEDOMAN REPLIKASI
PEDOMAN REPLIKASI
 
23. agenda iii pka-bahan tayang organisasi digital-
23. agenda iii pka-bahan tayang organisasi digital-23. agenda iii pka-bahan tayang organisasi digital-
23. agenda iii pka-bahan tayang organisasi digital-
 
Transformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas duniaTransformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas dunia
 
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baruMewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
 
strategi pengembangan kompetensi
strategi pengembangan kompetensistrategi pengembangan kompetensi
strategi pengembangan kompetensi
 
Kebijakan Inovasi di Pemerintahan
Kebijakan Inovasi di Pemerintahan Kebijakan Inovasi di Pemerintahan
Kebijakan Inovasi di Pemerintahan
 
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembagaPedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
 
Powerpoint e government
Powerpoint e governmentPowerpoint e government
Powerpoint e government
 
Pembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, sppPembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, spp
 
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
Bisnis proses pemerintah daerah
Bisnis proses pemerintah daerahBisnis proses pemerintah daerah
Bisnis proses pemerintah daerah
 
Ppt laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS 2019
Ppt laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS 2019Ppt laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS 2019
Ppt laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNS 2019
 

Semelhante a Organisasi Digital

Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi GlobalPentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
Ilham Ramadani
 
Pentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 webPentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 web
Ilham Ramadani
 
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
AkfikaRizkySabilla
 
2. Industri Bisnis_(Etika & legalitas Bisnis)-5 Maret 2024.pdf
2. Industri Bisnis_(Etika & legalitas Bisnis)-5 Maret 2024.pdf2. Industri Bisnis_(Etika & legalitas Bisnis)-5 Maret 2024.pdf
2. Industri Bisnis_(Etika & legalitas Bisnis)-5 Maret 2024.pdf
ytmotivation354
 

Semelhante a Organisasi Digital (20)

Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi GlobalPentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
 
Pentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 webPentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 web
 
Digital media business
Digital media businessDigital media business
Digital media business
 
MF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdfMF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdf
 
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
 
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, digital ...
 
2. Industri Bisnis_(Etika & legalitas Bisnis)-5 Maret 2024.pdf
2. Industri Bisnis_(Etika & legalitas Bisnis)-5 Maret 2024.pdf2. Industri Bisnis_(Etika & legalitas Bisnis)-5 Maret 2024.pdf
2. Industri Bisnis_(Etika & legalitas Bisnis)-5 Maret 2024.pdf
 
LItdig 1.pptx
LItdig 1.pptxLItdig 1.pptx
LItdig 1.pptx
 
13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...
13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...
13, SM, Rahma Arya S, Hapzi Ali, Strategic Management: Digital Era, Universit...
 
Penyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBE
Penyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBEPenyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBE
Penyelenggaraan smart-government indonesia pasca perpres 95 2018 SPBE
 
Peran Teknologi Dalam Mengubah Wajah Start-Up Modern.pdf
Peran Teknologi Dalam Mengubah Wajah Start-Up Modern.pdfPeran Teknologi Dalam Mengubah Wajah Start-Up Modern.pdf
Peran Teknologi Dalam Mengubah Wajah Start-Up Modern.pdf
 
peluang dan tantangan industri.pptx
peluang dan tantangan industri.pptxpeluang dan tantangan industri.pptx
peluang dan tantangan industri.pptx
 
Digital era
Digital eraDigital era
Digital era
 
Materi matakuliah Ekonomi Digital Pertemuan Ke 1
Materi matakuliah Ekonomi Digital Pertemuan Ke 1Materi matakuliah Ekonomi Digital Pertemuan Ke 1
Materi matakuliah Ekonomi Digital Pertemuan Ke 1
 
Strategic management13
Strategic management13Strategic management13
Strategic management13
 
CDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docx
CDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docxCDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docx
CDCA2103 INFORMATION TECHNOLOGY AND APPLICATIONS.docx
 
Presentation-UII-shared2.pdf
Presentation-UII-shared2.pdfPresentation-UII-shared2.pdf
Presentation-UII-shared2.pdf
 
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digital
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digitalSeri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digital
Seri buku literasi digital- strategi kewirausahaan digital
 
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptxUMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
 
umkm-di-era-revolusi.pdf
umkm-di-era-revolusi.pdfumkm-di-era-revolusi.pdf
umkm-di-era-revolusi.pdf
 

Mais de hoyin rizmu

Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswaraPemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
hoyin rizmu
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
hoyin rizmu
 

Mais de hoyin rizmu (20)

Kepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxKepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptx
 
Orientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptxOrientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptx
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptx
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
 
Komitmen Mutu
Komitmen MutuKomitmen Mutu
Komitmen Mutu
 
Enterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasiEnterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasi
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaran
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis converted
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolan
 
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamMerancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
 
Penganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iiPenganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan ii
 
Penganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanPenganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahan
 
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswaraPemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
 
Whole of government
Whole of governmentWhole of government
Whole of government
 
Kepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdKepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpd
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
 
Inovasi p basseng
Inovasi p bassengInovasi p basseng
Inovasi p basseng
 

Último

Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Último (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Organisasi Digital

  • 1.
  • 2. Widyaiswara Ahli Madya BPSDMD Prov Sumse
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Apakah anda YAKIN perusahaan anda bisa bertahan di Era Digital ? APA PENTINGNYA Organisasi Digital & bagaimana strategi eksekusinya
  • 7. “Di dunia sekarang bukan yang besar mengalahkan yang kecil, bukan yang kuat kalahkan yang lemah. Tetapi yang cepat akan kalahkan yang lambat kuncinya berarti kita harus cepat sesuaikan “ JOKOWI Presiden RI
  • 8. “Bisnis yg tidak segera adaptasi dengan era digital akan tersingkir” -Jackma Founder of Ali Baba- Richestman in china
  • 9. Kesadaran CEO terpenting untuk survival Kesadaran dan kecepatan ceo dalam tanggap perubahan , baik dalam hal inovasi untuk transformasi perusahaan dan terutama dalam hal antisipasi “disruptive innovation” yang dilakukan oleh pesaing , menentukan kemampuan bertahan dan berkembangnya suatu perusahaan
  • 10. Disruptive innovation Inovasi disruptif adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan model bisnis yang selama ini berjalan/ menggantikan teknologi terdahulu tersebut.
  • 11. Contoh sederhana disruptiveinnovation sebelum era online • Telegrafi, pasar terganggu oleh inovasi Telepon • Floppy Disk, pasar terganggu oleh inovasi CD dan USB • Logam & Kayu, pasar terganggu oleh inovasi Plastik • Kamera Film, pasar terganggu oleh inovasi Kamera Digital • Kuda & Kereta Api, pasar terganggu oleh inovasi Mobil Before After Before After Before After Before After Befor After
  • 12. Erainternet mulai mengusik semua sektor Era internet kini mulai mengusik usaha petahana yang sejak dulu menguasai bisnis dari segala sektor. Sektor yang pertama kali diusik oleh digital adalah musik, kemudian film, media, dan kini mulai masuki sektor pertanian, perikanan, kelautan, pertambangan, transportasi, logistik, hingga keuangan. https://dailysocial.id/post/siap-siap-diusik-era-digital
  • 13. Disruptive innovation saat ini tidak hanya mengganti teknologi yangada, namun sudah dapat merusak model bisnis yangselama ini berjalan, meskipun model bisnis tersebuttidak adahubunganya dengan teknologi digital sekalipun (bisnistraditional).
  • 14. Contoh kasusmodel bisnis traditional yang dirusak oleh trend di era online &“disruptive innovation” oleh kehadiran internet
  • 15. Contoh kasustransportasi : kehadiran Go-jek terhadap Ojek & Taxi • Gojek melahirkan disruptiveinnovation yang merusak tatanan industry transportsi dan mengancam eksistensi ojek & taxi traditional • Mengakuisisi pasar dengan sangat massive dan sang cepat dalam mengalahkan semua pelaku bisnis transportasi petahana • Menyebabkan beberapa operator taxi gulung tikar
  • 16. Contoh kasus media : Kompas Gramedia • Menutup majalah-majalah Kawanku, Sinyal, Chip, Motor, Fortune, Harian Bola, dan Jeep karena mulai kesulitan mendapatkan pendapatan dari media fisik, lalu beralih ke media online (website dan mobile) • Gramedia berhasil melakukan transformasi digital sebelum terlambat untuk beradaptasi dengan trend pembaca yang mulai beralih ke media online Befor e After
  • 17. • Disc Tarra yang pernah tercatat memiliki, 100 gerai tersebar di seluruh Indonesia, sekarang sudah gulung tikar • Kegagalan ini akibat dari keterlambatan transformsi digital untuk beradaptasi dengan perubahan trend pelanggan yang beralih dari cd fisik ke media online Contoh kasus industri music : Disk Tarra
  • 18. Contoh kasus retail : Toko baju & toko barang lainya • Pasar toko offline / fisik mulai tergerus sejak hadirnya model bisnis toko online yang lebih efektif dan efisien • Kemampuan masyarakat adaptasi dengan meningkatkan kemampuan usaha melalui internet tersebut , sehingga semua orang seperti anak kuliah dan ibu Rumah tangga bisa membuat toko online, terlebih lahirnya aplikasi pendukung di internet seperti social media, marketplace tokopedia bukalapak dll.
  • 19. Teknologi sajatidak cukup • Perusahaan yang memiliki core competency digital pun masih bisa gagal karena terlambatnya transformasi inovasi digital, contohnya seperti kegagalan Nokia
  • 20. Model bisnisAndroid adalah “Disruptive innovation” yangmengubah tatanan industry telekomunikasi global Nokia adalah contoh mutlak kegagalan pemimpin perusahaan besar yang tidak responsive terhadap perubahan yang sangat amat cepat akan inovasi teknologi. “ANDROID itu sebagai semut kecil merah yang mudah digencet dan mati” - Stephen Elop, CEO of Nokia -
  • 21.
  • 22. Perkembangan Dunia Digital 32.7 24.7 91.1 61.7 36.4 37.0 132132.7 95.5 34.5 0 88.1 100 72.7 50 250 200 150 POPULASI INTERNET USER SMARTPHONE DESKTOP/PC Landskap Digital Indonesia 2015 - 2020 2015 2016 2017 2018 300 255.5 259.1262 265.7 Sumber : Wearesocial “Dua dekade terakhir, pemerintah kerap menghadapi masalah social-teknis akibat arus pertumbuhan teknologi informasi yang kreatif dan inovatif.” –Parlemen Eropa, 2014
  • 23. Revolusi Industri 2.0 3.0 4.01.0 Tahun 1800an Penemuan mesin air dan uap membantu pekerja Awal abad 20 Listrik menjadi energy utama dalam manufaktur dan transportasi Abad 21 Internet of Things,Artificial Intelligence, Open Data, E-Government, Smart Government Akhir abad 20 Pengembangan perangkat lunakdan komputer dan internet
  • 24. Tipping Points by 2025 10% of people wearing clothes connected to internet 91,2% The first robotic pharmacist in the US 86,5% 10% of reading glasses connected to internet 85,5% The first government to replace its census with big data 82,9% 90% of population using smart phone 80,7% 90% of population with regular access to internet 78,8% Tax collected for the first time by government via a blockchain 73,1% Driverless cars equaling 10 of all cars on US roads 78,2% 30 of corporate audits performed by AI 75,4%
  • 25. Pelayanan Serba Cepat Aksesibilitas Pelayanan Biaya Mendapatkan Pelayanan Transparansi Informasi Publik “Transformasi Pemerintahan Digital bertujuan untuk digital welfare atau kesejahteran digital” -OECD “Fokus kesejahteraan digital adalah sektor pendidikan, kesehatan dan layanan jaminan dan perlindungan social” -OECD Tuntutan Masyarakat
  • 27. Inovasi adalah kegiatan mengadopsi dan melakukan asimilasidalam berbagai bidang guna menghasilkan modifikasi produk baru, pengembangan proses produksi, pembenahan system manajemen, layanan dan pasar. (Crosan dan Apaydin, 2010) INOVASI Stephen Robbins mendefinisikan, inovasi sebagai gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
  • 28. Konsep smart city dan konsep serupa lainnya seperti intelligent citi es, virtual vities, knowledge-based cities, digital cities merupakan hasil karya dari pengaruh pesatnya dunia digital di pemerintahan. (Aurigi, 2005) DIGITAL GOVERNMENT Digitalisasi dalam administrasi publik mendorong pemerintah b erinovasi dalam penyediaan layanan khususnya smart city yan g praktis, mudah diakses serta bersifat online sehingga pemeri ntah dapat berinteraksi dengan masyarakat. (Odendaal, 2003)
  • 29. Jansson, 2006 Irreducible Services Manusia membuat dan melakukan pelayanan di waktu dan tempat yang sama Hybrid Services Inovasi memanfaatkan alat elektronik dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas layanan Automated Services Inovasi layanan elektronik yang telah terkodifikasi, digitalisasi Name Here Programmer You can simply impress your audience andadd a unique zing. Spektrum Layanan Pemerintah melalui Inovasi E-Government Open Government Smart Government
  • 30. Konsep Kepemerintahan Digital “Penyederhanaan Praktek Pemerintahan dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi” Online Service Pemerintah menawarkan pelayanan yang lebih sederhana dan mudah kepada pihak yang terkait, baik masyarakat maupun pelaku bisnis Government Operations Kegiatan yg dilakukandalam internal pemerintah, lebih khusus lagi adalah kegiatan yg dilakukan oleh pegawai pemerintah dan hal- hal lain yg dapat disederhanakan dengan penggunaan internet
  • 31. Bentuk Inovasi Kepemerintahan Digital Boyd Cohen
  • 32. Efektivitas Efisiensi Transparansi Kolaborasi Komunikasi Smart Government “Merupakan bidang khusus dalam administrasi publik yang menangani pelayanan publik dalam 6 dimensi konsep Smart City dengan berpijak ada E-Government ” –APIC, 2017 Prinsip dasar : PUBLIC TRUST Easy Of Doing Bussines Daya Saing Ekonomi Digital
  • 33. Open Government OECD mendefinisikan Open Government sebagai “transparansi dari tindakan pemerintah, akses terhadap layanan dan informasi dari pemerintah, serta ketanggapan pemerintah terhadap ide-ide baru, permintaan, dan kebutuhan.” Tugas dan Fungsi PPID (UU No 14/2008 tentang KIP), InovasiE- Budgeting, Website Pemerintah Penyediaan Informasi Layanan Konsultasi Mal Pelayanan Publik, Inovasi Quick Response Konsultasi Pelaksanaan Musrenbang, Inovasi aplikasi LAPOR! KeterlibatanAktif Keterlibatan warga Negara dalam penyedia layanan : RuangGuru, kitabisa.com, Gerakan 1000 Start Up Digital, PPBT Business Camp Co-Production Pendekatan Open Government (OECD, 2016)
  • 34. Sekretariat Nasional dibentuk tahun 2015 : mendukung dan mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan keterbukaan pemerintah, Sekretariat Nasional terdiri dari • Kantor Staf Presiden, • Kementrian PPN/Bappenas, dan • Kementrian Luar Negeri Open Government Indonesia (OGI) berhasil mendorong inovasi keterbukaan pemerintah berbasis E-Gov, yaitu :
  • 35. Open Parliament Indonesia Inisiatif DPR-RI : mendorong transparansi, partisipasi, akuntabilitas dan inovasi. Inisiatif Open Parliament tak lepas dari peran Indonesian Parliamentary Center (IPC) Aplikasi “DPR Now” merupakan bentuk dari keterbukaan lembaga legislative dalam mengakselerasi Open Government
  • 36. E – Government “E-Government refers to th e use by government agen cies of information technolo gies that have the ability to transform relations with citi zens, businesses, and othe r arms of government” -World Bank, 2004 e-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi terbaru oleh pemerintah untuk m emberikan pelayanan intensif kepada masyarakat, pelaku bisnis dan lingkungan pemerintah dengan me nggunakan aplikasi berbasis web melalui perubahan pada proses internaldan eksternal dalam rangka m engurangi korupsi, meningkatkan transparansi, kemudahan yang semakin bertambah, peningkatan pen dapatan, dan mengurangi ongkos dalam penyelenggaran pemerintahan. “e-Government is the use of informat ion technology, in particular the inter net, to deliver public services in a mu ch more convenient, customer-orient ed, cost-efective, and altogether diffr ent and better way. It affects an agen cy’s dealing with citizens, businesse s, and other public agencies as well as its internal business processes an d employees” -Holmes, 2002 “a way for governments to use t he new technologies to provide people with more convenient ac cess to government information and services, to improve the qua lity of the services and to provid e greater opportunities to partici pate in our democratic institution s and processes” -Bovaird,
  • 37. Tahapan E-Government Web Presence User Interface, bersifat statis Interaksi Unduh data, E-mail Transaksi Pelayanan Pajak, Kartu Identitas, Paspor dll Transformasi Mall Pelayanan Publik, PTSP
  • 38. 4 Aspek Relasi E-Government Government to Citizen Government to Bussiness Government to Government Government to Employee
  • 39. Keberlanjutan dan Pengembangan Peran Pemerintah G2G Antar Instansi Pemerintah G2C Pemerintah ke Warga G2B Pemerintah ke Dunia Usaha Perdagangan Sistem pengadaan barang terpusat Layanan keluhan bagi masyarakat secara online Sistem pembayaran secara terpusat Pendidikan Sistem pelatihan berbasis komputer E-learning bagi sekolah- sekolah Pelatihan online utk pengembangan UKM Keuangan Basis data keuangan terpusat Pembayaran pajak secara online E-Procurement Ketenagakerjaan Basis data PNS online Sistem informasi lowongan pekerjaan Sistem pembaruan visa online Transportasi Basis data angkutan umum massal Sistem informasi kondisi lalu lintas Basis data tarif transportasi online Kesehatan & Pelayanan Sosial Sistem asuransi kesehatan online bagi PNS Sistem jaminan kesehatan dan sosial Basis data demografi online
  • 40. 01 Untuk membuka potensi perubahan yang lebih transformatif dari penggunaan teknologi dalam pemerintahan, serta untuk mengoptimalkan hubungan pemerintah dengan masyarakat, pemerintah Indonesia harus melakukan upaya-upaya substantif di dalam memperbesar skala cakupan penggunaan dari inisiatif-insiatif kuncinya (i.e LAPOR!, e- Musrenbang, Portal Data APBN, dll) KEBUTUHAN DIGITAL GOVERNMENT KE DEPANNYA 02 03 04 Penggunaan teknologi digital harus dibingkai dengan kebijakan yang menyeluruh untuk membantu memastikan koherensi strategis di seluruh sektor pemerintah Merancang kerangka kelembagaan yang efektif dengan tingkat akuntabilitas, kontrol dan transparansi yang tinggi sebagai pelaksana implementasi pemerintahan berbasis elektronik Pemerintah Indonesia harus menyelaraskan insentif untuk kementerian/lembaga dan pegawai negeri sipil sehingga dapat secara efektif ikut mendorong dan memfasilitasi pergeseran budaya yang mendasar di seluruh pemerintah ke arah yang lebih terbuka, inklusif dan proses yang berorientasi kepada warga serta menuju pengembangan keterampilan tekonologi informasi dan data
  • 41. 08 05 KEBUTUHAN DIGITAL GOVERNMENT KE DEPANNYA 06 07 Pengembangan Rencana Induk Nasional E-Government harus dilengkapi dengan metodologi bisnis dan model manajemen proyek teknologi informasi dan komunikasi yang dapat membantu perencanaan lembaga publik yang lebih baik Pemerintah Indonesia harus mengembangkan pendekatan strategis untuk Penggunaan saluran alternatif untuk keterlibatan publik dan pelayanan publik, seperti platform media sosial dan perangkat ponsel Pemerintah Indonesia harus memperlakukan data sebagai aset strategis dan menjadi kunci utama dalam mengembangkan kerangka kerja, infrastruktur, dan kapasitas kelembagaan untuk mendukung penggunaan data strategis pemerintah dalampengambilan keputusan Pemerintah Indonesia harus melakukan upaya untuk mengembangkan ekosistem data
  • 42. Strategi Pemerintah Menerapkan e-Government Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistic dan terukur yaitu melalui tahapan persiapan, pematangan, pemantapan, danpemanfaatan Meningkatkan Peran Serta Dunia Usaha dan Mengembangkan Industri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Menata Sistem dan Proses Kerja Pemerintah dan Pemerintah Otonom Secara Holistik dengan Cara Menyiapkan SDM yang Terbiasa denganTeknologi Mengembangkan Kapasitas Sumber Daya Manusia Baik ada Pemerintah Maupun PemerintahDaerah Otonom Disertai dengan Peningkatan e-Literacy Masyarakat Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi Secara Optimal dengan Cara Memberikan Informasi Secara Lengkap Mengembangkan Sistem Pelayanan yang Andal, Terpercaya, serta Terjangkau Masyarakat Luas dengan Cara Pemerataan Jaringan Komunikasi yang Merata di Seluruh Wilayah Indonesia
  • 43. Aspek-aspek Implementasi e-Gov Insert the title of your subtitleHere - Penyediaan perangkatkeras - Pemasangan jaringan (LAN maupun internet) - Pengembangan aplikasi (software) sistem-sistem informasi Teknis dan Infrastruktur - Perubahan tatalaksana diperlukan untuk memaksimalkan dukungan TIK - Diwujudkan dalam bentu standard operating procedures (SOP) atau termuat dalam tupoksi SKPD Perubahan Prosedur- prosedur Birokrasi Operator : pemahaman cara mengoperasikan aplikasi dan menjalankan prosedur terkait Pejabat terkait : pemahaman sistem baru dalam perspektif pelayanan publik / koordinasi antar instansi SDM Teknis : melakukan pemeliharaan dan perawatan rutin Pemberdayaan SDM - Penjaminan tingkatpelayanan (quality of service) - Pengamanan sistem komputer Operasional dan Pemeliharaan Sistem
  • 44. STUDI KASUS IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT • Pemerintah Kota Surabaya telah merintis penerapan e-Government sejak tahun 2002 • Penerapan sistem pemerintahan elektronik merupakan 80% faktor perubahan dalam pelaksanaan reforma si birokrasi • Pemerintah Kota Surabaya kini juga memiliki layanan terpadu bernama “Surabaya Single Window” (SSW) • SSW adalah salah satu layanan pengurusan perizinan Pemerintah Kota Surabaya yang terintegrasi secara online • Layanan ini akan memudahkan warga kota maupun warga asing yang ingin berinvestasi di Surabaya
  • 45. STUDI KASUS IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT Sumber : OECD Recommendation on Digital Government Strategies
  • 46. Kondisi Saat ini : Kondisi yang diinginkan : • Belum adanya Tata Kelola SPBE terpadu • Pelaksanaan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik belum optimal (55% K/L/D memiliki nilai LAKIP di bawah B atau <60) Infrastruktur E-Gov belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia. (13% Pemda) tengah dan timur belum terhubung ke pusat • 57 kabupaten/kota (11%) yang belum 4G • Keterbatasan jumlah pegawai ASN yang memiliki kompetensi teknisTIK • Tingkat maturity SPBE masih beragam antar pemerintah pusat dan daerah *BAB I Lampiran Perpres No 95 Tahun 2018 tentang SPBE • Birokrasi yang berkinerja tinggi dengan karakteristik integratif, dinamis, transparan, dan inovatif. • Membangun pelayanan publik yang terpadu, efektif, responsif, adaptif, dan mudah diakses oleh masyarakat • Integrasi infrastruktur, sistem aplikasi, keamanan informasi, dan layanan TIK. • ASN dan masyarakat memegang peranan penting untuk mewujudkan SPBE yang terpadu dan berkesinambungan • Evaluasi SPBE
  • 47. Menjamin kualitas pelaksanaan evaluasi SPBE pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah. Memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kualitas pelaksanaan SPBE; Mengetahui capaian kemajuan pelaksanaan SPBE pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah; *Permenpan RB No 5 Tahun 2018 tentang Evaluasi SPBE
  • 48. Maturity Level E-Government *Permenpan RB No 5 Tahun 2018 tentang Evaluasi SPBE Tata Kelola SPBE Optimum Terintegrasi dan Terukur Terstandarisasi Terkelola Rintisan
  • 49. Maturity Level E-Government *Permenpan RB No 5 Tahun 2018 tentang Evaluasi SPBE Optimalisasi Kolaborasi Transaksi Interaksi Informasi Kapabalitas fungsi SPBE
  • 50. Kekuatan ekonomi, budaya daerah yang dikombinasikan dengan ranah digital akan menjadi potensi besar yang dapat memajukan Indonesia” -Triawan Munaf EKONOMI DIGITAL 2020 DEFINISI :
  • 51. PELUANG DAN TANTANGAN EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA ( Bersasarkan Data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) serta We Are Social) •Perilaku masyarakat Indonesia sangat berorientasi digital dan menunjukkan tren yang meningkat, faktanya infrastruktur telekomunikasi di Indonesia belum terbangun secaramerata •70 juta pengguna internet Indonesia berpusat di pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. Sedangkan total semua pengguna internet di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua hanya sebesar 5.9juta •Pengguna internet Indonesia 52%, sebagian besar mengakses internet secara mobile selama 4 jam per hari •370 juta kartu SIM aktif di Indonesia > populasi Indonesia 270 juta penduduk •Dua perspektif pendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia: industri dan konten •Dari sisi industri : operator telekomunikasi berlomba-lomba membangun infrastruktur secara masif, mulai dari jaringan 2G 3G, hingga 4G; persaingan antar operator yg cenderung tidak sehat dan perang tarif; menjamurnya smartphone murah •Dari sisi konten : menggeliatnya penggunaan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter serta munculnya aplikasi chat seperti WhatsApp, LINE, WeChat menjadi pendorong utama penetrasi data di Indonesia “Menurut Networked Readiness Index (NRI) dan GSMA MobileConnectivity Index, posisi Indonesia masih kalah jauh bila dibandingkan negara – negara ASEAN seperti Malaysia dan Thailand”
  • 52. Pelaku Industri Pemerintah : BEKRAF, Kemkominfo Masyarakat BEKRAF mendorong pertumbuhan 16 sub sektor, 3 diantaranya bertumbuh pesat : e-Commerce On Demand Service Financial Technology TREN EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA
  • 53. E-Commerce atau disebut juga perdagangan elektronik merupaka n aktivitas yang berkaitan dengan pembelian, penjualan, pemasar an barang ataupun jasa dengan memanfaatkan sistim elektronik seperti internet ataupun jaringan komputer. E-commerce juga melibatkan aktivitas yang berhubungan dengan proses transaksi elektronik seperti transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistim pengolahan data inventori yang dilakukan dengan sistim komputer ataupun jaringan komputer dan lain sebagainya. e-Commerce DEFINISI :
  • 55. Secara sederhana, on demand service adalah sistem pelayanan yang didasarkan dari pemintaan konsumen. Ketika ada konsumen yang memerlukan atau memesan, maka penyedia layanan akan langsung merespon. Konsep seperti ini juga sama seperti ketika kita pesan makanan cepat saji melalui delivery order. On Demand Service DEFINISI :
  • 57. Financial technology/FinTech merupakan sebuah inovasi dalam bidang jasa keuangan yang menggabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja. Financial Technology DEFINISI:
  • 60. Persyaratan Pengisian JPT Madya  PNS / NON PNS  Pendidikan  Kepangkatan  Diklatpim  LHKPN  eData DAGRI  eData DIKBUD  eData BKN  eData LAN  eData KPK PESERTAMENYERAHKAN DOKUMEN FISIK DIGITAL RASAMANUAL
  • 61.
  • 62. DIGITAL RASAMANUALPP Pelayanan Publik no.96/ 2012
  • 64.
  • 65. 1. Pendekatan Digital Organization  Transformasi Digital  Kebijakan terkait Digitalisasi Pemerintah 2. Konsep Digital Organization  Komponen Kunci Digital Organization  Tantangan Utama Membangun Digital Organization 3. Praktek Digital Organization  Hal yang Perlu Dilakukan Menuju Digital Organization  Pembelajaran dalam Penerapan Digital Organization MATERI POKOK
  • 66. TRANSFORMASI DIGITAL BATASAN  Transformasi: perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya)  kbbi.kemdikbud.go.id  Digital: pertaining to, noting, or making use of computers and computerized technologies, including the Internet  dictionary.com MANUAL  DIGITAL reka ulang proses bisnis (BPR)  proses berubah?  pelaku berubah?
  • 67. KETERANGAN Berkas Tidak Lengkap Penyerahan Tanda Terima Pendaftaran Berkas Tidak Memenuhi Persyaratan BANK CONTOH PROSES BISNIS 1 2 3 4 5 678910 11
  • 68. TRANSFORMASI DIGITAL BPR  DIGITALISASI  Hardware  Software  Tatakelola  SDM
  • 69. KEBIJAKAN DIGITALISASI PEMERINTAH 1. INPRES 3 TAHUN 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional eGovernment  Perumusan rencana dan imlementasi dikoordinir oleh Menteri Kominfo  Integrasi, pelayanan publik yang berkualitas, eProc, eLearning, dll. 2. Perpres No.95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik  Kementerian PANRB sebagai inisiator  Integrasi, pelayanan publik yang berkualitas, arsitektur, proses bisnis, dll.  Pembagian kerja antar K/L
  • 70. KEBIJAKAN DIGITALISASI PEMERINTAH 3. Perpres No.39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia  kebijakan tata kelola data pemerintah  Produsen Data adalah unit pada Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang menghasilkan Data berdasarkan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. UU ITE – PP turunannya  Dokumen digital sah dimata hukum  Mengatur transaksi dan penyelenggaraan elektronik  HW, SW, Tatakelola, dampai SDM
  • 71. KUNCI KEBERHASILAN DIGITAL ORGANIZATION LEADERSHIP - KOMITMEN - KERJASAMA
  • 72. TANTANGAN PEMBANGUNAN DIGITAL ORGANIZATION 1. Kultur, budaya, kebiasaan 2. Pimpinan 3. Sulitnya kolaborasi antar lembaga 4. Kesenjangan kompetensi 5. Rendahnya pemahaman terhadap harapan publik
  • 73. UPAYA MENUJU DIGITAL ORGANIZATION 1. Mempertimbangkan kebutuhan penerima layanan (publik, internal) 2. Kesiapan aturan main 3. Kesiapan SDM (pelatihan) 4. Kesiapan infrastruktur internal 5. Kesiapan ekosistem (listrik, jaringan, instansi lain) 6. Menerapkan teknik-teknik manajemen perubahan
  • 74.
  • 77. PEMBELAJARAN 1 digitalisasi organisasi bukan masalah teknologi semata
  • 78. ~ cerdas milik semua ~ SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI K L P SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI SISTEM INFORMAS I SISTEM INFORMAS I SISTEM INFORMAS I K L P PEMBELAJARAN 2 birokrasi tradisional birokrasi modern
  • 81. PENINGKATAN DAYA SAING DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN BANGSA 4 Pilar Perubahan 81 ESCAPING FROM MIDDLE INCOME ECONOMY TRAP IMPROVING COMPETITIVENESS INDEX FULFILLING PEOPLE EXPECTATION (ROLE OF UNIVERSITY) IMPROVING UNIVERSITY COMPETITIVENESS INNOVATION DRIVEN ECONOMY BOOSTING INNOVATION AGENT OF ECONOMIC DEVELOPMENT INCREASING INTERNATIONAL PUBLICATION CONTRIBUTING TO DEV OF SCI. & TECH
  • 82. Tahap-Tahap Revolusi Industri 1800 1900 Lini Masa 2000 now Penemuan Mesin Uap mendorong munculnya kapal uap, kereta api, dll Penemuan listrik dan assembly line yang meningkatkan produksi barang Inovasi teknologi informasi, komersialiasi personal computer, dll. Revolusi Industri ke-4 Kegiatan manufaktur terintegrasi melalui penggunaan teknologi wireless dan big data secara masifFase periode Revolusi Industri membutuhkan masa yang semakin singkat dari waktu ke waktu 8
  • 83. Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini Revolusi Industri Ke-4 Smart Manufacturing Smart City e-Education e-Government Online Health ServicesCloud Collaborative Sharing economy Marketplace Smart Appliances Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital sebagai wahana interaksi dan transaksi 5
  • 84. Era Baru Industrilisasi Digital Ancaman: - Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist); - Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S. Department of Labor report). Peluang: - Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025 - Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum). Dampak Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat 8
  • 85. Gejala-Gejala Trasnformasi di Indonesia Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat Toko Fisik Market Place Online Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll. Saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi • Toko konvensional yang ada sudah mulai tergantikan dengan model bisnis marketplace. • Taksi atau Ojek Tradisional posisinya sudah mulai tergeserkan dengan moda-moda berbasis online 10
  • 86. Skill di Industri Masa Depan Sumber: The Future of Jobs Report, World Economic Forum, definisi skill berdasarkan O*NET Content Model, US Department of Labor & Bureau of Labor Statistics Tantangan-Tantangan Complex Problem Solving Kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum diketahui solusinya di dalam dunia nyata. Skills Scale of Skill Demand in 2020 (Share of jobs requiring skills family as part of their core skill set, %) Social Skill Kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional intelligence Process Skill Kemampuan terdiri dari: active listening, logical thinking, dan monitoring self and the others System Skill Kemampuan untuk dapat melakukan judgement dan keputusan dengan pertimbangan cost-benefit serta kemampuan untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan Cognitive Abilities Skill yang terdiri dari antara lain: Cognitive Flexibility, Creativity, Logical Reasoning, Problem Sensitivity, Mathematical Reasoning, dan Visualization . 14
  • 87. Sumber: idem (Change in demand for core work-related skills, 2015-2020, all industries) 1) Cognitive Abilities 2) System Skills 3) Complex Problem Solving 4) Content Skills 5) Process Skills Merupakan 5 skills yang pertumbuhan permintaannya akan paling tinggi berdasarkan beberapa sektor industri, di mana sebelumnya sektor tersebut tidak banyak membutuhkannya Skill di Industri Masa Depan (2) Tantangan-Tantangan 15
  • 88. Bagaimana Merespon Masa Depan Strategi Menghadapi Era Digital 1. Komitmen peningkatan investasi di pengembangan digital skills 2. Selalu mencoba dan menerapkan prototype teknologi terbaru, Learn by doing! 3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah peningkatan digital skill 4. Dilakukanny kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan skill bagi era digital di masa depan 5. Menyusun kurikulum pendidikan yang telah memasukan materi terkait human-digital skills 16
  • 89. Tujuan dan Sasaran Strategis Kemenristekdikti 2015-2019 Meningkatnya Kualitas Meningkatnya Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan Dikti Meningkatnya relevansi dan Menguatnya kapasitas inovasi Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi kualitas kelembagaan produktivitas Riset dan pengembangan Iptek dan Dikti 1 2 3 5 4 Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa 89
  • 90. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (1) KEBIJAKAN Meningkatkan tenaga terdidik dan terampil berpendidikan tinggi STRATEGI Meningkatkan angka partisipasi kasar serta jumlah mahasiswa yang berwirausaha, lulusan bersertifikat kompetensi, prodi terakreditasi unggul, mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional, lulusan yang langsung bekarja, LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik, calon pendidik mengikuti profesi guru No Indikator Program Target 2015 2016 2019 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi 26,86% 28.16% 32.56% 2 Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 2.000 2.500 4.000 3 Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi 55% 60% 75% 4 Jumlah Prodi terakreditasi unggul 10.800 12.000 15.000 5 Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional 380 390 420 6 Prosentase lulusan yang langsung bekerja 50% 60% 90% 7 Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik 17 46 46 8 Jumlah calon pendidik mengikuti pendidikan profesi guru 4.458 5.458 12.000 PROGRAM Penguatan Pembelajaran dan Kemahasiswaan 90
  • 91. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (2) KEBIJAKAN Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi dan Lembaga Litbang STRATEGI • Meningkatkan jumlah perguruan tinggi masuk dalam ranking 500 top dunia, perguruan tinggi berakreditasi A • Mengembangkan jumlah Taman Sains dan Teknologi yang dibangun, Taman Sains dan Teknologi yang mature, Pusat Unggulan Iptek No Indikator Program Target 2015 2016 2019 1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia 2 3 5 2 Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul) 29 39 194 3 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun 77 100 100 4 Jumal Taman dan Teknologi yang mature  (menghasilkan teknologi yang siap untuk diterapkan dalam lingkungan sesungguhnya (Taman Sains), menghasilkan usaha baru secara berkesinambungan (Taman Tekno), melaksanakan riset berkesinambungan, menghasilkan perusahaan pemula dan mampu menarik industri (N-TST) 6 14 58 5 Pusat Unggulan Iptek 12 15 30 PROGRAM Penguatan Kelembagaan 91
  • 92. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (3) KEBIJAKAN Meningkatkan Sumber Daya Litbang dan Pendidikan Tinggi yang berkualitas STRATEGI • Meningkatkan jumlah dosen berkualifikasi S3, jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya, jumlah pendidik yang mengikuti sertifikasi dosen • Meningkatkan jumlah SDM litbang berkualifikasi master dan doktor, jumlah SDM Iptek yang meningkat kompetensinya, jumlah sarpras Iptek dan Dikti yang direvitalisasi No Indikator Program Target 2015 2016 2019 1 Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 23.500 28.000 41.500 2 Jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya 2.000 2.000 2.000 3 Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen 8.000 10.000 10.000 4 Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor 3.350 3.700 5.450 5 Jumlah SDM iptek yang meningkat kompetensinya 95 161 205 6 Jumlah Sarpras Lemlitbang dan PTN yang direvitalisasi 126 142 153 PROGRAM Penguatan Sumber Daya 92
  • 93. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (4) KEBIJAKAN Meningkatkan produktivitas penelitian dan pengembangan STRATEGI Meningkatkan jumlah HKI didaftarkan, publikasi internasional dan prototipe hasil litbang No Indikator Program Target 2015 2016 2019 1 Jumlah HKI yang didaftarkan 1.580 1.735 2.305 2 Jumlah publikasi internasional 5.008 6.229 12.089 3 Jumlah prototipe R & D  TRL s.d 6 50 75 100 4 Jumlah prototipe laik industri TRL 7 5 20 35 PROGRAM Penguatan Riset dan Pengembangan 93
  • 94. Kebijakan, Strategi, Program, Indikator, dan Target (5) KEBIJAKAN Meningkatkan inovasi STRATEGI Meningkatkan jumlah produk inovasi No Indikator Program Target 2015 2016 2019 1 Jumlah produk inovasi  Produk hasil litbang yang telah diproduksi 10 15 30 PROGRAM Penguatan Inovasi 94
  • 95. TRIGGER (INSENTIF) Potensi Nasional (Litbang, SDA, SDM dll) Menjadi pendorong kekuatan ekonomi nasional.Inovasi •Masyarakat •BUMD/BUMN •Investor •PT •LPNK •Lemlit •KEUANGAN, BAPENAS •SEKTOR •RISTEKDIKTI •Perindustrian dll PENGIKAT (Kebijakan Nasional) KESAMAAN LANGKAH (INSENTIF) KERANGKA SISTEM INOVASI NASIONAL